Tampilkan postingan dengan label Sholawat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sholawat. Tampilkan semua postingan

Senin, 05 Februari 2018

Pembicaraan Nuklir Iran Berakhir Tanpa Kesepakatan

Jenewa, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pembicaraan antara sejumlah negara besar dunia dengan Iran menyoal program nuklirnya kembali berakhir tanpa hasil pasti.

Menurut Menteri Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton sudah muncul "banyak kemajuan tetapi beberapa beda pandang masih tetap ada", seperti dilansir BBC Indonesia.

Pembicaraan Nuklir Iran Berakhir Tanpa Kesepakatan (Sumber Gambar : Nu Online)
Pembicaraan Nuklir Iran Berakhir Tanpa Kesepakatan (Sumber Gambar : Nu Online)

Pembicaraan Nuklir Iran Berakhir Tanpa Kesepakatan

Baroness Ashton yang memimpin jalannya perundingan dengan Teheran mengatakan negosiasi akan digelar lagi nanti pada 20 November.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara Menteri Luar Negeri Iran Mohamad Javaz Zarif mengatakan Klik tak kecewa dengan hasil akhir perundingan ini karena ujung negosiasi tersebut "masih bisa dikembangkan".

Ia mengatakan semuanya pihak "sudah ada di gelombang yang sama" dan "ada kesetujuan untuk menuju kesepakatan".

Di sisi lain Menlu AS John Kerry menyatakan perundingan ini "lebih mendekati (hasil) dari yang pernah digelar sebelumnya".

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Negara-negara berkuasa di dunia mencurigai Iran tengah membangun kekuatan nuklir, tetapi Teheran berkeras kekuatan itu untuk tujuan damai.

Dalam sebuah proposal yang muncul sebagai syarat dicapainya kesepakatan terdapat klasul yang mewajibkan Iran untuk membekukan seluruh pengembangan nuklirnya sebagai imbalan agar tekanan ekonomi dilonggarkan dan sebagian sanksi yang dijatuhkan terhadap negara itu dicabut.

Sejumlah utusan yang datang dalam perundingan ini mengatakan muncul "kemajuan berarti" selama perundingan namun menurut sejumlah sumber diplomatik, Prancis menghendaki sanksi lebih keras diberlakukan terhadap Iran.

Adalah Menlu Prancis Laurent Fabius yang sebelum konferensi pers pasca perundingan digelar mengatakan pada wartawan bahwa negosiasi dengan Iran Klik selama tiga hari ini tak membuahkan hasil.

Sebaliknya Menlu Kerry mengatakan "Kami berhasil mempersempit jurang perbedaan dan memperjelas hal yang masih bertentangan."

"Selain itu kami juga membuat kemajuan signifikan dalam upaya menjelaskan pendekatan apa yang tepat untuk memberi jawaban atas pertanyaan tentang langkah guna memastikan program ini dilakukan hanya untuk tujuan damai." (mukafi niam)

foto: BBC

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pondok Pesantren, Ahlussunnah, Sholawat PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 03 Februari 2018

Sedekah Oksigen, Perlawanan Gusdurian pada Perubahan Iklim

Way Kanan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebanyak 36 area pohon seluas 36 lapangan sepak bola rusak setiap menitnya di seluruh hutan di dunia. Lalu apa yang harus dilakukan manusia terhadap pohon-pohon yang memberi udara untuk dihirup? Haruskah manusia diam pada deforestasi dan degradasi hutan yang menjadi suatu ancaman bagi kualitas udara dan berkontribusi hingga 15 persen dari emisi gas rumah kaca global?

Sedekah Oksigen, Perlawanan Gusdurian pada Perubahan Iklim (Sumber Gambar : Nu Online)
Sedekah Oksigen, Perlawanan Gusdurian pada Perubahan Iklim (Sumber Gambar : Nu Online)

Sedekah Oksigen, Perlawanan Gusdurian pada Perubahan Iklim

Ketua Alumni Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN) 2016 Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Way Kanan, Riky Ryan Saputra selaku koordinator gerakan, di Blambangan Umpu, Ahad (26/6), menerangkan, "Sedekah Oksigen" merupakan gerakan menanam pohon 50 buah di setiap pesantren, targetnya 14 pesantren di 14 kecamatan di Way Kanan.

"Perubahan iklim meningkatkan kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem. Contoh peristiwa cuaca ekstrem telah memakan ribuan nyawa, dari gelombang panas yang mematikan di India dan Pakistan hingga banjir parah di Malawi, Mozambik, dan Madagaskar. Melindungi hutan dari deforestasi dapat membantu membatasi dampak dan tingkat keparahan bencana alam. Menyelematkan pohon berarti menyelamatkan nyawa," kata Riky.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia melanjutkan, pohon membantu mengatur perubahan iklim. Mereka berperan melakukan isolasi untuk planet ini dan membantu untuk menjaga suhu bumi agar senantiasa konsisten. Hutan tropis adalah penyerap karbon terbesar di bumi. Setiap tahunnya, hutan tropis menyimpan sekitar 2.8 miliar ton karbon—setara dengan dua kali emisi CO2 dari Amerika Serikat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Ketika pohon habis, tidak hanya CO2 yang terlepas ke atmosfer, namun hanya ada sedikit pohon yang menyerap gas rumah kaca," ujar dia lagi.

Selain bertujuan untuk mendorong kemandirian pesantren, penanaman pohon melalui gerakan "Sedekah Oksigen" juga diperlukan. Manusia membutuhkan pohon untuk bernafas.

"Pohon juga merupakan komponen yang sangat penting dalam siklus air. 75 persen air dunia berasal dari hutan, yang melembabkan udara melalui suatu proses yang dikenal dengan evapotranspirasi," paparnya.

Dengan demikian, imbuhnya, manusia dan hewan memiliki ketergantungan pada hutan, pada pohon, kehidupan sehari-hari mahkluk hidup harus ditopang dengan keberadaan pohon.

"Untuk menyatakan perlawanan terhadap perubahan iklim, kita harus menjaga hutan, menjaga keberadaan pohon guna memastikan kemungkinan masa depan yang cerah, manusia dan seluruh organisasi harus bersama-sama mengambil tindakan melawan perubahan iklim," paparnya.

"Sedekah Oksigen" diinisiasi Gusdurian Lampung, didukung Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) atau Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia Wilayah Lampung.

"Sedekah Oksigen" berupa satu pohon buah seperti alpukat mentega, mangga Thailand, nangka dak (persilangan nangka dan cempedak), dan kelengkeng aroma durian senilai Rp50 ribu. Diambil dari pembudidaya teruji di Pekalongan, Kota Metro. Bagi yang berminat "Sedekah Oksigen" bisa menghubungi nomor 081540890056, 085367282712, atau 082279005826. Sedekah bisa disalurkan ke rekening BRI: 035701112732504 a.n Disisi Saidi Fatah. (Anisa Yuliani/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat, Halaqoh, Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 23 Januari 2018

LD PBNU Adakan Ngaji Bareng Kang Said

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pada momen Ramdhan ini, Lembaga Dakwah PBNU berkesempatan mengadakan ngaji bareng dengan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj atau Kang Said. Kegiatan ini dilaksnakan, Jumat (30/6) lalu di Ma’had Tahfidzul Qur’an Nurani Ciganjur, Jakarta Selatan pimpinan KH Ilyas Marwal.?

LD PBNU Adakan Ngaji Bareng Kang Said (Sumber Gambar : Nu Online)
LD PBNU Adakan Ngaji Bareng Kang Said (Sumber Gambar : Nu Online)

LD PBNU Adakan Ngaji Bareng Kang Said

Dalam kegiatan bertajuk Islam Nusantara, Menebar Rahmat Meneguhkan Tasamuh ini, Sekretaris LD PBNU KH Nurul Yaqin Ishaq berharap bahwa kegiatan ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan, mengembangkan wawasan keagamaan, dan memperkokoh ukhuwah di antara umat muslim.

“Kesempatan ini sangat berharga karena semua hadir bisa berdialog langsung secara terbuka dengan Kang Said, termasuk isu-isu yang berkembang saat ini,” ujar Nurul Yaqin.

Menurutnya, secara umum Kang Said menjelaskan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan persoalan kegamaan seperti aqidah, fiqih, Islam Nusantara, soal kepemimpinan yang adil, manhaj pendidikan NU, sumber amaliyah NU, dan lain sebagainya.

Hadir dalam kesempatan ini di antaranya, pimpinan pondok pesantren dari beberapa daerah, para Asatidz Jabodetabek, FKPP DKI Jakarta, FUHAB Jakarta, tokoh masyarakat dan alim ulama Ciganjur, dan beberapa pengurus LD PBNU. (Fathoni)?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat, Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 17 Januari 2018

Merumuskan Gus Dur Muda

Gagasan dan pemikiran Ketua Umum PBNU 1984-1999 KH Abdurrahman Wahid yang dituangkan dalam bentuk tulisan sejak tahun 1970-an tak habis digali. Pemikirannya masih tetap relevan hingga sekarang. Tak heran, beraragam buku dengan berbagai pendekatan telah terbit. Beragam diskusi dan seminar tak habis-habis digulirkan.

Sebagai salah satu upaya untuk memperkenalkan dan melanjutkan gagasan kiai yang biasa disapa Gus Dur, salah seorang santrinya di Pondok Pesantren Ciganjur Jakarta, Syaiful Arif, merumuskan kegiatan bertajuk “Kursus Pemikiran Gus Dur”. Kursus tersebut menggali detail-detail gagasan Gus Dur.  

Merumuskan Gus Dur Muda (Sumber Gambar : Nu Online)
Merumuskan Gus Dur Muda (Sumber Gambar : Nu Online)

Merumuskan Gus Dur Muda

Dalam kursus tersebut, lebih menekankan gagasan Gus Dur saat muda. Syaiful Arif menyebutnya Gus Dur Muda, yaitu antara 1970 hingga 1999 (ketika Gus Dur jadi Presiden RI keempat). Dalam istilah lain disebut Gus Dur teoritis.  

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk mengetahui lebih jauh tentang kursus pemikiran Gus Dur Abdullah Alawi dari PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah mewawancarai anaka muda kelahiran Kudus, Jawa tengah, 1981. Syaiful Arif termasuk anak muda NU yang cukup produktif dalam menulis buku. Berikut petikan wawancaranya. 

Asal mula muncul ide kursus pemikiran Gus Dur?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gus Dur kan sudah wafat, kalau tidak diterusin pemikirannya kan sayang. Selama ini kan gerakan-gerakan Gus Durian itu hanya menenmpatkan Gus Dur sebagai pribadi, bukan sebagai pemikiran.

Kenapa bisa berkesimpulan seperti itu?

Karena di dalam gerakan gerakan Gus Durian selama ini, penggalian pemikiran itu kayaknya kurang belum maksimal. Menempatkan Gus Dur sebagai pribadi, ya bagus, karena memang Gus Dur pribadi. Artinya, yang kita diskusikan, kita ingat, yang ingin kita teruskan itu kan perjuangannya sebagai pribadi. Tapi kan di dalam pribadi Gus Dur itu, ada Gus Dur praktis, ada Gus Dur teoritis.

Gus Dur praktis itu, Gus Dur di dalam praktik politik dan praktik perjuangannya, baik di PKB, di negara, maupun di NU. Nah, tetapi praktik Gus Dur, praktik perjuangannya dilandasi oleh Gus Dur yang teoritis. Artinya dilandasi oleh pemikiran. Nah, saya lihat selama ini, -ya ini mungkin pembagian wilayah kerja aja ya, teman-teman yang memang masuk di dalam praktik Gus Dur, saya memilih di ruang-ruang teoritisnya. Itu yang pertama. 

Yang kedua, jelas sekali selama ini kan Gus Dur itu pemikir. Kalau tidak kita tidak dijaga pemikirannya melalui diskusi-diskusi yang intens, ya warisan itu akan jadi warisan “berdebu” di dalam buku-bukunya yang mungkin hanya sekilas sekali ditengok dan dibaca. Padahal kan kalau pemikiran terhenti pada teks, dia hanya terhenti pada teks. Bukan menjadi pemikiran. Menjadi pemikiran itu kan ketika diperbincangkan. Dari perbincangan itu bisa kemudian ditindaklanjuti, bisa dikritisi, bisa menjadi inspirasi. Jadi, aku kebetulan pernah nyantri dengan beliau, ya merasa beban moral. Makanya kemudian yang kupilih kan kursus. Kursus ini kan artinya satu langkah menuju, kita bedakan antara diskusi dengan kursus ya. Diskusi kan tidak ada silabus, hanya sekadar berbagi informasi. Tapi kalau kursus itu ada silabus, dan metodenya juga metode klasikal. Artinya di situ tidak hanya ada pembicara, tetapi ada tutor, pengajar. 

Nah, kalau seseorang sudah memastikan diri sudah siap untuk menjadi pengajar atau tutor di dalam kursus itu kan dia punya konsekuensi kan, ya dia harus menguasai betul, detail dari pemikiran Gus Dur karena kan sebelum kursus ini aku menawarkan sama teman-teman Gus Durian ya.

Metode kursus kan mengkelaskan Gus Dur karena selama ini kan pemikiran Gus Dur hanya terserak-serak, bercerai-berai di opini di koran. Kemudian aku memiliah Gus Dur muda dan Gus Dur tua. 

Bagiamana penjelasannya?

Gus Dur muda itu Gus Dur dari tahun 1970 sampai pertengahan 90. Gus Dur tua itu Gus Dur sejak menjadi presiden sampai wafat. Nah, Gus Dur muda, yaitu Gus Dur yang pemikirannya layak menjadi diskursus intelektual karena tulisan-tulisannya tidak hanya dalam bentuk opini di koran, tapi di makalah-makalah panjang. Baik dalam jurnal seperti Prisma, jurnal Pesantren, maupun makalah-makalah seminar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Nah, dengan tulisan-tulisan panjang itu kan kita bisa merumuskan pemikiran Gus Dur sebagai wacana intelektual dan materi-materi akademis. Nah, kursus pemikiran Gus Dur itu masuk di ruang itu. Jadi, menempatkan Gus Dur dalam wacana intelektual dan khususnya materi-materi akademis. 

Kenapa disebut kursus?

Karena kan ya memang sampai saat ini belum ada kurikulum pemikiran Gus Dur. Karena itu aku kemudian merumuskan materi, silabus pemikiran Gus Dur yang aku harapkan sistematis dan menjadi satu langkah menuju yang akademis, atau akademisasi Gus Dur. 

Sementara Gus Dur tua itu kan sejak menjadi presiden sampai lengser, itu kan Gus Dur yang tulisan-tulisannya hanya dipercikkan di koran. Gus Dur yang sudah sepuh itu, ya Gus Dur yang sudah  praktis. Tulisan-tulisan di koran adalah refleksi dari peristiwa-peristiwa aktual atau penggalian kembali memori pemikiran yang masih ada dalam endapan di pemikiran beliau. Selama ini banyak orang menempatkan Gus Dur hanya di dalam Gus Dur di era tua. Mereka tidak masuk di dalam pemikiran Gus Dur di era muda. 

Gus Dur muda? 

Itu terkait materi. Gus Dur muda itu Gus Dur yang terinspirasi dari teologi pembabasan Amerika Latin. Dari situ Gus Dur kemudian mengolah tradisi Islam, khusunya tradisi Islam pesantren dan NU, untuk menghadapi developmentalisme Orde Baru . Gus Dur muda itu kan Gus Dur era Orde Baru. Dalam era Orde Baru itu, Gus Dur yang masih muda, merumuskan tradisi; mengolah tradisi intelektual Islam tradisional pesantren dan NU dalam wacana-wacana teologi pembebasan untuk menghadapi developmentalisme dan modernisasi. Jadi, kalau developmentalisme itu kan wacana ekonomi politik, kalau modernisasi kan wacana kebudayaan. Nah, Gus Dur mencoba mengolah tradisi-tradisi Islam pesantren dan NU untuk menanggapi modenisasi dan developmentalisme.

Nah, salah satu hasil prodak pemikirannya seperti Islam sebagai etika sosial. Islam sebagai etika sosial itu kan jarang dilihat banyak orang karena selama ini orang melihat pemikiran Islam Gus Dur itu kan hanya dua, pribumisasi Islam dan pluralisme agama. Padahal ketika aku telusuri di dalam teks-teks Gus Dur muda itu ada dua pemikiran lain yang selama ini belum dibaca orang. Yang pertama, Islam sebagai etika sosial dan kedua, negara kesejahteraan Islam.

Bagaimana penjelasannya kedua-duanya? 

Nah, itu kemudian aku jadikan materi ya. Islam sebagai etika sosial. Di kursus itu kan, pemikiran Islam Gus Dur; kalau kita pinjam istilah Marx, ya itu kan basis struktur, ada struktur ada suprastruktur. Ada lantai, ada tiang, ada dinding ada langit-langit, ada atap. Nah, pribumisasi Islam itu, lantai dari pemikiran Gus Dur karena ia mempertemukan Islam dan budaya. Nah, budaya itu kemudian menjadi landasan dari masyarakat dan landasan dari negara. Nah, prbumisasi Islam sebagai basis struktur dari pemikiran Islam Gus Dur itu kemudian menopang struktur pemikiran Islam Gus Dur, yakni Islam sebagai etika sosial. Kenapa? Karena Islam sebagai etika sosial adalah pemikiran Islam Gus Dur yang menempatkan Islam sebagai etika masyarakat; akhlak sosial. Jadi Gus Dur itu selalu memaknai akhlak sebagai etika sosial. Beliau tidak pernah menafsiri di luar konteks itu, umpamanya akhlak adalah pribadi. Itu nggak pernah, beliau. Jadi, akhlak itu pasti dalam kurung etika sosial.

Etika sosial itu bagaiamana?

Etika sosial itu sederhana, Gus Dur mencoba menggali kemudian merumuskkan prinsip-prinsip etis kehiidupan sosial. Prinsip-prinsip etis kehidupan sosial itu sebenarnya letakanya di dalam kewajiban masyarakat untuk menciptakan sturktur masyarakat yang berkeadilan. Struktur masyarakat yang berkeadilan itu merupakan wujud wujud etis masyarakat yang didukung oleh prinsip-prinsip keislaman. Gus Dur menarik dalam hal ini. Beliau punya gagasan tentang rukun sosial. Di Islam itu kan ada rukan Islam ada rukun iman. Rukun iman itu teologis, rukun Islam itu, katakanlah amal ya dari iman. Kata Gus Dur di dalam rukun Islam itu ada dimensi sosial ada zakat, ada haji ada shalat (ketika berjamaah). 

Artinya, amal-amal ritual itu sebenarnya bersifat sosial. Artinya memiliki keberpihakan terhadap pensejahteraan masyarakat. Namun sayangnya, banyak sekali umat Islam yang hanya memahaminya dalam kerangka ritual individual. Akhirnya, rukun sosial itu tidak ada dampak sosialnya. Nah, Gus Dur menggagas kita perlu sebuah rukun sosial, atau rukun tetangga, kata Gus Dur. Rukun sosial itu menjembatani antara rukun Islam dengan rukun iman. Artinya, kita harus menjadikan kepedulian sosial itu sebagai bagian dari rukun Islam dan rukun iman, menjadi bagian dari teologi. 

Jadi, Gus Dur menggagas teologi sosial. Nah, ini Islam sebagai etika sosial. Ini struktur. Struktur sosial dari basis yang ditopang pribumisasi Islam. Kenapa? Karena, tanpa pribumisasi Islam, Islam tidak akan menjadi etika sosial. Kenapa? Karena pribumisasi Islam-lah yang kemudian meleraikan ketegangan antara Islam dan budaya. Nah, ketidakmampuan meleraikan Islam dan budaya akan menyebabakan islamisasi budaya atau purifikasi budaya lokal yang kemudian menjadi trade mark dari gerakan-gerakan Arabis. Nah, gerakan-gerakan Arabis itu, kata Gus Dur, terjebak di dalam perjuangan Islam yang simbolik. Kenapa? Karena tujuan mereka hanya menerapkan simbol-simbol Islam di dalam budaya lokal. (Red: Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pesantren, Sholawat PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 05 Januari 2018

Halalbihalal, Fatayat Jember Gelar Pelatihan Pendataan Anggota

Jember, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah? . PC Fatayat NU Jember menyelenggarakan Halalbihalal dan Pelatihan Pendataan Anggota Fatayat. Acara yang diselenggarakan di kantor NU, ? Jl Imam Bonjol No 41 A Jember, Jawa Timur. Hadir pada kesempatan ini, seluruh Pengurus Cabang Fatayat Jember, dan Anak Cabang serta ranting.

Dalam tausiyahnya, Katib Syuriyah PCNU Jember, Dr KH MN Harisudin yang hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan pentingnya memaafkan dalam kehidupan, terutama organisasi.?

Halalbihalal, Fatayat Jember Gelar Pelatihan Pendataan Anggota (Sumber Gambar : Nu Online)
Halalbihalal, Fatayat Jember Gelar Pelatihan Pendataan Anggota (Sumber Gambar : Nu Online)

Halalbihalal, Fatayat Jember Gelar Pelatihan Pendataan Anggota

“Memaafkan ini adalah pilar kerukunan dan juga kesatuan. Memaafkan ini dalam Islam meneladani apa yang dilakukan oleh Abu Bakar terhadap Mistah bin Utsasah yang hampir tidak mau memberi makan padanya. Karena Mistah ikut melakukan provokasi bahwa Aisyah berselingkuh dengan Sofwan bin Muattal. Akhirnya, Abu Bakar memaafkan seperti disebut dalam QS Al-Baqarah 134,” kata Kiai yang juga Dosen Pascasarjana IAIN Jember tersebut.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selanjutnya, acara dibuka oleh Kiai Harisudin yang juga Pengasuh Ponpes Darul Hikam Mangli Kaliwates. “Dengan bacaan bismillah, acara Halalbihalal dan Pelatihan Pendataan Anggota Fatayat resmi kami buka,” katanya yang langsung disambut tepuk meriah oleh peserta yang berjumlah sekitar 100 orang tersebut.

Pada sesi selanjutnya, acara inti pelatihan pendataan anggota Fatayat NU yang dipandu oleh Dewi Masyitah, MPdI dan drg Rina, MKes. Halal bihalal dan Pelatihan Pendataan Anggota Fatayat ini diakhiri dengan mushafahah (salam-salaman) seluruh panitia dan peserta pelatihan. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat, Santri, Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 01 Januari 2018

Soal Palestina, PBNU Minta Pemerintah Gunakan Politik Bebas-Aktif

Hong Kong, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyampaikan duka mendalam atas konflik yang terjadi di Jerussalem. Kiai Said mendorong pemerintah untuk mengambil langkah-langkah politik dalam rangka meredam konflik dan memulihkan hak-hak sipil warga Palestina.

Demikian Kiai Said mengawali taushiyah halal bihalal dengan warga Muslim dan nahdliyyin Hongkong di aula BNI Hong Kong, Ahad (30/7).

Soal Palestina, PBNU Minta Pemerintah Gunakan Politik Bebas-Aktif (Sumber Gambar : Nu Online)
Soal Palestina, PBNU Minta Pemerintah Gunakan Politik Bebas-Aktif (Sumber Gambar : Nu Online)

Soal Palestina, PBNU Minta Pemerintah Gunakan Politik Bebas-Aktif

Kiai Said menyayangkan gesekan yang menyebabkan beberapa orang terluka dan memicu konflik di beberapa kawasan.

"Mengenai insiden di kawasan Al-Aqsha Jerussalem, PBNU telah meminta Pemerintah Indonesia untuk bersikap dalam kapasitasnya di politik internasional,” kata Kiai Said yang tengah membahas Islam Nusantara dalam konteks politik global.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pengasuh Pesantren Ats-Tsaqafah Ciganjur ini juga mendukung upaya warga Palestina untuk mendapatkan hak-hak sipilnya. Menurutnya, kebebasan menjalankan ibadah dan kebebasan berkeyakinan merupakan bagian dari hak-hak sipil yang disepakati warga dunia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“PBNU memberi dukungan kepada Muslim Palestina untuk mendapatkan hak dan kebebasan beribadah di kawasan Al-Aqsha, semoga menjadi pertimbangan oleh pemerintah Israel. Syukur sekarang suhu politik sudah mereda," jelas Kiai Said. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh, Sholawat, RMI NU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 31 Desember 2017

Masyarakat Diimbau Shalat Ghoib untuk Korban Hercules

Sidoarjo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Badan Pelaksana Mabarrot (BPM) NU RSI Siti Hajar Sidorajo KH Hambali Zuhdi menyampaikan belasungkawa atas kecelakaan jatuhnya pesawat Hercules di Medan pada Selasa (3/6) lalu. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat khususnya pegawai RSI Siti Hajar untuk melakukan shalat ghoib dan berdoa bagi para korban.

Masyarakat Diimbau Shalat Ghoib untuk Korban Hercules (Sumber Gambar : Nu Online)
Masyarakat Diimbau Shalat Ghoib untuk Korban Hercules (Sumber Gambar : Nu Online)

Masyarakat Diimbau Shalat Ghoib untuk Korban Hercules

"Semoga keluarga yang ditinggalkan juga diberikan kekuatan iman oleh Allah. Sehingga dalam menghadapi musibah dan ujian diberikan kesabaran dan ketabahan," doanya saat memberikan sambutan pada acara Nuzulul Quran di masjid Siti Hajar, Sidoarjo, Sabtu (4/7).

Kiai Hambali juga berharap kecelakaan pesawat seperti itu tidak terulang kembali. Pasalnya, kecelakaan yang merenggut korban jiwa, menyisakan pilu di tengah masyarakat dan menghadirkan kegelisahan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara dalam konteks Nuzulul Qur’an, Kiai Hambali mengingatkan agar masyarakat menyerap manfaat dari peristiwa turunnya Al-Quran dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

"Mudah-mudahan hati kita semakin terletak pada Al-Quran dan bisa menjalankan segala perintah Allah yang berada di dalam Al-Quran dan dapat manfaat dari Al-Quran itu sendiri," tutupnya. (Moh Kholidun/Alhafiz K)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat, Sunnah, Nahdlatul PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 23 Desember 2017

Rais Aam dan Ketum PBNU Diagendakan Hadiri Istighotsah Akbar NU Jatim

Sidoarjo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Istighotsah akbar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur yang akan digelar di dalam Gor Delta Sidoarjo, 9 April 2017 mendatang rencananya akan dihadiri tokoh dan ulama dari kalangan Nahdlatul Ulama di antaranya Rais Aam PBNU KH Maruf Amin, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.

Rais Aam dan Ketum PBNU Diagendakan Hadiri Istighotsah Akbar NU Jatim (Sumber Gambar : Nu Online)
Rais Aam dan Ketum PBNU Diagendakan Hadiri Istighotsah Akbar NU Jatim (Sumber Gambar : Nu Online)

Rais Aam dan Ketum PBNU Diagendakan Hadiri Istighotsah Akbar NU Jatim

Pernyataan itu disampaikan oleh panitia PCNU Sidoarjo, KH M. Kirom pada acara rapat kooridinasi persiapan jelang istighotsah akbar di ruang gedung olahraga Delta Sidoarjo, Jawa Timur.

"Sebanyak 45 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama akan memenuhi lapangan Gor Delta Sidoarjo dengan beristighotsah bersama, dan diprediksi sekitar 200 ribu hingga 500 ribu jamaah dari berbagai kalangan," kata KH M Kirom, Senin (20/3).

Ia menjelaskan, sebanyak 45 PCNU yang datang, akan dibagi beberapa zona yaitu mulai dari satu hingga empat. Masing-masing PCNU, tempat parkirnya akan disesuaikan dengan arah domisilinya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Untuk zona satu yakni PCNU Bangil, Situbondo, Jember dan seterusnya parkirnya sebelah timur. Surabaya dan Madura ada di utara dan lain sebagainya. Untuk PKL yang berjualan pada hari Ahad, mohon maaf, agar dirampingkan jualannya di sebelah Taman Pinang," jelasnya.

Pelaksanaan istighotsah akbar mendatang akan melibatkan sejumlah unsur baik dari pemerintah maupun aparat keamanan baik TNI/Polri. Adapun di dalam vvip akan dilakukan penataan yang cukup ketat mulai persiapan lokasi vip tokoh NU dan VIP ulama NU.?

Sedangkan untuk pengaturan masuk para jamaah ke lokasi, akan ditentukan oleh aparat keamanan yakni pihak Kepolisian Sidoarjo. (Moh Kholidun/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat, Aswaja, IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 11 Desember 2017

Di Haul, KH Muadz Thohir Ceritakan Keistimewan Gus Dur

Jepara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

KH Muadz Thohir yang merupakan sahabat karib almahrum Gus Dur didaulat untuk berbicara dalam Haul ke-6 Gus Dur yang berlangsung di Masjid Arrobbaniyyin Kampus Unisnu Jepara, Kamis (14/01) lalu. Dalam kegiatan bertajuk "Mengenang Gus Dur dan Pluralisme Agama" kiai yang kerap disapa Gus Muadz ini menerangkan bangsa Indonesia wajib memperingati Haul Gus Dur jika tidak ia menyebutnya "keterlaluan".?

Di Haul, KH Muadz Thohir Ceritakan Keistimewan Gus Dur (Sumber Gambar : Nu Online)
Di Haul, KH Muadz Thohir Ceritakan Keistimewan Gus Dur (Sumber Gambar : Nu Online)

Di Haul, KH Muadz Thohir Ceritakan Keistimewan Gus Dur

"Di Irak ada Haul Gus Dur. Di Brunei dan Malaysia juga ada peringatan Gus Dur. Sehingga jika kita tidak menghauli Gus Dur itu "keterlaluan"," jelasnya.

Kegiatan Haul yang dikemas ala pengajian Awan PBNU ini menyatakan KH Abdurrahman Wahid merupakan sosok yang "kontroversial" baik secara keilmuwannya maupun ibadahnya. Kiai asal Pati Jawa Tengah ini menyontohkan shalat yang ditunaikan Gus Dur tidak sama yang dilakukan oleh kebanyakan orang. Sebab mantan Presiden RI ini menurutnya pernah mempunyai riwayat ususnya pernah dipotong hingga 22 cm. Hingga, tambahnya, ia Gus Dur tidak mampu menunaikan shalat layaknya orang awam. Tetapi dirinya meyakini Gus Dur tetap menunaikan shalat.

Membaca

Dalam hal intelektual, Gus Muadz menyebut Gus Dur merupakan sosok yang kutu buku. Setiap ada buku baru ia mesti membacanya. Bahkan ketika penglihatannya mulai terganggu banyak kerabat Gus Dur yang diminta untuk membacakan buku meski hanya judul dan pendahuluannya saja. "Ini tidak lepas dari kedalaman pemahaman beliau sewaktu masih muda banyak membaca literatur sehingga buku terbaru pun sudah bisa dipahami meski hanya judul dan pendahuluan saja," tuturnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gus Dur muda, kenangnya, beda dengan kebanyakan pemuda yang lain. Dibeberkannya dalam semenit Gus Dur mampu mendaras seribu kata. Padahal sekelas orang jenius hanya mampu membaca 250-500 kata. "Saya hanya bisa membaca 150-200 kata per menit. Kalau Gus Dur membacanya cepat," tandasnya.

Ia pun ingat betul akan petuah Gus Dur bahwa perintah membaca yang termaktub dalam Al-Quran tidak menyebut spesifikasi buku yang dibaca. "Kita mesti membaca apa saja. Bisa buku, maupun lingkungan maupun membaca alam," urainya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia menegaskan, sebelum membaca orang lain, kita dituntut untuk membaca diri kita masing-masing. Sebelum menyalahkan orang lain kita mesti menyalahkan diri sendiri. "Lihatlah orang lain dari sisi positifnya jangan melihat dari hal negatifnya," lanjutnya. Bagi dia, Gus Dur merupakan sosok yang sederhana, sosok yang menghargai perbedaan dan masih banyak titel yang disandang oleh guru bangsa ini. Mulai politisi, kiai dan ilmuwan. Ia menambahkan Gus Dur tidak pernah mempunyai beban meskipun dengan orang yang membencinya sekalipun. Gus Dur meyakini orang yang tidak cocok lama-lama kelamaan akan menjadi cocok.

Dengan banyaknya yang sudah dilakukan Gus Dur ketika ia dipanggil sang pencipta semuanya menangis baik muda dan tua semuanya menangis. Hal lain ditambahkan Lutfi Rahman, Pembina Jaringan Gusdurian Jepara menilai Gus Dur merupakan guru dan inspirator yang gagasannya layak dikembangkan dan dipraktikkan.

Gus Dur masih menurutnya adalah tokoh plural yang menyatukan seluruh elemen bangsa. Sehingga tak salah hingga kini yang berziarah ke makamnya dari berbagai elemen agama.

H Anas Arbaani, Wakil Ketua PCNU Jepara dalam sambutannya mewakili PCNU Jepara dengan haul Gus Dur merupakan upaya untuk nguri-nguri semangat yang pernah digelorakan Gus Dur. Gus Dur bagi Subchan Zuhri, Sekretaris IKA PMII Jepara tidak pernah mati dan "selalu hidup". Terbukti dengan pemikiran-pemikirannya terus dikaji hingga sekarang.

"Saat ini kita (generasi muda, red) mesti membaca literatur, mengkaji pemikiran dan mempraktikkan apa yang menjadi cita-cita Gus Dur di tengah-tengah masyarakat," pungkas komisioner KPU Jepara yang demen membaca intisari-intisari Gus Dur ini. (Syaiful Mustaqim/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat, Daerah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 06 Desember 2017

Gus, Saya Minta Maaf

Sesekali saya mencoba untuk memungut serpihan-serpihan tentang masa lalu yang sudah lama terlewati. Dalam proses pemungutan itu, saya berusaha untuk memilih dan memperkirakan serpihan mana yang layak untuk diceritakan di sini.

Sekian banyak serpihan yang saya seleksi, ada satu yang membuat saya tertarik untuk kembali mengamatinya. Saya amati serpihan itu, saya genggam erat, saya renungi, entah kenapa timbul penyesalan dalam hati sanubari saya. Serpihan itu, mengingat akan sekolah tempat saya belajar dulu, al-Ma’arif namanya.

Gus, Saya Minta Maaf (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus, Saya Minta Maaf (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus, Saya Minta Maaf

Pesantren al-Ma’arif satu-satunya pesantren NU di tanah kelahirannya saya, Bukittinggi. Di sinilah saya diajari untuk mencium tangan orang tua, ustadz, bahkan senior. Beberapa kali teman saya pernah dimarahi lantaran tidak mencium tangan orang tuanya ketika datang ke pesantren. Pimpinan pesantren saya, termasuk pengurus NU wilayah Bukittinggi. Tak heran jika pesantren ini sarat dengan atribut-atribut NU. Bayangkan, mulai dari warna karpet asrama, musola, jendela, dinding sekolah, mobil, dan atap garasinya, semuanya berwarna hijau. Bahkan, kami pernah ditegur gara-gara membeli  selendang berwarna biru untuk tim shalawat.  Karena biru bukan NU.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan pesantren saya itu memang NU tulen. Ia pencinta Gus Dur. Tiap ceramah dan menasehati kami, acapkali ia menyebut nama Gus Dur. Saya masih ingat, beliau mengatakan, “Gus Dur itu hebat, meskipun “buta” tapi bisa hafal  semua nomor telepon.”

Waktu Gus Dur jadi Presiden, bukan main senang hatinya. Laik anak kecil ketemu mainan. Saking cintanya terhadap Gus Dur, ia menangis ketika menyaksikan Gus Dur melambaikan tangan dengan memakai celana pendek ketika keluar istana. Saya membatin, “Kayak cewek aja, masak gitu aja nangis.” Astagfirullah, saya sangat menyesal.

Sekalipun ustadz saya pencinta Gus Dur, tiap kali dia berbicara tentang Gus Dur sering kali saya remehkan dalam hati. Saya tidak terlalu suka dengan Gus Dur kala itu. Apalagi saya tidak pernah baca bukunya. Sekitar tahun 2005 saya meninggalkan pesantren NU itu. Cerita-cerita manis tentang Gus Dur tak pernah lagi saya dengar. Di Sekolah yang baru kondisinya sangat berbeda. Hampir tidak pernah saya mendengar kata Gus Dur keluar dari mulut guru-guru di sana. Akhirnya, ketidaksukaan saya semakin kuat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di kampung seringkali berkembang cerita miring tentang Gus Dur, misalnya: PKB, Presiden Kita Buta. Ada juga yang bilang, Gus Dur baru saja jadi presiden sudah buang-buang uang untuk jalan-jalan ke luar negeri. Kampung saya sempat heboh ketika Gus Dur membela mati-matian Inul Darastita. Padahal, menurut kacamata lahir, goyangan Inul harus dihentikan karena meresahkan sebagian umat Islam.

Bagi Gus Dur, gitu aja kok repot! Teman saya  yang fans Rhoma Irama bilang, “Ya wajarlah Gus Dur buta, jadi dia ngak liat goyangan Inul seperti apa, alias nngak nafsu.”  Dan masih banyak lagi cerita seperti itu, semakin saya ungkapkan, semakin merintih.   

Begitulah kondisi lingkungan saya dibesarkan.  Akal saya dikontruksi oleh cerita-cerita miring semacam itu. Pandangan dan sikap saya terhadap Gus Dur, hampir sama dengan mereka, tidak jauh beda.

Pada tahun 2009 saya merantau ke Jakarta. Merantau adalah bagian dari tradisi kami. Dulu anak Minang yang tak merantau dikatakan, “Udah besar masih saja nyusu sama orang tua.” Dari struktur rumah, anak laki-laki tidak memiliki kamar di rumah orang tuanya. Orang tua membuatkan kamar hanya berdasarkan jumlah anak perempuan mereka. Artinya, anak laki-laki harus keluar rumah (merantau) ketika dewasa.

Di Jakarta, pandangan saya tentang Gus Dur masih sama seperti yang dulu. Beberapa bulan di Jakarta, sesekali saya melihat papan pengumuman berisi acara-acara yang mengundang Gus Dur sebagai narasumber. “Ah, nggak penting,” bisik saya dalam hati. Alangkah angkuhnya saya dahulu. Tak lama kemudian, teman saya mengucapkan berita duka atas wafatnya guru bangsa Abdurrahman Wahid di status FB-nya. Saking dungunya, saya tidak merasakan kehilangan apapun ketika membaca kalimat itu.

Malam itu, saya menyaksikan orang-orang di sekeliling banyak yang sedih. Ada juga yang bergegas ke rumah Gus Dur untuk sekadar menengok paras terakhir sang Guru Bangsa. Teman-teman di tempat saya biasa diskusi semuanya meluapkan memori mereka ihwal Gus Dur, rata-rata memuji. Saya tengok televisi, semua siaran membicarakan Gus Dur. Bukan hanya orang Islam yang menangis, tapi juga orang Budha, Kristen, Hindu, dan Tionghua.

Sambil merebahkan badan di lantai musola, saya merenung: apa hebatnya Gus Dur? Kenapa banyak orang yang menangisi kepergiannya? Kalau ada orang Islam meninggal, lantas ditangisi umat Islam sendiri, saya sudah sering melihat. Tapi, ada orang Islam ditangisi jutaan umat lintas agama, saya baru kali ini menyaksikan.

Pertanyaan-pertanyaan itu terus menghantui saya, tiap hari makin penasaran. Rasa keingintahuan itu terus saya simpan. Hingga saya menemukan forum diskusi Tadarus Kolom Gus Dur yang diadakan  Wahid Isntitute sekitar dua atau tiga bulan pasca wafat Gus Dur. Di sana saya diajak untuk membaca tulisan-tulisan Gus Dur. Saya juga dipaksa menulis. Awalnya saya sulit untuk memahami isi artikel-artikel Gus Dur. Namun,  berkat diskusi dengan beberapa orang teman, saya udah agak mulai bisa memahaminya.

Gus, saat ini saya sudah mulai berubah. Saya tidak seperti dulu lagi. Meskipun engkau telah tiada, saya yakin engkau tengah mendengar suara penyelasan ini. Gus, saya minta maaf. Semoga engkau di sana menerima permintaan maafku. Kata maaf itu bukan hanya sekadar basa-basi, Gus. Saya akan buktikan lewat tindakan. Kalau ada lagi cerita-cerita miring tentangmu di kampung, saya akan berusaha meluruskannya sesuai kadar pengetahuan dan kemampuan saya. Jika mereka masih seperti itu, belum berubah, saya hanya bisa mengatakan: semoga kalian mendapat petunjuk. (Hengki Ferdiansyah)

 

Darus-Sunnah, 20 Desember 2013

Hengki Ferdiansyah adalah Redaktur Majalah Surah, santri Darus-Sunnah  

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejarah, Sholawat, Khutbah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 02 Desember 2017

Pengertian Puasa dan Puasa Ramadhan

Kata puasa dalam bahasa Arab adalah “Shiyam atau shaum”, keduanya merupakan bentuk masdar, yang bermakna menahan. Sedangkan  secara istilah fiqh berarti menahan diri sepanjang hari dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari dengan niat tertentu, menahan dari segala sesuatu yang menyebabkan batalnya puasa bagi orang islam yang berakal, sehat, dan suci dari haid dan nifas bagi seorang muslimah. 

Puasa ramadhan hukumnya wajib untuk semua muslim yang memenuhi syarat untuk melakukannya. Kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan berdasarkan nash al-Qur’an yang sifatnya qot’i dalam kajian ilmu fiqh.



Pengertian Puasa dan Puasa Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)
Pengertian Puasa dan Puasa Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)

Pengertian Puasa dan Puasa Ramadhan

يَااَيُÙ‘هَااÙ„َّذِيْنÙŽ اÙŽÙ…َنُوْا كُتِبÙŽ عÙŽÙ„َيْكُÙ…ُ اÙ„صِÙ‘يَاÙ…ُ كَمَا كُتِبÙŽ عÙŽÙ„ÙŽÙ‰ اÙ„َّذِيْنÙŽ مِنÙ’ قَبÙ’لِÙƒُمْ لَعÙŽÙ„َّكُمْ تَتَّقُوْنÙŽ...

Hai orang-orang yang beriman diwajibkan bagimu ibadah puasa, sebagaimana diwajibkan bagi orang-orang sebelum kalian, agar kalian menjadi orang-orang yang bertaqwa...(QS. al-Baqarah, 2: 183)



PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

شَهÙ’رُ رÙŽÙ…َضَانÙŽ اÙ„َّذِÙ‰ اَنÙ’زÙŽÙ„ÙŽ فِيْهِ اÙ„ْقُرÙ’اَنُ هُدًÙ‰ للِÙ‘نÙŽÙ‘اسِ وَبَيِنَتٍ مِنÙŽ اÙ„ْهُدÙŽÙ‰ وَاÙ„ْفُرÙ’قَانِ فÙŽÙ…َنÙ’ شَهِدÙŽ مِنÙ’كُÙ…ُ اÙ„شÙŽÙ‘هÙ’رÙŽ فَلْيَصُÙ…ْهُ... 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu,..(QS. al-Baqarah, 2:185) 

(Penulis: KH. Syaifullah Amin/Red: Ulil H)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 26 November 2017

Pesantren Annuqayah Manfaatkan IT Untuk Pembelajaran

Sumenep, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Jajaran kiai, pengurus, staf pengajar dan santri pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep menggelar pelatihan pemanfaatan teknologi informasi terutama aplikasi internet dan perangkat lainnya selama dua hari, Sabtu-Ahad (17-18/5). Pelatihan ini dipandu Dekan Fakultas Teknik Informatika Dr H Agus Zainal Arifin dari Institut Teknologi Surabaya.

Materi pelatihan selama dua hari berisi peningkatan kompetensi bagi penyusunan perangkat pembelajaran berbasis IT. Para peserta dibekali materi pembelajaran efektif. “Yang juga tidak kalah penting adalah e-learning, yakni pembelajaran yang dirancang agar lebih efektif,” terang Kepala MA 1 Putri Annuqayah Mohammad Afif kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Senin (19/5).

Pesantren Annuqayah Manfaatkan IT Untuk Pembelajaran (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Annuqayah Manfaatkan IT Untuk Pembelajaran (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Annuqayah Manfaatkan IT Untuk Pembelajaran

Pelatihan ini, sambung Afif, memudahkan para guru dalam menyelesaikan sejumlah permasalahan teknis yang ada berhubungan dengan perangkatan pembelajaran. Dalam waktu tidak lama, para tenaga pengajar nantinya dapat dengan cepat membuat soal, melakukan koreksi sekaligus memberikan nilai kepada siswa, bahkan dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Padahal, di sejumlah tempat pembuatan RPP merupakan pekerjaan yang menyita waktu dan tenaga.

“Bahkan banyak ditemukan pembuatan RPP yang copy paste, sedangkan yang bersangkutan tidak memahami hakikat dari yang dikerjakan,” kata Afif.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hasil pelatihan ini tidak semata untuk para guru, tetapi juga dirasakan para siswi sekolah ini. Diupayakan pada tahun ajaran baru mendatang, para siswi MA 1 Putri Annuqayah akan dibekali pemahaman dan pengetahuan bagi pengguanaan perangkat smartphone berjenis ipad dan tablet.

“Dengan menggunakan jaringan internet dan piranti pendukung, maka sejumlah pihak akan termotivasi untuk belajar tanpa mengenal waktu seperti pesan agama,” pungkas Afif. (Saifulah/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat, Warta, Pemurnian Aqidah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 24 November 2017

Mahasiswa Pesantren Annuqayah Juara Umum Pekan Arabi 2015

Sumenep, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Hari Santri menjadi berkah tersendiri bagi para santri pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep. Pasalnya, di Hari Sanstri ini kafilah Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) keluar sebagai juara umum dalam acara Pekan Arabi 2015 di Universitas Negeri Malang.

Mahasiswa Pesantren Annuqayah Juara Umum Pekan Arabi 2015 (Sumber Gambar : Nu Online)
Mahasiswa Pesantren Annuqayah Juara Umum Pekan Arabi 2015 (Sumber Gambar : Nu Online)

Mahasiswa Pesantren Annuqayah Juara Umum Pekan Arabi 2015

"Alhamdulillah berkat doa dan dukungan segenap Masyayikh Annuqayah, dewan guru/dosen, sahabat, dan semua tanpa terkecuali, malam ini 22 Oktober 2015 (bertepatan dengan hari santri), kami Kafilah Institut Ilmu Keislaman Annuqayah telah dinobatkan sebagai Juara Umum dalam acara Pekan Arabi 2015," terang salah satu juara dari Annuqayah Musyfiqur Rahman.

Rincian pencapaian lomba tersebut, ialah sebagai berikut:

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

1). Musyfiqur Rahman (Juara 1 Lomba Debat Bahasa Arab dan Juara 3 Lomba Esai Bahasa Arab)

2). A Munawwir dan Mukhlis (Juara 1 Lomba Debat Bahasa Arab)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

3). M. Rahmat (Juara 1 Lomba Baca Puisi Bahasa Arab)

4. Achmad Ainul Yaqin Amrullah (Juara 3 Lomba Pidato Bahasa Arab) 

5. Faishal Anam (Juara 3 Lomba Nasyid Arabi) 

"Kami sangat berterima kasih kepada kiai sepuh Annuqayah yang selalu membimbing dan mendoakan kami. Kami haturkan terima kasih pula kepada guru-guru dan kiai muda Annuqayah yang terus mendidik dan memompa semangat berprestasi kami, seperti Kiai Mohammad Husnan, Kiai.Muhammad Musthafa, Kiai Nail Filhaq, Kiai Ubaidillah Tsabit dan semuanya tanpa terkecuali," tukas Musyfiqur Rahman. (Hairul Anam/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Khutbah, Sholawat PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 15 November 2017

Pendekar Pagar Nusa Siap Amankan Konfercab NU Subang

Subang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Subang, Jawa Barat akan menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) di Pesantren Pagelaran III Cisalak, Subang, Jawa Barat. Rabu (21/8) besok

Pendekar Pagar Nusa Siap Amankan Konfercab NU Subang (Sumber Gambar : Nu Online)
Pendekar Pagar Nusa Siap Amankan Konfercab NU Subang (Sumber Gambar : Nu Online)

Pendekar Pagar Nusa Siap Amankan Konfercab NU Subang

Dari pantauan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, rombongan yang sudah tampak hadir di lokasi konfercab sejak selasa sore adalah para pesilat Pagarnusa Kabupaten Subang.

Menurut Totoh Bustanul Arifin, Ketua Pagarnusa Subang, ia bersama para pesilat pagarnusa sengaja hadir lebih awal karena ditugaskan sebagai salah satu tim pengamanan konfercab.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Kita ditugaskan jadi keamanan, jadi sengaja hadir lebih awal," katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pesilat yang dikerahkan, tambah Totoh adalah para pesilat dari Pesantren Al-Karimiyyah Pungangan, Patokbeusi. Salah satu pertimbangannya adalah karena mereka memiliki atribut Pagarnusa yang cukup lengkap.

"Yang diturunkan 20-an pesilat, mereka dari Al-Karimiyyah. Kita optimis acara Konfercab-nya akan aman. Kalau pun ada hal-hal yang tidak diinginkan, kita bersama tim keamanan siap menanganinya," ungkap Totoh

Selain Pagarnusa, tim keamanan yang diturunkan dalam Konfercab PCNU Subang ini adalah para anggota dari Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kabupaten Subang.

Redaktur     : Abdullah Alawi 

Kontributor : Aiz Luthfi

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat, Berita, Warta PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 04 November 2017

Permata Kalung Barzanji Masih Dipentaskan Malam Ini

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah  . Kalung Permata Barzanji, naskah karya WS Rendra yang dibawakan sekitar 50 santri dari 9 pesantren daerah Babakan Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat, masih akan dipentaskan di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (8/2) pukul 20.00.

Permata Kalung Barzanji Masih Dipentaskan Malam Ini (Sumber Gambar : Nu Online)
Permata Kalung Barzanji Masih Dipentaskan Malam Ini (Sumber Gambar : Nu Online)

Permata Kalung Barzanji Masih Dipentaskan Malam Ini

Malam sebelumnya, Jumat (7/2) dipentaskan di tempat yang sama. Beberapa minggu sebelumnya, sudah dipentaskan pula di Cirebon, Brebes, dan Tegal dengan penonton ribuan.

“Keren banget, memukau, menggetarkan penonton sampai layar diturunkan,” komentar KH Husein Muhammad melalui akun pribadinya yang memang menonton tadi malam.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kiai asal Cirebon ini menilai, pementasan para santri dengan sangat fasih, mendendangkan madah-madah kenabian Muhammad, kritik-kritik sosial-politik yang menggugah.

Seharusnya, dia menambahkan, karya kreatif seni budaya semacam ini, menjadi model dakwah ke depan, menggantikan dakwah orasi yang agitatif, kering makna dan provokatif. “Publik yang belum nonton, dianjurkan menontonnya nanti malam di tempat yang sama,” imbaunya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara sang sutradara, Ken Zuraida, mengemukakan kaget dengan capaian para santri yang tak biasa dengan pementasan seperti ini, “Bayangkan mereka hanya berlatih 10 jam dalam seminggu. Saya biasanya melatih untuk pementasan, 6 jam sehari,” ungkapanya, selepas pementasa, di TIM, Jakarta, Jumat (7/2).

HTM pementasan: Balkon 50rbu Kursi bawah 100 rbu, VIP 250rbu, CP: Alice 0852 2377 3456. Informasi pemesanan tiket juga bisa melalui: TIM (021) 3193 7325 / 3193 7357 Untung: 9735 9735, Hemma 0857 1935 1935. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul Ulama, Sholawat, Halaqoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 30 Oktober 2017

250.000 Pengungsi Palestina Tinggalkan Suriah

Beirut, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Konflik Suriah yang telah berlangsung selama 22 bulan telah mengakibatkan sekira 250.000 pengungsi Palestina yang berada di negara itu memutuskan pergi meninggalkannya.

Demikian laporan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi.? Badan PBB urusan Bantuan dan Pekerjaan (UNRWA) mengatakan 20.000 dari sekitar 250.000 pengungsi Palestina telah meninggalkan Suriah menuju ke negara tetangga, Libanon, dan hampir 3.500 yang lain menuju Jordania.

250.000 Pengungsi Palestina Tinggalkan Suriah (Sumber Gambar : Nu Online)
250.000 Pengungsi Palestina Tinggalkan Suriah (Sumber Gambar : Nu Online)

250.000 Pengungsi Palestina Tinggalkan Suriah

Setidak-tidaknya 400.000 pengungsi Palestina membutuhkan bantuan kemanusiaan, dan 13 orang tewas dalam kekerasan di dan sekitar Damascus selama sepekan terakhir, lapor UNRWA.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Delapan anggota UNRWA sendiri telah ditangkap atau telah hilang.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Sementara semua warga sipil di Suriah menanggung beban akibat aksi kekerasan, situasi saat ini bagi warga Palestina di Suriah sungguh luar biasa," kata Komisaris Jenderal UNRWA, Filippo Grandi, dalam sebuah pernyataan pekan lalu.

"Mereka dua kali menjadi pengungsi," kata Grandi.

Konflik Suriah, yang dimulai sebagai pemberontakan damai terhadap Presiden Bashar al-Assad pada Maret 2011 dengan cepat berubah menjadi perang sipil skala penuh yang telah menewaskan lebih dari 60 ribu orang, menurut hitungan PBB.

UNRWA mengatakan, mereka membutuhkan 91 juta dolar AS untuk mengatasi krisis kemanusiaan.

Redaktur : Hamzah Sahal

Sumber ? : Antara

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat, Warta PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 28 Oktober 2017

Pasca Banjir Bandang, Kondisi Manado Memprihatinkan

Manado, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. “Pada malam hari Kota Manado serasa kota mati,“ kata Diding Fachruddin yang akrab disapa Ading, melalui pers rilis yang dikirim ke PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dari Posko ACT di Jalan Pogidon Raya Kelurahan Tumumpa Dua, KecamatanTuminting, Kota Manado? Sulawesi Utara Jumat (17/1) di Manado.

Diding Fachrudin, Koordinator Lapangan Team DERM-ACT mengatakan, banjir kali ini merupakan yang terbesar dalam 14 tahun terakhir. Banjir diakibatkan meluapnya sungai Tondano, Sungai Sawangan, Sungai Sario, Sungai malayang-layang dan Sungai Bailang.

Hingga Jumat (17/1), para relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) terdiri dari personel Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Pusat dan dibantu 10 personel relawan dari MRI Manado sedang melakukan evakuasi korban banjir yang berlokasi di Kelurahan Ternate Tanjung, Kecamatan Singkil, Kota Manado, Sulawesi Utara.

Pasca Banjir Bandang, Kondisi Manado Memprihatinkan (Sumber Gambar : Nu Online)
Pasca Banjir Bandang, Kondisi Manado Memprihatinkan (Sumber Gambar : Nu Online)

Pasca Banjir Bandang, Kondisi Manado Memprihatinkan

Tim relawan berusaha untuk mengevakuasi korban yang tertimbun dari tumpukan lumpur akibat genangan banjir di Perumahan dan Fasilitas Umum di Kelurahan Ternante Tanjung, Kecamatan Singkil, Kota Manado.

Banjir Bandang yang menimpa sejumlah wilayah di Sulawesi Utara sejak Rabu (15/1) menelan 16 korban jiwa. Korban terbanyak dikota Manado 6 orang, disusul Kota Tomohon 4 orang, Kabupaten Minahasa? 4 orang dan Kabupaten Minahasa Utara? 1 orang.

Di Manado, korban tewas atas nama Otnil Tumoka warga Sindulang 1, Sance Malumbot? warga Tuminting 1, Fantje Tatilu warga Ranotana Weru 9, Soni Lowing warga Ranotana Weru 1, Muh Nur Hasan warga Banjer 3,Mat warga Banjer 2. Sementara korban yang hilang atas nama Daud Daleno warga Mahakeret Timur.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari kota Tomohon korban meninggal yakni Alex vecky Karinda (66) warga Tinoor dua, Jeremia Pantouw (9) dari Tinoor dua, Ronny Moguni (55) Kakaskasen Tiga, Edoardo Hermawan (14) dari Talete dua.Selain 4 korban tewas di Tomohon juga ada 2 korban hilang,yakni Linda Tan warga Tinoor dua,Dr.Olwin Oroh warga Talete 2.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari kabupaten Minahasa ada 4 Korban meninggal yakni Sherly warga Tateli Jaga 4, Jd Adrintje Makanoneng (63) warga Tateli Jaga 1, Jd Lin Rompas Masinggo (62) warga Tateli Jaga 1,Yenni Welan warga Kembes. Sementara korban hilang di Kabupaten Minahasa atas nama Niko Runtuwen dan di Kabupaten Minahasa Utara korban Meninggal atas nama Julian Mingkit (51) warga Desa Sawangan Jaga.

Selain menelan korban jiwa Banjir yang mulai naik pada pukul 10:00 wita ini juga menghanyutkankan 116 Rumah di Kota Manado. Di Malayang-layang 3 rumah, Mapanget 3, Paal dua 7, Sario 18,Wanea 70 dan Singkil 15 rumah. Jumlah ini masih akan terus bertambah seiring pendataan yang dilakukan oleh pemerintah setempat yang belum selesai hingga kini.

Menurut pengamatan Tim DERM-ACT, kondisi jalanan pasca banjir di Kota Manado sudah mulai bisa dilalui kendaran roda dua maupun empat, namun aktivitas warga masih lumpuh total dan jaringan listrik hingga kini masih sering padam. (Abdullah Alawi)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Cerita, Sholawat, Meme Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 25 Oktober 2017

PP LPBINU Bantu Masyarakat Terdampak Banjir di Sampang

Sampang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Pusat Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) memberikan bantuan awal kepada masyarakat terdampak banjir di Kabupaten Sampang, Jawa Timur pada Ahad (28/2). Bantuan diserahkan melalui Pengurus Cabang LPBINU Kabupaten Sampang.

Bantuan tersebut berupa paket makanan, air minum dan pembalut wanita untuk 750 orang. Rencananya akan didistribusikan ke empat lokasi yaitu Desa Tanggumong, Kelurahan Dalpenang, Kelurahan Rongtengah dan Kelurahan Gunung Sekar. Empat lokasi tersebut dipilih berdasarkan jumlah dan besarnya dampak yang ditimbulkan.

PP LPBINU Bantu Masyarakat Terdampak Banjir di Sampang (Sumber Gambar : Nu Online)
PP LPBINU Bantu Masyarakat Terdampak Banjir di Sampang (Sumber Gambar : Nu Online)

PP LPBINU Bantu Masyarakat Terdampak Banjir di Sampang

Seperti diketahui, sejak Jumat, 26 Februari? siang, sedikitnya 13 desa dan kelurahan di Kabupaten Sampang dilanda banjir disebabkan curah hujan yang tinggi sehingga sungai Kemuning meluap ke pemukiman penduduk. Kondisi tersebut diperparah kondisi laut yang pasang, sementara posisi Kota Sampang lebih rendah dari permukaan laut.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut data dari BPBD Sampang hingga Sabtu malam (27/2) tak kurang dari 11.468 KK atau kurang lebih 34.225 jiwa terdampak langsung oleh banjir tersebut. Rata-rata rumah mereka terendam setinggi 1 hingga 2 meter.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama TNI, Polri, masyarakat dan berbagai pihak termasuk PC LPBI NU Sampang beserta Keluarga Besar NU Sampang telah mendirikan sejumlah posko dan membagikan sejumlah bantuan. Bupati Sampang juga telah menetapkan status tanggap darurat banjir yang berlaku hingga 12 Maret 2016.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menyambut bantuan dari PP LPBI NU, Ketua PC LPBI NU Sampang, Mohamad Jailani, mewakili penerima bantuan mengatakan, bantuan yang diberikan PP LPBI NU ini sangat diperlukan dan sangat membantu masyarakat yang terdampak banjir.

PC LPBI NU Sampang sendiri telah membuka posko dapur umum untuk membantu masyarakat terdampak banjir. Mengingat besar dan luasnya dampak bencana banjir, PC LPBI NU Sampang juga berharap bantuan dari semua pihak untuk dapat didistribusikan di daerah terdampak banjir di Sampang.

Begitu juga Pengurus PCNU Kabupaten Sampang KH Sholahurrabbani mengucapkan terima kasih kepada PP LPBI NU, dan akan segera menyalurkan bantuan tersebut kepada masyarakat terdampak banjir di Sampang. (Red: Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Sunnah, Sholawat PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 23 Oktober 2017

IPNU Tasik Inisiasi Dakwah Kreatif

Tasikmalaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Kabupaten Tasikmalaya menginisiasi dakwh kreatif, melalui pembelajaran internet pada anakmuda khususnya, dan masyarakat pada umumnya.

IPNU Tasik Inisiasi Dakwah Kreatif (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU Tasik Inisiasi Dakwah Kreatif (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU Tasik Inisiasi Dakwah Kreatif

"Dakwah kreatif lewat internet. Kami belajar menulis, belajar seluk beluk internet. Internet kini sudah masuk ke saku anak-anak muda. Bahaya kalau mereka tidak bisa mengambil manfaat, jadi konsumen saja," jelas Fikry Syamsie kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah siang tadi (6/11).

Fikry mengaku, awalnya rekan-rekan IPNU ragu dengan mewujudkan program dakwah kreatif, tapi karena terus didesak keadaan, maka dilaksanakan juga. PC IPNU Kabupaten Tasikmalaya menggalang sepulah aktivis IPNU untuk menyiapkan peluncuran program tersebut.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Berbekal semangat dan cita-cita, peluncuran program Dakwah Kreatif digelar, di Pondok Pesantren Manarul Hikam, Kampung Tampiaan Ciseda Desa Sukaasih Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, 14 Oktober 2012. 150 orang dari 24 pesantren menghadiri peluncuran acara tersebut. Para peserta rata-rata berumur 15-22 tahun. Sebagian mereka anggota IPNU atau IPPNU, santri pesantren dan sebagian sekolah umum. Yang bersarung, bercelana, yang pakai kerudung berkumpul, tekun duduk dari pukul delapan hingga lima sore, menerima materi dan indormasi. Mereka betah duduk lesehan di ubin, memandangi layar kecil dibentangkang di aula pesantren.?

“Kegiatan seperti ini merupakan kegiatan yang pertama kali buat saya, meskipun tadinya saya kira ini adalah acara yang klasik, tapi setelah saya diam beberapa saat banyak ilmu yang saya dapat terutama dalam bidang teknologi,”

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, KH Chobir ketua RMI Jawa Barat, yang hadir dalam acara tersebut, mengingatkan pada peserta bahwa yang paling penting adalah bagaimana kita memilih teknologi yang mana yang menguntungkan bagi kita.?

"Kuncinya adalah mencari dan belajar dan terus belajar karena orang yang berilmu tidak pernah berhenti untuk belajar, karena semakin ilmu itu digali semakin kita tidak tahu, jadi filosofinya ilmu itu adalah rendah hati. Nabi Muhammad SAW bersabda orang yang pintar dan banyak ilmunya dan dia merasa pintar maka dia itulah yang termasuk orang bodoh," jelas Kiai Chobir yang juga salah satu pengasuh Pesantren Cipasung.?

Sementara itu, Ketua PC IPNU Kab. Tasikmalaya Fahmi Siddiq mengatakan, sebetulnya acara tersebut bermula dari obrolan ringan di antara rekan-rekan IPNU dan para santri. "Kita sering para santri dan anak-anak remaja ngobrol tentang status di facebook, tapi kita lebih banyak main-main saja. Eman-eman kalau tidak ditemani. Sebetulnya kata kuncinya yang menemani, dakwah terlalu berat, meski akhirnya kita pakai juga. Semoga kami belum terlambat," paparnya.

Program IPNU tersebut didukung oleh Pengurus Cabang NU Kab. Tasikmalaya, Pikiran Rakyat, dan pesantren. "Kami Senang semua mendukung. Tapi kami juga deg-degan, cemas dengan sikap konsistensi rekan-rekan," ujar Fikry Syamsie.

Penulis: Hamzah Sahal

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat, Makam, Quote PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 22 Oktober 2017

500 Warga Ikuti Buka Bersama Sinta Nuriyah

Bandung, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah 

Lebih dari 500 orang dari berbagai kelompok agama dan sosial mengikuti acara Dialog Kemanusiaan dan Buka Bersama Dra. Sinta Nuriyah Wahid, M. Hum. di halaman SD Santo Yusup Jln. Jawa Bandung, Selasa (16/7) sore. 

Dalam dialog bertema "Puasa: Sekolah untuk Kesabaran dan Kejujuran", Sinta mengatakan bahwa Indonesia merupakan sebuah negara kesatuan yang terdiri dari berbagai suku, agama, golongan, dan kelompok. 

500 Warga Ikuti Buka Bersama Sinta Nuriyah (Sumber Gambar : Nu Online)
500 Warga Ikuti Buka Bersama Sinta Nuriyah (Sumber Gambar : Nu Online)

500 Warga Ikuti Buka Bersama Sinta Nuriyah

Sebagai saudara sebangsa dan setanah air, kata istri KH Abdurrahman Wahid tersebut, segala perbedaan itu seharusnya tidak menjadi alasan bangsa Indonesia untuk saling menyakiti satu sama lain. Sebaliknya, sebagai saudara seharusnya bangsa Indonesia hidup rukun dan saling menghargai.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Ramadhan merupakan momen tepat untuk menunjukkan toleransi kita terhadap umat beragama lain. Terbukti sekarang kita bisa berkumpul di sini, dengan perbedaan kita masing-masing, untuk mendukung saudara kita muslim yang sedang beribadah puasa," ungkapnya.

Pastor Yohanes Surono, OSC dari Tim Pastores Gereja Katedral – Bandung mengaku sangat bersyukur atas berlangsungnya acara ini. Ini merupakan acara kumpul "keluarga" dalam bentuk yang lebih luas. Tim pastoris pastor suwono berharap kegiatan ini dapat mempererat persaudaraan antarumat beragama, sehingga tercipta kedamaian bagi semua di manapun mereka berada.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sekretaris GP Ansor Kota Bandung yang menjadi salah seorang panitia, Ujang Miftahudin mengutarakan, kegiatan yang digelar secara rutin di berbagai daerah di Bandung ini dihadiri oleh perwakilan dari lintas agama, yaitu Islam, Katholik, Protestan, Hindu, serta penganut aliran kepercayaan. 

Lintas statuta sosial kelompok masyarakat yang datang juga sangat beragam, dari mulai anak jalanan, tukang parkir, pemulung, pejabat publik, akademisi, aktifis lintas agama, komunitas otomotif, hingga perwakilan kampung adat. 

“Acara ini diharapkan terciptanya toleransi, humanisasi, ini sebagai wujud pengamalan nilai-nilai ajaran Aswaja seperti tasammuh (toleransi), tawasuth (moderat), tawazun (seimbang) dan i’tidal (keadilan). Mari kita ciptakan Bandung yang damai, bandung yang plural,” pungkasnya. 

Redaktur: Abdullah Alawi 

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat, Warta, Pemurnian Aqidah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah