Tampilkan postingan dengan label Kajian Sunnah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kajian Sunnah. Tampilkan semua postingan

Kamis, 22 Maret 2018

Walisongo Juara LSN Region Jateng II

Sragen, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Pesantren Wali Songo Sragen meraih Juara Liga Santri Nusantara (LSN) Region II Jateng setelah di laga final menundukkan Darul Muttaqien dari Temanggung dengan skor telak 5-0 di Stadion Taruna Sragen, Sabtu (7/10).

Hasil ini membuat Songo FC berhasil menjadi yang terkuat untuk ketiga kalinya secara berturut, di Wilayah Region Karesidenan Surakarta dan Kedu.

Walisongo Juara LSN Region Jateng II (Sumber Gambar : Nu Online)
Walisongo Juara LSN Region Jateng II (Sumber Gambar : Nu Online)

Walisongo Juara LSN Region Jateng II

Striker Faishal menjadi bintang kemenangan Wali Songo dengan tiga gol yang diciptakannya. Disaksikan ribuan suporternya sendiri yang memadati Stadion Taruna, Wali Songo tampil perkasa.

Laga baru berjalan lima menit, Triyono mampu membawa Wali Songo unggul 1-0 atas wakil Temanggung. Faishal mampu menggandakan keunggulan Wali Songo pada menit ke-28. Dua menit berselang, Faishal mencetak gol keduanya yang membawa timnya menang 3-0 di babak pertama.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pada babak kedua, Wali Songo tidak mengendorkan serangan. Namun, lini belakang Darul Muttaqien tampil disiplin sehingga mampu menggagalkan sejumlah peluang dari Wali Songo di awal babak kedua. Terus menerus digempur, gawang Darul Muttaqien akhirnya bobol juga.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Faishal mencetak gol ketiganya pada menit 59 yang membawa Wali Songo unggul 4-0. Di pengujung babak kedua, Wali Solo kembali menambah gol melalui kaki Muarif. Skor 5-0 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.

“Wali Songo berhak membawa pulang uang pembinaan senilai Rp5 juta. Sementara Darul Muttaqien berhak membawa pulang uang pembinaan senilai Rp4 juta. Wali Songo berhak melaju ke putaran nasional pada akhir Oktober 2017 di Bandung,” papar Koordinator LSN Region II Jateng Ali Sutopo. (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah PonPes, Kajian Sunnah, News PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 17 Januari 2018

Pergunu Jabar Imbau Guru Kenalkan Sejarah dengan Menarik

Tasikmalaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Wakil Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Barat Saepuloh mengimbau guru-guru NU, terutama guru sejarah, harus bisa menyampaikan pelajaran dengan menarik serta bisa memahamkan peserta didik bahwa sejarah itu penting dalam konteks kekinian.

Pergunu Jabar Imbau Guru Kenalkan Sejarah dengan Menarik (Sumber Gambar : Nu Online)
Pergunu Jabar Imbau Guru Kenalkan Sejarah dengan Menarik (Sumber Gambar : Nu Online)

Pergunu Jabar Imbau Guru Kenalkan Sejarah dengan Menarik

Menurut Saepuloh menarik di sini bisa dengan berbagai cara, misalnya mempelajari sejarah tidak melulu melalui teks, tapi film. Bisa juga anak-anak diajak turun langsung ke tempat-tempat bersejarah. “Bisa juga anak-anak itu belajar sejarah dengan mempraktikan sendiri dalam seni peran seperti teater supaya bisa lebih mengen,” terangnya.

?

Saepuloh juga mengimbau guru NU untuk mengajarkan sejarah lokal dimana mereka tinggal supaya tidak terasing di tempat tinggalnya sendiri. “Ajarkanlah sejarah supaya anak tahu perjuangan leluhurnya,” katanya melalui pers rilis selepas menghadiri Seminar Sejarah; Sejarah Kota Tasikmalaya: Pertumbuhan dan Perkembangan Kota di Priangan Timur. Kegiatan tersebut berlangsung di Tasikmalaya, Hotel Harmoni pada Sabtu, (18/10). ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jangan sampai, lanjut dia, orang yang lebih tahu sejarah kita justru orang lain. Jika itu terjadi bisa saja mereka melakukan penyelewengan sehingga merugikan pihak yang ditulis.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pada seminar yang diselenggarakan Pergunu Jawa Barat bekerja sama dengan Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung Kemendikbud RI dan Pemerintah Kota Tasikmalaya tersebut, hadir, Kepala BPNB Bandung Drs. Toto Sucipto, Wakil Ketua Pergunu Jawa Barat H. Saepuloh, M.Pd., dan Kepala Dinas Budaya, Pariwisata, Pemuda, dan Olah Raga Drs. Undang Hendiana, M.Pd.

Sementara narasumber dalam kegiatan tersebut adalah Prof. Dr. Sobana Hardjasaputra, MA., Muhajir Salam, S.S., Dr. Agus Mulyana, M.Hum., Dr. Didin Wahidin, M.Pd. (Ketua ISNU Jawa Barat), Drs. Heru Erwanto, dan Rahmat Mahmuda., SH., M.M.

Dalam sambutannya Kepala Dinas Budaya, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Drs. Undang Hendiana, M.Si., menyambut baik kegiatan tersebut yang bertujuan untuk menggali dan memahami perkembangan kota Tasikmalaya, “Semoga kegiatan ini ada out put yang baik bagi kota Tasikmalaya,” katanya.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 45 guru sejarah dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), 45 orang budayawan, serta 10 orang dari dinas Budaya, Pariwisata, Pemuda,? dan Olah Raga Pemkot Tasikmalaya. (Red: Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Sunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 16 Januari 2018

GP Ansor Kudus: Segera Reorganisasi Kepengurusan Kadaluarsa

Kudus, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengintruksikan kepengurusan kadaluwarsa di semua tingkatan segera melakukan reorganisasi. Hal ini sebagai upaya penataan organisasi agar tertib sesuai AD/ART.

Ketua PC GP Ansor Kudus Abdul Ghofar mengatakan, eksistensi organisasi GP Ansor baik di level pimpinan ranting maupun anak cabang berjalan dengan baik di sembilan kecamatan. Namun, sebagian besar masa periode kepengurusannya sudah habis.

GP Ansor Kudus: Segera Reorganisasi Kepengurusan Kadaluarsa (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Kudus: Segera Reorganisasi Kepengurusan Kadaluarsa (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Kudus: Segera Reorganisasi Kepengurusan Kadaluarsa

“Oleh karenanya, kami minta semua pengurus yang sudah habis masa periodenya segara mengadakan pembaharuan (melalui) konferensi atau rapat Anggota,” tandasnya dalam acara koordinasi PC dan PAC Ansor se-Kudus di kediamannya di Desa Temulus,? Kecamatan Mejobo, Kudus, Sabtu (28/12) lalu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Penataan kepengurusan GP Ansor ini, tambah Ghofar, sebagai upaya menciptakan organisasi ini lebih dinamis dan tetap berjalan secara berkesinambungan. “Sebab, tanpa adanya reorganisasi atau kaderisasi organisasi akan mati,”tegasnya lagi.

Ghofar menjelaskan, kepengurusan yang sudah mati tidak? bisa mengikuti rapat permusyawaratan seperti kongres, konferensi di tingkatan atasnya. Di samping itu, kepengurusan masih aktif menjadi persyaratan untuk mengikuti dan mengggunakan hak suaranya dalam acara konferensi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kami instruksikan, PAC yang sudah kadaluarsa segera mengadakan konferensi sehingga bisa menjadi peserta konferensi wilayah Ansor Jawa tengah bulan Mei 2014 mendatang,” pintanya.

Terakit kegiatan apel Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dalam rangka peringatan hari lahir (harlah) GP Ansor di Surabaya, pihaknya memberangkatkan? 150 pasukan dengan menggunakan tiga bus pada Sabtu (4/1)? pukul 05.30 dari depan Gedung DPRD Kudus.

“Kita berangkat Sabtu 05.30 WIB karena pukul 08.00 nanti berangkat bareng-bareng bersama pasukan banser se-karesidenan di Rembang,”ujarnya. (Qomarul Adib/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ulama, Meme Islam, Kajian Sunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 15 Januari 2018

Habib Luthfi Dukung Sepenuhnya Pemerintah Indonesia

Pekalongan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rais Aam Idaroh Aliyah Jamiyyah Ahlit Thariqah Al-Mutabarah An-Nahdliyyah (Jatman) Habib Luthfi bin Yahya mendukung sepenuhnya pemerintahan Indonesia yang ada saat ini agar kondisi negara tetap aman, tenteram, dan dijauhkan dari berbagai godaan.?

Demikian disampaikan Habib Luthfi di hadapan ratusan ribu jamaah yang menghadiri peringatan Maulid Nabi di Kanzus Sholawat Pekalongan, Ahad (8/1). Pada kesempatan tersebut, ia meminta jamaah untuk berdoa bersama demi keselamatan bangsa.?

“Niat baca Alfatihah untuk Indonesia, khusus, supaya negara kita aman, tenteram, dijauhkan dari segala godaan-godaan, dan semua yang ada pada pundak presiden kami ini, yang saya banggakan. Presiden Jokowi," ujar Habib Luthfi.

Habib Luthfi Dukung Sepenuhnya Pemerintah Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
Habib Luthfi Dukung Sepenuhnya Pemerintah Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)

Habib Luthfi Dukung Sepenuhnya Pemerintah Indonesia

Habib Luthfi menegaskan, dirinya mengenal Jokowi bukan kali ini saja, tetapi sejak Presiden RI Ke-7 ini menjadi Walikota Solo. Ditegaskannya, keberadaan Indonesia yang kokoh bisa terus berlangsung jika di antara umara dan ulama saling dekat.

“Sekarang sudah waktunya kita bangga, ternyata pemerintah Indonesia, tidak bisa dipisah-pisahkan dengan para ulama. Pemerintah Indonesia, ulama tidak bisa dipisah-pisahkan dengan TNI dan Polri... NKRI harga mati. Bukan basa basi. Inilah kekuatan Indonesia, ulama duduk dengan presiden, ulama duduk dengan panglima TNI, Polri, Kasad. Inilah benteng-benteng yang ada di Indonesia,” ujarnya. ?

?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jokowi menyempatkan hadir secara khusus pada peringatan Maulid Nabi yang diadakan Habib Luthfi karena dirinya diundang. Kegiatan peringatan Maulid Nabi yang digelar setiap tahun ini baru bisa dihadiri pada tahun ketiga Jokowi menjabat sebagai presiden.

Sebelum hadir di acara maulid di Kanzus Sholawat, pagi harinya Jokowi menyempatkan hadir di Pondok Pesantren At-Taufiqy asuhan KH Taufiq Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. Sedangkan sore harinya usai bertemu Habib Luthfi Jokowi menemui masyarakat Pekalongan di Gedung Juned untuk berbagi sembako.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Saat memberikan kata sambutan, Jokowi mengucapkan terima kasih kepada khodimul maulid Habib Luthfi bin Yahya yang telah memulai acara dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan teks Pancasila.

"Saya mengucapkan terima kasih di awal acara ada menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan teks Pancasila. Itu saya temukan di sini di acara maulid nabi di Pekalongan," ujar Jokowi sambil melirik Habib Luthfi yang berdiri di sampingnya.

Tampak hadir mendampingi Presiden, Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Imam Nahrawi, Panglima TNI Jend TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jend Polisi Tito Karnavian, Gubernur Jateng, Pangdam IV/Diponegoro, Kapolda Jateng, Bupati dan Walikota se-Jawa Tengah. (Iz/Alhafiz K)

Catatan: Berita ini mengalami perbaikan karena adanya kesalahan penulisan kutipan dari Habib Luthfi. PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah meminta maaf atas kekeliruan tersebut.?

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba, Kajian Sunnah, Pahlawan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 13 Januari 2018

PBNU Minta “Ahlul Halli wal Aqdi” Ditunda

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta konsep Ahlul Halli wal Aqdi jangan dulu dipakai dalam Konferensi Wilayah (Konferwil) NU Jawa Timur yang akan digelar akhir Mei nanti. AD/ART NU yang telah disepakati dalam Muktamar Makassar 2010 lalu sebagai forum permusyawaratan tertinggi di lingkungan NU belum mengesahkan konsep itu.

“Jika ada yang menghendaki Ahlul Halli wal Aqdi diterapkan dalam Konferwil NU Jatim, PBNU meminta ditunda dulu pelaksanaannya sampai ada pembahasannya dalam Muktamar mendatang,” kata Wakil Sekjen PBNU H. Sulthon Fathani kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah di kantor PBNU Jakarta, Rabu (15/5).

PBNU Minta “Ahlul Halli wal Aqdi” Ditunda (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Minta “Ahlul Halli wal Aqdi” Ditunda (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Minta “Ahlul Halli wal Aqdi” Ditunda

Keputusan itu diambil dalam Rapat ? Harian Syuriyah dan Tanfidziyah awal Mei lalu dan ditegaskan kembali dalam Rapat Harian tanfidziyah, Selasa (14/5) tadi malam.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Sulthon, di kalangan PBNU sendiri para pengurus mempunyai pandangan yang berbeda mengenai Ahlul Halli wal Aqdi atau pemilihan rais syuriyah dan ketua tanfidziyah oleh semacam dewan khusus yang dibentuk.

Ketua PBNU H Slamet Effendi Yusuf misalnya, menyatakan, konsep tersebut sudah tidak pas jika diterapkan sekarang. Ia adalah salah seorang yang terlibat aktif dalam Muktamar NU di Situbondo 1984 yang menerapkan konsep ini dan menetapkan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Ketua Umum PBNU.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Waktu itu kita membutuhkan konsep itu, tapi sekarang tidak pas lagi diterapkan sekarang. Alasan Pak Slamet, saat ini kita kesulitan menentukan siapa-siapa tokoh yang bisa jadi referensi untuk menunjuk ketua umum,” kata Sulthon.

Namun terkait dinamika yang terjadi di daerah-daerah, PBNU sendiri telah menyiapkan rumusan Ahlul Halli wal Aqdi untuk dibahas dalam Munas atau Muktamar mendatang. Rapat juga telah menunjuk Rais Syuriyah PBNU KH Masdar Farid Mas’udi dan Wakil Ketua Umum PBNU H As’ad Said Ali untuk mematangkan konsep itu.

“Jadi ahlul Halli wal Aqdi belum bisa diterapkan sampai dibahas dan disetujui dalam Muktamar. Namun PBNU tetap merekomendasikan konsep Ahlul Halli wal Aqdi ini diterapkan secara kultural, misalnya PCNU atau PWNU (pemegang suara: red) menemui beberapa kiai-kiai atau tokoh di beberapa daerah jika memungkinkan untuk dimintai pertimbangan mengenai siapa yang pantas memimpin NU,” pungkas Sulthon.

Penulis: A. Khoirul Anam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pahlawan, Kajian Sunnah, Cerita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 12 Januari 2018

Sekolah Lima Hari, Vakum Dua Hari Mudharatnya Besar

Setelah setahun lalu menggulirkan kebijakan Full Day School (FDS) lalu mendapat penolakan dari berbagai kalangan, kali ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy membungkus FDS dengan label sekolah lima hiari.

Kebijakan yang kabarnya akan diterapkan pada tahun ajaran baru 2017/2018 ini juga mendapat penolakan dari sejumlah kalangan, tak terkecuali stakeholder pendidikan.

Sekolah Lima Hari, Vakum Dua Hari Mudharatnya Besar (Sumber Gambar : Nu Online)
Sekolah Lima Hari, Vakum Dua Hari Mudharatnya Besar (Sumber Gambar : Nu Online)

Sekolah Lima Hari, Vakum Dua Hari Mudharatnya Besar

?

Untuk mendapatkan pandangan yang lebih jernih terkait dengan kebijakan sekolah lima hari tersebut, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah berkesempatan mewawancarai Ketua UmumPengurus Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu) Dr KH Asep Saifuddin Chalim, Senin (12/6) di Jakarta.

Saat ini Kiai Asep mengelola sejumlah lembaga pendidikan Islam dan umum unggulan berbasis pesantren di bawah Yayasan Amanatul Ummah Pacet, Mojokerto, Jawa Timur. Cabangnya saat ini juga ada di Surabaya. Murid dan santrinya ada yang mukim di pondok dan ada juga yang tidak. Total santri Kiai Asep berkisar 5500 santri belum termasuk yang ada di Surabaya.

Berikut wawancara Fathoni Ahmad dari PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan KH Asep Saifuddin Chalim yang saat ini juga mengelola Institut KH Abdul Chalim (IKHAC) Mojokerto terkait rencana kebijakan sekolah lima hari.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bagaimana menurut kiai soal rencana kebijakan sekolah lima hari?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hari-hari ini jangan menerapkan sekolah lima hari. Anak-anak SMP dan SMA itu belum mampu menguasai diri nanti kalau libur dua hari, itu sangat berbahaya sekali. Kalau memang untuk menghilangkan kelelahan belajar selama lima hari, cukup sehari, karena hari keduanya punya potensi untuk nakal.

Bisa dijelaskan detailnya, kiai?

Ya, anak-anak tidak akan bisa pandai karena ada kevakuman sebab libur dua hari itu, mengangkat kembali untuk memaulai belajar, itu berat sekali kalau tiap minggu vakum semacam ini.

?

Sekarang itu ada HP gadget yang sedang melanda generasi bangsa Indonesia. Gadget itu lebih ganas daripada sabu-sabu. Kalau sabu-sabu menghasilkan khayalan, kalau HP menghasilkan gambar konkret. Sekarang ini banyak anak-anak yang tidak bisa berpisah dengan HP-nya dengan jarak 10 meter. Ini sangat luar biasa, tidak bisa berpisah dengan HP-nya selama 10 menit.?

Kalau seandainya libur sampai dua hari, kemudian hari itu tidak cukup digunakan untuk melepas lelah, tetapi sekaligus setelah lelahnya lepas punya potensi hura-hura lagi. Itu bagaiman dengan keberadaan HP yang sekarang, sementara mereka belum bisa menjadi pengendali terhadap HP itu sendiri.

Bagaimana konsekuensi logis jika kebijakan ini diterapkan?

Kemendikbud mengeluarkan aturan full day school untuk memberi peluang sekolah menarik SPP bulanan. Dengan menarik peluang itu, maka anak-anak mendapatkan biaya yang cukup mahal. Sementara sekolah negeri wali muridnya kan nggak kaya-kaya, kecuali sekolah favorit.

Seperti biaya apa saja, kiai?

Kalau sekolah sampai jam tiga maka perlu makan siang. Makan siang yang efektif dikoordinir sekolah. Ketika dikoordinir sekolah panitianya pasti mengambil fee. Sekolah menariknya akan lebih besar dari selama ini ditolerir.

?

Kalau di Jawa Timur kan ditolerir 250.000. dengan full daya school, maka akan lebih besar untuk membiayai jam-jam oleh guru honorer. Akibatnya akan banyak wali murid yang kesusahan membiayai anak-anaknya.

?

Itu berat sekali, untuk membiayai makan siang, makan siang yang dikoordinir yang nantinya juga ada fee. Kemudian sekolah yang telah mendapatkan perlindungan juga diperkenankan menarik SPP oleh peraturan menteri, itu pasti menarik banyak, karena apa? Untuk membiayai jam-jam tambahan oleh guru-guru tambahan atau pun honorer.

Sejumlah kalangan mengkhawatirkan terbengkalainya Madrasah Diniyah, menurut kiai?

Yang jelas akan mengganggu keberadaan madrasah diniyah di mana anak juga butuh belajar agama. Madrasah diniyah itu kan masuk jam 14.00 sampai jam 16.00. Sekarang kalalu pulang saja jam empat, kapan mau mulai pendidikan keagamaannya.

?

Artinya?

Ini namanya melakukan sesuatu yang belum tentu dengan menghilangkan kemapanan yang sudah baik. Tidak boleh itu, kalau istilah NU kan al-akhdzu bil jadidil aslah, mengambil sesuatu yang baik tetapi dengan tidak menghancurkan sesuatu yang sudah baik. Orang itu harus menjaga yang sudah bagus.

?

Boleh melahirkan sesuatu yang lebih bagus. Tetapi membuat sesuatu yang lebih bagus tentu baik tetapi yang sudah baik dihancurkan, itu tidak boleh. Berat ini Kemendikbud.

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Sunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 10 Januari 2018

Negara Mesti Tegas kepada Kelompok Ekstremis

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Mustasyar PBNU KH Ma’ruf Amin mendorong pemerintah untuk mengambil tindakan khusus terhadap kelompok ektremis atas nama agama atau politik. Negara, menurut Kiai Amin, tidak boleh bersikap abai terhadap mereka yang melanggar komitmen kebangsaan. Pasalnya, negara ini memiliki prinsip-prinsip dasar yang mesti dipatuhi setiap warga di Indonesia.

Kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Gedung PBNU jalan Kramat Raya nomor 164, Selasa (22/7), Kiai Ma’ruf menyebut tahapan sikap negara. Pertama, negara perlu kembali mengingatkan mereka bahwa kita menyepakati etika dan komitmen berbangsa.

Negara Mesti Tegas kepada Kelompok Ekstremis (Sumber Gambar : Nu Online)
Negara Mesti Tegas kepada Kelompok Ekstremis (Sumber Gambar : Nu Online)

Negara Mesti Tegas kepada Kelompok Ekstremis

Negara antara lain mendorong dialog-dialog kebangsaan. Mereka, Kiai Ma’ruf melanjutkan, mesti diberi tahu bahwa di dalam negara ada etika dan konsensus bernegara yang harus dipenuhi. Kalau ada perbedaan pandangan sejauh itu di dalam koridor, saya kira tidak ada masalah. Tetapi kalau sudah di luar koridor, negara harus memperingatkan dan mengambil tindakan terhadap mereka.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Empat pilar ini konsensus kita bersama. Sejauh mereka berbeda dalam implementasi, kita bisa berdialog. Tetapi kalau sifatnya menggungat empat pilar, ini sudah pelanggaran konsensus. Negara berkewajiban untuk mengambil pendekatan tertentu,” tegas Kiai Ma’ruf.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kita mempunyai Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI sebagai acuan hidup bersama di Indonesia. Kalau mereka melanggar komitmen itu, tentu negara harus menggunakan haknya, bertindak. Negara mesti tegas, tandas Kiai Ma’ruf. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam, Kajian Sunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 18 Desember 2017

Kegigihan KH Ahmad Tarsyudi Memperjuangkan Pendidikan Islam di Brebes

Brebes, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pendiri Pondok Pesantren Al-Falah Jatirokeh, Songgom Brebes, KH Ahmad Tarsyudi adalah perintis lahirnya pendidikan Islam di daerah tersebut. Kegigihannya dalam mengembangkan pendidikan Islam menjadikan sosok kiai kampung ini didapuk menjadi Bapak Pendidikan Islam Brebes.?

“Abah KH Ahmad Tarsyudi merupakan sosok yang tidak gila harta, tetapi ilmu lebih utama,” kata KH Nasrudin, putra ke-3 KH Ahmad Tarsyudi pada acara bedah buku Damar Peradaban; Keteladan KH Ahmad Tasyudi karya Mohammad Andi Hakim di Brebes, Rabu (10/5) malam. Hadir sebagai pembanding Moh Iqbal Tanjung. ?

Diceritakan Nasrudin, sosok Abah Tarsyudi adalah pribadi yang sabar, qonaah, menjaga terhadap hal-hal yang haram. “Beliau menolak pemberian tanah rampasan oleh Belanda karena baginya haram. Lebih baik lapar ketimbang memakan yang haram. Tidak pernah pendendam, pembenci meskipun dirinya didzolimi,” kata Nasrudin.?

Kegigihan KH Ahmad Tarsyudi Memperjuangkan Pendidikan Islam di Brebes (Sumber Gambar : Nu Online)
Kegigihan KH Ahmad Tarsyudi Memperjuangkan Pendidikan Islam di Brebes (Sumber Gambar : Nu Online)

Kegigihan KH Ahmad Tarsyudi Memperjuangkan Pendidikan Islam di Brebes

“Salah satu hal yang luar biasa adalah keseimbangan antara kekuatan batin, wawasan kebangsaaan, dan konsep pendidikan menyatu dalam dirinya dan termanifestasikan dalam hidup dan lakunya,” ujar Nasrudin yang juga mantan Ketua DPRD Kabupaten Brebes.

KH Ahmad Tarsyudi memiliki empat orang anak yang kini masing-masing memiliki pondok pesantren. KH Sofwan Tarsyudi mendirikan pesantren Al Falah Sofwaniyah di Jatirokeh, KH Mas Mansyur Tarsyudi mendirikan pesantren Al Falah Salafy. Kemudian KH Nasrudin mendirikan pesantren modern Al Falah, dan KH Ayatullah mendirikan pesantren Al-Qur’an Gumawang Pekalongan.

Menurut penulis, buku setebal 175 halaman ini bukanlah biografi namun hanya nukilan sejarah KH Ahmad Tarsyudi. Dikarenakan penulis tidak mendapatkan penuturan secara langsung dari “Sang Damar Peradaban” sehingga tidak disebut sebagai biografi.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Buku tersebut menggambarkan keteladanan dan pribadi Kiai Kampung yang disebutkan sebagai manusia langka di dunia. Karena dalam dirinya, berislam tidak hanya dalam bentuk tutur kata tetapi lebih dari itu. Islam tampak begitu memancar dalam hati, fikir dan perilaku keseharianya..?

“Mbah Tarsyudi, benar-benar bali desa mbangun desa. Karena dari petualangannya mencari ilmu dari berbagai pesantren kemudian pulang menumpahkan ilmunya untuk mendidik masyarakat Jatirokeh dari ‘jahiliyah’ menjadi ‘ilmiah’,” katanya.

Bedah buku ini merupakan rangkaian Haul ke-28 KH Ahmad Tarsyudi. (Wasdiun/Zunus)?

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ulama, Nasional, Kajian Sunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 11 Desember 2017

Rapat Perdana, Pengurus Harian PBNU Berbagi Tugas

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sedikitnya 40 pengurus harian Syuriyah dan Tanfidziyah baru PBNU mengadakan rapat perdana di Jakarta, Jumat (28/8) sore. Pertemuan yang dibuka oleh Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin membahas pembagian tugas dan sejumlah agenda terdekat.

Rapat Perdana, Pengurus Harian PBNU Berbagi Tugas (Sumber Gambar : Nu Online)
Rapat Perdana, Pengurus Harian PBNU Berbagi Tugas (Sumber Gambar : Nu Online)

Rapat Perdana, Pengurus Harian PBNU Berbagi Tugas

Sebelum rapat dimulai, setiap pengurus baru difoto satu per satu. Pihak kesekretariatan PBNU juga meminta KTP atau SIM mereka. Pihak kesekretariatan PBNU juga menyediakan blangko kosong bermaterai sebagai tanda kesediaan mereka yang ditunjuk oleh tim formatur sebagai pengurus baru PBNU.

“Mari kita pikul amanah ini dengan tanggung jawab. Pertemuan ini sebagai komitmen kerja. Selain kerja dengan semangat, kita juga harus kerja dengan betul,” kata KH Maruf Amin membuka rapat perdana.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj (Kang Said) menyebutkan satu per satu nama-nama pengurus baru baik yang ada di deretan Syuriyah, Tanfidziyah, Mustasyar, maupun A’wan PBNU.

Kang Said juga memberikan tugas kepada Ketua-Ketua PBNU untuk menangani lembaga dan banom NU sesuai dengan bidang masing-masing. Di samping itu, ia juga mengamanahkan kepada mereka untuk memantau kerja PWNU di seluruh Indonesia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Agenda rapat kita ini pertama perkenalan antar pengurus baru PBNU hasil rapat tim formatur di kediaman Rais Aam KH Ma’ruf Amin, Koja pada 21 Agustus kemarin. Untuk tanfidziyah, kerja ke depan sementara adalah sosialisasi hasil Muktamar NU di Jombang,” kata Kang Said.

Sementara mereka sedang melengkapi pengurus lembaga-lembaga NU.

Pengurus baru PBNU ini akan dikukuhkan oleh Rais Aam KH Ma’ruf Amin di masjid Istiqlal, Jakarta Pusat pada 5 September mendatang. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kyai, Habib, Kajian Sunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 04 Desember 2017

Ribuan Kader IPNU-IPPNU Jateng Ikuti Green Camp

Wonosobo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ribuan Pelajar yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) se-Jateng menggelar deklarasi cinta tanah air. Deklarasi dihelat melalui Apel kesetiaan yang diikuti oleh 20 ribu pelajar yang dipimpin oleh Kasdam IV Diponegoro Brigadir Jenderal TNI Agus Kriswanto, di Alun-Alun Wonosobo kemarin (17/6).

Ribuan Kader IPNU-IPPNU Jateng Ikuti Green Camp (Sumber Gambar : Nu Online)
Ribuan Kader IPNU-IPPNU Jateng Ikuti Green Camp (Sumber Gambar : Nu Online)

Ribuan Kader IPNU-IPPNU Jateng Ikuti Green Camp

Deklarasi Pelajar Cinta Tanah Air ini merupakan rangkaian dari  Green Camp IPNU-IPPNU, Jateng Youth Festival 2012 yang sudah digelar selama tiga hari  diikuti perwakilan pelajar dari 29 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.

Kasdam IV Diponegoro Brigjen Agus Kriswanto yang mewakili Panglima Kodam IV Diponegoro Ir. Mayor Jenderal TNI Mulhim Asyrof menyampaikan bahwa penanaman cinta tanah air terhadap pelajar harus terus dilakukan sebab, dampak dari arus globalisasi terus mengancam jiwa nasionalisme para generasi muda akibat gempuran arus globalisasi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Penetrasi globalisasi cenderung mengarah pada munculnya nilai-nilai individualisme, kapitalisme dan liberalisme yang menggeser nilai-nilai nasionalisme bangsa indonesia,” katanya.

Oleh karena itu, kata Agus, generasi muda harus bertekad untuk selalu menjaga jati diri sebagai bangsa Indonesia yang kuat dan mandiri. Menurutnya untuk menanamkan itu harus ditumbuhkan jiwa patriotisme dan semangat nasionalisme, menjaga stabilitas politik, ekonomi budaya dan ketahanan serta keamanan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Apabila hal itu terpenuhi maka rakyat tenang dan sejahtera. Sekaligus meminimalisir peluang pihak-pihak yang menginginkan hancurnya NKRI. Semua pelajar harus memiliki jiwa dan semangat yang kuat serta memegang teguh prinsip bahwa NKRI adalah harga mati bangsa Indonesia,” tandasnya.

Dengan deklarasi pelajar ini, lanjut dia, menjadi daya dobrak dalam menumbuhkan jiwa patriotisme dan nasionalisme. Karena pelajar hari ini akan menjadi garda depan dimasa mendatang.

“Kami menyambut baik deklarasi cinta tanah air ini semoga mampu memperkokoh jiwa patriotisme generasi mendatang,” tegasnya.

Sementara itu Muhaimin Ketua PW IPNU Jawa Tengah mengatakan, bahwa deklarasi pelajar cinta tanah air ini merupakan rangkaian dari kegiatan Green Camp, Jateng Youth Festival 2012 yang sudah digelar sejak tiga hari lalu. Kegiatan diisi dengan berbagai lomba seni budaya serta pekan olahraga. Selain itu dalam acara yang diikuti pelajar se Jawa Tengah ini,  juga dilakukan penanaman 5000 bibit pohon antara pelajar bersama masyarakat di Wonosobo disepanjang sungai Serayu.

“Tujuan acara ini untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme pelajar sekaligus menanamkan kesadaran menyelamatkan lingkungan,”katanya.

Redaktur   : Mukafi Niam

Kontributor: Ahmad Subekti

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sunnah, Kajian Sunnah, Meme Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 27 November 2017

Pelajar NU Sragen Soroti Masalah Kenakalan Remaja

Sragen, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus IPNU-IPPNU Sragen memilih isu kenakalan remaja sebagai fokus perhatian gerakan pelajar NU setempat. Pihak pengurus menilai, kenakalan remaja yang muncul dengan sejumlah variannya bisa dicarikan solusinya.

Pelajar NU Sragen Soroti Masalah Kenakalan Remaja (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar NU Sragen Soroti Masalah Kenakalan Remaja (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar NU Sragen Soroti Masalah Kenakalan Remaja

Pada Jumat-Sabtu (1-2/5) lalu, pihak pengurus menggelar seminar terkait kenakalan remaja di SMK Miftakhul Jannah, Nglorok, Sragen.

Ketua IPNU Sragen Gigit Lystyanto mengatakan, kegiatan seminar ini merupakan bentuk kepedulian pelajar NU Sragen atas berbagai persoalan kenakalan remaja yang dewasa ini, semakin kerap kali terjadi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Dengan berbagai peristiwa yang terjadi di kalangan remaja khususnya di Sragen, maka kita (pelajar NU) merasa perlu melakukan terobosan pembinaan dengan melakukan pengarahan lewat seminar,” terangnya kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Selasa (5/5).

Menurutnya, berbagai faktor dapat menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja. “Kenakalan remaja itu terjadi, salah satunya merupakan dampak dari kelengahan pengawasan dari orang tua dan guru,” ujar dia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gigit menambahkan, selain kenakalan remaja, persoalan lain di kalangan pemuda yang perlu mendapat perhatian yakni bahaya radikalisasi. “Kita juga perlu mewaspadai ini. Jangan sampai para pemuda kita juga ikut-ikutan paham yang radikal seperti ISIS,” kata dia.

Melalui kegiatan seminar ini, Lystianto juga berharap IPNU-IPPNU dapat lebih dikenal para pelajar. “Harapan kami, supaya IPNU-IPPNU diterima di kalangan sekolah Ma’arif, swasta dan negeri. Supaya IPNU-IPPNU bisa leluasa menggandeng semua pelajar di Sragen,” ungkapnya. (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, Nasional, Kajian Sunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 16 November 2017

Mendikbud Hapus Tiga Tokoh Penyebar Islam Kalsel sebagai Cagar Budaya

Banjarmasin,PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy mencabut status 3 makam tokoh di Kalimantan Selatan sebagai cagar budaya. Ketiga makam tersebut adalah Datu Abulung di Martapura (Kabupaten Banjar), Datu Sanggul di Tapin, dan makam Datu Tumpang Talu di Kandangan.

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Selatan menyesalkan langkah Mendikbud. PWNU menilai mereka mereka adalah tokoh-tokoh terhormat, penyebar Islam, bahkan pejuang republik.

Mendikbud Hapus Tiga Tokoh Penyebar Islam Kalsel sebagai Cagar Budaya (Sumber Gambar : Nu Online)
Mendikbud Hapus Tiga Tokoh Penyebar Islam Kalsel sebagai Cagar Budaya (Sumber Gambar : Nu Online)

Mendikbud Hapus Tiga Tokoh Penyebar Islam Kalsel sebagai Cagar Budaya

Bagi PWNU, mereka adalah tokoh-tokoh berani yang menolak dan melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda. Jasa-jasa mereka sangat besar untuk republik ini. Karena itu dulu pantas jika makamnya masuk cagar budaya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Aneh sekali, setelah bertahun-tahun sudah masuk sebagai cagar budaya, kok baru sekarang malah dicabut?” ujar Sekretaris PWNU Kalimantan Selatan H. Nasrullah AR melalui siaran pers Ahad (6/8).

Jika alasan pencabutan status cagar budaya itu karena berubah desain dari bentuk asal, kata dia, itu sama sekali tidak relevan. Sebab penghargaan ketiga makam itu sebagai cagar budaya bukan karena desainnya, melainkan karena ketokohannya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut dia, bukti ketokohan mereka, sampai hari ini ketiga datu itu terus meningkat. Terbukti kunjungan umat selalu ramai setiap harinya. Bagi masyarakat Banjar khususnya, dan Kalimantan pada umumnya, ketiga tokoh itu sangat dihormati.

“Bagi kami, langkah Mendikbud itu, seperti menyepelekan ketokohan ketiganya. Tokoh idola warga Banjar,” lanjutnya.

Ia berharap Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, melalui Gubernur dan DPRD Kalimantan Selatan menolak sikap Mendikbud itu. Sebab, bagaimanapun, langkah Menteri itu cenderung menyepelekan khazanah budaya yang selama disanjung dan hormati. (Red: Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Islam, Habib, Kajian Sunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 25 Oktober 2017

PP LPBINU Bantu Masyarakat Terdampak Banjir di Sampang

Sampang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Pusat Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) memberikan bantuan awal kepada masyarakat terdampak banjir di Kabupaten Sampang, Jawa Timur pada Ahad (28/2). Bantuan diserahkan melalui Pengurus Cabang LPBINU Kabupaten Sampang.

Bantuan tersebut berupa paket makanan, air minum dan pembalut wanita untuk 750 orang. Rencananya akan didistribusikan ke empat lokasi yaitu Desa Tanggumong, Kelurahan Dalpenang, Kelurahan Rongtengah dan Kelurahan Gunung Sekar. Empat lokasi tersebut dipilih berdasarkan jumlah dan besarnya dampak yang ditimbulkan.

PP LPBINU Bantu Masyarakat Terdampak Banjir di Sampang (Sumber Gambar : Nu Online)
PP LPBINU Bantu Masyarakat Terdampak Banjir di Sampang (Sumber Gambar : Nu Online)

PP LPBINU Bantu Masyarakat Terdampak Banjir di Sampang

Seperti diketahui, sejak Jumat, 26 Februari? siang, sedikitnya 13 desa dan kelurahan di Kabupaten Sampang dilanda banjir disebabkan curah hujan yang tinggi sehingga sungai Kemuning meluap ke pemukiman penduduk. Kondisi tersebut diperparah kondisi laut yang pasang, sementara posisi Kota Sampang lebih rendah dari permukaan laut.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut data dari BPBD Sampang hingga Sabtu malam (27/2) tak kurang dari 11.468 KK atau kurang lebih 34.225 jiwa terdampak langsung oleh banjir tersebut. Rata-rata rumah mereka terendam setinggi 1 hingga 2 meter.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama TNI, Polri, masyarakat dan berbagai pihak termasuk PC LPBI NU Sampang beserta Keluarga Besar NU Sampang telah mendirikan sejumlah posko dan membagikan sejumlah bantuan. Bupati Sampang juga telah menetapkan status tanggap darurat banjir yang berlaku hingga 12 Maret 2016.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menyambut bantuan dari PP LPBI NU, Ketua PC LPBI NU Sampang, Mohamad Jailani, mewakili penerima bantuan mengatakan, bantuan yang diberikan PP LPBI NU ini sangat diperlukan dan sangat membantu masyarakat yang terdampak banjir.

PC LPBI NU Sampang sendiri telah membuka posko dapur umum untuk membantu masyarakat terdampak banjir. Mengingat besar dan luasnya dampak bencana banjir, PC LPBI NU Sampang juga berharap bantuan dari semua pihak untuk dapat didistribusikan di daerah terdampak banjir di Sampang.

Begitu juga Pengurus PCNU Kabupaten Sampang KH Sholahurrabbani mengucapkan terima kasih kepada PP LPBI NU, dan akan segera menyalurkan bantuan tersebut kepada masyarakat terdampak banjir di Sampang. (Red: Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Sunnah, Sholawat PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 14 Oktober 2017

Masdar: Ramadhan, Bulan untuk Pertaubatan

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua PBNU Masdar F. Mas’udi berharap agar bulan suci Ramadhan ini benar-benar digunakan sebagai waktu untuk melakukan pertaubatan bersama, terutama bagi para pemimpin ummat dan bangsa.

“Sesungguhnya keterpurukan dan kebangkrutan negeri ini adalah akibat belaka dari sikap mementingkan diri sendiri dan ketamakan para pemimpinnya,” katanya, Selasa (11/9).

Hal lain yang menjadi perhatian Direktur Pusat Perhimpunan dan Pengembangan Pesantren (P3M) ini adalah konsumerisme di bulan Ramadhan dimana orang seharusnya malah bisa menahan dirinya.

Masdar: Ramadhan, Bulan untuk Pertaubatan (Sumber Gambar : Nu Online)
Masdar: Ramadhan, Bulan untuk Pertaubatan (Sumber Gambar : Nu Online)

Masdar: Ramadhan, Bulan untuk Pertaubatan

“Kita harus menjadikan bulan suci ini sebagai awal pembiasaan diri untuk hidup sederhana dengan tidak membeli atau mengonsumsi barang-barang mewah yang tidak benar-benar diperlukan; lebih-lebih barang tersebut bukan hasil karya bangsa sendiri,” tandasnya.

Masdar juga berharap agar para pemimpin ummat hendaknya tidak menonjol-nonjolkan diri dalam penentuan awal atau akhir bulan suci Ramadhan. “Serahkan perihal penentuan awal dan akhir bulan suci Ramadhan penetapan Pemerintah melalui Departemen agama yang diambil berdasarkan musyawarah bersama,” imbuhnya.

Menurutnya kesatuan pendapat ini penting karena silang pendapat tentang kapan memulai dan mengakhiri puasa ini hanya akan membingungkan ummat. (mkf)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Sunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 01 Oktober 2017

Lembaga Falakiyah PBNU Umumkan 1 Shafar Jatuh 1 November 2016

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LFPBNU) KH Ahmad Ghazalie Masroeri mengikhbarkan bahwa awal Shafar 1438 H bertepatan dengan hari ini Selasa, 1 November 2016. Penetapan ikhbar ini didasarkan pada hasil rukyat tim riset Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU).

“Satu Shafar 1438 H jatuh pada 1 November 2016 dimulai malam Selasa ini,” kata KH Ghazalie Masroeri kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui sambungan telepon, Selasa (1/11) siang.

Lembaga Falakiyah PBNU Umumkan 1 Shafar Jatuh 1 November 2016 (Sumber Gambar : Nu Online)
Lembaga Falakiyah PBNU Umumkan 1 Shafar Jatuh 1 November 2016 (Sumber Gambar : Nu Online)

Lembaga Falakiyah PBNU Umumkan 1 Shafar Jatuh 1 November 2016

Kiai Ghazalie Masroeri mengatakan, ikhbar ini merupakan hasil riset lapangan tim LFNU pimpinan Ustadz H Inwanuddin yang berhasil melihat hilal di Tanjung Kodok, Lamongan, Jawa Timur.

Kiai Ghazalie mengapresiasi para relawan yang terjun ke lapangan untuk mengamati hilal.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Terima kasih atas partisipasi dan kontribusi nahdliyyin,” kata Kiai Ghazalie. (Alhafiz K)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Santri, Kajian Sunnah, Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 25 Juni 2017

Bahtsul Masail NU Permasalahkan Dana Optimalisasi Haji

Cilacap, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dana setoran calon jamaah haji yang tersimpan di rekening Kementerian Agama RI selama bertahun-tahun telah menghasilkan bunga bank triliunan rupiah. Pemerintah mengatakan bunga yang kerap disebut dana optimalisasi haji (DOH) ini dikembalikan ke jamaah dalam bentuk pelayanan dan peringanan. Bagaimana hukum Islam melihat?

Permasalahan ini mencuat dalam Bahtsul Masail Nasional yang digelar Lembaga Bahtsul Masail NU (LBMNU) di Pondok Pesantren al-Ihya’ Ulumaddin Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (9/5). Forum ini dihadiri Kasubdit Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Kemenag Hasan Fauzi, Komisioner Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) Syamsul Ma’arif, dan sekitar seratus kiai dari Pulau Jawa.

Bahtsul Masail NU Permasalahkan Dana Optimalisasi Haji (Sumber Gambar : Nu Online)
Bahtsul Masail NU Permasalahkan Dana Optimalisasi Haji (Sumber Gambar : Nu Online)

Bahtsul Masail NU Permasalahkan Dana Optimalisasi Haji

“Uang yang dikeluarkan jamaah haji itu hanya cukup untuk membiayai pesawat, pemondokan Makkah sebagian—70%—terus pemondokan Madinah sebagian. Sudah itu saja,” papar Hasan di hadapan peserta.

Selebihnya, kata Hasan, yang berupa asuransi, jasa pelayanan, dan sejumlah kebutuhan lainnya dinikmati jamaah dari DOH. Ia menjamin dana umat ini tersalurkan secara tepat dan bermanfaat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hasan menjelaskan, besaran DOH yang diterima per jamaah mencapai Rp 7.500.000 pada 2010, Rp 10.900.000 (2011), dan Rp 12.848.000 (2012). Diprediksi, 2013 ini jumlahnya akan naik hingga kisaran 16 juta rupiah untuk setiap jamaah.

Forum bahtsul masail menilai, meski pemerintah berdalih menggunakan DOH untuk kepentingan jamaah, kebijakan sepihak tentang penggunaan dana tersebut patut dipertanyakan keabsahannya. Pasalnya, praktik ini belum disepakati selama akad setoran dana awal berlangsung.

“Inti dari pertanyaan semua itu mengarah pada dua hal. Apakah Kementerian Agama sudah pernah meminta izin untuk mengoptimalkan haji? Ini pertama. Kedua, apakah Kementerian Agama sudah minta izin untuk menggunakan dana optimalisasi itu?” kata Ketua Pengurus Pusat LBMNU KH Zulfa Mustafa menyimpulkan.

Terkait pertanyaan ini, Hasan mengaku belum pernah meminta izin kepada jamaah secara perorangan. Kebijakan penggunaan DOH didasarkan pada persetujuan DPR sebagai representasi rakyat, termasuk calon jamaah haji.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Isu DOH dibahtsul-masailkan karena LBMNU melihat adanya potensi penyelewengan dana dan kehalalan ongkos haji yang dapat mengurangi kesempurnaan ibadah.

Hingga waktu habis, forum belum menuntaskan kesimpulan jawaban atas permasalahan ini. Seluruh pertanyaan yang muncul dicatat dan akan ditindakanjuti pada kesempatan lain. Kompleksitas persoalan dan pentingnya berdiskusi dengan beberapa pihak terkait menjadi alasan penundaan ini.

?

Penulis: Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Sunnah, Pesantren PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 12 Juni 2017

KH Bisri Mustofa tentang Mencintai Pahlawan

Oleh M. Rikza Chamami

Indonesia memiliki banyak pahlawan yang berjuang gigih meraih kemerdekaan. Tentunya perjuangan itu bukan hal sederhana. Mereka rela mengorbankan nyawa, jiwa, raga dan harta demi untuk bangsanya. Maka, mencintai para pahlawan merupakan satu hal yang penting ditanamkan. Salah satu pemikiran yang disampaikan oleh KH Bisri Mustofa adalah tentang cinta kepada para pahlawan.

KH Bisri Mustofa tentang Mencintai Pahlawan (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Bisri Mustofa tentang Mencintai Pahlawan (Sumber Gambar : Nu Online)

KH Bisri Mustofa tentang Mencintai Pahlawan

KH Bisri Mustofa (selanjutnya disebut Mbah Bisri) merupakan salah satu ulama Nusantara yang lahir di Kampung Sawahan Gang Palen Rembang Jawa Tengah pada tahun 1915. Ayahnya adalah pedagang kaya bernama H Zainal Mustofa (Djojo Mustopo) bin H Yahya (Podjojo) yang dikenal tekun dalam beragama dan sangat mencintai Kiai. Ibunya bernama Hj. Chodijah binti E. Zajjadi bin E. Sjamsuddin yang berdarah Makassar.

Nama Bisri Mustofa dipakai sejak pulang dari ibadah haji. Sebelumnya ia bernama Mashadi. Pernikahan H Zainal Mustofa dengan Hj. Chodijah melahirkan empat anak: Mashadi (Bisri), Salamah (Aminah), Misbach dan Ma’shum.Pendidikan Mbah Bisri dimulai dengan mengaji kepada KH Cholil Kasingan dan H. Zuhdi (kakak tiri). Mbah Bisri juga menjalankan Sekolah Jawa (Sekolah Ongko 2) selama tiga tahun dan dinyatakan lulus dengan mendapat sertifikat.?

Mbah Bisri sempat mondok di Pesantren KH Chasbullah Kajen Pati. Waktu belajar banyak dihabiskan di Pondok Kasingan Rembang belajar dengan Kiai Suja’i (Kitab Alfiyyah) dan dan KH Cholil (Kitab Alfiyyah, Fathul Mu’in, Fathul Wahhab, Iqna’, Jam’ul Jawami’, Uqudun Juman dan lain lain). Mbah Bisri sempat berniat mengaji di Pondok Pesantren Termas dibawah asuhan KH Dimyati, tapi niat itu gagal karena tidak mendapat restu KH Cholil.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mbah Bisri juga pernah mengikuti khataman Kitab Bukhori Muslim yang dimulai pada 21 Sya’ban 1354 H bersama KH Hasyim Asya’ri di Tebuireng Jombang. Di tengah pengajian itu, tepatnya 10 Ramadan 1354 H, KH Hasyim Asy’ari jatuh sakit dan digantikan oleh KH Ilyas (Kitab Muslim) dan KH Baidlawi (Kitab Tajrid Bukhari).

Mbah Bisri juga memiliki dua guru dari sistem mengaji candak kulak(musyawarah kitab dan hasilnya dipakai mengajar) dengan Kyai Kamil dan Kyai Fadlali di Karanggeneng Rembang. Proses belajar tetap ia jalankan karena merasa haus ilmu, Mbah Bisri memilih mukim di Makkah setelah menunaikan ibadah haji tahun 1936. Di Makkah, Mbah Bisri berguru dengan: ? Syaikh Bakir, Syaikh Umar Chamdan Al Maghrabi, Syaikh Maliki, Sayyid Amin, Syaikh Hasan Masysyath, Sayyid Alawie dan Syaikh Abdul Muhaimin.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Berbekal keilmuan itulah, Mbah Bisri kemudian berkembang menjadi figur ulama Nusantara yang dikenal sangat ‘alim. Rasa sayangnya KH Cholil seorang guru dari Mbah Bisri ditunjukkan dengan menjadikannya sebagai menantu. Mbah Bisri dinikahkan dengan putri KH Cholil bernama Ma’rufah pada 17 Rajab 1354 H/Juni 1935 M. Dari pernikahannya ini, Mbah Bisri memiliki anak: Cholil (lahir 1941), Mustofa (dikenal dengan sebutan Gus Mus, lahir 1943), Adieb (lahir 1950), Faridah (lahir 1952), Najichah (lahir 1955), Labib (1956), Nihayah (lahir 1958) dan Atikah (lahir 1964). Pada tahun 1967, Mbah Bisri menikah dengan Hj Umi Atiyah yang berasal dari Tegal dan melahirkan satu anak bernama Maemun (Ahmad Zainal Huda: 2005).

Ilmu yang dimiliki Mbah Bisri diajarkan di Pondok Kasingan dan Pondok Rembang yang kemudian diberi nama Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin (Taman Pelajar Islam). Mbah Bisri dikenal memiliki tiga kemampuan: articulation, documentation dan organizing. Artikulasi dikuasai Mbah Bisri dalam teknik orasi dan pidato dengan bahasa yang mudah dipahami masyarakat. Kemampuan dokumentasi ditunjukkan dengan hasil karya tulisnya yang sangat banyak (276 kitab dan buku). Dan semangat organisasi dijalankan sebagai wadah perjuangan, baik di tingkat lokal hingga nasional.

Diantara pokok pemikiran Mbah Bisri dalam mencintai pahlawan, ia abadikan dalam bentuk syi’iran Jawa “Ngudi Susilo” dengan menggunakan tulisan pegon, yaitu:

Ngagem blangkon serban sarung dadi gujeng * Jare ora kebangsaan ingkang majeng

Sawang iku Pangeran Diponegoro * Imam Bonjol Tengku Umar kang kuncoro

Kabeh podo belo bongso lan negoro * Podo ngagem destar pantes yen perwiro

Gujeng serban sasat gujeng Imam Bonjol * Sak kancane he anakku aja tolol

Timbang gundul apa ora luweh bagus * Ngagem tutup sirah koyo Raden Bagus

Memakai blangkon, surban dan sarung jadi pembicaraan. Dianggap tidak memiliki jiwa kebangsaan yang maju.

Lihatlah Pangeran Diponegoro, Imam Bonjol dan Tengku Umar yang sudah terkenal.

Semuanya dari mereka nyata-nyata membela bangsa dan negara dengan menggunakan pakaian kebesaran, nampak seperti Perwira.

Memakai surban sebagaimana Imam Bonjol. Dan janganlah menjadi orang bodoh.

Daripada tidak memakai penutup kepala, nampak kurang bagus. Maka pakailah penutup kepala agar seperti Raden Bagus (priyayi).

Dari pemaknaan syi’ir Jawa ini dapat diambil pemahaman bahwa mencintai para pahlawan itu empat pola yang harus dilakukan: mengikuti jejak cinta bangsa dan negara, memakai pakaian yang bagus dan berwibawa, berilmu pengetahuan dan tidak sombong. Empat makna cinta terhadap perjuangan para pahlawan bangsa ini menjadi sangat penting bagi generasi sekarang.

Pertama, mengikuti jejak cinta bangsa dan negara. Para pahlawan yang telah gugur dalam medan perang benar-benar merasakan perjuangan nyata. Berbeda dengan generasi sekarang yang sudah secara instan menikmati kemerdekaan dan kenyamanan hidup di Indonesia. Maka cinta terhadap tanah air menjadi salah satu bagian dari menghormati para pahlawan pendahulu.?

Kedua, memakai pakaian yang bagus dan berwibawa. Wibawa seseorang, salah satunya memang dapat dilihat dari cara berpakaian. Oleh sebab itu, nasehat Mbah Bisri yang ditulis ini menjadi tauladan bahwa orang yang berpakaian rapi, maka nampak gagah dan siap menjadi pemimpin. Termasuk jenis pakaian yang berbeda blangkong/surban/sarung atau lainnya tidak menjadi pemisah rasa persatuan. Keanekaragaman pakaian itu menandakan potensi lokal yang harus dihargai. Yang paling penting adalah tidak merendahkan pakaian kebesaran yang dimiliki oleh orang lain.

Ketiga, berilmu pengetahuan menjadi salah satu bagian dari mencintai para pahlawan. Sebab tanpa ilmu pengetahuan, maka manusia akan menjadi bodoh. Maka Mbah Bisri berpesan: “Jangan jadi orang tolol/bodoh”. Sebab dengan kebodohan, orang akan gampang ditipu. Dan salah satu alasan penjajah Indonesia mampu berkuasa ratusan tahun karena penduduknya saat itu tidak memiliki ilmu pengetahuan. Penderitaan bangsa kita jangan sampai terulang lagi hanya karena banyak orang bodoh di Indonesia.

Dan keempat, tidak sombong. Setelah mengenang para pahlawan dan menambah ilmu pengetahuan, maka rasa kebangsaan harusnya semakin kuat. Jangan sampai perilaku itu berubah menjadi sombong (tidak menutup kepala). Kesombongan yang dimiliki oleh bangsa ini juga akan melahirkan ego-sektoral dengan melemahkan kelompok lain. Maka pesan tidak sombong ini menjadi penting agar hidup bersama-sama dengan penuh kerukunan mudah tercapai.

Pesan-pesan ulama Nusantara yang demikian ini memang perlu sekali dipahami secara baik. Dengan kekuatan bahasa sastra yang indah dan dapat dilagukan ini, menjadikan kita paham siapa sebenarnya KH Bisri Mustofa. Ia tak lain adalah figur Kiai dengan multitalenta dengan segudang nasehat-nasehat bagi generasi muda. Keberadaan kitab Ngudi Susilo ini juga hingga sekarang masih dipelajari di Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyyah sebagai buku pegangan belajar akhlak. Wallahu a’lam.

Penulis adalah Sekretaris Lakpesdam NU Kota Semarang dana Dosen UIN Walisongo.

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah News, Kajian Sunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 28 April 2017

10 Alasan Pentingnya Memperingati Maulid Nabi (4 Habis)

Alasan kedelapan adalah alasan yang bersifat sosiologis. Peringatan maulid nabi merupakan wasilah untuk melaksanakan berbagai macam kebaikan, apalagi tradisi masyarakat kita yang selalu melaksanakan bersama-sama.

Secara otomatis hal ini akan menambah syiar agama Islam itu sendiri sebagaimana dengan shalat Jum’ah. Dan lebih dari itu perkumpulan ini selalu menuntut berbagai macam kegiatan yang baik-baik. Sebut saja pengajian, majlis ta’lim, berdzikir, bersedekah dan yang pasti adalah membaca shalawat dan menutur cerita kehidupan Rasululllah saw. Seperti yang diperintahkan oleh Allah swt dalam Surat al-Ahzab ayat 56:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً 

10 Alasan Pentingnya Memperingati Maulid Nabi (4 Habis) (Sumber Gambar : Nu Online)
10 Alasan Pentingnya Memperingati Maulid Nabi (4 Habis) (Sumber Gambar : Nu Online)

10 Alasan Pentingnya Memperingati Maulid Nabi (4 Habis)

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu sekalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (Al-Ahzab: 56) 

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menerangkan makna ayat tersebut bahwa Allah swt menunjukkan kepada manusia derajat tingginya Rasulullah saw sehingga Allah swt membacakan shalawat kepadanya. Dan memerintahkan semua manusia dan juga para malaikat untuk bershalawat juga.

Perintah bershalawat kepada Rasulullah saw dan bukanlah sesuatu yang dilarang bahkan Rasulullah saw memperbolehkannya. Demikian yang diceritakan oleh sebuah hadits sebagaimana disebut dalam shahih al-Bukhari yang diriwayatkan oleh Salmah bin al-Akwa’ “kami berperang bersama Rasulullah saw dalam perang Khaibar. Saat itu kami berangkat pada malam hari. Lalu ada seorang lelaki berkata kepada Amir bin Akwa’ “maukah kamu memperdengarkan kepada kami bait-bait syairmu?” Amir adalah seorang penyair. Lalu dia tinggal beberapa waktu dan bersyair:

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tidak kami maupun mereka akan mendapatkan petunjuk jika bukan karenamu

 Tidak juga kami akan bersedekah atau bersembahyang

Maka maafkanlah kami ketika membelamu

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dan tetapkanlah kaki kami ketika bertemu musuh

Berikanlah ketenangan atas kami

Sungguh jika kami diseur, kami akan datang

 

Alasan kesembilan adalah Surat Yunus ayat 58 yang berbunyi

قل بفضل الله وبرحمته وبذلك فليفرحوا هو خير مما يجمعون

Katakanlah dengan karunia Allah dan rahmat-Nya hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmatNya itu adalah lebih baik dari pada apa yang merek kumpulkan. (Yunus: 58)

Apakah yang dimaksud dengan rahmat dalam ayat di atas? Apakah bentuk rahmat itu? Para mufassir berbeda pendapat mengenai hal ini. Namun dalam ulumul qur’an diterangkan bahwa menafsirkan ayat dengan ayat al-Qur’an yang lain merupakan bentuk penafsiran yang paling kuat. Karenanya as-Suyuthi dalam ad-Durrul Mantsur menafsirkan kata rahmat dengan Surat al-Anbiya ayat 107:

وماأرسلناك إلا رحمة للعالمين. Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (al-Anbiya: 107)

Sebagaimana dikutip dari Ibnu Abbas:

وأحرج أبو الشيخ عن ابن عباس فى الأية قال: فضل الله العلم ورحمته محمد صلى الله عليه وسلم : قال الله (وما أرسلنك إلا رحمة للعالمين)   

Bahwa yang dimaksudkan dengan karunia Allah swt adalah ilmu dan rahmat-Nya adalah Nabi Muahammad saw. Allah swt telah berfirman (Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam) (al-Anbiya: 107)

Maka menjadi jelas bahwa Rasulullah saw memang diciptakan oleh Allah sebagai rahmat bagi alam jagad raya. Maka kalimat selanjutnya dalam Surat Yunus di atas yang berbunyi ‘hendaklah mereka bergembira’ secara otomatis memerintahkan kepada umat muslim menyambit gembira atas rahmat tersebut. bukankah ini alasan yang sangat penting mengapa kita harus bergembira menyambut maulidurrasul?

Sedangkan alasan yang kesepuluh pentingnya memperingati maulidurrasul adalah tidak adanya hukum yang jelas-jelas melarangnya. Meskipun melaksanakan peringatan maulid juga bukanlah termasuk ibadah tauqifiyah. Namun peringatan ini seringkali menjadi wahana mendekatkan diri kepada Allah swt. yang sangat dianjurkan.

Oleh karena itu, jika kacamata syari’at mengategorikan berbagai macam praktek ibadah menjadi dua yaitu yang disenangi dan dibenci, maka memperingati hari maulid dapat dikategorikan sebagai ibadah yang disenangi syariat.

Demikianlah sepuluh alasan mengapa umat muslim perlu memperingati hari kelahiran Rasulullah saw yang dijabarkan oleh Omar Abdullah Kamel dalam kitabnya Kalimatun Hadi’atun fil Bid’ah, Kalimatun Hadi’atun fil Ihtifal bi Maulid, Kalimatun Hadi’atun fil Istighatsah.

 

Redaktur: Ulil Hadrawy . Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Sunnah, Syariah, Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 14 Januari 2017

Panitia Instruksikan Banser dan Pagar Nusa Jangan Lengah Amankan Muktamar

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Panitia Daerah (Panda) Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33 Syaifullah Yusuf perintahkan Banser dan Pagar Nusa untuk mengamankan kelangsungan dan kelancaran Muktamar yang digelar di Jombang 1 hingga 5 Agustus 2015. Banser dan Pagar Nusa bertanggungjawab terhadap pengamanan ke dalam dalam pelaksanaan Muktamar. Sedangkan aparat keamanan, TNI dan kepolisian bertanggungjawab pengamanan ke luar.

Panitia Instruksikan Banser dan Pagar Nusa Jangan Lengah Amankan Muktamar (Sumber Gambar : Nu Online)
Panitia Instruksikan Banser dan Pagar Nusa Jangan Lengah Amankan Muktamar (Sumber Gambar : Nu Online)

Panitia Instruksikan Banser dan Pagar Nusa Jangan Lengah Amankan Muktamar

Demikian ditegaskan Ketua Panitia Daerah (Panda) Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33 Syaifullah Yusuf, atau Gus Ipul Jumat (31/7/2015) dihadapan Banser dan Pagar Nusa yang disiagakan dalam pengamanan di seputar alun-alun sebagai lokasi pembukaan Muktamar NU ke-33. Pembukaan Muktamar ke-33 yang dijadwalkan berlangsung Sabtu (1/8) malam oleh Presiden RI Joko Widodo. ? Gus Ipul ? langsung menginstruksikan pentingnya pengamanan yang dilakukan Banser dan Pagar Nusa.

Ditegaskannya, Banser dan pagar Nusa yang diberikan seragam, jaket, rompi dan topi sebagai bagian dari pengamanan pelaksanaan Muktamar ini bukan untuk gagah-gagahan. Bukan untuk menakut-nakuti orang. "Kehadiran Banser dan Pagar Nusa adalah mengamankan kelancaran dari pelaksanaan Muktamar ini," kata Syaifullah yang juga Wakil Gubernur Jawa Timur ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Syaifullah mantan Ketua Umum PP Gerakan Pemuda Ansor ini juga menginstruksikan kepada seluruh Banser dan Pagar Nusa, pertama harus taat kepada garis komando. Kedua, Banser dan Pagar Nusa memiliki aturan yang jelas, sehingga semuanya harus taat aturan dan hukum. Untuk itu, kehadiran Banser dan Pagar Nusa di arena Muktamar tidak memiliki kepentingan apa-apa, kecuali kepentingannya bagaimana pelaksanaan Muktamar ke-33 ini sukses dan lancar. Ketiga, jangan lengah dalam menjalankan tugas.

Keempat, lanjutnya, jangan sampai ada Banser dan Pagar Nusa yang meminjamkan atribut seragam, rompi dan topinya ? diberikan kepada orang lain. Hal itu tidak ? benar ? dilakukan ? oleh seorang Banser maupun Pagar Nusa. Jika ada yang menyalahgunakan, resiko ditanggung oleh Banser dan Pagar Nusa bersangkutan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Tidak kalah pentingnya, Banser dan Pagar Nusa harus disiplin. Bagi yang melaksanakan shalat, harus bergantian sehingga tidak ada lokasi pengamanan yang kosong dari Banser dan Pagar Nusa," tambah Gus Ipul yang juga Ketua PBNU ini. (Armaidi Tanjung/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Sunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 02 Desember 2016

Ketika Imam al-Mawardi Membela Imam Muzani dari "Haters"

Imam al-Muzani (175-264 H) merupakan santri langsung dari Imam Al-Syafii. Imam Syafii menyebutnya sebagai "pembela mazhabku". Beliau menuliskan kitab Mukhtashar yang tersebar luas sebagai panduan ringkas memahami mazhab Syafii. Setelah menulis Bismillahirrahmanirrahim, Imam Muzani memulai kitabnya dengan kalimat

? ? ? ? ? ? ? ? ? - ? ?

Ketika Imam al-Mawardi Membela Imam Muzani dari Haters (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketika Imam al-Mawardi Membela Imam Muzani dari Haters (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketika Imam al-Mawardi Membela Imam Muzani dari "Haters"

Kalimat di atas bermakna penegasan bahwa apa yang dia tulis dalam satu jilid kitab ini hanyalah merupakan ringkasan dari apa yang beliau pelajari dari Imam Syafii.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ini adalah tawadhu seorang santri kepada sang kiai.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Seratus tahun kemudian, seorang ulama terkenal dari Mazhab Syafii yang bernama al-Mawardi (362-448 H) menulis kitab al-Hawi al-Kabir berisikan 20 jilid yang memberi syarh (penjelasan) atas kitab Mukhtashar Muzani. Imam al-Mawardi ini seorang Ketua Mahkamah Agung yang menulis kitab tafsir al-Nukat wa al-Uyun dan tentu saja yang sangat terkenal yaitu kitab al-Ahkam al-Sulthaniyah.

Imam al-Mawardi memulai kitab al-Hawi al-Kabir dengan menuliskan lafaz basmalah, kemudian doa "Allahumma yassir wa ain Ya Karim" kemudian mengucapkan hamdalah. Setelah itu beliau mencantumkan pembelaan dari mereka yang menyerang Imam Muzani. Apa pasal?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? - ? ? ? ? ? -? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? .

Rupanya menurut para "haters" --meminjam istilah yang tren di medsos saat ini-- mengapa Imam Muzani tidak memulai kitab Mukhtashar dengan kalimat hamdalah padahal menurut satu riwayat Hadis Nabi dari Auzai: "semua perkerjaan penting yang tidak dimulai dengan Alhamdulillah akan terputus (dari rahmat Allah)."

Sisi tawadhu Imam Muzani dalam kalimat pembuka kitabnya justru dipersoalkan. "Haters" telah memelintirnya dengan menganggap kitab ini tidak barakah. Ketimbang mengulas isi kitabnya, mereka malah menyerang kalimat pembukanya. Di sinilah Imam al-Mawardi membela Imam al-Muzani dengan memberikan lima jawaban.

Pertama, kalau pertanyaan kepada Imam Muzani itu merupakan pekerjaan penting, mengapa pula yang bertanya tidak memulainya dengan hamdalah, dan kalau tidak penting mengapa pula harus dibahas?!

Kedua, meninggalkan hamdalah itu keliru, tapi Imam Muzani tidak keliru karena beliau hanya tidak menuliskan lafaznya saja di awal kitab, bukan berarti meninggalkan puji-pujian kepada Allah sama sekali. Imam Muzani bahkan shalat dua rakaat setiap selesai menulis satu bab --indikasi Imam Muzani tidak melupakan koneksi dengan Allah.

Ketiga, lafaz hamdalah tidak ditulis di awal kitab, tetapi tetap ditulis oleh Imam Muzani dalam bagian lain kitabnya. Beliau menulis: "Alhamdulillahilladzi la syarika lahu, alladzi huwa kama washafa wa fawqa ma yasfihu bihi khalquh...."

Keempat, menurut Imam al-Mawardi yang dimaksud mengucapkan hamdalah itu intinya adalah mengingat Allah, dan ini sudah terwakili oleh Imam Muzani ketika memulai kitabnya dengan Bismillahirrahmanirrahim.

Kelima, konteks Hadis memulai dengan hamdalah itu adalah saat berkhutbah, bukan menulis kitab. Kalau diartikan harus memulai dengan hamdalah di semua hal maka menurut Imam Mawardi wahyu pertama yang Nabi Muhammad terima saja ayat Iqra bukan dimulai dengan hamdalah. Apa mungkin kemudian antara ucapan dan perbuatan Nabi saling bertentangan dan apa berani kita mengatakan al-Quran itu terputus dari rahmat Allah karena ayat pertamanya bukan diawali dengan hamdalah? Dan lagipula kalau benar yang tidak memulai hamdalah pada kitabnya akan terputus dari rahmatNya, nyatanya kitab yang ditulis Imam Muzani ini sangat terkenal dan bermanfaat dibanding yang lainnya.

Demikian pembelaan Imam al-Mawardi. Saya hendak menambahi bahwa serangan semacam itu bukan hanya dialami Imam Muzani tapi juga dialami oleh Imam Bukhari. Dalam Kitab Fathul Bari yang men-syarh kitab Shahih Bukhari dikupas bagaimana Imam Bukhari yang memulai kitabnya dengan menulis Bismillahirrahmanirrahim mendapat serangan dari pihak lain. Mereka mempersoalkan kenapa tidak memulainya dengan hamdalah. Ibn Hajar kemudian memberikan pembelaannya terhadap Imam Bukhari.

Kembali kepada serangan terhadap Imam Muzani, pertanyaannya siapa sih yang mengkritik beliau soal hamdalah ini? Imam Mawardi menyebut beberapa nama di antaranya al-Nahrumani dan al-Maghribi. Jelas ini hanya nickname bukan nama lengkap. Jadi siapa para "haters" itu? Mungkin pada masa Imam al-Mawardi kedua panggilan ini sudah mafhum diketahui. Tapi kita yang hidup 900 tahun kemudian tentu bertanya-tanya.

Pelacakan saya untuk al-Nahrumani itu boleh jadi nama lengkapnya Najmuddin Muhammad al-Shalihi al-Nahrumani, yang merupakan Ulama mazhab Hanbali. Bagaimana dengan al-Maghribi? Kemusykilannya biasanya kitab-kitab mazhab Syafii menyebut al-Maghribi itu kepada Ibn Hazm al-Andalusi dari mazhab Zhahiri. Ada kemungkinan yang dimaksud al-Maghribi dalam kitab al-Mawardi ini adalah al-Husain bin Ali bin al-Husain al-Wazir Abul Qasim yang wafat tahun 418 H sebelum masanya al-Mawardi. Benar atau tidaknya, ya meneketehe lah hehe...

Nah, pelajaran penting: dunia pengetahuan hanya akan mengenang mereka yang berkarya. Para "haters" yang biasanya hanya mengkritik dan tidak melahirkan karya penting dan berkualitas mereka akan dilupakan sejarah. Ratusan tahun kemudian anak cucu kita akan kesulitan melacak siapa mereka. Karena itu jangan hiraukan "haters", teruslah kita produktif berkarya dan sejarah akan mencatat karya dan pengabdian kita. Insya Allah!

Nadirsyah Hosen, Rais Syuriyah PCI Nahdlatul Ulama Australia-New Zealand dan Dosen Senior Monash Law School



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Sunnah, Sejarah, Olahraga PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah