Rabu, 31 Januari 2018

Jalan Berliku Akh Muzakki Meraih Guru Besar

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Gelar guru besar akhirnya bisa diterima Akhmad Muzakki Rabu (11/3). Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur ini menyampaikan orasi ilmiah dalam acara pengukuhannya? sebagai profesor bidang sosiologi pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UIN SA) Surabaya.

Kendati demikian, sejumlah kisah pilu mengiringi perjalanan guru besar termuda di kampus Islam negeri di Surabaya ini. Dari mulai berkas yang sempat hilang, saran dari banyak kolega bahwa menjadi guru besar adalah takdir dan jangan terburu nafsu, hingga sejumlah godaan lain.

Jalan Berliku Akh Muzakki Meraih Guru Besar (Sumber Gambar : Nu Online)
Jalan Berliku Akh Muzakki Meraih Guru Besar (Sumber Gambar : Nu Online)

Jalan Berliku Akh Muzakki Meraih Guru Besar

Sekelumit kesulitan tersebut disampaikan Muzakki, sapaan akrabnya saat menyampaikan orasi di auditorium UIN SA. "Dari mulai aturan yang ketat, standarnya semakin tinggi dan seterusnya," katanya di hadapan sejumlah pimpinan kampus tersebut, akademisi? dan sejumlah tokoh masyarakat yang hadir.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Sulit dan ketatnya aturan menjadi guru besar pasti dirasakan berlipat oleh dosen-dosen yang secara kelembagaan berada di bawah Kementerian Agama atau Kemenag," kata ayah dua anak ini. Secara rinci, suami dari Erna Mawati tersebut menceritakan bahwa untuk meraih gelar profesor para dosen yang berada di Kemendikbud yang kemudian disebut Kemenristekdikti atau Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi hanya mengalami penilaian jenjang universitas dan Dikti, lanjutnya.

"Sedangkan bagi yang berasal dari Kemenag harus melewati sekian macam dan tingkatan check point penilaian," terang peraih gelar Graduate Diploma in Southeast Asian Studies dari Fakultas Asian Studies The Australian National University (ANU) Canberra ini. Usai dinyatakan lulus di tingkat universitas, berkas usulan dosen dimaksud dinaikkan ke jenjang check point berikutnya yakni Diktis Pendis Kemenag, lanjutnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selesai? Ternyata tidak. Berkas yang ada dinilai oleh sidang dewan guru besar Diktis Pendis Kemenag. Berikutnya adalah penilaian di Dikti Kemendikbud yang sekarang berubah menjadi Kemenristekdikti. "Di sini, berkas mengalami dua penilaian yakni penilaian angkta kredit atau PAK oleh sidang dewan guru besar dan penilaian dalam bentuk validasi oleh tim kecil yang lebih dikenal dengan tim validasi atau tim siluman," ungkap peraih gelar master of philosophy (MPhil) dari ANU ini.

Tim siluman yang dimiliki dan dipekerjakan oleh Dirjen Dikti ini menelisik masuk ke "bilik-bilik akademik" sekecil dan sesempit apapun. "Konon, tim siluman ini diberi tugas khusus oleh Dirjen Dikti untuk melakukan validasi dokumen calon guru besar," terang alumnus program PhD di School of History, Phi losophy, Religion and Classic, the University of Queensland Australia ini.

Belum lagi kesabarannya diuji karena pada pertengahan 2014 ternyata berkas untuk keperluan mengurus gelar profesornya dinyatakan hilang. Mengapa bisa hilang? "Kemungkinan paling besar ada kaitannya dengan dampak bocor atap dan pindahan kantor sebagaimana disampaikan staf Diktis Jakarta," kenangnya.

Karena saat itu menjelang akhir 2013, Diktis yang berkantor di lantai 8 Kantor Kemang RI di Lapangan Banteng Jakarta sedang dilanda bocor atap yang cukup hebat akibat hujan lebat. "Nah, saat itu juga merupakan momen-momen kepindahan kantor Diktis dari lantai 8 ke lantai 7 yang sudah direncanakan sebelumnya," terangnya. Dan di titik inilah awal kerumitan terjadi, lanjutnya.

Dengan sangat terpaksa, seluruh berkas diurus dari awal. Dan celakanya pihak Diktis hanya memberikan waktu dua minggu untuk menyelesaikan copy dokumen yang hilang tersebut. Bisa dibayangkan, kesulitan mengurus berkas di level universitas di Surabaya hingga ke Jakarta. "Karena berkas memang harus diserahkan ke Dikti," ungkapnya. Namun Alhamdulillah, akhirnya tantangan ini bisa terlewati, lanjutnya.

Setelah itu apakah urusan sudah beres? Ternyata tidak. Ujian lain menghadang. Muzakki mendapat? kabar bahwa staf Dikti salah menginput penilaian berkasnya. "Yang? awalnya untuk keperluan guru besar, ternyata beralih menjadi lektor kepala," kata guru besar ke 49 di UIN SA ini.

Akibat salah input ini, mantan dosen di Faculty of Asian Studies ANU Australia ini akhirnya harus rela untuk mengurus berkas kembali serta mau tidak mau menunggu validasi dari berkas yang dibuat dari awal tersebut.

Butuh waktu sekitar 3 tahun bagi mantan Ketua PW LP Maarif NU Jatim ini untuk bisa menyandang gelar profesor bidang sosiologi pendidikan. "Semua proses itu saya lakukan dengan penuh romantika, persis seperti permainan roller coaster yang kadang menggembirakan dan kadang pula menegangkan,"? katanya dengan senyumnya yang khas.

Kabar gembira diterimanya di awal bulan Januari 2015. Anak mantan penjual petis di Pasar Sidoarjo ini terhitung sejak 1 November 2014 layak bergelar profesor dengan SK Nomor 3755/A4.3/KP/2015, yang ditandatangani Mohamad Nasir, Menristekdikti.

"Anda itu wonder child professor!" kata Profesor Sunan Wismer dari Kanada, adviser University Community Engagement (UCE) SILE project. Ucapan itu disampaikan khusus kepada Muzakki saat melakukan review atas capaian program UCE di kantor SILE Project UIN SA awal Februari lalu.

Kini gelar untuk namanya semakin panjang. Di surat resmi PWNU Jatim maupun Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) UIN SA tercantum Prof Akh Muzakki, Grand, SEA, MAg, MPhil, PhD.

Selamat berkhidmat Mas Zaki, sapaan banyak teman kepadanya di PWNU Jatim. Semoga ilmu yang diraih kian berkah.

Foto: Akh Muzakki bersama ibunda, istri dan dua anaknya usai pengukuhan guru besar.

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nasional, Lomba PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pameran Media NU di Arena Munas

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Para peserta Munas-Konbes di Kempek-Cirebon pertengahan September mendatang akan disuguhi karya-karya para penulis NU berupa media-media yang pernah terbit dan masih diterbit. Dari mulai Soeloeh Nadlatoel Oelama, Berita Nahdlatoel Oelama, Duta Masyarakat, hingga PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

"Sekarang kami masih koordinasi dengan para pengelola media dan para pemegang dokumen media yang ada," kata inisiator pameran media NU, Hakim Jayli yang dihubungi PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui telepon, tadi malam, Rabu (5/9).

Pameran Media NU di Arena Munas (Sumber Gambar : Nu Online)
Pameran Media NU di Arena Munas (Sumber Gambar : Nu Online)

Pameran Media NU di Arena Munas

Dia mengatakan, saat ini sekurang-kurangnya ada enam media cetak yang terbit di lingkungan NU dan dikelola oleh organanisasi di lingkungan NU.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Tashwirul Afkar diterbitkan PP Lakpesdam NU, majalah Aula yang diterbitkan PWNU Jawa Timur, Risalah NU yang diterbitan PBNU, Duta Masyarakat, tabloid Suara NU oleh PWNU Jawa Tengah, buletin Jumat oleh LDNU," jelasnya.

"Untuk media elektronik ada TV9 di Surabaya dan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jakarta. Sebetulnya ada banyak radio dan website, tapi kalau dikumpulin semua tidak muat tempatnya," tambah Hakim yang juga direktur TV9.

Hakim berharap, dengan dipamerkannya media-media itu, warga NU bisa terlibat aktif untuk menghidupkan media di lingkungannya. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"NU ini punya kekuatan yang dahsyat di dunia kepenulisan, sejarahnya juga panjang. Jurnal Afkar itu jurnal langka di negeri ini. Hayo mana ada jurnal keislaman yang terbit nasional. Afkar itu sudah lebih dari 12 tahun eksis. Majalah Aula itu sudah terbit sejak tahun 86, sekarang masih terbit. Apa tidak hebat?" ungkap Hakim.

Hanya saja Hakim mengingatkan, dunia penerbitan ini cenderung menurun, NU harus mengantisipasi. "Tapi jangan semua terjun ke online. Kasihan yang tidak bisa akses internet, karena jumlahnya lebih banyak, apalagi warga NU, kebanyakan di desa. Untuk itu kami akan membicarakannya di arena Munas nanti. Media harus menjadi perhatian bersama. Kita mesti berjamaah agar terus terbit," jelasnya.

Selain memamerkan media-media yang masih terbit, pameran juga akan menyuguhkan media-media lama, seperti Soeloeh NO, Chazanah, Berita NO, Warta NO, LINO, Risalah Islamiyah, Oetoesan NO, Berkala Sarbumusi, dan sebagainya.

Penulis: Hamzah Sahal

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh, PonPes PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Peringati 1 Abad Madrasah, Pesantren Tambakberas Gelar Kontes Burung

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Sejumlah kegiatan mengiringi peringatan Satu Abad Madrasah dan 191 Tahun Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Kabupaten Jombang, Ahad (22/5). Setelah bersepeda keliling kota dan wilayah sekitar pesantren serta tanam pohon, pihak pesantren menyelenggarakan kontes burung.

"Lomba ini juga sebagai mata rangkai dari peringatan seabad madrasah dan keberadaan pesantren yang memasuki usia 191 tahun," kata Muhammad Abdullah Rifan kepada media ini, Senin (23/5).

Peringati 1 Abad Madrasah, Pesantren Tambakberas Gelar Kontes Burung (Sumber Gambar : Nu Online)
Peringati 1 Abad Madrasah, Pesantren Tambakberas Gelar Kontes Burung (Sumber Gambar : Nu Online)

Peringati 1 Abad Madrasah, Pesantren Tambakberas Gelar Kontes Burung

Kontes burung juga dimaksudkan untuk semakin mengenalkan keberadaan Pesantren Tambakberas, sebutan untuk Pondok Pesantren Bahrul Ulum kepada seluruh lapisan masyarakat. "Kita ingin, kalangan komunitas pecinta burung dan masyarakat secara lebih luas bisa semakin kenal dengan pesantren," kata Gus Rifan.

Dengan mengenalkan pesantren lewat komunitas pecinta burung, keberadaan pesantren khususnya Tambakberas kian dikenal masyarakat. "Tidak hanya pecinta burung, kita sapa juga penggemar tanaman bonsai," kata pengajar Madrasah Muallimin-Muallimat di Pesantren Tambakberas tersebut.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Harus diakui bahwa tidak banyak kalangan masyarakat yang mengenal dengan baik keberadaan pesantren," katanya. Karena itu, dengan menyapa dan menghadirkan komunitas pecinta burung sebagai cara terobosan, mereka diharapkan semakin akrab dengan pesantren, lanjutnya.

Kontes burung juga dimaksudkan sebagai sarana untuk mendongkrak perekonomian warga. "Karena di sini mereka juga dapat melakukan transaksi jual-beli yang saling menguntungkan," terang Gus Rif’an.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kegiatan yang berlangsung di halaman Gedung Serba Guna KH Abdullah Said ini ternyata diminati komunitas burung lintas kota. "Bahkan ada peserta dari Blora, termasuk tentunya dari berbagai kota di Jawa Timur," tegasnya.

Dalam catatan panitia, setidaknya ada 498 peserta yang mengikuti kontes burung tersebut. "Ini melebihi perkiraan yang ditargetkan panitia yakni sekitar 300 peserta," ungkapnya. Para peserta datang dari Ngawi, Madiun, Surabaya, Ponorogo, Nganjuk, Lamongan dan kota lain di Jawa Timur.

Kehadiran pengunjung juga sangat membanggakan. "Lebih dari dua ribu pengunjung yang melihat dan menikmati kontes burung ini," katanya. Mereka dengan seksama menyaksikan seluruh kontes dari mulai jam 11.00 hingga 17.00 WIB.

Dari pihak pesantren tampak hadir Ketua Majlis Pengasuh Pesantren Tambakberas KH Muhammad Hasib Wahab dan Ketua Panitia Peringatan 1 Abad Madrasah dan 191 Tahun Pesantren Tambakberas Jombang KH M Fadlulloh Malik. (Ibnu Nawawi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, Ubudiyah, Ahlussunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

IPNU-IPPNU Jepara Didorong Dirikan Komisariat di Kampus

Jepara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) Jepara menyempatkan halal bihalal kepada sesepuh IPNU Zainut Tauhid di kediamannya, Desa Potroyudan, Jepara, Senin (20/7). Zainut Tauhid adalah ketua Pimpinan Pusat IPNU era 80-an yang sekarang menjabat sebagai anggota DPR RI komisi IV bidang pertanian.

IPNU-IPPNU Jepara Didorong Dirikan Komisariat di Kampus (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Jepara Didorong Dirikan Komisariat di Kampus (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Jepara Didorong Dirikan Komisariat di Kampus

Dalam halal bihalal ini pengurus PC IPNU Jepara Miqdad Sya’roni mengungkapkan, pihaknya membutuhkan motivasi dari ketua PC IPNU Jepara era 70-an dan PP IPNU era 80-an ini. “Selain motivasi tentang keberlanjutan IPNU dan IPPNU di Jepara, kami juga meminta tips dan trik mendirikan PKPT pak,” kata mahasiswa UNISNU Jepara ini.

Zainut Tauhid mengatakan bahwa IPNU dan IPPNU Jepara harus senantiasa memberdayakan kader, terutama yang ada di bawah. Dalam pembinaan kader yang ada di lembaga pendidikan, IPNU Jepara bisa bekerja sama dengan LP. Ma’arif NU. “Karena mengingat periodisasi IPNU yang sangat pendek, jadi koordinasi terpenting untuk perawatan kader adalah dengan LP Ma’arif,” katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain kerja sama dengan LP Ma’arif, IPNU di perguruan tinggi juga harus didirikan. “Kita harus memberikan pemahaman kepada mahasiswa arti pelajar di IPNU itu seperti apa,” imbuhnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam mendirikan PKPT (Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi) IPNU, para pendiri tidak usah meminta izin kepada rektor atau dosen terkait. Karena PKPT organisasi eksternal. “Jadi kalu mau mendirikan, ya dirikan saja. PMII biar berada di posisinya, mereka kan sudah menyatakan independen to. Tunjukin saja kualitasmu maka kamu akan diminati,” lanjutnya.

“Orang kalau sudah nyaman di IPNU dan IPPNU itu dia tak kan pindah-pindah ke organisasi yang lain. Jadi kamu harus punya data mahasiswa yang masuk itu dari sekolah mana saja, dan apakah sekolah itu ada IPNU dan IPPNUnya atau tidak,” pungkasnya. (Afandi/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PCNU Probolinggo-Kraksaan Evaluasi Muktamar NU

Probolinggo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Probolinggo dan Kota Kraksaan, Selasa (18/8) melakukan evaluasi pelaksanaan Muktamar NU ke-33 yang digelar di Jombang 1 hingga 5 Agustus 2015 kemarin. Pengurus teras pada pertemuan ini melontarkan sejumlah catatan terkait amatan mereka di forum muktamar NU.

Tampak hadir Mustasyar PCNU Probolinggo H Hasan Aminuddin, Rais Syuriyah PCNU Probolinggo KH Jamaluddin al-Hariri, Ketua PCNU Probolinggo KH Abdul Hadi, Rais Syuriyah PCNU Kota Kraksaan KH Munir Kholili, dan Ketua PCNU Kota Kraksaan H Nasrullah A Suja’i.

PCNU Probolinggo-Kraksaan Evaluasi Muktamar NU (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Probolinggo-Kraksaan Evaluasi Muktamar NU (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Probolinggo-Kraksaan Evaluasi Muktamar NU

Dalam sambutan H Hasan Aminuddin menceritakan pengalamannya saat menghadiri Muktamar Ke-33 NU di Jombang secara langsung. “Muktamar NU adalah sebuah pesta demokrasi struktur NU,” ungkapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Hasan, dalam evaluasi dari pelaksanaan Muktamar NU ke-33 ini, para pengurus PCNU Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan yang datang langsung ke Jombang menyampaikan keluh kesahnya. Mereka menyampaikan adanya kekurangan-kekurangan terkait pelaksanaan Muktamar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kekurangan-kekurangan yang tampak janggal terjadi dari awal pelaksanaan,” tegasnya.

Hasan meminta supaya Nahdliyin di Probolinggo untuk menerima hasil Muktamar, meskipun ditengarai kejanggalan. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian, Tokoh, Cerita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketum PBNU Tegaskan Empat Spirit Islam Nusantara

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj kembali menegaskan makna Islam Nusantara yang kerap disalahpahami sebagian masyarakat, dalam sambutan malam pembukaan Muktamar Ke-33 NU di alun-alun Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (1/8).

Ketum PBNU Tegaskan Empat Spirit Islam Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketum PBNU Tegaskan Empat Spirit Islam Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketum PBNU Tegaskan Empat Spirit Islam Nusantara

“Islam Nusantara sama sekali bukan madzhab baru, bukan tsiqah baru, bukan aliran baru,” katanya di hadapan Presiden RI Joko Widodo, serta para pejabat tinggi negara, duta besar negara-negara sahabat, para ulama Timur Tengah, dan puluhan ribu hadirin yang terdiri dari pengurus NU dan masyarakat secara umum.

Menurut Kang Said, sapaan akrabnya, Islam Nusantara merupakan istilah yang merujuk pada khashaish (keistimewaan) keberislaman masyarakat pribumi, yakni Islam yang mampu melebur secara harmonis dengan budaya Nusantara, serta berpegang pada empat spirit.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Keempat spirit tersebut, lanjut Kang Said, antara lain ruhud diniyah (spriti keagamaan), ruhul wathaniyah (spirit kebangsaan), ruhut ta’addudiyah (spirit kebhinnekaan), dan ruhul insaniyah (spirit kemanusiaan). Semangat inilah yang dijunjung tinggi Nahdlatul Ulama sepanjang berdiri.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia menyampaikan, umat Islam Indonesia mesti memiliki semangat keagamaan yang tinggi, tanpa keinginan yang berlebihan untuk memformalkannya dalam konstitusi. NU, katanya, hingga kini menegaskan komitmen ketaatannya terhadap konstitusi, siapapun presidennya. Hal tersebut menjadi bagian dari nasionalisme yang menyala di dada warga NU.

Doktor Universitas Ummul Qura Makkah ini juga mengingatkan bahwa umat Islam harus menyadari tentang takdir keberagaman di masyarakat. Apalagi, Indonesia adalah negara dengan tingkat keragaman suku, adat istiadat, agama, dan budaya yang tinggi.

“Di atas sajadah Nusantara inilah kita belajar firman Allah. Walau syaa’llahu laja’alakum ummatan wahidah (Jikalau Allah menghendaki, Allah pasti menjadikan kamu sekalian umat yang satu),” tuturnya mengutip ayat al-Quran.

Islam Nusantara, bagi Kang Said, juga merupakan karakter keislaman yang sangat peduli dan menghormati manusia dan kemanusiaan. “Inilah Islam Ahlussunah wal Jamaah, yang kita warisi dari para auliya terutama Wali Songo,” ujarnya.

Muktamar Ke-33 NU akan berlangsung hingga 5 Agustus 2015 yang digelar di empat pesantren terkemuka di Jombang. Tema yang diusung pada perhelatan akbar NU kali ini adalah "Meneguhkan Islam Nusantara untuk Peradaban Indonesia dan Dunia". (Mahbib Khoiron)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tegal PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PCNU Rembang Siapkan Peringatan Hari Santri 2017

Rembang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Memperingati Hari Santri Nasional 22 Oktober 2017, Komunitas Obrolan Santri (OS) Rembang bekerjasama dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Rembang akan menggelar berbagai kegiatan.

PCNU Rembang Siapkan Peringatan Hari Santri 2017 (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Rembang Siapkan Peringatan Hari Santri 2017 (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Rembang Siapkan Peringatan Hari Santri 2017

Ketua Panitia HSN Kabupaten Rembang, Hamzah Iklil menyebutkan perayaan HSN tersebut merupakan bentuk dukungan dalam menyatukan dan mengingat kembali bahwa santri mempunyai peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, tepat 22 Oktober 1945 dimana KH Hasyim Asy’ari menyerukan resolusi jihad yang berhasil mengusir penjajah.

“Perayaan ini rencananya akan berlangsung selama dua hari, mulai Sabtu-Ahad, 21-22 Oktober berpusat  di Alun-alun Kota Rembang. Kegiatan bertemakan Santri Rembang untuk Nusantara,” kata Hamzah, Ahad (15/10).

Adapun bentuk perayaan, Hamzah menyebut sebelum hari H akan diisi Dzikir Pesisir, Pembacaan Sholawat Nariyah, Parade 1001 Rebana, dan Diskusi Kebangsaan. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Tepat di hari puncak acara akan dimeriahkan Apel Hari Santri, dan Kirab Bendera merah,” ujarnya.

Pria yang juga pengurus Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Kabupaten Rembang menuturkan momentum tersebut juga merepukan bentuk syiar dan dakwah, serta tempat berkumpul para kiai. 

“Kami ingin sekali mendatangkan warga Rembang yang sudah berkiprah di tingkat nasional untuk memberikan motivasi kepada masyarakat Rembang, khususnya para santri,” tambah Hamzah. 

Beberapa tokoh akan dihadirkan diantaranya KH Ahmad Mustofa Bisri, KHYahya Cholil Staquf, KH Abdul Ghofur Maimoen, KH M Arwani Tomafi,  M Imdadun Rahmat, Puthut EA, Maryono. Selain itu juga diundang perwakilan banom NU, para kiai, santri, dan semua warga Rembang. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Peringatan Hari Santri Rembang juga didukung Kemkominfo dan Bank BTN. (Onji/Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam, Daerah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Masyarakat Madura Jarang Akses Berita Toleransi

Sumenep, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Mayoritas masyarakat Madura, Jawa Timur, masih jarang mengakses pemberitaan terkait toleransi atau perdamaian. Karena itu media perlu ikut mempromosikan isu-isu toleransi dan perdamaian.

Demikian hasil survei Search for Common Groud Indonesia dan Asian Muslim Action Network yang bekerja sama dengan Biro Pengabdian Masyarakat Pondok Pesantren Annuqayah (BPM PPA) di tiga kabupaten di Madura, yaitu Sumenep, Pamekasan, dan Sampang.

Masyarakat Madura Jarang Akses Berita Toleransi (Sumber Gambar : Nu Online)
Masyarakat Madura Jarang Akses Berita Toleransi (Sumber Gambar : Nu Online)

Masyarakat Madura Jarang Akses Berita Toleransi

Dari hasil survei terungkap, masyarakat yang jarang mengakses pemberitaan tentang toleransi sebanyak 40,7 persen, sering 34,3 persen, sering sekali 9.8 persen, jarang sekali 2,8 persen, tidak pernah 6,5 persen, dan tidak tahu/tidak jawab 6,5 persen.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Survei tersebut dilakukan kepada 350 responden dengan sasaran anak muda dan rumah tangga pada tanggal 12-14 Mei 2014. Pemaparan hasil survei disampaikan di Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-guluk, Sumenep, Rabu (16/7) di hadapan tokoh agama.

Menanggapi hasil survei tersebut, Ketua PCNU Sumenep A Pandji Taufiq mengatakan, pemberitaan terkait dengan toleransi dan perdamaian di Madura memang tidak banyak tersentuh media.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Oleh karenanya, ia mendorong media untuk memberikan porsi yang dominan dan gencar mempromosikan isu-isu toleransi dan perdamaian.

"Peran media sangat penting untuk menggiring opini publik. Oleh karenanya, media harus ikut andil dalam promosi kedamaian dan toleransi," tuturnya. (M Kamil Akhyari/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Organisasi Pelarangan Senjata Kimia Raih Nobel Perdamaian

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Panitia hadiah Nobel Perdamaian baru saja mengumumkan bahwa Nobel Perdamaian tahun ini diberikan kepada Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).? Organisasi ini bertanggung jawab atas pemusnahan senjata kimia di Suriah.

Pengumuman dikeluarkan oleh Ketua Komite Nobel Norwegia, Thorbjorn Jagland di Oslo pada Jumat, 11 Oktober, seperti dilaporkan oleh BBC Indonesia.

Organisasi Pelarangan Senjata Kimia Raih Nobel Perdamaian (Sumber Gambar : Nu Online)
Organisasi Pelarangan Senjata Kimia Raih Nobel Perdamaian (Sumber Gambar : Nu Online)

Organisasi Pelarangan Senjata Kimia Raih Nobel Perdamaian

"Komite Nobel Norwegia memutuskan bahwa Hadiah Nobel Perdamaian 2013 diberikan kepada Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) atas kerja luas organisasi ini untuk memusnahkan senjata kimia," kata Jagland.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Organisasi yang bermarkas di Den Haag ini didirikan untuk menerapkan pemberlakuan konvensi Senjata Kimia pada 1997, salah satu traktat perlucutan paling berhasil. Belakangan OPCW menerjunkan tim inspektur untuk melaksanakan Klik pemusnahan senjata kimia di Suriah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dengan kemenangan ini maka OPCW berhak mengantongi medali emas dan hadiah uang US$1,25 juta sebagai hadiah paling bergengsi di antara hadiah Nobel lainnya.

Prediksi NRK

Hadiah akan diserahkan pada tanggal 10 Desember di ibukota Norwegia bertepatan dengan peringatan kematian pendiri Hadiah Nobel asal Swedia, Alfred Nobel. Hadiah Nobel didirikan pada 1895 atas dasar wasiat sang industrialis.

Pemenang Nobel Perdamaian tahun ini sesuai dengan ramalan lembaga penyiaran publik Norwegia NRK. Lembaga penyiaran tersebut sebelumnya memperkirakan hadiah akan diberikan kepada OPCW.

Bukan kali ini saja lembaga penyiaran Norwegia benar menebak pemenang Nobel Perdamaian. Tahun lalu NRK menyebut Uni Eropa adalah pemenang Nobel Perdamaian dan ternyata prediksi itu benar.

Sebelumnya dilaporkan calon-calon kuat penerima hadiah Nobel Perdamaian tahun ini antara lain adalah remaja Pakistan yang ditembak pada kepala oleh Taliban karena memperjuangkan hak-hak pendidikan perempuan, Malala Yousafzai dan ahli kandungan Denis Mukwege dari Republik Demokratik Kongo. (mukafi niam)

Foto BBC

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Budaya, RMI NU, Khutbah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hablu minal Alam, NU Pasirwangi Tanam 3000 Pohon

Garut, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah 



Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama Kecamatan Pasirwangi, Garut memotori Gerakan Kemanusiaan Penyelamatan Hutan dan Lingkungan-Tatar Sunda (GERAKPAHALA-TS). Gerakan tersebut melibatkan masyarakat, Paskibra, dan Muspika Pasirwangi pada Ahad (21/5).

Mereka turun menjaga lingkungan dengan menanam 3.000 pohon di Pasirwangi agar Garut tidak dihantam banjir bandang lagi di kemudian hari. 

Hablu minal Alam, NU Pasirwangi Tanam 3000 Pohon (Sumber Gambar : Nu Online)
Hablu minal Alam, NU Pasirwangi Tanam 3000 Pohon (Sumber Gambar : Nu Online)

Hablu minal Alam, NU Pasirwangi Tanam 3000 Pohon

Ketua Pelaksana GERAKPAHALA-TS, Yunus menyampaikan, tujuan gerakan tersebut sebagai wujud pengimplementasian nilai-nilai hablu minal alam.

“Kita sebagai manusia membutuhkan terhadap alam untuk kelangsungan manusia di masa sekarang dan masa yang akan datang,” katanya. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut dia, Garut pada tahun lalu dilanda bencana banjir bandang yang menyebabkan ratusan nyawa melayang. Hal itu akibat kurang harmonisnya antara masyarakat dengan alam. 

“Banjir bandang tersebut menjadi pengingat untuk kita agar selalu merawat dan menjaga alam demi kemaslahatan bersama.”

Penanaman pohon, lanjutnya, sebagai edukasi bagi masyarakat agar mampu menjaga lahan-lahan yang digarap tetap memberi manfaat kepada anak cucu di masa yang akan datang. (Muhammad Salim/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 30 Januari 2018

Yang Bangun Masjid Warga NU, Kok yang Menguasai Pihak Lain?

Demak, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Wakil Ketua PWNU Jawa Tengah H Muhlisin Bisyri mengimbau Nahdliyin agar selalu meramaikan masjid dan sering menggelar berbagai kegiatan keagamaan di masjid. Jangan sampai masjid sepi dari umat.

Yang Bangun Masjid Warga NU, Kok yang Menguasai Pihak Lain? (Sumber Gambar : Nu Online)
Yang Bangun Masjid Warga NU, Kok yang Menguasai Pihak Lain? (Sumber Gambar : Nu Online)

Yang Bangun Masjid Warga NU, Kok yang Menguasai Pihak Lain?

Hal itu ia tegaskan saat hadir dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Masjid Nahdlatul Ulama, di Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Ahad (18/9).

"Masjid hari ini problemnya yang membikin orang NU, tapi kadang orang NU sendiri jadi pangling (lupa) dengan masjidnya. Sebab setelah masjid didirikan, kemudian diisi dan dikuasai orang lain yang beda paham. Ini sangat banyak," katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Wali Sembilan Semarang itu mencontohkan, di daerah Pucanggading Mranggen Demak, misalnya, terdapat kasus pihak notaris tidak bersedia menyerahkan sertifikat tanah masjid karena ada persoalan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Karena kalau diserahkan ke satu pihak, pihak lain tidak terima, ini jadi rebutan. Padahal yang jelas-jelas kerja keras membangun adalah warga Nahdliyin," tegasnya.

Maka, berhubung saat ini proses pembangunan masjid NU ini masih dalam awal pembangunan, maka seluruh pengurus NU beserta badan otonomnya, serta warga setempat, harus bahu-membahu gotong-royong agar niatan mendirikan tempat ibadah ini segera tuntas.

"Setelah jadi, saya harap nanti dirawat bersama-sama. Biasanya NU yang membangun, tapi yang menempati pihak lain. Ini tidak boleh terjadi, meskipun masjid NU dengan masjid lainnya tidak ada bedanya, sama-sama untuk ibadah," ungkapnya.

Muhlisin juga menegaskan, ke depan masjid ini harus benar-benar mensyiarkan ubudiyah nahdliyin. Tidak ada toleransi pada pihak lain yang akan masuk dan mendominasi tata cara beribadah dan lainnya.

"Shalat tarawih harus tetap 20 rakaat, harus ada tongkat untuk khotbah, adzan Jumat harus dua kali, ada doa qunut ketika jamaah salat Subuh. Ini mutlak dan tidak bisa ditawar dan harga mati. Tidak ada kata toleransi," jelasnya.

Dalam acara peletakan batu pertama ini, juga dihadiri Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nur Saadah (Ida), dan Syuriyah PCNU Demak KH Ahmad Zaeni Mawardi yang juga Mustasyar NU Ranting Desa Kebonbatur.

Adapun masjid NU ini akan berdiri di atas tanah wakaf seluas 410 meter persegi dari total lahan seluas 625 meter persegi. Selain didirikan masjid, di komplek ini juga akan dibangun secretariat kantor NU Ranting Kebonbatur beserta seluruh badan otonomnya. Juga akan didirikan poliklinik NU.

Letak kompleks ini cukup strategis, karena berada di perbatasan antara perkampungan dengan komplek Perumnas. Sehingga ke depan, komplek ini akan menjadi saksi proses akulturasi budaya antara warga setempat dengan warga pendatang dari berbagai daerah di Indonesia yang bermukim di sekitarnya.

Ketua Panitia Pembangunan Masjid dan gedung NU tersebut, Munaji Effendi menambahkan, estimasi anggaran pembangunan masjid dan gedung NU ini mencapai Rp 1.863.620.409. Saat ini dana yang terkumpul dari infaq masyarakat mencapai sekitar Rp 10 juta.

"Kebanyakan warga ada yang menyumbangkan material berupa pasir, batu-bata, besi, semen, batu, dan sebagainya. Jadi, pembangunan ini kita lakukan dengan gotong-royong," ungkapnya.

Pihaknya menargetkan, pembangunannya akan selesai dalam waktu dua tahun terhitung mulai 2016. "Tapi kalau pendanaannya tersendat, ya tidak tahu selesainya kapan. Maka kami juga berharap pada para dermawan yang diberi rizki berlebih oleh Allah, untuk bisa andil dalam pembangunan masjid ini," tuturnya. (Huda/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Islam, Jadwal Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

ISNU Jatim Usulkan Jumlah Peserta Konferwil sesuai Kartanu

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah 

Sekretaris Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PW ISNU) Jawa Timur Muhammad Dawud menyampaikan usulan menarik, yakni jumlah peserta Konferensi Wilayah nanti yang memberikan suara ditentukan berdasarkan jumlah Kartu Tanda Anggota NU (Kartanu) di masing-masing cabang.

ISNU Jatim Usulkan Jumlah Peserta Konferwil sesuai Kartanu (Sumber Gambar : Nu Online)
ISNU Jatim Usulkan Jumlah Peserta Konferwil sesuai Kartanu (Sumber Gambar : Nu Online)

ISNU Jatim Usulkan Jumlah Peserta Konferwil sesuai Kartanu

“Tidak dipukul rata bahwa seluruh perwakilan pengurus cabang jumlahnya sama,” katanya kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Surabaya, Sabtu (30/3).

Menurut mahasiswa Pasca Sarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya ini, sudah seharusnya para peserta Konferwil nanti ditentukan berdasarkan prestasi yang diperoleh. “Yang lebih mudah adalah bagaimana masing-masing pengurus cabang mampu mensukseskan program Kartanu,” katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sehingga berapa banyak perserta yang akan hadir dan bisa memiliki suara baik saat sidang komisi, pleno hingga pemilihan calon rais dan ketua hendaknya berbasis prestasi Kartanu. 

“Kepengursan Cabang yang tidak sukses melaksanakan Kartanu, idealnya tidak mendapatkan jatah kontingan Konferensi seperti daerah lain yang bisa sesuai target,” katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Dengan demikian, masing-masing pengurus di daerah dapat berusaha optimal untuk bisa melampaui target yang disyaratkan oleh PWNU Jatim,” kata Komisioner KPID Jawa Timur ini.

Kedepan, ISNU berharap agar keikutsertaan para pengurus pada kegiatan resmi NU di seluruh tingkatan berbasis prestasi. “Sehingga dengan demikian, akan terlihat mana kepengurusan yang bisa mensukseskan program jam’iyah dan tidak,” lanjutnya.

Dawud menadaskan apa yang disampaikannya hanya sebagai usulan. Namun ia berharap akan ada tolok ukur bagi kemajuan organisasi yakni dengan memberikan penghargaan kepada yang bisa melampaui sebuah program. “Dengan demikian setiap pengurus di daerah bisa terpacu atau fastabikul khairat,” pungkasnya.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Syaifullah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian, Cerita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ishari NU Jepara Siap Gelar Parade Rebana dan Lailatul Hadrah

Jepara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Cabang Ikatan Seni Hadrah Indonesia Nahdlatul Ulama (Ishari NU) Kabupaten Jepara tengah menyiapkan gelaran parade rebana dan lailatul hadrah dalam rangka memperingati hari lahir (harlah) NU ke-93 di gedung NU Jepara, Jawa Tengah, pada Senin 28 Maret 2016.

Koordinator parade rebana dan lailatul hadrah, Ulil Albab mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dalam rangka harlah NU ke 93 yang diselenggarakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Jepara tahun 2016.

Ishari NU Jepara Siap Gelar Parade Rebana dan Lailatul Hadrah (Sumber Gambar : Nu Online)
Ishari NU Jepara Siap Gelar Parade Rebana dan Lailatul Hadrah (Sumber Gambar : Nu Online)

Ishari NU Jepara Siap Gelar Parade Rebana dan Lailatul Hadrah

"Parade rebana yaitu grup atau jam’iyyah rebana perwakilan dari MWC, Ranting, madrasah akan menampilkan karya seni rebana klasik dan melantunkan lagu Shalawat juga syair-syair religi secara bergantian. Adapun lailatul hadrah yaitu malam maulidur rosul dengan diiringi grup atau jam’iyyah rebana dari perwakilan MWCNU atau Ranting NU se-Kabupaten Jepara," jelas Ulil Ahad (6/3).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Panitia Harlah NU ke 93 masih membuka pendaftaran bagi Jamiyyah/grup rebana yang berkeinginan untuk mengikuti parade rebana dan lailatul hadrah. "Silakan bagi yang mau daftar untuk segera mendaftarkan diri ke sekretariat harlah NU ke 93 di Gedung NU Jepara jalan pemuda nomer 51 Jepara, katanya.

Panitia lain, Ahris, menjelaskan secara detail syarat ketentuanya, antara lain peserta parade menampilkan karya seni rebana klasik (hadrah). Setiap grup dengan 10 personel datang sebelum acara dimula. Waktu penampilan 15 menit. Serta membawa alat sendiri. “Untuk lailatul hadrah peserta memakai pakaian putih dan sarung hitam dan membawa alat sendiri yaitu 4 hadrah (terbang)," kata Ahris. (Miqdad Syaroni/Abdullah Alawi)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pertandingan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 29 Januari 2018

Lantik 11 PAC, GP Ansor Probolinggo Gelar PKD Serentak

Probolinggo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Probolinggo melantik pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor di 11 kecamatan yang terbagi dalam 3 (tiga) zona. Selain melantik, juga dilakukan Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) secara serentak, Sabtu dan Ahad (25-26/2).

Ketua PC GP Ansor Kabupaten Probolinggo Muchlis mengungkapkan bahwa penguatan di tingkat PAC dan Ranting sangat diperlukan sebagai ujung tombak keberadaan roda organisasi. Pasalnya organisasi itu akan berjalan dengan baik dan optimal manakala didukung dengan kader yang loyal dan profesional.

Lantik 11 PAC, GP Ansor Probolinggo Gelar PKD Serentak (Sumber Gambar : Nu Online)
Lantik 11 PAC, GP Ansor Probolinggo Gelar PKD Serentak (Sumber Gambar : Nu Online)

Lantik 11 PAC, GP Ansor Probolinggo Gelar PKD Serentak

“Organisasi itu harus dimakmurkan oleh kader. Dengan demikian perjuangan dan kehidupan kader GP Ansor akan barokah,” katanya.

Menurut Muchlis, PKD ini dilakukan demi meningkatkan kualitas dan kapasitas kepemimpinan kader GP Ansor, khususnya di 11 Pimpinan Anak Cabang (PAC). “Peningkatan kualitas dan kapasitas kader harus terus ditingkatkan. Hal ini sangat diperlukan pasalnya saat ini tantangannya sangat besar dan banyaknya ideologi dan paham baru yang bertentangan dengan aqidah Ahlussunnah wal Jamaah,” jelasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Muchlis menegaskan agar GP Ansor Kabupaten Probolinggo semakin kuat, maka kadernya harus dimanage dengan benar. Sehingga nantinya mampu menghasilkan kader yang kuat dan tangguh serta mampu menjalankan roda organisasi dengan baik dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.

“PKD ini salah satunya adalah demi meningkatkan kapasitas dan kemampuan para kader Ansor di Kabupaten Probolinggo. Jika organisasi ini ingin tangguh, maka kadernya harus bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

RSI Siti Hajar Sidoarjo Layani Check Up Gratis

Sidoarjo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo menggadakan annual check up gratis. Yang unik peserta pengecekan kesehatan itu adalah para kiai, nyai dan warga sekitar rumah sakit. Sedikitnya 150 peserta mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis ini.

Koordinator annual check up RSI Siti Hajar Sidoarjo dr Endah Nugrohowati mengatakan, para peserta mendapatkan layanan dari rumah sakit seperti pemeriksaan kesehatan, laboratorium, rekam jantung, dan pemeriksaan berat badan.

RSI Siti Hajar Sidoarjo Layani Check Up Gratis (Sumber Gambar : Nu Online)
RSI Siti Hajar Sidoarjo Layani Check Up Gratis (Sumber Gambar : Nu Online)

RSI Siti Hajar Sidoarjo Layani Check Up Gratis

Setelah masing-masing peserta diperiksa, keesokan harinya mereka mendapatkan resep dan obat sesuai penyakitnya masing-masing serta mendapatkan tambahan gizi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Karena pesertanya para kiai, nyai dan rata-rata sudah berumur, jadi sakitnya bermacam-macam. Ada yang sakit kencing manis, darah tinggi, tulang keropos, dan yang paling banyak adalah penyakit linu," terang Endah, Kamis (18/2).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia menjelaskan, pemeriksaan kesehatan itu berjalan selama tiga hari sejak 16-18 Pebruari. Bagi yang diperiksa tanggal 16 Pebruari, konsultasi kesehatan serta pengambilan obatnya jatuh pada tanggal 17 Pebruari. Demikian juga mereka yang diperiksa pada tanggal 17, pengambilan obat, pemberian gizi, dan konsultasi kesehatannya jatuh pada tanggal 18 Pebruari.

Gelombang pertama, sambung Endah, pesertanya sekitar 100 orang. Sedangkan gelombang kedua sekitar 50 orang. Jadi total pesertanya sekitar 150 orang.

Ia juga berpesan kepada para peserta layanan ini agar menghindari makanan maupun minuman yang bisa mengganggu kesehatan. "Kalau bisa makannya harus diatur, seperti tidak makan melinjo, bebek dan lain sebagainya yang bisa mengakibatkan penyakit. Karena kondisinya sudah lanjut," pesan Kepala Instalasi Laboratorium itu.

Sementara KH Asmuni A Umar (82) warga Dusun Magersari, Desa Kedungcangkring, Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo menyatakan senang bisa mengikuti pengobatan dan pemeriksaan yang diadakan oleh RSI Siti Hajar.

Ia menyatakan bahwa dengan adanya kegiatan itu, dirinya bisa mengetahui kondisi dan kesehatannya. "Alhamdulillah, saya juga rutin setiap tahun mengikuti kegiatan ini," kata Kiai Asmuni. (Moh Kholidun/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahlussunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Karya Kiai Ihsan Jampes Sudah Dicetak Ulang

Kediri, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kitab “Manahijul Imadad” karya ulama besar Indonesia Kiai Ihsan Jampes, Kediri, telah dicetak ulang oleh pihak keluarga. Kitab setebal 1050 halaman yang terdiri dari dua jilid itu diterbitkan pertama kali pada Juni 2005 lalu.

Naskah “Manahijul Imadad” sebenarnya sudah siap terbit saat Kiai Ihsan meninggal tahun 1952 dalam usia 52 tahun. Namun naskah itu berada di Perpustakaan Kairo dan pihak perpustakaan tidak berkenan menyerahkannya untuk diterbitkan.

“Naskah yang diterbitkan itu adalah salinan naskah dari salah seorang murid Syeikh Ihsan yang tinggal di Semarang. Setelah diterbitkan, naskah aslinya baru diberikan oleh pihak Perpustakaan Kairo,” kata salah seorang cucu Kiai Ihsan yang mengkoordinir penerbitan, KH. Bushro Abdul Mughni, kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Rabu (27/9) malam.

Karya Kiai Ihsan Jampes Sudah Dicetak Ulang (Sumber Gambar : Nu Online)
Karya Kiai Ihsan Jampes Sudah Dicetak Ulang (Sumber Gambar : Nu Online)

Karya Kiai Ihsan Jampes Sudah Dicetak Ulang

Menurut Gus Bus, panggilan akrab KH. Bushro Abdul Mughni, naskah Kiai Ihsan sedianya diterbitkan oleh KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat menjabat sebagai Ketua Umum PBNU dan Presiden RI. Namun karena ada kendala teknis kitab baru diterbitkan tahun lalu oleh fihak keluarga sendiri.

Kitab “Manahijul Imadad” diterbitkan pertama kali hanya sebanyak 1000 eksemplar oleh penerbit lokal Al-Hasan Kediri dengan dana keluarga, dan dicetak ulang pada bulan Agustus lalu dengan beberapa revisi. “Ada beberapa kesalahan tulis, misalnya kurang huruf atau kurang titik,” kata Gus Bus.

Sebagian kitab dibawa ke Cirebon, tempat tinggal putri Kiai Ihsan, Nyai Chafshoh, dan disebar ke berbagai pesantren di sana. Sebagian lagi diboyong ke beberapa pesantren di Kediri sendiri seperti Lirboyo dan Ploso.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sepi Peminat

Sementara itu Pesantren Jampes sendiri semakin sepi peminat. Berbeda dengan pesantren Lirboyo dan Ploso Kediri atau beberapa pesantren di Jombang yang mempunyai ribuan santri, tahun ini hanya ada 160 santri di Pesantren Jampes. “Padahal tahun lalu ada sekitar 200 santri,” kata Abdul Mu’in, seorang santri senior kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dikatakan, sejak awal Kiai Ihsan Jampes tidak terlalu aktif bergelut dalam organisasi keagamaan apapun, apalagi terjun di dunia politik praktis. Meski digandrungi oleh kalangan pesantren Kiai Ihsan tidak pernah aktif dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU) sekalipun. Kiai yang kitabnya menjadi rujukan wajib di beberapa universitas di Mesir dan Eropa ini hanya mengabdikan dirinya di bidang keilmuan. (nam/bin)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Meme Islam, Jadwal Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Netizen Jatim Komit Jaga Akhlakul Karimah di Media Sosial

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kini tengah marak informasi, gambar hingga video yang menyudutkan para ulama. Yang membuat miris, keberadaan informasi tersebut ternyata palsu atau bohong, yang tentu saja tidak dapat dipertanggungjawabkan. Namun keberadaannya tersebar luas, khususnya di dunia maya termasuk media sosial.

?

Netizen Jatim Komit Jaga Akhlakul Karimah di Media Sosial (Sumber Gambar : Nu Online)
Netizen Jatim Komit Jaga Akhlakul Karimah di Media Sosial (Sumber Gambar : Nu Online)

Netizen Jatim Komit Jaga Akhlakul Karimah di Media Sosial

Menghadapi realitas tersebut, sejumlah anak muda NU pegiat di internet yang terhimpun dalam komunitas Netizen NU Jawa Timur menginisiasi kopi darat atau Kopdar yang dihadiri ? berbagai elemen nahdliyin baik kultural maupun struktural.

Bahkan pada acara yang berlangsung Ahad (29/1) di kantor PWNU Jatim, jalan Masjid al-Akbar Timur 9 Surabaya tersebut dihadiri utusan PBNU yakni, H Saifullah Yusuf dan H Robikin Emhas serta H Helmy Faishal Zaini. ?

Dalam paparannya, H Helmy Faishal Zaini mengemukakan, ada tiga tugas penting bagi Nutizen NU. "Pertama adalah melakukan counter narasi yang menyudutkan ulama-ulama dan amaliyah NU," kata Sekretaris Jenderal PBNU tersebut. Sedangkan kedua harus dilakukan integrasi dan interkoneksi antar kultural dan struktural NU, lajutnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tugas penting ketiga, dan ini harus dilakukan dengan sangat intensif adalah "Mengembangkan konten-konten edukatif dan berakhlakul karimah," jelasnya.

Sedangkan Robikin Emhas menandaskan harus ada komitmen dari netizen NU untuk menjaga kehormatan organisasi dan ulama NU. "Yang juga harus ditekankan adalah turut tetap menjaga keutuhan NKRI," terangnya. Sebab selama ini telah bermunculan pengguna media sosial atau medsos yang menyerang NU, ulama dan NKRI, lanjutnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sedangkan Gus Ipul, sapaan akrab H Saifullah Yusuf meminta kepada para aktivis Netizen NU untuk mulai membuat dan memberikan pendidikan kepada generasi muda untuk santun dalam bermedia sosial. "Karenanya, diperlukan pendidikan bermedia sosial yang santun. Dan itu harus dimulai dari usia dini," kata Wakil Gubernur Jatim tersebut.

Hakim Jayli yang mewakili Netizen NU Jatim menyampaikan pentingnya relasi antara kegiatan off-air dan online. Banyak kegiatan yang dilakukan oleh warga NU, lembaga dan banom NU kurang disiarkan melalui media online. "Demikian pula apa yang diberitakan oleh media online perlu ditindaklanjuti dalam aksi-aksi nyata di lapangan," kata Hakim.

"Saat ini sangat mendesak agar NU memiiki ketahanan informasi," kata Usmayadi, Ketua LTN PBNU. Peran netizen NU di sini menjadi penting untuk melakukan perlawanan berbagai informasi yang menyudutkan posisi NU. "Pada saat yang sama juga memberikan informasi yang tepat bagi nahdliyin," ungkap Cak Usma, sapaan akrabnya.

Kopdar Netizen NU Jatim ini diakhiri dengan ikrar dan komitmen untuk bermedia sosial yang santun, edukatif dan berakhalkul karimah. (Ibn Nawawi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hadits, Budaya, Internasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menteri Wakaf Sudan Terima Kunjungan PCINU

Khartoum, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Menteri Wakaf dan Irsyad Sudan DR Muhammad Mustofa Al-Yakuti menerima kunjungan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) di Kantor Kementerian Wakaf dan Irsyad di Khartoum, Rabu (9/1).

Menteri Wakaf Sudan Terima Kunjungan PCINU (Sumber Gambar : Nu Online)
Menteri Wakaf Sudan Terima Kunjungan PCINU (Sumber Gambar : Nu Online)

Menteri Wakaf Sudan Terima Kunjungan PCINU

Pada pertemuan tersebut turut hadir Mustasyar PCINU Sudan DR Muhammad Sulaiman selaku Ketua Majlis Dakwah Kementerian Wakaf dan Irsyad, Rais Syuriyah PCINU Mirwan Akhmad Taufiq, Wakil Rais Syuriah Abdussalam, Wakatib Syuriah Zainul Alim dan A’wan Lian Fuad.?

Rais Syuriyah menyampaikan rasa terima kasih kepada Menteri yang telah menerima kami atas nama Pengurus NU Sudan, dan memperkenalkan Nahdhatul Ulama lebih dekat lagi kepada bapak menteri, dan menyampaikan gagasan acara pertemuan sufi internasional yang dimotori oleh Jam’iyyah Ahlit Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah yang akan diadakan di Indonesia Mendatang.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Nahdlatul Ulama adalah Organisasi kemasyarakatan yang terbanyak pengikutnya, yang memiliki tujuan menjaga ajaran-ajaran ahli sunnah wal jamaah, memiliki lembaga dan lajnah, diantaranya terdiri dari Jam’iyyah Ahlit Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah yang berkecimpung menangani thariqah-thariqahnya di Indonesia yang ? saat ini dipimpin oleh Habib ali Lutfi bin Yahya. ?

Menindaklanjuti pertemuan internasional sufi di Kota Malang, lanjut mirwan, Para Ulama bersepakat untuk membuat jaringan thariqah se-dunia yang disebut “Majma’ As-Sufi Al-Alami”, dengan tujuan menjalin tali silaturahim, menyatukan thariqah di berbagai belahan dunia yang belum terorganisir serta semangat untuk megakkan kalimat tauhid dan mempelopori terwujudnya perdamaian dunia.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain itu, Menteri Wakaf dan Irsyad Sudan juga menyampaikan rasa bahagia dan senang, ketika mendengar sekilas dakwah perjalanan Nahdlatul Ulama di Indonesia.?

Kami merasa bahagia bisa bertemu dengan PCINU Sudan, dakwah yang dibawakan oleh Nahdlatul Ulama yang menganut paham Ajaran ahli sunnah wal jamaah, dengan mengikuti 4 mazhab dalam fikih, Imam Ghazali dan Imam Junaidi dalam Tasawuf, Abu Musa Al-As’ari dan Abu Hasan al-maturidi dalam bidang teologi, bisa diterima di masyarakat sehingga banyak dari manusia dapat masuk Islam melalui dakwah-dakwah tersebut.?

“Kita selaku hamba Allah SWT dituntut untuk berdakwah, mengajarkan kepada manusia ajaran-ajaran yang dibawa oleh Allah dan Rasulnya untuk menghidupkan citra Islam Rahmatan Lilalamin dan itu termaktub dalam Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.

“Pertemuan ini semoga hubungan baik antara Sudan dan Indonesia dapat terjalin dengan baik dan kita akan mengundang PCINU Sudan dalam kegiatan-kegiatan atau even-even nanti,” tambahnya.?

Redaktur ? ? : A. Khoirul Anam

Kontributor : Zainul Alim

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah, Bahtsul Masail, Habib PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ujian Fiqh di Banten Terkait Soal Khilafah Diulang

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Direktur Pendidikan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam M. Nurkholis Setiawan menegaskan bahwa pihaknya sudah menginstruksikan kepada Kanwil Kemenag Banten agar dilakukan proses revisi soal mata pelajaran Fiqh pada ujian akhir semester (UAS) Madrasah Aliyah. Lebih dari itu, proses ujian yang sudah berlangsung Kamis (03/12) lalu juga diminta agar diulang pelaksanaannya dengan soal baru yang sudah direvisi.

Ujian Fiqh di Banten Terkait Soal Khilafah Diulang (Sumber Gambar : Nu Online)
Ujian Fiqh di Banten Terkait Soal Khilafah Diulang (Sumber Gambar : Nu Online)

Ujian Fiqh di Banten Terkait Soal Khilafah Diulang

“Saya sudah menginstruksikan Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Banten untuk merevisi soal dan mengulang ujian tersebut untuk menghindari resistensi masyarakat yang berkelanjutan,” tegas M. Nurkholis Setiawan, Sabtu (05/12) seperti dikutip dari laman kemenag.go.id.

Daftar pertanyaan dan pilihan jawaban (multiple choice) mata pelajaran Fiqih pada UAS ? yang disusun oleh Kelompok Kerja Madrasah Aliyah Negeri (KKMAN) Cilegon disoal karena dinilai mengandung pesan dan konsepsi khilafah yang anti NKRI dan Pancasila.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pertanyaan dimaksud antara lain: secara etimologi kata “khilafah” berarti pengganti, sedangkan menurut istilah adalah… a. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan UUD 1945; b. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan syari’at Islam; c. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa; d. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan kekuasaan pemerintah; e. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan keadilan dan musyawarah.

Dari hasil ? verifikasi yang dilakukan Kanwil Kemenag Banten, diketahui bahwa ? soal disusun berdasarkan `silabus Fiqh Kelas XII KTSP 2006 dan buku ? FIQH MADRASAH ALIYAH ? Kelas XII, yg diterbitkan oleh Departemen Agama RI 1997/1998. Tim MGMP Fiqh KKMAN 1 CILEGON selaku penyusun soal mengatakan bahwa proses penyusunan murni berdasarkan silabus dan referensi resmi dan tanpa bermaksud memasukkan pemahaman yang anti ? Pancasila dan NKRI.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Akan hal ini, M. Nurkholis menjelaskan bahwa pembahasan khilafah memang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam sejarah Islam. Namun demikian, pembahasan khilafah tidak boleh diajarkan dalam kerangka memperhadapkannya dengan ? Pancasila dan NKRI dalam konteks Indonesia.

Penerapan Kurikulum 2013 (K-13) mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Bahasa Arab, lanjut M. Nurkholis menjadi jawaban atas persoalan ini agar kejadian yang sama tidak terulang. Selain itu, M. Nurkholis juga akan mengevaluasi proses penyusunan soal, di mana Kelompok Kerja Madrasah (KKM) tidak lagi akan menjadi final drafter, tapi sebagai supporting drafter soal ujian. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pondok Pesantren, Hikmah, IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 28 Januari 2018

Kembangkan Grup Shalawat untuk Syiar Islam

Pringsewu, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Peringatan hari lahir (Harlah) NU yang dilaksanakan pada Sabtu (16/6) di Gedung NU Kabupaten Pringsewu Lampung mengambil tema “Bumikan Al-Qur’an dan Shalawat Melalui Harlah NU.”

Kembangkan Grup Shalawat untuk Syiar Islam (Sumber Gambar : Nu Online)
Kembangkan Grup Shalawat untuk Syiar Islam (Sumber Gambar : Nu Online)

Kembangkan Grup Shalawat untuk Syiar Islam

“Kegiatan ini merupakan muara dari serangkaian kegiatan yang diadakan untuk memeriahkan hari lahir NU,” papar Ketua Tanfidziyyah PCNU Pringsewu KH. Mahfudz Ali. “Kegiatan tersebut meliputi Pelatihan metode membaca Al-qur’an, semaan Al-Qur’an 30 Juz bil ghoib dan diakhiri dengan Gema shalawat yang diikuti oleh grup shalawat yang ada di Kabupaten Pringsewu.” tambahnya.

Gema shalawat diselingi dengan Tabligh Akbar yang menghadirkan beberapa tokoh NU lokal pringsewu seperti KH Fuad Abdillah (pengasuh Pondok Pesantren Putri Nurul Huda Pringsewu) dan KH Sujadi Saddad (Mustasyar PCNU Pringsewu) yang juga merupakan Bupati Pringsewu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam tausyiahnya, KH Fuad Abdillah menekankan pentingnya bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW karena perintah tersebut secara jelas tertulis di dalam Al-Qur’an.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam kesempatan itu ia meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu untuk lebih memperhatikan dan mengembangkan keberadaan Grup-Grup shalawat yang ada di daerah Kabupaten Pringsewu sebagai sarana syiar Islam untuk para generasi muda yang mana sekarang sudah cenderung lebih suka lagu pop dan barat dari pada lagu-lagu yang bernafaskan Islam.

Merespon harapan ini, KH Sujadi Saddad mengharapkan do’a dari seluruh warga nahdliyyin di kabupaten Pringsewu agar dalam masa kepemimpinannya harapan-harapan dari seluruh warga dapat terealisasikan dengan segera. Dalam tausiyahnya ia menyampaikan sembilan  poin penting yang harus diciptakan di Kabupaten Pringsewu. 9 poin tersebut terangkum dalam Motto Kabupaten Pringsewu yaitu Bersenyum Manis (Bersih, Sehat, Ekonomis, Nyaman, Unggul, Maju, Mandiri, Aman dan Agamis).

Dengan moto yang identik dengan angka NU yaitu 9, diharapkan warga Kabupaten Pringsewu khususnya warga NU, mampu melaksanakan motto tersebut sehingga motto tersebut bukan cuma formalitas belaka namun merupakan sebuah misi yang harus disukseskan bersama.

Kegiatan yang dimulai pada pukul 19.30 dan berakhir pada pukul 23.30 ini dihadiri oleh segenap Pengurus Cabang NU, MWC, dan ranting NU di Kabupaten Pringsewu. Nampak hadir pula Badan otonom NU seperti Muslimat, Ansor, Fatayat, IPNU, IPPNU.

Sekretaris Panitia Pelaksana Harlah Muhammad Faizin menjelaskan, kegiatan harlah tahun ini yang merupakan Harlah ke 89 tidak mengambil patokan kelahiran NU di tahun Masehi namun menggunakan penanggalan tahun Hijriyah. 

Faizin juga mengharapkan kegiatan Peringatan Harlah kali ini yang mengusung konsep Tabligh akbar dan diselingi dengan gema shalawat, dapat menjadi contoh kegiatan yang menarik dan terus dilakukan di masa mendatang karena kegiatan seperti ini dapat membuat suasana kegiatan tidak menjenuhkan.

Redaktur: A. Khoirul Anam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Budaya PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hukum Mewakilkan Penyembelihan Kepada Panitia Kurban

Sebagaimana diketahui, kurban pada saat ini sudah diatur dengan baik: mulai dari proses pencarian peserta kurban, pembelian hewan kurban, penyembelihan, dan distribusi daging kurban. Di kebanyakan daerah, pengurus masjid biasanya menjadi pihak yang bertanggung jawab untuk mewujudkan ini.

Model kepanitiaan seperti ini tentu sangat bermanfaat dan berguna. Terutama untuk pendistribusian daging kurban. Pasalnya bila dikelola secara personal, pendistribusiannya mungkin tidak merata dan tidak tepat sasaran.

Hukum Mewakilkan Penyembelihan Kepada Panitia Kurban (Sumber Gambar : Nu Online)
Hukum Mewakilkan Penyembelihan Kepada Panitia Kurban (Sumber Gambar : Nu Online)

Hukum Mewakilkan Penyembelihan Kepada Panitia Kurban

Namun bagaimana hukumnya bila penyembelihan hewan kurban tersebut diserahkan semuanya kepada panitia? Bukankah peserta kurban itu sendiri lebih utama untuk menyembelihnya? Anas bin Malik mengatakan:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Artinya, "Nabi SAW menyembelih sendiri dua ekor domba yang berwarna putih campur hitam dan bertanduk.”

Berdasarkan hadis ini, para ulama menyimpulkan bahwa penyembelihan hewan kurban seyogianya dilakukan sendiri oleh orang yang berkurban. Hal ini sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW. Ini sekaligus merupakan sifat tawaddu’ dan kerendahan hati Rasulullah SAW. Penyembelihan ini perlu dilakukan sendiri karena kurban termasuk bagian dari ibadah. Sangat diutamakan dalam beribadah dilaksanakan oleh orang yang bersangkutan dan tidak mewakilkannya kepada orang lain.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Al-Qasthalani dalam Irsyadus Sari mengatakan:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Ini menjadi dalil disyariatkan penyembelihan kurban dengan tangan sendiri, dengan syarat dia pandai menyembelihnya. Sebab kurban merupakan ibadah dan ibadah lebih utama dilakukan oleh pihak yang bersangkutan.”

Meskipun penyembelihan sendiri lebih diutamakan, hal ini bukan berarti jika diwakilkan kepada orang lain tidak diperbolehkan. Faktanya, memang tidak semua orang mampu menyembelih hewan kurban. Bagi yang tidak pandai menyembelih, mewakilkan kepada orang lain tentu lebih maslahat. Sebab jika ia memaksakan dirinya, padahal dia tidak pandai, ini akan berdampak buruk dan menyiksa hewan kurban.

Badruddin Al-‘Aini dalam ‘Umdatul Qari mengatakan:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Ulama menyepakati kebolehan mewakilkan penyembelihan kurban dan tidak ada keharusan menyembelihnya sendiri. Akan tetapi, ada satu riwayat dari madzhab Malik yang menyatakan tidak sah bila ia mampu menyembelihnya, sementara menurut kebanyakan pendapat madzhab Malik hukumnya makruh. Disunahkan bagi orang yang mewakilkan penyembelihan hewan kepada orang lain untuk menyaksikan prosesnya dan dihukumi makruh bila diwakilkan kepada wanita haidh, anak kecil, dan ahli kitab.”

Zakariya al-Anshari dalam Fathul Wahab berpendapat:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Disunahkan menyembelih hewan kurban sendiri bila ia pandai? menyembelihnya dan dianjurkan pula menyaksikan proses penyembelihannya bila diwakilkan, sebagaimana terdapat di riwayat Syaikhani (Bukhari-Muslim). Rasul berkata kepada Fatimah, ‘Pergilah untuk melihat penyembelihan hewan kurbanmu, karena pada tetes darah pertama akan diampuni dosamu yang telah berlalu’. Hadis ini diriwayatkan Hakim dan sanadnya shahih.”

Berdasarkan pemaparan di atas, penyembelihan hewan kurban lebih baik dilakukan sendiri, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW. Ini dianjurkan selama orang yang berkurban pandai dan mampu menyembelihnya sendiri. Apabila tidak mampu, diperbolehkan mewakilkannya kepada orang lain atau panitia kurban yang diamanahkan. Meskipun demikian, tetap disunahkan untuk melihat prosesnya dan mengikutinya hingga selesai.

Panitia kurban dalam hal ini misalnya pengurus masjid juga dituntut bijak untuk memberikan kesempatan bagi mereka yang berkurban untuk menyembelih sendiri kurbannya. Sementara distribusinya menjadi tanggung jawab panitia. Wallahu a’lam. (Hengki Ferdiansyah)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pondok Pesantren, Kyai, RMI NU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gus Mus Beri Pengarahan Pertama sebagai Rais Aam

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. KH Musthofa Bisri atau Gus Mus menyampaikan pengarahan pertama sebagai Pejabat Rais Aam PBNU dalam Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah di kantor PBNU Jakarta, Senin (3/3). Rapat antara lain membahas agenda Munas-Konbes NU, Mei 2014 mendatang.

Dalam arahannya, Gus Mus menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi sosial-keagamaan, bukan organisasi politik. Menurut Gus Mus, perjalanan NU semenjak Kembali ke Khitah pada 1984 menunjukkan tidak adanya perubahan paradigma berorganisasi. NU belum serta merta menjadi organisasi sosial keagamaan seperti pada awal didirikan pada 1926.

Gus Mus Beri Pengarahan Pertama sebagai Rais Aam (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Mus Beri Pengarahan Pertama sebagai Rais Aam (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Mus Beri Pengarahan Pertama sebagai Rais Aam

“Gus Mus mencontohkan, dulu sebelum menjadi partai, para anggota membayar ianah syahriyah (iuran bulanan). Ketika menjadi partai politik, syahriyah anggota bergeser menjadi sumbangan fraksi. Setelah kembali ke khittah mestinya dari sumbangan fraksi dikembalikan menjadi ianah syahriyah lagi,” kata Wakil Sekjen PBNU, H Sulton Fathani kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah usai mengikuti rapat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menjelang pelaksanaan Pemilu 2014, Gus Mus juga mengimbau para pengurus NU untuk memperhatikan arahan dari Almarhum KH Sahal Mahfudh pada saat Rapat Pleno Wonosobo 2012.

Rapat Harian membahas persiapan Musyarawah Nasional dan Konferensi Besar (Munas-Konbes) NU akan diselenggarakan pada bulan Mei mendatang atau setelah pelaksanaan Pemilu 2014. Menurut Sulton, ada empat materi yang telah disiapkan yakni tentang code of conduct penyiaran agama, metode pemilihan pemimpin NU dengan ahlul halli wal aqdi, rekomendasi NU soal ketatanegaraan dan rekomendasi di bidang ekonomi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah dihadiri para pengurus PBNU lengkap antara lain, Katib Aam KH Malik Madani, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, dan Wakil Ketua Umum PBNU KH As’ad Sa’ad Ali, serta para pengurus lainnya dari jajaran syuriyah dan tanfidziyah.

Usai mengikuti Rapat Harian di lantai 5 kantor PBNU, Gus Mus bersama Ketua Umum Said Aqil dan pengurus lainnya menyempatkan menengok ruang redaksi PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan berbincang dengan kru redaksi.

Pada hari yang sama, sebelumnya diadakan tahlilan 40 hari meninggalnya KH Sahal Mahfudh yang diikuti oleh para pengurus, petugas sekretariat, dan jamaah Masjid An-Nahdlah di lantai dasar kantor PBNU. (A. Khoirul Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Fragmen, Santri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 27 Januari 2018

Pensiun dari DPR, Taufikurrahman Saleh Ingin Mengabdi pada NU

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Anggota DPR RI dari Fraksi Kebangkitan Bangsa, Taufikurrahman Saleh mengakhiri masa tugasnya di parlemen dengan manis. Mantan aktivis Ansor ini menerbitkan buku “Membangun Pendidikan Indonesia” yang berisi catatannya soal pendidikan Indonesia selama menjadi anggota DPR RI.

“Buku ini salah satu kenang-kenangan saya selama menjadi anggota DPR RI,” kata Taufikurrahman Saleh kepada wartawan dalam acara syukuran akhir masa jabatan di Jakarta, Rabu (29/09). Pada kesempatan tersebut, Taufik ditemani rekannya yang juga purna tugas dari DPR, Fuad Anwar.

Pensiun dari DPR, Taufikurrahman Saleh Ingin Mengabdi pada NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Pensiun dari DPR, Taufikurrahman Saleh Ingin Mengabdi pada NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Pensiun dari DPR, Taufikurrahman Saleh Ingin Mengabdi pada NU

Taufik Sudah 10 tahun atau dua periode menjadi anggota DPR RI. Buku tersebut, katanya, merupakan salah satu bentuk pertanggung jabawan kepada rakyat. ”Sebagian pengalaman saya selama menjadi anggota DPR ada di buku ini,” jelasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selanjutnya, mantan Ketua Fraksi PKB ini akan tetap mengabdi kepada rakyat, meskipun telah berada di luar parlemen. ”Saya akan tetap berjuang mengawal kebijakan pemerintah dari luar DPR,” ungkapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lebih lanjut, Taufik yang sejak lahir dibesar di kalangan nahdliyin, ingin mengabdikan diri kepada NU, organisasi yang membesarkan namanya. “Diminta atau tidak, saya akan mengabdi kepada NU. sebelum menjadi anggota DPR saya juga aktivis di organisasi ini,” kata putra Kiai Saleh ini.

Tidak lupa, Taufik mengucapkan banyak terima kasih kepada media massa yang selama ini telah banyak bekerjasama dengannya selama berada di Senayan.

“Saya sampaikan terima kasih kepada teman-teman wartawan. Selama ini, media massa selalu bekerjasama dengan saya,” ungkapnya.

Sementara itu, Fuad Anwar mengaku akan pindah kantor dari gedung DPR di Senayan ke gedung PBNU. Sebab, katanya, saat ini ia menjabat sebagai Ketua Umum Perguruan Pencak Silat Pagar Nusa NU.

“Mulai hari ini dan seterusnya, saya pindah kantor ke kramat 164 (Gedung PBNU). Kebetulan saya menjabat Ketua Umum Pagar Nusa. Jadi, kalau kemarin di DPR biasa silat lidah, nanti silat yang sebenarnya,” kata Fuad.

Senada dengan Taufik, Fuad juga mengucapkan terima kasih kepada media massa yang kerap bekerjasama dengannya selama menjadi anggota DPR. “Saya juga mohon maaf bila ada salah,” katanya. (mad)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Islam, Cerita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dua Tantangan NU Saat ini

Jepara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Lembaga Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LBHNU) Kabupaten Jepara Hindun Anisa mengatakan, sebagai organisasi, NU di era globalisasi ini menghadapi banyak tantangan. Di antaranya tantangan di bidang informasi dan Islam "radikal" dan "liberal".

“Website di internet banyak dikuasai oleh kelompok bukan NU,” katanya pada Sarasehan “Mengapa Harus NU?” yang dilaksanakan PAC IPNU-IPPNU Nalumsari di Kampus 2 SMK Terpadu Hadziqiyah desa Tritis kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara, Ahad (08/3).

Dua Tantangan NU Saat ini (Sumber Gambar : Nu Online)
Dua Tantangan NU Saat ini (Sumber Gambar : Nu Online)

Dua Tantangan NU Saat ini

Menurut dia, warga NU yang mengakses kaidah agama di internet akan bersinggungan dengan media-media non-NU sehingga sudah saatnya kiai dan santri melek internet.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tantangan kedua, lanjut perempuan yang sering disapa Neng Hindun, ini NU berhadapan dengan Islam radikal dan liberal.Paham keagamaan NU yang menganut konsep tawasuth (moderat), tawazun (seimbang), i’tidal (adil) dan tasamuh (toleransi) itu yang membuat negara adikuasa tidak suka dengan kebesaran NU di Nusantara.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pantas saat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi Presiden ke-4 RI, tegas Neng Hindun, negara adikuasa itu tidak rela orang NU memimpin bangsa. Negeri penguasa itu, tidak pernah memuji Gus Dur namun terus-menerus menjelek-jelekkan putra KH Wahid Hasyim tersebut hingga lengser.

Segala macam cara dilakukan media Barat tersebut. “Mereka (Barat, red) membangun wacana, waktu itu Gus Dur ialah antek Amerika. Padahal saya meyakini kelompok radikal yang menjelek-jelekkan Gus Dur ini suruhan mereka,” sambungnya.

Ia juga menyebut NU mempunyai peran untuk merebut kemerdekaan. Sehingga? organisasi yang bermakna kebangkitan ulama ini bersiteguh untuk mempertahankan NKRI. Kelompok-kelompok yang hendak mengobok-obok eksistensi NKRI sama dengan berhadapan NU.

Misalnya saja Kongres Umat Islam Indonesia yang dilaksanakan di Yogyakarta belum lama ini merupakan contoh kelompok yang hendak mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan diganti dengan Islam.

Padahal pada Munas Alim Ulama 1983, lanjut istri KH Nuruddin Amin, itu cukup menegaskan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Karena itu, pembicara lain, Mustaqim Umar menyatakan menjadi orang NU harus bangga. “Tidak usah getun menjadi warga NU. Tunjukkan ke-NU-an kita. Kita harus yakin orang NU berkualitas,” terang Sekretaris LPNU Jepara.

Sebab, kata Mustaqim, NU sangat dihormati dunia dikenal sebagai penebar Islam rahmatan lil alamin. Diterimanya organisasi rahmatan lil alamin di mata dunia lantaran menggunakan pendekatan ala Indonesia.

Kegiatan yang diawali sambutan pengasuh Pesantren Hadziqiyah KH Chayatun Abdullah Hadziq. pada kesempatan itu ia mengatakan, jamiyyah NU yang didirikan KH Hasyim Asyari dan kiai-kiai lain merupakan organisasi untuk mengenal Tuhan Yang Maha Esa. Lebih dari itu, ormas yang dilahirkan 1926 itu merupakan organisasi untuk menyelamatkan bangsa dan negara.

kegiatan yang diikuti ratusan peserta dari pelajar dan delegasi Banom NU tersebut merupakan pamungkas rangkaian Harlah IPNU ke-61 dan IPPNU ke-60 dari 02 Februari hingga 08 Maret 2015 yang meliputi Ziarah, Karnaval, Bakti Sosial dan Santunan Yatama. (Syaiful Mustaqim/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pesantren, Cerita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 26 Januari 2018

Konferancab, Ansor Tulakan Fokus Penguatan Ekonomi dan Kaderisasi

Pacitan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Konferensi Anak Cabang (Konferancab) GP Ansor NU Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur yang digelar di Balai Pertemuan Jatigunung, pada Ahad 4 September 2016 kembali mengamanahkan Ulumuddin sebagai Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) masa khidmat 2016-2018. Kepengurusan kali ini akan berfokus pada pengembangan sektor ekonomi dan kaderisasi.

Ketua terpilih Ulumuddin mengatakan, Nahdlatul Ulama pada masa lalu pernah memiliki sejarah emas dalam penataan ekonomi ummat. KH Abdul Wahab Hasbullah melalui Nahdlatut Tujar, cikal bakal berdirinya NU, berhasil membangun kemandirian ekonomi warga Nahdliyin melalui jasa perdagangan.?

Konferancab, Ansor Tulakan Fokus Penguatan Ekonomi dan Kaderisasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Konferancab, Ansor Tulakan Fokus Penguatan Ekonomi dan Kaderisasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Konferancab, Ansor Tulakan Fokus Penguatan Ekonomi dan Kaderisasi

Semangat yang pernah digelorakan oleh KH Abdul Wahab Hasbullah dalam kemandirian ekonomi, katanya, harus menjadi penyemangat bagi kader Ansor untuk menata kembali sektor ekonomi dalam tubuh organisasinya.

“Sebagai bentuk kemandirian pemuda, maka sangat penting GP Ansor menjadi pelopor dalam sektor kewirausahaan dan menciptakan lapangan pekerjaan dengan mengoptimalkan potensi lokal yang ada,” ujarnya

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dia menambahkan, pemberdayaan ekonomi menjadi salah satu program prioritas GP Ansor NU Tulakan. Salah satu program yang akan segera diwujudkan adalah pembentukan lembaga keuangan mikro syariah, yang diharap dapat melayani kebutuhan kader GP Ansor dan warga nahdliyin.

“Melalui penataan ekonomi ini diharapkan nanti muaranya adalah kemandirian organisasi,” imbuhnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain itu, program kaderisasi menjadi sangat penting untuk menumbuhkan militansi kader. Kaderisasi menjadi bagian tak terpisahkan dalam estafet kepemimpinan GP Ansor NU Tulakan. Oleh karena itu, lanjutnya, program kaderisasi akan dilakukan berjenjang dan rutin.

“Nanti di Ansor akan ada PKD, PKL, PKN. Sementara di Banser akan ada Diklatsar, Susbalan, maupun Susbanpim,” tegasnya. (Zaenal Faizin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kiai Subekhan: Pembiaran Maksiat Datangkan Musibah

Brebes, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengasuh Pondok Pesanteren Assalafiyah Luwungragi, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, KH Subekhan Makmun, menegaskan, bila ada pembiaran terhadap kemaksiatan maka akan ditimpakan bencana.

Hal itu terjadi, kata dia, ketika para pemimpin daerah atau pemimpin umat sudah acuh tak acuh terhadap kemaksiatan yang terjadi di daerah tersebut.

Kiai Subekhan: Pembiaran Maksiat Datangkan Musibah (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Subekhan: Pembiaran Maksiat Datangkan Musibah (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Subekhan: Pembiaran Maksiat Datangkan Musibah

Kiai Subekhan menyampaikan hal tersebut saat mengisi mauidlotul khasanah dalam Pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW di Pendopo Bupati Brebes, Kamis (30/1) malam.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurutnya, azab akan ditimpakan kepada pelaku kemaksiatan secara pribadi-pribadi. Allah tidak akan menimpakan azab kepada orang yang tidak berdosa. Tetapi ketika kemaksiatan sudah menjamur, membudaya dan tidak ada tindakan preventif maupun kuratif dari pemerintah setempat maka azab akan ditimpakan pula kepada orang-orang yang tidak berdosa.

“Apalagi kalau pemerintah setempat menyetujui atau memberi ijin beroperasinya tempat-tempat yang mengundang maksiat, maka azab akan ditimpakan kepada orang yang tidak berdosa juga,” ucapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Diibaratkan, lanjutnya, ketika ada seekor semut menggigit orang maka ketika orang tersebut mengetahui semut bersembunyi ke sarangnya, maka sarang tersebut dibakarnya. “Akibatnya, semut-semut lain yang tidak nakal, ikut terbakar,” katanya.

Untuk itu, kata kiai, Pemerintah Kabupaten harus terus memfasilitasi berbagai kegiatan yang mendorong peningkatan Iman dan Takwa kepada Allah SWT. “Biarlah Brebes penuh dengan jalan yang berlobang, tetapi jangan sampai ada “lubang-lubang” yang berjalan. Jangan sampai ada lokalisasi di Brebes,” tandas kiai.

Kiai mengajak kepada seluruh pengunjung untuk bersyukur karena Kabupaten Brebes terhindar dari marabahaya. Wujud dari rasa syukur, setiap saat harus menghindarkan diri dari perbuatan maksiat dan dzolim. “Agar nikmat tidak lepas, maka harus diikat dengan syukur,” terangnya.

Peringatan Nabi Muhammad SAW yang mengambil tema memetik hikmah, merajut ukhuwah dan menuju masa depan cerah di hadiri ribuan pengunjung. Selain mauidlotul khasanah juga digelar, semaan Quran oleh 30 orang Hafidz dan Istighosah yang dipimpin pengasuh Pesanteren Darussalam Jatibarang Kidul, Kec Jatibarang Brebes KH Syeh Sholeh Basalamah.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE mengajak kepada seluruh warga Brebes untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Termasuk meneladani pemimpin umat Nabi Muhammad SAW. Dia menjelaskan, kalau Kabupaten Brebes dalam tahun 2014 menjadi tuan rumah penyelenggaraan MTQ tingkat Provinsi Jateng dan Musyawarah Jamiatul Ahlit Thoriqoh Muktabaroh An Nahdliyah (JATMAN) tingkat Jateng.

Kegiatan keagamaan, kata Bupati, menjadi agenda yang tidak terputus bagi Pemkab Brebes. “Semoga dengan ikhtiar peningkatan ketakwaan kepada Allah SWT, akan membawa Brebes menjadi daerah yang baldatul toyibatun warobun ghofur, rakyat sejahtera dalam lindungan Allah SWT,” pungkas Bupati. (Wasdiun/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Doa, Hikmah, Jadwal Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Desainer Jepang Pamerkan Koleksi Busana Muslim dari Kimono

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Negeri Sakura juga meramaikan pasar busana Muslim di Indonesia dengan memamerkan koleksi pakaian Muslim yang terbuat dari bahan kimono.

Japan Muslim Fashion Chiharu Collection di Indonesia Fashion Week 2016 membawa beragam model busana berpotongan longgar dan santun menutup tubuh dengan motif bunga warna-warni.

Desainer Jepang Pamerkan Koleksi Busana Muslim dari Kimono (Sumber Gambar : Nu Online)
Desainer Jepang Pamerkan Koleksi Busana Muslim dari Kimono (Sumber Gambar : Nu Online)

Desainer Jepang Pamerkan Koleksi Busana Muslim dari Kimono

"Menurut saya, kimono dan baju Muslim punya kemiripan," kata desainer Chiharu Horiuchi pada Antara News saat ditemui di IFW 2016, Jakarta Convention Center, Jumat.

Chiharu mencari inspirasi lewat gambar busana Muslim yang didapatnya dari berbagai sumber, sampai ke mal Jakarta untuk melihat langsung baju-baju Muslim yang dipakai para pengunjung.

Hasil observasinya dituangkan dalam bentuk kimono, rok-rok lebar, mantel, blus longgar dan kerudung.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Perempuan paruh baya yang baru pertama kali ke Indonesia itu terpukau dengan gaya berbusana Muslimah Tanah Air yang dinilai modis dan berani memadu padan warna serta motif.

Baju Muslim bahan kimono yang sebagian besar terbuat dari kain sutra itu ditujukan untuk kelas premium dengan kisaran harga Rp3 juta-Rp25 juta. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, Koshi Kubo dari Jepang membawa koleksi blus-blus berlengan panjang dari bahan sutra yang bisa dipakai oleh Muslimah. 

Khusus untuk Indonesia, ia membuat dalaman kerudung (inner ninja), syal, manset tangan dan kaos dalam tangan panjang dari bahan yang sama. Koleksinya dijual dengan kisaran harga 50-250 dolar AS.

"Orang Muslim di Indonesia jauh lebih modis dari bayangan saya," komentar Kubo. (Antara/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anti Hoax, Nasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah