Tampilkan postingan dengan label IMNU. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label IMNU. Tampilkan semua postingan

Jumat, 09 Maret 2018

Syekh Ramadhan al-Buthi Sejalan dengan Dakwah NU

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan bela sungkawa mendalam atas wafatnya Syekh Said Ramadhan al-Buthi, ulama besar Suriah dalam sebuah serangan bom bunuh diri di masjid. Peristiwa tersebut dinilai sebagai babak baru dalam konflik di Suriah yang harus diwaspadai oleh kalangan Muslim dunia.

Ketua PBNU urusan luar negeri H Iqbal Sullam mengatakan, NU dan Syekh Said Ramadhan al-Buthi memiliki kesamaan dalam metode dakwah, di antaranya mengedepankan kesantunan dan moderat dalam bingkai Ahlussunnah wal Jamaah. 

Syekh Ramadhan al-Buthi Sejalan dengan Dakwah NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Syekh Ramadhan al-Buthi Sejalan dengan Dakwah NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Syekh Ramadhan al-Buthi Sejalan dengan Dakwah NU

"Umat Islam dunia pasti merasa sangat kehilangan, termasuk kami dari kalangan Nahdliyin yang ada di Indonesia," ungkap Iqbal di Jakarta, Jumat (22/3). 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Iqbal menambahkan, selama ini PBNU memiliki hubungan yang sangat baik dengan ulama-ulama besar di dunia, termasuk dari Suriah. Selain Syekh Said Ramadhan al-Buthi, terdapat nama lain seperti cendikiawan Syekh Wahbah Zuhaili, Mufti Suriah Syekh Badreddin Hassoun, dan Syekh Rajab Dieb selaku pimpinan kelompok thariqah. 

Tahun 2007 silam Iqbal berkesempatan berkunjung ke Suriah dan bertemu langsung dengan Syekh Said Ramadhan al buthi. Selain santun, ulama dari kelompok Sunni itu juga disebutnya memiliki kedalaman ilmu agama yang menjadikannya sangat disegani. "Beliau sangat low profile. Peranannya sangat besar dalam mengembangkan toleransi dalam kehidupan masyarakat Suriah," ujarnya. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Terkait peristiwa bom bunuh diri di masjid yang menewaskan Syekh Said Ramadhan al buthi, Iqbal menyebut sebagai babak baru dalam konflik politik di Suriah. Kondisi tersebut harus mendapatkan perhatian serius kalangan Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. 

"Ini menjadi bukti, kepentingan politik sudah menutup mata pelaku bom bunuh diri itu. Demi memenangkan kepentingannya, kelompok tertentu di Suriah sudah tidak melihat bagaimana Syekh Said Ramadhan al buthi seharusnya dihormati karena kesepuhan dan keilmuannya," urai Iqbal.

Syekh Said Ramadhan al-Buthi, ulama besar Suriah dengan sejumlah karya ilmiah yang terkenal, tewas dalam serangan bom bunuh diri di sebuah masjid di Kota Damaskus. Bom meledak saat Said Ramadhan tengah memberikan ceramah agama kepada sejumlah pelajar. Peristiwa tersebut juga menewaskan 15 orang lain, yang di saat bersamaan berada di lokasi sama. 

Atas peristiwa tersebut, jamaah salat Jumat di Masjid An Nahdloh, gedung PBNU, siang tadi sudah melaksanakan salah ghaib. PBNU juga mengeluarkan imbauan untuk seluruh Nahdliyin agar mendirikan salat ghaib sebagai bentuk penghormatan. 

Redaktur  : A. Khoirul Anam

Penulis     : Samsul Hadi

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pesantren, IMNU, Pondok Pesantren PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 23 Februari 2018

Islam Menjadi Bagian Harmoni di Korea Selatan

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Di era modern Korea Selatan, perkembangan Islam relatif baru karena baru dikenal setelah kedatangan tentara penjaga perdamaian asal Turki dalam Perang Korea, yang memperkenalkan Islam kepada para penduduk lokal.

Selama menjalankan tugas di Korea inilah, ia membangun perkemahan yang digunakan sebagai masjid, dimana ia mulai memperkenalkan Islam, seperti dikutip dari islamkorea.com.

Islam Menjadi Bagian Harmoni di Korea Selatan (Sumber Gambar : Nu Online)
Islam Menjadi Bagian Harmoni di Korea Selatan (Sumber Gambar : Nu Online)

Islam Menjadi Bagian Harmoni di Korea Selatan

Pemerintah Malaysia juga cukup berperan dalam membantu perkembangan Islam di Korsel. Pada tahun 1963, mereka memberikan dana sebesar $33,000 untuk Komunitas Muslim Korea sebagai bantuan untuk membangun masjid. Sayangnya, karena berbagai sebab, upaya pembangunan masjid tersebut gagal.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Meskipun demikian, upaya untuk mengembangkan Islam terus dijalankan dan pada 13 Maret 1967 telah berdiri Yayasan Islam Korea yang mendapat pengesahan dari pemerintah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mimpi pendirian masjid raya tersebut akhirnya terwujud pada 1976 yang berdiri di atas sebidang tanah seluas 1.500 m2 yang disumbangkan oleh President Park Jung Hee, penguasa Korsel waktu itu.

Pembukaan masjid tersebut mendapat sambutan luar biasa dari umat Islam di dunia. Pada upacara pembukaan, hadir 55 perwakilan dari 20 negara Muslim yang turut menyambut gembira berdirinya pusat peribadatan Islam ini.

Sebagaimana Muslim lainnya di dunia, Muslim Korsel juga menjalankan ibadah haji ke Makkah. Jamaah haji pertama dipimpin oleh Haji Subri Seo Jung Gil pada 1960. tahun 1970-an jumlah jamaah haji terbesar berjumlah 130 pada 1978 dan 104 orang pada 1979.

Tantangan

Sebagai minoritas dengan gaya hidup yang berbeda membuat Muslim Korsel menghadapi tantangan berat dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Yu Hyun-il, 22, ketua Asosiasi Mahasiswa Muslim di Hankook University of Foreign Studies (HUFS) Seoul kepada Koreatimes menuturkan, masalah makanan halal merupakan persoalan paling berat bagi dirinya.

“Sulit bagi kami untuk tidak makan babi. Dan kami juga hanya diizinkan makan daging yang disembelih secara halal,” katanya.

Ketika di restoran, ia hanya memiliki sedikit pilihan, terutama ikan dan sayur-sayuran.

Laraangan meminum alkohol juga menjadi masalah. Ketika teman-temannya pergi minum, mereka meninggalkannya dan ketika ia pergi bersama-sama dengan mereka dan ia tidak ikut minum, suasana semuanya menjadi tidak nyaman.

Sholat lima waktu juga hal yang aneh bagi banyak orang.

“Beberapa orang heran melihat saya sholat sambil menghadap Makkah,” kata seorang mahasiswa.

Namun demikian, tantangan terbesar adalah prasangka setelah peristiwa serangan 9/11 tahun 2001.

“Kami bukan teroris, melainkan mencintai perdamaian. Kami seperti gadis yang tinggal di depan rumah anda,” kata Hasna Bae.

Bae, yang pertama kali bertemu Muslim ketika pergi ke Amerika Serikat untuk belajar bahasa Inggris mengatakan teman, keluarga dan kenalannya menentang keputusannya menjadi seorang Muslimah.

Orang-orang mengatakan bahwa agama ini berbahaya, dengan menyebutkan sejumlah tindakan teror dan kekerasan yang dilakukan. Dia menjelaskan bahwa agamanya melarang kekerasan dan tindakan kriminal, apapun agamanya.

“Orang mulai heran; tetapi rasa ingin tahunya menjadi lebih besar daripada permusuhan, ini lebih baik.”

Bae kadangkala difoto ketika berada di subway saat mengenakan jilbab, dan kepergiannya ke masjid selalu dianggap luar biasa.

“Saya tidak memiliki banyak teman laki-laki. Saya pikir saya dianggap mengintimidasi mereka.”

Namun demikian, Lee Ju-hwa, kepala departemen pendidikan dan dakwah Federasi Muslim Korea mengatakan, orang-orang mulia membuka diri terhadap agama baru ini.

“Sebelum online forum, banyak orang menuduh kami. Tetapi sekarang saya melihat mereka mencoba memiliki pandangan yang lebih obyektif. Disana terdapat perdebatan sengit, tetapi ini lebih mendorong keterbukaan.“

Dia menunjukkan kepada non-Muslim Korea bahwa Islam melarang seluruh kekerasan, tidak menindas wanita dan seperti pemeluk agama lainnya, berusaha untuk hidup lebih baik. (mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah IMNU, Ulama PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 14 Februari 2018

Tiga Amalan Melancarkan Rezeki Menurut Kiai Ghofur

Rembang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Memperingati milad ke-70, Yayasan Riyadlotut Thalabah Sedan, Rembang, Jawa Tengah mengadakan pengajian akbar dan riyadl bershalawat, Selasa (16/1) malam. Kegiatan yang diselenggarakan di lapangan Madrasah Riyadlotut Thalabah tersebut dihadiri ribuan jamaah dan mendatangkan pembicara KH Abdul Ghofur.

Banyak hal yang disampaikan saat mauidhah berlangsung. Salah satunya adalah tiga amalan yang bisa memperlancar rezeki. Menurut pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan Jawa Temur ini, syarat utama agar bisa kaya adalah bejo atau beruntung.

Tiga Amalan Melancarkan Rezeki Menurut Kiai Ghofur (Sumber Gambar : Nu Online)
Tiga Amalan Melancarkan Rezeki Menurut Kiai Ghofur (Sumber Gambar : Nu Online)

Tiga Amalan Melancarkan Rezeki Menurut Kiai Ghofur

“Pak kiai, bagaimana cara agar bisa kaya seperti panjenengan?” ucapnya dengan nada bertanya.

“Syaratnya adalah bejo,” jawabnya atas pertanyaan yang dilontarkan sendiri. Syarat agar bejo adalah tidak sial atau apes, imbuhnya dibarengi tawa hadirin.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Agar seseorang tidak sial, maka bisa mengamalkan zikir Subhanallahi wabihamdihi. “Zikir ini dibaca selepas Shalat Ashar sebanyak seratus kali," terangnya.

Dijelaskan lebih lanjut, agar bisa mendapatkan keberuntungan atau bejo, juga dilanjut dengan mengamalkan zikir Subhanallahi wabihamdihi, Subhanallahil ‘adzim. Zikir tersebut hendaknya dibaca seratus kali secara rutin usai Shalat Maghrib.

Ada satu lagi zikir yang menurut kiai keturunan Sunan Drajat tersebut yakni Subhanallahi wabihamdihi, Subhanallahil ‘adzim, Astaghfirullah. Zikir dibaca sebelum melaksanakan Shalat Subuh sebanyak seratus kali. “Boleh juga dilaksanakan selepas Shalat Subuh, tapi yang utama itu sebelum melaksanakan Shalat Subuh,” jelasnya. (Hanan/Ibnu Nawawi

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah IMNU, Kiai, Syariah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 06 Februari 2018

Gandeng Media Lokal, LAZISNU Lampung Adakan Program "Puasa Sang Dhuafa"

Bandar Lampung, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Lembaga Amil Zakat Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Provinsi Lampung adakan program unggulan di bulan Ramadhan 1438 H. Program bertajuk "Puasa Sang Dhuafa" ini bekerja sama dengan media online duajurai.co dan akun media sosial berpengaruh @lampuung (Lampung Geh!).

Menurut Didi Wahyudi, direktur manajemen NU Care-LAZISNU Lampung, tahun ini pihaknya gencar sosialisasi program, terlebih di bulan ini memasuki usia 1 tahun LAZISNU Provinsi Lampung. “ Menjadi momentum spesial untuk mengangkat nama NU yang berkiprah di dunia perzakatan Provinsi Lampung,” ujar Didi, Selasa (6/6).?

Gandeng Media Lokal, LAZISNU Lampung Adakan Program Puasa Sang Dhuafa (Sumber Gambar : Nu Online)
Gandeng Media Lokal, LAZISNU Lampung Adakan Program Puasa Sang Dhuafa (Sumber Gambar : Nu Online)

Gandeng Media Lokal, LAZISNU Lampung Adakan Program "Puasa Sang Dhuafa"

"Puasa Sang Dhuafa" ini mirip program “orang pinggiran” yang tayang di salah satu tv nasional. Hanya saja formatnya berupa tulisan reportase yang dimuat di laman www.duajurai.co dan akun instagram @lampuung (Lampung Geh). Setiap mustahik (penerima zakat) yang menjadi narasumber mendapatkan santunan.

Prioritas mustahik dari prgram ini adalah para lansia yang masih jualan demi menyambung hidup tanpa mengemis, di samping ia tetap menjaga puasanya selama Ramadhan. (Red-Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jadwal Kajian, IMNU, Nusantara PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 31 Januari 2018

Hablu minal Alam, NU Pasirwangi Tanam 3000 Pohon

Garut, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah 



Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama Kecamatan Pasirwangi, Garut memotori Gerakan Kemanusiaan Penyelamatan Hutan dan Lingkungan-Tatar Sunda (GERAKPAHALA-TS). Gerakan tersebut melibatkan masyarakat, Paskibra, dan Muspika Pasirwangi pada Ahad (21/5).

Mereka turun menjaga lingkungan dengan menanam 3.000 pohon di Pasirwangi agar Garut tidak dihantam banjir bandang lagi di kemudian hari. 

Hablu minal Alam, NU Pasirwangi Tanam 3000 Pohon (Sumber Gambar : Nu Online)
Hablu minal Alam, NU Pasirwangi Tanam 3000 Pohon (Sumber Gambar : Nu Online)

Hablu minal Alam, NU Pasirwangi Tanam 3000 Pohon

Ketua Pelaksana GERAKPAHALA-TS, Yunus menyampaikan, tujuan gerakan tersebut sebagai wujud pengimplementasian nilai-nilai hablu minal alam.

“Kita sebagai manusia membutuhkan terhadap alam untuk kelangsungan manusia di masa sekarang dan masa yang akan datang,” katanya. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut dia, Garut pada tahun lalu dilanda bencana banjir bandang yang menyebabkan ratusan nyawa melayang. Hal itu akibat kurang harmonisnya antara masyarakat dengan alam. 

“Banjir bandang tersebut menjadi pengingat untuk kita agar selalu merawat dan menjaga alam demi kemaslahatan bersama.”

Penanaman pohon, lanjutnya, sebagai edukasi bagi masyarakat agar mampu menjaga lahan-lahan yang digarap tetap memberi manfaat kepada anak cucu di masa yang akan datang. (Muhammad Salim/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 29 Januari 2018

Ujian Fiqh di Banten Terkait Soal Khilafah Diulang

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Direktur Pendidikan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam M. Nurkholis Setiawan menegaskan bahwa pihaknya sudah menginstruksikan kepada Kanwil Kemenag Banten agar dilakukan proses revisi soal mata pelajaran Fiqh pada ujian akhir semester (UAS) Madrasah Aliyah. Lebih dari itu, proses ujian yang sudah berlangsung Kamis (03/12) lalu juga diminta agar diulang pelaksanaannya dengan soal baru yang sudah direvisi.

Ujian Fiqh di Banten Terkait Soal Khilafah Diulang (Sumber Gambar : Nu Online)
Ujian Fiqh di Banten Terkait Soal Khilafah Diulang (Sumber Gambar : Nu Online)

Ujian Fiqh di Banten Terkait Soal Khilafah Diulang

“Saya sudah menginstruksikan Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Banten untuk merevisi soal dan mengulang ujian tersebut untuk menghindari resistensi masyarakat yang berkelanjutan,” tegas M. Nurkholis Setiawan, Sabtu (05/12) seperti dikutip dari laman kemenag.go.id.

Daftar pertanyaan dan pilihan jawaban (multiple choice) mata pelajaran Fiqih pada UAS ? yang disusun oleh Kelompok Kerja Madrasah Aliyah Negeri (KKMAN) Cilegon disoal karena dinilai mengandung pesan dan konsepsi khilafah yang anti NKRI dan Pancasila.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pertanyaan dimaksud antara lain: secara etimologi kata “khilafah” berarti pengganti, sedangkan menurut istilah adalah… a. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan UUD 1945; b. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan syari’at Islam; c. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa; d. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan kekuasaan pemerintah; e. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan keadilan dan musyawarah.

Dari hasil ? verifikasi yang dilakukan Kanwil Kemenag Banten, diketahui bahwa ? soal disusun berdasarkan `silabus Fiqh Kelas XII KTSP 2006 dan buku ? FIQH MADRASAH ALIYAH ? Kelas XII, yg diterbitkan oleh Departemen Agama RI 1997/1998. Tim MGMP Fiqh KKMAN 1 CILEGON selaku penyusun soal mengatakan bahwa proses penyusunan murni berdasarkan silabus dan referensi resmi dan tanpa bermaksud memasukkan pemahaman yang anti ? Pancasila dan NKRI.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Akan hal ini, M. Nurkholis menjelaskan bahwa pembahasan khilafah memang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam sejarah Islam. Namun demikian, pembahasan khilafah tidak boleh diajarkan dalam kerangka memperhadapkannya dengan ? Pancasila dan NKRI dalam konteks Indonesia.

Penerapan Kurikulum 2013 (K-13) mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Bahasa Arab, lanjut M. Nurkholis menjadi jawaban atas persoalan ini agar kejadian yang sama tidak terulang. Selain itu, M. Nurkholis juga akan mengevaluasi proses penyusunan soal, di mana Kelompok Kerja Madrasah (KKM) tidak lagi akan menjadi final drafter, tapi sebagai supporting drafter soal ujian. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pondok Pesantren, Hikmah, IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 24 Januari 2018

D Zawawi Imron Menyerap Kebersamaan

Cirebon, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Penyair masyhur D. Zawawi Imron, yang sekarang berumur 69 tahun, datang ke Munas-Konbes NU 2012 dengan semangat tinggi. Ia sudah datang di Pesantren Kempek, Jumat dini hari (14/9).

Di arena Munas, penyair yang sudah menelorkan 14 buku antologi puisi dan dua buku berisi esai-esai kebudayaan serta keislaman, mendatangi diskusi dadakan yang diselenggarakan santri-santri Cirebon.

D Zawawi Imron Menyerap Kebersamaan (Sumber Gambar : Nu Online)
D Zawawi Imron Menyerap Kebersamaan (Sumber Gambar : Nu Online)

D Zawawi Imron Menyerap Kebersamaan

Pada acara pembukaan kemarin (Sabtu, 15/9), Zawawi ketemu banyak orang yang sudah lama dikenalnya. Dengan Gus Mus ia berpelukan di tengah ribuan orang. Bertemu KH Malik Madani dan KH Panji Taufik yang juga asal Madura, diajak foto-foto oleh peserta dan santri-santri.

"Sore nanti yang akan ke Pesantren Babakan sebentar, diminta ceramah dadakan," jawabnya ketika ditanya agenda di Cirebon hari ini." 

"Saya di sini menyerap rasa kebersamaan yang jarang ditemui di tempat lain. Kebersamaan itu bukan hanya makan bersama, tapi juga dialog-dialog untuk mendengarkan suara-suara kebenaran secara berjamaah," kata D Zawawi Imron yang selalu mengenaan kopyah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia merasakan bahwa Munas ulama sangat penting dan tepat untuk kembali mencanangkan akal sehat secara kolektif. "Akal Sehat kolektif itu artinya kebenaran dan keberuntungan menjadi milik bersama," terangnya.

"Kita semua berangkat dari qolbun salim, hati yang lurus. Ini harus dijalin dalam bentuk rasa persaudaraan yang inten, bahwa yang melahirkan kesadaran betapa pentingnya kehadiran orang lain dalam kehidupan masing-masing orang," lanjutnya.

Zawawi memberi catatan, kebersamaan yang sudah terjalin pada NU belum banyak ditegaskan dalam tindakan nyata di masyaraat.

"Saya datang ke sini karena saya percaya ulama itu kalangan yang dapat melakukan rekayasa dalam pengertian positif, agar umat itu nantinya tidak hanya obyek dari kekuasaan atau permainan politik," ujarnya.

Penyair yang mulai mempublikasikan karya-karyanya sejak tahun 1973 ini mengusulkan agar Ulama bekerja sama dengan kaum intelektual guna memecahkan masalah. "Ulama dan intelektual itulah yang diharapkan kesadarannya pada realita kehidupan umat."

D. Zawawi Imron mengaku datang ke Cirebon tidak dari kampungnya, di Batangbatang, Sumenep. Ia baru saja datang dari Pontianak-Kalimantan Barat. Dia diundang pengurus NU Cabang Kota Pontianak untuk berceramah di hadapan mahasiswa-mahasiswa di tiga perguruan tinggi.

Ia tiba di Jakarta Jumat pagi (14/9). Lalu langsung ke kantor PBNU di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Dari PBNU ia berangkat ke Cirebon bersama Ahmad Mauladi, Muhammad Syafi, dan saya. 

"Perjalanan dengan orang tua bernama D. Zawawi Imron itu menyengangkan sekali. Terasa terang walaupun di jalan malam hari. Merasa menjadi santri karena diberi nasihat-nasihat. Nasihatnya indah sekali karena disampaikan melaui puisi-puisinya. Humor Madura yang dilontarkan bikin kawa tertawa," cerita Mauladi. 

Sementara itu, Muhammad Syafi berkomentar, "Saya senang sekali jalan bersama dengan beliau. Tapi ini juga tantangan, agar sesampai di Cirebon, tempat Munas ulama lebih menyenangkan lagi, bukan menyenangkan kita, tapi umat dan saudara-saudara sebangsa yang sedang murung ini."

D. Zawawi Imron berencana meninggalkan Cirebon Senin pagi (17/9). Ia akan ke Jakarta untuk melanjutkan perjalanan ke Ambon. Empat hari, ia akan berceramah di depan para guru.

"Saya sudah seminggu meninggalkan rumah, dan baru tiba di rumah lagi minggu depan."

Penulis: Hamzah Sahal

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Olahraga, IMNU, Pertandingan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 23 Januari 2018

Luncurkan Liga Santri, DKI Jakarta Targetkan Juara Nasional

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Liga Santri Nasional 2017 terus bergulir diberbagai daerah. Salah satu Diantaranya adalah Region DKI Jakarta yang diikuti 32 Pesantren se-DKI. Liga Santri DKI Jakarta kali ini akan memperebutkan Piala Gubernur DKI Jakarta sebagai piala tetap, Piala NU Cup sebagai piala bergilir, Piala Indonesia Muda sebagai tim paling fair play dan Piala PWNU untuk pemain yang meraih top scorrer.

Dalam perhelatan Liga Santri tingkat nasional yang akan berlangsung di Bandung pada medio akhir Oktober nanti, DKI Jakarta menargetkan sebagai Juara Nasional.

Luncurkan Liga Santri, DKI Jakarta Targetkan Juara Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)
Luncurkan Liga Santri, DKI Jakarta Targetkan Juara Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)

Luncurkan Liga Santri, DKI Jakarta Targetkan Juara Nasional

Hal ini disampaikan oleh Koordinator Region DKI Jakarta Sumarsono ketika memberikan sambutan dalam acara peluncuran dan rapat teknis di Gedung Pertemuan GOR Pertamina Simprug Jakarta Selatan, Jumat (25/8).

"Setelah tiga tahun bergulir, Liga Santri DKI Jakarta pada tahun 2017 ini semakin meningkat kualitasnya baik kualitas penyelenggaranya maupun kualitas sarana penunjangnya," kata Sumarsono.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kick off akan dilaksanakan di Stadion Pertamina Simprug Jakarta Selatan pada Senin 4 September 2017) yang rencananya akan dibuka oleh Agum Gumelar. Ia akan ikut serta mengikuti pertandingan eksibisi antara NU Allstar versus Celebritis Allstar, kata Koordinator Bidang Olahraga PW RMI-NU DKI Jakarta ini.

"Tahun ini, kita menggandeng Indonesia Muda dan tokoh-tokoh legenda sepakbola Indonesia seperti Agum Gumelar, Dede Sulaiman, Bambang Tetuko dan lain-lain untuk membesarkan turnamen sepak bola santri di DKI Jakarta ini," kata Sumarsono.

Setiap pertandingan, lanjut Marsono, akan dipantau oleh tim “talent scouting” dari PSSI dan Tim Kompas menggunakan statistik. Dengan demikian diharapkan di akhir kompetisi akan diperoleh Squad tim ideal secara maksimal yang akan mewakili DKI Jakarta di ajang LSN tingkat nasional nanti.

"Kami ucapkan terima kasih kepada Gubernur dan Jajarannya serta perusahaan-perusahaan baik BUMD maupun dari swasta yang memiliki semangat tinggi sehingga turnamen sepakbola santri yang terbesar di DKI Jakarta ini dapat berjalan baik," kata Sumarsono. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 21 Januari 2018

Proses Kaderisasi NU Jelas

Pamekasan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. NU adalah organisasi yang paling jelas proses kaderisasinya. Tidak hanya berhenti di kalangan mahasiswa dan atau pelajar di lingkungan lembaga pendidikan, melainkan juga hingga ke daerah-daerah terpencil di pelosok desa. Ada istilah Pimpinan Ranting (PR) untuk kepengurusan NU dan perangkat-perangkatnya di tingkat akar rumput.

Kesimpulan demikian terbesit ketika sebanyak 30 orang PR IPNU-IPPNU Desa Pamaroh sudah dibentuk, Ahad (8/4) lalau. Pembentukan yang ditempatkan di balai desa tersebut berjalan secara khidmat, disaksikan oleh puluhan petinggi NU Desa Pamaroh. Para pengurus harian IPNU-IPPNU Kadur sebagai penyelenggara dan ketua PC IPNU Pamekasan Nasiruddin menambah suasana pembentukan kian mengesankan.

Proses Kaderisasi NU Jelas (Sumber Gambar : Nu Online)
Proses Kaderisasi NU Jelas (Sumber Gambar : Nu Online)

Proses Kaderisasi NU Jelas

Pada kesempatan itu, ketua IPNU Kadur Faisol Ansori menekankan betapa pentingnya menyeriusi proses kaderisasi. Dirinya sangat menaifkan ketika ada seseorang langsung dimasukkan ke dalam kepengurusan organisasi NU tanpa melalui proses kaderisasi yang matang dan panjang.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kami ke sini dalam rangka silaturahim serta membentuk kader-kader yang mau serius mengabdi dan belajar di NU,” tegas Faisol. “Dan siapa pun yang tidak serius dalam belajar, dengan berat hati kami sangat tidak mereka kader semacam itu. Berorgansiasi di NU butuh keseriusan dan keuletan dalam belajar.”

Berumah tangga saja, lanjut Faisol, masih memerlukan kader. Kehidupan rumah tangga tentu dinilai kurang sempurna tanpa kehadiran seorang kader (keturunan) yang nantinya menjadi penerus perjuangan sang orangtua.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Sama halnya di NU. Kalau proses kaderisasi di tubuh IPNU maupun IPPNU sudah melemah, maka tunggulah kehancuran NU beberapa tahun ke depan,” katanya dengan nada kalem. “Dan jelas kita tidak menginginkan hal itu.”

Dari itulah pihaknya sangat berharap agar para pengurus PR IPNU-IPPNU Pamaroh bisa diajak kerja sama menghidupkan organisasi NU di tingkat desa, khususnya di Desa Pamaroh.

Pernyataan Faisol Ansori yang disampaikan saat sambutan tersebut mendapat dukungan seutuhnya dari para petinggi NU Pamaroh dan kepala desa Pamaroh. 

“Kami siap mendampingi, membina, dan membantu segala program kerja yang hendak dilaksanakan nanti,” ujar ketua PR NU Pamaroh K Abdus Syukur.

“Saya juga begitu. Saya akan selalu dukung segala kegiatan yang bernafas ke-NU-an,” kata A’wan PR NU Pamaroh yang kini menjabat kepala desa, Ustaz Moh Riski Abdullah.

Semangat berorganisasi tersebut disimak secara serius oleh para pengurus PR IPNU-IPPNU Pamaroh yang merupakan perwakilan dari 4 dusun yang ada di Pamaroh, meliputi Dusun Oray, Madis, Panconan, dan Sumber Waru. Sebelum azan Magrib menggema, pembentukan PR IPNU-IPPNU Pamaroh sudah selesai.

Redaktur: A. Khoirul Anam

Kontributor: Hairul Anam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Budaya, IMNU, News PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 14 Januari 2018

Rais Syuriyah NU DIY: ISNU Harus Pertahankan Idealisme

Yogyakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Rais Syuriyah PWNU Yogyakarta (DIY) KH Azhari Abta berharap Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) sebagai organisasi intelektual kampus tetap mampu mempertahankan idealisme. “ISNU harus tetap pada idealisme. Jangan mau digiring ke sana ke mari,” tuturnya.

Rais Syuriyah NU DIY: ISNU Harus Pertahankan Idealisme (Sumber Gambar : Nu Online)
Rais Syuriyah NU DIY: ISNU Harus Pertahankan Idealisme (Sumber Gambar : Nu Online)

Rais Syuriyah NU DIY: ISNU Harus Pertahankan Idealisme

Demikian disampaikan Kiai Azhari Abta pada acara pelantikan PW ISNU DIY Ahad malam (30/6) lalu di gedung Wanitatama.

Banyaknya oknum yang mencoba memanfaatkan massa NU yang banyak, juga menjadi keresahan salah satu pengasuh Pesantren Krapyak ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hal ini tampak dalam imbauannya kepada pengurus ISNU dan intelektual NU secara umum agar mereka tidak memanfaatkan jumlah massa NU yang mayoritas di Indonesia ini demi kepentingan pribadi, lebih-lebih dalam ranah politik. Justru yang perlu dilakukan, menurutnya, adalah sebaliknya. ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kita akan memberi kepada massa, bukan memanfaatkan massa. Kita berbakti kepada massa. Kita memberi kepada massa, bukan meminta-minta pada mereka,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, pihaknya juga menghimbau agar ISNU tidak seperti mayoritas organisasi yang ada. “Karena ini organisasi orang pintar, cerdas, maka jangan seperti mayoritas kita.”

Di akhir sambutannya, pihaknya berharap agar NU menjadi organisasi yang professional serta solid. “Saya berharap NU akan menjadi organisasi yang baik, yang solid. Bukan hanya organisasi yang bisa tahlilan saja,” imbuhnya.

Redaktur? ? ? : A. Khoirul Anam

Kontributor: Nur Hasanatul Hafshaniayah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaSantri, Kyai, IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gus Mus Undang Mustasyar Beri Nasehat NU

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah?

Para kiai khos yang tergabung dalam Majelis Mustasyar (Penasehat) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama hadir di lantai 5 gedung PBNU Jalan Kramat Raya No 164 Jakarta Pusat, Rabu (16/4) siang.

Gus Mus Undang Mustasyar Beri Nasehat NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Mus Undang Mustasyar Beri Nasehat NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Mus Undang Mustasyar Beri Nasehat NU

Kedatangan para kiai sepuh ini dalam rangka memenuhi undangan Rais Aam PBNU KH A Musthofa Bisri (Gus Mus) dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. Para pengurus harian PBNU meminta nasehat kepada kiai sepuh tersebut.

Sebelum para kiai sepuh tersebut memberikan nasehat dan pandangannya, Gus Mus memberikan sambutan selaku pejabat Rais Aam. “Tugas mustasyar memang menasehati PBNU. Pada kesempatan berbahagia ini, saya berharap para kiai yang duduk di mustasyar untuk memberikan nasehat,” ujar Gus Mus.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Berturut-turut para angggota mustasyar diminta memberi pandangan dan nasehat. Mereka adalah Prof Dr KH Tholchah Hasan, Prof Dr KH Nasaruddin Umar, MA, Prof Dr KH Ridhwan Lubis Medan Sumatra Utara, Prof Dr KH Khotibul Umam Jakarta, KH Syatibi Banten, KH Abdurrahman Latukao Manado Sulawesi Utara, KH Abdurrahim Musthofa Kupang Nusa Tenggara Timur. Kemudian, KH Dimyathi Rois Kendal Jawa Tengah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hadir pula para mustasyarin lainnya, yakni HM Jusuf Kalla yang juga menjabat Ketua Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI). Dari jajaran Syuriah tampak KH Masdar Farid Mas’udi, dan Prof Dr H Machasin, MA. Dari jajaran Katib Syuriah KH Afifuddin Muhajir, dan KH Yahya Cholil Staquf. Sementara dari Tanfidziyah Ketua PBNU H Iqbal Sullam, Abdul Mun’im DZ, dan Bendahara Umum H Bina Suhendra.

Dalam masing-masing pandangan dan nasehatnya, para mustasyarin menyatakan gembira dengan acara yang digelar di PBNU ini kendati ada beberapa kritik yang membangun bagi pengurus harian.?

Nasaruddin Umar, misalnya, sangat risau dengan makin kencangnya golongan minoritas Islam yang cenderung garis keras memonopoli media.

“Andaikan acara seperti ini sering diadakan, niscaya banyak memberi manfaat dan inspirasi bagi umat. Saya sendiri merasa senang ketika mendengar suara lembut para kiai apalagi melihat wajahnya yang bersinar itu,” ujar mantan Katib Aam yang juga Wakil Menteri Agama ini.

Mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla memberikan pandangannya tentang Ke-NU-an. Masukan-masukan dan kritikannya kerap mengundang tawa para kiai dan hadirin lainnya. Kedatangan MJK kali ini menjadi bintang pada “Hari Mustasyar” yang telah dicanangkan Katib Aam KH Malik Madani ini. (musthofa asrori/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 08 Januari 2018

Warga di Subang Ini Isi Ngabuburit dengan Ngaji Pasaran

Subang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Salah satu kegiatan tahunan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami Al-Huda, Pungangan, Patokbeusi, Subang, Jawa Barat adalah ngabuburit yang diisi dengan ngaji pasaran untuk para orangtua dan pemuda.

Warga di Subang Ini Isi Ngabuburit dengan Ngaji Pasaran (Sumber Gambar : Nu Online)
Warga di Subang Ini Isi Ngabuburit dengan Ngaji Pasaran (Sumber Gambar : Nu Online)

Warga di Subang Ini Isi Ngabuburit dengan Ngaji Pasaran

Tahun ini, kitab yang dikaji dalam pengajian yang digelar bada ashar ini adalah Kitab Risalah al-Muawanah wal Mudzoharoh wal Muazaroh karya Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad, adapun yang didaulat sebagai pembaca kitab adalah Kiai Adang Kosasih, Rais MWCNU Patokbeusi yang juga pengasuh pesantren Al-Huda.

"Biasanya yang ngawuruk (ngajar-red) ngaji itu ketua MWCNU, cuma beliau belum sembuh total dari sakitnya jadi diputuskan yang ngajinya Rais syuriyah, insya Allah pengajian ditutup pada H-3," kata Dedi Setiawan, salah seorang peserta pengajian yang juga Ketua Irmada (Ikatan Remaja Masjid Al-Huda) ini, Kamis (25/6).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dedi menambahkan, kegiatan ini sekaligus untuk mengakomodir kalangan bapak-bapak dan para  pemuda setempat yang masih haus akan ilmu agama Islam.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Yang ikut ngaji tidak menentu tapi biasanya 30 sampai 50 orang,  Bapak-bapak disini usianya boleh tua, tapi semangat ngajinya tetap muda," tambahnya

Pantauan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, peserta pengajian itu didominasi oleh kalangan orangtua, sebagian peserta ada yang membawa kitab dan meloghatnya, sebagian lagi hanya jiping (ngaji kuping) yaitu peserta pengajian yang tidak membawa kitab dan hanya mendengarkan materi pengajian. (Aiz Luthfi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 07 Januari 2018

Kesadaran Kirim Anak ke Pesantren Masih Tinggi

Semarang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengasuh Pondok Pesantren Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah KH Yusuf Chudlori mengatakan, hari ini ada kesadaran di masyarakat bahwa punya anak kalau hanya sekolah formal tinggal menunggu kerusakannya.

Menurut dia, banyak orang tua sadar bahwa anaknya, disamping sekolah formal, harus di pesantren. “Animo masyarakat mengembalikan anak ke pesantren ini sebetulnya luar biasa,” katanya pada diskusi rutin yang diselenggarakan Fraksi Kebangkitan Bangsa Jawa Tengah pada? (25/11).

Kesadaran Kirim Anak ke Pesantren Masih Tinggi (Sumber Gambar : Nu Online)
Kesadaran Kirim Anak ke Pesantren Masih Tinggi (Sumber Gambar : Nu Online)

Kesadaran Kirim Anak ke Pesantren Masih Tinggi

Pada kesempatan itu kiai yang akrab disapa Gus Yusuf didaulat membincang pesantren dengan tema "Pesantren Minim Perhatian Dimana Peran Pemerintah?". Gus Yusuf hadir sebagai Wakil Ketua Pengurus Pusat Rabithah Maahid Islamiyyah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Gus Yusuf, keadaan tersebut sebagai perhatian masyarakat terhadap kemerosotan moral bangsa. Kesadaran itu muncul karena lembaga pendidikan pesantren tidak hanya menjadi lembaga talim namun juga melakukan tarbiyyah kepada santrinya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Masyarakat, tambah dia, sebagai orang tua santri akan merasakan rugi bila tidak menyantrikan anaknya di pondok pesantren.

Masih menurut Gus Yusuf, ada berbagai macam pilihan pondok pesantren yang bisa dipilih wali santri dalam menyelamatkan akhlak anaknya. Bahkan ada beberapa wali santri yang hanya memondokkan anaknya tidak diimbangi dengan sekolah formal terlebih dahulu.

Ia berharap ke depan pesantren masih menjadi penjaga moral bangsa.? "Tidak hanya sebatas pinter tetapi juga melahirkan orang-orang bener," ungkap Gus Yusuf.

Ia juga mendukung dengan kerja yang dilakukan PW RMI Jateng yang melakukan database pesantren di provinsi tersebut.

Hal ini juga dikuatkan Muh Zen Adv sebagai bagian dari FKB Jateng. Database pesantren menjadi dasar untuk menentukan berbagai macam kebijakan organisasi. (M. Zulfa/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba, Pertandingan, IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 06 Januari 2018

PCNU Surabaya Tolak Keras Raperda Miras Bebas Dijual di Minimarket

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Munculnya pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kota Surabaya tentang minuman keras (Miras) oleh DPRD Kota Surabaya (5/2) yang membebaskan penjualan miras di minimarket sontak menjadi perhatian publik. Begitu juga dengan warga Nahdliyin di Surabaya.?

PCNU Surabaya Tolak Keras Raperda Miras Bebas Dijual di Minimarket (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Surabaya Tolak Keras Raperda Miras Bebas Dijual di Minimarket (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Surabaya Tolak Keras Raperda Miras Bebas Dijual di Minimarket

"Kami menolak keras pembahasan Raperda Mihol (Minuman Beralkohol). Meskipun itu masih rancangan. Jelas kami menolak keras," kata H A Muhibbin Zuhri, Ketua PCNU Surabaya, Sabtu (6/2).

Kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah ia mengatakan, pada prinsipnya NU menginginkan Surabaya bebas dari minuman keras, apapun jenis minuman itu. Kalau sudah memabukkan, jelas kami tolak, imbuhnya.

Kalau sampai Raperda itu disahkan maka peredaran miras di Surabaya akan terjadi semakin luas dan bebas karena bisa dibeli oleh siapa saja. "Dengan alasan apapun peredaran minuman keras merupakan ancaman serius bagi integritas moral dan masa depan bangsa ini," tegas mantan Ketua PW GP Ansor Jatim itu.

Apalagi miras itu nantinya diberi ruang penjualannya di gerai minimarket yang terbuka untuk masyarakat umum. "Ini secara implisit melegalisasikan minuman keras. Menghalalkan sesuatu yang haram," tandasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Pada saat ini, yang menjadi keperluan masyarakat adalah raperda yang berisi penegasan menggenai pelarangan produksi, impor, peredaran serta konsumsi minuman keras dan disertai hukuman yang jelas bagi pelakunya," pungkas Muhibbin. (Rof Maulana/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hadits, IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 27 Desember 2017

Kisah Ahli Puasa Dzulhijjah Diziarahi Rasulullah dan Para Sahabat

Dalam kitab An-Nawâdir karya Syekh Syihabuddin Ahmad ibn Salamah al-Qalyubi diceritakan, suatu kali Abu Yusuf Ya’qub bin Yusuf bercerita tentang salah seorang sahabatnya yang unik. Ia orang yang wara’ dan takwa meski orang-orang mengenal karibnya itu sebagai orang fasik dan pendosa.

Sudah dua puluh tahun Abu Yusuf melakukan tawaf di sekitar Ka’bah bersamanya. Tak seperti Abu Yusuf yang berpuasa terus menerus (dawâm), sahabatnya ini sehari puasa sehari berbuka.

Kisah Ahli Puasa Dzulhijjah Diziarahi Rasulullah dan Para Sahabat (Sumber Gambar : Nu Online)
Kisah Ahli Puasa Dzulhijjah Diziarahi Rasulullah dan Para Sahabat (Sumber Gambar : Nu Online)

Kisah Ahli Puasa Dzulhijjah Diziarahi Rasulullah dan Para Sahabat

Memasuki 10 hari bulan Dzulhijjah, sahabat Abu Yusuf ini menunaikan puasa secara sempurna kendati ia berada di padang sahara yang tandus. Bersama Abu Yusuf, ia masuk kota Thurthus dan menetap di sana untuk beberapa lama. Di tempat gersang inilah, persisnya di sebuah kawasan reruntuhan bangunan, ia wafat tanpa seorang pun yang tahu kecuali Abu Yusuf.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Abu Yusuf pun keluar mencari kain kafan dan alangkah kagetnya tatkala dirinya kembali menyaksikan kerumunan orang berkunjung, mengafani, sekaligus menyalati jenazah sahabatnya tersebut di tempat yang semula tak berpenghuni. Karena begitu ramainya, Abu Yusuf sampai tak bisa masuk lokasi reruntuhan bangunan itu.

Para pelayat menyebut-nyebut almarhum sebagai orang yang zuhud dan termasuk dari kekasih Allah (waliyyullah).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Subhanallah, siapa yang mengumumkan kematiannya hingga orang-orang berbondong-bondong bertakziah, menyalati, dan menangisi kepergiannya?” Kata Abu Yusuf.

Setelah melalui perjuangan keras, Abu Yusuf akhirnya berhasil menghampiri jenazah sahabatnya tersebut dan terperanjat saat melihat kain kafan yang tak biasa. Pada kain itu tercantum tulisan berwarna hijau:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Inilah balasan orang yang mengutamakan ridha Allah ketimbang ridha dirinya sendiri; orang yang rindu menemui-Ku dan karenanya Aku pun rindu menemuinya.”

Selepas melaksanakan shalat jenazah dan mengebumikannya, rasa kantuk berat menghampiri Abu Yusuf hingga akhirnya tertidur. Di dunia mimpi inilah Abu Yusuf menyaksikan sahabatnya yang ahli puasa tersebut menunggang kuda hijau serta berpakaian hijau dengan sebuah bendera di tangannya. Di belakangnya ada seorang pemuda tampan berbau harum. Di belakang pemuda ini, ada dua orang tua diikuti di belangnya lagi satu orang tua dan satu pemuda.

“Siapa mereka?” Tanya Abu Yusuf.

“Pemuda tampan itu adalah Nabi kita Muhammad shallallâhu ‘alaihi wasallam. Dua orang tua itu adalah Abu Bakar dan Umar, sementara orang tua dan pemuda itu adalah Utsman dan Ali. Dan akulah pemegang bendera di depan mereka,” jelas almarhum sahabatnya dalam mimpi itu.

“Hendak ke manakah mereka?”

“Mereka ingin meziarahiku.”

Abu Yusuf pun kagum, “Bagaimana kau bisa mendapatkan kemuliaan semacam ini?”

“Sebab aku memprioritaskan ridha Allah dibanding ridha diriku sendiri dan aku berpuasa pada 10 hari Dzulhijjah,” jawab sahabatnya.

Abu Yusuf pun bangun dari tidur, lalu sejak itu ia tak pernah meninggalkan amalan puasa itu hingga akhir hayat.

Anjuran memperbanyak amal saleh pada 10 hari pertama Dzulhijjah termaktub dalam beberapa hadits. Misalnya hadits riwayat Ibnu ‘Abbas yang ada di dalam Sunan At-Tirmidzi yang mengatakan, “Tiada ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti sepuluh hari ini (Dzulhijjah).”

Meskipun disebutkan kata “sepuluh hari”, puasa jika dimulai 1 Dzulhijjah cukup dijalankan sembilan hari karena tanggal 10 Dzulhijjah (juga hari tasyriq: 11, 12, 13 Dzulhijjah) adalah hari terlarang untuk berpuasa. Sebagaimana pendapat An-Nawawi sebagaimana dikutip Al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi bahwa yang dimaksud dengan ayyamul ‘asyr (10 hari) adalah 9 hari sejak tanggal 1 Dzulhijjah. Wallahu a’lam. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan, Warta, IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 23 Desember 2017

Rais Aam dan Ketum PBNU Diagendakan Hadiri Istighotsah Akbar NU Jatim

Sidoarjo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Istighotsah akbar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur yang akan digelar di dalam Gor Delta Sidoarjo, 9 April 2017 mendatang rencananya akan dihadiri tokoh dan ulama dari kalangan Nahdlatul Ulama di antaranya Rais Aam PBNU KH Maruf Amin, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.

Rais Aam dan Ketum PBNU Diagendakan Hadiri Istighotsah Akbar NU Jatim (Sumber Gambar : Nu Online)
Rais Aam dan Ketum PBNU Diagendakan Hadiri Istighotsah Akbar NU Jatim (Sumber Gambar : Nu Online)

Rais Aam dan Ketum PBNU Diagendakan Hadiri Istighotsah Akbar NU Jatim

Pernyataan itu disampaikan oleh panitia PCNU Sidoarjo, KH M. Kirom pada acara rapat kooridinasi persiapan jelang istighotsah akbar di ruang gedung olahraga Delta Sidoarjo, Jawa Timur.

"Sebanyak 45 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama akan memenuhi lapangan Gor Delta Sidoarjo dengan beristighotsah bersama, dan diprediksi sekitar 200 ribu hingga 500 ribu jamaah dari berbagai kalangan," kata KH M Kirom, Senin (20/3).

Ia menjelaskan, sebanyak 45 PCNU yang datang, akan dibagi beberapa zona yaitu mulai dari satu hingga empat. Masing-masing PCNU, tempat parkirnya akan disesuaikan dengan arah domisilinya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Untuk zona satu yakni PCNU Bangil, Situbondo, Jember dan seterusnya parkirnya sebelah timur. Surabaya dan Madura ada di utara dan lain sebagainya. Untuk PKL yang berjualan pada hari Ahad, mohon maaf, agar dirampingkan jualannya di sebelah Taman Pinang," jelasnya.

Pelaksanaan istighotsah akbar mendatang akan melibatkan sejumlah unsur baik dari pemerintah maupun aparat keamanan baik TNI/Polri. Adapun di dalam vvip akan dilakukan penataan yang cukup ketat mulai persiapan lokasi vip tokoh NU dan VIP ulama NU.?

Sedangkan untuk pengaturan masuk para jamaah ke lokasi, akan ditentukan oleh aparat keamanan yakni pihak Kepolisian Sidoarjo. (Moh Kholidun/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat, Aswaja, IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hukum Aqiqah dengan Sapi

Assalamu ’alaikum wr. wb.

Redaksi Bahtsul Masail PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang kami hormati. Sebelumnya mohon maaf apabila pertanyaan kami tidak berkenan di hati. Kami hendak menanyakan hal yang terkait dengan aqiqah. Kebiasaan yang berlaku aqiqah itu dengan kambing sebagaimana yang kami ketahui selama ini.

Hukum Aqiqah dengan Sapi (Sumber Gambar : Nu Online)
Hukum Aqiqah dengan Sapi (Sumber Gambar : Nu Online)

Hukum Aqiqah dengan Sapi

Yang ingin kami tanyakan bolehkah aqiqah dengan sapi? Yang kedua, jika boleh apakah satu sapi bisa untuk aqiqah tujuh anak? Bolehkah menyembelih sapi dengan niat aqiqah sebagian orang dan niat qurban sebagian lainnya. Atas penjelasannya kami ucapkan terima kasih. Wassalamu ’alaikum wr. wb. (Ahmad Fajri/Pemalang)

Jawaban

Assalamu ’alaikum wr. wb.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Penanya yang budiman, semoga selalu dirahmati Allah SWT. aqiqah memang masalah yang tak akan lekang oleh waktu. Ia selalu berkait-kelindan dengan kelahiran anak. Sepanjang masih ada kelahiran seorang anak manusia, selama itu pula aqiqah akan tetap melekat dan tak terpisahkan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ajaran tentang aqiqah sudah sangat terang-benderang disabdakan oleh Rasulullah SAW. Dalam salah satu sabdanya beliau mengatakan, bahwa seorang bayi itu tergadakan dengan aqiqahnya, pada hari ketujuh disembelih hewan dicukur rambutnya dan diberi nama.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Seorang bayi itu tergadaikan dengan aqiqahnya, pada hari ketujuh disembelih hewan, dicukur rambutnya, dan diberi nama,” (HR Tirmidzi).

Pesan penting yang ingin dikatakan dalam hadits tersebut adalah anjuran untuk mempublikasikan kebahagian, kenikmatan, dan nasab. Dengan demikian aqiqah adalah salah satu bentuk taqarrub kepada Allah dan manifestasi rasa syukur kepada-Nya atas karunia yang telah dilimpahkan.

Sudah jamak diketahui bahwa aqiqah jika bayi yang lahir adalah laki-laki adalah disunahkan dengan menyembelih dua ekor kambing. Sedang apabila perempuan disunahkan dengan menyembelih seekor kambing. Tentunya dengan ketentuan-ketentuan yang telah diatur dalam masalah ini.

Sampai di titik ini sebenarnya tidak ada persoalan serius. Namun persoalan kemudian muncul jika pihak yang mempunyai anak ingin mengganti aqiqah berupa kambing dengan hewan lain, sapi misalnya. Di sini kemudian muncul pertanyaan, bagaimana hukumnya aqiqah dengan sapi? Lantas, apakah sapi bisa dibuat aqiqah untuk tujuh orang bayi?

Untuk menjawab hal ini ada baiknya kita tengok keterangan dalam kitab Kifayatul Akhyar. Dalam kitab ini dikatakan bahwa menurut pendapat yang paling sahih (al-ashshah) aqiqah dengan unta gemuk (al-badanah) atau sapi lebih utama dibanding aqiqah dengan kambing (al-ghanam). Namun pendapat lain menyatakan, yang paling utama adalah aqiqah dengan kambing sesuai bunyi hadits yang ada (li zhahiris sunah).

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Menurut pendapat yang paling sahih, aqiqah dengan unta gemuk (al-badanah) atau sapi lebih utama dibanding aqiqah dengan kambing. Namun dalam pendapat lain dikatakan bahwa aqiqah dengan kambing lebih utama, yang saya maksudkan adalah dengan dua ekor kambing untuk bayi laki-laki dan seekor kambing untuk bayi perempuan, karena sesuai dengan bunyi sunah,” (Lihat Taqiyuddin Al-Hushni, Kifayatul Akhyar fi Halli Ghayatil Ikhtishar, Beirut, Darl Fikr, halaman 535).

Jika kita cermati penjelasan dalam kitab Kifayatul Akhyar itu, dengan jelas mengandaikan kebolehan beraqiqah dengan unta atau sapi. Bahkan dengan sangat gamblang dikatakan di situ, bahwa pendapat yang lebih sahih adalah yang menyatakan bahwa beraqiqah dengan unta atau sapi lebih utama dibanding dengan kambing.

Selanjutnya menanggapi pertanyaan kedua mengenai soal sapi yang dijadikan aqiqah untuk tujuh anak, apakah boleh? Dalam konteks ini diperbolehkan, bahkan jika ada beberapa pihak dengan niat yang berbeda sekalipun.

Misalnya ada tujuh orang yang patungan membeli sapi, dari ketujuh orang tersebut yang tiga berniat untuk aqiqah, sedang yang lainnya berniat untuk berkurban, atau hanya sekedar mengambil dagingnya untuk dimakan ramai-ramai atau mayoran.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Jika seseorang menyembelih sapi atau unta yang gemuk untuk tujuh anak atau adanya keterlibatan (isytirak) sekelompok? orang dalam hal sapi atau unta tersebut maka boleh, baik semua maupun sebagian dari mereka berniat untuk aqiqah sementara sebagian yang lain berniat untuk mengambil dagingnya untuk pesta (makan besar/mayoran),” (Lihat Muhyiddin Syaraf An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, Jeddah, Maktabah Al-Irsyad, juz VIII, halaman 409).

Bagi orang tua yang anaknya belum diaqiqahi dan sudah memiliki rezeki yang lapang, sebaiknya segera diaqiqahi.

Demikian jawaban yang dapat kami kemukakan. Kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq,

Wassalamu ’alaikum wr. wb.


(Mahbub Ma’afi Ramdlan)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaSantri, Kyai, IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 16 Desember 2017

Krisis Rohingya Perpanas Hubungan Bangladesh-Myanmar

Dhaka, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kekerasan pemerintah Myanmar atas Rohingya tak hanya memaksa hampir 400.000 ribu etnis minoritas tersebut melakukan eksodus ke negara tetangga, tetapi juga membuat Bangladesh sebagai negeri tujuan pengungsi tertimpa beban. Bangladesh beberapa kali mengecam Myanmar terkait krisis kemanusiaan ini.

Belakangan hubungan keduanya kian panas ketika Bangladesh menuduh Myanmar berulang kali melanggar perbatasan kawasan udara. Bangladesh menilainya sebagai provokasi dan mengancam tentang konsekuensi tertentu bila tindakan itu terulang lagi.

Krisis Rohingya Perpanas Hubungan Bangladesh-Myanmar (Sumber Gambar : Nu Online)
Krisis Rohingya Perpanas Hubungan Bangladesh-Myanmar (Sumber Gambar : Nu Online)

Krisis Rohingya Perpanas Hubungan Bangladesh-Myanmar

Ratusan ribu Muslim Rohingya telah tiba di Bangladesh sejak mereka lari dari serbuan tentara Myanmar yang berdalih telah melakukan perburuan "teroris Bengali". Jumlahnya terus meningkat sejak 25 Agustus lalu. PBB menyebut krisis ini sebagai langkah "pembersihan etnis" oleh Myanmar.

Bangladesh, seperti dilansir Reuters, mengatakan bahwa pesawat tempur dan helikopter Myanmar melanggar kawasan udara sebanyak tiga kali, yakni pada 10, 12 dan 14 September,  dan telah meminta pejabat kedutaan besar Myanmar di Dhaka untuk melakukan komplain.

"Bangladesh menyampaikan keprihatinan mendalam atas pengulangan tindakan provokasi semacam itu dan menuntut agar Myanmar segera melakukan tindakan untuk memastikan bahwa pelanggaran kedaulatan semacam itu tidak terjadi lagi," kata kementerian di Myanmar dalam sebuah pernyataan pada Jumat malam. (Red: Mahbib)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nusantara, IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 13 Desember 2017

Mari, Bangkit Sedekah Bersama LAZISNU

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) memanfaatkan bulan Ramadhan ini untuk mengembalikan semangat berbagi. Melalui gerakan "Bangkit Sedekah", LAZISNU mengajak masyarakat secara luas untuk mendermakan sebagian hartanya bagi kemaslahatan umat.

"LAZISNU ingin gerakan ini mampu mengembalikan semangat kemandirian NU. Dari dulu, tradisi sedekah di lingkungan NU luar biasa. Nah, ini akan kita bangkitkan lagi," ujar Nur Rohman Suwardi, Manajer Fundrising Pengurus Pusat LAZISNU, Rabu (2/7).

Sebagai realisasi dari gerakan ini, LAZISNU telah membuka stand di sejumlah tempat strategis, termasuk mall, guna menyosialisasikan program unggulan, laporan penyaluran, dan ajakan untuk zakat, infaq, dan sedekah, melalui LAZISNU.

Mari, Bangkit Sedekah Bersama LAZISNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Mari, Bangkit Sedekah Bersama LAZISNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Mari, Bangkit Sedekah Bersama LAZISNU

Donasi yang diamanahkan kepada LAZISNU selama ini disalurkan kepada mereka yang berhak. Beberapa program, seperti Nu Preneur, Nu Smart, Nu Skill, dan Nu Care, menjadi sarana dalam penyaluran dana yang masuk ke Rekening LAZISNU.

Rohman menjelaskan, Nu Preneur merupakan langkah LAZISNU dalam memupuk kemandirian ekonomi masyarakat, khususnya kelas menengah ke bawah, baik dengan cara memberi bantuan modal usaha ataupun bantuan fasilitas usaha. "Sasarannya adalah pengusaha kecil dan kelompok-kelompok usaha," paparnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Adapun Nu Skill fokus pada pembekalan keterampilan tertentu, sedangkan Nu Smart memberi beasiswa pendidikan, seperti kepada guru-guru madrasah dan lainnya. Kata Rohman, jumlahnya mungkin tidak terlalu signifikan tapi ia berharap langkah tersebut akan membawa dampak yang besar.

"Kalau NU Care memang menjadi program rutin LAZISNU. Misalnya, jika ada orang datang dengan kebutuhan mendesak, ya kita bantu," tambahnya. 

Nu Care membantu orang-orang miskin, mereka yang dalam perjalanan (ibnu sabil), dan kelompok yang membutuhkan lainnya. Menurut Rohman, LAZISNU selalu berupaya meningkatkan mutu pengelolaannya dari berbagai segi. "Secara manajerial LAZISNU selama empat tahun terakhir tampil lebih bergairah daripada tahun-tahun sebelumnya," katanya.

Untuk itu, agar bisa saling berbagi, PBNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah melalui LAZISNU ke nomor rekening BCA (6340.161.481) atau Mandiri (123.000.483.89.77), atau datang langsung ke kantor PP LAZISNU di Gedung PBNU, Lantai 2, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta. (Mahbib Khoiron)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 02 Desember 2017

Murid SD Belajar Membatik Teknik Jumputan

Solo,PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pasca-kegiatan UAS I dimanfaatkan para murid kelas I SD Ta’mirul Islam Surakarta untuk menambah ketrampilan mereka dengan berlatih membuat batik teknik jumputan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di halaman sekolah, Selasa (9/12).

Kegiatan pada pagi hari itu diawali dengan mendengarkan penjelasan dari seorang trainer, tentang cara membuat batik teknik jumputan. Dijelaskannya, terlebih dahulu kain mesti dicelupkan ke dalam air untuk kemudian di beberapa titik diikat menjadi sebuah simpul.

Murid SD Belajar Membatik Teknik Jumputan (Sumber Gambar : Nu Online)
Murid SD Belajar Membatik Teknik Jumputan (Sumber Gambar : Nu Online)

Murid SD Belajar Membatik Teknik Jumputan

Usai mendengarkan penjelasan dari trainer, para siswa mulai praktik. Berbekal kuas dan pewarna, tangan-tangan mungil mereka mulai menari di atas kain putih. Alhasil, terciptalah paduan warna yang varian nan menarik.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Hasil akhir tidak terlalu penting, yang paling penting dari kegiatan ini anak dapat mengeksplorasi kreativitas mereka. Rencananya karya dari anak ini juga akan kita tampilkan dalam pameran anak” terang koordinator kegiatan, Esti Indriani, saat ditemui di sela kegiatan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurutnya, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengenalkan kesenian budaya lokal kepada anak seadari dini. “Kesenian batik ini sebuah budaya yang mesti kita kenalkan kepada para siswa, agar mereka mengenal akan budaya mereka sendiri,” jelas dia.

Salah satu siswa, Danica Felda, mengaku senang dapat mewarnai kain batik meski bajunya juga ikut belepotan warna. “Tadi warnanya aku campur, ada merah kuning hijau,” ujarnya.

Selain kegiatan berlatih membuat batik jumputan, pada jeda UAS kali ini, SD Ta’mirul Islam menyelenggarakan berbagai kegiatan antara lain pasar anak, fun games, dan kunjungan ke Techno Park. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah IMNU, Aswaja, Nahdlatul Ulama PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah