Tampilkan postingan dengan label RMI NU. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label RMI NU. Tampilkan semua postingan

Minggu, 25 Februari 2018

Umi Tanoh Abe, Pemilik Perpustakaan Tertua di Asia Tenggara Tutup Usia

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah?

. Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun… Umi Tanoh Abe atau Hj Romani binti Mahmud tutup usia pada Jumat (1/9) sekitar pukul 22.00 di. Alhmarhumah mengembuskan napas terakhir di RSUZA, Banda Aceh.

Kabar duka tersebut diterima PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah dari media ssosial. Kemudian mengkonfirmasinya kepada Sekretaris PCNU Aceh Besar Al-Munzir. “Betul, Umi Tanoh Abe meninggal. PCNU Aceh Besar dan segenap warga NU Aceh turut berbela sungkawa,” katanya, Sabtu (2/9). ? ?

Umi Tanoh Abe, Pemilik Perpustakaan Tertua di Asia Tenggara Tutup Usia (Sumber Gambar : Nu Online)
Umi Tanoh Abe, Pemilik Perpustakaan Tertua di Asia Tenggara Tutup Usia (Sumber Gambar : Nu Online)

Umi Tanoh Abe, Pemilik Perpustakaan Tertua di Asia Tenggara Tutup Usia

Umi Tanoh Abe merupakan istri dari almaghfurlah Abu Dahlan Tanoh Abe, salah seorang tokoh NU Aceh yang tinggal di Kabupaten Aceh Besar.?

Umi Tanoh Abe mewarisi perpustakaan berlimpah dari leluhur suaminya. Perpustakaan itu menyimpan ribuan kitab ulama-ulama Aceh dan ulama luar dari abad ke-16 sampai 19. Peniliti dari sekitar 81 negara telah menyambangi perpustakaan itu.

Menurut Al-Munzir, perpustakaan Umi Tanoh Abe merupakan terbesar dan tertua di Asia Tenggara. Sebab tak ada perpustakaan pribadi setua dan selengkap Tanoh Abe.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pada tahun 2016, PBNU mengirimkan tim untuk melacak jejak-jejak Islam di Nusantara. Salah satu tujuan tim itu adalah meneliti perpustakaan itu.?

Semoga arwah almarhumah diterima di sisi Allah dan semoga keturunan Umi Tanoh Abe menjaga perpustakaan yang sangat berharga bagi khazanah Islam Nusantara itu. (Abdullah Alawi) ?

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian, RMI NU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 31 Januari 2018

Organisasi Pelarangan Senjata Kimia Raih Nobel Perdamaian

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Panitia hadiah Nobel Perdamaian baru saja mengumumkan bahwa Nobel Perdamaian tahun ini diberikan kepada Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).? Organisasi ini bertanggung jawab atas pemusnahan senjata kimia di Suriah.

Pengumuman dikeluarkan oleh Ketua Komite Nobel Norwegia, Thorbjorn Jagland di Oslo pada Jumat, 11 Oktober, seperti dilaporkan oleh BBC Indonesia.

Organisasi Pelarangan Senjata Kimia Raih Nobel Perdamaian (Sumber Gambar : Nu Online)
Organisasi Pelarangan Senjata Kimia Raih Nobel Perdamaian (Sumber Gambar : Nu Online)

Organisasi Pelarangan Senjata Kimia Raih Nobel Perdamaian

"Komite Nobel Norwegia memutuskan bahwa Hadiah Nobel Perdamaian 2013 diberikan kepada Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) atas kerja luas organisasi ini untuk memusnahkan senjata kimia," kata Jagland.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Organisasi yang bermarkas di Den Haag ini didirikan untuk menerapkan pemberlakuan konvensi Senjata Kimia pada 1997, salah satu traktat perlucutan paling berhasil. Belakangan OPCW menerjunkan tim inspektur untuk melaksanakan Klik pemusnahan senjata kimia di Suriah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dengan kemenangan ini maka OPCW berhak mengantongi medali emas dan hadiah uang US$1,25 juta sebagai hadiah paling bergengsi di antara hadiah Nobel lainnya.

Prediksi NRK

Hadiah akan diserahkan pada tanggal 10 Desember di ibukota Norwegia bertepatan dengan peringatan kematian pendiri Hadiah Nobel asal Swedia, Alfred Nobel. Hadiah Nobel didirikan pada 1895 atas dasar wasiat sang industrialis.

Pemenang Nobel Perdamaian tahun ini sesuai dengan ramalan lembaga penyiaran publik Norwegia NRK. Lembaga penyiaran tersebut sebelumnya memperkirakan hadiah akan diberikan kepada OPCW.

Bukan kali ini saja lembaga penyiaran Norwegia benar menebak pemenang Nobel Perdamaian. Tahun lalu NRK menyebut Uni Eropa adalah pemenang Nobel Perdamaian dan ternyata prediksi itu benar.

Sebelumnya dilaporkan calon-calon kuat penerima hadiah Nobel Perdamaian tahun ini antara lain adalah remaja Pakistan yang ditembak pada kepala oleh Taliban karena memperjuangkan hak-hak pendidikan perempuan, Malala Yousafzai dan ahli kandungan Denis Mukwege dari Republik Demokratik Kongo. (mukafi niam)

Foto BBC

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Budaya, RMI NU, Khutbah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 28 Januari 2018

Hukum Mewakilkan Penyembelihan Kepada Panitia Kurban

Sebagaimana diketahui, kurban pada saat ini sudah diatur dengan baik: mulai dari proses pencarian peserta kurban, pembelian hewan kurban, penyembelihan, dan distribusi daging kurban. Di kebanyakan daerah, pengurus masjid biasanya menjadi pihak yang bertanggung jawab untuk mewujudkan ini.

Model kepanitiaan seperti ini tentu sangat bermanfaat dan berguna. Terutama untuk pendistribusian daging kurban. Pasalnya bila dikelola secara personal, pendistribusiannya mungkin tidak merata dan tidak tepat sasaran.

Hukum Mewakilkan Penyembelihan Kepada Panitia Kurban (Sumber Gambar : Nu Online)
Hukum Mewakilkan Penyembelihan Kepada Panitia Kurban (Sumber Gambar : Nu Online)

Hukum Mewakilkan Penyembelihan Kepada Panitia Kurban

Namun bagaimana hukumnya bila penyembelihan hewan kurban tersebut diserahkan semuanya kepada panitia? Bukankah peserta kurban itu sendiri lebih utama untuk menyembelihnya? Anas bin Malik mengatakan:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Artinya, "Nabi SAW menyembelih sendiri dua ekor domba yang berwarna putih campur hitam dan bertanduk.”

Berdasarkan hadis ini, para ulama menyimpulkan bahwa penyembelihan hewan kurban seyogianya dilakukan sendiri oleh orang yang berkurban. Hal ini sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW. Ini sekaligus merupakan sifat tawaddu’ dan kerendahan hati Rasulullah SAW. Penyembelihan ini perlu dilakukan sendiri karena kurban termasuk bagian dari ibadah. Sangat diutamakan dalam beribadah dilaksanakan oleh orang yang bersangkutan dan tidak mewakilkannya kepada orang lain.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Al-Qasthalani dalam Irsyadus Sari mengatakan:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Ini menjadi dalil disyariatkan penyembelihan kurban dengan tangan sendiri, dengan syarat dia pandai menyembelihnya. Sebab kurban merupakan ibadah dan ibadah lebih utama dilakukan oleh pihak yang bersangkutan.”

Meskipun penyembelihan sendiri lebih diutamakan, hal ini bukan berarti jika diwakilkan kepada orang lain tidak diperbolehkan. Faktanya, memang tidak semua orang mampu menyembelih hewan kurban. Bagi yang tidak pandai menyembelih, mewakilkan kepada orang lain tentu lebih maslahat. Sebab jika ia memaksakan dirinya, padahal dia tidak pandai, ini akan berdampak buruk dan menyiksa hewan kurban.

Badruddin Al-‘Aini dalam ‘Umdatul Qari mengatakan:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Ulama menyepakati kebolehan mewakilkan penyembelihan kurban dan tidak ada keharusan menyembelihnya sendiri. Akan tetapi, ada satu riwayat dari madzhab Malik yang menyatakan tidak sah bila ia mampu menyembelihnya, sementara menurut kebanyakan pendapat madzhab Malik hukumnya makruh. Disunahkan bagi orang yang mewakilkan penyembelihan hewan kepada orang lain untuk menyaksikan prosesnya dan dihukumi makruh bila diwakilkan kepada wanita haidh, anak kecil, dan ahli kitab.”

Zakariya al-Anshari dalam Fathul Wahab berpendapat:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Disunahkan menyembelih hewan kurban sendiri bila ia pandai? menyembelihnya dan dianjurkan pula menyaksikan proses penyembelihannya bila diwakilkan, sebagaimana terdapat di riwayat Syaikhani (Bukhari-Muslim). Rasul berkata kepada Fatimah, ‘Pergilah untuk melihat penyembelihan hewan kurbanmu, karena pada tetes darah pertama akan diampuni dosamu yang telah berlalu’. Hadis ini diriwayatkan Hakim dan sanadnya shahih.”

Berdasarkan pemaparan di atas, penyembelihan hewan kurban lebih baik dilakukan sendiri, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW. Ini dianjurkan selama orang yang berkurban pandai dan mampu menyembelihnya sendiri. Apabila tidak mampu, diperbolehkan mewakilkannya kepada orang lain atau panitia kurban yang diamanahkan. Meskipun demikian, tetap disunahkan untuk melihat prosesnya dan mengikutinya hingga selesai.

Panitia kurban dalam hal ini misalnya pengurus masjid juga dituntut bijak untuk memberikan kesempatan bagi mereka yang berkurban untuk menyembelih sendiri kurbannya. Sementara distribusinya menjadi tanggung jawab panitia. Wallahu a’lam. (Hengki Ferdiansyah)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pondok Pesantren, Kyai, RMI NU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 26 Januari 2018

PMII Sidoarjo Deklarasikan Pilkada Damai, Tiga Paslon Tak Hadir

Sidoarjo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Acara deklarasi pilkada damai 2015 yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sidoarjo bertema "Pilkada Aman, Sidoarjo Nyaman" di aula LP Maarif Sidoarjo, Jumat (4/12), siang berjalan lancar namun tak sesuai harapan.

PMII Sidoarjo Deklarasikan Pilkada Damai, Tiga Paslon Tak Hadir (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Sidoarjo Deklarasikan Pilkada Damai, Tiga Paslon Tak Hadir (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Sidoarjo Deklarasikan Pilkada Damai, Tiga Paslon Tak Hadir

Ketua PC PMII Sidoarjo Gigin Anggi Zuarinsa menjelaskan, empat pasangan calon bupati dan wakil bupati Sidoarjo yang rencananya dihadirkan dalam acara tersebut tak semuanya hadir, hanya paslon nomor 3 (Saiful Ilah-Nur Ahmad Syaifudin) dari partai PKB saja yang hadir.

"Acaranya berjalan lancar tapi tak sesuai harapan. Karena paslon yang hadir cuma nomor 3 saja. Ada rasa kekhawatiran adanya justifikasi PMII mendukung salah satu paslon jika hanya satu paslon saja yang hadir, dan kami kecewa karena adanya kekhawatiran tersebut," cetus Gigin.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gigin menyatakan bahwa PMII Sidoarjo ingin berpartisipasi aktif dalam hajat besar yang menentukan pemimpin Sidoarjo 5 tahun ke depan. Dirinya berharap supaya pilkada Sidoarjo aman dan nyaman, sejak pelaksanaan pilkada hingga terpilihnya pasangan calon menjadi bupati dan wakil bupati Sidoarjo yang sah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"PMII Sidoarjo siap mengawal proses pilkada 9 Desember mendatang hingga siapa pun yang terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Sidoarjo, selama memegang amanah 5 tahun ke depan," tegas Gigin.

Pengawalan kebijakan-kebijakan pemimpin selanjutnya terus menjadi garapan PMII Sidoarjo. "Kami berharap semoga penyelenggara pilkada, aparat keamanan, media massa (wartawan) khususnya bisa menjaga stabilitas politik dan keamanan di Sidoarjo," harap Gigin.

Nampak hadir dalam acara itu, Ketua KPUD Sidoarjo M Zainal Abidin, Ketua Panwaslu Sidoarjo Ulul Azmi, Kodim Sidoarjo yang diwakili Danramil Tulangan, Polres Sidoarjo beserta tamu undangan lainnya.

Sementara itu, paslon nomor 1 (MG Hadi Sutjipto-Abdul Kholik) tak dapat menghadiri acara tersebut karena bersamaan dengan adanya acara kampanye akbar yang digelar di parkir timur Gelora Delta Sidoarjo. (Moh Kholidun/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah RMI NU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 22 Januari 2018

Asad Ali: NU Bela Minoritas dan Keadilan

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Nahdlatul Ulama (NU) selalu berada di barisan terdepan dalam hal-hal genting yang terjadi di tengah masyarakat. Dalam banyak kasus yang menyangkut kemanusiaan, NU tidak mau ketinggalan dalam mengawal proses kesadaran kemanusiaan yang tengah mekar di Indonesia.

Asad Ali: NU Bela Minoritas dan Keadilan (Sumber Gambar : Nu Online)
Asad Ali: NU Bela Minoritas dan Keadilan (Sumber Gambar : Nu Online)

Asad Ali: NU Bela Minoritas dan Keadilan

Ketegasan komitmen NU terhadap kemanusiaan, bukan tanpa risiko. Sejumlah ormas yang memiliki kesadaran rendah akan kemanusiaan, kerap tidak mendukung sikap NU. Mereka akan acuh saja bila NU bukan ormas Islam terbesar di Indonesia, bahkan di dunia.

“NU sebenarnya bukan membantu minoritas, tetapi rahmatan lil alamin, otomatis membela minoritas. Jadi kita membela keadilan dan menegakkan kebenaran. Siapapun yang dizalimi, tentu kita akan membela,” ujar Asad Said Ali, Wakil Ketua Umum PBNU dalam pidato sambutan seremoni pembukaan bakti sosial operasi 1200 penderita katarak, di RSCM, Jl. Salemba Raya, Jakarta Pusat, Kamis (10/5) lalu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pendapat Asad ini meluruskan Irwan Hidayat, Dirut PT Sido Muncul yang sebelumnya memberikan kata sambutan dalam acara yang sama. Dalam sambutannya, Irwan memuji GP Ansor, sebagai kumpulan pemuda NU yang dalam kiprahnya maju terdepan membela minoritas.

Bakti sosial ini terselenggara atas kerjasama Fatayat NU dengan RSCM, Perdami (Persatuan Dokter Mata Indonesia), dan PT SidoMuncul. Sekurangnya 120 orang memadati tempat acara berlangsung. Mereka terdiri jajaran pengurus Fatayat NU dan masyarakat yang peduli akan kesehatan masyarakat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Redaktur  : Syaifullah Amin

Penulis      : Alhafiz Kurniawan

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pertandingan, RMI NU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 12 Januari 2018

Permainan Edukatif Hasilkan Anak Pintar dan Kreatif

Demak, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah



Telah terbukti secara faktual maupun ilmiah, permainan yang mengandung nilai pendidikan (edukatif) terbukti membuat anak menjadi pintar dan kreatif. Karena itu setiap guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) didorong untuk terus meningkatkan kreativitasnya dalam mendidik dan menciptakan Alat Permainan Edukatif (APE).

Salah satu lembaga yang konsen mengabdi pada peningkatan mutu PAUD di Indonesia, Ananda Marga Universal Relief Team (AMURT) Indonesia, kemarin, Sabtu (30/4) mengundang para guru PAUD se-Kabupaten Demak dan Kota Semarang untuk memamerkan APE hasil buatan mereka dalam acara bertajuk Galeri APE.?

Permainan Edukatif Hasilkan Anak Pintar dan Kreatif (Sumber Gambar : Nu Online)
Permainan Edukatif Hasilkan Anak Pintar dan Kreatif (Sumber Gambar : Nu Online)

Permainan Edukatif Hasilkan Anak Pintar dan Kreatif

Bertempat di gedung BKPP Kabupaten Demak, sebanyak 212 guru yang hadir mewakili lembaga PAUD dan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI). APE yang mereka bawa dinilai oleh tim AMURT, dan para guru saling mengunjungi galeri pamer APE mereka, saling memberi masukan dan saran perbaikan.?

Meriah sekali suasananya, aneka rupa dan warna ratusan APE yang dipamerkan tak hanya memenuhi ruangan gedung, melainkan hingga di halaman gedung pelatihan tersebut, hingga meluber ke luar tempat yang diberi tenda, sampai di lapangan dan di bawah pepohonan.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Terlebih APE yang berwujud alat permainan untuk menstimulasi otot dan syaraf motorik kasar anak, ditempatkan di lapangan gedung karena membutuhkan ruang yang cukup luas. Seperti APE berbentuk terowongan yang terbuat dari anyaman bambu, dilengkapi sebuah miniatur sarana publik yaitu terminal dan pasar.?

Ada pula ban-ban motor bekas yang disanggga dengan potongan bambu, digunakan untuk melatih anak merangkak menyusuri lubang ban atau melangkahi ban-ban tersebut dalam jarak tertentu untuk melatih kekuatan kaki dan keseimbangan tubuh. Semua dicat warna-warni dan dihias bendera, ronce, boneka dan aneka pernak-pernik yang menarik minat anak-anak.?

Dipamerkan pula alat permainan engklek versi modern. Jika engklek model tradisional hanya garis-garis kotak atau lingkaran di atas tanah atau lantai keras, engklek versi modern ini berupa lembaran plastik MMT yang dibuat warna-warni yang bisa dipakai di dalam ruangan, bisa dimainkan siang atau malam hari. Di dalam bidang garis-garisnya ada gambar binatang, pepohonan, angka dan huruf, dilengkapi pula dengan dadu besar untuk dilempar di kotak sesuai angka yang keluar dari lemparan dadu.?

Riuh sekali para guru saling berkunjung, melihat-lihat dan mendiskusikan ratusan APE yang dipamerkan tersebut. Para pembuat APE juga tampak sumringah memberi penjelasan atas pertanyaan dari para guru yang mengunjungi stand pamerannya. Tanya jawab tentang bagaimana cara membuatnya, berapa biayanya, dan minta diberi contoh cara memainkannya serta apa manfaat dari permainan itu. Aneka masukan dijadikan bahan merevisi atau membuat APE versi berikutnya yang lebih bagus tentunya.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Fasilitator AMURT Indonesia Tika Amalia Fitriani (22) menyatakan puas atas suksesnya Galeri APE tersebut. Ia bersama para leader AMURT Indonesia yang memang biasa mendampingi PAUD di beberapa wilayah, menjadikan acara itu untuk memberi penilaian, evaluasi serta sekaligus memotivasi para guru PAUD untuk terus berkarya dan mendidik generasi terbaik Indonesia di masa terbaik mereka, yaitu usia dini.?

"Kami mengajak setiap guru PAUD dan orang tua untuk memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anak di usia emas mereka. Kami tadi bagikan poster bergambar tentang tahapan perkembangan anak dan berbagai model APE. Terima kasih untuk para guru PAUD yang luar biasa pengabdiannya, tutur gadis lulusan Jurusan PAUD Universitas Negeri Jakarta ini.?

Ia tambahkan, gelar APE ini akan dilanjutkan dengan lomba APE pada 11 Mei mendatang.?

Pemerintah Perlu Diingatkan Tanggungjawabnya

Pelayanan pendidikan anak usia dini adalah tanggung jawab pemerintah. Di setiap Pemerintah Daerah maupun di Pemerintah Pusat, sudah ada unit yang membidangi PAUD. Anggarannya juga besar dan setiap tahun selalu bertambah. Namun layanan dari pemerintah itu belum dirasakan maksimal oleh para pengabdi PAUD. Baik lembaga PAUD maupun guru-guru PAUD, masih sedikit yang terlayani program dari Dinas yang membidangi PAUD. Baik pelatihan, pemberian fasilitas pendidikan, maupun pembangunan sarananya.?

Ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI) Kota Semarang Rr Evi Trisnowati, S.Pd menyampaikan aspirasi para guru PAUD tersebut saat menghadiri Pembukaan Galeri APE. Ia mengatakan, program pemerintah selain masih sedikit, juga kualitasnya perlu ditingkatkan. Misal dalam memberi pelatihan, umumnya hanya kegiatan pelatihan di suatu tempat, setelah itu lepas tanpa ada pendampingan.?

Sedangkan yang dikerjakan AMURT Indonesia, dia memberi perbandingan, tidak hanya memberi pelatihan di suatu tempat dalam waktu satu atau dua hari, melainkan terus mendampingi sampai setiap PAUD dampingan betul-betul menerapkan materi pelatihan, lengkap beserta kemampuan para gurunya mendidik murid-murid dengan metode yang telah dilatihkan. Juga evaluasi atas hasilnya dengan mengukur perubahan kemampuan para peserta didiknya. Plus mengukur kreativitasnya dalam kemampuan membuat APE dari barang-barang bekas.?

Pemerintah punya unit yang membidangi PAUD dan memiliki anggaran besar. Perlu didorong agar menjalankan kewajibannya melayani PAUD secara bagus dalam kualitas maupun kuantitasnya, tutur pengabdi PAUD selama 4 tahun ini.?

Sementara itu, Kasi Pendidikan non Formal Dinas Pendidikan Kabupaten Demak Sarwadi, M.Pd saat memberikan sambutan menyampaikan, pemerintah punya semangat dan jiwa yang sama dengan para guru PAUD dalam memberi layanan pendidikan terbaik untuk para putra putri bangsa. Ia katakan, masa depan negara tergantung pada masa depan generasi mudanya. Masa depan generasi mudanya tergantung pada hasil pendidikan di usia dini mereka. Maka satu satunya cara mempersiapkan generasi terbaik bangsa adalah membina PAUD yang sebagus bagusnya.?

Ia juga memberi penghargaan atas segala kebaikan para guru PAUD yang tulus mengabdi, ikhlas mendidik. Benar-benar wujud pahlawan tanpa tanda jasa.?

Ciri guru PAUD itu kreatif. Guru selain PAUD, bahkan dosen, tidak dituntut kreatif setinggi guru PAUD. Dan guru PAUD itu pasti orang-orang yang tulus, ikhlas mengabdikan ilmunya. Salut untuk Ibu-ibu semua, tuturnya kepada hadirin yang semuanya kaum ibu.?

Sarwadi yang humoris dan suka mengajak senyum menutup pidatonya dengan meneriakkan yel-yel semangat khas anak PAUD. (Ichwan/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah RMI NU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 10 Januari 2018

Jelang Pilkada, IKA-PMII Doakan Keselamatan Brebes

Brebes, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah?

Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) Kabupaten Brebes, Jawa Tengah turut mendoakan keamanan dan keselamatan masyarakat melalui dzikir Asmaul Husna di Pondok Pesantren Assalafiyah II Saditan Brebes, Sabtu malam (30/4).?

Jelang Pilkada, IKA-PMII Doakan Keselamatan Brebes (Sumber Gambar : Nu Online)
Jelang Pilkada, IKA-PMII Doakan Keselamatan Brebes (Sumber Gambar : Nu Online)

Jelang Pilkada, IKA-PMII Doakan Keselamatan Brebes

Meski memilih netral dalam Pilkada Brebes mendatang, namun mereka berharap pesta demokrasi itu berjalan lancar dan menghasilkan pemimpin yang amanah dan mampu membawa? kebaikan bagi masyarakat.

Dzikir Mujahadah ini dipimpin langsung kreator Nadhaman Asmaul Husna, KH Amjad Al-Hafidz dari Semarang. Sebelumnya, Amjad mengupas kemuliaan nama dan sifat Tuhan dalam Asmaul Husna itu. Di dalamnya juga mengandung banyak fadilah dan khasiat sebagai bentuk hadiah dari Allah SWT. Di antaranya, keselamatan, pembangunan, hingga kenikmatan surga.

Ketua IKA-PMII Kabupaten Brebes, Nasirul Umam ST mengatakan, disamping untuk menjalin silaturrahim khususnya para alumni PMII di Kabupaten Brebes, kegiatan tersebut sebagai ikhtiar untuk melesatarikan tradisi dzikir kepada masyarakat. Dzikir akan tetap relevan untuk menyeimbangkan agar tidak terjadi disharmonisasi kemanusiaan kita.?

"Silaturrahmi dengan sahabat-sahabat alumni meski tidak semuanya bisa hadir karena berbagai keperluan yang ada, hasil pendataan kami sudah lakukan di seluruh kecamatan jumlah IKA PMII Kabupaten Brebes lebih dari seribuan orang, " ucap Wakil Ketua DPRD Brebes ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Terkait dengan Pilkada Brebes 2017, pihaknya menyatakan secara lembaga, IKA-PMII netral untuk berpolitik praktis, dan tidak memihak atau mendukung kepada siapapun. Namun, pihaknya juga berharap agar pesta demokrasi itu tetap mampu menghasilkan apa yang diharapkan masyarakat.?

"Mujahadah Asmaul Husna ini merupakan salah satu ikhtiar kami agar bisa bermanfaat besar, termasuk Pilkada bisa berjalan baik, damai dan menghasilkan apa yang menjadi harapan masyarakat. Kami netral namun siap berkontribusi demi konsep kerakyatan dan? kesejahteraan masyarakat. (wasdiun/abdullah alawi). Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jadwal Kajian, RMI NU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 08 Januari 2018

Muslimat NU Makassar Bantu Korban Kebakaran

Makassar, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap sesama, Muslimat NU kota Makassar memberikan bantuan pada korban kebakaran di jalan Kandea kota Makassar, Jumat(21/05).

Kebakaran yang terjadi Kamis (14/05) pekan lalu membuat sekitar 40 Kepala Rumah Tangga kehilangan tempat tinggal.

Muslimat NU Makassar Bantu Korban Kebakaran (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU Makassar Bantu Korban Kebakaran (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU Makassar Bantu Korban Kebakaran

Hj. Syukriah Ahmad, Ketua Muslimat NU Kota Makassar yang memimpin lansung penyerahan bantuan, turut prihatin terhadap musibah yang dialami oleh masyarakat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Kami warga Muslimat NU Kota Makassar sangat perihatin dan turut merasakan kesedihan masyarakat yang tertimpa musibah ini," ungkap Hj. Syukriah.

"Bantuan ini secara materi tidak seberapa nilainya namun mudah-mudahan sedikit bisa meringankan beban masyarakat yang tertimpa musibah," tambahnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Adapun bantuan berjumlah 50 paket, tiap paketnya terdiri dari beras, gula dan teh, diserahkan langsung kepada panitia penerimaan bantuan kebakaran. (rahman hasanuddin/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh, Makam, RMI NU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 03 Januari 2018

Suara Rekanita Pacitan Untuk Kongres IPPNU

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Untuk Kongres IPPNU yang rencananya diselenggarakan di Boyolali awal Desember nanti, ada beberapa catatan pekerjaan rumah yang harus diperbaiki oleh kepengurusan pusat. Ke depan, Ketua Umum IPPNU harus mampu berkomunikasi baik dengan pengurus-pengurus yang ada di tingkatan cabang. Selain itu, pelayanan administrasi juga perlu ditingkatkan.

Suara Rekanita Pacitan Untuk Kongres IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Suara Rekanita Pacitan Untuk Kongres IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Suara Rekanita Pacitan Untuk Kongres IPPNU

Demikian disampaikan Ketua Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Pacitan Dian Wahyu Putri, Rabu (11/11).

Dian menyebutkan, untuk berkaca dari kepengurusan hari ini, sebagai cabang yang secara geografis letaknya di pedalaman, ada kebingungan selaku pengurus terkait target kaderisasi yang diinginkan pimpinan pusat. Tidak ada sosialisasi yang diberikan apalagi kunjungan. Dalam hal ini komunikasi menjadi penting, sehingga progam kerja yang dicanangkan pimpinan pusat bisa tersampaikan baik di tataran bawah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Jadi dalam proses pengkaderan sejalan dengan keinginan pimpinan pusat, tidak tumpang tindih,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Dian menyayangkan soal pelayanan administrasi. Contoh kecilnya, terkait pengeluaran surat pengangkatan cabang yang pernah dialami. Tidak hanya menunggu lebih dari 4 bulan, tetapi surat pengangkatan yang diterima juga salah dengan tertulis cabang lain.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kami menyayangkan terkait itu, padahal segala kelengkapan sudah kami penuhi,” katanya.

Dian yang juga mahasiswa STAINU Pacitan mengapresiasi kinerja yang telah dilakukan kepengurusan yang akan demisioner. Selanjutnya, perjuangan baik yang belum tercapai bisa diteruskan kepengurusan baru.

Di akhir, Dian berharap untuk kepengurusan baru, nantinya mampu memperbaiki persoalan-persoalan baik komunikasi maupun pelayanan administrasi ke bawah.

“Mari kita sukseskan kongres kali ini, untuk IPPNU yang lebih baik,” pungkasnya. (Faridur Rohman/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan, PonPes, RMI NU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 01 Januari 2018

Soal Palestina, PBNU Minta Pemerintah Gunakan Politik Bebas-Aktif

Hong Kong, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyampaikan duka mendalam atas konflik yang terjadi di Jerussalem. Kiai Said mendorong pemerintah untuk mengambil langkah-langkah politik dalam rangka meredam konflik dan memulihkan hak-hak sipil warga Palestina.

Demikian Kiai Said mengawali taushiyah halal bihalal dengan warga Muslim dan nahdliyyin Hongkong di aula BNI Hong Kong, Ahad (30/7).

Soal Palestina, PBNU Minta Pemerintah Gunakan Politik Bebas-Aktif (Sumber Gambar : Nu Online)
Soal Palestina, PBNU Minta Pemerintah Gunakan Politik Bebas-Aktif (Sumber Gambar : Nu Online)

Soal Palestina, PBNU Minta Pemerintah Gunakan Politik Bebas-Aktif

Kiai Said menyayangkan gesekan yang menyebabkan beberapa orang terluka dan memicu konflik di beberapa kawasan.

"Mengenai insiden di kawasan Al-Aqsha Jerussalem, PBNU telah meminta Pemerintah Indonesia untuk bersikap dalam kapasitasnya di politik internasional,” kata Kiai Said yang tengah membahas Islam Nusantara dalam konteks politik global.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pengasuh Pesantren Ats-Tsaqafah Ciganjur ini juga mendukung upaya warga Palestina untuk mendapatkan hak-hak sipilnya. Menurutnya, kebebasan menjalankan ibadah dan kebebasan berkeyakinan merupakan bagian dari hak-hak sipil yang disepakati warga dunia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“PBNU memberi dukungan kepada Muslim Palestina untuk mendapatkan hak dan kebebasan beribadah di kawasan Al-Aqsha, semoga menjadi pertimbangan oleh pemerintah Israel. Syukur sekarang suhu politik sudah mereda," jelas Kiai Said. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh, Sholawat, RMI NU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 29 Desember 2017

Islam Sebagai Sarana Character Building

Dalam membangun bangsa yang maju besar dan beradab, agama memiliki peran yang sangat besar. Sebagai organisasi sosial keagamaan, sejak dulu NU berperan sangat besar dalam mengayomi dan membangun masyarakat, baik melalui pendidikan, dakwah dan lain sebagainya. Hal itu tidak lain karena NU merupakan organisasi keagamaan yang dipimpin oleh para ulama, sementara tugas ulama selain liyatafaqqahu fiddin, mengggali, merumuskan dan mengembangkan pemikiran keagamaan, tetapi juga memiliki tugas yang tidak kalah pentingnya dan bahkan sangat strategis yang berkaitan dengan masalah sosial dan kebangsaaan yaitu tugas liyundziru qaumahum (membangun masyarakat) yakni membentuk kepribadian. 

Dalam kaitan dengan masalah masyarakat, NU memiliki beberapa tugas pertama adalah pembangunan mental-spiritual, pembentukan kepribadian atau karakter masyarakat (character building) ini sangat penting agar lahir kader orang-orang  atau masyarakat yang memiliki sikap, memiliki ketegasan, memiliki prinsip serta memiliki tanggung jawab baik terhadap Tuhan dan terhadap sesama manusia dan terhadap bangsa dan Negara. Karena itu para ulama dan khususnya NU memiliki tugas kedua yaitu nation building (pembangunan bangsa). Dengan adanya pembantukan karakter (character building) itulah nation building (pembangunan bangsa) bisa dilaksanakan dan ini merupakan modal dasar bagi state building (membangun Negara). Dengan nation building ini maka bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang disegani, karena memiliki kepribadian nasional yang kokoh, sehingga bisa berdiri tegak sejajar dengan bangsa-bangsa beradab yang lain.

 

Islam Sebagai Sarana Character Building (Sumber Gambar : Nu Online)
Islam Sebagai Sarana Character Building (Sumber Gambar : Nu Online)

Islam Sebagai Sarana Character Building

Tugas ketiga adalah criticism buiding (membangun sikap kritis), ini sesuai dengan prinsip amar ma’ruf nahi munkar. Sebagaimana sering ditegaskan bahwa sikap NU terhadap negara taat mutlak bahwa negara harus dijaga dan dibela, tetapi terhadap pemerintah yang ada NU menerapkan prinsip amar ma’ruf nahi munkar. Sementara dalam melakukan amar ma’ruf sendiri perlu menggunakan etika.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

مَنÙ’ كَانÙŽ أÙŽÙ…ْرُهُ مَعÙ’رُوْفاÙ‹ فÙŽÙ„ْيَكُنÙ’ بِÙ…َعÙ’رُوْفٍ

(Barangsiapa mengajak kebaikan maka dengan cara yang baik pula).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

 

NU akan mendukung setiap kebijakan pemerintah yang adil dan benar, tetapi NU akan mengkritik setiap kebijakan pemerintah yang tidak benar dan tidak adil bagi rakyat dan bangsa Indonesia.

 

Sikap kritis NU dalam mendukung atau mengkritik pemerintah ini didasari oleh pertimbangan etis, bukan oleh pertimbangan politis, karena itu akan dilakukan terus walaupun NU bukan partai politik tetapi organisasi keagamaan yang memang memiliki tugas moral atau etis.

 

Kembali pada upaya character building dan nation building, ini merupakan langkah yang sangat mendesak saat ini, karena ini merupakan persoalan besar yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini ketika sekolah dan lembaga pendidikan lain termasuk lembaga kebudayaan yang ada tidak melakukan tugas ini. Sementara gelombang globalisasi yang begitu besar menghancurkan sendi-sendi bangsa ini di semua sektor kehidupan, sehingga terjadi kemerosotan moral dan lunturnya karakter. Sementara NU sebagai organisasi keagamaan justru tidak pernah berhenti melakukan character and nation building ini.

 

Penanaman rasa cinta tanah air dan bangga terhadap sejarah serta peradaban sendiri itu dilakukan karena berdasarkan pertimbangan bahwa:

مَنÙ’ لَيْسÙŽ لَهُ اÙ’لأَرÙ’ضُ لَيْسÙŽ لَهُ تَارِيخØŒ وَمَنÙ’ لَيْسÙŽ لَهُ اÙ„تَّارِيْخُ لَيْسÙŽ لَهُ ذَاÙƒْرÙŽØ©

(barang siapa tidak memiliki tanah air dan tidak mencintai tanah air, maka tidak memiliki sejarah, barang siapa tidak memiliki sejarah maka tidak memiliki memori dan karakter).

 

Bagi orang atau bangsa yang tidak memiliki memori maka dia akan menjadi bangsa tidak memiliki karakter, dan bangsa yang tidak memiliki karakter akan kehilangan segalanya. Politiknya akan hilang, peradabannya akan merosot dan aset ekonominya pun akan dijarah bangasa lain akhirnya akan menjadi bangsa yang miskin dan tidak terhormat. Inilah pentingnya menanamkan rasa cinta tanah air, dan karena itu tidak henti-hentinya NU menanamkan rasa cinta tanah air. Penegasan pada Pancasila, UUD 1945 dan NKRI ini merupakan bentuk paling nyata dari rasa cinta tanah air tersebut. Itulah sebabnya Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa cinta tanah air merupakan bagian dari iman (hubbul wathan minal iman). Dalam pengertian itulah agama ditempatkan sebagai unsur mutlak dalam nation dan character building.

Jakarta,   6 Juni 2012. M

               16 Rajab 1433 H

 

 

Dr KH Said Aqil Siroj, MA

Ketua Umum PBNU

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Halaqoh, RMI NU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 23 Desember 2017

NU Pacitan Fokus Kesejahteraan Umat

Pacitan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Pacitan-Jatim menggelar Rapat Kerja Cabang I (Rakercab) Kamis, 24 Januari 2013 di aula kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Pacitan (STAINUPA).

Rekarcab yang diikuti sekitar 150 orang yang terdiri dari Pengurus Cabang, Majelis Perwakilan Cabang (MWC) dan perwakilan Badan Otonom NU se-kabupaten Pacitan ini dirangkai dengan acara Orientasi Pengurus Cabang, kemudian sidang komisi dan sidang pleno. Rakercab tersebut dibuka langsung oleh Rais Suriyah NU Pacitan H. Imam Faqih.

NU Pacitan Fokus Kesejahteraan Umat (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Pacitan Fokus Kesejahteraan Umat (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Pacitan Fokus Kesejahteraan Umat

Dalam sambutanya Ketua Tanfidziah NU Pacitan Mahmud menegaskan bahwa dengan potensi kemampuan kader-kader Nahdliyin Pacitan harus mampu mengantarkan organisasi NU menjadi tumpuan harapan sebagian besar umat. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Umat mendambakan adanya terobosan-terobosan baru bagi perbaikan tata kehidupan warga masyarakat, termasuk upaya perbaikan ekonomi, moral, tatanan sosial dan pendidikan ditengah-tengah tandusnya pemahaman dan pengamalan ajaran Islam yang berhaluan Ahlussunah wal Jama’ah di kabupaten Pacitan," jelasnya.

Dikatakan Mahmud, Nahdlatul Ulama sebagai salah satu organisasi sosial keagamaan besar dituntut untuk mengembangkan diri, mengisi celah kosong yang belum dilakukan oleh komponen bangsa ini, melalui sentuhan-sentuhan  langsung yang mampu memberikan jawaban terhadap pasang surut dan gelombang masalah serta tantangan yang senantiasa muncul silih berganti, baik dibidang ekonomi, politik, budaya, sosial, dan keagamaan tandasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam Rakercab tersebut ketua lembaga perekonomian NU Cabang Pacitan M. Zafri Wicaksana, juga mensosialisasikan Koperasi Mabadiqu Bintang Sembilan yang bekerjasama dengan BRI Syariah sebagai tempat menyimpan dana anggota serta asuransi Jasindo Takaful sebagai lembaga penjamin anggota koperasi dengan bank. 

"Setiap anggota koperasi Mabadiku Bintang Sembilan nantinya akan diberi kartu NU gratis dari BRI Syariah. Kartanu sebagai ini Kartu NU ini multi fungsi karena menyangkut data anggota NU, rekening di BRI, asuransi Jasindo dan Koperasi itu sendiri," kata ketua lembaga perekonomian itu.

Selain itu ketua lembaga kajian dan pengembangan sumber daya manusia (Lakpesdam) Muhammad Munaji dan Dani Patria Krisna memaparkan program unggulan mendesak yang harus dilaksanakan, yaitu program pendalaman konstitusi yang selama ini masih lemah di tataran struktural maupun kultural NU Serta program diskusi rutin berkala, dua program itu dimaksud untuk meningkatkan SDM pengurus dan warga NU Pacitan.

Semua gagasan program kerja yang telah dirumuskan pada sidang komisi dan disahkan pada sidang pleno Rakercab Nahdlatul Ulama Cabang Pacitan tersebut semuanya tidak lain untuk kesejahteraan warga NU Pacitan pada khususnya dan umumnya pada seluruh warga negara.

Redaktur    : Hamzah Sahal

Kontributor : Zaenal Faizin

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah RMI NU, Tokoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 18 Desember 2017

Koin NU Sragen Tahun Ini Ditargetkan 5 Miliar

Sragen, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah



Program “Gerakan Koin NU Nusantara Menuju Mandiri” kini telah mencapai angka Rp 2 miliar. Meski telah mendapatkan dana cukup besar, Pengurus NU Sragen akan terus meningkatkan perolehannya dengan target mencapai Rp 5 miliar.

“Tahun ini, target dapat menembus angka Rp 5 milyar,” kata Ketua LAZISNU Sragen, Suranto, saat dihubungi PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Senin (17/4).

Koin NU Sragen Tahun Ini Ditargetkan 5 Miliar (Sumber Gambar : Nu Online)
Koin NU Sragen Tahun Ini Ditargetkan 5 Miliar (Sumber Gambar : Nu Online)

Koin NU Sragen Tahun Ini Ditargetkan 5 Miliar

Menurutnya, angka tersebut diharapkan dapat tercapai, mengingat potensi warga NU yang tersebar di 20 kecamatan wilayah Kabupaten Sragen.

Dipaparkan Suranto, program ini telah berjalan hampir satu tahun. “Berjalan bertahap dari 20 kecamatan. Paling awal MWCNU Karang Malang, yakni setahun lalu. Kemudian yang terbaru MWCNU Kalijambe baru mengawali,” ungkap dia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk saat ini, lanjut Ranto, pemanfaatan dana baru digunakan untuk menambah jumlah kotak koin, yang kemudian akan dibagikan ke jamaah secara cuma-cuma. “Ada 38.591 kotak koin yang sudah kita bagikan ke warga dan akan terus bertambah,” terangnya.

Sebelumnya program “Gerakan Nasional Koin NU” di wilayah NU Sragen juga telah mendapatkan apresiasi langsung dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Apresiasi Kiai Said disampaikan langsung saat membuka peresmian“Gerakan Nasional Koin NU” di Sragen, belum lama ini (14/4). (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawii)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ubudiyah, Makam, RMI NU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 15 Desember 2017

Gus Sholah: Carilah Ilmu untuk Layani Masyarakat

Bandung, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid mengatakan, dahulu umat Islam Indonesia tertinggal dalam masalah dunia, lalu didirikanlah Perguruan Tinggi Islam untuk dapat memadukan keilmuan umum dan keagamaan.

Gus Sholah: Carilah Ilmu untuk Layani Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Sholah: Carilah Ilmu untuk Layani Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Sholah: Carilah Ilmu untuk Layani Masyarakat

Menurutnya, untuk menggapai kebahagiaan dan kebaikan hidup di dunia dan akhirat, seseorang juga harus belajar masalah keduniaan tapi dengan motivasi yang tak melulu duniawi.

“Semisal belajar ilmu kedokteran. Niatnya semata-mata karena untuk melayani masyarakat, karena bekerja untuk melayani masyarakat itu berbeda dengan bekerja untuk mencari uang,” ujar pria yang akrab disapa Gus Sholah ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gus Sholah menyampaikan hal tersebut di hadapan mahasiswa dan masyarakat umum Bandung saat menghadiri acara Gema Aswaja Tabligh Akbar Nasional dalam rangka Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw, Sabtu (24/5) malam, di masjid Ikomah UIN Sunan Gunung Djari, Bandung, Jawa Barat.

“Makanya kita dituntut untuk meninjau niat kita dalam menuntut ilmu,” katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gus Sholah menegaskan, umat Islam di Indonesia menjadi acuan negara-negara Islam lain karena dapat memadukan ilmu agama dengan ilmu dunia. “Karena itulah kita mempunyai paham Aswaja yang menjadi Inspirasi umat Islam di luar Indonesia,” tutur Gus Sholah.

Belakangan ini, di UIN Sunan Gunung Djati Bandung sendiri, kegiatan keagamaan khususnya yang berhaluan Aswaja semakin semarak. Tokoh-tokoh dan mubaligh nasional kerap diundang untuk menghadiri kegiatan di lingkungan kampus. Respon mahasiswa serta masyarakat sekitar juga positif. (Muhammad Zidni Nafi’/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Khutbah, RMI NU, Pendidikan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lakpesdam NU Indramayu Latih Pengelolaan BUMDES Desa Krimun

Indramayu, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Program Peduli Lakpesdam NU Indramayu melatih warga Desa Krimun Kecamatan Losarang, Jawa Barat dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di Balai Desa Krimun (22/3).? ? ?

Menurut Ketua Lakpesdam PCNU Kabupaten Indramayu, Iing Rohimin, kegiatan tersebut dialakukan untuk mewujudkan inklusi sosial melalui implementasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Inklusi sosial bagi suku Dayak Losarang ini telah memasuki tahun kedua, sejak pertama kali digulirkan pada bulan September 2014 lalu.

Lakpesdam NU Indramayu Latih Pengelolaan BUMDES Desa Krimun (Sumber Gambar : Nu Online)
Lakpesdam NU Indramayu Latih Pengelolaan BUMDES Desa Krimun (Sumber Gambar : Nu Online)

Lakpesdam NU Indramayu Latih Pengelolaan BUMDES Desa Krimun

Pada fase kedua ini, kata dia, Program Peduli Lakpesdam NU Kabupaten Indramayu mendorong kelompok minoritas suku Dayak Losarang dengan cara lebih banyak membuka ruang penerimaan warga, salah satunya dengan melibatkan mereka dalam berbagai kegiatan di balai desa seperti pada kegiatan tersebut.

“Di Desa Krimun telah terbentuk BUMDES, namun masih belum bisa berjalan karena baru dibentuk tiga bulan yang lalu. Oleh karenanya melalui workshop ini, selain untuk membuka ruang penerimaan warga bagi Suku Daylos, juga untuk melatih para pengelola BUMDES dan warga tentang bagaimana menjalankan BUMDES, sehingga bisa menjadi badan usaha yang mampu mengembangkan potensi ekonomi warga dan mendorong percepatan kesejahteraan bagi warga,” jelas Iing.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Workshop tersebut diikuti perwakilan suku Dayak Losarang, pengelola BUMDES, aparatur desa, perwakilan dari? Koramil, Polsek, Pemerintah Kecamatan Losarang, tokoh perempuan, tokoh pemuda dan perwakilan? warga dari seluruh? dusun yang ada di Desa Krimun. Workshop menghadirkan dua orang narasumber dari? Badan Pembedayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kabupaten Indramayu dan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kabupaten Indramayu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Narasumber dari BPMD Indramayu, Edy Santoso, dalam pemaparannya menjelaskan, BUMDES merupakan badan usaha yang dimiliki desa untuk mengembangkan potensi ekonomi yang ada sekaligus? untuk meningkatkan kesejahteraan warga. “Terus terang saya bangga dan sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Lakpesdam NU Indramayu karena telah bergerak cepat menyambut implementasi UU Desa dengan mengadakan? pelatihan atau workshop pengelolaan BUMDES bagi warga Desa Krimun.”

Meskipun BUMDES di desa ini telah terbentuk, lanjut dia, tapi tentu masih belum memahami secara mendalam tentang bagaimana menjalankannya dan mencari berbagai peluang usaha untuk memajukan BUMDES. “Oleh karenanya workshop ini menjadi sangat penting untuk meningkatkan penguasaan? teknis pengelolaan badan usaha milik desa ini,” jelas Edy Santoso panjang lebar.

Dikatakan, BUMDES bisa membuka berbagai bidang usaha sesuai dengan potensi yang ada di Desa Krimun, di antaranya memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, menampung berbagi produk olahan industi rumahan yang ada serta membuka layanan jasa, seperti pembayaran rekening listrik dan PDAM.

“Demikian strategisnya keberadaan BUMDES, apalagi ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan inklusi sosial bagi warga karena di sini ada kelompok Suku Dayak Losarang, yang tentunya sebagai warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama. Oleh karenanya dengan terlibat dalam BUMDES, maka antara Suku Daylos dan masyarakat tidak akan terjadi penyekatan lagi dan semakin bisa bergaul secara terbuka,” tutur Kabid Pemberdayaan Masyarakat Desa ini.

Narasumber dari Diskopindag Indramayu, Solihin dalam pemaparannya mengungkapkan berbagai cara untuk meningkatkan BUMDES. “Salah satu syarat mutlak untuk meningkatkan sebuah badan usaha adalah diawali dengan pemilihan pengurus yang memiliki kapasitas dan kapabilitas, selain itu unsur transparansi dalam pengelolaan keuangan juga menjadi unsur penting agar badan usaha yang ada bisa dipercaya oleh masyarakat, hal lain adalah pengelolaan administrasi, kemudian pemilihan berbagai jenis bidang usaha yang benar-benar bisa dikembangkan,” tegas Solihin.

Di akhir acara, Kuwu (Kepala Desa) Desa Krimun, Darnoto mengaku sangat berterima kasih kepada Lakpesdam NU Indramayu yang telah memfasilitasi dan memberikan pelatihan kepada warganya.

“Dengan adanya Workshop ini kami semua sekarang menjadi paham dan terbuka pemikirannya untuk menjalankan BUMDES yang sudah terbentuk. Selain itu kami juga sangat membuka diri kepada seluruh warga terutama anggota Suku Daylos untuk terlibat dalam BUMDES dan bersama-sama membangun serta memajukan badan usaha ini,” Pungkas Kuwu Darnoto. (Red: Abdullah Alawi)

? ? ?


Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah RMI NU, Habib PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 13 Desember 2017

KMNU Belanda Sorot Posisi Indonesia di Tengah Konflik Palestina-Israel

Amsterdam, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Belanda merespon konflik Palestina dan Israel yang makin memanas saat ini. Bekerja sama dengan PPI Amsterdam dan ILUNI UI, KMNU Belanda menggelar diskusi publik bertajuk Palestina Merana, Indonesia Harus Bagaimana? di Kampus Vrije Universiteit Amsterdam, Senin (31/7).

Hadir sebagai narasumber aktivis Lakpesdam NU Belanda Hadi Rahmat Purnama (Kandidat Ph.d bidang Transnational Legal Studies, Faculty of Law, Vrije Universiteit Amsterdam) dan Ketua KMNU Belanda Dito Alif Pratama (Kandidat Master bidang Peace, Trauma and Religion, Vrije Universiteit Amsterdam). Forum ini dimoderatori oleh Abdullah Muslich Rizal Maulana (Kandidat Master bidang interreligious studt, Vrije Universiteit Amsterdam).

KMNU Belanda Sorot Posisi Indonesia di Tengah Konflik Palestina-Israel (Sumber Gambar : Nu Online)
KMNU Belanda Sorot Posisi Indonesia di Tengah Konflik Palestina-Israel (Sumber Gambar : Nu Online)

KMNU Belanda Sorot Posisi Indonesia di Tengah Konflik Palestina-Israel

Hadi Purnama yang juga Ketua ILUNI UI menjelaskan pentingnya melihat konflik ini dari dua sudut pandang hukum internasional, pertama peremptorynorms artinya bahwa wilayah mandat mempunyai hak untuk “menentukan nasib sendiri” (self-determination) atau merdeka. Kedua, pelarangan penguasaan wilayah yang dianeksasi melalui perang.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia menegaskan bahwa berdasarkan “Partition Plan” Majelis Umum PBB tahun 1947, 43% wilayah mandat Palestina adalah klaim sah dari populasi Arab, maka dari itu tambahan 25% klaim wilayah dari Israel atas wilayah Palestina setelah perang kemerdekaan Israel tahun 1948 adalah tidak sah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hal ini diperkuat oleh Resolusi 242 dan 338 dari Dewan Keamanan PBB yang mengharuskan Israel untuk mundur sampai garis Armistice 1949 bukan garis yang sesuai dengan “Paritition Plan” 1947. Di sisi lain dalam Perjanjian Oslo 1988 dan 1993, PLO? mengakui batas wilayah Israel yang diperluas.

Oleh karenanya, pemukiman Israel yang saat ini berada di wilayah Palestina dan Jerusalem Timur merupakan pelanggaran atas kesepakatan antara Israel dan PLO. Hal ini diperkuat oleh Putusan Mahkamah Internasional (MI) pada tahun 2004 tentang “Legal consequences of the construction of a wall in the ocuppied Palestian territory.

Ia menegaskan bahwa tindakan Israel dan negara-negara pendukungnya yang menolak resolusi Majelis Umum PBB merupakan pelanggaran hukum internasional yang serius.

Hadi menegaskan, pemerintah Indonesia harus konsisten untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan tidak boleh goyah sedikitpun.

“Yang penting dan harus kita lakukan saat ini adalah konsisten dengan langkah politik yang kita pilih. Kalau saat ini kita mendukung kemerdekaan Palestina dan menolak hubungan diplomatik dengan Israel, langkah ini yang harus terus kita pertahankan, sampai nantinya suasana berubah, yaitu saat konflik Israel-Palestina mereda, Palestina merdeka secara utuh, baru kita pikirkan langkah membangun hubungan diplomasi dengan Israel,” kata Hadi. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah RMI NU, Ubudiyah, Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 09 Desember 2017

Perjuangan Aswaja harus Inovatif dan Modern

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dewan Pakar Aswaja NU Center Jawa Timur Ustadz Idrus Ramli menyampaikan bahwa dalam menghadapi ajaran atau aliran yang menyimpang, para pejuang aswaja diniscayakan menempuh cara-cara yang inovatif atau modern.

Perjuangan Aswaja harus Inovatif dan Modern (Sumber Gambar : Nu Online)
Perjuangan Aswaja harus Inovatif dan Modern (Sumber Gambar : Nu Online)

Perjuangan Aswaja harus Inovatif dan Modern

"Perlu pendekatan modern dari dalil aqli dan naqli," ujarnya dalam bedah buku Sejarah Pengantar Ahlussunnah wal Jamaah pada Ahad (07/06/2015) di Jombang.?

Ia menyarankan agar Aswaja Center Jombang mengembangkan dakwah lewat film dengan segmentasi anak-anak dan disebarkan dalam bentuk CD.

"Sudah mendesak, inovasi harus dilakukan karena CD atau media pembelajaran yang ada ditengarai berbeda dengan praktik keagamaan muslim Nusantara," katanya.

Hadir sebagai peserta yang dari Muhammadiyah, MIUMI, pesantren, dan para guru PAI yang tergabung dalam Pergunu, dan delegasi MWC NU.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ustadz Idrus Ramli menyatakan bahwa pergerakan apapun itu membutuhkan ulama, termasuk dulu ketika umat Islam dalam menaklukkan Palestina itu memerlukan ulama, bahkan dipimpin ulama.

"Jadi, kunci kemenangan umat Islam itu da di tangan ulama," ujar Dewan Pakar Aswaja NU Center Jawa Timur ini dihadapan puluhan peserta bedah buku di hall KH Abdurrahman Wahid, Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Jombang..

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mengutip Imam Ghazali, Ustad Idrus menyatakan bahwa kerusakan masyarakat itu karena kerusakan para pemimpin, kerusakan pemimpin itu karena kerusakan ulama, dan kerusakan ulama itu karena cinta popularitas dan harta.

"Kami berharap ustad Idrus membuat buku tentang dalil lengkap aqaid khamsin, dan tentang tradisi, misalnya nogo dino," ujar salah seorang peserta.

Ditegaskan ustadz Idrus bahwa klenik itu ada dua. Ada yang boleh, dan ada yang tidak boleh. Namun ia menekankan bahwa semuanya itu terserah takdirnya Gusti Allah. Karena itu tak boleh ragu. Kepercayaan kenaasan ini sudah ada sejak dulu. Pada masa Sayyidina Ali pun demikian. Dan Ali menolak pandangan orang yang mempercayai hari. Dan ternyata Sayyidina Ali menang dalam peperangan dengan Khawarij.

"Hitung-hitungan itu adalah ikhtiar saja. Namun, semuanya adalah terserah takdir dari Allah." ? ?

Kegiatan bedah buku ini menurut ustadz Yusuf Suharto sebagai bagian dari kegiatan kajian Aswaja NU Center Jombang yang dilaksanakan rutin tiap bulan. Pada bulan Mei lalu, kajian rutin Aswaja diisi oleh Dr Kiai Makshum Zen, Syuriyah PCNU Jombang yang juga mantan ketua Aswaja NU Center Jombang dalam Pesantren Kilat (Sanlat). Bersama para asatidz Aswaja NU Center, para siswa digembeleng materi aswaja selama setengah bulan, dan berakhir pada 31 Mei, di Aula SMK Bisri Syansuri Denanyar Jombang.

Saat ini Aswaja NU Center sedang bekerja sama dengan PC Fatayat Jombang di bawah pimpinan Neng Ema, cucu Kiai Abdul Wahab Hasbullah. Saat ini juga menjadi pemateri aswaja di 21 kecamatan di Jombang kerja sama denga PC Fayatat Jombang. Bertepatan dengan bedah buku pada Ahad (07/06), dilaksanakan juga pengisian aswaja oleh ustadz Abdul Majid dari Aswaja Center di LDK di kecamatan Kudu. (red: mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah RMI NU, Habib, Khutbah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 08 Desember 2017

Hikmah Moralitas dalam Maulid Nabi

"Alangkah agungnya Rasul yang selalu dihiasi oleh budi pekerti yang sangat mulia itu. Kepribadiannya selalu diselimuti kebaikan. Wajahnya selalu dihiasi oleh senyum keramahan yang menawan. Dia lemah lemah lembut ibarat bunga, mengundang pesona ibarat bulan purnama, luas kedermawanannya ibarat samudera, dan sangat pasti cita-citanya ibarat perjalanan masa." Demikian gambaran Imam al-Busyiri tentang kemuliaan akhlaq Rasulullah SAW.



? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ?  ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ?

 

Hikmah Moralitas dalam Maulid Nabi (Sumber Gambar : Nu Online)
Hikmah Moralitas dalam Maulid Nabi (Sumber Gambar : Nu Online)

Hikmah Moralitas dalam Maulid Nabi

Ma’asyiral Muslimin Hafidzakumullah

Marilah kita bersama-sama berdo’a kepada Allah SWT agar kita senantiasa berada di bawah naungan rahmat-Nya. Marilah kita bersama-sama meningkatkan taqwa kita kepada-Nya, Sebab taqwa merupakan jembatan bagi kita untuk menggapai ridha dan kemulian di sisi-Nya, baik di dunia maupun akhirat. Sebagaimana firman Allah:

? ? ? ? ?.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisiku ialah orang yang bertaqwa.” (QS: al-Hujurat, 14)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Beberapa hari yang lalu, tepatnya Selasa 12 Rabi’ul Awal 1435 H, kita bersama-sama memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Adalah sudah menjadi tradisi mayoritas umat Islam merayakan hari kelahiran Nabi tersebut. Bagi muslim Indonesia, tradisi maulid  sudah membumi di benak kolektif masyarakat. Peringatan maulid merupakan salah satu bukti kecintaan kita terhadap Nabi SAW. Ungkapan cinta itu diluapkan dengan ekpresi yang beraneka ragam. Misalnya, di Yogyakarta dan Surakarta kita menemukan sekaten, di banjar ada istilah Baayun Maulid, demikian pula di daerah-daerah lain, mereka memiliki istilah dan tradisi sendiri dalam memperingati maulid Nabi SAW.

Peringatan maulid Nabi memiliki dampak positif dalam pembentukan karakter umat Islam. Pada acara itu kita bisa mendengar berbagai macam ceramah yang menjelaskan tentang sosok Nabi Muhammad SAW. Mungkin saja, bayangan Nabi SAW itu sudah terlupakan dalam benak kita, lantaran kesibukan dunia. Seorang pemimpin bisa jadi sudah lupa bagaimana cara memimpin masyarakat yang benar, wakil rakyat mungkin saja lupa dengan janji-janjinya selama ini, para pejabat yang sudah lupa bagaimana cara menyimpan uang rakyat, sehingga banyak uang rakyat yang tercecer ke kantong pribadinya,  dan bisa jadi sebagai muslim kita sudah lupa bagaimana berakhlak mulia. Momentum maulid Nabi ini sangat tepat dijadikan sarana untuk melawan penyakit amnesia yang tengah mewabah itu. 

 

Jama’ah Jum’at yang berbahagia

Ada banyak contoh yang dapat kita tiru dari Rasulullah SAW. Jika al-Qur`an diibaratkan mutiara yang memantulkan beraneka ragam warna cahaya, demikian pula dengan Nabi SAW. Kita bisa memetik hikmah apasaja yang terdapat dalam diri beliau. Terutama perihal akhlak dan budi pekertinya. Allah SWT berfirman.

 ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.” (QS: al-Ahdzab ayat 21)

 Dalam ayat lain Allah SWT berfirman:

 ? ? ? ? 

Dan sesungguhnya, kamu (muhammad) benar-benar berbudi perketi yang agung (QS. Al-Qalam 68: 4)

Ayat di atas menjelaskan kepada kita bahwa dalam diri Nabi tertanam akhlak yang mulia. Keelokan perangainya itu tidak hanya diakui kalangan Islam saja, non-muslim pun memuji akan akhlaknya tersebut. Tak heran di usia belia rasul dijuluki dengan gelar al-Amin, dan kejujurannya tersohor ke saentaro dunia. Kebaikan akhlaknya itu digambarkan  Imam al-Bushiri dalam gubahan syairnya: “Alangkah agungnya Rasul yang selalu dihiasi oleh budi pekerti yang sangat mulia itu. Kepribadiannya selalu diselimuti kebaikan. Wajahnya selalu dihiasi oleh senyum keramahan yang menawan. Dia lemah lemah lembut ibarat bunga, mengundang pesona ibarat bulan purnama, luas kedermawanannya ibarat samudera, dan sangat pasti cita-citanya ibarat perjalanan masa.”

Kaum muslimin yang dirahmati Allah.

Misi utama diutusnya Nabi SAW ke permukaan bumi ini ialah untuk memperbaiki akhlak manusia. Syeikh Yusuf al-Qardhawi dalam bukunya berjudul kaifa nata’amal ma’a al-Qur`an, menyebutkan salah satu tujuan dari syari’at Islam ialah untuk menyucikan hati manusia dan meluruskan akhlak. Dalam sebuah hadis riwayat Abu Hurairah disampaikan bahwa Nabi bersabda:

? ? ? ? ?. “Sesungguhnya aku (Muhammad) diutus hanyalah untuk menyempurnakan (memperbaiki) akhlak manusia.” (HR: al-Baihaqi)

 

Dengan modal akhlak yang mulia itu pula Islam menyebar dalam tempo yang sangat singkat di Jazirah Arab. Praktik kehidupan Nabi, baik di Mekah ataupun Madinah, memberi gambaran kepada kita bahwa peranan akhlak dalam kehidupan ini sangatlah urgen. Penerimaan masyarakat terhadap kebenaran yang disampaikan sangat berkaitan dengan moral si penuturnya. Kebenaran akan meresap cepat ke dalam hati sabubari apabila disampaikan dengan cara-cara yang santun seperti yang dicontohkan Nabi SAW.

 

Hadirin yang berbahagia

Berbicara mengenai moral atau akhlak pada hari ini membuat  air mata kita menetes. Bagaimana tidak, hampir setiap hari media cetak maupun elektronik mengabarkan kepada kita perihal kemungkaran sosial yang terjadi di negeri ini. Bukan berati negeri ini penuh dengan penjahat, tidak. Namun, suara kejahatan  lebih masih ketimbang kebaikan. Menengok kembali  kepribadian Nabi SAW adalah solusi nyata untuk keluar dari jeratan masalah ini. Rasul telah mencontohkan kepada kita bagaimana mengatur negara yang baik dan masyarakat yang bermoral. Dalam menjalankan kekuasaan Rasulullah SAW selalu menekankan aspek kebaikan, kejujuran, kaselahan, dan keadilan bagi semua kalangan tanpa memandang warna kulit, keyakinan, serta ras.

Selain itu, Rasulullah SAW selalu mewanti-wanti agar umatnya tidak selalu menuruti hawa nafsunya. Karena hawa nafsu sumber kemungkaran dan kemerosotan akhlak. Orang akan mudah terjerumus untuk korupsi, menipu, dan kemungkaran sosial lainnya jika terlalu menuruti nafsu rakusnya.  Bahkan Rasulullah mengancam status keimanan umatnya yang tidak bisa mengendalikan hawa nafsunya. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan ‘Amr bin al-‘Ash, Nabi berkata:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa.”     

 Jama’ah jum’at yang dirahmati Allah SWT

 

Demikianlah khutbah jum’at kali ini. Semoga dengan peringatan maulid Nabi ini dapat membawa perubahan dalam tingkah laku kita. Peringatan maulid bukan hanya sekedar formalitas atau seremonial belaka. Lebih dari itu, peringatan maulid sebagai sarana bagi kita untuk menambah wawasan tentang kehidupan Nabi SAW, kemudian  mengamalkan dan mengkontekstualkan dalam kehidupan sehari-hari.      

? ? ? ? ? ? ?, ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ?. . Khutbah II

? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ! ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? 

(Pen. H.Ferdiansyah/Red. Ulil H)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah RMI NU, Hadits, Nasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 05 Desember 2017

Nasionalisme Berakar Sejak Era Wali Songo

Yogyakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Wakil Ketua PWNU DIY Jadul Maula berpendapat, frame kebangkitan nasional harus dimaknai dari kerajaan di Nusantara. Karena nasionalisme secara kultural sudah dibangun oleh para Wali Songo.

“Akar nasionalisme kita itu terbukti dari kerajaan Demak mengusir penjajah. Nasionalisme bangsa kita itu lahir dari agama. Beda dengan Eropa yang terpisah dari agama,” katanya saat menjadi pembicara dalam diskusi dengan tema, “Forum Mahasiswa, Santri & Warga: Refleksi Hari Kebangkitan Nasional” di Lantai 2 Kantor PWNU DIY, Jalan MT Haryono, Rabu (20/5) pagi.

Nasionalisme Berakar Sejak Era Wali Songo (Sumber Gambar : Nu Online)
Nasionalisme Berakar Sejak Era Wali Songo (Sumber Gambar : Nu Online)

Nasionalisme Berakar Sejak Era Wali Songo

Jadul melanjutkan, Islam dan budaya itu diharmoniskan oleh para wali, sehingga melahirkan Islam yang khas Nusantara. Sebab itu, persatuan dan kesatuan sudah digalakkan para sultan dengan bahasa agama dan bahasa kebudayaan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Frame kebagkitan itu tidak terpisah dan berdiri sendiri dari sejarah kerajaan masa lampau,” tutur pengasuh Pesantren Kaliopak Yogyakarta ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Akar budaya Nusantara kita, tambah Jadul, mengandung tiga unsur, yakni menyatunya Tuhan dengan manusia, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam. Itu hasil dari dakwah para wali yang menyampaikan Islam ke Nusantara.

Kehadiran penjajah tidak bisa dilawan dengan senjata dan perlawanan secara fisik dengan begitu saja. Benteng yang sangat kuat untuk menghalang itu adalah kebudayaan dan spiritualitas. Para wali mempersiapkan hal itu untuk melawan para penjajah.

Peserta yang hadir terdiri atas para santri dan mahasiswa generasi muda nahdliyyin. Acara yang dimoderatori Muhammadun ini juga menghadirkan Mukhtar Salim, Kandidat Doktor UII Yogyakarta. (Suhendra/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah RMI NU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 04 Desember 2017

Ali Masykur Musa: Di Era Milenial, Tantangan NU Sangat Berat

Banyuwangi, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Perubahan zaman yang demikian cepat dan di luar prediksi banyak kalangan harus disikapi dengan bijak. Salah satunya lewat mencari formula agar keberadaan Nahdlatul Ulama bisa lestari dengan tidak semata bangga atas jumlah warga yang demikian banyak.

Ali Masykur Musa: Di Era Milenial, Tantangan NU Sangat Berat (Sumber Gambar : Nu Online)
Ali Masykur Musa: Di Era Milenial, Tantangan NU Sangat Berat (Sumber Gambar : Nu Online)

Ali Masykur Musa: Di Era Milenial, Tantangan NU Sangat Berat

"Kita sudah memasuki era milenial, karenanya gerakan dan khidmat NU juga harus menyesuaikan diri dengan tantangan yang ada," kata Ali Masykur Musa, Sabtu (4/11).  

Ali Masykur yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) mengingatkan hal tersebut pada diskusi panel yang diselenggarakan di Pendopo Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan sebagai pembuka pada Konferensi Wilayah ISNU Jatim yang berlangsung sejak hari ini hingga besok.

Di era milenial itu, ada kecenderungan anak muda tidak lagi gemar membaca. "Karenanya dakwah NU, termasuk di dalamnya para sarjananya juga harus mengikuti zaman yang telah berubah tersebut," katanya di hadapan para fungsionaris ISNU se-Jawa Timur.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut mantan Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII tersebut, strategi gerakan dakwah milenial menjadi pilihan yang tidak dapat dihindarkan. "Bila tidak, maka jangan harap NU akan memiliki peran di kemudian hari," tandasnya.

"Sudah saatnya kita meninggalkan kebanggaan hanya lantaran memiliki jamaah yang besar, tapi peranannya kecil," pesannya. Termasuk kebanggaan dengan identitas kultural seperti shalawatan, terbangan, manakiban dan sejenisnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bagi pria yang tampil bersama Ahmad Suaedy tersebut, di sinilah tantangan berat yang dihadapi NU. "Menjadi warga NU, termasuk di dalamnya ISNU sangatlah berat," ungkapnya. Karenanya, bagaimana dakwah di era milenial harus segera dirumuskan, lanjutnya.

Yang juga tidak kalah penting adalah bagaimana menghadirkan NU tidak semata dalam halaqah atau perkumpulan. "Saatnya NU juga menonjol dalam harakah atau gerakan, dan ini yang lemah di NU," tegasnya.

Tantangan berat lainnya khususnya ketika NU berhadapan dengan mahasiswa. "Saat ini banyak mahasiswa yang lebih memilih gerakan radikal. Karenanya menghadirkan NU dengan tantangan milenial seperti ini sebagai tantangan utama," sergahnya.

Kendati demikian, bekas anggota Badan Pemeriksa Keuangan tersebut menyerahkan formula terbaik dalam menjawab tantangan yang ada. "Silakan diputuskan apa langkah terbaik yang bisa dilakukan para sarjana pada sidang-sidang yang dilaksanakan saat forum konferensi kali ini," katanya.

PW ISNU Jatim menyelenggarakan konferesi yang diselenggarakan 4 hingga 5 Nofember. Pembukaan dilangsungkan di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, sedangkan sejumlah sidang diselenggarakan di Gedung Balai Diklat kota setempat. (Ibnu Nawawi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah RMI NU, Tegal PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah