Tampilkan postingan dengan label Humor Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Humor Islam. Tampilkan semua postingan

Selasa, 13 Februari 2018

Siswa MA Walisongo Produksi Cairan Khusus untuk Pertanian

Jepara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Peserta didik Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan Jepara yang tergabung dalam Unit Kegiatan Siswa (UKS) Farm Agriculture memproduksi cairan khusus untuk pertanian.

Beberapa jenis cairan diproduksi dari bakteri pemacu pertumbuhan tanaman (PGPR/ plant growth-promoting rhizobacteria) akar bambu, PGPR rumput tekek-tekekan akar serabut, PGPR rumput tekek-tekekan akar gada, dan mol rebung bambu yang manfaatnya untuk mencegah penyakit akar tanaman.

Siswa MA Walisongo Produksi Cairan Khusus untuk Pertanian (Sumber Gambar : Nu Online)
Siswa MA Walisongo Produksi Cairan Khusus untuk Pertanian (Sumber Gambar : Nu Online)

Siswa MA Walisongo Produksi Cairan Khusus untuk Pertanian

Ada pula dari mol bonggol pisang dan mol buah maja untuk perangsang pertumbuhan pada fase fegetatif, mol buah-buahan untuk perangsang bunga dan buah, serta probiotik pengurai tinja untuk pengurai tinja di septitank.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Delapan jenis cairan itu dipamerkan dalam kegiatan pelatihan dan pameran yang diadakan SMK Walisongo Pecangaan, Jepara, Jawa Tengah, di halaman sekolah setempat, Kamis (27/11) pagi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sri Utami, salah satu pegiat UKS tersebut menyebut proses pembuatan cairan-cairan itu. Siswi kelas X IPA itu menguraikan pembuatan probiotik pengurai tinja yang terbuat dari gula merah, lerin (air beras) dan rumen (kotoran sapi).

Proses pembuatannya memakan waktu 2 pekan. “Rumen 20 ml dimasukkan di dalam wadah yang berisi air gula merah. Selama proses penyimpanan tidak boleh terkena sinar matahari namun botol cairan ini dikasih celah sedikit,” jelas Utami.

Manfaat cairan itu urai siswi asal desa Pancur, Mayong untuk mempercepat penguraian tinja di dalam septitank menjadi air yang diserap tanah sehingga tidak perlu repot untuk menguras.

Manfaat lain, lanjut dia, untuk meningkatkan kandungan mikro organisme pengurai di dalam tanah serta sebagai pupuk cair untuk fermentasi jerami.

Dalam setiap botol cairan dijual dengan harga berbeda. Khusus Probiotik Pengurai Tinja harganya Rp. 10.000/ mil. Lainnya, Rp.5.000 per 330 mil.

Dalam proses memproduksi mereka tidak sendirian namun didampingi pembina UKS Farm Agriculture, Saiful  Anam serta waka kesiswaan, Mukhlisin. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pondok Pesantren, Syariah, Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 02 Februari 2018

3000 Warga Cilongok Ramaikan Karnaval NU

Banyumas, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Memperingati puncak harlah IPNU-IPPNU, sebanyak 3000 warga Cilongok kabupaten Banyumas mengikuti Karnaval NU, Ahad (2/3). Mereka adalah pengurus lembaga dan dan banom NU Cilongok. Arak-arakan bergerak dari lapangan desa Pernasidi dan berakhir di lapangan kecamatan.

Selain karnaval, jajaran IPNU dan IPPNU juga mengadakan berbagai macam kegiatan seperti lomba fotografi, lomba membuat opini tentang IPNU dan IPPNU, dan potong tumpeng.

3000 Warga Cilongok Ramaikan Karnaval NU (Sumber Gambar : Nu Online)
3000 Warga Cilongok Ramaikan Karnaval NU (Sumber Gambar : Nu Online)

3000 Warga Cilongok Ramaikan Karnaval NU

Ketua PAC IPNU Cilongok Yanuar Reza Ghufroni mengatakan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap agama dan organisasi di samping bentuk pengabdian terhadap masyarakat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Tujuannya mengembangkan kemampuan diri dalam berorganisasi dan bersosialisasi dalam masyarakat serta menjalin silaturahmi antarbanom NU sehingga akan tercipta kesatuan warga NU,” terang Yanuar.

Sebagai penutup peringatan harlah tahun ini, kita mengadakan diskusi terbuka yang diikuti seluruh pengurus PAC IPNU-IPPNU dari masa ke masa, tandas Yanuar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, Ketua MWCNU Cilongok Arif Mufti mengatakan, kaderisasi merupakan hal penting yang harus dilakukan setiap banom NU terutama kalangan pelajar.

“IPNU-IPPNU merupakan kader NU di masa datang. Karenanya, kaderisasi bisa dibilang wajib,” tandas Arif. (Sudin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 31 Januari 2018

PCNU Rembang Siapkan Peringatan Hari Santri 2017

Rembang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Memperingati Hari Santri Nasional 22 Oktober 2017, Komunitas Obrolan Santri (OS) Rembang bekerjasama dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Rembang akan menggelar berbagai kegiatan.

PCNU Rembang Siapkan Peringatan Hari Santri 2017 (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Rembang Siapkan Peringatan Hari Santri 2017 (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Rembang Siapkan Peringatan Hari Santri 2017

Ketua Panitia HSN Kabupaten Rembang, Hamzah Iklil menyebutkan perayaan HSN tersebut merupakan bentuk dukungan dalam menyatukan dan mengingat kembali bahwa santri mempunyai peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, tepat 22 Oktober 1945 dimana KH Hasyim Asy’ari menyerukan resolusi jihad yang berhasil mengusir penjajah.

“Perayaan ini rencananya akan berlangsung selama dua hari, mulai Sabtu-Ahad, 21-22 Oktober berpusat  di Alun-alun Kota Rembang. Kegiatan bertemakan Santri Rembang untuk Nusantara,” kata Hamzah, Ahad (15/10).

Adapun bentuk perayaan, Hamzah menyebut sebelum hari H akan diisi Dzikir Pesisir, Pembacaan Sholawat Nariyah, Parade 1001 Rebana, dan Diskusi Kebangsaan. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Tepat di hari puncak acara akan dimeriahkan Apel Hari Santri, dan Kirab Bendera merah,” ujarnya.

Pria yang juga pengurus Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Kabupaten Rembang menuturkan momentum tersebut juga merepukan bentuk syiar dan dakwah, serta tempat berkumpul para kiai. 

“Kami ingin sekali mendatangkan warga Rembang yang sudah berkiprah di tingkat nasional untuk memberikan motivasi kepada masyarakat Rembang, khususnya para santri,” tambah Hamzah. 

Beberapa tokoh akan dihadirkan diantaranya KH Ahmad Mustofa Bisri, KHYahya Cholil Staquf, KH Abdul Ghofur Maimoen, KH M Arwani Tomafi,  M Imdadun Rahmat, Puthut EA, Maryono. Selain itu juga diundang perwakilan banom NU, para kiai, santri, dan semua warga Rembang. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Peringatan Hari Santri Rembang juga didukung Kemkominfo dan Bank BTN. (Onji/Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam, Daerah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 24 Januari 2018

LTMNU Jombang Data dan Registrasi Masjid

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Cabang Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (PC LTMNU) Jombang, pada Jum’at (31/05) melakukan penyerahan secara simbolik papan nama untuk masjid-masjid yang sudah terdaftar dalam database LTMNU.

LTMNU Jombang Data dan Registrasi Masjid (Sumber Gambar : Nu Online)
LTMNU Jombang Data dan Registrasi Masjid (Sumber Gambar : Nu Online)

LTMNU Jombang Data dan Registrasi Masjid

Acara yang berlangsung di Dusun Siwalan, Desa Mejoyolosari Gudo tersebut dihadiri oleh hampir semua perwakilan pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Jombang. Disamping itu juga tampak hadir Rais Syuriyah PCNU Jombang, KH Mujib Adnan, Ketua Tanfidziyah PCNU Jombang, KH Isrofil Amar, dan Wakil Ketua, H Edy Labib Patriadin.

Dalam sambutannya, ketua LTMNU Jombang H Ahsan Sutari menyatakan, pendataan masjid-masjid di Jombang sangat penting dilakukan.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Papan nama yang dibuat akan diberi nomor registrasi. Jadi masjid-masjid yang dibangun dan dimiliki warga NU tidak akan lagi bisa dikuasai oleh pihak lain,” kata Sutari.

Lebih lanjut, Ahsan Sutari menyampaikan, “LTMNU Jombang disamping melakukan pendataan masjid, juga berupaya memperkuat takmir dalam mengelola masjid, dengan melakukan pelatihan-pelatihan kepada takmir.”

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kami juga berupaya agar amalan-amalan ciri khas Nahdliyin tetap selalu dijaga di dalam masjid, misalnya pujian sebelum sholat fardlu, membaca usholli saat takbir, membaca qunut, wiridan setelah sholat fardlu, melakukan kegiatan diba’an, tahlilan, manaqiban dan lain-lain,” tambahnya.

Disamping acara penyerahan papan nama, pada pagi itu juga diserahakan bisyaroh bagi operator pendataan masjid-musholla yang dikelola oleh orang-orang NU se-kabupaten Jombang.?

Bisyaroh yang kami berikan tidak seberapa, hanya sebagai ganti transport dan sekedar konsumsi. Jadi bukan apa-apa jika dibandingkan dengan jerih payah para operator,” kata Sutari mengakhiri sambutannya.?

Redaktur ? ? : Mukafi Niam

Kontributor: Muslimin Abdilla

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam, Internasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 17 Januari 2018

Bondan Gunawan Dorong PMII Kembali ke NU

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Aktivis senior yang juga mantan Menteri Sekretaris Negara era Presiden KH Abdurrahman Wahid, Bondan Gunawan memberikan motivasi kepada Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) untuk menyatu kembali dalam satu organisasi Nahdlatul Ulama.

Hal itu ia sampaikan saat menyampaikan orasi di hadapan para kader PMII dalam acara peringatan hari pahlawan yang digelar Pengurus Cabang PMII Jakarta Pusat di Tugu Proklamasi, Jakarta, Rabu (12/11) malam. Ia mendorong PMII Jakpus mendukung hasil Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU 2014.

Bondan Gunawan Dorong PMII Kembali ke NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Bondan Gunawan Dorong PMII Kembali ke NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Bondan Gunawan Dorong PMII Kembali ke NU

”Sudah saatnya PMII sebagai organisasi kemahasiswaan kembali kepangkuan NU, karena apapun keputusan yang dihasilkan oleh tokoh-tokoh NU merupakan suatu bentuk perhatian orang tua terhadap anaknya. Sebab tidak bisa dipungkiri PMII lahir dari rahim NU,” tandasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Turut hadir pada acara tersebut Ketua Umum PMII DKI Jakarta, PMII Jakarta Timur, PMII Jakarta Utara, dan PMII Jakarta Selatan, serta beberapa perwakilan dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Jakarta Pusat yang secara bergantian menyampaikan orasi kebangsaan.

Peringatan hari pahlawan berlangsung khidmat, diawali dengan musikalisasi puisi, dan doa bersama. dan orasi kebangsaan.? Selain Bondan Gunawan, hadir pula menyampaikan orasi anggota Majelis Pembina Nasional PB PMII, Amsar A. Dulmanan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam kesempatan itu, Amsar mengajak seluruh kader PMII untuk memaknai kembali peringatan hari pahlawan ini. Bukan sekadar mengingat dan mengenang, tetapi menjiwai setiap perjuangan yang telah memakan ribuan jiwa yang rela mengorbankan tumpah darah mereka demi bangsa Indonesia.

”Hidup harus belajar dari masa lalu, dengannya kita akan memahami masa kini untuk membaca masa depan. Menghargai para pahlawan berarti menggali pondasi-pondasi nation building. Jadi, hiduplah untuk masa depan, dengan memahami masa kini, dan menghargai masa lalu,” tegasnya.

Ketua Pimpinan Cabang PMII Jakarta Pusat Daud Gerung mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan semangat pergerakan kader-kader PMII dalam merefleksikan dan mengenang perjuangan para pahlawan yang telah gugur membela dan mempertahankan tanah air.

“Kader PMII sudah seharusnya mampu untuk mengaktualisasikan semangat juang para pahlawan nasional, terutama kiai NU dan laskar santri sehingga apa yang telah dilakukan oleh para pendahulu dengan mudah direalisasikan demi menegakkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh bangsa Indonesia,” kata Daud. (Rico K. Sanjaya/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah PonPes, Ulama, Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 10 Januari 2018

Negara Mesti Tegas kepada Kelompok Ekstremis

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Mustasyar PBNU KH Ma’ruf Amin mendorong pemerintah untuk mengambil tindakan khusus terhadap kelompok ektremis atas nama agama atau politik. Negara, menurut Kiai Amin, tidak boleh bersikap abai terhadap mereka yang melanggar komitmen kebangsaan. Pasalnya, negara ini memiliki prinsip-prinsip dasar yang mesti dipatuhi setiap warga di Indonesia.

Kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Gedung PBNU jalan Kramat Raya nomor 164, Selasa (22/7), Kiai Ma’ruf menyebut tahapan sikap negara. Pertama, negara perlu kembali mengingatkan mereka bahwa kita menyepakati etika dan komitmen berbangsa.

Negara Mesti Tegas kepada Kelompok Ekstremis (Sumber Gambar : Nu Online)
Negara Mesti Tegas kepada Kelompok Ekstremis (Sumber Gambar : Nu Online)

Negara Mesti Tegas kepada Kelompok Ekstremis

Negara antara lain mendorong dialog-dialog kebangsaan. Mereka, Kiai Ma’ruf melanjutkan, mesti diberi tahu bahwa di dalam negara ada etika dan konsensus bernegara yang harus dipenuhi. Kalau ada perbedaan pandangan sejauh itu di dalam koridor, saya kira tidak ada masalah. Tetapi kalau sudah di luar koridor, negara harus memperingatkan dan mengambil tindakan terhadap mereka.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Empat pilar ini konsensus kita bersama. Sejauh mereka berbeda dalam implementasi, kita bisa berdialog. Tetapi kalau sifatnya menggungat empat pilar, ini sudah pelanggaran konsensus. Negara berkewajiban untuk mengambil pendekatan tertentu,” tegas Kiai Ma’ruf.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kita mempunyai Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI sebagai acuan hidup bersama di Indonesia. Kalau mereka melanggar komitmen itu, tentu negara harus menggunakan haknya, bertindak. Negara mesti tegas, tandas Kiai Ma’ruf. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam, Kajian Sunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Belum Ada Bukti Narkoba Masuk Pondok Pesantren

Mataram, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Komisi VI DPRD NTB, TGH. Muharrar mengatakan, hingga kini belum ada bukti narkoba sudah masuk sampai ke pondok pesantren.

"Memang dalam beberapa tahun terakhir ada sinyalemen bahwa narkoba tidak saja merambah masyarakat perkotaan dan desa tetapi juga sudah masuk pondok pesantren," katanya menjawab pertanyaan berkaitan dengan isu Narkoba masuk pondok pesantren di Mataram, Rabu.

"Boleh saja orang mensinyalir narkoba masuk pondok pesantren, tetapi mana buktinya, dan kita akan jamin Narkoba tidak akan masuk pondok pesantren," katanya.

Belum Ada Bukti Narkoba Masuk Pondok Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Belum Ada Bukti Narkoba Masuk Pondok Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

Belum Ada Bukti Narkoba Masuk Pondok Pesantren

Untuk menjaga narkoba masuk pondok pesantren perlu adanya seleksi yang ketat bagi calon santri dari luar daerah yang akan belajar di pondok pesantren di NTB, hal itu dimaksudkan untuk menghidari peredaran dan pemakaian narkoba. Bila perlu jika calon santri tersebut meragukan dilakukan tes urine untuk mengetahui apakah dia pengguna narkoba atau tidak.

Muharrar yang juga pimpinan pondok pesantren Nurul Hakim, Kediri, Lombok Barat mengatakan, beberapa tahun lalu pihaknya pernah mendengar dijumpai salah satu pondok pesantren di daerah itu yang santrinya pemakai narkoba.

Ternyata setelah ditelusuri santri tersebut berasal dari luar daerah dan dia memang sudah kecanduan, santri pemakai narkoba tersebut setiap kali minta izin keluar ternyata dia keluar untuk mengisap narkoba. "Setelah diketahui, pimpinan pondok pesantren tempat santri itu belajar segera membuat kebijakan dan mengeluarkan santri tersebut dari pondok pesantren," katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Wakil Gubernur NTB  Drs. H.B Thamrin Rayes pada pembukaan Sambung Rasa Pondok Pesantren Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan LSM dalam menangani Narkoba dan Seks Bebas dan HIV/AIDS bebeberapa waktu lalu mengatakan, sejak Januari hingga Desember 2006 ditemukan tiga orang ibu rumahtangga dinyatakan HIV positif, sehingga kini jumlah penderita HIV di daerah menjadi 42 orang.

"Dengan jumlah kasus HIV bertambah menjadi 42 orang, maka itu sebuah angka yang mengkhawatirkan sekaligus memprihatinkan" katanya.

Sedangkan jumlah kasus AIDS pada periode yang sama tahun 2006 hanya satu kasus, sehingga jumlah kasus AIDS secara keseluruhan di NTB bertambah menjadi 19 orang.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pemerintah tidak akan mampu menanggulangi masalah tersebut jika tidak mendapat dukungan dari segenap elemen masyarakat, itu merupakan tanggungjawab bersama, kata Wagub yang juga Ketua Badan Narkotika Propinsi (BNP) NTB.

"Untuk itu para tokohagama dan masyarakat hendaknya harus perlu menyamakan persepsi mengenai penanggulangan Narkoba, Seks dan HIV/AIDS mengingat mereka berada pada posisi penting dan strategis," katanya. (ant/mad)

 

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pesantren, Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 03 Januari 2018

NU Mengutamakan Ibadah daripada Akal

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam menentukan awal awal bulan Qamariyah atau Hijriyah, khususnya awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah, NU mendasarkan pada ruyatul hilal bil fi’li atau biasa dikenal dengan rukyah yakni melihat bulan dengan mata kepala, sesuai dengan perintah Nabi Muhammad SAW. Adapun hisab atau perhitungan menurut cara ilmu pengetahuan (astronomi) hanya berfungsi sebagai pembantu belaka.

Prinsip NU ini dikenal dengan ta’abbudiy (ibadah atau mengabdi) atau taqdiimut ta’abbud ‘alat-ta’aqqul (mendahulukan ibadah dari akal) atau ikmaalut-ta’abbud bit-ta’aqqul (menyempurnakan ibadah dengan akal).

“Ketika Rasulullah memerintahkan untuk mengadakan observasi atau melihat bulan untuk menentukan awal bulan ya kita lakukan dengan maksud ta’abbudy itu. NU tidak berdasarkan hisab, karena tak ada perintahnya secara eksplisit,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama KH Ghozali Masroeri, di Jakarta, Selasa (17/10). Bukan berarti tidak menghargai ilmu pengetahuan, prinsip di atas menempatkan ilmu pengetahuan hanya sebagai alat bantu dalam melaksanakan ibadah atau pengabdian kepada Allah SWT. Dalam penentuan awal bulan Hijriyah, hisab dapat menjadi pemandu umat Islam dalam melakukan rukyah.

NU Mengutamakan Ibadah daripada Akal (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Mengutamakan Ibadah daripada Akal (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Mengutamakan Ibadah daripada Akal

“Itu namanya menyempurnakan nilai ibadah dengan menggunakan akal,” kata Kiai Ghozali Masroeri. “Sama saja ketika dalam shalat kita diperintahkan untuk menghadap kiblat, maka umat Islam tidak bisa tidak harus menghadap kiblat. Akan tetapi dalam menyempurnakan arah kiblat sehingga tidak menyimpang satu serajat sekalipun perlu digunakan ilmu hisab.”

Kiai Ghozali Masroeri menambahkan, sikap mengutamakan ibadah itu perlu ditekankan, karena saat ini, katanya, di kalangan anak muda shalat semata-mata didefinisikan sebagai sebuah alat untuk mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Ada yang berpendirian bahwa shalat tidak harus memakai cara-cara yang diajarkan Nabi. “Ini namanya mendahulukan akal dari pada ibadah,” katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Akhirnya, Al-Qur’an dan Hadits justru malah dilupakan. Dalam konteks penentuan awal bulan Hijriyah, kata Kiai Ghozali Masroeri, sikap memaksakan hisab sebagai satu-satunya alat untuk menentukan awal bulan dengan tanpa melakukan rukyah sebenarnya telah mengingkari perintah Nabi. (nam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam, Habib PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 23 Desember 2017

Menag: Kiai Perlu Terapkan Manajemen Suksesi Kepemimpinan di Pesantren

Semarang,PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Para kiai yang mengasuh pondok pesantren, pastilah sebagai pemegang otoritas penuh atas pondoknya. Tanggung jawabnya sebagai pemimpin bersifat hampir absolut karena ia sendirilah pemilik pesantren. Hal itu memang menjadi ciri khas pesantren dan telah berlangsung beratus tahun berjalan.

Demikian disampaikan Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifudin dalam pidato pembukaan Halaqoh Pengembangan Leadership Pimpinan Pondok Pesantren se-Jawa Tengan di Hotel Aston Semaran, Sabtu (13/6).

Kewenangan tunggal pada kiai, sering kali menimbulkan masalah ketika sang pengasuh pesantren berhalangan tetap semisal sakit atau wafat. Banyak kejadian pesantrennya menjadi redup bahkan bubar karena tidak ada yang menggantikan peran sang kiai.

Menag: Kiai Perlu Terapkan Manajemen Suksesi Kepemimpinan di Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Menag: Kiai Perlu Terapkan Manajemen Suksesi Kepemimpinan di Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

Menag: Kiai Perlu Terapkan Manajemen Suksesi Kepemimpinan di Pesantren

Karena itulah pesantren perlu menerapkan sebuah sistem yang memungkinkan kiai tidak memegang kendali penuh dalam semua urusan pesantren. Harus ada distribusi kewenangan, agar yang bekerja dalam pesantren adalah sistem pendidikan dengan segala perangkat spesialnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dengan kata lain, kiai perlu mendelegasikan sebagian tanggung jawabnya kepada beberapa orang untuk menjalankan program pesantren, sehingga semisal sang kiai bepergian dalam waktu cukup lama, atau bahkan meninggal dunia, pesantren tetap eksis dan tidak kehilangan santri.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kami di Kementrian Agama terus berupaya mengembangkan pondok pesantren di Indonesia agar bisa tetap lestari sebagai sebuah lembaga pendidikan keagamaan. Karena itu jangan sampai ada pesantren yang redup atau tutup karena ditinggal pergi kiai,” tuturnya di hadapan pimpinan pondok pesantren se-Jawa Tengah. ?

Menag mengajak masyarakat pesantren untuk responsif terhadap perkembangan globalisasi, salah satunya pada aspek leadership dan manajemen. Menurutnya, halaqoh tersebut bukan memberi “pelatihan kepemimpinan” kepada para kiai. Tetapi mendiskusikan perlunya menerapkan manajemen suksesi dalam kepemimpinan di pondok pesantren.

“Para kiai itu para pemimpin yang sangat terhormat. Kiai adalah panutan umat, mana berani saya melatih kiai. Halaqoh ini untuk mendiskusikan perlunya manajemen dalam pesantren,” tuturnya dibumbui nada canda. ?

Dikatakan Menag, kontribusi pesantren terhadap bangsa sangat besar, bahkan sejak zaman pra kemerdekaan. Keberadaan lembaga pendidikan pesantren sebagai jantung pendidikan keagamaan yang sudah berkontribusi besar bagi negeri tercinta.

Ia ceritakan, buku KH Saifuddin Zuhri (alm) yang berjudul “Guruku? Orang-Orang? dari Pesantren”. Di buku karya ayahnya sendiri yang pernah jadi Menteri Agama, itu berisi catatan perjuangan pesantren dalam membangun bangsa.

Selain itu, tutur? dia, pada 1978-1980 an, muncul gerakan pesantren yang dimotori oleh KH Abdurrahman Wahid yang berupaya memperkenalkan pesantren hingga ke dunia luar. “Saya termasuk yang ikut dalam kumpulan itu,” kata Menag.

Didampingi Setditjen Pendis Ishom Yusqi, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Mubarok, dan Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah Ahmadi,? Menag menyampaikan pentingnya up date managemen pesantren karena dinamika masyarakat begitu tinggi.

Menurutnya,? keluarga besar pesantren harus bisa merespon ekspektasi atau harapan masyarakat yang terus berkembang seiring perubahan zaman.

“Apa pun coraknya, pengembangan managemen pesantren sangat penting, karena tantangan itu juga semakin kompleks,” jelasnya.

Siapkan Regulasi

Dalam sambutannya Menag mengapresiasi pondok pesantren sebagai jantungnya pendidikan di? Indonesia, dan merupakan sistem pendidikan Islam terbaik yang juga diakui oleh ulama di dunia.? ? Ia katakan, sejarah membuktikan peran besar pesantren merebut kemerdekaan dan mendirikan negara Indonesia.

“Pesantren merupakan sebuah kekuatan dalam melawan penjajah” ungkapnya.

Tetapi dalam perkembangannya pesantren tidak bisa lepas dari problem, salah satunya tamatan pesantren tidak bisa diterima oleh dunia kerja hanya karena ijazanya tidak sama dengan pendidikan formal

Maka? dari itu Kemenag membuat satu kebijkanan yang bertujuan untuk mengembangkan pesantren baik dalam segi manajerial maupun penyetaraan. Baik dalam segi legalitas serta kemampuan lulusan pesantren itu sendiri.

Sekarang, lanjut Menag, Kementerian Agama terus berupaya menyiapkan regulasi agar lulusan pesantren tetap bisa melanjutkan penddikan yang lebih tinggi, agar bisa menghadapi tantangan globalisasi yang semakin kompleks.

Ia pun mengajak para kiai, ustad dan para santri untuk menguasai teknologi informasi. Konten internet perlu dipenuhi oleh ajaran para kiai dan karenanya santri harus aktif mengisi dunia maya dengan aneka keilmuan pesantren.

Lukman Hakim berharap halaqah tersebut bisa menghasilkan rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti masyarakat pesantren dalam merespon dan mengantisipasi perkembangan globalisasi. Ia katakan, pemerintah akan terus berupaya bekerjasama dengan pesantren dalam membangun Indonesia.

Sebelumnya, Sesditjen Pendis? Ishom Yusqi dalam sambutannya mewakili Dirjen Pendis menyampaikan, bahwa pelaksanaan halaqah ini diikuiti oleh 169 peserta yang terdiri dari pimpinan ponpes, serta para kiai dan ustaz.

Acara dimaksudkan sebagai wahana silaturahim para pimpinan pondok pesantren, tempat bermusyawarah untuk pengembangan pendidikan dan kemandirian di masa mendatang, serta pengembangan tatakelola pondok pesantren.

Hadir dalam acara tersebut Rais Syuriyah PWNU Jateng KH Ubaidullah Sodaqoh dan Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng Abu Hapsin beserta jajarannya, ketua Rabithah Maahid Islamiyah (RMI) Jateng Gus Abdul Ghaffar Razin dan sejumlah pengurus lembaga lajnah dan badan otonom NU Jawa Tengah. (Ichwan/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaSantri, Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 18 Desember 2017

Peduli Kespro Pelajar, IPPNU Kabupaten Cirebon Gandeng Dinkes Kabupaten

Cirebon, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Kabupaten Cirebon mendatangi kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon. Pelajar putri NU ini merintis kerja sama dengan dinas terkait dalam menyosialisasikan peraturan daerah terkait kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah di Cirebon.

Peraturan daerah (perda) terkait kespro menyebutkan bahwa "Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan tertera dalam pasal 15 ayat 1 point (g) tentang kesehatan reproduksi dan point (i) tentang kesehatan sekolah tahun 2016.

Peduli Kespro Pelajar, IPPNU Kabupaten Cirebon Gandeng Dinkes Kabupaten (Sumber Gambar : Nu Online)
Peduli Kespro Pelajar, IPPNU Kabupaten Cirebon Gandeng Dinkes Kabupaten (Sumber Gambar : Nu Online)

Peduli Kespro Pelajar, IPPNU Kabupaten Cirebon Gandeng Dinkes Kabupaten

IPPNU Cirebon bersama jaringan Kabupaten Cirebon untuk kemanusiaan seperti Fahmina, KOPRI, Woman Crisis Center Balqis telah mengupayakan masuknya kesehatan reproduksi (informasi tentang kesehatan reproduksi ke sekolah-sekolah yang ada di Cirebon).

Ketua IPPNU Kabupaten Cirebon Nurjannah mengatakan bahwa segmentasi IPPNU adalah pelajar-pelajar di tingkat sekolah atau pesantren (pimpinan komisariat), tingkat kecamatan (pimpinan anak cabang), maupun tingkat desa (pimpinan ranting). Di samping itu, IPPNU juga mengarahkan fokus pada dunia pelajar baik di bidang agama, pendidikan,? seni budaya, maupun bidang kesehatan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Dengan keterlibatan IPPNU dalam menyosialisasikan informasi penting mengenai kesehatan reproduksi ini, remaja dan pelajar-pelajar yang ada di Cirebon lebih memahami dan sadar akan pentingnya pengetahuan tentang reproduksi," harap Jannah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Eni mengapresiasi kunjungan pihak IPPNU.

"Kami sangat senang adik-adik IPPNU mau membantu sosialisasi tentang kesehatan reproduksi ke sekolah-sekolah. Insyaallah kami dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon akan membantu pihak IPPNU dengan memfasilitasi keperluan dalam menyosialisasikan informasi penting ini,” pungkasnya. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah PonPes, Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 13 Desember 2017

PBNU Minta Semua Bertanggung Jawab Soal Keterlambatan UN

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sekretaris Jenderal PBNU H Marsudi Syuhud menyatakan keprihatinannya atas karut-marutnya pelaksanaan Ujian Nasional (UN) dan meminta semua pihak yang terkait bertanggung jawab atas permasalahan ini.?

PBNU Minta Semua Bertanggung Jawab Soal Keterlambatan UN (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Minta Semua Bertanggung Jawab Soal Keterlambatan UN (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Minta Semua Bertanggung Jawab Soal Keterlambatan UN

“Sebaiknya tidak mencari kambing hitam dengan hanya menyalahkan satu pihak, tetapi bagaimana menyelesaikan persoalan ini tanpa politisasi,” katanya.

Marsudi, setuju dengan pendapat Taufik Kiemas bahwa Mendikbud M Nuh tidak perlu mundur dari jabatannya, karena kendala yang dialami merupakan kendala teknis.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Untuk itu, perlu didalami persoalannya dan diinvestigasi secara menyeluruh sehingga diperoleh hasil yang komprehensif,” tuturnya.?

Ia juga menyoroti kenapa anggaran untuk pencetakan naskah Ujian Nasional baru disetujui pada 22 Februari 2013, yang merupakan waktu yang sudah sangat mepet, sementara proses tender percetakan juga baru boleh dilakukan setelah anggaran keluar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Hal-hal seperti ini harus ditelusuri sampai ke DPR yang memberikan persetujuan anggarannya,” tandasnya.

Penulis: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 09 Desember 2017

Warga Mojokerto Padati Haul ke-13 KH Basyarudin Ismail

Mojokerto, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Haul ke-13 pendiri pesantren Darul Hikmah KH Basyarudin Ismail, sekaligus tokoh agama dan masyarakat Mojokerto, diikuti ribuan masyarakat dan santri Mojokerto, Rabu (14/5). Sejak pagi kompleks pesantren di Kedungmaling kecamatan Sooko, Mojokerto, sejumlah kegiatan digelar seperti khotmil Qur’an, tahlil, dan istighotsah.

Warga Mojokerto Padati Haul ke-13 KH Basyarudin Ismail (Sumber Gambar : Nu Online)
Warga Mojokerto Padati Haul ke-13 KH Basyarudin Ismail (Sumber Gambar : Nu Online)

Warga Mojokerto Padati Haul ke-13 KH Basyarudin Ismail

Tampak hadir dalam haul ini pengasuh pesantren Tahfidzul Qur’an kota Mojokerto KH Hafidz. Haul ini ditutup dengan taushiyah yang disampaikan Rais Syuriyah PCNU Mojokerto KH Chusain Ilyas.

“Kegiatan semacam ini rutin diselenggarakan setiap tahun. Tahun ini sengaja digelar agak berbeda dan lebih meriah tanpa meninggalkan esensi haul,” kata ketua panitia haul Rianto.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Masih menurut Rianto, haul tahun-tahun sebelumnya biasanya diperingati para santri yang berjumlah ratusan. Sedangkan tahun ini haul juga melibatkan ribuan warga Mojokerto yang turut mendoakan almarhum.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

KH Basyarudin Ismail adalah seorang yang gigih menyebarkan Islam di Mojokerto khususnya di kawasan Sooko. Ia tokoh yang disegani masyarakat.

Sementara alumni pesantren Darul Hikmah Adam Faisal mengatakan, ketika para tokoh dan ulama masih berdebat perihal sekolah formal di pesantren, Kiai Basyarudin menjadi orang pertama di Mojokerto yang mengawali pendirian pendidikan formal mulai sekolah dasar hingga aliyah.” (Iqbal/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam, Olahraga, Tegal PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 06 Desember 2017

Enam Syarat Sah Pelaksanaan Shalat Jum’at

Seperti ibadah-ibadah lainnya, shalat jum’at memiliki beberapa ketentuan atau syarat keabsahan yang harus dipenuhi. Sekiranya tidak terpenuhi, maka shalat jum’at dihukumi tidak sah. Berikut ini adalah syarat-syarat sah pelaksanaan shalat jum’at:

Pertama, shalat jum’at dan kedua kutbahnya dilakukan di waktu zhuhur. Hal ini berdasarkan hadits:

Enam Syarat Sah Pelaksanaan Shalat Jum’at (Sumber Gambar : Nu Online)
Enam Syarat Sah Pelaksanaan Shalat Jum’at (Sumber Gambar : Nu Online)

Enam Syarat Sah Pelaksanaan Shalat Jum’at

? ? ? ? ? ? ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Sesungguhnya Nabi Saw melakukan shalat jum’at saat matahari condong ke barat (waktu zhuhur)”. (HR.al-Bukhari dari sahabat Anas).

Maka tidak sah melakukan shalat jum’at atau khutbahnya di luar waktu zhuhur. Bila waktu Ashar telah tiba dan jamaah belum bertakbiratul ihram, maka mereka wajib bertakbiratul ihram dengan niat zhuhur. Apabila di tengah-tengah melakukan shalat jum’at, waktu zhuhur habis, maka wajib menyempurnakan jum’at menjadi zhuhur tanpa perlu memperbaharui niat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Syekh Habib Muhammad bin Ahmad al-Syathiri mengatakan:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Apabila waktu zhuhur menyempit, maka wajib melakukan takbiratul ihram dengan niat zhuhur. Apabila waktu zhuhur keluar sementara jamaah berada di dalam ritual shalat jum’at, maka mereka wajib menyempurnakannya menjadi shalat zhuhur tanpa mengulangi niat”. (Syekh Habib Muhammad bin Ahmad al-Syathiri, Syarh al-Yaqut al-Nafis, hal.236)

Kedua, dilaksanakan di area pemukiman warga.

Shalat jum’at wajib dilakukan di tempat pemukiman warga, sekiranya tidak diperbolehkan melakukan rukhsah shalat jama’ qashar di dalamnya bagi musafir. Tempat pelaksanaan jum’at tidak disyaratkan berupa bangunan, atau masjid. Boleh dilakukan di lapangan dengan catatan masih dalam batas pemukiman warga.

Syekh Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali mengatakan:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Jum’at tidak disyaratkan dilakukan di surau atau masjid, bahkan boleh di tanah lapang apabila masih tergolong bagian daerah pemukiman warga. Bila jauh dari daerah pemukiman warga, sekira musafir dapat mengambil rukhshah di tempat tersebut, maka jum’at tidak sah dilaksanakan di tempat tersebut”. (al-Ghazali, al-Wasith, juz.2, hal.263, [Kairo: Dar al-Salam], cetakan ketiga tahun 2012).

(Baca juga: Shalat Jum’at di Perkantoran)

Ketiga, rakaat pertama jum’at harus dilasanakan secaraberjamaah.

Minimal pelaksanaan jamaah shalat jum’at adalah dalam rakaat pertama, sehingga apabila dalam rakaat kedua jamaah jum’at niat mufaraqah (berpisah dari Imam) dan menyempurnakan jum’atnya sendiri-sendiri, maka shalat jum’at dinyatakan sah.

Keempat, jamaah shalat jum’at adalah orang-orang yang wajib menjalankan jum’at.

Jamaah jum’at yang mengesahkan jum’at adalah penduduk yang bermukim di daerah tempat pelaksanaan jum’at. Sementara jumlah standart jamaah jum’at adalah 40 orang menghitung Imam menurut pendapat kuat dalam madzhab Syafi’i. Menurut pendapat lain cukup dilakukan 12 orang, versi lain ada yang mencukupkan 4 orang.

Al-Jamal al-Habsyi sebagaimana dikutip Syekh Abu Bakr bin Syatha mengatakan:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Berkata Syekh al-Jamal al-Habsyi; Bila orang awam mengetahui di dalam hatinya bertaklid kepada ulama dari ashab Syafi’i yang mencukupkan pelaksanaan jum’at dengan 4 atau 12 orang, maka hal tersebut tidak masalah, karena tidak ada kesulitan dalam hal tersebut”. (Syekh Abu Bakr bin Syatha, Jam’u al-Risalatain, hal.18).

Tidak termasuk jamaah yang mengesahkan jum’at yaitu orang yang tidak bermukim di daerah pelaksanaan jum’at, musafir dan perempuan, meskipun mereka sah melakukan jum’at.

Kelima, tidak didahului atau berbarengan dengan jum’at lain dalam satu desa

Dalam satu daerah, shalat jum’at hanya boleh dilakukan satu kali. Oleh karenanya, bila terdapat dua jum’atan dalam satu desa, maka yang sah adalah jum’atan yang pertama kali melakukan takbiratul ihram, sedangkan jum’atan kedua tidak sah. Dan apabila takbiratul ihramnya bersamaan, maka kedua jum’atan tersebut tidak sah.

Hal ini bila tidak ada kebutuhan yang menuntut untuk dilaksanakan dua kali. Bila terdapat hajat, seperti kedua tempat pelaksanaan terlampau jauh, sulitnya mengumpulkan jamaah jum’at dalam satu tempat karena kapasitas tempat tidak memadai, ketegangan antar kelompok dan lain sebagainya, maka kedua jum’atan tersebut sah, baik yang pertama maupun yang terakhir.

Syekh Abu Bakr bin Syatha’ mengatakan:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Kesimpulannya, sulitnya mengumpulkan jamaah jum’at yang memperbolehkan berbilangannya pelaksanaan jum’at adakalanya karena faktor sempitnya tempat, pertikaian di antara penduduk daerah atau jauhnya tempat sesuai dengan syaratnya”. (Syekh Abu Bakr bin Syatha, Jam’u al-Risalatain, hal.4).

(Baca: Dua Shalat Jum’at dalam Satu Komplek)

Keenam, didahului kedua khutbah.

Sebelum shalat jum’at dilakukan, terlebih dahulu harus dilaksanakan dua khutbah. Hal ini berdasarkan hadits Nabi:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Rasulullah Saw berkhutbah dengan berdiri kemudian duduk, kemudian berdiri lagi melanjutkan khutbahnya”. (HR. Muslim).

(Baca: Kenapa Khutbah Jumat Didahulukan Dibanding Shalatnya?)

Demikianlah syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam menjalankan shalat jum’at. Semoga bermanfaat. (M. Mubasysyarum Bih)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, News, Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 29 November 2017

Kembangkan Kemampuan Menulis, Pelajar NU Jepang Terbitkan Buletin

Kudus, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Membincang berita palsu (hoaks) yang kian marak menjadi salah satu alasan IPNU-IPPNU Desa Jepang, Kecamatan Mejobo, Kudus, Jawa Tengah untuk menyajikan konten fakta melalui buletin. 

Usai lulus dari LDJ (Latihan Dasar Jurnalistik) yang diadakan PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, yakni Inayatun Nimah, Zahra, dan Alya Yusrul Hana berkomitmen untuk istiqamah menulis di buletin yang digagas para Pelajar NU Desa Jepang.

Kembangkan Kemampuan Menulis, Pelajar NU Jepang Terbitkan Buletin (Sumber Gambar : Nu Online)
Kembangkan Kemampuan Menulis, Pelajar NU Jepang Terbitkan Buletin (Sumber Gambar : Nu Online)

Kembangkan Kemampuan Menulis, Pelajar NU Jepang Terbitkan Buletin

Dari artikel, cerpen dan berita, mereka menyempatkan waktu untuk menulis dari kesibukan sekolah disela-sela pemadatan pra-ujian nasional tahun depan yang tinggal menghitung bulan.

Bahkan di antara mereka dengan lugas menginisiasi untuk membuat tulisan yang nantinya akan menjadi suguhan bacaan bagi masyarakat Desa Jepang. Hingga akhirnya mereka bertiga mendapat partner yang jelas dan mau membudayakan literasi yang santun di antaranya, Ulul, Budi, Ilan, Alfika, Rizqi, Ridwan, dan Irfan.

Mereka dari berbagai latar belakang sekolah di Kabupaten Kudus yaitu dari SMP, MTs, SMK dan MA. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ina, Pemimpin Redaksi Buletin Pelajar NU Desa Jepang menjelaskan, pihaknya saling bekerja sama untuk menerbitkan sebuah bacaan, dan tercetuslah Buletin perdua bulan sekali yang akan terbit turut menghiasi informasi yang jelas bagi warga Desa Jepang.

"Untuk itu, kami juga bekerja sama dengan yayasan yatim piatu Al-Kamal  NU Jepang yang sudah berkiprah puluhan tahun dalam ngerumat anak-anak yatim piatu hingga membiayai sekolah mereka," ujar Ina.

Lebih lanjut Ina mengungkapkan, sebagai generasi yang akan mebawa ke mana arah negeri ini berlaju, para pelajar juga harus sadar betapa pentingnya dunia literasi. Karena tanpa literasi, bangsa Indonesia akan lebih ketinggalan jauh dari negara-negara dengan minat baca yang hanya berapa kian persen.

"Ketika banyak peluang di depan kita  untuk menulis, kenapa tidak kita mulai sekarang untuk lebih giat membaca dan menulis," jelasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Rencananya, pertengahan November buletin yang kami namai Buletin Al-Kamal ini akan beredar dan menjadi suguhan bacaan bagi masyarakat Desa Jepang," tukasnya. (Fakhrudin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 24 November 2017

NU Sumenep Gelar Pelatihan Penguatan Kelembagaan

Sumenep, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sebanyak 100 warga nahdliyin mengikuti Pelatihan Penguatan Kelembagaan Nahdlatul Ulama (NU), Sabtu-Senin (23-25/12). Kegiatan tersebut diikuti 4 MWCNU, yakni dari Kecamatan Gapura, Dungkek, Batang-Batang, dan Batuputih, bertempat di kantor MWCNU Gapura.

NU Sumenep Gelar Pelatihan Penguatan Kelembagaan (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Sumenep Gelar Pelatihan Penguatan Kelembagaan (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Sumenep Gelar Pelatihan Penguatan Kelembagaan

Selama tiga hari, mereka bakal digembleng dengan lima materi terkait dengan penguatan kelembagaan dan administrasi MWCNU, khususnya di Kabupaten Sumenep.

Sekretaris MWCNU Gapura Khairul Umam menegaskan, tujuan diadakannya acara pelatihan tersebut ialah untuk memperkuat struktural dan manajemen MWC NU dan seluruh Banomnya, "setelah acara ini semoga struktual NU lebih solid, dan manajemen semakin kuat," ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Wafi, perwakilan MWCNU Timur Daya. Menurutnya, lembaga NU harus tertata rapi dalam hal pengadministrasian, karena dalam hal administrasi, NU saat ini sudah berbeda dengan yang dulu.

"Dulu, ketika ada acara, pengurus NU cukup menyampaikan undangan melalui lisan, akan tetapi sekarang sudah harus memakai surat-menyurat. Jadi administrasinya harus tertata rapi," jelasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dia menambahkan, sekarang sudah banyak ormas yang dulunya tidak mau terhadap tahlil dan sebagainya, kini sudah mulai setuju terhadap adanya tahlil dan bahkan sudah mempraktikkan, secara amaliyah mereka sudah agak sama dengan tradisi NU, akan tetapi mereka cenderung menyempal dari AD/ART NU yang telah ditentukan, mereka hanya akan merongrong-rong persatuan dan kesatuan Nahdlatul Ulama.

"Ormas-ormas yang tidak mau bertahlil, kini mereka sekarang sudah mulai bertahlil juga, mereka sudah mirip dengan tradisi kita, tapi mereka tidak menerapkan AD/ART NU yang sudah ada, oleh karenanya di acara pelatihan akan ada materi yang khusus menjelaskan tentang AD/ART NU," ujarnya. (Hairul Anam/Fathoni)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam, Syariah, Sunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 17 November 2017

Pemuda NU Berperan Baik di Pemilukada Waykanan

Waykanan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Gerakan Pemuda Ansor adalah anak sulung Nahdlatul Ulama (NU). Menuju pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah 9 Desember 2015, PC GP Ansor Waykanan Lampung berpartisipasi mensukseskan pesta demokrasi yang akan dilakukan serentak tersebut.

Di Waykanan, Pemilukada diikuti Bustami Zainudin dan Adinata (Adin Bustami) diusung PDI Perjuangan, Gerindra, PKB, dan Nasdem, serta Raden Adipati Surya dan Edward Anthony (Berani) diusung Demokrat, PAN, Hanura dan PKS.

Pemuda NU Berperan Baik di Pemilukada Waykanan (Sumber Gambar : Nu Online)
Pemuda NU Berperan Baik di Pemilukada Waykanan (Sumber Gambar : Nu Online)

Pemuda NU Berperan Baik di Pemilukada Waykanan

"Foto selfie anti golput, tolak politik uang, dan seruan-seruan pada masyarakat untuk nyoblos saya rasa merupakan peran cukup baik organisasi kepemudaan dalam mensosialisasikan pemilihan kepala daerah," ujar Koordinator Relawan Demokrasi Waykanan Anton Heri, di Blambangan Umpu, Jumat (4/12).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Warga Kecamatan Negeri Agung yang pada 2013-2015 menjadi Ketua Keluarga Besar Mahasiswa Kabupaten Waykanan itu menegaskan, ikhtiar Gerakan Pemuda Ansor berdampak positif sehubungan mengajak masyarakat mengggunakan hak pilihnya pada Rabu, 9 Desember 2015.

“Itu penting karena mengajak masyarakat tidak golput, tahu dan sadar akan pentingnya menggunakan suara mereka," ujar Presiden BEM FH Universitas Bandar Lampung 2013-2014 itu pula.

Senada Anton Heri, Mahmud, warga Dusun Sumber Agung, Kampung Negeri Baru Kecamatan Blambangan Umpu menilai, partisipasi Pemuda Ansor dalam Pilkada sangat baik, bagus dan membawa dampak positif serta sangat diperlukan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Kalau bisa semua organisasi kepemudaan yang ada di Waykanan ini berpartisipasi memajukan daerah, salah satunya dengan berpartisipasi mensukseskan Pemilukada ini," paparnya.

Sebagaimana Mahmud, Neliyati, warga Kampung Baradatu juga berharap organisasi kepemudaan di Waykanan layak berpartisipasi aktif dalam mensosialisasikan pemilu damai dan memberikan maslahat terhadap masyarakat. "Kegiatan-kegiatan GP Ansor terkait Pilkada bagus dan positif sekali," kata Neli.

Dalam sejumlah acara, Gerakan Pemuda Ansor di daerah berada di Selatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur Provinsi Sumatera Selatab itu mengajak masyarakat untuk tidak golput serta menolak politik uang. (Disisi Saidi Fatah/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahlussunnah, Pertandingan, Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 13 November 2017

Maulid, Ratusan Siswa MI Ihyauddiniyah Dikenalkan Tradisi NU Sejak Dini

Probolinggo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Madrasah Ibtida’iyah (MI) Ihyauddiniyah di Desa Duren Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo memperingati maulid Nabi Muhammad SAW, Ahad (25/12) malam. Kegiatan ini diikuti oleh ratusan siswa didampingi para orang tuanya.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini diisi dengan Safari Maulid Riyadlah 40 hari Al Waly. Acara ini dihadiri penceramah Pengasuh Pesantren Zainul Hasan KH Hasan Ahsan Malik selaku Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kota Kraksaan.

Maulid, Ratusan Siswa MI Ihyauddiniyah Dikenalkan Tradisi NU Sejak Dini (Sumber Gambar : Nu Online)
Maulid, Ratusan Siswa MI Ihyauddiniyah Dikenalkan Tradisi NU Sejak Dini (Sumber Gambar : Nu Online)

Maulid, Ratusan Siswa MI Ihyauddiniyah Dikenalkan Tradisi NU Sejak Dini

“Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW ini dilakukan dalam rangka agar para siswa MI Ihyauddiniyah maupun masyarakat mampu meneladani perjuangan dan sikap yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Sehingga nantinya mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Kepala MI Ihyauddiniyah Siti Nur Tamami.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW ini juga diisi dengan sejumlah lomba yang diikuti oleh seluruh siswa PAUD, RA, MI dan MTs Ihyauddiniyah. Di antaranya, lomba menghafal Asmaul Husna dengan artinya, menghafal tokoh NU dan mewarnai kaligrafi NU oleh siswa PAUD.

Selanjutnya, lomba menghafal Asmaul Husna dengan artinya, menghafal tokoh NU, mewarnai kaligrafi NU, dan lomba cerdas tangkas oleh siswa RA. Kemudian lomba kaligrafi NU, menghafal istighotsah, Asmaul Husna, lari cepat pasang bendera NU, sepeda lambat, kelompen lima orang tiap kelompok, cepat tepat tulis di papan untuk siswa MI.

Lalu, menghafal tahlil, Surat Yasin, juz amma, cerita tokoh NU, diba’iyah, lomba lari karung, sepak bola api, bulu tangkis, dan mengambil koin untuk siswa MTs. “Semua lomba ini diadakan dalam rangka untuk memeriahkan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW,” jelasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara Pengasuh Yayasan Ihyauddiniyah K A Nor Hasan Asy mengharapkan agar dengan kegiatan ini siswa mampu mengetahui sejarah perjuangan Rasulullah SAW sekaligus mampu mengenal para tokoh-tokoh NU.

“Dengan demikian siswa mampu mengambil uswatun hasanah dari tokoh NU yang dikenalnya. Di samping juga meneladani perjuangan Rasulullah SAW,” katanya. (Syamsul Akbar/Alahfiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Halaqoh, Ulama, Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 03 November 2017

Fatayat NU Bondowoso Gelar Lomba Hadrah

Bondowoso, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Bondowoso berkerjasama dengan Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Bondowoso dan Majelis Taklim An Nahdhiyah Kabupaten Bondowoso akan mengadakan lomba Hadrah Perempuan dalam rangka Hari Kesatuan Gerakannya (HKG) dan Harlah Ke-66 Fatayat NU.

Fatayat NU Bondowoso Gelar Lomba Hadrah (Sumber Gambar : Nu Online)
Fatayat NU Bondowoso Gelar Lomba Hadrah (Sumber Gambar : Nu Online)

Fatayat NU Bondowoso Gelar Lomba Hadrah

Kegiatan tersebut akan dilaksanakan tada 11 April ini di Gedung Olahraga (GOR) Pelita Kabupaten Bondowoso. Peserta merupakan perwakilan dari masing-masing kecamatan yang jumlahnya ada 23 se-Kabupaten Bondowoso.

Ketua Fatayat NU Bondowoso Nurdiana Khalidah menjelaskan tujuan diadakan lomba ini adalah untuk memberikan pesan dan cara membaca Mahallul Qiyam dengan memakai hadrah yang benar, nyaman, dan khidmat.

"Selain untuk memunculkan kreatifitas, talenta di kalangan Fatayat," imbuhnya.

Ia berharap ada bacaan yang terstandarkan dengan polesan kreatifitas seni. Ia tidak menginginkan banyak yang lagunya enak, kreasi baru tapi sampai mengubah bacaan dan akhirnya mengubah arti dan memgurangi khidmat dalam membacanya. (Ade Nurwahyudi/Mukafi Niam)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam, Kiai PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jelang Lebaran, Khofifah Sambangi Rumah Tangga Miskin

Probolinggo,PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1436 H, Menteri Sosial (Mensos) RI Hj. Khofifah Indar Parawansa berkunjung ke sejumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) di Desa Kalisalam Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo, Sabtu (11/7). Ia didampingi Bupati Probolinggo Hj. Puput Tantriana Sari dan anggota Komisi VIII DPR RI H. Hasan Aminuddin.

Jelang Lebaran, Khofifah Sambangi Rumah Tangga Miskin (Sumber Gambar : Nu Online)
Jelang Lebaran, Khofifah Sambangi Rumah Tangga Miskin (Sumber Gambar : Nu Online)

Jelang Lebaran, Khofifah Sambangi Rumah Tangga Miskin

Kunjungan ini dilakukan di sela-sela kegiatannya memantau ketersediaan beras yang ada di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivisi Regional Probolinggo. Tidak hanya sekedar berkunjung, dalam kesempatan tersebut Khofifah juga melakukan dialog terkait dengan bantuan-bantuan yang sudah diberikan oleh pemerintah melalui beberapa programnya.

“Semoga bantuan-bantuan yang sudah diberikan oleh pemerintah bisa memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehar-hari. Tetap semangat dan jangan mudah menyerah,” ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara dalam kunjungannya ke gudang Bulog, Khofifah yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat NU ini melihat dari dekat ketersediaan beras menjelang Lebaran, termasuk juga melihat langsung kualitas beras untuk masyarakat miskin (raskin) di Kabupaten Probolinggo.

“Alhamdulillah, stok beras yang ada di Bulog Probolinggo saat ini mencapai 32 ribu ton. Artinya, stok ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ada di Kabupaten Probolinggo selama sembilan bulan ke depan. Dengan kata lain, untuk kebutuhan lebaran saja sudah aman,” ungkapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam kunjungan tersebut, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat NU ini juga mengecek fisik kualitas beras untuk masyarakat miskin (raskin). Tidak hanya mengecek, Khofifah juga mencium beras tersebut untuk mengetahui masih bagus atau sudah apek.

“Untuk saat ini, kualitas raskin yang ada disini sudah cukup bagus. Dengan kata lain, masyarakat miskin bisa mendapatkan beras yang layak untuk dikonsumsi bersama keluarga,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 28 Oktober 2017

3.000 Sembako Murah Disiapkan di Pasar Rakyat Purworejo

Purworejo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Nahdlatul Ulama Kabupaten Purworejo menggelar pasar rakyat yang menyediakan 3.000 paket sembako. Acara yang berlangsung selama dua hari, Sabtu-Ahad (6-7/4) di lapangan Cangkreplor, dibuka oleh Sekda Purworejo Drs H Tri Handoyo MM dengan ditandai pemukulan bedug.

3.000 Sembako Murah Disiapkan di Pasar Rakyat Purworejo (Sumber Gambar : Nu Online)
3.000 Sembako Murah Disiapkan di Pasar Rakyat Purworejo (Sumber Gambar : Nu Online)

3.000 Sembako Murah Disiapkan di Pasar Rakyat Purworejo

Ketua panitia pasar rakyat H Achmad Chusaini SpdI dalam laporannya menjelaskan, pasar rakyat yang digelar oleh PBNU dan PCNU ini, sebagai solusi dalam memenuhi kebutuhan sembilan bahan pokok, sekaligus sebagai sarana ukhuwah dalam hubungan dengan masyarakat sekitar.

Selain itu, acara ini bisa dijadikan sebagai motivasi dalam mewujudkan kepedulian sesama, dalam bentuk kemasan acara yang sangat menghibur serta mengedukasi khususnya masyarakat sekitar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lebih lanjut Achmad menjelaskan, pasar rakyat ini menawarkan banyak konsep acara pada pelaksanaannya. Diantaranya adalah menjual sembako murah, pentas kesenian, music, workshop, bazar dan masih banyak lagi kegiatan lainnya. Adapun satu paket sembako yang disediakan berisi ? minyak dan beras masing masing 1 kilogram.

Dalam acara tersebut juga dipentaskan kesenian tradisional bernuansa Islami dari Kecamatan Kaligesing dan Purworejo. Selain itu juga workshop dengan tema wirausaha NU yang diikuti sekitar 150 peserta, berlangsung di aula Kecamatan Purworejo.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Dengan adanya gelaran pasar rakyat ini, masyarakat semakin mengerti bahwa umat Islam juga peduli terhadap kehidupan sosial ekonomi yang banyak menjadi masalah dalam kehidupan masyarakat dikalangan bawah khususnya di daerah pedesaan,” ungkapnya.

Sekda Drs H Tri Handoyo MM mengungkapkan, pasar rakyat ini merupakan media yang cukup efektif untuk memperkenalkan produk-produk unggulan mitra binaan yang merupakan usaha kecil menengah (UKM) sebagai karya anak bangsa, agar dapat meningkatkan potensi usahanya.?

Selain itu, kegiatan ini diharapkan mampu memberikan wawasan yang lebih luas bagi UKM untuk melakukan penjajagan situasi dan kondisi pasar, sekaligus sebagai sarana pertemuan antara UKM dengan konsumen maupun dengan pengusaha yang lebih besar atau investor.

Redaktur: A. Khoirul Anam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejarah, Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah