Tampilkan postingan dengan label Tegal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tegal. Tampilkan semua postingan

Minggu, 18 Februari 2018

Pembentukan Pagar Nusa di Empat Daerah Diharapkan Jadi Prioritas

Semarang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, ada empat daerah yang belum ada kepengurusan cabang Pencak Silat NU Pagar Nusa. Empat daerah tersebut adalah Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Purbalingga.

Pembentukan Pagar Nusa di Empat Daerah Diharapkan Jadi Prioritas (Sumber Gambar : Nu Online)
Pembentukan Pagar Nusa di Empat Daerah Diharapkan Jadi Prioritas (Sumber Gambar : Nu Online)

Pembentukan Pagar Nusa di Empat Daerah Diharapkan Jadi Prioritas

Hal itu dilaporkan oleh Ketua Pimpinan Wilayah PSNU Pagar Nusa Jateng periode 2009-2014 H Sulatin dalam Konferwil II PSNU Pagar Nusa Jateng di Pondok Pesantren Azzuhri, Ketileng, Semarang, Kamis (14/5) lalu.

Ia mengakui hal itu sebagai utang kepengurusan yang dia pimpin. Karena itu Sulatin mengharap pengurus baru periode 2015-2020 yang terbentuk memprioritaskan pembentukan pimpincan cabang di empat daerah tersebut.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Empat daerah yang belum ada kepengurusan Pagar Nusa itu justru basis NU. Pengurus baru nanti perlu memprioritaskan hal itu segera,” tuturnya saat membuka sidang.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dia menerangkan, belum adanya kepengurusan di empat daerah tersebut bukan karena tidak ada pendekar Pagar Nusa. Tetapi karena pengurus lama sudah tidak aktif karena faktor usia tua dan ada yang telah meninggal dunia, tetapi belum ada penggantinya.

Karena itulah ia mengharap Pengurus Cabang NU (PCNU) di empat daerah tersebut membantu memfasilitasi pembentukan Pimpinan Cabang PSNU Pagar Nusa.

Adem Ayem

Sementara itu Konferensi Wilayah II Pencak Silat NU Pagar Nusa Jawa Tengah berlangsung adem-ayem saja. Tak ada kasak-kusuk pencalonan. Tak ada gerakan melobi peserta konferensi untuk mencari dukungan.

Konferensi yang berlangsug di Pondok Pesantren Azzuhri, Ketileng, Semarang, Kamis-Jumat (14-15/5) lalu menetapkan Heru Harun Supriyanto secara aklamasi Sebagai pemimpin Pagar Nusa Jateng yang baru untuk periode 2015-2020. (Muhammad Ichwan/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Khutbah, Kajian Islam, Tegal PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 07 Februari 2018

Rembug Nasional Guru Madrasah

Malang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dirjen Pendidikan Islam Kementrian Agama RI Prof Dr H Nur Syam,M.Si mengakui, bahwa hingga saat ini sekolah berbasis agama atau madrasah masih kekurangan guru yang berstatus negeri. Harapan akan terpenuhinya persoalan ini dinilai sangat sulit diatasi. Pasalnya, terdapat banyak aspek yang harus dipenuhi.

Demikian disampaikan Nur Syam saat menghadiri acara pembukaan Rembug Nasional Guru Madrasah, di lapangan Rampal Kota Malang, Selasa (10/7).

Rembug Nasional Guru Madrasah (Sumber Gambar : Nu Online)
Rembug Nasional Guru Madrasah (Sumber Gambar : Nu Online)

Rembug Nasional Guru Madrasah

Menurut Nur Syam, masalah pengangkatan guru madrasah masih bergantung pada kebijakan pemerintah secara umum. “Untuk merekrut guru apalagi yang berstatus PNS, pemerintah masih perlu mempertimbangkan soal ketersediaan anggaran serta formasi pegawai yang dibutuhkan,”terang mantan Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Meski demikian, pihaknya berharap di Jawa Timur bisa mendapatkan penambahan guru madrasah berstatus negeri. Sebab guru berkaitan erat dengan kualitas madrasah. Keberadaan madrasah akan diakui masyarakat ketika para pendidiknya memiliki kualitas dan profesionalitas sebagai seorang pengajar. Tentu saja yang dipertimbangkan tidak hanya peningkatan standar nasional pendidikan, tetapi juga pembentukan karakter dan moral siswa.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebenarnya, kata Nur Syam, keberadaan guru yang berkualitas juga tidak akan memberikan andil maksimal terhadap hasil pendidikan di madrasah ketika tidak ditunjang program lainnya. Adapun beberapa langkah lain itu seperti pengadaan infrastruktur, program kelas percepatan atau akselerasi, serta penggunaan bahasa asing untuk kegiatan sehari-hari.

Diakui Nur Syam, hingga kini keberadaan madrasah masih dipandang sebelah mata dibandingkan sekolah umum lainnya. Oleh karena itu, Nur Syam berjanji, Kementrian Agama akan mengupayakan peningkatan kualitas madrasah sehingga mampu bersaing dengan dengan sekolah-sekolah umum lainnya.

Untuk itu, kata Nur Syam, pihaknya berencana meningkatkan kualitas dengan melakukan akreditasi bagi madrasah di Indonesia yang belum terakreditasi. "Dari 63 ribu lebih madrasah di Indonesia, sudah 53 persen yang terakreditasi dan dikatakan berkualitas. Sementara sisanya sebanyak 47 persen belum terakreditasi," tegasnya.

Menurutnya, akreditasi tersebut penting untuk dilakukan, dalam rangka peningkatan kualitas madrasah. "Selama ini peringkat kualitas madrasah masih dianggap kelas dua, sehingga madrasah jangan mau kalah dengan sekolah umum," ujarnya.

Meski demikian, keberadaan madrasah banyak tidak boleh dipandang sebelah mata. Sebab, lanjut Nur Syam, di luar Jawa ada madrasah yang dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar mempergunakan tiga bahasa asing. “Ini bisa menjadi program yang inovatif sehingga mampu mengangkat madrasah bisa go internasional," kata Nur Syam bangga.

Kontributor: Abdul Hady JM

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tegal PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 06 Februari 2018

Ma’arif NU Bersyukur Sekolahnya Dominasi UN Tertinggi

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Nahdlatul Ulama patut berbangga lantaran dari hasil pengumuman Ujian Nasional (UN) 2013 untuk tingkat Madrasah Aliyah, ternyata didominasi madrasah dari kalangan lembaga pendidikan Ma’arif.?

Perasaan bangga itu disampaikan oleh Ketua PW LP Ma’arif NU Jawa Timur, Akhmad Muzakki, PhD.?

Ma’arif NU Bersyukur Sekolahnya Dominasi UN Tertinggi (Sumber Gambar : Nu Online)
Ma’arif NU Bersyukur Sekolahnya Dominasi UN Tertinggi (Sumber Gambar : Nu Online)

Ma’arif NU Bersyukur Sekolahnya Dominasi UN Tertinggi

“Tahun ini kita layak bersyukur lantaran sejumlah siswa berprestasi adalah dari lembaga pendidikan di bawah LP Ma’arif,” katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk tingkat Madrasah Aliyah Program IPA, ada nama Alif Kholifah dari MA Mathali’ul Anwar Lamongan dengan nilai UN 57.00. Demikian juga Teguh Ari Wibowo dari MA Abu Dzarrin Bojonegoro dengan total nilai 56.85.

Untuk program keagamaan tercatat Novi Octavia dari MA Tarbiyatut Thalabah Lamongan (55.35), kemudian Himatul Mukaromah dari MA MA Tarbiyatut Thalabah Lamongan (55.30).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sedangkan dari program SMK terdapat nama Ardi Pranata dari SMK NU I Karanggeneng Lamongan yang mengumpulkan nilai UN 38.20

Melihat hasil sangat istimewa ini, Muzakki menandaskan PW LP Ma’arif NU Jatim patut berbangga.?

“Hasil ini merupakan proses kerja keras para pendidik dalam mengelola kualitas pendidikan sesuai standar nasional pendidikan,” tandas dosen pasca sarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya ini kepada NU Online (27/5).

“Hasil ini menggambarkan bahwa tingkat pendidikan warga NU menunjukkan kualitas yang lebih baik,” katanya. “Apalagi ? fakta telah menunjukkan dimana jumlah madrasah dan sekolah ? di Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jatim mendominasi peringkat tertinggi, tidak terpaut jauh dengan sekolah negeri maupun ? madrasah negeri,” lanjutnya.

Dalam pandangannya, prestasi yang diperoleh madrasah maupun sekolah di atas membuktikan bahwa lembaga pendidikan di bawah LP Maarif telah mampu menunjukkan kualitas yang berdaya saing tinggi pada satu sisi dan disertifikasi kualitas pada sisi yang lain.?

Ada sejumlah pesan penting dari torehan ini yakni pertama bahwa tidak hanya di program keagamaan, Ma’arif berprestasi melalui madrasah-madrasahnya, melainkan juga program umum, baik melalui wadah SMA maupun SMK.

“Kedua, meskipun berstatus swasta, tapi sekolah maupun madrasah di lingkungan Maarif mampu menunjukkan hasil yang tidak kalah baik dibandingkan sekolah negeri walaupun fasilitas pendukung harus diupayakan sendiri tanpa menggantungkan dari anggaran pemerintah atau negara,” kata Muzakki.

Salah seorang komisioner Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Timur ini berharap agar prestasi yang diraih tersebut dapat melecut semua madrasah serta sekolah di lingkungan Ma’arif NU.?

“Kita berharap raihan ini kian membuat saling gayung bersambut dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan NU,” pungkasnya. ?

Redaktur ? ? : Mukafi Niam

Kontributor: Syaifullah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai, Tegal, Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 31 Januari 2018

Ketum PBNU Tegaskan Empat Spirit Islam Nusantara

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj kembali menegaskan makna Islam Nusantara yang kerap disalahpahami sebagian masyarakat, dalam sambutan malam pembukaan Muktamar Ke-33 NU di alun-alun Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (1/8).

Ketum PBNU Tegaskan Empat Spirit Islam Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketum PBNU Tegaskan Empat Spirit Islam Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketum PBNU Tegaskan Empat Spirit Islam Nusantara

“Islam Nusantara sama sekali bukan madzhab baru, bukan tsiqah baru, bukan aliran baru,” katanya di hadapan Presiden RI Joko Widodo, serta para pejabat tinggi negara, duta besar negara-negara sahabat, para ulama Timur Tengah, dan puluhan ribu hadirin yang terdiri dari pengurus NU dan masyarakat secara umum.

Menurut Kang Said, sapaan akrabnya, Islam Nusantara merupakan istilah yang merujuk pada khashaish (keistimewaan) keberislaman masyarakat pribumi, yakni Islam yang mampu melebur secara harmonis dengan budaya Nusantara, serta berpegang pada empat spirit.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Keempat spirit tersebut, lanjut Kang Said, antara lain ruhud diniyah (spriti keagamaan), ruhul wathaniyah (spirit kebangsaan), ruhut ta’addudiyah (spirit kebhinnekaan), dan ruhul insaniyah (spirit kemanusiaan). Semangat inilah yang dijunjung tinggi Nahdlatul Ulama sepanjang berdiri.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia menyampaikan, umat Islam Indonesia mesti memiliki semangat keagamaan yang tinggi, tanpa keinginan yang berlebihan untuk memformalkannya dalam konstitusi. NU, katanya, hingga kini menegaskan komitmen ketaatannya terhadap konstitusi, siapapun presidennya. Hal tersebut menjadi bagian dari nasionalisme yang menyala di dada warga NU.

Doktor Universitas Ummul Qura Makkah ini juga mengingatkan bahwa umat Islam harus menyadari tentang takdir keberagaman di masyarakat. Apalagi, Indonesia adalah negara dengan tingkat keragaman suku, adat istiadat, agama, dan budaya yang tinggi.

“Di atas sajadah Nusantara inilah kita belajar firman Allah. Walau syaa’llahu laja’alakum ummatan wahidah (Jikalau Allah menghendaki, Allah pasti menjadikan kamu sekalian umat yang satu),” tuturnya mengutip ayat al-Quran.

Islam Nusantara, bagi Kang Said, juga merupakan karakter keislaman yang sangat peduli dan menghormati manusia dan kemanusiaan. “Inilah Islam Ahlussunah wal Jamaah, yang kita warisi dari para auliya terutama Wali Songo,” ujarnya.

Muktamar Ke-33 NU akan berlangsung hingga 5 Agustus 2015 yang digelar di empat pesantren terkemuka di Jombang. Tema yang diusung pada perhelatan akbar NU kali ini adalah "Meneguhkan Islam Nusantara untuk Peradaban Indonesia dan Dunia". (Mahbib Khoiron)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tegal PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 22 Januari 2018

Nuris United FC Susah Payah Taklukkan Al-Badri FC

Jember, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Pesantren Al-Badri FC tidak bisa dianggap remeh. Buktinya, Nuris United FC harus bersusah payah untuk menaklukkan tim yang bermarkas di Pesantren Al-Badri, Kotok, Kalisat, Jember itu. Sang juara bertahan tersebut baru bisa memastikan kemenangan di injury time babak kedua. Gol semata wayang itu terjadi lewat tendangan penalti.

Kedua tim menyajikan pertandingan menarik dalam babak perempat final Liga Santri Nasional (LSN) Region V Jawa Timur? yang dihelat di lapangan Pesantren Darussalam, Blok Agung, Banyuwangi, Sabtu (3/9) tersebut.

Nuris United FC Susah Payah Taklukkan Al-Badri FC (Sumber Gambar : Nu Online)
Nuris United FC Susah Payah Taklukkan Al-Badri FC (Sumber Gambar : Nu Online)

Nuris United FC Susah Payah Taklukkan Al-Badri FC

Serangan silih berganti dilakukan. Sejumlah peluang juga sama-sama diperoleh. Namun tidak berhasil dikonversi jadi gol. Kendati Al-Badri FC sedikit lebih dominan dalam penguasaan bola, tapi hingga 30 menit babak pertama usai, tak sebuah gol pun tercipta.

Di babak kedua, penampilan Nuris United tetap menawan. Namun serangan yang bertubi-tubi dilakukan? barisan depan Nuris United tak mampu menggetarkan jala gawang Al-Badri FC. Pertandingan pun diprediksi akan berlanjut dalam adu tendangan penalti. Tapi memasuki injury time, pemain belakang Al-Badri dinyatakan hands ball oleh wasit saat menyundul bola di kotak penalti sendiri.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Wasitpun tanpa ragu? mengusir pemain tersebut dengan kartu merah sekaligus memberi hadiah penalti kepada Nuris United FC. Meski sempat terjadi protes yang keras dari para pemain Al-Badri FC, namun wasit bergeming. Richard Rahmad yang menjadi algojo berhasil menunaikan? tugasnya dengan baik.

Di pertandingan lain, Al-Qodiriyah FC berhasil menaklukkan Bustanul Makmur FC dengan skor 2-0. Sementara tuan rumah, Darussalam FC memastikan maju ke semifinal setelah mengelontor Mambaul Huda dengan 4 gol tanpa balas. Sedangkan Al-Mubarok menang tipis atas? Persatuan? Sepak Bola Nurul Jadid (PSNJ),? Probllinggo dengan angka 1-0.

"Babak semifinal insya Allah semakin seru," tukas Wakil RMI Jember kepada? PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui sambungan telepon seluler. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tegal, PonPes, Sejarah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 14 Januari 2018

Konferensi Rekonsiliasi Irak Hanya Diikuti 13 Ulama

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sikap Pemerintah Indonesia yang secara terbuka mendukung sanksi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) terhadap Iran tampaknya berbuntut pada penyelenggaraan pertemuan ulama se-dunia dalam Konferensi Rekonsiliasi Irak yang digelar di Istana Bogor, Jawa Barat, pada 3 - 4 April besok. Setidaknya, hal itu terungkap dari jumlah peserta yang hadir, yakni hanya 13 ulama saja.

Direktur Diplomasi Publik Departemen Luar Negeri Umar Hadi, Senin (2/4) malam mengatakan, sedikitnya sudah ada 13 ulama yang menyatakan konfirmasi untuk datang ke Bogor. Mereka adalah Mohammad Mahdi Alfifie (Iran), Abdul Amier (Lebanon ), Datok Sri Tan Sri Sanusi (Malaysia), KH Hasyim Muzadi, Syafii Maarif, Jalaluddin Rakhmat, KH Said Agil Siroj,Yunahar Ilyas (Indonesia).

Adapun sejumlah ulama kunci Sunni dan Syiah yang membatalkan kehadirannya antara lain Sheikh Mohammed Rasheed Kabbani (Mufti Lebanon), Abdul Amir Qobbalan (Wakil Ketua Dewan Tinggi Islam Syiah di Lebanon), Ziyaduddin Al-Ayyubi (Menteri Wakaf Suriah), Sheikh Azhar Tantawi dari Mesir,Abdullah Al Turki (Sekjen Rabitah Alam al-Islami di Arab Saudi), Ayatullah Sayyed Mahmoud Hashemi Shahrudi (Ketua Mahkamah Agung Iran), dan Ayatullah Muhammad Ali Attaskiri (tokoh Syiah Iran).

Konferensi Rekonsiliasi Irak Hanya Diikuti 13 Ulama (Sumber Gambar : Nu Online)
Konferensi Rekonsiliasi Irak Hanya Diikuti 13 Ulama (Sumber Gambar : Nu Online)

Konferensi Rekonsiliasi Irak Hanya Diikuti 13 Ulama

Padahal, pertemuan ulama se-dunia perwakilan kelompok Sunni dan Syiah yang akan membahas rekonsiliasi Irak dan upaya perdamaian di Timur Tengah itu rencananya bakal diikuti 20 hingga 25 ulama. Mereka yang diundang adalah tokoh kunci pada masing-masing kelompok.

Dukungan Pemerintah Indonesia terhadap Resolusi DK PBB nomor 1747 yang menjatuhkan sanksi berat bagi Iran itu diduga menjadi sebab pembatalan sejumlah tokoh kunci ulama Sunni dan Syiah. Pemerintah Indonesia, lewat keputusan itu, dinilai telah berpihak atau tidak lagi bersikap netral.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Dr KH Hasyim Muzadi, penggagas pertemuan tersebut, mengungkapkan, semula para ulama Sunni dan Syiah menyambut baik pertemuan itu, namun syaratnya Indonesia harus benar-benar netral. Karena forum itu tidak semata kepentingan Syiah, dan tidak pula semata kepentingan Sunni, tetapi ukhuwah islamiah (persaudaraan umat Islam), serta tidak di bawah bayang-bayang Amerika Serikat atau Israel.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Meski demikian, Umar membantah anggapan bahwa pembatalan sejumlah ulama itu dikarenakan sikap politik luar negeri Indonesia yang mendukung resolusi DK PBB bagi Iran. Menurutnya, hal itu lebih disebabkan persoalan teknis semata, yakni karena pada 1–2 April lalu ada pertemuan yang sama yang digelar di Mesir.

”Di antara para ulama yang ikut pertemuan itu kecapaian, jadi nggak bisa ikut,” ungkapnya. Meski tidak dihadiri para ulama tersohor itu, Umar mengaku optimistis pertemuan yang digelar selama dua hari besok bisa memenuhi target pertemuan. (rif)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Doa, Tegal PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 30 Desember 2017

Kader PMII ini Bikin Power Bank dari Batu Batrai

Mataram, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Salah seorang mahasiswa kreatif yang ada di salah satu perguruan tinggi di Nusa Tenggara? Barat (NTB) adalah Muhammad Nur. Mahasiswa IKIP Mataram semester 6 Jurusan Pendidikan Fisika ini menciptakan sebuah Inovasi baru yakni power bank dari tenaga Batrai.

Mahasiswa kelahiran Sumbawa 21 Maret 1993 dari pasangan Syamsuddin dan Nurmin dari tiga orang bersaudara ini aktif di Organisasi Lendiknal (Lembaga Pendidik Profesional) sebagai ketua umum dan Pergerkan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Budi Utomo sebagai ketua kaderisasi Komisariat IKIP Mataram. Ia membuktikan bahwa mahasiswa organisatoris juga mampu berprestasi dalam kreatifitas. ?

Kader PMII ini Bikin Power Bank dari Batu Batrai (Sumber Gambar : Nu Online)
Kader PMII ini Bikin Power Bank dari Batu Batrai (Sumber Gambar : Nu Online)

Kader PMII ini Bikin Power Bank dari Batu Batrai

Berawal dari tugas kuliah yang diberikan salah seorang Dosen di IKIP Mataram, Nur panggilan akrabnya melihat penggunaan Handphone dan gedget yang sangat luar biasa meningkat. Kebanyakan orang hari ini tidak bisa lepas dari yang namanya handphone dan gedget.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Percobaan pertama kemudian dilakukan dengan membuat Catur (Cas Tenaga Surya). Percobaan-percobaan demi percobaan dalam membuat catur ini tetapi kemudian mendapat kendala yakni tenaga yang dihasilkan dari panel surya yang dibuat hanya menghasilkan 2 volt sedangkan dalam pengecasan hp dibutuhkan tenaga sekitar 5 volt.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gagal bukan berarti menyerah kepada kekalahan melainkan menjadikan itu sebagai referensi untuk percobaan selanjutnya. Mulai dari coba-coba menggantikan tenaga surya dengan tenaga batrai yang kemudian dirangkai dengan rangkaian seri power bank dan itu berhasil dilakukan.

Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan rangkaian ini sangat simpel dan mudah dicari, ditoko elektronik. Alat-alatnya antara lain Dioda 1N001, C L7805 / transistor, Capasitor 16 Volt 100?F, Resistor 100 ohm ½ watt ,Resistor 1 kilo ½ watt, LED, Soket USB, Saklar mini dan? Baterai 9 volt atau 12 volt. Sedangkan bahan yang digunakan adalah Kabel, Papan USB, Gunting / tang potong, Solder dan Timah, sedangkan untuk kasing dibuat dari bekas kartu perdana.

Menurut Nur dana yang dibutuhkan dalam pembuatan power bank ini hanya menghabiskan 15 ribu rupiah sangat ekonomis jika kita bandingkan dengan power bank biasa yang harganya sampai 150 ribuan.

Kelebihan dari power bank yang dibuat dari tenaga batrai ini adalah dapat mengecas HP untuk beberapa kali, Baterai hp tidak akan mengalami drop dengan sumber DC yang kecil, dapat dibuat sendiri tentunya dengan harga yang murah dan baterai dapat diganti dengan mudah. Cocok sekali bagi anda yang berpergian jauh ke gunung hanya membawa batrai yang bisa di ganti-ganti dan hp anda tetap bisa digunakan tentunya.

Dengan inovasi yang dibuat oleh mahasiwa M. Nur ini berhasil menjadi juara dalam lomba Karya Ilmiah diberbagai event. Sekarang dia menjadi tutor di salah satu sekolah Madrasah Aliyah Negeri di Kota Matram hanya untuk mengajarkan anak-anak siswa membuat power bank dari tenaga batrai ini.

Harapannya kepada pemerintah adalah mendapatkan bantuan dalam pengerjaan karyanya. Menurutnya, karyanya ini masih banyak kekurangan yang harus disempurnakan lagi untuk kedepannya dan berkeinginan untuk diproduksi masal sehingga pemanfaatan energi yang seperti ini bisa dilakukan sehingga bisa menghemat energi listrik.

Yas Arman Prayatna, sekertaris bidang kaderisasi PC PMII Mataram, mahasiswa akhir IKIP Mataram

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tegal, Pondok Pesantren, Kiai PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 18 Desember 2017

Mustasyar PBNU: NU Tidak Berpolitik Praktis

Kudus, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Mustasyar PBNU KH Sya’roni Ahmadi meminta jajaran syuriah dan tanfidziah menjelaskan hubungan Nahdlatul Ulama dan partai politik secara benar dan utuh. Sebab, hingga kini masih ada penilaian sebagian kalangan bahwa NU masih terlibat kegiatan dengan partai politik.

“Harus kita tegaskan NU tidak berpolitik praktis, tetapi banyak warga NU berada di berbagai partai politik,” ujar Kiai Sya’roni -sapaan akrab KH Syaroni Ahmadi, pada acara peringatan khaul KH Abdurrahman Wahid dan Koordinasi PCNU kabupaten Kudus di Aula kantor PCNU, Ahad (16/1).

Mustasyar PBNU: NU Tidak Berpolitik Praktis (Sumber Gambar : Nu Online)
Mustasyar PBNU: NU Tidak Berpolitik Praktis (Sumber Gambar : Nu Online)

Mustasyar PBNU: NU Tidak Berpolitik Praktis

Menurut Kiai Sya’roni, penjelasan kedudukan NU-parpol sangat mendesak dilakukan sehingga warga Nahdliyyin tidak mengalami kebingungan. Kiai Kharismatik asal Kudus ini mencontohkan, di daerah Jepara ada sebuah keinginan dari beberapa aktifis parpol yang ingin mengganti nama Muslimat NU dengan Wanita Persatuan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Meski hal tersebut tidak terwujud, namun itu menjadi gambaran akibat kurang paham kedudukan NU dengan  parpol. Ini tugas pimpinan NU untuk menerangkan  yang benar,” tegasnya. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain itu, tambah Kiai Syaroni, para elit NU tidak perlu membawa kebesaran organisasi dalam kegiatan politik praktis. Karena hal itu, akan menyulitkan Nahdlatul ulama dalam memperjuangkan ummat.

“Kalau NU ikut-ikutan berpartai, maka akan menjadi pembenaran bahwa NU masih punya hubungan dengan partai politik tertentu. Sehingga akan sangat sulit dalam memberi nasehat kepada warga NU,” Tandasnya seraya mencontohkan kongres Ansor di Surabaya yang sebagian besar kandidat ketua umum adalah  politisi parpol.

Didepan ratusan Syuriah Dan Tanfidziah MWC dan Ranting se-Kudus itu, Kiai Sya’roni juga memberi wejangan dalam mengelola Nahdlatul Ulama harus mantap memimpin dan disenangi anggotanya.

“Sebagai pimpinan harus bisa menyenangkan anggotanya baik melalui sikap maupun program-programnya sehingga semangat berjamiyah selalu tumbuh dan berkembang di kalangan Nahdliyin,” ujarnya. (adb)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tegal, Nasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 15 Desember 2017

Gusdurian Lombok dan Lakpesdam NU Mataram Gelar Diskusi Lintas Etnis

Mataram, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Bersama jaringan lintas agama dan kelompok etnis, Gusdurian Lombok bersama Lakpesdam NU Mataram telah menggelar diskusi dalam rangka peringatan Hari Toleransi Internasional di Kedai Araq-Araq Doang, Rabu (16/11).

Berbagai kegiatan dilakukan dalam rangka peringatan Hari Toleransi yang diinisiasi oleh Seknas Jaringan Gusdurian seperti kampanye toleransi, aksi simpatik, baksos, diskusi, bedah buku, dan kegiatan kemasyarakatan lainnya.

Gusdurian Lombok dan Lakpesdam NU Mataram Gelar Diskusi Lintas Etnis (Sumber Gambar : Nu Online)
Gusdurian Lombok dan Lakpesdam NU Mataram Gelar Diskusi Lintas Etnis (Sumber Gambar : Nu Online)

Gusdurian Lombok dan Lakpesdam NU Mataram Gelar Diskusi Lintas Etnis

Gusdurian Lombok ambil bagian dalam even ini dengan menggelar diskusi lintas iman, kunjungan rumah ibadah serta kegiatan kemasyarakatan lainnya, kata Kordinator Gusdurian Lombok Fairus Zabadi di Mataram, Jumat (18/11).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kita awali kegiatan peringatan Hari Toleransi dengan menggelar diskusi lintas iman dan etnis, sebagai sarana membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya ruang dialog yang semakin hari kian jarang dilakukan.

"Melalui diskusi inilah diharapkan akan terbuka ruang dialog yang akan melahirkan rasa saling memahami dan bertolernsi dengan perbedaan yang ada".

Dengan begitu lanjutnya, akan terbangun suasana kebatinan yang kuat untuk bergotongroyong saling membantu dan saling melindungi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Paox Ibeng tokoh budayawan Lombok yang didaulat sebagai narasumber pada diskusi tersebut mengatakan bahwa Indonesia ini hadir karena keberagaman. Untuk itu menjadi kewajiban kita untuk menjaga dan merawat itu sebagai sebuah kekuatan.

Ia mengajak hadirin untuk harus optimis bahwa Bhineka Tunggal Ika adalah modal dan kekuatan masyarakat untuk mempertahankan bangsa ini. Ia berharap, peserta yang hadir di sini tidak usah takut dengan kelompok-kelompok yang intoleran yang suka menebar kebencian kepada sesama.

"Kita punya Bhineka Tunggal Ika sebagai kekuatan untuk melawan mereka. Maka dari itu, kita harus optimis dengan keberagaman yang ada. Itu adalah kekuatan kita menjaga bangsa ini,” tegas pria berambut gimbal itu.

Pada diskusi ini, Ketua Lakpesdam NU Mataram Muhammad Jayadi memaparkan hasil pemantauan kasus-kasus konflik kebebasan beragama yang terjadi di Nusa Tenggara Barat dalam kurun waktu 2015-2016.

Setidaknya ada 15-20 kasus konflik kebebasan beragama yang terjadi di NTB menurut catatan Lakpesdam NU Mataram.

Diskusi ditutup dengan acara doa bersama sebagai pernyataan solidaritas kepada Intan Olivia yang merupakan korban serangan bom di Gereja Oikumene, Samarinda. (Hadi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Internasional, Tegal, Jadwal Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 09 Desember 2017

NU Mimika Manfaatkan Ramadhan dengan Gelar Safari

Mimika, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Memasuki malam 16 Ramadhan tahun ini, kegiatan Buka Bersama dan Safari Ramadhan PCNU Mimika diselenggarakan di Mushalla Ikhlasul Amal Kampung Semeru SP6 Naeba Muktipura, Distrik Iwaka, Mimika.

Wakil Ketua PCNU, Sugiarso dan Ketua JQH Ust Hasyim Asyari dan Tim Safari Ramadhan PCNU Mimika lainnya mengawali kegiatan dengan berkunjung di rumah Ketua Takmir, Hasyim Asyari.?

NU Mimika Manfaatkan Ramadhan dengan Gelar Safari (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Mimika Manfaatkan Ramadhan dengan Gelar Safari (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Mimika Manfaatkan Ramadhan dengan Gelar Safari

"Hari ini dua Hasyim Asyari bertemu semoga bisa meneladani pendiri NU, KH Hasyim Asyari. Tafaulan nama semoga barokah untuk NU," urai Sugiarso. Berbagai hal masalah ke-NU-an dibicarakan menunggu waktu Magrib. Akhirnya diusulkan untuk melakukan kegiatan NU yang rutin

"Bekerja itu tidak perlu terlalu ngoyo di ladang atau di pasar. Kita ini kurang keseimbangan dengan doa sehingga hidup kita ini begini begini saja," tegas Ketua Takmir, Hasyim Asyari.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Karena itu kita mulai rutinan istigotsah tiap malam Ahad legi. Ini usaha kita untuk meminta agar urusan kita dan keaswajaan kita semakin mudah," lanjutnya.

Selanjutnya pada acara ceramah tarawih di Mushalla Ikhlasul Amal Kampung Sugiarso mengingatkan jamaah agar tidak sibuk mencari nafkah hingga lupa mendidik anak anak

"Jangan kita terpengaruh opini orang sekolah ini favorit karena mahal ada ini-itu, namun kita tak ? meneliti pahamnya serta orang orangnya. Yang paling aman bersekolah di Al Maarif karena ini milik NU," terang Sugiarso.

Sementara itu, ust Hasyim Asyari mengingatkan jangan sampai anak melawan orang tua. "Kita sedekah buka bersama dan ngaji ini dibilang haram, bahaya. Anak tidak mau diajak tahlilan, bahaya.”

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dijelaskannya, sekarang dunia digenggaman. HP ini isinya lengkap. Ngaji yang keras tinggal klik saja. “Mari kita berjamaah dalam NU agar selamat dunia akhirat karena NU ini didirikan ulama warid yang sanadnya sambung ke Rasulullah Saw," urai ust Hasyim. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tegal, Santri, Daerah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Warga Mojokerto Padati Haul ke-13 KH Basyarudin Ismail

Mojokerto, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Haul ke-13 pendiri pesantren Darul Hikmah KH Basyarudin Ismail, sekaligus tokoh agama dan masyarakat Mojokerto, diikuti ribuan masyarakat dan santri Mojokerto, Rabu (14/5). Sejak pagi kompleks pesantren di Kedungmaling kecamatan Sooko, Mojokerto, sejumlah kegiatan digelar seperti khotmil Qur’an, tahlil, dan istighotsah.

Warga Mojokerto Padati Haul ke-13 KH Basyarudin Ismail (Sumber Gambar : Nu Online)
Warga Mojokerto Padati Haul ke-13 KH Basyarudin Ismail (Sumber Gambar : Nu Online)

Warga Mojokerto Padati Haul ke-13 KH Basyarudin Ismail

Tampak hadir dalam haul ini pengasuh pesantren Tahfidzul Qur’an kota Mojokerto KH Hafidz. Haul ini ditutup dengan taushiyah yang disampaikan Rais Syuriyah PCNU Mojokerto KH Chusain Ilyas.

“Kegiatan semacam ini rutin diselenggarakan setiap tahun. Tahun ini sengaja digelar agak berbeda dan lebih meriah tanpa meninggalkan esensi haul,” kata ketua panitia haul Rianto.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Masih menurut Rianto, haul tahun-tahun sebelumnya biasanya diperingati para santri yang berjumlah ratusan. Sedangkan tahun ini haul juga melibatkan ribuan warga Mojokerto yang turut mendoakan almarhum.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

KH Basyarudin Ismail adalah seorang yang gigih menyebarkan Islam di Mojokerto khususnya di kawasan Sooko. Ia tokoh yang disegani masyarakat.

Sementara alumni pesantren Darul Hikmah Adam Faisal mengatakan, ketika para tokoh dan ulama masih berdebat perihal sekolah formal di pesantren, Kiai Basyarudin menjadi orang pertama di Mojokerto yang mengawali pendirian pendidikan formal mulai sekolah dasar hingga aliyah.” (Iqbal/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam, Olahraga, Tegal PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 04 Desember 2017

Ali Masykur Musa: Di Era Milenial, Tantangan NU Sangat Berat

Banyuwangi, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Perubahan zaman yang demikian cepat dan di luar prediksi banyak kalangan harus disikapi dengan bijak. Salah satunya lewat mencari formula agar keberadaan Nahdlatul Ulama bisa lestari dengan tidak semata bangga atas jumlah warga yang demikian banyak.

Ali Masykur Musa: Di Era Milenial, Tantangan NU Sangat Berat (Sumber Gambar : Nu Online)
Ali Masykur Musa: Di Era Milenial, Tantangan NU Sangat Berat (Sumber Gambar : Nu Online)

Ali Masykur Musa: Di Era Milenial, Tantangan NU Sangat Berat

"Kita sudah memasuki era milenial, karenanya gerakan dan khidmat NU juga harus menyesuaikan diri dengan tantangan yang ada," kata Ali Masykur Musa, Sabtu (4/11).  

Ali Masykur yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) mengingatkan hal tersebut pada diskusi panel yang diselenggarakan di Pendopo Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan sebagai pembuka pada Konferensi Wilayah ISNU Jatim yang berlangsung sejak hari ini hingga besok.

Di era milenial itu, ada kecenderungan anak muda tidak lagi gemar membaca. "Karenanya dakwah NU, termasuk di dalamnya para sarjananya juga harus mengikuti zaman yang telah berubah tersebut," katanya di hadapan para fungsionaris ISNU se-Jawa Timur.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut mantan Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII tersebut, strategi gerakan dakwah milenial menjadi pilihan yang tidak dapat dihindarkan. "Bila tidak, maka jangan harap NU akan memiliki peran di kemudian hari," tandasnya.

"Sudah saatnya kita meninggalkan kebanggaan hanya lantaran memiliki jamaah yang besar, tapi peranannya kecil," pesannya. Termasuk kebanggaan dengan identitas kultural seperti shalawatan, terbangan, manakiban dan sejenisnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bagi pria yang tampil bersama Ahmad Suaedy tersebut, di sinilah tantangan berat yang dihadapi NU. "Menjadi warga NU, termasuk di dalamnya ISNU sangatlah berat," ungkapnya. Karenanya, bagaimana dakwah di era milenial harus segera dirumuskan, lanjutnya.

Yang juga tidak kalah penting adalah bagaimana menghadirkan NU tidak semata dalam halaqah atau perkumpulan. "Saatnya NU juga menonjol dalam harakah atau gerakan, dan ini yang lemah di NU," tegasnya.

Tantangan berat lainnya khususnya ketika NU berhadapan dengan mahasiswa. "Saat ini banyak mahasiswa yang lebih memilih gerakan radikal. Karenanya menghadirkan NU dengan tantangan milenial seperti ini sebagai tantangan utama," sergahnya.

Kendati demikian, bekas anggota Badan Pemeriksa Keuangan tersebut menyerahkan formula terbaik dalam menjawab tantangan yang ada. "Silakan diputuskan apa langkah terbaik yang bisa dilakukan para sarjana pada sidang-sidang yang dilaksanakan saat forum konferensi kali ini," katanya.

PW ISNU Jatim menyelenggarakan konferesi yang diselenggarakan 4 hingga 5 Nofember. Pembukaan dilangsungkan di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, sedangkan sejumlah sidang diselenggarakan di Gedung Balai Diklat kota setempat. (Ibnu Nawawi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah RMI NU, Tegal PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 03 Desember 2017

Meneladani Para Wali, Media Siber Bisa Jadi Alat Dakwah

Tangerang Selatan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia, Mahasiswa Ahlit Thariqah Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyyah (Matan) Cabang Ciputat menggelar diskusi di Kafe Kuy, Jl. Ir. H. Juanda, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (16/8), dengan tema “Religiusitas dalam Media Siber, Menggapai Cahaya Kemerdekaan”.

KH Ahmad Shodiq sebagai narasumber pada kesempatan tersebut mengingatkan bahwa siber itu sangat penting. Hal ini mengingatkannya pada para wali dulu yang berdakwah menggunakan berbagai media sebagai alat penyampainya.

Meneladani Para Wali, Media Siber Bisa Jadi Alat Dakwah (Sumber Gambar : Nu Online)
Meneladani Para Wali, Media Siber Bisa Jadi Alat Dakwah (Sumber Gambar : Nu Online)

Meneladani Para Wali, Media Siber Bisa Jadi Alat Dakwah

“Siber sebagai alat penting, karena para awliya kita bermain alat,” ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Siber saat ini menurutnya seperti syairnya Syaikh Hamzah Fansuri. Penulis Zinatul Muwahhidin itu sangat menginspirasi para sastrawan Indonesia. Mengutip Abdul Hadi WM, sastrawan saat ini tidak bisa lepas dari Hamzah Fansuri. Ketokohan Mursyid Tarekat Qodiriyah itu tidak diragukan lagi, mengingat Sunan Ampel saja menitipkan muridnya, yakni Sunan Derajat.

Hamzah Fansuri sebagai seorang sufi, menggunakan syair sebagai media dakwahnya. Hal ini dilanjutkan oleh Syamsuddin Al-Sumatrani dan Raja Ali Haji pada akhir abad ke-19. Sunan Bonang memainkan degung pada saat itu. Sunan Kalijaga memainkan wayang sebagai alatnya berdakwah. Maka Kiai Shodiq berkesimpulan, siber adalah alat dakwah layaknya alat-alat lainnya yang digunakan oleh para wali terdahulu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Posisi siber, saya kira sama dengan dulu para awliya,” ungkapnya.

Sementara itu, Syekh Berni Ahmad mengatakan, bahwa siber sebagai hilir, sedangkan hulunya adalah akhlak. “Media siber adalah hilir, sementara hulunya adalah akhlak,” ujar pria yang mengaku masih mutasyabih dengan murid Tarekat itu.

Senada dengan keduanya, pendiri Tasawuf Underground Abdul Halim Ambiya mengutip pernyataan, ath-thariqatu khoirun minal madah, metode itu lebih penting daripada materi. “Kalau anak pesantren tidak masuk di medsos, bahaya!” tegasnya.

Pria yang berbaiat tarekat Qadiriyah Naqsabandiyah kepada Abah Anom itu mengingatkan, bahwa para pemuda yang bertarekat harus masuk ke dunia siber itu dengan menggunakan bahasa-bahasa anak zaman sekarang. “Pemuda bertarekat harus masuk dengan bahasa gaul,” ujarnya.

Lain halnya dengan Kapolsek Ciputat Kompol. Tatang Syarif. Pria yang tinggal menunggu waktu purnanya itu mengingatkan agar para pemuda Islam menjaga NKRI, sebab negara Indonesia ini didirikan oleh orang-orang Islam. Dari sembilan panitia inti persiapan kemerdekaan Indonesia, delapan di antaranya orang Islam.

“Mari, kita jaga NKRI!” kata polisi yang mengaku sempat tinggal di pesantren selama enam bulan itu.

Kegiatan ini diawali dengan dzikiran dan maulidan bersama diiringi hadrah Himpunan Qari-Qariah Mahasiswa (HIQMA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain itu, para peserta datang dari berbagai latar belakang organisasi di Ciputat. (Syakir NF/Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Fragmen, Tegal, Pesantren PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 01 Desember 2017

Ketika Para Guru Jadi Petugas Upacara

Subang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Upacara apel senin pagi di MTs dan MA Terpadu Daarul Ikhlash (MTs-MA TDI) Caracas, Kalijati, Subang, Jawa Barat terlihat berbeda dari biasanya, sebab para petugas upacara yang biasanya diisi oleh para pelajar kali ini diisi oleh para dewan guru, Senin (1/9)

Ketika Para Guru Jadi Petugas Upacara (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketika Para Guru Jadi Petugas Upacara (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketika Para Guru Jadi Petugas Upacara

Para petugas upacara tak biasa ini terdiri dari para pengajar yang biasanya mengisi mata pelajaran Aqidah-Akhlak, Biologi, Bahasa Inggris, Qur’an-Hadits, PKn, dan seni budaya. Menurut Fatah Yasin Ekayana, selaku Ketua Umum Yayasan Islamic Center Daarul Ikhlas (Yicdai) yang menaungi MTs dan MA TDI mengungkapkan bahwa kegiatan upacara ini merupakan salah satu terobosan manajamen yayasan.

"Pertama, tujuannya adalah memberikan contoh kepada para siswa, kedua yaitu penyegaran agar dalam upacara kita tidak terjebak pada siswa saja, ketiga agar guru bisa napak tilas ketika dulu masih menjadi siswa dan yang keeempat menjadikan sekolah berkarakter bahwa karakter harus tumbuh dari guru," papar Fatah yang juga Pengurus MWCNU Kalijati ini

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rencananya, tambah alumni Uninus Bandung ini, dalam satu semester upacara seperti ini minimal dilaksanakan? satu kali. "Upacara ini kita latihannya satu kali, kemarin," tuturnya.

Sementara itu, Evi Haryati, siswa kelas 12 MA TDI mengungkapkan bahwa upacara kali ini sangat spesial bahkan para dewan guru yang bertugas tidak kalah dengan para siswanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Keren, sejak kelas 1 SD sampai kelas 12 aliyah baru kali ini saya lihat upacara petugasnya guru semua, ini sangat kreatif, inovatif dan juga menyegarkan," ujar Evi yang juga aktivis Ikatan Pelajar Putri Nu (IPPNU) Kalijati ini. (Aiz Luthfi/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tegal, Kajian Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 25 November 2017

Rapat Pleno PBNU Sepakati "Ahlul Halli wal Aqdi"

Wonosobo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Rapat Pleno PBNU di Pondok Pesantren Universitas Sains Al-Qur’an (Unsiq), Wonosobo, Sabtu-Ahad (7-8/9) akhirnya menyepakati perlunya NU kembali menerapkan sistem permusyawaratan antar ulama sepuh melalui ahlul halli wal aqdi.

Sistem ahlul halli wal aqdi menghendaki pergantian pimpinan NU tidak melalui pemilihan langsung oleh peserta muktamar dengan mekanisme suara terbanyak, tetapi melalui permusyawaratan ulama.

Rapat Pleno PBNU Sepakati Ahlul Halli wal Aqdi (Sumber Gambar : Nu Online)
Rapat Pleno PBNU Sepakati Ahlul Halli wal Aqdi (Sumber Gambar : Nu Online)

Rapat Pleno PBNU Sepakati "Ahlul Halli wal Aqdi"

Usulan penetapan ahlul halli wal aqdi ini disampaikan oleh dua komisi sekaligus, yakni komisi organisasi dan komisi rekomendasi. Semua peserta rapat pleno menyatakan setuju diterapkannya kembali sistem ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rancangan tentang Penerapan Sistem Ahlul halli wal aqdi akan dikaji oleh tim yang dibentuk oleh PBNU. Diharapkan pada saat Munas atau Muktamar yang akan datang sudah menjadi rumusan yang siap disahkan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain ahlul halli wal aqdi, dalam sidang pleno penetapan hasil sidang-sidang komisi yang dihadiri pengurus lengkap, termasuk KH Sahal Mahfudh, KH Musthofa Bisri, KH Said Aqil Siroj juga menyepakati perlunya restrukturisasi organisasi sebagai kelanjutan dari keputusan "Kembali ke Khittah NU 1926".

“Sebagai konsekwensi kembali ke Khittah 1926 untuk menjadikan NU sebagai? sebuah harakah yang efektif dan dinamis, maka selain mengubah pola pikir serta mekanisme pemilihan pimpinan juga perlu mengubah secara mendasar struktur organisasinya,” demikian dalam keputusan komisi organisasi yang telah disepakati.

Struktur organisasi NU selama ini masih paralel dengan sistem administrasi pemerintahan, mulai dari pusat, wilayah serta kabupaten dan camat. Restrukturisasi dimaksud mengusulkan struktur NU berbasis warga dan program. (A. Khoirul Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahlussunnah, Tegal, Internasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 24 November 2017

Dandim Tasikmalaya: Tujuan TNI dan Ansor Itu Sama, Mempertahankan NKRI

Tasikmalaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0612 Tasikmalaya, Letnan Kolonel Kavaleri Puji Santoso dianugerahi Pimpinan Cabang Banser Kota Tasikmalaya sebagai Dewan Kehormatan Banser.

Penganugerahan dilakukan secara simblis dengan memberikan seragam kebesaran Banser pada Letkol? Kav? Puji Santoso di Makodim 0612 Tasikmalaya, Jalan Oto Iskandar Dinata, Senin (2/5).

Dandim Tasikmalaya: Tujuan TNI dan Ansor Itu Sama, Mempertahankan NKRI (Sumber Gambar : Nu Online)
Dandim Tasikmalaya: Tujuan TNI dan Ansor Itu Sama, Mempertahankan NKRI (Sumber Gambar : Nu Online)

Dandim Tasikmalaya: Tujuan TNI dan Ansor Itu Sama, Mempertahankan NKRI

Selanjutnya, GP Ansor dan Banser mengundang Letkol Puji untuk memberikan arahan sekaligus membuka acara Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Banser pada Kamis (5/5) lusa di Ponpes KH Engking Cidahu Kecamatan Tamansari.

Dandim kelahiran Magetan Jawa Timur ini pun begitu bangga dengan Banser. Menurutnya Banser maupun Ansor satu tujuan dalam mempertahankan NKRI.

"Tujuan lahirnya TNI dan Banser atau Ansor itu sama. Kita memiliki ideologi sama bagaimana mempertahankan NKRI," kata Puji dihadapan Ketua PC GP Ansor Kota Tasikmalaya Ricky Assegaf dan Komandan Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Banser, Ujang Haedar beserta Sekretaris Ansor Husna Mustofa.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ricky Assegaf mengatakan tugas utama Banser salah satunya bela negara. Banser memiliki tanggung jawab menjaga dan menjamin keutuhan bangsa dari segala ancaman, hambatan dan gangguan pada NKRI.

"Maka dengan segala hormat, kami memberi kehormatan kepada Pak Dandim untuk menjadi anggota dewan kehormatan Banser di Kota Tasikmalaya," ujar Ricky.

Dandim Letkol Kav Puji Santoso langsung mengenakan seragam kebesaran Banser. Ia terus mengenakan sampai melepas pengurus Ansor dan Banser meninggalkan lokasi Makodim. (Nurjani/Zunus)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Internasional, Hikmah, Tegal PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 04 November 2017

Imam Al-Amin Beirut Apresiasi Kiprah PCINU Lebanon

Beirut, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Jumat (24/11) pagi bakda shubuh, di jantung kota Beirut, tepatnya di Aula Masjid Muhammad al-Amin, para kader Nahdliyyin yang tersebar di seluruh penjuru Lebanon berkumpul. Mereka menghadiri program pengajian bersanad dalam acara rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam yang digelar PCINU Lebanon.

Dalam pengajian kali ini, kitab dibacakan oleh Samahatissyeikh Amin al-Kurdi yang merupakan Aminul Fatwa otoritas keagamaan tertinggi di Lebanon, sekaligus Imam Masjid Al-Amin Beirut, Lebanon.

Imam Al-Amin Beirut Apresiasi Kiprah PCINU Lebanon (Sumber Gambar : Nu Online)
Imam Al-Amin Beirut Apresiasi Kiprah PCINU Lebanon (Sumber Gambar : Nu Online)

Imam Al-Amin Beirut Apresiasi Kiprah PCINU Lebanon

Bukan hanya kalangan akademisi Nahdliyyin Indonesia saja, kegiatan juga dihadiri oleh para akademisi dan murid-murid syekh Amin sendiri. Sekitar lebih dari 70 peserta memadati ruangan basement 1 yang disediakan oleh imarah masjid dari awal pengajian hingga hampir memasuki waktu shalat Jumat.

Lamanya waktu tersebut guna mengkhatamkan kitab Asy-Syamail al-Muhammadiyyah karya imam besar At-Tirmidzi.

Selain program pengajian ijazahan kitab ini, PCINU Lebanon juga mengadakan semacam ihtifal atau perayaan dan pembacaan maulid dibai yang akan bekerjasama dengan KBRI Beirut sebagai tuan rumah nantinya dengan mengundang seluruh warga negara Indonesia dan masyayekh yang ada di Lebanon.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Syaikh Amin al-Kurdi sangat mengapresiasi rangkaian program ini dan juga bangga bisa bekerjasama dengan salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia. Ia mengatakan pernah berkunjung ke Indonesia dalam acara International Summit of Islamic Leaders di Jakarta pada tahun 2016 silam. Bahkan ia juga mendatangi Kantor Pengurus Besar NU di Jakarta.

Syaikh Amin juga bekerjasama dengan KBRI Beirut dalam ihwal pendidikan. Terhitung saat ini atas kerja sama tersebut, sekitar 20 mahasiswa bisa meneruskan studi baik di jenjang S1 maupun S2 di bawah Yayasan Darul Fatwa yang merupakan otoritas keagamaan tertinggi di Lebanon.

Selain itu, tahun ini akan kembali datang mahasiswa dari Indonesia di Lebanon yang melanjutkan melalui yayasan tersebut.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Syaikh Amin berharap agar bisa bekerjasama lebih lanjut dengan organisasi Nahdlatul Ulama, serta bisa menyesuaikan program-program yang nantinya bisa menyejahterakan kader-kader Nahdliyyin di Lebanon, khususnya dalam hal pendidikan dan keagamaan. 

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tegal, Ubudiyah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 25 September 2017

Apple Store Sediakan Aplikasi Gratis Baca Qur’an dengan Benar

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sebuah aplikasi Al-Qur’an terbaru untuk membantu orang membaca Qur’an dengan benar sekarang tersedia di Apple App Store.

Aplikasi yang dinamakan “Membaca dengan Benar” dikembangkan oleh the Qur’an Recital and Memorization Society di Jeddah dan dilaunching baru-baru ini oleh Menteri Urusan Pembinaan Islam dan Wakaf Saudi Arabia Sheikh Saleh bin Abdulaziz bin Mohammed Al Al-Sheikh.

Apple Store Sediakan Aplikasi Gratis Baca Qur’an dengan Benar (Sumber Gambar : Nu Online)
Apple Store Sediakan Aplikasi Gratis Baca Qur’an dengan Benar (Sumber Gambar : Nu Online)

Apple Store Sediakan Aplikasi Gratis Baca Qur’an dengan Benar

Abdul Aziz Hanafi, kepala organisasi tersebut di Jeddah, mengatakan Apple bersedia bekerjasama dan menyambut software tersebut. “Aplikasi ini tersedia secara bebas di app store, bagi mereka yang menggunakan iPad, iPhone and iMac computer. Siapapun dapat menggunakan software ini,” jelasnya. 

Dia mengatakan, software ini akan merekam bacaan Qur’an ayat tertentu, yang kemudian dikirim ke website milik milik organisasi tersebut, dimana seorang guru akan mereview bacaan tersebut, lalu memberikan panduan. Pengguna akan menerima umpan balik dalam 30 menit.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk sementara software ini hanya tersedia dalam versi Arab “Kami bermaksud memperluas aplikasi ini dalam banyak bahasa dalam berbagai platform dalam waktu singkat. Akan tersedia versi Inggris, Urdu, Tagaloc, Mynmar, dan Turki.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Juga akan tersedia dalam platform Adroid, sehingga dapat didownload di smartphone Samsung, Nokia dan Sony,” katanya.

Dalam wawancaranya dengan Arab News, dia mengatakan, 1000 orang telah lulus dalam kursus ini. “Komunitas kita adalah sebuah organisasi payung yang terdiri dari 170 organisasi lain dari berbagai bagian di Arab Saudi dan dengan beberapa universitas,” katanya.

Komunias ini dikenal sebagai “khayrukum,” atau “mereka yang terbaik.” Frasa ini diambil dari perkataan Rasulullah “Yang terbaik diantara kamu adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkan kepada yang lain.” 

Dia mengatakan bahwa organisasinya mengajar 53.000 dalam tingkatan nasional, termasuk 15-20 ribu anak-anak ekspatriat yang tidak  dapat berbahaya Arab. (islam.ru/mukafi niam)

Foto: Islam.ru

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tegal, Bahtsul Masail PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 17 Agustus 2017

Gus Dur Bapak Islam Otentik

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pemikiran Ketua PBNU periode 1984-1999 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tercerai-berai di berbagai tempat, koran dan buku. Sehingga pemikiran Presiden keempat Republik Indonesia ini belum ditemukan benang merahnya.

“Namun, setelah membaca buku berjudul “Humanisme Gus Dur: Pergumulan Islam dan Kemanusiaan” benang merah itu kemudian ketemu,” kata Dr H Abdul Aziz, M.A., pada bedah buku karya Syaiful Arif, alumnus Pesantren Ciganjur, yang dihelat di hotel Akmani, Jl. KH Wahid Hasyim No. 91, Jakarta (12/11), siang.

Gus Dur Bapak Islam Otentik (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Dur Bapak Islam Otentik (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Dur Bapak Islam Otentik

Menurut peneliti utama Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI ini, ada hal menarik dari Gus Dur, setidaknya dari buku karya Gus Dur, Islamku-Islam Anda-Islam Kita.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Keunikan dan otentisitas Gus Dur, kata dia, lahir karena keislamannya yang tak banyak bisa dirasakan oleh orang lain. Dalam konteks ini, Gus Dur mencari dari berbagai referensi lalu menemukan keislamannya yang otentik itu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Bagi saya, otentisitas pemikiran Gus Dur sangat kentara. Pemikiran beliau yang genuine dan melampaui zamannya bisa dirasakan dari elaborasi mendalam buku ini. Maka, tak berlebihan kiranya jika saya menyebut Gus Dur sebagai bapak Islam Otentik. Bukan Islam Liberal,” tegas Aziz.

Buku tentang pemikiran Gus Dur ini, lanjut Aziz, seolah membawa pembacanya ke kedalaman pemikiran penulisnya yang sangat mengidolakan Gus Dur. Hal ini wajar mengingat penulisnya merupakan santri langsung kiai yang presiden ini.

Artinya, tambah dia, bahwa penulisan buku ini cenderung subjektif dan debatable, misalnya, aliran humanisme apa yang dijadikan pisau analisis penulis dalam merangkai pemikiran Gus Dur.

“Saya sangat apresiate kepada penulis yang telah menulis buku bergizi ini. Tak banyak yang bisa menulis hal yang sangat mendasar. Saya rasa tak banyak yang mampu menulis buku seperti karya Arif. Saya berharap, penulis buku ini terus menulis tak hanya sosok Gus Dur. Namun, juga tokoh Islam lainnya dari lintas organisasi,” pungkas Aziz. (Ali Musthofa Asrori/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah, Tegal, AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 06 Agustus 2017

LKKNU Gelar Seminar Nasional Kependudukan

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Pusat Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengadakan seminar nasional di Hotel Balairung, Jakarta, Sabtu (6/7).

LKKNU Gelar Seminar Nasional Kependudukan (Sumber Gambar : Nu Online)
LKKNU Gelar Seminar Nasional Kependudukan (Sumber Gambar : Nu Online)

LKKNU Gelar Seminar Nasional Kependudukan

Seminar sehari kali ini mengusung tema "Revitalisasi Pembangunan Kependudukan dan Pemberdayaan Keluarga Menuju Pencapaian MDGs 2015". Secara resmi acara dibuka Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.

Hadir dalam kesempatan ini Jose Ferraris dari UNFPA Representative untuk Indonesia, Ketua PP LKKNU Sultonul Huda, serta sejumlah pejabat dari Kementerian Kesehatan dan BKKBN.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sultonul Huda mengatakan, pembangunan kependudukan merupakan masalah penting yang harus ditangani secara sinergis antara BKKBN, pemerintahan daerah, dan masyarakat. Ormas seperti NU bisa terlibat di bidang keagamaan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Masyarakat kita menerima pengaruh yang sangat kuat dari nilai-nilai agama," ujarnya.

Menurut Sulton, isu kependudukan sangat jarang muncul di media. "Paling kalau ada di media online. Itu hanya bisa diakses orang menengah ke atas. Padahal BKKBN sasarannya adalah menengah ke bawah. Jadi harus ada yang menjembatani," katanya.

Penulis: Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tegal, Bahtsul Masail PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah