Tampilkan postingan dengan label Aswaja. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Aswaja. Tampilkan semua postingan

Senin, 05 Februari 2018

Buka Rakornas LAZISNU, Ini Harapan Kiai Sulton

Sragen, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua PBNU H Sulton Fathoni mengharapkan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) NU Care-LAZISNU yang digelar di Sragen, para peserta mendapatkan barokah, ilmu dan pengalaman dari para kiai di Kabupaten Sragen.

Buka Rakornas LAZISNU, Ini Harapan Kiai Sulton (Sumber Gambar : Nu Online)
Buka Rakornas LAZISNU, Ini Harapan Kiai Sulton (Sumber Gambar : Nu Online)

Buka Rakornas LAZISNU, Ini Harapan Kiai Sulton

Ia mengatakan pada pelantikan pengurus PBNU (masa khidmah 2015-2020), Rais Aam Kiai Ma’ruf Islamuddin menyampaikan kiprah NU sudah luar biasa menghoidupkan amaliyah nahdliyah.

“Enam triliun disedekahan untuk amaliyah NU melalui lailatul ijtima’, tahlilan, yasinan.  Maka pada raker PBNU coba dicari cara yang sekiranya dari amaliyah NU dapat menular ke kegiatan sosial,” kata Kiai Sulthon pada pembukaan Rakornas NU Care-LAZISNU di Pondok Pesantren Walisongo, Sragen, Jawa Tengah (29/1) petang.

Ia mengilas balik tujuan NU didirikan sesuai cita-cita KH Hasyim Asy’ari yaitu melindungi orang banyak, meningkatkan kualitas hidup dan kemakmuran masyarakat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Maka pada Raker PBNU itu diungkap dengan jumlah warga NU yang mencapai 92 juta orang bagaimana caranya mengumpulkan aktivitas sosial,” sambung Kiai Sulthon.

Pemikiran serupa lalu dituangkan pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) NU Care-2016 tahun 2016.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Ada 80 LAZISNU sama-sama memikirkan caranya seperti apa? Lalu dipututuskan dengan memaksimalkan potensi yang ada di daerah masing-maisng,” tandas Kiai Sulthon.

Pemaksimalan potensi tersebut diawali dengan belajar zakat di Sukabumi yang diikuti pengurus NU Care-LAZISNU seluruh Indonesia.

“Pembelajaran pemaksimalan potensi daerah juga dilakukan Rakornas di Sragen kali ini,” kata Kiai Sulthon.

Dikatakan hasil Rakornas ini akan disampaikan ke PBNU sebagai rekomendasi yang akan dilakukan bersama-sama. 

“Apa yang perlu dikerjakan PBNU, PWNU, PCNU, MWCNU hingga Ranting NU,” pungkas Kiai Sulthon. 

Pada kesempatan tersebut Kiai Sulthon membuka secara resmi Rakornas ditandai dengan pemukulan beduk.

Rakornas NU Care-LAZISNU berlangsung hingga Rabu (31/1). Rakornas ini diikuti sedikitnya 300 orang pengurus LAZISNU dari ringkat Wilayah, Cabang, beberapa Kecamatan dan beberapa desa. (Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 23 Januari 2018

LD PBNU Adakan Ngaji Bareng Kang Said

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pada momen Ramdhan ini, Lembaga Dakwah PBNU berkesempatan mengadakan ngaji bareng dengan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj atau Kang Said. Kegiatan ini dilaksnakan, Jumat (30/6) lalu di Ma’had Tahfidzul Qur’an Nurani Ciganjur, Jakarta Selatan pimpinan KH Ilyas Marwal.?

LD PBNU Adakan Ngaji Bareng Kang Said (Sumber Gambar : Nu Online)
LD PBNU Adakan Ngaji Bareng Kang Said (Sumber Gambar : Nu Online)

LD PBNU Adakan Ngaji Bareng Kang Said

Dalam kegiatan bertajuk Islam Nusantara, Menebar Rahmat Meneguhkan Tasamuh ini, Sekretaris LD PBNU KH Nurul Yaqin Ishaq berharap bahwa kegiatan ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan, mengembangkan wawasan keagamaan, dan memperkokoh ukhuwah di antara umat muslim.

“Kesempatan ini sangat berharga karena semua hadir bisa berdialog langsung secara terbuka dengan Kang Said, termasuk isu-isu yang berkembang saat ini,” ujar Nurul Yaqin.

Menurutnya, secara umum Kang Said menjelaskan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan persoalan kegamaan seperti aqidah, fiqih, Islam Nusantara, soal kepemimpinan yang adil, manhaj pendidikan NU, sumber amaliyah NU, dan lain sebagainya.

Hadir dalam kesempatan ini di antaranya, pimpinan pondok pesantren dari beberapa daerah, para Asatidz Jabodetabek, FKPP DKI Jakarta, FUHAB Jakarta, tokoh masyarakat dan alim ulama Ciganjur, dan beberapa pengurus LD PBNU. (Fathoni)?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat, Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Agar Negara Tidak Bermain-main dengan Pajak

Para penyelenggara negara melakukan sesuatu yang membuat jengkel banyak orang, termasuk NU. Dunia perpajakan di Indonesia membuat jemu masyarakat banyak.

Bagaimana bisa? Dirjen Perpajakan memang sudah mengamalkan Pasal 23 UUD 1945 yang merupakan dasar hukum pemungutan pajak.

Agar Negara Tidak Bermain-main dengan Pajak (Sumber Gambar : Nu Online)
Agar Negara Tidak Bermain-main dengan Pajak (Sumber Gambar : Nu Online)

Agar Negara Tidak Bermain-main dengan Pajak

Pasal tersebut berbunyi “Segala pajak-pajak untuk kegunaan kas negara berdasarkan undang-undang.” Dirjen Pajak sampai kini terus memungut pajak dari wajib pajak yang ditentukan dalam undang-undang. Hanya saja hasil pungutan pajak tidak masuk sepenuhnya ke dalam kas negara. Penyebabnya tentu rupa-rupa, antara lain pengemplangan pajak oleh pengusaha menengah sampai kakap. Kebocoran ini membuat banyak orang susah tidur nyenyak.

Mengingat tetangga dan warga NU banyak yang mengigau sewaktu tidur, bahkan ada yang penyakit Asmanya kambuh karena kenyataan itu, PBNU memasukkan persoalan perpajakan dalam Munas-Konbes NU 2012, 14-18 September lalu di Pesantren Kempek, Cirebon.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam sidang khusus yang terbentuk dalam Komisi Bahtsul Masail Diniyah Alwaqi’iyah, permasalahan pajak dikupas serius oleh syuriah PWNU se-Indonesia. Pertanyaan ”Bagaimana hukum penerapan pajak di Indonesia?” mengapung di ruang sidang. Dua kelas pondok yang dibobol menjadi lorong panjang, sementara dijadikan ruang sidang oleh para kiai NU se-Indonesia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara bangku panjang jajaran ketua panitia sidang komisi, tepat berada di bawah sebuah banner bertuliskan ”Komisi Bahtsul Masa’il Diniyah Alwaqi’iyah, Munas-Konbes NU 2012, 14-18 September 2012, Pesantren Kempek, Palimanan, Cirebon.” Di saat yang sama, empat baris kitab fikih masing-masing bertumpuk setinggi 1,3 meter di sisi kanan meja ketua komisi sidang.

Usai membahas sejumlah persoalan, masalah perpajakan dibahas tepat pada pukul 11.00 Sabtu (15/9) siang. Sementara itu dua santri Pesantren Kempek membagikan minuman kaleng untuk menyegarkan peserta sidang dari sengatan matahari Cirebon. Selain panasnya bumi Cirebon, pajak adalah satu persoalan yang cukup menyita waktu dan keseriusan para peserta sidang. Karena persoalan pajak menyangkut kas negara yang menjadi urat nadi kehidupan semua warga.

Berdasarkan fikih, peserta sidang memutuskan bahwa pada dasarnya pajak adalah bukan merupakan kewajiban agama yang harus dibayar oleh semua orang Islam. Pajak sebagai satu sumber pendapatan negara, bisa dihapus sejauh negara mampu mengongkosi pengeluarannya sendiri.

Tetapi kalau negara sudah mengelola kekayaan alam dengan benar dan maksimal, sementara kas negara tetap tidak mampu mengongkosi dirinya, maka negara boleh mewajibkan pajak kepada semua rakyatnya yang mampu.

Bagaimana dengan rakyat miskin? Peserta sidang komisi mengharamkan negara memungut pajak dari mereka. Peserta sidang khawatir menarik syaraf ketersinggungan negara karena dianggap selain tidak mengurangi kesusahan orang miskin, justru membanduli punggung mereka dengan aneka pungutan.

Meskipun banyak penyelewangan dan pengemplangan pajak di sana-sini oleh konglomerat dan petugas pajak, peserta yang datang ke ruang sidang tetap memiliki kewarasan yang utuh walau tanpa tes kejiwaan sebelumnya. Peserta sidang tetap mewajibkan pemungutan pajak dari wajib pajak. Kiai NU tidak mau menutup satu pendaringan negara; pajak.

Di saat yang sama, para kiai NU yang mengikuti sidang mendesak pemangkasan korupsi dan kebocoran di kanan-kiri baik lewat pintu depan atau jendela belakang rumah pajak. Kalau negara masih bercanda dalam menyiangi penggelapan pajak dan tidak mengalirkannya untuk kesejahteraan rakyat, maka kewajiban rakyat untuk membukakan pintu bagi petugas pajak dipertimbangkan. (Alhafiz Kurniawan / Red:Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 16 Januari 2018

RMI Jombang: 22 Oktober Sejarah Perjuangan Pesantren

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Rabithah Maahid Islamiyyah Nahdhatul Ulama (RMI NU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur tengah mempersiapkan peringatan Hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober 2015. Peringatan dihelat di Pondok Pesantren KH Wahab Hasbullah, Tambakberas.

RMI Jombang: 22 Oktober Sejarah Perjuangan Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
RMI Jombang: 22 Oktober Sejarah Perjuangan Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

RMI Jombang: 22 Oktober Sejarah Perjuangan Pesantren

Ketua RMI NU Jombang Shobih mengatakan, Hari Santri Nasional itu diperlukan sebagai kesadaran sejarah perjuangan pesantren pada zamannya. Dulu mereka berperang fisik melawan penjajah, mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih.

Sekarang, kata dia, santri tetap harus berjuang, yaitu mengisi kemerdekaan dengan penguatan pemahaman keislamannya. “Perlu adanya penguatan pemahaman para santri melalui setiap lembaga pondok pesantrennya, khususnya yang beraliran dengan ahlussunnah wal jamaah (Aswaja),” ungkapnya di kediamannya Jumat (9/10).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Target peringatan Hari Santri Nasional, kata dia, adalah menguatkan ukhwah islamiyah antar-lembaga pesantren. Ia menilai kontribusi Pondok Pesantren sangat menentukan perkembangan NU ke depan.

“Sekarang kan ada istilah NU itu sebagai pondok pesantren besar, sementara pondok pesantren itu adalah NU kecil,” ujarnya sambil tersenyum dan mempersilahkan hidangan yang sudah disediakan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari silaturahim itu RMI NU dapat membedakan pondok pesantren Aswaja NU dan bukan. Karena, sekarang banyak pesantren mengaku Aswaja yang bukan NU. Makanya pada pertemuan itu, akan dilakukan pendataan pesantren se-Jombang.

Masih dalam merayakan Hari Santri, akan diluncurkan website RMI NU yang berisi profil-profil pesantren se-Jombang. “Pondok Pesantren yang sudah didata sebelumnya kami masukkan ke sana,” tutupnya. (Syamsul/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ulama, Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 30 Desember 2017

Tashilul Masalik, Terjemah dan Syarah Alfiyyah Berbahasa Sunda

Ini adalah halaman muka dari kitab “Tashîlul Masâlik” yang merupakan terjemah dan penjelasan (syarh) berbahasa Sunda atas nazham al-Khullâshah atau Alfiyyah Ibn Mâlik, puisi seribu bait yang menghimpun teori ilmu gramatika Arab secara lengkap dan sangat populer keberadaannya.

Pengarang kitab “Tashîlul Masâlik fî Syarh Alfiyyah Ibn Mâlik” yang berbahasa Sunda beraksara Arab (pegon) ini adalah Ajengan Muhammad Abdullah bin Hasan dari Kampung Kongsi, Caringin, Sukabumi. Saya mendapatkan kitab ini di perpustakaan keluarga di Mirat Majalengka, milik adik saya al-Fadhil A. Gumilar Irfanullah, yang merupakan koleksi beliau saat dulu belajar di Pesantren Bait al-Arqom, Bandung.

Tashilul Masalik, Terjemah dan Syarah Alfiyyah Berbahasa Sunda (Sumber Gambar : Nu Online)
Tashilul Masalik, Terjemah dan Syarah Alfiyyah Berbahasa Sunda (Sumber Gambar : Nu Online)

Tashilul Masalik, Terjemah dan Syarah Alfiyyah Berbahasa Sunda

Dalam lembaran sejarah keilmuan Islam, kitab Alfiyyah Ibnu Mâlik demikian populer dan melegenda. Alfiyyah Ibnu Mâlik adalah salah satu pusaka dan referensi ilmu Nahwu-Sharaf (gramatika-morfologi Arab) yang paling pucuk. Pengarangnya, Ibnu Malik, dinobatkan sebagai Tâj ‘Ulamâ an-Nuhât, Mahkota Ulama Nahwu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Semenjak masa ditulisnya hingga masa sekarang, kitab tersebut banyak dikaji dan dijadikan panduan utama di bidang kajian linguistik Arab, baik di Timur atau pun Barat. Di kalangan akademisi Barat, kitab ini terkenal dengan sebutan The Thousand Verses. Puluhan syarah (komentar atau penjelasan), hâsyiah (ulasan panjang, komentar atas komentar), dan ikhtishâr (ringkasan) telah lahir dari kitab berisi seribu bait nazmah (puisi) tersebut.

Nah, kitab Alfiyyah Ibnu Mâlik ini kemudian diterjemah dan disyarah dalam bahasa Sunda oleh Ajengan Muhammad Abdullah bin Hasan Kongsi (Sukabumi). Terjemah dan syarah ini terdiri dari dua volume (juz). Belum diketahui tahun berapa karya ini diselesaikan. Edisi pertama versi cetakan kitab ini dikeluarkan oleh “Maktabah Anda” Sukabumi (tanpa tahun), lalu dicetak ulang oleh “Maktabah al-Haram Carain” Jeddah-Singapura-Indonesia (juga tanpa tahun).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tentang sosok penulis syarah ini, yaitu Ajengan Muhammad Abdullah bin Hasan, juga belum banyak saya dapatkan data dan informasinya. Pada kitab tersebut beliau menuliskan berasal dari Kampung Kongsi, Desa Caringin, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Tertulis dalam pembukaan kitab;

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

(Diterjemahkeun kana Basa Sunda ku jalma anu doip tur bodo Muhammad Abdullah bin Hasan urang kampong Kongsi, Desa Caringin, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Kalayan dingaranan ieu tarhamah ku “Tashil-ul Masalik fi Tarjamah Alfiyyah Ibnu Malik”).

Saat ini, Desa Caringin sudah menjadi kecamatan tersendiri yang merupakan pengembangan dari Kecamatan Cibadak. Saya pun mencoba menelusuri informasi keberadaan beliau dengan pergi ke Caringin, Sukabumi, yang juga kampung mertua saya.

Tak jauh dari Caringin, yaitu di Desa Babakan Tipar, Cicantayan, Sukabumi, ada sebuah pesantren salaf bernama “as-Salafiyah II”. Pengasuh pesantren ini, yaitu Ajengan KH Syihabuddin, adalah kawan dekat sang pensyarah. Diceritakan oleh istri beliau, bahwa Ajengan KH Syihabuddin dan Ajengan Muhammad Abdullah dulu sama-sama belajar di Pesantren Cibeureum, Sukabumi, pada KH Syuja’i.

KH Syuja’i Cibeureum adalah sosok yang terkenal sebagai pakar ilmu alat (nahwu) di Tatar Sunda. Salah satu kitab yang sering beliau bacakan dan ajarkan adalah Alfiyyah Ibnu Malik. Nah, keterangan yang diberikan oleh Ajengan KH Syuja’i itulah yang kemudian dirangkum oleh Ajengan Muhammad Abdullah dan dikembangkan menjadi “Tashîlul Masâlik fî Tarjamah wa Syarh Alfiyyah Ibn Mâlik” dalam Bahasa Sunda.

Selain merujuk dari keterangan KH Syuja’i Cibeureum, pensyarah juga merujuk pada kitab-kitab syarah Alfiyyah lainnya yang ditulis dalam bahasa Arab, seperti Syarah Ibn ‘Aqîl, Audhah al-Masâlik, Tanwir al-Hawalik, Dahlân Alfiyyah, Hasyiah al-Khudhari, dan lain sebagainya.

Ajengan Muhammad Abdullah termasuk sosok “santri kelana”. Beliau tidak menetap di satu tempat. Bahkan hingga usia “matang” pun beliau masih tetap belajar dari pesantren ke pesantren. Meski lahir dan besar di Kampung Kongsi, Caringin, Sukabumi, beliau pernah berkarir di Pesantren Babakan Tipar bersama KH Syihabuddin, lalu pindah ke Cisaat, lalu pindah lagi ke Cikidang. Di sanalah beliau sempat membuka pesantren hingga wafat.

Selain Ajengan Muhammad Abdullah Kongsi (Sukabumi), terdapat juga beberapa ulama Nusantara lainnya yang menulis teremah dan syarah atas nazham “Alfiyyah Ibn Mâlik”, di antaranya adalah KH Bisri Musthofa (Rembang, Jawa Tengah, ayahanda dari KH Musthofa Bisri atau Gus Mus), yang menerjemahkan dan mensyarah Alfiyyah dalam bahasa Jawa (beraksara Arab Pegon) dan diterbitkan oleh Penerbit Menara Kudus pada tahun 1960-an.

Terdapat pula KH Abul Fadhol (Senori, Tuban), yang menulis syarah Alfiyyah dalam bahasa Arab, berjudul “Tashîlul Masâlik fî Syarh Alfiyyah Ibn Mâlik”. Judul ini sama dengan yang dipakai oleh Ajengan Muhammad Abdullah Sukabumi. Syarah milik KH Abdul Fadhol Senori ditulis dalam bahasa Arab yang sangat bagus dan sempurna, juga dengan kulaitas syarah yang sangat luar biasa. Saat ini syarah tersebut dipelajari di beberapa pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Timur, di antaranya adalah Pesantren Sarang Rembang (Jawa Tengah) dan Pesantren Mamba’us Sholihin Gresik (Jawa Timur). (A. Ginanjar Sya’ban)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Warta, Aswaja, Berita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 23 Desember 2017

Rais Aam dan Ketum PBNU Diagendakan Hadiri Istighotsah Akbar NU Jatim

Sidoarjo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Istighotsah akbar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur yang akan digelar di dalam Gor Delta Sidoarjo, 9 April 2017 mendatang rencananya akan dihadiri tokoh dan ulama dari kalangan Nahdlatul Ulama di antaranya Rais Aam PBNU KH Maruf Amin, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.

Rais Aam dan Ketum PBNU Diagendakan Hadiri Istighotsah Akbar NU Jatim (Sumber Gambar : Nu Online)
Rais Aam dan Ketum PBNU Diagendakan Hadiri Istighotsah Akbar NU Jatim (Sumber Gambar : Nu Online)

Rais Aam dan Ketum PBNU Diagendakan Hadiri Istighotsah Akbar NU Jatim

Pernyataan itu disampaikan oleh panitia PCNU Sidoarjo, KH M. Kirom pada acara rapat kooridinasi persiapan jelang istighotsah akbar di ruang gedung olahraga Delta Sidoarjo, Jawa Timur.

"Sebanyak 45 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama akan memenuhi lapangan Gor Delta Sidoarjo dengan beristighotsah bersama, dan diprediksi sekitar 200 ribu hingga 500 ribu jamaah dari berbagai kalangan," kata KH M Kirom, Senin (20/3).

Ia menjelaskan, sebanyak 45 PCNU yang datang, akan dibagi beberapa zona yaitu mulai dari satu hingga empat. Masing-masing PCNU, tempat parkirnya akan disesuaikan dengan arah domisilinya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Untuk zona satu yakni PCNU Bangil, Situbondo, Jember dan seterusnya parkirnya sebelah timur. Surabaya dan Madura ada di utara dan lain sebagainya. Untuk PKL yang berjualan pada hari Ahad, mohon maaf, agar dirampingkan jualannya di sebelah Taman Pinang," jelasnya.

Pelaksanaan istighotsah akbar mendatang akan melibatkan sejumlah unsur baik dari pemerintah maupun aparat keamanan baik TNI/Polri. Adapun di dalam vvip akan dilakukan penataan yang cukup ketat mulai persiapan lokasi vip tokoh NU dan VIP ulama NU.?

Sedangkan untuk pengaturan masuk para jamaah ke lokasi, akan ditentukan oleh aparat keamanan yakni pihak Kepolisian Sidoarjo. (Moh Kholidun/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat, Aswaja, IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 22 Desember 2017

Ribuan Hektare Sawah Banjir, Petani Majalengka Rugi Ratusan Juta

Majalengka, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Lembaga Pemberdayaan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Majalengka Jakfar menyatakan prihatin atas terendamnya ribuan hektare sawah milik petani di empat desa di kecamatan Ligung dan kecamatan Sumberjaya, Majalengka. Banjir akibat luapan sungai Cikamangi ini, menyebabkan kerugian yang ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Banjir merendam empat desa itu seperti desa Sukawera, desa Leuweunghapit, desa Majasari kecamatan Ligung, dan desa Lojikobong kecamatan Sumberjaya.

Ribuan Hektare Sawah Banjir, Petani Majalengka Rugi Ratusan Juta (Sumber Gambar : Nu Online)
Ribuan Hektare Sawah Banjir, Petani Majalengka Rugi Ratusan Juta (Sumber Gambar : Nu Online)

Ribuan Hektare Sawah Banjir, Petani Majalengka Rugi Ratusan Juta

Jakfar menjelaskan, jika musim hujan tiba sungai Cikamangi meluap dan tanaman padinya dipastikan terendam banjir. Masalah banjir ini terjadi setiap tahunnya. Lazimnya air baru surut setelah empat hari. Ironisnya, pemerintah daerah maupun instansi terkait lainnya belum menangani masalah klasik ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Kalau sering terendam banjir, tanaman padi menjadi rusak dan kami selalu gagal panen hingga rugi puluhan juta rupiah,” kata Jakfar saat ditemui PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah di mushola samping Gedung PCNU Majalengka, Selasa, (3/2) siang.

Dulu, Jakfar bercerita, para petani sempat menormalisasikan sungai tapi itu sudah berlangsung lama. "Kalau sekarang belum digaruk lagi, jadi air sungai meluap lagi," katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut para warga, banjir luapan sudah terjadi setiap tahun terhitung dari tahun 2000 hingga merendam ratusan tanaman padi. "Sampai sekarang masih turun hujan, airnya masih menggenangi ribuan hektare tanaman padi milik petani," tuturnya.

Pihak LPPNU Majalengka menuntut Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) segera menormalisasi aliran sungai Cikamangi karena selalu merugikan petani. "Kami harap BBWSC segera turun tangan, agar kerugian petani tidak terjadi setiap tahunnya,” jelasnya. (Aris Prayuda/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian, Olahraga, Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 14 Desember 2017

JQHNU Sidoarjo Ajarkan Menulis Khat sesuai Kaidah

Sidoarjo,? PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Banyaknya guru SD/MI sampai SMA yang masih belum memahami tata cara menulis huruf Arab dengan kaidah benar, membuat Pengurus Cabang Jamiyyatul Qurra Wal Huffahz Nahdlatul Ulama (PC JQHNU) Sidoarjo menggelar acara pelatihan khat dengan tema Menulis Huruf Arab Sesuai dengan Kaidah dan Benar, yang akan digelar di Aula Kementerian Agama Kabupaten Sidoarjo, Ahad (12/2) mendatang.

Ketua PC JQHNU Sidoarjo, Imam Mukozali mengatakan, sekarang ini banyak sekolah dan lembaga Islam yang sering menyelenggarakan kegiatan atau lomba kaligrafi namun tidak dibarengi dengan cara menulis yang benar. Maka disinlah mereka akan mengetahui banyak hal terkait menulis khat dengan benar. Misalnya bagaimana menulis dari Alif sampai Ya.

"Kami menjalankan program bidang kaligrafi, dengan adanya program ini, mereka akan tahu jenis-jenis huruf Arab dengan berbagai macam tulisan. Pokoknya komplitlah. Insyaallah dalam satu hari tidak rugi. Apalagi setelah teori akan praktek langsung, dibimbing oleh instruktur yang profesional dalam bidangnya," kata Imam kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Selasa (6/2).

JQHNU Sidoarjo Ajarkan Menulis Khat sesuai Kaidah (Sumber Gambar : Nu Online)
JQHNU Sidoarjo Ajarkan Menulis Khat sesuai Kaidah (Sumber Gambar : Nu Online)

JQHNU Sidoarjo Ajarkan Menulis Khat sesuai Kaidah

Hal ini juga akan menjadi ajang untuk melestarikan Sidoarjo yang sudah biasa menjadi juara dalam even MTQ maupun lainnya di bidang Kaligrafi tingkat Propinsi maupun Nasional. ? Pihaknya berharap, program ini akan membuat ruang dan wadah untuk membina para guru dan pecinta Al-Quran yang tidak hanya membaca tapi juga menulis. Karena kaligrafi itu indah.

"Oleh karena itu, kami mohon kepada Ketua PAC dan Komisariat JQHNU se-Kabupaten Sidoarjo wajib berpartisipasi mengirimkan peserta dalam kegiatan tersebut. Atas partisipasi dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. Semoga langkah kita senantiasa diridloi Alloh SWT," doanya. (Moh Kholidun/Zunus)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Halaqoh, Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 08 Desember 2017

Dari Ranting ke Ranting, IPNU-IPPNU Kaliori Ngaji Ramadhan

Rembang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pada Ramadhan kali ini, Pimpinan Anak Cabang Ikatan Peajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, menggelar program "Ngaji Bareng" di beberapa Ranting atau desa di kecamatan setempat secara bergilir menjelang buka puasa.

Dari Ranting ke Ranting, IPNU-IPPNU Kaliori Ngaji Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)
Dari Ranting ke Ranting, IPNU-IPPNU Kaliori Ngaji Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)

Dari Ranting ke Ranting, IPNU-IPPNU Kaliori Ngaji Ramadhan

Ketua IPNU Kecamatan Kaliori Abdul Rohim, Kamis (3/7), mengatakan, ada delapan Ranting IPNU-IPPNU yang sudah menyatakan kesediaanya sebagai tuan rumah untuk berbuka puasa dan ngaji ini, di antaranya Ranting Desa Kuangsan, Meteseh, Tambak Agung, Karang Sekar, Dresi Wetan, Dresi Kulon, Gunung Sari, dan Dukuh Dresen Desa Tasik Harjo.

"Kegiatan ini merupakan agenda rutinan dari setiap anggota dan pengurus Anak Cabang Kaliori. Dan sekaligus sebagai ajang berbuka puasa bagi para pengurus dan anggota setelah seharian menjalankan ibadah puasa. Hal ini cukup efektif untuk menjaga tali silaturahmi dari para kader pelajar NU di Kaliori," ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rencananya, tambah Abdul Rohim, pihaknya akan mengadakan pengajian kitab seperti tahun-tahun sebelumnya. Yakni, sesudah tadarus, akan diisi ngaji kitab sejenak sambil menunggu adzan Maghrib sebagai tanda berbuka dimulai. Mengenai kitab yang akan dikaji, ia menunggu kesepakatan para pengurus PAC IPNU-IPPNU.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pihaknya masih berharap menerima saran dari pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Kaliori. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, para penguruslah yang biasanya menyampaikan kajian kitab di setiap bulan Ramadhan.

Kegiatan ngaji Ramadhan sembari berbuka puasa bersama dijadwalkan akan dimulai pada hari ke sembilan di bulan Ramadhan. (Ahmad Asmui/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 05 Desember 2017

Berkunjung ke Sudan, Kang Said Kembangkan Kerjasama Ekonomi

Khartoum, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj beserta rombongan termasuk istri Hj Nurhayati Said Aqil, Bendahara Umum PBNU Bina Suhendra, Abdul Rashid Tang Abdullah, dan beberapa pengusaha Malaysia melakukan kunjungan kerjasama ke Sudan.

Berkunjung ke Sudan, Kang Said Kembangkan Kerjasama Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)
Berkunjung ke Sudan, Kang Said Kembangkan Kerjasama Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)

Berkunjung ke Sudan, Kang Said Kembangkan Kerjasama Ekonomi

Menurut beberapa sumber, Kang Said Ke Sudan beserta rombongan yang langsung disambut dengan Seni Hadrah JSQ bertujuan untuk menyepakati sejumlah MoU antara Sudan, Malaysia, China dan Indonesia  yang diwakili oleh NU dalam rangka pengembangan sektor ekonomi dari berbagai bidang budidaya dan potensi.

Acara yang bertajuk Silaturahim dan tatap muka bersama DR KH Said Aqil Siroj ini diselenggarakan di Wisma KBRI untuk Sudan dan Eritrea, atas kerjasama antara Pengurus Cabang Istimewa NU Khartoum Sudan dengan KBRI. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hadir dalam acara tersebut WNI, baik mahasiswa dari berbagai aliansi dan partai, tenaga kerja maupun masyarakat umum yang berada di Sudan. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dubes RI untuk Sudan Sujatmiko dalam pidato penyambutannya menyampaikan optimisme Islam di Indonesia, sebagai  laju kebangkitan Islam dunia. Melansir beberapa data yang menyebutkan bahwa perkembangan Islam di Indonesia adalah nilai nilai Islam di masa kejayaan.

Dikatakannya, Islam dituntut mampu head to head membaca titik strategi dan kebutuhan global. Islam yang dinamis, anti radikal, toleran dan Berkemanusiaan. Ini selaras dengan pidato yang disampaikan sebelumnya oleh ketua tanfidziyah PCINU Sudan, Miftahuddin Ahimy.

Sementara itu KH Said Aqil Siroj (Kang Said) dalam pidatonya lebih bertendensi mensinergikan kembali semangat keilmuan, kemanusiaan dan nasionalis di mata Muslimin Indonesia. Juga beberapa catatan sejarah mengenai perkembangan Islam dan Nusantara, khususnya NU. 

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: M. Tajul Mafachir

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja, Habib, Internasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

KH Chalwani: Shalat Tanpa Wiridan Seperti Kapal Tanpa Muatan

Pringsewu, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah



Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan Purworejo KH Ahmad Chalwani mengatakan, shalat tidak dibarengi dengan bacaan wirid setelahnya, maka shalat yang dilakukan tidak memiliki kualitas yang baik.

KH Chalwani: Shalat Tanpa Wiridan Seperti Kapal Tanpa Muatan (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Chalwani: Shalat Tanpa Wiridan Seperti Kapal Tanpa Muatan (Sumber Gambar : Nu Online)

KH Chalwani: Shalat Tanpa Wiridan Seperti Kapal Tanpa Muatan

Ia menyampaikan hal itu pada peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Miftahul Huda Ambarawa, Kabupaten Pringsewu,  Lampung pada Ahad Malam (9/4). 

"Shalat tanpa wiridan itu seperti kapal tanpa muatan. Selalu goyang dan tidak tenang terkena ombak," katanya mengutip perkataan salah seorang ulama kharismatik Jawa Tengah KH Dalhar Watu Congol. 

Lebih lanjut Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah ini mengatakan bahwa amaliyah yang mengiringi shalat seperti wiridan dan puji-pujian merupakan bentuk kearifan dakwah para ulama Ahlussunnah wal Jamaah di Indonesia. "Inilah para ulama Aswaja yang dapat mengemas dakwah dengan baik melalui pendekatan sosial dan budaya," jelasnya.

Saat ini, lanjutnya, ada beberapa kelompok yang tidak suka dengan Aswaja dan berusaha untuk menghilangkan amaliyah-amaliyah ibadah seperti ini. "Orang yang tidak suka Aswaja dengan berbagai cara berusaha menghancurkan amaliyah-amaliyahnya," ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut dia, cara lain yang dilakukan kelompok ini untuk menjauhkan umat Islam dari amaliyah Aswaja adalah dengan mengubah dan menghilangkan tulisan berbagai kitab bermazhab Imam syafii yang merupakan mazhab paling banyak diikuti umat Islam Indonesia.

Berbagai macam kitab saat ini, lanjutnya, dapat dengan mudah ditemukan dan didownload dari internet. Oleh karenanya ia mengingatkan untuk meneliti lagi kitab-kitab yang didownload dari internet.

Fenomena seperti ini, imbaunya, harus sudah menjadi perhatian penting bagi masyarakat khususnya warga NU terlebih dalam memberikan pendidikan keaswajaan bagi putra dan putri generasi penerus. Sehingga Pondok Pesantren berperan penting dalam mempertahankan amaliyah nahdliyyah sekaligus sebagai kawah candra dimuka pendidikan agama pagi para ulama masa depan. (Muhammad Faizin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, Khutbah, Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 04 Desember 2017

ISNU: Kompetisi yang Terlalu Liberal Tak Sesuai dengan Aswaja

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Umum Ikatan Sarjana NU (ISNU) Ali Masykur Musa cenderung setuju dengan penggunaan metode ahlul halli wal aqdi atau penunjukan oleh sekelompok terpilih karena sistem kepemimpinan Islam harus mengedepankan ahlul hikmah, yaitu penuh hikmah dan kebijaksanaan.

ISNU: Kompetisi yang Terlalu Liberal Tak Sesuai dengan Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)
ISNU: Kompetisi yang Terlalu Liberal Tak Sesuai dengan Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)

ISNU: Kompetisi yang Terlalu Liberal Tak Sesuai dengan Aswaja

“Kompetisi yang terlalu liberal tidak sesuai dengan kultur kepemimpinan ahlusunnah wal jamaah sehingga dengan demikian, saya mendorong dan setuju melalui ahlul halli,” katanya.

Mereka yang menjadi ahlul halli adalah representasi dari para ulama yang memenuhi syarat tertentu. Ia mengusulkan, ahlul halli memilih baik rais aam maupun ketua umum PBNU.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Tanfidziyah kan menjadi pelaksana syuriyah, ahlul halli nantinya memilih syuriyah dan tanfidziyah,” tandasnya. (mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja, Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ansor Tangerang Diskusikan Islam Nusantara dan Bagi Takjil

Tangerang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Gerakan Pemuda Ansor melalui lembaganya Majelis Dzikir Rijalul Ansor menggelar acara Peringatan Nuzulul Qur’an yang di selenggarakan di Sekretariat GP Ansor Kabupaten Tangerang (5/7). Mengambil tema “Meneguhkan Islam Nusantara, Membangun Peradaban Bangsa” Ansor Tangerang ingin menegaskan bahwa pilihan Islam Nusantara adalah jalan tengah ditengah maraknya ideologi–ideologi Islam baik yang fundamentalis maupun yang liberalis. 

Ketua GP Ansor Kabupaten Tangerang Khoirun Huda menjelaskan bahwa pilihan tema tersebut dianggap pas dimana saat ini wacana Islam Nusantara begitu ramai dan menjadi bahan diskusi banyak orang. Banyak kelompok yang “menggugat” dan merasa “terancam” terhadap munculnya wacana ini karena dianggap sebagai sebuah konsep yang tidak jelas atau bahkan penuh dengan muatan asing.

Ansor Tangerang Diskusikan Islam Nusantara dan Bagi Takjil (Sumber Gambar : Nu Online)
Ansor Tangerang Diskusikan Islam Nusantara dan Bagi Takjil (Sumber Gambar : Nu Online)

Ansor Tangerang Diskusikan Islam Nusantara dan Bagi Takjil

Padahal, menurut Huda ibarat produk, Islam Nusantara ini produk lama yang dikemas dan dipasar baru, jadi tidak perlu diributin. “Islam Nusantara merupakan cerminan Islam yang Rahmatan lil Alamin, sangat sesuai dengan prinsip-prinsip Nahdlatul Ulama yakni tawasuth, tasamuh, tawazun dan i’tidal, jadi ya  harus kita dukung,” kata Huda. 

Huda menambahkan bahwa Islam Nusantara telah terbukti mampu merajut dan menjaga keindonesiaan kita yang multi etnik, suku, ras, dan agama. Sebuah capaian yang belum tentu bisa diraih oleh negara Muslim lainya sehingga bukan sesuatu yang mengada-ada jika konsep Islam Nusantara ini ditawarkan kepada dunia sebagai sebuah konsep membangun peradaban dunia Islam.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara KH Rosyidin yang bentindak sebagai penceramah dalam acara tersebut mengingatkan kepada Ansor dan Banser untuk senantiasa ikut mengawal dan membentengi ajaran Ahlussunnah wal Jamaahsesuai yang diajarkan oleh para pendiri NU. Ia juga mengingatkan agar Ansor dan Banser selalu waspada terhadap berbagai gerakan dan penyebaran paham yang mengancam keutuhan NKRI.

Kegiatan ini juga dirangkai dengan pembagian seribu  takjil, buka puasa bersama kader-kader Ansor dan Banser se-Kabupaten Tangerang,  serta pada malam harinya dilakukan shalat Tarawih berjama’ah..

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pembagian ta’jil yang melibatkan puluhan anggota Banser tersebut dilakukan di depan sekretariat GP Ansor Tangerang. Para Banser membagi-bagikan takjil kepada pengguna lalu lintas di sekitar Jalan Pasar Kemis Tangerang.

Kepala Banser Kabupaten Tangerang Anwari mengatakan kegiatan membagi-bagikan takjil ini dilakukan untuk mempermudah warga dan para pengendara kendaraan motor yang hendak berbuka puasa. 

“Kami menyiapkan seribu takjil untuk buka puasa warga yang melintas di depan Sekretariat Ansor. Kegiatan ini juga sebagai bentuk kepedulian Ansor dan Banser terhadap sesama,” tandasnya. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja, Khutbah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 02 Desember 2017

Murid SD Belajar Membatik Teknik Jumputan

Solo,PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pasca-kegiatan UAS I dimanfaatkan para murid kelas I SD Ta’mirul Islam Surakarta untuk menambah ketrampilan mereka dengan berlatih membuat batik teknik jumputan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di halaman sekolah, Selasa (9/12).

Kegiatan pada pagi hari itu diawali dengan mendengarkan penjelasan dari seorang trainer, tentang cara membuat batik teknik jumputan. Dijelaskannya, terlebih dahulu kain mesti dicelupkan ke dalam air untuk kemudian di beberapa titik diikat menjadi sebuah simpul.

Murid SD Belajar Membatik Teknik Jumputan (Sumber Gambar : Nu Online)
Murid SD Belajar Membatik Teknik Jumputan (Sumber Gambar : Nu Online)

Murid SD Belajar Membatik Teknik Jumputan

Usai mendengarkan penjelasan dari trainer, para siswa mulai praktik. Berbekal kuas dan pewarna, tangan-tangan mungil mereka mulai menari di atas kain putih. Alhasil, terciptalah paduan warna yang varian nan menarik.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Hasil akhir tidak terlalu penting, yang paling penting dari kegiatan ini anak dapat mengeksplorasi kreativitas mereka. Rencananya karya dari anak ini juga akan kita tampilkan dalam pameran anak” terang koordinator kegiatan, Esti Indriani, saat ditemui di sela kegiatan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurutnya, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengenalkan kesenian budaya lokal kepada anak seadari dini. “Kesenian batik ini sebuah budaya yang mesti kita kenalkan kepada para siswa, agar mereka mengenal akan budaya mereka sendiri,” jelas dia.

Salah satu siswa, Danica Felda, mengaku senang dapat mewarnai kain batik meski bajunya juga ikut belepotan warna. “Tadi warnanya aku campur, ada merah kuning hijau,” ujarnya.

Selain kegiatan berlatih membuat batik jumputan, pada jeda UAS kali ini, SD Ta’mirul Islam menyelenggarakan berbagai kegiatan antara lain pasar anak, fun games, dan kunjungan ke Techno Park. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah IMNU, Aswaja, Nahdlatul Ulama PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 01 Desember 2017

Dilantik, Pelajar NU Paguyangan Fokus Dirikan Ranting dan Komisariat

Brebes, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PC IPNU-IPPNU Kabupaten Brebes resmi melantik PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Paguyangan masa khidmah 2016-2018, Ahad (7/2/2026). Kepengurusan yang vakum selama 2 tahun ini telah dioptimalisasikan kembali. Pelantikan dilaksanakan di Aula SMK Ma’arif NU Paguyangan Desa Cilibur ini dilanjutkan dengan rapat kerja kepengurusan.?

Dilantik, Pelajar NU Paguyangan Fokus Dirikan Ranting dan Komisariat (Sumber Gambar : Nu Online)
Dilantik, Pelajar NU Paguyangan Fokus Dirikan Ranting dan Komisariat (Sumber Gambar : Nu Online)

Dilantik, Pelajar NU Paguyangan Fokus Dirikan Ranting dan Komisariat

Acara dilaksanakan mulai pagi hingga sore yang dipandu oleh pengurus cabang. Susunan Kepengurusan yang baru ini yaitu antara lain Untuk IPNU, Ketua Muhammad Shofani, Sekretaris Riza Juliyanto, dan Bendahara Dasmun. Sedangkan untuk IPPNU Ketua Ratih Wulandari, Sekretaris Nurlaila dan Bendahara Nok Evi. ?

Ketua IPNU Paguyangan M Shofani mengungkapkan rasa syukur karen setelah sekian lama berupaya untuk mengaktifkan kembali PAC Paguyangan, kini bisa terealisasi. “Semoga ini langkah awal yang baik untuk kita,” ujar Shofani di hadapan para pengurus lain.

Wakil Ketua Bidang Organisasi PC IPNU Brebes Riko Junaedi yang melantik langsung dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar IPNU Paguyangan maksimal dalam berorganisasi. “Sehingga bisa melakukan kaderisasi dengan baik di Paguyangan," harapnya.?

Riko menjelaskan. dari jumlah 17 kecamatan di Brebes, kini tinggal dua kecamatan lagi yang belum ada kepengurusan IPNU-IPPNU. Sehingga hal ini menjadi garapan terdekat IPNU-IPPNU Brebes. ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Setelah prosesi pelantikan dari pagi hingga siang, dilanjut dengan Rapat Kerja. Persoalan yang jadi fokus pembahasan adalah tentang penanggulangan radikalisme pada generasi muda dan pelajar. ?

Atas dasar itulah, fokus garapan yang akan dilaksanakan di awal kepengursan IPNU-IPPNU Paguyangan adalah mendirikan kepengurusan IPNU-IPPNU di ranting dan komisariat di Paguyangan. Sehingga generasi muda dan pelajar NU khususnya memiliki pehamahaman agama yang baik dan benar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pada kesempatan itu hadir pula Sekretaris MWCNU Paguyangan Khoeroni. "Kami sangat berharap pergerakan IPNU-IPPNU yang baru ini bisa maksimal. Kami tunggu kerjanya,” harap Khoeroni. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja, Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 20 November 2017

Puasa dalam perjalanan

Seorang musafir yang menempuh perjalanan dengan jarak sampai pada batas minimal diperbolehkannya untuk men-Jamak dan men-Qashar shalat(ada beberapa pendapt ulama tentang jarak diperbolehkannya melakukan qashar, mayoritas ulama menggunakan patokan 120 km, tetapi menurut sebagian yang lain 80 km atau 90 km ) fardu, maka boleh baginya untuk memilih antara berpuasa atau berbuka. Dan yang harus diperhatikan, apabila  orang yang melakukan perjalanan itu dalam satu rombongan (orang banyak), maka satu dengan yang lainnya tidak boleh saling mencela

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Sesungguhnya Hamzah bin Amr al-Aslami berkata pada Nabi s.a.w: “apakah aku boleh berpuasa dalam bepergian (ia adalah orang yang banyak berpuasa)? Beliau menjawab: barang siapa yang ingin berpuasa maka berpuasalah, dan siapa yang ingin berbuka, berbukalah”. (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari: 1807 dan Muslim: 1889. Teks hadits riwayat al-Bukhari) 

Puasa dalam perjalanan (Sumber Gambar : Nu Online)
Puasa dalam perjalanan (Sumber Gambar : Nu Online)

Puasa dalam perjalanan

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? 

“Rasulullah s.a.w. berada dalam perjalanan, kemudian Beliau melihat banyak orang berdesak-desakan dan ada pula seseorang yang dipayungi, Beliau bertanya: “kenapa dia?” mereka menjawab: “ia sedang berpuasa”. Beliau bersabda: “berpuasa dalam perjalanan (yang sangat memberatkan) itu tidak termasuk kebajikan”. (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari: 1810)

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? 

“Kami bepergian bersama Nabi s.a.w, orang yang berpuasa tidak mencela orang yang berbuka, dan orang yang berbuka tidak mencela orang yang berpuasa”. (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari: 1811 dan Muslim: 1880). Teks hadits riwayat al-Bukhari.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah





PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ubudiyah, Aswaja, Ulama PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 19 November 2017

KH Maksum Mahfudz: Dialog Internal Umat Islam Langkah Awal Perdamaian Dunia

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Wakil Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU) Prof Dr KH Maksum Mahfudz memandang bahwa upaya mewujudkan perdamaian dunia yang dilakukan oleh lintas iman tampak jalan di tempat. Kebuntuan ini, menurutnya, lebih dikarenakan belum adanya satu suara di lingkungan agama masing-masing termasuk Islam.

Prof Maksum menyampaikan terima kasih kepada penggerak dialog-dialog lintas iman. NU sendiri mendukung dan kerap memfasilitasi pertemuan-pertemuan tokoh dari pelbagai agama. Namun kesamaan pandangan hanya terjadi di lingkungan elit dari sekte tertentu dalam agama yang memang memiliki pandangan toleran dan moderat. Sementara sekte-sekte di dalam agama itu sendiri masih terjadi pergolakan.

KH Maksum Mahfudz: Dialog Internal Umat Islam Langkah Awal Perdamaian Dunia (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Maksum Mahfudz: Dialog Internal Umat Islam Langkah Awal Perdamaian Dunia (Sumber Gambar : Nu Online)

KH Maksum Mahfudz: Dialog Internal Umat Islam Langkah Awal Perdamaian Dunia

“Dari sini kami berpikir, untuk mencapai ke arah sana masalah di kalangan internal umat Islam harus diselesaikan,” kata Waktum NU Prof Maksum pada pertemuan ulama dari mancanegara dalam forum International Summit of Moderate Islamic Leaders (Isomil) atau pertemuan internasional para pemimpin Islam moderat di Gedung Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senin (9/5) siang.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

NU dengan semangat Islam yang toleran dan moderat melakukan uji coba di Afghanistan. Organisasi keagamaan dan kemasyarakatan Indonesia ini mempertemukan sejumlah tokoh agama dari belasan kelompok di Afghanistan yang saling berseteru. Alhamdulillah mereka menyadari bahwa umat Islam terhadap pemeluk agama lain dan terhadap kelompok lain di internal umat Islam harus bersikap toleran.

“Ternyata masalah di internal umat Islam sendiri adalah masalah people to people. Di luar Afghanistan, kita ingin konflik antarkelompok dalam Islam sendiri terselesaikan di belahan negara Islam lainnya. Melalui forum Isomil ini, NU ingin menginspirasi negara Islam di dunia untuk membawa semangat persaudaraan, moderat, dan toleran,” kata Prof Maksum.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Forum internasional ini diikuti oleh 35 utusan dari 25 negara di dunia. Seluruh peserta hingga kini telah memenuhi kuota. “Alhamdulillah 99% peserta sudah hadir. Hanya peserta dari Amerika dan Libya yang masih dalam perjalanan,” kata Ketua Panitia Isomil H Imam Aziz.

Pertemuan ini dihadiri tokoh agama Islam dari pelbagai belahan dunia, para intelektual, dan pengurus wilayaha NU se-Indonesia. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pesantren, Fragmen, Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 16 November 2017

Konfercab NU Jombang 2017 Siap Digelar dengan Pendanaan Mandiri

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah?

Ketua Panitia Konfercab Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, Munif Khusnan, mengungkapkan, persiapan Konfercab (konferensi cabang) sudah mulai memasuki tahap terakhir, dan beberapa persiapan yang belum rampung dalam waktu dekat ini akan segera terselesaikan.

Konfercab NU Jombang 2017 Siap Digelar dengan Pendanaan Mandiri (Sumber Gambar : Nu Online)
Konfercab NU Jombang 2017 Siap Digelar dengan Pendanaan Mandiri (Sumber Gambar : Nu Online)

Konfercab NU Jombang 2017 Siap Digelar dengan Pendanaan Mandiri

Pernyataan ini disampaikan Munif dalam acara Tasyakkuran Hari Lahir (harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-94 dan Silatda (silaturahim daerah) kader penggerak NU di Gedung Serbaguna KH Hasbullah Said, Tambakberas, Jombang, Rabu (12/4/17) malam.

"Seharusnya pada malam hari ini sudah penyerahan materi dan ID card peserta Konfercab NU Jombang. Tapi karena beberapa hal maka harus ditunda sampai tanggal 15 April 2017," jelasnya.

Ia menambahkan, Konfercab PCNU Jombang yang akan dilaksanakan pada tanggal 22-23 April 2017 di Pondok Pesantren Tebuireng itu sepenuhnya difasilitasi oleh warga Nahdliyin sendiri, khususnya dari sisi pendanaan, sehingga pihak manapun tidak bisa mengintervensi kegiatan NU.

"Untuk pertama kalinya, dana Konfercab ditanggung oleh warga Nahdliyin sendiri yang tidak ada motif apapun selain niat mengabdi buat NU. Bisa jadi ini adalah langkah pertama bagi PCNU seluruh nusantara," tegasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di sela-sela kegiatan harlah berlangsung, terpantau di lokasi, LAZISNU Jombang menyerahkan sumbangan dana sebesar 27.028.705 dari sejumlah sumbangan yang dihimpun oleh sejumlah kader penggerak NU pada beberapa bulan terahir.

"Bantuan dari LAZISNU Jombang ini menambah uang yang sudah terkumpul dari Pengurus Anak Cabang, ranting dan Banom, ini membuktikan bahwa NU bisa mandiri jika mau berusaha," tegasnya. (Syamsul Arifin/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 10 November 2017

Kiai Ujung Tombak, Tembak, dan Tombok

Mojokerto, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Kongres Kedua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) mengalami beberapa kali hambatan. Kongres ini kemudian terselenggara akhir Oktober di Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, Rabu (26/10). Ada beberapa alasan kenapa kongres yang seharusnya diadakan di awal tahun.

Ketua Panitia H Gatot Suyono menjelaskan, di bulan Januari semua guru sibuk dengan even porseni anak didiknya. Pada pertengahan tahun para guru juga disibukkan dengan ujian nasional.

Kiai Ujung Tombak, Tembak, dan Tombok (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Ujung Tombak, Tembak, dan Tombok (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Ujung Tombak, Tembak, dan Tombok

Sedangkan di bulan Juni ada kelulusan yang tentunya menyita tenaga para guru. Di bulan Juli-September sumber daya difokuskan pada pembangunan Institut KH Abdul Chalim yang saat ini menjadi lokasi Kongres II Pergunu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Terima kasih saya ucapkan kepada semua Pengurus Pusat Pergunu, terutama Ketua Umum yang telah mendedikasikan waktu, tenaga serta pikirannya untuk Pergunu," kata Sekretaris Umum PP Pergunu ini.

KH Asep Saifuddin Chalim, menurut ketua panitia, adalah seorang kiai dan juga ketua umum yang menjadi ujung tombak, tembak, dan ujung tombok Pergunu. Ujung tombak karena kiai kelahiran Majalengka ini selalu berada di garda terdepan. Ujung tembak karena Kiai Asep selalu menunjukkan dedikasinya kepada Pergunu.

"Yang terakhir beliau juga sebagai ujung tombok dalam setiap acara Pergunu, termaksud Kongres II Pergunu," kata Gatot disambut tepuk tangan para peserta. (Rof Maulana/Alhafiz K)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja, Ubudiyah, Hadits PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 08 November 2017

Forum Konferensi Amanahkan KH Atam dan KH Abun Pimpin NU Tasik

Tasikmalaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tasikmalaya menggelar konferensi cabang NU di Cipasung, Kamis-Jumat (29-30/12). Setelah melalui beberapa rangkaian akhirnya Konfercab XVI mengamanahkan KH Atam Rustam sebagai Ketua Tanfidziyah dan KH Abun Bunyamin Ruhiyat Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Tasikmalaya periode 2016-2021.

KH Atam Rustam terpilih sebagai ketua dalam pemilihan langsung di putaran kedua. Kiai asal Sukamanah ini terima amanah forum konferensi untuk memimpin PCNU Kabupaten Tasikmalaya periode 2016-2021.

Forum Konferensi Amanahkan KH Atam dan KH Abun Pimpin NU Tasik (Sumber Gambar : Nu Online)
Forum Konferensi Amanahkan KH Atam dan KH Abun Pimpin NU Tasik (Sumber Gambar : Nu Online)

Forum Konferensi Amanahkan KH Atam dan KH Abun Pimpin NU Tasik

Cucu pahlawan nasional KH Zainal Musthafa Sukamanah ini bertekad melaksanakan aqidah, syariah, dan akhlaq Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyyah dari berbagai bidang secara menyeluruh dari yang terkecil sampai terbesar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Insya Allah dengan bantuan semua pihak akan terlaksana,” kata Pengasuh Pesantren Sukamanah Kiai Atam.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebelumnya tim Ahlul Halli wal Aqdi yang terdiri atas lima kiai yaitu H Abun Bunyamin Ruhiyat Cipasung, KH Anwar Nasihin Leuwisari, KH Ee Sulaeman Rajapolah, KH Abdul Mu‘in Salopa, dan KH Acep Amin Bantarkalong menggelar musyawarah terbatas.

Tim ini selanjutnya memutuskan Pimpinan Pesantren Cipasung KH Abun Bunyamin Ruhiyat sebagai Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Tasikmalaya. (Husni Mubarok/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Berita, Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah