Tampilkan postingan dengan label AlaNu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label AlaNu. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 17 Maret 2018

Karya Ulama Nusantara Harus Masuk Kurikulum

Banjarmasin, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Karya-karya ulama Nusantara seharusnya menjadi referensi kurikulum pokok dalam dunia pendidikan nasional. Selama ini, karya-karya ulama Nusantara hanya dikaji di lingkungan pesantren. Di perguruan tinggi Islam hanya ada di program pasca sarjana, itupun baru sebatas penelitian-penelitian. Padahal, karya-karya ulama Nusantara bukan saja terkait dengan dunia keislaman, tapi juga meliputi sastra hingga hukum tatanegara, dan banyak aspek kehidupan yang lain.



Karya Ulama Nusantara Harus Masuk Kurikulum (Sumber Gambar : Nu Online)
Karya Ulama Nusantara Harus Masuk Kurikulum (Sumber Gambar : Nu Online)

Karya Ulama Nusantara Harus Masuk Kurikulum

Demikian dikatakan Prof. Dr. KH. Muhammad Machasin dalam sambutan penutupan Annual Conference on Islamic Studies (ACIS) ke-10 di hotel Arum Banjarmasin Rabu malam (3/11).

“Dewasa ini karya Nusantara sebetulnya relatif lebih diapresiasi, tapi belum cukup karena belum masuk kurikulum. Kita baru sadar ada karya ulama kita ketika memasuki S2. Ini terlambat, semestinya kita tahu sejak dini, ketika masih muda. Untuk pesantren mengkaji karya-karya ulama kita dengan baik, meski ada kekurangan,” papar Kiai Machasin yang menjabat sebagai Direktur Perguruan Tinggi Agama Islam, Kementerian Agama RI.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam kesempatan itu, Kiai Machasin juga mengungkapkan bahwa obyektifitas dalam penelitian itu bagus dan diperlukan, tapi semestinya tidak hanya berhenti di situ. Sebab, obyektifitas itu hanya alat, bukan tujuan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Dari sekian metodelogi, sekian pemikiran, yang telah kita pelajari, harus dipilih dengan tepat untuk sebuah sikap dan pertanggungjawaban ilmiah. Biar kita tidak terombang-ambing, terbawa arus, sehingga tidak jelas. Penelitian harus jadi patokan, untuk itu kita harus memilih,” tegasnya.

Kiai Machasin yang juga Rais Syuriyah PBNU mengkritik bahwa pembicaraan dalam ACIS ke-10 tentang Islam Nusantara baru sampai pada hal-hal yang baik.

“Kita belum membincangkan sisi negatifnya. Pasti ada sisi negatifnya. Yang negatif harus diteliti juga, biar kita tidak terjerembab ke dalam kubangan. Yang positif diteliti, dikembangkan, masuk dalam pendidikan, disebarkan secara luas pada masyarakat,” jelasnya. (hh)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 23 Februari 2018

Zakat Berperan Penting Wujudkan Kesejahteraan Umat

Brebes, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Brebes KH Chusnan Zein meminta semua pihak untuk peduli terhadap kewajiban membayar zakat. Hal ini penting dilakukan guna percepatan penanggulangan kemiskinan, terutama di Kabupaten Brebes.

Hal tersebut dikatakan Ketua Baznas saat Sosialisasi program Baznas dengan Kepala KUA, Tokoh Agama dan Ketua Takmir Masjid se-Kabupaten Brebes di Kantor Baznas, Jalan Ahmad Yani Brebes, Kamis (7/4).

Zakat Berperan Penting Wujudkan Kesejahteraan Umat (Sumber Gambar : Nu Online)
Zakat Berperan Penting Wujudkan Kesejahteraan Umat (Sumber Gambar : Nu Online)

Zakat Berperan Penting Wujudkan Kesejahteraan Umat

Masyarakat Brebes yang mayoritas Islam, lanjut Kiai Chusnan, akan cepat mencapai kesejahteraan bila kepedulian terhadap kewajiban membayar zakat ditunaikan. Selama ini, kita masih sedikit ‘eman-eman’ bukan karena faktor keimanan belaka, tetapi karena berbagai faktor. “Saya sendiri belum meneliti perihal masih enggannya masyarakat menyalurkan zakat lewat amil zakat,” ungkapnya.?

Potensi umat, kata Kiai Zein, jauh lebih besar bila diberdayakan dengan penuh kesungguhan. Tentunya, perlu mendapat bantuan dari seluruh pihak untuk mewujudkan masyarakat yang sadar zakat melalui baznas. “Kami bertekad mewujudkan Baznas Kabupaten Brebes sebagai lembaga yang amanah, professional dan transparan,” ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Chusnan menjelaskan, selama ini kesadaran yang tinggi untuk berzakat lewat Baznas baru dari kalangan PNS. Itu pun masih berkisar 9 persen. Hal ini terjadi karena sosialisasi dan pengumpul ditingkatan masyarakat belum maksimal. “Kalau dari kalangan PNS, penghimpunan zakatnya agak mudah karena melalui bendahara di masing-masing instansi,” ucapnya.?

Sosialisasi disampaikan terkait dibentuknya kepengurusan baru periode 2015-2020. Dalam program unggulannya, antara lain akan mengadakan pendataan dan pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ), pemetaan dan pengembangan kuantitas dan kualitas mustahik, potensi zakat produktif, pemenuhan sarana prasarana, membangun kepercayaan muzaki, membangun sinergitas kerja dengan unsur terkait, dan meningkatkan akuntabilitas laporan keuangan dengan audit internal dan eksternal.

Senada disampaikan Bupati Brebes Hj Idza Priyanti yang disampaikan Kepala Bagian Perekonomian Setda Brebes Daan Susanto. Dia mengaakan bahwa masyarakat masih memandang zakat itu masih sebagai urusan pribadi masing-masing umat. Sehingga yang menyalurkan zakat lewat Baznas masih belum signifikan dari jumlah umat Islam di Kabupaten Brebes.?

Bupati juga mengingatkan untuk tidak terkecoh dengan lembaga yang mengumpulkan zakat karena ditengarai pertanggungjawabannya tidak maksimal. “Kita sudah memiliki badan resmi yang mengelola Zakat, Infak dan Sodaqoh yakni Baznas Kabupaten Brebes. Sehingga masyarakat muslim sudah seharusnya menyalurkan ke badan resmi pemerintah,” tandasnya. (Wasdiun/Fathoni)?

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian, AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 18 Februari 2018

GP Ansor Jabar: Kemiskinan Sudah Nyata, Harus Diperangi!

Subang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda Ansor Jawa Barat Deni Ahmad Haidar mengatakan, sudah saatnya kader GP Ansor bangkit dari segala keterpurukan.

"Ketika hari ini orang lain menilai bahwa kemiskinan itu sebuah isu, saya tegaskan bahwa kemiskinan itu sudah nyata," ujar Deni saat memberikan sambutan dalam acara Pelantikan Pengurus Pimpinan Cabang GP Ansor Subang di Pondok Pesantren Al-Istiqamah, Kebondanas, Pusakajaya, Subang, Selasa (29/11).

GP Ansor Jabar: Kemiskinan Sudah Nyata, Harus Diperangi! (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Jabar: Kemiskinan Sudah Nyata, Harus Diperangi! (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Jabar: Kemiskinan Sudah Nyata, Harus Diperangi!

Dikatakan, sebagai organisasi kaderisasi, GP Ansor harusnya tampil untuk memberikan pembinaan dan pemberdayaan bagi para anggotanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Salah satunya dengan penguatan kapasitas dan revitalisasi pemberdayaan kader. Jika itu dijalankan, niscaya GP Ansor menjelma sebagai organisasi yang besar," katanya.

Dengan penguatan kapasitas tersebut, lanjut Deni, hendaknya bisa memanfaatkan potensi dan peluang yang ada sehingga kader Ansor tidak kesulitan lagi dalam mengembangkan kreativitasnya itu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Terlebih, kader-kader Ansor sebetulnya memiliki skill individu yang bisa dikembangkan menjadi sebuah hasil karya yang baik. Tentu didorong dengan semangat yang tinggi," pungkasnya. (Ade Mahmudin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu, AlaSantri, Cerita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 12 Februari 2018

Pelajar Nurul Jadid Ini Ikuti Kompetisi Chinese Britke di Tiongkok

Probolinggo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Siswa Kelas XI Bahasa SMA Nurul Jadid Paiton Kabupaten Probolinggo, Muhammad Taufiqurahman akan mewakili Indonesia di ajang kompetisi Chinese Britke di Beijing, Tiongkok mulai 14 hingga 30 Oktober mendatang.?

Motivasinya berangkat ke Tiongkok karena ingin mengangkat derajat orang tuanya dan derajat santri. Sebab selama ini dirinya mengaku tidak sependapat dengan anggapan bahwa santri itu hanya bisa mengaji saja. Pasalnya santri bisa menguasai berbagai ilmu, termasuk penguasaan bahasa asing.

Pelajar Nurul Jadid Ini Ikuti Kompetisi Chinese Britke di Tiongkok (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar Nurul Jadid Ini Ikuti Kompetisi Chinese Britke di Tiongkok (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar Nurul Jadid Ini Ikuti Kompetisi Chinese Britke di Tiongkok

Sebelum berangkat ke negeri tirau bambu tersebut, Taufik dilepas secara khusus oleh Bupati Probolinggo Hj. Puput Tantriana Sari didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo di Gedung Islamic Center (GIC) Kota Kraksaan, Selasa (4/10).

Dalam kesempatan tersebut, secara khusus anak tunggal pasangan Munawar dan Lasmiwati ini unjuk kebolehan dengan berpidato menggunakan Bahasa Mandarin. Dengan fasih dia berpidato yang intinya ingin memperkenalkan diri dan pamit. Selama kurang lebih 2 (dua) menit, dia berpidato tanpa ada rasa canggung.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Usai berpidato, Tantri meminta agar dalam yang diikuti oleh 60 negara lainnya di dunia ini Taufik juga memperkenalkan potensi dan ikon yang ada di Kabupaten Probolinggo. “Kenalkan Kabupaten Probolinggo dengan menggunakan bahasa Mandarin. Sampaikan kalau disini ada Gunung Bromo,” katanya.

Taufik bercerita bahwa dalam lomba nanti ada 4 (empat) hal yang harus diikuti selama berada di Tiongkok. Meliputi, tes tulis, pidato Bahasa Mandarin, tanya jawab dan penampilan kebudayaan daerah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Tiga hari pertama di Beijing, nantinya akan dilakukan pengenalan lingkungan dan kunjungan ke KBRI. Selanjutnya akan diadakan lomba individu, lomba antar negara dan lomba antar benua,” jelasnya.

Sebagai persiapan ke Beijing ini, Taufik mengaku jauh-jauh hari sebelumnya sudah melakukan persiapan baik latihan maupun pemantapan. Terlebih dengan makanan yang ada di Beijing. “Tetapi disana sekarang sudah banyak makanan yang halal,” tambahnya.

Keikutsertaannya dalam lomba ini bagi Taufik adalah ingin mengangkat derajat orang tua dan santri. Sebab banyak isu beredar jika santri banyak yang kurang terampil dan tak meyakinkan, baik dari segi komunikasi maupun lainnya. “Makanya dengan ini kami ingin membuktikan kalau santri juga mampu dan tak kalah dengan lainny. Saya ingin mengangkat derajat para santri,” tegasnya.?

Sementara Kepala SMA Nurul Jadid Faizin Syamwil mengatakan bahwa saat ini sudah ada 58 anak didiknya yang sudah menjadi mahasiswa di Tiongkok. “Memang di sekolah kami sudah menerapkan program unggulan bahasa,” katanya.

Faizin mengharapkan agar keberangkatan Taufik ke Tiongkok ini bisa memberikan motivasi kepada siswa yang lain di Kabupaten Probolinggo bahwa tidak ada yang tidak mungkin kalau mau belajar dan berusaha. (Syamsul Akbar/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pertandingan, AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 10 Februari 2018

Sekjen MUI Ajak Masyarakat Kritisi Konten Pemberitaan dan Buku Bacaan

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia H Anwar Abbas mengatakan perkembangan dan kemajuan teknologi informasi saat ini mampu memengaruhi pola pikir masyarakat. Walaupun suasana semangat keberislaman semakin marak diberbagai media, harus diwaspadai konten-konten negatif yang juga mengiringi fenomena ini.

Sekjen MUI Ajak Masyarakat Kritisi Konten Pemberitaan dan Buku Bacaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Sekjen MUI Ajak Masyarakat Kritisi Konten Pemberitaan dan Buku Bacaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Sekjen MUI Ajak Masyarakat Kritisi Konten Pemberitaan dan Buku Bacaan

"Kalau tidak hati-hati, masyarakat bisa terpengaruh dari apa yang dibaca dan didengar dimedia," katanya saat memberikan sambutan pada Silaturahmi Nasional Stakeholders Konten Keislaman dengan Tema Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Konten Keislaman untuk Penguatan Ukhuwah Islamiyah dan Persaudaraan Kebangsaan Ukhuwah Wathoniyah di Hotel Santika, Jakarta, Kamis (7/12).

Ia menilai saat ini ada pihak tertentu yang memiliki niatan merusak Islam dengan menjauhkan agama dari sendi-sendi kehidupan umat Islam di Indonesia. Salah satunya, menurutnya, disebarkan melalui konten-konten pemberitaan dan buku-buku bacaan.

Kondisi ini menjadi salah satu tugas MUI melalui Lembaga Pentashih Buku dan Konten Keislaman Majelis Ulama Indonesia (LPBKI-MUI) untuk meneliti dan mengkritisi konten-konten buku dan media informasi lainnya yang akan merusak pola fikir masyarakat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Dengan mengkritisi, diharapkan LPBKI-MUI mampu mengubah citra Islam yang saat ini ada sebagian kelompok mencoba merusaknya," ungkapnya.

Langkah-langkah ini merupakan usaha konkrit MUI dalam rangka menjaga dan berkhidmah kepada umat. Lebih lanjut ia menjabarkan tugas MUI diantaranya lihimayatiddin (menjaga agama), lihimayatil ummah (menjaga Ummat) dan lihimayatid daulah (menjaga negara).

"Bangsa Indonesia sepakat bahwa Indonesia adalah Darul Ahdi was Syahadah. Negara yang dibangun dengan kesepakatan. Oleh karenanya kita wajib menjaga Negara Indonesia, ideologi Pancasila, dan UUD 1945," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 01 Februari 2018

Laporan Tahunan IPPNU Tegal Dikritik dan Dipuji

Tegal, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah 

Laporan Tahunan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahlatul Ulama (PC IPPNU) Kabupaten Tegal yang telah dilaksanakan baru-baru ini di Gedung PCNU Kabupaten Tegal nampaknya menjadikan pengurus harus sigap dan melakukan terobosan. Pasalnya sebagai organisasi yang terbuka IPPNU juga menerima kritikan dan pujian. 

“Kami dari PAC IPPNU Kramat, saya mengucapkan terima kasih kepada pengurus cabang yang telah membuka diri dalam laporan tahunan ini, yang kedua ada beberapa hal yang kami sampaikan terkait dengan agenda PC, yang telah mengeluarkan surat pengesahan kepada ranting-ranting yang belum maksimal, tetapi ini  juga bisa terobati setelah kegiatan ini banyak ilmu yang kami dapat, untuk itu dengan segenap hati kami menerima laporan tahunan ini,“ kata salah satu pengurus PAC IPPNU Kramat dalam pandangan organisasinya.

Laporan Tahunan IPPNU Tegal  Dikritik dan Dipuji (Sumber Gambar : Nu Online)
Laporan Tahunan IPPNU Tegal Dikritik dan Dipuji (Sumber Gambar : Nu Online)

Laporan Tahunan IPPNU Tegal Dikritik dan Dipuji

Lain dengan ketua PAC IPPNU Kecamatan Dukuhwaru Evi Mastuti, dia menganggap PC IPPNU Kabupaten Tegal telah melakukan kerjanya secara maksimal di tahun terakhir “Saya terus terang saja melihat pengurus cabang selama ini bisa dibanggakan karena upaya kaderisasi dan mekanisme organisasi telah dijalankan dengan baik, meski jauh dari sempurna karena tidak ada manusia yang sempurna,“ pujinya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementra Ketua PC IPPNU Kabupaten Tegal Lutfatun Nukhla menjelaskan bahwa adanya laporan tahunan bertujuan untuk mengevaluasi selama pertengahan periode sehingga ada jalan yang dapat dipahami secara bersama. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Ini merupakan wujud keterbukaan kami menerima masukan hingga kritikan agar menjadi lebih baik ke depan, mudah-mudahan dengan ini bisa memberikan makna dan transparansi dalam menjalankan roda organisasi dan yang lebih penting adalah kaderisasi ke depan,“ katanya.

Lutfah yang asal kecamatan Kedungbanteng itu juga mengatakan kegitan laporan tahunan juga dibarengi dengan pendidikan dan latihan (Diklat) kesekretariatan yang memberi materi adalah Sekretaris Pimpinan Pusat Bidang Kaderisasi Farida Faricha dan juga materi keorganisasian dengan pemateri Pimpinan Wilayah (PW) IPPNU Jawa Tengah Ni’matul Azizah.

Luftah menganggap perlunya diklat itu karena masih banyak PAC-PAC di Kabupaten Tegal belum tertib administrasi dan organisasi. Selain itu sebagai sarana mengetahui sejauh mana pengetahuan peserta terhadap kinerja organisasi sehingga mendapatkan gambaran atau konstruksi yang jelas dalam menatapnya ke depan. 

Sementara dalam pembukaannya ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Tegal H Ahmad Wasy’ari memandang IPPNU memilki potensi yang sangat luar biasa, sehingga perlu dikembangkan karena bagaimanapun IPPNU merupakan sayap yang tidak bisa dipisahkan dari Nahlatul Ulama.

“Ini saatnya kita mengembangkan dengan sungguh-sungguh hingga tercipta tatanan yang lebih baik dan terarah sehingga kita kedepan bisa disegani lawan ataupun kawan,“ pintanya singkat.  

Akhir dari kegiatan laporan tahunan itu adalah 11 dari 14 PAC menerima tanpa catatan apapun, 3 PAC dinyatakan belum menerima dikarenakan berhalangan hadir. PAC yang tidak hadir itu diantaranya adalah PAC Kecamatan Dukuhturi, PAC. IPPNU Kecamatan Warureja dan PAC Jatinegara. Kegiatan satu hari satu malam itu diikuti pengurus cabang dan pengurus anak cabang sejumlah 100 peserta.

Turut hadir dalam ksempatan itu Ketua PCNU Kabupaten Tegal H Ahmad Wasy’ari, Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Tegal Alfiyah, Pembina Cabang, Sekretris Pimpinan Pusat Farida Faricha, Ketua PW IPPNU Jawa Tengah Ni’matul Azizah.  

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Abdul Muiz  

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu, Quote PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 20 Januari 2018

Catatan Habib Mudzir Ketika Mimpi Bertemu Rasulullah

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Umat Islam di Indonesia berduka dengan meninggalnya pimpinan Majelis Rasulullah, Habib Mudzir Al Musawwa, yang terjatuh di kamar mandi dan kemudian di bawa ke RSCM, Ahad (15/9).

Jauh sebelumnya, Habib Mudzir telah menuliskan di blognya, http://majeliskecil.wordpress.com/ tentang kerinduan dan mimpinya bertemu dengan Rasulullah, dan ramalan umurnya yang tidak akan melebihi 40 tahun.? Berikut kutipan selengkapnya.? ?

Catatan Habib Mudzir Ketika Mimpi Bertemu Rasulullah (Sumber Gambar : Nu Online)
Catatan Habib Mudzir Ketika Mimpi Bertemu Rasulullah (Sumber Gambar : Nu Online)

Catatan Habib Mudzir Ketika Mimpi Bertemu Rasulullah

"Malam ini aku tersandar di pembaringan dan terpaku bertafakkur…, airmata terus mengalir, alangkah lemahnya hamba ini menghadapi gelombak ombak…

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dihadapanku acara esok malam di Monas, sedangkan acara malam minggu membuat dadaku pecah, ketika sakit di kepala belakangku kambuh, dan sakitnya terasa seluruh urat panas membara sampai ke kuku dan tulang… dan puncak sakitnya adalah di kepala bagian belakang…

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Malam Minggu biasanya kutemui 15-20 ribu Muslimin, namun tubuh yang sudah rapuh ini terus merangkak menuju majelis yang kukira akan menemui jamaah yang lebih banyak..

Ternyata yang kutemui hanya sekitar 300 orang saja, serasa meledak dadaku karena sedih dan menahan sakit, ingin rasanya kujatuhkan tubuhku dipanggung dan terserah apa yang akan terjadi..

Dengan tubuh yang terus menahan sakit aku bertahan, mataku nanar dan panas, wajah dan telinga serasa menjadi tebal bagai ditampar berkali kali.. keluhan sakit adalah sebab peradangan otak yang terus menjadi jadi

Aku terus menoleh ke kiri dan kanan, berharap para kekasihku datang berbondong bondong meramaikan acara, namun hanya beberapa puluh saja duduk di shaf, dan sisanya belasan orang berdiri di sekitar panggung…, gelombang jamaah tidak tiba juga, tak lama tiba konvoi pun mungkin hanya 50 orang saja

Aku terhenyak, kepalaku semakin sakit, seluruh tubuhku seakan berteriak kesakitan tak kuasa menahan sakitnya.. Allah.. Allah,..Allah… wahai tubuh penuh dosa kau harus bertahan…

Ceramah selesai,, acara ditutup, aku melangkah ke mobil dengan lemah dan ingin kuteriakkan pada semua orang jangan satupun menyentuh kulitku karena sangat terasa sakitnya.. namun aku harus menerima nasibku untuk dikerubuti, mereka datang dan setia padaku.., mereka orang orang berjiwa Muhammad saw, aku tak boleh kecewakan mereka

Aku membatin memandangi jumlah yang sangat sedikit dihadapan panggung besar dan lapangan bola ini……….. 12 tahun aku berdakwah, inilah hasil dakwahku, sisanya adalah buih di lautan..

Sampai di markas kurebahkan tubuh penuh derita dengan hati yang hancur, ketika mata hampir terlelap maka aku terhentak bagai dibentak syaitan, esok malam acara Monas, bagaimana nasibmu Munzir….!, adakah akan seperti ini ini…?, hujan akan turun dan kau terpaku kecewa dihadapan guru mulia..?

Aku bagai tersengat stroom tegangan tinggi, menangis sekeras kerasnya… sakit dikepalaku sudah tak tertahan, jika kuhantamkan kepala ini ke tembok hingga kepala ini hancur tidak akan terasa sakitnya karena sudah dikalahkan oleh sakit yang jauh lebih berat..

Tubuhku gemetar, lalu aku berkata : Ainiy, bantu aku membuka jubah dan sorbanku dan gamisku, bantu aku rebah, ini sudah larut malam, makanan apa yg ada Ainiy?, saya lapar, dan perlu makan sedikit untuk makan obat, ia berkata : jam segini wahai habib sudah tidak ada apa-apa, banyak restoran padang dan penjual makanan masih tutup pula karena liburan panjang..,

Baiklah, buatkan Indomie saja, sekedar pengganjal untuk makan obat..

Prof sudah mengatakan, jika sakit di kepala tak mau hilang denan obat penahan sakit yang saya berikan, habib harus segera ke RSCM untuk suntik otak…

Berkali-kali memang ia menembuskan jarum sepanjang hampir 15cm itu kedalam otakku sedalam dalamnya.. ah,,, tidak ada waktu untuk opname.. aku harus bertahan…

Dihadapanku acara Monas, pasrah pada Allah.. lalu saat mata hampir terpejam pikiranku dihentakkan lagi dengan beban berikutnya, 12 Rabiul Awal pada 26 Februari…., bulan depan…!!!, lalu kedatangan guru mulia pada sekitar Maret….!!, mestilah ada acara akbar pula..!, lalu 27 Rajab Isra Mikraj..!, lalu Nisfu Sya;ban..!!, lalu badr pada pertengahan Ramadhan..!!, lalu habisnya massa kontrak markas MR di bulan Juni…

Aku teringat mimpiku beberapa minggu yang lalu, aku berdiri dengan pakaian lusuh bagai kulit yang bekerja sepanjang hari, dihadapanku Rasulullah saw berdiri di pintu kemah besar dan megah, seraya bersabda : “Semua orang tak tega melihat kau kelelahan wahai Munzir, aku lebih tak tega lagi…, kembalilah padaku, masuklah ke dalam kemahku dan istirahatlah…

Ku jenguk dalam kemah mewah itu ada guru mulia, seraya berkata: kalau aku bisa keluar dan masuk ke sini kapan saja, tapi engkau wahai Munzir jika masuk kemah ini kau tak akan kembali ke dunia..

Maka Rasul saw terus mengajakku masuk, “masuklah.. kau sudah kelelahan.., kau tak punya rumah di dunia (memang saya hingga saat ini masih belum punya rumah), tak ada rumah untukmu di dunia, karena rumahmu adalah disini bersamaku.., serumah denganku.., seatap dengan ku…, makan dan minum bersamaku .. masuklah,,,

Lalu aku berkata: lalu bagaimana dengan Fatah Jakarta? (Fatah tegaknya panji kedamaian Rasul saw), maka beberapa orang menjawab dibelakangku : wafatmu akan membangkitkan ribuan hati untuk meneruskan cita citamu,..!!, masuklah,,,!

Lalu malaikat Izrail as menggenggamku dari belakang, ia memegang dua pundakku, terasa seluruh uratku sudah digenggamannya, seraya berkata: mari… kuantar kau masuk.. mari…

Maka kutepis tangannya, dan aku berkata, saya masih mau membantu guru mulia saya…, maka Rasul Saw memerintahkan Izrail as untuk melepaskanku..

Aku terbangun…

Semalam ketika aku rebah dalam kegelapan kulihat dua tamu bertubuh cahaya, namun wajahnya tidak berbentuk kecuali hanya cahaya, ia memperkenalkan bahwa ia adalah Izrail as..

Kukatakan padanya: belum… belum.. aku masih ingin bakti pada guru muliaku.. pergilah dulu, maka ia pun menghilang raib begitu saja.

Tahun 1993 aku bermimpi berlutut dikaki Rasul saw, menangis rindu tak kuat untuk ingin jumpa, maka Sang Nabi saw menepuk pundakku… tenang dan sabarlah..sebelum usiamu mencapai 40 tahun kau sudah kumpul bersamaku”

Usia saya kini 37 tahuh pada 23 Februari 1973, dan usia saya 38 tahun pada 19 Muharram ini.

Peradangan otak ini adalah penyakit terakhirku, aku senang wafat dengan penyakit ini, karena Rasul saw beberapa bulan sebelum wafatnya terus mengeluhkan sakit kepala..

Salam rinduku untuk kalian semua jamaah Majelis Rasulullah saw kelak, jika terjadi sesuatu padaku maka teruskan perjuanganku.. ampuni kesalahanku.., kita akan jumpa kelak dengan perjumpaan yang abadi..

Amiin..

Kalau usiaku ditakdirkan lebih maka kita terus berjuang semampunya, tapi mohon jangan siksa hari hariku.. hanya itu yang kuminta..

Semoga Allah panjangkan umur beliau untuk berdakwah di jalan Allah dan Rasulullah. Amin."(mukafi niam)

Foto: Pelitaonline

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 18 Desember 2017

LPBHNU Bela Warga Tolak Proyek Lapangan Pacuan Kuda

Lumajang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Proyek pembangunan lapangan pacuan kuda di pesisir pantai Wotgalih Kecamatan Yosowilangun, Lumajang, meresahkan warga . Pasalnya, proyek tersebut dinilai merusak lingkungan. Perwakilan warga pun mengadu kepada Bupati Asat Malik guna mengklarifikasi terkait perizinan lapangan Pacuan Kuda tersebut.

LPBHNU Bela Warga Tolak Proyek Lapangan Pacuan Kuda (Sumber Gambar : Nu Online)
LPBHNU Bela Warga Tolak Proyek Lapangan Pacuan Kuda (Sumber Gambar : Nu Online)

LPBHNU Bela Warga Tolak Proyek Lapangan Pacuan Kuda

"Kami ingin memastikan izin pembangunan lapangan Pacu Kuda di Pesisir Wotgalih kepada Pak Bupati," kata Sekretaris Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBH NU) Jawa Timur, M. Jakfar, seusai mendampingi warga menemui Bupati Lumajang di Pendopo, Kamis (8/12/2016).

Pembangunan pacuan kuda itu digagas oleh pengusaha lokal bernama Haji Siswanto, bersama kepala desa sejak 19 November lalu. Akibatnya, demi kepentingan proyek pembangunan dan arena motocross, sekitar 100 tanaman penghijauan ditebang habis. Bukit pasir juga diratakan dengan menggunakan alat berat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Banjir rob pun kerap terjadi. Sebab, bukit pasir itu adalah satu-satunya penangkal banjir rob. "Nah, kalau bukit pasir ini tidak ada, jika ombak sedang besar, maka akan masuk kepemukiman warga," kata Ridwan Majid, salah seorang perwakilan warga. "Makanya sejak awal kami menolak," sambungnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari pertemuan dengan bupati, terkonfirmasi bahwa ternyata proyek tersebut ilegal. Sebab, selama ini tidak ada pembicaraan sama sekali dengan bupati ihwal rencana pembangunan lapangan pacu kuda di pantai Wotgalih.

Usai menemui bupati, pengurus LPBH NU Jatim dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor Jawa Timur bersama warga meninjau lokasi pembangunan sarana olah raga pacu kuda tersebut serta menemui tokoh-tokoh masyarakat setempat. "Kami berkomitmen akan terus mengawal aspirasi warga," tegas Jakfar. (Abdul Hady JM/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 15 Desember 2017

Safari ‘Berlari’ PC IPNU-IPPNU Nganjuk

Nganjuk, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Spirit untuk menggenjot program dan kaderisasi di PC IPNU-IPPNU Nganjuk bukan isapan jempol belaka. Setelah pelantikan bulan Maret lalu, di awal April ini, pengurus IPNU-IPPNU Nganjuk “berlarian” untuk merealisasikan hasil rapat kerja dan mengawal kegiatan-kegiatan di tingkat bawahnya. Sebut saja dalam sehari, bisa jadi pengurus IPNU-IPPNU Nganjuk mengendarai roda duanya dari ujung utara menuju ujung selatan.?

Ahad pagi awal bulan April ini misalnya, pagi hari pengurus IPNU-IPPNU Nganjuk menghadiri istighotsah pelajar menghadapi UN di PAC Jatikalen (ujung utara), agak panas mereka bergeser ke PAC Kertosono untuk menghadiri peringatan harlah IPNU-IPPNU di Masjid Ar-Roudloh. Belum selesai, selepas dzuhur mereka bergeser ke PAC Prambon (Selatan) untuk menghadiri Konferensi Anak Cabang IPNU-IPPNU Prambon di Kantor MWC NU Prambon, di samping beberapa pengurus PC yang telah “dipatok” untuk mengawal konferancab dua tahunan tersebut. Malamnya pun masih menyempatkan untuk menghadiri acara dari kakak-kakak GP Ansor di luar kota.

Safari ‘Berlari’ PC IPNU-IPPNU Nganjuk (Sumber Gambar : Nu Online)
Safari ‘Berlari’ PC IPNU-IPPNU Nganjuk (Sumber Gambar : Nu Online)

Safari ‘Berlari’ PC IPNU-IPPNU Nganjuk

Spirit untuk memperbaiki keadaan dan membawa perubahan lebih baik ternyata bukan hanya orasi yang disampaikan ketika terpilih dan terlantik. Banyak agenda yang telah dikerjakan dalam masa jabatan yang belum genap seumur jagung. Penghidupan dan pengukuhan kembali PAC-PAC yang vakum terus digenjot, sebut saja PAC Loceret dan PAC Jatikalen. Invasi ke sekolah-sekolah untuk mendirikan komisariat-komisariat juga digalakkan habis-habisan.

“Sudah ada beberapa sekolah maupun madrasah yang menghubungi kami, ada juga sekolah dan madrasah yang kami sowani untuk pendirian komisariat IPNU-IPPNU. Berbagai pihak juga digandeng untuk mewujudkan mimpi besar tersebut, di antaranya LP Maarif NU,” ungkap Wahid yang juga mahasiswa IAI Tribakti Kediri.

Sosialisasi PD/PRT serta POA IPNU-IPPNU juga mulai dilaksanakan di PAC-PAC, mulainya dari PAC Baron. Tidak kalah kencangnya, bidang kaderisasi melaksanakan pemantapan pelatih Makesta-Lakmud bertempat di PAC Gondang, dikandung maksud, agar kebutuhan pelatihan dari “rencana besar” Komisariat-PAC-Ranting dapat didukung oleh tenaga yang profesional dan handal.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tidak mau kalah, lembaga semi otonom CBP-KPP yang telah mulai “kerja, kerja, kerja”nya dengan makrab (malam keakraban) serta bakti sosial di Wilangan. Segera setelah ini, bekerja sama dengan lembaga pers akan melaksanakan diklat jurnalistik media daring.?

“Sirnalah gelap, terbitlah terang. Ini adalah masa kebangkitan dan perbaikan menyeluruh untuk PC IPNU-IPPNU Nganjuk. Semua juga tahu bahwa ujung tombak penanaman ideologi dan nasionalisme ada di masa pelajar, jadi IPNU-IPPNU Nganjuk harus menjadi garda awal Aswaja dan NKRI” tegas salah satu pembina PC IPNU Nganjuk yang jua alumni STAI Miftahul Ula Kertosono. Red: Mukafi Niam

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu, Kiai PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 13 Desember 2017

Sesama Mukmin Ibarat Satu Badan

Yogyakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama’ (PWNU) Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menggelar Forum Silaturrahim Ulama dan Ormas Islam se-DIY pada Kamis, 30 Agustus 2012, di Hotel Ruba Graha Yogyakarta.?

Kegiatan yang dihadiri kalangan pesantren dan pengurus ormas di DIY ini mengusung tema Revitalisasi Peran Ormas dan Pondok Pesantren dalam Transformasi Politik Kebangsaan dan Penguatan Masyarakat Madani (civil society) dalam Bingkai NKRI.

Sesama Mukmin Ibarat Satu Badan (Sumber Gambar : Nu Online)
Sesama Mukmin Ibarat Satu Badan (Sumber Gambar : Nu Online)

Sesama Mukmin Ibarat Satu Badan

Dalam sambutannya sebagai Rais Syuriyah PWNU DIY, KH Asyhari Abta mengatakan bahwa sesama mukmin di dalam tolong menolong dan saling menyayangi, itu bagaikan satu badan. Jika salah satu anggota sakit, maka seluruh tubuh akan bela sungkawa.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Ketika kita merasakan sakit gigi, maka semua anggota badan ikut bela sungkawa,” tegasnya.

KH Asyhari Abta juga menjelaskan bahwa di zaman rasul terbukti persaudaraan kuat. Ini terbukti di zaman nabi ketika terjadi kehausan, rasul membawa air. Semua dikasih, tetapi saling mendahulukan kawannya sampai mereka mati.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Ada anekdot, di malam hari raya ada sahabat yang tidak punya apa-apa. Lalu di pinjam gandum ke kawannya. Kawannya meminjami gandung sekantong kecil. Baru minjam, lalu dipinjam lagi. Dan dipinjam lagi. Sampai yang terakhir adalah pemilik kantong tersebut,” lanjutnya. ?

Namun, KH Asyhari Abta menyayangkan ? sekarang ini ukhuwah yang terjadi di kalangan umat Islam semakin lemah. Banyak da’i muda yang suka menyalah-nyalahkan dan merasa benar sendiri, sehingga yang sering dimunculkan adalah perbedaan. Kita harus makin dewasa untuk memajukan umat dengan menghindari sikap saling menyalahkan.

“Terkait pentingnya ukhwah dalam Islam, Rasulallah saw. menggambarkan “Jadilah seperti dua tangan, jangan seperti dua telinga. Dua tangan tidak saling iri, bahkan saling membantu. Sedang dua telinga saling iri, tidak pernah bertemu,” tegas Kiai Asyhari.

?

Persaudaraan kokoh, negeri makmur

KH Asyhari Abta juga menjelaskan bahwa jika persaudaraan, baik ukhuwah islamiyah, wathaniah, dan basyariah itu kokoh, maka negara ini akan makmur. “Sayangnya kita masih mempersoalkan perbedaan, misalnya penggunaan doa qunut, dan doa iftitah,” tegasnya.

Agar persaudaraan semakin kokoh, Kiai Asyhari menggambarkan agar umat Islam jangan sampai seperti buih. Gambaran ini sudah ditegaskan Rasulullah, bahwa: “Besok kamu akan dikepung oleh musuh seakan nasi satu piring yang diserbu banyak serigala. Sahabat bertanya apakah besok kita minoritas? Rasulullah menjawab, Tidak! Bahkan mayoritas. Tetapi Islam seperti buih di lautan, karena sangat mencintai dunia, tapi takut akan mati.”

Kiai Asyhari mengingatkan agar jangaumat Islam jangan sampai terjebak hanya mencari dunia. Oleh karena itu, lanjut beliau, umat Islam jangan mencari perbedaan, tetapi persamaan. Sebab perbedaan pasti ada. Tetapi jika mencari persamaan yang positif, pasti ada ukhuwah.

Revitalisasi peran ormas

Sementara itu, KH Hasan Abdullah dalam sambutannya sebagai ketua panitia menjelaskan bahwa diadakannya kegiatan ini didorong atas kesadaran manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain, baik di bawah payung organisasi maupun payung kultural. Beliau menegaskan bahwa watak manusia suka berkumpul dalam berkelompok, baik kecil maupun besar. Hal itu terbukti dengan banyaknya ormas Islam di Indonesia, seperti Nahdhatul Ulama dan Muhammadiyah.

KH Hasan juga menjelaskan bahwa tidak sedikit umat yang tidak masuk ke organisasi masyarakat Islam, entah karena tidak tahu atau enggan, sehingga perlu dilakukan revitalisasi ormas Islam, agar dapat menaungi semua elemen masyarakat.

“Saatnya ormas-ormas Islam dan pesantren untuk tidak hanya menaungi warga masing-masing, tetapi juga menaungi semua warga negara. Karena posisi negara itu sesuai dengan kaidah ushul fiqh yang berbunyi, ma la yatimmu al-wajib illa bihi fahuwa wajib. Dengan begitu, ormas Islam dan pesantren juga harus membimbing masyarakat agar beragama dengan baik, berbangsa dan bernegara dengan baik,” tegasnya.

Redaktur ? : Mukafi Niam

Kontributor: Anas/Suhendra?

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul Ulama, News, AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 12 Desember 2017

Nurani Kemanusiaan yang Universal

“Kemanusiaan itu satu, seperti juga lapar. Tidak ada lapar secara Islam. Tidak ada lapar secara Kristen.” (Muslim Abdurrahman)

Perang dan damai merupakan rangkaian siklus tak terputus. Rotasi kesinambungan ini sangat mengkawatirkan populasi manusia di seluruh dunia. Di satu sisi, keberadaannya bisa dianggap wajar dalam setiap proses interaksi manusia. Namun, berpasrah dengan bencana kemanusiaan ini bukanlah sikap yang harus dikedepankan. Upaya yang serius untuk memutus siklus itu sangat urgen segera dilakukan dengan beragam strategi jitu. Tanggung jawab sebagai aktor perdamaian bukan hanya diemban oleh orang atau komunitas tertentu saja, tapi juga oleh semua manusia yang memiliki nurani kemanusiaan.

Holsti, mengutip hasil penelitian Zeev Maoz, menyebutkan bahwa sejak tahun 1815 (bertepatan dengan Kongres Viena) hingga tahun 1976, telah terjadi 827 macam konflik. Data sebelumnya, berdasarkan data Quincy Wright yang mengidentifikasi perang di negara-negara Barat sejak 1480 hingga 1940, menemukan adanya 278 konflik (Artikel Muhammad Amin Summa, hlm.70). Sampai abad ke-21, gelombang konflik masih terus berlangsung. Diantara dalam lingkup antar suku, intra negara, antar agama, hingga antar negara ? dan kepentingan. Dan tidak ada yang bisa menjamin, konflik dan peperangan itu akan berhenti atau semakin menjadi-jadi di masa yang akan datang.

Nurani Kemanusiaan yang Universal (Sumber Gambar : Nu Online)
Nurani Kemanusiaan yang Universal (Sumber Gambar : Nu Online)

Nurani Kemanusiaan yang Universal

Menyadari dampak negatif yang luar biasa dari beragam kasus tersebut, maka buku ini hadir sebagai salah satu “alarm” untuk penyadaran segenap elemen. Bagaimana seharusnya pensikapan terhadap dialektika, bagaimana menumbuhkan rangsangan pensikapan secara tepat, landasan orientasi, dan hal lain yang melingkupi konflik, perdamaian, dan filantropi akan dibahas dalam buku ini.Utamanya adalah kalangan muslim Asia Tenggara, yang memiliki kekhasan, menjadi keunikan dan sekaligus kelebihan. Dibanding dengan negara-negara Arab tempat awal mula berkembangnya Agama, keberadaan perang seolah sudah menjadi karakter atau hobi mereka. Sementara bagi kalangan rumpun Melayu secara umun, watak “kemayu” terasa lebih kentara.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari segi respon terhadap keberadaan bencana kemanusiaan, baik yang berupa bencana alam secara langsung atau pun bencana yang disebabkan oleh tangan manusia layaknya perang, masyarakat Asia Tenggara juga memiliki keunikan. Bencana tsunami Aceh, gempa bumi Yogyakarta, konflik di Maluku, Perang di Timor Leste, ketegangan antar kelompok Muslim dan Budha di Myanmar, peperangan di Mindanau dan Thailand selatan merupakan di antara peristiwa yang telah menelan korban manusia yang tidak sedikit. Jatuhnya korban sipil yang tidak bersalah, telah menstimulasi lahirnya berbagai lembaga kemanusiaan dan filantropi di kawasan ASEAN, utamanya Indonesia. Mereka lahir dari kumpulan berlatar agama atau latar ideologi organisasi atau bahkan kesamaan visi misi sebagai aksi kemanusiaan.

Tulisan Hajriyanto Y Thohari di bagian awal buku ini mengemukakan pentingnya merawat benih-benih kemanusiaan dan filantropi yang mulai tumbuh subur di Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan menguatkan ikatan dan menyamakan persepsi para tokoh agamawan dan pemuka Islam. Mereka adalah orang-orang yang sanggup mempengaruhi opini publik untuk penegakan kemanusiaan dan kebangsaan. Dakwah Islam kontesktual harus berorientasi pada prinsip pengentasan ketidakadilan, konflik, kemiskinan, dan keterbelakangan, serta menjunjung kebinnekaan dan anti kekerasan. Hal ini sesuai dengan argumen Farish Noor, ang menyatakan bahwa kemenangan dan kejayaan Islam akan segera nyata dan bersinergi dengan komitment umatnya untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan sosial, kebhinnekaan, pemenuhan hak-hak kaum minoritas, keadilan gender, dan prinsip-prinsip kebangsaan (Artikel Hajriyanto Y Thohari, hlm. 62).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Buku ini terasa lebih lengkap dengan adanya bahasan tentang perspektif Muslim tentang jihad, konflik, dan perdamaian yang diulas pada bagian kedua. Selama ini, kalangan tertentu sering “mengkambinghitamkan” doktrin agama Islam merupakan pemicu utama tersulutnya api konflik di berbagai belahan dunia. Sebelumnya, di bagian pertama buku ini terlebih dahulu memaparkan prinsip umum tentang hukum humaniter Islam, yang memberi gambaran tentang bagaimana Islam memaknai fiqhal-siyar, serta bukti-bukti ketidakterlibatan antara ideologi Islam dengan kekerasan dan terorisme. Dalam bab ketiga dan keempat, pembahasan terasa lebih membumi dan menyangkut pengalaman langsung di ranah grassroot. Bab ketiga mengupas tentang ragam rekonsiliasi perdamaian pascakonflik, dengan latar ulasan kasus perseteruan Tanjung Priok dan Talang Sari. Artikel kedua bagian ini mengupas perdamaian yang digagas AMAN (Asian Muslim Action Network-Thailand), terhadap rekonsiliasi kerusuhan masyarakat Tionghoa di Jawa Tengah. Bab keempat mengupas tentang filantropi dan kegiatan kemanusiaan yang berkembang di masyarakat dengan lembaga konkrit; semisal lembaga di bawah NU dan Muhammadiyah, Dompet Dhuafa, dan Komunitas Tionghoa Muslim.

Terakhir, buku ini mencoba menyempurnakan dan menggabungkan prinsip-prinsip hukum Humaniter Internasional dengan ajaran agama Islam. Karena bagaimana pun juga masa depan dunia dengan wajah perdamaian, konflik, bencana, ketidakadilan, dan lainnya sangat ditentukan oleh watak penghuni planet bumi itu sendiri –tentunya di bawah izin dan ketentuan Tuhan--. Sementara umat Islam yang secara kuantitas lebih dari satu miliar, memiliki pengaruh dan tanggung jawab moral yang besar untuk ikut serta mewujudkannya. Indonesia sebagai pemegang rekor umat Muslim mayoritas dengan falsafah kebangsaan Pancasila, memiliki potensi untuk mengambil bagian dalam percaturan urusan kemanusiaan di ranah lokal, nasional, dan international. Termasuk urusan filantropi, kuantitas Muslim yang begitu besar sangat potensial untuk mengumpulkan dana-dana kemanusiaan dari berbagai lapisan, dan kemudian menyalurkan serta membantu setiap manusia yang membutuhkan tanpa memandang perbedaan latar belakang agama, suku, dan bangsa.

Data buku

Judul : Islam dan Urusan Kemanusiaan (Konflik, Perdamaian, dan Filantropi)

Editor : Hilaman Latief dan Zezen Zaenal Muttaqin

Penerbit : Serambi Ilmu Semesta

Tahun Terbit : Cetakan Pertama, ? Februari 2015

Tebal : 413 halaman

ISBN : 978-602-290-024-5

Peresensi : Muhammad Ridha Basri, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga. Anggota Komunitas Sahabat Pena Nusantara.

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 16 November 2017

Cegah Berita Bohong Seperti Belajar "Musthalah Hadits"

Solo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Komunitas Masyarakat Anti Hoax Solo Raya ikut mengkampanyekan gerakan anti berita bohong di kawasan ‘hari bebas kendaraan’, Jalan Slamet Riyadi, Solo, Ahad (8/1). Kampanye anti hoax digelar secara serentak di 6 kota, yakni Solo, Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, dan Wonosobo.

Turut hadir, dalam acara tersebut Wakil Rais Syuriah PWNU Jateng KH M Dian Nafi bersama Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dan sejumlah tokoh.

Cegah Berita Bohong Seperti Belajar Musthalah Hadits (Sumber Gambar : Nu Online)
Cegah Berita Bohong Seperti Belajar Musthalah Hadits (Sumber Gambar : Nu Online)

Cegah Berita Bohong Seperti Belajar "Musthalah Hadits"

Menurut Kiai Dian berita hoax itu berbahaya, yakni bisa menimbulkan fitnah. “Kita perlu mencegah hoax untuk membangun kejujuran membuat berita dan menyampaikannya,” tutur dia.

Ditambahkan Pengasuh Pesantren Al-Muayyad Windan itu, untuk mencegah penyebaran berita bohong, bisa dengan cara seperti belajar ilmu musthalah hadits.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Cek periwayat, jalur riwayat, dan isi unggahan. Ada baiknya juga membandingkan dengan berita lainnya dari situs yang dapat dipercaya. Selain itu, cek referensi jika sempat. Sangat bagus untuk mencatat rekam jejak sumber dan yang penting, biasakan mengakses sumber di lingkungan NU,” papar dia.

Sementara itu, ditemui terpisah, Koordinator Ansor Media Regional Jawa Tengah Solahudin Aly menjelaskan, hoax itu hanyalah bahasa lain dari fitnah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Sama saja dengan berita atau kabar yang menyesatkan. Secara agama jelas itu sesuatu yang dilarang karena bersifat merusak. Tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya,” terang Solah, saat dihubungi PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Rabu (11/1).

Menurut Solah, saat ini butuh gerakan bersama dari berbagai pihak, untuk saling mengingatkan dalam memerangi hoax.

Sekretaris PW GP Ansor Jateng itu juga memberikan tips untuk mencegah penyebaran berita bohong. “Langkah awal, menahan diri untuk tidak menyebarkan berita atau tautan yang bernada hasut,” ujarnya.

Selain itu, biasakan melakukan klarifikasi terhadap isi berita sebelum membagikannya kepada orang lain. “Paling penting gunakan selalu akal sehat untuk menganalisis berita dan pastikan ada sumber yang terpercaya atau punya otoritas dalam topik yang dibicarakan,” pungkasnya. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah RMI NU, AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Blangkon, Ciri Khas Jamaah KBIH Arafah Jepara

Jepara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengasuh pesantren Hasyim Asyari Bangsri Jepara KH Nuruddin Amin (Gus Nung) membawa sedikitnya 125 jamaah haji asal Jepara. Salah satu ciri khas dari Jamaah Haji Nusantara KBIH Arafah Bangsri Jepara untuk jamaah laki-laki yang berjumlah 58 orang ialah blangkon.

Gus Nung menyatakan bahwa jamaah haji tidak melulu menggunakan kopiah haji. Menurutnya, jamaah haji tetapi boleh mengenakan blangkon sebagai tutup kepala.

Blangkon, Ciri Khas Jamaah KBIH Arafah Jepara (Sumber Gambar : Nu Online)
Blangkon, Ciri Khas Jamaah KBIH Arafah Jepara (Sumber Gambar : Nu Online)

Blangkon, Ciri Khas Jamaah KBIH Arafah Jepara

“Wong kaji ora kudu nganggo kopiah putih tapi ugo oleh nganggo blangkon,” kata Gus Nung.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara 67 jamaah putri belum mengenakan ciri khusus.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sejak dipublikasikan di jejaring sosial fesbuk, penanda khusus ini banyak menuai apresiasi dari pelbagai kalangan netizen.

Dipilihnya blangkon sebagai identitas bukan tanpa alasan. Menurut Gus Nung, blangkon memiliki ciri yang sangat spesifik dan tiada duanya. Saat dihubungi via jejaring sosial suami Hj Hindun Anisah ini menjawab bahwa blangkon dari segi bentuknya sudah mirip dengan sorban hanya saja motifnya kain batik.

“Blangkon ini ciri khas Keraton Mataram Ngayogyokarto Hadiningrat. Kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan Islam Jawa yang ada di tanah Nusantara,” tutur Ketua KBIH Arafah.

Sejak digulirkan ide menarik ini, puluhan jamaah memberi respon yang positif. Tujuannya selain memudahkan untuk mengidentifikasi teman di tanah haramain juga mereka nyaman memakainya setiap ada aktivitas maupun jamaah rutin di masjid.

Identitas blangkon masih terinspirasi dari Islam Nusantara yang dikonseptualisasikan Muktamar Ke-33 NU. Dengan memakai blangkon pihaknya ingin menunjukkan corak keislaman yang spesifik di salah satu bagian Indonesia yang diidentifikasi sebagai Islam Nusantara.

“Makanya kami sengaja mempraktikkan pengamalan Islam Nusantara dengan wujud memakai blangkon,” terangnya, Kamis (27/8) lalu.

Tutup kepala ini dikenakan ketika berangkat ke masjid serta kegiatan-kegiatan KBIH di tanah suci kecuali saat sedang ihram. Misalnya saat Arbain, ziarah ke Jabal Uhud, Ziarah ke Masjid Quba, Jannatul Baqi Al-Ghorqod, Ziarah Madinah serta aktivitas ibadah yang lain.

Tahun ini KBIH Arafah berangkat dari 24 Agustus hingga 4 Oktober 2015. KBIH ini menempati Kloter 12 SOC (sebelumnya kloter 13) dari Jepara. Maju satu kloter akibat akumulasi jamaah yang belum keluar visa hajinya. (Syaiful Mustaqim/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu, AlaSantri, Quote PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 15 November 2017

Muslim Kamboja Minta Dukungan untuk Pendidikan Islam

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Muslim Kamboja fokus memberdayakan umatnya melalui bidang pendidikan. Selain belajar di universitas dalam negeri, mereka mengirim anak mudanya untuk menimba ilmu di luar negeri seperti Malaysia dan Indonesia. 

Muslim Kamboja Minta Dukungan untuk Pendidikan Islam (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslim Kamboja Minta Dukungan untuk Pendidikan Islam (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslim Kamboja Minta Dukungan untuk Pendidikan Islam

Demikian disampakain Nos Sles, atau dalam bahasa Indonesia bisa dipanggil Nuh Saleh. Ia adalah Director of Deparatment of Education and Human Resources Departemen di lembaga umat Islam Kamboja yaitu Cambodian Muslim Development Foundation.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Nos Sles mengatakan, Muslim Kamboja sudah memiliki lima lembaga pendidikan. Satu didirikan Muslim kamboja sendiri, sisanya bantuan dari luar negeri.  

“Selama ini, yang banyak memberikan bantuan dalam pendidikan adalah Malaysia dan negara-negara Timur Tengah,” ucap Nos Sles, diungkapkan seorang penerjemah, di kantor redaksi PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, gedung PBNU, Jakarta, Jumat, (5/10). 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Nos Sles, Indonesia adalah negara Muslim terbesar dan bertetangga dengan Kamboja, “Sangat mungkin bekerjasama dalam pendidikan.” 

Karena itulah, mewakili Muslim Kamboja, ia berkunjung ke beberapa lembaga pendidikan di Indonesia. Di antaranya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulllah Jakarta. 

Ia berharap, lembaga-lembaga pendidikan Islam di Indonesia bisa memberikan beasiswa kepada anak-anak muda Muslim Kamboja. 

Nos Sles mengaku baru pertama kali mewakili lembaganya berkeliling ke Indonesia, “Persoalannya adalah biaya perjalanan. Muslim Kamboja masih hidup di bawah garis kemiskinan. Rata-rata adalah petani, dan sebagian menjual kue kecil-kecilan,” jelasnya. 

Lebih jauh, Nos Sles menceritakan umat Muslim di Kamboja. “Kami minoritas, sekitar 4 persen dari 14 juta penduduk Kamboja. Tersebar di masing-masing provinsi, dan muslim terbesar di daerah Campa.”

Redaktur: Mukafi Niam

Penulis   : Abdullah Alawi 

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 09 November 2017

Rais ‘Aam PBNU Paparkan Dua Jenis Jihad

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rais ‘Aam PBNU KH Ma’ruf Amin mengatakan, sejarah Resolusi Jihad penting terus dikumandangkan di lingkungan Nahdlatul Ulama sebagai upaya memupuk semangat jihad agar tak kunjung padam. Namun, jihad di sini tak bermakna perang fisik sebagaimana diartikan oleh sekelompok orang.

Rais ‘Aam PBNU Paparkan Dua Jenis Jihad (Sumber Gambar : Nu Online)
Rais ‘Aam PBNU Paparkan Dua Jenis Jihad (Sumber Gambar : Nu Online)

Rais ‘Aam PBNU Paparkan Dua Jenis Jihad

“Jihad bisa dua makna: qitâlan atau perang dan ishlâhan atau perbaikan,” tuturnya di hadapan ribuan warga yang memadati Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (21/10) malam, dalam acara pembacaan shalawat Nariyah sebagai bagian dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Santri Nasional.

Menurutnya, jihad paling relevan dalam konteks bangsa Indonesia hari ini adalah jihad dalam pengertian kedua. Sebab, Indonesia sedang bukan dalam suasana perang sehingga yang perlu dilakukan adalah upaya pembenahan-pembenahan

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di momen hari santri itu, ia juga mengingatkan para santri untuk menjalankan tugas utama seorang santri, yakni mempertahankan, menyebarkan, dan pemperjuangkan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kiai Ma’ruf lantas mengurai ciri-ciri ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja), di antaranya tawassuth (moderat). Islam menolak ekstremisme agama maupun ekstremisme sekuler. Baginya, Aswaja juga menekankan prinsip tasamuh (toleransi) dan karenanya menghargai perbedaan agama, madzhab, hingga pandangan politik.

Nilai lain yang dijunjung tinggi ajaran Aswaja adalah rasa cinta (tawaddudiyah). Islam, kata Kiai Ma’ruf, memiliki karakter lembut dan menyayangi siapa saja sebagaimana tercermin dalam tiga persaudaraan, yakni ukhuwah islamiyah (internal umat Islam), ukhuwah wathaniyah (lintas agama sesama bangsa), dan ukhuwah insaniyah (lintas bangsa di level global).

Turut hadir dalam kesempatan ini Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto, Katib ‘Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Sekjen PBNU H Helmy Faishal Zaini, Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf, Mustasyar PWNU DKI Jakarta KH Maulana Kamal Yusuf, pejabat daerah setempat, dan segenap pengurus syuriyah dan tanfidziyah PWNU DKI Jakarta.

Acara pembacaan shalawat Nariyah tersebut menjadi bagian dari agenda Pembacaan 1 Miliar Shalawat yang digelar secara serentak di Indonesia. Selain di Jakarta, pembacaan shalawat Nariyah juga dipusatkan di Lamongan, Lirboyo, Pasuruan, Situbondo, Lampung Tengah, Balikpapan, dan Samarinda. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah IMNU, AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 02 November 2017

Safari Ramadhan, Ansor Jombang Wujudkan Keamanan dan Kepedulian Sesama

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menggelar Safari Ramadhan bersama Wakil Bupati Jombang Hj Munjidah Wahab dan Pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor setempat ke sejumlah masjid yang tersebar di 12 kecamatan se-Kabupaten Jombang.

Safari Ramadhan, Ansor Jombang Wujudkan Keamanan dan Kepedulian Sesama (Sumber Gambar : Nu Online)
Safari Ramadhan, Ansor Jombang Wujudkan Keamanan dan Kepedulian Sesama (Sumber Gambar : Nu Online)

Safari Ramadhan, Ansor Jombang Wujudkan Keamanan dan Kepedulian Sesama

Adapun kecamatan yang dikunjungi selama bulan Ramadhan ini secara berurutan yaitu, Bandar Kedung Mulyo, Peterongan, Jombang Kota, Megaluh, Tembelang, Wonosalam, Ngusikan, Ploso, Jogoroto, Kesamben, Diwek. Dan terakhir digelar di Sumobito, Sabtu (2/7).

Dalam acara Safari Ramadhan ini di setiap kunjungan diawali dengan shalat isya dan tarawih berjamaah dilanjutkan pemberian bantuan kepada anak yatim dan janda miskin/dhuafa, kemudian sambutan dan taushiyah yang biasa disampaikan Munjidah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam salah satu kesempatan, Munjidah mengimbau agar masyarakat Jombang tidak menyia-nyiakan bulan Ramadhan yang sudah tersisa beberapa hari lagi. Kesempatan itu hendaknya dijadikan momentum meningkatkan ibadah kepada Allah SWT dan melakukan amal baik antarsesama.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Pemerintah Kabupaten Jombang mengimbau kepada seluruh warga masyarakat agar selalu menjaga kerukunan, toleransi dan meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan pada bulan yang penuh barokah dan ampunan Allah SWT. Mari mengisi bulan suci Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya, laksanakan selalu shalat berjamaah, shalat tarawih dan tadarus Al-Quran di masjid/mushalla dan jadikanlah Jombang yang aman, damai, kondusif dan menampakkan nuansanya sebagai kota santri," katanya.

Sementara itu, Ketua PC GP Ansor Jombang, H. Zulfikar Damam Ikhwanto mengungkapkan, kader Ansor termasuk Banser terus berupaya mengisi bulan Ramadhan dengan sejumlah kegiatan bermanfaat. "Di antaranya, Safari Ramadhan sekaligus turba (turun ke bawah), Lailatul Qiroah dan Lailatus Sholawat, Pondok Ramadhan Bahagia,? Buka Bersama, Santunan Kepada Anak Yatim dan Dhuafa," ungkapnya, Kamis (30/6).

Setidaknya kader Ansor menjadi motor penggerak sejumlah masjid dan mushala dengan kegiatan-kegiatan mulia.? "Ramadhan ini adalah bulan mulia penuh keberkahan dan ampunan, maka hendaklah kita melatih diri kita untuk menjadi hamba yang taat kepada Tuhan sekaligus hamba yang peduli kepada sesama. Untuk itu, saya menyerukan kepada seluruh kader GP Ansor mulai Cabang, Anak Cabang hingga Ranting agar dapat meramaikan masjid, mushala di wilayah masing-masing dengan berbagai kegiatan seperti shalat berjamaah, shalat taraweh, memperbanyak amal sedekah, dan memperbanyak membaca Al-Quran," ungkapnya.

Disampaikannya pula bahwa GP Ansor dan Banser Jombang ingin lebih berkhidmah kepada masyarakat secara nyata, memberikan keamanan dan kenyamanan dengan rangkaian ibadah bulan suci Ramadhan.

"Untuk memberikan kemanan dan kenyamanan masyarakat di bulan mulia Ramadhan ini, saya meminta pada seluruh kader Ansor dan Banser untuk selalu mengawasi dan menjaga kondusivitas situasi serta kondisi di tengah masyarakat terdekatnya, ikhtiar ini salah satunya diwujudkan dengan pendirian Posko Pam Ramadhan di titik yang rawan terjadi tindak kejahatan atau kriminal salah satunya di Kecamatan? Mojoagung. Waspadai bahaya kejahatan kriminal, provokasi dan ancaman narkoba," pungkas H Zulfikar.

Hadir pula menyertai Safari Ramadhan ini Ketua Tim Penggerak PKK, Hj. Tjaturina Yuliastuti Wihandoko beserta jajaran, Kepala SKPD, Staf Ahli, Camat, MUI, Kepala KUA, Ketua MWCNU, Ketua PC Muslimat NU, Ketua PC Fatayat NU dan Ketua PAC GP Ansor dan Satkoryon Banser setempat beserta pengurus rantingnya. (Syamsul Arifin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 27 Oktober 2017

Aswaja Community Pekalongan Gelar Malam Muhasabah

Pekalongan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Generasi Muda NU Kota Pekalongan yang tergabung dalam Aswaja Community menggelar refleksi tahunan di halaman Gedung Aswaja jalan Sriwijaya 2, Jumat (24/10) malam. Mereka berkaca atas apa yang sudah diberikan PCNU Pekalongan untuk warganya.

Sekretaris PCNU Kota Pekalongan H Muhtarom mengatakan, kegiatan yang diadakan secara spontan ini menjadi momentum muhasabah pengurus, aktifis dan generasi muda Nahdlatul Ulama. Menurutnya, NU sebenarnya memberi ruang yang cukup bagi pemuda NU di Kota Pekalongan. Hanya saja kesempatan itu belum digarap secara maksimal.

Aswaja Community Pekalongan Gelar Malam Muhasabah (Sumber Gambar : Nu Online)
Aswaja Community Pekalongan Gelar Malam Muhasabah (Sumber Gambar : Nu Online)

Aswaja Community Pekalongan Gelar Malam Muhasabah

Wakil Ketua PCNU H Kasiman Mahmud melihat banyaknya pengurus NU bertitel S2 dan S3 di PCNU Kota Pekalongan. “Namun, semua itu ternyata bukan jaminan program PCNU Kota Pekalongan berjalan baik. Ini perlu menjadi cacatan pengurus untuk menyegarkan komitmen mereka kembali.”

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara Ketua Nahdliyin Center Abdul Basir menyambut baik acara muhasahab seperti ini. Forum refleksi ini, menurut Basir, perlu dilakukan lebih rutin. Tujuannya, kita akan semakin tahu berbagai persoalan yang ada dan sebisa mungkin mengantisipasinya dengan baik sesuai bidangnya masing masing.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Cholil, salah seorang peserta muhasabah mengajak generasi muda NU untuk memanfaatkan fasilitas yang disediakan PCNU Kota Pekalongan antara lain Radio Aswaja FM, website NUBatik, lapangan bulutangkis, ruang-ruang rapat, kajian, kaderisasi, fasilitas kegiatan ekonomi simpan pinjam syariah BMT SM NU.

Refleksi ini dimeriahkan dengan pementasan musik marawis kompak asal Ranting IPNU Pringlagu kecamatan Pekalongan Barat. Acara ditutup dengan menerbangkan ratusan lampion karya kader IPNU Kota Pekalongan. (Abdul Muiz/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anti Hoax, AlaNu, Khutbah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kemenlu Palestina Ingatkan Dunia tentang Bahaya Tindakan Israel

Ramallah, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina mengingatkan masyarakat internasional dan seluruh negara di dunia tentang bahaya mengabaikan aksi serius Israel yang tampil sebagai kekuatan pencaplok tanah dan berupaya menyelesaikan masalah status akhir kota Yerusalem secara sepihak.

Dalam pernyataan terbarunya, Perdana Menteri Israel Netanyahu meminta pihak Palestina untuk mengenali apa yang disebutnya "pengakuan status quo", di samping kampanye hasutan Israel terhadap Presiden Palestina Mahmoud Abbas, isi pidatonya dan sikap yang telah dideklarasikannya.

Kemenlu Palestina Ingatkan Dunia tentang Bahaya Tindakan Israel (Sumber Gambar : Nu Online)
Kemenlu Palestina Ingatkan Dunia tentang Bahaya Tindakan Israel (Sumber Gambar : Nu Online)

Kemenlu Palestina Ingatkan Dunia tentang Bahaya Tindakan Israel

"Ini mencerminkan nafsu buas Israel untuk memperdalam kesenjangan antara pihak Palestina dan Amerika dengan tujuan menghadang tanggung jawab rakyat Palestina atas kegagalan yang terus berlanjut selama proses perdamaian," kata siaran pers kementerian luar negeri tersebut, Kamis (14/12), seperti diwartakan kantor berita Palestina WAFA.

Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina menganggap Netanyahu dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengabaikan reaksi internasional dan cenderung menunjukkan sikap tak butuh negosiasi dengan pihak Palestina.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

(Baca juga: Pemimpin Muslim Dunia Serukan Akui Yerusalem Timur Ibu Kota Palestina)

Rabu kemarin di Istanbul, Turki, sebuah konferensi tingkat tinggi luar biasa digelar Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang merespon krisis di Palestina. Para pemimpin Muslim yang datang dari 50 negara lebih member dukungan penuh untuk Palestina.

Mereka mengecam Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mendeklarasikan pengakuan atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Para pemimpin itu bahkan menyerukan kepada dunia untuk merespon kondisi ini dengan mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu, Nusantara PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 15 Oktober 2017

Puluhan Ulama Beri Penghormatan Terakhir Bagi Pak Ud

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Puluhan ulama dan ribuan pelayan tampak terus berdatangan ke Pesantren Tebuireng, Jombang, Jatim, Senin pagi, untuk memberi penghormatan terakhir bagi putra pendiri NU Hadratussyeikh KH Hasyim Asy’ari, yakni KH Yusuf Hasyim (Pak Ud).

KH Abdullah Faqih (Langitan, Tuban) menjadi imam sholat jenazah ke-42 di Masjid Pesantren Tebuireng, Jombang. Ulama lain yang datang bertakziah antara lain KH Nurul Huda Djazuli (Kediri) dan KH Ali Masyhuri (Gus Ali) dari Tulangan, Sidoarjo, dan Ketua Umum PBNU DR HC KHA Hasyim Muzadi yang sudah datang sejak semalam.

Sementara itu, pengasuh utama Pesantren Tebuireng Ir KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah) sudah datang ke Jombang pada Minggu (14/1) pukul 00.00 WIB, namun mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang kakak Gus Sholah dan juga keponakan Pak Ud tak bisa datang karena sakit.

Puluhan Ulama Beri Penghormatan Terakhir Bagi Pak Ud (Sumber Gambar : Nu Online)
Puluhan Ulama Beri Penghormatan Terakhir Bagi Pak Ud (Sumber Gambar : Nu Online)

Puluhan Ulama Beri Penghormatan Terakhir Bagi Pak Ud

Dari kalangan pejabat yang melayat antara lain Gubernur Jatim H Imam Utomo pada Minggu (14/1) malam dan Kapolda Jatim Irjen Pol Herman S Sumawiredja pada Senin (15/1) pagi.

Sejumlah karangan bunga juga berdatangan, diantaranya dari mantan Presiden HM Soeharto (Pak Harto) dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri.

Tak Ada Pesan Khusus

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Sholahuddin Wahid atau Gus Sholah, mengaku tidak ada pesan khusus sebelum KH Yusuf Hasyim atau Pak Ud meninggal dunia di RSUD dr Soetomo, Surabaya, Minggu (14/1) malam.

"Secara eksplisit tidak ada pesan khusus dari beliau, hanya yang paling saya ingat adalah kata-kata beliau pada bulan Februari 2006 lalu, bahwa dirinya sudah tua dan sudah saatnya menyerahkan kepemimpinan ponpes ini," kata Gus Sholah usai mengikuti prosesi pemakaman Pak Ud di Tebuireng, Jombang, Senin.

Pada saat itu, Gus Sholah sendiri mengaku kaget dengan pernyataan Pak Ud yang menyerahkan tampuk kepengasuhan Ponpes kepadanya secara tiba-tiba itu. "Saat itu saya tidak banyak diberi kesempatan bertanya karena beliau hanya mengatakan, kamulah yang pantas memegang pondok ini," ujar Gus Sholah menambahkan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Setelah secara resmi menyerahkan tampuk pengasuh Ponpes Tebuireng kepada Gus Sholah pada bulan Juni 2006, Pak Ud sudah tidak lagi tinggal di kediaman yang berada di sebelah barat pintu gerbang salah satu ponpes tertua di Jatim itu.

Pak Ud memilih tinggal di sebelah selatan Pasar Cukir, Kecamatan Diwek, Jombang dengan sesekali mengunjungi Ponpes Tebuireng yang sudah lama diasuhnya itu.

Fenomena yang terjadi pada bulan Juni 2006 itu sangat menarik, lantaran sangat jarang seorang pengasuh ponpes salaf menyerahkan tampuk kepemimpinannya kepada anggota keluarganya ketika masih hidup.

Lazim ditemui, pengasuh ponpes salaf akan berganti dengan sendirinya ketika pengasuhnya sudah mangkat. Namun Pak Ud telah memberikan pelajaran sangat berharga kepada kalangan ulama.

Lebih lanjut, Gus Sholah mengatakan, khusus untuk mengembangkan pengajaran ilmu di bidang agama, sudah banyak tenaga pengajar yang mampu di lingkungan Ponpes Tebuireng.

"Sekarang tinggal kami kembangkan lebih maju lagi dengan mendirikan Ma’had Ali yang merupakan sebuah lembaga pendidikan tinggi di bidang kajian kitab kuning, mulai tahun ini," ujarnya menjelaskan.

Sedang di bidang ilmu umum, Gus Sholah telah menyusun program tahap awal mengenai perbaikan peningkatan kualitas tenaga pengajar, bahkan kalau perlu diberi kesempatan belajar di luar negeri.

Pak Ud meninggal dunia di RSUD dr Soetomo, Surabaya, Minggu malam dalam usia 78 tahun akibat menderita radang paru-paru. Sehari sebelum meninggal dunia, Pak Ud dibesuk Wapres Jusuf Kalla di Graha Amerta RSUD dr Soetomo, Sabtu (13/1) sore. (ant/sbh/mad)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu, AlaSantri, Cerita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 05 Oktober 2017

Kisah Kain Kafan Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah dalam sebuah khutbah mengatakan, “Sesungguhnya Allah memberikan tawaran kepada seorang hamba antara dunia dan apa yang ada di sisi-Nya. Ternyata hamba itu lebih memilih apa yang ada di sisi Allah.”

Abu Bakar Ash-Shiddiq menangis. Para sahabat yang lainnya pun heran. Hingga akhirnya diketahui bahwa hamba yang dimaksud Nabi itu tak lain adalah Abu Bakar. Mereka memeng mengakui keutamaan pribadi sahabat yang juga mertua Rasulullah itu.

Kisah Kain Kafan Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq (Sumber Gambar : Nu Online)
Kisah Kain Kafan Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq (Sumber Gambar : Nu Online)

Kisah Kain Kafan Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq

Dalam kesempatan lain, Nabi menyebut orang yang paling besar jasanya dalam persahabatan dan kerelaan mengeluarkan hartanya adalah Abu Bakar. "Andai saja aku diperbolehkan memilih kekasih selain Rabbku, pasti aku akan menjadikan Abu Bakar sebagai kekasih. Tapi cukuplah antara aku dengan Abu Bakar ikatan persaudaraan dan saling mencintai karena Islam," kata Rasulullah.

Sayyidina Abu Bakar termasuk kelompok orang yang paling awal masuk Islam (as-sâbiqûnal awwalûn). Selain loyalitasnya yang sangat tinggi terhadap Rasulullah, ia juga dikenal sebagai sosok yang amat zuhud dan punya keistimewaan lebih dari para sahabat lain. Reputasi di mata Nabi dan sahabat-sahabat inilah yang membuatnya dipercaya mengemban amanat sebagai khalifah pertama selepas Rasulullah wafat.

Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kehidupan Sayyidina Abu Bakar, baik melalui keteladanannya atau petuah-petuah yang disampaikannya. Salah satu yang bisa ditimba adalah cerita tentang saat-saat beliau menjelang wafat. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Seperti ditulis dalam kitab Anîsul Muminîn karya Shafuk al-Mukhtar, suatu kali Sayyidah Aisyah, putri beliau yang juga istri Rasulullah, datang kepada Abu Bakar yang kala itu sedang sakit.

"Wahai Ayah, bagaimana bila aku panggilkan dokter?" tanya Aisyah.

"Ayah sudah ditangani dokter."

"Lalu apa kata dokter?" tanya Aisyah penasaran.

"Ayah boleh melakukan apa yang Ayah inginkan." Pernyataan dokter semacam ini menunjukkan bahwa sakit Abu Bakar cukup parah dan mendekati kematian. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Dengan kain mana aku nanti mengafani jenazah Ayah?"

"Dengan baju yang biasa aku pakai saat makmum shalat bersama Rasulullah."

"Baju itu sudah usang. Apa tidak sebaiknya aku belikan kain kafan yang baru?" tanya Aisyah.

Jawab Abu Bakar, "Orang hidup lebih berhak atas sesuatu yang baru ketimbang orang mati."

Dialog Aisyah dan Abu Bakar tersebut membuktikan kematangan psikologi mereka dalam menyikapi fenomena kematian. Kematian bukan hal yang menyeramkan. Mati pasti terjadi sebagai jembatan berjumpa seorang hamba kepada Rabb-Nya, lalu mempertanggungjawabkan apa yang manusia perbuat selama di dunia.

Pilihan Abu Bakar agar dikafani menggunakan baju lusuh yang biasa dikenakan saat shalat berjamaah dengan Nabi mengesankan setidaknya dua hal. Pertama, kecintaan beliau yang begitu mendalam terhadap Rasulullah. Kedua, bukti kebersahajaan Abu Bakar yang istiqamah, saat hidup hingga maut menjemput.

Yang paling menarik adalah saat ia menjawab tawaran Aisyah yang hendak membelikan kain kafan baru. Ia menampiknya dengan alasan bahwa barang baru hanya layak untuk orang hidup, bukan orang mati. Pernyataan yang terakhir ini sejatinya bukan sekadar penolakan, melainkan pula pesan untuk mereka yang masih hidup bahwa gemerlap duniawi tak lagi relevan ketika jasad seseorang sudah tertimbun di dalam tanah. Wallahu alam. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Habib, AlaNu, Cerita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah