Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 09 Maret 2018

Konfercab Ulang, Sidang AHWA NU Surabaya Sempat Alot

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya kembali menggelar konferensi cabang, Ahad (8/11) kali ini ditempatkan di Gedung PWNU Jatim, Jalan Masjid Al Akbar Timur Nomor 9 Surabaya, Jatim. Konfercab ulang ini dilaksanakan oleh tim karteker yang dibentuk oleh PWNU Jatim atas mandat dari Pengurus Besar NU.

Konfercab Ulang, Sidang AHWA NU Surabaya Sempat Alot (Sumber Gambar : Nu Online)
Konfercab Ulang, Sidang AHWA NU Surabaya Sempat Alot (Sumber Gambar : Nu Online)

Konfercab Ulang, Sidang AHWA NU Surabaya Sempat Alot

Ketua Karteker NU Surabaya Prof Dr H Sonhaji Sholeh mengatakan, konfercab ulang Surabaya ini menerapkan Sistem Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) sesuai dengan keputusan Muktamar Ke-33 NU di Jombang Agustus lalu. "Dengan Sistem AHWA saya berharap akan terpilih Rais Syuriyah melalui musyawarah untuk mufakat," jelasnya.

Saat registrasi para Rais Syuriyah MWC NU dan Ranting NU se-Surabaya menyetorkan nama-nama anggota AHWA. Selanjutnya karteker kemudian menabulasi secara terbuka. Dari pantauan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah pendataan yang dimulai sejak siang hari itu, selesai hingga sore hari.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari pendataan itu muncul sembilan nama teratas, kemudian ditetapkan sebagai anggota AHWA. KH Mas Sulaiman Nur berada di urutan pertama, disusul KH Sholeh Sahal, KH Ahmad Dzul Hilmi, KH Qodli S, KH Abdul Bari, KH Hasyim Rowie, KH Ali Maghfur, KH Ghozali Said dan yang kesembilan adalah KH Farochi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Dari Sembilan nama ini akan melakukan rapat dengan waktu satu jam, untuk memilih ketua dan sekretaris Ahwa lalu memilih Rais Syuriyah PCNU Surabaya," jelas Ir Muhammad Qoderi, pimpinan sidang.

Para anggota AHWA yang didampingi oleh Prof Shonhaji (Ketua Karteker) dan Prof M Nuh (Ketua PBNU) melaksanakan rapat tertutup di ruang VVIP PWNU Jatim. "Sidang AHWA berjalan sangat alot hingga memakan waktu dua jam lebih dan akhirnya KH Mas Sulaiman Nur terpilih sebagai Ketua AHWA dan sekaligus Rais Syuriyah PCNU Surabaya," jelas KH Ghozali Said, sekretaris sidang AHWA kepada para pengurus MWC dan Ranting NU se Surabaya. (Rof Maulana/Mahbib)

?

Foto: (Dari kiri) KH Mas Sulaiman Nur dan Prof M Nuh

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Islam, Pendidikan, Sejarah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 13 Februari 2018

Saudagar Nahdliyin Geliatkan Pengembangan Ekonomi Umat dan Kemaritiman

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) dan Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) menggelar acara Sarasehan Pengembangan Ekonomi Umat dan Kemaritiman Indonesia yang bertempat di Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqofah Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis (6/4).

Di dalam sambutannya, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Nahdliyin Abdul Kholik menuturkan, peserta yang hadir adalah para saudagar Nahdlatul Ulama.

Saudagar Nahdliyin Geliatkan Pengembangan Ekonomi Umat dan Kemaritiman (Sumber Gambar : Nu Online)
Saudagar Nahdliyin Geliatkan Pengembangan Ekonomi Umat dan Kemaritiman (Sumber Gambar : Nu Online)

Saudagar Nahdliyin Geliatkan Pengembangan Ekonomi Umat dan Kemaritiman

"Rata-rata di level medium para pengusaha ini," katanya.

Ia menjelaskan, saat ini HPN sedang melakukan konsolidasi secara masif. Hal tersebut dimaksudkan agar warga NU bukan hanya menjadi pangsa pasar belaka, tetapi juga bisa menciptakan pasar itu sendiri.

Dengan adanya HPN ini, ia berharap ke depan akan ada Nahdliyin yang menjadi konglomerat. "Kita harap sepuluh tahun ke depan masuk 10 besar Forbes," cetusnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain itu, ia menjelaskan, ini ada upaya untuk untuk mengurangi kesenjangan yang ada di bidang ekonomi.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Cara PBNU merespon bukan dengan memprotes pemerinah karena ada kecemburuan di bidang ekonomi. Tapi kami mencambuk para saudagar," jelasnya.

Acara ini dihadiri oleh para Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan pengusaha-pengusaja Nahdliyin dari sepuluh Provinsi. (Muchlishon Rochmat/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejarah, Pendidikan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 11 Februari 2018

Santri Pesantren SAQA Dilatih Buat Batik Ikat Celup

Probolinggo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam rangka menciptakan santri wirausahawan di lingkungan pesantren, sedikitnya 30 santri Pesantren Syech Abdul Qodir Al Jaelani (SAQA) di Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, mengikuti pelatihan kerajinan pembuatan batik ikat celup dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Kabupaten Probolinggo, Rabu (18/3).

Santri Pesantren SAQA Dilatih Buat Batik Ikat Celup (Sumber Gambar : Nu Online)
Santri Pesantren SAQA Dilatih Buat Batik Ikat Celup (Sumber Gambar : Nu Online)

Santri Pesantren SAQA Dilatih Buat Batik Ikat Celup

Selain santri, pelatihan yang digelar di asrama KH Aminuddin ini juga diikuti oleh masyarakat sekitar lingkungan pesantren. Mereka tampak sangat antusias menyimak materi sekaligus praktik yang dipandu oleh pelaku Batik Tulis Prabu Linggih dari Desa Bulujaran Lor Kecamatan Tegalsiwalan Satimin.

Kasi Pengembangan Kewirausahaan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Probolinggo Totok Suyanto mengungkapkan pelatihan ini digelar sebagai upaya untuk mendidik santri pesantren supaya menjadi seorang santri entrepreneurship.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Pelatihan ini digelar dengan tujuan agar santri memiliki minat kemauan dan kemampuan menjadi wirausahawan serta termotivasi untuk mendirikan usaha, terutama usaha kecil dan menengah,” ungkapnya.

Dengan adanya pelatihan ini Totok mengharapkan agar mampu menggugah bagi para santri lain supaya berminat menjadi seorang wirausaha sehingga mampu mengurangi angka pengangguran dan dapat menciptakan lapangan usaha baru.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Mudah-mudahan pelatihan ini bisa memberikan semacam motivasi dan dorongan semangat kepada para santri lain agar mampu mengembangkan dan mengolah kemampuan yang dimilikinya untuk dapat menciptakan usaha baru baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain,” harapnya.

Sementara Pengasuh Asrama KH Aminuddin Hj. Sa’diyah Aminuddin menyambut baik pelatihan bagi santrinya tersebut. Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan cita-cita pesantren untuk mencetak kader muda yang handal dan berkualitas berbekal ilmu agama dan keterampilan yang dimilikinya selama mondok di pesantren.

“Paling tidak setelah lulus dari pesantren, santri bisa langsung mempraktikkan ilmu yang didapatnya di tengah-tengah masyarakat sehingga mampu menjadi kebanggaan keluarganya,” ungkapnya. (Syamsul Akbar/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 07 Februari 2018

Lulusan LP Maarif Harus Miliki Kesalehan Pribadi dan Sosial

Magelang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Ma’arif NU,  HZ Arifin Junaidi menyatakan lembaga pendidikan di bawah naungan Nahdlatul Ulama harus mampu mencetak lulusan yang memiliki kesalehan pribadi dan sosial. Pasalnya, banyak sekolah diluar LP Maarif NU yang mampu mencetak lulusan yang cakap secara intelektual tapi tidak shalih. 

 “Hari ini, Lembaga Pendidikan Ma’arif NU sudah genap berusia 88 tahun. Tema yang diambil pada ulang tahun kali ini adalah Membentuk Generasi Bangsa yang Berkarakter Mandiri dan Berinovasi,” ungkap Arifin Junaidi saat memimpin upacara peringatan hari lahir LP Ma’arif NU di lapangan Tembak Akademi Militer, Magelang, Selasa (19/9). 

Lulusan LP Maarif Harus Miliki Kesalehan Pribadi dan Sosial (Sumber Gambar : Nu Online)
Lulusan LP Maarif Harus Miliki Kesalehan Pribadi dan Sosial (Sumber Gambar : Nu Online)

Lulusan LP Maarif Harus Miliki Kesalehan Pribadi dan Sosial

Pada kesempatan itu, Arifin Junaidi mengingatkan bahwa LP Ma’arif NU lahir karena diharapkan mampu melakukan inovasi pada pendidikan di lingkungan NU. 

“Seperti yang dilakukan oleh salah satu pendiri LP Ma’arif, yakni KH. Wahid Hasyim. Beliau melakukan inovasi dengan mendirikan sekolah formal yang di situ diajarkan bahasa asing,” ujarnya. 

Model lembaga pendidikan formal yang didirikan oleh Kiai Wahid Hasyim itu lalu diikuti oleh pengurus NU di berbagai daerah. Dan sejak didirikan, LP Ma’arif sudah merintis sebagai lembaga pendidikan di bidang hukum, perdagangan, pertukangan, pertanian dan sekolah untuk fakir miskin.

“Pada Muktamar di Purworejo, Jawa Tengah, Rais Akbar PBNU KH. Hasyim As’yari pernah berpidato agar memusatkan perhatian untuk mendidik dan menjaga generasi NU. Itu semua harus dijalankan dengan tenang dan tidak gaduh,” tandasnya. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lebih lanjut, Arifin Junaidi menambahkan, sebagai Lembaga Pendidikan di lingkungan Nahdlatul Ulama, LP Maarif harus selalu menanamkan Islam ramah dan Islam jalan tengah kepada para peserta didik. 

“Presiden telah mengeluarkan peraturan pendidikan karakter yang salah satu pointnya, memperkuat peserta didik dengan harmonisasi olah pikir, olah rasa dan olah hati. Itu sudah sesuai dengan yang dilakukan oleh LP Ma’arif bertahun-tahun,” pungkas Arifin Junaidi. (Nur Rokhim/Muslim Abdurrahman)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan, Kajian Islam, Sunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 24 Januari 2018

Tak Dilakukan Nabi, Bukan Berarti Tak Islami

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin mengatakan, banyak kegiatan yang tidak dipraktikkan Rasulullah SAW bernilai sunnah di zaman sekarang. Tak semua perkara baik sejak masa Nabi hingga kini secara langsung dilaksanakan oleh Nabi.

Kiai Ishom mencotohkan, model peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jamak ditemukan di Tanah Air tidak serta merta berstatus bid’ah. Maulid Nabi secara substansial memiliki landasan yang kuat, meski dalam detail pelaksanaannya belum ada di zaman Rasulullah.?

Tak Dilakukan Nabi, Bukan Berarti Tak Islami (Sumber Gambar : Nu Online)
Tak Dilakukan Nabi, Bukan Berarti Tak Islami (Sumber Gambar : Nu Online)

Tak Dilakukan Nabi, Bukan Berarti Tak Islami

Rasulullah sendiri, sambungnya, memperingati dan menyukuri hari lahirnya dengan cara berpuasa. Hal ini dapat dirujuk dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Abu Dawud, dan Tirmidzi.?

”Artinya, diwujudkan dengan perbuatan yang baik. Dan perbuatan yang baik itu tentu tidak hanya puasa. Boleh dengan mengundang orang berkumpul memakmurkan masjid, kemudian diisi bacaan shalawat, bacaan Al-Qur’an, menghadirkan kiai untuk memberikan mau’idhah hasanah tentang akhlak Nabi, kemudian ditutup dengan doa,” ulas Kiai Ishom saat ditemui di Jakarta, Rabu (9/1).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mengacu pada pandangan Sayyid Muhammad al-Maliki dalam Mafahim Yajib An Tushahhah, ia menjelaskan, model peringatan Maulid Nabi di Indonesia tergolong adat atau kebiasaan. Hal itu bagus dilaksanakan selama muatannya positif dan tidak mensyari’atkan perkara yang terlarang.

Qul bifadllillah wa birahmatihi fabidzalika falyafrahu. Jadi upaya kegembiraan umat Islam diwujudkan dalam bentuk peringatan maulid Nabi SAW,” imbuhnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurutnya, Maulid Nabi adalah bagian dari upaya umat Islam dalam menghargai sejarah. Rasulullah sendiri termasuk orang yang sangat peduli terhadap sejarah nabi-nabi terdahulu.

”Silakan ekspresikan cinta kepada Rasulullah SAW setinggi-tingginya selama tidak seperti orang Nasrani memuji Nabi Isa sebagai anak Tuhan,” katanya.

?

?

Penulis: Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 17 Januari 2018

Perputaran Uang di Jombang Selama Muktamar Rata-rata Rp 15 M Per Hari

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Molornya penutupan Muktamar Ke-33 NU membawa berkah bagi masyarakat Jombang dan sekitarnya. Selain muktamirin punya waktu lebih lama bersilaturahim, pedagang punya waktu lebih lama berjualan sehingga bisa untung lebih banyak.

Perputaran Uang di Jombang Selama Muktamar Rata-rata Rp 15 M Per Hari (Sumber Gambar : Nu Online)
Perputaran Uang di Jombang Selama Muktamar Rata-rata Rp 15 M Per Hari (Sumber Gambar : Nu Online)

Perputaran Uang di Jombang Selama Muktamar Rata-rata Rp 15 M Per Hari

Hal itu diungkapkan Ketua Panitia Daerah (Panda) Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33 Syaifullah Yusuf (Gus Ipul), Senin (3/8/2015) malam di media center Muktamar ke-33 NU yang berada di komplek SMA 1 Jombang. Dalam konferensi pers yang dihadiri belasan wartawan dari lokal, nasional dan asing, Gus Ipul tampak ceria dan melemparkan guyonannya.

Menurutnya, jumlah peserta dan panitia Muktamar saja  5.000 orang. Sedangkan pengunjung muktamar selain peserta dan panitia, setiap hari rata-rata berjumlah 10.000 orang. Mereka ini datang bukan karena diundang oleh panitia, melainkan “diundang” oleh NU. Mereka merasa memiliki NU, sehingga tanpa diundang oleh panitia pun mereka pasti datang. Yang penting semuanya bisa menikmati suasana kemeriahan muktamar ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Jika rata-rata setiap orang berbelanja Rp 100.000 dari 15.000 orang tersebut, maka setiap harinya terjadi perputaran uang rata-rata Rp 15 miliar. Jika dipatok Muktamar berlangsung lima hari saja, ya bisa kalikan sendiri berapa jumlahnya. Ini berkah bagi pedagang dan masyarakat Jombang. Kalaupun sempat molor penutupan Muktamar dari jadwal yang sudah ditetapkan, sebenarnya ada juga untung bagi masyarakat," tutur Syaifullah.

"Panitia selain menyelenggarakan rapat-rapat, sidang-sidang agenda muktamar, juga menyediakan arena berbagai kegiatan. Seperti di GOR ada pameran, bazar, pertunjukan musik yang menampilkan Ahmad Dhani, Rhoma Irama, shalawatan dan sebagainya. Sedangkan di sejumlah pondok pesantren juga berlangsung, bazar,  diskusi dan bedah buku dari berbagai tokoh/intelektual NU," tambah Gus Ipul.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari pantauan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, berbagai kelompok/organisasi di lingkungan struktural maupun kultural NU menggelar pula banyak kegiatan. Mulai dari sebelum dibukanya Muktamar Ke-33 NU oleh Presiden Joko Widodo, Sabtu (1/8) malam, hingga Senin (3/8/2015) malam. (Armaidi Tanjung/Mahbib)     

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, Pendidikan, Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 16 Januari 2018

IPNU Probolinggo Gelar Seminar Kewirausahaan

Probolinggo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-61 Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Pimpinan Cabang IPNU Kabupaten Probolinggo menggelar seminar kewirausahaan di Gedung Djoyolelono, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (21/3).

Seminar yang mengambil tema “Hijrah Mindset, Dari Kuli Menjadi Bos” ini diikuti 300 peserta dari Pengurus PCNU Kabupaten Probolinggo, lembaga, lajnah, santri, siswa dan badan otomom (banom) NU. Hadir juga Perwakilan GP Ansor, MWCNU, Pergunu dan Fatayat NU Kabupaten Probolinggo.

IPNU Probolinggo Gelar Seminar Kewirausahaan (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU Probolinggo Gelar Seminar Kewirausahaan (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU Probolinggo Gelar Seminar Kewirausahaan

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo H. Asy’ari. Dalam sambutannya, Asy’ari mengapresiasi kegiatan tersebut yang dinilai sesuai dengan program pemerintah daerah tentang pengembangan ekonomi rakyat melalui Usaha Kecil Menengah (UKM).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Pemerintah Daerah sangat mendukung kegiatan ini karena sejalan dengan program untuk mencetak entrepreneur atau wirausahawan baru sebanyak-banyaknya dalam rangka menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran,” ungkapnya.

Sementara Ketua PC IPNU Kabupaten Probolinggo Eko Cahyono mengungkapkan, seminar kewirausahaan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan tentang dunia usaha dan menjadi seorang pengusaha terhadap pelajar dan santri. “Sehingga bisa meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat dan mengentaskan kemiskinan,” ungkapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hadir sebagai Narasumber H. Sulaiman, seorang pengusaha barang-barang bekas dan H. Wijianto seorang pengusaha kuliner bakso sukses di Surabaya. Dalam kesempatan tersebut keduanya banyak memberikan motivasi kepada para santri dan siswa agar bisa mencetak jiwa wirausahawan.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini sekolah dan pesantren dapat memberikan kegiatan wirausaha untuk menyiapkan generasi muda yang siap menjadi pengusaha-pengusaha luar biasa terlebih nilai ekonomi masyarakat bisa meningkat,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 14 Januari 2018

Rais NU Karanganyar: Kader Harus Halau Fitnah Masif atas PBNU

Karanganyar, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Rais Syuriyah PCNU Karanganyar KH Ahmad Hudaya meminta alumni Kader Penggerak Nahdlatul Ulama untuk terus membentengi paham Ahlussunah wal Jama’ah an-Nahdiyah yang sekarang sedang diserang secara masif oleh golongan yang tidak suka dengan NU melalui dunia maya. Selain itu Kader Penggerak NU harus memahami dan mengamalkan khittah NU 1926.

“Masifnya fitnahan kepada Pengurus Besar NU, dalam hal ini Kiai Said Aqil Siroj terus mendapat fitnahan yang luar biasa baik dari media sosial maupun pemberitaan media online. Untuk itu sebagai kader harus cepat mengklarifikasinya, agar fitnahan tersebut tidak menjadi sebuah ‘kebenaran’,” katanya? saat bertausiyah pada temu kader alumni Penggerak NU di gedung PCNU Karanganyar, Ahad (30/1).

Rais NU Karanganyar: Kader Harus Halau Fitnah Masif atas PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Rais NU Karanganyar: Kader Harus Halau Fitnah Masif atas PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Rais NU Karanganyar: Kader Harus Halau Fitnah Masif atas PBNU

"Karena berita-berita yang tidak benar atau hoax jika terus menerus disebarkan, maka akan dianggap menjadi sebuah kebenaran, dan ini sangat berbahaya" imbuhnya

Selain itu juga, Kiai Hudaya mengingatkan kepada kader NU untuk benar-benar memahami dan mengamalkan khittah NU 1926 dengan cara membaca sejarah pertumbuhan dan perkembangan NU dari masa-kemasa, karena garapan NU luas seperti sosial keagamaan, pendidikan dan lain sebagainya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Sebagai Kader Penggerak tidak boleh kehabisan energi dalam berkhidmat di tubuh NU, berjuang dan berkhidmat adalah proses, dan hasil dari perjuangan tersebut bukan wilayah kita, tapi wilayah Allah SWT," pesannya. (Ahmad Rosyidi/Mahbib)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Olahraga, Pendidikan, Budaya PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 07 Januari 2018

Bus Haram

Saat baru tiba di tanah suci Makkah, Marno ingin menjalankan ibadah sunnah di Masjidil Haram. Karena jarak antara pemondokan dan masjid sangat jauh, ia harus menaiki bus umum untuk yang pertama kalinya di Makkah.

Marno pun menghadang bus jurusan Masjidil  Haram di pinggir jalan. Setiap bus yang menuju arah jalur masjidil haram, sang kernet bus menawarkan kepada calon penumpang termasuk Marno.

 “Haram, haram...” kata kernet bus kepada pada penumpang di pinggir jalan.

Ditawari demikian, Marno hanya geleng-geleng kepala. Begitu pula bus lainnya dengan jurusan yang sama, Marno tetap enggan menaikinya.

Bus Haram (Sumber Gambar : Nu Online)
Bus Haram (Sumber Gambar : Nu Online)

Bus Haram

Mendengar kalimat ‘haram’, Marno jadi ragu. “Masa iya naik bus haram,” katanya dalam hati.

Karena ragu, akhirnya Marno kembali ke pemondokan. Ia pun ditanya temen-temennya satu kamar,”kenapa tidak jadi ke Masjidil Haram?.”

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Bus-nya haram semua,” katanya jengkel. (Qomarul Adib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan, Olahraga PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 06 Januari 2018

Ulama Harus Bisa Kendalikan Masyarakat

Kendal, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ulama dituntut tidak hanya paham agama tetapi juga harus bisa mengendalikan masyarakat. Untuk itu ulama harus juga memahami masalah ekonomi, budaya maupun politik.

Demikian dikatakan Ketua umum PBNU KH Said Aqil Siroj saat memberikan pengarahan pada acara pelantikan PCNU Kendal di Pendopo kabupaten Kendal, Ahad (2/9) kemarin.

Ulama Harus Bisa Kendalikan Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)
Ulama Harus Bisa Kendalikan Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)

Ulama Harus Bisa Kendalikan Masyarakat

Dicontohkan, di Timur Tengah, ulama sukses memahami agama tapi gagal mengendalikan masyarakat. Akibatnya ketika terjadi krisis di Syuriah, Mesir maupun Irak, mereka tidak bisa berbuat banyak. Ini berbeda dengan di NU, yang ulamanya relatif masih mampu mengendalikan masyarakat sehingga NU sering menjadi rujukan berbagai pihak dalam menangani berbagai krisis.

“Ulama mempunyai tanggung jawab berat tidak hanya dalam persoalan pemahaman agama namun  juga dalam mengendalikan masyarakat. Dalam masalah agama ulama dituntut mampu memahami agama dengan benar sekaligus memberikan pemahaman yang benar tentang agama kepada masyarakat,” kata Kang Said, panggilan akrab KH Said Aqil Siroj.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di tengah masyarakat, ulama juga dituntut bisa mewarnai berbagai lini kehidupan. Disini ulama juga harus paham berbagai persoalan di luar bidang agama.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Ulama juga perlu tahu bursa saham, perbankan dan seterusnya, tidak hanya diberi bagian bicara pada acara yang kelima , yakni pembacaan do’a,” celetuk Kiai Said.

Ditegaskan pula ulama juga dituntut tidak sekedar bisa bicara. Sebab menurutnya saat ini jamanya ketika bicara tidak mudah dipercaya ketika belum ada bukti dan hasil penelitian yang meyakinkan.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Fahroji 

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 03 Januari 2018

Nonton Sang Kiai, Santri dan Warga Berdesakan

Probolinggo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Anak-anak muda berpeci hitam berbaur dengan warga. Mereka memadati halaman Pesantren Darul Mukhlasin, Probolinggo, Senin (4/11) malam. Mereka, para santri dan warga NU yang menonton film Sang Kiai.

Nonton Sang Kiai, Santri dan Warga Berdesakan (Sumber Gambar : Nu Online)
Nonton Sang Kiai, Santri dan Warga Berdesakan (Sumber Gambar : Nu Online)

Nonton Sang Kiai, Santri dan Warga Berdesakan

Menurut panitia, Muhajir, semangat warga NU nonton film merupakan sebuah fenomena unik. Sebab aktivitas ini nyaris jarang dilakukan warga Nahdliyin, terutama kaum tua. Namun demi menyaksikan kisah Kiai Hasyim Asy’ari, mereka rela berdesak-desakan untuk melihat dari dekat film Sang Kiai.

Dengan nonton bareng film Sang Kiai, kata dia, warga NU dan santri termotivasi dengan perjuangan pendiri NU itu. “Selain itu, masyarakat memahami dan mengetahui riwayat NU lebih-lebih generasi muda dan kader-kader NU,” jelasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sukin, salah satu warga NU yang mengikuti nonton bareng mengaku tergetar saat menyaksikan kisah hidup Kiai Hasyim Asy’ari. “Perjuangan Kiai Hasyim Asy’ari untuk negeri ini sangatlah besar,” katanya. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)

Nonton bareng film tersebut digelar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur untuk menyambut datangnya tahun baru Islam 1 Muharram 1435 H. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan, Kajian Islam, Sunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 02 Januari 2018

Universitas NU Direncanakan Berdiri Pula di Pringsewu

Pringsewu, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Potensi Kabupaten Pringsewu, Lampung, khususnya di bidang pendidikan saat ini dinilai menjanjikan. Lembaga pendidikan di seluruh tingkatan dari taman kanak-kanan sampai dengan perguruan tinggi sudah banyak yang berdiri di kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Tanggamus ini.

Sektor pendidikan dengan peluang sumber daya manusia Nahdliyin yang merupakan mayoritas di Kabupaten Pringsewu, menjadi perhatian Pengurus Cabang NU (PCNU) PCNU Kabupaten Pringsewu untuk mempertimbangkan pendirian universitas di Pringsewu.

Universitas NU Direncanakan Berdiri Pula di Pringsewu (Sumber Gambar : Nu Online)
Universitas NU Direncanakan Berdiri Pula di Pringsewu (Sumber Gambar : Nu Online)

Universitas NU Direncanakan Berdiri Pula di Pringsewu

"Kita ingin memiliki perguruan tinggi NU dan ini merupakan cita-cita warga NU Kabupaten Pringsewu sejak lama," kata Ketua PCNU Pringsewu H Taufiqurrahim saat mengawali kegiatan Sosialisasi Pendirian Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) di Kabupaten Pringsewu di Gedung NU, Ahad Siang (10/4).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia berharap, dengan banyaknya warga NU di Kabupaten Pringsewu, cita-cita ini akan menjadi kenyataan dengan modal kebersamaan seluruh warga. "Kita sedang mengaji dan memproses seluruh persyaratan untuk pendirian Universitas NU di Kabupaten Pringsewu," ujarnya.

Pada kegiatan sosialisasi tersebut, PCNU Pringsewu menghadirkan Rektor UNU Lampung Dr. Nasir yang memberikan gambaran proses berdirinya UNU Lampung yang berlokasi di Lampung Timur. Sosialisasi disampaikannya di depan seluruh pengurus PCNU, Mejalis Wakil Cabang NU (MWCNU), dan seluruh kepala MA dan SMK yang berada di bawah naungan NU Pringsewu.

Menurut Nasir mengakui banyak kendala internal maupun eksternal yang ia hadapi ketika berjuang mendirikan UNU yang sekarang sudah melakukan kegiatan perkuliahan. "Dengan modal niat yang kuat alhamdulillah dapat kami lewati dan berhasil mendirikan UNU Lampung," tegasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia menilai bahwa warga NU Pringsewu sudah sangat pantas memiliki universitas yang akan menjadi tempat bagi para generasi penerus untuk mempertahankan akidah Ahlussunnah wal Jamaah. "Potensi dan dukungan warga NU baik di struktural maupun kultural menjadikan fardlu ‘ain hukumnya bagi Pringsewu untuk mendirikan UNU," tegasnya.

Sementara Rais Syuriyah PCNU Pringsewu KH Ridwan Syuaib yang juga hadir pada acara tersebut berharap Universitas NU di Kabupaten Pringsewu akan segera direalisasikan dengan tahapan-tahapan dan mekanisme yang sudah ditentukan. "Segera laksanakan niat dan ketika nanti berdiri saya yakin akan menjadi favorit di Kabupaten Pringsewu," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, Pendidikan, Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 31 Desember 2017

Videotren Jadi Media Dakwah Santri Inspiratif

Yogyakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Lomba Video Pesantren (Vidotren) yang digelar komunitas yang menamakan diri Admin Instagram Santri Nusantara (AIS Nusantara) sukses digelar. Kompetisi dalam rangkaian peringatan Hari Santri Nasional 2016 ini menjadi ajang untuk meningkatkan kreativitas para santri di dunia audio visual sebagai media dakwah utamanya di media sosial.

Para pemenang Videotren diumumkan lokakarya Hari Santri Nasional Rabithah Maahid Islamiyyah Nahdlatul Ulama (RMINU), Sabtu (29/10), di Stadion Maguwoharjo, Sleman Yogyakarta. Agenda ini dihadiri KH Abdul Ghaffar Rozien (Ketua PP RMI-NU), Hakim Jaily (Direktur TV9), dan Hasan Chabibie dari Pustekkom Kemdikbud.

Videotren Jadi Media Dakwah Santri Inspiratif (Sumber Gambar : Nu Online)
Videotren Jadi Media Dakwah Santri Inspiratif (Sumber Gambar : Nu Online)

Videotren Jadi Media Dakwah Santri Inspiratif

Juara I lomba Videotren kali ini diraih Pesantren Al-Munawwir Krapyak, dengan video berjudul "Santri Ndalem". Lalu, Juara II diperoleh Pesantren Tebuireng, Jombang; dan Juara III diraih Pesantren Sunan Drajat, Lamongan; serta Mahad Ali UIN Malang sebagai Juara Favorit.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gus Rozin, sapaan akrab Ketua PP RMINU, menyampaikan, santri harus mengejar ketertinggalan dalam dakwah di media sosial. "Meski terlambat, kita harus bekerja keras dan cepat mengejarnya. Untuk itu, mari kita banjiri konten-konten positif dan inspiratif, dari dunia pesantren di media sosial," ungkapnya.

Pengasuh Pesantren Maslakul Huda Pati Jawa Tengah ini juga mengatakan, media sosial menjadi media strategis untuk pengembangan dakwah. Dalam hal ini, santri-santri harus kreatif memproduksi konten. "RMI siap mendukung program kreatif ini," terangnya.

Hasan Chabibie mengatakan, kelebihan media digital sekarang adalah konvergensi. Para santri juga bisa memproduksi konten pada multimedia sosial. Ia juga menyampaikan tentang wajah agama di media sosial yang banyak dipenuhi sikap-sikap tidak ramah. "Pesantren sudah saatnya menjadi solusi atas krisis radikalisme agama," jelas Hasan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu Direktur TV9 Hakim Jaily menyampaikan tentang konfigurasi media arus utama dan media sosial. "Pesantren pada posisi mana? Kita perlu memilih dalam bermedia, sebagai produsen atau konsumen?" jelas Hakim. Ia menyampaikan, betapa komunitas santri yang jumlahnya besar, dapat berperan memproduksi konten-konten dakwah yang kreatif dan inspiratif. (Zulfa/Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan, Santri, Ulama PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 27 Desember 2017

Kisah Ahli Puasa Dzulhijjah Diziarahi Rasulullah dan Para Sahabat

Dalam kitab An-Nawâdir karya Syekh Syihabuddin Ahmad ibn Salamah al-Qalyubi diceritakan, suatu kali Abu Yusuf Ya’qub bin Yusuf bercerita tentang salah seorang sahabatnya yang unik. Ia orang yang wara’ dan takwa meski orang-orang mengenal karibnya itu sebagai orang fasik dan pendosa.

Sudah dua puluh tahun Abu Yusuf melakukan tawaf di sekitar Ka’bah bersamanya. Tak seperti Abu Yusuf yang berpuasa terus menerus (dawâm), sahabatnya ini sehari puasa sehari berbuka.

Kisah Ahli Puasa Dzulhijjah Diziarahi Rasulullah dan Para Sahabat (Sumber Gambar : Nu Online)
Kisah Ahli Puasa Dzulhijjah Diziarahi Rasulullah dan Para Sahabat (Sumber Gambar : Nu Online)

Kisah Ahli Puasa Dzulhijjah Diziarahi Rasulullah dan Para Sahabat

Memasuki 10 hari bulan Dzulhijjah, sahabat Abu Yusuf ini menunaikan puasa secara sempurna kendati ia berada di padang sahara yang tandus. Bersama Abu Yusuf, ia masuk kota Thurthus dan menetap di sana untuk beberapa lama. Di tempat gersang inilah, persisnya di sebuah kawasan reruntuhan bangunan, ia wafat tanpa seorang pun yang tahu kecuali Abu Yusuf.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Abu Yusuf pun keluar mencari kain kafan dan alangkah kagetnya tatkala dirinya kembali menyaksikan kerumunan orang berkunjung, mengafani, sekaligus menyalati jenazah sahabatnya tersebut di tempat yang semula tak berpenghuni. Karena begitu ramainya, Abu Yusuf sampai tak bisa masuk lokasi reruntuhan bangunan itu.

Para pelayat menyebut-nyebut almarhum sebagai orang yang zuhud dan termasuk dari kekasih Allah (waliyyullah).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Subhanallah, siapa yang mengumumkan kematiannya hingga orang-orang berbondong-bondong bertakziah, menyalati, dan menangisi kepergiannya?” Kata Abu Yusuf.

Setelah melalui perjuangan keras, Abu Yusuf akhirnya berhasil menghampiri jenazah sahabatnya tersebut dan terperanjat saat melihat kain kafan yang tak biasa. Pada kain itu tercantum tulisan berwarna hijau:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Inilah balasan orang yang mengutamakan ridha Allah ketimbang ridha dirinya sendiri; orang yang rindu menemui-Ku dan karenanya Aku pun rindu menemuinya.”

Selepas melaksanakan shalat jenazah dan mengebumikannya, rasa kantuk berat menghampiri Abu Yusuf hingga akhirnya tertidur. Di dunia mimpi inilah Abu Yusuf menyaksikan sahabatnya yang ahli puasa tersebut menunggang kuda hijau serta berpakaian hijau dengan sebuah bendera di tangannya. Di belakangnya ada seorang pemuda tampan berbau harum. Di belakang pemuda ini, ada dua orang tua diikuti di belangnya lagi satu orang tua dan satu pemuda.

“Siapa mereka?” Tanya Abu Yusuf.

“Pemuda tampan itu adalah Nabi kita Muhammad shallallâhu ‘alaihi wasallam. Dua orang tua itu adalah Abu Bakar dan Umar, sementara orang tua dan pemuda itu adalah Utsman dan Ali. Dan akulah pemegang bendera di depan mereka,” jelas almarhum sahabatnya dalam mimpi itu.

“Hendak ke manakah mereka?”

“Mereka ingin meziarahiku.”

Abu Yusuf pun kagum, “Bagaimana kau bisa mendapatkan kemuliaan semacam ini?”

“Sebab aku memprioritaskan ridha Allah dibanding ridha diriku sendiri dan aku berpuasa pada 10 hari Dzulhijjah,” jawab sahabatnya.

Abu Yusuf pun bangun dari tidur, lalu sejak itu ia tak pernah meninggalkan amalan puasa itu hingga akhir hayat.

Anjuran memperbanyak amal saleh pada 10 hari pertama Dzulhijjah termaktub dalam beberapa hadits. Misalnya hadits riwayat Ibnu ‘Abbas yang ada di dalam Sunan At-Tirmidzi yang mengatakan, “Tiada ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti sepuluh hari ini (Dzulhijjah).”

Meskipun disebutkan kata “sepuluh hari”, puasa jika dimulai 1 Dzulhijjah cukup dijalankan sembilan hari karena tanggal 10 Dzulhijjah (juga hari tasyriq: 11, 12, 13 Dzulhijjah) adalah hari terlarang untuk berpuasa. Sebagaimana pendapat An-Nawawi sebagaimana dikutip Al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi bahwa yang dimaksud dengan ayyamul ‘asyr (10 hari) adalah 9 hari sejak tanggal 1 Dzulhijjah. Wallahu a’lam. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan, Warta, IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 15 Desember 2017

Gus Sholah: Carilah Ilmu untuk Layani Masyarakat

Bandung, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid mengatakan, dahulu umat Islam Indonesia tertinggal dalam masalah dunia, lalu didirikanlah Perguruan Tinggi Islam untuk dapat memadukan keilmuan umum dan keagamaan.

Gus Sholah: Carilah Ilmu untuk Layani Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Sholah: Carilah Ilmu untuk Layani Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Sholah: Carilah Ilmu untuk Layani Masyarakat

Menurutnya, untuk menggapai kebahagiaan dan kebaikan hidup di dunia dan akhirat, seseorang juga harus belajar masalah keduniaan tapi dengan motivasi yang tak melulu duniawi.

“Semisal belajar ilmu kedokteran. Niatnya semata-mata karena untuk melayani masyarakat, karena bekerja untuk melayani masyarakat itu berbeda dengan bekerja untuk mencari uang,” ujar pria yang akrab disapa Gus Sholah ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gus Sholah menyampaikan hal tersebut di hadapan mahasiswa dan masyarakat umum Bandung saat menghadiri acara Gema Aswaja Tabligh Akbar Nasional dalam rangka Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw, Sabtu (24/5) malam, di masjid Ikomah UIN Sunan Gunung Djari, Bandung, Jawa Barat.

“Makanya kita dituntut untuk meninjau niat kita dalam menuntut ilmu,” katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gus Sholah menegaskan, umat Islam di Indonesia menjadi acuan negara-negara Islam lain karena dapat memadukan ilmu agama dengan ilmu dunia. “Karena itulah kita mempunyai paham Aswaja yang menjadi Inspirasi umat Islam di luar Indonesia,” tutur Gus Sholah.

Belakangan ini, di UIN Sunan Gunung Djati Bandung sendiri, kegiatan keagamaan khususnya yang berhaluan Aswaja semakin semarak. Tokoh-tokoh dan mubaligh nasional kerap diundang untuk menghadiri kegiatan di lingkungan kampus. Respon mahasiswa serta masyarakat sekitar juga positif. (Muhammad Zidni Nafi’/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Khutbah, RMI NU, Pendidikan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 03 Desember 2017

Indonesia Tuan Rumah Dialog Lintas Agama Asia-Eropa

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Indonesia akan menjadi tuan rumah Dialog Lintas Agama Asia-Eropa yang berlangsung di Bali International Convention Center (BICC), Denpasar, Bali, mulai tanggal 21-22 Juli 2005 yang dijadwalkan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Delegasi Indonesia dipimpin Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda dengan para anggota antara lain Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Hasyim Muzadi.

Tokoh-tokoh yang hadir sebagai delegasi diantaranya Amidhan (Majelis Ulama Indonesia), Andreas A Yewangoe (Persekutuan Gereja Indonesia), I Nyoman Suwandha (Parisada Hindu Dharma Indonesia), Philip K Widjaja ( Perwakilan Umat Budha Indonesia), Masykuri Abdullah (Nahdlatul Ulama), Franz Magnis Suseno (STF Driyarkara), Chandra Setiawan (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia), Parni Hadi (Wali Amanah Dompet Dhuafa), Djohan Effendi (Indonesian Conference on Religion and Peace).

Acara tersebut dibagi dalam empat sesi dimana sesi pertama bertema "commonalities in promoting interfaith harmony" dengan moderator Albert E Alejo (Philipina), panelis? Azizan Baharuddin (Malaysia), Iqbal Sacranie (United Kingdom), Azyumardi Azra (Indonesia), Viggo Mortensen (Denmark).

Sesi kedua, "barriers to interfaith harmony", dimoderatori perwakilan Metropolitan Emmanuel dari Perancis, dengan panelis Jaran Maluleem (Thailand), Abraam Velez de Cea (Spanyol), Eswaran Sukumar (Singapura), dan Judith Clara Engelina Belifante (Belanda).

Sesi ketiga, "parallel working group meetings", dimoderatori di setiap kelompok kerja masing-masing Sihasak Phuangketkeow (Thailand), Tan Sri Dato Sarji Abdul Hamid (Malaysia), Tapani Ruokanen (Finlandia), Michael Weninger (Komisi Eropa) dan dilanjutkan sesi keempat dengan moderator yang sama.(ant/mkf)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan, Khutbah, Berita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Indonesia Tuan Rumah Dialog Lintas Agama Asia-Eropa (Sumber Gambar : Nu Online)
Indonesia Tuan Rumah Dialog Lintas Agama Asia-Eropa (Sumber Gambar : Nu Online)

Indonesia Tuan Rumah Dialog Lintas Agama Asia-Eropa

Rabu, 29 November 2017

IPNU-IPPNU Jombang Kenang Pengorbanan Pahlawan Kemerdekaan

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-71, Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) Jombang menggelar doa bersama di kantor PCNU setempat, Sabtu (20/8). Mereka mendoakan bangsa Indonesia yang berdaulat, bermartabat dan berintegritas untuk membangun persatuan.

Tak lupa, mereka juga mendoakan para pahlawan yang gugur sebab merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada zaman penjajahan. Bagi mereka, kemerdekaan Indonesia yang dirasakan oleh bangsa saat ini adalah hasil perjuangan berdarah para pahlawan saat mengusir penjajah dari tanah air ini.

IPNU-IPPNU Jombang Kenang Pengorbanan Pahlawan Kemerdekaan (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Jombang Kenang Pengorbanan Pahlawan Kemerdekaan (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Jombang Kenang Pengorbanan Pahlawan Kemerdekaan

Abdul Haris, Ketua PC IPNU Jombang berharap kader IPNU-IPPNU dapat berkontemplasi dari sejumlah perjuangan yang telah ditorehkan para pahlawan kemerdekaan, termasuk para kiai yang juga berkontribusi besar dalam kemerdekaan Indonesia ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Kami berharap setelah memperingati kemerdekaan ini, para kader IPNU-IPPNU se-Jombang dapat menghayati makna kemerdekaan yang kemudian dapat berprestasi untuk mengharumkan Indonesia," katanya.

Haris menambahkan, perjuangan para pahlawan saat itu tak bisa diganti dengan apapun oleh bangsa Indonesia saat ini, kecuali hanya bisa mendoakan agar perjuangan mereka dibalas oleh Allah SWT dengan balasan yang berlipat dan tergolong para syuhada. Di samping berdoa, katanya, penting juga memberikan yang terbaik untuk Indonesia dengan segala potensi yang dimiliki bangsa saat ini.

Pada saat yang sama, pihaknya juga menggelar berbagai lomba untuk meriahkan HUT RI. Di antaranya lomba makan pisang, cari koin dalam tepung, dan juga sepak bola contong.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Acara ini diawali apel sekaligus menyanyikan lagu Indonesia raya dan mars organisasi IPNU-IPPNU serta lagu "Ya Ahlal Wathan" karya KH Abdul Wahab Chasbullah sebagai penutupnya. Mereka menyanyikan lagu-lagu itu dengan khidmat. (Syamsul Arifin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan, Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 25 November 2017

IPPNU Banyuwangi Buka Kelas Administrasi

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Banyuwangi memfasilitasi kadernya di tingkat anak cabang, komisariat dan ranting untuk mempelajari dasar-dasar administrasi. Kegiatan yang berlangsung sejak pagi hingga petang ini, bertujuan meningkatkan pengelolaan manajemen organisasi IPPNU di Banyuwangi.

Peserta pelatihan merupakan utusan anak cabang, ranting, dan komisariat IPPNU sekabupaten Banyuwangi. Mereka belajar administrasi di kantor Ma’arif NU Banyuwangi, Kamis (19/2).

IPPNU Banyuwangi Buka Kelas Administrasi (Sumber Gambar : Nu Online)
IPPNU Banyuwangi Buka Kelas Administrasi (Sumber Gambar : Nu Online)

IPPNU Banyuwangi Buka Kelas Administrasi

Pengurus IPPNU Banyuwangi menyadari bahwa manajemen administrasi merupakan salah satu jantung pergerakan organisasi. Karenanya, mereka mengadakan kelas administrasi untuk menguatkan IPPNU di Banyuwangi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua IPPNU Banyuwangi Silvia Ulfa Hidayati berharap, “Kelas administrasi ini membuat kita mandiri sehingga semakin menguatkan organisasi, karena administrasi merupakan roh organisasi.”

Kelas administrasi menghadirkan Ana Aniyati dan Aviq Magfiroh yang mengupas peraturan organisasi dan administrasi, juga PD PRT IPPNU.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Dengan memahami semua ini, kita akan berada di rel organisasi yang benar," terang Ana yang juga Ketua IPPNU Banyuwangi periode 2006-2008 itu. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hadits, Pendidikan, Amalan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 23 November 2017

NU Tidak Terlibat Permintaan Pembubaran Densus 88

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membantah kabar keikutsertaan pengurusnya dalam aksi permintaan pembubaran Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror yang dilakukan sejumlah Ormas Islam ke Mabes Polri, Kamis (28/2/2012).?

NU Tidak Terlibat Permintaan Pembubaran Densus 88 (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Tidak Terlibat Permintaan Pembubaran Densus 88 (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Tidak Terlibat Permintaan Pembubaran Densus 88

H. Iqbal Sullam, Ketua PBNU yang namanya tercantum di pemberitaan sejumlah media menyampaikan bantahan tersebut secara langsung.?

"Pagi tadi saya ada di UI. Saya ikut acara diskusi tentang tragedi Khojaly yang juga dihadiri oleh Ketua Umum PBNU Kiai Said (Aqil Siroj) dan Pak Marzuki (Ali, Ketua DPR RI). Saya hadir di sana dan membacakan doa," bantah Iqbal tegas di Jakarta. ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Terkait aksi permintaan pembubaran Densus 88 Anti Teror oleh sejumlah Ormas Islam, Iqbal mengaku mendapatkan udangan secara pribadi, yang disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsudin. Meski demikian dia tidak hadir dalam acara tersebut, karena di waktu yang bersamaan ada kegiatan lain.?

"Saya tegaskan tidak hadir dalam aksi (di Mabes Polri) itu," tandas Iqbal.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk dugaan pelanggaran HAM berat yang dilakukan Densus 88 dalam penangkapan terduga terorisme sehingga menimbulkan aksi oleh sejumlah Ormas Islam, Iqbal menyatakan dukungannya.?

"Justru saya berpendapat kehadiran Densus 88 masih dibutuhkan dalam pemberantasan terorisme, tapi memang harus dilakukan sejumlah evaluasi dan koreksi," ujarnya.?

Seperti diberitakan sejumlah media, Kamis pagi sejumlah Ormas Islam melakukan aksi di Mabes Polri, menggugat pelanggaran HAM berat oleh Densus 88 dalam pemberantasan Terorisme. Selain Din Syamsudin sebagai pemimpin aksi, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Syuhada Bakri (DDII), Abdullah Djaedi (Al-Irsyad), Cholil Ridwan (BKSPPI), Sadeli Karim (Mathlaul Anwar), Tgk. Zulkarnain (Satkar Ulama), dan Faisal (Persis).?

Redaktur: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Internasional, Pendidikan, Bahtsul Masail PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 18 November 2017

Nahdliyin Inginkan Gubernur NU di Jatim

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Mayoritas orang NU (Nahdliyin) di Jatim menginginkan kadernya jadi gubernur, bukan Wagub, kata Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al Hikam Malang KH A Hasyim Muzadi.

Nahdliyin Inginkan Gubernur NU di Jatim (Sumber Gambar : Nu Online)
Nahdliyin Inginkan Gubernur NU di Jatim (Sumber Gambar : Nu Online)

Nahdliyin Inginkan Gubernur NU di Jatim

"Mayoritas itu sekitar 70 persen dari 24 juta nahdliyin di Jatim, sedangkan warga Jatim sendiri berkisar 29 juta," katanya Kiai Hasyim usai ? berbicara dalam seminar nasional bertema Kebebasan dan HAM dalam Koridor Pancasila di Kantor PCNU Surabaya pada Ahad (14/4) kemarin.

Rais Syuriyah PBNU itu menjelaskan, keinginan nahdliyin beralasan karena posisi wagub dianggap tidak cukup untuk merawat umat NU yang mayoritas di Jatim.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Potensi Jatim itu sangat besar di bidang pangan dan tambang, tapi Jatim masih kalah dinamis dari Jakarta, Jawa Barat, dan sebagainya. Jadi, Jatim itu besar potensinya, tapi statis," katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mengenai kemungkinan Khofifah Indar Parawansa sebagai calon Gubernur Jatimyang belum didukung parpol, ia mengaku Khofifah sudah didukung parpol dalam jumlah yang cukup yakni minimal 15 persen.

"Dukungannya cukup, ada PKB dan lainnya," ujar mantan Ketua Umum PBNUdan Ketua PWNU Jatim ini.

Mengenai calon wakil gubernur yang akan mendampingi Khofifah, menurut KiaiHasyim sudah ada, namun dirinya merasa tidak berhak mengumumkan. "Tanya saja kepadanya (Khofifah), karena saya tidak berhak," katanya.

Dalam seminar yang juga menampilkan Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen (TNI) dan Brigjen Pol Anton Tabah (Polri), Ketua PBNU HA Slamet Effendy Yusuf menegaskan, bahwa keinginan warga NU itu bukan soal nama Khofifah,melainkan "Gubernur NU".

"Saya dapat mewakili perasaan warga NU Jatim bahwa hal itu wajar, karena NU di Jatim itu merupakan barometer, sebab NU lahir di sini, NU juga besar danberkembang dari sini, bahkan keputusan bahwa Pancasila itu sudah final jugadiputuskan di sini," katanya.

Oleh karena itu, mantan Ketua Umum PP GP Ansor itu berharap warga NU di Jatim mampu membuat sejarah dengan memanfaatkan momentum demokrasi yang ada untuk menempatkan kadernya pada posisi tertinggi di provinsi terbesar kedua di Indonesia itu.

"Untuk mewujudkan cita-cita itu, saya kira warga NU di Jatim harus bersatu, baik NU, Muslimat, Ansor, Fatayat, IPNU, IPPNU, ISNU, maupun badan otonom lainnya, termasuk pesantren dan para kiai harus bersatu, bukan soal nama Khofifah, Saifullah Yusuf, Guntur, Jarwo, atau siapa, tapi memilih kader NU sebagai Gubernur Jatim," katanya.

Tentang netralitas PWNU Jatim dalam Pilgub Jatim, ia mendukung sikap PWNU Jatim yang netral, karena NU secara kelembagaan memang tidak boleh berpolitik praktis dengan mendukung calon tertentu.

"Tapi, netralitas itu bukan berarti harus mengaburkan dukungan, melainkan warga NU secara nonformal dapat berpolitik dengan memikirkan NU, bukan kepentingan sepele," katanya.

Dalam kesempatan itu, Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen (TNI) dan Brigjen Pol Anton Tabah (Polri) juga mendukung bila warga NU ingin kadernya menjadi Gubernur Jatim. "Lhawong warga NU di Jatim itu mayoritas kok kader NU tidak boleh menjadi gubernur," kata Kivlan Zen.

Pada Maret lalu, hasil survei PW Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur bersama Lembaga "Suprimasi" mencatat 90,5 persen nahdliyin (warga NU) di Jatim menginginkan kadernya menjadi gubernur dan 74,6 persen yang menginginkan kadernya menjadi wagub.?

Redaktur ? ? : A. Khoirul Anam

Kontributor: Maulana

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, Kyai, Pendidikan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah