Tampilkan postingan dengan label Santri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Santri. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 17 Februari 2018

Pengajian Lintang Songo Magetan Gelar Harlah Perdana

Magetan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Jamaah pengajian rutin Lintang Songo Kabupaten Magetan memperingati harlah perdana, di halaman gedung Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Magetan Jln. MT. Haryono No. 9 Ahad Pahing (13/4).

Pengajian Lintang Songo Magetan Gelar Harlah Perdana (Sumber Gambar : Nu Online)
Pengajian Lintang Songo Magetan Gelar Harlah Perdana (Sumber Gambar : Nu Online)

Pengajian Lintang Songo Magetan Gelar Harlah Perdana

Kegiatan diawali dengan majelis shalawat yang diiringi grup hadrah Ahbabul Musthofa Magetan. Didaulat untuk tausyiah Kiai Marzuki Mustamar, pengasuh Pesantren Sabilur Rosyad Gasek Karangbesuki Sukun Malang

Wakil Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW NU) Jawa Timur tersebut menjelaskan beberapa amalan Kiai Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah yang terbit dengan judul Himpunan Putusan Madlis Tardjih Muhammadijah 1969.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut dia, amalan Kiai Dahlan memiliki banyak kesamaan dengan amaliyah NU, seperti do’a Qunut, shalat memakai “usholi”, adzan 2 kali pada shalat Jum’at, serta dzikir berjamaah.

Pada kegiatan itu panitia memberikan cinderamata berupa hadiah kepada jama’ah serta disiarkan langsung di Radio Aswaja NU Magetan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pengajian Lintang Songo rutin diselenggarakan tiap tanggal 9 bulan Hijriyah. Harla perdana digelar divisi Kiswah (Kajian Islam Ahlusunnah Wal Jama’ah) Aswaja NU Center Magetan. (Ahmad Rosyidi/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Santri, Sejarah, Kajian Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 04 Februari 2018

Alissa Wahid Jelaskan Fenomena Fitnah di Sosmed

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Belakangan, di media sosial seperti Facebook dan Twitter kerap muncul tuduhan atau fitnah satu orang atau kalangan kepada orang atau golongan yang lain. Tak jarang tuduhan itu mengandung penyesatan menyangkut keimanan seseorang yang belum terbukti kesesatannya.

Menurut Seknas Gusdurian, Alissa Wahid, hal itu menunjukkan gejala banyak hal. Misalnya karena betapa trust (sikap saling percaya) dalam masyarakat kita terkikis habis sehingga mudah saling menuduh dan menghasud sesamanya.

Alissa Wahid Jelaskan Fenomena Fitnah di Sosmed (Sumber Gambar : Nu Online)
Alissa Wahid Jelaskan Fenomena Fitnah di Sosmed (Sumber Gambar : Nu Online)

Alissa Wahid Jelaskan Fenomena Fitnah di Sosmed

Kedua, kata dia, gejala kesombongan yangg merajalela. “Kesombongan ini muncul dalam bentuk tak cukup ilmu, merasa berilmu, lalu sembarangan mengeluarkan fatwa agama. Ini bahaya,” katanya kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kamis (17/7).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketiga, tambah putri sulung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) gejala klaim kebenaran. Menurut Alissa, kalangan tersebut seakan-akan kebenaran hanya milik mereka, sehingga semua yang berbeda boleh dinistakan.

“Semua itu jauh sekali dari semangat prinsip-prinsip ajaran Ahlussunah wal-Jamaah (Aswaja) NU yang biasa menghormati pendapat yang berbeda dilandasi prinsip-prinsip tawasuth, tasamuh tawazzun, dan ta’adul,” tegas lulusan Fakultas Psikologi UGM tahun 1999 ini. (Abdullah Alawi)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pertandingan, Sejarah, Santri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 28 Januari 2018

Gus Mus Beri Pengarahan Pertama sebagai Rais Aam

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. KH Musthofa Bisri atau Gus Mus menyampaikan pengarahan pertama sebagai Pejabat Rais Aam PBNU dalam Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah di kantor PBNU Jakarta, Senin (3/3). Rapat antara lain membahas agenda Munas-Konbes NU, Mei 2014 mendatang.

Dalam arahannya, Gus Mus menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi sosial-keagamaan, bukan organisasi politik. Menurut Gus Mus, perjalanan NU semenjak Kembali ke Khitah pada 1984 menunjukkan tidak adanya perubahan paradigma berorganisasi. NU belum serta merta menjadi organisasi sosial keagamaan seperti pada awal didirikan pada 1926.

Gus Mus Beri Pengarahan Pertama sebagai Rais Aam (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Mus Beri Pengarahan Pertama sebagai Rais Aam (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Mus Beri Pengarahan Pertama sebagai Rais Aam

“Gus Mus mencontohkan, dulu sebelum menjadi partai, para anggota membayar ianah syahriyah (iuran bulanan). Ketika menjadi partai politik, syahriyah anggota bergeser menjadi sumbangan fraksi. Setelah kembali ke khittah mestinya dari sumbangan fraksi dikembalikan menjadi ianah syahriyah lagi,” kata Wakil Sekjen PBNU, H Sulton Fathani kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah usai mengikuti rapat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menjelang pelaksanaan Pemilu 2014, Gus Mus juga mengimbau para pengurus NU untuk memperhatikan arahan dari Almarhum KH Sahal Mahfudh pada saat Rapat Pleno Wonosobo 2012.

Rapat Harian membahas persiapan Musyarawah Nasional dan Konferensi Besar (Munas-Konbes) NU akan diselenggarakan pada bulan Mei mendatang atau setelah pelaksanaan Pemilu 2014. Menurut Sulton, ada empat materi yang telah disiapkan yakni tentang code of conduct penyiaran agama, metode pemilihan pemimpin NU dengan ahlul halli wal aqdi, rekomendasi NU soal ketatanegaraan dan rekomendasi di bidang ekonomi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah dihadiri para pengurus PBNU lengkap antara lain, Katib Aam KH Malik Madani, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, dan Wakil Ketua Umum PBNU KH As’ad Sa’ad Ali, serta para pengurus lainnya dari jajaran syuriyah dan tanfidziyah.

Usai mengikuti Rapat Harian di lantai 5 kantor PBNU, Gus Mus bersama Ketua Umum Said Aqil dan pengurus lainnya menyempatkan menengok ruang redaksi PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan berbincang dengan kru redaksi.

Pada hari yang sama, sebelumnya diadakan tahlilan 40 hari meninggalnya KH Sahal Mahfudh yang diikuti oleh para pengurus, petugas sekretariat, dan jamaah Masjid An-Nahdlah di lantai dasar kantor PBNU. (A. Khoirul Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Fragmen, Santri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 24 Januari 2018

Jelang Pemilu, Ratusan Banser Klaten Gelar Apel

Klaten, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ratusan kader Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Klaten memenuhi Lapangan Jombor Klaten, Ahad (23/3). Mereka menggelar apel bersama menjelang pemilu yang dihelat awal bulan mendatang.

Jelang Pemilu, Ratusan Banser Klaten Gelar Apel (Sumber Gambar : Nu Online)
Jelang Pemilu, Ratusan Banser Klaten Gelar Apel (Sumber Gambar : Nu Online)

Jelang Pemilu, Ratusan Banser Klaten Gelar Apel

Kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Komandan Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Banser Klaten Jafar Rodhi mengatakan, ratusan anggotanya akan disebar untuk ikut mengamankan jalannya Pemilu nanti.

“Kami akan menyebar mereka ke kota dan desa guna pemantauan dan pengamanan jalannya Pemilu,” terangnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam kegiatan itu, para anggota Banser Klaten mendapatkan pengarahan dari Kapolres Klaten AKBP Nazirwan Adji Wibowo yang diwakili Kapolsek Ceper AKP Sugeng Handoko.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dijelaskan Jafar, penyelenggaraan apel Banser ini, selain dalam rangka pengamanan Pemilu, juga bertujuan untuk mengonsolidasi internal dalam rangka Konferensi Cabang (Konfercab) Ansor Klaten, yang rencananya digelar usai Pemilu. (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Santri, Internasional, Ahlussunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 10 Januari 2018

Muslimat NU Jember Resmi Kelola RS Munaparahita

Jember, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Muslimat NU Jember akan melebarkan kontribusinya di bidang layanan kesehatan menyusul diserahkannya pengelolaan rumah sakit (RS) Munaparahita kepada organisasi yang dipimpin Nyai Emi Kusminarni itu. Secara simbolis, penyerahan ini dilakukan oleh Gus Firjoun Barlaman, berupa sertifikat gedung kepada Muslimat NU yang diwakili Emi Kusminarni di kompleks Pesantren Ash-shiddiqi Putra, Talangsari, Kabupaten Jember, Jumat (17/6).

Menurut Emi, hal tersebut merupakan sejarah baru bagi Muslimat NU Jember. "Ini amanah, semoga bermanfaat untuk umat dan kita semua," ujar Emi kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Muslimat NU Jember Resmi Kelola RS Munaparahita (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU Jember Resmi Kelola RS Munaparahita (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU Jember Resmi Kelola RS Munaparahita

Sebelumnya, RS Munaparahita dikelola oleh kelompok Talangsari. Dengan segala keterbatasan dana dan daya, pengelolaan Munaparahita berjalan lamban dan tertatih-tatih. Muslimat NU di bawah kepemimpinan Emi Kusminarni mendapat amanah untuk mengelola rumah sakit milik Muslimat NU Jember itu. Dengan demikian, ke depan RS. Munaparahtia secara otonom akan dikelola oleh Muslimat NU.

"Bagi saya, ini Munaparahita era baru. Kami minta dukungan semua pihak agar Munaparahita bisa melayani umat sesuai harapan," ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Emi menambahkan, secara administrasi RS Muanaparahita berada di bawah naungan Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU Jember. Saat ini pihaknya menjalin kerja sama dengan Stikes dr. Soebandi Jember untuk mensuplay sekaligus meningkatkan pelayanan kepada umat. "Semua kita perbarui, termasuk izin operasional karena ini lama tidak jalan, sehingga mati izinnya," terangnya.

Saat ini RS Munaparahita memiliki 4 perawat dan 1 dokter. Lokasinya cukup stategis, hanya 250 meter ke arah selatan jalan protokol Jember. Tepatnya di jl. Imam Bonjol, Kelurahan Kaliwates. Luas tanahnya mencapai sekitar 4.700 M2. Dengan luas yang demikian, memungkinkan adanya pengembangan sarana? penunjang lainnya. (Aryudi AR/Alhafiz K)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Santri, Kajian Islam, Nahdlatul PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 09 Januari 2018

Kenapa Bung Karno Diziarahi Kirab Resolusi Jihad NU?

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PBNU menggelar Kirab Resolusi Jihad NU 2016 untuk memperingati Hari Santri Nasional pada bulan Oktober nanti. Kirab yang akan dimulai dari Banyuwangi (Jawa Timur) sampai Cilegon (Banten) tersebut diperkirakan akan menempuh jarak 2000 km.

Kenapa Bung Karno Diziarahi Kirab Resolusi Jihad NU? (Sumber Gambar : Nu Online)
Kenapa Bung Karno Diziarahi Kirab Resolusi Jihad NU? (Sumber Gambar : Nu Online)

Kenapa Bung Karno Diziarahi Kirab Resolusi Jihad NU?

Peserta kirab akan berziarah ke makam wali, kiai, bersilaturahim ke pesantren dan pengurus NU. Salah satu destinasi Kirab Resolusi Jihad NU 2016 adalah makam Prklamator Kemerdekaan RI Soekarno di Blitar, Jawa Timur.

“Bung Karno merepresentasikan tokoh nasionalis,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Ishfah Abidal Aziz ketika ditanya alasan kenapa makam Bung Karno diziarahi, di gedung PBNU, Jakarta Senin (19/9).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut dia, di Indonesia, kalangan nasionalis dan agamis berkaitan erat, bisa bekerja sama. Dan itu terbukti dalam sejarah ketika Soekrno menjadi presiden, ulama-ulama dekat dengannya. Bahkan jauh sebelum ia menjadi presiden.

Islam di Indonesia, sebagaimana tercermin dalam tokoh utama NU, Hadrotusyekh KH Hasyim Asy’ari, bisa memadukan agama dan nasionalisme.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lebih lanjut, alasan menziarahinya karena Resolusi Jihad itu bermula dari pertanyaan Soekarno, bagaimana hukumnya membela tanah air. Maka NU mengumpulkan kiai se-Jawa dan Madura. Hasilnya keluarlah Resolusi Jihad yang menyebutkan bahwa membela tanah air itu wajib bagi umat Islam. (Abdullah Alawi) ?

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, Santri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 05 Januari 2018

Halalbihalal, Fatayat Jember Gelar Pelatihan Pendataan Anggota

Jember, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah? . PC Fatayat NU Jember menyelenggarakan Halalbihalal dan Pelatihan Pendataan Anggota Fatayat. Acara yang diselenggarakan di kantor NU, ? Jl Imam Bonjol No 41 A Jember, Jawa Timur. Hadir pada kesempatan ini, seluruh Pengurus Cabang Fatayat Jember, dan Anak Cabang serta ranting.

Dalam tausiyahnya, Katib Syuriyah PCNU Jember, Dr KH MN Harisudin yang hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan pentingnya memaafkan dalam kehidupan, terutama organisasi.?

Halalbihalal, Fatayat Jember Gelar Pelatihan Pendataan Anggota (Sumber Gambar : Nu Online)
Halalbihalal, Fatayat Jember Gelar Pelatihan Pendataan Anggota (Sumber Gambar : Nu Online)

Halalbihalal, Fatayat Jember Gelar Pelatihan Pendataan Anggota

“Memaafkan ini adalah pilar kerukunan dan juga kesatuan. Memaafkan ini dalam Islam meneladani apa yang dilakukan oleh Abu Bakar terhadap Mistah bin Utsasah yang hampir tidak mau memberi makan padanya. Karena Mistah ikut melakukan provokasi bahwa Aisyah berselingkuh dengan Sofwan bin Muattal. Akhirnya, Abu Bakar memaafkan seperti disebut dalam QS Al-Baqarah 134,” kata Kiai yang juga Dosen Pascasarjana IAIN Jember tersebut.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selanjutnya, acara dibuka oleh Kiai Harisudin yang juga Pengasuh Ponpes Darul Hikam Mangli Kaliwates. “Dengan bacaan bismillah, acara Halalbihalal dan Pelatihan Pendataan Anggota Fatayat resmi kami buka,” katanya yang langsung disambut tepuk meriah oleh peserta yang berjumlah sekitar 100 orang tersebut.

Pada sesi selanjutnya, acara inti pelatihan pendataan anggota Fatayat NU yang dipandu oleh Dewi Masyitah, MPdI dan drg Rina, MKes. Halal bihalal dan Pelatihan Pendataan Anggota Fatayat ini diakhiri dengan mushafahah (salam-salaman) seluruh panitia dan peserta pelatihan. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat, Santri, Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 31 Desember 2017

Videotren Jadi Media Dakwah Santri Inspiratif

Yogyakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Lomba Video Pesantren (Vidotren) yang digelar komunitas yang menamakan diri Admin Instagram Santri Nusantara (AIS Nusantara) sukses digelar. Kompetisi dalam rangkaian peringatan Hari Santri Nasional 2016 ini menjadi ajang untuk meningkatkan kreativitas para santri di dunia audio visual sebagai media dakwah utamanya di media sosial.

Para pemenang Videotren diumumkan lokakarya Hari Santri Nasional Rabithah Maahid Islamiyyah Nahdlatul Ulama (RMINU), Sabtu (29/10), di Stadion Maguwoharjo, Sleman Yogyakarta. Agenda ini dihadiri KH Abdul Ghaffar Rozien (Ketua PP RMI-NU), Hakim Jaily (Direktur TV9), dan Hasan Chabibie dari Pustekkom Kemdikbud.

Videotren Jadi Media Dakwah Santri Inspiratif (Sumber Gambar : Nu Online)
Videotren Jadi Media Dakwah Santri Inspiratif (Sumber Gambar : Nu Online)

Videotren Jadi Media Dakwah Santri Inspiratif

Juara I lomba Videotren kali ini diraih Pesantren Al-Munawwir Krapyak, dengan video berjudul "Santri Ndalem". Lalu, Juara II diperoleh Pesantren Tebuireng, Jombang; dan Juara III diraih Pesantren Sunan Drajat, Lamongan; serta Mahad Ali UIN Malang sebagai Juara Favorit.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gus Rozin, sapaan akrab Ketua PP RMINU, menyampaikan, santri harus mengejar ketertinggalan dalam dakwah di media sosial. "Meski terlambat, kita harus bekerja keras dan cepat mengejarnya. Untuk itu, mari kita banjiri konten-konten positif dan inspiratif, dari dunia pesantren di media sosial," ungkapnya.

Pengasuh Pesantren Maslakul Huda Pati Jawa Tengah ini juga mengatakan, media sosial menjadi media strategis untuk pengembangan dakwah. Dalam hal ini, santri-santri harus kreatif memproduksi konten. "RMI siap mendukung program kreatif ini," terangnya.

Hasan Chabibie mengatakan, kelebihan media digital sekarang adalah konvergensi. Para santri juga bisa memproduksi konten pada multimedia sosial. Ia juga menyampaikan tentang wajah agama di media sosial yang banyak dipenuhi sikap-sikap tidak ramah. "Pesantren sudah saatnya menjadi solusi atas krisis radikalisme agama," jelas Hasan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu Direktur TV9 Hakim Jaily menyampaikan tentang konfigurasi media arus utama dan media sosial. "Pesantren pada posisi mana? Kita perlu memilih dalam bermedia, sebagai produsen atau konsumen?" jelas Hakim. Ia menyampaikan, betapa komunitas santri yang jumlahnya besar, dapat berperan memproduksi konten-konten dakwah yang kreatif dan inspiratif. (Zulfa/Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan, Santri, Ulama PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 09 Desember 2017

NU Mimika Manfaatkan Ramadhan dengan Gelar Safari

Mimika, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Memasuki malam 16 Ramadhan tahun ini, kegiatan Buka Bersama dan Safari Ramadhan PCNU Mimika diselenggarakan di Mushalla Ikhlasul Amal Kampung Semeru SP6 Naeba Muktipura, Distrik Iwaka, Mimika.

Wakil Ketua PCNU, Sugiarso dan Ketua JQH Ust Hasyim Asyari dan Tim Safari Ramadhan PCNU Mimika lainnya mengawali kegiatan dengan berkunjung di rumah Ketua Takmir, Hasyim Asyari.?

NU Mimika Manfaatkan Ramadhan dengan Gelar Safari (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Mimika Manfaatkan Ramadhan dengan Gelar Safari (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Mimika Manfaatkan Ramadhan dengan Gelar Safari

"Hari ini dua Hasyim Asyari bertemu semoga bisa meneladani pendiri NU, KH Hasyim Asyari. Tafaulan nama semoga barokah untuk NU," urai Sugiarso. Berbagai hal masalah ke-NU-an dibicarakan menunggu waktu Magrib. Akhirnya diusulkan untuk melakukan kegiatan NU yang rutin

"Bekerja itu tidak perlu terlalu ngoyo di ladang atau di pasar. Kita ini kurang keseimbangan dengan doa sehingga hidup kita ini begini begini saja," tegas Ketua Takmir, Hasyim Asyari.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Karena itu kita mulai rutinan istigotsah tiap malam Ahad legi. Ini usaha kita untuk meminta agar urusan kita dan keaswajaan kita semakin mudah," lanjutnya.

Selanjutnya pada acara ceramah tarawih di Mushalla Ikhlasul Amal Kampung Sugiarso mengingatkan jamaah agar tidak sibuk mencari nafkah hingga lupa mendidik anak anak

"Jangan kita terpengaruh opini orang sekolah ini favorit karena mahal ada ini-itu, namun kita tak ? meneliti pahamnya serta orang orangnya. Yang paling aman bersekolah di Al Maarif karena ini milik NU," terang Sugiarso.

Sementara itu, ust Hasyim Asyari mengingatkan jangan sampai anak melawan orang tua. "Kita sedekah buka bersama dan ngaji ini dibilang haram, bahaya. Anak tidak mau diajak tahlilan, bahaya.”

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dijelaskannya, sekarang dunia digenggaman. HP ini isinya lengkap. Ngaji yang keras tinggal klik saja. “Mari kita berjamaah dalam NU agar selamat dunia akhirat karena NU ini didirikan ulama warid yang sanadnya sambung ke Rasulullah Saw," urai ust Hasyim. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tegal, Santri, Daerah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 02 Desember 2017

Muslimat NU: Ibu adalah Madrasah Pertama

Semarang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Wanita harus memiliki kepedulian terhadap bangsa ini, termasuk berkewajiban amar maruf nahi munkar (mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran). Organisasi wanita Islam perlu merespon program binaan akhlak dengan sebaik-baiknya.

Muslimat NU: Ibu adalah Madrasah Pertama (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU: Ibu adalah Madrasah Pertama (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU: Ibu adalah Madrasah Pertama

Demikian dinyatakan Ketua Pengurus Wilayah Muslimat NU Jawa Tengah, Prof. Ismawati Hafied, saat menyampaikan ceramah pada Pertemuan Pemimpin Organisasi Wanita Islam di Semarang, belum lama ini.  Menurut Ismawati, di tengah kemajuan teknologi dan semakin besarnya arus informasi tanpa batas, wanita harus mampu berperan sebagai penjaga gawang moral anak bangsa.

”Apalagi dalam keluarga, wanita sebagai ibu merupakan madrasah pertama bagi anak-anaknya. Bila keluarga sebagai unit terkecil di masyarakat telah terbina akhlaknya dengan baik maka unit terbesar yaitu bangsa Indonesia akan mampu mencapai cita-cita dalam membangun keluarga damai menuju masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah," tutur Ismawati di hadapan para pemimpin ormas perempuan lainnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain Ketua PW Muslimat NU Jateng, Ketua PW Aisyiah Jateng Siti Taqiyah turut hadir dan menyampaikan ceramahanya. Ia mengulas tentang peran dan strategi organisasi wanita Islam dalam peningkatan kesejahteraan keluarga.

"Organisasi wanita Islam harus memunyai lima hal untuk mampu berperan memberi manfaat pada kadernya, yaitu SDM yang mampu memberi teladan, dana yang kuat dan halal, kiat-kiat khusus, sarana prasarana menunjang serta pelaksanaan pembinaan," paparnya dengan penuh semangat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Salah seorang peserta yang juga ketua PC Fatayat Kudus Karyati Inayah menginformasikan Pertemuan Pemimpin Organisasi Wanita Islam yang berlangsung pada Selasa-Kamis (10 - 12 /4) lalu itu diikuti utusan kabupaten yang diwakili pimpinan ormas wanita seperti Muslimat NU, Fatayat NU, Aisyiah, Nasiatul Aisyiah serta Salimah.

Dari perbedaan latar belakang ormas tersebut, tutur Inayah, menjadikan kegiatan ini lebih berwarna dan  mampu memperluas cakrawala peserta karena dapat saling berbagi pengalaman dan berbagi program di masing-masing organisasi. 

Pada sesi terakhir pertemuan yang diselenggararakn oleh Kemenag Pusat ini, peserta berdiskusi dengan  menghasilkan rekomendasi program yang diharapkan mampu membantu menyelesaikan persoalaan bangsa. 

"Diantaranya pembenahan akhlak bangsa, penguatan ekonomi keluarga dan kesehatan perempuan masih menjadi agenda utama untuk selalu dikawal dan diwujudkan," jelas Karyati Inayah menyampaikan hasil pertemuan pimpinan Ormas Wanita se-Jateng kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Kudus, Senin malam (16/4). 

Redaktur     : Syaifullah Amin

Kontributor : Qomarul Adib

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Quote, RMI NU, Santri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 29 November 2017

Bekali Santri Kemampuan Membaca Perubahan Zaman

Sukoharjo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam sebuah hadis panjang berisi percakapan antara Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril, dijelaskan beberapa hal tentang agama Islam, di antaranya rukun Islam, rukun iman, dan ihsan.

Bekali Santri Kemampuan Membaca Perubahan Zaman (Sumber Gambar : Nu Online)
Bekali Santri Kemampuan Membaca Perubahan Zaman (Sumber Gambar : Nu Online)

Bekali Santri Kemampuan Membaca Perubahan Zaman

Tiga aspek tersebut selama ini diyakini sebagian besar kaum muslimin sebagai tiga pilar utama Islam. Padahal, dalam hadis yang sama disinggung pula soal tanda-tanda akhir zaman.?

Untuk memberikan bekal kemampuan membaca realitas sosial dan tanda perubahan zaman yang ada di masyarakat, Pesantren Mahasiswa Al-Muayyad Cabang Windan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah menggelar Kelas Analisis Sosial (Ansos), bertempat di aula pondok pada 26-28 Januari 2016 lalu.

Pengasuh Pondok Pesantren, KH M Dian Nafi’ mengemukakan alasan dilaksanakannya kelas ini.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Membaca tanda-tanda perubahan zaman merupakan pilar keempat Islam yang seharusnya dimiliki setiap muslim. Sebab, tanpa itu, umat Islam dapat terjebak pada kejumudan,” terang Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah itu.

Pelatihan Ansos yang terselenggara berkat kerja sama Yayasan Bina Desa dan Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Muayyad Cabang Windan tersebut menghadirkan Fajar Sudarwo dari Institute for Research and Empowerment (IRE Yogyakarta) sebagai narasumber utama.?

Salah satu materi penting yang disampaikan oleh pembicara adalah ihwal kesadaran. Menurut Fajar Sudarwo, kesadaran terbagi menjadi tiga jenis, antara lain kesadaran magis, naif, dan kritis.?

“Ketika seseorang sudah memiliki kesadaran kritis, ia akan berusaha untuk melakukan perubahan pada aspek sistem. Pada tingkatan ini, orang tersebut dapat membawa perubahan besar bagi masyarakat melalui advokasi ataupun cara-cara yang transformatif,” jelas pria yang akrab disapa Kang Jarwo ini.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Koordinator pelaksana kelas Ansos, Ahmad Asrof Fitri mengutarakan bahwa pelatihan semacam ini perlu digelar di berbagai pesantren.?

“Terutama di pesantren mahasiswa karena setelah lulus mereka akan terjun di tengah masyarakat dan melakukan pendampingan,” ujarnya. (Ajie Najmuddin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hadits, Santri, Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 26 November 2017

Seorang Anak Cerdik dan Beberapa Orang Dewasa yang Culas

Dalam sebuah perjamuan duduklah seorang anak kecil bersama beberapa orang dewasa untuk makan bersama pada sebuah meja. Orang-orang dewasa yang tampak beritikad kurang baik ini mulai melirik porsi sajian anak kecil tersebut. Mereka mencari alasan untuk memperdayainya.

Di tengah perjamuan itu si anak mulai menangis.

Seorang Anak Cerdik dan Beberapa Orang Dewasa yang Culas (Sumber Gambar : Nu Online)
Seorang Anak Cerdik dan Beberapa Orang Dewasa yang Culas (Sumber Gambar : Nu Online)

Seorang Anak Cerdik dan Beberapa Orang Dewasa yang Culas

“Kamu kenapa nak?” tanya mereka .

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Makanan ini masih panas. Sedangkan aku sudah lapar,” kata anak itu sambil tetap mencurigai mereka.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Tinggalkan sejenak meja ini. Bermainlah dulu, sebentar makanan ini akan dingin,” kata mereka.

“Lho, kalian juga tidak meninggalkan sejenak meja ini?” (Alhafiz K)

*) Cerita ini dikutip dari Akhbarruz Zhiraf wal Mutamajinin (Hikayat Orang Cerdik Pandai dan Orang “Gila”) karya Abdurrahman Al-Jauzi. Judul dibuat oleh pengutip.

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Budaya, Santri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 13 November 2017

Bersama Banser dan Polisi, Habib Luthfi Pastikan Kelancaran Arus Mudik

Pekalongan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Jarang dijumpai sosok ulama yang menjadi panutan umat muncul di tengah-tengah masyarakat bukan dalam rangka berdakwah menyeru kebaikan. Akan tetapi yang dilakukan oleh Habib Luthfi bin Yahya, Rais Aam Idaroh Aliyah Jamiyyah Ahlit Thariqah Al-Mutabaroh An-Nahdliyyah (JATMAN) sangat berbeda yakni memantau arus mudik lebaran di pos mudik Banser di Komplek Masjid As-Syuhada Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (21/6).

Kehadiran sosok ulama kharismatik di tengah-tengah personil Banser dan Polisi yang sedang mengatur lalu lintas tersebut tidaklah mengejutkan. Pasalnya apa yang dilakukan Habib Luthfi tidak hanya kali ini saja. Pada tahun tahun sebelumnya juga melakukan hal yang sama.

Bersama Banser dan Polisi, Habib Luthfi Pastikan Kelancaran Arus Mudik (Sumber Gambar : Nu Online)
Bersama Banser dan Polisi, Habib Luthfi Pastikan Kelancaran Arus Mudik (Sumber Gambar : Nu Online)

Bersama Banser dan Polisi, Habib Luthfi Pastikan Kelancaran Arus Mudik

Bahkan Habib Luthfi ikut mengatur arus lalu lintas di Pos Pantau terpadu dengan memegang lampu emergency dan ikut mendorong bis mogok adalah hal yang biasa dilakukannya.

Komandan Banser Kota Pekalongan M. Fatkhurrahman kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengatakan, kehadiran Habib Luthfi yang mengenakan peci dan baju putih dibalut jaket tebal berwarna hitam di Posko Arus Mudik Banser menjadi pendorong dan penyemangat Banser untuk terus bantu kelancaran pemudik yang melewati Kota Pekalongan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dikatakan, meski Jalan Tol Fungsional (JTF) Brebes Gringsing telah digunakan, ternyata kepadatan arus lalu lintas yang melewati Kota Pekalongan masih sangat signifikan khususnya pada malam hari, sehingga pos arus mudik yang disiagakan di empat titik sangat membantu kelancaran arus lalu lintas.

"Habib Luthfi selalu memberi support kepada Banser dalam kegiatan sosial dan ini menjadi penyemangat Banser untuk selalu berbuat yang terbaik untuk masyarakat," ujar Fathkhurrahman.

Apalagi pada saat kunjungan Habib Luthfi hadir pula Komandan Banser Jawa Tengah Hasyim Asyari, sehingga suasana posko menjadi sangat ramai karena pada jam kunjugan sedang terjadi puncak arus mudik, sehingga Banser menurunkan kekuatan penuh bersama CBP IPNU dan KKP IPPNU Kota Pekalongan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebelum kunjungi pos pantau arus mudik Banser, Habib Luthfi juga menyempatkan hadir di pos pantau terpadu yang ada di seberang jalan bersama Kapolres Pekalongan Kota AKBP Enrico Sugiharto dan mantan Dandim Pekalongan Letkol Sapriadi. (Abdul Muiz/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hadits, Cerita, Santri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 08 November 2017

10 Karya Terbaik Masuk Final Kompetisi Esai NU Online

Jakarta, Online

Panitia kompetisi Esai dan Multimedia PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menyeleksi 10 karya terbaik dari 530 peserta yang mengikuti ajang tersebut. Saat ini dewan juri sedang merampungkan penilaian akhir atas 10 karya yang nantinya akan memperebutkan hadiah utama 5 juta rupiah.

Koordinator panitia lomba Muhammad Yunus menjelaskan, seluruh esai tersebut diseleksi secara bertahap oleh para dewan juri yang kompeten di bidangnya.?

“Dari 530 dieliminir menjadi 100 besar, kemudian diseleksi lagi menjadi 50 besar, lalu 20 besar hingga terakhir 10 besar,” terang Yunus.

10 Karya Terbaik Masuk Final Kompetisi Esai NU Online (Sumber Gambar : Nu Online)
10 Karya Terbaik Masuk Final Kompetisi Esai NU Online (Sumber Gambar : Nu Online)

10 Karya Terbaik Masuk Final Kompetisi Esai NU Online

Tahap 10 besar, imbuhnya, menjadi proses seleksi terakhir untuk memilih 3 juara inti dan 3 juara harapan. Para juara tersebut dipastikan merupakan karya terbaik dari 530 peserta dari seluruh Indonesia.

Berikut ini 10 karya terbaik yang masuk putaran final kompetisi esai NU:

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

1. Tondano, di Antara Toleransi dan Keberagaman (Geril Dwira/Gorontalo)

2. Ngaji Toleransi di Kaki Bukit Watu Payung (Ahmad Syarif Yahya/Rembang)

3. Tahlilan sebagai Tradisi Keagamaan dan Strategi Budaya dalam Perdamaian Warga (Siswanto/Boyolali)

4. Negara Kesatuan sebagai Hasil Ijtihad Kebangsaan (Rifqi Qowiyul Iman/Lampung)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

5. Puisi Perdamaian dari Sang Nyai (Ngarjito Ardi Setyanto/Yogyakarta)

6. Belajar Islam Damai dari Jarumahot Nasution (Irman Marzuki Siregar)

7. Teologi Hukum dan Masa Depan Toleransi Iman (M. Fauzi Sukri/Surakarta)

8. Islam Tak Lagi Mendamaikan (Dwi Supriyadi/Boyolali)

9. Islam Harmonis: dari NU bagi Demokrasi Indonesia (Nurul Maisyal/Batang)

10. ? Kebhinnekaan dalam Mewujudkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Biak-Papua (Hilmi Fauzy/Jakarta)

Panitia akan pengumuman pemenang pada Ahad, 5 Februari 2017 melalui situs PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. (Fatoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah News, Santri, AlaSantri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 03 November 2017

Gus Mus: Siapa Mundur? Aku Tak Pernah Maju

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Setiap minggu, tepatnya di hari Jum’at, Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang, Jawa Tengah, KH A Mustofa Bisri menyapa para pembacanya di Twitter. Lewat akun Twitter pribadinya @gusmusgusmu, mantan Pj Rais PBNU ini bahkan secara konsisten memberikan taushiyah lewat #TweetJum’at-nya.

Gus Mus: Siapa Mundur? Aku Tak Pernah Maju (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Mus: Siapa Mundur? Aku Tak Pernah Maju (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Mus: Siapa Mundur? Aku Tak Pernah Maju

Seperti biasa, sebelum menulis #TweetJum’at-nya, Kiai yang akrab disapa Gus Mus ini menulis tweetnya dengan mengucapkan salam dan memberi doa.

“Assalãmualaikum warahmatuLlãhi wabarakãtuH. Selamat pagi. Semoga Allah mengampuni dan merahmati bangsa Indonesia. Ãmïn,” tulis Gus Mus di akun Twitter pribadinya, Jum’at (14/8).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tak lama setelah Gus Mus menulis Tweet tersebut, akun bernama Burhanuddin Saputu @b_saputu menimpali dengan bertanya kepada kiai budayawan ini.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Assalamu’alaikum...Kyai. Mau tanya, mengapa mundur dari Rais Am PBNU hasil Muktamar di Jombang?” tanya Burhanuddin.

Setelah sekitar dua jam, Gus Mus baru menjawab pertanyaan Burhanuddin tersebut. “Siapa mundur? Aku tak pernah maju,” tulis Gus Mus singkat.

Dalam #TweetJum’at-nya, Gus Mus sendiri bertaushiyah, “Jika kau bergembira perlihatkanlah kegembiraanmu, agar orang di sekitarmu ikut gembira. Tapi bila berduka, jangan perlihatkan kecuali kepada-Nya.”

Gus Mus adalah kiai yang dipilih oleh sembilan Tim Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) di Muktamar Ke-33 NU di Jombang. Sebelum Tim Ahwa yang terdiri dari 9 kiai khos ini mengadakan sidang pemilihan Rais Aam PBNU, Gus Mus telah menyatakan ketidaksediaannya untuk dipilih menjadi Rais Aam.?

Namun, KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen memandang bahwa penolakan tersebut adalah bentuk ketawadhu’an Gus Mus yang benar-benar tidak bernafsu menginginkan sebuah jabatan. Akhirnya, sidang Tim Ahwa yang diketuai oleh KH Ma’ruf ini menetapkan Gus Mus menjadi Rais Aam PBNU dan KH Ma’ruf Amin sebagai wakilnya.

Namun demikian, beberapa saat setelah sidang pleno pemilihan Ketua Umum PBNU selesai yang menetapkan KH Said Aqil Siroj terpilih kembali menjadi Ketum PBNU, Gus Mus tetap menyatakan tidak mengambil penetapan dirinya sebagai Rais Aam PBNU.

Hal itu disampaikannya melalui surat resmi yang dibacakan oleh Prof Akh Muzakki, Ketua Sidang Pleno Pemilihan Ketum PBNU saat itu. Dengan mundurnya Gus Mus, secara otomatis KH Ma’ruf Amin menggantikannya sebagai Rais Aam PBNU.?

"Jabatan Rais Aam biarlah diserahkan kepada salah satu dari Ahlul Halli wal Aqdi yang paling mendekati kriteria (Afqahuhum wa Akbaruhum...),” demikian ditulis Gus Mus menggambarkan ketidakpantasan dirinya menjabat Rais Aam lewat surat yang ditulis menggunakan huruf Arab Pegon.?

Afqohuhum wa Akbaruhum atau yang paling sepuh dan alim fikih di Ahwa adalah KH Maimoen Zubair. Namun, Mbah Moen pun menolak. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Doa, Santri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 05 Oktober 2017

Peringati Hari Toleransi, Gusdurian Bondowoso Siapkan Nobar

Bondowoso,PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jaringan Gusdurian Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur akan memperingati Hari Toleransi. Sallah satunya dengan nonton bareng (nobar) film "Cahaya Timur, Kota Teror”. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan di Akademi Komunitas Negeri pada Rabu 16 November 2016.

Peringati Hari Toleransi, Gusdurian Bondowoso Siapkan Nobar (Sumber Gambar : Nu Online)
Peringati Hari Toleransi, Gusdurian Bondowoso Siapkan Nobar (Sumber Gambar : Nu Online)

Peringati Hari Toleransi, Gusdurian Bondowoso Siapkan Nobar

Kordinator Jaringan Gusdurian Bondowoso Daris Wibisono Setiawan mengatakan film tersebut berdurasi kurang lebih satu setengah jam.

Ia menambahkan, nobar tersebut akan melibatkan penonton lintas agama, ormas, organisasi kepemudaan (OKP) delegasi dari OSIS, dan mahasiswa Akademi Komunitas Negeri Bondowoso.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Nanti akan ada hiburannya dari penampilan-penampilan di antaranya ada tari, akustik, dan singo ulung," imbuhnya.

Ia berharap dari kegiatan tersebut? menumbuhkan semangat menghargai perbedaan, memperluas jaringan semangat GusDurian dan membumikan 9 nilai-nilai Gus Dur. (Ade Nurwahyudi/Abdullah Alawi)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pondok Pesantren, Sunnah, Santri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 01 Oktober 2017

Lembaga Falakiyah PBNU Umumkan 1 Shafar Jatuh 1 November 2016

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LFPBNU) KH Ahmad Ghazalie Masroeri mengikhbarkan bahwa awal Shafar 1438 H bertepatan dengan hari ini Selasa, 1 November 2016. Penetapan ikhbar ini didasarkan pada hasil rukyat tim riset Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU).

“Satu Shafar 1438 H jatuh pada 1 November 2016 dimulai malam Selasa ini,” kata KH Ghazalie Masroeri kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui sambungan telepon, Selasa (1/11) siang.

Lembaga Falakiyah PBNU Umumkan 1 Shafar Jatuh 1 November 2016 (Sumber Gambar : Nu Online)
Lembaga Falakiyah PBNU Umumkan 1 Shafar Jatuh 1 November 2016 (Sumber Gambar : Nu Online)

Lembaga Falakiyah PBNU Umumkan 1 Shafar Jatuh 1 November 2016

Kiai Ghazalie Masroeri mengatakan, ikhbar ini merupakan hasil riset lapangan tim LFNU pimpinan Ustadz H Inwanuddin yang berhasil melihat hilal di Tanjung Kodok, Lamongan, Jawa Timur.

Kiai Ghazalie mengapresiasi para relawan yang terjun ke lapangan untuk mengamati hilal.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Terima kasih atas partisipasi dan kontribusi nahdliyyin,” kata Kiai Ghazalie. (Alhafiz K)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Santri, Kajian Sunnah, Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 30 September 2017

Pagar Nusa NU Pamekasan Sasar Anggota dari Mahasiswa

Pamekasan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Pencak Silat Pagar Nusa NU Pamekasan tahun lalu gencar melatih para santri di berbagai pesantren untuk dijadikan anggota. Tahun ini, organisasi yang diketuai Salman Al-Farisi ini menyasar kalangan mahasiswa.

"Kita bekali mereka keterampilan pencak silat yang bernapaskan paham Aswaja An-Nahdliyah. Diharapkan, mereka menjadi pendekar yang membentengi NKRI dengan keterampilan pencak silat penebar kebajikan," tegas Salman Al-Farisi saat dihubungi PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah via telepon, Ahad (29/1) pagi.

Pagar Nusa NU Pamekasan Sasar Anggota dari Mahasiswa (Sumber Gambar : Nu Online)
Pagar Nusa NU Pamekasan Sasar Anggota dari Mahasiswa (Sumber Gambar : Nu Online)

Pagar Nusa NU Pamekasan Sasar Anggota dari Mahasiswa

Menurutnya, kalangan mahasiswa rentan bertindak anarkis. Itu bisa dicermati tawuran antarmahasiswa di beberapa kampus. Tindak kekerasan oknum mahasiswa tidak lepas dari arogansi diri yang tidak ada yang mengendalikannya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Dengan bergabung di Pagar Nusa NU, kita doakan dan upayakan agar mereka menjadi pendekar sejati. Yaitu, tangguh menghadapi tantangan hidup tanpa harus berperan dalam kerusakan tatahan hidup bersosial," tegasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bulan ini, para mahasiswa Universitas Islam Madura (UIM) digembleng secara intensif oleh Pagar Nusa NU Pamekasan. Usai berlatih, mereka akan mendapat siraman rohani berkaitan dengan keagamaan dan kebangsaan. (Hairul Anam/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Santri, Pahlawan, Pertandingan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 13 September 2017

Kang Said dan Kepala BIN Bahas Gerakan Radikalisme Terkini

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Beberapa tahun terakhir ini gerakan radikal dan teror yang mengatasnamakan agama di Indonesia semakin hari semakin marak dan menghawatirkan. Hal ini menjadi perbincangan serius Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Badan Intelijen Negara (BIN).

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj (Kang Said) mengadakan pertemuan silaturahmi dengan Kepala BIN Budi Gunawan di kediamannya, Jakarta, Selasa (21/3) pagi.

Kang Said dan Kepala BIN Bahas Gerakan Radikalisme Terkini (Sumber Gambar : Nu Online)
Kang Said dan Kepala BIN Bahas Gerakan Radikalisme Terkini (Sumber Gambar : Nu Online)

Kang Said dan Kepala BIN Bahas Gerakan Radikalisme Terkini

Dalam kesempatan itu, Kang Said dan Budi Gunawan membahas sejumlah hal termasuk di antaranya pembahasan tentang peran organisasi masyarakat Islam dalam menangkal tindakan radikalisme yang berkembang.

Selain NU, ada juga pimpinan beberapa ormas Islam lain yang turut hadir dalam acara silaturahmi dengan Kepala BIN tersebut seperti Al-Irsyad, Al-Wasliyah, Persatuan Umat Islam (PUI), Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Ikatan Dai Indonesia, dan lainnya. (Ahmad Muchlishon/Alhafiz K)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam, Santri, Internasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 16 Agustus 2017

LPBHNU Sidoarjo Terima Pendampingan Hukum untuk Kepala Desa

Sidoarjo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU) Sidoarjo menerima pendampingan hukum bagi Kelapa Desa (kades) yang terjerat kasus proyek operasi agraria nasional (prona).

Pasalnya, maraknya kepala desa di wilayah Kabupaten Sidoarjo yang terjerat kasus pungutan liar prona. LPBHNU juga akan melakukan koordinasi dengan Bupati Sidoarjo agar biaya materai, petok dan kepengurusan surat ditanggung pemerintah Sidoarjo agar kepala desa tidak terjebak dalam program prona gratis.

LPBHNU Sidoarjo Terima Pendampingan Hukum untuk Kepala Desa (Sumber Gambar : Nu Online)
LPBHNU Sidoarjo Terima Pendampingan Hukum untuk Kepala Desa (Sumber Gambar : Nu Online)

LPBHNU Sidoarjo Terima Pendampingan Hukum untuk Kepala Desa

"Ketika kasus pungutan liar program prona bergulir, banyak kepala desa terperangkap oleh kebijakannya. Padahal program prona sendiri melihat rujukan dari Menteri Agraria dan Tata Ruang sebetulnya gratis. Ketika proses itu terjadi dan mendengar proyek operasi agraria nasional itu gratis, ada yang melapor ke aparat baik kejaksaan maupun polisi. Sehingga ada kades yang terkena operasi tangkap tangan (OTT)," kata Ketua LPBHNU Sidoarjo, H Makin Rahmat usai acara silaturahim di aula PCNU Sidoarjo, Selasa (14/2).

Makin Rahmat menyebutkan bahwa, pihaknya juga sudah menerima pengaduan dari ketua paguyuban kades se-Sidoarjo untuk diminta memberikan pendampingan agar Kades lain tidak resah dan galau. Dengan demikian, kades se-Sidoarjo bisa melaksanakan program prona yang digagas oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang RI dengan lancar tanpa terjerat masalah hukum.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Perlu diketahui bahwa kenyataan dilapangan, kades di Sidoarjo banyak yang terjebak dalam program prona karena telah melakukan penarikan uang ke warga dengan dalih untuk membayar sejumlah adminitrasi seperti pembelian petok, materai dan surat-surat lainnya. Dengan peraturan desa yang dibuat sendiri, kades yang membuat kebijakan akhirnya berhadapan dengan hukum kepolisian maupun kejaksaan karena terindikasi pungli.

"Kami sudah ketemu bupati dan dalam waktu dekat akan ketemu dengan Legislatif untuk membahas biaya surat, petok dan lain sebagainya yang ditanggung pemerintah daerah, sehingga masyarakat tidak dikenakan biaya sama sekali," tegas Makin Rahmat. (Moh Kholidun/Fathoni)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai, Santri, Tokoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah