Kamis, 31 Agustus 2017

Mahfudz MD: Aneh, Indonesia Kaya Tapi Rakyatnya Miskin

Jember, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dewasa ini sedang melaju kencang. Potensi sumberdaya alamnya ? juga tak diragukan. Di level Asia, posisi ekonomi Indonesia, sangat bagus. Bahkan pada tahun 2030, kekuatan ekonomi Indonesia diperkirakan bertengger di posisi keenam atau ketujuh dunia.

Mahfudz MD: Aneh, Indonesia Kaya Tapi Rakyatnya Miskin (Sumber Gambar : Nu Online)
Mahfudz MD: Aneh, Indonesia Kaya Tapi Rakyatnya Miskin (Sumber Gambar : Nu Online)

Mahfudz MD: Aneh, Indonesia Kaya Tapi Rakyatnya Miskin

Namun aneh, tapi jumlah orang miskin masih puluhan juta. Demikian dikemukakan Prof. DR. Mahfudz MD saat memberikan pengarahan dalam acara “Halal Bi Halal dan Silaturrahim Warga Nahdliyyin-Nahdliyyat se-eks Karesidenan Besuki“ di Pesantren Nuris, Antirogo, Jember, Rabu (14/8).?

Menurut Mahfudz, kekayaan alam yang melimpah tidak menjamin penghuninya makmur dan berkecukupan. Makmur atau tidaknya penduduk suatu negara, tergantung pada pengelola negara itu sendiri. Begitu juga dengan Indonesia. Negara yang begitu kaya raya, tapi orang miskin berkeliaran di mana-mana. “Apa penyebabnya? Ini terletak ? pada kepemimpinan yang tidak beres,” tukasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mantan Ketua MK itu menambahkan, baiknya tidaknya suatu negara sangat bergantung pada orang yang mengelola negara itu sendiri, yakni para pemimpinnya. Jika mengelola negara ? tidak becus, maka potensi ekonomi yang ada tidak akan bermanfaat banyak bagi rakyatnya, kemakmuran tidak merata, keadilan jomplang dan sebagainya.

“Kenapa? Karena kekayaan negara dikorupsi. Negara ini sudah hancur. Korupsi besar-besaran terjadi di mana-mana. Tadi malam saja (kemarin: red) Kepala ? SKK Migas sudah tertangkap tangan oleh penyidik KPK,” ungkapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain Mahfudz MD, Halal Bi halal tersebut juga dihadiri oleh KH. Hasyim Muzadi, Menakertrans RI, Muhaimin Iskandar, para kiai se-wilayah tapal kuda dan sekitar 3000 hadirin.

Redaktur ? ? : A. Khoirul Anam

Kontributor: Aryudi A. Razak

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Internasional, Aswaja, Pesantren PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 30 Agustus 2017

Dari Mana Islam Indonesia Berasal?

Cirebon, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Beragam teori menggambarkan Islam datang ke Indonesia (waktu itu disebut Nusantara). Tiga teori mengatakan, pertama, Islam datang dari Gujarat, India, sekitar abad ke-13. Kedua, Islam dari Timur Tengah sekitar abad ke-7 Masehi. Ketiga, Islam dari para pedagang Tiongkok, Cina, sekitar abad ke-14 Masehi.

Dari Mana Islam Indonesia Berasal? (Sumber Gambar : Nu Online)
Dari Mana Islam Indonesia Berasal? (Sumber Gambar : Nu Online)

Dari Mana Islam Indonesia Berasal?

Semua teori disertai dengan pelbagai bukti yang kuat, seperti terdapatnya situs makam-makam tua dan arsitektur bangunan yang menunjukkan budaya di mana negara itu berasal.

Teori kedatangan Islam tersebut, kembali dibahas pada diskusi dan bedah buku Kitab Kuning, Pesantren, dan Tarekat di gedung NU Center Sumber, Cirebon, pada Senin (29/4).

Pada kesempatan itu, Prof. Dr. Martin van Bruinessen, penulis buku tersebut mengatakan, Islam Indonesia berasal dari suku Kurdi di Turki.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Martin mengatakan, kemungkinan-kemungkinan tersebut, saat ditilik dari mayoritas corak keislaman Indonesia sepanjang sejarahnya, maka tidak menutup kemungkinan juga bahwa Islam datang dari Kurdi, sebuah komunitas di Kurdistan yang meliputi kawasan Irak, Iran, Syiria, dan Turki.

Hal ini ditunjukkan saat menemukan beberapa kesamaan antara alur sejarah pesantren sebagai basis penyebaran Islam yang tertua, dengan budaya keagamaan yang terdapat di jazirah Kurdi tersebut, salah satunya adalah tarekat.

Peneliti pesantren dan tarekat dari Universiteit Utrech, Belanda ini mengatakan, “Proses Islamisasi tidak bisa dilihat dari satu peristiwa, karena prosesnya yang panjang. Maka tidak menutup kemungkinan jika saya memunculkan sejarah awal mula kedatangan Islam berasal dari Kurdi, saat melihat beberapa kesamaan budaya keagamaan yang ditemukan di pesantren dan negeri asalnya, seperti tarekat dan lain-lain,” katanya.

Berbeda dengan Martin, KH Husein Muhammad, salah seorang narasumber, membagi kecenderungan corak pemikiran muslim Indonesia menjadi dua kelompok. Yang pertama dan terbanyak, adalah Syafi’i Iraqy dan berikutnya adalah Syafi’i Khurosani.

“Saat melihat corak pemikiran Muslim di Indonesia, saya bisa menemukan dua alur yang berbeda, yakni Syafi’i Iroqy yang bermuatan fiqih, tekstualis, dan mistis, serta Syafi’i Khurosani, sebuah keilmuan murni yang mendeskripsikan dengan basis realitas, sehingga memperbandingkan satu sama lainnya antara kuat-lemah, salah-benar,  jarang  muncul di dalamnya,” jelas Kiai Husein.

Hal tersebut ditambahkan Prof.Dr. KH Chozin Nasuha, Rektor Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon. Dia menagatakan, bahwa kecenderungan tradisi berpikir Muslim di Indonesia memang berbasis pada beberapa titik, yakni bayan yang bersifat tekstualis, irfani yang bersifat rasionalis, dan waqi’ie yang bersifat riset. Yang terakhir ini kurang begitu diusung secara keumuman.

Pada sesi berikutnya, disambut dengan pelbagai pertanyaan dan pernyataan peserta, di antaranya, hasil penelitian ini bisa dijadikan pelajaran dan semacam tamparan kecil bagi peneliti Muslim di Indonesia sendiri.

Pasalnya, peneliti negara lain lebih berminat untuk menghabiskan waktunya untuk meneliti kekayaan khazanah keilmuan Islam di Indonesia, di sisi lain muncul juga spekulasi apakah Islam Indonesia yang bermula dari Kurdi, atau tradisi Kurdi yang terpengaruh budaya Islam di Indonesia, mengingat kurang terdapatnya bukti-bukti fisik yang mendukung teori ini seperti tiga alur kedatangan Islam di Indonesia yang biasa dibaca oleh umat muslim di Indonesia.

Diskusi yang digelar atas kerjasama Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon ini, dihadiri tiga ratusan peserta. Secara umum peserta merupakan para pengurus NU dari pelbagai lapisan; tokoh pesantren, peneliti muslim, budayawan, mahasiswa, dan santri.

Redaktur          : Abdullah Alawi

Kontributor      : Sobih Adnan

    

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 29 Agustus 2017

PMII Ciputat Arusutamkan Pemikiran Aswaja

Tangerang Selatan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Ciputat akan mengarusutmakan pemikiran Ahlussunah wal-Jamaah. Untuk tujuan itu diluncurkan program Aswaja Schoolen. Program tersebut diluncurkan di aula Asrama Putri PMI, Ciputat, Tengerang Selatan, Banten (12/6).

PMII Ciputat Arusutamkan Pemikiran Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Ciputat Arusutamkan Pemikiran Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Ciputat Arusutamkan Pemikiran Aswaja

Pada peluncuran Aswaja Schoolen PMII Ciputat mengundang penulis buku Pesantren Studies Ahmad Baso sebagai narasumber.

Pengurus Pusat Lakpesdam NU tersebut dalam pengantarnya mengatakan, Islam Indonesia adalah warisan Wali Songo. UIN Jakarta yang menjadikan nama seorang waliyullah di belakang namanya, seharusnya menjadikan kitab-kitab Syarif Hidayatullah masuk ke dalam kurikulum, “sehingga UIN mampu mendidik mahasiswa untuk memiliki karakter seperti Syekh Syarif Hidayatullah,” ungkapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Konstruksi yang dibangun di UIN selama ini hanya memahami Aswaja dari sisi teologi saja, tapi tidak dijelaskan dari sudut gerakan, kenegaraan, dan kebangsaan. Ini pertanda Aswaja sudah banyak disensor  di institusi pendidikan UIN.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Para alumni Barat yang menjadi dosen di UIN, sambung pria kelahiran Sulawesi Selatan ini, Asy’ariah dan Al-Ghazali sebagai penyebab kemunduran Islam. Padahal kedua ajaran tersebut yang menjadi sumber inspirasi revolusi di Indonesia yang dilakukan umat Islam di pesantren.

“Maka, Aswaja Schoolen diharapkan mampu melakukan rekonstruksi terhadap Aswaja versi UIN!” tegasnya.

Lebih jau, Baso mengemukakan, KH Hasyim Asy’ari melakukan kaderisasi pada orang-orang di luar NU, misalnya saja Jendral Sudirman, Bung Tomo, dan Tan Malaka. Mereka adalah orang-orang yang pernah menjadi santri kilat pendiri NU itu, “Pertanda Ahlussunnah walJamaah yang dianut pesantren juga menjadi salah satu pilar tegaknya  NKRI,” tambahnya.

Kepada PMII Ciputat, Baso menekankan harus dihimpun dari gerakan Aswaja Schoolen ini adalah kekuatan, karena Indonesia merdeka bukan karena text book dari Barat atau Wahabi, tapi karena keilmuan khazanah pesantren, salah satunya adalah ilmu kanuragan.

“Dengan demikian, PMII juga tidak boleh jauh dari kiai. Kalau PMII jauh dari kiai, maka PMII akan hancur. Boleh saja PMII independen dari NU, tapi harus tetap menjaga tradisi NU dan hormat kepada kiai, tegasnya.

Program Aswaja Schoolen diluncurkan karena UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berada di Ciputat, marak dengan pemikiran-pemikiran Wahabisme dan Liberalisme. Karena itulah PMII Ciputat akan memperkuat arus pemikiran Aswaja. Harapannya, kelak bisa menjadi kekuatan PMII dalam penyebaran ajaran Ahlussunnah wal-Jamaah.

Peluncuran program tersebut dikemas dengan diskusi  bertema Bedah Tokoh KH. Hasyim Asy’ari Mempertahankan Ahlussunnah wal-Jamaah dan Mememlihara Keutuhan NKRI. Kegiatan tersebut diikuti 20 aktivis PMII Ciputat.

Redaktur     : Abdullah Alawi

Kontributor : Adriansyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kyai, Pertandingan, Kiai PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 27 Agustus 2017

NU Pati Meriahkan Harlah Ke-89 dengan Jurnal dan Majalah

Pati, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pati, Jawa Tengah, memperingati hari lahir (Harlah) NU yang ke-89 di gedung PCNU setempat, Ahad (1/2).

Acara tersebut dimulai dengan bedah Jurnal “Khittah” yang diterbitkan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PCNU Kabupaten Pati dan peluncuran Majalah “Nuansa” yang diterbitkan Lajnah Ta’lif wan-Nasyr (LTN) PCNU Kabupaten Pati.

NU Pati Meriahkan Harlah Ke-89 dengan Jurnal dan Majalah (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Pati Meriahkan Harlah Ke-89 dengan Jurnal dan Majalah (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Pati Meriahkan Harlah Ke-89 dengan Jurnal dan Majalah

Dalam kedua acara itu, panitia menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Wakil Ketua PCNU Pati Jamal Makmur, Pemimpin Redaksi Majalah Nuansa Faiz Aminuddin, juga Ketua Lakpesdam PCNU Pati Andi Irawan. Peserta terdiri dari siswa-siswi Madrasah Nahdlatul Ulama se-Kabupaten Pati.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Acara ini bertema “Saatnya Kaum Muda NU Menguasai Media”. Tema diambil karena di Pati dinilai masih banyak anak muda NU yang hanya jadi penonton dan konsumen berita. Padahal potensi menulis ada, dan PCNU telah memberikan ruang bagi mereka di media majalah dan jurnal.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Saatnya kita menguasai media, karena sangat urgen bagi pengembangan berita di wilayah lokal Pati, dan kita sedang dihimpit dua aliran besar yang sudah mempunya media baik televisi, maupun radio. Mereka adalah aliran radikal dan aliran liberalisme,” kata Jamal Makmur.

Jika upaya itu tidak dilakukan, tambahnya, NU akan tertinggal dan sekadar menjadi penonton. Apalagi mereka yang telah menguasai media mulai sering menyudutkan dan menjelek-jelekkan Islam ala Ahlussunah wal Jamaah.

Faiz Aminuddin menjelaskan, kini banyak penulis buku yang memvonis NU sebagai kelompok bid’ah dan sesat dengan mengaku sebagai mantan kiai NU, mantan Santri NU, atau mantan syuriah NU.

“Karena mereka pernah aktif di NU dan sekarang ikut jaringan radikal dengan menerbitkan buku yang menjelek-jelekkan NU dengan perspektif mereka sendiri,” ujarnya.

Ketua Lakpesdam PCNU Kabupaten Pati Andi Irawan menerangkan, jurnal “Khittah” berisi sejumlah topik di sekitaran Pati, seperti bahaya HIV/AIDS, penyaluran zakat, perkembangan pesantren NU seiring sistem pendidikan nasional, juga kiat menjadi penulis muda NU. (Fikrul Umam/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

NU Paciran Sowan ke PBNU

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, sowan ke PBNU di Jakarta, pada Jumat sore, (04/01).

Menurut perwakilan rombongan, Misbahul Munir, tujuan sowan tersebut adalah silaturahim jasadiyah dan bathiniyah. Jasadiyah, ingin melihat gedung PBNU yang selama ini hanya dilihat di TV. Juga ingin bertemu dengan pengurus PBNU secara langsung.

NU Paciran Sowan ke PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Paciran Sowan ke PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Paciran Sowan ke PBNU

“Silaturahim bathiniyah, kami ingin mendapat taushiyah dari PBNU,” kata Misbah yang juga Kepala MTs Tarbiyatu Tholabah tersebut.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Taushiyah itu, sambung pria berusia 44 tahun tersebut, adalah bagaimana cara terbaik untuk membentengi warga Nahdliyin di Paciran dari “aliran” Islam garis keras yang mulai berkembang di kecamatan tersebut.

Mereka datang ke rumah-rumah untuk mengajak kelompok mereka. Satu dua warga Nahdliyin sudah ada yang masuk aliran tersebut. ? “Dengan demikian, meminta PBNU bagaimana cara membentenginya,” tanyanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Juga, kami ingin meminta petunjuk bagaimana cara mengelola pendidikan yang baik dan profesional dan meningkatkan mutu SDM. Selama ini, lembaga di bawah Ma’arif masih tertinggal dari sekolah-sekolah lain.

Rombongan berjumlah 27 orang terdiri dari pengurus MWC, Ma’arif dan kepala Madrasah Ibtidaiyah di Paciran tersebut diterima Bendahara PBNU, Nasirul Falah dan Wakil Ketua PP LP Maa’rif, Sri Mulyati, di aula PBNU lantai 5.

Menanggapi permintaan perwakilan rombongan, Nasirul Falah mengatakan, untuk membentengi warga Nahdliyin, sedang diupayakan melalui Lembaga Ta’mir Masjid NU (LTMNU) yang akan turun ke daerah-daerah.

Selain itu, Nasirul juga menjelaskan, PBNU melalui Lembaga Perekonomian NU mendorong pemberdayaan ekonomi warga Nahdlyin. “Sementara ini baru melalui pasar rakyat yang memasarkan salah satu produk unggulannya minyak goreng bintang sembilan,” katanya.

Redaktur: Mukafi Niam

Penulis: Abdulllah Alawi

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Quote, Nusantara, Ahlussunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 26 Agustus 2017

Sempat Ditolak Warga, Pembangunan Masjid Batuplat Kota Kupang Akhirnya Dilanjutkan

Kupang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pembangunan Masjid Nur Musafir, yang sebelumnya dihentikan Walikota Kupang Daniel Adoe pada tahun 2012 lalu, lantaran ada penolakan dari masyarakat setempat akhirnya bisa dilanjutkan. Selama empat tahun lamanya, persoalan pembangunan Masjid ini baru bisa dilanjutkan setelah Walikota Kupang Jonas Salean mencabut kembali surat larangan pembangunan.

Berdasarkan pantuan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, pembangunan lanjutan Masjid Nur Musafir ini dihadiri tiga pejabat Kementerian Agama, yakni Dirjen Bimas Islam Prof Machasin, Dirjen Bimas Protestan Odita Hutabarat, dan Sekretaris Dirjen Bimas Agus Tungga Gempa. Selain itu tampak hadir Ketua MUI NTT KH ? Abdulkadir Makarim, Kapolres Kupang AKBP Budi Hermawan, Kabinda NTT, Dandim 1604 Kupang, PW Ansor NTT, PC Ansor Kota Kupang, Pemuda Lintas Agama dan jajaran Forkopinda Kota Kupang.

Sempat Ditolak Warga, Pembangunan Masjid Batuplat Kota Kupang Akhirnya Dilanjutkan (Sumber Gambar : Nu Online)
Sempat Ditolak Warga, Pembangunan Masjid Batuplat Kota Kupang Akhirnya Dilanjutkan (Sumber Gambar : Nu Online)

Sempat Ditolak Warga, Pembangunan Masjid Batuplat Kota Kupang Akhirnya Dilanjutkan

Walikota Kupang Jonas Salean mengatakan, baru pertama kali di NTT bahkan mungkin di Indonesia, dua Dirjen hadir bersamaan peletakan batu pertama pembangunan mesjid di tingkat kelurahan. "Ini baru pertama kali terjadi pembangunan masjid di hadiri dua Dirjen," kata Jonas dalam sambutan pembukaan pembangunan lanjutan Masjid Nur Musafir Batuplat, Senin (11/4).

Diakui Jonas, pembangunan masjid ini memang banyak kendala karena pendekatan yang keliru sehingga ada warga Batuplat yang tersinggung kemudian menolak pembangunan masjid. Namun setelah pemerintah melakukan mediasi antar warga, akhirnya disepakati pembangunan masjid dilanjutkan.

Dikatakan Jonas, sesuai motto kota yang didasarkan pada KASIH (Kupang, Aman, Sehat, Indah Harmonis), menjadikan warga Kota Kupang hidup rukun dan damai. "Kita tidak ada lagi muncul perbedaan di antara kita, sebab kita ini masih bersaudara, "ungkapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dirjen Bimas Islam, Machasin dalam sambutannya mengatakan, pembangunan Masjid Nur Musafir ini memang sebelumnya ada persoalan. Namun ia menilai permasalahan tersebut bisa diselesaikan jika masyarakat mengedepankan kerukunan. " Dengan kerukunan yang menjadi baromoter maka semua masalah bisa diselesaikan," pungkasnya. (Ajhar Jowe/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Al-Quran Sunni-Syiah Sama

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah?

Al-Quran yang menjadi pegangan umat Islam baik kalangan Sunni maupun Syi’ah adalah sama. Demikian kesimpulan buku Al-Quran 100% Asli, Sunni-Syi’ah Satu Kitab Suci karya Ketua Umum Jam’iyyatul Qurra’ wal-Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) Dr. KH Muhaimin Zen MA.

Buku tersebut dibedah Pimpinan Pusat JQHNU di gedung PBNU Jakarta, Senin (29/7). Didaulat sebagai pembicara adalah Rais Syuriyah PBNU KH Masdar F. Mas’udi tokoh Syi’ah Khalid Al-Walid dan penulis buku tersebut. Sementara moderator Sekjen PP JQHNU Ahmad Ari Masyhuri MA. ?

Al-Quran Sunni-Syiah Sama (Sumber Gambar : Nu Online)
Al-Quran Sunni-Syiah Sama (Sumber Gambar : Nu Online)

Al-Quran Sunni-Syiah Sama

Menurut Muhaimin, buku tersebut berawal dari disertasi Pascasarjana Jurusan Tafsir Hadits di Universitas Islam Negeri Sayarif Hidayatullah Jakarta. Judul semula adalah Tahrif (Perubahan) Al-Quran dalam Pandangan Suni-Syi’ah; Satu Kajian Perbandingan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Pada mulanya disertasi itu mengatakan bahwa Al-Quran Sunni Syi’ah berbeda. Dasar pendapat itu saya temukan dari buku As-Syi’ah; Tahrif Al-Quran karya Malullah,” jelasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam buku tersebut dikatakan bahwa ayat dalam Al-Quran sekitar 17.000. Yang sekarang ada, tinggal sekitar 6000 ayat. Di buku tersebut dikatakan bahwa orang Sunni-lah yang membuang ayat-ayat itu.

“Kemudian, ketika diajukan kepada penguji, saya tidak bisa membuktikan pernyataan itu. Lalu saya melakukan penelitiian hingga tingga kali ke Iran pada tahun 2006.”

Di Iran, Muhaimin diajak Rektor Universitas Al-Musthafa Al-A’rofy. Ia diajak ke lembaga-lembaga Al-Quran, ke museum-museum, yang memperlihatkan cetakan Al-Quran dari tahun ke tahun. “Kesimpulan saya adalah, bahwa kitab Al-Quran orang Suni dan Syi’ah itu sama,” katanya.?

Kholid Al-Walid mengatakan, Al-Quran kalangan Syiah, sama dengan Al-Quran kalangan Sunni. Ia kemudian menceritakan, Al-Quran pada masa itu Nabi sudah dihafal para sahabat.

“Para sahabat membacakananya di hadapan Rasulullah dan dibacakan hingga berkali-kali. Abdullah bin Mas’ud, contohnya.”?

Seluruh ulama Syiah, kata dia, menolak tahrif (perubahan) Al-Quran. Al-Quran yang ada sekarang sama dengan zaman Nabi Muhammad Saw. “Ulama Syi’ah mengutuk sahabat yang berbeda dengan bacaan umum umat Islam,” tambahnya. ?

Kodifikasi Al-Quran sudah terjadi sejak zaman Nabi Muhammad. Kodifikasi ada dua makna, pertama dalam bentuk hafalan sebagaiamana urutan-urutan yang ada. Kedua kodifikasi atau pengumpulan dalam satu mushaf dilakukan pada zaman Sahabat Usman. “Rasm Utsmani itulah Al-Quran bagi kalangan Syiah,” tegasnya.?

Penulis: Abdullah Alawi

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaSantri, Habib PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PW Muslimat NU DKI Jakarta Gelar Lomba Qasidah

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Wilayah Muslimat NU DKI Jakarta mengadakan perlombaan qasidah Rawi Barzanji dan Ad-Diba‘i. Perlombaan digelar di aula Kantor PWNU Jakarta lantai dua, jalan Talang nomor tiga, Jakarta Pusat, Sabtu (1/6).

PW Muslimat NU DKI Jakarta Gelar Lomba Qasidah (Sumber Gambar : Nu Online)
PW Muslimat NU DKI Jakarta Gelar Lomba Qasidah (Sumber Gambar : Nu Online)

PW Muslimat NU DKI Jakarta Gelar Lomba Qasidah

Perlombaan digelar dalam rangka memperingati harlah ke-67 Muslimat NU. “Sejumlah 36 grup qasidah mengikuti perlombaan. Mereka berasal dari grup qasidah yang tersebar di wilayah Jakarta,” kata anggota Kewirausahaan dan Koperasi Muslimat NU Mutia kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah di lokasi perlombaan, Sabtu (1/6) siang.

Jumlah grup yang mengikuti lomba terbilang cukup banyak. Jumlah itu sudah mendekati angka 50 yang ditargetkan oleh panita lomba. Padahal panitia hanya membuka pendaftaran mulai awal Mei sampai 25 Mei, tambah Mutia yang sedang melayani kebutuhan konsumsi para kontestan di meja panitia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Mutia, informasi lomba dilanjutkan pengurus-pengurus cabang Muslimat NU di Jakarta. Setiap grup peserta lomba dikenakan biaya sebesar 50.000 untuk konsumsi. Sedangkan pengumuman pemenang dan pembagian hadiah disampaikan pada kegiatan tabligh akbar dan Isra’ Mi‘raj di taman Monumen Nasional (Monas), Sabtu 8 Juni 2013.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pemenang tentu akan menerima piala dan uang tunai. Sedangkan setiap grup qasidah peserta lomba akan menerima piala partisipasi, tandas Mutia.

Perlombaan qasidah berlangsung sejak pukul 8.00 hingga 17.00. Setiap grup mengenakan seragam kebanggaannya. Di sekitar mereka, tergeletak alat-alat musik yang mereka mainkan di hadapan peserta lain, dewan juri, dan warga Muslimat NU.

Penulis: Alhafiz Kurniawan

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hikmah, Nahdlatul, Sholawat PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 25 Agustus 2017

IPPNU DKI Tolak Anggapan Anak Emas

Palembang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Wilayah IPPNU DKI Jakarta menampik anggapan pengurus IPPNU di daerah-daerah bahwa Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Putri NU mengistimewakan PW IPPNU DKI Jakarta. PW IPPNU menilai kepemimpinan PP IPPNU memperlakukan PW IPPNU DKI Jakarta setara dengan IPPNU daerah lainnya.

“Kami ini independen dalam segala hal. Bahkan untuk kegiatan dan pengembangan program, kami bergerak sendiri,” kata utusan PW IPPNU DKI Jakarta saat LPJ PP IPPNU berlangsung di halaman parkir Asrama Haji Pondok Gede, jalan Kolonel H. Barlian KM.9, Kota Palembang, Ahad, (2/12) siang.

IPPNU DKI Tolak Anggapan Anak Emas (Sumber Gambar : Nu Online)
IPPNU DKI Tolak Anggapan Anak Emas (Sumber Gambar : Nu Online)

IPPNU DKI Tolak Anggapan Anak Emas

Utusan PW IPPNU DKI Jakarta merasa perlu menyampaikan hal demikian. Utusan DKI Jakarta mencoba meluruskan persoalan dugaan tidak berdasar tersebut di hadapan sidang LPJ. Hal itu diungkapkan ketika sejumlah utusan pengurus daerah IPPNU melontarkan kekecewaannya terhadap PP IPPNU.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kehadiran sekretariat PP IPPNU di ibu kota Jakarta, bukan berarti memberikan akses istimewa bagi PW IPPNU DKI Jakarta,” tambahnya.

Utusan PW IPPNU DKI Jakarta menunjuk sebuah contoh. Dalam mengadakan Makesta, masa kesetiaan anggota sebagai proses kaderisasi awal, PW IPPNU DKI menggelarnya secara mandiri tanpa bantuan PP IPPNU.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dengan suara lantang, utusan PW IPPNU DKI Jakarta mengimbau semua peserta sidang LPJ untuk menghapus kecemburuan tidak beralasan. Menurutnya, kemandirian pengurus IPPNU daerah perlu dipertegas kembali.

Sidang LPJ sedikitnya dihadiri oleh semua jajaran PP IPPNU. Mereka duduk di atas panggung menghadapi semua pengurus wilayah dan cabang IPPNU se-Indonesia. Sementara ruang sidang dibatasi oleh tali panjang mengulur. Ruang sidang LPJ yang terbuka disterilkan dari pengunjung yang tidak mengenakan penanda peserta.

Redaktur: A. Khoirul Anam

Penulis   : Alhafiz Kurniawan

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam, Cerita, Bahtsul Masail PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Doa Pengusir Marah

“Sesungguhnya orang yang kuat bukan orang yang unggul dalam bergulat, melainkan orang yang mampu menguasai dirinya saat marah.” Pernyataan Rasulullah yang diriwayatkan Abu Dawud dan At-Tirmidzi ini menyiratkan pesan bahwa mengendalikan diri lebih dari sekadar urusan fisik.

Mengontrol amarah menjadi parameter kekuatan batin seseorang. Karena orang yang sedang marah bisa lalai terhadap segalanya, termasuk pada Tuhan dan dirinya sendiri. Dampak negatifnya bisa tak terbatas. Dalam situasi inilah setan hinggap, karena marah memang pekerjaan hawa nafsu, baik marah untuk kepentingan diri sendiri, untuk orang banyak, maupun marah mengatasnamakan agama.

Doa Pengusir Marah (Sumber Gambar : Nu Online)
Doa Pengusir Marah (Sumber Gambar : Nu Online)

Doa Pengusir Marah

Rasulullah dalam suatu hadits pernah mengulang-ulang perintah “Jangan marah!” hingga tiga kali. Hal ini lantaran amarah tak hanya bisa menghilangkan akal sehat, tapi juga memiliki efek kerusakan bagi diri sendiri dan sekitarnya. Dalam menyikapi suatu hal, seseorang hendaknya tetap rileks dan berpikir jernih sehingga usaha mengatasi masalah lebih banyak menghasilkan maslahat ketimbang mudarat. Rasulullah memberi resep mengusir setan dan marah dengan membaca ta’awudz:

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

? ? ? ? ?

A‘ûdzubillâhi minasy syaithânir rajîm

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk." (Lihat Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir)

Doa ini juga selaras dengan pesan Al-Qur’an dalam surat Fushilat ayat 36 yang berbunyi, “Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”



(Mahbib)
Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian, Ulama PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 21 Agustus 2017

Jokowi Ingatkan NU Agar Perkuat Sektor Pertanian

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Selama ini kaum tani sebagai penyedia pangan justru kekurangan pangan. Artinya, banyak petani Indonesia yang masih jauh dari kata sejahtera.

Jokowi Ingatkan NU Agar Perkuat Sektor Pertanian (Sumber Gambar : Nu Online)
Jokowi Ingatkan NU Agar Perkuat Sektor Pertanian (Sumber Gambar : Nu Online)

Jokowi Ingatkan NU Agar Perkuat Sektor Pertanian

Demikian ditegaskan oleh Gubernur DKI Jakarta kepada rombongan Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (PP Muslimat NU) di Pendopo Balai Kota Jakarta Jl Medan Merdeka Selatan, Rabu (19/3) dalam kegiatan audiensi menjelang pelaksanaan Rakernas Muslimat NU yang akan digelar di Jakarta tepatnya di Asrama Haji Pondok Gede pada tanggal 28 Mei hingga 1 Juni 2014.

“Yang saya tahu itu, orang NU banyak yang di desa dan menjadi petani, perkuat itu sebagai basis perekonomian NU dan bangsa,” kata Jokowi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Saya dikit-dikit baca platform perencanaan perekonomian NU,” ujarnya sambil membaca draft rakernas Muslimat NU dari Khofifah Indar Parawansa. ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dia menuturkan, jangan sampai kita hanya pandai merencanakan namun minim pelaksanaan. “Sebagai contoh, di Bappeda DKI itu penuh dengan ribuan perencanaan, tak kurang sedikitpun, tapi ya itu gak ada yang dilaksanakan,” ungkap Jokowi dihadapan rombongan Muslimat NU.

Rombongan audiensi dipimpin oleh Ketua PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa dan jajaran ketua diantarnya Hj Mahfudhoh Aly Ubaid, Hj Nurhayati Said Aqil Siroj, dan Hj Sri Mulyati. (Fathoni/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Warta PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Momentum PMII Semarakkan Kegiatan Kaderisasi

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia sudah menapaki usia yang ke-53 tahun. Seperti manusia, usia PMII ini sudah tidak muda lagi. Usia yang semestinya cukup matang bagi sebuah organisasi dalam melibatkan diri dan merancang bangun perjalanan bangsa Indoensia.

Momentum PMII Semarakkan Kegiatan Kaderisasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Momentum PMII Semarakkan Kegiatan Kaderisasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Momentum PMII Semarakkan Kegiatan Kaderisasi

Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Jawa Timur mengajak seluruh kader untuk merefleksikan kembali demi menata fondasi PMII sebagai organisasi kader dan pergerakan yang betul-betul pergerakan.

"Pada Harlah PMII ke-53 kali ini harus dijadikan momentum untuk menyemarakkan kembali kagiatan-kegiatan kaderisasi di Jawa Timur,"kata Bendahara Umum PKC PMII Jatim, Rusman Hadi, di Surabaya, Selasa (2/4).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sehingga, menurut dia, peringatan Harlah PMII tidak sekadar bersifat rutinitas tahunan belaka. Menyemarakkan kegiatan kaderisasi sangat urgen. Sebab, kader merupakan ujung tombak sekaligus tulang punggung keberlangsungan sebuah organisasi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mantan Ketua Umum PC PMII Sumenep ini menyadari, di usianya yang ke-53 ini, PMII masih lebih banyak mampu melahirkan kader-kader politisi. Sementara ruang-ruang lain bisa dikatakan masih sangat sedikit yang dijamah.

"Jadi saat inilah momentum untuk melahirkan kader-kader PMII yang siap berkompetisi dalam banyak lini, tidak hanya pada ruang politik semata,"tegasnya.

Bagi dia, pengembangan potensi kader akan menjadi jawaban terhadap kebutuhan organisasi di masa sekarang dan akan datang.

Ia mencontohkan Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa (LKTIM) tingkat Jawa Timur yang diselenggarakan oleh PKC PMII Jatim. "Ini dalam rangka menantang para kader untuk berkarya, meningkatkan kemampuan, agar jati diri mahasiswa sebagai agen intelektual muncul,"tandasnya.

Pada momentum Harlah ke-53 ini, PKC PMII Jawa Timur menggelar LKTIM berhadiah total Rp 16,5 juta plus tropy bagi tiga pemenang dan tiga juara harapan. Hingga H-3 batas akhir penyetoran naskah LKTIM (batas akhir pada tanggal 5 April), baru belasan naskah yang masuk ke panitia.

"Pada hari terakhir, tanggal 5 April nanti insya Allah mencapai lebih 40 naskah peserta yang masuk, ini sudah banyak yang menghubungi, "kata Sekretaris Panitia LKTIM Anang Romli.

Rusman Hadi menambahkan, menggalakkan kegiatan kaderisasi tersebut, juga dalam rangka menguatkan mentalitas dan moralitas kader di tengah krisis moral yang melanda bangsa kita.

"Harapannya, PMII mampu melahirkan kader profesional yang bermoral, kader politik yg bermoral tak seperti para penguasa sekarang yang cenderung korup,"pungkasnya.

Kontributor: Abdul Hady JM

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejarah, Amalan, Fragmen PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 19 Agustus 2017

PCNU Probolinggo-Kraksaan Evaluasi Muktamar NU

Probolinggo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Probolinggo dan Kota Kraksaan, Selasa (18/8) melakukan evaluasi pelaksanaan Muktamar NU ke-33 yang digelar di Jombang 1 hingga 5 Agustus 2015 kemarin. Pengurus teras pada pertemuan ini melontarkan sejumlah catatan terkait amatan mereka di forum muktamar NU.

PCNU Probolinggo-Kraksaan Evaluasi Muktamar NU (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Probolinggo-Kraksaan Evaluasi Muktamar NU (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Probolinggo-Kraksaan Evaluasi Muktamar NU

Tampak hadir Mustasyar PCNU Probolinggo H Hasan Aminuddin, Rais Syuriyah PCNU Probolinggo KH Jamaluddin al-Hariri, Ketua PCNU Probolinggo KH Abdul Hadi, Rais Syuriyah PCNU Kota Kraksaan KH Munir Kholili, dan Ketua PCNU Kota Kraksaan H Nasrullah A Suja’i.

Dalam sambutan H Hasan Aminuddin menceritakan pengalamannya saat menghadiri Muktamar Ke-33 NU di Jombang secara langsung. “Muktamar NU adalah sebuah pesta demokrasi struktur NU,” ungkapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Hasan, dalam evaluasi dari pelaksanaan Muktamar NU ke-33 ini, para pengurus PCNU Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan yang datang langsung ke Jombang menyampaikan keluh kesahnya. Mereka menyampaikan adanya kekurangan-kekurangan terkait pelaksanaan Muktamar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kekurangan-kekurangan yang tampak janggal terjadi dari awal pelaksanaan,” tegasnya.

Hasan meminta supaya Nahdliyin di Probolinggo untuk menerima hasil Muktamar, meskipun ditengarai kejanggalan. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah, Halaqoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 17 Agustus 2017

Gus Dur Bapak Islam Otentik

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pemikiran Ketua PBNU periode 1984-1999 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tercerai-berai di berbagai tempat, koran dan buku. Sehingga pemikiran Presiden keempat Republik Indonesia ini belum ditemukan benang merahnya.

“Namun, setelah membaca buku berjudul “Humanisme Gus Dur: Pergumulan Islam dan Kemanusiaan” benang merah itu kemudian ketemu,” kata Dr H Abdul Aziz, M.A., pada bedah buku karya Syaiful Arif, alumnus Pesantren Ciganjur, yang dihelat di hotel Akmani, Jl. KH Wahid Hasyim No. 91, Jakarta (12/11), siang.

Gus Dur Bapak Islam Otentik (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Dur Bapak Islam Otentik (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Dur Bapak Islam Otentik

Menurut peneliti utama Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI ini, ada hal menarik dari Gus Dur, setidaknya dari buku karya Gus Dur, Islamku-Islam Anda-Islam Kita.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Keunikan dan otentisitas Gus Dur, kata dia, lahir karena keislamannya yang tak banyak bisa dirasakan oleh orang lain. Dalam konteks ini, Gus Dur mencari dari berbagai referensi lalu menemukan keislamannya yang otentik itu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Bagi saya, otentisitas pemikiran Gus Dur sangat kentara. Pemikiran beliau yang genuine dan melampaui zamannya bisa dirasakan dari elaborasi mendalam buku ini. Maka, tak berlebihan kiranya jika saya menyebut Gus Dur sebagai bapak Islam Otentik. Bukan Islam Liberal,” tegas Aziz.

Buku tentang pemikiran Gus Dur ini, lanjut Aziz, seolah membawa pembacanya ke kedalaman pemikiran penulisnya yang sangat mengidolakan Gus Dur. Hal ini wajar mengingat penulisnya merupakan santri langsung kiai yang presiden ini.

Artinya, tambah dia, bahwa penulisan buku ini cenderung subjektif dan debatable, misalnya, aliran humanisme apa yang dijadikan pisau analisis penulis dalam merangkai pemikiran Gus Dur.

“Saya sangat apresiate kepada penulis yang telah menulis buku bergizi ini. Tak banyak yang bisa menulis hal yang sangat mendasar. Saya rasa tak banyak yang mampu menulis buku seperti karya Arif. Saya berharap, penulis buku ini terus menulis tak hanya sosok Gus Dur. Namun, juga tokoh Islam lainnya dari lintas organisasi,” pungkas Aziz. (Ali Musthofa Asrori/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah, Tegal, AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Opick Sakit Hati dengan Film yang Sudutkan Pesantren

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Opick, salah seorang musisi dan pelantun lagu religi Indonesia, mengaku tidak terima dengan sikap sejumlah orang yang menuduh pesantren secara negatif. Menurut dia, tudingan itu harus kritisi karena buktinya pesantren berperan banyak untuk negeri.

Opick Sakit Hati dengan Film yang Sudutkan Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Opick Sakit Hati dengan Film yang Sudutkan Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

Opick Sakit Hati dengan Film yang Sudutkan Pesantren

”Saya pikir kultur di pesantren luar biasa. Dari sini lahir orang-orang yang luar biasa,” ujarnya kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah usai mengisi ”Malam Penganugerahan Tokoh Perubahan 2012” yang digelar harian Republika di Jakarta, Selasa (30/4) malam.

Artis bernama asli Aunur Rofiq Lil Firdaus ini mencontohkan keberhasilan almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) naik sebagai presiden. Opick mengatakan, fakta ini secara konkret menunjukkan bahwa pesantren di kalangan Nahdliyin terbukti juga mampu memegang jabatan-jabatan penting di Indonesia.

Opick menekankan pentingnya mengubah stigma pesantren, khususnya oleh masyarakat perkotaan. Ia juga menyesali, terbitnya sejumlah tayangan film yang mendeskripsikan pesantren secara keliru.

”Aduh, beberapa film tentang pesantren yang menggambarkan bahwa pesantren itu sarang teroris, pesantren anti-sastra, anti-modern, ah itu saya sangat tidak setuju. Sakit hati saya,” keluhnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebaliknya, sambung Opick, pesantren pada kenyataannya justru mencetak sejumlah tokoh berdedikasi yang banyak menciptakan perubahan bagi republik ini. ”Kita lihat banyak sekali orang-orang besar lahir dari pesantren,” pungkasnya.

 

Penulis: Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah, Meme Islam, Pesantren PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 16 Agustus 2017

LPBHNU Sidoarjo Terima Pendampingan Hukum untuk Kepala Desa

Sidoarjo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU) Sidoarjo menerima pendampingan hukum bagi Kelapa Desa (kades) yang terjerat kasus proyek operasi agraria nasional (prona).

Pasalnya, maraknya kepala desa di wilayah Kabupaten Sidoarjo yang terjerat kasus pungutan liar prona. LPBHNU juga akan melakukan koordinasi dengan Bupati Sidoarjo agar biaya materai, petok dan kepengurusan surat ditanggung pemerintah Sidoarjo agar kepala desa tidak terjebak dalam program prona gratis.

LPBHNU Sidoarjo Terima Pendampingan Hukum untuk Kepala Desa (Sumber Gambar : Nu Online)
LPBHNU Sidoarjo Terima Pendampingan Hukum untuk Kepala Desa (Sumber Gambar : Nu Online)

LPBHNU Sidoarjo Terima Pendampingan Hukum untuk Kepala Desa

"Ketika kasus pungutan liar program prona bergulir, banyak kepala desa terperangkap oleh kebijakannya. Padahal program prona sendiri melihat rujukan dari Menteri Agraria dan Tata Ruang sebetulnya gratis. Ketika proses itu terjadi dan mendengar proyek operasi agraria nasional itu gratis, ada yang melapor ke aparat baik kejaksaan maupun polisi. Sehingga ada kades yang terkena operasi tangkap tangan (OTT)," kata Ketua LPBHNU Sidoarjo, H Makin Rahmat usai acara silaturahim di aula PCNU Sidoarjo, Selasa (14/2).

Makin Rahmat menyebutkan bahwa, pihaknya juga sudah menerima pengaduan dari ketua paguyuban kades se-Sidoarjo untuk diminta memberikan pendampingan agar Kades lain tidak resah dan galau. Dengan demikian, kades se-Sidoarjo bisa melaksanakan program prona yang digagas oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang RI dengan lancar tanpa terjerat masalah hukum.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Perlu diketahui bahwa kenyataan dilapangan, kades di Sidoarjo banyak yang terjebak dalam program prona karena telah melakukan penarikan uang ke warga dengan dalih untuk membayar sejumlah adminitrasi seperti pembelian petok, materai dan surat-surat lainnya. Dengan peraturan desa yang dibuat sendiri, kades yang membuat kebijakan akhirnya berhadapan dengan hukum kepolisian maupun kejaksaan karena terindikasi pungli.

"Kami sudah ketemu bupati dan dalam waktu dekat akan ketemu dengan Legislatif untuk membahas biaya surat, petok dan lain sebagainya yang ditanggung pemerintah daerah, sehingga masyarakat tidak dikenakan biaya sama sekali," tegas Makin Rahmat. (Moh Kholidun/Fathoni)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai, Santri, Tokoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pompa Semangat Berkhidmat Lewat Lailatul Ijtima NU

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Tidak ada tanda-tanda bahwa hujan yang mengguyur kawasan Jombang akan berakhir. Sejak siang, mendung telah bergelanyut di langit kota santri. Dapat diperkirakan dalam hitungan jam mendatang, air akan tumpah. Di sejumlah lampu merah, tampak orang terlihat tergesa-gerasa berkendara dengan harapan bisa sampai tujuan tanpa harus basah kuyup.

Pompa Semangat Berkhidmat Lewat Lailatul Ijtima NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Pompa Semangat Berkhidmat Lewat Lailatul Ijtima NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Pompa Semangat Berkhidmat Lewat Lailatul Ijtima NU

Benar saja. Sabtu sore itu (22/2) akhirnya langit tak lagi mampu menahan gumpalan awan, dan hujan mengguyur rata di seluruh kawasan Jombang. Soal hujan seperti ini mungkin bukan sebuah hal yang mengkhawatirkan. Apalagi kalau turun di akhir pekan. Justru akan banyak waktu untuk bersama keluarga.

Namun beberapa orang terlihat resah. Mereka adalah sejumlah panitia kegiatan lailatul ijtima PCNU Jombang. Betapa tidak? Sejumlah fungsionaris dan jamaah NU dari sejumlah MWCNU akan hadir. Belum lagi para kiai dan pengurus PCNU Jombang yang akan memberikan berbagai informasi seputar NU, ibadah, akidah dan permasalahan jamaah yang melingkupi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Kami sangat khawatir," kata Ketua MWC NU Diwek, KH Fahmi Amrullah. Rasa waswas itu sangat beralasan lantaran para peserta lailatul ijtima adalah para pengurus MWC NU di Kecamatan Jombang Kota, Megaluh, Tembelang, Bandarkedungmulyo, Gudo, Perak, serta Diwek selaku tuan rumah. Semua ada dikaresidenan yang sama.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hal ini juga ditambah dengan mepetnya pemberitahuan kegiatan. "Maklum, ternyata waktu yang kami harapkan ternyata berbarengan dengan rencana Musyawarah Kerja Wilayah NU Jawa Timur," ungkapnya. Kendati dengan persiapan yang kurang optimal, segalanya dapat dilalui.

Masjid Ulul Albab menjadi lokasi kegiatan lantaran akan mampu menampung jamaah yang akan hadir dari 7 perwakilan MWCNU tersebut. Demikian juga faktor hujan dan efisiensi menjadi pertimbangan lain dari digunakannya masjid yang berada di lingkungan pesarean Pesantren Tebuireng ini.

Usai waktu shalat Isya menjadi waktu yang benar-benar mendebarkan.Satu demi satu kendaraan yang datang menjadi pengobat rasa khawatir. Dari teras depan bangunan masjid, para panitia dan tuan rumah mengamati dengan seksama sejumlah kendaraan yang parkir. "Sempat tertipu juga lantaran yang masuk ke masjid untuk shalat Isya ternyata rombongan peziarah," kata Mohammad Anwar yang dipasrahi membuka stand Majalah Nahdlah, media milik PCNU Jombang.

Dan satu demi satu motor lengkap dengan jas hujan parkir di depan masjid. Kala itu rasa bangga berbaur haru melingkupi panitia. Bangga lantaran dengan hujan yang tidak kunjung reda masih memiliki semangat untuk hadir di lailatul ijtima ini. "Padahal tempat tinggal mereka lumayan jauh," tandas Muslimin Abdilla, Sekretaris PCNU Jombang. "Mereka adalah ujung tombak NU yang sesungguhnya," lanjutnya.

Dan dengan diawali shalat sunnah, pra acara dimulai. Lantunan kalimah thayyibah juga menjadi rutinitas sebelum lailatul ijtima dibuka. Doa kepada leluhur, khususnya para pendiri NU dimunajatkan dengan harapan akan mendapat tambahan keberkahan hidup.

Seremonial kegiatan pun dilangsungkan. Peserta yang berada di aula utama masjid sudah cukup banyak. Jamaah laki-laki dan perempuan diatur secara terpisah.

Sekretaris PCNU Jombang memaparkan sejumlah persoalan keorganisasian kepada ratusan peserta yang hadir. Mantan pegiat LSM ini memaparkan hasil Musyawarah Kerja PCNU Jombang beberapa waktu dilangsungkan. Satu demi satu persoalan tersebut disampaikan dengan beberapa penjelasan yang dianggap perlu.

Pada saat yang sama, Cak Muslimin sapaan akrabnya juga memaparkan hal baru dari capaian PCNU Jombang periode 2012-2017 ini. Diantaranya keberadaan Majalah Nahdlah yang akan dikelola secara profesional. "Terbit secara rutin di awal bulan dan harus dibayar," katanya.

Demikian juga ia memaparkan hasil Rapat Tahunan Anggota Baitul Mal wat Tamwil atau BMT yang kini dimiliki NU Jombang. "Alhamdulillah perjalanannya ternyata melebihi perkiraan," terangnya. Hal itu terjadi lantaran para pengelola adalah profesional yang memiliki semangat dan dedikasi kepada NU dan warga.

KH Junaidi Hidayat lebih banyak memaparkan tantangan pendangkalan aqidah baik di sekolah, lingkungan bermain dan belajar bahkan hingga dampak hiburan. Wakil Rais Syuriah PCNU Jombang ini juga mengajak para hadirin untuk menyongsong keterbukaan informasi dan kebebasan dengan alasan demokratisasi melalui sikap hati-hati dan waspada.

Ketua PCNU Jombang tidak henti-hentinya mengajak para fungsionaris MWC yang hadir untuk terus berkhidmat dengan juga meningkatkan kehati-hatian. "Apalagi sebentar lagi kita akan memasuki musim pemilihan calon anggota legislatif," terang KH Isrofil Amar, MAg.

Dosen di Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Peterongan ini juga mengingatkan bahwa ada dua kegiatan besar bagi NU Jombang. "Pertama adalah Muskerwil NU Jatim yang akan berlangsung 25-27 Februari di Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas," terangnya. "Yang kedua adalah peringatan hari kelahiran NU yang ke 88 tahun pada bulan Maret mendatang," lanjutnya.

Kiai Isrofil berharap di seluruh MWC NU menggelorakan semangat ini dengan membuat spanduk di berbagai sudut kecamatan. "Agar seluruh warga NU di pelosok Jombang tahu dan memahami akan peristiwa yang akan berlangsung ini," ungkapnya.

Saat sesi tanya jawab terungkap berbagai persoalan yang dihadapi pengurus di tingkat kecamatan.? Ada masalah pengurusan sertifikat tanah, optimalisasi dan harapan terhadap keberadaan BMT NU, dan persoalan ibadah.

Doa menjadi penutup kegiatan ini. Para peserta masih bisa menikati soto sebagai santapan makan malam yang disediakan panitia.

Lailatul ijtima memiliki makna stategis karena mampu memberikan semangat dalam berkhidmat kepada NU di masing-masing kecamatan hingga desa. Tidak terhindarkan juga saling berbagi pengalaman dan konsultasi berbagai persoalan yang tengah dihadapi. Bahkan tidak sedikit yang harus bertemu mantan sahabat lantaran terpisah sekian lama.

"Alhamdulillah lailatul ijtima mempertemuka kita kembali mas," kata salah seorang peserta saat bersalaman dengan fungsionaris PCNU Jombang.

Diskusi secara tidak formal pun berlanjut sembari makan nasi soto yang masih panas. Di? barisan depan tempat para narasumber manggung mulai dibersihkan. Proyektor yang membantu pemaparan selama acara berlangsung, backdrop, karpet tempat jamaah duduk telah diturunkan. Sisa bungkus kue dan sampah lain juga tak luput dari perhatian. Sehingga masjid tempat dishalatkannya KH Abdurrahman Wahid ini pun bersih.

Tak terasa waktu memasuki jam 12 malam. Para peserta dan penguruspun akhirnya pulang ke kediaman masing-masing. Mereka akan bertemu kembali pada perhelatan Muskerwil PWNU Jatim di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas.

Juga siap-siap menggelorakan hari lahir NU ke 88 tahun dengan berbagai ucapan. Benar-benar malam yang mampu mencharge semangat baterai pengabdian yang mulai drop. Lailatul ijtima yang membanggakan.(Syaifullah/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam, Pendidikan, Pertandingan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ilmu Tak Terlihat pada Pakaian, Tetapi Akhlak Tampak Terlihat

Sumedang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sumedang H Sadulloh mengatakan bahwa tingginya derajat ilmu yang dimiliki oleh seseorang tidak bisa dilihat dari cara berpakaiannya. Menurutnya, kedalaman ilmu seseorang dapat dilihat dari akhlaknya.

Demikian disampaikan H Sa’dullah pada Pendidikan Latihan Dasar (Diklatsar) Banser angkatan IV yang diselenggarakan GP Ansor Sumedang di lokasi obyek perkemahan Panenjoan Kecamatan Rancangan Kabupaten Sumedang selama tiga hari dari Jumat-Ahad (11-13/11).

Ilmu Tak Terlihat pada Pakaian, Tetapi Akhlak Tampak Terlihat (Sumber Gambar : Nu Online)
Ilmu Tak Terlihat pada Pakaian, Tetapi Akhlak Tampak Terlihat (Sumber Gambar : Nu Online)

Ilmu Tak Terlihat pada Pakaian, Tetapi Akhlak Tampak Terlihat

Ia mengajak peserta Diklatsar memerhatikan cara berpakaian ulama-ulama Nahdlatul Ulama. Terkadang mereka suka memakai peci yang lusuh, baju penuh bolong karena sekar rokok, bersarung atau bercelana dengan harga yang murah meriah. Penampilannya penuh dengan kesederhanaan. Walaupun sederhana tapi tutur kata yang keluar dari lisannya selalu menyejukkan. Akhlak keseharian yang ditunjukkan suka menjadi teladan bagi masyarakat. Hal seperti inilah yang harus dijadikan contoh oleh anggota Banser.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Contoh tersebut bukan berarti Banser tidak boleh gagah dalam berpakaian. Pakaian apapun yang dikenakan, tetap harus berperilaku dengan akhlak yang baik. Jangan mentang-mentang sudah menjadi anggota Banser, pakaian gagah, terus dengan seenaknya bersikap arogan. Kita harus tetap santun dan tegas dalam bertindak baik dalam menjaga ulama dan negara, tutur H Sadulloh.

Anggota Banser juga harus segala bisa agar mampu menghadapi tantangan global yang semakin deras menyerang integritas bangsa Indonesia. Mempertahankan NKRI sudah harga mati. Jihad Banser dalam membela NKRI saat ini harus dilakukan juga dalam pengembangan lembaga pendidikan. Kader Banser harus cakap dalam melahirkan anak bangsa yang mencintai negaranya.

Sementara Kepala Satkorcab Banser Sumedang Dadan Khoerudin memaparkan kegiatan Diklatsar saat ini mengambil tema "Membangun Disiplin Organisasi Berbasis Kader ". Sekitar 40 calon Banser ini akan kami gembleng dan kami siapkan untuk menjadi kader yang benar-benar menjadi kader militan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Walaupun acara pembukaan Diklatsar ini sempat terhambat karena masalah cuaca hujan namun ini tidak menjadi masalah yang berarti bagi kami, justru ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi calon-calon pemimpin masa depan yang akan dilahirkan melalui diklatsar ini. Inilah ikhtiar dan bukti kami dalam mencintai negeri ini, pungkas Dadan. (Ayi Abdul Kohar/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pertandingan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 15 Agustus 2017

Doa ketika Terpaan Angin Keras Menakutkan

Angin adalah salah satu dari tentara Allah. Angin dapat membawa berkah satu ketika. Pada tempo lain, angin dapat mendatangkan bencana luar biasa. Karenanya kita dianjurkan untuk banyak berdoa kepada Allah SWT untuk menggerakkan angin keberkahan untuk umat manusia dan makhluk semesta.

Ketika ada angin keras menerpa, Rasulullah mengajarkan kitta untuk membaca doa seperti berikut ini.

Doa ketika Terpaan Angin Keras Menakutkan (Sumber Gambar : Nu Online)
Doa ketika Terpaan Angin Keras Menakutkan (Sumber Gambar : Nu Online)

Doa ketika Terpaan Angin Keras Menakutkan

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Allâhumma innî as’aluka khairahâ wa khairamâ fîha wa khairamâ ursilat bih, wa a‘ûdzubika min syarrihâ wa syarrimâ fîha wa syarrimâ ursilat bih. Allâhummaj‘alhâ rahmatan, wa lâ taj‘alhâ ‘adzâban. Allâhummaj‘alhâ riyâhan, wa lâ taj‘alhâ rîhan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Artinya, “Tuhanku, kepada-Mu aku mohon kebaikan angin ini, kebaikan yang terkandung di dalamnya, dan kebaikan tujuan dihembuskannya. Kepada-Mu aku berlindung dari unsur negatif angin ini, unsur negatif yang terkandung di dalamnya, dan unsur negatif tujuan dihembuskannya. Tuhanku, jadikan angin ini sebagai rahmat. Jangan jadikan ia sebagai azab. Tuhanku, jadikan angin ini sebagai angin baik, bukan angin yang membawa akibat negatif.”

Panik merupakan sikap manusiawi ketika melihat kejadian luar biasa seperti angin yang bertiup sangat kuat. Akan tetapi ada baiknya kita berdoa dan berpasrah kepada Allah SWT sebagai pengendali makhluk-Nya termasuk angin.

Doa ini dicantumkan Imam Nawawi dalam karyanya Al-Adzkar. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pertandingan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Buya Leter Ajak Masyarakat Awali Perbaikan Diri dengan Idul Fithri

Padang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Hari Raya Idul Fihtri datang silih berganti. Setiap lebaran tiba, keadaan berbeda. Lebaran datang ? kadang saat bangsa Indonesia menghadapi revolusi fisik merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Kadanga lebaran tiba dalam keadaan lapang. Seringkali pula lebaran datang saat sedang menghadapi berbagai tantangan, persoalan hidup yang tak kunjung terpecahkan.

Demikian disampaikan Awan PBNU Buya H Tuanku Bagindo Mohammad Leter pada khotbah Idul Fithri di hadapan ratusan umat Islam di lapangan Aia Pacah yang diselenggarakan pengurus masjid Al-Ikhlas, Aia Pacah, Padang, Jumat (17/7).

Buya Leter Ajak Masyarakat Awali Perbaikan Diri dengan Idul Fithri (Sumber Gambar : Nu Online)
Buya Leter Ajak Masyarakat Awali Perbaikan Diri dengan Idul Fithri (Sumber Gambar : Nu Online)

Buya Leter Ajak Masyarakat Awali Perbaikan Diri dengan Idul Fithri

"Sekarang Idul Fithri datang di tengah kita menghadapi bahaya narkoba, penyakit AIDS, dan penyakit masyarakat (pekat) seperti judi, minuman keras, perzinaan, free sex, meningkatnya kekerasan dan kriminalitas, rusaknya moral dan budi pekerti. Semua itu akan melumpuhkan dan menghancurkan generasi dan masa depan bangsa ini," kata Buya Leter.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Buya, saat ini keimanan dan ketakwaan kita sedang diuji ? oleh berbagai musibah dan bencana seperti gempa, longsor, banjir bandang, kemiskinan. Menurunnya etos kerja, mengendornya ikatan kekerabatan, melemahnya kontrol sosial, meruyaknya dusta dan kebohongan. Melalui puasa, kita mengintrospeksi diri sendiri dengan muhasabah dan maghfirah Allah Swt.

Menurutnya, bila masyarakat dalam ketenangan dan kedamaian tanpa dusta, dendam, dengki, dan fitnah, segala pekerjaan akan berjalan baik dan lancar. Masyarakat saling berkasih sayang dan tolong menolong, rahmat Tuhan akan melimpah ruah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebaliknya, bila anggota masyarakat saling memutuskan silaturahmi, dendam yang berkepanjangan, permusuhan yang tidak henti-hentinya, dusta telah membudaya, maka rahmat Allah akan terhenti.

"Sesungguhnya rahmat Allah tidak akan turun pada suatu umat yang di dalamnya orang-orang saling memutus silaturahmi," kata Leter mengutip salah satu Hadist Rasulullah Saw.

Melalui ibadah puasa dan Idul Fitri, ia mengajak masyarakat membangun kembali jembatan hati. Ia mengajak masyarakat meninggalkan kebiasaan dusta dan bohong untuk terwujudnya persatuan dan kesatuan serta kejujuran untuk menghadapi masa depan demi membangun masyarakat madani, baldatun tayibatun wa rabbun ghafur di atas landasan iman dan takwa. (Armaidi Tanjung/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Habib, Meme Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 14 Agustus 2017

Mandiri Ekonomi, PCNU Bolmong Utara Buka Pusat Perkebunan NU

Bolmong Utara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam rangka meningkatkan kemandirian ekonomi organisasi, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara memulai kegiatan ekonomi produksi dengan membuka pusat perkebunan.

Pada Sabtu (12/12), kegiatan tersebut direalisasikan dengan menggelar penanaman padi di daerah perkebunan Nahdlatul Ulama, tepatnya di Desa Keimanga, Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Utara, Sulawesi Utara.

Mandiri Ekonomi, PCNU Bolmong Utara Buka Pusat Perkebunan NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Mandiri Ekonomi, PCNU Bolmong Utara Buka Pusat Perkebunan NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Mandiri Ekonomi, PCNU Bolmong Utara Buka Pusat Perkebunan NU

Menurut Ketua PCNUNU Bolmong Utara Supriadi Goma, program ini merupakan bentuk tekad pihaknya untuk bisa mandiri secara ekonomi. Sementara ini, ladang tersebut ditanami padi tapi ke depan jenis tanaman akan diperluas.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Akan dikembangkan berbagai komoditi unggulan lokal seperti cabe, terong, tomat, dan bawang merah,” tutur pria yang biasa disapa Gus Upik ini.

Hadir dalam kegiatan penanaman ini, Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Bolmong Utara Donal Lamunte bersama para pengurus GP Ansor lainnya, serta masyarakat setempat. (Red: Mahbib)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Fragmen PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 13 Agustus 2017

Membangun Pola Kaderisasi PMII Kampus Umum

Oleh Eko Tri Pranoto

Kaderisasi merupakan hal penting bagi sebuah organisasi, karena merupakan inti dari kelanjutan perjuangan organisasi ke depan. Tanpa kaderisasi, rasanya sangat sulit dibayangkan sebuah organisasi dapat bergerak dan melakuakan tugas-tugas keorganisasiannya dengan baik dan dinamis.

Membangun Pola Kaderisasi PMII Kampus Umum (Sumber Gambar : Nu Online)
Membangun Pola Kaderisasi PMII Kampus Umum (Sumber Gambar : Nu Online)

Membangun Pola Kaderisasi PMII Kampus Umum

“Dan hendaknya takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar” (An-Nisa : 9).

Bung Hatta pernah bertutur mengenai kaderisasi, “Bahwa kaderisasi sama artinya dengan menanam bibit. Untuk menghasilkan pemimpin bangsa di masa depan, pemimpin pada masanya harus menanam!”.

? ? ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam kaderisasi ada dua ikon penting yaitu :

1. Pelaku Kaderisasi (subyek)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

2. Sususnan Kaderisasi (obyek)

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) fungsi dasarnya adalah kaderisasi, sesuai dengan tugas PMII “terbentuknya pribadi muslim yang bertakwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, cakap dan bertanggungjawab, mengamalkan ilmunya dan komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia (Tujuan PMII, Pasal 4 AD/ART).

Pola kaderisai PMII memiliki karakter dan karakteristik yang berbeda-beda sesuai denga kondisi lingkungan dan situasi karakter mahasiswa pada jenis lembaga serta fakultas tertentu. Oleh karena itu pemahaman tentang teritorial PMII sangat perlu untuk ditanamkan. Berangkat dari pemahaman tersebut, pengurus komisariat maupun pengurus rayon memiliki kultur dan tantangan yang lebih kompleks dibandingkan dengan yang ada pada kampus-kampus yang berlatar belakang Islam.

Keberagaman latar belakang kultur mahasiswa di kampus umum serta padatnya waktu kuliah menjadi tantangan yang berat bagi PMII kampus umum. Untuk itu diperlukan formulasi kaderisasi yang matang agar tetap mampu bertahan di tengah kondisi kampus yang heterogen. Banyak jumlah kajian keilmuan di kampus umum dengan berbagai fakultas yang mempelajari disiplin ilmu dapat dijadikan modal untuk memaksimalkan pengembangan potensi kader sesuai dengan budaya masing-masing. Melalui pengembangan potensi tersebut makan akan tercipta kader-kader PMII yang layak dan kondusif untuk di tempatkan pada lini-lini yang terdapat di tiap lembaga kampus.

Dalam segi internal PMII, problem yang menjadi penyebab kurang hafalnya suatu kaderisasi adalah tidak adanya ruang sebagai media aktualisai bagi anggota maupun kader yang telah demisioner sebagai pengurus PMII sehingga tidak ada sinergitas bagi mereka terhadap fungsi kaderisasi. Perlu adanya ruang untuk meyakinkan para pengurus demosioner agar tidak lepas peran dan fungsi terhadap kaderisasi.

Penanaman nilai-nilai keislaman dan pemahaman ke-PMII-an harus disesuaikan dengan proses melalui ruang kaderisasi nonformal dan ruang kultural yang ada agar nilai dan pemahaman tersebut dapat disampaikan baik secara tekstual ataupun nontekstual. Kaderisasi nonformal bertujuan untuk membekali kader dengan pengetahuan dan keterampilan spesifik yang dibutuhkan oleh kader, maka output yang dihasilkan pada ruang kaderisasi ini terhadap pemahaman ke-PMII-an adalah meluluskan kader-kader yang ulil albab. Dalam pemahaman nilai-nilai keislaman, yang kultural yang ada merupakan pusat produksi ASWAJA sebagai manhaj al-fiqr PMII. Ruang kultur sangatlah penting mengingat kampus umum sangat kering keagamaannya.

Menyalurkan kaderisasi tentu butuh yang namanya “ritual” agar tercipta sebuah kesinambungan gerakan. Selain itu perlu adanya inovasi dan kreativitas dalam berpikir menjalankan kaderisasi agar kaderisasi yang dilakukan tepat sasaran. Tujuan lebih kepada aspek kuantitas contohnya sebelum melakukan Mapaba perlu adanya sebuah kegiatan pra-Mapaba yang bertujuan untuk pendalaman emosial dan pengenalan PMII kepada sasaran biasanya mahasiswa baru.

PMII Unila yang akrab disapa dengan nama PMII Komisariat Brojonegoro merupakan perintis berdirinya PMII di tanah Sai Bumi Ruai Juarai, bahkan dahulu PMII Unila adalah barometer pergerakan di Lampung. PMII Unila merupakan kiblat bagi seluruh PMII di berbagai penjuru Lampung. Banyak kader-kader yang sudah menjadi alumni sukses di berbagai profesi serta menduduki posisi strategis yang tersebar di berbagai daerah di Lampung baik sebagai pejabat, pengusaha, politisi, akademi dan banyak lagi sebagainya.

Beridirinya PMII Unila diprakarsai Teddy Junaidi, Rustam Efendi, dan beberapa tokoh lainnya yang merasa jenuh dengan nuansa gerakan mahasiswa di Unila yang condong monoton pada tahun 1965-an. Dalam perjalanannya PMII Unila sempat mengalami pasang surut, sempat mengalami kekosongan kegiatan dan kader antara tahun 2000 sampai tahun 2006. Penyebabnya adalah perumusan formula kaderisasi yang belum tepat sasaran, sehingga berdampak pada vakumnya PMII Unila.

Dinamika-dinamika kaderisasi tersebut dari mulai harmonisasi sejarah sampai dengan kemerosotannya, merupakan cermin bagi para pengurus, baik pengurus komisariat maupun pengurus rayon agar dalam menjalankan fungsi kaderisasi dapat memahami aspek-aspek apa saja yang harus dicukupi untuk menjalankan kaderisasi. Agar tidak terjebak kepada kemerosotan organisasi, dan dapat mengulang kembali harmonisasi sejarah kejayaan PMII kampus umum khususnya Unila.

Dapat dipahami bahwa kaderisasi memiliki tugas atau tujuan sebagai proses humanisasi atau pemanusiaan/memanusiakan. Manusia yang bertakwa kepada Allah SWT, manusia yang beriman, manusia yang selalu mengingat Allah SWT di setiap saat, manusia yang setia dengan janji Allah SWT dan ridak melanggar perjanjian dengan-Nya, manusia yang mengambil pelajaran dari sejarah umat manusia, perjalanan alam semesta dan dari ayat-ayat-Nya sehingga dapat melaksanakan tujuan PMII.



Eko Tri Pranoto, Ketua Komisariat PMII Unila masa khidmah 2013-2014



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Doa, Nahdlatul, Ahlussunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 12 Agustus 2017

Nyai Nur Hidayah Kembali Pimpin Muslimat NU Solo

Solo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Nyai Nur Hidayah Idris kembali terpilih untuk memimpin Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kota Surakarta masa khidmah 2015-2020, setelah melalui tahap pemungutan suara pemilihan ketua pada acara Konfercab Muslimat NU Kota Surakarta di Hotel Aziza, Ahad (9/8).

Pada proses voting pemilihan ketua, Nyai Idris memperoleh 28 suara, unggul 1 suara dari calon ketua lainnya, Nyai Sehah Walafiah.

Nyai Nur Hidayah Kembali Pimpin Muslimat NU Solo (Sumber Gambar : Nu Online)
Nyai Nur Hidayah Kembali Pimpin Muslimat NU Solo (Sumber Gambar : Nu Online)

Nyai Nur Hidayah Kembali Pimpin Muslimat NU Solo

Hasil ini berarti mengantarkan istri KH Idris Shofawi itu, untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, dipercaya untuk memimpin para ibu Muslimat NU di Kota Bengawan tersebut.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Usai terpilih, Nyai Nur menyampaikan sambutannya. Ia mengatakan akan bersama mengabdi dan berbakti untuk NU. “Jabatan tidaklah penting, yang penting kita bersama-sama tetap bisa memperbaiki diri, berbakti, dan mengabdi untuk NU,” ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pada kepengurusan sebelumnya, Muslimat NU di Kota Solo telah mengadakan berbagai kegiatan antara lain kegiatan rutin pengajian, pelatihan kursus menjahit, penyuluhan kesehatan dan lain sebagainya.

Dalam kegiatan Konfercab kali ini, turut hadir beberapa perwakilan dari pengurus PC Muslimat NU se-Soloraya. (Ajie Najmuddin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaSantri, Ulama, Doa PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hubbul Wathan Minal Iman, Fondasi Kokoh Keislaman dan Keindonesiaan

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Dzulkifli Hasan mengatakan, Hadratussyekh Hasyim Asy’ari adalah tokoh yang sangat penting dalam membangun nasionalisme di Indonesia. Menurutnya, Kiai Hasyim mampu merumuskan konsepsi Negara Indonesia yang dengan dasar nasionalisme dan Islam.

“Kiai Hasyim adalah tokoh yang sangat penting dalam membangun nasionalisme,” katanya saat menjadi pembicara kunci dalam acara Seminar Pemikiran Hadratus Syaikh Hasyim Asyari dengan tema Keislaman dan Keindonesiaan: Aktualisasi Pemikiran dan Perjuangan Hadratus Syaikh Hasyim Asyari di Gedung MPR RI Jakarta, Sabtu (6/5).

Hubbul Wathan Minal Iman, Fondasi Kokoh Keislaman dan Keindonesiaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Hubbul Wathan Minal Iman, Fondasi Kokoh Keislaman dan Keindonesiaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Hubbul Wathan Minal Iman, Fondasi Kokoh Keislaman dan Keindonesiaan

Menurut dia, jargon cinta tanah air adalah sebagian dari iman yang dicetuskan oleh KH Hasyiim Asy’ari adalah fondasi yang sangat kokoh dalam memadukan antara keindonesiaan dan keislaman. Baginya, dengan jargon itu masyarakat Indonesia memiliki kecintaan terhadap agamanya dan juga tanah airnya.

Dzulkifli menjelaskan, jargon tersebut menjadi semangat masyarakat Indonesia untuk membangun dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Ia mengaku, jargon tersebut sangat tepat untuk membangkitkan semangat perjuangan rakyat karena mengingat pada saat itu Indonesia baru saja merdeka dan pihak sekutu mengepung Indonesia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Pandangan inilah yang memantapkan konsesi Indonesia yang relijius,” tegasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia menambahkan, KH Hasyim Asy’ari adalah kiai yang terlibat dalam gerakan-gerakan nasional dan juga internasional. (Muchlishon Rochmat/Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaSantri, Quote, PonPes PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 11 Agustus 2017

IPNU-IPPNU Jombang Tambah Komisariat Baru

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Jombang terus mengembangkan komisariat di sekolah-sekolah. September ini, sebuah pimpinan komisariat baru berdiri di MA Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur.

IPNU-IPPNU Jombang Tambah Komisariat Baru (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Jombang Tambah Komisariat Baru (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Jombang Tambah Komisariat Baru

Kepengurusan perdana di madrasah tersebut dilantik dua hari pasca malam puncak peringatan haul ke-43 KH Wahab Chasbullah, Selasa (9/9) pagi, di halaman sekolah setempat.

Ketua PC IPNU Jombang Abdul Rosyid berharap pengurus baru mampu menjadi salah satu amunisi IPNU-IPPNU Jombang, khususnya dalam membantu mengatasi problem pelajar dan remaja yang semakin kompleks saat ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Selain program-program yang berkaitan dengan kegiatan ubuddiyyah NU, untuk memperluas wawasan juga perlu adanya pemahaman secara konseptual tentang dalil-dalil Al-Qur’an dan Hadits yang mendasarinya. Misalnya, melalui kegiatan diskusi pelajar, debat, seminar, dan lain sebagainya”, tambah Aliyah, Ketua PC IPPNU Jombang.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Sekretaris PC IPPNU Jombang Aulia Rohmah, untuk memperkuat dan menambah kompetensi para pengurus dalam menjalankan program kerjanya, penting pula mempelajari buku pedoman organisasi, baik berupa Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga, hasil-hasil Kongres, sistem pengkaderan, petunjuk pelaksanaan organisasi dan administrasi baik IPNU maupun IPPNU.

Baruddin selaku pembina sekaligus sebagai penggerak awal masuknya IPNU-IPPNU ke MA Bahrul Ulum mengatakan, pendirian komisariat IPNU-IPPNU ini penting karena lahirnya NU berasal dari Tambakberas. Menurutnya, sudah selayaknya pelajar MA Bahrul Ulum mendapat pembentengan Aswaja, sehingga NU ke depan lebih kuat dan terus berjalan dengan baik.

“Semoga ini awal dari perjuangan MA BU untuk mejadi garda penerus perjuangan para Ulama,” tuturnya.

Asmu’I, Kepala MA BU, mengatakan siap menopang penuh kegiatan IPNU-IPPNU di sekolahnya. “MA Bahrul Ulum adalah PK IPNU-IPPNU pertama yang masuk ke Bahrul Ulum Tambakberas Jombang mudah-mudahan di ikuti sekolahan-sekolahan yang lainnya ,” katanya. (Red: Mahbib Khoiron)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Islam, Budaya PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Luncurkan Liga Santri, DKI Jakarta Targetkan Juara Nasional

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Liga Santri Nasional 2017 terus bergulir diberbagai daerah. Salah satu Diantaranya adalah Region DKI Jakarta yang diikuti 32 Pesantren se-DKI. Liga Santri DKI Jakarta kali ini akan memperebutkan Piala Gubernur DKI Jakarta sebagai piala tetap, Piala NU Cup sebagai piala bergilir, Piala Indonesia Muda sebagai tim paling fair play dan Piala PWNU untuk pemain yang meraih top scorrer.

Dalam perhelatan Liga Santri tingkat nasional yang akan berlangsung di Bandung pada medio akhir Oktober nanti, DKI Jakarta menargetkan sebagai Juara Nasional.

Luncurkan Liga Santri, DKI Jakarta Targetkan Juara Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)
Luncurkan Liga Santri, DKI Jakarta Targetkan Juara Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)

Luncurkan Liga Santri, DKI Jakarta Targetkan Juara Nasional

Hal ini disampaikan oleh Koordinator Region DKI Jakarta Sumarsono ketika memberikan sambutan dalam acara peluncuran dan rapat teknis di Gedung Pertemuan GOR Pertamina Simprug Jakarta Selatan, Jumat (25/8).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Setelah tiga tahun bergulir, Liga Santri DKI Jakarta pada tahun 2017 ini semakin meningkat kualitasnya baik kualitas penyelenggaranya maupun kualitas sarana penunjangnya," kata Sumarsono.

Kick off akan dilaksanakan di Stadion Pertamina Simprug Jakarta Selatan pada Senin 4 September 2017) yang rencananya akan dibuka oleh Agum Gumelar. Ia akan ikut serta mengikuti pertandingan eksibisi antara NU Allstar versus Celebritis Allstar, kata Koordinator Bidang Olahraga PW RMI-NU DKI Jakarta ini.

"Tahun ini, kita menggandeng Indonesia Muda dan tokoh-tokoh legenda sepakbola Indonesia seperti Agum Gumelar, Dede Sulaiman, Bambang Tetuko dan lain-lain untuk membesarkan turnamen sepak bola santri di DKI Jakarta ini," kata Sumarsono.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Setiap pertandingan, lanjut Marsono, akan dipantau oleh tim “talent scouting” dari PSSI dan Tim Kompas menggunakan statistik. Dengan demikian diharapkan di akhir kompetisi akan diperoleh Squad tim ideal secara maksimal yang akan mewakili DKI Jakarta di ajang LSN tingkat nasional nanti.

"Kami ucapkan terima kasih kepada Gubernur dan Jajarannya serta perusahaan-perusahaan baik BUMD maupun dari swasta yang memiliki semangat tinggi sehingga turnamen sepakbola santri yang terbesar di DKI Jakarta ini dapat berjalan baik," kata Sumarsono. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Santri, Sejarah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 10 Agustus 2017

Muslimat NU Jember Advokasi Para Korban KDRT

Jember, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang kerap kali menjadi mimpi buruk dalam kehidupan kaum hawa, sungguh memprihatinkan. Korban meronta tapi tak berdaya. Mereka mau menjerit namun tak punya suara. Kenyataan itulah yang melatarbelakangi Pimpinan Cabang Muslimat NU Jember untuk menggelar Training of Trainer (ToT) Kekerasan Dalam Rumah Tangga di aula Kantor Muslimat NU, Selasa (20/9).

Dalam sambutannya, Ketua PC Muslimat NU Jember Nyai Emi Kusminarni menegaskan, pihaknya bertekad memberikan advokasi terhadap korban tindak kekerasan dalam rumah tangga. Menurutnya, KDRT masih marak terjadi, termasuk di pedesaan. Namun diakuinya kasus KDRT di pedesaan seringkali berlalu begitu saja karena pihak korban tidak mau melapor. “Oleh karenanya, Muslimat perlu ambil peran di situ. Berikan mereka pendampingan untuk memberikan rasa aman pada mereka dan yang lain,” ucapnya.

Muslimat NU Jember Advokasi Para Korban KDRT (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU Jember Advokasi Para Korban KDRT (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU Jember Advokasi Para Korban KDRT

Nyai Emi menambahkan, KDRT tidak bisa dianggap sepele, apa pun bentuknya. Sebab, KDRT tidak hanya terkait dengan penderitaan korban, tapi juga memberikan efek traumatik terhadap korban dan anggota keluarga yang lain, misalnya anak.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

KDRT yang melibatkan suami sebagai pelaku, katanya, bagaimanpun sulit untuk tidak diketahui anggota keluarga yang lain seperti anak. “Dan nyatanya, anak sering menjadi korban lanjutan akibat KDRT yang dilakukan suami. Orang tua cerai, anak yang jadi korban,” ujarnya di hadapan 100 peserta ToT tersebut.

Salah seorang narasumber, Hamdanah Usman mengungkapkan bahwa tujuan berumahtangga adalah untuk menciptakan keluarga yang sakinah mawadaah wa rahmah, dengan menegakkan 6 prinsip. Yaitu kebenaran, keadilan, musyawarah, kemerdekaan, kesetaraan dan mu’asyaroh bi makruf. “Lho kalau pas terjadi kekerasan terus, itu kan tidak sesuai dengan cita-cita awal berumah tangga,” tuturnya. (Aryudi A. Razaq/Mahbib)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Quote, Kyai, Syariah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Karnaval Batik Lasem Ramaikan Haul Para Syekh

Rembang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Karnaval batik Lasem yang rencananya digelar Jum‘at mendatang (18/10) turut meramaikan haul para syekh Rembang Jawa Tengah. Batik tulis Lasem akan dipamerkan dalam pesta rakyat.

Batik tulis lasem adalah batik asli asal kota Rembang ? yang menjadi kebanggaan warga kota Lasem. Batik-batik ini akan dipamerkan dengan produk-produk yang dimodifikasi dari barang bekas.

Karnaval Batik Lasem Ramaikan Haul Para Syekh (Sumber Gambar : Nu Online)
Karnaval Batik Lasem Ramaikan Haul Para Syekh (Sumber Gambar : Nu Online)

Karnaval Batik Lasem Ramaikan Haul Para Syekh

Karnaval Batik Lasem sengaja digelar sebagai ajang perkenalan masyarakat tentang batik tulis asal Kecamatan Lasem.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua Panitia Pandu mengatakan pihaknya bekerjasama dengan SMK Umar Fatah untuk membuat kostum modifikasi yang akan dipamerkan. Perpaduan produk barang bekas dan batik diolah menjadi aksesoris.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hingga kini, lanjut pandu, sudah ada sekitar 50 kostum batik yang sudah terkumpul dan siap dipamerkan pada 18 Oktober mendatang.

Menurut pandu, adanya ide untuk mengangkat batik tulis Lasem melalui acara haul tahunan yang biasa dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah di pulau Jawa.

“Batik tulis Lasem yang sudah dimodifikasi dengan suatu bentuk dan barang tidak kalah menarik dengan busana atau pun produk lain merk luar negeri. Menurut pandu harga dari batik tulis Lasem sendiri cukup relatif terjangkau, apalagi masyarakat Lasem masih aktif dalam memproduksi batik tulis,” kata Pandu.

Kali ini, kata Pandu, hasil karya anak SMK akan dipamerkan. Mereka generasi penerus yang akan melanjutkan para perajin batik tulis Lasem pada tahun-tahun berikutnya. Batik tulis Lasem sangat pantas dipakai kalangan muda, dewasa, dan orang tua. Tak heran jika komunitas pecinta seni dan sejarah mempunyai inisiatif untuk memamerkan hasil karya masyarakat Lasem. (Ahmad Asmu’i/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan, Sejarah, Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah