Tampilkan postingan dengan label Tokoh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tokoh. Tampilkan semua postingan

Selasa, 27 Februari 2018

Keutamaan Berbagi Takjil Kepada Orang Berpuasa

Tiada seorang pun yang mengetahui kualitas puasa orang lain. Karenanya kita sendiri tidak mengetahui kalau ada orang lain menipu kita dengan mengaku bahwa ia berpuasa. Karena saking rahasianya ibadah puasa, maka Allah menyediakan pahala yang besar untuk mereka yang berpuasa.

Terlepas dari kejujuran atau penipuan, Islam mengajurkan kita untuk berbagi takjil baik makanan maupun minuman. Hal ini merupakan salah satu bentuk kebaikan terhadap orang-orang yang berpuasa.

Keutamaan Berbagi Takjil Kepada Orang Berpuasa (Sumber Gambar : Nu Online)
Keutamaan Berbagi Takjil Kepada Orang Berpuasa (Sumber Gambar : Nu Online)

Keutamaan Berbagi Takjil Kepada Orang Berpuasa

Allah SWT menjanjikan ganjaran luar biasa begi merek yang berbagi takjil. Syekh Said Muhammad Ba’asyin dalam Busyral Karim mengatakan sebagai berikut.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? "? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?" ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Artinya, “Orang yang berpuasa disunahkan berbagi sesuatu dengan orang lain untuk buka puasanya meskipun hanya sebutir kurma atau seteguk air. Kalau dengan makan malam, tentu lebih utama berdasar pada hadits Rasulullah SAW.

Beliau bersabda, ‘Siapa yang berbagi takjil kepada orang yang berpuasa, maka ia mendapatkan pahala puasa tanpa mengurangi pahala puasa orang yang ditraktir takjil.’

Kalau selagi berpuasa tadi orang yang ditraktir melakukan hal-hal yang membatalkan pahala puasanya seperti berbuat ghibah, menghasut orang lain, berdusta, memalsukan kesaksian, atau tindakan tercela lainnya, maka semua itu tidak berpengaruh pada pahala orang yang mentraktirnya.”

Keterangan di atas menunjukkan kuatnya anjuran untuk berbagi saat berbuka puasa. Anjuran ini sama sekali terlepas dari bagaimana kualitas puasa orang yang menjadi partner berbagi. Untuk itu kita juga dituntut untuk berbaik sangka terhadap orang lain. Wallahu A’lam. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh, Anti Hoax PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 21 Februari 2018

Alissa Wahid: Pesantren Motor Gerakan Nasional Antikorupsi

Pacitan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Koordinator Nasional Gusdurian Hj Alissa Wahid menyebut kalangan pesantren sebagai pihak yang diharapkan untuk memelopori gerakan antikorupsi. Menurutnya, pesantren dengan penekanan pelajaran akhlaqnya sangat efektif untuk menolak segala bentuk penyalahgunaan wewenang dan kejahatan korupsi.

Demikian disampaikan Alissa pada forum halaqah alim ulama bertajuk “Membangun Gerakan Pesantren Anti Korupsi” di aula Rusunawa Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan, Selasa (8/9) siang.

Alissa Wahid: Pesantren Motor Gerakan Nasional Antikorupsi (Sumber Gambar : Nu Online)
Alissa Wahid: Pesantren Motor Gerakan Nasional Antikorupsi (Sumber Gambar : Nu Online)

Alissa Wahid: Pesantren Motor Gerakan Nasional Antikorupsi

Alissa menyatakan bahwa tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang berdampak sangat buruk bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Berangkat dari kekhawatiran bahaya korupsi, Gusdurian merasa terpanggil untuk ikut mengawal dan menggelorakan gerakan antikorupsi di lingkungan pesantren. Saat ini modus tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang sudah sangat banyak sekali.

“Jangan sampai ada pesantren yang disegel atau sita oleh KPK karena kasus korupsi. Kami berharap pesantren dapat melindungi diri sendiri dari jeratan korupsi," kata putri sulung Gus Dur itu di hadapan puluhan aktivis muda NU dan para kiai di Pacitan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia mendorong para kiai berperan aktif sebagai pelopor penguatan ahlak demi menolak korupsi. Karena menurutnya, saat ini yang masih kredibilitas bicara ahlak hanyalah pesantren.

"Kami harapkan halaqah di daerah menjadi gerakan bersama yang lebih besar. Menjadi ruang untuk kiai melihat kondisi lokalnya dan bagaimana bisa melindungi pesantren, NU dari jerat tindak pidana korupsi dan tindak pencucian uang," tandasnya. (Zaenal Faizin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah News, Tokoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 15 Februari 2018

Tolak Ekstremisme dan Narkoba, Polsek Sulang Dukung Kaderisasi GP Ansor

Rembang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Kapolsek Sulang Kabupaten Rembang AKP Hariyanto hadir sebagai inspektur upacara pembukaan Diklatatsar Banser ke-4 yang diselenggarakan oleh GP Ansor Rembang di Desa Glebeg Kecamatan Sulang Rembang, Jumat-Ahad (9-11/9). Hariyanto mengapresiasi pemuda setempat yang berkenan bergabung dengan aktivitas GP Ansor dalam menjaga ketertiban masyarakat.

Dalam sambutan, Hariyanto menyampaikan bahwa peran ulama NU dalam menegakkan negara kesatuan Indonesia sangatlah besar. Sangat wajar jika NKRI harga mati? bagi GP Ansor dan Banser adalah hal yang sudah sepantasnya karena pewaris sah negeri ini.

Tolak Ekstremisme dan Narkoba, Polsek Sulang Dukung Kaderisasi GP Ansor (Sumber Gambar : Nu Online)
Tolak Ekstremisme dan Narkoba, Polsek Sulang Dukung Kaderisasi GP Ansor (Sumber Gambar : Nu Online)

Tolak Ekstremisme dan Narkoba, Polsek Sulang Dukung Kaderisasi GP Ansor

"Kami atas nama pemerintah kecamatan Sulang memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada GP Ansor dan Banser yang senantiasa menyelenggarakan kegiatan positif ini. Terima kasih juga buat GP Ansor yang terus berada di garda terdepan dalam mengawal NKRI dari kelompok dan aliran anti-Pancasila dan kelompok yang ingin mendirikan negara di dalam negara,” jelas Hariyanto.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senada dengan Hariyanto, salah satu pengurus harian Pimpinan Pusat GP Ansor Musyafa menyampaikan bahwa meski tidak ditulis dalam sejarah, para ulama NU mempunyai andil besar dalam kemerdekaan NKRI.

"Pada saat Laskar Hisbullah maju di medan pertempuran, mengusir penjajah para kiai aman dahulu mulai jajaran mustasyar hingga jajaran tanfidziyah NU pasti bermujahadah,” terangnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di hadapan 100 calon anggota Banser yang akan mengikuti pelatihan, Musyafa mengajak kader NU untuk memerangi tiga hal yang menjadi pokok permasalahan kekinian negara, di antaranya narkoba, terorisme-radikalisme, dan pornografi. (Ahmad Asmui/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh, Khutbah, Sunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 31 Januari 2018

Pameran Media NU di Arena Munas

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Para peserta Munas-Konbes di Kempek-Cirebon pertengahan September mendatang akan disuguhi karya-karya para penulis NU berupa media-media yang pernah terbit dan masih diterbit. Dari mulai Soeloeh Nadlatoel Oelama, Berita Nahdlatoel Oelama, Duta Masyarakat, hingga PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

"Sekarang kami masih koordinasi dengan para pengelola media dan para pemegang dokumen media yang ada," kata inisiator pameran media NU, Hakim Jayli yang dihubungi PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui telepon, tadi malam, Rabu (5/9).

Pameran Media NU di Arena Munas (Sumber Gambar : Nu Online)
Pameran Media NU di Arena Munas (Sumber Gambar : Nu Online)

Pameran Media NU di Arena Munas

Dia mengatakan, saat ini sekurang-kurangnya ada enam media cetak yang terbit di lingkungan NU dan dikelola oleh organanisasi di lingkungan NU.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Tashwirul Afkar diterbitkan PP Lakpesdam NU, majalah Aula yang diterbitkan PWNU Jawa Timur, Risalah NU yang diterbitan PBNU, Duta Masyarakat, tabloid Suara NU oleh PWNU Jawa Tengah, buletin Jumat oleh LDNU," jelasnya.

"Untuk media elektronik ada TV9 di Surabaya dan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jakarta. Sebetulnya ada banyak radio dan website, tapi kalau dikumpulin semua tidak muat tempatnya," tambah Hakim yang juga direktur TV9.

Hakim berharap, dengan dipamerkannya media-media itu, warga NU bisa terlibat aktif untuk menghidupkan media di lingkungannya. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"NU ini punya kekuatan yang dahsyat di dunia kepenulisan, sejarahnya juga panjang. Jurnal Afkar itu jurnal langka di negeri ini. Hayo mana ada jurnal keislaman yang terbit nasional. Afkar itu sudah lebih dari 12 tahun eksis. Majalah Aula itu sudah terbit sejak tahun 86, sekarang masih terbit. Apa tidak hebat?" ungkap Hakim.

Hanya saja Hakim mengingatkan, dunia penerbitan ini cenderung menurun, NU harus mengantisipasi. "Tapi jangan semua terjun ke online. Kasihan yang tidak bisa akses internet, karena jumlahnya lebih banyak, apalagi warga NU, kebanyakan di desa. Untuk itu kami akan membicarakannya di arena Munas nanti. Media harus menjadi perhatian bersama. Kita mesti berjamaah agar terus terbit," jelasnya.

Selain memamerkan media-media yang masih terbit, pameran juga akan menyuguhkan media-media lama, seperti Soeloeh NO, Chazanah, Berita NO, Warta NO, LINO, Risalah Islamiyah, Oetoesan NO, Berkala Sarbumusi, dan sebagainya.

Penulis: Hamzah Sahal

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh, PonPes PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PCNU Probolinggo-Kraksaan Evaluasi Muktamar NU

Probolinggo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Probolinggo dan Kota Kraksaan, Selasa (18/8) melakukan evaluasi pelaksanaan Muktamar NU ke-33 yang digelar di Jombang 1 hingga 5 Agustus 2015 kemarin. Pengurus teras pada pertemuan ini melontarkan sejumlah catatan terkait amatan mereka di forum muktamar NU.

Tampak hadir Mustasyar PCNU Probolinggo H Hasan Aminuddin, Rais Syuriyah PCNU Probolinggo KH Jamaluddin al-Hariri, Ketua PCNU Probolinggo KH Abdul Hadi, Rais Syuriyah PCNU Kota Kraksaan KH Munir Kholili, dan Ketua PCNU Kota Kraksaan H Nasrullah A Suja’i.

PCNU Probolinggo-Kraksaan Evaluasi Muktamar NU (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Probolinggo-Kraksaan Evaluasi Muktamar NU (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Probolinggo-Kraksaan Evaluasi Muktamar NU

Dalam sambutan H Hasan Aminuddin menceritakan pengalamannya saat menghadiri Muktamar Ke-33 NU di Jombang secara langsung. “Muktamar NU adalah sebuah pesta demokrasi struktur NU,” ungkapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Hasan, dalam evaluasi dari pelaksanaan Muktamar NU ke-33 ini, para pengurus PCNU Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan yang datang langsung ke Jombang menyampaikan keluh kesahnya. Mereka menyampaikan adanya kekurangan-kekurangan terkait pelaksanaan Muktamar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kekurangan-kekurangan yang tampak janggal terjadi dari awal pelaksanaan,” tegasnya.

Hasan meminta supaya Nahdliyin di Probolinggo untuk menerima hasil Muktamar, meskipun ditengarai kejanggalan. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian, Tokoh, Cerita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 17 Januari 2018

Idul Fitri dan Halahbihalal

Nabi Muhammad SAW pernah ditanya istri Nabi, Aisyah, mengenai doa apa yang mesti dibaca saat Lailatul Qadar, Nabi Menjawab, “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni”. Doa ini dalam bahasa Indonesia kira-kira, “Ya Allah, ya Tuhanku; sungguh Engakau Maha Pengampun, suka mengampuni, maka ampunilah aku.”

Maha pengampun-Nya Allah dan kesukaan-Nya mengampuni tidak hanya tercermin dalam asma-asma-Nya seperti Al-Ghafuur, al-Ghaffaar, dan Al-‘Afwu, tetapi juga dapat diketahui melalui banyak firman-Nya di al Quran dan sabda Rasul-nya dalam hadis-hadis-Nya.

Idul Fitri dan Halahbihalal (Sumber Gambar : Nu Online)
Idul Fitri dan Halahbihalal (Sumber Gambar : Nu Online)

Idul Fitri dan Halahbihalal

Salah satu firman-Nya bahkan menyeru hamba-hamba-Nya yang berdosa agar tidak berputus harapan akan pengampunan-Nya dan menegaskan bahwa Dia mengampuni dosa-dosa, semuanya (Q39:53).

Bahkan sedemikian sukanya Allah mengampuni sehingga Rasul-Nya dalam bahasa sahih bersumber dari sahabat Abu Hurairah dan riwayat imam Muslim-bersumpah bahwa seandainya “kalian semua tidak ada yang berdoa, Allah SWT akan menghilangkan kalian dan menggantinya dengan kaum yang berdosa yang memohon ampun kepada Allah lalu Ia pun mengampuni mereka”.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Maka, kita melihat “lembaga pengampunan” Allah yang dapat menghapuskan dosa, begitu banyak. Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang menjadikan banyak amalan sebagai penghapus dosa, mulai dari istighfar, shalat, puasa, hingga berbuat baik lainnya, semuanya dapat menghapus dosa. Ini sangat kontras dengan perangai “khalifah”nya di bumi yang namanya manusia ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Manusia-setidaknya kebanyakan mereka-dari satu sisi suka berbuat kesalahan, dan disisi lain gampang tersinggung dan sangat sulit memaafkan kesalahan.

Bahkan, dalam banyak diantara mereka yang merasa “dekat” dengan Tuhan pun tidak tampak lebih pemaaf daripada yang lain. Malah sering kali justru lebih terlihat sempit dada dan tengik.

Yang aneh, terhadap Allah yang begitu baik dan Maha Pengampun, kita ini begitu hati-hati. Namun kepada sesama manusia yang tersinggung dan begitu sulit memaafkan, kita malah sering sembrono, padahal, dibandingkan dengan dosa yang langsung berhubungan dengan Allah, kesalahan terhadap sesama manusia jauh lebih sulit menghapusnya. Allah tidak akan mengampuni dosa orang yang mengetahui kesalahan kepada saudaranya sesama manusia sebelum saudaranya itu memaafkan.

Makna halalbihalal

Ada sebuah hadis sahih yang sungguh membuat mukmin yang sehat pikirannya akan merasa khawatir merenungkannya. Yaitu hadis sahih-dari sahabat Abu Hurairah yang diriwatkan oleh Bukhari dan Muslim-tentang betapa tragisnya orang yang saat datang di hari kiamat membawa seabrek (pahala) amal, seperti shalat puasa, dan zakat, sementara ketika hidup di dunia banyak berbuat kejahatan kepada sesama.?

Digambarkan, nanti orang yang pernah dicacinya, orang yang pernah difitnahnya, yang pernah dimakan hartanya, yang pernah dilukainya, dan pernah dipukulnya akan beramai-ramai menggerogoti (pahala) amalnya yang banyak itu.

Bahkan apabila (pahala) amalnya itu sudah habis dan masih ada orang yang pernah dizalimi dan belum terlunasi dosa orang ini pun akan ditimpukkan kepadanya sebelum akhirnya dia dilempar ke neraka. Orang yang malang ini disebut Rasulullah sebagai orang yang bangkrut yang sebenarnya.?

Lihatlah orang yang bangkrut itu disebutkan membawa seabrek (pahala) shalat, puasa, dan zakat. Berarti dari sisi ini, dia adalah orang yang taat beribadah. Namun, karena perangainya yang buruk terhadap sesama, justru hasil ibadahnya itu sirna.?

Maka, bagi kaum beriman, berhati-hati dalam pergaulan itu sangat penting. Kaum beriman tidak hanya mengandalkan amal ibadahnya tanpa menjaga akhlak pergaulannya dengan sesama. Apalagi, karena bangga terhadap amal ibadahnya, lalu merendahkan dan menyepelekan sesamanya. Na’idzubillah min dzaalik.

Masih ada satu hadis sahih lagi yang senada dengan hadis di atas yang menganjurkan kita segera meminta halal dari orang yang pernah kita zalimi (falyatahallalhu minhu), apakah itu berkenan dengan kehormatannya atau yang lain.

Saya pikir, bertolak dari sinilah bermula istilah halal bihalal (menulisnya tidak dipisah-pisah). Anjuran Nabi untuk meminta halal dari saudara kita yang penah kita zalimi tentunya berlaku juga bagi saudara kita.

Seperti kita ketahui, kata kita ini assembling dari bahasa Arab. Asalnya halaal-bi-halaal (dalam kamus Arab sendiri, tidak ditemukan entri halaal-bi-halaal ini). Jadi, ini murni rakitan bangsa Indonesia. Semua mempunya makna harfiah halal dengan halal, kemudian menjadi saling menghalalkan.?

Begitulah tradisi silaturahmi (Arabnya silaturrahim) di hari raya Idul Fitri pun diisi dengan acara halalbihalal. Saling menghalalkan alias saling memaafkan. Halalbihalal-lah terutama mendorong orang bersemangat melakukan silaturrahim di hari raya Idul Fitri. Sampai-sampai kemudian melahirkan tradisi lain yang kita sebut mudik.

Kalau tujuannya saling memaafkan, mengapa halalbihalal ini (hanya) dilakukan di hari raya Idul Fitri atau di bulan Syawal, tidak setiap saat.

Boleh jadi ini ada kaitannya dengan “watak” bangsa kita yang sulit mengaku salah dan sulit memaafkan. Jadi, diperlukan timing yang tepat untuk saling meminta dan memberi maaf. Lalu kapan itu? Nah, tidak ada saat yang lebih tepat melebihi saat setelah puasa Ramadhan.

Mengapa? Karena sesuai janji Rasulullah SAW, barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan semata-mata karena iman dan mencari pahala Allah, diampuni dosa-dosanya yang sudah-sudah.

Tentunya ini dosa-dosa yang berkaitan dengan Allah langsung. Orang yang tidak mempunyai dosa kepada Allah karena dosa-dosanya sudah diampuni, dadanya menjadi lapang. Mungkin ini bisa menjelaskan mengapa setelah usai puasa Ramadhan, orang-orang Islam menjadi terbuka, ringan menerima maaf, dan mudah memaafkan.?

Maka, dosa-dosa berat yang diakibatkan kesembronoan dalam pergaulan hidup dengan sesama hamba Allah diharapkan dengan mudah dilebur. Nah, kesempatan bersilaturrahim di hari raya Idul Fitri ini sangat sampai kita lewatkan untuk berhalalbihalal, saling menghalalkan dan saling memaafkan. Sehingga di Lebaran ini, leburkan semua dosa-dosa kita semoga.

Selamat Iful Fitri 1435 Hijriah. Mohon maaf lahir batin. (artikel ini telah dimuat di harian Kompas, Sabtu, 26 Juli 2014)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 15 Januari 2018

Anggaran Pemkab Seret, Warga Galang Dana Untuk Masjid Jami’ Jember

Jember, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Penghentian bantuan dana hibah APBD Jember untuk Masjid Jami’ Al-Baitul Amin? mengundang simpati sejumlah elemen masyarakat, antara lain wartawan dan tokoh masyarakat yang tergabung dalam grup WhatsApp Tokoh Masyarakat Jember. Mereka sejak lama sudah menggalang dana untuk renovasi masjid kebanggaan warga Jember itu. Aksi galang dana ini menggunakan tagar #MasjidJamikku.

Seperti diketahui, Pemkab Jember memutuskan untuk menghentikan kucuran dana hibah untuk masjid Jami’ Al-Baitul Amin mulai tahun ini. Alasannya adalah terbitnya peraturan bahwa dana hibah tidak boleh diberikan berulang-ulang kepada ormas, masjid maupun kelompok masyarakat.

Anggaran Pemkab Seret, Warga Galang Dana Untuk Masjid Jami’ Jember (Sumber Gambar : Nu Online)
Anggaran Pemkab Seret, Warga Galang Dana Untuk Masjid Jami’ Jember (Sumber Gambar : Nu Online)

Anggaran Pemkab Seret, Warga Galang Dana Untuk Masjid Jami’ Jember

Tahun lalu, bantuan dana hibah sudah dianggarkan dalam APBD Kabupaten Jember. Tetapi ternyata tidak bisa cair. Tahun ini, DPRD Jember kembali menganggarkan bantuan hibah untuk masjid tersebut.Tapi belakangan Pemkab Jember justru menegaskan bantuan itu tidak bisa dicairkan karena tahun-tahun sebelumnya, Masjid Jami’ Al-Baitul Amin sudah pernah menerima dana hibah.

Hal ini juga berlaku bagi PCNU Jember, DPD Muhammadiah dan lembaga lainnya yang? sebelumnya pernah menerima dana hibah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Simpatipun bermunculan. Sejumlah elemen yang sudah memberikan bantuan tagar #MasjidJamikku antara lain adalah Kapolres Jember Kusworo Wibowo, Komandan Kodim? 0824 Rudianto, Kapolres Musi Banyuasin Rahmat Hakim, Wakil Dirlantas Polda Jawa Timur Sabilul Alif, Kajari Jember Ponco Hartanto, Ketua DPRD Jember Thoif Zamroni, Ketua GP Ansor Jember Ayub Junaidi, Rektor IAIN Jember Babun Suharto, dan Ketua MUI Jember Abdul Halim Subahar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua Yayasan Masjid Jami’ Al-Baitul Amin Hasin Syafrawi menyambut baik upaya penggalangan dana tersebut. Menurut Hasin, renovasi dan perawatan masjid ini memang membutuhkan dana besar. Setiap tahun sejak masa khidmat Bupati Abdul Hadi hingga MZA Djalal, Yayasan Masjid Jami’ Al-Baitul Amin selalu mendapat bantuan dana dari Pemkab Jember.

"Sekarang, katanya sudah distop. Walaupun masjid ini milik pemkab, kita coba mandiri. Saya yakin bisa," jelasnya kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jember, Sabtu (8/7).

Donasi untuk #MasjidJamikku bisa disalurkan ke rekening Yayasan Masjid Jami Al-Baitu Amien Jember, di Bank Muamalat Cabang Jember, dengan nomor rekening 7310023054. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah, Berita, Tokoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 08 Januari 2018

Muslimat NU Makassar Bantu Korban Kebakaran

Makassar, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap sesama, Muslimat NU kota Makassar memberikan bantuan pada korban kebakaran di jalan Kandea kota Makassar, Jumat(21/05).

Kebakaran yang terjadi Kamis (14/05) pekan lalu membuat sekitar 40 Kepala Rumah Tangga kehilangan tempat tinggal.

Muslimat NU Makassar Bantu Korban Kebakaran (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU Makassar Bantu Korban Kebakaran (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU Makassar Bantu Korban Kebakaran

Hj. Syukriah Ahmad, Ketua Muslimat NU Kota Makassar yang memimpin lansung penyerahan bantuan, turut prihatin terhadap musibah yang dialami oleh masyarakat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Kami warga Muslimat NU Kota Makassar sangat perihatin dan turut merasakan kesedihan masyarakat yang tertimpa musibah ini," ungkap Hj. Syukriah.

"Bantuan ini secara materi tidak seberapa nilainya namun mudah-mudahan sedikit bisa meringankan beban masyarakat yang tertimpa musibah," tambahnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Adapun bantuan berjumlah 50 paket, tiap paketnya terdiri dari beras, gula dan teh, diserahkan langsung kepada panitia penerimaan bantuan kebakaran. (rahman hasanuddin/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh, Makam, RMI NU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 06 Januari 2018

Kang Said: Netralitas NU Harus Dijaga

Ngawi, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Said Aqil Siroj menghimbau kepada segenap pengurus NU di daerah agar tidak terbawa arus politik.

Kang Said: Netralitas NU Harus Dijaga (Sumber Gambar : Nu Online)
Kang Said: Netralitas NU Harus Dijaga (Sumber Gambar : Nu Online)

Kang Said: Netralitas NU Harus Dijaga

Hal tersebut beliau ungkapkan saat melakukan silaturrahim ke Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi, Ahad (10/11) kemarin.

"Usai mengisi pengajian di PCNU Magetan pada malam harinya, Kang Said berkunjung ke MWC NU Ngrambe Ahad pagi sekitar pukul 08.00," ujar Rihan kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang juga anggota GP Anshor Ngawi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam turba ke Ngrambe kali ini, Kang mengimbau secara khusus untuk segenap kader NU terutama di daerah agar tidak terbawa arus politik.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Jangan sampai NU terbawa arus kepentingan politik, bukan kepentingan sosial. NU harus dijaga netralitasnya karena NU bukanlah organisasi politik," ujar Ketum PBNU.

Selain itu dalam kesempatan kali ini, kang Said juga menekankan agar para pengurus maupun anggota badan otonom tidak membawa-membawa NU untuk mendukung salah satu calon atau secara langsung melibatkan organisasi menjadi kendaraan dalam politik praktis.

"Jangan sampai membawa NU untuk "ngasak" ke caleg atau menjadikannya sebagai kendaraan politik," pungkasnya. (Ahmad Rosyidi/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul Ulama, Tokoh, PonPes PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 01 Januari 2018

Soal Palestina, PBNU Minta Pemerintah Gunakan Politik Bebas-Aktif

Hong Kong, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyampaikan duka mendalam atas konflik yang terjadi di Jerussalem. Kiai Said mendorong pemerintah untuk mengambil langkah-langkah politik dalam rangka meredam konflik dan memulihkan hak-hak sipil warga Palestina.

Demikian Kiai Said mengawali taushiyah halal bihalal dengan warga Muslim dan nahdliyyin Hongkong di aula BNI Hong Kong, Ahad (30/7).

Soal Palestina, PBNU Minta Pemerintah Gunakan Politik Bebas-Aktif (Sumber Gambar : Nu Online)
Soal Palestina, PBNU Minta Pemerintah Gunakan Politik Bebas-Aktif (Sumber Gambar : Nu Online)

Soal Palestina, PBNU Minta Pemerintah Gunakan Politik Bebas-Aktif

Kiai Said menyayangkan gesekan yang menyebabkan beberapa orang terluka dan memicu konflik di beberapa kawasan.

"Mengenai insiden di kawasan Al-Aqsha Jerussalem, PBNU telah meminta Pemerintah Indonesia untuk bersikap dalam kapasitasnya di politik internasional,” kata Kiai Said yang tengah membahas Islam Nusantara dalam konteks politik global.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pengasuh Pesantren Ats-Tsaqafah Ciganjur ini juga mendukung upaya warga Palestina untuk mendapatkan hak-hak sipilnya. Menurutnya, kebebasan menjalankan ibadah dan kebebasan berkeyakinan merupakan bagian dari hak-hak sipil yang disepakati warga dunia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“PBNU memberi dukungan kepada Muslim Palestina untuk mendapatkan hak dan kebebasan beribadah di kawasan Al-Aqsha, semoga menjadi pertimbangan oleh pemerintah Israel. Syukur sekarang suhu politik sudah mereda," jelas Kiai Said. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh, Sholawat, RMI NU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 23 Desember 2017

Lain Partai, Umat Harus Tetap Takzim Kiai-Politik

Solo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengasuh majelis Rijalul Ansor Solo Habib Muhammad Al-Habsyi mengimbau umat Islam untuk tetap menaruh rasa hormat kepada para kiai yang berbeda wadah partai dengan mereka. Karena, sebagai warga negara para kiai memiliki hak berpolitik di partai mana pun.

“Orang tidak lagi hormat dan patuh pada ulama. Apabila ada ulama di partai A, maka sebagian umat yang di partai B tidak menyukai ulama tersebut,” terang Habib Muhammad yang merupakan cucu penulis kitab Simthud Durar Habib Ali Al-Habsyi menyayangkan sikap umat Islam demikian, Rabu (5/3).

Lain Partai, Umat Harus Tetap Takzim Kiai-Politik (Sumber Gambar : Nu Online)
Lain Partai, Umat Harus Tetap Takzim Kiai-Politik (Sumber Gambar : Nu Online)

Lain Partai, Umat Harus Tetap Takzim Kiai-Politik

Menurutnya, keterlibatan para kiai di ranah politik praktis menjadi berkah tersendiri. Sekurangnya mereka dapat memperbaiki kondisi politik, yaitu mengisi pemerintahan dengan jiwa keulamaan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia berharap, para ulama yang terjun dalam lingkar kekuasaan dapat meniru jejak para khalifah yang sukses menggabungkan kesalehan dan kekuasaan kendati tidak menutup fakta bahwa sebagian kiai belum berhasil mengharmoniskan keduanya. (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh, Kajian Islam, Internasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

NU Pacitan Fokus Kesejahteraan Umat

Pacitan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Pacitan-Jatim menggelar Rapat Kerja Cabang I (Rakercab) Kamis, 24 Januari 2013 di aula kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Pacitan (STAINUPA).

Rekarcab yang diikuti sekitar 150 orang yang terdiri dari Pengurus Cabang, Majelis Perwakilan Cabang (MWC) dan perwakilan Badan Otonom NU se-kabupaten Pacitan ini dirangkai dengan acara Orientasi Pengurus Cabang, kemudian sidang komisi dan sidang pleno. Rakercab tersebut dibuka langsung oleh Rais Suriyah NU Pacitan H. Imam Faqih.

NU Pacitan Fokus Kesejahteraan Umat (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Pacitan Fokus Kesejahteraan Umat (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Pacitan Fokus Kesejahteraan Umat

Dalam sambutanya Ketua Tanfidziah NU Pacitan Mahmud menegaskan bahwa dengan potensi kemampuan kader-kader Nahdliyin Pacitan harus mampu mengantarkan organisasi NU menjadi tumpuan harapan sebagian besar umat. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Umat mendambakan adanya terobosan-terobosan baru bagi perbaikan tata kehidupan warga masyarakat, termasuk upaya perbaikan ekonomi, moral, tatanan sosial dan pendidikan ditengah-tengah tandusnya pemahaman dan pengamalan ajaran Islam yang berhaluan Ahlussunah wal Jama’ah di kabupaten Pacitan," jelasnya.

Dikatakan Mahmud, Nahdlatul Ulama sebagai salah satu organisasi sosial keagamaan besar dituntut untuk mengembangkan diri, mengisi celah kosong yang belum dilakukan oleh komponen bangsa ini, melalui sentuhan-sentuhan  langsung yang mampu memberikan jawaban terhadap pasang surut dan gelombang masalah serta tantangan yang senantiasa muncul silih berganti, baik dibidang ekonomi, politik, budaya, sosial, dan keagamaan tandasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam Rakercab tersebut ketua lembaga perekonomian NU Cabang Pacitan M. Zafri Wicaksana, juga mensosialisasikan Koperasi Mabadiqu Bintang Sembilan yang bekerjasama dengan BRI Syariah sebagai tempat menyimpan dana anggota serta asuransi Jasindo Takaful sebagai lembaga penjamin anggota koperasi dengan bank. 

"Setiap anggota koperasi Mabadiku Bintang Sembilan nantinya akan diberi kartu NU gratis dari BRI Syariah. Kartanu sebagai ini Kartu NU ini multi fungsi karena menyangkut data anggota NU, rekening di BRI, asuransi Jasindo dan Koperasi itu sendiri," kata ketua lembaga perekonomian itu.

Selain itu ketua lembaga kajian dan pengembangan sumber daya manusia (Lakpesdam) Muhammad Munaji dan Dani Patria Krisna memaparkan program unggulan mendesak yang harus dilaksanakan, yaitu program pendalaman konstitusi yang selama ini masih lemah di tataran struktural maupun kultural NU Serta program diskusi rutin berkala, dua program itu dimaksud untuk meningkatkan SDM pengurus dan warga NU Pacitan.

Semua gagasan program kerja yang telah dirumuskan pada sidang komisi dan disahkan pada sidang pleno Rakercab Nahdlatul Ulama Cabang Pacitan tersebut semuanya tidak lain untuk kesejahteraan warga NU Pacitan pada khususnya dan umumnya pada seluruh warga negara.

Redaktur    : Hamzah Sahal

Kontributor : Zaenal Faizin

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah RMI NU, Tokoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 11 Desember 2017

Kang Said Tanggapi Kiriman Bunga Simpatik untuk NU

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj (Kang Said) mengatakan kiriman bunga ke PBNU menunjukkan bahwa publik sudah menyaksikan peran NU dalam menjaga NKRI dan menghormati kebhinekaan.

“Dengan banjirnya kiriman bunga dengan ucapan selamat dan sanjungan yang ada adalah sebagai apresiasi yang menunjukkan masyarakat sudah menyaksikan peran NU yang luar biasa dalam menjaga NKRI, menghormati kebhinekaan, moderat, dan toleran,” kata Kang Said, Senin (8/5).

Kang Said Tanggapi Kiriman Bunga Simpatik untuk NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Kang Said Tanggapi Kiriman Bunga Simpatik untuk NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Kang Said Tanggapi Kiriman Bunga Simpatik untuk NU

Ia menegaskan sikap NU dalam menjaga NKRI, menghormati kebhinekaan, moderat dan toleran tidak akan pernah bergeser dari dulu, sekarang, dan yang akan datang.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Insya Allah hingga hari kiamat NU tidak akan bergeser (dari sikap itu). Selama saya masih menjadi Ketua Umum PBNU, tidak akan dapat ditawar, dirayu atau ditakuti untuk bergeser dari moderat dan toleran itu,” tandasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebagaimana diketahui, hingga Senin (8/5) kemarin, kiriman bunga ke Gedung PBNU masih berdatangan. Bunga-bunga ini disertai dengan tulisan berisi dukungan dan ucapan terima kasih kepada NU dan elemen NU.

Kiriman bunga beridentitas Pendukung Damai NKRI menulis “Salam hormat untuk NU, Banser dan Ansor yang selalu setia menjadi garda terdepan bangsa dan negara melawan radikalisme dan intoleransi.”

Ada pula karangan bunga dari Alumni Jogja Gaul yang menyertai dengan tulisan “Bersama warga NU kita menjaga Pancasila dan Keutuhan NKRI.” (Kendi Setiawan/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 28 November 2017

Pengurus PP Fatayat NU Dilantik

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Setelah penyusunan jajaran pengurus PP Fatayat NU selesai dibentuk, pada Sabtu, 6 Agustus 2010, mereka dilantik sekaligus melaksanakan rapat kerja untuk selanjutnya dilakukan aksi nyata.



Pengurus PP Fatayat NU Dilantik (Sumber Gambar : Nu Online)
Pengurus PP Fatayat NU Dilantik (Sumber Gambar : Nu Online)

Pengurus PP Fatayat NU Dilantik

Berikut susunan pengurus PP Fatayat NU periode 2010-2015:

Ketua Umum: Dra Ida Fauziyah

Ketua I: Dra Muzaiyanah Zein

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua II: Dra Neng Dara Afiah MSi

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua III: Dra Rustini Murtadho

Ketua IV: Dra Yana Lathifah Msos

Ketua V: Anggia Ermarini SPd

Ketua VI: Dr Umi Khusnul Khotimah

Ketua VII: Dr Nur Rofiah

Sekretaris Umum: Dra Siti Masrifah MA

Sekretaris I: Nur Afifah SAg

Sekretaris II: Ratu Dian Hatifah SAg

Sekretaris III: Siti Mukarromah SAg

Bendahara Umum: Rahayu Sri Rahmawati SAg

Bendahara I: Hj Santi Anisah SAg

Bendhara II: Maria Apfiati ST

Bersama-sama dengan seluruh jajaran kepengurusan lembaga dibawah Fatayat NU, mereka dilantik oleh Ketua PBNU Slamet Effendy Yusuf. Hadir pula dalam acara tersebut Menakertrans Muhaimin Iskandar.

Ketua Umum PP Fatayat NU Ida Fauziyah menjelaskan jumlah total kepengurusan mulai dari penasehat sampai anggota lembaga seluruhnya mencapai 99 orang. "Itu pun masih banyak orang yang ingin mengabdi," katanya. (mkf)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh, Pertandingan, Ubudiyah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 23 November 2017

Delegasi NU Fasilitasi Upaya Perdamaian Afghanistan

Kabul,PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Rencana hengkangnya NATO dari Afghanistan telah menimbulkan ketegangan sendiri ketika masing-masing kekuatan perjuangan yang bertikai saling mengancam.?

Hingga saat ini setiap minggu ratusan korban tewas akibat bom bunuh diri dan serangan roket. Karena itulah beberapa kelompok moderat termasuk di antaranya ? High Peace Council meminta keterlibatan Indonesia, Iran, dan Mesir untuk melakukan mediasi di antara kelompok yang bertikai.

Delegasi NU Fasilitasi Upaya Perdamaian Afghanistan (Sumber Gambar : Nu Online)
Delegasi NU Fasilitasi Upaya Perdamaian Afghanistan (Sumber Gambar : Nu Online)

Delegasi NU Fasilitasi Upaya Perdamaian Afghanistan

Rencananya pertemuan dilakukan bulan Februari 2013 tetapi karena keterlibatan Iran, Pakistan dan Mesir yang dianggap ikut bertikai ditolak oleh beberapa milisi, akhirnya pertemuan digagalkan. Kemudian pertemuan dilanjutkan lagi mulai 4-5 Juni 3013, tanpa kehadiran negara lain kecuali Indonesia sendirian yang diwakili oleh Nahdlatul Ulama (NU), yang melakukan pembicaraan dengan ulama dan pimpinan setempat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam perundingan yanag dihadiri oleh hampir semua faksi yang terdiri dari para ulama, pemuda dan kaum intelektual yang berasal dari berbagai suku itu, mereka sepakat untuk membangun persatuan di antara faksi yang ada. Dengan demikian mereka membutuhkan toleransi di antara kepentingan mereka sendiri. Disitulah NU mengambil peran penting dengan memperkenalkan prisnip tawasuth, tawasun dan tasamuh.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Delegasi NU yang terdiri dari H As’ad Said Ali, wakil ketua umum PBNU, KH Saifuddin Amsir, Rais Syuriyah, H Abdul Mun’im DZ, wakil sekjen dan Adnan Anwar, wakil Sekjen PBNU.?

Pertemuan yang diselenggarakan di pusat Kota Kabul yang mencekam itu dihadiri sekitar 50 orang, dan berlangsung khidmat. Pertemuan ini sendiri merupakan kelanjutan pertemuan ulama NU dan ulama Afghan di Jakarta 2010 yang lalu.

Pertemuan ini juga dihadiri oleh Dubes RI untuk Afghanistan H Anshori Tajudin yang juga ikut memfasilitasi perundingan ini. ?

Dalam amanatnya di depan peserta konferensi itu As’ad Said Ali mengatakan bahwa dalam menghadapi globalisasi, umat Islam harus merespon secara proporsional, jangana sampai larut sehingga menjadi kelompok yang tasahul, menggampangkana semua hal sehingga melanggar norma agama. dan juga jangan sampai menjadi tasyaddud, menolak secara mentah-mentah dengan cara ekstrem bahkan dengan kekerasan. Karena itulah perlu diambil jalan tawasuth, tawazun.

Dihadapan para aktivis Afghan itu, As’ad mengatakan bahwa jihad mempunyai pengertian yang luas, tidak hanya qital (perang) tetapi juga membangun masyarakat dan mengendalikan hawa nafsu. NU sendiri pernah mengeluarkan fatwa jihad tetapi sangat jelas batas wilayahnya dan batas waktunya. Jihad tidak bisa dilakukan di sembarang tempat, kalau hal itu dilakukan menjadi terorisme itu yang harus dihindarkan. ?

Perrnyataan itu disampaikan berkaitan dengan munculnya dua fatwa yang bertentangan di Afghnaistan tentang keharusan melakukan jihad di mana saja dengan cara apa saja termasuk bunuh diri. Di sisi lain terdapat ulama yang mengharamkan bom bunuh diri. NU memberikan jalan tengah.

Pandangan NU itu semakin menarik perhatian mereka apalagi setelah KH Saifudddin Amsir berbicara tentang sikap tasamuh (toleran) umat Islam Indonesia yang terdiri dari berbagai agama, suku, bahasa dan pulau tetapi bisa menyatu, karena bangsa Indonesia memiliki Pancasila. Dijelaskan bahwa Pancasila merupakan cerminan ajaran Al Quran tetapi dibahasakan dengan budaya setempat sehingga bisa diterima oleh kelompok non Muslim sekalipun. Mestinya bangsa Afghanistan yang hampir seluruhnya Muslim ini bisa lebih mudah bersatu, karena akidah meraka sama. Hanya saja perlu modal tasamuh yang tinggi.

Beberapa kesepakatan dicapai antara lain, pertama, menjalin persaudaraan dan perdamaian,? kedua, menyelamatkan Afghanistan dari penghancuran kelompok imperialis, ketiga, melaksanakan perdamaian dan rekonsiliasi untuk menyatukan negara, keempat, sebagai pemimpin spiritual para ulama berkewajiban menjaga keutuhan bangsa, kelima, menghilangkan diskriminasi, dan sukuisme serta segala bentuk kekerasan terhadap kelompok lain.

Hasil pertemuan Jakarta dan perundingan di Kabul ini akan terus di sosialisasikan pada ulama dan kelompok milisi di seluruh propinsi. Diharapkan akan lahir sikap tasamuh di kalangan mereka sehingga menghindari terjadinya perang saudara.

Para ulama Afghan menilai bahwa ulama Indonesia memiliki pemikiran yang jauh ke depan dan maju, dan ini yang perlu dipelajari oleh para ulama Afghanistan sekarang ini.?

Kehadiran delagasi NU ini mendapatkan liputan media yanag sangat besar sehingga tersiar di berbagai televisi dan media cetak termasak media online, sehingga gemanya di lingkungan para petinggi dan rakyat Afghanistan juga besar.?

Antusiame maysrakat begitu tinggi karena mendengar Indonesia mereka selalu ingat Soekarno dan Gus Dur yang penuh heroisme dan penuh pesona.?

Redaktur: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 21 November 2017

Sedekah Oksigen Gusdurian di Empat Pesantren

Way Kanan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Himpunan dana dari para dermawan yang berpartisipasi dalam gerakan "Sedekah Oksigen" diinisiasi Gusdurian Lampung bisa digunakan untuk membeli pohon buah bernilai ekonomi untuk ditanam di empat pesantren di Kabupaten Way Kanan.

Sedekah Oksigen Gusdurian di Empat Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Sedekah Oksigen Gusdurian di Empat Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

Sedekah Oksigen Gusdurian di Empat Pesantren

"Dari target menanam 50 pohon buah di Pesantren Assiddiqiyah 11, Labuhan Jaya, Gunung Labuhan pada Ramadhan ini, sedekah yang masuk ke rekening penyelenggara tercatat bisa digunakan untuk membeli 200 pohon," ujar Ketua Alumni Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN) 2016 PC Ansor Way Kanan, Riky Ryan Saputra, di Blambangan Umpu, Ahad (19/6).

Jika ditambah komitmen para dermawan yang akan berpartisipasi pasca Idul Fitri, maka insyaallah bisa digunakan untuk membeli 300 tanaman buah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Capaian tersebut tentu membanggakan dan sepatutnya menjadi penyemangat bagi kami agar 14 pesantren perlu pendampingan ekonomi di 14 kecamatan yang ada di Way Kanan, masing-masing bisa menerima 50 pohon buah," katanya lagi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pada mulanya, "Sedekah Oksigen" difokuskan pada tanaman alpukat jenis mentega yang bisa dipanen setelah empat tahun tanam.

Namun pada perkembangannya, mendengar saran dan masukan serta permintaan beberapa pesantren yang beragam, "Sedekah Oksigen" tidak hanya menanam pohon alpukat jenis mentega, tapi juga kelengkeng aroma durian dan nangka dak (persilangan nangka dan cempedak) yang bisa dua tahun panen pasca ditanam, serta mangga thailand yang bisa dipanen satu tahun setelah ditanam kendati pohon masih berukuran satu meter.

Untuk diketahui, "Sedekah Oksigen" adalah gerakan menanam pohon buah bernilai ekonomi di pesantren. Salah satu tujuan gerakan ini adalah pesantren bisa mandiri.

Satu pohon buah bisa dibeli seharga Rp50 ribu. Diambil dari pembudidaya teruji di Pekalongan, Kota Metro yang direkomendasikan Wakil Bendahara PCNU Way Kanan dr Yusuf J Mustofa.

Bagi yang berminat "Sedekah Oksigen" bisa menghubungi nomor 081540890056, 085367282712, atau 082279005826. Sedekah bisa disalurkan ke rekening: BNI 0426013904 atas nama Anisa Yuliani atau BRI: 035701112732504 AN Disisi Saidi Fatah.

"Rencana awal menanam pohon di Pesantren Assiddiqiyah 11 adalah 19 Juni 2016, namun karena ada sedikit kendala kami undur pada Jumat, 24 Juni 2016. Kami mohon maaf kepada para dermawan atas kemunduran waktu penanaman," pungkas Riky. (Samsul Bahri/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh, Amalan, Anti Hoax PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 06 November 2017

Ini Usulan Ulama Jateng Saat Bertemu Jokowi

Semarang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah?



Presiden RI Joko Widodo sowan ke para ulama, kiai, juga habaib se-Jawa Tengah dalam Forum Silaturahmi di Hotel Gumaya Semarang, Senin (14/11). Acara ini diawali dengan shalat Maghrib berjamaah dan ramah-tamah.?

Ini Usulan Ulama Jateng Saat Bertemu Jokowi (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Usulan Ulama Jateng Saat Bertemu Jokowi (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Usulan Ulama Jateng Saat Bertemu Jokowi

Hadir dalam forum itu, KH Abdul Karim (Gus Karim) Solo, KH Yusuf Chudlori API Tegalrejo Magelang (Gus Yusuf), ? Ketua Tanfidziyah PWNU KH Abu Hafsin, Rais Syuriyah PWNU KH Ubaidillah Shodaqoh, jajaran Syuriah PWNU M Adnan MA, Mustasyar PW NU dan juga Mantan Guubernur Jateng Ali Mufis, KH Solikhun Magelang, KH Said Asrori Magelang, KH Muhlasin Banyumas, Habib Anis Sholeh Baasyin Pati, KH Abdul Ghaffar Rozin (Gus Rozin) Pati, Ketua MUI Jawa Tengah KH Ahmad Daroji.?

Hadir juga Menteri Sekretaris Negara Pratikno, jajaran Forkompimda Jateng Pangdam IV Diponegoro Jaswandi, Kapolda Condro Kirono, dan Wakil Ketua DPRD Jateng Sukirman.

Presiden Jokowi duduk lesehan bersama para kiai, mendengarkan masukan dan usulan yang disampaikan secara bergantian dan dimoderatori Gus Yusuf. Forum berlangsung akrab dan tidak kaku sehingga para kiai dan ulama blak-blakan ngobrol dengan presiden. Bahkan diselingi guyunan khas ala pesantren. Dalam forum silaturahmi itu dihadiri kurang lebih 300 ulama, kiai dan habaib.?

Pengasuh Pondok Pesantren Al Mubarok Manggisan Wonosobo, KH Nur Hidayatullah mengatakan, pesantren merupakan benteng pertahanan NKRI dan kebinekaan ketika negara ini mulai digerogoti sekolompok golongan. Namun pada kenyataanya keberadaan pesantren masih kurang diperhatikan oleh pemerintah, apalagi dengan diberlakukannya UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kebijakan UU 23 tahun 2014 ini perlu ditinjau kembali agar pesantren lebih berkembang dalam membangun karakter bangsa. Selain itu RUU Pendidikan Madrasah dan Pondok Pesantren dikawal khusus untuk melindungi aset bangsa ini, ujarnya.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pengasuh Pesantren Darul Falah Jekulo, Kudus KH Ahmad Badawi Basyir (Gus Badawi) meminta kepada Presiden agar full day school jangan diberlakukan di desa-desa hinigga akhirnya mematikan madrasah diniyah.?

Di Jawa Tengah jika full day school diberlakukan tidak kurang dari 10.000 Madrasah Diniyah akan mati. Di desa infrastrukturnya belum mendukung program ini dan para siswa-siswi di desa belajar di madrasah diniyah sore hari untuk membentuk karakter bangsa, ujarnya.?

Gus Yusuf, menyoroti soal kasus Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menurutnya terlepas dari persoalan subtansi apakah penistaan agama atau tidak, faktanya bahwa Ahok telah melukai umat Islam. Maka dari itu dibutuhkan langkah kongkrit dari Pemerintah yang transparan dan bisa memberikan rasa keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.?

Terlepas dari subtansi penistaan agama atau tidak, bahwa Ahok telah melukai umat Islam. Maka perlu proses keadilan harus ditegakkan dan transparan, tandasnya.?

Mengapa harus tegas, menurut Gus Yusuf, agar tidak terjadi preseden buruk di masa mendatang. Cukup belajar dari peristiwa Ahok, dan kemudian tidak terjadi lagi.

Selain persoalan tersebut, para kiai juga menyoroti tentang buku-buku pendidikan yang banyak memuat konten Islam kanan dan jauh dari makna kebhinekaan. Juga program Pemerintah yang belum sinkron dengan agenda-agenda pendidikan dan pengembangan Pesantren.?

Menjawab berbagai pertanyaan tersebut, Presiden Jokowi mengatakan terkait dengan UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ini terkait dengan anggaran yang ada. Hari ini memang banyak undang-undang dibuat tidak melalui konsultasi publik, rakyat belum dilibatkan. Jalan satu-satunya direvisi ini menjadi catatan untuk nantinya ditindak lanjuti. Selain UU 23 dan soal full day school juga menjadi catatan saya,katanya.?

Soal Ahok, Presiden meminta para kiai dan ulama bersabar hingga Rabu (16/11). Apa pun keputusannya semua harus mendinginkan suasana. Jangan sampai lingkup DKI Jakarta bisa melebar ke mana-mana. Terkait dengan program pemerintah dan pesantren mendatang bisa disinkronisasi. (Zulfa/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, Tokoh, Pesantren PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 31 Oktober 2017

Konsep "Charter School" Solusi Pendidikan di Indonesia, Apa Itu?

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pemerhati pendidikan Indra Charismiadji mengatakan konsep charter school? atau sekolah swasta yang didanai pemerintah dapat menjadi solusi pendidikan di Indonesia yang memiliki wilayah yang luas.

Konsep Charter School Solusi Pendidikan di Indonesia, Apa Itu? (Sumber Gambar : Nu Online)
Konsep Charter School Solusi Pendidikan di Indonesia, Apa Itu? (Sumber Gambar : Nu Online)

Konsep "Charter School" Solusi Pendidikan di Indonesia, Apa Itu?

"Dengan konsep ini, pemerintah mengalokasikan anggaran, dan swasta yang menjalankan sistemnya," ujar Indra di Jakarta, Senin (19/9).

Dia menjelaskan pemerintah mendanai sekolah-sekolah swasta yang kekurangan dana dalam pengoperasiannya. Selama ini, banyak sekolah swasta yang akhirnya tutup karena kekurangan murid akibat kalah bersaing dengan sekolah gratis, bisa juga karena kualitas yang lebih rendah dibandingkan sekolah negeri.

"Sekolah dengan konsep seperti itu dapat menjadi solusi bagi Indonesia yang memiliki wilayah luas dan terpencil, serta dukungan anggaran pendidikan yang relatif besar," kata Direktur Utama PT Eduspec Indonesia itu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selama ini, sekolah negeri juga belum mampu menampung keberadaan jumlah murid. Dibandingkan harus membuat sekolah baru, lanjut dia, lebih baik mengembangkan konsep seperti itu.

Sejarah mencatat bahwa pendidikan swasta sudah ada sejak Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk. Namun kini terjadi kesenjangan antara sekolah swasta yang selama ini memegang peranan penting dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Kondisi sekolah swasta akhir-akhir ini semakin menurun baik dari segi kualitas, maupun kuantitas.

Meskipun permasalahan tersebut telah diakomodir dalam peraturan UU Sistem Pendidikan Nasional 20/2003 namun masih belum terlaksana dan tersosialisasikan dengan baik.

"Pendidikan memegang bidang strategis dalam membangun dan mencerdaskan suatu bangsa, maka dari itu kelalaian dalam mengembangkan dan membangun suatu pendididkan yang berkualitas akan berakibat fatal dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang diharapkan bagi kemajuan bangsa" kata Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Ki Suparwanto. (Antara/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh, Makam, Doa PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 29 Oktober 2017

MA Unggulan Insan Cendikia Dibangun atas Energi Islam Nusantara

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Direktur Pendidikan Madrasah Kementarian Agama Nur Kholis Setiawan menjelaskan, kini sedang dikembangkan program pengembangan Madrasah Aliyah Unggulan Insan Cendikia di 20 lokasi di seluruh Indonesia dari Aceh sampai Papua.

“Dan strategi saya menentukan 20 ini tidak asal. Saya menggunakan energi Islam Nusantara karena madrasah ini eksis ditengah-tengah masyarakat Muslim yang memiliki kekhasan,” katanya kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Selasa (25/11).?

MA Unggulan Insan Cendikia Dibangun atas Energi Islam Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)
MA Unggulan Insan Cendikia Dibangun atas Energi Islam Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)

MA Unggulan Insan Cendikia Dibangun atas Energi Islam Nusantara

Doktor dari Universitas Bonn Jerman ini menjelaskan dulu para ulama kiai, dan aulia melakukan penguatan keislaman melalui madrasah. Strategi yang sama inilah yang kini dikembangkannya.

“Kenapa bikin Insan Cendikia di Aceh Timur, karena disana dulunya ada kesultanan Perlak, Mengapa ada di Mandailing Natal, karena disitu ada kerajaan Barus, mengapa di Padang Pariaman Sumatra Barat. Kalau bicara Sumatra Barat, sudah heterogen, tapi kalau bicara Minang, pasti Islam karena prinsipnya adalah adat basandi syarak, syarak basandi kibatullah.”?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kebijakan yang sama juga diterapkan di Riau, dimana MA Insan Cendikia ditempatkan di Siak karena dulu ada kesultanan Siak, di Okan Hilir karena disitu ada Ario Damar yang mengasuh Raden Patah, Sultan Demak. Di Bangka Tengah karena disitu merupakan persinggahan para saudagar Gujarat dan para wali yang menyebarkan Islam di Nusantara, itu di Bangka Tengah dan Batam.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selanjutnya di Sambas karena disitu ada Syeikh Khatib Assambasi. Lalu di Tanah Laut Kalimantan selatan karena ada kesultanan Martapura. Selanjutnya di Paser Kalimantan timur karena disitu ada kesultanan Paser. Selain itu ada di Lombok karena disana ada kerajaan?

Selaparang. ? Di Goa Sulawesi Selatan karena ada Sultan Hasanuddin dan syeikh Yusuf Makassar. Jawa Tengah ditempatkan di Pekalongan karana dulu banyak Habaib menyebarkan Islam di Pekalongan. Di Jawa Timur ditempatkan di Pasuruan karena disitulah ada Mbah Hamid Pasuruan.?

Tempat lain adalah di Sulawesi tenggara karena ada kerajaan Buton, di Ternate, karena ada sultan Ternate. Di Sorong, karena ada jasa sultan Ternate, Islam masuk ke Papua Barat.?

“Ini tidak asal menentukan. Ini adalah pucuk dari energi Islam. 20 titik inilah insyaallah yang akan membesarkan Islam Nusantara karena ini adalah titik-titik para wali yang memperjuangkan Islam di Nusantara.” (mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul, Meme Islam, Tokoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 15 Oktober 2017

Toleransi sedang Menghadapi Cobaan

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengatakan saat ini toleransi yang ada di dunia sedang menghadapi cobaan. Karena itu, NU terus berjuang untuk menumbuhkan toleransi baik antar agama maupun diantara aliran dalam satu agama.

Hal ini disampaikannya ketika memberikan sambutan pada puncak acara Global Peace Festival yang berlangsung di Gelora Bung Karno, Ahad (17/10).

Toleransi sedang Menghadapi Cobaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Toleransi sedang Menghadapi Cobaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Toleransi sedang Menghadapi Cobaan

“Toleransi harus ditumbuhkan antara muslim dengan non muslim maupun antara muslim dengan muslim lainnya,” katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia mengisahkan KH Wahid Hasyim, ayah Gus Dur merupakan salah satu dari tim sembilan yang merumuskan pembentukan negara ini. Mereka sepakat untuk membentuk negara bangsa yang tidak didasarkan atas agama, meskipun umat Islam mayoritas di Indonesia.

Sementara itu Menakertrans Muhaimin Iskandar menyatakan pemerintah sangat mendukung kampanye perdamaian, baik antara sesama manusia maupun perdamaian antar negara.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menyatakan rakyat Indonesia sepakat membentuk sebuah negara karena ingin hidup dalam damai, lepas dari penjajahan bangsa lain.

“Para pendiri negara ini, sebagaimana tercermin dalam UUD 1945 sepakat ikut melaksanakanketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi,” katanya.

Karena itu, UUD memberi jaminan kepada warga negara untuk melaksanakan keyakinannya, serta memiliki berbagai macam hak lainnya yang dilindungi UU. “Tak ada tempat yang tak toleran dalam konstitusi kita,” tegasnya. (mkf)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh, Ahlussunnah, Syariah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah