Tampilkan postingan dengan label Makam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Makam. Tampilkan semua postingan

Kamis, 01 Maret 2018

Aksi Bela Palestina, Ketua Pelaksana: Kita Tolong Masjid Al-Aqsa

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Pelaksana Aksi Bela Palestina H Marsudi Syuhud mengatakan, Aksi Bela Palestina ini bertujuan untuk membela Palestina dan menolong Masjid Al-Aqsha dari penjajahan Israel dan Amerika Serikat. Di dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa siapa saja yang membela Masjid Al-Aqsha yang berada di Yerusalem Palestina maka akan mendapatkan  berkah dari Allah.

“Allah sudah menjanjikan bahwa baroknya haulahu (diberkahi sekelilingnya). Termasuk kita yang Aksi Bela Palestina ini akan diberkahi Allah,” kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu di hadapan peserta Aksi Bela Palestina di Area Monas Jakarta, Ahad (17/12).

“Membela Masjid Al-Aqsha adalah membela Palestina,” lanjutnya.

Aksi Bela Palestina, Ketua Pelaksana: Kita Tolong Masjid Al-Aqsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Aksi Bela Palestina, Ketua Pelaksana: Kita Tolong Masjid Al-Aqsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Aksi Bela Palestina, Ketua Pelaksana: Kita Tolong Masjid Al-Aqsa

Ketua PBNU itu mengajak kepada seluruh umat Islam untuk ikut serta dalam mewujudkan kemerdekaan Palestina. Sudah seharusnya masyarakat Palestina mendapatkan kehidupan yang layak sebagaimana bangsa-bangsa lainnya yang ada di dunia ini. 

"Mari kita bersama-sama mengajak seluruh bangsa di dunia untuk mewujudkan Palestina merdeka dan berdaulat," ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di dalam orasinya, Ketua Umum MUI KH Maruf Amin juga mendukung penuh kemerdekaan dan kedaulatan Palestina. Ia menolak klaim sepihak Presiden Amerika Serikat yang menyebutkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

“Kita mendukung Palestina berdaulat, Palestina berdaulat!” seru Rais ‘Aam PBNU itu.

Kiai Maruf juga menyerukan akan membuat petisi boikot Amerika apabila Donald Trump tidak mencabut keputusannya tersebut. 

“Kita akan buat petisi kepada Pemerintah AS di Kedutaan AS di Jakarta,” ujarnya.

Turut hadir dalam Aksi Bela Palestina ini Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, dan para pimpinan ormas Islam. (Muchlishon Rochmat)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam, Pemurnian Aqidah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 18 Februari 2018

Menjaga NKRI Berarti Juga Menjalankan Prinsip Islam

Malang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Nahdlatul Ulama dalam membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan memegang teguh 4 (empat) Pilar Kebangsaan dalam berbangsa dan bernegara bukan tanpa alasan. Melainkan dengan memegang prinsip mengambil kemaslahatan umat yang lebih besar. Untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang beragam ini. 

Menjaga NKRI Berarti Juga Menjalankan Prinsip Islam (Sumber Gambar : Nu Online)
Menjaga NKRI Berarti Juga Menjalankan Prinsip Islam (Sumber Gambar : Nu Online)

Menjaga NKRI Berarti Juga Menjalankan Prinsip Islam

Demikian dikatakan KH Marzuki Mustamar Wakil Rais Syuriyah Jawa Timur dalam acara workshop Aswaja di Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang pada hari Sabtu, 9 Februari 2014.

“Mengapa harus NU, mengapa harus NKRI? murni karena mengambil kemasalahatan yang lebih besar,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa dengan mempertahankan NKRI dan keberagamannya, berarti telah menjalankan sebuah prinsip Islam dalam tolong-menolong dalam kebaikan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Dalam Al-Qur’an diperintahkan bahwa kita harus saling tolong dalam kebaikan. ‘Ta awanuu alal birri wat taqwa.’ Nah kita dengan menjaga NKRI berarti telah menolong umat Islam yang minoritas di beberapa daerah di luar Jawa,” Kata Kiai Marzuki.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Bayangkan jika kita di Jawa membuat negara Islam, dan tidak melindungi umat beragama yang lain, bagaimana nasib saudara kita di luar jawa yang masih minoritas itu?” tambahnya lagi.

Ia juga menekankan bahwa sejak dahulu para ulama dan kiai mempertahankan dan mengakomodasi keberagaman budaya masyarakat dengan prinsip fiqih da’wah. Membimbing masyarakat dengan menampakkan wajah Islam yang santun dan menenangkan. Bukan Islam yang menakut-nakuti masyarakat. Dan NU sampai saat ini terus menjalankan dan mengembangkan prinsip dakwah tersebut.

“Kiai-kiai jaman dahulu banyak yang mengakomodasi budaya masyarakat setempat dengan kapasitas yang berbeda-beda, ada yang sangat longgar menerima, ada juga yang lebih selektif. Tujuannya apa?, dakwah dan membimbing mereka,” kata pengasuh PP Sabilurrosyad itu. (ahmad nur kholis/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Warta, Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 23 Januari 2018

PCNU Balikpapan Tolak Keberadaan ISIS

Balikpapan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Balikpapan Kalimantan Timur menyatakan penolakannya terhadap keberadaan ISIS (Islamic State of Iraq and Sham) atau Negara Islam Irak dan Syam di daerah tersebut.

"NU Balikpapan tolak ISIS. Kita tolak keberadaannya dan penyebarannya di Kota Balikpapan. PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) juga telah menegaskan penolakannya terhadap ISIS," kata Sekretaris PCNU Kota Balikpapan Drs. Imam Warosy (26/8).

PCNU Balikpapan Tolak Keberadaan ISIS (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Balikpapan Tolak Keberadaan ISIS (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Balikpapan Tolak Keberadaan ISIS

Menurutnya, ISIS merupakan organisasi berpaham radikal yang bertentangan dengan Aswaja (Ahlussunnah wal Jamaah), bahkan bertolak belakang dengan ajaran Islam yang menjunjung nilai-nilai kemanusiaan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia mengimbau agar umat Islam, khususnya umat Islam di Kota Balikpapan agar tidak perngaruh oleh ISIS dan paham radikal lainnya. "Kita menghimbau agar umat Islam tidak terpengaruh ISIS, khususnya umat Islam di Kota Balikpapan. Jangan sampai ikut-ikutan ISIS dan paham-paham radikal lainnya", imbaunya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ustadz Warosy, panggilan akrabnya, mengatakan keberadaan ISIS menimbulkan keresahan dan bisa memperkeruh hubungan antarumat beragama. Ia mengajak masyarakat tetap mempertahankan kondusivitas Kota Balikpapan yang sudah terkenal sebagai kota yang aman, tentram dan nyaman.  

"Kita pertahankan kondusifitas kota Balikpapan. Jangan biarkan ISIS dan paham radikal lainnya menganggu keamanan dan ketenteraman Kota Balikpapan," pungkasnya. (Abdurrahman/Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Khutbah, Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 19 Januari 2018

Ketum HPN: Nahdliyin, Mari Bangun Ukhuwah Bisnis Kita!

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Ketua Umum Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Abdul Kholik menilai, jumlah warga NU yang begitu banyak merupakan potensi ekonomi yang sangat besar bagi diri mereka sendiri. Potensi tersebut akan sangat menguntungkan bila pasar terkonsolidasi dengan dengan baik.

Karena itu HPN mengajak kepada seluruh warga NU untuk bersama-sama memperkuat jaringan bisnis, saling membeli produk dan jasa dari kalangan Nahdliyin sendiri. Dengan begitu, pergerakan ekonomi akan kian berkembang.

Ketum HPN: Nahdliyin, Mari Bangun Ukhuwah Bisnis Kita! (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketum HPN: Nahdliyin, Mari Bangun Ukhuwah Bisnis Kita! (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketum HPN: Nahdliyin, Mari Bangun Ukhuwah Bisnis Kita!

“Mari kita bangun ukhuwah bisnis kita,” katanya dalam Focus Group Discussion (FGD) di Auditorium Lantai 5 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Rabu (30/11). Diskusi ini dirangkai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara HPN Yayasan Absindo Desa Emas di bidang pemberdayaan desa.

Kholik mengungkapkan, deretan orang-orang terkaya di Indonesia tak lepas dari kontribusi Nahdliyin baik sebagai konsumen, produsen, maupun tenaga kerja. Ini adalah potensi yang harus diarahkan kepada pembangunan peluang bisnis di kalangan sendiri.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hadir pula Dianta Sebayang, dosen Universitas Negeri Jakarta, yang berbicara tentang UMKM. Menurutnya, saat ini 90 persen usaha di Indonesia masuk kategori UMKM, dan mayoritas ada di desa utamanya di sektor pertanian.

Menurutnya, bisnis yang paling relevan saat ini adalah e-commerce atau perdagangan melalui sistem elektronik. Data jumlah telepon pintar kini yang mencapai 103 juta buah di Indonesia mendorong setiap penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa lebih efektif apabila dilakukan secara elektronik. (Mahbib)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ubudiyah, Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 14 Januari 2018

Gus Mus Menyindir Dirinya Sendiri

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah?

Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri mengingatkan kepada orang yang diikuti banyak orang awam, semestinya berhati-hati bertindak dan berbicara di hadapan publik. Kiai yang akrab disapa Gus Mus itu menyebutkan hal itu adalah sindirian untuk dirinya sendiri.?

Gus Mus Menyindir Dirinya Sendiri (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Mus Menyindir Dirinya Sendiri (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Mus Menyindir Dirinya Sendiri

“Kataku, suatu ketika, menyindir diriku: ‘Mereka yang memiliki potensi dikuti oleh orang banyak (orang awam), sudah semestinya lebih berhati-hati dalam bertindak, termasuk dalam berbicara di hadapan publik’,” ungkapnya melalui akun Facebook pribadinya, Jumat (21/7).?

Status itu, ketika dibuka PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah dikomentari sekitar 114 akun lain, 441 dibagikan dan 9 ribu yang menyukai.?

Akun Timur Suprabana ? mengomentari status tersebut: eyangKakung Ahmad Mustofa Bisri...mestinya sindiran panjenengan terhadap panjenengan menjadi PERINGATAN halus bagi siapapun... karena siapapun memiliki potensi dikuti oleh orang banyak (orang awam). dan tentu saja juga menjadi PERINGATAN bagi saya... ? maturNuwun... insyaallah TIDAK akan saya lupakan..

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Akun Ernawaty mengomentari: Leres sanget, Gusyai.. ini peringatan halus bagi saya pribadi atau siapapun terutama publik figur agar tdk berbicara sembarangan.. Matur nuwun, Gus..

Serta komentar beragam dari akun-akun lain yang mendukung status kiai yang dikenal sebagai pelukis dan penyair kelahiran Rembang, Jawa Tengah tersebut. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pertandingan, Hikmah, Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 08 Januari 2018

Muslimat NU Makassar Bantu Korban Kebakaran

Makassar, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap sesama, Muslimat NU kota Makassar memberikan bantuan pada korban kebakaran di jalan Kandea kota Makassar, Jumat(21/05).

Kebakaran yang terjadi Kamis (14/05) pekan lalu membuat sekitar 40 Kepala Rumah Tangga kehilangan tempat tinggal.

Muslimat NU Makassar Bantu Korban Kebakaran (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU Makassar Bantu Korban Kebakaran (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU Makassar Bantu Korban Kebakaran

Hj. Syukriah Ahmad, Ketua Muslimat NU Kota Makassar yang memimpin lansung penyerahan bantuan, turut prihatin terhadap musibah yang dialami oleh masyarakat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Kami warga Muslimat NU Kota Makassar sangat perihatin dan turut merasakan kesedihan masyarakat yang tertimpa musibah ini," ungkap Hj. Syukriah.

"Bantuan ini secara materi tidak seberapa nilainya namun mudah-mudahan sedikit bisa meringankan beban masyarakat yang tertimpa musibah," tambahnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Adapun bantuan berjumlah 50 paket, tiap paketnya terdiri dari beras, gula dan teh, diserahkan langsung kepada panitia penerimaan bantuan kebakaran. (rahman hasanuddin/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh, Makam, RMI NU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 03 Januari 2018

PT Pegadaian Raih Penghargaan Platinum

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. PT Pegadaian untuk pertama kalinya mengikuti Temu Karya Mutu dan Produktuvitas Nasional (TKMPN) XX dan International Quality & Productivity Convention 2016 di Denpasar Bali yang berlangsung tanggal 7-10 November 2016. Pertemuan ini tidak hanya diikuti perusahaan-perusahaan di Indonesia tetapi juga dari Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Kegiatan yang pertama diikuti PT Pegadaian dengan mengusung tema "Akselerasi Pencapaian Target Nasabah Tabungan Emas" ini mendapatkan kategori Platinum. Proyek Kendali Mutu (PKM) yang diberi nama INTAN terdiri dari lintas divisi yaitu divisi produk emas, pemasaran dan teknologi informasi menjadi penopang keberhasilan untuk meraih kategori ini.

PT Pegadaian Raih Penghargaan Platinum (Sumber Gambar : Nu Online)
PT Pegadaian Raih Penghargaan Platinum (Sumber Gambar : Nu Online)

PT Pegadaian Raih Penghargaan Platinum

Di pertemuan ini jumlah kepesertaan terbanyak dibanding pertemuan-pertemuan sebelumnya karena diikuti sebanyak 340 tim nasional dan 45 tim luar negeri. Pertemuan ini sebagai tolak ukur kendali mutu dalam peningkatan produktivitas perusahaan di Indonesia yang sudah dikenal di luar negeri.

Estianti Haryani Direktur Bina Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan RI dalam pembukaan, Senin (7/11) menyampaikan bahwa dalam kegiatan ini setiap anggota akan berbagi pengalaman, kreativitas, dan inovosi, yang selanjutnya dikompetisikan sehingga didapatkan oleh praktisi yang handal.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Konsep yang dibawa PT Pegadaian adalah bagaimana mencapai target nasabah tabungan emas sebanyak 687.000 dalam tahun 2016. Dengan koordinasi antarlini maka target per Oktober sudah tercapai 590.000 nasabah.?

PT Pegadaian yang sudah berdiri sejak 115 tahun lalu kini jumlah nasabahnya mencapai 6,7 juta sedangkan tabungan emas yang sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada 5 Juli 2016 bisa mendapat nasabah hampir 600 ribu. Ini menunjukkan produk ini sangat bermutu dan dipercaya masyarakat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan jumlah nasabah diantaranya strategi pemasaran yang komperhensif dan berkelanjutan dan bekerjasama dengan Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) PBNU dalam perencanaan keuangan keluarga (*)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian, Makam, Jadwal Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 24 Desember 2017

Amalan supaya Selamat dalam Perjalanan

Ada amalan menarik yang pernah dikutip oleh Imam Az-Zarkasyi untuk semua orang yang ingin selamat dalam perjalanan. Ia mengutip kisah yang pernah diamalkan oleh al-Kiya al-Harasi, seorang yang lahir di tahun yang sama persis dengan Imam al-Ghazali, pada tahun 450 H dan wafatnya hanya selisih satu tahun. Jika al-Ghazali wafat tahun 505 H, al-Harasi wafat tahun 504 H.

Kehidupan kedua orang ini selalu bersama. Mereka adalah teman dekat. Mulai belajar, mengajar, pun jadi ulama, keduanya selalu berbarengan. Hanya, di antara keduanya masing-masing mempunyai keistimewaan yang tidak sama. Al-Harasi yang juga pengarang kitab Ahkamul Quran ini lebih jago dalam mengajar, sedang al-Ghazali sebagai pengarang Ihya Ulumuddin lebih mahir dalam menulis.

Amalan supaya Selamat dalam Perjalanan (Sumber Gambar : Nu Online)
Amalan supaya Selamat dalam Perjalanan (Sumber Gambar : Nu Online)

Amalan supaya Selamat dalam Perjalanan

Pemilik nama lengkap Abul Hasan Ali bin Muhammad At Thabari ketika akan melakukan perjalanan, ia membaca semua huruf yang ada di permulaan surat Al-Quran (fawatihus suwar). Mulai alif lam mim, alif lam mim, alif lam mim shad, alif lam ra, dan seterusnya yang berjumlah 29 potong ayat.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Artinya: Imam al-Kiya al-Harasi rahimahullah ketika sedang bepergian membaca huruf-huruf  yang berada di permulaan surat-surat ini (awailus suwar). Beliau ditanya tentang amalan itu, lalu dijawab "Tidak ada tempat yang dibacakan itu atau tempat maupun barang yang dituliskan tulisan tersebut kecuali pembacanya dan hartanya akan dijaga, harta dan jiwanya aman dari kerusakan serta resiko tenggelam. (Badruddin Muhammad bin Abdullah Az Zarkasyi, Al-Burhan fi Ulumil Quran [Darut Turats, Kairo], vol 1, h. 434)

Jadi, menurut salah satu pakar fiqih madzhab Syafii ini, siapa saja yang mau membaca atau menulis di satu tempat, pembacanya akan selamat, harta jiwanya akan aman dari malapetaka dan tenggelam.

KH Abdul Qayyum Manshur, Lasem, ketika mengisi mauidhah hasanah di Haflah Khotmil Quran Pesantren At Taufiiqiyyah, Brabo, Grobogan mengatakan bahwa amalan ini sudah diijazahkan kepada masyarakat untuk siapa yang yang menginginkan sawahnya aman, selamat dari kecelakaan ketika bepergian, tidak tenggelam, atau sebagainya. (Ahmad Mundzir)



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam, Jadwal Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 21 Desember 2017

Hasyim Muzadi: Mayoritas Tayangan TV Merusak Akidah Umat

Pekalongan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi meminta berbagai pihak untuk mengawasi tayangan televisi Indonesia yang saat ini didominasi oleh adegan seksual, kekerasan, hura-hura, dan mistik.



Hasyim Muzadi: Mayoritas Tayangan TV Merusak Akidah Umat (Sumber Gambar : Nu Online)
Hasyim Muzadi: Mayoritas Tayangan TV Merusak Akidah Umat (Sumber Gambar : Nu Online)

Hasyim Muzadi: Mayoritas Tayangan TV Merusak Akidah Umat

"Mayoritas tayangan televisi itu merusak, terutama dalam masalah akidah umat," katanya saat memberikan taushiyah dalam acara "Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa" di Halaman Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pekalongan, Kamis (28/2) malam.

Dikatakannya, keluarga menjadi faktor terpenting dalam mengatasi pengaruh buruk siaran televisi. Para orangtua harus bisa mengarahkan anak-anaknya untuk memilih tayangan-tayangan yang baik. "Malah lebih baik tidak ada televisi daripada para orangtua tidak bisa menuntun anaknya, katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam itu menyatakan, sejak era reformasi, berbagai pengaruh dan informasi dari layar televisi mudah sekali masuk ke Indonesia tanpa ada filter. Semua itu bisa jadi kebaikan tapi juga bisa berdampak negatif jika umat tidak bisa menggunakannya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurutnya, cara paling efektif yang bisa dilakukan oleh orang-perorang dalam menyaring berbagai pengaruh dan informasi yang masuk adalah dengan kembali kepada ajaran agama.

Pada kesempatan itu Kiai Hasyim meminta para tokoh agama dan berdakwah mengubah hal-hal yang batil atau merusak itu menurut kadar kemampuan masing-masing.

PBNU sendiri belum lama ini telah mengumpulkan para pakar, praktisi, pengamat, dan tokoh agama untuk membincang persoalan penting seputar dunia pertelevisian. PBNU juga menjalin kerjasama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk memberikan koreksi dan arahan terhadap berbagai siaran televisi. (han)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam, Meme Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 18 Desember 2017

Koin NU Sragen Tahun Ini Ditargetkan 5 Miliar

Sragen, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah



Program “Gerakan Koin NU Nusantara Menuju Mandiri” kini telah mencapai angka Rp 2 miliar. Meski telah mendapatkan dana cukup besar, Pengurus NU Sragen akan terus meningkatkan perolehannya dengan target mencapai Rp 5 miliar.

“Tahun ini, target dapat menembus angka Rp 5 milyar,” kata Ketua LAZISNU Sragen, Suranto, saat dihubungi PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Senin (17/4).

Koin NU Sragen Tahun Ini Ditargetkan 5 Miliar (Sumber Gambar : Nu Online)
Koin NU Sragen Tahun Ini Ditargetkan 5 Miliar (Sumber Gambar : Nu Online)

Koin NU Sragen Tahun Ini Ditargetkan 5 Miliar

Menurutnya, angka tersebut diharapkan dapat tercapai, mengingat potensi warga NU yang tersebar di 20 kecamatan wilayah Kabupaten Sragen.

Dipaparkan Suranto, program ini telah berjalan hampir satu tahun. “Berjalan bertahap dari 20 kecamatan. Paling awal MWCNU Karang Malang, yakni setahun lalu. Kemudian yang terbaru MWCNU Kalijambe baru mengawali,” ungkap dia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk saat ini, lanjut Ranto, pemanfaatan dana baru digunakan untuk menambah jumlah kotak koin, yang kemudian akan dibagikan ke jamaah secara cuma-cuma. “Ada 38.591 kotak koin yang sudah kita bagikan ke warga dan akan terus bertambah,” terangnya.

Sebelumnya program “Gerakan Nasional Koin NU” di wilayah NU Sragen juga telah mendapatkan apresiasi langsung dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Apresiasi Kiai Said disampaikan langsung saat membuka peresmian“Gerakan Nasional Koin NU” di Sragen, belum lama ini (14/4). (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawii)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ubudiyah, Makam, RMI NU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 17 Desember 2017

Ini Amanah PBNU untuk Anggota Arsinu

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Syahrizal Syarif berpesan kepada anggota Asosiasi Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (Arsinu) agar memiliki ciri khas ke-NUan dalam pelayanan kesehatannya. Rumah sakit anggota Arsinu harus memerhatikan aspek profesionalitas, tetapi juga karakter ke-NUan.

Demikian disampaikan Syahrizal saat menutup Kongres Perdana Arsinu di Hotel Balairung, Matraman, Jakarta Pusat, Sabtu (17/9).

Ini Amanah PBNU untuk Anggota Arsinu (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Amanah PBNU untuk Anggota Arsinu (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Amanah PBNU untuk Anggota Arsinu

Salah satu hal yang harus menjadi pegangan adalah di satu sisi Arsinu mengurusi rumah sakit yang mengelola pelayanan kesehatan masyarakat, dan sisi lain ada regulasi yang perlu dikerjasamakan terkait dengan otorisasi layanan kesehatan umum.

Dalam hal ini anggota Arsinu di setiap daerah perlu melakukan komunikasi dan kerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi misalnya, maupun dengan kedinasan terkait yang lain.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lebih lanjut Syahrizal mengingatkan tugas berat Arsinu dalam menghadapi penyakit-penyakit global yang menyebar di sejumlah negara. Penyakit itu menurutnya bisa masuk ke Indonesia melalui travel (angkutan perjalanan), trade (perdagangan), dan turisme (pariwisata).

Penularan penyakit melalui tiga jalur ini secara umum menyebabkan kerugian di bidang ekonomi. Wabah terbaru yang mengancam adalah Zika, di mana beberapa kasusnya terjadi di Brazil, Columbia, dan Pourtariko.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Bukan hanya dalam menghadapi wabah besar, dalam situasi normal pun kita menghadapi beberapa persoalan kesehatan, misalnya kematian dini. Kematian dini harus dicegah. Peran rumah sakit sangat besar, karena terkait pengelolaan kasus. Untuk mencegah tingginya angka kematian dini, harus dilakukan upaya sejak dini.”

Dalam penanganan wabah dan kasus-kasus tersebut, NU dapat menerapkan kerja sama dengan sekolah-sekolah maupun pesantren. Karena itu, ia berharap Arsinu segera menyusun kepengurusan, kemudian menyusun program kerja. Keaktifan dan keterlibatan anggota sangat penting. Tanpa itu, Arsinu tidak akan ada apa-apanya.

“Selamat kepada Arsinu. Bekerjalah dengan profesional, menjaga etik, disertai keikhlasan dan kebersamaan. Semoga ini akan menjadi upaya kita untuk memperbesar NU,” pungkas Syahrizal. (Kendi Setiawan/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Doa, Makam, Bahtsul Masail PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 13 Desember 2017

Muslimat NU Rembang Ajak Perangi Tiga Hal Ini

Rembang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Cabang Muslimat NU Kabupaten Rembang, Hj Munisah Ridwan mengajak kepada segenap anggotanya untuk memerangi tiga hal yang menjadi permasalahan di masyarakat. Ketiga hal itu diantaranya, kebodohan, kemiskinan, dan narkoba yang mempunyai potensi dapat menyerang siapa saja.





Muslimat NU Rembang Ajak Perangi Tiga Hal Ini (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU Rembang Ajak Perangi Tiga Hal Ini (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU Rembang Ajak Perangi Tiga Hal Ini

Menurut Munisah, kebodohan, kemiskinan, dan penyalahgunaan narkoba merupakan pokok permasalahan krusial yang perlu diwaspasai karena dapat merusak dan melemahkan generasi bangsa dan negara. Sebagai persiapan menangkal terjadinya penyesalan, ia mengingatkan untuk terus waspada.

"Mari kita senantiasa tidak letih untuk membentengi diri dari prilaku dan perbuatan yang kiranya akan berlaku negatif dilain hari. Oleh karena itu sikap waspada sangat diperlu dilakukan," kata? Munisah saat memperingati Harlah ke-70 Muslimat NU di halaman Masjid Agung Rembang, Ahad (24/4).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain peringatan Harlah Muslimat, kegiatan ini juga dirangkai dengan peringatan hari Kartini ke-137 yang dihadiri ribuan pengurus dan anggota Muslimat NU dari 9 Anak Cabang. Selain itu pada acara ini juga dilakukan deklarasi Laskar Anti Narkoba sebagai upaya untuk menangkal penyebaran narkoba di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. (Ahmad Asmui/Zunus)?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam, Doa PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 09 Desember 2017

NU Pamekasan Rapat Kordinasi Harlah ke-89 NU

Pamekasan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Puluhan pengurus cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pamekasan, lembaga, lajnah, dan badan otonom NU seperti Muslimat dan Fatayat, serta 13 pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU di 13 kecamatan di Pamekasan berkumpul di kantor PCNU Pamekasan, Kamis (17/5) siang. Mereka mengadakan rapat kordinasi peringatan hari lahir (Harlah) ke-89 NU yang bakal dihelat mulai 19 Mei hingga 16 Juni nanti.

NU Pamekasan Rapat Kordinasi Harlah ke-89 NU (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Pamekasan Rapat Kordinasi Harlah ke-89 NU (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Pamekasan Rapat Kordinasi Harlah ke-89 NU

Rapat kordinasi tersebut membincang banyak hal, baik yang sudah, sedang, dan hendak serta perlu dipersiapkan guna menyukseskan pra-Harlah dan Harlah NU. Dari semua agenda pra-Harlah dan Harlah yang dibicarakan, pawai akbar Aswaja menjadi perhatian utama.

“Tujuan pawai akbar Aswaja ini sedikitnya 2, yaitu syiar ke-NU-an berbasis Aswaja dan ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa NU memang benar-benar besar,” ujar sekretaris PCNU KH Abdurrahman Abbas yang menjadi pimpinan rapat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mantan anggota DPRD Pamekasan ini menegaskan bahwa selama ini nyaris tidak ada momentum yang mempertemukan warga Nahdliyin secara keseluruhan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Pawai akbar Aswaja ini menjadi peluang besar untuk menyatukan mereka,” kata Kiai Abdurrahman, panggilan akrab KH Abddurrahman Abbas.

Sebagaimana jadual yang disebarluaskan PCNU Pamekasan ke seluruh lajnah, badan otonom, dan lembaga NU Pamekasan, pawai akbar Aswaja dipastikan digelar pada awal Juni nanti. Ribuan warga Nahdliyin, pengurus organisasi NU, dan murid-murid TK se-Pamekasan akan terlibat dalam pawai akbar Aswaja.

Redaktur ? ? : A. Khoirul Anam

Kontributor: Hairul Anam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam, Bahtsul Masail PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kontribusi Cina dalam Islamisasi Nusantara

Proses penyebaran Islam di Nusantara telah melalui babakan sejarah yang sangat panjang. Perihal waktu yang menjadi permulaan tersebarnya agama yang pertama kali diperkenalkan di jazirah Arabia ini, para sarjana berbeda pendapat. Ada yang mengatakan sejak abad ke-7 M, yakni sejak permulaan perkembangan Islam di tanah kelahirannya, abad ke-12 M, dan seterusnya. Namun menurut Azyumardi Azra, proses laju islamisasi Nusantara yang paling cepat baru dimulai sejak abad ke-12 dan 16 M.

Dalam rentang abad ke-12 dan 16 M ini penyebaran Islam di Nusantara mulai terlihat. Sumanto Al Qurtuby yang secara khusus meneliti “islamisasi Nusantara” pada abad ke 15 dan 16 M mulai dari proses penyebarannya hingga agen-agennya menghasilkan kesimpulan yang sangat memukau. Menurutnya, islamisasi di dalam rentang waktu abad 15 dan 16 yang menjadi babakan pertama dan utama tersebarnya Islam secara luas dilakukan oleh “orang-orang Cina Muslim”.

Kontribusi Cina dalam Islamisasi Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)
Kontribusi Cina dalam Islamisasi Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)

Kontribusi Cina dalam Islamisasi Nusantara

Hasil penelitian Sumanto itu ditulis dalam bukunya yang berjudul “Arus Cina-Islam-Jawa: Peranan Tionghoa dalam Penyebaran Islam di Nusantara Abad 15 & 16” yang diterbitkan oleh penerbit buku-buku pemikiran progresif di Semarang, eLSA Press.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam buku yang berasal dari tesisnya di program magister jurusan Sosiologi Agama Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga itu, secara apik dan teliti Sumanto menyajikan data-data yang sangat lengkap berkaitan dengan penyebaran Islam di Nusantara pada abad ke-15 dan 16 M. Tidak hanya menggunakan sumber-sumber lokal Nusantara seperti Babad Tanah Djawi, Babad Gresik, Babad Tuban, dan yang lainnya, ia juga mendapuk sumber-sumber lain yang berkaitan, seperti sumber-sumber Cina: Ying-yai Sheng-lan, Hsin-cha Sheng-lan, Ming Shi, dan lain-lain, sumber Portugis: Summa Oriental, sumber Arab: ‘Ajaibil Hindi, dan yang lainnya.

Selain menggunakan sumber-sumber tertulis di atas, karya intelektual NU yang kini menjadi pengajar Antropologi Budaya di King Fahd University of Petroleum and Minerals Arab Saudi, juga diperkuat dengan cerita lisan yang berkembang di masyarakat dan situs-situs sejarah seperti makam, masjid, keraton, dan peninggalan sejarah lainnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam buku setebal 300 halaman, Sekretaris Jenderal Komunitas Nahdlatul Ulama Amerika dan Kanada itu mendedahkan bahwa keberhasilan islamisasi di Nusantara lebih banyak diperankan orang-orang Cina Muslim yang melakukan perlawatan ke Nusantara pada abad ke 15 dan 16 M, baik karena kepentingan ekonomi, politik, maupun murni untuk berdakwah (hal. 39).

Perjumpaan orang-orang Cina dengan penduduk Nusantara sendiri dimulai sejak awal abad ke 5 M, dua abad sebelum Islam datang di jazirah Arabia. Islam hadir pada abad ke-7 M dan langsung dikenal penduduk Cina pasca Nabi Muhammad wafat. Penyebaran Islam di Cina dimulai ketika Khalifah Utsman bin ‘Affan (644-656 M) mengirim delegasi ke Changan yang dipimpin Sa’ad bin Abi Waqqash yang oleh sumber Cina disebut dengan “utusan Tan-mai-mo-ni” atau dalam bahasa Arab disebut “utusan amirul mukminin” (hal. 56-57).

Bukti-bukti historis penyebaran Islam di Cina abad ke-7 ini antara lain dengan peninggalan Masjid Huaisheng di Kanton (Arab: Kanfu) yang dibangun pada tahun 627 M. Masjid ini menurut para sejarawan seusia dengan Masjid Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Selain itu di Guangzhou Cina sendiri dipercaya terdapat makam Sa’ad bin Abi Waqqash yang hingga kini ramai diziarahi umat Islam (hal. xix, 56-57,).

Melalui penelusuran sejarah Islam di Cina, senior scholar di Middle East Institute National of Singapore ini, kemudian membuktikan penyebaran Islam di Nusantara yang disebarkan oleh orang-orang Cina Muslim yang melawat ke negeri ini. Para penyebar Islam di Jawa yang dikenal dengan “Walisongo” sebagian di antaranya adalah orang Cina, dan sebagian lain menikah dan dibantu orang-orang Cina. Pun dengan para raja di Jawa, banyak di antaranya yang orang Cina. Bahkan, Kerajaan Demak yang ditengarahi sebagai kerajaan Islam pertama di Nusantara adalah “rezim Cina” (hal. 243).

Perihal kontribusi Cina Muslim dalam penyebaran Islam di Nusantara ini berhasil didedah secara nyata oleh Sumanto Al Qurtuby, baik melalui penelusuran terhadap “teks-teks kuno” maupun situs-situs sejarah dan keterpengaruhan budaya atau yang disebutnya dengan “Sino-Javanese Muslim Culture”.

Pertanyaannya kemudian, kenapa masyarakat Muslim Indonesia lebih banyak yang meyakini peran orang-orang Arab dalam penyebaran Islam di Nusantara? Buku yang diberi kata pengantar oleh almarhum Prof. Dr. Nurcholish Madjid ini memberikan jawaban: karena sejak kedatangan penjajah Belanda ke Nusantara, orang-orang Cina selalu dijadikan “kambing hitam” atas segala kekacauan yang sebenarnya dilakukan para penjajah Belanda sendiri demi meraup keuntungan ekonomi dan politik (hal. 224-233).

Sedangkan keberadaan Arab-Muslim di Nusantara memiliki sejarah yang “mulus” tanpa ada narasi kekerasan di dalamnya, sehingga seakan-akan perannya dalam islamisasi sangat besar, padahal orang-orang Arab sendiri baru datang ke Nusantara pada akhir abad ke-18. Karena itu kontribusinya dalam penyebaran Islam di Nusantara dipertanyakan, alasannya antara lain watak Arab yang eksklusif, yakni tertutup dan tidak membuka diri untuk bersosialisasi dengan bangsa lain. Selain itu Arab Muslim juga selalu merasa superior, yakni sebagai “trah Islam tertinggi”. Dalam relasinya dengan non Arab, Arab Muslim selalu memposisikan dirinya sebagai “kelas superordinat”, sedangkan Nusantara Muslim berada di “kelas subordinat”. Relasi demikian menurut analisis penulis buku ini, tidak mungkin akan terjadi transformasi kultural dalam kehidupan masyarakat Islam Jawa (hal. 234-236).

‘Ala kulli hal, buku Arus Cina-Islam-Jawa menemukan relevansinya bagi masyarakat Indonesia saat ini yang sedang “demam keturunan Arab” dan mudah terprovokasi dengan isu-isu SARA yang terus direproduksi. Akhirnya, seperti dikatakan Ir Soekarno, bahwa “bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya”.

Data Buku

Judul Buku: Arus Cina-Islam-Jawa: Peranan Tionghoa dalam Penyebaran Islam di Nusantara Abad 15 & 16

Penulis: Sumanto Al Qurtuby

Penerbit: eLSA Press, Semarang

Cetakan: I, Januari 2017

Tebal : Iv + 300 Halaman

Peresensi: Siti Nur Halimah, Pemimpin Redaksi Majalah Justisia LPM Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo Semarang.

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hadits, Berita, Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 27 November 2017

CBP-KKP Kudus Bekali Anggota Dengan Latgab

Kudus, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dewan Koordinasi Cabang Corp Brigade Pembangunan dan Korp Kepanduan Putri (DKC CBP-KKP) IPNU-IPPNU Kudus mengadakan  latihan gabungan (Latgab) di Sungai Kaligelis Jurang Gebog Kudus, Ahad (19/5). 

Latgab yang berlangsung sehari itu diikuti sebanyak 32 anggota CBP-KKP pilihan dari kecamatan se Kudus.

CBP-KKP Kudus Bekali Anggota Dengan Latgab (Sumber Gambar : Nu Online)
CBP-KKP Kudus Bekali Anggota Dengan Latgab (Sumber Gambar : Nu Online)

CBP-KKP Kudus Bekali Anggota Dengan Latgab

Dalam kegiatan tersebut, peserta diberi bekal  materi khusus teknik pertolongan pertama pada kecelakaan(P3K) dan turun tebing. Selain teori yang disampaikan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kudus dan instruktur dari DKC CBP-KKP Kudus, semua peserta laki-laki dan perempuan melakukan praktik penanganan korban dan latihan turun tebing dari jembatan Kali Gelis.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Komandan CBP Kudus Khoirul Anam mengatakan Latgab bertujuan memberikan bekal tambahan ketrampilan dalam membantu  korban kecelakaan maupun bencana. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Selain itu, untuk mempererat jalinan silaturrahim dan membangun kepeduliaan serta kekompakan anggota antar anggota CBP-KKP,” ujarnya kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah di sela-sela Latgab.

Ia menyatakan Latgab dengan materi khusus  P3K ini supaya anggota CBP-KKP memiliki keterampilan khusus penanganan korban kecelakaan. Sedangkan latihan turun tebing ini dimaksudkan untuk melatih anggota terampil menuruti tebing sehingga mampu menangani  bila terjadi bencana di pegunungan.

“Pada intinya, semua kader CBP-KKP ini selalu siap sedia membantu pada waktu terjadi bencana baik di jalanan, pegunungan maupun perairan,” tambah Anam.

Ketika ditanya, Alumnus STAIN Kudus ini menjelaskan peranan CBP-KKP sangat signifikan dalam upaya membentuk kader muda NU. Disamping melatih keterampilan dan membangun kepedulian, organisasi sayap IPNU-IPPNU ini juga  mempersiapkan jiwa-jwa kader yang siap  memperkokoh rasa nasionalisme.

“Hingga kini, jumlah anggota CBP-KKP Kudus mencapai ratusan yang tersebar di ranting. Semuanya terdidik dan terdampingi menjadi kader ajaran Aswaja yang memiliki semangat nasionalisme tinggi,” imbuh Anam.

Menurut rencana, pihaknya akan mengadakan pendidikan latihan utama (Diklatama) tingkat karesidenan Pati bulan Juli mendatang. 

Redaktur     : Mukafi Niam

Kontributor : Qomarul Adib

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sunnah, Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 24 November 2017

Terapkan NDP, PMII Umar Tamim Gelar Bakti Alam

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Umar Tamim Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Kabupaten Jombang, Jawa Timur menggelar bakti alam sebagai salah satu upaya menerapkan Nilai-nilai Dasar Pergerakan (NDP) PMII, yakni hablum minal alam (hubungan manisia dengan alam). Kegiatan dilaksanakan rutin setiap bulan di pekan kedua.

Ircham Ali, Ketua Komisariat Umar Tamim menuturkan, agenda ini sudah berjalan mulai satu bulan sebelumnya. Kali ini ia bekerjasama dengan BLH (Badan Lingkungan Hidup) dansantri jogo kali. “Kita sudah melaksanakan yang ke dua kalinya kegiatan semacam ini, untuk sekarang ini kita kerjasama dengan BLH dan Santri Jogo kali,” katanya kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jum’at (11/12).

Terapkan NDP, PMII Umar Tamim Gelar Bakti Alam (Sumber Gambar : Nu Online)
Terapkan NDP, PMII Umar Tamim Gelar Bakti Alam (Sumber Gambar : Nu Online)

Terapkan NDP, PMII Umar Tamim Gelar Bakti Alam

Bakti alam dengan tajuk resik-resik kali njoso ini diikuti oleh semua pengurus rayon dan komisariat, termasuk Kopri setempat. Mereka bersama-sama membersihkan sampah-samapah di area sungai Rejoso yang mengakibatkan aliran air sungai tersebut terhambat dan sering meluap pada musim hujan ini. “Pastinya sungai Rejoso ini sering meluap setiap hujan lebat. Dan itu sudah menjadi langganan tiap tahunnya,” tuturnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk indikator kegiatan ini, Irham sapaan akrabnya menjelaskan, sebagai upaya menanamkan kesadaran masyarakat untuk memperhatikan dan peduli terhadap lingkungan alam sekitar. Pasalnya tidak sedikit pedagang yang beroperasi di sekitar lokasi sungai rejoso tersebut. “Kesadaran warga masyarakat sekitar perlu kami pupuk melalui kegiatan ini,” ungkapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di samping itu, Irham mengajak kepada segenap pengurus rayon dan komisariat untuki menjadi aktivis yang peka dan peduli terhadap kondisi lingkungannya. “Tak perlu jauh-jauh jadi aktivis pecinta alam yg biasa ke gunung atau ke tempat yg jauh, namun belum peka dengan kondisi didekatnya, cukup jadi aktivis pergerakan yg mengamalkan semua nilai pada NDP yaitu hubungan dengan tuhan, manusia dan pastinya alam sekitar,” tandasnya.

Disinggung terkait kegiatan bulan depan, ia mengungkapkan akan menyosialisasikan sekaligus mengajak para pemuda Jombang, pedagang dan tokoh masyarakat untuk saling menerapkan pendidikan peduli sampah. “Pertemuan kedepan kami dari Komusariat PMII Umar Tamim Unipdu Jombang akan mengadakan sosialisasi kepada kepemudaan sekitar, khususnya pedagang dan tokoh masyarakat sebagi wujud edukasi peduli sampah dengan menggandeng BLH Jomabang dan lembaga terkait lainnya,” pungkasnya. (Syamsul Arifin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, Kajian, Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 15 November 2017

Meriah, Gebyar Muharram Qiraati Jepara

Jepara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Gebyar Muharram ke-10 yang diselenggarakan Koordinator Cabang (Korcab) Qiraati kabupaten Jepara yang berlangsung di alun-alun Jepara, Sabtu (25/10) pagi berlangsung meriah. Kegiatan dalam rangka memperingati tahun baru 1436 H itu diikuti ribuan peserta dari Koordinator Kecamatan (Korcam) Qiraati dari 14 kecamatan yang ada di Jepara.

Dalam kegiatan tersebut diisi dengan hiburan balasik El-Kautsar, dongeng Kak Bimo dan kesenian Wahyu Budoyo Mudo (WBM) dari Magelang serta pembagian bingkisan.

Meriah, Gebyar Muharram Qiraati Jepara (Sumber Gambar : Nu Online)
Meriah, Gebyar Muharram Qiraati Jepara (Sumber Gambar : Nu Online)

Meriah, Gebyar Muharram Qiraati Jepara

Koordinator Qiraati Cabang Jepara, H Zainal Marlis menyebutkan kegiatan menunjukkan umat Islam mempunyai tahun baru yang layak diperingati. “Tahun baru Hijriyah adalah tahun baru kita yang wajib kita rayakan,” katanya kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah di sela-sela kegiatan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebagai bentuk merayakannya pihaknya mendatangkan guru bersama santri TPQ se-kabupaten Jepara yang pagi itu tumplek-blek memadati alun-alun Jepara.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lewat momen tersebut Qiraati Jepara juga mengenalkan sejak dini tahun baru hijriyah kepada murid. Sehingga anak-anak semakin mafhum tahun baru agama yang dianutnya.

Di hari sebelumnya, Jumat (24/10) juga digelar Tahtiman Al-Quran bil-ghaib, tahtiman Al-Qur’an bin-nadlor 3000 guru serta pengajian umum bersama KH Marzuki Mustamar dari Malang, Jawa Timur. (Syaiful Mustaqim/Anam) ?

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 13 November 2017

Rais Aam Minta Pemerintah Contohkan Hidupkan Sederhana

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pejabat Rais ‘Aam PBNU KH A Mustofa Bisri meminta pemerintah baru di bawah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla serta Kabinet Kerja untuk menekankan sikap kesederhanaan dalam bekerja.

“Saya mohon itu dapat dilakukan oleh Jajaran kabinet Kerja ini untuk tetap bersikap sederhana, merakyat, dan kerja, kerja, kerja,” pintanya pada Pidato Iftitah Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama di halaman gedung PBNU, Jakarta, Sabtu (1/11).

Rais Aam Minta Pemerintah Contohkan Hidupkan Sederhana (Sumber Gambar : Nu Online)
Rais Aam Minta Pemerintah Contohkan Hidupkan Sederhana (Sumber Gambar : Nu Online)

Rais Aam Minta Pemerintah Contohkan Hidupkan Sederhana

Kiai yang akrab disapa Gus Mus ini mengatakan, kesederhanaan ini harus menjadi tren pemimpin-pemimpin Indonesia kerena kondisi mayarakat kita harus diawali dengan kesederhanaan pemimpin. Kemudian menjalar ke semuanya. “Kalau pemimpinnya sederhana, insya Allah kiai-kiainya akan mengikuti,” katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebelumnya, Gus Mus mengucapkan selamat kepada pemerintahan baru. Tapi bukan selamat atas jabatan yang diemban, melainkan selamat bekerja. Ia tak kurang menyebut bekerja sampai 3 kali. ?

“Jabatan-jabatan mereka tidak selayaknya diselamati. Saya ucapkan selamat kepada beliau-beliau, selamat bekerja, selamat bekerja, selamat bekerja. Selamat bekerja untuk Indonesia, untuk rakyat Indonesia, untuk memimpin bangsa ini menuju baldatun thoyibatun wa robbun ghofur,” katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Gus Mus, meski melewati fase dan dinamika yang menegangkan, namun Alhamdulilah berakhir melegakan semua pihak. Bahkan membuat masyarakat internasional berdecak kagum akan kedewasaan berdemokrasi negara kita. Para pemimpin yang semula bersaing, menunjukkan sikap kenegarawanan mereka. ?

Mudah-mudahan, sambung Gus Mus, warga NU, khususnya para kiai yang terlibat dukung mendukung, dapat mencerdasi sikap kenegarawanan para pemimpin sehingga tidak ada lagi istilah berseberangan di antara kita.

Gus Mus juga menegaskan, NU sepanjang sejarah selalu menyatu dengan perjuangan nasional bangsa Indonesia. Dengan demikian, sesuai khittah, NU akan senantiasa aktif dalam pembangunan bangsa menuju masyarakat adil dan makmur diridoi allah SWT.

Pemerintah baru, kata dia, tidak perlu ragu, sepanjang untuk kepentingan bangsa Indonesia,

NU siap membantu pemerintah dalam batas kemampuan dan wewenangnya, termasuk dengan cara mengkritisinya.

“Khusus kepada kader-kader NU yang terpilih anggota kabinet, saya pesankan untuk menekankan sebagai pemimpin yang arif dan bijaksana yang membantu pemerintah ini,” katanya. (Abdullah Alawi)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pemurnian Aqidah, Daerah, Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 12 November 2017

Penasehat IKA PMII Gelar Halal Bihalal Bersama Dewan Kesenian Tubaba

Tulang Bawang Barat, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Guna terus merekatkan silaturahmi dengan pengurus ormas dan insan pers di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Wakil Bupati Tubaba Fauzi Hasan, penasehat IKA PMII menggelar halal bihalal di Rumah Dinas (Rumdis) di Kelurahan Panaragan Jaya, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kamis (6-7-2017).

Acara yang berlangsung sederhana tersebut dihadiri oleh jajaran Pemerintahan, Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Tubaba, kemudian para insan pers/media, organisasi kemahasiawaan, organisasi masyarakat (ormas) seperti Pemuda Pancasila (PP), Oi, Pemuda Siliwangi, Dewan Kesenian Tubaba, IKA-PMII, Paguyuban Jawa Barat (Pajar),, serta masyarakat umum.

Penasehat IKA PMII Gelar Halal Bihalal Bersama Dewan Kesenian Tubaba (Sumber Gambar : Nu Online)
Penasehat IKA PMII Gelar Halal Bihalal Bersama Dewan Kesenian Tubaba (Sumber Gambar : Nu Online)

Penasehat IKA PMII Gelar Halal Bihalal Bersama Dewan Kesenian Tubaba

Fauzi Hasan mengatakan, silaturahmi ini dimaksudkan untuk saling mempererat silaturahmi antarormas dan insan pers di Kabupaten Tubaba, sebab dengan silaturahmi akan memberikan dampak bagi kemajuan Kabupaten Tubaba dan tidak gampang terpengaruh dengan isu-isu yang tidak benar (hoaks).

"Dengan silaturahmi dapat saling berkomunikasi dan saling mengenal dengan baik, dapat berpikir bersama untuk kemajuan Tubaba, sehingga orientasinya tidak saling menunjukkan kehebatan tetapi kebersamaan,"ungkapnya.

Dalam sambutan penasehat IKA PMII Tubaba, ini menambahkan pihaknya selaku wakil bupati berpesan pertama kepada Dewan Kesenian Tubaba untuk aktif kembali. Diakuinya sebelum pemilihan bupati dan wakil bupati dirinya membekukan sementara kegiatan Dewan Kesenian untuk menghindari adanya anggapan bahwa dia menunggangi Dewan Kesenian untuk menjadi wakil bupati.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Sekarang, mari kita aktif kembali, dan Bupati Umar Ahmad akan terus mengikuti langkah dan men-support kita," paparnya.?

Untuk PMII, Fauzi berpesan walaupun kepengurusan baru terbentuk dan belum dilantik pihaknya sangat berterima kasih PMII bisa dibentuk di kabupaten setempat, dengan terbentuknya IKA PMII ini ke depan orientasinya tidak mengedepankan kegagahan organisasi tetapi kepada bagaimana memajukan kabupaten Tubaba dengan bersatu dengan semua unsur yang ada.

"Saya juga kader PMII dan pertama mengikuti pelatihan kader dasar pada tahun 1979 di Wonosobo, saat ini masuk Kabupaten Pringsewu. Mari organisasi ini kita gunakan untuk belajar memimpin, bekerjasama dalam berorganisasi dan jika ini bisa dijalankan kunci kesuksesan ada disini," ungkapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dirinya juga sangat mengapresiasi dengan gerakan yang dilakukan oleh ormas Oi, walaupun gerakannya kecil tapi sangat menyentuh seperti melakukan gerakan bersih-bersih di tempat-tempat umum, dan di pasar-pasar. Untuk HIPMI ia berpesan dapat mengadakan kegiatan yang dapat memotivasi para pemuda untuk menjadi pebisnis dan orang sukses.

Sementara untuk PWI dan insan pers pihaknya juga mengucapkan banyak terima kasih yang telah memberikan dukungannya selama ini dalam menyebarkan informasi yang baik kepada masyakarat dalam bentuk kritik tentang pembangunan dan saran, "Pemberitaan merupakan sebuah respek yang sangat besar bagi pergerakan pembangunan di Kabupaten Tubaba.”

Fauzi berharap, ke depan seluruh elemen masyarakat dapat terus menjaga dan memanfaatkan hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan di kabupaten setempat,"Saya tidak keberatan rumah dinas ini digunakan untuk kegiatan apapun yang sifatnya positif, dan Bupati Umar Ahmad juga berpesan ormas dan masyarakat dapat memanfaatkan gedung Sesat Agung yang berada di Islamik Center dengan maksimal," pungkasnya.

Sementara perwakilan ormas dan insan pers yang hadir, Edi Zulkarnaen selaku Ketua PWI Tubaba mengucapkan banyak terima kasih telah mengundang insan pers dan ormas se-Tubaba untuk menghadiri acara halal bihalal ini,"Semoga jalinan silaturahmi dapat terus terjalin dan terjaga dengan baik," singkatnya.(Gati Susanto/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam, Anti Hoax PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 08 November 2017

PBNU: Kalau Pengusaha NU Didukung, Mereka Langsung Tancap Gas

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj mengatakan, Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) adalah usaha yang dilakukan PBNU untuk mengkonsolidasikan di antara warga NU yang menjadi pengusaha.?

Di dalam sejarahnya, cerita Kiai Said, sebelum para kiai pesantren mendirikan NU, mereka mendirikan organisasi pedagang. ?

PBNU: Kalau Pengusaha NU Didukung, Mereka Langsung Tancap Gas (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU: Kalau Pengusaha NU Didukung, Mereka Langsung Tancap Gas (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU: Kalau Pengusaha NU Didukung, Mereka Langsung Tancap Gas

“Tahun 1914 itu melihat sebelah sana sudah ada Syarikat Dagang Islam, maka Kiai Wahab membikin Nahdlatut Tujjar, kebangkitan para pedagang santri. Ketuanya Haji Hasan Gippo” urainya saat menyampaikan sambutan dalam acara Sarasehan Pengembangan Ekonomi Umat dan Kemaritiman Indonesia yang diselenggarakan HPN dan Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) di Jakarta, Kamis (6/4).?

Ia menilai, upaya yang dilakukan HPN ini sangat baik sekali. Ia berharap, acara ini bukan hanya sebatas pada wacana dan ide saja, tetapi bisa diterapkan dan dilakukan. “Mudah-mudahan upaya ini nyata. Bukan hanya seminar, tapi langsung action,” jelasnya.?

Seandainya para pengusaha Nahdliyin itu didukung pemerintah, lanjutnya, maka mereka akan cepat berkembang. “Kalau didukung dan dipermudah (pemerintah), insyallah para pengusaha NU ini akan langsung tancap gas,” tuturnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lebih jauh, ia mengatakan, NU tidak anti dengan para anti kongomerat. Justru ia mengajak untuk bersyukur jika Indonesia memiliki banyak konglomerat. “Tetapi konglomerat juga harus berupaya membesarkan kelas menengah. Yang kelas menengah mengangkat kelas yang kecil,” ucapnya.

Ia berharap, acara ini harus memiliki tindak lanjut, bukan hanya selesai di ruang diskusi saja. “Nanti harus ada upaya tindak lanjut,” tukasnya.?

Acara ini dihadiri dua ratus pengusaha Nahdlyin yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPI) yang datang dari sepuluh provinsi. Mereka adalah pengusaha dari berbagai macam sektor, mulai dari pengusaha properti, koperasi, pembangkit tenaga surya, dan lainnya. (Muchlishon Rochmat/Abdullah Alawi)?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah