Kamis, 30 November 2017

Hukum Puasa Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah

Sepuluh hari pertama pada bulan Dzulhijjah merupakan hari istimewa. Di hari-hari itu terkumpul berbagai macam ibadah yang bisa bergabung menjadi satu waktu di mana tidak dimiliki oleh bulan-bulan lain. Di antaranya ada ibadah shalat, puasa, sedekah (kurban) dan haji. Ibadah haji ini tidak bisa didapatkan di bulan lain.

Sepuluh hari awal Dzulhijjah merupakan momen hari penting yang digunakan Allah untuk bersumpah dalam Surat Al-Fajr

Hukum Puasa Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah (Sumber Gambar : Nu Online)
Hukum Puasa Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah (Sumber Gambar : Nu Online)

Hukum Puasa Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah

? (1) ? ? (2

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Artinya, “Demi waktu subuh (1) Dan sepuluh malam (2).”

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Demikian yang dikatakan oleh Ibnu Abbas, Ibnu Zubair, Mujahid, dan sejumlah ulama salaf dan ulama kontemporer lain menaggapi bahwa sepuluh malam yang dimaksud pada ayat ini adalah sepuluh malam pertama pada bulan Dzulhijjah.

Argumentasi ini diperkuat dengan hadis yang dikutip Ibnu Katsir dari Shahih Bukhari.

? ? ? ?: "? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?" -? ? ? ? -?: ? ? ? ? ? ?: "? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?" (2

Artinya, “Dari Ibnu Abbas dengan kualitas hadis marfu. Tidak ada hari-hari di mana amal sholih lebih disukai Allah pada hari itu dari pada hari-hari ini, maksudnya sepuluh hari Dzul Hijjah. Kemudian para sahabat bertanya, ‘Dan bukan pula jihad, ya Rasulallah?’ Rasul lalu menjawab, ‘Dan tidak pula jihad di jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar membawa diri dan hartanya kemudian ia pulang tak lagi membawa apa-apa,’" (HR Bukhari 969).

Dengan hadits di atas, cukup jelas bahwa ibadah apapun bentuknya pada sepuluh hari tersebut sangat dianjurkan, termasuk shalat, puasa dan lain sebagainya. Hanya saja, karena puasa dilarang pada hari Idul Adha, maka puasa terhitung sebanyak sembilan hari.

Sungguh tidak tepat jika ada orang yang mengatakan bahwa puasa awal Dzulhijjah tidak ada dalilnya. Keumuman hadits marfu di atas cukup menjadi dasar puasa 9 hari Dzulhijjah di mana Nabi mendorong umatnya untuk berbuat amal saleh.

Ada spesifikasi puasa yang lebih ditekankan oleh Rasul dari pada ibadah 9 hari Dzulhijjah yaitu puasa pada tanggal 9 atau yang terkenal dengan puasa hari Arafah bagi selain orang yang sedang menjalankan ibadah haji.

Orang yang sedang menjalankan ibadah haji tidak disunahkan menjalankan puasa tersebut karena Rasulullah saat haji juga tidak menjalankan puasa Arafah.

? ? ? ?) ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? " ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? " ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? " ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? " ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Pengarang kitab (Al-Muhadzab) berkata, ‘Dan disunahkan bagi selain orang yang berhaji untuk puasa pada hari Arafah, karena mengacu pada hadits yang diriwayatkan oleh Qatadah, dia berkata. Berkata Rasulullah SAW, ‘Puasa hari Asyura bisa menghapus dosa selama setahun. Puasa hari Arafah menghapus dosa dua tahun. Setahun sebelumnya dan setahun yang akan datang.’"

Dan tidak disunahkan (puasa) tersebut bagi orang sedang berhaji karena berdasar pada hadis yang diriwayatkan oleh Umul Fadhl binti Haris. ‘Sesungguhnya para ulama berbeda pendapat mengenai hal tersebut pada hari Arafah tentang apa yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW.

Sebagian ulama mengatakan bahwa Rasul dulu (saat berhaji) berpuasa sedangkan sebagian yang lain mengatakan tidak berpuasa. Lalu Umul Fadhl menghaturi Rasul segelas susu sedang beliau masih duduk di atas ontanya pada padang Arafah, lalu Rasul meminumnya. Karena berdoa pada hari ini (Arafah) adalah sangat besar pahalanya sedang puasa itu melemahkannya, maka tidak puasa itu lebih utama. (Al-Majmu, juz 6, halaman 379).

Dengan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan. Pertama, puasa sembilan hari pertama Dzulhijjah adalah sunah berdasar atas keumuman hadits Rasulullah tentang keutamaan hari-hari tersebut untuk menjalankan ibadah sunah apapun bentuknya.

Kedua, puasa tanggal sembilan Dzulhijjah atau puasa Arafah adalah kesunahan yang lebih spesifik lagi dengan pahala seperti puasa dua tahun. Setahun di masa lampau dan setahun yang akan datang. Wallahu a‘lam. (Ahmad Mundzir)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Internasional, Fragmen PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Strategi IPNU Tekan Ekstremisme di Kalangan Pelajar

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah ?

?
Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) mengikuti konsolidasi dalam upaya menekan balik ekstremisme di The Akmani Hotel. Peserta terdiri dari aktivis perempuan, aktivis muda dan kampus, IPNU, media, duta besar, perwakilan jaringan kerja AMAN Indonesia, serta lainnya.

"Indonesia masih darurat ancaman dan kekerasan dari kelompok ekstremis, IPNU akan siap membentengi dengan pemahaman Islam Nusantara, "? ucap Ketua Umum PP IPNU Asep Irfan Mujahid di Jakarta Kamis (29/9).

Strategi IPNU Tekan Ekstremisme di Kalangan Pelajar (Sumber Gambar : Nu Online)
Strategi IPNU Tekan Ekstremisme di Kalangan Pelajar (Sumber Gambar : Nu Online)

Strategi IPNU Tekan Ekstremisme di Kalangan Pelajar

?IPNU, kata pria yang akrab disapa Asmoez, ini akan menerapkan? strategi yang tidak langsung, dengan lebih menekankan pada aspek pendidikan dan pendampingan secara berkelanjutan. ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"IPNU akan membangun gerakan untuk mengikis akar radikalisme, ekstremisme, dan terrorisme di Indonesia. IPNU akan melakukan penguatan secara pendidikan, terutama meminta pertanggungjawaban pemerintah dengan buku yang berbau ekstrimisme," katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia menambahkan, akan melakukan penerapan pendekatan kontraideologi yang menjadi bagian dari Countering Violent Extremism (CVE), sebagai spirit melawan ideologi kekerasan dari kelompok ekstremis. Pendekatan CVE dalam jangka waktu panjang tidak hanya bertumpu pada pemerintah politik, melainkan bisa memaksimalkan peran serta kekuatan civil society.

"Semua unsur masyarakat harus mampu menahan paham extremisme sehingga Indonesia dalam keadaan aman," tuturnya.

Menurutnya,? target kelompok ekstremis pada anak muda usia sekolah ditambah dengan menggunakan media pendidikan. IPNU akan ? fokus pada pendidikan serta perlindungan anak untuk tidak menjadi radikal bahkan teroris.

"Pada usia muda atau sekolah harus dibentengi dengan kuat sehingga paham tersebut dapat dicegah secara dini," katanya.

?Asmoez mengatakan, PP IPNU akan langsung menerapkan strategi tersebut, sehingga semua kader dapat membentengi dirinya dengan segera. PP IPNU akan melakukan komunikasi dengan pemerintah, terutama membentuk pelatihan dalam rangka mencegah paham tersebut.

"Kita akan komunikasi dengan pemerintah terkait, terutama dalam membuat pelatihan yang serupa," tegasnya. (Benny Ferdiansyah/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaSantri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Program Hutan Rakyat, Upaya PBNU Perbaiki Lingkungan

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sebagai upaya untuk membantu mengatasi kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia, PBNU bersama dengan Departemen Kehutanan RI mengembangkan program Hutan Rakyat di sejumlah daerah.

Jazim dari Gerakan Nasional Kehutanan dan Lingkungan (GNKL) NU kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Kamis, menjelaskan bahwa konsep hutan rakyat adalah pengembangan kawasan hutan di lahan yang dimiliki masyarakat.

“Departemen Kehutanan akan membantu bibit, pembinaan, pelatihan serta dana insentif untuk penanaman dan perawatan,” tandasnya.

Program Hutan Rakyat, Upaya PBNU Perbaiki Lingkungan (Sumber Gambar : Nu Online)
Program Hutan Rakyat, Upaya PBNU Perbaiki Lingkungan (Sumber Gambar : Nu Online)

Program Hutan Rakyat, Upaya PBNU Perbaiki Lingkungan

Dijelaskannya program ini sangat menguntungkan bagi masyarakat karena selama beberapa tahun ke depan, pohon yang ditanam tersebut sudah bisa menghasilkan. “Dephut tidak minta apa-apa, ini merupakan program kemitraan untuk perbaikan lingkungan,” imbuhnya.

Beberapa daerah yang disasar untuk program ini diantaranya adalah seluruh kawasan di Pulau Jawa, Lampung, Sulsel, NTB, Kaltim, dan Batam.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mereka yang bisa mengikuti program ini adalah para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan Rakyat (KTHR) yang nantinya difasilitasi oleh GNKL dimasing-masing cabang NU untuk berhubungan dengan Dephut setempat.

Beberapa jenis bibit pohon yang diberikan adalah Jati, Sengon, Suren, Pinus, Akasia dan tanaman buah-buahan. “Untuk tanaman sengon, 4 tahun sudah panen dan petani bisa menikmati hasilnya,” katanya.

“Program ini sekaligus pemberdayaan jamaah dan jamiyyah NU sampai ke daerah-daerah. NU juga akan menikmati persentasi hasil keuntungan dari program ini yang nantinya bisa memberdayakan jamiyyah,” tandasnya.

Dijelaskannya, Dephut akan bekerjasama mengembangkan program ini sampai tahun 2011 mendatang. Dengan penanaman yang berlangsung setiap tahun, maka pada tahun 2011 mendatang, sudah akan diperoleh hasilnya secara berkelanjutan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Siapapun boleh ikut, asal membentuk kelompok Hutan Rakyat dan memiliki lahan,” katanya ditanya mengenai persyaratan untuk bisa bergabung. (mkf)



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 29 November 2017

IPNU-IPPNU Jombang Kenang Pengorbanan Pahlawan Kemerdekaan

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-71, Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) Jombang menggelar doa bersama di kantor PCNU setempat, Sabtu (20/8). Mereka mendoakan bangsa Indonesia yang berdaulat, bermartabat dan berintegritas untuk membangun persatuan.

Tak lupa, mereka juga mendoakan para pahlawan yang gugur sebab merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada zaman penjajahan. Bagi mereka, kemerdekaan Indonesia yang dirasakan oleh bangsa saat ini adalah hasil perjuangan berdarah para pahlawan saat mengusir penjajah dari tanah air ini.

IPNU-IPPNU Jombang Kenang Pengorbanan Pahlawan Kemerdekaan (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Jombang Kenang Pengorbanan Pahlawan Kemerdekaan (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Jombang Kenang Pengorbanan Pahlawan Kemerdekaan

Abdul Haris, Ketua PC IPNU Jombang berharap kader IPNU-IPPNU dapat berkontemplasi dari sejumlah perjuangan yang telah ditorehkan para pahlawan kemerdekaan, termasuk para kiai yang juga berkontribusi besar dalam kemerdekaan Indonesia ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Kami berharap setelah memperingati kemerdekaan ini, para kader IPNU-IPPNU se-Jombang dapat menghayati makna kemerdekaan yang kemudian dapat berprestasi untuk mengharumkan Indonesia," katanya.

Haris menambahkan, perjuangan para pahlawan saat itu tak bisa diganti dengan apapun oleh bangsa Indonesia saat ini, kecuali hanya bisa mendoakan agar perjuangan mereka dibalas oleh Allah SWT dengan balasan yang berlipat dan tergolong para syuhada. Di samping berdoa, katanya, penting juga memberikan yang terbaik untuk Indonesia dengan segala potensi yang dimiliki bangsa saat ini.

Pada saat yang sama, pihaknya juga menggelar berbagai lomba untuk meriahkan HUT RI. Di antaranya lomba makan pisang, cari koin dalam tepung, dan juga sepak bola contong.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Acara ini diawali apel sekaligus menyanyikan lagu Indonesia raya dan mars organisasi IPNU-IPPNU serta lagu "Ya Ahlal Wathan" karya KH Abdul Wahab Chasbullah sebagai penutupnya. Mereka menyanyikan lagu-lagu itu dengan khidmat. (Syamsul Arifin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan, Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kembangkan Kemampuan Menulis, Pelajar NU Jepang Terbitkan Buletin

Kudus, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Membincang berita palsu (hoaks) yang kian marak menjadi salah satu alasan IPNU-IPPNU Desa Jepang, Kecamatan Mejobo, Kudus, Jawa Tengah untuk menyajikan konten fakta melalui buletin. 

Usai lulus dari LDJ (Latihan Dasar Jurnalistik) yang diadakan PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, yakni Inayatun Nimah, Zahra, dan Alya Yusrul Hana berkomitmen untuk istiqamah menulis di buletin yang digagas para Pelajar NU Desa Jepang.

Kembangkan Kemampuan Menulis, Pelajar NU Jepang Terbitkan Buletin (Sumber Gambar : Nu Online)
Kembangkan Kemampuan Menulis, Pelajar NU Jepang Terbitkan Buletin (Sumber Gambar : Nu Online)

Kembangkan Kemampuan Menulis, Pelajar NU Jepang Terbitkan Buletin

Dari artikel, cerpen dan berita, mereka menyempatkan waktu untuk menulis dari kesibukan sekolah disela-sela pemadatan pra-ujian nasional tahun depan yang tinggal menghitung bulan.

Bahkan di antara mereka dengan lugas menginisiasi untuk membuat tulisan yang nantinya akan menjadi suguhan bacaan bagi masyarakat Desa Jepang. Hingga akhirnya mereka bertiga mendapat partner yang jelas dan mau membudayakan literasi yang santun di antaranya, Ulul, Budi, Ilan, Alfika, Rizqi, Ridwan, dan Irfan.

Mereka dari berbagai latar belakang sekolah di Kabupaten Kudus yaitu dari SMP, MTs, SMK dan MA. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ina, Pemimpin Redaksi Buletin Pelajar NU Desa Jepang menjelaskan, pihaknya saling bekerja sama untuk menerbitkan sebuah bacaan, dan tercetuslah Buletin perdua bulan sekali yang akan terbit turut menghiasi informasi yang jelas bagi warga Desa Jepang.

"Untuk itu, kami juga bekerja sama dengan yayasan yatim piatu Al-Kamal  NU Jepang yang sudah berkiprah puluhan tahun dalam ngerumat anak-anak yatim piatu hingga membiayai sekolah mereka," ujar Ina.

Lebih lanjut Ina mengungkapkan, sebagai generasi yang akan mebawa ke mana arah negeri ini berlaju, para pelajar juga harus sadar betapa pentingnya dunia literasi. Karena tanpa literasi, bangsa Indonesia akan lebih ketinggalan jauh dari negara-negara dengan minat baca yang hanya berapa kian persen.

"Ketika banyak peluang di depan kita  untuk menulis, kenapa tidak kita mulai sekarang untuk lebih giat membaca dan menulis," jelasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Rencananya, pertengahan November buletin yang kami namai Buletin Al-Kamal ini akan beredar dan menjadi suguhan bacaan bagi masyarakat Desa Jepang," tukasnya. (Fakhrudin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Masjid Agung Jawa Tengah Bentuk Pusat Kajian Islam Internasional Berbasis Khazanah Lokal

Semarang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) terus melakukan inovasi. Jika sebelumnya menjalin kerjasama dengan Cina dengan mendirikan perpustakaan budaya Islam-Cina, kali ini Dewan Pengelola Pelaksana (DPP) MAJT akan membentuk pusat kajian Islam internasional. "Kita akan bentuk pusat kajian Islam internasional yang bercirikan Indonesia dan Jawa," demikian disampaikan Ketua DPP MAJT Noor Achmad saat membuka acara dzikir akbar dan doa bersama sukses Ujian Nasional (UN) 2016 oleh Remaja Islam Masjid Agung Jawa Tengah (RISMA JT) di aula ? MAJT, Jumat ? sore (1/4).

Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (APTINU) itu menjelaskan, wawasan masyarakat Indonesia harus mendunia, tapi juga harus mengedepankan nilai luhur jatidiri bangsa Indonesia. Mengingat MASJT berada di Jawa, maka pusat kajian ini lebih fokus pada seputar Islam dan Jawa.

Masjid Agung Jawa Tengah Bentuk Pusat Kajian Islam Internasional Berbasis Khazanah Lokal (Sumber Gambar : Nu Online)
Masjid Agung Jawa Tengah Bentuk Pusat Kajian Islam Internasional Berbasis Khazanah Lokal (Sumber Gambar : Nu Online)

Masjid Agung Jawa Tengah Bentuk Pusat Kajian Islam Internasional Berbasis Khazanah Lokal

"Kita kaya akan budaya luhur Bangsa Indonesia dan Jawa, Dari pusat kajian Islam inilah, secara tidak langsung kita turut melestarikan sekaligus mempromosikan khazahnah kekayaan budaya kita," tegas Rektor Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang ini.

Pria yang juga Anggota Komisi X DPR RI itu juga menyampaikan, pihaknya akan terus menfasilitasi dan siap menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga atau pihak untuk melakukan atau mengembangkan kajian-kajian keagamaan. "Hari ini, kita bersama dengan para alumni Universitas Al Azhar Mesir Indonesia menggelar seminar kajian keislaman," imbuhnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta para pelajar untuk berbuat jujur dalam menghadapi UN. Apa artinya nilai baik, namun ditempuh dengan cara-cara yang curang. Seperti menyontek, ngepek, nyogok (menyuap) guru atau membeli kunci jawaban. "Saya mengajak anda semua untuk berlaku jujur dalam UN. Belajar saja tidak cukup, berdoa saja juga tidak cukup. Belajar dan berdoa harus berjalan beriringan. Disinilah pentingnya dzikir dan doa bersama," ucapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ganjar berharap siswa yang ikut dzikir akbar ini bisa lulus dengan nilai yang memuaskan. "Semoga di Jateng tingkat kelulusanya tinggi, namun dengan integritas tinggi pula," imbuhnya.

Ustadz Khamami yang ? bertugas memimpin muhasabah, meminta kepada siswa untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah. Ia juga ? mengajak mengingat segala kesalahan atau dosa yang pernah diperbuat, baik kepada Allah, kepada orang tua dan sesama. "Jangan lupa mohon maaf kepada kedua orang tua dan minta ridha-Nya. Ikhtiar, usaha lahir batin, lalu Tawakkal (berserah diri) kepada Allah," ucap Pengasuh Pondok Pesantren Multazam Semarang dengan berkaca-kaca.

Salah satu peserta dzikir, Rifki Adi, siswa kelas IX SMP Mardisiswa 2 Semarang yang datang bersama temanya itu berharap bisa lulus dengan nilai memuaskan. ? Di sepanjang doanya ia tak henti-hentinya mengucurkan air mata. "Saya menangis teringat kepada kedua orang tua yang telah tiada. Bapak saya meninggal di tahun 2001 dan Ibu saya meninggal di tahun 2003. Saya mau bersimpuh minta maaf sekaligus minta doa restu, namun sudah tidak bisa," kata Adi seraya sambil mengusap air matanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Secara terpisah, Ketua RISMA JT Anies Muchabak menjelaskan acara dzikir dan doa bersama merupakan acara rutin tahunan yang di gelar jelang UN. "Kita sudah menggelar selama 7 kali. Dan tahun ini merupakan yang ke-8," jelas pria yang juga aktivis IPNU Kabupaten Demak Jateng ini. (Ahsan Fauzi/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ubudiyah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

NU Bireun Aceh Miliki Pemimpin Baru

Bireun, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Konferensi cabang III Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) kabupaten Bireun, Aceh berlangsung Selasa (16/9) sore. Konfercab mengamanahkan Tgk H. M. Yusuf A. Wahab sebagai Rais Syuriyah dan Dr. Tgk. Saifullah, M.Pd sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Bireun untuk masa bakti 2014-2019.

NU Bireun Aceh Miliki Pemimpin Baru (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Bireun Aceh Miliki Pemimpin Baru (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Bireun Aceh Miliki Pemimpin Baru

“Saudara Tgk. H. Yusuf A. Wahab dan Dr. Tgk. Saifullah, M.Pd diharapkan dapat memengang amanah dari warga Nahdiyin di Bireun, karena NU adalah jamaah dan Dayah/Pesatren yang ada di Aceh ini semuanya jamaah adalah warga nahdiyin, jadi jangan takut untuk membesarkan dan mengharumkan nama NU di Aceh ini,” ungkap Rais Syuriah PWNU Aceh Tgk. H. Nuruzzahri Yahya usai pemilihan.

Waled Nu, sapaan akrabnya di Aceh, menambahkan, “Kepada Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziyah diminta untuk bekerja sama dan saling berpegang tangan dalam menjalani roda organisasi NU, kerja di NU dengan ikhlas akan di berkahi oleh Allah, karena kerja di NU adalah untuk kemasyarakatan dan yang paling penting adalah mengahlusunnahkan dan menjamiahkan warga Bireun ini ke dalam NU.”

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pemilihan berlangsung di Dayah Babussalam Al-Aziziyah, kecamatan? Jeunieb, Kabupaten Bireun, Aceh, Selasa (16/9) sore. Pemilihan yang diikuti secara antusias oleh peserta konfercab NU Bireun berakhir pada 17.30 sore.

“Tgk. H. Yusuf A. Wahab dan Dr. Saifullah, M.Pd terpilih secara aklamasi setelah disepakati oleh seluruh pengurus MWC seluruh Bireun,” kata Sekretaris Tanfidziyah PWNU Aceh Tgk. Asnawi M. Amin, S.Ag.

Usai pemilihan, Tgk. Yusuf A. Wahab dan Dr.Saifullah, M.Pd disambut jabat tangan oleh sejumlah peserta konfercab NU Bireun. Sementara itu, ketua presidium sidang mengumumkan tim formatur yang akan membentuk jajaran kepengurusan baru PCNU Bireun.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain Rais Syuriah dan Sekretaris Tanfidziyah PWNU Aceh acara muscab NU Bireun juga dihadiri oleh Katib Tgk. H. Abdullah Basyah, Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU Aceh Drs. Tgk. H. Mustafa A. Geulangang dan Sekretaris PW IPNU Aceh Indra Kariadi. (Indra/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahlussunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Antisipasi Bencana, LPBINU Bojonegoro Siapkan Relawan Tangguh

Bojonegoro, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kabupaten Bojonegoro yang masuk wilayah rawan bencana alam menggerakkan Pengurus Cabang Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) setempat untuk menggelar Pendidikan dan Latihan Tim Reaksi Cepat (TRC) Penanggulangan Bencana.

Kegiatan yang dimaksudkan untuk menyiapkan relawan tangguh ini diadakan di MINU Wali Songo, Desa Sumuragung, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu-Ahad (6-7/9). Sebanyak 30 relawan dari kecamatan se-Kabupaten Bojonegoro mengikuti diklat ini.

Antisipasi Bencana, LPBINU Bojonegoro Siapkan Relawan Tangguh (Sumber Gambar : Nu Online)
Antisipasi Bencana, LPBINU Bojonegoro Siapkan Relawan Tangguh (Sumber Gambar : Nu Online)

Antisipasi Bencana, LPBINU Bojonegoro Siapkan Relawan Tangguh

"Tujuannya membentuk relawan tangguh yang betul-betul kompeten dan siap diterjunkan ketika ada bencana," kata Ketua LPBI NU Bojonegoro Rohmad Maulana.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurutnya, 30 relawan yang mengikuti pelatihan diprioritaskan untuk daerah yang tidak terdampak bencana. Sehingga ketika terjadi bencana, para relawan itu dapat maksimal dalam penolongan, karena tidak menjadi korban bencana alam tersebut.

Pada kesempatan itu Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyampaikan beberapa materi terkait kebencanaan, Palang Merah Indonesia (PMI) tentang kepelatihan dapur umum, sedangkan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) memberikan wawasan soal pendirian tenda.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Harapannya, tercetaknya relawan yang punya komitmen terhadap penanganan  bencana," sambungnya kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Ditambahkan, pelatihan dan pendidikan ini tidak hanya bencana banjir Bengawan Solo saja, tetapi semua bencana yang mengancam di Bojonegoro. "Sehingga setelah pelatihan ini, ada pelatihan yang lainnya (penggulangan bencana di luar banjir, red)," imbuhnya.

Sementara itu, sekretaris PCNU Bojonegoro, Suparno mengapresiasi kegiatan pelatihan TRC yang diadakan LPBINU. Pasalnya, Bojonegoro yang masuk daerah rawan bencana membutuhkan relawan yang siap terjun.

"Relawan ini siap pakai, karena relawannya NU. Serta relawan juga harus berkomitmen setelah pelatihan ini dan mencetak pedulian terhadap bencana," tuturnya. (M. Yazid/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pertandingan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bekali Santri Kemampuan Membaca Perubahan Zaman

Sukoharjo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam sebuah hadis panjang berisi percakapan antara Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril, dijelaskan beberapa hal tentang agama Islam, di antaranya rukun Islam, rukun iman, dan ihsan.

Bekali Santri Kemampuan Membaca Perubahan Zaman (Sumber Gambar : Nu Online)
Bekali Santri Kemampuan Membaca Perubahan Zaman (Sumber Gambar : Nu Online)

Bekali Santri Kemampuan Membaca Perubahan Zaman

Tiga aspek tersebut selama ini diyakini sebagian besar kaum muslimin sebagai tiga pilar utama Islam. Padahal, dalam hadis yang sama disinggung pula soal tanda-tanda akhir zaman.?

Untuk memberikan bekal kemampuan membaca realitas sosial dan tanda perubahan zaman yang ada di masyarakat, Pesantren Mahasiswa Al-Muayyad Cabang Windan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah menggelar Kelas Analisis Sosial (Ansos), bertempat di aula pondok pada 26-28 Januari 2016 lalu.

Pengasuh Pondok Pesantren, KH M Dian Nafi’ mengemukakan alasan dilaksanakannya kelas ini.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Membaca tanda-tanda perubahan zaman merupakan pilar keempat Islam yang seharusnya dimiliki setiap muslim. Sebab, tanpa itu, umat Islam dapat terjebak pada kejumudan,” terang Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah itu.

Pelatihan Ansos yang terselenggara berkat kerja sama Yayasan Bina Desa dan Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Muayyad Cabang Windan tersebut menghadirkan Fajar Sudarwo dari Institute for Research and Empowerment (IRE Yogyakarta) sebagai narasumber utama.?

Salah satu materi penting yang disampaikan oleh pembicara adalah ihwal kesadaran. Menurut Fajar Sudarwo, kesadaran terbagi menjadi tiga jenis, antara lain kesadaran magis, naif, dan kritis.?

“Ketika seseorang sudah memiliki kesadaran kritis, ia akan berusaha untuk melakukan perubahan pada aspek sistem. Pada tingkatan ini, orang tersebut dapat membawa perubahan besar bagi masyarakat melalui advokasi ataupun cara-cara yang transformatif,” jelas pria yang akrab disapa Kang Jarwo ini.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Koordinator pelaksana kelas Ansos, Ahmad Asrof Fitri mengutarakan bahwa pelatihan semacam ini perlu digelar di berbagai pesantren.?

“Terutama di pesantren mahasiswa karena setelah lulus mereka akan terjun di tengah masyarakat dan melakukan pendampingan,” ujarnya. (Ajie Najmuddin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hadits, Santri, Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 28 November 2017

Pengurus PP Fatayat NU Dilantik

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Setelah penyusunan jajaran pengurus PP Fatayat NU selesai dibentuk, pada Sabtu, 6 Agustus 2010, mereka dilantik sekaligus melaksanakan rapat kerja untuk selanjutnya dilakukan aksi nyata.



Pengurus PP Fatayat NU Dilantik (Sumber Gambar : Nu Online)
Pengurus PP Fatayat NU Dilantik (Sumber Gambar : Nu Online)

Pengurus PP Fatayat NU Dilantik

Berikut susunan pengurus PP Fatayat NU periode 2010-2015:

Ketua Umum: Dra Ida Fauziyah

Ketua I: Dra Muzaiyanah Zein

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua II: Dra Neng Dara Afiah MSi

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua III: Dra Rustini Murtadho

Ketua IV: Dra Yana Lathifah Msos

Ketua V: Anggia Ermarini SPd

Ketua VI: Dr Umi Khusnul Khotimah

Ketua VII: Dr Nur Rofiah

Sekretaris Umum: Dra Siti Masrifah MA

Sekretaris I: Nur Afifah SAg

Sekretaris II: Ratu Dian Hatifah SAg

Sekretaris III: Siti Mukarromah SAg

Bendahara Umum: Rahayu Sri Rahmawati SAg

Bendahara I: Hj Santi Anisah SAg

Bendhara II: Maria Apfiati ST

Bersama-sama dengan seluruh jajaran kepengurusan lembaga dibawah Fatayat NU, mereka dilantik oleh Ketua PBNU Slamet Effendy Yusuf. Hadir pula dalam acara tersebut Menakertrans Muhaimin Iskandar.

Ketua Umum PP Fatayat NU Ida Fauziyah menjelaskan jumlah total kepengurusan mulai dari penasehat sampai anggota lembaga seluruhnya mencapai 99 orang. "Itu pun masih banyak orang yang ingin mengabdi," katanya. (mkf)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh, Pertandingan, Ubudiyah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rais Aam: Presiden Jokowi Apresiasi Istighotsah Kubro NU Jatim

Sidoarjo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Rais ‘Aam PBNU KH Maruf Amin menyatakan, Istighotsah Kubro yang digelar PWNU Jawa Timur di Stadion Gelora Delta Sidoarjo itu merupakan keinginan para ulama agar bermunajat kepada Allah SWT dalam rangka menjaga umat, bangsa, dan negara dari berbagai malapetaka.

?

"Kita bersyukur dan bangga bahwa ulama tidak hanya sibuk di pesantren mencetak santri menjadi ulama. Tapi ulama mempunyai perhatian yang besar terhadap kehidupan bangsa dan negara. Oleh karena itu, para ulama mengajak untuk berkumpul mengetuk ‘pintu langit’ memohon nurullah, cahaya di atas segala cahaya," kata Kiai Maruf Amin saat memberikan pengarahan pada acara istighotsah kubro, Ahad (9/4).

Rais Aam: Presiden Jokowi Apresiasi Istighotsah Kubro NU Jatim (Sumber Gambar : Nu Online)
Rais Aam: Presiden Jokowi Apresiasi Istighotsah Kubro NU Jatim (Sumber Gambar : Nu Online)

Rais Aam: Presiden Jokowi Apresiasi Istighotsah Kubro NU Jatim

?

Kiai Maruf menceritakan, minggu lalu pihaknya bertemu Presiden Joko Widodo. Kiai Maruf mengatakan kepada Presiden bahwa warga NU dan seluruh warga Nahdliyin di Jawa Timur akan mengadakan Istighotsah Kubro mendoakan negara agar aman, tenteram, sejahtera, dan damai. “Dan beliau (Presiden Jokowi) terharu sekali,” katanya.

?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lebih lanjut Kiai Maruf menegaskan, upaya lahiriah yang dilakukan oleh pemerintah dari atas sampai ke bawah harus didukung melalui upaya batiniah. Bahkan kalau semua manusia memperoleh rahmat Allah, upaya betatapun kecil yang dilakukan akan berdampak besar.

"Dan itu sudah pernah diakui ketika bangsa Indonesia merebut kemerdekaan dari Belanda, meski menggunakan peralatan seadanya, bangsa Indonesia bisa merdeka," tegas Ketua MUI pusat itu. (Moh Kholidun/Mahbib)

?


Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul Ulama, Anti Hoax PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 27 November 2017

Pelajar NU Sragen Soroti Masalah Kenakalan Remaja

Sragen, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus IPNU-IPPNU Sragen memilih isu kenakalan remaja sebagai fokus perhatian gerakan pelajar NU setempat. Pihak pengurus menilai, kenakalan remaja yang muncul dengan sejumlah variannya bisa dicarikan solusinya.

Pelajar NU Sragen Soroti Masalah Kenakalan Remaja (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar NU Sragen Soroti Masalah Kenakalan Remaja (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar NU Sragen Soroti Masalah Kenakalan Remaja

Pada Jumat-Sabtu (1-2/5) lalu, pihak pengurus menggelar seminar terkait kenakalan remaja di SMK Miftakhul Jannah, Nglorok, Sragen.

Ketua IPNU Sragen Gigit Lystyanto mengatakan, kegiatan seminar ini merupakan bentuk kepedulian pelajar NU Sragen atas berbagai persoalan kenakalan remaja yang dewasa ini, semakin kerap kali terjadi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Dengan berbagai peristiwa yang terjadi di kalangan remaja khususnya di Sragen, maka kita (pelajar NU) merasa perlu melakukan terobosan pembinaan dengan melakukan pengarahan lewat seminar,” terangnya kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Selasa (5/5).

Menurutnya, berbagai faktor dapat menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja. “Kenakalan remaja itu terjadi, salah satunya merupakan dampak dari kelengahan pengawasan dari orang tua dan guru,” ujar dia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gigit menambahkan, selain kenakalan remaja, persoalan lain di kalangan pemuda yang perlu mendapat perhatian yakni bahaya radikalisasi. “Kita juga perlu mewaspadai ini. Jangan sampai para pemuda kita juga ikut-ikutan paham yang radikal seperti ISIS,” kata dia.

Melalui kegiatan seminar ini, Lystianto juga berharap IPNU-IPPNU dapat lebih dikenal para pelajar. “Harapan kami, supaya IPNU-IPPNU diterima di kalangan sekolah Ma’arif, swasta dan negeri. Supaya IPNU-IPPNU bisa leluasa menggandeng semua pelajar di Sragen,” ungkapnya. (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, Nasional, Kajian Sunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

CBP-KKP Kudus Bekali Anggota Dengan Latgab

Kudus, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dewan Koordinasi Cabang Corp Brigade Pembangunan dan Korp Kepanduan Putri (DKC CBP-KKP) IPNU-IPPNU Kudus mengadakan  latihan gabungan (Latgab) di Sungai Kaligelis Jurang Gebog Kudus, Ahad (19/5). 

Latgab yang berlangsung sehari itu diikuti sebanyak 32 anggota CBP-KKP pilihan dari kecamatan se Kudus.

CBP-KKP Kudus Bekali Anggota Dengan Latgab (Sumber Gambar : Nu Online)
CBP-KKP Kudus Bekali Anggota Dengan Latgab (Sumber Gambar : Nu Online)

CBP-KKP Kudus Bekali Anggota Dengan Latgab

Dalam kegiatan tersebut, peserta diberi bekal  materi khusus teknik pertolongan pertama pada kecelakaan(P3K) dan turun tebing. Selain teori yang disampaikan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kudus dan instruktur dari DKC CBP-KKP Kudus, semua peserta laki-laki dan perempuan melakukan praktik penanganan korban dan latihan turun tebing dari jembatan Kali Gelis.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Komandan CBP Kudus Khoirul Anam mengatakan Latgab bertujuan memberikan bekal tambahan ketrampilan dalam membantu  korban kecelakaan maupun bencana. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Selain itu, untuk mempererat jalinan silaturrahim dan membangun kepeduliaan serta kekompakan anggota antar anggota CBP-KKP,” ujarnya kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah di sela-sela Latgab.

Ia menyatakan Latgab dengan materi khusus  P3K ini supaya anggota CBP-KKP memiliki keterampilan khusus penanganan korban kecelakaan. Sedangkan latihan turun tebing ini dimaksudkan untuk melatih anggota terampil menuruti tebing sehingga mampu menangani  bila terjadi bencana di pegunungan.

“Pada intinya, semua kader CBP-KKP ini selalu siap sedia membantu pada waktu terjadi bencana baik di jalanan, pegunungan maupun perairan,” tambah Anam.

Ketika ditanya, Alumnus STAIN Kudus ini menjelaskan peranan CBP-KKP sangat signifikan dalam upaya membentuk kader muda NU. Disamping melatih keterampilan dan membangun kepedulian, organisasi sayap IPNU-IPPNU ini juga  mempersiapkan jiwa-jwa kader yang siap  memperkokoh rasa nasionalisme.

“Hingga kini, jumlah anggota CBP-KKP Kudus mencapai ratusan yang tersebar di ranting. Semuanya terdidik dan terdampingi menjadi kader ajaran Aswaja yang memiliki semangat nasionalisme tinggi,” imbuh Anam.

Menurut rencana, pihaknya akan mengadakan pendidikan latihan utama (Diklatama) tingkat karesidenan Pati bulan Juli mendatang. 

Redaktur     : Mukafi Niam

Kontributor : Qomarul Adib

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sunnah, Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kenduri Syafaat, Majelis Kumpulnya Pemuda

Jepara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Majlis dzikir dan shalawat “Kenduri Syafaat” pesantren Nailun Najah desa Kriyan kecamatan Kalinyamatan sudah dilaksanakan sejak tahun 2006 silam.



Kenduri Syafaat, Majelis Kumpulnya Pemuda (Sumber Gambar : Nu Online)
Kenduri Syafaat, Majelis Kumpulnya Pemuda (Sumber Gambar : Nu Online)

Kenduri Syafaat, Majelis Kumpulnya Pemuda

Majelis yang dilaksanakan selapan sekali pada malam Senin Kliwon diisi dengan membaca maulid dan ratib al-hadad. Kegiatan ini merupakan tempat berkumpulnya para pemuda.

Untuk jamaah mulanya dari pengurus maupun anggota PAC IPNU-IPPNU Kalinyamatan lambat laun merambah kepada pemuda secara umum. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Awal mula jamaah dari PAC IPNU–IPPNU Kalinyamatan karena waktu itu kakak saya Gus Muhammad pernah menjadi ketua PAC IPNU. Kini, jamaah semakin menyebar tidak hanya dari kalangan IPNU-IPPNU saja,” terang Abdur Rohman mewakili Gus Muhammad selaku pengasuh. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam setiap majlis jelas Gus Maman sapaan akrbanya kegiatan hanya berisi ritual pembacaan maulid dan ratib. 

“Untuk momen-momen tertentu semisal haul Maulana Jalaluddin Rumi 17 Desember kemarin kami mengundang pemain kecapi dari Blora. Momen lain kami juga pernah mengundang PC Lesbumi Jepara dan masih banyak lagi,” katanya saat ditemui di kediamannya, Ahad malam (20/1).

Kegiatan tersebut lanjut alumnus UIN Jogjakarta merupakan upaya untuk melanjutkan perjuangan ayahanda almarhum Kiai Suhaimi yang sempat vakum. “Sebagai anak-anak yang ditinggalkan abah kami perlu nguri-nguri pesantren yang pernah dirintis beliau,” imbuhnya. 

Gus Maman menambahkan majlis bertujuan untuk mewadahi pemuda berkumpul bareng. Bagi mereka yang enggan bertemu dengan sosok kiai sepuh melalui Kenduri Syafaat hal itu ditanggalkannya karena sama-sama masih muda. Melalui kegiatan selapanan tersebut Gus Maman merasa terbantu karena pesantrennya semakin syiar.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Syaiful Mustaqim   

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Habib PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Eropa Dilanda Teror, PCINU Belanda Tawarkan Konsep Islam Nusantara

Belanda, Nu Online

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Belanda bekerjasama dengan Persatuan Pemuda Muslim Eropa (PPME) Nederland mengadakan workshop Islam Nusantara di Masjid Al-Hikmah, Den Haag, Belanda, Ahad (7/8) waktu setempat. Workshop ini dimaksudkan untuk mengenalkan gagasan Islam Nusantara kepada masyarakat Muslim Indonesia yang tinggal di Eropa. Tak kurang 100 peserta dari beberapa kota di Belanda hadir dalam acara ini.

Rais Syuriah PCINU Belanda, KH Nur Hasyim menekankan pentingnya promosi Islam Nusantara di Eropa, di tengah makin menguatnya pandangan miring terhadap Islam sebagai agama yang seolah-olah membolehkan cara-cara kekerasan dan anti perdamaian. “PCINU Belanda sangat concern terhadap isu ini. Saya bahagia workshop ini dihadiri banyak warga Indonesia dari berbagai kota di Belanda. Semoga dapat menginspirasi dan bermanfaat bagi umat di sini”, ungkap KH Nur Hasyim.

Muhammad Latif Fauzi, kandidat doktor Universitas Leiden, Belanda yang juga pengurus PCINU Belanda ini menekankan bahwa serangkaian tragedi kemanusiaan dan aksi teror yang terjadi di Perancis, Belgia, dan Jerman belakangan ini menjadi tantangan dan cambuk bagi warga Muslim Indonesia di Belanda. “Kita harus dapat menunjukkan kepada dunia bahwa model Islam Nusantara, yang mengedepankan toleransi, kasih sayang dan nilai kemanusiaan inilah yang harus dikembangkan di Eropa,” lanjutnya.

Eropa Dilanda Teror, PCINU Belanda Tawarkan Konsep Islam Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)
Eropa Dilanda Teror, PCINU Belanda Tawarkan Konsep Islam Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)

Eropa Dilanda Teror, PCINU Belanda Tawarkan Konsep Islam Nusantara

Workshop ini menghadirkan tiga narasumber yakni KH Zulfa Mustafa, Wakil Katib Amm PBNU, Ahmad Sudrajat, dan Dr. Mulawarman Hannase.

KH Zulfa Mustafa mengakui memang ada polemik di balik penggunaan istilah Islam Nusantara. Baik di kalangan NU sendiri, apalagi di luar NU. Menurutnya, perbedaan wacana ini hanya disebabkan komunikasi dan kurangnya silaturahim. Karena, jika dilihat dari konsep dan makna yang ditawarkan, ada harapan besar terhadap Islam yang berkarakter ke-Indonesiaan ini. ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia mengingatkan, Islam Nusantara ini bukanlah Islam baru, tidak dibuat-buat. Ini adalah Islam sebagaimana yang telah diajarkan dan dipraktikkan oleh para ulama terdahulu. Menurutnya, jika direnungkan secara mendalam, kita mendapatkan titik temu dan banyak persamaan dari Islam yang telah diamalkan Nabi dengan praktik Islam Nusantara. Sangat disayangkan justru sekarang kita agak sulit bisa menemukan Islam ala Nabi itu di Timur Tengah, apalagi di tengah badai konflik etnis yang tak kunjung usai.

Kiai Zulfa menambahkan bahwa konsep Islam Nusantara lahir dari kenyataan bahwa kita adalah orang Islam yang tinggal di Indonesia, bukan orang Indonesia yang beragama Islam. Konsekuensinya, harus mampu memahami substansi dan tujuan syariat Islam yang sesungguhnya, untuk diterapkan dan disesuaikan dengan budaya Nusantara yang sangat kaya. Bukan menerapkan sesuatu yang ditampilkan identik dengan budaya Arab. Artinya, tradisi atau adat yang berkembang di Nusantara selama tidak bertentangan dengan dalil syar’i tetap boleh dilaksanakan.?

Ia kemudian mencontohkan sholawat dan berjabat tangan setelah salam adalah tradisi yang baik, mengajarkan akhlak mulia dan persaudaraan. Ia juga mengingatkan bahwa sekarang banyak orang dengan mudahnya menyalahkan, bahkan mengharamkan tradisi-tradisi yang sejak dulu telah berjalan. Dicap bid’ah atau syirik. Padahal, jika seseorang itu menguasai khazanah klasik (turats), ia dapat menemukan dalil atau pendapat ulama yang membolehkannya. Lemahnya kemampuan bahasa Arab dan penguasaan atas turats inilah yang mengakibatkan pemahaman dangkal dan sempit. Walhasil, tidak heran beberapa kelompok Islam yang tidak mengenal turats ini senang menyalahkan orang lain.

Kiai Zulfa menegaskan bahwa Islam Nusantara ini memiliki konsep fikroh, amaliah, dan harokah yang jelas. Berbasis pemahaman Ahlus Sunnah wal Jamaah. Secara fikroh Islam Nusantara berdiri pada prinsip tasamuh dan tawassuth. Secara amaliah, mengamalkan fiqh madzhab Syafi’i tanpa menutup kemungkinkan menerima madzhab fikih yang lain. Sedangkan secara harokah, menekankan pendekatan persuasif, sebagaimana pendekatan tadrij (bertahap) dalam tasyri’ (pemberlakuan syariah).

Ahmad Sudrajat mewakili PBNU, menekankan pentingnya mengembangkan dakwah yang berkarakter Islam Nusantara. Ia justru menyayangkan beberapa kejadian akhir-akhir ini sering membuat masyarakat resah, bahkan mengakibatkan konflik internal keluarga. Misalnya kasus seorang anak yang dengan sangat arogan membuang makanan untuk tahlilan. Ia melalukan itu hanya karena baru mendengar pemahaman agama yang kemudian dianggap paling benar. Padahal dia tidak pernah mengerti sumber teks yang menjadi dasar pemahaman tersebut. Tradisi tahlilan atau haul yang sudah berjalan sekian lama ini tiba-tiba disalahkan dan dianggap di luar Islam. Menurutnya, Islam di Indonesia sekarang dilanda krisis pengetahuan terhadap sumber-sumber Islam, serta penghargaan terhadap jasa para ulama yang telah menyebarkan dakwah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu Dr. Mulawarman Hannase menekankan identitas Islam Nusantara yang sangat distingtif jika dibandingkan Islam di Timur Tengah, Arab Saudi misalnya. Ia menceritakan kisah seorang polisi syariah di Arab Saudi yang dihukum gara-gara mempertanyakan doktrin Islam ala Saudi yang tidak membolehkan perempuan berada dalam satu majlis (ikhtilath) dengan laki-laki atau menyetir mobil. Doktrin ini dianggapnya tidak mencerminkan esensi ajaran Islam.

KH Hambali, sesepuh PPME Nederland dan imam Masjid Al-Hikmah mengharapkan kegiatan workshop untuk bertukar ilmu, informasi dan pengalaman ? seperti ini bukan yang terakhir. Sehingga akan ada seri workshop lanjutan. PCINU Belanda diharapkan oleh masyarakat Islam di Belanda untuk dapat berkiprah menjadi garda untuk mempromosikan Islam yang ramah, menghargai keragaman, dan berorientasi perdamaian. (Red-Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pesantren PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 26 November 2017

Buka Puasa Bersama di Rumah Ibadah Non-Muslim dalam Islam

Assalamu ’alaikum wr. wb.

Redaksi Bahtsul Masail PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang terhormat. Saya mendengar bahwa sepekan lalu, Kamis (16/6), kegiatan buka puasa bersama lintas iman yang rencananya dihadiri istri mendiang Gus Dur Hj Sinta Nuriyah terpaksa gagal di Gereja Katolik Kristus Ungaran, Semarang karena aksi penolakan sekelompok orang yang mengaku komunitas Muslim.

Buka Puasa Bersama di Rumah Ibadah Non-Muslim dalam Islam (Sumber Gambar : Nu Online)
Buka Puasa Bersama di Rumah Ibadah Non-Muslim dalam Islam (Sumber Gambar : Nu Online)

Buka Puasa Bersama di Rumah Ibadah Non-Muslim dalam Islam

Pertanyaan saya, apakah pandangan Islam terkait buka puasa di tempat ibadah non-Muslim? Terima kasih. Wassalamu ‘alaikum wr.wb. (Abdul Malik, Jakarta).

Jawaban

Assalamu ‘alaikum wr.wb.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Penanya dan pembaca yang budiman. Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Perihal kasus yang saudara Malik tanyakan, Penulis melihat ada sejumlah persoalan. Kita akan membicarakan kasus ini setidaknya dari penolakan oleh sekelompok yang mengaku komunitas Muslim itu.

Apakah yang dipersoalkan itu adalah makanannya, tempat berbuka puasanya, kebersamaan Muslim yang berpuasa dengan non-Muslimnya, atau siapa yang mengundangnya? Menurut dugaan kami, setidaknya empat pokok masalah ini yang dipersoalkan. Kita akan memulai satu per satu menguraikan empat masalah ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pertama masalah makanannya. Kalau makanan yang dihidangkan untuk berbuka puasa itu terbuat dari zat yang diharamkan seperti babi, anjing, khamar, dan segala bentuk makanan dan minuman, jelas memakan dan meminumnya adalah haram.

Tetapi kalau yang dihidangkan berupa makanan yang halal, maka tidak masalah mengonsumsinya meskipun itu disediakan non-Muslim. Allah berfirman dalam Surat Al-Maidah ayat 5 sebagai berikut.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Makanan Ahli Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal juga bagi mereka.”

Perihal ayat ini, An-Nasafi dalam tafsirnya Madarikut Tanzil wa Haqaiqut Ta’wil menjelaskan,

? ? ? ? ? ? } ? ? ? ? ? ? ? ? ? { ? ? ? } ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “(Makanan Ahli Kitab itu halal bagimu) maksudnya adalah hewan yang disembelih oleh mereka. Karena semua makanan itu tidak dihalalkan secara khusus untuk agama ini. (dan makanan kamu halal juga bagi mereka) sehingga tidak dosa kamu berbagi makanan dengan mereka. Karena seandainya makanan orang beriman itu haram untuk mereka, niscaya tidak boleh memberikan makanan itu kepada mereka,” (Lihat Abdullah bin Ahmad bin Mahmud An-Nasafi, Madarikut Tanzil wa Haqaiqut Ta’wil, Darul Fikr, Beirut).

Sedangkan kedua, masalah tempat sahur atau tempat berbuka puasa. Kita harus mengaitkan ibadah puasa dengan ibadah lainnya. Para ulama membedakan ibadah puasa dari lainnya. Kalau ibadah lainnya seperti shalat, umrah, dan haji, waktu dan tempat pelaksanaannya sudah ditentukan. Orang tidak bisa berhaji di sembarang tempat. Demikian juga shalat. Meskipun setiap jengkal tanah bisa menjadi tempat shalat, Rasulullah SAW memakruhkan shalat di tempat mendeku unta, kolam pemandian, tempat penampungan sampah, kuburan, atau di jalanan sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW melarang shalat di tujuh lokasi, tempat sampah, tempat jagal hewan, kuburan, di tengah jalan, kolam pemandian, tempat menderum unta, dan di atas Ka’bah,” (HR Ibnu Majah).

Adapun ibadah puasa hanya ditentukan waktunya yakni sejak terbit hingga terbenam matahari seperti disebutkan Al-Quran di Surat Al-Baqarah. Sedangkan perihal tempat, agama tidak membatasi orang yang berpuasa untuk melakukan sahur dan berbuka puasa di manapun. Jadi tidak ada larangan dalam Islam untuk bersahur dan berbuka puasa di tempat tertentu.

Sementara ketiga, kebersamaan dengan non-Muslim. Pergaulan antara Muslim dan non-Muslim tidak dipermasalahkan oleh Islam. Pada Surat Al-Mumtahanah ayat 8-9, Allah SWT menegaskan bagaimana seharusnya hubungan Muslim dan non-Muslim.

? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? (8) ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? (9

Artinya, “Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sungguh Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sungguh Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”

Pada ayat ini, kita dapat melihat sababun nuzulnya terlebih dahulu. Ibnu Ajibah membawa riwayat sebagai berikut.

? ? « ? ? ? ? » ? ? ? ? « ? ? ? ? » ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Diriwayatkan bahwa Qutailah binti Abdul Uzza (ketika musyrik) mendatangi anaknya, Asma binti Abu Bakar dengan membawa hadiah. Tetapi Asma tidak menerima pemberian ibunya dan tidak mengizinkan ibunya masuk rumah. Lalu turunlah ayat itu (Al-Mumtahanah ayat 8-9). Rasulullah SAW lalu meminta Asma untuk menerima pemberian ibunya, menghormati dan memuliakan ibunya,” (Lihat Ibnu Ajibah, Tafsir Al-Bahrul Madid).

Terakhir, adalah masalah siapa yang mengundang. Keterangan Abu Bakar bin Sayid Muhammad Syatha Dimyathi dalam Hasyiyah I’anatut Thalibin dapat membantu kita memperjelas persoalan ini.

? ? ? ? ) ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “(Jika diundang oleh seorang Muslim), kafir (harbi) tidak masuk kategori Muslim.Kalau diundang oleh kafir harbi, Muslim tidak wajib mendatangi undangannya. Tetapi disunahkan mendatangi undangan dzimmi (non-Muslim yang hidup rukun dengan Muslim),” (Lihat Abu Bakar bin Sayid Muhammad Syatha Dimyathi, Hasyiyah I’anatut Thalibin, Darul Fikr, Beirut).

Dari empat pokok yang dipermasalahkan, kita ternyata tidak menemukan masalah di dalamnya. Memang benar tidak ada ayat Al-Quran dan hadits Rasulullah SAW yang menganjurkan kita untuk berbuka puasa atau sahur bersama non-Muslim. Tetapi kita juga tidak menemukan dalil Al-Quran dan hadits yang melarang buka puasa bersama di tempat ibadah non-Muslim.

Kami turut kecewa atas sikap penolakan sekelompok Muslim itu. Sebuah sikap yang memalukan. Saran kami, masyarakat Muslim mesti terus menggali perihal agama dan terutama hukum Islam secara seksama dan mendalam sehingga tidak asal berteriak ini munkar, itu munkar. Semuanya sudah jelas di dalam kitab-kitab yang ditulis oleh para ulama.

Demikian jawaban singkat ini. Semoga bisa dipahami dengan baik. Kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq,

Wassalamu ’alaikum wr. wb.

(Alhafiz Kurniawan)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah PonPes, Halaqoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pesantren Annuqayah Manfaatkan IT Untuk Pembelajaran

Sumenep, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Jajaran kiai, pengurus, staf pengajar dan santri pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep menggelar pelatihan pemanfaatan teknologi informasi terutama aplikasi internet dan perangkat lainnya selama dua hari, Sabtu-Ahad (17-18/5). Pelatihan ini dipandu Dekan Fakultas Teknik Informatika Dr H Agus Zainal Arifin dari Institut Teknologi Surabaya.

Materi pelatihan selama dua hari berisi peningkatan kompetensi bagi penyusunan perangkat pembelajaran berbasis IT. Para peserta dibekali materi pembelajaran efektif. “Yang juga tidak kalah penting adalah e-learning, yakni pembelajaran yang dirancang agar lebih efektif,” terang Kepala MA 1 Putri Annuqayah Mohammad Afif kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Senin (19/5).

Pesantren Annuqayah Manfaatkan IT Untuk Pembelajaran (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Annuqayah Manfaatkan IT Untuk Pembelajaran (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Annuqayah Manfaatkan IT Untuk Pembelajaran

Pelatihan ini, sambung Afif, memudahkan para guru dalam menyelesaikan sejumlah permasalahan teknis yang ada berhubungan dengan perangkatan pembelajaran. Dalam waktu tidak lama, para tenaga pengajar nantinya dapat dengan cepat membuat soal, melakukan koreksi sekaligus memberikan nilai kepada siswa, bahkan dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Padahal, di sejumlah tempat pembuatan RPP merupakan pekerjaan yang menyita waktu dan tenaga.

“Bahkan banyak ditemukan pembuatan RPP yang copy paste, sedangkan yang bersangkutan tidak memahami hakikat dari yang dikerjakan,” kata Afif.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hasil pelatihan ini tidak semata untuk para guru, tetapi juga dirasakan para siswi sekolah ini. Diupayakan pada tahun ajaran baru mendatang, para siswi MA 1 Putri Annuqayah akan dibekali pemahaman dan pengetahuan bagi pengguanaan perangkat smartphone berjenis ipad dan tablet.

“Dengan menggunakan jaringan internet dan piranti pendukung, maka sejumlah pihak akan termotivasi untuk belajar tanpa mengenal waktu seperti pesan agama,” pungkas Afif. (Saifulah/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat, Warta, Pemurnian Aqidah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Seorang Anak Cerdik dan Beberapa Orang Dewasa yang Culas

Dalam sebuah perjamuan duduklah seorang anak kecil bersama beberapa orang dewasa untuk makan bersama pada sebuah meja. Orang-orang dewasa yang tampak beritikad kurang baik ini mulai melirik porsi sajian anak kecil tersebut. Mereka mencari alasan untuk memperdayainya.

Di tengah perjamuan itu si anak mulai menangis.

Seorang Anak Cerdik dan Beberapa Orang Dewasa yang Culas (Sumber Gambar : Nu Online)
Seorang Anak Cerdik dan Beberapa Orang Dewasa yang Culas (Sumber Gambar : Nu Online)

Seorang Anak Cerdik dan Beberapa Orang Dewasa yang Culas

“Kamu kenapa nak?” tanya mereka .

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Makanan ini masih panas. Sedangkan aku sudah lapar,” kata anak itu sambil tetap mencurigai mereka.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Tinggalkan sejenak meja ini. Bermainlah dulu, sebentar makanan ini akan dingin,” kata mereka.

“Lho, kalian juga tidak meninggalkan sejenak meja ini?” (Alhafiz K)

*) Cerita ini dikutip dari Akhbarruz Zhiraf wal Mutamajinin (Hikayat Orang Cerdik Pandai dan Orang “Gila”) karya Abdurrahman Al-Jauzi. Judul dibuat oleh pengutip.

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Budaya, Santri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pesantren Diharap Manfaatkan Program KUR

Cirebon, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pemerintah melalui Perbankan yang ada di bawah naungan Kementerian Negara BUMN memberi kesempatan kepada pesantren yang ada di Indonesia untuk memanfaatkan program KUR (Kredit Usaha Rakyat).

Pesantren Diharap Manfaatkan Program KUR (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Diharap Manfaatkan Program KUR (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Diharap Manfaatkan Program KUR

Hal ini disampaikan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno saat menjawab pertanyaan dari H Aep Robayat, salah seorang peserta kegiatan dialog Menteri BUMN dengan para kiai Jawa Barat di Buntet Pesantren Cirebon, Jumat (16/10).

"Kami datang ke sini ingin dialog dengan para kiai apa yang bisa kami bantu untuk pesantren supaya bisa berkembang secara ekonomi," jawab Menteri Rini di hadapan para peserta.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia menambahkan, upaya Kementerian BUMN untuk membantu pesantren adalah melalui program Bina Lingkungan atau CSR (Corporate Social Responbility) dan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ada dalam Perbankan BUMN.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Saat ini dana KUR yang diserap baru 4,5 triliun, target kami KUR ini adalah 30 triliun," ungkapnya

Dana KUR untuk usaha pesantren, kata dia, bisa didapatkan di tiga perbankan BUMN, yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Mandiri.

Ditambahkannya, untuk menarik para calon nasabah KUR agar mencapai target, perbankan BUMN ini menurunkan bunga bank yang sebelumnya sebesar 19 persen menjadi 12 persen. Selain itu, bank BUMN ini tetap buka dan melayani para nasabah KUR di hari libur atau hari minggu. (Aiz Luthfi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 25 November 2017

IPNU-IPPNU Rogojampi Antusias Bagi Takjil

Banyuwangi, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Banyak sekali berbagai amalan yang dapat dilakukan saat ibadah puasa. Mulai dari membaca Al-Qur’an, mengaji, berbakti kepada orang tua, atau bahkan membagi-bagikan takjil di pinggir jalan. Seperti agenda kegiatan puasa di hari ketiga yang dilakukan oleh PAC IPNU-IPPNU Rogojampi bersama MWC NU Kecamatan Rogojampi di kawasan Jalan Pangeran Diponegoro, No.211, depan kantor Kecamatan Banyuwangi. (29/05) menjelang waktu buka puasa.

Gelaran bakti sosial ini selain dihadiri pengurus IPNU IPPNU dan MWC NU Kecamatan Rogojampi, nampak hadir pula banom-banom NU.

IPNU-IPPNU Rogojampi Antusias Bagi Takjil (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Rogojampi Antusias Bagi Takjil (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Rogojampi Antusias Bagi Takjil

Ketua PAC IPNU Rogojampi Khoerul Insani mengatakan, gelaran kegiatan ini penting dilakukan guna memunculkan kepekaan sosial dalam masyarakat.

"Puluhan kader-kader saya libatkan di rentetan aksi bakti sosial ini sebagai upaya pengaktifan nilai-nilai sosial di dalam diri mereka. Meski mereka masih kader-kader baru, antusias mereka dengan kegiatan ini sangat luar biasa," jelas Insani.

Insani menilai kegiatan ini sangat luar bisa menginspirasi sekali bagi teman-teman yang belum tergabung dengan organisasi NU. "Selain bakti sosial ini adalah dakwah, sekaligus memberikan tauladan bahwa masih banyak di negeri ini pemuda-pemuda NU yang memberikan inspirasi perubahan bagi negerinya," tutup Insani.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, Sekretaris MWC NU Kecamatan Rogojampi Heri Dwi Setiawan menyampaikan, ini adalah kegiatan bakti sosial yang mengandung arti memberikan nilai-nilai pendidikan kader di organisasi Nahdlatul Ulama untuk para generasinya.

"Saya harap nantinya mereka ketika benar-benar terjun di sosial masyarakat mereka mampu mewarnai kehidupan masyarakat ditengah-tengah ketimpangan sosial," harap Heri.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Acara tersebut juga menampilkan aksi live music yang diisi oleh NSC. Grop music yang mewadahi minat dan bakat kader PAC IPNU Rogojampi. (M. Sholeh Kurniawan/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ulama, Ahlussunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Perancis Mengelak Bertanggung Jawab atas Mali

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Perancis tidak mau bertanggung jawab atas kematian warga sipil di Mali, kata perwakilan Departemen Pertahanan Rusia seperti dilansir kantor berita Russia Today

Perancis Mengelak Bertanggung Jawab atas Mali (Sumber Gambar : Nu Online)
Perancis Mengelak Bertanggung Jawab atas Mali (Sumber Gambar : Nu Online)

Perancis Mengelak Bertanggung Jawab atas Mali

Perancis menyangkal laporan korban sipil dalam serangan udara militer, dengan menyatakan tak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.

Amnesty International telah meminta pemerintah Perancis untuk melakukan penyelidikan terhadap laporan kematian warga sipil selama serangan militer di Mali, sejak 11 Januari lalu. Menurut catatan organisasi tersebut setidaknya lima warga sipil, termasuk seorang wanita dan tiga anaknya tewas dalam serangan di kota Konna.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Saya mendengar dugaan itu. Tapi jelas tak ada bukti-bukti yang menunjukkan warga sipil tewas selama serangan militer Perancis di wilayah Konna. Bukti-bukti yang saya miliki sangat komprehensif,” kata juru bicara militer Perancis Kolonel Thierry Burkhard menampik.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia melanjutkan bahwa jika ada korban sipil di sana atau di tempat lain di Mali, Perancis “tidak dapat bertanggung jawab” karena tidak ada bukti keterlibatannya.

Laporan para saksi yang dikumpulkan oleh Amnesty mengatakan, roket yang ditembakkan dari helikopter itu menghancurkan rumah korban di pagi hari tanggal 11 Januari. Tidak ada target militan di rumah atau masjid terdekat, juga tak ada serangan apapun dari militan, tapi sejumlah pejuang Islam memang berada di persimpangan berjarak 150 meter, seperti dinyatakan Amnesty.

Bukhard membantah keterlibatannya dan mengatakan bahwa, menurut intelijen Perancis, serangan yang menewaskan warga sipil itu dilakukan pada jam 11 siang waktu setempat, sementara pasukan Perancis hanya memulai serangan mereka di tengah hari. 

Dia mengelak, dengan mengatakan bentrokan antara pasukan keamanan Mali dan kelompok teroris di daerah tersebut yang harus disalahkan.

“Ada bentrokan signifikan antara pasukan Mali dan kelompok teroris, yang dipersenjatai dengan peluncur roket,” ujar Bukhard. Ia pun menambahkan bahwa “tidak ada bukti yang menunjukkan serangan (Perancis) melukai atau membunuh warga sipil.”

Aksi Bunuh balasan

Kelompok-kelompok Pejuang Hak Asasi Manusia juga menaruh perhatian terhadap luasnya laporan mengenai aksi bunuh balasan di Mali ketika Perancis membantu orang-orang Mali untuk merebut pemukiman dari kontrol kaum militan.

Bukhard telah mengkonfirmasi laporan-laporan mengenai “tindakan balas dendam terhadap para pendukung kelompok teroris sejak awal pendudukan pada 2011.”

Amnesty International menegaskan dalam sebuah laporan bahwa pembunuhan balasan tersebut tidak hanya dilakukan oleh warga sipil, tetapi juga oleh anggota pasukan keamanan Mali yang terlibat dalam kekerasan balas dendam. Pekan lalu tiga militan yang ditangkap oleh pasukan keamanan Mali mengatakan kepada kantor berita AFP yang bermarkas di Paris bahwa mereka disiksa oleh tentara, dengan menggunakan teknik waterboarding.

Tiga tersangka militan juga ditahan dalam sel tanah di bekas kamp militer di Timbuktu, menurut wartawan AP yang berbicara kepada para korban tersebut.

The Human Rights Watch juga memperingatkan kemungkinan pelanggaran yang lebih banyak saat pasukan Perancis dan tentara Mali bergerak ke arah utara.

“Jika mereka (tentara Perancis) menyaksikan tindakan balas dendam tersebut, mereka wajib campur tangan dan melaporkan kejadian tersebut segera,” kata Bukhard. Ia pun menambahkan bahwa tentara Mali secara aktif bekerja untuk membasmi aksi bunuh balasan tersebut. Namun sayangnya Burkhard tidak meyebutkan kasus intervensi apapun yang dilakukan oleh Perancis.

Serangan Perancis di Mali sekarang telah memasuki minggu keempat, dengan mengerahkan sekitar 4.000 tentara. Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius mengatakan kepada pers bahwa Paris dapat mulai mengurangi kehadiran pasukannya di Mali pada awal Maret.

Sementara itu, Kantor Berita Associated Press (AP) melaporkan, seorang pembom bunuh diri menghantam sebuah pos pemeriksaan di utara Mali, Jumat (8/2), yang menewaskan dirinya sendiri dalam aksi bom bunuh diri untuk pertama kalinya sejak pasukan militer Perancis campur tangan di negara Afrika bagian utara yang dikuasai militant Islam bersenjata.

Dan di ibu kota Bamako, jauh ke arah selatan, tentara dari sebuah unit yang berafiliasi dengan pemimpin kudeta militer tahun lalu di Mali menyerbu perkemahan pasukan Baret Merah pengawal presiden, Jumat pagi. Setidaknya satu orang tewas dan lima orang terluka, kata beberapa saksi mata. Pertumpahan darah tersebut menegaskan bahwa militer Mali sedang berantakan.

Redaktur     : Hamzah Sahal

Kontributor : Mh Nurul Huda 

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahlussunnah, Meme Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rapat Pleno PBNU Sepakati "Ahlul Halli wal Aqdi"

Wonosobo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Rapat Pleno PBNU di Pondok Pesantren Universitas Sains Al-Qur’an (Unsiq), Wonosobo, Sabtu-Ahad (7-8/9) akhirnya menyepakati perlunya NU kembali menerapkan sistem permusyawaratan antar ulama sepuh melalui ahlul halli wal aqdi.

Sistem ahlul halli wal aqdi menghendaki pergantian pimpinan NU tidak melalui pemilihan langsung oleh peserta muktamar dengan mekanisme suara terbanyak, tetapi melalui permusyawaratan ulama.

Rapat Pleno PBNU Sepakati Ahlul Halli wal Aqdi (Sumber Gambar : Nu Online)
Rapat Pleno PBNU Sepakati Ahlul Halli wal Aqdi (Sumber Gambar : Nu Online)

Rapat Pleno PBNU Sepakati "Ahlul Halli wal Aqdi"

Usulan penetapan ahlul halli wal aqdi ini disampaikan oleh dua komisi sekaligus, yakni komisi organisasi dan komisi rekomendasi. Semua peserta rapat pleno menyatakan setuju diterapkannya kembali sistem ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rancangan tentang Penerapan Sistem Ahlul halli wal aqdi akan dikaji oleh tim yang dibentuk oleh PBNU. Diharapkan pada saat Munas atau Muktamar yang akan datang sudah menjadi rumusan yang siap disahkan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain ahlul halli wal aqdi, dalam sidang pleno penetapan hasil sidang-sidang komisi yang dihadiri pengurus lengkap, termasuk KH Sahal Mahfudh, KH Musthofa Bisri, KH Said Aqil Siroj juga menyepakati perlunya restrukturisasi organisasi sebagai kelanjutan dari keputusan "Kembali ke Khittah NU 1926".

“Sebagai konsekwensi kembali ke Khittah 1926 untuk menjadikan NU sebagai? sebuah harakah yang efektif dan dinamis, maka selain mengubah pola pikir serta mekanisme pemilihan pimpinan juga perlu mengubah secara mendasar struktur organisasinya,” demikian dalam keputusan komisi organisasi yang telah disepakati.

Struktur organisasi NU selama ini masih paralel dengan sistem administrasi pemerintahan, mulai dari pusat, wilayah serta kabupaten dan camat. Restrukturisasi dimaksud mengusulkan struktur NU berbasis warga dan program. (A. Khoirul Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahlussunnah, Tegal, Internasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

IPPNU Banyuwangi Buka Kelas Administrasi

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Banyuwangi memfasilitasi kadernya di tingkat anak cabang, komisariat dan ranting untuk mempelajari dasar-dasar administrasi. Kegiatan yang berlangsung sejak pagi hingga petang ini, bertujuan meningkatkan pengelolaan manajemen organisasi IPPNU di Banyuwangi.

Peserta pelatihan merupakan utusan anak cabang, ranting, dan komisariat IPPNU sekabupaten Banyuwangi. Mereka belajar administrasi di kantor Ma’arif NU Banyuwangi, Kamis (19/2).

IPPNU Banyuwangi Buka Kelas Administrasi (Sumber Gambar : Nu Online)
IPPNU Banyuwangi Buka Kelas Administrasi (Sumber Gambar : Nu Online)

IPPNU Banyuwangi Buka Kelas Administrasi

Pengurus IPPNU Banyuwangi menyadari bahwa manajemen administrasi merupakan salah satu jantung pergerakan organisasi. Karenanya, mereka mengadakan kelas administrasi untuk menguatkan IPPNU di Banyuwangi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua IPPNU Banyuwangi Silvia Ulfa Hidayati berharap, “Kelas administrasi ini membuat kita mandiri sehingga semakin menguatkan organisasi, karena administrasi merupakan roh organisasi.”

Kelas administrasi menghadirkan Ana Aniyati dan Aviq Magfiroh yang mengupas peraturan organisasi dan administrasi, juga PD PRT IPPNU.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Dengan memahami semua ini, kita akan berada di rel organisasi yang benar," terang Ana yang juga Ketua IPPNU Banyuwangi periode 2006-2008 itu. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hadits, Pendidikan, Amalan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Waketum PBNU: Penulisan Sejarah Keislaman harus Dilanjutkan

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Wakil Ketua Umum PBNU H As’ad Said Ali meminta agar penulisan sejarah keislaman, terutama yang menyangkut sejarah perjuangan komunitas NU terus dilanjutkan.  Peran para ulama  dalam perjuangan kemerdekaan seolah-olah diabaikan, padahal banyak diantara kaum santri yang meninggal.

Waketum PBNU: Penulisan Sejarah Keislaman harus Dilanjutkan (Sumber Gambar : Nu Online)
Waketum PBNU: Penulisan Sejarah Keislaman harus Dilanjutkan (Sumber Gambar : Nu Online)

Waketum PBNU: Penulisan Sejarah Keislaman harus Dilanjutkan

Pernyataan tersebut diungkapkan dalam peluncuran buku Laskar Ulama-Santri  dan Resolusi Jihad yang digelar di Gedung Juang 45 Jakarta, Ahad (2/2).

Ia menuturkan, suatu saat pernah diberi dokumentasi perjuangan kemerdekaan oleh Des Alwi, sejarawan dan penulis asal Jakarta, tetapi peran kaum santri sama sekali tidak disebutkan didalamnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Padahal banyak sekali santri yang meninggal waktu perjuangan kemerdekaan,” tandasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk itu, ia mengapresiasi langkah Zainul Millal dalam menelusuri dan menuliskan peran ulama dan santri dalam perjuangan kemerdekaan ini.

“Ini merupakan langkah awal untuk menuliskan sejarah selanjutnya,” tegasnya.

Ditegaskannya, para ulama memiliki peran sangat besar sejak zaman zaman Kesultanan Demak yang menyerang Malaka, kemudian Sultan Agung yang menyerang Jayakarta sampai zaman Diponegoro yang selanjutnya, para keturunannya melahirkan para kiai dan pejuang kemerdekaan.

Dengan latar belakang sejarah inilah, Indonesia menjadi sebuah negara nasionalis yang religius, bukan sebuah negara agama atau negara sekuler dan bisa hidup damai sampai sekarang.

Dalam pertemuan dengan para ulama Afganistan, mereka menanyakan, bagaimana Indonesia bisa menyatukan nasionalisme sekaligus agama sehingga bisa hidup damai. Mereka sendiri merasa kelelahan menghadapi perang selama 32 tahun terus menerus yang sampai sekarang belum selesai.

“Karena itu, mereka saya ajak ke sini untuk belajar tentang kebangsaan ini,” paparnya.

Buku Sejarah Ulama-Santri yang dalam satu bulan ini sudah cetak ulang yang kedua ini menelusuri jejak perjuangan para ulama, termasuk peran penting dalam pertempuran 10 November di Surabaya, yang dalam sejarah umum sampai saat ini belum banyak diungkap. (mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Berita, IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Peran Ulama Sangat Penting dalam Pencegahan Stunting

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Anak pendek, alias stunting merupakan masalah besar bagi bangsa Indonesia. Sebab, anak pendek mencerminkan kurangnya asupan gizi yang berpengaruh pada pertumbuhan anak tersebut. Untuk menanggulangi masalah stunting ini, peran ulama sangat penting dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pencegahan stunting ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Anggia Ermarini, Supervisor Program Stunting yang juga Sekretaris Umum PP Fatayat dalam kegiatan Deklarasi Forum Ulama Peduli Gizi, Sabtu (22/8) di lantai 5 PBNU Jakarta.

Peran Ulama Sangat Penting dalam Pencegahan Stunting (Sumber Gambar : Nu Online)
Peran Ulama Sangat Penting dalam Pencegahan Stunting (Sumber Gambar : Nu Online)

Peran Ulama Sangat Penting dalam Pencegahan Stunting

Anggi, sapaan akrabnya, memberikan pemahaman, bahwa Stunting atau pendek dibandingkan anak seusianya adalah perwujudan dari masalah kurang gizi kronis yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Anak yang stunting tidak hanya memiliki fisik yang lebih pendek dibanding anak-anak sehat, tetapi fungsi kognitifnya pun terganggu. Akibatnya, prestasi sekolah pun tidak maksimal.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Anak penderita stunting adalah anak yang gagal tumbuh. Implikasinya, mereka memiliki kemampuan kognitif dan daya saing yang lemah. Ini akan membawa kita kepada masalah yang lebih besar lagi, yaitu kemiskinan,” terang perempuan yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal INTERNA (Indonesian Interfaith Network on HIV and AIDS) ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Anggi menerangkan, sebelumnya, LKNU dan Fatayat NU telah mengadakan Launching dan Pertemuan Nasional pada 1 Agustus 2013 di Jakarta yang diikuti oleh ulama di tingkat nasional, sekaligus menggalang partisipasi tokoh agama di tingkat lokal untuk membantu menanggulangi dan mencegah stunting ini.?

“Dengan jaringannya yang luas dan kegiatan-kegiatannya di akar rumput, tokoh-tokoh agama dapat menyebarluaskan narasi agama yang membawa pesan-pesan, nilai, dan norma-norma sosial yang dapat mencegah stunting,” ujar perempuan kelahiran Sragen ini.

Untuk mencegah stunting, lanjutnya, masyarakat perlu mempromosikan perilaku-perilaku kunci, yakni kunjungan ke pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan kehamilan, minum pil zat besi selama kehamilan, menjaga kecukupan asupan gizi selama kehamilan, pemeriksaan setelah melahirkan, IMD (Inisiasi Menyusu Dini), ASI saja bagi anak 0-6 bulan, memberi makanan bergizi seimbang dan tetap memberi ASI setelah anak berusia di atas 6 bulan sampai 2 tahun, serta perilaku hidup bersih seperti cuci tangan pakai sabun dan penggunaan sumber air bersih. ?

“Program bantuan keuangan bagi keluarga sangat miskin seperti PKH (Program Keluarga Harapan) diharapkan dapat membantu pemenuhan makanan dan pelayanan kesehatan. Salah satu komponen penting di masyarakat untuk mempromosikan perilaku-perilaku kunci di atas, serta nilai dan norma sosial yang mendukung adalah tokoh agama,” tegasnya.?

Kegiatan ini mendapat pengarahan dari Rais Syuriyah PBNU, KH Masdar Farid Mas’udi, serta dihadiri oleh Ketua PCNU Brebes, KH Athoillah, Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan RI, Doddy Izwardy, Chief of Social Policy UNICEF, Dr Petra Hoelscher, dan 45 tokoh agama dari Kabupaten Brebes. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kyai PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 24 November 2017

Mahasiswa Pesantren Annuqayah Juara Umum Pekan Arabi 2015

Sumenep, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Hari Santri menjadi berkah tersendiri bagi para santri pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep. Pasalnya, di Hari Sanstri ini kafilah Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) keluar sebagai juara umum dalam acara Pekan Arabi 2015 di Universitas Negeri Malang.

Mahasiswa Pesantren Annuqayah Juara Umum Pekan Arabi 2015 (Sumber Gambar : Nu Online)
Mahasiswa Pesantren Annuqayah Juara Umum Pekan Arabi 2015 (Sumber Gambar : Nu Online)

Mahasiswa Pesantren Annuqayah Juara Umum Pekan Arabi 2015

"Alhamdulillah berkat doa dan dukungan segenap Masyayikh Annuqayah, dewan guru/dosen, sahabat, dan semua tanpa terkecuali, malam ini 22 Oktober 2015 (bertepatan dengan hari santri), kami Kafilah Institut Ilmu Keislaman Annuqayah telah dinobatkan sebagai Juara Umum dalam acara Pekan Arabi 2015," terang salah satu juara dari Annuqayah Musyfiqur Rahman.

Rincian pencapaian lomba tersebut, ialah sebagai berikut:

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

1). Musyfiqur Rahman (Juara 1 Lomba Debat Bahasa Arab dan Juara 3 Lomba Esai Bahasa Arab)

2). A Munawwir dan Mukhlis (Juara 1 Lomba Debat Bahasa Arab)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

3). M. Rahmat (Juara 1 Lomba Baca Puisi Bahasa Arab)

4. Achmad Ainul Yaqin Amrullah (Juara 3 Lomba Pidato Bahasa Arab) 

5. Faishal Anam (Juara 3 Lomba Nasyid Arabi) 

"Kami sangat berterima kasih kepada kiai sepuh Annuqayah yang selalu membimbing dan mendoakan kami. Kami haturkan terima kasih pula kepada guru-guru dan kiai muda Annuqayah yang terus mendidik dan memompa semangat berprestasi kami, seperti Kiai Mohammad Husnan, Kiai.Muhammad Musthafa, Kiai Nail Filhaq, Kiai Ubaidillah Tsabit dan semuanya tanpa terkecuali," tukas Musyfiqur Rahman. (Hairul Anam/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Khutbah, Sholawat PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Terapkan NDP, PMII Umar Tamim Gelar Bakti Alam

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Umar Tamim Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Kabupaten Jombang, Jawa Timur menggelar bakti alam sebagai salah satu upaya menerapkan Nilai-nilai Dasar Pergerakan (NDP) PMII, yakni hablum minal alam (hubungan manisia dengan alam). Kegiatan dilaksanakan rutin setiap bulan di pekan kedua.

Ircham Ali, Ketua Komisariat Umar Tamim menuturkan, agenda ini sudah berjalan mulai satu bulan sebelumnya. Kali ini ia bekerjasama dengan BLH (Badan Lingkungan Hidup) dansantri jogo kali. “Kita sudah melaksanakan yang ke dua kalinya kegiatan semacam ini, untuk sekarang ini kita kerjasama dengan BLH dan Santri Jogo kali,” katanya kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jum’at (11/12).

Terapkan NDP, PMII Umar Tamim Gelar Bakti Alam (Sumber Gambar : Nu Online)
Terapkan NDP, PMII Umar Tamim Gelar Bakti Alam (Sumber Gambar : Nu Online)

Terapkan NDP, PMII Umar Tamim Gelar Bakti Alam

Bakti alam dengan tajuk resik-resik kali njoso ini diikuti oleh semua pengurus rayon dan komisariat, termasuk Kopri setempat. Mereka bersama-sama membersihkan sampah-samapah di area sungai Rejoso yang mengakibatkan aliran air sungai tersebut terhambat dan sering meluap pada musim hujan ini. “Pastinya sungai Rejoso ini sering meluap setiap hujan lebat. Dan itu sudah menjadi langganan tiap tahunnya,” tuturnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk indikator kegiatan ini, Irham sapaan akrabnya menjelaskan, sebagai upaya menanamkan kesadaran masyarakat untuk memperhatikan dan peduli terhadap lingkungan alam sekitar. Pasalnya tidak sedikit pedagang yang beroperasi di sekitar lokasi sungai rejoso tersebut. “Kesadaran warga masyarakat sekitar perlu kami pupuk melalui kegiatan ini,” ungkapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di samping itu, Irham mengajak kepada segenap pengurus rayon dan komisariat untuki menjadi aktivis yang peka dan peduli terhadap kondisi lingkungannya. “Tak perlu jauh-jauh jadi aktivis pecinta alam yg biasa ke gunung atau ke tempat yg jauh, namun belum peka dengan kondisi didekatnya, cukup jadi aktivis pergerakan yg mengamalkan semua nilai pada NDP yaitu hubungan dengan tuhan, manusia dan pastinya alam sekitar,” tandasnya.

Disinggung terkait kegiatan bulan depan, ia mengungkapkan akan menyosialisasikan sekaligus mengajak para pemuda Jombang, pedagang dan tokoh masyarakat untuk saling menerapkan pendidikan peduli sampah. “Pertemuan kedepan kami dari Komusariat PMII Umar Tamim Unipdu Jombang akan mengadakan sosialisasi kepada kepemudaan sekitar, khususnya pedagang dan tokoh masyarakat sebagi wujud edukasi peduli sampah dengan menggandeng BLH Jomabang dan lembaga terkait lainnya,” pungkasnya. (Syamsul Arifin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, Kajian, Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah