Tampilkan postingan dengan label Hikmah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hikmah. Tampilkan semua postingan

Jumat, 23 Februari 2018

PBNU: Program Sertifikasi Guru Diharapkan Bijak pada Pesantren

Malang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Program sertifikasi pendidikan bagi guru yang dilakukan pemerintah diharapkan dapat menggunakan pendekatan yang lebih arif dan bijaksana terhadap pondok pesantren (ponpes). Pasalnya, selama ini pesantren seakan-akan berada di luar dan tidak menjadi bagian dari sistem pendidikan nasional.

Demikian diungkapkan Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Tolhah Hasan saat menjadi narasumber pada seminar nasional bertajuk “Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui Sertifikasi Guru” di Ponpes Al-Hikam, Malang, Jawa Timur, Jumat (29/6).

PBNU: Program Sertifikasi Guru Diharapkan Bijak pada Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU: Program Sertifikasi Guru Diharapkan Bijak pada Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU: Program Sertifikasi Guru Diharapkan Bijak pada Pesantren

Acara hasil kerja sama PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) dihadiri Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi, Sekretaris Jenderal Depdiknas Dodi Nandika dan Anggota Komisi X DPR RI Masduki Baidlowi.

Kiai Tolhah, demikian mantan Menteri Agama RI itu akrab disapa, menilai, sedikitnya ada tiga dampak buruk sebagai akibat jika pemerintah tak bersikap arif terhadap pesantren. Pertama, dampak psikologis. Para guru atau ustaz di pesantren yang metode pendidikannya lebih bersifat kultural dapat merasa tidak diakui oleh pemerintah. Padahal, peran pesantren dalam pendidikan nasional tak bisa dikecilkan.

“Salah-salah mereka (guru atau ustaz, Red) merasa tidak diakui kompetensinya sebagai guru oleh negara. Padahal mereka menjadi guru sudah puluhan tahun, misal. Bisa jadi mereka akan merasa didiskriminasikan oleh pemerintah,” kata Kiai Tolhah yang juga mantan Rektor Universitas Islam Malang itu.

Kedua, dampak psikologis. Selama ini, menurutnya, pesantren tak mengenal jenjang pendidikan sebagaimana terjadi pada lembaga pendidikan umum. Program sertifikasi Depdiknas yang mensyaratkan bahwa seorang guru harus melewati jenjang pendidikan formal tertentu itu sulit dipenuhi oleh pesantren.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara, lanjutnya, jika dilihat dari segi kemampuan dan pengetahuan, para guru di pesantren pun memiliki kelayakan tersendiri sebagai tenaga pendidik walaupun tak pernah menempuh jenjang pendidikan formal semacam strata 1, strata 2 dan strata 3. “Mereka belajarnya ke mana-mana walaupun tidak formal, dan itu banyak,” tandasnya.

Ketiga, dampak sosial. Ia menjelaskan, program sertifikasi yang mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 18 tahun 2007 tentang Sertifikasi dalam Jabatan itu bisa mengucilkan pesantren di masyarakat. Pesantren seakan-akan tak diakui pemerintah dan masyarakat sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kalau itu terjadi, kerugian bagi pemerintah,” tegas Kiai Tolhah pada acara yang diikuti para guru se-Kota Malang itu. (rif)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 22 Februari 2018

300 Pesilat Pagar Nusa Tangerang Ikuti Ujian Kenaikan Tingkat

Tangerang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebanyak 300 pesilat dari Perguruan Silat Pagar Nusa Cabang Kabupaten Tangerang, Banten, mengikuti ujian akbar kenaikan tingkat. Mereka berasal dari tujuh kecamatan, yakni Curug, Pasarkemis, Sepatan, Tigaraksa, Rajeg, Cikupa dan Sukadiri.

Kegiatan yang dilaksanakan pada akhir pekan lalu (13/3) di Pesantren Miftahul Khaer Curug tersebut berlangsung cukup khidmat. Ujian yang diikuti para pesilat dari berbagai tingkatan itu dimulai dari pukul 08.00 sampai pukul 22.00, yang diawali dengan Istighotsah dan doa bersama.

300 Pesilat Pagar Nusa Tangerang Ikuti Ujian Kenaikan Tingkat (Sumber Gambar : Nu Online)
300 Pesilat Pagar Nusa Tangerang Ikuti Ujian Kenaikan Tingkat (Sumber Gambar : Nu Online)

300 Pesilat Pagar Nusa Tangerang Ikuti Ujian Kenaikan Tingkat

Ketua Dewan Pendekar Pagar Nusa Kabupaten Tangerang, Mbah Aris mengatakan, ujian tersebut dilaksanakan secara besar untuk meningkatkan silaturahim dan memperluas pengembangan perguruan silat di wilayah Tangerang.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Ujian ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan fisik dan mental para pendekar mengingat tantangan agama dan bangsa semakin nyata” ucapnya.

Selaras dengan Mbah Aris, Qolbin Salim selaku ketua panita menyampaikan bahwa ujian kenaikan tingkat di samping sebagai? ritual wajib bagi para pesilat juga sebagai penghargaan kepada anggota perguruan yang sudah menguasai jurus-jurus dasar dalam perguruan Pagar Nusa.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurutnya, Pagar Nusa sebagai Badan Otonom Nahdlatul Ulama (NU) memiliki kewajiban untuk menjaga keutuhan agama dan bangsa dari rongrongan berbagai kelompok yang ingin memecah belah. “Pagar Nusa siap menjadi tameng benteng keutuhan NKRI,” tambahnya.

Ujian kenaikan tingkat ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setahun sekali. Dalam acara tersebut juga dirangkai dengan beberapa? acara antara lain Istighotsah, pengisian batin, dan berbagai atraksi oleh para pendekar. (Huda/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai, Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 08 Februari 2018

Ketua PWNU Pimpin Kanwil Depag Sumsel

Palembang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Drs H Mal’an Abdullah resmi menjadi Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Departemen Agama Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Pria yang juga menjabat Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumsel itu dilantik oleh Gubernur Sumsel Ir Syahrial Oesman MM, di Aula Bina Praja Provinsi Sumsel, pada Rabu (7/3) lalu.

Kepada kontributor PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Palembang Hamzah Jajak, Mal’an mengatakan, dalam periode kepemimpinannya, ia berjanji akan untuk menjalankan amanat dengan sebaik-baiknya, termasuk dalam upaya pemberantasan korupsi di tubuh lembaga yang dipimpinnya saat ini.

Ketua PWNU Pimpin Kanwil Depag Sumsel (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketua PWNU Pimpin Kanwil Depag Sumsel (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketua PWNU Pimpin Kanwil Depag Sumsel

Pernyataan itu disampaikan Mal’an pada acara pisah sambut dan serah terima jabatan dari Kakanwil sebelumnya yang digelar di Gedung PSSB Madrasah Aliyah 3 Palembang.

Korupsi, menurut Mal’an, adalah permasalahan yang mengakar yang sangat sulit untuk diberantas. Namun demikian, ia yakin penyakit masyarakat tersebut dapat teratasi jika mengamalkan yang dimiliki Depag, yakni ikhlas beramal.

“Dengan ikhlas beramal kita akan bisa memperbaiki moral bangsa ini sedikit-demi sedikit,” tutur mantan Dekan Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Raden Fatah, Palembang itu. (hmz/rif)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hikmah, AlaSantri, Internasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 06 Februari 2018

Ma’arif NU Bersyukur Sekolahnya Dominasi UN Tertinggi

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Nahdlatul Ulama patut berbangga lantaran dari hasil pengumuman Ujian Nasional (UN) 2013 untuk tingkat Madrasah Aliyah, ternyata didominasi madrasah dari kalangan lembaga pendidikan Ma’arif.?

Perasaan bangga itu disampaikan oleh Ketua PW LP Ma’arif NU Jawa Timur, Akhmad Muzakki, PhD.?

Ma’arif NU Bersyukur Sekolahnya Dominasi UN Tertinggi (Sumber Gambar : Nu Online)
Ma’arif NU Bersyukur Sekolahnya Dominasi UN Tertinggi (Sumber Gambar : Nu Online)

Ma’arif NU Bersyukur Sekolahnya Dominasi UN Tertinggi

“Tahun ini kita layak bersyukur lantaran sejumlah siswa berprestasi adalah dari lembaga pendidikan di bawah LP Ma’arif,” katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk tingkat Madrasah Aliyah Program IPA, ada nama Alif Kholifah dari MA Mathali’ul Anwar Lamongan dengan nilai UN 57.00. Demikian juga Teguh Ari Wibowo dari MA Abu Dzarrin Bojonegoro dengan total nilai 56.85.

Untuk program keagamaan tercatat Novi Octavia dari MA Tarbiyatut Thalabah Lamongan (55.35), kemudian Himatul Mukaromah dari MA MA Tarbiyatut Thalabah Lamongan (55.30).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sedangkan dari program SMK terdapat nama Ardi Pranata dari SMK NU I Karanggeneng Lamongan yang mengumpulkan nilai UN 38.20

Melihat hasil sangat istimewa ini, Muzakki menandaskan PW LP Ma’arif NU Jatim patut berbangga.?

“Hasil ini merupakan proses kerja keras para pendidik dalam mengelola kualitas pendidikan sesuai standar nasional pendidikan,” tandas dosen pasca sarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya ini kepada NU Online (27/5).

“Hasil ini menggambarkan bahwa tingkat pendidikan warga NU menunjukkan kualitas yang lebih baik,” katanya. “Apalagi ? fakta telah menunjukkan dimana jumlah madrasah dan sekolah ? di Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jatim mendominasi peringkat tertinggi, tidak terpaut jauh dengan sekolah negeri maupun ? madrasah negeri,” lanjutnya.

Dalam pandangannya, prestasi yang diperoleh madrasah maupun sekolah di atas membuktikan bahwa lembaga pendidikan di bawah LP Maarif telah mampu menunjukkan kualitas yang berdaya saing tinggi pada satu sisi dan disertifikasi kualitas pada sisi yang lain.?

Ada sejumlah pesan penting dari torehan ini yakni pertama bahwa tidak hanya di program keagamaan, Ma’arif berprestasi melalui madrasah-madrasahnya, melainkan juga program umum, baik melalui wadah SMA maupun SMK.

“Kedua, meskipun berstatus swasta, tapi sekolah maupun madrasah di lingkungan Maarif mampu menunjukkan hasil yang tidak kalah baik dibandingkan sekolah negeri walaupun fasilitas pendukung harus diupayakan sendiri tanpa menggantungkan dari anggaran pemerintah atau negara,” kata Muzakki.

Salah seorang komisioner Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Timur ini berharap agar prestasi yang diraih tersebut dapat melecut semua madrasah serta sekolah di lingkungan Ma’arif NU.?

“Kita berharap raihan ini kian membuat saling gayung bersambut dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan NU,” pungkasnya. ?

Redaktur ? ? : Mukafi Niam

Kontributor: Syaifullah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai, Tegal, Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 01 Februari 2018

Kalbar Ekspo Meriahkan MTQ JQH NU

Pontianak, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kalbar Ekspo 2012 turut menyemarakkan suasana Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional VII dan MTQ Internasioanl I, serta Musyawarah Nasional IV Jam’iyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) di kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Kalbar Ekspo Meriahkan MTQ  JQH NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Kalbar Ekspo Meriahkan MTQ JQH NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Kalbar Ekspo Meriahkan MTQ JQH NU

Kalbar Ekspo 2012 ini diselenggarakan pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, berlangsung dari tanggal 3 Juli dan akan berakhir 8 Juli, sesuai jadwal MTQ dan Munas JQH NU. 

“Sudah diselenggarkan tujuh kali sejak tahun 2005. Ini merupakan yang kedelapan kalinya,” jelas Nadia Irsyad dari Kesekretariatan Kalbar Ekspo 2012.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Biasanya, sambung Nadia, helat tahunan ini digelar di Pontianak Convention Center (PCC). Tapi tahun ini, atas saran Gubernur Kalbar, dilaksanakan di sekitar lapangan Sultan Syarif Abdurrahman, tempat pembukaan, penutupan dan salah satu lokasi MTQ JQHNU.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kategori produk yang dipamerkan adalah handicraft, souvenir dan asesoris, komputer dan peralatan elektronik, perbankan dan asuransi, properti, otomotif, hotel dan resort, tekstil, peralatan rumah tangga, agrobisnis, mainan, kuliner dan, produk-produk  lainnya. 

Kalbar Ekspo 2012 ini diikuti setiap dinas Provinsi Kalimantan Barat, BUUMN, asosiasi bisnis, perusahaan swasta, koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM). Ada juga dari provinsi lain misalnya Kepulauan Riau dan Sumatera Selatan. PWNU Kalimantan Barat serta banom-banomnya, memiliki satu stand yang memamerkan karya warganya.  

Menurut Yuni, yang juga dari Kesekretariatan, Kalbar Ekspo 2012 dibuka mulai pukul 10.00 dan tutup pukul 21.00. 

“Kali ini diikuti ratusan peserta dengan memenuhi 150 stand,” tambahnya. 

Menurut amatan petugas parkir Kalbar Ekspo 2012 pengunjung kali ini lebih ramai dari tahun-tahun sebelumnya.

“Dari pagi hingga malam, tak henti-hentinya orang datang. Mungkin setiap hari tak kurang dikunjungi seribu hingga dua ribu orang,” pungkasnya. 

Redaktur : Mukafi Niam

Penulis    : Abdullah Alawi

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hadits, Syariah, Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 29 Januari 2018

Ujian Fiqh di Banten Terkait Soal Khilafah Diulang

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Direktur Pendidikan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam M. Nurkholis Setiawan menegaskan bahwa pihaknya sudah menginstruksikan kepada Kanwil Kemenag Banten agar dilakukan proses revisi soal mata pelajaran Fiqh pada ujian akhir semester (UAS) Madrasah Aliyah. Lebih dari itu, proses ujian yang sudah berlangsung Kamis (03/12) lalu juga diminta agar diulang pelaksanaannya dengan soal baru yang sudah direvisi.

Ujian Fiqh di Banten Terkait Soal Khilafah Diulang (Sumber Gambar : Nu Online)
Ujian Fiqh di Banten Terkait Soal Khilafah Diulang (Sumber Gambar : Nu Online)

Ujian Fiqh di Banten Terkait Soal Khilafah Diulang

“Saya sudah menginstruksikan Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Banten untuk merevisi soal dan mengulang ujian tersebut untuk menghindari resistensi masyarakat yang berkelanjutan,” tegas M. Nurkholis Setiawan, Sabtu (05/12) seperti dikutip dari laman kemenag.go.id.

Daftar pertanyaan dan pilihan jawaban (multiple choice) mata pelajaran Fiqih pada UAS ? yang disusun oleh Kelompok Kerja Madrasah Aliyah Negeri (KKMAN) Cilegon disoal karena dinilai mengandung pesan dan konsepsi khilafah yang anti NKRI dan Pancasila.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pertanyaan dimaksud antara lain: secara etimologi kata “khilafah” berarti pengganti, sedangkan menurut istilah adalah… a. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan UUD 1945; b. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan syari’at Islam; c. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa; d. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan kekuasaan pemerintah; e. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan keadilan dan musyawarah.

Dari hasil ? verifikasi yang dilakukan Kanwil Kemenag Banten, diketahui bahwa ? soal disusun berdasarkan `silabus Fiqh Kelas XII KTSP 2006 dan buku ? FIQH MADRASAH ALIYAH ? Kelas XII, yg diterbitkan oleh Departemen Agama RI 1997/1998. Tim MGMP Fiqh KKMAN 1 CILEGON selaku penyusun soal mengatakan bahwa proses penyusunan murni berdasarkan silabus dan referensi resmi dan tanpa bermaksud memasukkan pemahaman yang anti ? Pancasila dan NKRI.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Akan hal ini, M. Nurkholis menjelaskan bahwa pembahasan khilafah memang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam sejarah Islam. Namun demikian, pembahasan khilafah tidak boleh diajarkan dalam kerangka memperhadapkannya dengan ? Pancasila dan NKRI dalam konteks Indonesia.

Penerapan Kurikulum 2013 (K-13) mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Bahasa Arab, lanjut M. Nurkholis menjadi jawaban atas persoalan ini agar kejadian yang sama tidak terulang. Selain itu, M. Nurkholis juga akan mengevaluasi proses penyusunan soal, di mana Kelompok Kerja Madrasah (KKM) tidak lagi akan menjadi final drafter, tapi sebagai supporting drafter soal ujian. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pondok Pesantren, Hikmah, IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 26 Januari 2018

Kiai Subekhan: Pembiaran Maksiat Datangkan Musibah

Brebes, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengasuh Pondok Pesanteren Assalafiyah Luwungragi, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, KH Subekhan Makmun, menegaskan, bila ada pembiaran terhadap kemaksiatan maka akan ditimpakan bencana.

Hal itu terjadi, kata dia, ketika para pemimpin daerah atau pemimpin umat sudah acuh tak acuh terhadap kemaksiatan yang terjadi di daerah tersebut.

Kiai Subekhan: Pembiaran Maksiat Datangkan Musibah (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Subekhan: Pembiaran Maksiat Datangkan Musibah (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Subekhan: Pembiaran Maksiat Datangkan Musibah

Kiai Subekhan menyampaikan hal tersebut saat mengisi mauidlotul khasanah dalam Pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW di Pendopo Bupati Brebes, Kamis (30/1) malam.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurutnya, azab akan ditimpakan kepada pelaku kemaksiatan secara pribadi-pribadi. Allah tidak akan menimpakan azab kepada orang yang tidak berdosa. Tetapi ketika kemaksiatan sudah menjamur, membudaya dan tidak ada tindakan preventif maupun kuratif dari pemerintah setempat maka azab akan ditimpakan pula kepada orang-orang yang tidak berdosa.

“Apalagi kalau pemerintah setempat menyetujui atau memberi ijin beroperasinya tempat-tempat yang mengundang maksiat, maka azab akan ditimpakan kepada orang yang tidak berdosa juga,” ucapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Diibaratkan, lanjutnya, ketika ada seekor semut menggigit orang maka ketika orang tersebut mengetahui semut bersembunyi ke sarangnya, maka sarang tersebut dibakarnya. “Akibatnya, semut-semut lain yang tidak nakal, ikut terbakar,” katanya.

Untuk itu, kata kiai, Pemerintah Kabupaten harus terus memfasilitasi berbagai kegiatan yang mendorong peningkatan Iman dan Takwa kepada Allah SWT. “Biarlah Brebes penuh dengan jalan yang berlobang, tetapi jangan sampai ada “lubang-lubang” yang berjalan. Jangan sampai ada lokalisasi di Brebes,” tandas kiai.

Kiai mengajak kepada seluruh pengunjung untuk bersyukur karena Kabupaten Brebes terhindar dari marabahaya. Wujud dari rasa syukur, setiap saat harus menghindarkan diri dari perbuatan maksiat dan dzolim. “Agar nikmat tidak lepas, maka harus diikat dengan syukur,” terangnya.

Peringatan Nabi Muhammad SAW yang mengambil tema memetik hikmah, merajut ukhuwah dan menuju masa depan cerah di hadiri ribuan pengunjung. Selain mauidlotul khasanah juga digelar, semaan Quran oleh 30 orang Hafidz dan Istighosah yang dipimpin pengasuh Pesanteren Darussalam Jatibarang Kidul, Kec Jatibarang Brebes KH Syeh Sholeh Basalamah.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE mengajak kepada seluruh warga Brebes untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Termasuk meneladani pemimpin umat Nabi Muhammad SAW. Dia menjelaskan, kalau Kabupaten Brebes dalam tahun 2014 menjadi tuan rumah penyelenggaraan MTQ tingkat Provinsi Jateng dan Musyawarah Jamiatul Ahlit Thoriqoh Muktabaroh An Nahdliyah (JATMAN) tingkat Jateng.

Kegiatan keagamaan, kata Bupati, menjadi agenda yang tidak terputus bagi Pemkab Brebes. “Semoga dengan ikhtiar peningkatan ketakwaan kepada Allah SWT, akan membawa Brebes menjadi daerah yang baldatul toyibatun warobun ghofur, rakyat sejahtera dalam lindungan Allah SWT,” pungkas Bupati. (Wasdiun/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Doa, Hikmah, Jadwal Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 17 Januari 2018

Perputaran Uang di Jombang Selama Muktamar Rata-rata Rp 15 M Per Hari

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Molornya penutupan Muktamar Ke-33 NU membawa berkah bagi masyarakat Jombang dan sekitarnya. Selain muktamirin punya waktu lebih lama bersilaturahim, pedagang punya waktu lebih lama berjualan sehingga bisa untung lebih banyak.

Perputaran Uang di Jombang Selama Muktamar Rata-rata Rp 15 M Per Hari (Sumber Gambar : Nu Online)
Perputaran Uang di Jombang Selama Muktamar Rata-rata Rp 15 M Per Hari (Sumber Gambar : Nu Online)

Perputaran Uang di Jombang Selama Muktamar Rata-rata Rp 15 M Per Hari

Hal itu diungkapkan Ketua Panitia Daerah (Panda) Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33 Syaifullah Yusuf (Gus Ipul), Senin (3/8/2015) malam di media center Muktamar ke-33 NU yang berada di komplek SMA 1 Jombang. Dalam konferensi pers yang dihadiri belasan wartawan dari lokal, nasional dan asing, Gus Ipul tampak ceria dan melemparkan guyonannya.

Menurutnya, jumlah peserta dan panitia Muktamar saja  5.000 orang. Sedangkan pengunjung muktamar selain peserta dan panitia, setiap hari rata-rata berjumlah 10.000 orang. Mereka ini datang bukan karena diundang oleh panitia, melainkan “diundang” oleh NU. Mereka merasa memiliki NU, sehingga tanpa diundang oleh panitia pun mereka pasti datang. Yang penting semuanya bisa menikmati suasana kemeriahan muktamar ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Jika rata-rata setiap orang berbelanja Rp 100.000 dari 15.000 orang tersebut, maka setiap harinya terjadi perputaran uang rata-rata Rp 15 miliar. Jika dipatok Muktamar berlangsung lima hari saja, ya bisa kalikan sendiri berapa jumlahnya. Ini berkah bagi pedagang dan masyarakat Jombang. Kalaupun sempat molor penutupan Muktamar dari jadwal yang sudah ditetapkan, sebenarnya ada juga untung bagi masyarakat," tutur Syaifullah.

"Panitia selain menyelenggarakan rapat-rapat, sidang-sidang agenda muktamar, juga menyediakan arena berbagai kegiatan. Seperti di GOR ada pameran, bazar, pertunjukan musik yang menampilkan Ahmad Dhani, Rhoma Irama, shalawatan dan sebagainya. Sedangkan di sejumlah pondok pesantren juga berlangsung, bazar,  diskusi dan bedah buku dari berbagai tokoh/intelektual NU," tambah Gus Ipul.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari pantauan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, berbagai kelompok/organisasi di lingkungan struktural maupun kultural NU menggelar pula banyak kegiatan. Mulai dari sebelum dibukanya Muktamar Ke-33 NU oleh Presiden Joko Widodo, Sabtu (1/8) malam, hingga Senin (3/8/2015) malam. (Armaidi Tanjung/Mahbib)     

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, Pendidikan, Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 14 Januari 2018

Gus Mus Menyindir Dirinya Sendiri

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah?

Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri mengingatkan kepada orang yang diikuti banyak orang awam, semestinya berhati-hati bertindak dan berbicara di hadapan publik. Kiai yang akrab disapa Gus Mus itu menyebutkan hal itu adalah sindirian untuk dirinya sendiri.?

Gus Mus Menyindir Dirinya Sendiri (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Mus Menyindir Dirinya Sendiri (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Mus Menyindir Dirinya Sendiri

“Kataku, suatu ketika, menyindir diriku: ‘Mereka yang memiliki potensi dikuti oleh orang banyak (orang awam), sudah semestinya lebih berhati-hati dalam bertindak, termasuk dalam berbicara di hadapan publik’,” ungkapnya melalui akun Facebook pribadinya, Jumat (21/7).?

Status itu, ketika dibuka PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah dikomentari sekitar 114 akun lain, 441 dibagikan dan 9 ribu yang menyukai.?

Akun Timur Suprabana ? mengomentari status tersebut: eyangKakung Ahmad Mustofa Bisri...mestinya sindiran panjenengan terhadap panjenengan menjadi PERINGATAN halus bagi siapapun... karena siapapun memiliki potensi dikuti oleh orang banyak (orang awam). dan tentu saja juga menjadi PERINGATAN bagi saya... ? maturNuwun... insyaallah TIDAK akan saya lupakan..

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Akun Ernawaty mengomentari: Leres sanget, Gusyai.. ini peringatan halus bagi saya pribadi atau siapapun terutama publik figur agar tdk berbicara sembarangan.. Matur nuwun, Gus..

Serta komentar beragam dari akun-akun lain yang mendukung status kiai yang dikenal sebagai pelukis dan penyair kelahiran Rembang, Jawa Tengah tersebut. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pertandingan, Hikmah, Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 05 Januari 2018

Halalbihalal, Fatayat Jember Gelar Pelatihan Pendataan Anggota

Jember, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah? . PC Fatayat NU Jember menyelenggarakan Halalbihalal dan Pelatihan Pendataan Anggota Fatayat. Acara yang diselenggarakan di kantor NU, ? Jl Imam Bonjol No 41 A Jember, Jawa Timur. Hadir pada kesempatan ini, seluruh Pengurus Cabang Fatayat Jember, dan Anak Cabang serta ranting.

Dalam tausiyahnya, Katib Syuriyah PCNU Jember, Dr KH MN Harisudin yang hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan pentingnya memaafkan dalam kehidupan, terutama organisasi.?

Halalbihalal, Fatayat Jember Gelar Pelatihan Pendataan Anggota (Sumber Gambar : Nu Online)
Halalbihalal, Fatayat Jember Gelar Pelatihan Pendataan Anggota (Sumber Gambar : Nu Online)

Halalbihalal, Fatayat Jember Gelar Pelatihan Pendataan Anggota

“Memaafkan ini adalah pilar kerukunan dan juga kesatuan. Memaafkan ini dalam Islam meneladani apa yang dilakukan oleh Abu Bakar terhadap Mistah bin Utsasah yang hampir tidak mau memberi makan padanya. Karena Mistah ikut melakukan provokasi bahwa Aisyah berselingkuh dengan Sofwan bin Muattal. Akhirnya, Abu Bakar memaafkan seperti disebut dalam QS Al-Baqarah 134,” kata Kiai yang juga Dosen Pascasarjana IAIN Jember tersebut.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selanjutnya, acara dibuka oleh Kiai Harisudin yang juga Pengasuh Ponpes Darul Hikam Mangli Kaliwates. “Dengan bacaan bismillah, acara Halalbihalal dan Pelatihan Pendataan Anggota Fatayat resmi kami buka,” katanya yang langsung disambut tepuk meriah oleh peserta yang berjumlah sekitar 100 orang tersebut.

Pada sesi selanjutnya, acara inti pelatihan pendataan anggota Fatayat NU yang dipandu oleh Dewi Masyitah, MPdI dan drg Rina, MKes. Halal bihalal dan Pelatihan Pendataan Anggota Fatayat ini diakhiri dengan mushafahah (salam-salaman) seluruh panitia dan peserta pelatihan. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat, Santri, Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 03 Januari 2018

Rais Aam: Kalau Mau Take Off, Landasan Harus Kuat

Bandarlampung, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Salah satu tema besar yang diangkat pada pra Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas-Konbes NU) 2017 yang diselenggarakan di Lampung adalah Penguatan Organisasi Menuju Satu Abad Nahdlatul Ulama.

Hal ini menjadi sangat penting direalisasikan menjelang satu abad NU yang merupakan Jamiyyah Diniyyah terbesar didunia pada 2026. Hal tersebut diingatkan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Maruf Amin saat memberikan tausiyah Kebangsaan pada pembukaan kegiatan, di Pondok Pesantren Al Hikmah Bandarlampung, Sabtu (4/11).

Rais Aam: Kalau Mau Take Off, Landasan Harus Kuat (Sumber Gambar : Nu Online)
Rais Aam: Kalau Mau Take Off, Landasan Harus Kuat (Sumber Gambar : Nu Online)

Rais Aam: Kalau Mau Take Off, Landasan Harus Kuat

"NU harus siap menghadapi masa satu abad karena tiap awal setelah 100 tahun akan ada pembaharuan persoalan agama dari sisi harakahnya," kata kiai yang Ketum MUI ini.

Baca juga Buka Pra Munas Lampung, Rais Aam Ingatkan Pentingnya Penguatan Organisasi

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia mengibaratkan posisi NU saat ini seperti pesawat terbang yang akan melakukan lepas landas menuju posisi yang lebih tinggi. 

"Kalau mau take off, landasan harus kuat," tegasnya.

Selain Penguatan Organisasi, Reforma Agraria untuk Pemerataan Kesejahteraan Warga juga diangkat dalam rangka menghilangkan kesenjangan ekonomi yang ada di Indonesia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurutnya harus ada arus baru ekonomi Indonesia yang mampu merubah superioritas dari para konglomerat dalam penguasaan aset kekayaan melalui maksimalisasi kekuatan ekonomi dari bawah.

"Perekonomian lama lebih menguatkan kekuatan atas yang diharapkan dapat memberikan kemakmuran bagi kekuatan bawah. Yang tadinya diharapkan bisa mengalir kebawah ternyata sampai saatnya, netes pun tidak," katanya pada pada acara yang juga dihadiriMenteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia Sofyan A Jalil.

Oleh karenanya dengan pembahasan reforma agraria pada Munas dan Konbes tahun ini, diharapkan akan dapat tumbuh kekuatan ekonomi bawah.

"Nantinya akan bisa ada Hamdalah Mart, Basmalah Mart dari Kekuatan ekonomi bawah khususnya dari pesantren," harapnya.

Kiai Maruf juga mengatakan akan ada pembahasan dalam Munas dan Konbes mengenai hukum dalam agama Islam tentang individu yang memiliki kekayaan ekonomi dan sangat dominan dari yang lainnya. (Muhammad Faizin/Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hikmah, Ubudiyah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 02 Januari 2018

Universitas NU Direncanakan Berdiri Pula di Pringsewu

Pringsewu, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Potensi Kabupaten Pringsewu, Lampung, khususnya di bidang pendidikan saat ini dinilai menjanjikan. Lembaga pendidikan di seluruh tingkatan dari taman kanak-kanan sampai dengan perguruan tinggi sudah banyak yang berdiri di kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Tanggamus ini.

Sektor pendidikan dengan peluang sumber daya manusia Nahdliyin yang merupakan mayoritas di Kabupaten Pringsewu, menjadi perhatian Pengurus Cabang NU (PCNU) PCNU Kabupaten Pringsewu untuk mempertimbangkan pendirian universitas di Pringsewu.

Universitas NU Direncanakan Berdiri Pula di Pringsewu (Sumber Gambar : Nu Online)
Universitas NU Direncanakan Berdiri Pula di Pringsewu (Sumber Gambar : Nu Online)

Universitas NU Direncanakan Berdiri Pula di Pringsewu

"Kita ingin memiliki perguruan tinggi NU dan ini merupakan cita-cita warga NU Kabupaten Pringsewu sejak lama," kata Ketua PCNU Pringsewu H Taufiqurrahim saat mengawali kegiatan Sosialisasi Pendirian Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) di Kabupaten Pringsewu di Gedung NU, Ahad Siang (10/4).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia berharap, dengan banyaknya warga NU di Kabupaten Pringsewu, cita-cita ini akan menjadi kenyataan dengan modal kebersamaan seluruh warga. "Kita sedang mengaji dan memproses seluruh persyaratan untuk pendirian Universitas NU di Kabupaten Pringsewu," ujarnya.

Pada kegiatan sosialisasi tersebut, PCNU Pringsewu menghadirkan Rektor UNU Lampung Dr. Nasir yang memberikan gambaran proses berdirinya UNU Lampung yang berlokasi di Lampung Timur. Sosialisasi disampaikannya di depan seluruh pengurus PCNU, Mejalis Wakil Cabang NU (MWCNU), dan seluruh kepala MA dan SMK yang berada di bawah naungan NU Pringsewu.

Menurut Nasir mengakui banyak kendala internal maupun eksternal yang ia hadapi ketika berjuang mendirikan UNU yang sekarang sudah melakukan kegiatan perkuliahan. "Dengan modal niat yang kuat alhamdulillah dapat kami lewati dan berhasil mendirikan UNU Lampung," tegasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia menilai bahwa warga NU Pringsewu sudah sangat pantas memiliki universitas yang akan menjadi tempat bagi para generasi penerus untuk mempertahankan akidah Ahlussunnah wal Jamaah. "Potensi dan dukungan warga NU baik di struktural maupun kultural menjadikan fardlu ‘ain hukumnya bagi Pringsewu untuk mendirikan UNU," tegasnya.

Sementara Rais Syuriyah PCNU Pringsewu KH Ridwan Syuaib yang juga hadir pada acara tersebut berharap Universitas NU di Kabupaten Pringsewu akan segera direalisasikan dengan tahapan-tahapan dan mekanisme yang sudah ditentukan. "Segera laksanakan niat dan ketika nanti berdiri saya yakin akan menjadi favorit di Kabupaten Pringsewu," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, Pendidikan, Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 29 Desember 2017

Perkaya Wawasan Budaya Agar Tak Keliru Pahami Islam Nusantara

Pacitan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Konsep Islam Nusantara yang dicetuskan oleh PBNU selalu menarik untuk diperbincangkan dalam berbagai kesempatan. Baik dalam forum resmi seperti seminar ilmiah maupun dalam kajian lesehan.

Berdiskusi secara lesehan, puluhan kader Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) Pacitan, Jawa Tengah dengan serius mendiskusikan Islam Nusantara sebagai upaya memperkaya wawasan budaya dan intelektualitas kader.

Perkaya Wawasan Budaya Agar Tak Keliru Pahami Islam Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)
Perkaya Wawasan Budaya Agar Tak Keliru Pahami Islam Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)

Perkaya Wawasan Budaya Agar Tak Keliru Pahami Islam Nusantara

Ketua Pengurus Komisariat Perguruan tinggi (PKPT) IPNU Sekolah Tinggi Agama Islam NU (STAINU) Pacitan, Mawan Hedianto mengatakan, wawasan para kader tentang keislaman dan politik kebangsaan harus selalu diperbarui seiring dengan berkembangnya problematika zaman. para kader tidak boleh tertinggal dengan isu-isu kekinian yang terjadi di tengah persoalan bangsa.

“Kader IPNU IPPNU juga harus mempunyai wawasan politik untuk membangun dan memajukan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Tentunya dengan santun dan sesuai dengan ajaran Islam Nusantara,” katanya saat membuka diskusi di gedung MUI Pacitan, Ahad (13/3).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pada diskusi yang bertema ‘Posisi politik dan budaya dalam Islam Nusantara” ini, Aktivis Lakpesdam NU Pacitan, Dani Patria Krisna memaparkam apa itu Islam Nusantara, bagaimana Islam Nusantara menyatu dengan budaya dan kearifal lokal serta seperti apa hubunganya dengan politik kebangsaan.

Menurut Dani, salah satu definisi Islam nusantara adalah ajaran yang memegang erat kearifan lokal. Islam dibawa masuk ke Indonesia, katanya, bukan hanya melalui ajaran syar’i saja, akan tetapi melalui nilai filosofis, toleransi, kasih sayang, dan menghargai budaya yang telah lama ada di Nusantara. Sehingga Islam dengan mudah masuk dan diterima masyarakat pribumi.

“Pelajar NU diharap lebih dalam lagi dalam menelaah konsep Islam Nusantara ini,” katanya.

Dani mencontohkan, di Pacitan saja, tumbuh bermacam-macam budaya lokal. Semuanya memiliki dasar dan nilai tersendiri. Sehingga perlu dilakukan pemahaman secara utuh agar tidak mudah memvonis budaya lokal bertentangan dengan agama. Bukan berarti budaya terdapat unsur menyekutukan Tuhan.

“Memahami budaya merupakan salah satu wujud syukur kepada Allah. Tanpa kita sadari selama ini kita juga kurang, bahkan tidak bersyukur akan segala nikmatnya,” imbuhnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Melalui kajian ini, Dani mengajak para pelajar NU mampu menjaga dan mempelajari Islam Nusantara dalam bidang politik dan budaya, untuk menanggulangi masuknya aliran dan paham radikal di kalangan pelajar. (Zaenal Faizin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Olahraga, Nahdlatul Ulama, Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 19 Desember 2017

Habib Luthfi, Mengapa Negara Lain Tak Menghargai Kita?

Pekalongan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Habib Lutfi bin Yahya memberikan taushiyah dalam acara sarasehan Polres Pekalongan Kota dengan Forum Komunikasi Umat beragama dan Lintas Agama Kota Pekalongan.

Acara ini diselenggarakan oleh Polres Pekalongan Kota dan dihadiri beberapa tokoh agama yang berbeda-beda. Diantaranya Islam, Kristen, Hindu dan Konghucu serta orginasasi kepemudaan seperti GP Ansor, IPNU, dan PMIIlain.

Habib Luthfi, Mengapa Negara Lain Tak Menghargai Kita? (Sumber Gambar : Nu Online)
Habib Luthfi, Mengapa Negara Lain Tak Menghargai Kita? (Sumber Gambar : Nu Online)

Habib Luthfi, Mengapa Negara Lain Tak Menghargai Kita?

Sarasehan digelar di gedung kanzus sholawat Jl.Noyontaan pekalongan sekitar pukul 21.30, Rabu (17/7).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam taudhiyahnya, Abah, panggilan masyarakat setempat untuk habib Luthfi, menunjukkan rasa nasionalisme yang besar dan berucap bahwa dalam hatinya selalu menjerit ketika melihat merah putih berkibar di angkasa. Itu mengingatkan Abah akan perjuangan para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini.

Ia merasa kecewa dengan sekumpulan orang yang selalu mengagungkan keturunannya dan mengatakan keturunan Arab yang paling agung atau keturunan China yang paling jaya. Padahal mereka semua lahir, hidup dan mati di tanah ini. Menurut Abah, mereka seharusnya bangga dengan Indonesia tanpa melihat keturunan atau agama.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Abah juga sangat menyesalkan orang-orang yang tidak menghargai apa yang tumbuh atau muncul dari negeri ini.

“Sebagian orang yang masih berkata jambu bangkok padahal itu tumbuh di indonesia. Ayam bangkok dan durian montong bukan durian indonesia. Kalau masih begitu, jangan salahkan bila orang lain tidak menghargai kita,” tambah Abah.

Ia menambahkan, akan terasa indah bila semua umat beragama bisa bersatu dan tidak memaksakan kepentingan agama sendiri. Anda tidak bisa menggunakan piano dengan ditiup karena itu adalah cara menggunakan seruling.

“Anda tidak bisa memetik biola karena yang dipetik itu gitar dan bukan biola. Dan ketika mendengarkan orkestra, walaupun dinamikanya masing-masing tetapi akan indah dan merdu di telinga,” abah mengibaratkan.

Selain bertujuan menjalin silaturahmi antar umat beragama, Polres Pekalongan Kbermaksud meminta bantuan kepada pihak-pihak yang telah diundang agar mendukung dalam melaksanakan penertiban lalu lintas dalam menghadapi arus mudik.

Dan para hadirin pun sepenuhnya mendukung dengan mengirimkan beberapa nama-nama dari anggotanya yang akan membantu kepolisian dalam melaksanakan operasi yang biasa disebut dengan operasi ketupat candi.

Redaktur ? ? : A. Khoirul Anam

Kontributor: Muhammad Khadziq Alami

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

UNU Ponorogo Segera Diluncurkan

Ponorogo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Keinginan Warga Nahdlatul Ulama (PCNU) KabupatenPonorogo, JawaTimur untukmendapatkan layanan pendidikan tinggi yang berbasis Ahlussunnah wal Jamaah akan segera terwujud. Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Ponorogo merampungkan evaluasi di Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).

UNU Ponorogo Segera Diluncurkan (Sumber Gambar : Nu Online)
UNU Ponorogo Segera Diluncurkan (Sumber Gambar : Nu Online)

UNU Ponorogo Segera Diluncurkan

“Alhamdulillah izin sudah masuk di BAN PT untuk akreditasi 10 prodi (program studi) yang diajukan. Semoga awal bulan Agustus 2016 izin sudah keluar,” ungkap Murdianto An-Nawie dari Bidang Pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) PCNU Ponorogo, Ahad (31/7).

Menurut Murdianto, kalau izin dari Dikti dan BAN PT sudah keluar, maka UNU Ponorogo akan segera diluncurkan serta memulai proses penerimaan mahasiswa baru.?

“Bulan depan Insyaallah UNU Ponorogo sudah bisa launching. Setelah itu baru rekrutmen dan pendaftaran mahasiswa baru,” terang Wakil Rektor I INSURI Ponorogo ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Berbagai fasilitas telah dipersiapkan untuk pendirian kampus NU tersebut, gedung 16 lokal, 3 unit laboratorium dan tanah seluas 11.000 meter persegi yang akan ditempati. Untuk mengurus berbagai fasilitas dan administrasi pendirian UNU, PCNU Ponororgo membentuk tim ad hoc pendirian UNU, terdiri dari unsur Syuriyah dan Tanfidziyah. “Mohon do’a restu dari semua pihak,” pinta Murdianto. (Effendi Abdul Wahid/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hikmah, Jadwal Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 11 Desember 2017

Santri Bergiat sejak dalam Kondisi Kantuk

Depok, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Suara air berjatuhan sudah ramai sejak jam tiga dini hari. Para santri berderet, mengantre di depan pintu kamar mandi dan pancuran air wudhu. Rutinitas hari itu akan dimulai dengan sembahyang tahajud.

Pagi itu, Fitria Novianti (17) menunaikan kewajibannya sebagai koordinator bidang ubudiyah Organisasi Pondok Pesantren Terpadu al-Awwabin (OPPTA). Ia menghampiri setiap kamar putri, memastikan semua rekannya dalam keadaan bangun.

Santri Bergiat sejak dalam Kondisi Kantuk (Sumber Gambar : Nu Online)
Santri Bergiat sejak dalam Kondisi Kantuk (Sumber Gambar : Nu Online)

Santri Bergiat sejak dalam Kondisi Kantuk

Fitria mengaku bersemangat menjalankan tugasnya. Meski kadang merasa jengkel menghadapi beberapa santriwati yang kurang mengindahkan disiplin.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Sebel juga sih kalau ada yang nggak mau bangun. Bilangnya, nanti-nanti. Padahal jaras (bel) sudah dibunyikan,” tuturnya, Selasa (23/10).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pondok Pesantren Terpadu al-Awwabin Putri Bedahan, Sawangan, Depok, selalu mengawali kegiatan rutinnya dengan qiyamul lail (ibadah tengah malam). Tahajud bersambung wirid baru berhenti ketika adzan shubuh dikumandangkan. Para santri pun bersiap sembahyang shubuh secara berjamaah.

Pengajian kitab kuning baru digelar setelah hafalan Al-Qur’an atau qaidah nahwiyah dilantunkan. Sang pengasuh, Abuya KH Abdurrahman Nawi, juga memiliki jadwal khusus pada pengajian pagi ini.

Pesantren al-Awwabin Putri mengkaji beberapa kitab, mulai dari gramatika Arab, hadits, tafsir, fiqih, ushul fiqih, ilmu mantiq, akhlak, hingga tauhid. Di luar jam pagi, pengajian juga dilaksanakan usai sembahyang ashar dan isya’. Bakda maghrib, para santri biasanya membaca ratib, tahlil, atau maulid.

Sabila Faiziah (14) mengatakan bahagia dapat belajar di pesantren ini. Kegiatan yang padat tak membuat semangatnya surut. Sejak awal, nyantri sudah menjadi tekad dan pilihannya pribadi, bukan dorongan orang lain.

“Pengen ndalemin ilmu agama, pengen mandiri. Soalnya di luar pergaulannya udah nggak bener,” ujarnya.

Apalagi, selain ngaji, pesantren terkemuka di Kota Depok ini juga membuka sekolah formal untuk jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). Dari pukul 7 sampai 12.30 santri mengikuti tak hanya materi agama, tapi juga mata pelajaran umum.

Kegiatan ekstrakurikuler, seperti kepramukaan, kepalang-merahan, olahraga, seni drumben, dan penguasaan komputer turut melengkapi kepadatan jadwal santri. Secara umum, siang merupakan waktu istirahat bagi rutinitas ini.

Sebagai pengurus, Fitria memang dituntut tegas menghadapi santri malas. Namun, sebagai santri ia tak dapat menyembunyikan empatinya. Dengan rutinitas yang super padat, menjadi maklum jika beberapa santri ogah-ogahan beranjak dari tempat tidur.

“Mungkin karena kecapekan. Karena malamnya padat kegiatan, belajar, ngobrol, dan lain-lain. Tapi mereka tetap shalat jamaah kok, meskipun telat,” tandasnya.

Penulis: Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hikmah, Sejarah, Warta PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 10 Desember 2017

Kitab Karya Katib Syuriyah PBNU Jadi Materi Wajib di Pesantren Jember

Jember, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pondok Pesantren Darul Hikam Jember, Jawa Timur, mewajibkan santrinya untuk membaca atau menguasai kitab Fathul Mujib al-Qarib. Kitab karya Katib Syuriyah PBNU KH. Afifudin Muhajir yang juga Wakil Pengasuh Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Situbondo ini merupakan syarah atas kitab matan Taqrib karya Imam Abu Syuja’.

Kitab Karya Katib Syuriyah PBNU Jadi Materi Wajib di Pesantren Jember (Sumber Gambar : Nu Online)
Kitab Karya Katib Syuriyah PBNU Jadi Materi Wajib di Pesantren Jember (Sumber Gambar : Nu Online)

Kitab Karya Katib Syuriyah PBNU Jadi Materi Wajib di Pesantren Jember

Menurut Pengasuh Ponpes Darul Hikam Mangli Jember, Dr. MN. Harisudin, kitab Fathul Mujib al-Qarib ini sangat penting bagi santri, terutama dalam kaitannya memahami teks-teks fiqh yang sangat beraneka ragam.

“Beda dengan kitab fiqh yang lain, kitab Fathul Mujib al-Qarib sangat mudah dibaca. Penjelasannya juga sangat ringkas dan tidak bertele-tele. Pun juga contoh yang diberikan—meskipun tidak banyak—sangat kontekstual dan sesuai kenyataan,” kata Kiai muda yang juga dosen Pasca Sarjana IAIN Jember tersebut.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Seperti diketahui, ketokohan Katib Syuriyah PBNU Drs. KH. Afifudin Muhajir, dalam bidang fiqh dan ushul fiqh sudah diakui publik. Kiai Afif disebut-sebut sebagai “kamus berjalan” di kedua disiplin keilmuan itu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kitab Fath al-Mujib al-Qarib ini pun telah dibedah oleh PCNU Jember dengan mengundang Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama se-Jawa Timur pada 28 September 2014 di Pesantren Nuris Jember. Hadir pada kesempatan itu, KH. Afifudin Muhajir dan Ust. Idrus Romli dari Aswaja Center NU Jawa Timur. (Anwari/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 30 November 2017

Program Hutan Rakyat, Upaya PBNU Perbaiki Lingkungan

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sebagai upaya untuk membantu mengatasi kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia, PBNU bersama dengan Departemen Kehutanan RI mengembangkan program Hutan Rakyat di sejumlah daerah.

Jazim dari Gerakan Nasional Kehutanan dan Lingkungan (GNKL) NU kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Kamis, menjelaskan bahwa konsep hutan rakyat adalah pengembangan kawasan hutan di lahan yang dimiliki masyarakat.

“Departemen Kehutanan akan membantu bibit, pembinaan, pelatihan serta dana insentif untuk penanaman dan perawatan,” tandasnya.

Program Hutan Rakyat, Upaya PBNU Perbaiki Lingkungan (Sumber Gambar : Nu Online)
Program Hutan Rakyat, Upaya PBNU Perbaiki Lingkungan (Sumber Gambar : Nu Online)

Program Hutan Rakyat, Upaya PBNU Perbaiki Lingkungan

Dijelaskannya program ini sangat menguntungkan bagi masyarakat karena selama beberapa tahun ke depan, pohon yang ditanam tersebut sudah bisa menghasilkan. “Dephut tidak minta apa-apa, ini merupakan program kemitraan untuk perbaikan lingkungan,” imbuhnya.

Beberapa daerah yang disasar untuk program ini diantaranya adalah seluruh kawasan di Pulau Jawa, Lampung, Sulsel, NTB, Kaltim, dan Batam.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mereka yang bisa mengikuti program ini adalah para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan Rakyat (KTHR) yang nantinya difasilitasi oleh GNKL dimasing-masing cabang NU untuk berhubungan dengan Dephut setempat.

Beberapa jenis bibit pohon yang diberikan adalah Jati, Sengon, Suren, Pinus, Akasia dan tanaman buah-buahan. “Untuk tanaman sengon, 4 tahun sudah panen dan petani bisa menikmati hasilnya,” katanya.

“Program ini sekaligus pemberdayaan jamaah dan jamiyyah NU sampai ke daerah-daerah. NU juga akan menikmati persentasi hasil keuntungan dari program ini yang nantinya bisa memberdayakan jamiyyah,” tandasnya.

Dijelaskannya, Dephut akan bekerjasama mengembangkan program ini sampai tahun 2011 mendatang. Dengan penanaman yang berlangsung setiap tahun, maka pada tahun 2011 mendatang, sudah akan diperoleh hasilnya secara berkelanjutan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Siapapun boleh ikut, asal membentuk kelompok Hutan Rakyat dan memiliki lahan,” katanya ditanya mengenai persyaratan untuk bisa bergabung. (mkf)



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 29 November 2017

IPNU-IPPNU Jombang Kenang Pengorbanan Pahlawan Kemerdekaan

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-71, Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) Jombang menggelar doa bersama di kantor PCNU setempat, Sabtu (20/8). Mereka mendoakan bangsa Indonesia yang berdaulat, bermartabat dan berintegritas untuk membangun persatuan.

Tak lupa, mereka juga mendoakan para pahlawan yang gugur sebab merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada zaman penjajahan. Bagi mereka, kemerdekaan Indonesia yang dirasakan oleh bangsa saat ini adalah hasil perjuangan berdarah para pahlawan saat mengusir penjajah dari tanah air ini.

IPNU-IPPNU Jombang Kenang Pengorbanan Pahlawan Kemerdekaan (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Jombang Kenang Pengorbanan Pahlawan Kemerdekaan (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Jombang Kenang Pengorbanan Pahlawan Kemerdekaan

Abdul Haris, Ketua PC IPNU Jombang berharap kader IPNU-IPPNU dapat berkontemplasi dari sejumlah perjuangan yang telah ditorehkan para pahlawan kemerdekaan, termasuk para kiai yang juga berkontribusi besar dalam kemerdekaan Indonesia ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Kami berharap setelah memperingati kemerdekaan ini, para kader IPNU-IPPNU se-Jombang dapat menghayati makna kemerdekaan yang kemudian dapat berprestasi untuk mengharumkan Indonesia," katanya.

Haris menambahkan, perjuangan para pahlawan saat itu tak bisa diganti dengan apapun oleh bangsa Indonesia saat ini, kecuali hanya bisa mendoakan agar perjuangan mereka dibalas oleh Allah SWT dengan balasan yang berlipat dan tergolong para syuhada. Di samping berdoa, katanya, penting juga memberikan yang terbaik untuk Indonesia dengan segala potensi yang dimiliki bangsa saat ini.

Pada saat yang sama, pihaknya juga menggelar berbagai lomba untuk meriahkan HUT RI. Di antaranya lomba makan pisang, cari koin dalam tepung, dan juga sepak bola contong.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Acara ini diawali apel sekaligus menyanyikan lagu Indonesia raya dan mars organisasi IPNU-IPPNU serta lagu "Ya Ahlal Wathan" karya KH Abdul Wahab Chasbullah sebagai penutupnya. Mereka menyanyikan lagu-lagu itu dengan khidmat. (Syamsul Arifin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan, Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 24 November 2017

Dandim Tasikmalaya: Tujuan TNI dan Ansor Itu Sama, Mempertahankan NKRI

Tasikmalaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0612 Tasikmalaya, Letnan Kolonel Kavaleri Puji Santoso dianugerahi Pimpinan Cabang Banser Kota Tasikmalaya sebagai Dewan Kehormatan Banser.

Penganugerahan dilakukan secara simblis dengan memberikan seragam kebesaran Banser pada Letkol? Kav? Puji Santoso di Makodim 0612 Tasikmalaya, Jalan Oto Iskandar Dinata, Senin (2/5).

Dandim Tasikmalaya: Tujuan TNI dan Ansor Itu Sama, Mempertahankan NKRI (Sumber Gambar : Nu Online)
Dandim Tasikmalaya: Tujuan TNI dan Ansor Itu Sama, Mempertahankan NKRI (Sumber Gambar : Nu Online)

Dandim Tasikmalaya: Tujuan TNI dan Ansor Itu Sama, Mempertahankan NKRI

Selanjutnya, GP Ansor dan Banser mengundang Letkol Puji untuk memberikan arahan sekaligus membuka acara Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Banser pada Kamis (5/5) lusa di Ponpes KH Engking Cidahu Kecamatan Tamansari.

Dandim kelahiran Magetan Jawa Timur ini pun begitu bangga dengan Banser. Menurutnya Banser maupun Ansor satu tujuan dalam mempertahankan NKRI.

"Tujuan lahirnya TNI dan Banser atau Ansor itu sama. Kita memiliki ideologi sama bagaimana mempertahankan NKRI," kata Puji dihadapan Ketua PC GP Ansor Kota Tasikmalaya Ricky Assegaf dan Komandan Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Banser, Ujang Haedar beserta Sekretaris Ansor Husna Mustofa.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ricky Assegaf mengatakan tugas utama Banser salah satunya bela negara. Banser memiliki tanggung jawab menjaga dan menjamin keutuhan bangsa dari segala ancaman, hambatan dan gangguan pada NKRI.

"Maka dengan segala hormat, kami memberi kehormatan kepada Pak Dandim untuk menjadi anggota dewan kehormatan Banser di Kota Tasikmalaya," ujar Ricky.

Dandim Letkol Kav Puji Santoso langsung mengenakan seragam kebesaran Banser. Ia terus mengenakan sampai melepas pengurus Ansor dan Banser meninggalkan lokasi Makodim. (Nurjani/Zunus)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Internasional, Hikmah, Tegal PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah