Tampilkan postingan dengan label Lomba. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lomba. Tampilkan semua postingan

Selasa, 13 Februari 2018

Lestarikan Tradisi, Pelajar SMK Maarif NU Ziarahi Ulama

Tegal, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam rangka melestarikan tradisi di kalangan Nahdlatul Ulama, Komisariat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) SMK Maarif NU Talang Kabupaten Tegal melakukan ziarah ke sejumlah makam ulama dan tokoh Tegal, Ahad (19/11).

Lestarikan Tradisi, Pelajar SMK Maarif NU Ziarahi Ulama (Sumber Gambar : Nu Online)
Lestarikan Tradisi, Pelajar SMK Maarif NU Ziarahi Ulama (Sumber Gambar : Nu Online)

Lestarikan Tradisi, Pelajar SMK Maarif NU Ziarahi Ulama

Ziarah berlangsung selama sehari dan diikuti 200 pelajar SMK Maarif NU itu didampingi sejumlah guru pembina.

Kepala SMK Maarif NU Talang, Moh. Hasanudin melalui Pembina IPNU dan IPPNU, Muhamad Royani mengatakan, kegiatan ziarah dimaksudkan untuk melestarikan tradisi para ulama salafus shalihin (orang-orang saleh, red.).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Kegiatan ini diikuti oleh anggota IPNU dan IPPNU Komisariat SMK Maarif dengan tujuan untuk tawassul, tafakur dan munajat kepada Allah SWT, melalui perantara waliyullah," ungkap Royani.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurutnya, ziarah juga bertujuan untuk menumbuhkan semangat para pelajar NU untuk lebih mengenal para pendahulunya agar bisa dijadikan uswatun hasanah (teladan baik).

"Harapannya sebagai generasi penerus Nahdliyin, kita dan para pelajar NU mampu melestarikan tradisi dan mempertahankan aqidah Ahlussunah wal-Jama’ah di bumi Nusantara," tandasnya

Para tokoh dan sesepuh Tegal yang diziarahi itu di antaranya KH Miftah Kajen, mantan Rais Syuriah PCNU Kabupaten Tegal yang menjabat selama 3 periode yang juga ulama ahli falak dan fikih, KH Barmawi Tegalwangi yang merupakan ulama ahli tasawuf pada zamannya.

"Anak-anak juga berziarah ke makam pendiri sekaligus Bupati Tegal, Ki Gede Sebayu yang berlokasi di dekat bendungan Desa Danawarih Kecamatan Balapulang," imbuhnya. (Hasan/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 11 Februari 2018

Arab Saudi Bantah Tudingan Politisasi Haji

Makkah, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pangeran Khalid Al-Faisal, Penasihat Raja Arab Saudi, Gubernur wilayah Makkah dan Ketua Komite Haji Pusat menegaskan bahwa pihak kerajaan menolak semua tuduhan adanya politisasi dan internasionalisasi haji. Menurutnya, haji adalah ibadah dan perilaku yang beradab.

Pernyataan ini sekaligus mengklarifikasi berita yang beredar bahwa Arab Saudi melarang jemaah haji dari Qatar, negara yang putus diplomasi dengan Arab Saudi Juni lalu.

Arab Saudi Bantah Tudingan Politisasi Haji (Sumber Gambar : Nu Online)
Arab Saudi Bantah Tudingan Politisasi Haji (Sumber Gambar : Nu Online)

Arab Saudi Bantah Tudingan Politisasi Haji

Khalid Al-Faisal, seperti dilansir kantor berita Arab Saudi, SPA, Senin, menyatakan pemerintah dan warga negaranya sangat antusias menyediakan semua potensi untuk melayani jemaah haji dan umrah untuk melakukan melakukan ritual mereka dengan mudah. Pihaknya meminta para jemaah untuk menjadi teladan Muslim yang beretika dan beradab.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Direktur Jenderal Cabang Kemeterian Urusan, Panggilan, dan Bimbingan Islam di wilayah Makkah, Ali bin Salem Al-Abdali, Selasa, juga mengutuk tudingan politisasi atau internasionalisas haji. Dia menegaskan bahwa ritual haji hanya untuk Allah SWT, jauh dari segala nafsu, partai, dan afiliasi politik.

Sebelumnya, mengutip surat kabar Al Sharq yang berpusat di Doha, Aljazeera pada 11 Juni lalu melaporkan, Pemerintah Saudi mencegah warga Qatar memasuki Masjidil Haram di Mekah. Peristiwa ini lantas berlanjut dengan protes keras Komisi Hak Asasi Manusia Nasional Qatar (NHRC).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kementerian Wakaf Agama Suriah, Selasa (1/7), sebagaimana dilansir AP, melancarkan protes ke Arab Saudi lantaran warga negaranya dilarang ke Tanah Suci. Ia mengkritik dan menyebut kebijakan ini sebagai "eksploitasi politik dan finansial" Riyadh atas ritual ziarah tahunan itu. (Red: Mahbib)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Halaqoh, Pesantren, Lomba PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 31 Januari 2018

Jalan Berliku Akh Muzakki Meraih Guru Besar

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Gelar guru besar akhirnya bisa diterima Akhmad Muzakki Rabu (11/3). Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur ini menyampaikan orasi ilmiah dalam acara pengukuhannya? sebagai profesor bidang sosiologi pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UIN SA) Surabaya.

Kendati demikian, sejumlah kisah pilu mengiringi perjalanan guru besar termuda di kampus Islam negeri di Surabaya ini. Dari mulai berkas yang sempat hilang, saran dari banyak kolega bahwa menjadi guru besar adalah takdir dan jangan terburu nafsu, hingga sejumlah godaan lain.

Jalan Berliku Akh Muzakki Meraih Guru Besar (Sumber Gambar : Nu Online)
Jalan Berliku Akh Muzakki Meraih Guru Besar (Sumber Gambar : Nu Online)

Jalan Berliku Akh Muzakki Meraih Guru Besar

Sekelumit kesulitan tersebut disampaikan Muzakki, sapaan akrabnya saat menyampaikan orasi di auditorium UIN SA. "Dari mulai aturan yang ketat, standarnya semakin tinggi dan seterusnya," katanya di hadapan sejumlah pimpinan kampus tersebut, akademisi? dan sejumlah tokoh masyarakat yang hadir.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Sulit dan ketatnya aturan menjadi guru besar pasti dirasakan berlipat oleh dosen-dosen yang secara kelembagaan berada di bawah Kementerian Agama atau Kemenag," kata ayah dua anak ini. Secara rinci, suami dari Erna Mawati tersebut menceritakan bahwa untuk meraih gelar profesor para dosen yang berada di Kemendikbud yang kemudian disebut Kemenristekdikti atau Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi hanya mengalami penilaian jenjang universitas dan Dikti, lanjutnya.

"Sedangkan bagi yang berasal dari Kemenag harus melewati sekian macam dan tingkatan check point penilaian," terang peraih gelar Graduate Diploma in Southeast Asian Studies dari Fakultas Asian Studies The Australian National University (ANU) Canberra ini. Usai dinyatakan lulus di tingkat universitas, berkas usulan dosen dimaksud dinaikkan ke jenjang check point berikutnya yakni Diktis Pendis Kemenag, lanjutnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selesai? Ternyata tidak. Berkas yang ada dinilai oleh sidang dewan guru besar Diktis Pendis Kemenag. Berikutnya adalah penilaian di Dikti Kemendikbud yang sekarang berubah menjadi Kemenristekdikti. "Di sini, berkas mengalami dua penilaian yakni penilaian angkta kredit atau PAK oleh sidang dewan guru besar dan penilaian dalam bentuk validasi oleh tim kecil yang lebih dikenal dengan tim validasi atau tim siluman," ungkap peraih gelar master of philosophy (MPhil) dari ANU ini.

Tim siluman yang dimiliki dan dipekerjakan oleh Dirjen Dikti ini menelisik masuk ke "bilik-bilik akademik" sekecil dan sesempit apapun. "Konon, tim siluman ini diberi tugas khusus oleh Dirjen Dikti untuk melakukan validasi dokumen calon guru besar," terang alumnus program PhD di School of History, Phi losophy, Religion and Classic, the University of Queensland Australia ini.

Belum lagi kesabarannya diuji karena pada pertengahan 2014 ternyata berkas untuk keperluan mengurus gelar profesornya dinyatakan hilang. Mengapa bisa hilang? "Kemungkinan paling besar ada kaitannya dengan dampak bocor atap dan pindahan kantor sebagaimana disampaikan staf Diktis Jakarta," kenangnya.

Karena saat itu menjelang akhir 2013, Diktis yang berkantor di lantai 8 Kantor Kemang RI di Lapangan Banteng Jakarta sedang dilanda bocor atap yang cukup hebat akibat hujan lebat. "Nah, saat itu juga merupakan momen-momen kepindahan kantor Diktis dari lantai 8 ke lantai 7 yang sudah direncanakan sebelumnya," terangnya. Dan di titik inilah awal kerumitan terjadi, lanjutnya.

Dengan sangat terpaksa, seluruh berkas diurus dari awal. Dan celakanya pihak Diktis hanya memberikan waktu dua minggu untuk menyelesaikan copy dokumen yang hilang tersebut. Bisa dibayangkan, kesulitan mengurus berkas di level universitas di Surabaya hingga ke Jakarta. "Karena berkas memang harus diserahkan ke Dikti," ungkapnya. Namun Alhamdulillah, akhirnya tantangan ini bisa terlewati, lanjutnya.

Setelah itu apakah urusan sudah beres? Ternyata tidak. Ujian lain menghadang. Muzakki mendapat? kabar bahwa staf Dikti salah menginput penilaian berkasnya. "Yang? awalnya untuk keperluan guru besar, ternyata beralih menjadi lektor kepala," kata guru besar ke 49 di UIN SA ini.

Akibat salah input ini, mantan dosen di Faculty of Asian Studies ANU Australia ini akhirnya harus rela untuk mengurus berkas kembali serta mau tidak mau menunggu validasi dari berkas yang dibuat dari awal tersebut.

Butuh waktu sekitar 3 tahun bagi mantan Ketua PW LP Maarif NU Jatim ini untuk bisa menyandang gelar profesor bidang sosiologi pendidikan. "Semua proses itu saya lakukan dengan penuh romantika, persis seperti permainan roller coaster yang kadang menggembirakan dan kadang pula menegangkan,"? katanya dengan senyumnya yang khas.

Kabar gembira diterimanya di awal bulan Januari 2015. Anak mantan penjual petis di Pasar Sidoarjo ini terhitung sejak 1 November 2014 layak bergelar profesor dengan SK Nomor 3755/A4.3/KP/2015, yang ditandatangani Mohamad Nasir, Menristekdikti.

"Anda itu wonder child professor!" kata Profesor Sunan Wismer dari Kanada, adviser University Community Engagement (UCE) SILE project. Ucapan itu disampaikan khusus kepada Muzakki saat melakukan review atas capaian program UCE di kantor SILE Project UIN SA awal Februari lalu.

Kini gelar untuk namanya semakin panjang. Di surat resmi PWNU Jatim maupun Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) UIN SA tercantum Prof Akh Muzakki, Grand, SEA, MAg, MPhil, PhD.

Selamat berkhidmat Mas Zaki, sapaan banyak teman kepadanya di PWNU Jatim. Semoga ilmu yang diraih kian berkah.

Foto: Akh Muzakki bersama ibunda, istri dan dua anaknya usai pengukuhan guru besar.

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nasional, Lomba PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 25 Januari 2018

Sekolah NU Diminta Pasang Plang NU

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Gubernur Banten, Hj Ratu Atut Chosiyah meminta warga NU Banten yang mengelola lembaga pendidikan di seantero Provinsi Banten untuk memasang plang NU di muka lembaga pendidikan mereka.

Imbauan ini disampaikan oleh Gubernur Banten saat memberikan kata sambutan peresmian kantor baru PWNU Banten, Rabu (30/1) sore. Peresmian gedung baru PWNU Banten mengambil lokasi di sisi kantor baru PWNU Banten, jalan raya Jakarta, Kemang, Kota Serang.

Sekolah NU Diminta Pasang Plang NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Sekolah NU Diminta Pasang Plang NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Sekolah NU Diminta Pasang Plang NU

“Menurut data statistik, warga Banten berjumlah 11 juta kepala. Dan mayoritas dari keseluruhan itu merupakan Nahdliyin. Jadi, pemasangan plang NU pada lembaga pendidikan mereka tidak menjadi masalah,” kata Hj Ratu Atut di podium.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gubernur Banten menyatakan, pemasangan plang NU di muka lembaga pendidikan dimaksud agar lembaga pendidikan tersebut bertanggung jawab mengajarkan nilai-nilai ke-NU-an di lembaga mereka.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selama ini pendidikan agama di Banten, sudah cukup baik. Madrasah maupun pesantren di wilayah Banten, berkembang cukup pesat. Tidak hanya di kota, perkembangan lembaga pendidikan agama juga berkembang bahkan di pedesaan Banten yang sulit dijangkau, tambah Gubernur Banten yang mengaku dibesarkan dalam tradisi NU.

Perkembangan pendidikan agama di Banten amat pesat. Berkat dukungan para kiai NU, lulusan madrasah dan pesantren mereka turut berkontribusi dalam membangun wilayah Banten. Alhamdulilah, NU di Banten telah memberikan manfaat bagi umat Islam di Banten khususnya sebagai rahmat bagi sekalian alam, tandas Gubernur Banten.

Di akhir pidatonya, Gubernur Banten membacakan dua pantun yang berisi pujian untuk NU yang disambut tawa sedikitnya 4000 hadirin, termasuk Ketua Umum PBNU. Sambutan peresmian kantor PWNU Banten, ditutup dengan penekanan tombol sirene dan penandatanganan prasasti kantor PWNU Banten oleh Gubernur yang disaksikan Ketua Umum PBNU, Ketua PWNU Banten, dan sejumlah jajaran Pemda Banten.

Redaktur: Mukafi Niam

Penulis ? : Alhafiz Kurniawan

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Warta, Pondok Pesantren, Lomba PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 15 Januari 2018

Habib Luthfi Dukung Sepenuhnya Pemerintah Indonesia

Pekalongan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rais Aam Idaroh Aliyah Jamiyyah Ahlit Thariqah Al-Mutabarah An-Nahdliyyah (Jatman) Habib Luthfi bin Yahya mendukung sepenuhnya pemerintahan Indonesia yang ada saat ini agar kondisi negara tetap aman, tenteram, dan dijauhkan dari berbagai godaan.?

Demikian disampaikan Habib Luthfi di hadapan ratusan ribu jamaah yang menghadiri peringatan Maulid Nabi di Kanzus Sholawat Pekalongan, Ahad (8/1). Pada kesempatan tersebut, ia meminta jamaah untuk berdoa bersama demi keselamatan bangsa.?

“Niat baca Alfatihah untuk Indonesia, khusus, supaya negara kita aman, tenteram, dijauhkan dari segala godaan-godaan, dan semua yang ada pada pundak presiden kami ini, yang saya banggakan. Presiden Jokowi," ujar Habib Luthfi.

Habib Luthfi Dukung Sepenuhnya Pemerintah Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
Habib Luthfi Dukung Sepenuhnya Pemerintah Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)

Habib Luthfi Dukung Sepenuhnya Pemerintah Indonesia

Habib Luthfi menegaskan, dirinya mengenal Jokowi bukan kali ini saja, tetapi sejak Presiden RI Ke-7 ini menjadi Walikota Solo. Ditegaskannya, keberadaan Indonesia yang kokoh bisa terus berlangsung jika di antara umara dan ulama saling dekat.

“Sekarang sudah waktunya kita bangga, ternyata pemerintah Indonesia, tidak bisa dipisah-pisahkan dengan para ulama. Pemerintah Indonesia, ulama tidak bisa dipisah-pisahkan dengan TNI dan Polri... NKRI harga mati. Bukan basa basi. Inilah kekuatan Indonesia, ulama duduk dengan presiden, ulama duduk dengan panglima TNI, Polri, Kasad. Inilah benteng-benteng yang ada di Indonesia,” ujarnya. ?

?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jokowi menyempatkan hadir secara khusus pada peringatan Maulid Nabi yang diadakan Habib Luthfi karena dirinya diundang. Kegiatan peringatan Maulid Nabi yang digelar setiap tahun ini baru bisa dihadiri pada tahun ketiga Jokowi menjabat sebagai presiden.

Sebelum hadir di acara maulid di Kanzus Sholawat, pagi harinya Jokowi menyempatkan hadir di Pondok Pesantren At-Taufiqy asuhan KH Taufiq Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. Sedangkan sore harinya usai bertemu Habib Luthfi Jokowi menemui masyarakat Pekalongan di Gedung Juned untuk berbagi sembako.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Saat memberikan kata sambutan, Jokowi mengucapkan terima kasih kepada khodimul maulid Habib Luthfi bin Yahya yang telah memulai acara dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan teks Pancasila.

"Saya mengucapkan terima kasih di awal acara ada menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan teks Pancasila. Itu saya temukan di sini di acara maulid nabi di Pekalongan," ujar Jokowi sambil melirik Habib Luthfi yang berdiri di sampingnya.

Tampak hadir mendampingi Presiden, Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Imam Nahrawi, Panglima TNI Jend TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jend Polisi Tito Karnavian, Gubernur Jateng, Pangdam IV/Diponegoro, Kapolda Jateng, Bupati dan Walikota se-Jawa Tengah. (Iz/Alhafiz K)

Catatan: Berita ini mengalami perbaikan karena adanya kesalahan penulisan kutipan dari Habib Luthfi. PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah meminta maaf atas kekeliruan tersebut.?

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba, Kajian Sunnah, Pahlawan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 12 Januari 2018

Lajnah Falakiyah Selenggarakan Rukyatul Hilal, Sabtu Sore

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama akan melaksanakan rukyatul hilal untuk penentuan awal Syawal 1433 H di sedikitnya 70 titik rukyat seluruh Indonesia. Rukyat dilaksanakan pada Sabtu 18 Agustus 2012, bertepatan dengan 29 Ramadhan 1433 H, pada sore hari.

Lajnah Falakiyah Selenggarakan Rukyatul Hilal, Sabtu Sore (Sumber Gambar : Nu Online)
Lajnah Falakiyah Selenggarakan Rukyatul Hilal, Sabtu Sore (Sumber Gambar : Nu Online)

Lajnah Falakiyah Selenggarakan Rukyatul Hilal, Sabtu Sore

"Rukyat akan dilaksanakan di tempat-tempat strategis seperti menara, gedung pencakar langit, bukit, lepas pantai dan lain-lain," kata kata Ketua lajnah Falakiyah PBNU Kiai Ghazalie saat memberikan pengajian di radio.nu.or.id dari ruang redaksi PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta, Jum’at (10/8) sore lalu.

Rukyatul hilal atau observasi bulan sabit juga didukung oleh sedikitnya 90 perukyat bersertifikat nasional, dan para ahli hisab-rukyat setempat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Kiai Ghazalie Masroeri, pada Jum’at 17 Agustus 2012 sekitar pukul 22:55:37 terjadi terjadi ijtima awal bulan atau konjungsi. Sementara ketinggian hilal pada Jum’at hampir 5 derajat di bawah ufuk.

Namun pada keesokan harinya Sabtu, pada saat dilakukan rukyatul hilal, posisi hilal sudah berada pada ketinggian 6 derajat 44 menit 9 detik atau hampir tujuh derajat di atas ufuk.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Berdasarkan kriteria yang telah disepakati para ahli astronomi hilal sangat mungkin untuk dirukyat atau dilihat. Dengan demikian diprediksi awal Syawal 1433 H atau hari raya Idul Fitri akan jatuh pada Ahad, 19 Agustus 2012 M.

Namun Lajnah Falakiyah mengimbau umat Islam untuk tetap menunggu hasil rukyatul hilal yang diikuti pelaksanaan sidang itsbat di kantor Kementerian Agama Jakarta. "Nahnu nurid wallahu a’lamu ma yurid. (Kita punya keinginan namun Allah Yang Maha Berkehendak: red). Kita tunggu hasil rukyat dan sidang itsbat,” kata Kiai Ghazalie. 

Penulis: A. Khoirul Anam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba, Bahtsul Masail, Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 07 Januari 2018

Kesadaran Kirim Anak ke Pesantren Masih Tinggi

Semarang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengasuh Pondok Pesantren Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah KH Yusuf Chudlori mengatakan, hari ini ada kesadaran di masyarakat bahwa punya anak kalau hanya sekolah formal tinggal menunggu kerusakannya.

Menurut dia, banyak orang tua sadar bahwa anaknya, disamping sekolah formal, harus di pesantren. “Animo masyarakat mengembalikan anak ke pesantren ini sebetulnya luar biasa,” katanya pada diskusi rutin yang diselenggarakan Fraksi Kebangkitan Bangsa Jawa Tengah pada? (25/11).

Kesadaran Kirim Anak ke Pesantren Masih Tinggi (Sumber Gambar : Nu Online)
Kesadaran Kirim Anak ke Pesantren Masih Tinggi (Sumber Gambar : Nu Online)

Kesadaran Kirim Anak ke Pesantren Masih Tinggi

Pada kesempatan itu kiai yang akrab disapa Gus Yusuf didaulat membincang pesantren dengan tema "Pesantren Minim Perhatian Dimana Peran Pemerintah?". Gus Yusuf hadir sebagai Wakil Ketua Pengurus Pusat Rabithah Maahid Islamiyyah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Gus Yusuf, keadaan tersebut sebagai perhatian masyarakat terhadap kemerosotan moral bangsa. Kesadaran itu muncul karena lembaga pendidikan pesantren tidak hanya menjadi lembaga talim namun juga melakukan tarbiyyah kepada santrinya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Masyarakat, tambah dia, sebagai orang tua santri akan merasakan rugi bila tidak menyantrikan anaknya di pondok pesantren.

Masih menurut Gus Yusuf, ada berbagai macam pilihan pondok pesantren yang bisa dipilih wali santri dalam menyelamatkan akhlak anaknya. Bahkan ada beberapa wali santri yang hanya memondokkan anaknya tidak diimbangi dengan sekolah formal terlebih dahulu.

Ia berharap ke depan pesantren masih menjadi penjaga moral bangsa.? "Tidak hanya sebatas pinter tetapi juga melahirkan orang-orang bener," ungkap Gus Yusuf.

Ia juga mendukung dengan kerja yang dilakukan PW RMI Jateng yang melakukan database pesantren di provinsi tersebut.

Hal ini juga dikuatkan Muh Zen Adv sebagai bagian dari FKB Jateng. Database pesantren menjadi dasar untuk menentukan berbagai macam kebijakan organisasi. (M. Zulfa/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba, Pertandingan, IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Islam Nusantara Respon Tepat atas Ekstremisme Global

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ektremisme agama tidak hanya menjadi persoalan di sebuah negara, namun ia merupakan masalah global yang harus diselesaikan melalui kerja sama antar negara. Hal itu yang kerja sama antar pemerintah Denmark dan Wahid Foundation dalam menyelenggarakan Tur Dialog Lintas Agama ke Denmark pekan lalu.?

Salah satu pertanyaan yang kerap mengemuka di dalam pertemuan-pertemuan di Denmark adalah bagaimana cara menghentikan laju ektrimisme agama di dunia.?

Islam Nusantara Respon Tepat atas Ekstremisme Global (Sumber Gambar : Nu Online)
Islam Nusantara Respon Tepat atas Ekstremisme Global (Sumber Gambar : Nu Online)

Islam Nusantara Respon Tepat atas Ekstremisme Global

Dalam hal itu, Direktur Utama Wahid Founation, Yenny Wahid mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara yang berpenduduk Islam terbesar di dunia termasuk negara yang berhasil membendung laju ektremisme agama.?

Keberhasilan tersebut tidak hanya mengangkat nama Indonesia sebagai negara damai, namun sekaligus membantah persepsi dunia tentang agama Islam, yang selalu diidentikkan dengan agama teror dan kebencian.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Yenny mengungkapkan, salah satu kunci keberhasilan Indonesia adalah kerja sama yang baik antara pemerintah dan kelompok agama dalam mengatasi masalah keagamaan termasuk ektrimisme agama.?

“Kerja sama dengan komunitas agama atau masyarakat sipil dengan pemerintah adalah kunci mengatasi radikalisme agama di Indonesia,” kata Yenny Wahdi di Denmark beberapa waktu lalu.?

Tanpa keterlibatan masyarakat sipil terutama melalui lembaga keagamaan, pemerintah akan kewalahan menghadapi gelombang ekstrimisme agama.

Islam model Indonesia atau dikenal luas dengan Islam Nusantara merupakan sebuah sistem ajaran keislaman yang moderat dan tidak ekstrim. Ajaran Islam ini sudah teruji sepanjang Indonesia, bahkan sebelum Indonesia dikenal sebagai sebuah negara.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gagasan global?

Ungkapan serupa juga disampaikan oleh Katib Aam PBNU, KH Yahya Cholil Stafuq, yang juga ikut berkunjung ke Denmark. Lebih lagi, Islam Nusantara dengan konsep Islam berkemajuan dianggap dapat menjadi model gagasan Islam yang paling pas untuk merespon radikalisme dunia.?

“Islam Nusantara ini perlu dijadikan percontohan untuk melawan radikalisme oleh masyarakat dunia,” ujar Gus Yahya, sapaanya.?

Sementara itu, Duta Besar Denmark untuk Indonesia Casper Klynge menganggap bahwa Indonesia merupakan mitra yang penting bagi Denmark untuk memperkuat dan memperdalam hubungan kerjasama di berbagai aspek termasuk penanggulangan terorisme agama.

“Di dunia dimana agama, sayangnya, dijadikan alat untuk memicu konflik, Indonesia menjadi suara yang penting bagi keberagaman, toleransi beragama dan dialog lintas agama,” ujar Casper Klynge.?

Sebelumnya, Kedutaan Besar Denmark di Indonesia bekerja sama dengan Wahid Foundation menyelenggarakan Tur Dialog Lintas Agama ke Denmark pada 20-24 Maret 2017 lalu. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral dan hubungan antar individu Indonesia dan Denmark, mempromosikan keberagaman, dialog lintas agama dan toleransi.?

Yenny Wahid dan Yahya Cholis Staquf merupakan dua dari delegasi Indonesia yang berkunjung ke Denmark selain KH Nasaruddin Umar (Imam Besar Masjid Istiqlal), Frans Magnis Suseno (Pastor dan Direktur Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara), Abdul Mu’ti (Sekretaris Umum PP Muhammadiyah), dan Sakdiyah Ma’ruf (Komikus).

Selama di Denmark, tim mengunjungi kota Kopenhagen dan Aarhus. Kendati Denmark sedang musim dingin, namun tak menyurutkan niat tim untuk mengunjungi pemerintah Denmark, akademisi di Aarhus University, Copenhagen University, kelompok Islam setempat, hingga siswa sekolah untuk mempromosikan Islam Nusantara. (Ahmad Rozali/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anti Hoax, Lomba PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 30 Desember 2017

Fatayat NU Lasem Gelar Konferensi Cabang

Lasem, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Cabang Fatayat NU Lasem menggelar Konferensi Cabang yang diselenggarakan di Gedung LP Ma’arif NU Lasem Jl. Sunan Bonang Km 1 o. 87, Ahad, 16 Juni 2013. 

Acara dihadiri delegasi dari seluruh Pimpinan Ranting se-Lasem.  Hadir dalam pembukaan Ketua Wakil Bupati Rembang H Abdul Hafidz, PCNU Lasem, PW Fatayat NU Jateng Khizanaturromah, PC Muslimat NU Lasem, PC IPNU-IPPNU Lasem, MWC NU Lasem, Organisasi Wanita Rembang, Istri Ketua DPRD Rembang, para sesepuh Cabang Lasem dan para tamu undangan lainya.

Fatayat NU Lasem Gelar Konferensi Cabang (Sumber Gambar : Nu Online)
Fatayat NU Lasem Gelar Konferensi Cabang (Sumber Gambar : Nu Online)

Fatayat NU Lasem Gelar Konferensi Cabang

Dalam pembukaan tersebut Ketua Fatayat NU Lasem Hj Durrorun Nafisah menyampaikan telah banyak kegiatan yang dilaksanakan selama 5 tahun kepemimpinan, terutama yang berhubungan dengan pemberdayaan perempuan, meliputi penguatan kemandirian  ekonomi dengan meningkatkan kewirausahaan perempuan, modernisasi pengelolaan keuangan organisasi dalam bentuk koperasi bersama dan lainnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kami berharap landasan yang telah kita buat bersama dapat lebih ditingkatkan agar peran Fatayat semakin dalam dirasakan oleh masyarakat, makin mandiri, sejahtera, kompetitif, dengan tidak meninggalkan nilai-nilai akhlak mulia dan aswaja. Apakah gunanya sebuah kesuksesan, jika hanya meresahkan mesyarakat dan kurang dirasakan manfaatnya,” katanya.

PW Fatayat NU Jateng menyampaikan terdapat dua tugas penting yang harus dijalankan, pertama, Fatayat NU merupakan kader yang akan meneruskan perjuangan NU, kedua Fatayat NU merupakan organisasi agama, sebagai  gerakan perempuan yang bisa mengentaskan masalah perempuan di Indonesia khususnya di Lasem, diantaranya diskriminasi dalam pelayanan publik, masalah reproduksi/kesehatan dan lain sebagainya. Kader Muda Fatayat mempunyai kewajiban mengentaskan masalah-masalah tersebut.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Dalam Fatayat kita mencari saudara bukan mencari musuh,” katanya.

PCNU Juga menyampaikan bahwa tradisi NU seperti tahlil, manaqib, shalawat akan terus berkembang bilamana Fatayat NU juga menjalankannya, dan intinya orang NU harus kenal NU.

Wakil Bupait Rembang. Abdul Hafidz yang sekaligus membuka acara memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas peran yang telah telah dijalankan Fatayat NU Lasem,

“Ambillah peran yang bisa mensinergikan program Fatayat,” katanya.

Selain itu PC Fatayat NU juga memberikan apresiasi khusus kepada seluruh PAC Fatayat NU se-cabang Lasem bagi yang mempunyai prestasi, diantaranya prestasi administrasi terbaik, rekrutmen anggota terbaik dan partisipan terbaik.

Dalam konferensi kali ini, Hj, Durrotun Nafisah terpilih menjadi ketua untuk yang kedua kalinya. Karena tidak ada calon lain, maka pemilihan ketua dilakukan secara aklamasi.

Redaktur     : Mukafi Niam

Kontributor : Akhmad Sayuti

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nusantara, Lomba, Pertandingan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 27 Desember 2017

Masjid Cheng Ho Jember Diresmikan

Jember, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Setelah tiga tahun, pembangunan Masjid Cheng Ho Jember akhirnya rampung. Peresmian selesainya masjid yang terletak di Jl Hayam Wuruk, Kaliwates tersebut dilakukan oleh Bupati Jember, MZA Djalal, Ahad (13/9) lalu.

Dalam sambutannya, Djalal mengucapkan terimakasih kepada penggagas dan pendiri Masjid Cheng Ho, khususnya Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho Indonesia dan PITI (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia). 

Masjid Cheng Ho Jember Diresmikan (Sumber Gambar : Nu Online)
Masjid Cheng Ho Jember Diresmikan (Sumber Gambar : Nu Online)

Masjid Cheng Ho Jember Diresmikan

"Saya sangat berterima kasih kepada bapak-bapak yang telah bersusah payah mendirikan masjid ini, semoga bermanfaat," ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Djalal berharap agar takmir masjid dan segenap masyarakat sekitar dapat memakmurkan masjid tersebut. Selain sebagai tempat sholat, katanya, masjid tersebut bisa difungsikan sebagai pusat kegiatan Islam lainnya yang berhubungn dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat.  "Masjid ini bisa menjadi destinasi (tujuan) wisata religi, dan ekonomi di sekitar masjid juga ikut menggeliat seperti perekonomian di sekitar masjid Walisongo," ucapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, salah seorang panitia pembangunan masjid, H Muhamamad Law Song Tjai berharap agar para kiai dapat membimbing dan membantu memakmurkan masjid  tersebut. Sebab, masjid tersebut bukan milik kelompok tertentu, tapi milik semua umat Islam. "Kami sangat berharap, terutama kepada para kiai  agar masjid ini bisa hidup," katanya saat memberikan sambutan.

Masjid Cheng Ho Jember adalah masjid  Cheng Ho ke-8 di Indonesia. Seperti masjid Cheng Ho pada umumnya, masjid Cheng Ho Jember juga mempunyai ciri khas tersendiri. Luas bangunan induknya cuma 350 meter persegi. Disamping kirinya berdiri menara yang cukup besar dengan luas 350 meter persegi. Menara ini mempunyai segi delapan dengan ketinggian lima lantai yang berbentuk kelenteng serta didominasi warna merah.

Tanah kompleks masjid tersebut merupakan hibah dari Pemkab Jember, luasnya mencapai 5000 meter persegi. Menurut Song Tjai, di sekitar masjid tersebut kelak akan dibangun Taman Kanak-kanak, lapangan olahraga, kantin, dan fasilitas lainnya.

Setelah Bupati Djalal menggunting pita dan menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian, sang bupati dan segenap undangan memasuki masjid untuk melakukan shalat Dzuhur berjamaah yang juga menjadi penutup rangkaian acara. (Aryudi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ubudiyah, Lomba PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 17 Desember 2017

Bentuk Kelompok Belajar Usaha, NU Gayam Rutin Latih Jamaah

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam rangka meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam mengelola organisasi, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengadakan pelatihan administrasi dan keuangan.

Bentuk Kelompok Belajar Usaha, NU Gayam Rutin Latih Jamaah (Sumber Gambar : Nu Online)
Bentuk Kelompok Belajar Usaha, NU Gayam Rutin Latih Jamaah (Sumber Gambar : Nu Online)

Bentuk Kelompok Belajar Usaha, NU Gayam Rutin Latih Jamaah

Kegiatan tersebut digelar melalui Kelompok Belajar Usaha (KBU) Ismanu yang bergerak di bidang pendidikan wirausaha. Ismanu? adalah akronim dari Islam manut NU.

Sekretaris KBU Ismanu Musran menyatakan, pelatihan yang berlangsung Rabu (25/1) itu merupakan program rutin tahunan. Tujuannya adalah memperkuat manajemen kelembagaan secara administratif.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Selain pelatihan administrasi keuangan, kami sebelumnya juga mengadakan pelatihan wirausaha serta pelatihan pembuatan pakan ternak alternatif dengan memanfaatkan limbah pertanian dan pengaaderan anggota," terangnya.

Dia berharap, program yang telah dilakukan bisa menambah wawasan anggota atau jamaah yang tergabung dalam KBU Ismanu. Pada saat Rapat Anggota Tahunan (RAT), sudah ada kader yang siap ditunjuk untuk menjadi pengurus baru.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, Rais Syuriyah MWCNU Kecamatan Gayam Kiai Muhammad Sholihin menambahkan, kelompok belajar usaha ini bisa menjadi embrio yang bisa dikembangkan di setiap Pengurus Ranting NU yang ada di Kecamatan Gayam.

"Ke depan KBU akan dikembangkan di setiap ranting, maka NU secara jamiyah dan jamaah akan mandiri secara ekonomi," tegas alumni Pondok Pesantren Maslakul Huda Kajen Kabupaten Pati Jawa Tengah ini. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah, Lomba, Nahdlatul PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 05 Desember 2017

PMII Salurkan Bantuan Rp11 Juta untuk Muslim Rohingya

Pamekasan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Warga Rohingya yang tertampung di Kabupaten Langsa Aceh tampak sumringah dengan datangnya bantuan dari Pengurus Cabang PMII Kabupaten Pamekasan, Senin (19/12). Bantuan tersebut berjumlah Rp11 juta lebih dari hasil penggalangan dana selama seminggu di Kota Gerbang Salam.

PMII Salurkan Bantuan Rp11 Juta untuk Muslim Rohingya (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Salurkan Bantuan Rp11 Juta untuk Muslim Rohingya (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Salurkan Bantuan Rp11 Juta untuk Muslim Rohingya

"Kami salurkan melalui PC PMII Langsa bersama perwakilan Pengurus Besar PMII, yaitu sahabat Sahrul Abrori," ujar Ketua Umum PC PMII Pamekasan Miftahul Munir, Selasa (20/12).

Tujuan sederhananya, ujar Miftah, ialah untuk meringankan beban hidup sesama saudara muslim yang sekarang tidak punya tempat tinggal. Pihaknya merasa terenyuh dan kasihan serta bertanya-tanya apa yang bisa dikerjakan warga Rohingya yang terusir dari negerinya untuk sekadar makan.

"Langkah yang kami tempuh ini juga sebagai implementasi dari Nilai Dasar Pergerakan dalam melihat orang lain dari sisi kemanusian; tanpa harus melihat siapa mereka, dari mana mereka, dan apa suku mereka," tandasnya. (Hairul Anam/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahlussunnah, Cerita, Lomba PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 03 Desember 2017

Islam Berkembang Pesat di Amerika dan Eropa

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Nilai-nilai yang dimiliki Islam kini telah menarik para pemeluk baru dikawasan Amerika Serikat dan Eropa. Pertumbuhan penganut Islam baru yang pesat dinegara-negara tempat muslim menjadi minoritas telah memunculkan kebijakan baru yang mengakomodasi kepentingan kaum muslim.

“Negara-negara Barat yang tak bisa membendung Islam kini merubah strateginya dengan merangkulnya. Mereka meminta saran kami, apa hal terbaik yang bisa diberikan kepada komunitas muslim,” tutur Prof. Dr. Nasaruddin Umar yang baru-baru ini melakukan kunjungan dari Inggris sebagai anggota dari UK-Ind Advisory Group on Islam bersama 7 tokoh Islam lainnya.

Islam Berkembang Pesat di Amerika dan Eropa (Sumber Gambar : Nu Online)
Islam Berkembang Pesat di Amerika dan Eropa (Sumber Gambar : Nu Online)

Islam Berkembang Pesat di Amerika dan Eropa

Khatib Aam PBNU yang menyelesaikan studi doktoralnya di Amerika tersebut menjelaskan kini terdapat perubahan kebijakan di Amerika Serikat yang mendorong berkembangnya ajaran Islam disana.  Banyak perubahan besar yang dirasakannya sendiri telah terjadi di negara-negara tempat muslim menjadi minoritas.

“Pada masa lalu, izin untuk pembangunan masjid di negeri Paman Sam ini merupakan sesuatu yang sulit. Namun, pasca runtuhnya WTC pemerintah AS memberi kemudahan, kelompok-kelompok pengajian yang dulunya sudah dicari kini sudah bertebaran dimana-mana dan hampir disetiap kebupaten kini sudah terdapat masjid,” katanya.

Dengan bertambahnya pemeluk agama Islam, hari-hari besar Islam kini juga mendapat perhatian. Kini dalam kalender resmi, selain hari besar agama Kristen dan Yahudi dicantumkan pula hari-hari besar agama Islam seperti Idul Fitri dan Muharram. “Anak-anak sekolah juga diwajibkan menghafal lagu baru, yaitu Happy Idul Fitri,” paparnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dirjen Bimas Islam Depag tersebut juga menceritakan perubahan suasana yang terjadi di Harleem, daerah yang banyak dihuni oleh komunitas kulit hitam. Pada hari Jum’at di halte-halte bus maupun di subway banyak orang yang mengaji Al Qur’an.

“Berbeda dengan disini yang hanya ada satu atau dua orang muallaf yang masuk Islam. Disana, orang bisa nyewa satu gedung untuk bersyahadat bersama,” tandasnya menggambarkan bagaimana Islam tumbuh dan berkembang dengan pesat.

Pada akhirnya besarnya penduduk muslim ini juga turut mempengaruhi kehidupan di Gedung Putih. Pada setiap bulan Ramadhan, kini terdapat buka puasa bersama bersama dengan presiden AS. Tradisi ini merupakan tradisi baru yang belum ada pada periode presiden sebelumnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ajaran Islam dengan seluruh nilai-nilainya yang terdapat dalam Qur’an dan hadist telah mampu merubah kebiasaan buruk yang ada dikalangan kulit hitam di daerah Philadelpia. Pada masa lalu, antara komunitas kulit putih dan kulit hitam dipisah karena tingginya tingkat kriminalitas, pelacuran, narkoba dan kehidupan yang jorok. Namun, setelah komunitas kulit hitam banyak yang memeluk Islam, kondisi berubah total dengan kehidupan yang bersih dan jauh dari segala kriminalitas. Akhirnya dua komunitas yang terpisah tersebut dapat disatukan kembali.

Para pemuka agama Islam kini juga mendapat perhatian. Jika sebelumnya mereka tidak dilibatkan dalam berbagai acara doa bersama, kini mereka adalah bagian yang terlibat penuh, sejajar dengan agama lainnya.

Adanya persyaratan produk halal yang diwajibkan bagi umat Islam juga turut mempengaruhi perkembangan industri disana. Kini sudah terdapat institusi Halal Food yang memberikan sertifikasi bagi produk-produk halal yang aman dikonsumsi oleh umat Islam. Mereka bahkan lebih ketat daripada di Indonesia yang saat ini baru memfokuskan diri pada produk makanan halal. Disana, kosmetik, shampoo dan barang sejenisnya juga harus mendapatkan sertifikasi halal.

Perubahan yang sama juga terjadi di Inggris. Di wilayah Leeds, kini 40 persen penduduknya adalah umat Islam, ketua DPRD nya juga umat Islam. Kini juga banyak anggota parlemen yang beragama Islam. “Semua negara kini memperhitungkan keberadaan Islam, tak ada cara lain selain merangkul Islam,” tegasnya. (mkf)



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 23 November 2017

MWCNU Bulu Miliki Pogram Unggulan Agar NU Lebih Bermanfaat

Rembang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah 



Dalam pembentukan pengurus baru Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang periode 2017-2022 dimunculkan beberapa program kerja unggulan. Salah satunya pembangunan gedung bersama dan kantor Badan Otonom (Banom) Nahdlatul Ulama.

MWCNU Bulu Miliki Pogram Unggulan Agar NU Lebih Bermanfaat (Sumber Gambar : Nu Online)
MWCNU Bulu Miliki Pogram Unggulan Agar NU Lebih Bermanfaat (Sumber Gambar : Nu Online)

MWCNU Bulu Miliki Pogram Unggulan Agar NU Lebih Bermanfaat

Ketua Tanfidziyah MWCNU Bulu 2012-2017, M. Syarqowi menyebutkan perioritas dalam kepengurusan baru lima tahun ke depan ini, diharapkan mampu menjalankan program kerja yang sudah direncanakan, seperti dalam hal membangun ekonomi masyarakat. 

Selain itu, pihaknya berharap di kepengurusan baru ini melahirkan pemimpin yang solid, kuat, dan mumpumi sehingga dapat membawa jamiyah Nahdlatul Ulama lebih bermanfaat, dan dirasakan umat.

"Penyelenggaraan konferensi di tingkat cabang Nahdlatul Ulama ini, berlandaskan dengan Anggaran Dasar (AD) Anggaran Rumah Tangga (ART) yang disepakati di setiap muktamar, dan yang terdekat ini AD/ART di muktamar Jombang," ungkapnya setelah ditemui di balai Desa Karang Asem, Bulu.

Sementara, Sekertaris MWC NU Bulu periode 2012 -2015 Ahmad Muhayyat sekaligus panitia penyelenggara mengatakan acara tersebut dimulai pukul 08.30 sampai menjelang sore. Pemilihan Konferensi tersebut, Kamis ( 4/10)  juga berjalan lancar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pihaknya menjelaskan dalam pemilihan itu, keluar sebagai Ketua Rais Syuriah terpilih KH Mahmud Mansyur dengan Ketua Tanfidziyah terpilih M. Syarqowi massa periode 2017- 2022 selama lima tahun masa jabatan.

"Saat pemiliham Rais Syuriyah hanya ada satu nama, sedangkan dalam pemilihan Tanfidziyah ada dua nama, satu suara dinyatakan gugur karena suara tidak kuat, kemudian disepakati secara aklamasi Rais Syuriyah KH Mahmud Mansyur dan ketua Tanfidziyah M. Syarqowi,"jelasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Acara tersebut juga  sebagai Peringatan Muharaman  dengan  tema “Menuju NU yang Mandiri, Manfaat, dan Barokah”. Nampak hadir Camat Bulu, Taswadi, Ketua PCNU Rembang KH Ahmad Sunarto, Kapolsek, Danramil, pengurus MWCNU Bulu, Banom NU, dan pengurus ranting se-Kecamatan Bulu. (Mochamad Ronji/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Internasional, Lomba, Pesantren PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 06 November 2017

Agus Sunyoto: NU Warisi Prinsip Dakwah Para Wali

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pakar sejarah Nusantara Agus Sunyoto mengatakan, kunci keberhasilan dakwah wali songo adalah penghargaan yang tinggi terhadap kebudayaan pribumi. Sikap ini membuka jalan masuk Islam secara masal dalam masa relatif singkat.

Agus Sunyoto: NU Warisi Prinsip Dakwah Para Wali (Sumber Gambar : Nu Online)
Agus Sunyoto: NU Warisi Prinsip Dakwah Para Wali (Sumber Gambar : Nu Online)

Agus Sunyoto: NU Warisi Prinsip Dakwah Para Wali

“Sekarang cara ini dilanjutkan NU dengan tidak menghilangkan tradisi lokal,” katanya dalam Pengajian dan Bedah Buku Atlas Wali Songo dalam rangka Hari Lahir NU ke-87 di halaman gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (31/1).

Menurut Agus, sikap kukuh terhadap tradisi lokal merupakan karakter dasar kebudayaan penduduk Nusantara. Hal ini menghambat masuknya unsur kebudayaan asing yang kurang menghormati kebudayaan setempat. Keistimewaan Wali Songo justru tampak dalam mengatasi berbagai hambatan ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam sejarah, tambah penulis Atlas Wali Songo ini, selain memelihara tradisi lokal, NU bahkan menggunakan resistensi kebudayaan tersebut untuk melawan kolonialisme. Di masa penjajahan, KH Hasyim Asy’ari mengharamkan seikerei sebagai tanda hormat kepada kaisar Jepang karena dianggap syirik.

Hingga kini, mayoritas pesantren juga masih kuat mempertahankan tradisi mereka. Lembaga pendidikan Islam tertua Nusantara ini umumnya sangat selektif terhadap berbagai pengaruh global, termasuk cara-cara pendidikan model Barat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Lokalitas itulah yang akan menakutkan kapitalisme global karena tidak mau tunduk pada skenario yang mereka (imperialis-kapitalis, red) bikin,” tutur Agus.

Wakil Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) ini menyayangkan banyaknya masyarakat Indonesia modern yang mudah menjauh dari lokalitas kebudayaan pribumi. Padahal, kekayaan budaya Nusantara tak kalah unggul dan kerap gaya hidup serapan luar hanya menguntungkan pihak tertentu.

Penulis: Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 30 Oktober 2017

Pakde Karwo: Perempuan Bagian Penting Pembangun Bangsa

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengapresiasi Fatayat NU yang melahirkan anak-anak hebat calon pemimpin. Ia bangga kota Surabaya mendapat amanah sebagai tempat kongres perempuan muda NU.

Pakde Karwo: Perempuan Bagian Penting Pembangun Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Pakde Karwo: Perempuan Bagian Penting Pembangun Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Pakde Karwo: Perempuan Bagian Penting Pembangun Bangsa

Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo mengatakan hal tersebut pada saat didaulat memberikan sambutan selaku tuan rumah pada upacara pembukaan Kongres ke-15 Fatayat di GOR Surabaya, Sabtu (19/9).

"Judul atau tema kongres ini sangat tepat. Ini sesuai dengan prestasi Jawa Timur yang enam kali berturut-turut mendapat juara di bidang gender. Ini merupakan penghormatan kepada perempuan agar lebih berkeadaban," ujar gubernur yang disambut aplaus hadirin.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pakdhe Karwo, sapaan akrabnya, mewartakan setidaknya ada 836 perempuan di Jatim yang mendapat hibah untuk mengembangkan ekonomi. Program ini untuk meningkatkan kesejahteraan single parent di wilayah Jawa Timur agar hidupnya lebih berkeadaban.

"Nah, lagi-lagi ini sama dengan tema kongres Fatayat hari ini. Kami sepakat bahwa perempuan menjadi bagian penting untuk membangun bangsa ini," tandasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bagi dia, perempuan juga memiliki persoalan tentang kematian ibu dan anak. Ini juga patut diperhatikan oleh Fatayat. "Pekerjaan kita makin berat, di saat terjadi reses ekonomi. Jangan sampai defisit. Ini tugas perempuan juga. Bagaimana kita bisa mengerem belanja agar tidak membengkak," ajaknya.

Selain Gubernur Jawa Timur beserta jajarannya, hadir juga dalam upacara pembukaan tersebut senior Fatayat Nyai Hj Mahfudhoh Ali Ubayd, Dr Hj Sri Mulyati Asrori, Hj Fatma Saifullah Yusuf. (Musthofa Asrori/Abdullah Alawi)

Foto: Gubernur Jatim Soekarwo saat berbincang dengan Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj dan tokoh perempuan Nursyahbani Katcasungkana di sela Kongres Fatayat, Sabtu (19/9)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 28 September 2017

Aklamasi, Yusra Alhabsyi Ketua Baru GP Ansor Sulut

Manado, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Yusra Alhabsyi bakal memimpin Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Sulawesi Utara masa khidmah 2015-2019 setelah terpilih secara aklamasi dalam Sidang Pleno IV Konferensi Wilayah XI GP Ansor Sulut, Jumat (25/12), di Bunaken Room Aryaduta Hotel Manado, pukul 02.25 WITA.

Yusra Alhabsyi mengantongi 6 suara dari 9 suara sah yang diusulkan oleh Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor se-Sulut.

Aklamasi, Yusra Alhabsyi Ketua Baru GP Ansor Sulut (Sumber Gambar : Nu Online)
Aklamasi, Yusra Alhabsyi Ketua Baru GP Ansor Sulut (Sumber Gambar : Nu Online)

Aklamasi, Yusra Alhabsyi Ketua Baru GP Ansor Sulut

Saat diminta untuk memberikan sambutan, Yusra berjanji akan memperkuat GP Ansor sampai ke tingkat kabupaten/kota yang belum memiliki struktur kepengurusan Ansor. "Sahabat-sahabat di luar PKB, tak akan dimarjinalkan. Akan saling memberikan tempat dan ruang, untuk kader-kadernya berprestasi di bidang politik," tambah Yusra.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk susunan kabinet PW GP Ansor Sulut, Yusra mengatakan akan berusaha merekrut pengurus baru secara proporsional. Setiap cabang minimal terwakili hingga 75 persen, dengan 50 persennya berasal dari Manado. Ia juga berharap ketua demisioner, Benny Rhamdani, tidak meninggalkan GP Ansor Sulut dan tetap memberikan bimbingan dan serta nasihat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebelum menutup secara resmi Konferwil XI GP Ansor Sulut, M.Aqil Irham meninggalkan pesan kepada ketua terpilih, agar tetap selalu menanamkan niat aktif di GP Ansor demi menolong agama Allah.

Penyusunan Kabinet PW GP Ansor Sulut sulut dipercayakan kepada 5 anggota tim Formatur yang terdiri dari ketua terpilih Yusra Alhabsyi, ketua demosioner Benny Rhamdani, serta perwakilan Bolmong Raya Candra Modeong, perwakilan Minahasa Raya Ivan Tutupo, dan perakilan Sangihe H. Ali Tungian. (Udi? Masloman/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah, Lomba, Warta PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 22 September 2017

Aminuddin Ma’ruf Ketum PB PMII 2014-2016

Jakarta,PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Aminuddin Ma’ruf terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia periode 2014-2016 pada Kongres Jambi yang berlangsung 30 Mei sampai 10 Juni 2014.

Amin, kader PMII yang diusung Cabang Jakarta Timur tersebut menyelesaikan S1 di Universitas Negeri Jakarta dan melanjutkan S2 di Universitas Trisakti. Di PB PMII sebelumnya ia dipercaya sebagai Ketua Biro Pemberdayaan Ekonomi.

Aminuddin Ma’ruf Ketum PB PMII 2014-2016 (Sumber Gambar : Nu Online)
Aminuddin Ma’ruf Ketum PB PMII 2014-2016 (Sumber Gambar : Nu Online)

Aminuddin Ma’ruf Ketum PB PMII 2014-2016

Salah seorang pengurus PB PMII, Abdul Malik, menceritakan proses pemilihan di kongres tersebut. Menurut dia, awalnya yang mencalonkan diri menjadi ketua umum sekitar 15 orang. Setelah beberapa calon mengundurkan diri, 5 kandidat maju pada putaran pertama.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kata Malik, pada putaran pertama itu Muammarullah Umam mendapat 51 suara, Aminuddin Ma’ruf 38,? Abdul Aziz 7, Zaini Mustakim 41, Jabidi Ritonga 35, Miftahul Aziz 45. Sementara pada putaran kedua Aminuddin 102, Muammarullah Umam 74, Miftahul Aziz 64.? ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Aminuddin terpilih secara demokratis pada kongres tersebut,” kata Abdul Malik melalui telpon Selasa (10/6). (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Olahraga, Lomba PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 17 September 2017

Jelang Ramadhan, Anak-anak Yatim Demak Terima Santunan

Demak, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Salah seorang anggota DPR RI Fathan Subchi menyambut bulan Ramadan dengan menyantuni seratus anak yatim-piatu di Desa Poncol Kecamatan Bonang, Demak, Kamis (25/5). Acara bertajuk Berbagi Kebahagiaan dengan Yatim ini dimaksudkan untuk menjalin kebersamaan dan silaturahmi pemerintah dan rakyat.

Menurut Fathan, kebaikan dan kesejahteraan terjadi manakala pemerintah, baik itu legislatif, eksekutif, maupun yang lainnya mampu dan mau untuk duduk bersama memecahkan setiap masalah yang ada.

Jelang Ramadhan, Anak-anak Yatim Demak Terima Santunan (Sumber Gambar : Nu Online)
Jelang Ramadhan, Anak-anak Yatim Demak Terima Santunan (Sumber Gambar : Nu Online)

Jelang Ramadhan, Anak-anak Yatim Demak Terima Santunan

Alhamdulillah, hari ini kita bisa sedikit mewujudkan itu, silaturrahim dengan warga Bonang. Semoga berkah,” tutur politisi asal Demak itu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selanjutnya, Fathan yang juga menjadi pengurus harian Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) itu mengatakan supaya warga menggali potensi ekonomi di desanya. Kesejahteraan adalah capaian yang hanya bisa diraih dengan persatuan dan kesatuan.

“Dengan bersatu kita akan lebih mudah sejahtera dan orang NU harus bisa untuk itu,” katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bulan Ramadan, lanjut Fathan, merupakan bulan mulia yang harus dimanfaatkan untuk menjalin kebersamaan itu. Dengan prinsip berlomba-lomba untuk kebaikan warga NU dimanapun harus bisa sejahtera.

“Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, mari jadikan perbedaan sebagai kekuatan, kebersamaan menuju indonesia yang lebih sejahtera,” lanjutnya.

Ia berharap masyarakat akan terus menjalin kebersamaan yang sama di seluruh pelosok tanah air di Indonesia hingga akhirnya sejahtera bersama. Tampak hadir ratusan warga dengan antusiasme yang tinggi. (M Farid/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian, Lomba, Internasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 16 September 2017

Gus Miek Tak Mau Dilukis Seukuran Kiai Lain

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah?



Nabila Dewi Gayatri memiliki cerita sendiri ketika melukis KH Hamim Tohari Djazuli (1940-1993) atau dikenal dengan Gus Miek, kiai dari Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri. Gus Miek adalah putra dari pendiri pesantren tersebut, KH Ahmad Jazuli Utsman.

Gus Miek Tak Mau Dilukis Seukuran Kiai Lain (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Miek Tak Mau Dilukis Seukuran Kiai Lain (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Miek Tak Mau Dilukis Seukuran Kiai Lain

Menurut Nabila, ketika melukis Gus Miek, selalu tidak bisa. “Gus Miek, ketika saya mau besarkan, dia tidak mau,” kata Nabila di lokasi pameran tunggal lukisannya, para kiai Nusantara yang bertajuk “Sang Kekasih” Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (9/5).

Semula, ia ingin melukis Gus Miek dengan pose separuh badan sebesar 150x120 m. “Udah saya taruh kanvas, saya taruh fotonya di samping. Saya mulai. Saya tidak bisa memulainya. Enggak bisa. Tangan saya gerakkan sulit. Otakku penuh, tidak ada ide-ide baru, memulainya dengan cara apa? Sepertinya aku bukan pelukis ketika melukisnya,” jelasnya.?

Kemudian dia beristighfar, lalu mengirimi fatihah dengan lafal, “khususon ila waliyullah Gus Mik, “Saya tahlili, saya mulai lagi. Belum bisa,” lanjutnya.?

Alumnus Jurusan Arsitek Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Aqidah Filsafat Al-Azhar Kairo itu lalu berziarah ke makam Gus Miek di Ploso. “Kemudian saya mendapatkan ilham, dia tak mau dibesarkan, dapat petunjuk,” katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Setelah itu, perempuan kelahiran Gresik 1969 itu bisa melukis dengan lancar dengan ukuran lebih yaitu 50 x 50 m. sementara kiai lain 80 x 100 m. Bahkan ia bisa melukis ukuran sama sampai 13 buah. “Kemudian ketika melukis Gus Miek, dapat 13, habis. Meski ukurannya lebih kecil, harganya saya samakan karena istimewa,” katanya.

Lukisan Gus Miek itu dipamerkan di Grand Sahid Jaya dari 8-14 Mei. Lukisan itu berada di bagian belakang di antara KH Asad Syamsul Arifin dan KH Idham Chalid. Ia lebih kecil di antara kedua kiai itu. Dari semua lukisan kiai yang dipamerkan.? (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah