Tampilkan postingan dengan label Amalan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Amalan. Tampilkan semua postingan

Senin, 05 Februari 2018

Ketua PCINU Belanda Tegaskan 3 Pilar Esensi Kurban

Amsterdam, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah?

Sedikitnya 1200 orang jamaah Persatuan Pemuda Muslim se-eropa (PPME) Al-Ikhlash Amsterdam mengikuti shalat hari raya Idul Adha 1438 H di Basisschool El-Amin, Saaftingetsraat 312, 1069 BW Amsterdam Jumat (1/9).?

Ketua PCINU Belanda  Tegaskan 3 Pilar Esensi Kurban (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketua PCINU Belanda Tegaskan 3 Pilar Esensi Kurban (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketua PCINU Belanda Tegaskan 3 Pilar Esensi Kurban

Pada kesempatan itu, Ketua PCINU Belanda Ust. Ibnu Fikri bertindak sebagai khotib. Pada khutbahnya, ia mengajak para jamaah merenungi tiga aspek penting yang merupakan esensi dari pelaksanaan ibadah kurban, yaitu aspek historis, filosofis, dan sosiologis.

Menurutnya, esensi historis dari pensyariatan kurban dalam Islam adalah untuk meluruskan nilai historis peradaban manusia yang keliru, yaitu kebiasaan mengorbankan manusia sebagai tumbal para dewa.?

Ia contohkan, di Mesir, jauh sebelum Islam datang, masyarakatnya secara rutin mengorbankan gadis yang masih perawan sebagai persembahkan Dewa sungai Nil. Juga, sebuah suku di wilayah Irak sebelum Islam, masyarakatnya mempersembahkan bayi yang baru lahir untuk Dewa mereka.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Oleh karenanya kurban dengan seekor hewan, sebagaimana disyariatkan dalam ajaran Islam datang sekaligus meluruskan ajaran-ajaran menyimpang tersebut yang sejatinya telah merusak nilai-nilai kemanusiaan,” tegasnya.

Sementara nilai filosofis ibadah kurban berkaitan dengan‘simbolisasi dari penyembelihan atas nafsu-nafsu hayawaniyah (hewani) yang ada pada diri manusia.?

Ia menegaskan, melalui ibadah kurban, nafsu-nafsu hewani dalam diri harus kita sembelih seiring dengan disembelihnya binatang kurban, sambil terus berharap agar kita terbebas dari belenggu sifat-sifat hewani.?

Pilar esensial yang ketiga dari ibadah kurban berkaitan dengan nilai sosiologis. Proses pelaksanaan ibadah kurban yang baik harus tetap memperhatikan dimensi sosial dan budaya masyarakat setempat dengan baik dan proporsional.?

“Kaitanya dengan ini, kita bisa belajar dari semangat dakwah Sunan Kudus dalam mensinergikan nilai-nilai keislaman dengan nilai budaya masyarakat setempat,” ungkapnya.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di akhir khutbah, kandidat doktor bidang antropologi dari Vrije universiteit Amsterdam ini juga mengajak para jamaah untuk mendoakan saudara muslim kita di Rohingya, Myanmar.?

“Bagaimanapun kejahataan kemanusiaan di Myanmar merupakan bentuk genosida yang mencederai nilai-nilai kemanusiaan, juga sesungguhnya bertentangan dengan esensi ibadah kurban. Semoga Allah berikan kekuatan lahir batin bagi umat Islam di Rohingya,” katanya. (Dito Alif Pratama/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Islam, Amalan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 19 Januari 2018

HIPSI Berdakwah Lewat Wirausaha

Cirebon, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. HIPSI atau Himpunan Pengusaha Santri Indonesia, sebuah lembaga yang dibentuk di bawah Rabithah al-Maahid al-Islamiyyah (RMI) atau asosiasi pesantren se-Indonesia, menempuh jalur dakwah lewat jalur wirausaha. Menurut HIPSI, nilai-nilai kejujuran dan kerja keras bisa didakwahkan lewat entrepreneurship.

Demikian disampaikan Mohammad Gozali, Ketua Umum HIPSI, di sela Munas-Konbes NU 2012 di Pondok Pesantren Kempek, Cirebon, Senin (17/9) lalu.

HIPSI Berdakwah Lewat Wirausaha (Sumber Gambar : Nu Online)
HIPSI Berdakwah Lewat Wirausaha (Sumber Gambar : Nu Online)

HIPSI Berdakwah Lewat Wirausaha

“Dakwah selalu diidentikkan dengan penyampaian ajaran Islam lewat kata-kata di forum-forum pengajian atau di tempat-tempat ibadah. Padahal Nabi Muhammad SAW melakukan dakwah lewat berbagai media yang hasilnya juga tak kalah efektif dibandingkan dengan kata-kata, yakni "bilhal" atau perbuatan, khususnya perdagangan,” katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

HIPSI  menjadi institusi yang bukan menciptakan calon pencari kerja, tapi kader pesantren yang mampu menciptakan peluang pekerjaan dan menyerap tenaga kerja sebanyak mungkin serta menciptakan pengusaha baru kreatif dan inovatif

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

HIPSI yang didirikan di Pesantren Al-Yasini Pasuruan ini juga sudah dideklarasikan di sejumlah daerah, seperti Jatim, Jateng, Kalimantan dan Palembang. Sejumlah provinsi lain seperti Jabar berikut DKI menjadi target berikutnya. 

Menurut Gozali, seminar dan deklarasi HIPSI sudah dilakukan kepada santri dari ratusan, salah satunya di  pesantren Alqurthuby Bondowoso, dikumpulkan 300-an santri yang dididik targetnya agar mereka memiliki jiwa wirausaha. Diharapkan mereka setelah lulus dari pesantren, tidak lagi bingung mencari, melainkan justru bisa membuka lapangan pekerjaan.

HIPSI berdiri awal 2012, tepatnya bulan Februari. Waktu itu sekitar 2008 dirinya dan beberapa teman santri, sudah gandrung berbicara tentang bisnis. Melihat semangat sekelompok  anak muda itu, maka RMI mengakomodasinya dalam sebuah lembaga resmi, maka berdirilah HIPSI.

RMI membawahi 23.000 pondok pesantren se-Indonesia, tapi rata-rata, mereka ini lebih fokus ke ilmu agama jarang sekali yang menyentuh ekonomi. Secara legalitasnya HIPSI di bawah RMI atau menginduk ke RMI, organisasi pondok pesantren di bawah NU itu memiliki misi menjadi wadah pengembangan pendidikan wirausaha santri yang mandiri. 

Mochammad Ghozali menegaskan, target ke depan HIPSI menjadi organisasi wadah pengkaderan pengusaha  dan jejaring ekonomi di kalangan nahdiyyin. Beralamat kantor di Jl Kayun 38-40 Surabaya, sampai saat ini telah memiliki hampir 1000-an santri pengusaha anggota yang tersebar merata di Jawa Timur dan beberapa di daerah lain. 

Menurutnya, HIPSI yang berada di bawah RMI sebagai organisasi pondok pesantren di bawah NU itu memiliki misi menjadi wadah pengembangan pendidikan wirausaha santri yang mandiri, Targetnya 1 juta pengusaha santri dalam 10 tahun kedepan.

Misi lainnya adalah menyinergikan kekuatan ekonomi santri di seluruh Indonesia serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.

"Dakwah secara umum sudah banyak dilakukan oleh para tokoh, tapi dakwah lewat perdagangan ini yang masih terbilang jarang disentuh bahkan diabaikan. Padahal Nabi dulu juga berdagang dan itu bagian dari dakwah beliau," kata Gozali.

Sekretaris Pengurus Pusat RMI Miftah Fakih, dihubungi PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengatakan, HIPSI diharapkan menjadi wadah untuk memunculkan sebanyak mungkin pengusaha dari kalangan pesantren. 

“RMI sudah berpesan bahwa HIPSI ini anggotanya harus NU atau warga pesantren, lebih khusus lagi harus punya background pesantren atau pernah nyantri di pesantren,” katanya. 

Redaktur: A. Khoirul Anam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Fragmen, Amalan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 11 Januari 2018

Ribuan Santri Sumber Bungur Pusing Lewati Jalan Hancur

Pamekasan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ribuan santri Pesantren Sumber Bungur, Pakong, dibuat pusing tujuh keliling tiap kali turun hujan. Pasalnya, mereka dihadapkan pada jalan hancur. Jalan tersebut merupakan jalan umum dan menjadi rute satu-satunya ke sekolah dan pesantren.

Ribuan Santri Sumber Bungur Pusing Lewati Jalan Hancur (Sumber Gambar : Nu Online)
Ribuan Santri Sumber Bungur Pusing Lewati Jalan Hancur (Sumber Gambar : Nu Online)

Ribuan Santri Sumber Bungur Pusing Lewati Jalan Hancur

Seperti terlihat pada Hari Selasa (22/4), santri, dan masyarakat umum kelimpungan tiap kali hendak lewat di jalan tersebut. Mereka jalan menepi. Jika malam hari, tak sedikit yang jadi korban. Pejalan kaki banyak yang terperosok dan jatuh lantaran becek sekaligus licin.

Perbaikan jalan tersebut sudah mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Rencananya, akan dipaving. Pemerintah telah mendatangkan material atau bahan untuk mem-paving jalan utama tersebut.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Sudah lebih seminggu bahan-bahan paving yang dihadirkan. Namun, dibiarkan begitu saja oleh CV atau pelaksana proyek. Ini jalan menuju MTs Model dan MA Sumber Bungur, serta Pesantren Sumber Bungur. Jika tidak segera ditindaklanjuti, kasihan sekali ribuan murid dan santri di sini,” terang Kepala Sekolah MTs.N Model Sumber Bungur, H Mohammad Holis.

Kekesalan juga disampaikan oleh tokoh masyarakat Pakong H Imam Nahrowi. Menurutnya, pemerintah setempat harus bisa bersikap tegas atas kelalaian pelaksana proyek. Sebab, pembiaran tersebut telah melahirkan banyak dampak negatif bagi pengguna jalan, utamanya murid dan santri yang menjalankan tugasnya sebagai penimba ilmu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kami heran pada pelaksana proyek jalan tersebut. Sudah lebih seminggu material paving didatangkan, tapi hingga kini tak juga dilaksanakan. Itu sangat mengecewakan,” tekannya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Pamekasan Totok Hartono, tampak terkejut mendengar kabar jalan hancur menuju pesantren tersebut. Juga meradang dan sangat kecewa.

“Jika kabar tersebut memang benar, kami akan segera tindaklanjuti. Kami tidak akan melakukan pembiaran. Jika terbukti menyalahi aturan, pelaksananya pasti kami sanksi,” ancamnya serius.

Tidak hanya itu, Totok berjanji, jika nantinya pelaksana proyek terbukti melakukan pembiaran, pihaknya tidak segan-segan akan mem-blacklist CV yang menangani proyek tersebut. (Hairul Anam/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 09 Januari 2018

Keistimewaan Ramadhan

Khutbah I

? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? . ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? (? ?) ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

Keistimewaan Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)
Keistimewaan Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)

Keistimewaan Ramadhan

Sidang Jumat yang berbahagia,

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, yang memperkenankan kita semua diberikan berbagai macam kenikmatan sehingga insya Allah kita sama-sama memasuki bulan yang penuh keberkahan, bulan yang penuh kemuliaan, bulan yang penuh ampunan, yakni bulan suci Ramdhan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Salawat dan salam marilah kita sanjungkan ke haribaan Nabi besar Muhammad SAW, Nabi pembawa kedamaian, Nabi yang penuh dengan kesantunan, Nabi yang mengajarkan agar kita dapat hidup saling berdampingan dengan rukun, akur, dan saling menghormati dengan seluruh umat manusia. Mudah-mudahan kita semua yang hadir di tempat yang mulia ini dapat meniru dan meneladani akhlak mulia beliau, baik dalam bertutur kata, bersikap, dan berkeyakinan sebagai umat Islam yang mampu memberikan kasih sayang antar sesama ciptaan Allah SWT. Amin ya rabbal alamin.

Sebagai salah satu rukun khutbah Jumat, khatib berwasiat terhadap diri khatib dan mengajak seluruh hadirin untuk senantiasa berusaha dengan semaksimal mungkin agar kita menjadi golongan yang muttaqin, orang-orang yang selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT dan orang-orang yang kontributif bagi peradaban kemanusiaan.

Sidang Jumat yang berbahagia,

Segala sesuatu, baik ruang dan waktu, itu memiliki keistimewaan. Dari seluruh tempat yang ada di permukaan bumi ini, ada wilayah yang istimewa, yakni Makkah Al-Mukarramah. Dari wilayah Makkah Al-Mukarramah, ada bagian tertentu yang sangat istimewa, yakni Masjidil Haram. Di Masjidil Haram ini, ada bagian tertentu yang paling istimewa lagi, yakni Ka’bah Al-Musyarrafah. Ka’bah inilah yang menjadikan Makkah Al-Mukarramah menjadi penting bagi kita semua. Di samping telah melahirkan berbagai peradaban kemanusiaan, Ka’bah menjadi kiblat ibadahnya umat Islam dari seluruh dunia. Sehingga Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa shalat di Masjidil Haram Makkah ini bernilai 100.000 kali lipat dibanding dengan shalat di tempat lainnya. Beliau bersabda:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1.000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Haram. Shalat di Masjidil Haram lebih utama daripada 100.000 shalat di masjid lainnya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Demikian juga waktu, dari rangkaian 24 jam dalam sehari, ada waktu yang sangat istimewa, yakni pada sepertiga malam terakhir. Di saat itulah waktu istimewa dan mustajab bagi kita untuk memanjatkan doa-doa dan pinta kepada Allah SWT. Demikian juga, dari 12 bulan dalam setahun, ada bulan yang sangat istimewa, yakni bulan suci Ramadhan.

Sidang Jumat yang berbahagia,

Lalu, mengapa bulan suci Ramadhan ini menjadi bulan yang paling istimewa?

Secara kebahasaan, terminologi “ramadhan” dalam bahasa Arab itu berasal dari kata dasar “ra-ma-dha“ yang berarti panas yang menyengat, panasnya batu, teriknya panas sinar matahari. Oleh karenanya, kata ramadhan itu berarti "membakar". Hal ini sesuai dengan hakikat bulan Ramadhan, bahwa meskipun di siang hari yang begitu panas-menyengat kita tidak diperbolehkan untuk minum dan makan apa pun. Sebab, ramadhan pada dasarnya adalah “membakar” dosa-dosa yang pernah kita lakukan. Seorang muslim yang berpuasa, menahan panas dan kelaparan maka haus dan panasnya berpuasa itu merupakan simbol untuk membakar dosa-dosa.

Bulan Ramadhan merupakan ruang waktu yang tepat untuk memaksimalkan diri kita menjadi orang yang benar-benar taqwa. Firman Allah menyatakan:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183)

Jika dilihat ayat ini, di antara tujuan disyariatkannya berpuasa adalah menjadikan diri kita sebagai orang yang taqwa. Apa itu taqwa? Taqwa sesungguhnya adalah suksesnya kita sebagai manusia, yang mampu menjalankan fungsi kehambaan kepada Allah dan pemimpin di alam raya. Sebagai hamba, manusia diciptakan dengan tujuan untuk beribadah kepada Allah. Hal ini dinyatakan dalam firman-Nya:

?

? ? ? ? ? ?

”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS al-Dzariyat [51]: 56)

Fungsi kehambaan (abid) relasinya adalah dirinya secara personal kepada Tuhannya. Manusia merupakan makhluk yang diciptakan oleh Tuhan (khaliq) sehingga berkewajiban untuk berterima kasiih kepada-Nya. Ia harus patuh, tunduk, tanpa reserve terhadap apa pun yang diperintahkan oleh Tuhan. Siapa yang melanggar akan ketentuan itu dinyatakan sebagai orang yang mengingkari akan hakikat dirinya.

Dalam QS. al-Dzariyat [51]: 56 di atas secara tegas dikatakan bahwa manusia merupakan yang diciptakan (makhluq) sedangkan Tuhan sebagai yang menciptakan (khaliq). Keterciptaan manusia ini membuat keharusan bagi manusia untuk beribadah, menyerahkan diri secara total kepada Tuhan. Penyerahan diri kepada Tuhan ini dalam banyak hal tidak mengedepankan validitas secara rasional. Oleh karena itu, jika dinyatakan dalam bentuk garis maka fungsi kehambaan ini dapat digambarkan dengan garis vertikal, di mana posisi Tuhan berada di atas sedangkan manusia berada di bawah.

Patut digarisbawahi bahwa bentuk-bentuk kehambaan ini memiliki muatan dan fungsi-fungsi sosial yang perlu diimplementasikan secara sosial. Sebab, yang membutuhkan penyembahan manusia bukanlah Tuhan, tetapi manusia itu sendiri. Tuhan bukanlah Dzat yang memiliki kebutuhan, oleh karenanya Dia tidak bersifat kurang (naqish). Akan tetapi, justru manusialah yang membutuhkan akan makna sosial dari bentuk-bentuk kehambaan ini. Oleh karena itu, orang yang berhasil dalam beribadah adalah orang yang mampu memanivestasikan muatan dari praktek ibadah itu dalam ranah sosial.

Sebagai pemimpin di alam raya (khalifah fil ardl), manusia adalah makhluk yang diberi kepercayaan oleh Allah SWT. untuk memakmurkan bumi dan alam semesta ini. Relasinya adalah manusia dengan sesama manusia dan dengan alam semesta. Firman Allah menyatakan:

? ? ? ? ?

”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." (QS al-Baqarah [2]: 30)

Sebagaimana makna asal katanya, khalifah di sini dipahami sebagai wakil Tuhan untuk mengurus, mengelola, mengayomi, memakmurkan, dan memanfaatkan segala isi yang ada di muka bumi. Di samping itu, fungsi kekhalifahan ini juga menegaskan secara meyakinkan akan terbentuknya tatanan pranata sosial yang adil, demokratis, setara, dan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Antara satu dengan yang lainnya memiliki relasi yang sama besar dan sama kuat. Di antara mereka tidaklah dianggap sebagai subordinasi. Oleh karena itu, secara historis-sosiologis kehidupan keduniaan harus didasarkan atas kevalidan secara rasional. Jika diwujudkan dalam bentuk gambar maka tugas kekhalifahan ini akan membentuk garis horizontal, ujung satu dengan yang lainnya adalah manusia yang memiliki relasi kesejajaran.

Dalam Islam, kedua fungsi di atas harus dapat disinergikan secara seimbang. Tuntutan kehambaan harus dapat diwujudkan secara seimbang dengan tuntutan kekhalifahan. Tidak dianggap sebagai orang yang baik (insan kamil) jika ia hanya mampu menjalankan fungsi-fungsi kehambaannya, sementara fungsi sosial-kemanusiaan terbengkalai. Demikian juga sebaliknya, bukanlah orang yang baik jika ia hanya mementingkan tugas-tugas kekhalifahan sementara tugas kehambaannya tidak diaktualisasikan. Dengan demikian, manusia yang bertaqwa adalah manusia yang mampu menjalankan tugas-tugasnya dengan sukses baik sebagai hamba Allah maupun sebagai khalifah di muka bumi secara seimbang.

Sidang Jumat yang berbahagia,

Banyak sekali sindiran Allah Swt. kepada orang yang hanya memenuhi salah satu tugas dengan mengabaikan tugas lainnya. Di dalam Islam, ritual ibadah selalu memiliki dua hal yang dilakukan secara integral: formalistik dan substansialistik. Tidak ada ibadah dalam Islam yang hanya dianjurkan secara aspek formalistik semata, demikian juga kebalikanya. Antara formalistik dan substansialistik harus dilakukan secara seimbang. Dalam kasus ibadah puasa, hadis Nabi menyatakan:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.”

Orang yang melakukan ibadah puasa tidak akan mendapatkan balasan apa pun disebabkan dirinya tidak mampu membangun harmoni dalam kehidupan sosialnya. Pikiran, gerakan, lisan, dan anggota tubuh lainnya tidak terjaga dari perilaku destruktif. Meski berpuasa, jika lisan dan tidakannya tidak terkontrol maka tidak akan mendapatkan balasan apa pun. Oleh karenanya, orang yang berpuasa hendaknya lisannya juga terjaga dari umpatan-umpatan, caci maki dan ujaran kebencian, di berbagai kesempatan, terlebih dalam forum keagamaan. Jangan sampai ruang keagamaan yang bersifat sakral itu dikotori dengan ujaran kebencian yang justeru menghilangkan kesucian dalam beribadah. Orang yang berpuasa hendaknya mampu menunjukkan sikap kasih sayang terhadap sesama, menghargai dan menghormati kepada orang lain.

Sidang Jumat yang berbahagia,

Alasan lainnya mengapa bulan Ramadhan menjadi istimewa adalah karena bulan Ramadan yang di dalamnya dilakukan ibadah puasa itu merupakan media efektif untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam teori tasawuf dijelaskan bahwa manusia itu terdiri atas 2 (dua) unsur, yakni unsur nasut? (kemanusiaan) dan unsur lahut? (ketuhanan). Unsur lahut merupakan sifat-sifat yang baik (immaterial), seperti kesucian, keabadian, kedamaian, kebaikan, ikhlas, menghargai, empati, jujur, dan lain-lain. Sementara unsur nasut merupakan sifat-sifat materialistik-hedonistik yang melekat pada manusia, seperti sikap hidup hedonis, berorientasi pada materi, pamrih, permusuhan, adu-domba, ketegangan sosial, dan lain-lain. Ibadah puasa sesungguhnya mem-fana-kan unsur nasut, dan dalam waktu bersamaan mem-baqa-kan unsur lahut. Puasa itu menimalisasi bahkan menghilangkan sikap hedonistik-materialistik, adu domba, caci maki, ujaran kebencian dan lan-lain dan dalam waktu bersamaan mengaktifkan oreintasi yang bersifat keabadian, kebaikan, kedamaian, kejujuran, kelemahlembutan, empati, menghargai orang lain, dan lain-lain. Jika sifat-sifat Tuhan atau unsur-unsur lahut yang terbiasa di dalam diri kita maka potensi kita untuk semakin dekat dengan Allah SWT semakin tinggi. Oleh karenanya, kita bisa memahami mengapa kemudian Rasulullah SAW menyampaikan hadits Qudsi sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, yang menyatakan:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Setiap amal anak Adam untuknya, kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya."

Inilah kandungan yang luar biasa di dalam ritualitas ibadah puasa.

Sidang Jumat yang berbahagia,

Dengan memahami hakikat dan kandungan yang luar biasa dari ibadah puasa itu, maka sudah sewajarnya Allah SWT menempatkan bulan ramadhan sebagai bulan yang sangat istimewa. Bahkan, karena keistimewaanya itu, Allah SWT memberikan reward bagi kita yang mau mengisinya dengan kebaikan-kebaikan. Di bulan Ramadan-lah pintu-pintu ampunan dan kasih sayang Allah terbuka lebar. Di dalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan. Di siang hari, diwajibkan berpuasa, sementara di malam harinya disunnahkan untuk memperbanyak shalat malam. Di bulan ini, melakukan satu kewajiban itu berpahala seperti menjalankan 70 kewajiban di bulan lainnya. Atas besarnya keagungan Ramadhan ini, Nabi menyampaikan, “Seandainya semua manusia mengetahui besarnya rahmat yang diturunkan di bulan Ramadan, pasti mereka mengusulkan agar setahun penuh berisi Ramadan.”

Demikianlah, uraian singkat khutbah Jumat ini. Semoga ada manfaatnya. Mudah-mudahan kita semua diberikan kesehatan dan umur yang panjang sehingga kita dapat menyambut kedatangan Ramadhan dan mengisinya dengan berbagai amal kebaikan, sehingga kita benar-benar menjadi orang yang muttaqin, sukses menjalin hubungan dengan Allah SWT di samping dengan sesama umat manusia, serta mampu mendekatkan diri dengan Allah SWT dengan sebaik-baiknya.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?, ? ?, ? ? ? ? ?.



Khutbah II


? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?, ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ?. (? ?)

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? "? ? ? ? ? ?, ? ? ? ? ? ? ? ?".

? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ?.

? ? ? ? ? ? ? ?, ? ? ?, ? ? ? ? ?.

? ? ? ?, ? ?, ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

Suwendi, Pendiri Pondok Pesantren Nahdlah Bahriyah Cantigi Indramayu



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ubudiyah, Amalan, Jadwal Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 06 Januari 2018

Anak Muda, Ayo Ikuti Kompetisi Film Dokumenter

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Panitia Muktamar ke-33 NU H Imam Azis kembali mengimbau kalangan anak muda untuk mengikuti kompetisi film pendek dokumenter. Kompetisi yang diluncurkan di PBNU Jakarta, (27/5) lalu tersebut, akan ditutup 10 Juli 2015 nanti.

Menurut salah seorang Ketua PBNU ini, film di NU bukanlah barang baru. Tokoh-tokoh film nasional merupakan aktivis Lesbumi NU seperti Djamaluddin Malik, Usmar Ismail, Asrul Sani, Misbach Yusa Biran. “Belakangan Ketua Badan Perfilman Indonesia (BPI), Alex Komang, juga dari NU,” katanya.

Anak Muda, Ayo Ikuti Kompetisi Film Dokumenter (Sumber Gambar : Nu Online)
Anak Muda, Ayo Ikuti Kompetisi Film Dokumenter (Sumber Gambar : Nu Online)

Anak Muda, Ayo Ikuti Kompetisi Film Dokumenter

Itu artinya, kata dia, NU sedari awal sangat sadar bahwa film adalah efektif untuk dakwah, untuk menyampaikan sesuatu, untuk sosialisasi paham Islam Nusantara yang menebarkan rahmat, bukan kekerasan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sayangnya, menurut dia, alat yang efektif untuk dakwah tersebut tidak diperhatikan dengan baik. NU tidak menciptakan generasi pelanjut dalam bidang itu. Kalaupun ada, tidak atas nama NU.

Oleh karena itu, kata dia, Panitia Muktamar mengharapkan supaya anak-anak muda NU di pesantren atau dimana saja untuk mengikuti kompetisi tersebut. (Abdullah Alawi)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Persyaratan mengikuti kompetisi tersebut:

Kompetisi terbuka  untuk warga  negara Indonesia. Usia sutradara dan penulis naskah minimal 15 tahun, maksimal 35 tahun. Bebas tahun produksi. Film tidak berupa profit lembaga/perusahaan, iklan layanan masyarakat, trailer film dan video musik. Film utuh tanpa disertai potongan jeda untuk iklan. Materi film (obyek, musik, stock shoot, dan lain—lain) tidak melanggar hak cipta. Pelanggaran dan gugatan atas hak cipta terhadap karya yang diikutkan dalam kompeflsi ada diluar tanggungjawab panifla. Format materi  karya yang dikirim berupa DVD Video  PAL atau dalam  bentuk sohcopy file minimal  120 x720 H264 (Bit rate minimum 6 Mbps). Durasi film maksimal 30 menit termasuk end credit title. Hak Cipta tetap dimiliki oleh peserta.

Ketentuan lebih lengkap bisa diunduh di sini



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 03 Januari 2018

Suara Rekanita Pacitan Untuk Kongres IPPNU

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Untuk Kongres IPPNU yang rencananya diselenggarakan di Boyolali awal Desember nanti, ada beberapa catatan pekerjaan rumah yang harus diperbaiki oleh kepengurusan pusat. Ke depan, Ketua Umum IPPNU harus mampu berkomunikasi baik dengan pengurus-pengurus yang ada di tingkatan cabang. Selain itu, pelayanan administrasi juga perlu ditingkatkan.

Suara Rekanita Pacitan Untuk Kongres IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Suara Rekanita Pacitan Untuk Kongres IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Suara Rekanita Pacitan Untuk Kongres IPPNU

Demikian disampaikan Ketua Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Pacitan Dian Wahyu Putri, Rabu (11/11).

Dian menyebutkan, untuk berkaca dari kepengurusan hari ini, sebagai cabang yang secara geografis letaknya di pedalaman, ada kebingungan selaku pengurus terkait target kaderisasi yang diinginkan pimpinan pusat. Tidak ada sosialisasi yang diberikan apalagi kunjungan. Dalam hal ini komunikasi menjadi penting, sehingga progam kerja yang dicanangkan pimpinan pusat bisa tersampaikan baik di tataran bawah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Jadi dalam proses pengkaderan sejalan dengan keinginan pimpinan pusat, tidak tumpang tindih,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Dian menyayangkan soal pelayanan administrasi. Contoh kecilnya, terkait pengeluaran surat pengangkatan cabang yang pernah dialami. Tidak hanya menunggu lebih dari 4 bulan, tetapi surat pengangkatan yang diterima juga salah dengan tertulis cabang lain.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kami menyayangkan terkait itu, padahal segala kelengkapan sudah kami penuhi,” katanya.

Dian yang juga mahasiswa STAINU Pacitan mengapresiasi kinerja yang telah dilakukan kepengurusan yang akan demisioner. Selanjutnya, perjuangan baik yang belum tercapai bisa diteruskan kepengurusan baru.

Di akhir, Dian berharap untuk kepengurusan baru, nantinya mampu memperbaiki persoalan-persoalan baik komunikasi maupun pelayanan administrasi ke bawah.

“Mari kita sukseskan kongres kali ini, untuk IPPNU yang lebih baik,” pungkasnya. (Faridur Rohman/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan, PonPes, RMI NU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 29 Desember 2017

Diresmikan, Klinik Kesehatan NU Lumajang Langsung Beroperasi

Lumajang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Klinik kesehatan milik Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang telah lama digadang-gadang warga akhirnya terwujud.

Prosesi peresmian klinik tersebut dilakukan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Kamis (19/3), dan disaksikan ribuan warga NU, Ketua Komisi C DPRD Jawa Timur H Thoriqul Haq, Bupati Lumajang H Asat Malik beserta jajaran muspida kabupaten, dan para pimpinan partai politik Lumajang.

Diresmikan, Klinik Kesehatan NU Lumajang Langsung Beroperasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Diresmikan, Klinik Kesehatan NU Lumajang Langsung Beroperasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Diresmikan, Klinik Kesehatan NU Lumajang Langsung Beroperasi

Dengan ditandatanganinya prasasti oleh Wakil Gubernur Jatim dan Bupati Lumajang, klinik NU langsung beroperasi. Terdapat 8 kamar dengan 8 bed untuk rawat inap, 2 bed unit gawat darurat, dan sebuah ambulance siap dijalankan. Ada 3 orang dokter yang siap melayani pasien dibantu 11 perawat dan 7 bidan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam acara yang diadakan di halaman Masjid Al Kautsar depan kantor PCNU setempat itu, Thoriqul Haq selaku ketua Komisi C DPRD Jatim menyerahkan bantuan dana 15 juta rupiah dan sebuah sepeda motor untuk kegiatan operasional klinik baru. Sementara Bupati Lumajang turut menyumbang sebesar 10 juta rupiah.

Ketua PCNU Syamsul Huda menyampaikan terima kasih terutama kepada H Thoriqul Haq, warga NU asli Lumajang, yang ikut memprakarsai berdirinya klinik sejak awal. Tahun anggaran 2015 Provinsi Jatim melalui APBD akan membantu 1 Miliar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ke depan, PCNU merencanakan pengembangan klinik menjadi sebuah rumah sakit NU dengan pembebasan lahan di belakang klinik. Hingga saat ini sudah terkumpul donasi warga sebesar 460 juta.

Gus Ipul berharap kekurangan dana bisa segera teratasi dengan keterlibatan Bupati Lumajang yang juga ketua MWCNU di salah satu kecamatan setempat.

“Dimana-mana pemimpin itu, termasuk bupati, harus komunikasi. Teko-muni-kasih (datang-bicara-memberi),” sentil Gus Ipul kepada bupati disambut gerr hadirin. “Jangan berlagak datang-bicara-langsung pergi (tidak memberi bantuan),” lanjutnya disambut tawa hadirin yang kian ramai. (Saiful Ridjal/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan, Olahraga PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 27 Desember 2017

Lakut IPNU Jepara Siapkan Kader Masa Depan NU

Jepara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Latihan Kader Utama (Lakut) IPNU Jepara bertujuan mempersiapkan kader NU untuk 30 tahun mendatang. Ketua PC IPNU Jepara Chusni Maulana menyatakan, kaderisasi merupakan sebuah proyek untuk membangun masa depan NU dengan menyiapkan kader berkualitas.

“Mereka pada gilirannya nanti akan menggerakkan NU,” Chusni Maulana.

Lakut IPNU Jepara Siapkan Kader Masa Depan NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Lakut IPNU Jepara Siapkan Kader Masa Depan NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Lakut IPNU Jepara Siapkan Kader Masa Depan NU

Lakut berlangsung di pesantren Al-Haromain desa Rajekwesi kecamatan Mayong kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Jum’at-Ahad (15-17/11). Lakut IPNU Jepara diikuti 20 peserta yang menerima sejumlah materi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Materi yang diutarakan antara lain, ke-IPNU-IPPNUan, ke-NUan, Aswaja, Manajemen Program, Jaringan, Teknik Sidang dan Tata Cara Melantik, Geopolitik Global, Strategi Perencanaan, dan Metode Pengorganisasian Pelajar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kegiatan ini bertujuan membentuk kader yang memiliki kedalaman ideologis dan mampu mengejawanwantahkan ideologi Aswaja dalam pergumulan sosio-politik, sosio-budaya, dan sosio-ekonomi, tambah Ketua Panitia Hidayatun Nikmah.

“Tujuan yang tidak kalah penting ialah untuk proyeksi pengurus cabang IPNU-IPPNU masa khidmah berikutnya,” lanjut Nikmah.

Senada dengan Chusni, Ketua PCNU Jepara KH Asyhari Syamsuri menyampaikan, Lakut merupakan upaya untuk meneruskan pengganti NU 30 tahun ke depan. Asyhari menyebut usianya yang kini sudah 55 tahun. “30 tahun ke depan, Anda lah yang akan menggantikan perjuangan kami.” (Syaiful Mustaqim/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nasional, Amalan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 25 Desember 2017

Anggota TNI Ini Bekali Santri Bela Negara

Jepara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Anggota TNI AD yang terdiri dari Kapten Mashudi (Danramil 09 Mlonggo), Bambang Sugito (Babinsa Sekuro) dan Musa Abdullah (Babinsa Mororejo) memberikan pembekalan bela negara kepada ratusan santri pesantren Az Zahra Jepara, Kamis (27/11) siang kemarin.

Kepada santri unit SMK Az Zahra, Mashudi menyampaikan pentingnya bela negara. Bela negara jelasnya ialah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila, UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Anggota TNI Ini Bekali Santri Bela Negara (Sumber Gambar : Nu Online)
Anggota TNI Ini Bekali Santri Bela Negara (Sumber Gambar : Nu Online)

Anggota TNI Ini Bekali Santri Bela Negara

Adapun nilai-nilai dalam bela negara mencakup 5 hal. Cinta kepada tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, yakin pada pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara. “Serta memiliki kemampuan awal bela negara baik psikis maupun fisik,” imbuhnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Secara psikis warga negara harus memiliki kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual, senantiasa memelihara jiwa dan raganya. Serta memiliki sifat disiplin, ulet, kerja keras dan tahan uji.

Sedangkan kemampuan fisik perlu ditopang dengan kondisi kesehatan, keterampilan jasmani dengan gemar berolahraga dan menjaga kesehatannya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Penanggung jawab kegiatan, Bambang Sugito menyampaikan kegiatan untuk memberikan bekal materi bela negara kepada peserta didik. Selain untuk mengingatkan kembali dasar negara dan UUD kegiatan juga untuk mengingat jasa para pejuang ’45. “Harapan kami anak-anak tidak melupakan para pejuangnya,” harap Bambang disela-sela kegiatan.

Senada dengan Bambang, Hasan Khaeroni, Kepala SMK Az Zahra memaparkan ulama termasuk pejuang yang juga berperan untuk merebut kemerdekaan. “KH Hasyim Asyari, KH Wahab Hasbullah, KH Wahid Hasyim merupakan sejumlah kiai yang turut merebut kemerdekaan,” tegasnya.

Sehingga santri saat ini juga harus berperan aktif pada kelompok yang hendak merongrong keutuhan NKRI. Caranya, lanjut lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu dengan penguatan nilai-nilai bela negara yang tertanam sejak dini. (Syaiful Mustaqim/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan, Hadits PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 18 Desember 2017

GP Ansor Pemalang Bentuk Tim SAR “Benowo Rescue”

Pemalang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Pemalang belum lama ini membentuk Tim SAR “Benowo Rescue”. Hal ini didorong oleh kondisi alam daerah setempat yang rawan tertimpa bencana.

“Dengan kondisi geografis sebagian pegunungan, Kabupaten Pemalang  rawan terjadinya bencana tanah longsor, angin ribut, banjir dan lainnya. Keberadaan Tim SAR Benowo Rescue ini diharapkan dapat diandalkan untuk mampu menangani bencana, baik pada tahap pencegahan maupun pasca terjadinya bencana,” kata Imron Khudhori, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Pemalang.

GP Ansor Pemalang Bentuk Tim SAR “Benowo Rescue” (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Pemalang Bentuk Tim SAR “Benowo Rescue” (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Pemalang Bentuk Tim SAR “Benowo Rescue”

Pembentukan tim SAR ini diawali dengan Pendidikan dan Latihan Khusus Banser Tanggap Bencana (Diklatsus Bagana) pada 30 Mei-1 Juni 2014 di Lapangan Gajahnguling Desa Gambuhan Kecamatan Pulosari.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pelatihan tersebut diikuti 212 peserta yang berasal dari Banser Pemalang, Purbalingga, Purwokerto dan Semarang dengan instruktur dari Bagana Wonosobo. Acara secara resmi dibuka Bupati Pemalang H. Junaedi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Kami atas nama Pemda Kab. Pemalang sangat berterima kasih atas respon dari anggota Banser dalam menanggapi bencana yang telah terjadi seperti banjir sungai comal dan longsor cikadu," ujar Bupati Pemalang dalam sambutannya.

Junaedi mengatakan, nama "Benowo" merupakan nama besar bagi masyarakat Pemalang, maka ia berharap SAR yang dimiliki oleh Banser Pemalang ini dapat besar seperti namanya, serta mampu menjadi solusi ketika terjadi bencana melanda di Kabupaten Pemalang.

Sementara itu di tempat lain Agus Zamroni selaku Komandan Banser Kabupaten Pemalang menyatakan, sebetulnya kegiatan ini mempunyai 3 tujuan, pertama, mensosialisasikan pentingnya upaya penyelamatan lingkungan dan penanganan bencana alam.

Kedua, membentuk Satuan Tanggap Darurat yang mampu menjamin terselenggaranya pelaksanaan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh dalam rangka memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman, resiko dan dampak bencana.

Ketiga, membentuk Satuan yang mampu menjadi pendamping Badan Penanggulangan Bencana Daerah  Kabupaten Pemalang baik pada saat prabencana, tanggap darurat dan pascabencana. (Ali Maksum/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 25 November 2017

IPPNU Banyuwangi Buka Kelas Administrasi

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Banyuwangi memfasilitasi kadernya di tingkat anak cabang, komisariat dan ranting untuk mempelajari dasar-dasar administrasi. Kegiatan yang berlangsung sejak pagi hingga petang ini, bertujuan meningkatkan pengelolaan manajemen organisasi IPPNU di Banyuwangi.

Peserta pelatihan merupakan utusan anak cabang, ranting, dan komisariat IPPNU sekabupaten Banyuwangi. Mereka belajar administrasi di kantor Ma’arif NU Banyuwangi, Kamis (19/2).

IPPNU Banyuwangi Buka Kelas Administrasi (Sumber Gambar : Nu Online)
IPPNU Banyuwangi Buka Kelas Administrasi (Sumber Gambar : Nu Online)

IPPNU Banyuwangi Buka Kelas Administrasi

Pengurus IPPNU Banyuwangi menyadari bahwa manajemen administrasi merupakan salah satu jantung pergerakan organisasi. Karenanya, mereka mengadakan kelas administrasi untuk menguatkan IPPNU di Banyuwangi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua IPPNU Banyuwangi Silvia Ulfa Hidayati berharap, “Kelas administrasi ini membuat kita mandiri sehingga semakin menguatkan organisasi, karena administrasi merupakan roh organisasi.”

Kelas administrasi menghadirkan Ana Aniyati dan Aviq Magfiroh yang mengupas peraturan organisasi dan administrasi, juga PD PRT IPPNU.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Dengan memahami semua ini, kita akan berada di rel organisasi yang benar," terang Ana yang juga Ketua IPPNU Banyuwangi periode 2006-2008 itu. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hadits, Pendidikan, Amalan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 21 November 2017

Sedekah Oksigen Gusdurian di Empat Pesantren

Way Kanan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Himpunan dana dari para dermawan yang berpartisipasi dalam gerakan "Sedekah Oksigen" diinisiasi Gusdurian Lampung bisa digunakan untuk membeli pohon buah bernilai ekonomi untuk ditanam di empat pesantren di Kabupaten Way Kanan.

Sedekah Oksigen Gusdurian di Empat Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Sedekah Oksigen Gusdurian di Empat Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

Sedekah Oksigen Gusdurian di Empat Pesantren

"Dari target menanam 50 pohon buah di Pesantren Assiddiqiyah 11, Labuhan Jaya, Gunung Labuhan pada Ramadhan ini, sedekah yang masuk ke rekening penyelenggara tercatat bisa digunakan untuk membeli 200 pohon," ujar Ketua Alumni Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN) 2016 PC Ansor Way Kanan, Riky Ryan Saputra, di Blambangan Umpu, Ahad (19/6).

Jika ditambah komitmen para dermawan yang akan berpartisipasi pasca Idul Fitri, maka insyaallah bisa digunakan untuk membeli 300 tanaman buah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Capaian tersebut tentu membanggakan dan sepatutnya menjadi penyemangat bagi kami agar 14 pesantren perlu pendampingan ekonomi di 14 kecamatan yang ada di Way Kanan, masing-masing bisa menerima 50 pohon buah," katanya lagi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pada mulanya, "Sedekah Oksigen" difokuskan pada tanaman alpukat jenis mentega yang bisa dipanen setelah empat tahun tanam.

Namun pada perkembangannya, mendengar saran dan masukan serta permintaan beberapa pesantren yang beragam, "Sedekah Oksigen" tidak hanya menanam pohon alpukat jenis mentega, tapi juga kelengkeng aroma durian dan nangka dak (persilangan nangka dan cempedak) yang bisa dua tahun panen pasca ditanam, serta mangga thailand yang bisa dipanen satu tahun setelah ditanam kendati pohon masih berukuran satu meter.

Untuk diketahui, "Sedekah Oksigen" adalah gerakan menanam pohon buah bernilai ekonomi di pesantren. Salah satu tujuan gerakan ini adalah pesantren bisa mandiri.

Satu pohon buah bisa dibeli seharga Rp50 ribu. Diambil dari pembudidaya teruji di Pekalongan, Kota Metro yang direkomendasikan Wakil Bendahara PCNU Way Kanan dr Yusuf J Mustofa.

Bagi yang berminat "Sedekah Oksigen" bisa menghubungi nomor 081540890056, 085367282712, atau 082279005826. Sedekah bisa disalurkan ke rekening: BNI 0426013904 atas nama Anisa Yuliani atau BRI: 035701112732504 AN Disisi Saidi Fatah.

"Rencana awal menanam pohon di Pesantren Assiddiqiyah 11 adalah 19 Juni 2016, namun karena ada sedikit kendala kami undur pada Jumat, 24 Juni 2016. Kami mohon maaf kepada para dermawan atas kemunduran waktu penanaman," pungkas Riky. (Samsul Bahri/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh, Amalan, Anti Hoax PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 19 November 2017

Sisi Baik dan Sisi Buruk Para Tokoh

Setiap manusia normal tentu memiliki sisi baik dan sisi buruk. Terdengar klise memang, tetapi sering kali kita melupakan hal ini sehingga kita menjadi fanatik cinta dan fanatik benci. Tengoklah para pelaku sejarah, kehebatan ataupun kejelekannya tergantung siapa yang menuliskannya. Yang mengagumi tentu memujanya, dan yang membencinya tentu rajin mencari-cari kesalahannya.

Ambil contoh Amru bin Ash. Saya pernah datang ke Masjid Amru bin Ash di Mesir. Beliau seorang sahabat Nabi yang memeluk Islam pada tahun kedelapan Hijriah. Berkecamuk perasaan: saya membaca buku sejarah bagaimana siasat yang digunakan Amru bin Ash dalam peristiwa tahkim yang menyudahi perang siffin antara Khalifah Ali dan Gubernur Muawiyah. Singkat cerita, beliau seorang politisi yang menyalahi kesepakatan.

Sisi Baik dan Sisi Buruk Para Tokoh (Sumber Gambar : Nu Online)
Sisi Baik dan Sisi Buruk Para Tokoh (Sumber Gambar : Nu Online)

Sisi Baik dan Sisi Buruk Para Tokoh

Namun buku sejarah juga bercerita bagaimana sumbangsihnya yang luar biasa terhadap Islam. Rasulullah mengirimnya ke Oman dan berhasil mengislamkan pemimpin di sana. Khalifah Abu Bakar mengirimnya ke Palestina dan setelah merebut kota suci itu dari Byzantium lalu menjadi Emir di sana. Khalifah Umar mengirimnya membebaskan Mesir dan menjadikannya Gubernur. Masjid Amru bin Ash yang saya ziarahi tahun 2012 itu merupakan lokasi tempat beliau berkemah di kota Fustat, Mesir, dan itu adalah Masjid pertama yang berdiri di Afrika.

Bagaimana kemudian saya harus menilai Amru bin Ash: seorang politisi busuk atau seorang pahlawan Islam? Saya menyudahi kebimbangan saya dengan menunaikan shalat di Masjid Amru bin Ash yang sangat bersejarah itu seraya mendoakan kebaikannya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bagaimana pula dengan al-Hajjaj bin Yusuf, Gubernur Iraq pada masa Dinasti Umayyah berkuasa? Inilah Panglima Perang yang memborbardir Mekkah dengan panah api ketika terjadi bentrokan dengan Abdullah bin Zubair. Tindakan al-Hajjaj bukan saja membunuh banyak penduduk Mekkah, namun juga turut membakar Kabah.

Saat al-Hajjaj menjadi Gubernur diangkat oleh Khalifah Marwan, sejarah mencatat berbagai kekejian dan kekejaman yang dilakukannya. Selain membunuh sahabat Nabi Abdullah bin Zubair, al-Hajjaj juga membunuh 2 sahabat lainnya: Jabir bin Abdullah, Kumail bin Ziad dan satu ulama besar yaitu Said bin Jubair. Pada gilirannya, wafatnya al-Hajjaj disambut suka cita oleh para ulama dan rakyat. Mereka lega bisa terbebas dari kekejaman al-Hajjaj.

Namun demikian dikabarkan bahwa al-Hajjaj itu sangat bagus hafalannya terhadap al-Quran. Bukan cuma itu sejarah juga mencatat jasanya yang menambahkan baris tanda baca dalam mushaf al-Quran sehingga memudahkan kita semua sampai sekarang. Itu artinya, setiap Muslim yang membaca mushaf al-Quran pahalanya akan mengalir sampai ke al-Hajjaj. Subhanallah.

Al-Hajjaj juga berjasa mengirim jenderal dan pasukannya memperluas wilayah kerajaan Islam. Beliau juga memperhatikan soal ekonomi dengan mencetak mata uang sendiri, dan tidak lagi menggunakan mata uang peninggalan Byzantium dan Sasanid. Dia juga menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa resmi di Iraq, menggantikan bahasa Parsi. Ekspedisi militer, konsolidasi ekonomi umat dan penguatan bahasa merupakan sumbangsih al-Hajjaj.

Sekali lagi, sejarah selalu menceritakan sisi baik dan sisi buruk. Pelajari hal-hal baik dari para tokoh besar di masa lampau, dan jangan ulangi kekeliruan yang telah mereka lakukan.

Dan bagaimana nasib para tokoh seperti Amru bin Ash dan al-Hajjaj kelak di akhirat? Tentu itu hak prerogatif Allah untuk menentukannya. Bukan wilayah kita untuk memberikan keputusan. Lebih baik kita fokus pada keburukan kita sendiri ketimbang sibuk membicarakan keburukan orang lain. Ngaca yuk...

Nadirsyah Hosen, Rais Syuriyah PCI Nahdlatul Ulama Australia - New Zealand dan Dosen Senior Monash Law School



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 18 November 2017

RI-Rusia Sepakati Delapan Kerja Sama

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Era baru hubungan RI dan Rusia dimulai. Kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (6/9) disambut hangat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pertemuan kedua pemimpin negara akhirnya menghasilkan kesepakatan atas delapan kerja sama dalam berbagai bidang, termasuk kerja sama di bidang energi dan pertambangan.



RI-Rusia Sepakati Delapan Kerja Sama (Sumber Gambar : Nu Online)
RI-Rusia Sepakati Delapan Kerja Sama (Sumber Gambar : Nu Online)

RI-Rusia Sepakati Delapan Kerja Sama

Putin tiba di Istana Merdeka sekitar pukul 12.25. Dia disambut dengan upacara kenegaraan dengan 21 dentuman meriam. Selama satu jam, Putin dan SBY melakukan pertemuan bilateral. Kunjungan Putin ini merupakan sejarah bagi hubungan kedua negara. Putin adalah presiden pertama Rusia yang berkunjung ke Indonesia.

Seusai bertemu, keduanya menyaksikan menandatanganan nota kesepahaman atas delapan kerja sama oleh para pejabat kedua negara di bidang lingkungan hidup, promosi investasi, pelatihan olahraga, audit keuangan, pinjaman pemerintah, terorisme, budaya, dan keuangan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kesepakatan pertama terkait dengan audit keuangan negara yang ditandatangani oleh Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Anwar Nasution dan Kepala Badan Audit Rusia S.V. Stephasin.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Saat kedua pemimpin negara mengadakan jumpa pers, Putin mengungkapkan rasa puas dan senangnya bisa berkunjung ke Indonesia. Putin pun mengucapkan selamat kepada Presiden SBY atas prestasi ekonomi yang dicapai pemerintah RI dalam beberapa tahun terakhir.

"Martabat Indonesia di gelanggang internasional semakin tinggi," sanjung Putin.

"Kami memandang persetujuan ini sebagai suatud asar hukum untuk mendorong perkembangan hubungan di antara pengusaha kedua negara kita," kata Putin.

Sementara itu, Presiden SBY yang merasa terhormat atas kunjungan pemimpin Kremlin (julukan bagi pemerintah Rusia) itu mengatakan, kerja sama ekonomi RI-Rusia sat ini masih tergolong kecil jika dibandingkan dengan potensi yang ada. Namun, presiden juga menyinggung, dalam waktu dekat peningkatan hubungan akan dilakukan, termasuk menaikkan neraca perdagangan kedua negara, dari 700 juta dolar AS menjadi 1 milyar dolar AS. (dar)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan, Pendidikan, Berita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 10 November 2017

Ada Pihak Berkepentingan di Balik Konflik Bernuansa Agama

Bandung, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Konflik bernuansa agama yang belakangan pecah di Indonesia selain disebabkan sempitnya wawasan si pemeluk dan kurangnya sikap toleransi di masyarakat, juga lantaran ada pihak yang berkepentingan dengan konflik itu.

Ada Pihak Berkepentingan di Balik Konflik Bernuansa Agama (Sumber Gambar : Nu Online)
Ada Pihak Berkepentingan di Balik Konflik Bernuansa Agama (Sumber Gambar : Nu Online)

Ada Pihak Berkepentingan di Balik Konflik Bernuansa Agama

Demikian kata Sekretaris PWNU Imron Rosyadi dalam diskusi kebangsaan bertajuk "Membincang Kembali Toleransi Beragama" di UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Tidak hanya itu, kaburnya batas antara sikap memegang teguh keyakinan agama dan toleransi, juga diduga menjadi salah satu pemicu timbulnya konflik agama di Indonesia. Pemicu lain adalah timbulnya kecurigaan masing-masing pemeluk agama dan kejujuran pihak lain baik internal umat beragama maupun antar umat beragama.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Toleransi sudah diajarkan oleh Rasulullah hingga ada perang yang dikarenakan pihak ketiga yaitu kafir Quraisy," katanya, Kamis (19/11).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurutnya, toleransi telah dicontohkan dengan baik oleh Wali Songo melalui pilihan untuk menggunakan pendekatan budaya dalam berdakwah. Dalam konteks Indonesia, toleransi itu kemudian rusak oleh sekelompok orang pengganggu.

Para pengganggu ini tiada lain adalah para pemilik kepentingan. "Adanya ISIS juga bukan karena agama, melainkan kepentingan. Kepentingan materi saja.  Kalau tidak pakai agama tidak laku dagangannya," ujarnya.

Dialog agama pada hakikatnya  adalah suatu percakapan  bebas, terus terang, dan bertanggung jawab, yang didasari oleh saling pengertian dalam menanggulangi masalah kehidupan bangsa,baik material maupun spiritual.

Kegiatan ini diadakan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar selalu merawat harmoni hubungan antarumat beragama dan berkeyakinan bahwa Pancasila sebagai ideologi negara harus dijaga.  

Hadir dalam forum ini Engkos Kosasih (Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan) dan Rosihon Anwar (Dekan Fakultas Ushuluddin). Sebagai pembicara hadir Abdul Syukur (antropolog dari UIN SGD Bandung) dan  Miftah Fauzi Rakhmat (kepala sekolah Muthahhari Bandung dan anggota Dewan Syuro IJABI).

Diskusi Kebangsaan yang dilaksanakan di gedung Multi Puspase ini dihadiri oleh sekitar 300 peserta, dari mahasiswa UIN Bandung sendiri maupun undangan dari luar kampus. (Ahmad Damar Samana/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PMII Sukoharjo Ajak Masyarakat Hargai Perbedaan

Sukoharjo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah mengajak seluruh masyarakat untuk hidup berdampingan dalam perbedaan. Hala itu mengemuka pada seminar yang digelar Sabtu (4/1).

Seminar bertema “Merayakan Keberagaman; Keberagaman Sebagai Upaya Membangun Budaya Demokrasi” tersebut diselenggarakan dalam rangka pelantikan pengurus PMII Sukoharjo masa khidmat 2013-2014.

PMII Sukoharjo Ajak Masyarakat Hargai Perbedaan (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Sukoharjo Ajak Masyarakat Hargai Perbedaan (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Sukoharjo Ajak Masyarakat Hargai Perbedaan

Ketua PMII Sukoharjo, Wahid Anderiyanto, yang menajdi salah satu narasumber dalam seminar tersebut mengatakan bahwa masyarakat banyak yang belum sadar akan perbedaan yang ada.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Ada tawuran antara suporter bola Solo dan Yogya. Ini menunjukkan contoh kecil bahwa masyarakat masih belum bisa menerima perbedaan yang bahkan dalam sekup yang kecil,” ujarnya.

Untuk itu, dalam kesempatan tersebut pihaknya mengajak kepada seluruh masyarakat, untuk bisa bijak dalam menghadapi perbedaan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Tidak saling menyalahkan. Khususnya di tahun 2014 yang disebut sebagai tahun politik ini, perbedaan yang ada hendaknya kita bingkai disatukan dengan Bhineka Tunggal Ika,” tutur Wahid.

Wahid menambahkan, nilai toleran yang terkandung dalam ajaran Aswaja juga dinilai dapat menjadi dasar bagi para kader PMII untuk lebih menghargai perbedaan. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 09 November 2017

Meriahkan Harlah, IPNU Gelar Workshop Kebudayaan

Probolinggo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam rangka untuk meneguhkan komitmen menghidupkan kembali iklim budaya di Kabupaten Probolinggo, Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kraksaan Kabupaten Probolinggo menggelar workshop kebudayaan di Gedung Islamic Center (GIC) Kraksaan.

Meriahkan Harlah, IPNU Gelar Workshop Kebudayaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Meriahkan Harlah, IPNU Gelar Workshop Kebudayaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Meriahkan Harlah, IPNU Gelar Workshop Kebudayaan

Workshop yang dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo Asy’ari tersebut digelar untuk memeriahkan Hari Lahir (Harlah) IPNU ke-59. Dalam workshop tersebut juga dikaji tentang seni dan budaya di Kabupaten Probolinggo untutk dicatat dan disosialisasikan kepada masyarakat luas.

Kegiatan yang diikuti oleh siswa/siswi tingkat SLTP maupun SLTA ini dihadiri oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Kraksaan KH. Nasrullah Ahmad Suja’i beserta segenap lembaga, lajnah dan badan otonom.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bahkan dalam kesempatan tersebut hadir pula seorang sastrawan ternama sebagai penyaji yang juga Ketua Umum Teater Taman Ismail Marzuki Jakarta Pepenk. Dalam penyampaiannya, Pepenk menjelaskan dalam peningkatan kualitas itu ada empat yaitu menjadi, analisa, relaksasi dan meditasi.

“Saya sangat mendukung sekali kegiatan yang digagas oleh IPNU Kraksaan ini. Dalam acara ini kader-kader muda dapat menggali potensi diri dan menambah pengetahuan untuk mengenal lebih dekat seni dan budaya di Kabupaten Probolinggo,” ungkap Ketua Tanfidziyah PCNU Kraksaan KH. Nasrullah Ahmad Suja’i.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara Ketua PC IPNU Kraksaan Muhlisun kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Kamis (28/2) mengatakan workshop kebudayaan ini digelar dengan tujuan untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat khususnya kader-kader muda untuk bisa mengenal dan mencintai seni dan budaya di Kabupaten Probolinggo.

“Sasaran yang ingin dicapai adalah membangun kesadaran, sikap dan pola pikir sebagai masyarakat berkebudayaan yang dapat membanggakan dan mencintai kebudayaannya sendiri sebagai kekayaan asli Kabupaten Probolinggo,” ujarnya.

Redaktur     : A. Khoirul Anam

Kontributor : Syamsul Akbar

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan, Pondok Pesantren PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 08 November 2017

Mencicipi Makanan Favorit Sunan Kudus

Kudus, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Selepas maghrib Selasa (5/5) tim Ekpedisi Islam Nusantara sampai di kota kretek, Kudus, Jawa Tengah. Tim langsung menuju makam pemuka agama Islam di kota tersebut, Sunan Kudus. Di situ mereka turut memperingati 100 tahun Madrasah Qudsyiyah yang didirikan KH Asnawi, salah seorang pendiri NU.

Mencicipi Makanan Favorit Sunan Kudus (Sumber Gambar : Nu Online)
Mencicipi Makanan Favorit Sunan Kudus (Sumber Gambar : Nu Online)

Mencicipi Makanan Favorit Sunan Kudus

Sesampai di madrasah tersebut, tim ekpedisi diminta panitia untuk mengenakan ikat kepala batik corak hitam, kuning dan putih. Dominasi warnanya ada yang kuning dan hitam. Tapi mesti ada putihnya.  

Kemudian mereka diajak ke kompleks makam Sunan Kudus. Di situ telah berkumpul orang-orang yang berikat batik juga. Tapi mereka berbaju putih berlengan panjang dan bersarung batik.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tim penulis, fotografi, dan video menyebar ke berbagai sudut dengan benteng-benteng berlapis. Benteng yang terbuat bata merah setinggi dua meter dengan tebal sekitar 30-40 cm. Kemudian mereka duduk bersama jamaah.

Dari pengeras terdengar bacaan Al-Quran diikuti gemeremang jamaah lain yang tak kurang 500-600 orang. Mereka akan mengkhatamkan Al-Quran 100 kali yang diselesaikan 6 orang. Kemudian surat Al-Ikhlas 100 ribu kali.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di salah satu bangunan, yang beratap sirap jati, beberapa orang mulai meletakkan nampan. Nampan kaleng tersebut dialasi daun pisang muda. Di atasnya diletakkan nasi putih. Di atas nasi tersebut kemudian dialasi kembali dengan daun pisang muda. Di atasnya terdiri ayam kampung utuh yang telah dimasak, acar, kereng atau tahu digoreng berkuah, kuah untuk ayam,

Ayam utuh dari kepala sampai kaki tersebut dinamakan ingkung. Cara memasaknya dikukus terlebih dahulu, kemudian dibakar. Sementara jeroannya tergantung selera, ada yang dibuang ada yang dibiarkan. Dan mesti ayam kampung. Bukan ayam ras gemuk yang pada masa hidupnya susah bergerak dan bertulang rapuh.

Konon, kata Ketua Yayasan Madrasah Qudsyiyah KH Najib Hasan, itu makanan favorit Sunan Kudus, Syekh Ja’far Shodiq, ulama yang menamakan kota tersebut sebagai Kudus yang berarti suci.  

Sampai pukul 22.16 ingkung tersebut masih berbaris rapi di tempatnya. Mereka tak bergerak dan digerakkan sama sekali di tempat Sunan Kudus menerima tamu, tempat yang mungkin sekali dia menikmati ingkung ratusan tahun lalu.

Tim Ekspedisi Nusantara yang diganjal perutnya terakhir kali siang di Demak, mulai menggeliat-geliat. Tapi belum ada tanda-tanda mencurigakan ingkung untuk bisa diganyang.

Malah kemudian pukul 22.58, di pengeras suara mulai ada bacaan-bacaan berbahasa Arab. Surat Ath-Thin sampai An-Nas dibacakan dengan langgam lambat-lambat sehingga hak-hak huruf berdasarkan tajwid, terpenuhi dengan pas. Kemudian berdoa. Doa yang panjang sampai jarum panjang melampaui angka 12.  

Selepas assalamu’alaikum pembaca doa, barulah kemudian ingkung itu boleh diganyang. Berdasarkan intruksi pengeras suara, satu nampan harus dimakan 6 orang. Sesekali, cobalah menikmati ingkung Kudus.  Tak perlu menunggu bosan ayam Mc Donald dan KFC. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan, Nahdlatul PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 07 November 2017

Haul Mbah Maksum Jauhari, Ratusan Pendekar Gelar Khataman dan Santunan Yatim

Rembang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Dalam peringatan haul KH M Abdullah Maksum Jauhari atau biasa  disapa Mbah Maksum Lirboyo yang diselenggarakan setiap tahun oleh Pengurus Cabang (PC) Pagar Nusa Kabupaten Rembang. acara ini dihadiri ratusan pendekar Pagar Nusa (PN) dari ranting-ranting se-cabang Rembang.

Sesepuh Pagar Nusa Rembang Zainur Rouf menyebutkan, peringatan ini merupakan wujud hormat dan cinta  kepada pendiri bela diri Pagar Nusa. Selain itu, dengan peringatan seperti ini ia berharap mendapatkan keberkahan ilmu dari seorang guru.

Haul Mbah Maksum Jauhari, Ratusan Pendekar Gelar Khataman dan Santunan Yatim (Sumber Gambar : Nu Online)
Haul Mbah Maksum Jauhari, Ratusan Pendekar Gelar Khataman dan Santunan Yatim (Sumber Gambar : Nu Online)

Haul Mbah Maksum Jauhari, Ratusan Pendekar Gelar Khataman dan Santunan Yatim

"Mbah Masum itu pendiri Pagar Nusa yang berasal dari Pondok Pesantren (Pontren) Lirboyo Kediri. Ia merupakan seorang yang alim dengan ilmu bela diri yang hebat," ungkapnya.

Ia berharap dengan diadakan kegiatan rutin setiap tahun ini semakin meningkatkan tali persaudaraan antarpendekar di Kabupaten Rembang sehingga kepengurusan Pagar Nusa Rembang bisa solid dan melahirkan pendekar yang berprestasi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara, Pengurus Pagar Nusa Rembang Tyas Eko Saputro selaku ketua panitia menyatakan banyak acara yang turut meramaikan Haul Mbah Maksum, Kamis (5/10) tersebut. Acara ini dimeriahkan dengan khataman Al-Quran sebanyak lima kali, pertunjukan pentas seni, dan santunan kepada yatim dan piatu setempat.

"Perwakilan dari beberapa ranting menunjukkan aksi hebatnya dengan mempertontonkan gerakan jurus, seni bela diri, sampai memecahkan batu bata dengan kepala," ujarnya saat ditemui di gedung serbaguna YKM NU Rembang.

Acara ini dimulai pukul 20.00 hingga menjelang tengah malam. Turut hadir Ketua PCNU Kabupaten Rembang KH Sunarto, Rais Syuriyah PCNU Rembang H Ahmad Chazim Mabrur, sesepuh Pagar Nusa, dan seluruh ranting Pagar Nusa di cabang Rembang. (Onji/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai, Amalan, Kyai PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 02 November 2017

Lailatul Ijtima’, Kegiatan NU Paling Fleksibel

Demak, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Rais Syuriyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Guntur Kabupaten Demak KH Hambali Karim menuturkan, lailatul ijtima’ merupakan kegiatan NU yang paling fleksibel karena bisa menyesuaikan situasi dan kondisi.

Selain tahlil dan istighotsah, lailatul ijtima’ juga bisa diisi dengan kegiatan bahtsul masail atau kajian tematik lainnya.

Lailatul Ijtima’, Kegiatan NU Paling Fleksibel (Sumber Gambar : Nu Online)
Lailatul Ijtima’, Kegiatan NU Paling Fleksibel (Sumber Gambar : Nu Online)

Lailatul Ijtima’, Kegiatan NU Paling Fleksibel

“Anda bisa lihat sendiri ini setelah acara, lailatul ijtima’ diisi dengan menjawab masalah yang diajukan oleh peserta baik dari MWC maupun Ranting, tuturnya di hadapan ratusan peserta lailatul ijtima’ di Masjid Baitussalam Dukuh Walang Desa Trimulyo Kecamatan Guntur, Selasa (26/2) semalam.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dikatakannya, kegiatan lailatul ijtima’ menjadi program kerja utama yang bertempat di ranting-ranting sekecamatan Guntur secara bergiliran.

“ Lailatul Ijtima’ merupakan salah satu program utama dari MWCNU Guntur. Kegiatan ini kita bisa menguatkan konsolidasi organisasi, kita sering kumpul maka banyak informasi yang kita dapat,“ kata ketua tanfidziyah K Tamim Romli.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kiai tamim menambahkan lailatul ijtima’ merupakan salah satu upaya semakin memperkuat dan mempererat tali ukhuwah islamiyah (keagamaan), ukhuwah watoniyah (kebangsaan) dan ukhuwah basyariyah (Kemanusian)

“Kami ingin melalui kegiatan lailatul ijtima’ dengan rangkaian jamak arwah, tahlil, istighotsan dan sebagainya yang merupakan tradisi amaliah ulama NU bisa langgeng sebab akhir-akhir ini, ukhuwah Nahdliyah diantara sesama pengurus dan warga NU sudah mulai tergerus oleh budaya dan tradisi di luar NU,” tambahnya.

Lailatul ijtima’ Selasa malam selain dihadiri ratusan nahdliyin, juga dihadiri oleh pengurus pleno MWCNU Guntur, pengurus cabang dan perangkat desa setempat sehingga peserta meluber ke serambi depan masjid. 

Redaktur     : A. Khoirul Anam

Kontributor : A.Shiddiq Sugiarto

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah