Senin, 28 Desember 2015

Shinta Nuriyah Berbagi Cerita dan Berbuka Puasa Bersama Yatim Piatu

Gresik, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid berbagi cerita dengan anak yatim piatu, fakir miskin serta para janda di Gresik, Jawa Timur. Kegiatan yang dikemas dengan pemberian santunan, buka bersama dan shalat magrib berjamaah tersebut diselenggarakan di Wisma Jenderal Ahmad Yani, Jumat (1/6).

Shinta Nuriyah Berbagi Cerita dan Berbuka Puasa Bersama Yatim Piatu (Sumber Gambar : Nu Online)
Shinta Nuriyah Berbagi Cerita dan Berbuka Puasa Bersama Yatim Piatu (Sumber Gambar : Nu Online)

Shinta Nuriyah Berbagi Cerita dan Berbuka Puasa Bersama Yatim Piatu

"Acara santunan kali ini sangatlah istimewa karena dihadiri langsung oleh Ibu Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, ibu negara RI ke-4. Dan beliau nantinya akan mengisi taushiyah dan berbagi cerita kepada anak-anak yatim piatu yang hadir," kata Yunus, Ketua paniti saat menyampaikan laporan kegiatan yang dilaksanakan PT Varia Usaha.

Dalam santunan tersebut, Yunus mengatakan, ada 118 anak yatim piatu dari enam desa atau keluharan di sekitar PT Varia Usaha. Di antaranya adalah, Desa Sidorukun, Kelurahan Sidomoro, Desa Singosari, Kelurahan Gulomantung, Kelurahan Indro dan Kelurahan Kramat Inggil Kebomas Gresik.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Yunus? juga mengatakan, pada kegiatan tersebut panitia mengundang 232 anak yatim piatu dari anak pengemudi dan karyawan PT Varia Usaha.

Sementara Shinta Nuriyah menceritakan, safari ramadhan ini sudah dijalaninya sejak 16 tahun silam, dimulai saat KH Abdurrahman Wahid menjadi orang nomer satu di Indonesia. Dirinya senang bisa bersama dengan anak-anak yatim piatu, para masakin di tempat itu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Sebenarnya bukan buka bersama tapi sahur bersama. Sahur? bersama tukang becak, tukang sayur, tukang ojek. Kalau sahur dengan mereka saya yang datang ke mereka. Termasuk ke bawah jembatan, bagi mereka yang tinggal di jembatan," cerita Shinta di hadapan anak-anak. (Rof Maulana /Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anti Hoax, Lomba, Kajian Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 25 Desember 2015

Mobil-mobil Tokoh NU (2)

Kami berdelapan menjadi anggota parlemen. Di antara kami, A.S. Bachmidlah yang telah memiliki mobil. Mobil "Peugeout" yang tahun pembikinannya sudah tua, dan sering mogok di jalanan.

"Hayo, mari, siapa mau ikut?" seru K.H. Muhammad Ilyas berdiri di sebelah mobil Bachmid pada suatu hari ketika kami keluar dari gedung parlemen di Jalan Dr. Wahidin.

Mobil-mobil Tokoh NU (2) (Sumber Gambar : Nu Online)
Mobil-mobil Tokoh NU (2) (Sumber Gambar : Nu Online)

Mobil-mobil Tokoh NU (2)

"Kami kuti numpang hingga ke Kwitang!" jawabku. Aku bersama Idham Chalid keluar gedung parlemen hendak pulang. Kami duduk di dalam mobil. Bachmid sudah siap hendak menghidupkan mesin.

"Nantilah dulu!" perintah K.H. Muhammad Ilyas kepada Bachmid. Sementara itu ia masih berdiri di luar pintu mobil.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Hayo lagi, siapa mau ikut?" teriak K.H. Muhammad Ilyas. Ia mengajak Hasan Basri dan Abdul Muiz yang baru keluar dari gedung parlemen.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Sudahlah kita berangkat! Tunggu siapa lagi? Mobil begini kecil masih akan ditambah lagi penumpangnya!" teriakku kesal. Panas dalam mobil.

"Eee, biar tambah banyak yang naik mobil tambah baik. Kalau mobil ini mogok di jalanan biar banyak yang mendorong," jawab Kiai Ilyas seenaknya.

"Insya Allah tak akan mogok, percayalah!" Bachmid meyakinkan kami.

"Ya, siapa tahu! Mobil sudah nenek-nenek begini!" Idham Chalid menyela.

"Jangan kira! Dulu mobil ini baru," Bachmid membanggakan mobilnya.

"Tentu saja baru. Memangnya pabrik membuat mobil tua?" aku menyela.

Maka berangkatlah kami berempat dalam mobil Bachmid. Jika suara mesin agak lirih, Kiai Ilyas teriak: "Dorong!" Bachmid menancap pedal gas pelan-pelan, jalannya mesin kembali stabil. Alhamdulillah, sampai juga ke tempat tujuan tak kurang suatu apa. Kami lega, bebas dari ancaman mendorong mobil. Zaman itu, belum banyak orang-orang Republik memiliki mobil. Beberapa yang telah memiliki mobil, kebanyakan main dorong karena mobil sudah tua. (K.H. Saifuddin Zuhri dalam Guruku Orang-orang dari Pesantren)

 

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai, Pondok Pesantren PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 23 Desember 2015

Buya Leter: Duet Hasyim Muzadi-Said Aqil Pantas Dipertimbangkan

Padang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Tiga nama kandidat Ketua Umum Tanfidziyah PBNU 2015-2020 mulai mencuat. Masing-masing Ketum Tanfidziyah PBNU 2010-2015 Prof Dr KH Said Aqil Siroj, Wakil Ketum Tanfidziyah PBNU 2010-2015 Dr KH Asad Said Ali dan pengasuh Pondok  Pesantren Tebuireng Jombang, Dr KH Salahuddin Wahid. Seiring dengan itu, muncul pula gagasan duet KH Hasyim Muzadi sebagai calon Rais Aam (syuriyah) dengan Said Aqil Siroj sebagai calon Ketua Umum (Tanfidziyah) untuk lima tahun ke depan.

Awan PBNU Buya Drs H Tuanku Bagindo Mohammad Leter menilai keduanya pantas dipertimbangkan oleh peserta Muktamar ke 33 di Jombang yang berlangsung 1 – 5 Agustus 2015 mendatang. Keduanya sudah berpengalaman dalam memimpin NU sehingga masing-masingnya sudah memiliki jejak rekam yang pantas diberikan apresiasi.

Buya Leter: Duet Hasyim Muzadi-Said Aqil Pantas Dipertimbangkan (Sumber Gambar : Nu Online)
Buya Leter: Duet Hasyim Muzadi-Said Aqil Pantas Dipertimbangkan (Sumber Gambar : Nu Online)

Buya Leter: Duet Hasyim Muzadi-Said Aqil Pantas Dipertimbangkan

Buya Drs. H. Tuanku Bagindo Mohammad Leter menjawab pertanyaan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah di kediamannya, kawasan Ulakkarang, Padang, Sumatera Barat, Selasa (14/7) mengemukakan, Kiai Hasyim sudah berpengalaman sebagai Ketua Umum Tanfidziyah PBNU dua periode. Dengan pengalaman tersebut, tentu banyak capaian program NU yang sudah dilaksanakannya.

"Rais Aam ke depan sebaiknya orang yang pernah memimpin PBNU di tanfidziyah. Alasannya, sangat memahami organiasi NU dan memahami dengan baik dinamika paham Ahlussunnah Waljamaah di Nahdlatul Ulama. Memiliki pengalaman politik NU dan politik kebangsaan. Sehingga NU bisa menjaga netralitas dan toleransi dalam politik kebangsaan. Apalagi umat Islam Indonesia merupakan umat Islam yang sangat toleransi di dunia. Bandingkan dengan di Eropah, dimana umat Islamnya minoritas, selalu tertindas. Di Indonesia, justru umat minoritas dilindungi oleh NU," kata Buya Leter.

Sosok demikian, kata Buya Leter yang masuk dalam daftar 39 ulama yang diusulkan sebagai calon anggota Ahlul Halli wal Aqdi, ada pada Kiai Hasyim Muzadi. Ia memahami politik NU dalam kehidupan berbangsa dan di internasional.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Apalagi saat ini posisi Kiai Hasyim Muzadi sebagai salah seorang Dewan Pertimbangan Presiden, diharapkan bernilai positif bagi NU ke depan dalam menjalankan program-programnya," kata Buya Leter satu dari tujuh penerima penghargaan Bela Negara dari Pemerintahan RI yang diserahkan oleh Menhan Ryamizard Ryacudu, di Monas, Jakarta, 19 Desember 2014 lalu.

Menurut Buya Leter, selain memiliki pengalaman di Nahdlatul Ulama, Kiai Hasyim juga memiliki pengalaman di pentas politik. Sehingga diharapkan dengan pengalaman tersebut posisi NU dengan kekuatan politik di negeri ini tetap terjaga dengan baik.

Sementara itu, sosok yang memimpin Tanfidziyah haruslah seorang tokoh, memiliki jajaran tim di Nahdlatul Ulama, pernah memimpin NU, atau berangkat dari  badan otonomi NU. Sehingga ia mengerti dan paham dengan NU itu. Sosok ini mampu menyelesaikan masalah, bukan membuat masalah.

 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sosok seperti itu, kata Buya Leter, masih bisa diberikan kepada Kiai Said Aqil yang memimpin NU selama lima tahun ini. Apa yang sudah dilakukan selama lima tahun ini pantas diberikan apresiasi. Tanpa mengenyampingkan program-program lain, namun program strategis pendirian Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) di sejumlah wilayah dan di Jakarta sendiri pantas diberikan apresiasi.

Dikatakannya, perguruan tinggi memiliki peran yang amat penting dalam perjalanan NU ke depan. Perguruan tinggi wadah menyiapkan tenaga-tenaga profesional dan handal masa depan yang  lulusannya paham dengan NU.

"Untuk itu, tidak ada salahnya jika para muktamirin di Jombang  kembali mempercayai Kiai Said Aqil Siradj sebagai Ketua Tanfidziyah PBNU lima tahun ke depan. Karena program UNU tersebut masih terbengkalai, perlu dilanjutkan oleh Kiai Said Aqil Siradj. Di Sumatera Barat sendiri, program UNU ini masih dalam proses. Kita berharap ini bisa terealisir secepatnya. Sebab, tanpa perguruan tinggi, sulit NU berkembang dengan cepat," tambah Buya 

Meski kedua tokoh ini dimunculkan, Buya Leter tetap berkeyakinan siapa pun yang terpilih nantinya, itulah pilihan terbaik bagi NU lima tahun ke depan. Apalagi jika pemilihan Rais Aam disepakati dengan  penerapan Ahlul Halli wal Aqdi. (Armaidi Tanjung/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syariah, Tokoh, Cerita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 22 Desember 2015

Ribuan Pelajar Sumedang Siap Memeriahkan Harlah NU

Sumedang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PCNU Sumedang pada hari Sabtu (7/5) akan memperingati hari lahir (harlah) ke-93 NU. Pelaksanaan harlah ini akan dilaksanakan di Aula IPP Pemda Sumedang. Jumlah warga NU yang akan menghadiri kegiatan ini diperkirakan mencapai ribuan orang.

Ribuan Pelajar Sumedang Siap Memeriahkan Harlah NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Ribuan Pelajar Sumedang Siap Memeriahkan Harlah NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Ribuan Pelajar Sumedang Siap Memeriahkan Harlah NU

Rangkaian kegiatan harlah diawali dengan pawai/karnaval pelajar NU. Ribuan pelajar dari setingkat SD/MI sampai tingkat SMA/SMK/MA akan ikut terlibat dalam karnaval tersebut.

Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Maarif NU Sumedang Cucu Suhayat mengatakan, sampai saat ini jumlah pelajar yang sudah mengatakan siap ikut karnaval mencapai 2000 pelajar. Itu baru yang sudah melapor ke panitia saja. Sekolah-sekolah yang akan mengikut sertakan para pelajarnya yang belum laporan ke panitia juga masih banyak.

Tidak hanya pelajar saja yang akan mengikuti karnaval ini, para santri dari beberapa pondok pesantren pun akan ikut bagian memeriahkan harlah NU ini. Diperkirakan jumlah peserta yang ikut karnaval mencapai 3000an peserta, tegas Cucu Suhayat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Karnaval pelajar akan start di depan kantor PCNU Sumedang tepat pukul 08.00. Barisan paling depan akan dipimpin oleh para pengurus NU Sumedang, guru-guru, dan para inohong Sumedang. Barisan selanjutnya para santri dan pelajar. Dengan berjalan kaki rombongan menuju Aula IPP Pemda Sumedang tempat berlangsungnya harlah NU diselenggarakan.

Semoga acara berjalan seusai dengan rencana, kata Cucu Suhayat mengakhiri pembicaraanya. (Ayi Abdul Kohar/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kyai, Halaqoh, Tegal PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ini Harapan Lily Wahid untuk Majelis Dzikir Hubbul Wathon

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah ?

Cucu Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, Hj. Lily Chodidjah Wahid mengomentari deklarasi Majelis Dzikir Hubbul Wathon yang diinisiasi Rais ‘Aam PBNU KH Ma’ruf Amin. Menurut dia, dengan majelis tersebut satu kelompok dengan kelompok yang lain diharapkan bisa berkomunikasi.

“Kemudian yang paling penting adalah berdoa bersama untuk kemaslahatan bangsa ini ke depan karena kita sudah terlalu capek diadu domba satu dengan yang lain,” katanya selepas deklarasi majelis tersebut di hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (13/7) lalu.

Ini Harapan Lily Wahid untuk Majelis Dzikir Hubbul Wathon (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Harapan Lily Wahid untuk Majelis Dzikir Hubbul Wathon (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Harapan Lily Wahid untuk Majelis Dzikir Hubbul Wathon

Lewat majelis itu pula, ia berharap menjadi ajang pertemuan kelompok nasioalis dan agamis. Pada majelis tersebut, kedua belah pihak tidak hanya berdzikir, tapi berdiskusi membahas masalah kebangsaan untuk dikerjakan secara bersama-sama.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jadi, lanjutnya, majelis ini bukan sekadar dzikir saja, tapi mengadakan halaqah, diskusi kebangsaan dan mengajak seluruh komponen bangsa.

“Ini, bagi saya, NU menemukan kembali perannya sebagai perekat bangsa,” kata adik KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tak hanya itu, ia berharap majelis tersebut akan diminati anak-anak muda. “Makanya ketua panitia anak muda, Hery Azumi, itu simbul yang bergerak itu anak muda,” katanya. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah IMNU, Ulama, Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 19 Desember 2015

Konferwil NU Jawa Timur akan Digelar di Sidoarjo

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Konferensi Wilayah (Konferwil) Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur akan dilaksanakan di Kabupaten Sidoarjo. Demikian hasil rapat harian gabungan Syuriyah dan Tanfidziyahdi kantor PWNU Jatim, Jalan Masjid Al-Akbar Surabaya, Senin (7/1).

Konferwil NU Jawa Timur akan Digelar di Sidoarjo (Sumber Gambar : Nu Online)
Konferwil NU Jawa Timur akan Digelar di Sidoarjo (Sumber Gambar : Nu Online)

Konferwil NU Jawa Timur akan Digelar di Sidoarjo

Hadir dalam rapat gabungan tersebut para pengurus syuriyah seperti KH Miftachul Akhyar (Rais), KH Agoes Ali Masyhuri (Wakil Rais), KH Abdul Matin, KH Nuruddin,KH Jazuli Nur, KH Hasyim Abbas, KH Syafruddin, dan KH Abdurrahman Nafis. Dari jajaran tanfidziyah hadir KH Mutawakkil (Ketua), H Masyhudi Muchtar (Sekretaris), H Wahid Asa, Prof H Son Haji, H Sholeh Hayat, H Abdi Manaf, H Lukman A Hakim, dan H Ikhwan. 

PWNU Jatim siap menggelar konferensi wilayah pada bulan Mei 2013 mendatang. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim sendiri dengan Rais Syuriyah KH Miftachul Akhyar dan Ketua Tanfidziyah KH M Hasan Mutawakkil akan berakhir Juli 2013.  

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Konferwil akan dilaksanakan di desa Lebo Kecamatan Sidoarjo tepatnya di Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat pengasuhnya KH Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali).

Dipilihnya tempat tersebut untuk konferwil NU Jatim, menurut Humas PWNU Jatim Norhadi, karena pengasuh sanggup menjamin keamanan konferwil dari intervensi pihak luar, mengingat agenda NU berdekatan dengan agenda politik Jatim. Pesantren Bumi Shalawat sendiri belum pernah ditempati sebelumnya kegiatan NU Jatim. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Konferwil ini merupakan  forum tertinggi  di tingkat wilayah yang dinisbatkan sebagai hajat demokratisasi warga NU di Jatim.  Kegiatan ini untuk merumuskan dan menetapkan beragam kebijakan strategis terkait penataan organisasi secara internal,  perumusan program-program keumatan dan reaktualisasi peran dan posisi NU di tingkat lokal serta bagaimana sikap dan rekomendasi  NU  terkait  persoalan-persoalan mendasar sekaligus aktual yang tengah terjadi di Jatim. 

Konferwil akan dihadiri 44 cabang terdiri dari Rais Syuriyah dan ketua Tanfidziyah PCNU se-Jatim dan agendanya utamanya pemilihan Rais dan Ketua PWNU Jatim. Sedangkan agenda lainnya adalah Laporan pertanggungjawaban, membahas program limatahunan NU Jatim, mengganti seluruh kepemimpinan lembaga dan lajnah.   

Redaktur: A. Khoirul Anam

Sumber   : Humas PWNU Jatim

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Santri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 18 Desember 2015

Belajar dari Keluarga Luqman Hakim yang Diabadikan Al-Qur’an

Oleh Muhammad Yunus



Upaya pemerintah dalam mempersiapkan generasi muda yang berkarakter kuat patut diacungi jempol. Beberapa langkah strategis sebagai langkah ikhtiar sudah dilakukan. Instrument pendidikan digodok. Aturan mainpun dikeluarkan. Hal ini terlihat dari usaha Presiden mengeluarkan Perpres Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Yang menarik adalah pidato presiden ketika menyampaikan isi Perpers ini dihadapan ulama dengan mengatakan “Perpres tersebut jadi pekerjaan besar bagi pemerintah dan pondok pesantren.”

Belajar dari Keluarga Luqman Hakim yang Diabadikan Al-Qur’an (Sumber Gambar : Nu Online)
Belajar dari Keluarga Luqman Hakim yang Diabadikan Al-Qur’an (Sumber Gambar : Nu Online)

Belajar dari Keluarga Luqman Hakim yang Diabadikan Al-Qur’an

Pidato Pak Presiden tersebut mengindikasikan akan sinergisitas umara dan ulama yang begitu kuat. Mr. Presiden menyakini dengan sepenuh hati bahwa hanya dengan usaha bersama (ulama  dan pemerintah) cita-cita mempersiapakn generasi muda berkarakter kuat tersebut dapat tercapai. Seperti yang kita ketahui bersama arus informasi yang begitu dahsat dan massif tidak dapat membendung  virus budaya dari luar negeri yang tidak sejalan dengan budaya Indonesia. 

Menurut Jokowi Indonesia mempunyai budaya kesopanan, kesantuan, integritas, kejujuran, hormat pada ulama, para kiai, para ustadz, para gurunya, dan kepada sesamanya. Hal ini harus terus diperkuat melalui pendidikan yang ada di Indonesia mulai dari sekolah, madrasah, pondok pesantren, dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya.

Sebagai usaha ikut serta mensukseskan program PPK  tersebut, sebagai orang tua, hemat penulis perlu untuk aktif membina putra putri kita. Anak kita tidak sekedar menjadi tanggung jawab sekolah, pondok pesantren, orang tua sebagai pendidikan pertama dan utama harus menyadari akan pentingnya menanamkan pendidikan karakter yang disebutkan di atas. Dalam konteks inilah ada baiknya kita mencontoh kehidupan keluarga Luqman yang diabadikan dalam Al Quran QS Al Luqman ayat 13-19. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam ayat-ayat tersebut disebutkan sedikitnya tujuh ajaran utama dan pertama yang patut kita renungkan dan implementasikan kepada putra-putri kita. Pertama adalah ajaran kepada putra putri kita tentang ketauhidan. Ajaran untuk tidak mempersekutukan Allah adalah langkah awal agar manusia dapat sukses hidup di dunia sampai di akherat. Karena sesungguhnya ilmu yang dimiliki manusia ini hanya oleh dan karena kehendak Allah SWT. Tidak ada daya dan upaya manusia selain kekuatan Allah SWT. Putra putri kita harus disadarkan akan hal itu dan ini menjadi pendidikan yang utama dan pertama. 

Berikutnya adalah pendidikan untuk berbakti dan menghormat kepada kedua orang tua. Luqman mengingatkan kepada anaknya bahwa ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Maka menghormat kepada kedua orang tua adalah bentuk syukur kepada Allah SWT dan kepada kedua orang tua. Tidak cukup hanya kepada orang tua, Luqman juga meminta kepada anaknya untuk berbuat baik kepada sesama meskipun hanya seberat biji sawi, niscaya Allah akan memberinya balasan berupa kebaikan juga. Jika pendidikan hormat kepada sesama ini berhasil maka radikalisme dan fundamentalisme atas dasar agama tidak akan terjadi. Karena manusia akan sadar bahwa keluarga terbentuk atas ikatan. Seluruh manusia ini adalah keluarga Karena terikat dalam penciptaan yang sama yaitu dari Allah SWT.

Selanjutnya, Luqman meminta anaknya untuk mendirikan shalat. Perintah mendirikan shalat ini disandingkan dengan perintah untuk selalu melakukan hal yang baik dan mencegah kemungkran. Shalat adalah tiang agama. Shalatlah yang menjaga hubungan manusia dengan Rabnya tetap tersambung. Shalat adalah kebutuhan hidup yang hakiki. Shalatlah yang merawat manusia istiqomah menjadi hamba dan mengantarkannya menjadi khalifah yang kuat. Pendidikan karakter akan kuat jika generasi muda mampu menjaga shalatnya. Jika generasi muda sudah lalai akan shalatnya maka karakter tidak akan dicapai.

Pesan Luqman berikutnya kepada anaknya adalah tidak bersikap sombong dan angkuh. Sombong dan angkuh bukanlah karakter manusia, melainkan karakter jin, ciptaan Allah dari api. Seperti yang kita ketahui, jin dikeluarkan dari surga-Nya karena kesombongan dan keangkuhannya terhadap ciptaan Allah yang lain. Jin tidak patut ketika diminta sujud kapada Adam hanya karena dirinya merasa lebih baik dari Adam. Perasaan lebih baik inilah yang menjadi persoalan dan petaka kehidupan manusia. Tidak jarang kerusakan di muka bumi ini karena kesombongan dan keangkuhan manusia. Jika manusia sadar akan dirinya yang hina maka sombong dan angkuh tidak patut berada dalam dirinya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Terakhir pesan Luqman adalah perintah untuk hidup sederhana dan melunakkan suara. Akhir-akhir ini kehidupan semakin hedon. Suka memamerkan kekayaan kepada manusia yang lain. Suara seringkali sudah tidak santun lagi. Suara bukan hanya apa yang keluar dari mulut manusia, tapi suara tulisan juga dalam katagori ini. Zaman hoax akhir-akhir ini mengindikasikan suara kita tidak lagi lunak. Ujaran kebencian kepada sesama seakan-akan hal mudah yang dilakukan manusia saat ini. Jika generasi muda kita tidak diajarin untuk melunakkan suara dalam artian hati-hati dalam membuat status atau tulisan dimedia sosial maka karakter yang kuat tersebut akan sulit dicapai.

Inilah sejatinya yang menjadi pekerjaan rumah ulama dan umara dan kita semuanya. Mari berjuang bersama dalam program PPK  ini. Masa depan bangsa ini bergantung dari para generasi muda saat ini. Akhirnya ada baiknya kita renungkan lanjutan ayat dalam QS Al Luqman tersebut ayat 20 yang berbunyi: “Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang ada di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang  membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi penerangan.” Tidak ada keraguan untuk meraih kesuksesan dunia dan akhirat jika kita mampu menjalankan pendidikan karakter dalam kisah keluarga Luqman ini.





Penulis adalah Wakil Dekan III FKIP Unisma, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Islam Malang

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejarah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 08 Desember 2015

Tujuan Beragama dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin menegaskan bahwa menjadi bangsa Indonesia sebagai bangsa yang satu adalah takdir Tuhan yang tidak bisa diingkari, demikian pula keragaman suku, agama maupun bahasanya.?

"Kita bangsa yang satu, tidak boleh kita melawan takdir Tuhan itu. Ini bukanlah persoalan benar atau tidak benar, tetapi ini adalah masalah yang tertanam dalam jiwa kita masing-masing yang di dalam nadi mengalir darah Indonesia," jelas Gus Ishom lewat akun Facebook miliknya, Jumat (28/10).

Tujuan Beragama dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (Sumber Gambar : Nu Online)
Tujuan Beragama dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (Sumber Gambar : Nu Online)

Tujuan Beragama dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Kesamaan dalam kebangsaan ini, lanjutnya, mengharuskan kita bertanggungjawab untuk dengan hati-hati merawatnya dan sabar menambal setiap keretakan karena perbedaan dan memerangi setiap apa yang berpotensi memecah belahnya.?

"Pengingkaran terhadap kehadiran bangsa ini adalah perbuatan dosa dan penyimpangan dari akal sehat dan kebenaran ajaran agama," tulisnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sejalan dengan tujuan agama yang ingin menciptakan keharmonisan menurutnya, maka bangsa yang berarti keinginan untuk hidup bersama pun diawali dengan keharmonisan setiap pribadi pemeluknya. Artinya, bangsa ini hanya bisa sehat dan harmonis apabila setiap elemennya berakal sehat, menjadi bangunan yang mengokohkan satu sama lain serta saling terkoneksi dengan baik dan tertib.?

Lebih-lebih agama sendiri lanjutnya, mengajarkan keragaman dan dengan tegas mengharamkan segala bentuk perpecahan. Lebih jauh lagi bahwa diciptakannya perbedaan itu bukanlah untuk dipertentangkan atau untuk saling menghinakan, melainkan bertujuan untuk saling melengkapi, memperindah dan membentuk keharmonisan.

"Keragaman agama yang dianut oleh bangsa kita pun tidak terlepas dari kehendak-Nya. Masing-masing penganut agama mengimani kebenaran agama yang dianutnya, sehingga tidak dibenarkan memaksakan kebenaran menurut "versinya" kepada orang lain yang berbeda agamanya. Inilah pangkal kerukunan untuk mewujudkan persatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ingatnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tujuan bersama dari seluruh anak bangsa yang sangat banyak perbedaannya ini adalah untuk mewujudkan kemaslahatan umum, yaitu kesejahteraan, kebaikan dan keadilan tanpa kecuali yang meliputi segenap bangsa Indonesia.?

Untuk meraih tujuan ini menurutnya, diperlukan kematangan jiwa kebangsaan (nasionalisme) dari kita semua, selain tentu butuh pengelolaan yang super kuat. Karenanya, solidaritas kemanusiaan dan kemauan untuk belajar hidup bersama dengan menjunjung tinggi keadaban harus terus menerus diperjuangkan. Sehingga keragaman pun terus menerus dapat terlindungi. Penyeragaman terhadap apa yang sudah ditakdirkan berbeda adalah perbuatan sia-sia.?

"Kedangkalan dalam memahami maksud agama dalam konteks kehidupan berbangsa, seringkali menjadi penyebab sebagian orang beragama dengan klaim kebenarannya sendiri memaksakan kehendaknya kepada orang lain, sehingga menimbulkan kegaduhan sosial yang berpotensi mengancam keutuhan hidup harmonis bersama," tandasnya.

Ia mencontohkan sebagian muslim misalnya masih menganggap non muslim atau sebaliknya dari warga negara bangsa ini sebagai musuh yang wajib dibenci, dimusuhi atau halal dialirkan darahnya. Pandangan ini jelas keliru karena merusak keharmonisan dan menghalangi tercapainya tujuan hidup bernegara.?

Menurutnya yang patut menjadi musuh bersama warga negara ini, baik muslim atau non muslim setidaknya ada tiga. Pertama, orang yang dzalim atau siapa saja yang tidak bersikap adil. Seperti ketidakadilan rakyat terhadap pemerintahan dengan keengganan untuk menaatinya atau ketidakadilan pemerintah terhadap rakyatnya dengan tindakan yang tidak mengacu kepada kemaslahatan rakyat.?

Kedua, syetan dari jenis manusia maupun jin yang mengobarkan saling benci, permusuhan, berbuat kerusakan dan pertumpahan darah, dan ketiga, hawa nafsu yang bercokol pada jiwa manusia yang selalu memerintahkan kepada keburukan.?

"Agama apa pun yang kita anut, hendaknya kita tetap bersatu untuk mewujudkan keadilan, kesejahteraan, kemanusiaan dan keberadaban. Hendaklah kita selalu bijak dalam menyelesaikan setiap persolan yang dihadapi oleh bangsa ini," pungkasnya.

(Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, News PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 07 Desember 2015

Sastra dan Santri di Mata Zawawi Imron

Pamekasan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kata sastra dan santri sejatinya berkait kelindan. Keduanya memiliki hubungan linguistik yang nyaris tidak bisa dipisahkan. Bahkan, hingga para ranah konteks sosio-kulturnya pun, kedua kata tersebut hampir selalu bergandengan.

Sastra dan Santri di Mata Zawawi Imron (Sumber Gambar : Nu Online)
Sastra dan Santri di Mata Zawawi Imron (Sumber Gambar : Nu Online)

Sastra dan Santri di Mata Zawawi Imron

Demikian penjelasan tokoh sastra internasional D Zawawi Imron, saat mengisi kuliah umum Program Studi Ilmu al-Quran dan Tafsir STIU Al-Mujtama Pamekasan, Rabu (17/2/2016). "Kandungan Sastra dalam al-Quran" menjadi tema utama dalam kegiatan yang dihadiri mahasiswa STIU Al-Mujtama’ dan masyarakat umum tersebut.

Di mata Penyair Celurit Emas ini, santri sesungguhnya berasal dari kata sastra, yang punya arti orang yang mengkaji kitab suci dan keindahannya. Jadi, sastra itu masdar. Sementara sastri itu isim fail-nya.?

“Namun, pengucapan sastri mengalami erosi bahasa. Akhirnya, menjadi santri,” ungkapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kegiatan yang ditempatkan di Gedung Serbaguna Pesantren Al-Mujtama ini dihadiri oleh berbagai kalangan pelajar dan perwakilan pesantren sekitar kampus. Sebanyak 300 kursi yang disediakan panitia, seluruhnya terpakai.?

Dan sebagai motivasi bagi Mahasiswa, Zawawi berpesan melalui puisi Imam Syafii yang berbunyi: ? ? ? ? ? # ? ? ? ? (Barang siapa yang semasa mudanya malas belajar, sebaiknya ditakbirkan empat kali sebagai simpul kematiannya).

Kuliah umum kali ini dimoderatori oleh Zainal Arif dan menjadikan suasana lebih semarak dengan diawali pembacaan puisi karya Zawawi Imron. Sampai akhir acara pun, tepuk tangan simpatik dari audien silih berganti menyambut petikan pantun dan puisi Zawawi yang dibacakannya sendiri di sela-sela ceramah.?

Puncaknya, puisi dengan judul "Ibu" yang ditulis saat Zawawi berusia 16 tahun dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dunia, dibacakan secara lengkap.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebelum menutup kuliahnya, Zawawi Imron membuatkan puisi bagi mahasiswa STIU Al-Mujtama’:

Plakpak cintaku

Mahasiswa Al-Mujtama sayangku

Jejakku kutinggal di sini

Senyummu kubawa pergi

(Hairul Anam/Fathoni)?

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ubudiyah, Hadits PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Konfercab IPNU-IPPNU Temanggung, Ajang Silaturahim Lintas Generasi

Temanggung, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nadhaltul Ulama (IPPNU) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, 25-26 Maret 2017, menggelar konfrensi cabang XIV di SMP Islam Ngadirejo, Temanggung.

Meskipun diguyur hujan deras, acara pembukaan konferensi yang mengusung tema "Meneguhkan Ideologi Aswaja di Tengah Pluralitas untuk Pelajar yang Berkarakter" ini berjalan lancar dan penuh khidmat.

Konfercab IPNU-IPPNU Temanggung, Ajang Silaturahim Lintas Generasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Konfercab IPNU-IPPNU Temanggung, Ajang Silaturahim Lintas Generasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Konfercab IPNU-IPPNU Temanggung, Ajang Silaturahim Lintas Generasi

Menurut Ahmad Rofik, ketua PC IPNU Temanggung demisioner, setidaknya ada dua agenda utama dalam Konfercab IPNU Temanggung 2017 ini. "Pertama, pemilihan pengurus baru; dan kedua, sarasehan bersama mantan ketua IPNU Temanggung lintas generasi," tuturnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dikonfirmasi usai pembukaan, Sabtu (25/3), mengenai para kandidat ketua baru PC IPNU Temanggung Rofik menyatakan sudah ada beberapa nama yang mengemuka. Masing-masing mewakili tiga zona. Mereka adalah Agus Subhi dari zona utara, Susanto dari zona tengah, dan Hidayat dari zona Kecamatan Tembarak.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Semoga ketua baru IPNU dan IPPNU yang terpilih dalam konfercab ke XIV ini dapat meneruskan estafet perjuangan kami masa khidmah 2015-2017 yang tentu saja masih banyak kekurangannya serta dapat menuntaskan program program kami yang belum tuntas dijalankan," pungkas Rofik.

Terpisah ketua panita Konfercab ke XIV PC IPNU IPPNU Temanggung Qonita Ulya menyatakan bahwa konfercab ini diikuti 350 peserta. Mereka dari 16 PAC, beberapa komisariat sekolah di bawah naungan LP Maarif NU, dan selebihnya delegasi ranting-ranting.

Qonita berharap penyelenggaraan Konfercab kali ini bisa meningkatkan standar kualitas organisasi IPNU IPPNU Temanggung periode mendatang yang lebih baik. "Lewat konfercab ini semoga tercipta suatu regenerasi dan tercetak kader-kader NU masa depan yang andal," katanya. (M. Haromain/Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 04 Desember 2015

Batasan Haid Perempuan Pengguna KB

Assalamu alaikum. Redaksi PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang terhormat. Saya mau bertanya perihal haid pengguna KB dengan alat kontrasepsi hormonal suntik. Setelah mengikut program itu, haid saya jadi tidak teratur. Saya kadang haid lebih dari lima belas hari. Itu pun hanya keluar flek. Apakah darah flek itu darah haid? Kalau bisa disebut haid, apakah flek yang keluar lebih dari 15 hari masih bisa disebut darah haid atau istihadloh? Mohon penjelasannya karena ini menyangkut dengan ibadah. Terima kasih. Wassalamualaikum wr.wr. (Putri Hidayani)

 

Jawaban

Assalamu’alaikum wr. wb.

Batasan Haid Perempuan Pengguna KB (Sumber Gambar : Nu Online)
Batasan Haid Perempuan Pengguna KB (Sumber Gambar : Nu Online)

Batasan Haid Perempuan Pengguna KB

Mbak Putri yang dirahmati Allah. sebagaimana dimaklumi bahwa haid itu menurut madzhab syafi’I paling sedikit selama siang dan malam. Paling lama 15 hari. Namun lazimnya 6 atau 7 hari. Sementara mazdhab Hanafi, haid paling lama 10 hari.

Kendati demikian, di kalangan syafi’iyah sendiri terdapat perbedaan pendapat. Untuk itu baiklah disimak keterangan Imam Nawawi dalam karyanya Raudhotut Tholibin.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ?. ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ?. ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ?

Haid paling sebentar hanya sehari semalam menurut ini Madzhab. Atas dasar pendapat ini persoalan bisa bercabang. Paling lama 15 hari. Lazimnya 6-7 hari. Masa suci antara satu dan haid lainnya, 15 hari. Biasanya masa suci sebulan penuh. Paling banyak, tiada batas. Kalau kita dapati seorang perempuan mengalami haid secara teratur kurang dari sehari semalam atau lebih dari 15 hari; atau perempuan yang suci kurang dari 15 hari, maka sekurangnya ada 3 pendapat berbeda di kalangan ulama. Pendapat pertama, tidak ada model pada kasus ini. Kedua, ia harus mengikuti pola siklus demikian. Ketiga, kalau pola ini sesuai dengan temuan sebagian madzhab ulama salaf, kita ikuti pola demikian. Kalau tidak sesuai, kita tidak terima pola demikian.

Iklim dingin dan panas juga memengaruhi siklus haid perempuan. Ini pula yang membuat penetapan bilangan hari-hari haid menjadi berbeda di kalangan ulama. Demikian diterangkan Imam Nawawi dalam Raudhohnya.

Imam Nawawi dalam Al-Majemuk, Syarah Muhadzdzab menyebutkan sejumlah pendapat ulama yang menyatakan bahwa haid perempuan paling lama 15. Ada lagi yang mengatakan, 17 hari. Ada lagi yang menyatakan, 20 hari.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ibrahim Al-Baijuri dalam hasyiyatul Baijuri ala Fathil Qarib menyebutkan

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Pendapat muktamad pada kasus haid ini harus dadasarkan pada metode istiqra, induktif dengan menarik prinsip umum dari banyak kasus. Artinya prinsip yang bisa dijadikan pedoman dalam menetapkan batas minimal, maksimal, hingga standar kelaziman haid.

Demikian disebutkan Abdurahman Zaidi dalam karyanya Al-Ijtihad bi Tahqiqil Manath wa Sulthonihi fil Fiqhil Islami, Kairo, Darul Hadits, Halaman 429.

? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ?. ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Para ahli fiqih berbeda pendapat di dalam bilangan lamanya haid. Imam Malik dan imam Syafi’I menyebutkan 15 hari sebagai batasan maksimal. Sementara Imam Hanafi, 10 hari. Sementara tidak ada nash jelas yang menyebutkan ketentuan haid ini. yang jelas, sebab itu tidak bisa dipulangkan pada perbedaan dalil, tetapi pada perbedaan kebiasaan masing-masing perempuan.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Bersandar pada kaidah ini, bantuan keterangan ahli medis untuk mengetahui kebiasaan haid perempuan sangat dimungkinkan. Demikian halnya pada kasus haid, begitu juga pada kasus nifas.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Bila masalah ini tidak bisa dirujuk pada nash secara hakiki-yang mana sebagian dari para ulama merasa nyaman pada sebagian nash-maka dimungkinkan bisa dibantu dengan ketetapan para dokter perihal batasan jenis darah apakah itu memang darah haid, istihadloh, atau nifas. Dengan ini, kesulitan dan kebimbangan perempuan pada isu ini selesai.

Menurut hemat kami, yang lebih pas penetapan jenis darah haid berikut penghitungannya mesti didasarkan pada riset kalangan medis. Mengingat tidak ada nash perihal ini, maka keterangan dokter yang bisa dipercaya akan sangat membantu kita dalam menetapkan apakah darah yang bersangkutan betul darah haid atau bukan.

Jadi, kalau kita memakai patokan sederhana Imam Syafi’i, haid paling lama 15 hari. Lebih dari itu dihukumi sebagai darah istikhadzoh atau darah haid yang tidak lazim dan yang bersangkutan wajib melakukan shalat kembali seperti biasa.

Namun penjelasan dari dokter atau bidan yang mengerti soal ini penting juga sebagai acuan. Pasalnya, makanan, cuaca, macam-macam bahan kimia sudah masuk ke dalam manusia sekarang ini. Itu semua tentu akan memengaruhi darah haid berikut siklus regulernya. Sekali lagi, untuk soal haid, keterangan dokter atau bidan KB sangat membantu untuk menjawab pertanyaan saudari penanya yang terhormat. Wallahu a’lam

Wallahul Muwaffiq ila Aqwami Thoriq.

Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Alhafiz K.

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian, Amalan, Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 23 November 2015

Tertarik Jadi Pilot Antarkan Siswa Madrasah Ini Ikuti Olimpiade Sains Penerbangan

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Karena terngiang akan cita-citanya menjadi penerbang atau pilot, Siswa MAN 1 Kota Bekasi Ghozy El Fatih (17) mencari informasi apapun tentang pilot. Setelah berselancar kian kemari di dunia maya, Fatih akhirnya menemukan info tentang olimpiade sains penerbangan.

Tertarik Jadi Pilot Antarkan Siswa Madrasah Ini Ikuti Olimpiade Sains Penerbangan (Sumber Gambar : Nu Online)
Tertarik Jadi Pilot Antarkan Siswa Madrasah Ini Ikuti Olimpiade Sains Penerbangan (Sumber Gambar : Nu Online)

Tertarik Jadi Pilot Antarkan Siswa Madrasah Ini Ikuti Olimpiade Sains Penerbangan

Atas restu Tati Kurniati, sang ibu, anaknya yang kini duduk di kelas XI Jurusan IPA Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bekasi ini pun langsung mendaftar. “Anak saya cita-citanya jadi pilot. Ikut lomba ini pun dia cari info sendiri di internet, bukan surat resmi ke MAN 1. Mohon doanya semoga berhasil,” ujar Tati kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Tentang cita-cita Fatih menjadi penerbang saat masih balita, lanjut dia, sebenarnya sempat batal lantaran lajang kelahiran Bekasi, 12 Mei 1999 ini takut ketinggian. “Tapi, tahun lalu kok mulai teringat lagi cita-citanya,” ungkap Tati.

Ditanya siapa yang mengenalkan tentang pilot, dengan berkelakar Tati mengatakan, “Ibunya lah.” Adapun ia dan suami, Ahmad Yusuf, sengaja menyekolahkan Fatih di MAN agar memahami ilmu agama.

Olimpiade Sains Penerbangan akan digelar di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara (PPSDM Hubud) Komplek Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Tangerang, Selasa, 19 April 2016 lusa.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebagaimana dirilis dalam portal PPSDM Hubud, Olimpiade Sains Penerbangan tingkat nasional tahun 2016 ini diselenggarakan PPSDM Hubud Kementerian Perhubungan dalam rangka meningkatkan kecintaan pada budaya iptek bidang penerbangan di lingkungan generasi muda, khususnya siswa SMA/MA/SMK dan sederajat.

Hingga penutupan pendaftaran pada Jumat (15/4) petang, terdapat 236 siswa dari berbagai kota di Jawa dan Sumatera terdaftar sebagai peserta. Dari jumlah tersebut, hanya 13 anak dari madrasah. Selain Fatih (MAN 1 Bekasi), ada enam siswa MAN 1 Bogor, empat siswa MA Daar el-Qolam, dan dua siswa MAN 13 Jakarta. (Musthofa Asrori/Fathoni)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul Ulama PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 15 November 2015

Bersalaman Pria-Wanita Bukan Muhrim

Assalamualaikum wr. wb.

Pak Kiai, saya mau bertanya, bagaimana hukum bersalaman antara pria dan wanita (muda) yang bukan muhrim? karena kan banyak sekarang ini di tengah masyarakat yang mengatakan bersalaman tesebut hukumnya haram. Bagaimana dalil-dalil salaman tersebut? terima kasih. Wassalam. Ahmad Syarif H.?

Waalaikumus salaam wr. wb.

Bapak Ahmad Syarif H. yang saya hormati,

Bersalaman Pria-Wanita Bukan Muhrim (Sumber Gambar : Nu Online)
Bersalaman Pria-Wanita Bukan Muhrim (Sumber Gambar : Nu Online)

Bersalaman Pria-Wanita Bukan Muhrim

Bersalaman secara umum memberikan efek positif dalam pergaulan sehari-hari. Bersalaman merupakan sebagian langkah untuk mengeratkan hubungan antar individu dalam hal apapun, baik itu hubungan kekerabatan, hubungan bisnis,dan lain-lain. Dengan bersalaman juga sebuah ikatan dimulai dan perjanjian dilakukan.

Namun demikian, ada perhatian khusus terkait bersalaman antara pria dan wanita yang bukan mahram yang bapak tanyakan. Ulama memberikan hukum haram atas hal tersebut. Syaikh Zainuddin Al-Malibari dalam kitab Fathul Muin hal. 98 mengatakan :

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.. Artinya; sekiranya haram melihatnya maka haram pula menyentuhnya tanpa pemisah, karena memegang itu lebih menimbulkan ladzat.

Dalam sebuah hadits Imam Bukhari disebutkan bahwa ketika Nabi Muhamamd SAW membaiat perempuan yang bukan mahram beliau tidak menjabat perempuan tersebut dan membaiat hanya dengan ucapan.(Al-Bukhari bab. Surat Al-Mumtahanah ayat 10)

Bapak Ahmad Syarif H. yang budiman, memang dalam pergaulan sehari-hari sulit untuk menghindari berjabat tangan dengan perempuan bukan muhrim. Kita dituntut untuk mengikuti syariat tapi tetap tidak mengurangi kualitas hubungan antar individu laki-laki dan perempuan. Untuk itu, patutlah dicari cara yang elegan dalam menghindari bersalaman dengan perempuan bukan muhrim sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada agar keakraban tetap terjaga.

Semoga kita diberikan kemampuan untuk istiqamah menjalankan perintah-perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya serta kemampuan untuk tetap menjaga hubungan baik dengan sesama dan semua makhluk. Amiin

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Walloohu Alamu bishshawaab

Wassalamualaikum wr. wb.

Maftuhan

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Habib PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 06 November 2015

Shalat Pakai Sorban Lebih Utama?

Islam tidak menentukan model pakaian tertentu untuk umat Islam, termasuk penentuan pakaian ibadah. Selain ibadah haji, umat Islam diberikan kebebasan memilih pakaian yang layak digunakan untuk ibadah. Pada saat shalat kita dibolehkan menggunakan model pakaian apapun selama menutup aurat dan sesuai dengan etika pakaian Islam.

Sebab itu, tidak ada sebenarnya keutamaan menggunakan model pakaian tertentu dalam ibadah. Meskipun Islam datang dari wilayah Arab dan Nabi Muhammad pun keturunan Arab, bukan berarti menggunakan pakaian Arab ketika shalat, seperti jubah dan sorban, lebih utama dari pakaian khas Indonesia.

Shalat Pakai Sorban Lebih Utama? (Sumber Gambar : Nu Online)
Shalat Pakai Sorban Lebih Utama? (Sumber Gambar : Nu Online)

Shalat Pakai Sorban Lebih Utama?

KH Ali Mustafa Yaqub dalam At-Thuruqus Shahihah fi Fahmis Sunnatin Nabawiyyah mengatakan, kebanyakan hadits tentang keutamaan sorban kualitasnya maudhu’ (palsu) dan dhaif jiddan (sangat lemah). Tidak ada satu hadits shahih pun yang menerangkan keutamaan bersorban saat shalat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pendapat KH Ali tersebut diperkuat oleh beberapa pendapat dari ulama klasik. As-Sakhawi dalam Maqashidul Hasanah mengatakan.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Artinya, “Kualitas hadits shalat dengan cincin setara dengan tujuh puluh shalat tanpa cincin ialah maudhu’, sebagaimana dikatakan syaikh kita (Ibnu Hajar). Begitu pula riwayat Ad-Dailami dari Ibnu ‘Umar, ‘Shalat dengan memakai sorban sebanding dengan dua puluh lima shalat (tanpa sorban)’, ‘Shalat Jumat dengan sorban setara dengan tujuh puluh Jumat? (tanpa sorban). Demikian pula riwayat Anas, ‘Shalat menggunakan sorban sebanding dengan sepuluh ribu kebaikan.’”

Mula Al-Qari dalam Mirqatul Mafatih mengutip pendapat Al-Munufi yang mengatakan seluruh riwayat di atas lemah (batil). Selain riwayat yang disebutkan oleh As-Sakhawi di atas, Al-Minawi dalam Faidhul Qadir juga mengutip riwayat lain tentang keutamaan sorban. Riwayat yang dimaksud ialah.

? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Shalat dua rakaat memakai sorban lebih baik dari tujuh puluh rakaat tanpa sorban.”

Kualitas hadits di atas tidak jauh berbeda dengan hadits lain yang berkaitan dengan keutamaan sorban. Hadits di atas lemah karena di dalam sanadnya terdapat rawi bernama Thariq bin Abdurrahman. Hampir sebagian kritikus hadits memberi komentar buruk terhadapnya. Ad-Dzahabi dan Al-Bukhari mengategorikan dia sebagai perawi dhaif. Al-Nasa’i mengatakan, riwayatnya tidak kuat (laysa bi qawi). Sementara As-Sakhawi menilai hadits di atas tidak berasal dari Nabi.

Dikarenakan kualitas hadits keutamaan soban sangatlah lemah, bahkan sampai pada kualitas maudhu’ (palsu), maka tidak ada perbedaan antara pakaian Arab, khususnya penutup kepala yang digunakan orang Arab dan masyarakat lainnya. Kalau di Indonesia biasa menggunakan peci atau kopiah pada saat shalat, itu juga baik dan tidak ada bedanya dengan sorban.

Silakan menggunakan sorban, tetapi jangan sampai mengatakan sorban lebih utama dipakai saat shalat ketimbang kopiah ataupun peci, karena tidak ada riwayat shahih terkait hal ini. Oleh sebab itu, terkait pakaian apa yang seharusnya digunakan saat shalat, Al-Quran menjelaskan.

? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Wahai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah setiap memasuki masjid,” (Surat Al-A‘raf ayat 31).

Ayat ini menganjurkan agar umat Islam memakai pakaian yang bagus pada saat mengerjakan shalat. Modal dan bentuk pakaian bagus ini tidak dibatasi oleh Islam dan pengejawentahannya diserahkan sepenuhnya pada tradisi dan budaya masyarakat.

Pakaian model apapun termasuk baik dan bagus selama tidak bertentangan dengan kode etik pakaian Islam: aurat tertutup, tidak transparan, tidak terbuka, dan tidak menyerupai lawan jenis. Wallahu a‘lam. (Hengki Ferdiansyah)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 04 November 2015

Saya Ini Anti Pornografi dan Pornoaksi

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Semangat pencegahan pornografi dan pornoaksi digaungkan oleh Kementerian Agama. Hebatnya, hal ini justru diinisiasi oleh kartini Kementerian Agama melalui gerakan Saya Ini Anti Pornografi dan Pornoaksi (SIAPP)

Saya Ini Anti Pornografi dan Pornoaksi (Sumber Gambar : Nu Online)
Saya Ini Anti Pornografi dan Pornoaksi (Sumber Gambar : Nu Online)

Saya Ini Anti Pornografi dan Pornoaksi

Gerakan SIAPP dideklarasikan oleh Menag Lukman Hakim Saifuddin di hadapan 160 kartini Indonesia yang tergabung dalam Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama. Deklarasi ditandai dengan pembacaan komitmen anti pornografi dan pornoaksi di hadapan Ketua Harian Gugus Tugas Pencegahan Pornografi dan Pornoaksi (GTP3) yang juga Menteri Agama, di Jakarta, Jumat (22/04) pagi seperti dikutip dari laman kemenag.go.id.

“Saya harap dari kegiatan ini kita semua lebih mengintesifkan perang melawan bahaya pornografi dan pornoaksi. Lebih dari itu, kita juga harus menyamakan diri untuk bersepakat, program ke depan seperti apa yang akan dilakukan,” kata Menag.

Deklarasi ini dilakukan bersamaan kegiatan Orientasi Pencegahan Pornografi dan Pornoaksi. Hadir dalam kesempatan ini, pejabat Eselon I, II, para Rektor, Kakanwil se Indonesia, serta Dharmawanita pusat dan daerah. Di hadapan mereka, Menag menyampaikan perlunya Kemenag melakukan program terobosan, semisal gerakan sosial untuk meminimalisir bahaya pornografi dan pornoaksi.

Di tengah era globalisasi, Menag Lukman menyoroti pornografi dan pornoaksi di dunia maya. Ironisnya, kandungan pornografi dan pornoaksi terkadang dishare melalui media sosial. Menag berharap Kementerian Agama mempunyai terobosan baru untuk membangun kesadaran masyarakat dalam memahami bahaya pornografi dan pornoaksi.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Ditengah arus globalisasi yang ada, jangan sampai keindonesiaan kita tercerabut olehnya,” tegas Menag.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Pornoaksi harus kita sikapi, agar generasi muda tidak menyaksikan dan mendapatkan hal-hal yang buruk ditengah masyarakat,” tambahnya.

Menag menyambut baik inisiatif tim DWP Kemenag, pusat dan daerah, untuk mendeklarasikan SIAPP. Menag berharap kampanye SIAPP diikuti dengan gerakan dan kontribusi nyata dalam menanggulangi bahaya pornografi dan pornoaksi.

Menag berpesan, semua ASN Kemenag dapat melakukan tindakan preventif, bagaimana agar pencegahan lebih diutamakan. ? Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pemurnian Aqidah, Aswaja, PonPes PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Keraton Perlu Lakukan Otokritik

Palembang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Keraton-keraton di Indonesia ? B?>?E?©?@ ÂÊ:Hcr{áò?PÃŒ! ?Ë&Çö Pÿÿ?i. Sebab sekarang ini, sejarah keraton menjadi sempit, mengedepankan ego-ego pribadi para pangeran. Mereka jadi pragmatis dan dangkal.



Keraton Perlu Lakukan Otokritik (Sumber Gambar : Nu Online)
Keraton Perlu Lakukan Otokritik (Sumber Gambar : Nu Online)

Keraton Perlu Lakukan Otokritik

Demikian dilontarkan Ketua Pengurus Wilayah Lembaga Seni dan Budaya Muslimin Indonesia (PW Lesbumi), Yogyakarta, M Jadul Maula, dalam rangka menyambut Festival Keraton Nusantara VII di Palembang, 26-28 November. Festival diikuti 155 kerajaan, kesultanan dan lembaga adat Nusantara.

"Keraton perlu merevitalisasi nilai-nilai luhur yang mereka punya dan menjadikannya sebagai pijakan untuk reorientasi dirinya menjadi pusat-pusat budaya yang aktif dan wilayah masing-masing, sekaligus konstruktif bagi pengembangan bangsa Indonesia yang majemuk," jelas Jadul Maula.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Keraton mestinya bisa jadi energi sosial yang kreatif bagi pengembangan kedaulatan dan karakter bangsa," tambahnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Festival keraton ini, tegas Jadul, seyogyanya juga dijadikan momentum peringatan bahwa Nusantara sebetulnya punya pengalaman membangun sistem ketatanegaraan yang berakar pada sejarah dan nilai-nilai sendiri, yang berdaulat dan kuat.

"Ini mestinya juga sekaligus kritik terhadap elit politik dan inteletual yang mengutak-atik UUD kita, namun mereka tercerabut dari akar, karena mendasarkan diri pada sejarah dengani nilai-nilai bangsa lain, Eropa dan Amerika," ungkap Jadul yang dikenal dekat dengan keraton Yogyakarta.

Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdian pada "welcome dinner" di Griya Agung Palembang, Jumat malam, mengharapkan kegiatan ini merupakan salah satu upaya peningkatan kepedulian terhadap adat, istiadat dan budaya asli masing-masing daerah.

Menurut dia, keberagaman adat dan budaya Indonesia merupakan kekayaan yang patut dibanggakan bangsa, karenanya harus terus dipertahankan sehingga lestari sampai akhir zaman.

Kegiatan itu juga menjadi bentuk persatuan bangsa Indonesia dari berbagai latar belakang yang berbeda, tambahnya.

Zuriat Kesultanan Palembang Darussalam Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin mengatakan, festival itu merupakan agenda dua tahunan raja dan sultan Nusantara. "Palembang merupakan daerah pertama di Sumatera yang menjadi tuan rumah festival," katanya.

Dia menjelaskan, kegiatan itu menjadi salah satu upaya mempertahankan keberagaman adat, istiadat dan budaya dari ratusan kerajaan, kesultanan dan lembaga adat.

Selain itu, festival menjadi agenda tahunan memperat silaturahmi bangsa Indonesia yang berasal dari kerajaan, kesultanan dan lembaga adat Nusantara, ujarnya.

Acara "welcome dinner" yang dilaksanakan di rumah dinas gubernur tersebut ramai dan sangat meriah.

Diawali dengan makan malam menjamu raja, sultan dan lembaga adat serta rombongan, kegiatan itu dimeriahkan beragam tarian mulai dari Gending Sriwijaya sampai dengan tarian modern.

Dalam kesempatan tersebut Sultan Palembang memperkenalkan satu persatu perwakilan raja dan sultan yang hadir. Festival Keraton Nusantara juga dihadiri Kesultanan Brunei Darussalam dan Sulu Filipina dan Malaysia.(hh/ant)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syariah, Habib, Olahraga PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 03 November 2015

GP Ansor Ajak Masyarakat Doakan Puluhan Korban Luka Serangan Teror di Perancis

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Ketua Umum GP Ansor H Yaqut Cholil Qoumas (Gus Tutut) mengecam serangan teror pada perayaan nasional Prancis (Fête Nationale) di Promenade des Anglais, di Nice, Prancis, Kamis 14 Juli 2016. Ia mengimbau masyarakat di Indonesia untuk berdoa bersama untuk korban tewas dan puluhan luka-luka korban serang teror.

Gus Tutut meneruskan pesan dari Conseil Français du Culte Musulman (CFCM) atau Dewan Masjid Perancis untuk melakukan shalat ghoib atas para korban yang tewas dan juga mendoakan kesembuhan para korban terluka serangan barbar tersebut pada shalat Jumat ini.

GP Ansor Ajak Masyarakat Doakan Puluhan Korban Luka Serangan Teror di Perancis (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Ajak Masyarakat Doakan Puluhan Korban Luka Serangan Teror di Perancis (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Ajak Masyarakat Doakan Puluhan Korban Luka Serangan Teror di Perancis

Ia berharap agar Allah Swt segera memulihkan puluhan korban luka-luka akibat serangan teror di Perancis pada Kamis (14/7).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Semoga Allah memperkuat langkah kita dalam rangka membuat bumi ini kembali damai, aman, dan tentram bagi kita dan anak-cucu kita,” kata Gus Tutut.

Sebagaimana dimaklum, serangan teror pada perayaan nasional Prancis (Fête Nationale) di Promenade des Anglais, di Nice, Prancis, Kamis 14 Juli 2016 mengakibatkan lebih dari 70 korban tewas dan puluhan luka-luka warga sipil.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pelaku teror dengan menggunakan truk sengaja menabrak kerumunan massa yang sedang memperingati perayaan nasional Prancis (Fête Nationale) di Promenade des Anglais, di Nice, Perancis. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahlussunnah, Jadwal Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 29 Oktober 2015

FK-GMNU Tuntut Hamid Awaluddin Mundur dari Kabinet

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Sekitar 200 orang yang menamakan diri mereka anggota Forum Komunikasi Gerakan Muda Nahdlatul Ulama (FK-GMNU) melakukan unjuk rasa di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Selasa siang, menuntut agar kasus dugaan korupsi di lembaga penyelenggara pemilu itu diusut tuntas, termasuk dengan memeriksa seluruh anggotanya.

Unjuk rasa FK-GMNU, yang antara lain beranggotakan mahasiswa dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Assafi’iyah Jakarta, Universitas Bung Karno, Universitas Nasional, Sekolah Tinggi Agama Islam NU dan anggota Gerakan Pemuda Anshor juga menuntut agar Menteri Hukum dan HAM, Hamid Awaluddin, yang mantan anggota KPU, dicopot jabatannya di Kabinet Indonesia Bersatu.

Menurut koordinator aksi, Ali Abel, kasus dugaan korupsi di KPU perlahan-lahan mulai terungkap, bahwa semua anggotanya terlibat dalam penyelewengan dana penyelenggaraan pemilu 2004 namun pengusutan kasus itu mulai menemui ketidakjelasan.

"Sebab, salah satu tonggak penegakan hukum di Indonesia, yaitu Kementerian Hukum dan HAM masih dijabat oleh salah seorang anggota KPU yang ikut menikmati dana taktis sebesar 20 miliar," kata Abel.

Terkait kasus dugaan yang melibatkan Hamid, FK-GMNU menagih komitmen pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla dalam pemberantasan korupsi, karena saat pengambilan sumpah para anggota kabinet 20 Oktober 2004 dinyatakan akan mundur jika terlibat korupsi dan siap menerima sanksi hukum yang berlaku.

Selesai menggelar aksi di KPU, rombongan pengunjuk rasa melanjutkan aksinya ke Departemen Hukum dan HAM di Jalan Rasuna Said, Jakarta, guna menyuarakan tuntutan yang sama.

"Kami belum lupa Pak Susilo Bambang Yudhyono berkali-kali menyatakan akan memimpin sendiri pemberantasan korupsi jika terpilih sebagai presiden. Kini kami juga rakyat Indonesia menunggu realisasi janji tersebut," kata Abel.

Dalam aksinya para pengunjuk rasa mengusung sejumlah poster, yang salah satu di antaranya bertuliskan penagihan janji Presiden Yudhoyono untuk memberantas korupsi.

Mereka juga membentangkan spanduk untuk menyatakan empat tuntutan, yaitu "Usut Tuntas Kasus Korupsi di KPU Sampai ke Akar-akarnya, Copot Hamid Awaluddin dari Jabatan Menteri dan Adili Sesuai dengan Hukum yang Berlaku, Tegakkan Supremasi Hukum Tanpa Pandang Bulu, dan Tuntaskan Agenda Reformasi".(ant/mkf) 

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hadits PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

FK-GMNU Tuntut Hamid Awaluddin Mundur dari Kabinet (Sumber Gambar : Nu Online)
FK-GMNU Tuntut Hamid Awaluddin Mundur dari Kabinet (Sumber Gambar : Nu Online)

FK-GMNU Tuntut Hamid Awaluddin Mundur dari Kabinet

Rabu, 28 Oktober 2015

Habib Syech Ajak Jamaah Tidak Golput

Karanganyar, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam rangka menyukseskan penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) 2014, Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf menghimbau warga agar tidak golput dalam pemilu yang digelar bulan mendatang.

“Saya berpesan kepada para jamaah semuanya, mari sukseskan pemilu dengan tidak golput dan gunakanlah hak pilih sebaik-baiknya,” seru Habib Syech di hadapan sekitar 10.000 jamaah di alun-alun mapolres Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (11/3).

Habib Syech Ajak Jamaah Tidak Golput (Sumber Gambar : Nu Online)
Habib Syech Ajak Jamaah Tidak Golput (Sumber Gambar : Nu Online)

Habib Syech Ajak Jamaah Tidak Golput

Habib Syech secara khusus tidak memberikan instruksi untuk memilih dan mendukung partai manapun, baik dalam pileg maupun pilpres mendatang. “Silakan jamaah memilih partai ataupun presiden sesuai dengan prinsip dan hati nurani masing-masing, namun yang terpenting jangan golput,” tegasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari  pantauan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, acara pada malam itu lebih meriah daripada sebelumnya. Banyaknya bendera merah putih, bendera NU, dan bendera Ahbabul Musthofa yang dikibarkan para jamaah menambah semaraknya acara.

“Memang polres pernah mengadakan acara serupa namun dahulu tidak seramai dan meriah sekarang,” ujar Alim salah satu jamaah yang aktif ikuti pengajian di Karanganyar. (Ahmad Rosyidi/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan, Meme Islam, Budaya PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 17 Oktober 2015

Pesan Gus Dur: NKRI, Rumah Bersama Semua Elemen Bangsa

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Teladan Gus Dur yang harus diingat generasi muda adalah bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia rumah bersama bagi semua warga yang berlainan suku dan agamanya agar dapat hidup berdampingan dengan semangat toleransi dan gotong royong.

Demikian salah satu kesimpulan dari dialog dalam acara haul ke-6 Gus Dur sekaligus peluncuran acara perdana yang digagas para santri Pesantren Soko Tunggal bernama “Ngopi Bareng Gus Nuril” ? pada 11 Februari 2016 bertempat di pesantren Soko Tunggal Rawamangun, asuhan KH Nuril Arifin yang akrab disapa Gus Nuril.

Pesan Gus Dur: NKRI, Rumah Bersama Semua Elemen Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesan Gus Dur: NKRI, Rumah Bersama Semua Elemen Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesan Gus Dur: NKRI, Rumah Bersama Semua Elemen Bangsa

Hadir sebagai narasumber adalah Romo Magnis Suseno, KH Maman Imanulhaq, KH Wahid Maryanto dan KH Nuril Arifin sebagai tuan rumah.?

Dalam dialog tersebut para narasumber menyampaikan bahwa Indonesia dengan keanekaragaman suku, agama, dan budayanya sangat rentan untuk dipecah-belah dari ideologi radikal. Oleh karena itu sebagai bagian dari elemen masyarakat baik dari agama manapun, dari suku manapun ketika merasa adalah warga negara Indonesia, sudah menjadi kewajibannya untuk mempertahankan Pancasila dan keutuhan NKRI dari ideologi-ideologi radikal.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Acara “Ngopi Bareng Gus Nuril” adalah gabungan dari pengajian dan dialog kebangsaan. Dalam rangka haul Gus Dur ini membawa tema “Teladan Gus Dur untuk Generasi Penerus Bangsa” yang dihadiri lebih 500 orang, terdiri dari berbagai unsur Nahdliyin, seperti dari Pagar Nusa, IPPNU, PMII, Ansor, dan juga dari para pemuka tokoh agama dari Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu.

Dalam penutupnya Gus Nuril memberikan pesan “Orang boleh saja berpakaian islami tapi sesungguhnya bisa tidak islami, orang bisa tidak berpakaian islami tapi perbuatannya islami. Maka titik puncak agama adalah kesalehan sosial, bukan hanya pintar atau kesalehan di masjid-masjid saja.” Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hikmah, Doa PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 15 Oktober 2015

Pesantren Hadi Sakti Taklukkan Darul Falah 5 Gol tanpa Balas

Mataram, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Pertandingan Sepak Bola Liga Santri Nusantara yang mempertemukan Pesantren Hadi Sakti Kota Mataram dan Pesantren Darul Falah Mataram berakhir dengan skor 5-0 untuk Pesantren Hadi Sakti.

Bermain di lapangan TNI AU? ? Rembige Kota Mataram, Ahad (21/8) sore. Para pemain Hadi Sakti? kerap memainkan umpan pendek. Mereka menggunakan formasi 3:4:3 dalam melawan tim? kesebelasan Pesantren Darul Falah asuhan Rais Syuriyah PCNU Kota Mataram TGH Mustiadi Bahar.

Pesantren Hadi Sakti Taklukkan Darul Falah 5 Gol tanpa Balas (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Hadi Sakti Taklukkan Darul Falah 5 Gol tanpa Balas (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Hadi Sakti Taklukkan Darul Falah 5 Gol tanpa Balas

Serangan Srinata dengan nomor punggung 7 kerap menembus pertahanan lawan bagian delapan sehingga menghasilkan gol dengan kedudukan 1-0 pada babak pertama. Tidak lama kemudian, Pesantren Hadi Sakti menggandakan keunggulan menjadi 2-0 melaui tendangan pemain nomor 4. Skor 2-0 bertahan hingga babak pertama berakhir.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di babak kedua, Pesantren Darul Falah kembali kebobolan 3 gol tanpa balasan melalui tendangan nomor 4, 9, dan 10 hingga kemengan Hadi Sakti atas Darul Falah 5:0.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di hari yang sama Pesantren Bayyinul Ulum Lombok Utara yang meraih juara Zona NTB tahun 2015 lalu menang telak dengan skor 4-1 atas kesebelasan Pesantren Al-Islahudiny Kediri Lombok Barat. (Hadi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ulama, Khutbah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 12 Oktober 2015

Mbah Moen: Pemilu Tonggak Demokrasi Indonesia

Rembang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam sebuah acara pengajian, Mustasyar PBNU KH Maimoen Zubair menyinggung soal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang digelar serentak di sebagian besar kabupaten dan kota di Indonesia pada 9 Desember lalu.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah menuturkan, pemilihan umum ini merupakan tonggak demokrasi Indonesia.

Mbah Moen: Pemilu Tonggak Demokrasi Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
Mbah Moen: Pemilu Tonggak Demokrasi Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)

Mbah Moen: Pemilu Tonggak Demokrasi Indonesia

"Siapapun yang ikut mencalonkan diri pada tanggal 9 Desember kemarin, mereka adalah anak bangsa yang juga telah ikut andil dalam menyukseskan demokrasi di Indonesia", tuturnya dalam acara Haflah Khatmil Qur’an di Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Islamic Center, Lasem, Rembang, Senin (14/12) sore.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Mbah Moen, sapaan akrabnya, politik bukan untuk memuaskan kepentingan sesaat, melainkan untuk mendialogkan Islam dengan kebangsaan. Ia menambahkan, pemilihan umum ini merupakan tindak lanjut dari praktik yang pernah dicontohkan oleh Khulafaur Rasyidin.

Turut hadir dalam acara ini beberapa tokoh agama, di antaranya KH Sofwan (Imam Masjid Lasem), KH Khaizul Maali (Mustasyar PCNU Kabupaten Rembang), H Arwani Thomafi (anggota DPR RI). Acara ditutup dengan doa oleh KH Maimoen Zubair. (Aan Ainun Najib/Mahbib)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba, Pesantren, Anti Hoax PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 08 Oktober 2015

Dua Kiai Aziz dari Jombang

Pada sekitar pukul 14.00 WIB, Sabtu 15 April 2017, KH Aziz Masyhuri Denanyar wafat. Berita ini tentu mengejutkan karena pada paginya beliau masih membaca koran dan melanjutkan menulis buku sebagaimana yang dilakukannya selama ini. Dengan demikian berarti dua kiai besar bernama Aziz dari Jombang telah tiada, satunya lagi yaitu KH Aziz Mansyur Paculgowang sudah wafat pada 2015 lalu.

Saya, walaupun tidak lama, pernah mengaji ke beliau berdua. Kiai Aziz Mansyur adalah sosok kiai yang mempunyai etos ilmiah ala Lirboyo, yang tidak lain adalah pondok kakeknya sendiri, karena beliau juga lama mondok di Lirboyo. Gaya ngaji beliau; duduk bersila di depan meja kecil, dilengkapi dengan lampu belajar, serta bersandar di bantal. Diatas meja kecil itu, selain ada kitab dan lampu belajar, juga ada segelas air putih.

Dua Kiai Aziz dari Jombang (Sumber Gambar : Nu Online)
Dua Kiai Aziz dari Jombang (Sumber Gambar : Nu Online)

Dua Kiai Aziz dari Jombang

Ketika saya mengaji romadhon pada 2014, saya begitu takjub dengan kedisiplinan Kiai yang menjabat dewan syuro PKB ini. Kalau sudah duduk didepan kitab, maka sekitar 2 jam sampai 2, 5 jam ke depan, tidak beranjak dari tempat duduknya, membaca kitab tanpa berhenti, dan tanpa basa-basi. Ketika membaca kitab semacam ini posisi beliau menghadap ke arah kiblat, bertempat di selasar masjid. sementara kami yang mengaji juga menghadap kiblat, berada di belakang beliau. Nah, ini tentunya menguntungkan bagi saya, karena kalau ngantuk tidak akan ketahuan, hehehe.

Kitab yang dikaji ba’da taraweh ketika itu adalah al-Asybah wa An-nadhair, dan Dalailul Khoirot. Belum lagi yang dibaca pada waktu pagi dan sore. Dengan etos yang demikian itu, maka wajar kalau dalam kesempatan romadhon yang biasanya tidak sampai tanggal 20 sudah selesai, berhasil menghatamkan beberapa kitab. Sehingga bisa dimaklumi jika santri alumni pondok salaf, semacam Paculgowang dan Lirboyo mempunyai perbendaharaan kitab kuning yang relatif banyak.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lalu bagaimana gaya Kiai Aziz Masyhuri mengaji? Tempat belia mengaji tidak? ? di masjid, namun di ruang tamu. Beliau duduk di salah satu kursi, kemudian yang mengaji duduk dikursi-kursi yang lain, ada dua set kursi tamu di ruang tersebut. Sebagaimana layaknya menerima tamu, di meja tersaji aneka hidangan, ada makanan kering yang berada di toples-toples dan ada makanan basah, seperti pisang goreng, roti bakar, atau yang lainnya.

Jadwal mengaji satu minggu sekali, saya perhatikan hidangan di atas meja tersebut selalu berganti. Terasa benar bahwa memang itu disiapkan secara khusus untuk orang-orang yang mengaji pada beliau. Tidak berhenti sampai disitu, setiap ada yang datang, tidak lama kemudian ada yang menghidangkan kopi. Di tengah-tengah pengajian biasanya disusul dengan kolak, lalu diakhir ditutup dengan nasi goreng atau tahu petis. Jadi saya katakan pada Anda, bahwa tips mengaji pada Kiai Aziz Masyhuri haruslah dalam kondisi perut kosong, kalau tidak mau keringat dingin, karena harus menghabiskan makanan yang sedemikian banyak.

Nah, begitu kita datang ternyata tidak langsung mengaji kitab, tetapi masih mengobrol kesana-kemari antara setengah sampai satu jam. Bahan obrolan biasanya tentang permasalahan aktual, tentang ke-NU-an, tentang kegiatan-kegiatan beliau, atau seputar penulisan kitab yang sedang beliau kerjakan.

Jujur, awal-awal saya merasa gelisah dengan ritme mengaji seperti ini, karena tidak langsung to the poin. Tapi lama-kelamaan merasakan hal yang berbeda. Apa yang beliau obrolkan tersebut biasanya adalah pandangan atau sikap beliau sebagai seorang kiai menghadapi permasalahan yang sedang terjadi. Jadi ini adalah pengajian aktual, tidak melulu mengaji kitab, tapi juga mengaji kehidupan. Apalagi ketika membaca kitab juga selalu disisipi dengan penjelasan-penjelasan.

Yang dikaji ketika itu adalah kitab Kawakibul Lama’ah karangan Kiai Fadhol Senori Tuban, yang tak lain adalah pamannya sendiri. Mungkin Kiai Aziz Masyhuri produktif mengarang kitab karena terinspirasi oleh Kiai Fadhol ini. Kitab lain karya Kiai Fadhol diantaranya adalah ahlal musyamarah yang menceritakan tentang 10 wali di tanah Jawa. Di tangan Kiai Aziz Masyhuri, keterangan kawakibul lama’ah menjadi sangat luas.

Keterangan tentang apa yang tertulis di kawakibul lama’ah sepertinya sudah nempel banget di lidah beliau. Keterangannya bisa sangat detail. Misalkan saja, ketika masuk pada pembahasan devinisi sunnah dan jama’ah, dalam kitab tersebut menyitir devinisi dari kamus Muhith. Oleh beliau dijelaskan kamus mukhit ini merupakan kamus 4 jilid yang patokannya adalah huruf terakhir dari suatu kata. Misal kata ‘wasala’ yang terdiri dari huruf wawu, sin, dan lam, maka cara mencarinya dari huruf lam.

Keterangan ini kemudian melebar pada jenis-jenis kamus. Dimulai dari Tajul Arus yang merupakan sarah kamus mukhit. Lalu ada juga Misbahul Munir yang menurut beliau merupakan kamus yang paling ‘marem’, karena kalau ada masalah fiqh keterangannya dipanjangkan. Ada juga kamus munjit. Ini adalah kamus yang paling gampang, karena kalau ada yang tidak jelas dikasih gambar. Kelebihan yang lain dari kamus ini ada Faraidul Adab-nya. Namun yang mengarang orang kristen.

Keterangan kamus munjit ini menjadi semakin hidup manakala ditambahi dengan kisah Mbah Kiai Maksum Lasem dan putranya Mbah Kiai Ali Maksum. Mbah Kiai Maksum mengharamkan kamus munjit. Ketika Mbah Kiai Ali Maksum masih dipondok, waktu mau dijenguk ayahnya, santri-santri senior yang punya kamus munjit suruh menyembunyikan. Takut kalau-kalau Mbah Kiai Maksum memeriksa kamar-kamar. Nah, nanti kalau sudah pulang boleh dikeluarkan lagi.

Kitab berikutnya yang dikaji setelah kawakibul lama’ahkhatam adalah kitab tipis berjudul, butlani aqoidul syiah, sebuah kitab yang sepertinya belum ada di penerbitah Indonesia. Karena kami mengkajinya pun dari foto copy-an kitab yang beliau punya. Demikianlah Kiai Aziz Masyhuri, perbendaharaan kitab-kitab langkanya melimpah. Sehingga wajar kalau beliau menjadi rujukan kiai-kiai yang lain, termasuk dari pondok-pondok besar. Namun taqdir kami tidak bisa mempelajari kitab ini sampai selesai, karena setelah libur hari raya, pengajian kitab tersebut belum dilanjutkan lagi sampai beliau wafat.

Beliau memang pernah cerita, bahwa jika sedang haji, yang beliau buru adalah kitab-kitab terbitan timur tengah. Saking banyaknya yang beliau beli, sampai-sampai sebagiannya harus dititipkan ke orang lain yang jatah bagasinya masih ada. Maka wajar, kalau wacana kitab kuningnya di atas rata-rata. Sampai-sampai ketika Dr. Musthofa Ya’qub, imam besar Masjid Istiqlal Jakarta, yang juga karibnya waktu di Tebuireng membuat tulisan di Republika, tentang banyaknya kesamaan ajaran-ajaran NU melalui kitab karangan KH Hayim Asyari yang terkodifikasi dalam Irsyadus Syari, dengan ajaran-ajaran Wahabi, maka Kiai Aziz Masyhuri menegurnya, ketika bertemu di sebuah acara di madura. Hal ini karena Kiai Aziz Masyhuri mempunyai refrensi lain yang menguatkan tentang perbedaan besar antara ajaran NU dan wahabi.

Dengan kekayaan wacana kitab kuning demikian ini, ternyata Kiai Aziz Masyhuri mentransformasikan apa yang dipunyainya itu dengan cara yang santai; mengajar ngaji disambi dengan makan-makan dan ngobrol kesana-kemari. Perut terisi, kepala pun terisi.

Sedangkan Kiai Aziz Mansyur yang mempunyai tradisi dan etos kitab kuning yang disiplin, ternyata pembawaannya tidak dikit-dikit nge-dalil. Saya teringat ketika resepsi pernikahan saya, dalam tausyiahnya beliau malah hanya bercerita, tidak mendalil, tentang bagaimana galaunya ketika beliau dipasrahi untuk meneruskan estafet kepemimpinan pondok pesantren Tarbiyatun Nasihin, selepas ayahnya meninggal. Juga bercerita tentang awal-awal diundang mengaji ke kampung-kampung dengan mengendarai sepeda ontel, lalu beralih naik sepeda motor, lalu beralih memohon kapeda Allah agar diberi kendaraan yang ada iyup-iyupane (ada atapnya: mobil). Selanjutnya tausyiah beliau malah ditutup dengan penjelasan filosofi janur dan lain-lain, yang biasa digunakan di resepsi pernikahan adat Jawa. Allahummaghfirlahuma...

M. Fathoni Mahsun, Kader Gerakan Pemuda Ansor Jombang



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Fragmen PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Istri Rais Aam Kebanjiran Permintaan “Bocoran”

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Di musim kampanye Capres dan Cawapres ini, rupanya tidak hanya tim sukses yang sibuk. Hj Siti Fatma misalnya kebanjiran pesan singkat yang meminta bocoran dukungan suaminya. Bocoran tersebut mencari tahu kepada siapa Rais ‘Aam PBNU KH A. Mustofa Bisri menjatuhkan pilihan pada 9 Juli nanti?

“Ibunya anak-anak ~Siti Fatma~ kebanjiran sms yang minta bocoran: dalam pilpres ini aku mendukung siapa?” tulis kiai yang akrab disapa Gus Mus tersebut melalui akun Facebooknya, Sabtu (14/6).

Istri Rais Aam Kebanjiran Permintaan “Bocoran” (Sumber Gambar : Nu Online)
Istri Rais Aam Kebanjiran Permintaan “Bocoran” (Sumber Gambar : Nu Online)

Istri Rais Aam Kebanjiran Permintaan “Bocoran”

Lanjutan status tersebut berbunyi, "Dijawab bagaimana, bah, sms-sms ini?" tanyanya sambil tersenyum.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Lho ya terserah Sampéyan mau menjawab bagaimana," jawabku juga sambil tersenyum; "kan Sampéyan yang dimintai bocoran."

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Beberapa akun berkomentar status tersebut, “Di jawab tg mriki mawon yai....” (Dijawab di sini saja, Kiai).? Akun lain menulis, “Insya Allah dan pastinya tidak Golput, kami jg menunggu bocoran. Minimal butuh clue Pak Kyai....”

Salah satu akun bereaksi lain, “Hehehe... saya kangen Ibu... salam kangen dan tadzim buat Ibu Siti Fatma...” (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah IMNU, Anti Hoax PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 07 Oktober 2015

Kiai Tolchah Hasan Ingatkan Pentingnya Moral Akademik

Banjarmasin, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Meningkatnya jumlah perguruan tinggi Islam di Indonesia belum diiringi dengan peningkatan kualitas akademiknya. Lebih jauh dari itu, moral akademik, yaitu kejujuran, belum menjadi perinsip utama para civitas akademika. Plagiasi karya ilmiah masih marak di mana-mana, begitu juga di kampus-kampus umum.

Demikian dikatakan mantan menteri agama era Presiden Gus Dur, Prof. Dr. KH Tolchah Hasan dalam diskusi pleno pertama Islam Indonesia-Nusantara, Selasa (2/11). Kiai Tolchan mengatakan maraknya aksi plagiasi di kalangan sarjana merupakan dampak dari komersialisasi pendidikan.

Kiai Tolchah Hasan Ingatkan Pentingnya Moral Akademik (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Tolchah Hasan Ingatkan Pentingnya Moral Akademik (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Tolchah Hasan Ingatkan Pentingnya Moral Akademik

“Komersialisasi tidak saja mencari untung dengan ongkos pendidikan yang mahal, tapi komersialisasi dan politisasi gelar. Jika gelarnya tinggi, maka gajinya tinggi dan dianggap pinter. Padahal belum tentu,” ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Lihat saja sekarang, banyak perguruan tinggi yang laris manis hanya fakultas Tarbiyah. Sementara fakultas lain tidak laku. Para pemegang kebijakan dan masyarakatnya hanya perpikir instan. Budayanya sekarang ini ingin cepat jadi PNS, ingin dapat sertifikasi, biar gajinya banyak. Kan begitu?” tambah Kiai Tolchah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dia mengungkapkan bahwa kampus-kampus Islam dan kampus umum kita sekarang ini, melakukan dengan segala cara untuk mengolah dan mencetak sarjana secara instan. Pengikatan sarjana hanya pada sisi kuantitas, tanpa melihat aspek kualitas.

“Kondisi kurikulum peruguruan tinggi yang digemukkan, tapi secara waktu diperpendek, menyebabkan para dosen harus mengajar terus-menerus. Akhirnya mereka tidak punya waktu membaca. Kondisi seperti ini diperparah dengan kinerja yang lemah, malas  dan sering mengambil jalan pintas. Tidak sedikit karya ilmiah dosen-dosen itu mengambil karya orang lain tanpa etika akademik. Ini ironi. Ya, dosennya saja begitu, apalagi mahasiswanya?” papar

Kiai Tolchah yang juga mantan rektor Universitas Islam Malang.

Senada dengan Kiai Tolcah, Budi Munawar-Rahman yang ditemui di sela-sela mengikuti ACIS ke-10, mengatakan bahwa aksi plagiasi di kalangan sarjana begitu marak. Kondisi seperti ini menggambarkan kemiskinan akhlak, karena luluh oleh watak materialisme, hedonisme dan ambisi politik.

“Banyak sarjana Muslim kita yang sibuk jadi konsultan politik, bahkan jadi broker politik, hingga melupakan tugas utamanya menjadi pendidik. Ini masalah serius,” tegas Budi. (xbl/hmz)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahlussunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 29 September 2015

PCNU Pringsewu Luncurkan Program "Jihad Pagi"

Pringsewu, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus baru PCNU Pringsewu melalui Mustasyar KH Sujadi mengungkapkan, bahwa dalam waktu dekat ini pihaknya akan meluncurkan program ‘jihad pagi’ (ngaji ahad pagi). Hal ini dikemukakan Kiai Sujadi dalam rapat koordinasi perdana seluruh pengurus yang berlangsung di Aula Gedung NU Kabupaten Pringsewu, Ahad (15/2).

PCNU Pringsewu Luncurkan Program Jihad Pagi (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Pringsewu Luncurkan Program Jihad Pagi (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Pringsewu Luncurkan Program "Jihad Pagi"

“Kepengurusan yang telah terbentuk ini diharapkan dapat berkoordinasi dengan maksimal. Koordinasi yang maksimal dapat dilakukan dengan meningkatkan intensitas komunikasi dan pertemuan diantaranya lewat program jihad pagi ini,” terang kiai yang juga Bupati Pringsewu ini.

Program jihad pagi ini, tambahnya, akan dimulai pekan depan ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi seluruh pengurus untuk berdiskusi dan berkoordinasi. Dengan intensitas koordinasi yang meningkat, ? tentunya ide, ? gagasan, dan permasalahan yang muncul akan dapat di selesaikan dengan baik. "Kalau sering kumpul, ide dan gagasan kan akan muncul " ujarnya.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dia menambahkan, bahwa program ini akan dilaksanakan tiap hari pukul 06.00 WIB dan tidak terbatas untuk pengurus NU saja namun terbuka luas bagi kaum muslimin dan muslimat yang ingin mendalami Ilmu agama dengan ngaji bersama.

Disamping itu, Kiai Sujadi juga mengajak seluruh pengurus untuk memaksimalkan sumber daya yang ada. "Maksimalkan sumber daya, jangan selalu terjebak dengan sumber dana,” ujarnya.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hal ini diamini oleh Rais Syuriyah PCNU Pringsewu KH Ridwan Syuaib dengan berpesan kepada seluruh pengurus untuk memberdayakan SDM dan kader NU disegala sektor untuk bersama sama berkhidmah di NU.?

Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Pringsewu, H Taufiqurrahim, M.Pd.I menjelaskan, kepengurusan baru yang telah terbentuk ini akan segera bekerja dengan skala prioritas yang telah diputuskan pada konfercab beberapa lalu dan akan lebih dipertajam lagi pada musyawarah kerja (muker) yang akan di laksanakan dalam waktu dekat ini.?

Kepengurusan hasil Konfercab ke-2 PCNU dan telah disahkan melalui Surat Keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Nomor: 477/A.II.04.d/12/2014 ini siap untuk berkhidmah kepada umat. Pada rapat perdana itu, juga telah disepakati pembentukan kepengurusan baru berbagai lembaga dan lajnah seperti LP Ma’arif, ? Lazisnu, ? LTNNU, dan lain lainnya.?

“Pada muker nanti, akan diadakan pelantikan kepengurusan yang akan dihadiri oleh PBNU,” terang Taufiqurrahim. (Muhammad Faizin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja, Pertandingan, Daerah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah