Tampilkan postingan dengan label Daerah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Daerah. Tampilkan semua postingan

Rabu, 07 Februari 2018

Ketika Syekh Abdul Qadir al-Jailani Dirampok

Suatu hari Abdul Qadir yang masih belia meminta izin ibundanya untuk pergi ke kota Bagdad. Bocah ini ingin sekali mengunjungi rumah orang-orang saleh di sana dan menimba ilmu sebanyak-banyaknya dari mereka.

Sang ibunda merestui. Diberikanlah kepada Abdul Qadir empat puluh dinar sebagai bekal perjalanan. Agar aman, uang disimpan di sebuah saku yang sengaja dibuat di posisi bawah ketiak. Sang ibunda tak lupa berpesan kepada Abdul Qadir untuk senantiasa berkata benar dalam setiap keadaan. Ia perhatikan betul pesan tersebut, lalu ia keluar dengan mengucapkan salam terakhir.

“Pergilah, aku sudah menitipkan keselamatanmu pada Allah agar kamu memperoleh pemeliharaan-Nya,” pinta ibunda Abdul Qadir.

Ketika Syekh Abdul Qadir al-Jailani Dirampok (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketika Syekh Abdul Qadir al-Jailani Dirampok (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketika Syekh Abdul Qadir al-Jailani Dirampok

Bocah pemberani itu pun pergi bersama rombongan kafilah unta yang juga sedang menuju ke kota Bagdad. Ketika melintasi suatu tempat bernama Hamdan, tiba-tiba enam puluh orang pengendara kuda menghampiri lalu merampas seluruh harta rombongan kafilah.

Yang unik, tak satu pun dari perampok itu menghampiri Abdul Qadir. Hingga akhirnya salah seorang dari mereka mencoba bertanya kepadanya, “Hai orang fakir, apa yang kamu bawa?”

“Aku membawa empat puluh dinar,” jawab Abdul Qadir polos.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Di mana kamu meletakkannya?”

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Aku letakkan di saku yang terjahit rapat di bawah ketiakku.”

Perampok itu tak percaya dan mengira Abdul Qadir sedang meledeknya. Ia meninggalkan bocah laki-laki itu.

Selang beberapa saat, datang lagi salah satu anggota mereka yang melontarkan pertanyaan yang sama. Abdul Qadir kembali menjawab dengan apa adanya. Lagi-lagi, perkataan jujurnya tak mendapat respon serius dan si perampok ngelonyor pergi begitu saja.

Pemimpin gerombolan perampok tersebut heran ketika dua anak buahnya menceritakan jawaban Abdul Qadir. “Panggil Abdul Qadir ke sini!” Perintahnya.

“Apa yang kamu bawa?” Tanya kepala perampok itu.

“Empat puluh dinar.”

“Di mana empat puluh dinar itu sekarang?”

“Ada di saku yang terjahit rapat di bawah ketiakku.”

Benar. Setelah kepala perampok memerintah para anak buah menggeledah ketiak Abdul Qadir, ditemukanlah uang sebanyak empat puluh dinar. Sikap Abdul Qadir itu membuat para perampok geleng-geleng kepala. Seandainya ia berbohong, para perampok tak akan tahu apalagi penampilan Abdul Qadir saat itu amat sederhana layaknya orang miskin.?

“Apa yang mendorongmu mengaku dengan sebenarnya?”

“Ibuku memerintahkan untuk berkata benar. Aku tak berani durhaka kepadanya,” jawab Abdul Qadir.

Pemimpin perampok itu menangis, seperti sedang dihantam rasa penyesalan yang mendalam. “Engkau tidak berani ingkar terhadap janji ibumu, sedangkan aku sudah bertahun-tahun mengingkari janji Tuhanku.”

Dedengkot perampok itu pun menyatakan tobat di hadapan Abdul Qadir, bocah kecil yang kelak namanya harum di mata dunia sebagai Sulthanul Auliya’ Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Drama pertobatan ini lantas diikuti para anak buah si pemimpin perampok secara massal.

Kisah ini diceritakan dalam kitab Irsyadul ‘Ibad karya Syekh Zainuddin bin Abdul ‘Aziz al-Malibari, yang mengutip cerita dari al-Yafi’i, dari Abu Abdillah Muhammad bin Muqatil, dari Syekh abdul Qadir al-Jailani.? (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah, Cerita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 02 Februari 2018

BNN Libatkan Pesantren untuk Rehabilitasi Pengguna Narkoba

Sumenep, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah



Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, akan melibatkan pondok pesantren untuk merehabilitasi para pengguna narkoba.

BNN Libatkan Pesantren untuk Rehabilitasi Pengguna Narkoba (Sumber Gambar : Nu Online)
BNN Libatkan Pesantren untuk Rehabilitasi Pengguna Narkoba (Sumber Gambar : Nu Online)

BNN Libatkan Pesantren untuk Rehabilitasi Pengguna Narkoba

"Rehabilitasi tidak hanya dilakukan dari sisi medis, akan tetapi juga dari sisi mental atau rohani. Oleh karena itu, kami akan melibatkan pengasuh pondok pesantren," kata Kepala BNN Sumenep Bambang Sutrisno di Sumenep, Jumat.

Sejak terbentuk pada 29 September 2015, BNN Sumenep secara berkala menggelar sosialisasi bahaya narkoba ke publik, baik di instansi pemerintah, lembaga pendidikan, maupun pesantren.

"Dalam kegiatan tersebut, kami sekaligus mengajak warga untuk berperan aktif mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkotika, termasuk mendukung program BNN untuk merehabilitasi korban," ujarnya.

Ia menjelaskan, saat ini, pengasuh dua pesantren di Sumenep bersedia untuk menjadi mitra BNN.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Kami memang diperkenankan melibatkan elemen luar untuk merehabilitasi korban narkotika. Nantinya elemen luar yang bersedia dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh BNN akan ditetapkan sebagai lembaga rehabilitasi," katanya.

Sejak beberapa waktu lalu, BNN Sumenep melakukan pemetaan untuk mencari dan menjaring pemangku kepentingan lainnya guna terlibat dalam rehabilitasi.

"Selain dua ponpes, ada satu rumah sakit di Sumenep yang bersedia menjadi mitra kerja BNN. Namun, untuk sementara, lembaga milik mereka belum ditetapkan sebagai tempat rehabilitasi. Saat ini masih dalam proses pemetaan," ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bambang juga mengemukakan, pada tahun ini BNN Sumenep fokus menyiapkan klinik pratama sebagai tempat rehabilitasi.

"Kami menargetkan klinik pratama tersebut bisa beroperasi pada 2017. Sementara untuk elemen luar yang akan kami libatkan dalam program rehabilitasi korban narkotika masih dalam pemetaan atau belum diformalkan," katanya. (Antara/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah, Berita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 31 Januari 2018

PCNU Rembang Siapkan Peringatan Hari Santri 2017

Rembang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Memperingati Hari Santri Nasional 22 Oktober 2017, Komunitas Obrolan Santri (OS) Rembang bekerjasama dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Rembang akan menggelar berbagai kegiatan.

PCNU Rembang Siapkan Peringatan Hari Santri 2017 (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Rembang Siapkan Peringatan Hari Santri 2017 (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Rembang Siapkan Peringatan Hari Santri 2017

Ketua Panitia HSN Kabupaten Rembang, Hamzah Iklil menyebutkan perayaan HSN tersebut merupakan bentuk dukungan dalam menyatukan dan mengingat kembali bahwa santri mempunyai peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, tepat 22 Oktober 1945 dimana KH Hasyim Asy’ari menyerukan resolusi jihad yang berhasil mengusir penjajah.

“Perayaan ini rencananya akan berlangsung selama dua hari, mulai Sabtu-Ahad, 21-22 Oktober berpusat  di Alun-alun Kota Rembang. Kegiatan bertemakan Santri Rembang untuk Nusantara,” kata Hamzah, Ahad (15/10).

Adapun bentuk perayaan, Hamzah menyebut sebelum hari H akan diisi Dzikir Pesisir, Pembacaan Sholawat Nariyah, Parade 1001 Rebana, dan Diskusi Kebangsaan. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Tepat di hari puncak acara akan dimeriahkan Apel Hari Santri, dan Kirab Bendera merah,” ujarnya.

Pria yang juga pengurus Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Kabupaten Rembang menuturkan momentum tersebut juga merepukan bentuk syiar dan dakwah, serta tempat berkumpul para kiai. 

“Kami ingin sekali mendatangkan warga Rembang yang sudah berkiprah di tingkat nasional untuk memberikan motivasi kepada masyarakat Rembang, khususnya para santri,” tambah Hamzah. 

Beberapa tokoh akan dihadirkan diantaranya KH Ahmad Mustofa Bisri, KHYahya Cholil Staquf, KH Abdul Ghofur Maimoen, KH M Arwani Tomafi,  M Imdadun Rahmat, Puthut EA, Maryono. Selain itu juga diundang perwakilan banom NU, para kiai, santri, dan semua warga Rembang. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Peringatan Hari Santri Rembang juga didukung Kemkominfo dan Bank BTN. (Onji/Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam, Daerah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 29 Januari 2018

Menteri Wakaf Sudan Terima Kunjungan PCINU

Khartoum, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Menteri Wakaf dan Irsyad Sudan DR Muhammad Mustofa Al-Yakuti menerima kunjungan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) di Kantor Kementerian Wakaf dan Irsyad di Khartoum, Rabu (9/1).

Menteri Wakaf Sudan Terima Kunjungan PCINU (Sumber Gambar : Nu Online)
Menteri Wakaf Sudan Terima Kunjungan PCINU (Sumber Gambar : Nu Online)

Menteri Wakaf Sudan Terima Kunjungan PCINU

Pada pertemuan tersebut turut hadir Mustasyar PCINU Sudan DR Muhammad Sulaiman selaku Ketua Majlis Dakwah Kementerian Wakaf dan Irsyad, Rais Syuriyah PCINU Mirwan Akhmad Taufiq, Wakil Rais Syuriah Abdussalam, Wakatib Syuriah Zainul Alim dan A’wan Lian Fuad.?

Rais Syuriyah menyampaikan rasa terima kasih kepada Menteri yang telah menerima kami atas nama Pengurus NU Sudan, dan memperkenalkan Nahdhatul Ulama lebih dekat lagi kepada bapak menteri, dan menyampaikan gagasan acara pertemuan sufi internasional yang dimotori oleh Jam’iyyah Ahlit Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah yang akan diadakan di Indonesia Mendatang.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Nahdlatul Ulama adalah Organisasi kemasyarakatan yang terbanyak pengikutnya, yang memiliki tujuan menjaga ajaran-ajaran ahli sunnah wal jamaah, memiliki lembaga dan lajnah, diantaranya terdiri dari Jam’iyyah Ahlit Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah yang berkecimpung menangani thariqah-thariqahnya di Indonesia yang ? saat ini dipimpin oleh Habib ali Lutfi bin Yahya. ?

Menindaklanjuti pertemuan internasional sufi di Kota Malang, lanjut mirwan, Para Ulama bersepakat untuk membuat jaringan thariqah se-dunia yang disebut “Majma’ As-Sufi Al-Alami”, dengan tujuan menjalin tali silaturahim, menyatukan thariqah di berbagai belahan dunia yang belum terorganisir serta semangat untuk megakkan kalimat tauhid dan mempelopori terwujudnya perdamaian dunia.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain itu, Menteri Wakaf dan Irsyad Sudan juga menyampaikan rasa bahagia dan senang, ketika mendengar sekilas dakwah perjalanan Nahdlatul Ulama di Indonesia.?

Kami merasa bahagia bisa bertemu dengan PCINU Sudan, dakwah yang dibawakan oleh Nahdlatul Ulama yang menganut paham Ajaran ahli sunnah wal jamaah, dengan mengikuti 4 mazhab dalam fikih, Imam Ghazali dan Imam Junaidi dalam Tasawuf, Abu Musa Al-As’ari dan Abu Hasan al-maturidi dalam bidang teologi, bisa diterima di masyarakat sehingga banyak dari manusia dapat masuk Islam melalui dakwah-dakwah tersebut.?

“Kita selaku hamba Allah SWT dituntut untuk berdakwah, mengajarkan kepada manusia ajaran-ajaran yang dibawa oleh Allah dan Rasulnya untuk menghidupkan citra Islam Rahmatan Lilalamin dan itu termaktub dalam Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.

“Pertemuan ini semoga hubungan baik antara Sudan dan Indonesia dapat terjalin dengan baik dan kita akan mengundang PCINU Sudan dalam kegiatan-kegiatan atau even-even nanti,” tambahnya.?

Redaktur ? ? : A. Khoirul Anam

Kontributor : Zainul Alim

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah, Bahtsul Masail, Habib PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 19 Januari 2018

PMII ITS Napak Tilas ke Kantor PBNU Pertama di Harlah Ke-90 NU

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ahad, (31/1) merupakan hari bersejarah bagi Nahdliyyin di Nusantara. Hal itu bertepatan dengan 90 tahun kelahiran Nahdlatul Ulama. Tepatnya di Jalan Bubutan VI/2, Surabaya pada tanggal 31 Januari 1926 silam. Di tempat inil pula PBNU berkantor untuk pertama kali.

PMII ITS Napak Tilas ke Kantor PBNU Pertama di Harlah Ke-90 NU (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII ITS Napak Tilas ke Kantor PBNU Pertama di Harlah Ke-90 NU (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII ITS Napak Tilas ke Kantor PBNU Pertama di Harlah Ke-90 NU

Beragam cara dilakukan Nahdliyyin dalam menyambut hari lahir ke-90 dari jam’iyyah ini. Begitu pula dengan yang dilakukan Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sepuluh Nopember ITS Surabaya.

Dalam menyambut harlah ini, PMII ITS yang dikomandani Muhammad Iqbal El-Ghiffary ini melakukan napak tilas dan Istighotsah di kantor PBNU pertama yang saat ini menjadi gedung PCNU Surabaya itu. Dipimpin langsung oleh sahabat Iqbal, Istighotsah berlangsung khusyuk dan khidmat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Alhamdulillah, telah terlaksana agenda napak tilas dan doa bersama sahabat PMII ITS. Semoga dengan dengan napak tilas ini, sahabat-sahabat bisa menghayati perjuangan serta mendoakan para masyayikh NU, dan tetap membawa semangat Sepuluh Nopember di setiap geraknya. Tentunya ini menjadi sebuah bentuk perwujudan kami untuk tetap berada di barisan para ulama,” ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di akhir kegiatan ini, mahasiswa Teknik Geomatika ITS angkatan 2012 ini juga berharap Nahdlatul Ulama bisa tetap menjadi perekat bagi warga seluruh element bangsa di Indonesia. “Selain itu, besar harapannya NU tetap dapat menjadi pengayom bagi semua elemen golongan dan tentunya bisa tetap menjaga nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin di bumi Nusantara,” tuturnya. (Ahmad Hanan/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah, Pemurnian Aqidah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 16 Januari 2018

Gus Mus: Pendidikan Harus Tekankan Pembentukan Akhlakul Karimah

Jepara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Rais Aam PBNU KH A. Mustofa Bisri menilai pendidikan nasional masih menitikberatkan pada pengajaran. Hal demikian, menurutnya, hanya menghasilkan generasi cendekia atau pandai saja, padahal seharusnya pendidikan itu membentuk akhlakul karimah.

"Pendidikan akhlakul karimah sangat penting dalam rangka menyiapkan generasi unggulan 2045. Bahkan bila ditekankan betul, insya Allah akan menjadi generasi unggulan sampai hari qiyamat," katanya dalam kuliah umum tahun akademik 2014/2015 Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) di Gedung Haji Tahunan Jepara, Rabu (29/10) kemarin.

Gus Mus: Pendidikan Harus Tekankan Pembentukan Akhlakul Karimah (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Mus: Pendidikan Harus Tekankan Pembentukan Akhlakul Karimah (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Mus: Pendidikan Harus Tekankan Pembentukan Akhlakul Karimah

Kiai yang sering disapa Gus Mus ini menekankan pendidikan harus membentuk lingkungaan yang mencintai pengetahuan sekaligus mengamalkan ilmu dan akhlakul karimah. Ia merasa prihatin melihat sekelompok orang yang mengatasnamakan agama, tetapi prilakunya tidak mencerminkan nilai dan ajaran agama.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

?

"Tidak ada generasi unggul kecuali dengan akhlakul karimah," tandas Pengasuh Pesantren Raudlatuth Thalibin Leteh Rembang.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kepada Unisnu, Gus Mus mengharapkan perguruan tinggi milik NU ini mempunyai ciri khas sendiri dengan menciptakan cendikia berakhlakul karimah. Tidak hanya mengembangkan pengajaran di kuliah saja tetapi menekankan pendidikan akhlak.

Di hadapan ribuan civitas akademika Unisnu ini, Gus Mus juga mengajak belajar memahami banyaak bahasa. Dalam masyarakat terdapat ragam bahasa yang mengemuka sesuai komunitasnya masing-masing seperti bahasa intelektual, akademisi, sarjana bahkan bahasa alay atau gaul.

"Dengan semakin memahami banyak bahasa, kita akan semakin arif bijaksana dan tidak kagetan," tegas Gus Mus yang juga menjadi dewan penyantun Unisnu Jepara ini.

Kuliah umum bertema "Membangun Atmosfir Akademik dan Generasi yang Unggul Menyongsong Indonesia Emas 2045" diikuti ribuan mahasiswa Unisnu. Tampak hadir dalam acara ini, rektor Unisnu H. Muhtarom, ketua umum Yayasan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (YAPTINU) H. Ali Irfan dan tamu undangan lainnya.(Qomarul Adib/Abdullalh Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 15 Januari 2018

Anggaran Pemkab Seret, Warga Galang Dana Untuk Masjid Jami’ Jember

Jember, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Penghentian bantuan dana hibah APBD Jember untuk Masjid Jami’ Al-Baitul Amin? mengundang simpati sejumlah elemen masyarakat, antara lain wartawan dan tokoh masyarakat yang tergabung dalam grup WhatsApp Tokoh Masyarakat Jember. Mereka sejak lama sudah menggalang dana untuk renovasi masjid kebanggaan warga Jember itu. Aksi galang dana ini menggunakan tagar #MasjidJamikku.

Seperti diketahui, Pemkab Jember memutuskan untuk menghentikan kucuran dana hibah untuk masjid Jami’ Al-Baitul Amin mulai tahun ini. Alasannya adalah terbitnya peraturan bahwa dana hibah tidak boleh diberikan berulang-ulang kepada ormas, masjid maupun kelompok masyarakat.

Anggaran Pemkab Seret, Warga Galang Dana Untuk Masjid Jami’ Jember (Sumber Gambar : Nu Online)
Anggaran Pemkab Seret, Warga Galang Dana Untuk Masjid Jami’ Jember (Sumber Gambar : Nu Online)

Anggaran Pemkab Seret, Warga Galang Dana Untuk Masjid Jami’ Jember

Tahun lalu, bantuan dana hibah sudah dianggarkan dalam APBD Kabupaten Jember. Tetapi ternyata tidak bisa cair. Tahun ini, DPRD Jember kembali menganggarkan bantuan hibah untuk masjid tersebut.Tapi belakangan Pemkab Jember justru menegaskan bantuan itu tidak bisa dicairkan karena tahun-tahun sebelumnya, Masjid Jami’ Al-Baitul Amin sudah pernah menerima dana hibah.

Hal ini juga berlaku bagi PCNU Jember, DPD Muhammadiah dan lembaga lainnya yang? sebelumnya pernah menerima dana hibah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Simpatipun bermunculan. Sejumlah elemen yang sudah memberikan bantuan tagar #MasjidJamikku antara lain adalah Kapolres Jember Kusworo Wibowo, Komandan Kodim? 0824 Rudianto, Kapolres Musi Banyuasin Rahmat Hakim, Wakil Dirlantas Polda Jawa Timur Sabilul Alif, Kajari Jember Ponco Hartanto, Ketua DPRD Jember Thoif Zamroni, Ketua GP Ansor Jember Ayub Junaidi, Rektor IAIN Jember Babun Suharto, dan Ketua MUI Jember Abdul Halim Subahar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua Yayasan Masjid Jami’ Al-Baitul Amin Hasin Syafrawi menyambut baik upaya penggalangan dana tersebut. Menurut Hasin, renovasi dan perawatan masjid ini memang membutuhkan dana besar. Setiap tahun sejak masa khidmat Bupati Abdul Hadi hingga MZA Djalal, Yayasan Masjid Jami’ Al-Baitul Amin selalu mendapat bantuan dana dari Pemkab Jember.

"Sekarang, katanya sudah distop. Walaupun masjid ini milik pemkab, kita coba mandiri. Saya yakin bisa," jelasnya kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jember, Sabtu (8/7).

Donasi untuk #MasjidJamikku bisa disalurkan ke rekening Yayasan Masjid Jami Al-Baitu Amien Jember, di Bank Muamalat Cabang Jember, dengan nomor rekening 7310023054. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah, Berita, Tokoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 06 Januari 2018

Aktivis Muda NU Pati Gelar Expo Kampus

Pati, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Aktivis muda Nahdlatul Ulama’ yang tergabung dalam alumni Bimbingan Pasca Ujian Nasional (BPUN) Mata Air Pati menggelar ekspo kampus untuk para pelajar khususnya kelas XII MA ataupun SMA se kabupaten Pati. Acara tersebut berlangsung di Pendopo Kabupaten Pati, Jum’at (30/01).

“Ekspo ini bertujuan untuk memberikan informasi bagaimana caranya masuk ke kampus-kampus favorit. Karena kebanyakan pelajar-pelajar yang di desa tidak mempunyai akses informasi yang cukup untuk masuk ke kampus favorit,” ungkap Afif, Koordinator Majelis Alumni Sanlat dan BPUN (MAS BPUN) Pati.

Aktivis Muda NU Pati Gelar Expo Kampus (Sumber Gambar : Nu Online)
Aktivis Muda NU Pati Gelar Expo Kampus (Sumber Gambar : Nu Online)

Aktivis Muda NU Pati Gelar Expo Kampus

Ia juga mengungkapkan bahwa selain memberikan informasi cara masuk ke kampus favorit, MASBPUN juga memberikan motivasi kepada para pelajar Pati, agar nantinya banyak pelajar Pati yang mengenyam pendidikan Tinggi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kalau banyak yang mengenyam pendidikan tinggi, nantinya juga akan bisa membangun daerahnya sendiri.” ungkap Afif, mahasiswa dari UGM.

Lebih Lanjut, Afif juga mengatakan, MAS BPUN Pati ingin mengubah mindset para siswa MA, bahwa belajar tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga perlu belajar ilmu umum.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kita membantu siswa-siswi yang kurang mampu, yaitu dengan memberikan strategi agar masuk Perguruan Tinggi favorit, baik melalui beasiswa ataupun yang lain.” ujarnya.

“Selain memberikan motivasi dan informasi, Ekspo Kampus ini juga sebagai ajang untuk mempererat alumni MASBPUN Pati. Adapun pesertanya terdiri dari berbagai siswa yang ada di sekolah Pati." Ungkap Sofyan, ketua panitia yang juga mahasiswa Unair. (nur sholikhin/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah, Sejarah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 04 Januari 2018

Sepanjang 2017 NU Care-LAZISNU Himpun Dana 16,7 Miliar

Sragen, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Direktur NU Care-LAZISNU Syamsul Huda mengatakan pada tahun 2017, Pengurus Pusat NU CARE-LAZISNU  telah berhasil menghimpun dana sebesar Rp16.771.119.650. Dengan perolehan sebesar itu, Pengurus Pusat NU CARE-LAZISNU menyalurkan sebanyak Rp11.866.310.765.

"Rincian penyaluran NU Care-LAZISNU meliputi bidang pendidikan sebesar Rp4.301.905.000; kesehatan sebesar Rp680. 264.053,” kata Syamsul pada pembukaan Rakornas NU Care-LAZISNU di Pesantren Walisongo Sragen, Senin (29/1) petang.

Adapun pemberdayaan ekonomi mencapai Rp2.709.302.872,- dan Siaga Bencana mencapai Rp1.008.429.840.

Sepanjang 2017 NU Care-LAZISNU Himpun Dana 16,7 Miliar (Sumber Gambar : Nu Online)
Sepanjang 2017 NU Care-LAZISNU Himpun Dana 16,7 Miliar (Sumber Gambar : Nu Online)

Sepanjang 2017 NU Care-LAZISNU Himpun Dana 16,7 Miliar

"NU Care-LAZISNU melakukan pengiriman bantuan untuk etnis Rohingya, dan saat ini ada Tim NU yang tengah memberikan bantuan untuk warga Asmat," kata Syamsul.

Syamsul menyebut jumlah tersebut akan terus bertambah karena ini kami masih menunggu laporan Kinerja Akhir Tahun dari PW dan PC NU CARE-LAZISNU di seluruh Indonesia.

“Jumlah totalnya insyaallah akan kami sampaikan pada penutupan Rakornas NU Care-LAZISNU 2018,” kata dia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sragen dipilih sebagai lokasi Rakornas NU Care-LAZISNU 2018. Hal itu bukan tanpa alasan, karena Sragen dengan dukungan PCNU dan seluruh lembaga/banomnya, berhasil menggulirkan Gerakan Kotak Infak (Koin) NU. Peluncuran gerakan yang dilakukan oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj pada 14 April 2017, berhasil menghimpun rata-rata sedikitnya 5 miliar rupiah setiap bulan.

Pemanfaatan dana yang dihimpun dari Koin NU Sragen diantaranya untuk pembangunan gedung MWCNU setiap kecamatan, santunan yatim dan dhuafa, usaha travel melalui NUtrans, dan sedang dirintis pembangunan rumah sakit NU.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Melihat fenomena gerakan Kotak Infak (Koin NU) tersebut, Syamsul berharap majunya NU tidak hanya di Sragen, akan tetapi juga di seluruh Indonesia.

“Agar NU benar-benar menjadi organisasi yang mandiri, berdaulat secara ekonomi, dan kuat secara ideologi,” pungkasnya. (Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Warta, Daerah, Nahdlatul Ulama PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 28 Desember 2017

Pidato Sayyidina Umar Diprotes Seorang Perempuan

Jika Rasulullah pernah menyebut beberapa sahabat yang mendapat jaminan masuk surga maka Sayyidina Umar bin Khattab adalah salah satunya. Bahkan dalam riwayat at-Tirmidzi, Al-Hakim, dan Ahmad, disebutkan bahwa Rasulullah pernah bersabda, "Seandainya ada nabi setelahku maka ia adalah Umar”.

Atas dasar itu tidak heran bila Abu Bakar ash-Shiddiq yang juga mendapat pujian mirip dari Nabi menunjuk Umar bin Khattab sebagai khalifah penerusnya.

Pidato Sayyidina Umar Diprotes Seorang Perempuan (Sumber Gambar : Nu Online)
Pidato Sayyidina Umar Diprotes Seorang Perempuan (Sumber Gambar : Nu Online)

Pidato Sayyidina Umar Diprotes Seorang Perempuan

Namun demikian, apakah kedudukan istimewa tersebut membuat Umar bin Khattab arogan dan tinggi hati? Jawaban untuk pertanyaan ini salah satunya bisa kita simpulkan dari cerita berikut ini.

Syekh Jaluliddin as-Suyuthi dalam kitab tafsirnya, ad-Durrul Mantsûr fî Tafsîril Ma’tsûr, saat menjelaskan Surat an-Nisa ayat 20 menyinggung kisah respon seorang perempuan terhadap isi pidato Umar bin Khattab.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Suatu hari Sayyidina Umar naik ke atas mimbar lalu berpidato di depan khalayak. "Wahai orang-orang, jangan kalian banyak-banyak dalam memberikan mas kawin kepada istri. Karena mahar Rasulullah shallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya sebesar 400 dirham atau di bawah itu. Seandainya memperbanyak mahar berniliai takwa di sisi Allah dan mulia, jangan melampaui mereka. Aku tak pernah melihat ada lelaki yang menyerahkan mahar melebihi 400 dirham."

Dalam riwayat lain, Sayyidina Umar mengancam akan memangkas setiap kelebihan dari mahar itu dan memasukkannya ke baitul mal.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Seorang perempuan Quraisy berdiri lalu melontarkan protes ketika Sayyidina Umar turun dari podium. "Hai Amirul Muminin, kau melarang orang-orang memberikan mahar kepada istri-istri mereka lebih dari 400 dirham?"

"Ya."

“Apakah kau tak pernah dengar Allah menurunkan ayat:

? ? ? ?

"... kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak (sebagai mahar)..." (QS an-Nisa: 20)

Protes tersebut disambut hangat oleh Sayyidina Umar. Ia membaca istighfar dan berujar, "Tiap orang lebih paham ketimbang Umar."

Ini adalah kalimat retorik Sayydina Umar dari kepribadiannya yang rendah hati dan karakter kepemimpinannya yang tidak antikritik. Dalam riwayat lain ia mengatakan, "(Kali ini) perempuan benar, lelaki salah."

Selanjutnya khalifah kedua ini kembali ke atas mimbar dan berkata, "Wahai khalayak, tadi aku larang kalian memberikan mahar kepada istri melebihi 400 dirham. Sekarang silakan siapa pun memberikan harta (sebagai mahar) menurut kehendaknya."

Kisah ini juga tertuang dalam kitab tafsir lain meski dengan redaksi yang berbeda-beda, seperti al-Kasysyâf karya Syekh Zamakhsyari, Lubâbut Ta’wîl fî Ma‘ânit Tanzîl karya al-Khazin, dan Mafâtihul Ghaib karya ar-Razi. Namun, tak ada yang menyebutkan siapa nama perempuan asal Quraisy tersebut.

Pendapat Sayyidina Umar mungkin mengandung kebenaran karena menghindarkan para calon pengantin dari hal-hal yang memberatkan dan sikap berlebih-lebihan. Bukankah Rasulullah pernah mengatakan sebaik-baik mahar adalah yang paling mudah? Pendapat perempuan itu juga memiliki aspek kebenarannya, yakni diperbolehkanya memberikan mahar yang banyak kepada perempuan yang dinikahi.

Ada hal yang lebih menarik dari soal perdebatan tentang jumlah mas kawin. Yakni cara Sayyidina Umar sebagai khalifah kala itu dalam menyikapi kritik dari warganya. Ia menunjukkan kelasnya sebagai pemimpin teladan dengan tanpa sungkan mengakui kekurangannya. Sayyidina Umar juga tanpa ragu merevisi isi pidatonya meski koreksi datang dari seorang perempuan, bagian dari kelompok manusia yang pernah ia rendahkan pada zaman jahiliyah. (Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 17 Desember 2017

Bentuk Kelompok Belajar Usaha, NU Gayam Rutin Latih Jamaah

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam rangka meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam mengelola organisasi, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengadakan pelatihan administrasi dan keuangan.

Bentuk Kelompok Belajar Usaha, NU Gayam Rutin Latih Jamaah (Sumber Gambar : Nu Online)
Bentuk Kelompok Belajar Usaha, NU Gayam Rutin Latih Jamaah (Sumber Gambar : Nu Online)

Bentuk Kelompok Belajar Usaha, NU Gayam Rutin Latih Jamaah

Kegiatan tersebut digelar melalui Kelompok Belajar Usaha (KBU) Ismanu yang bergerak di bidang pendidikan wirausaha. Ismanu? adalah akronim dari Islam manut NU.

Sekretaris KBU Ismanu Musran menyatakan, pelatihan yang berlangsung Rabu (25/1) itu merupakan program rutin tahunan. Tujuannya adalah memperkuat manajemen kelembagaan secara administratif.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Selain pelatihan administrasi keuangan, kami sebelumnya juga mengadakan pelatihan wirausaha serta pelatihan pembuatan pakan ternak alternatif dengan memanfaatkan limbah pertanian dan pengaaderan anggota," terangnya.

Dia berharap, program yang telah dilakukan bisa menambah wawasan anggota atau jamaah yang tergabung dalam KBU Ismanu. Pada saat Rapat Anggota Tahunan (RAT), sudah ada kader yang siap ditunjuk untuk menjadi pengurus baru.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, Rais Syuriyah MWCNU Kecamatan Gayam Kiai Muhammad Sholihin menambahkan, kelompok belajar usaha ini bisa menjadi embrio yang bisa dikembangkan di setiap Pengurus Ranting NU yang ada di Kecamatan Gayam.

"Ke depan KBU akan dikembangkan di setiap ranting, maka NU secara jamiyah dan jamaah akan mandiri secara ekonomi," tegas alumni Pondok Pesantren Maslakul Huda Kajen Kabupaten Pati Jawa Tengah ini. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah, Lomba, Nahdlatul PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Doa untuk Palestina, Kegiatan yang Digagas Para Santri

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Acara Doa untuk Palestina yang diadakan di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta ini adalah produk daripada santri. Penggagas dan pelaksananya adalah santri.

Doa untuk Palestina, Kegiatan yang Digagas Para Santri (Sumber Gambar : Nu Online)
Doa untuk Palestina, Kegiatan yang Digagas Para Santri (Sumber Gambar : Nu Online)

Doa untuk Palestina, Kegiatan yang Digagas Para Santri

Demikian disampaikan Ulil Abshar Abdalla, Kamis (24/8) saat memberikan sambutan ketua panitia acara di hadapan hadirin yang memadati gedung Graha Bakti Budaya.

"Penggasnya adalah Gus Mus, santri senior," katanya.

Sedangkan, panitia penyelenggaranya adalah santri-santri dari Gusdurian, santri Rembang, dan santri-santri lainnya.

Malam ini, lanjut Ulil, adalah malam Palestina yang bertujuan untuk menggalang dan memobilisasi solidaritas masyarakat Indonesia untuk Palestina.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam acara ini, puisi-puisi dari penyair Palestina dibacakan. Seperti puisi berjudul Risalatun Ilallah karya Samiyah Al Qosim yang dibacakan oleh Fatin Hamamah.?

Sejumlah penyair dan tokoh nasional hadir dalam Malam Pembacaan Puisi-puisi Palestina tersebut. Di antaranya KH Ahmad Mustofa Bisri, Prof Abdul Hadi WM, Acep Zamzam Noor, Butet Kertaredjasa, Prof Quraish Shihab, Prof Ahmad Syafi’i Ma’arif, Prof Mahfudh MD, Taufiq Ismail, Joko Pinurbo, Sutardji Calzoum Bachri, Slamet Rahardjo, Renny Djajoesman, Habib Anis Sholeh Baasyin, Inayah Wahid, dan tokoh-tokoh lainnya. (Muchlishon Rochmat/Fathoni)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nusantara, Daerah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 14 Desember 2017

Cincin, Batu Akik dan Sunnah Rasul

Bagi orang yang memiliki hobi mengumpulkan berbagai macam cindera mata dan pernak-pernik, ada baiknya menambah koleksinya dengan batu akik. Yaitu batu mulia yang memiliki warna yang indah dan elok dipandang. Hal ini tidak semata karena fungsinya sebagai perhiasan, tetapi juga nilai kesunnahan yang terdapat di dalamnya.?

Dalam fatawi Ibnu Hajar al-Haytami al-Kubro diterangkan bahwa terdapat beberapa hadits yang menerangkan hikmah penggunaan cincin dengan batu akik yang dapat mendatangkan berkah dan menghindarkan diri dari kefaqiran. Karena sesungguhnya mereka yang memakai cincin berbatu akik senantiasa menikmati keindahan.

Bahkan dalam satu hadits dhaif diterangkan bahwa batu yaqut warna kuning dapat mencegah pemakainya dari penyakit sampar (tha’un). Namun mengatasi batu akik itu sendiri yang terpenting adalah memakai cincin, meskipun cincin tanpa batu.Demikianlah keterangan lengkapnya:

وورد اÙ„تختÙ… باÙ„عÙ‚Ù? Ù‚ أحادÙ? Ø« Ù…Ù? ها أÙ? Ù‡ Ù? Ù? فÙ‰ اÙ„فÙ‚ر وأÙ? Ù‡ مبارÙƒ وإÙ? Ù…Ù? تختÙ… بÙ‡ لم Ù? زÙ„ Ù? رÙ‰ خÙ? را وكلها لم Ù? ثبت Ù…Ù? ها شÙ? ئ كما قاله اÙ„حفاظ وورد بسÙ? د ضعÙ? ف أÙ? اÙ„تختÙ… باÙ„Ù? اÙ‚وت اÙ„أصفر Ù? Ù…Ù? ع اÙ„طاعÙˆÙ? وبÙ…ا تقرر Ù…Ù? أÙ? اÙ„فص تارØ© Ù? كوÙ? Ù…Ù? اÙ„خاتÙ… وتارØ© Ù? كوÙ? Ù…Ù? غÙ? رÙ‡ Ù…Ù? قولهÙ… اÙ„سابÙ‚ Ù? جوز لبس اÙ„خاتÙ… وإÙ? لم Ù? ÙƒÙ? فص...

Cincin, Batu Akik dan Sunnah Rasul (Sumber Gambar : Nu Online)
Cincin, Batu Akik dan Sunnah Rasul (Sumber Gambar : Nu Online)

Cincin, Batu Akik dan Sunnah Rasul

?

Redaktur: Ulil Hadrawy ? ?

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah, Berita, Hadits PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 11 Desember 2017

Di Haul, KH Muadz Thohir Ceritakan Keistimewan Gus Dur

Jepara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

KH Muadz Thohir yang merupakan sahabat karib almahrum Gus Dur didaulat untuk berbicara dalam Haul ke-6 Gus Dur yang berlangsung di Masjid Arrobbaniyyin Kampus Unisnu Jepara, Kamis (14/01) lalu. Dalam kegiatan bertajuk "Mengenang Gus Dur dan Pluralisme Agama" kiai yang kerap disapa Gus Muadz ini menerangkan bangsa Indonesia wajib memperingati Haul Gus Dur jika tidak ia menyebutnya "keterlaluan".?

Di Haul, KH Muadz Thohir Ceritakan Keistimewan Gus Dur (Sumber Gambar : Nu Online)
Di Haul, KH Muadz Thohir Ceritakan Keistimewan Gus Dur (Sumber Gambar : Nu Online)

Di Haul, KH Muadz Thohir Ceritakan Keistimewan Gus Dur

"Di Irak ada Haul Gus Dur. Di Brunei dan Malaysia juga ada peringatan Gus Dur. Sehingga jika kita tidak menghauli Gus Dur itu "keterlaluan"," jelasnya.

Kegiatan Haul yang dikemas ala pengajian Awan PBNU ini menyatakan KH Abdurrahman Wahid merupakan sosok yang "kontroversial" baik secara keilmuwannya maupun ibadahnya. Kiai asal Pati Jawa Tengah ini menyontohkan shalat yang ditunaikan Gus Dur tidak sama yang dilakukan oleh kebanyakan orang. Sebab mantan Presiden RI ini menurutnya pernah mempunyai riwayat ususnya pernah dipotong hingga 22 cm. Hingga, tambahnya, ia Gus Dur tidak mampu menunaikan shalat layaknya orang awam. Tetapi dirinya meyakini Gus Dur tetap menunaikan shalat.

Membaca

Dalam hal intelektual, Gus Muadz menyebut Gus Dur merupakan sosok yang kutu buku. Setiap ada buku baru ia mesti membacanya. Bahkan ketika penglihatannya mulai terganggu banyak kerabat Gus Dur yang diminta untuk membacakan buku meski hanya judul dan pendahuluannya saja. "Ini tidak lepas dari kedalaman pemahaman beliau sewaktu masih muda banyak membaca literatur sehingga buku terbaru pun sudah bisa dipahami meski hanya judul dan pendahuluan saja," tuturnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gus Dur muda, kenangnya, beda dengan kebanyakan pemuda yang lain. Dibeberkannya dalam semenit Gus Dur mampu mendaras seribu kata. Padahal sekelas orang jenius hanya mampu membaca 250-500 kata. "Saya hanya bisa membaca 150-200 kata per menit. Kalau Gus Dur membacanya cepat," tandasnya.

Ia pun ingat betul akan petuah Gus Dur bahwa perintah membaca yang termaktub dalam Al-Quran tidak menyebut spesifikasi buku yang dibaca. "Kita mesti membaca apa saja. Bisa buku, maupun lingkungan maupun membaca alam," urainya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia menegaskan, sebelum membaca orang lain, kita dituntut untuk membaca diri kita masing-masing. Sebelum menyalahkan orang lain kita mesti menyalahkan diri sendiri. "Lihatlah orang lain dari sisi positifnya jangan melihat dari hal negatifnya," lanjutnya. Bagi dia, Gus Dur merupakan sosok yang sederhana, sosok yang menghargai perbedaan dan masih banyak titel yang disandang oleh guru bangsa ini. Mulai politisi, kiai dan ilmuwan. Ia menambahkan Gus Dur tidak pernah mempunyai beban meskipun dengan orang yang membencinya sekalipun. Gus Dur meyakini orang yang tidak cocok lama-lama kelamaan akan menjadi cocok.

Dengan banyaknya yang sudah dilakukan Gus Dur ketika ia dipanggil sang pencipta semuanya menangis baik muda dan tua semuanya menangis. Hal lain ditambahkan Lutfi Rahman, Pembina Jaringan Gusdurian Jepara menilai Gus Dur merupakan guru dan inspirator yang gagasannya layak dikembangkan dan dipraktikkan.

Gus Dur masih menurutnya adalah tokoh plural yang menyatukan seluruh elemen bangsa. Sehingga tak salah hingga kini yang berziarah ke makamnya dari berbagai elemen agama.

H Anas Arbaani, Wakil Ketua PCNU Jepara dalam sambutannya mewakili PCNU Jepara dengan haul Gus Dur merupakan upaya untuk nguri-nguri semangat yang pernah digelorakan Gus Dur. Gus Dur bagi Subchan Zuhri, Sekretaris IKA PMII Jepara tidak pernah mati dan "selalu hidup". Terbukti dengan pemikiran-pemikirannya terus dikaji hingga sekarang.

"Saat ini kita (generasi muda, red) mesti membaca literatur, mengkaji pemikiran dan mempraktikkan apa yang menjadi cita-cita Gus Dur di tengah-tengah masyarakat," pungkas komisioner KPU Jepara yang demen membaca intisari-intisari Gus Dur ini. (Syaiful Mustaqim/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat, Daerah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 10 Desember 2017

Kunjungan Aneh Bung Karno kepada TGH Saleh Hambali

Pada tahun 1958, ada yang menyebutkan pada tahun 1950, Presiden Soekarno berkunjung ke Mataram, melalui bandara Selaparang, Ampenan. Tujuannya untuk meresmikan kantor gubernur Nusatenggara Barat (NTB).

Rencana kedatangannya, telah tersiar jauh hari sebelumnya oleh warga di pulau Lombok itu, termasuk oleh Tuan Guru Haji (TGH) Saleh Hambali. Jika kejadian itu tahun 198, saat itu berarti ia adalah Rais Syuriyah PWNU NTB. Saat itu NU masih berstatus partai. ?

Kunjungan Aneh Bung Karno kepada TGH Saleh Hambali (Sumber Gambar : Nu Online)
Kunjungan Aneh Bung Karno kepada TGH Saleh Hambali (Sumber Gambar : Nu Online)

Kunjungan Aneh Bung Karno kepada TGH Saleh Hambali

Tuan Guru itu sebetulnya dikenal masyarakat sebagai orang yang rendah hati dan jarang berkomunikasi dengan pihak luar, apalagi dengan seorang presiden. Namun, entah kenapa, dengan percaya diri ia menegaskan, bahwa Bung Karno akan berkunjung ke pesantrennya, Darul Qur’an di desa Bengkel. Sebuah desa yang akan dilalui Bung Karno jika melalui Ampenan. ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Akan mampirnya Bung Karno, dikemukakan Tuan Guru kepada para santrinya. Salah seorang saksi hidup peristiwa itu adalah Ustadz Asmaun dari desa Bonder, Lombok Tengah yang diceritakan anaknya, Syaifullah. Ketua PWNU NTB saat ini, TGH Taqiudin Mansur juga membenarkan kisah itu.? Dia mendngar cerita itu dari ayahnya, TGH Mansur, santri Darul Qur’an saat itu. ?

Para santri merasa heran kenapa Tuan Guru Soleh Hambali bisa seyakin itu karena tidak ada pemberitahuan dari pihak mana pun tentang berkunjungnya Bung Karno ke pesantren Darul Qur’an.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Beberapa hari menjelang kedatangan, di agenda protokoler kepresidenan tetap tidak ada jadwal Presiden Soekarno ke pondok. Namun, TGH Saleh Hambali malah meminta para santri menyiapkan podium penyambutan.

Di hari kedatangan Bung Karno, dari bandara Selaparang Ampenan menuju kota Mataram, semua santri disuruh keluar oleh TGH Saleh Hambali.

Menurut Syaifullah, TGH Saleh berkata kepada santri-santrinya, jika Bung Karno adalah pemimpin yang benar, dia akan mampir ke pesantren Darul Qur’an.

Menurut Syaifullah, TGH Saleh waktu itu menulis ayat Al-Quran di dinding pesantren, yaitu “Fawaillul lil mushallin.” Namun, dalam pada catatan Yusuf Tantowi, ayat yang ditulis TGH Saleh adalah “Fa ammal yatima fala taqhar, wa amma sya ila fala tanhar” dan dia tidak menuliskannya di tembok, melainkan dibentangkan di atas spanduk.

Ternyata, ketika Bung Karno melewati pondok pesantren Darul Qur’an, ia benar-benar mampir. Hal itu di luar dugaan pasukan pengawal yang berada di paling depan. Mereka tidak mengetahui orang yang dikawalnya telah mampir pada tempat yang tidak dijadwalkan. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 09 Desember 2017

NU Mimika Manfaatkan Ramadhan dengan Gelar Safari

Mimika, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Memasuki malam 16 Ramadhan tahun ini, kegiatan Buka Bersama dan Safari Ramadhan PCNU Mimika diselenggarakan di Mushalla Ikhlasul Amal Kampung Semeru SP6 Naeba Muktipura, Distrik Iwaka, Mimika.

Wakil Ketua PCNU, Sugiarso dan Ketua JQH Ust Hasyim Asyari dan Tim Safari Ramadhan PCNU Mimika lainnya mengawali kegiatan dengan berkunjung di rumah Ketua Takmir, Hasyim Asyari.?

NU Mimika Manfaatkan Ramadhan dengan Gelar Safari (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Mimika Manfaatkan Ramadhan dengan Gelar Safari (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Mimika Manfaatkan Ramadhan dengan Gelar Safari

"Hari ini dua Hasyim Asyari bertemu semoga bisa meneladani pendiri NU, KH Hasyim Asyari. Tafaulan nama semoga barokah untuk NU," urai Sugiarso. Berbagai hal masalah ke-NU-an dibicarakan menunggu waktu Magrib. Akhirnya diusulkan untuk melakukan kegiatan NU yang rutin

"Bekerja itu tidak perlu terlalu ngoyo di ladang atau di pasar. Kita ini kurang keseimbangan dengan doa sehingga hidup kita ini begini begini saja," tegas Ketua Takmir, Hasyim Asyari.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Karena itu kita mulai rutinan istigotsah tiap malam Ahad legi. Ini usaha kita untuk meminta agar urusan kita dan keaswajaan kita semakin mudah," lanjutnya.

Selanjutnya pada acara ceramah tarawih di Mushalla Ikhlasul Amal Kampung Sugiarso mengingatkan jamaah agar tidak sibuk mencari nafkah hingga lupa mendidik anak anak

"Jangan kita terpengaruh opini orang sekolah ini favorit karena mahal ada ini-itu, namun kita tak ? meneliti pahamnya serta orang orangnya. Yang paling aman bersekolah di Al Maarif karena ini milik NU," terang Sugiarso.

Sementara itu, ust Hasyim Asyari mengingatkan jangan sampai anak melawan orang tua. "Kita sedekah buka bersama dan ngaji ini dibilang haram, bahaya. Anak tidak mau diajak tahlilan, bahaya.”

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dijelaskannya, sekarang dunia digenggaman. HP ini isinya lengkap. Ngaji yang keras tinggal klik saja. “Mari kita berjamaah dalam NU agar selamat dunia akhirat karena NU ini didirikan ulama warid yang sanadnya sambung ke Rasulullah Saw," urai ust Hasyim. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tegal, Santri, Daerah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 03 Desember 2017

Rhoma Irama Hadiri Istighotsah di PBNU Malam ini

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Istighotsah bulanan yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) di halaman gedung PBNU, Jakarta, Rabu (30/4) malam nanti cukup istimewa karena Haji Rhoma akan hadir dan menyampaikan taushiyah kepada para jamaah.

Nama Rhoma Irama, Sang Raja Dangdut, santer dikabarkan sebagai salah seorang bakal calon presiden atau wakil presiden dalam Pilpres Juli 2014 mendatang. Namun LDNU buru-buru menampik, kehadiran Rhoma tidak terkait dengan kapasitasnya sebagai bakal calon presiden.

Rhoma Irama Hadiri Istighotsah di PBNU Malam ini (Sumber Gambar : Nu Online)
Rhoma Irama Hadiri Istighotsah di PBNU Malam ini (Sumber Gambar : Nu Online)

Rhoma Irama Hadiri Istighotsah di PBNU Malam ini

“Kami pastikan tidak ada kaitannya dengan Pilpres. Haji Rhoma sudah lama menjalin komunikasi denga LDNU. Beliau mau silaturrahim ya kami persilahkan,” kata Wakil Ketua LDNU KH Agus Salim, ditemui NU Online di kantor LDNU, Jakarta, Rabu siang.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Bendahara PBNU H Bukhori Muslim, selain Haji Rhoma, beberapa kiai dan pengurus LDNU juga akan hadir. Seperti bulan-bulan sebelumya, istighotsah dihadiri sekitar 500 jamaah yang merupakan warga Jabodetabek.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Acara akan dimulai selepas maghrib, diawali dengan hataman A-Qur’an lalu dilanjutkan dengan acara inti istighotsah dan pengajian Ahlussunnah wal Jamaah. Haji Rhoma dijadwalkan akan menyampaikan taushiyah pada pukul 20.00 WIB.

Selain istghotsah rutin, Menurut Bukhori, LDNU saat ini sedang menyiapkan program Syiar Ramadhan yang antara lain akan diisi dengan kegiatan pelatihan da’i, pengajian kitab, buka berrsama, shalat tarawih ala masjidil haram, tadarrus, dan santunan yatim-piatu. (Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Halaqoh, Daerah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 13 November 2017

Rais Aam Minta Pemerintah Contohkan Hidupkan Sederhana

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pejabat Rais ‘Aam PBNU KH A Mustofa Bisri meminta pemerintah baru di bawah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla serta Kabinet Kerja untuk menekankan sikap kesederhanaan dalam bekerja.

“Saya mohon itu dapat dilakukan oleh Jajaran kabinet Kerja ini untuk tetap bersikap sederhana, merakyat, dan kerja, kerja, kerja,” pintanya pada Pidato Iftitah Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama di halaman gedung PBNU, Jakarta, Sabtu (1/11).

Rais Aam Minta Pemerintah Contohkan Hidupkan Sederhana (Sumber Gambar : Nu Online)
Rais Aam Minta Pemerintah Contohkan Hidupkan Sederhana (Sumber Gambar : Nu Online)

Rais Aam Minta Pemerintah Contohkan Hidupkan Sederhana

Kiai yang akrab disapa Gus Mus ini mengatakan, kesederhanaan ini harus menjadi tren pemimpin-pemimpin Indonesia kerena kondisi mayarakat kita harus diawali dengan kesederhanaan pemimpin. Kemudian menjalar ke semuanya. “Kalau pemimpinnya sederhana, insya Allah kiai-kiainya akan mengikuti,” katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebelumnya, Gus Mus mengucapkan selamat kepada pemerintahan baru. Tapi bukan selamat atas jabatan yang diemban, melainkan selamat bekerja. Ia tak kurang menyebut bekerja sampai 3 kali. ?

“Jabatan-jabatan mereka tidak selayaknya diselamati. Saya ucapkan selamat kepada beliau-beliau, selamat bekerja, selamat bekerja, selamat bekerja. Selamat bekerja untuk Indonesia, untuk rakyat Indonesia, untuk memimpin bangsa ini menuju baldatun thoyibatun wa robbun ghofur,” katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Gus Mus, meski melewati fase dan dinamika yang menegangkan, namun Alhamdulilah berakhir melegakan semua pihak. Bahkan membuat masyarakat internasional berdecak kagum akan kedewasaan berdemokrasi negara kita. Para pemimpin yang semula bersaing, menunjukkan sikap kenegarawanan mereka. ?

Mudah-mudahan, sambung Gus Mus, warga NU, khususnya para kiai yang terlibat dukung mendukung, dapat mencerdasi sikap kenegarawanan para pemimpin sehingga tidak ada lagi istilah berseberangan di antara kita.

Gus Mus juga menegaskan, NU sepanjang sejarah selalu menyatu dengan perjuangan nasional bangsa Indonesia. Dengan demikian, sesuai khittah, NU akan senantiasa aktif dalam pembangunan bangsa menuju masyarakat adil dan makmur diridoi allah SWT.

Pemerintah baru, kata dia, tidak perlu ragu, sepanjang untuk kepentingan bangsa Indonesia,

NU siap membantu pemerintah dalam batas kemampuan dan wewenangnya, termasuk dengan cara mengkritisinya.

“Khusus kepada kader-kader NU yang terpilih anggota kabinet, saya pesankan untuk menekankan sebagai pemimpin yang arif dan bijaksana yang membantu pemerintah ini,” katanya. (Abdullah Alawi)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pemurnian Aqidah, Daerah, Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 11 November 2017

Pembukaan Muskerwil NU Jatim Bertabur Tokoh

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Suasana halaman Pondok Pesantren Bahrul Ulum (PPBU) Tambakberas Jombang Jawa Timur ramai oleh banyak tokoh. Tenda berukuran besar menutup pintu halaman depan kantor pesantren. Sejumlah tokoh penting di Jawa Timur berkenan hadir memadati area Muskerwil.

Tokoh yang tampak hadir pada pembukaan Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) Pertama Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur masa khidmat 2013-2018 di kursi depan, Rais Syuriyah PWNU Jatim KH Miftachul Akhyar, Ketua PWNU Jatim KH Hasan Mutawakkil Alallah (Ketua), Gubernur Jatim H Soekarwo beserta wakilnya, Saifullah Yusuf.

Pembukaan Muskerwil NU Jatim Bertabur Tokoh (Sumber Gambar : Nu Online)
Pembukaan Muskerwil NU Jatim Bertabur Tokoh (Sumber Gambar : Nu Online)

Pembukaan Muskerwil NU Jatim Bertabur Tokoh

Sementara jajaran pimpinan PPBU yang tampak hadir Ketua Majlis Pegasuh KH Hasib Wahab Chasbullah, KH Ketua Umum Yayasan M Irfan Sholeh,? Bupati Jombang Ec Nyono Suharli Wihandoko bersama wakilnya, Hj Mundjidah Wahab.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kecuali itu, sejumah pejabat di tingkat provinsi berkenan datang memenuhi undangan Muskerwil di samping sejumlah kiai dan tokoh cabang NU di tingkatan kota dan kabupaten se-Jawa Timur.

Sebenarnya, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dijadwalkan hadir. “Namun ia tengah menyiapkan acara penyambutan tamu dari Jordania yang akan berkunjung ke PBNU,” tandas Ketua PBNU Saifullah Yusuf, Selasa (25/2).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pembukaan Muskerwil berlangsung di tengah hujan cukup lebat sejak menjelang Magrib. Bahkan sejumlah pintu masuk sempat tergenang air. Rombongan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur juga harus disambut dengan payung menuju dalem kasepuhan.

“Hujan diluar perkiraan,” kata Ketua PC Fatayat NU Jombang Ema Ummiyyatul Chusnah. Ning Ema rela menunggu undangan sembari membawa payung. Pakaian sejumlah kiai dan gus di PPBU juga terlihat basah lantaran harus terlibat dalam mengatur jalan menuju dalem kasepuhan.

“Semua pimpinan daerah dan kiai diterima di sini,” tandas dr H Edy Labib Patriadin.

Namun saat pembukaan jam 19.30 WIB dimulai, hujan reda. Para undangan dan peserta Muskerwil memasuki ruangan utama. Sejumlah kiai dan tokoh memberikan sambutan dan pengarahan pada acara yang akan berlangsung hingga Kamis (27/2).

“Hadirnya para tokoh, kiai dan ulama serta pejabat merupakan kebanggan bagi pesantren kami,” tandas KH Hasib Wahab Chasbullah. (Syaifullah/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, Daerah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 10 November 2017

Ketika Syntia Berjilbab

Oleh A. Khoirul Anam

Guru besar kita ini mengaku terkejut ketika Syntia, karyawati bank swasta bersuara cantik yang menghubunginya lewat telepon itu ternyata berjilbab. Syntia bekerja di bank internasional swasta yang beraliran liberal, bukan bank syariah. Yang membuat sang guru besar terkejut sebenarnya bukan karena Syntia berjilbab, tapi karena nama "Syntia" itu. "Kalau nama Anda Nur Hasanah atau sejenisnya mungkin saya maklum," katanya.

Ketika Syntia Berjilbab (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketika Syntia Berjilbab (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketika Syntia Berjilbab

Sang guru besar melanjutkan cerita, masih soal perempuan yang menghubunginya lewat telepon. Namanya Tiara. Ia bekerja sebagai guest booker di salah satu media nasional. Ketika sang guru besar hadir memenuhi undangan sebagai narasumber, Tiara menyambutnya di loby gedung. Ternyata Tiara juga berjilbab.

Tiara bekerja di media nasional yang oleh sebagaian orang diidentikkan dengan medianya orang Katholik. Tahun 1980-an beberapa karyawan media ini mengundurkan diri karena tuntutan mereka untuk disediakan musholla di kantor tidak dikabulkan. Sekarang, bukan hanya setiap lantai kantor menyediakan tempat shalat, tapi banyak sekali wartawan dan karyawan kantornya yang lalu lalang mengenakan jilbab.

Masih soal jilbab. Orang Barat mengidentikkan jilbab sebagai urusan domestifikasi. Dengan jilbab itu perempuan dikungkung di rumah. Mungkin orang Barat melihat Saudi Arabia atau sebagian negara muslim di Timur Tengah. Tapi di Indonesia, perempuan-perempuan berjilbab mengambil banyak peran di ranah publik.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Banyak sekali perempuan Arab yang segera melepas jilbab dan berbagai penutup tubuh mereka yang membuat gerah ketika mereka berada di mobil, di pesawat, di tempat wisata, bepergian keluar daerah atau tempat lain yang sudah tidak menerapkan peraturan wajib jilbab. Di Indonesia, perempuan tetap memakai jilbab dimana pun, bahkan ketika pergi ke pasar, mall, ke Hongkong atau ke New York. Jilbab dikenakan kapan pun selama berada di tempat umum. Jilbab adalah ekspresi keislaman perempuan Indonesia, itu saja.

Tentu saja sang guru besar tidak sedang ingin membicarakan jilbab saja, tapi lebih luas soal gaya hidup Islami yang sekarang ini dipertontokan para profesional muslim di Indonesia. Bukan saja soal busana, kata "assalamualaikum" atau "alhamdulillah" dan istilah-istilah Islami lainnya juga beredar di tempat-tempat umum dan di media sosial.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Para pakar kependudukan saat ini sedang ramai membicarakan soal bonus demografi, yakni besarnya penduduk Indonesia yang berusia produktif. Ini berbeda dengan Jepang misalnya yang penduduk berusia lanjutnya besar sekali. Nah sang guru besar kita ini lebih fokus membicarakan bonus demografi muslim. Keberhasilan dakwah para penyebar Islam di Indonesia telah menyebabkan mayoritas penduduk beragama Islam, bahkan terbesar dibandingkan dengan jumlah warga muslim di berbagai negara.?

Setelah Indonesia mengalami bonus demografi, umat Islamlah sebenarnya yang mengalami bonus itu. 85 persen warga Indonesia beragama Islam dan sebagian besar sudah mengalami mobilitas sosial yang luar biasa terutama melalui jalur pendidikan, baik lewat jalur Kemendikbud atau Kemenag. Kata sang guru besar, persebaran para profesional muslim di berbagai pos penting dan berbagai bidang keahlian itu tidak bisa dihalangi oleh siapapun.

Jadi, apakah yang membuat Anda risau jadi warga muslim Indonesia, lalu membuat ribut-ribut?

Penulis adalah Dosen UNU Indonesia (Unusia) Jakarta, Kandidat Doktor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah