Sabtu, 30 September 2017

Pagar Nusa NU Pamekasan Sasar Anggota dari Mahasiswa

Pamekasan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Pencak Silat Pagar Nusa NU Pamekasan tahun lalu gencar melatih para santri di berbagai pesantren untuk dijadikan anggota. Tahun ini, organisasi yang diketuai Salman Al-Farisi ini menyasar kalangan mahasiswa.

"Kita bekali mereka keterampilan pencak silat yang bernapaskan paham Aswaja An-Nahdliyah. Diharapkan, mereka menjadi pendekar yang membentengi NKRI dengan keterampilan pencak silat penebar kebajikan," tegas Salman Al-Farisi saat dihubungi PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah via telepon, Ahad (29/1) pagi.

Pagar Nusa NU Pamekasan Sasar Anggota dari Mahasiswa (Sumber Gambar : Nu Online)
Pagar Nusa NU Pamekasan Sasar Anggota dari Mahasiswa (Sumber Gambar : Nu Online)

Pagar Nusa NU Pamekasan Sasar Anggota dari Mahasiswa

Menurutnya, kalangan mahasiswa rentan bertindak anarkis. Itu bisa dicermati tawuran antarmahasiswa di beberapa kampus. Tindak kekerasan oknum mahasiswa tidak lepas dari arogansi diri yang tidak ada yang mengendalikannya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Dengan bergabung di Pagar Nusa NU, kita doakan dan upayakan agar mereka menjadi pendekar sejati. Yaitu, tangguh menghadapi tantangan hidup tanpa harus berperan dalam kerusakan tatahan hidup bersosial," tegasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bulan ini, para mahasiswa Universitas Islam Madura (UIM) digembleng secara intensif oleh Pagar Nusa NU Pamekasan. Usai berlatih, mereka akan mendapat siraman rohani berkaitan dengan keagamaan dan kebangsaan. (Hairul Anam/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Santri, Pahlawan, Pertandingan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Akbid Muslimat NU Kudus Lepas 20 Wisudawan

Kudus, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Akademi Kebidanan Muslimat NU Kudus menggelar sidang senat terbuka dengan agenda wisuda angkatan III di Hotel Griptha, Sabtu (20/9). Peserta sidang senat mengukuhkan kelulusan sebanyak 20 wisudawan sebagai bidan berdasarkan SK Direktur Akbid Muslimat NU nomor 830/953/AKBIDMNU/V/2014.

Direktur Akbid Muslimat NU Kudus Darningsih mengatakan, pergurungan tinggi ini telah mencetak tenaga kesehatan berkualitas sebagai bidan muslimah yang profesional, berakhlakul karimah, dan berjiwa pemimpin.

Akbid Muslimat NU Kudus Lepas 20 Wisudawan (Sumber Gambar : Nu Online)
Akbid Muslimat NU Kudus Lepas 20 Wisudawan (Sumber Gambar : Nu Online)

Akbid Muslimat NU Kudus Lepas 20 Wisudawan

"Selain pengetahuan dan teori, pembelajaran di kampus ini juga memberikan pembelajaran praktik laboratorium dan pembelajaran praktik lapangan sehingga lulusan akbid Muslimat NU ini menjadi bidan siap kerja bukan siap latih," ujar Darningsih.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selama di perkuliahan, mahasiswa juga dibekali ? berbagai ilmu kebidanan berdasarkan ? nilai-nilai Aswaja. Hingga kini, para lulusan Akbid sudah ditunggu masyarakat karena kualitasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Berdasarkan data yang terkumpul, Darningsih menambahkan, alumni Akbid Muslimat NU Kudus banyak yang mendapatkan lapangan pekerjaan baik di rumah sakit bersalin, Puskesmas, dan rumah Sakit. "Untuk lulusan tahun ini, sudah banyak yang magang di RB/BPM/ untuk meningkatkan kompetensinya," terangnya.

Hadir dalam rapat senat ini Dinkes Kudus, Perwakilan Kopertais Wilayah VI Jawa Tengah, Ketua LPTNU H Noor Ahmad, Ketua PCNU Kudus H.Abdul Hadi, Pengurus BPPMNU Az-Zahra, dan orang tua wisudawan. (Qomarul Adib/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nasional, Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 28 September 2017

Aklamasi, Yusra Alhabsyi Ketua Baru GP Ansor Sulut

Manado, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Yusra Alhabsyi bakal memimpin Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Sulawesi Utara masa khidmah 2015-2019 setelah terpilih secara aklamasi dalam Sidang Pleno IV Konferensi Wilayah XI GP Ansor Sulut, Jumat (25/12), di Bunaken Room Aryaduta Hotel Manado, pukul 02.25 WITA.

Yusra Alhabsyi mengantongi 6 suara dari 9 suara sah yang diusulkan oleh Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor se-Sulut.

Aklamasi, Yusra Alhabsyi Ketua Baru GP Ansor Sulut (Sumber Gambar : Nu Online)
Aklamasi, Yusra Alhabsyi Ketua Baru GP Ansor Sulut (Sumber Gambar : Nu Online)

Aklamasi, Yusra Alhabsyi Ketua Baru GP Ansor Sulut

Saat diminta untuk memberikan sambutan, Yusra berjanji akan memperkuat GP Ansor sampai ke tingkat kabupaten/kota yang belum memiliki struktur kepengurusan Ansor. "Sahabat-sahabat di luar PKB, tak akan dimarjinalkan. Akan saling memberikan tempat dan ruang, untuk kader-kadernya berprestasi di bidang politik," tambah Yusra.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk susunan kabinet PW GP Ansor Sulut, Yusra mengatakan akan berusaha merekrut pengurus baru secara proporsional. Setiap cabang minimal terwakili hingga 75 persen, dengan 50 persennya berasal dari Manado. Ia juga berharap ketua demisioner, Benny Rhamdani, tidak meninggalkan GP Ansor Sulut dan tetap memberikan bimbingan dan serta nasihat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebelum menutup secara resmi Konferwil XI GP Ansor Sulut, M.Aqil Irham meninggalkan pesan kepada ketua terpilih, agar tetap selalu menanamkan niat aktif di GP Ansor demi menolong agama Allah.

Penyusunan Kabinet PW GP Ansor Sulut sulut dipercayakan kepada 5 anggota tim Formatur yang terdiri dari ketua terpilih Yusra Alhabsyi, ketua demosioner Benny Rhamdani, serta perwakilan Bolmong Raya Candra Modeong, perwakilan Minahasa Raya Ivan Tutupo, dan perakilan Sangihe H. Ali Tungian. (Udi? Masloman/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah, Lomba, Warta PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 27 September 2017

Tidak Ada Alasan bagi Umat Islam Taati Terorisme

Bandar Lampung, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Lampung bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar Dialog Pelibatan Masyarakat Dalam Pencegahan Terorisme melalui Persepektif Hukum di Provinsi Lampung.

Tidak Ada Alasan bagi Umat Islam Taati Terorisme (Sumber Gambar : Nu Online)
Tidak Ada Alasan bagi Umat Islam Taati Terorisme (Sumber Gambar : Nu Online)

Tidak Ada Alasan bagi Umat Islam Taati Terorisme

“Bila ditarik kesimpulan bahwa akar masalah ekstrimisme tidak tunggal bahkan saling berkaitan, karena itu cara penangananya juga tidak bisa dilakukan dengan metode tunggal,” ujar Koordinator Staff Ahli BNPT, Anwar Sanusi, di Bandar Lampung, Rabu (2/11).

Karena itu, kata Anwar menambahkan, harus banyak aspek, persepektif, dan metodologi. “Bila diibaratkan sebuah penyakit, ekstrimisme ini termasuk penyakit yang sudah mengalami komplikasi. Setelah melihat bahwa kegiatan dan aksi terorisme diharamkan oleh hukum agama dan hukum negara, maka tidak ada alasan bagi kita, khususnya umat Islam untuk taat pada hukum tersebut,” ujar dia lagi.

Akan tetapi, imbuhnya, ada beberapa orang yang terlibat dalam perkara terorisme karena ketidaktahuannya.

“Seseorang menjadi teroris tidak hanya karena satu variabel tetapi karena beberapa variable, seperti ekonomi, pendidikan, minus pemahaman keberagamaan, dendam, dan lain sebagainya. Akhirnya mereka banyak dimanfaatkan untuk melakukan aksi kejahatan terorisme,” ujar dia pula.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pada kegiatan tersebut, mantan Kepala Instruktur Perakitan Bom Jamaah Islamiyah, Ali Fauzi yang merupakan saudara kandung dari Amrozi dan Ali Imron tampil sebagai pembicara.

Dalam sejumlah kegiatan untuk menanggulangi terorisme, Ali mengatakan selama ini masyarakat Indonesia selalu berprasangka, jika BIN, TNI dan Polisi yang bermain dari aksi terorisme. Tapi penilaian itu salah.

Kelompok tersebut menurut Ali Fauzi, ingin merubah Negara Indonesia menjadi negara yang sesuai kehendak mereka. Sehingga bagi kelompok tersebut, semua yang tidak sejalan dengan paham dan keyakinan mereka salah dan kafir, termasuk pemerintah.

Sejumlah aktivis Nahdlatul Ulama (NU) Lampung hadir pada kegiatan itu, antara lain Ketua PCNU Pesawaran yang juga Wakil Ketua Hipsi Lampung Muhammad Salamus Sholihin mewakili Ketua H Karim, penggiat Gusdurian Lampung WD Fatchurrahman Syam, kader PMII yang juga koordinator Aliansi Pers Mahasiswa (APM) Lampung Imam Gunawan. (Gatot Arifianto/Abdullah Alawi)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sunnah, Daerah, Nusantara PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Warga NU Harus Siap Hadapi Pasar Bebas

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Wakil Gubernur Jatim, H Syaifullah Yusuf meminta warga NU harus siap menghadapi persaingan pasar bebas. Hal ini menyusul telah ditantanganinya kesepakatan antar negera khususnya negara yang tergabung dalam ASEAN terkait pasar bebas.

Warga NU Harus Siap Hadapi Pasar Bebas (Sumber Gambar : Nu Online)
Warga NU Harus Siap Hadapi Pasar Bebas (Sumber Gambar : Nu Online)

Warga NU Harus Siap Hadapi Pasar Bebas

Pernyataan ini disampaikan Gus Ipul biasa dipanggil, saat menutup kegiatan Pasar Rakyat Indonesia yang diselenggarakan PBNU bekerjasama dengan PCNU di Kecamatan Ploso Jombang, Ahad (10/2) malam.  

Dikatakannya, menghadapi pasar bebas tingkat ASEAN ini NU berkepentingan melindungi warganya. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“PBNU memiliki kepentingan untuk menjaga warganya agar tetap mengkonsumsi makanan yang kehalalannya jelas. Juga menggunakan barang yang benar benar halal,” ujarnya.

Karena menurut mantan ketua PP GP Ansor ini menambahkan, dalam pasar bebas itu, negara yang tergabung dalam kelompok ASEAN tenaga kerja dari negara-negara ini bisa masuk ke Indonesia. Begitu pula dengan kebutuhan konsumtif juga bebas masuk.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

”Tenaga kerja Malaysia bisa bekerja disini begitu pula sebaliknya. Termasuk barang konsumtif juga bebas diperdagangkan,” imbuhnya.

Untuk itu PBNU, dikatakannnya sangat berkepentingan menjaga warganya agar tetap membiasakan mengggunakan barang yang jelas halalnya dan tetap mengkonsumsi makanan yang halal. NU juga kini telah memiliki Badan Halal 

”Itulah tujuannya mengapa pasar rakyat ini digelar,” tandas Gus Ipul mengatakan.

Sementara itu, antusias warga mengunjungi Pasar Rakyat Indonesia kemarin cukup tinggi, bahkan barang barang kebutuhan pokok yang di jual diserbu pembeli. 

“Untuk total berapa yang terjual belum kita hitung, secara keseluruhan. Namun antusias warga sangat tinggi,” ujar Bambang koordinator Pasar Rakyat dari PBNU usai penutupan.

Disamping, kebutuhan pokok yang disediakan PBNU, berbagai makanan kecil produksi warga NU Jombang juga ikut memeriahkan pasar rakyat. Diantaranya kripik suun, jepit dan aneka minuman alami produk ibu Muslimat NU diperdagangkan.

”Ini produksi warga Desa Tamping mojo Tembelang. Satu bungkus hanya Rp 5 ribu,” ujar Solihin mengatakan.

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Muslim Abdurrahman

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 26 September 2017

IPNU-IPPNU Jombang Kenang Pengorbanan Pahlawan Kemerdekaan

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-71, Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) Jombang menggelar doa bersama di kantor PCNU setempat, Sabtu (20/8). Mereka mendoakan bangsa Indonesia yang berdaulat, bermartabat dan berintegritas untuk membangun persatuan.

Tak lupa, mereka juga mendoakan para pahlawan yang gugur sebab merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada zaman penjajahan. Bagi mereka, kemerdekaan Indonesia yang dirasakan oleh bangsa saat ini adalah hasil perjuangan berdarah para pahlawan saat mengusir penjajah dari tanah air ini.

IPNU-IPPNU Jombang Kenang Pengorbanan Pahlawan Kemerdekaan (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Jombang Kenang Pengorbanan Pahlawan Kemerdekaan (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Jombang Kenang Pengorbanan Pahlawan Kemerdekaan

Abdul Haris, Ketua PC IPNU Jombang berharap kader IPNU-IPPNU dapat berkontemplasi dari sejumlah perjuangan yang telah ditorehkan para pahlawan kemerdekaan, termasuk para kiai yang juga berkontribusi besar dalam kemerdekaan Indonesia ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Kami berharap setelah memperingati kemerdekaan ini, para kader IPNU-IPPNU se-Jombang dapat menghayati makna kemerdekaan yang kemudian dapat berprestasi untuk mengharumkan Indonesia," katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Haris menambahkan, perjuangan para pahlawan saat itu tak bisa diganti dengan apapun oleh bangsa Indonesia saat ini, kecuali hanya bisa mendoakan agar perjuangan mereka dibalas oleh Allah SWT dengan balasan yang berlipat dan tergolong para syuhada. Di samping berdoa, katanya, penting juga memberikan yang terbaik untuk Indonesia dengan segala potensi yang dimiliki bangsa saat ini.

Pada saat yang sama, pihaknya juga menggelar berbagai lomba untuk meriahkan HUT RI. Di antaranya lomba makan pisang, cari koin dalam tepung, dan juga sepak bola contong.

Acara ini diawali apel sekaligus menyanyikan lagu Indonesia raya dan mars organisasi IPNU-IPPNU serta lagu "Ya Ahlal Wathan" karya KH Abdul Wahab Chasbullah sebagai penutupnya. Mereka menyanyikan lagu-lagu itu dengan khidmat. (Syamsul Arifin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Islam, News, Pertandingan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

JQHNU Sidoarjo Agendakan Sertifikasi Pengajar Al-Quran dan Imam Shalat

Sidoarjo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Ratusan guru formal, TPQ, BTQ, imam shalat jahriyah, madin dan pecinta Al-Quran mengikuti workshop tahsinul qiroat dan tahfidzul quran yang diadakan oleh Pimpinan Cabang Jamiyyatul Qurra Wal Huffahz Nahdlatul Ulama (PC JQHNU) Sidoarjo di Aula PCNU setempat, Ahad (19/11).

Ketua JQHNU Sidoarjo H Imam Mukozali mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu guru-guru Al-Quran dengan memberikan pembekalan, pembinaan materi dan metodologi pengajaran Al-Quran.

JQHNU Sidoarjo Agendakan Sertifikasi Pengajar Al-Quran dan Imam Shalat (Sumber Gambar : Nu Online)
JQHNU Sidoarjo Agendakan Sertifikasi Pengajar Al-Quran dan Imam Shalat (Sumber Gambar : Nu Online)

JQHNU Sidoarjo Agendakan Sertifikasi Pengajar Al-Quran dan Imam Shalat

"Kegiatan ini bagian dari pra-konferensi JQHNU Sidoarjo. Peserta yang mengikuti acara ini sekitar 150 orang. Saya berharap ini menjadi media untuk selalu mengikuti perkembangan ilmu terkait memahami Al-Quran," kata Imam.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pihaknya, sambung Imam, akan mengadakan sertifikasi pengajar membaca dan menghafal Al-Quran, baik bagi pendidikan formal maupun nonformal. Bahkan, imam-imam shalat jahriyah harus disertifikasi (distandarkan) bacaannya.

Oleh sebab itu, pihaknya berharap ada respon positif dari instansi terkait mengenai kegiatan yang diselenggarakan oleh PC JQHNU Sidoarjo.

"Saya berharap ada tindak lanjut dari pihak atau instansi terkait, mas," harapnya. (Moh Kholidun/Alhafiz K)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pelajar NU Jatilawang Berbagi Sembako dan Bershalawat

Banyumas, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Pengurus Anak Cabang IPNU-IPPNU Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas menyelenggarakan serangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Lahir Ke-62 IPNU dan Ke-61 IPPNU. Mereka mengawalinya berbagi sembako kepada masyarakat yang kurang mampu di Desa Karanglewas Kecamatan Jatilawang pada Ahad (06/3). Sementara pada Rabu (9/3) mereka menggelar shalawatan dan istighotsah untuk kelulusan UN SD/MI sederajat, SMP/MTS sederajat, dan SMA/SMA/MA sederajat.

Shalwatan dan istighotsah dipimpin olehKatib Syuriyah MWCNU Jatilawang Kiai Karimul Wafa. Rangkaian kegiatan ini ditutup dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua IPNU Banyumas Sulistyo yang kemudian diberikan kepada Ketua IPNU Jatilawang Imam Edi Saputra.

Pelajar NU Jatilawang Berbagi Sembako dan Bershalawat (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar NU Jatilawang Berbagi Sembako dan Bershalawat (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar NU Jatilawang Berbagi Sembako dan Bershalawat

Imam Edi menjelaskan, Harlah Pelajar NU ini diharapkan dapat menjadikan tolok ukur untuk kader IPNU dan IPPNU ke depan untuk lebih sinergi mendukung serta mengembangkan ajaran-ajaran NU serta pengabdian kepada NKRI.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Disadari atau tidak, kaderisasi IPNU-IPPNU adalah pengkaderan paling awal bagi NU sebagai generasi penerus di masa mendatang.

"Tujuan dilaksanakannya baksos dan istighotsah akbar ini adalah sebagai upaya memperkenalkan IPNU-IPPNU kepada masyarakat serta kader-kader baru untuk melatih pengurus betapa indahnya berbagi, juga doa bersama untuk menghadapi Ujian Nasional tingkat SD/MI sederajat, SMP/MTS sederajat, dan SMA/SMA/MA sederajat," katanya. (Imam Hidayat/Alhafiz K)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejarah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 25 September 2017

Apple Store Sediakan Aplikasi Gratis Baca Qur’an dengan Benar

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sebuah aplikasi Al-Qur’an terbaru untuk membantu orang membaca Qur’an dengan benar sekarang tersedia di Apple App Store.

Aplikasi yang dinamakan “Membaca dengan Benar” dikembangkan oleh the Qur’an Recital and Memorization Society di Jeddah dan dilaunching baru-baru ini oleh Menteri Urusan Pembinaan Islam dan Wakaf Saudi Arabia Sheikh Saleh bin Abdulaziz bin Mohammed Al Al-Sheikh.

Apple Store Sediakan Aplikasi Gratis Baca Qur’an dengan Benar (Sumber Gambar : Nu Online)
Apple Store Sediakan Aplikasi Gratis Baca Qur’an dengan Benar (Sumber Gambar : Nu Online)

Apple Store Sediakan Aplikasi Gratis Baca Qur’an dengan Benar

Abdul Aziz Hanafi, kepala organisasi tersebut di Jeddah, mengatakan Apple bersedia bekerjasama dan menyambut software tersebut. “Aplikasi ini tersedia secara bebas di app store, bagi mereka yang menggunakan iPad, iPhone and iMac computer. Siapapun dapat menggunakan software ini,” jelasnya. 

Dia mengatakan, software ini akan merekam bacaan Qur’an ayat tertentu, yang kemudian dikirim ke website milik milik organisasi tersebut, dimana seorang guru akan mereview bacaan tersebut, lalu memberikan panduan. Pengguna akan menerima umpan balik dalam 30 menit.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk sementara software ini hanya tersedia dalam versi Arab “Kami bermaksud memperluas aplikasi ini dalam banyak bahasa dalam berbagai platform dalam waktu singkat. Akan tersedia versi Inggris, Urdu, Tagaloc, Mynmar, dan Turki.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Juga akan tersedia dalam platform Adroid, sehingga dapat didownload di smartphone Samsung, Nokia dan Sony,” katanya.

Dalam wawancaranya dengan Arab News, dia mengatakan, 1000 orang telah lulus dalam kursus ini. “Komunitas kita adalah sebuah organisasi payung yang terdiri dari 170 organisasi lain dari berbagai bagian di Arab Saudi dan dengan beberapa universitas,” katanya.

Komunias ini dikenal sebagai “khayrukum,” atau “mereka yang terbaik.” Frasa ini diambil dari perkataan Rasulullah “Yang terbaik diantara kamu adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkan kepada yang lain.” 

Dia mengatakan bahwa organisasinya mengajar 53.000 dalam tingkatan nasional, termasuk 15-20 ribu anak-anak ekspatriat yang tidak  dapat berbahaya Arab. (islam.ru/mukafi niam)

Foto: Islam.ru

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tegal, Bahtsul Masail PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 23 September 2017

Kebijakan Orba Rangsang Bangkitnya Ideologi Negara Islam

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Slamet Effendy Yusuf mengatakan pemerintah Orde Baru merangsang bangkitnya ideologi negara Islam yang sempat ditumpas sebelumnya.

"Pemerintah Orde Baru melalui operasi intelijen yang dipimpin Ali Murtopo merangsang dan mendorong munculnya kembali ideologi negara Islam. Itu merupakan strategi politik pemerintah saat itu," kata Slamet Effendy Yusuf dihubungi dari Jakarta, Rabu.

Kebijakan Orba Rangsang Bangkitnya Ideologi Negara Islam (Sumber Gambar : Nu Online)
Kebijakan Orba Rangsang Bangkitnya Ideologi Negara Islam (Sumber Gambar : Nu Online)

Kebijakan Orba Rangsang Bangkitnya Ideologi Negara Islam

Karena itu, menurut Slamet, ideologi negara Islam di Indonesia yang kembali mengemuka dengan adanya video dukungan terhadap Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) bukanlah hal baru.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Di Indonesia ini masih banyak pihak yang berpikir aneh-aneh. Seperti kelompok kanan yang ingin mendirikan Negara Islam Indonesia atau NII. Itu sebenarnya bukan ideologi baru," tuturnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Slamet mengatakan ideologi negara Islam di Indonesia bermula dari gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) yang dicetuskan SM Kartosuwiryo di Jawa Tengah, Daud Beureuh di Aceh dan Kahar Muzakar di Makassar.

Karena dirangsang oleh pemerintah Orde Baru, beberapa anak buah Kartosuwiryo yang masih tersisa kemudian menghidupkan kembali cita-cita mendirikan negara Islam.

"Dari situlah kemudian muncul semakin banyak, seperti di Solo ada Abu Bakar Baasyir. Gerakannya sempat dibubarkan pemerintah sehingga dia kemudian dia pindah ke Malaysia. Saat ini, ideologi tersebut diperparah dengan adanya semangat salafi-wahabi yang tidak toleran dengan perbedaan," katanya.

Karena itu, Slamet menilai larangan Pemerintah terkait perkembangan ideologi ISIS di Indonesia adalah sebuah hal yang tepat.

"Sangat tepat bila yang dilarang adalah ideologinya. NKRI berdasarkan ideologi Pancasila, sedangkan ISIS berdasarkan ideologi yang mengaku Islam tetapi tindakannya sangat tidak islami," tuturnya.

Sebelumnya, pemerintah melalui Menko Polhukam Djoko Suyanto menyatakan menolak paham ISIS berkembang di Indonesia karena tidak sesuai dengan ideologi Pancasila dan kebhinekatunggalikaan yang menaung dalam NKRI.

"Pemerintah dan negara menolak dan tidak mengizinkan paham ISIS yang akhir-akhir ini menjadi IS (Islamic State) berkembang di Indonesia karena tidak sesuai dengan ideologi Pancasila dan kebhinekaan kita di bawah NKRI," kata Djoko Suyanto dalam jumpa pers setelah rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/8).

Djoko mengatakan setiap pengembangbiakan paham tersebut harus dicegah dan Indonesia tidak boleh menjadi tempat bersemayam paham ISIS/IS.

Menkopolhukam menegaskan bahwa warga Indonesia harus menghormati negaranya sendiri yang menganut asas kebhinekaan yang terdiri dari beragam suku, agama, ras, dan golongan.

Ia juga mengemukakan, salah satu tindakan yang bakal dilakukan pemerintah adalah mencegah berdirinya perwakilan formal dari ISIS/IS.

Ia mengutarakan harapannya agar seluruh komponen masyarakat dapat mencegah penyebaran paham ISIS/IS di Indonesia. (antara/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ubudiyah, PonPes, Pesantren PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

LPBI NU Dirikan Posko Peduli Banjir

Bojonegoro, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Bojonegoro, mendirikan posko peduli banjir di depan kantor PCNU, jalan A. Yani Bojonegoro sejak Rabu (10/4) lalu.

LPBI NU Dirikan Posko Peduli Banjir (Sumber Gambar : Nu Online)
LPBI NU Dirikan Posko Peduli Banjir (Sumber Gambar : Nu Online)

LPBI NU Dirikan Posko Peduli Banjir

"Rencananya posko akan didirikan selama seminggu ke depan," ujar sekretaris LPBI NU Bojonegoro, Alexander Mubarrok, Kamis (11/4).

Alex sapaan akrabnya mengaku, posko tersebut didirikan LPBI NU berkerja sama dengan pagar nusa (PN) dan juga Banser NU. Hingga saat ini sudah terkumpul uang sekitar Rp 7 juta dan paket obat-obatan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurutnya, segala bantuan dari donatur yang dibutuhkan korban banjir akan diterima dan didistribukan kepada yang membutuhkan. Karena melihat banjir yang sangat besar terjadi beberapa hari di Bojonegoro kemarin.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pasca banjir nanti, juga akan membantu korban banjir dengan melakukan renovasi fasilitas umum seperti masjid dan sekolah. "Mengecat bangunan masjid dan sekolah, serta memberikan paket bantuan kepada siswa," terangnya.

Mantan ketua PC PMII Bojonegoro itu menambahkan, cat, peralatan dan juga tenaga kerja akan di terjunkan langsung usai banjir nanti untuk proses pengecatan. Selain itu, akan melakukan pembagian 100 paket alat tulis, di lima sekolah yang sudah ditentukan.

Saat ini sudah didistibusikan paket sembako ke Kecamatan Kanor, yakni Desa Piyak 30 paket dan Desa Cangaan 50 paket. Serta rencananya ratusan paket akan didistribusikan ke korban banjir lainnya.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: M. Yazid

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pesantren PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Soal ‘Pembegalan’ Madrasah di OSN, Ini Sikap PP LP Ma’arif NU

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pasal 17 ayat (2) UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No 20/2003 menyatakan, Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat.

“Atas dasar itu, kami yang menaungi seluruh pendidikan tingkat dasar dan menengah di lingkungan NU menyampaikan protes keras terhadap perlakuan diskriminatif yang dilakukan oleh Disdik Kabupaten Semarang terhadap tiga MI yang telah menjuarai Olimpiade Sains Nasional (OSN),” tegas Ketua PP LP Ma’arif NU, KH Z Arifin Junaidi melalui rilis yang diterima PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Rabu (11/3) yang juga mengutip Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 5 (1) UU yang sama.

Soal ‘Pembegalan’ Madrasah di OSN, Ini Sikap PP LP Ma’arif NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Soal ‘Pembegalan’ Madrasah di OSN, Ini Sikap PP LP Ma’arif NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Soal ‘Pembegalan’ Madrasah di OSN, Ini Sikap PP LP Ma’arif NU

Sebagai pengelola pendidikan tingkat dasar dan menengah di lingkungan NU dengan jumlah satuan pendidikan sebanyak 13 ribu unit yang terdiri dari MI, SD, MTs, SMP, MA, SMA, dan SMK, pihaknya meminta kepada:?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

(1) Direktur Jenderal Pendidikan Dasar untuk menyertakan 3 (tiga) madrasah, yaitu MI Al-Bidayah di Desa Candi (Juara Pertama Mata Pelajaran Matematika), MI Wonokasihan Jambu (Juara Pertama Mapel IPA), dan MI Kalirejo (Juara Ketiga Mapel IPA) mengikuti seleksi OSN berikutnya di tingkat Provinsi Jawa Tengah sebagaimana mestinya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

(2) Direktur Pendidikan Dasar kedepannya harus menyertakan madrasah sebagai bagian dari pseserta kegiatan OSN, sebagaimana nomenklatur kegiatan tersebut yang tidak membedakan antara madrasah dan sekolah.

Sementara itu, Sekretaris PP LP Ma’arif NU, Zamzami, S.Ag.,M.Si., menjelaskan, menurut angka partisipasi kasar (APK), madrasah juga dijadikan tolak ukur untuk mengevalusi mutu pendidikan nasional.

“Jika keberadaan dan prestasi mereka terdiskriminasi seperti ini, jangan jadikan ajang OSN sebagai tolak ukur mutu sains di tingkat pendidikan dasar,” ujarnya melalui sambungan telepon.

Dia juga menerangkan, madrasah itu satuan pendidikan formal menurut UU, kata ‘nasional’ dalam singkatan OSN secara otomatis kegiatan tersebut merupakan wadah kompetisi untuk seluruh anak bangsa di setiap satuan pendidikan.

“Jadi jelas, pernyataan Disdik Kabupaten Semarang yang menjelaskan bahwa keikutsertaan madrasah di OSN hanya sampai tingkat kabupaten sangat diskriminatif dan tidak mendidik sama sekali,” tandasnya.

Seperti yang telah diinformasikan sebelumnya, OSN dilaksanakan pada 24 Februari lalu di UPTD Tuntang. Peserta juara tersebut bersaing dengan seluruh SD/MI se-Kabupaten Semarang. Setelah pengumuman juara, semua peserta dikumpulkan. Saat itu disampaikan bahwa, dari MI hanya sampai di tingkat kabupaten. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Olahraga, Jadwal Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jalan Sekitar Stadion Gajayana Steril untuk Kegiatan Harlah Muslimat NU

Malang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah?

Dinas Perhubungan (Dishub) Malang, Jawa Timur menutup Jalan Ijen dan simpang balapan selama sehari, hal itu disampaikan oleh Kepala Dishub Hendi Priyanto. Hendi menjelaskan, jalan tersebut diperuntukkan bagi sekitar 250 mini bus yang mengantar para kader Muslimat NU.

Jalan Sekitar Stadion Gajayana Steril untuk Kegiatan Harlah Muslimat NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Jalan Sekitar Stadion Gajayana Steril untuk Kegiatan Harlah Muslimat NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Jalan Sekitar Stadion Gajayana Steril untuk Kegiatan Harlah Muslimat NU

"Seperti car free day, untuk sementara jalan sekitar stadion Gajayana ditutup untuk kelancaran acara, karena mobil akan memadati lokasi kegiatan Harlah ini," jelas Hendi.

Berbagai rombongan tampak diturunkan di depan perpustakaan kota dan beberapa bus diparkir di Jalan Jakarta. Antusiasme ibu-ibu Muslimat tampak terlihat ketika berjalan beriringan dan berbaris dua-dua sesuai asal kota masing-masing.?

Munawaroh (56) contohnya, ibu yang sudah memiliki dua cucu ini berjalan dengan penuh semangat bergandengan dengan rombongan lainnya dari perak Jombang.

Kegiatan Harlah Ke-70 Muslimat NU, Sabtu (26/3) di Malang mendatangkan para Muslimat dari berbagai kota di seluruh Indonesia. Hal ini telah diprediksi oleh para panitia penyelenggara. Beberapa stand air minum dan toilet portable disediakan secara gratis untuk para ibu-ibu yang hadir untuk mengantisipasi berbagai hal.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tak luput mobil kesehatan siap dengan obat dan alat bantu pertolongan pertama disediakan di depan pintu masuk. Hal ini mengantisipasi berbagai peserta yang antusias dan berdesak-desakan masuk namun kesehatan tak mendukung.

Peringatan Harlah ini semakin memberi kesan tersendiri karena dihadiri langsung oleh Presiden RI Joko Widodo. Selain itu, hadir pula mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi, Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. (Diana Manzila/Fathoni)?

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu, Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 22 September 2017

Seks Bebas di Kalangan Pelajar Bukan Sepihak Salah Remaja

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus IPNU Banyuwangi menyayangkan stigmatisasi masyarakat terhadap remaja atas kasus seks bebas sejumlah oknum di kalangan pelajar. Mereka menilai stigma ini merupakan bentuk ketidakadilan masyarakat terhadap kalangan remaja.

Seks Bebas di Kalangan Pelajar Bukan Sepihak Salah Remaja (Sumber Gambar : Nu Online)
Seks Bebas di Kalangan Pelajar Bukan Sepihak Salah Remaja (Sumber Gambar : Nu Online)

Seks Bebas di Kalangan Pelajar Bukan Sepihak Salah Remaja

Menurut Direktur Student Crisis Center IPNU Banyuwangi Barur Rohim (Ayung), faktor penyebab seks bebas tidak semata kesalahan pelajar. Ia menengarai pihak lain yang berkontribusi atas kesalahan ini.

“Pihak orang tua, pendidik (guru), pemerintah, mesti bertanggung jawab atas kejadian seks bebas di kalangan pelajar,” kata Ayung saat kampanye pelajar anti free sex di aula SMAN 1 Giri, Banyuwangi, Senin (16/2).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ayung menolak pihak mana saja yang menuding pelajar sebagai biang keladi dari kasus seks bebas. “Parahnya, hanya pelajar yang dipersalahkan,” kata Ayung dalam rilisnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dengan deklarasi itu, kami ingin mengusung wacana baru di tengah masyarakat. Kami ingin menggugah segenap elemen masyarakat agar lebih peduli dan membimbing sebaik mungkin dalam rangka melindungi pelajar dari seks bebas.

Sebelum deklarasi, para pelajar terlibat dialog interaktif dengan berbagai elemen masyarakat. Hadir pada dialog itu perwakilan Dinas Pendidikan Banyuwangi, MUI, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BP2KB), dan Kelompok Kerja Bina Sehat (KKBS), sebagai perwakilan dari lembaga resmi pemerintah.

Ada pula beberapa komunitas yang memiliki kepedulian terhadap advokasi remaja. Dalam dialog itu, para pelajar mengungkapkan problem yang melatarbelakangi kasus seks bebas. Sedangkan para pemangku kebijakan yang hadir menanggapi permasalahan yang diajukan pelajar. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Aminuddin Ma’ruf Ketum PB PMII 2014-2016

Jakarta,PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Aminuddin Ma’ruf terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia periode 2014-2016 pada Kongres Jambi yang berlangsung 30 Mei sampai 10 Juni 2014.

Amin, kader PMII yang diusung Cabang Jakarta Timur tersebut menyelesaikan S1 di Universitas Negeri Jakarta dan melanjutkan S2 di Universitas Trisakti. Di PB PMII sebelumnya ia dipercaya sebagai Ketua Biro Pemberdayaan Ekonomi.

Aminuddin Ma’ruf Ketum PB PMII 2014-2016 (Sumber Gambar : Nu Online)
Aminuddin Ma’ruf Ketum PB PMII 2014-2016 (Sumber Gambar : Nu Online)

Aminuddin Ma’ruf Ketum PB PMII 2014-2016

Salah seorang pengurus PB PMII, Abdul Malik, menceritakan proses pemilihan di kongres tersebut. Menurut dia, awalnya yang mencalonkan diri menjadi ketua umum sekitar 15 orang. Setelah beberapa calon mengundurkan diri, 5 kandidat maju pada putaran pertama.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kata Malik, pada putaran pertama itu Muammarullah Umam mendapat 51 suara, Aminuddin Ma’ruf 38,? Abdul Aziz 7, Zaini Mustakim 41, Jabidi Ritonga 35, Miftahul Aziz 45. Sementara pada putaran kedua Aminuddin 102, Muammarullah Umam 74, Miftahul Aziz 64.? ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Aminuddin terpilih secara demokratis pada kongres tersebut,” kata Abdul Malik melalui telpon Selasa (10/6). (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Olahraga, Lomba PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 20 September 2017

Jelang Musim Mudik, Mendes Minta Percantik Wisata Desa

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo meminta pemerintah desa (Pemdes) mempercantik kawasan wisata desa menjelang mudik lebaran 2017. Tahun ini diperkirakan sebanyak 18-19 juta pemudik akan kembali ke kampung halaman mereka.

“Kedatangan pemudik ke kampung halaman mereka merupakan potensi ekonomi luar biasa yang harus dimanfaatkan oleh pemerintah desa. Kami meminta pemerintah desa bisa menunjukkan potensi wisata baik alam, budaya, dan kuliner untuk menarik perhatian para pemudik,” ujar Eko Putro Sandjojo, di Jakarta, Kamis (8/6).

Eko menjelaskan dari tahun ke tahun jumlah pemudik terus mengalamani peningkatan. Rata-rata peningkatan tersebut mencapai 4% per tahun. Tahun 2015 misalnya jumlah pemudik yang kembali ke kampung halaman mereka mencapai 17.402.039 orang. Jumlah ini meningkat 18.149.747 di tahun 2016.?

Jelang Musim Mudik, Mendes Minta Percantik Wisata Desa (Sumber Gambar : Nu Online)
Jelang Musim Mudik, Mendes Minta Percantik Wisata Desa (Sumber Gambar : Nu Online)

Jelang Musim Mudik, Mendes Minta Percantik Wisata Desa

“Jika melihat tren selama ini, tentu tahun ini jumlah pemudik akan semakin besar dan ini harus dimanfaatkan oleh pemerintah desa sebagai peluang ekonomi,” katanya.

Kedatangan pemudik, kata Eko menciptakan perputaran uang luar biasa di kawasan perdesaan. Di tahun 2015 misalnya Bank Indonesia mencatat kebutuhan dana lebaran mencapai Rp125,2 triliun. Salah satu sektor terbesar yang mendorong perputaran uang tersebut selama lebaran adalah bidang pariwisata.?

Berdasarkan data Kementerian Pariwisata selama musim lebaran pemudik rata-rata menghabiskan Rp800.000 per orang setiap hari untuk berwisata. “Peluang ini betul-betul harus dimanfaatkan oleh pemerintah desa agar mempersiapkan kawasan wisata yang mereka punya untuk dikunjungi para pemudik,” katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menteri berlatar pengusaha ini mengungkapkan saat ini banyak muncul spot-spot baru wisata desa di berbagai penjuru tanah air. Bahkan di beberapa desa, wisata desa telah menjadi sumber pemasukan utama bagi warganya. Dia menyebut pusat wisata desa di Ponggok, Klaten, Jawa Tengah atau desa wisata di kawasan Gunung Kidul. Spot-spot wisata desa tersebut telah menjadi andalan baru bagi sumber ekonomi masyarakat. “Kami berharap wisata desa kedepannya menjadi pengerak ekonomi baru bagi masyarakat desa,” katanya.

Eko menilai musim mudik lebaran juga bisa menjadi etalase hasil pembangunan yang saat ini sedang gencar dilakukan di berbagai kawasan perdesaan nusantara. Dengan adanya Dana Desa berbagai proyek infrastruktur dasar telah mengubah wajah desa. Kedatangan para pemudik akan menjadi media efektif untuk menunjukkan jika saat ini ada perubahan mendasar di kawasan perdesaan.?

“Kami ingin para perantau dari berbagai kota besar di Indonesia mengetahui jika harapan untuk bisa hidup lebih baik tidak hanya ada pusat kota tetapi juga ada di kawasan perdesaan. Apalagi nanti Badan Usaha Milik Desa (Bumdesa) siap mengerakkan berbagai potensi unggulan desa,” pungkasnya. (Red-Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejarah, Pahlawan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kuliah Dhuha IPNU Diisi Persiapan UN

Cimahi, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kegiatan Kuliah Dhuha Remaja (KDR) yang rutin dilaksanakan tiap minggu kedua tiap bulan, kembali dilaksanakan oleh PC IPNU-IPPNU Kota Cimahi dengan pelaksana kegiatan PAC kecamatan Cimahi Utara. 

Pada Kegiatan kali ini, yang menjadi pokok bahasan adalah tentang Ujian Nasional, sehingga acara dikemas menjadi tausiyah, seminar motivasi, serta istigotsah dan do’a bersama untuk Ujian Nasional bertemakan “Doa Tanpa Usaha Sia-Sia, Usaha Tanpa Do’a –Apa yang Kau Bisa?”  Kegiatan ini merupakan usaha dan wahana untuk memberikan media khususnya kepada para siswa yang akan menghadapi Ujian Nasional.

Kuliah Dhuha IPNU Diisi Persiapan UN (Sumber Gambar : Nu Online)
Kuliah Dhuha IPNU Diisi Persiapan UN (Sumber Gambar : Nu Online)

Kuliah Dhuha IPNU Diisi Persiapan UN

Kegiatan dimulai sejak pukul 08.00-12.00 ini diikuti oleh lebih kurang 120 orang pelajar dari berbagai sekolah di kota Cimahi, baik dari tingkatan SMP, SMA juga tingkat perguruan tinggi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kegiatan diawali dengan sajian hiburan oleh grup el-Mijmar dengan menyuguhkan musik hadrah melantunkan pujian dan shalawat kepada Baginda Nabi Muhammad Saw, dilanjutkan dengan acara seremonial sambutan dari ketua pelaksana yaitu Bagus Legowo serta tausiyah dari ketua PCNU Cimahi KH Enjang Nasrullah. 

Pada kesempatan itu, ketua PCNU memberikan tiga poin utama dalam menghadapi ujian, yaitu berusaha, berdoa dan bertawakal. Dilanjutkan dengan materi motivasi dari Kang Suyanto sebagai perwakilan dari Keluarga Mahasiswa Nahdhatul Ulama (KMNU) UPI. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kegiatan ini diakhiri dengan istighotsah dipimpin langsung oleh Rais Syuriyah NU kota Cimahi KH Alan Nur Ridwan.

Ketua PC IPNU Kota Cimahi, Fauzul Haq mengatakan “Tujuan dari kegiatan ini, selain untuk meningkatkan ukhuwah antar sesama pelajar di kota Cimahi, untuk memberikan pencerahan kepada para pelajar di kota Cimahi dalam menghadapi ujian, baik Ujian Nasional, Ujian Sekolah, maupun ujian ke Perguruan Tinggi.”

Selain itu ia menambahkan, setidaknya ada tiga problematika pelajar saat menghadapi ujian, pertama orang yang hanya berdo’a namun tidak ia tidak pernah berusaha untuk belajar, sehingga dalam fikirannya hanya ada kata “kumaha engke”, kedua orang yang terlalu fokus dalam belajar, namun ia tidak pernah berdoa seolah ia “tidak perlu” pertolongan dari Allah, bahkan saking “paranoidnya” ia berani meninggalkan kewajibannya sebagai seorang Muslim yang taat. Dan Ketiga orang yang tidak mau berdoa dan berusaha, sehingga ia hanya mencari cara “instan” untuk menjalani ujian. 

Redaktur   : Mukafi Niam

Kontributor: Bustanul Arifin

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Warta PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 19 September 2017

70 Santri Siap Ikuti Sanlat BPUN

Jepara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Tujuh puluhan santri dari Jepara dan Kudus siap mengikuti Pesantren Kilat (Sanlat) Bimbingan Pasca UN (BPUN) tahun 2013 Komunitas Mata Air Cabang Jepara di Pesantren Walisongo Pecangaan Jepara, selama sebulan (17/5-18/6) mendatang. Tujuh puluh santri itu dibagi 2 kelas IPA dan IPS. 

Mereka diantaranya dari MA/ SMA/ SMK Walisongo Pecangaan, MA Darul Hikmah, MA Mathaliul Huda Bugel, MA Mathalibul Ulum Lebak, MA Mafatihul Akhlak Demangan, SMAN 1 Jepara, SMAN 1 Mayong, SMAN 1 Mlonggo dan SMKN 3 Jepara. Dari Kudus semisal SMAN 1 Gebog dan MA NU TBS Kudus. 

70 Santri Siap Ikuti Sanlat BPUN (Sumber Gambar : Nu Online)
70 Santri Siap Ikuti Sanlat BPUN (Sumber Gambar : Nu Online)

70 Santri Siap Ikuti Sanlat BPUN

Selama sebulan santri diberi materi Matematika dasar, Bahasa Indonesia dan Inggris sebagai materi dasar. Untuk kelas IPA meliputi Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi sedangkan kelas IPS mencakup Ekonomi, Sosiologi, Geografi dan Sejarah. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Materi lain yang tidak kalah pentingnya Psikologi, Kewirausahaan, Kepemimpinan, Ke-Aswaja-an, Ke-NU-an dan Try out sepekan sekali,” kata M Jazilun Niam, pendamping Mata Air Jepara, saat technical meeting Ahad (12/5) pagi. 

Sementara itu, koordinator Mata Air Jepara, Adib Khoiruzzaman menyatakan dirinya mendorong santri agar bisa masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang diidamkan. Triknya menurut Gus Adib, sapaan akrabnya harus bersungguh-sungguh mengikuti BPUN.  Apalagi santri alumni Mata Air Jepara, terangnya ada yang diterima di Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta maupun PTN yang lain. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Masih menurutnya selain belajar sungguh-sungguh juga akidah Aswajanya tetap dipertahankan jangan sampai direnggut oleh ideologi lain. “Karena itu, selama nyantri maupun kuliah kami akan tetap mengawal ideologi NU mereka,” tandasnya. 

Guru SMK Walisongo Pecangaan itu menandaskan di PT banyak aliran-aliran yang perlu diwaspadai. Jika tidak diwaspadai mahasiswa NU mudah katut, (ikut, red) aliran tersebut. 

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Syaiful Mustaqim 

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ubudiyah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Harlah Muslimat NU di Jombang Digelar di Tengah 71 Tumpeng

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah?



Semangat merayakan hari lahir (harlah) ke-71 Muslimat NU ditunjukkan sejumlah kader Muslimat NU di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (13/5), di Alun-alun setempat.

Harlah Muslimat NU di Jombang Digelar di Tengah 71 Tumpeng (Sumber Gambar : Nu Online)
Harlah Muslimat NU di Jombang Digelar di Tengah 71 Tumpeng (Sumber Gambar : Nu Online)

Harlah Muslimat NU di Jombang Digelar di Tengah 71 Tumpeng

Mereka yang berasal dari berbagai daerah di Kota Santri ini berbondong-bondong mendatangi lokasi kegiatan dengan menaiki alat transportasi yang beragam. Sebagian dari mereka memakai sepeda motor sederhana, mobil, pickup, truk, bahkan sebagian yang lain menaiki odong-odong.?

Tak hanya itu, di antara mereka juga ada yang membawa nasi kuning atau yang biasa disebut tumpeng ke lokasi untuk dimakan bersama setelah acara selesai. Tampak di lokasi tumpeng tersebut berjumlah 71 yang memang disesuaikan usia Muslimat NU saat ini. Saat acara dimulai, tumpeng disebar ke beberapa sudut di lokasi guna mempermudah mereka saat mau mengambil tumpeng setelah acara rampung.

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Jombang Hj Mundjidah Wahab mengungkapkan, meski mayoritas Pengurus Muslimat NU sudah berusia lanjut, namun semangat dan ghiroh terhadap organisasi terlihat masih muda. Hal itu dibuktikan dengan upaya mereka saat merayakan harlah Muslimat NU kali ini dengan berbagai inovasi di atas. Hal itu juga tanpa disuruh atau dikomando dirinya.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"71 tumpeng kita siapkan sesuai dengan umur Muslimat NU hingga saat ini, ini dari Ibu-ibu Muslimat sendiri agar kita semua terus termotivasi," ungkapnya saat memberikan sambutan singkat kepada ribuan kader Muslimat NU.?

Meski demikian, perayaan resepsi kali ini tampak ada yang kurang dengan batalnya Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa menghadiri acara ini. Padahal, kabar Menteri Sosial (Mensos) ini jauh hari telah dipastikan hadir dan ikut memeriahkan resepsi harlah. Kabar ini juga telah dinanti-nanti oleh ribuan kader Muslimat NU di Jombang.

Hal ini disebabkan mertua Khofifah, Djalaluddin Parawansa dikabarkan meninggal dunia di Makassar, Sulawesi Selatan saat ia sedang ingin menuju ke Jombang untuk menghadiri resepsi harlah Muslimat NU.?

"Ibu (Khofifah, red) tidak jadi ke sini (Jombang, red) karena mertuanya beliau wafat di Sulawesi," jelas Nur Hidayah, salah satu Pengurus Muslimat, Sabtu (13/5/2017). (Syamsul Arifin/Mahbib)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pahlawan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 18 September 2017

PMII Komfakda Ciputat Ziarahi Makam Keramat di Jakarta

Tangerang Selatan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sepuluh aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (PMII Komfakda) Cabang Ciputat bersepeda mengunjungi dua makam tua di Jakarta, Kamis (29/10). Mereka menziarahi makam Habib Husein bin Abu Bakar Alaydrus di Keramat Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara dan makam Pangeran Wijaya Kusuma di Jelambar, Jakarta Barat.

PMII Komfakda Ciputat Ziarahi Makam Keramat di Jakarta (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Komfakda Ciputat Ziarahi Makam Keramat di Jakarta (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Komfakda Ciputat Ziarahi Makam Keramat di Jakarta

Menurut Wakil Ketua PMII Komfakda Ciputat Ahamdi, acara ini sangat bagus untuk kembali ke khittah Pergerakan. “Sudah saatnya PMII kembali kepada tradisi awalnya,yakni sebagai pemuda yang memiliki kultural Nahdlatul Ulama (NU),” kata Ahamdi.

Sementara koordinator agenda ziarah M Yunus menambahkan, ziarah ini selain wujud pelaksanaan program, juga untuk menumbuhkan rasa cinta serta lebih memperkenalkan para pejuang-pejuang Islam terdahulu kepada kader-kader baru. Tentu juga untuk menjaga tradisi umat Islam.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Agenda ini diadakan juga untuk menghargai jasa-jasa ahli kubur, apalagi ulama. Terus juga sebagai pengingat diri bahwa nantinya kita akan mati,” tambah Ketua LSO PMII Komfakda tersebut.

Di dua makam itu mereka membaca tahlil dan Yasin serta memanjatkan doa untuk ahli kubur. Mereka berharap agenda ziarah itu berlangsung istiqomah sepekan sekali atau dwi mingguan.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Semoga ke depannya bisa lebih banyak lagi yang berpartisipasi,” harapnya. (Danny Setiawan R/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai, Fragmen, Khutbah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mensos: Secara "De Facto" Gus Dur Sudah Pahlawan

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa secara de facto KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur adalah Pahlawan Nasional. Pasalnya seluruh proses mulai dari Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pahlawan (TP2GP) maupun Dewan Gelar sudah selesai.

"Secara de fakto Gus Dur sudah ? pahlawan, ada kemasyhuran dan keluhuran yang melekat pada diri KH Abdurrahman Wahid," ujarnya usai melakukan zaiarah di Makam KH Abdurrahman Wahid di Komplek Pesanren Tebuireng Jombang, Sabtu (7/11) ? siang.

Mensos: Secara De Facto Gus Dur Sudah Pahlawan (Sumber Gambar : Nu Online)
Mensos: Secara De Facto Gus Dur Sudah Pahlawan (Sumber Gambar : Nu Online)

Mensos: Secara "De Facto" Gus Dur Sudah Pahlawan

Mensos Khofifah juga meyakinkan bahwa tidak ada polemik atau tarik-menarik terkait penganugerahan gelar pahlawan kepada Presiden RI ke-4 ini. Penganugerahan pahlawan kepada Gus Dur itu hanya menunggu waktu yang tepat.

"Seluruh proses untuk pemberian gelar pahlawan nasional untuk Gus Dur sudah selesai. Namun dari catatan dewan gelar, nama Gus Dur diendapkan dulu. Sambil menunggu saat yang tepat," katanya menjelaskan. Anggota Tim Dewan Gelar di antaranya adalah Prof Jimly Asshiddiqy dan juga Prof Azzumardi Azra.

Masih menurut Khofifah, sosok Gus Gur memiliki kemasyhuran dan keluhuran dalam satu titik yang sama. Ada orang yang dapat kemasyhuran tetapi tidak dapat keluhuran, begitu pula sebaliknya. "Gus Dur mempunyai kemasyhuran dan keluhuran. Dan secara ? de fakto Gus Dur sudah pahlawan, tinggal menunggu saat yang tepat saja. Untuk tahun ini kan sudah selesai penganugerahan pahlawan kemarin," papar Ketua PP Muslimat NU ini.

Meski tidak secara tegas Mensos menyatakan, bahwa pengaugerahan pahlawan Gus Dur tidak bisa diberikan tahun 2015 ini. Namun Khofifah menyatakan bahwa tahun ini penganugerahannnya pahlawan sudah selesai diberikan kepada 5 orang pahlawan nasional oleh presiden Jokowi pada tanggal 5 November 2015 kemarin. "Dua di antaranya dari Jawa Timur, satu Bali, satu dari Jogja, dan satu lagi dari Sulawesi," bebernya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dikatakan Mensos, jumlah Pahlawan Nasional selama ini sudah sebanyak 163 orang, dengan dianugerahkannya 5 pahlawan lagi yang telah dianugerai gelar pahlawan nasional maka jumlah pahlawan nasional kini menjadi 168 orang. (Muslim Abdurrahman/Mahbib)

?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Foto: Mensos Khofifah Indar Parawansa (berbusana hijau) saat berziarah ke makam Gus Dur di Jombang

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Habib PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 17 September 2017

Bahtsul Masail NU Soroti Gizi Anak

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Pusat Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) menggelar diskusi halaqah syahriyah (diskusi bulanan) bertajuk ”Pentingnya Gizi dalam Menciptakan Generasi Berkualitas” di gedung PBNU, Lantai 5, Jakarta Pusat, Kamis (14/3) siang.

Bahtsul Masail NU Soroti Gizi Anak (Sumber Gambar : Nu Online)
Bahtsul Masail NU Soroti Gizi Anak (Sumber Gambar : Nu Online)

Bahtsul Masail NU Soroti Gizi Anak

Secara resmi acara dibuka Sekretaris Jendaral PBNU H Marsudi Syuhud. Turut hadir sebagai pembicara, Katib Aam PBNU KH Malik Madani, guru besar Fakultas Ekologi Manusia IPB Hardinsyah, Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN Indra Wardana Ketua KPAI Badriyah Fayumi, Kepala Seksi Standarisasi Bina Konsumsi Makanan Direktorat Bina Gizi Titin Suhartini.

Ketua panitia Zulfa Mustofa mengatakan, persoalan gizi penting mendapat sorotan dari sudut pandang Islam. Ajaran dan lintasan sejarah Islam menunjukkan bahwa agama samawi ini sangat memperhatikan kebutuhan fisik demi terciptanya generasi berkualitas.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Zulfa, masa kecil Rasululah dilalui secara sempurna karena mendapat asupan ibu susuan dari kabilah yang terkenal berkecukupan secara gizi. Umar bin Khattab, saat menjadi khalifah, juga pernah mengeluarkan kebijakan subsidi untuk ibu dan balita usia di bawah dua tahun. Umar menganggap, kebutuhan fisik sejak dini harus tercukupi.

”Karena itu penting pemerintah memperhatikan persoalan gizi,” katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Marsudi dalam ceramah pembukaannya menggarisbawahi, semua masalah yang dibahas untuk keperluan mencegah aspek bahaya (daf’un dlararah) digolongkan jihad. Hal ini dijelaskan dalam kitab yang lazim dikaji pesantren, Fathul Mu’in.

Forum halaqah ini diikuti oleh sekurangnya 35 peserta yang berasal dari pengurus LMBNU, civitas akademika kampus, anggota Muslimat NU, anggota Fatayat NU. Mereka mendiskusikan kualitas sumber daya manusia Indonesia, tertauma terkait kesehatan anak, usia ideal pernikahan, reproduksi, dan lain-lain.

Penulis: Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ubudiyah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jelang Ramadhan, Anak-anak Yatim Demak Terima Santunan

Demak, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Salah seorang anggota DPR RI Fathan Subchi menyambut bulan Ramadan dengan menyantuni seratus anak yatim-piatu di Desa Poncol Kecamatan Bonang, Demak, Kamis (25/5). Acara bertajuk Berbagi Kebahagiaan dengan Yatim ini dimaksudkan untuk menjalin kebersamaan dan silaturahmi pemerintah dan rakyat.

Menurut Fathan, kebaikan dan kesejahteraan terjadi manakala pemerintah, baik itu legislatif, eksekutif, maupun yang lainnya mampu dan mau untuk duduk bersama memecahkan setiap masalah yang ada.

Jelang Ramadhan, Anak-anak Yatim Demak Terima Santunan (Sumber Gambar : Nu Online)
Jelang Ramadhan, Anak-anak Yatim Demak Terima Santunan (Sumber Gambar : Nu Online)

Jelang Ramadhan, Anak-anak Yatim Demak Terima Santunan

Alhamdulillah, hari ini kita bisa sedikit mewujudkan itu, silaturrahim dengan warga Bonang. Semoga berkah,” tutur politisi asal Demak itu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selanjutnya, Fathan yang juga menjadi pengurus harian Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) itu mengatakan supaya warga menggali potensi ekonomi di desanya. Kesejahteraan adalah capaian yang hanya bisa diraih dengan persatuan dan kesatuan.

“Dengan bersatu kita akan lebih mudah sejahtera dan orang NU harus bisa untuk itu,” katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bulan Ramadan, lanjut Fathan, merupakan bulan mulia yang harus dimanfaatkan untuk menjalin kebersamaan itu. Dengan prinsip berlomba-lomba untuk kebaikan warga NU dimanapun harus bisa sejahtera.

“Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, mari jadikan perbedaan sebagai kekuatan, kebersamaan menuju indonesia yang lebih sejahtera,” lanjutnya.

Ia berharap masyarakat akan terus menjalin kebersamaan yang sama di seluruh pelosok tanah air di Indonesia hingga akhirnya sejahtera bersama. Tampak hadir ratusan warga dengan antusiasme yang tinggi. (M Farid/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian, Lomba, Internasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PMII: Bukan Sidang Komisi, Presiden Harus Datang Langsung

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mengkritik keras sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dipastikan tidak akan hadir untuk menjawab hak interpelasi DPR pada Sidang Paripurna, Selasa (5/6) besok.

PB PMII menilai, sidang yang akan meminta pertanggungjawaban Presiden terkait dukungan Pemerintah terhadap Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) nomer 1747 soal program nuklir Iran itu, merupakan sidang yang sangat penting sehingga tak bisa diwakilkan oleh menteri.

“PB PMII meminta kehadiran Presiden secara langsung. Karena masalah sepenting ini melibatkan berbagai departemen. Ini Sidang Paripurna bukan Sidang Komisi. Rencana kehadiran Menko Polhukam Widodo AS dalam sidang interpelasi, tidak cukup mewakili Presiden untuk menjelaskan masalah sepenting dan setrategis itu,” terang Ketua Umum PB PMII Heru Haryanto Azumi kepada wartawan di Jakarta, Senin (4/6)

PMII: Bukan Sidang Komisi, Presiden Harus Datang Langsung (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII: Bukan Sidang Komisi, Presiden Harus Datang Langsung (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII: Bukan Sidang Komisi, Presiden Harus Datang Langsung

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa menegaskan, Presiden tidak akan hadir untuk menjawab hak interpelasi DPR dan akan diwakili Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Widodo AS.

"Surat Presiden sudah diserahkan kepada Ketua DPR dan biasanya nanti akan dibacakan. Saya tidak baik menyampaikan sesuatu yang mendahului surat tersebut," katanya, saat Rapat Kerja di Komisi II DPR di Jakarta, Senin.

Menurut Hatta, isi surat itu di antaranya adalah ucapan terima kasih Presiden kepada DPR dan menegaskan kehadiran Menko Polhukam dan beberapa menteri lainnya untuk menghadiri sidang tersebut.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hery mengingatkan kepada Pemerintah bahwa Iran adalah produsen minyak terbesar keempat di dunia yang sangat berpengaruh dalam menentukan harga minyak dunia. Jika negara pimpinan Presiden Mahmoud Ahmadinejad itu diisolasi atau diserang secara militer karena tidak taat pada Resolusi DK PBB tersebut, maka maka pasokan minyak ke seluruh penjuru dunia akan terganggu. “Akibatnya, harga minyak akan membumbung tinggi,” jelasnya.

Menurutnya, Indonesia yang juga negara pengimpor minyak dan Iran adalah salah satu sumber minyak dalam negeri, ketidakstabilan politik dan ekonomi Iran atau kawasan Teluk Persia, secara umum akan berpengaruh terhadap harga minyak dalam negeri. (rif)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Halaqoh, Kiai, Meme Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 16 September 2017

Bakti Santri untuk Negeri

Oleh: Anggi Afriansyah

Gemuruh kegembiraan Peringatan Hari Santri Nasional begitu semarak dirayakan di berbagai tempat. Sejak 2015, tanggal 22 Oktober memang resmi diperingati sebagai hari santri. Penetapannya dilakukan melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015. 

Bakti Santri untuk Negeri (Sumber Gambar : Nu Online)
Bakti Santri untuk Negeri (Sumber Gambar : Nu Online)

Bakti Santri untuk Negeri

Ada beberapa pertimbangan mengapa hari santri kemudian diperingati. Pertama, ulama dan santri berkontribusi besar dalam merebut dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kedua, mengenang serta meneladani ulama dan santri dalam membela, mempertahankan dan berkontribusi untuk pembangunan bangsa. Ketiga, sebagai pengingat, bahwa pada tanggal tersebut resolusi jihad dikumandangkan oleh para Ulama, sebagai bentuk perlawanan terhadap agresi militer Belanda.

Tentu saja jejak langkah pesantren dalam mendidik anak bangsa tak usah diragukan. Latif (2013) mencatat hingga paruh pertama abad ke 19 sekolah-sekolah Islam tradisional mampu berperan sebagai institusi-institusi pendidikan yang utama di Hindia. Catatan dari Steenbrink, pada tahun 1873 merujuk pada laporan Kantor Inspeksi Pendidikan Pribumi (didirikan J.A. van der Chijs) jumlah pesantren ketika itu sekitar 20.000-25.000 dengan santri sekitar 300.000.

Beberapa pesantren yang didirikan pada era tersebut masih eksis hingga saat ini. Pesantren Tremas di Pacitan (1823), Pesantren Jampes dan Bendo di Kediri dan Pelangitan di Babat (1855), Pesantren Teglasari di Semarang (1870), Pesantren Tebu Ireng di Jombang (1899) (Soekardi, 1979; Dhofier, 1982 dalam Latif, 2013). Para santri dan kiayi merupakan agen penting perlawanan bagi pemerintah kolonial. Seruan hubbul wathon minal iman menjadi penguat bagi para santri untuk memperjuangkan kemerdekaan. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Para santri lahir dari rahim pesantren, dididik dengan tauladan terbaik para ulama para pewaris nabi yang mengedepankan uswatun hasanah. Mereka digembleng melalui disiplin tinggi pendidikan pesantren. Disiapkan untuk menjadi sosok terbaik yang mampu bermanfaat sesuai hadist Rasullah, khoirunnas anfauhum linnas--sebaiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi sesamanya. Sebab itu pijakan pendidikan pesantren selalu berorientasi pada kemaslahatan umat dan kebaikan semesta. Berfokus pada penempaan diri para santri menjadi sebaik-baiknya manusia penebar kasih bagi sesamanya. 

Jumlah santri yang tercatat oleh Kemenag (2012) sebesar 3.759.198 adalah aset besar bagi bangsa ini. Jumlah tersebut dirilis tahun 2012. Jumlah yang sebesar itu jika tentu akan berkontribusi positif bagi negeri ini jika mendapatkan pendidikan di pesantren secara optimal. Santri tentu punya peran yang amat strategis bagi keberlangsungan bangsa ini. 

Di pesantren, para santri terpapar dengan beragam keilmuan bagi untuk penguatan keagamaan juga pengetahuan-pengetahuan praksis keseharian. Kondisi tersebut dapat menjadi salah satu keunggulan sistem pembelajaran pesantren. Pembelajaran pesantren menitikberatkan pada penguasaan yang benar-benar mumpuni mengenai permasalahan keagamaan dari beragam referensi yang di susun ulama-ulama terdahulu. Mereka dibiasakan dengan beragam perdebatan beragam ulama. Kondisi tersebut membuat para santri sejak awal dibiasakan dengan ragam cara pandang yang tentu saja tidak monolitik.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di pesantren, para santri juga dikondisikan untuk mengenal lingkungan masyarakat yang ada di sekitarnya. Pendidikan pesantren memang ditujukan mendekatkan para santri dengan realitas masyarakat, sebab mereka memang disiapkan untuk mengabdi di masyarakat setelah lulus nanti apapun profesinya.

Jihad para santri saat ini tentu semakin berat. Selain kemampuan mumpuni pada penguasaan keislaman juga diharapkan memiliki keluasan cakrawala dalam beragam perspektif keilmuan umum. Sebab mereka akan dihadapkan pada penyelesaian persoalan masyarakat di mana mereka hidup. 

Dan saat ini tantangan bagi para santri tentu lebih kompleks dibanding masa-masa sebelumnya. Mereka akan bergelut dengan isu-isu sosial kemasyarakatan, lingkungan, politik, ekonomi, dan kebangsaan yang lebih rumit disbanding dengan masa lalu. Modalitas yang didapat para santri ketika ditempa di pesantren sesungguhnya sangat berarti bagi realitas kebangsaan kini. Apalagi jika dikuatkan dengan kapasitas yang dimiliki di beragam bidang kehidupan. 

Di era digital misalnya saja para santri bisa mengisi ruang diskusi di dunia maya dengan beragam konten yang mencerahkan. Ruang-ruang media sosial yang selama ini cenderung gaduh sepatutnya diisi oleh beragam konten yang lebih produktif. Peluang santri mengisi beragam konten tersebut sangatlah terbuka. 

Kehadiran kanal daring misalnya menjadi dapat menjadi ruang yang amat strategis untuk menyerukan ajaran islam yang rahmatan lil alamin. Islam yang ramah bukan yang marah. Ajaran dan ujaran yang meneduhkan bukan malah menimbulkan kemarahan, yang merangkul bukan memukul. Konten-konten tersebut harus diisi oleh para santri dengan beragam telaahan yang lebih konstruktif. Ruang-ruang yang dapat digunakan untuk menebar kasih dan kebermanfaatan bukan oleh konten yang penuh rasa benci.

Semoga ke depan, pendidikan pesantren semakin banyak melahirkan kader-kader terbaik bagi bangsa ini. Seperti para pendahulu yang sudah membaktikan dirinya untuk bangsa sebaik-baiknya, sekuat-kuatnya. 

*

Penulis adalah Peneliti Sosiologi Pendidikan di Pusat Penelitian Kependudukan LIPI

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, Pendidikan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Unisnu Berharap Mahasiswa Kreatif di Tempat KKN

Jepara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Mulai tahun 2016 ini Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara, Jawa Tengah melaksanakan KKN ke luar daerah. Selain Jepara daerah yang ditempati mahasiswa KKN ialah Kudus, Demak, dan Pati. Dengan dilaksanakannya kegiatan pemberdayaan masyarakat ini, Sa’dullah Assaidi, Wakil Rektor I Unisnu Jepara ini berharap mahasiswa KKN mampu membuat kreasi baru dan manfaat.

Unisnu Berharap Mahasiswa Kreatif di Tempat KKN (Sumber Gambar : Nu Online)
Unisnu Berharap Mahasiswa Kreatif di Tempat KKN (Sumber Gambar : Nu Online)

Unisnu Berharap Mahasiswa Kreatif di Tempat KKN

“Kreasi baru yang kalian garap tentu harus sesuai dengan potensi daerah dan kultur agama di masing-masing wilayah,” terang Sa’dullah mewakili Rektor Unisnu, Prof. Muhtarom saat pelepasan KKN Unisnu tahun 2015-2016 yang berlangsung di Pendopo Jepara, Selasa (12/01) kemarin.

KKN yang berlangsung 40 hari mulai 12 Januari – 23 Februari ini diikuti 454 mahasiswa dari fakultas ? fakultas Syariah dan Hukum, fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, fakultas dakwah dan ilmu komunikasi serta fakultas sains dan teknologi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sa’dullah menjelaskan jika itu dilakukan sama artinya menjalankan jargon kampus cendekia dengan disertai akhlakul karimah. H Ali Irfan Muhtar, Ketua Yaptinu Jepara mengharapkan kerja nyata dari mahasiswa Unisnu dan kegiatan yang terprogram sesuai dengan batas waktu yang ditentukan yakni 40 hari.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bupati Jepara, Ahmad Marzuqi menyampaikan KKN ialah wujud dari pengabdian ilmu. Dalam mengabdikan ilmu menurut Marzuqi harus selalu mudzakarah dan muthalaah dengan didukung ridho guru (dosen, red). Di samping itu, ia menambahkan KKN lanjutnya harus bisa menunjukkan hasil nyata kepada masyarakat.

Sementara itu, ketua panitia KKN, Adi Sucipto menyampaikan KKN melaksanakan 2 tema yakni tematik Posdaya dan Fakultatif. Kegiatan ini fokus pada berbagai bidang, diantaranya bidang Pendidikan, hukum dan dakwah, bidang ekonomi sosial dan budaya, bidang lingkungan dan kesehatan serta bidang teknik industri.

KKN Posdaya ini hasil kerja sama dengan Yayasan Damandiri pimpinan Prof. Haryono Suyono. Dengan program ini harap Adi program-program yang diaplikasikan kepada masyarakat lebih terarah serta dapat berdaya guna sesuai panduan yang telah ada. (Syaiful Mustaqim/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ragam “Menu” Pasaran di Pesantren Azzainiyyah

Sukabumi, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah?

Hawa dingin gunung Gede menusuk dasar sumsum. Tatkala masayarakat Nagrog terlelap, santri-santri Pondok Pesantren Azzainiyah melek. Mereka menekuri kitab kuning, menghinggapi satu demi satu jalinan kalimat mirip barisan semut hitam. Dalam istilah pesantren Sunda, mereka sedang ngalogat.?

Ragam “Menu” Pasaran di Pesantren Azzainiyyah (Sumber Gambar : Nu Online)
Ragam “Menu” Pasaran di Pesantren Azzainiyyah (Sumber Gambar : Nu Online)

Ragam “Menu” Pasaran di Pesantren Azzainiyyah

Ngalogat atau memaknai kitab-kitab kuning tersebut merupakan aktivitas sehari-hari para santri Azzainiyyah yang terletak di Desa Nagrog Sinar Barokah, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Namun, pada bulan Ramadhan, jadwal diperketat dan jumlah kitab ditambah.

Menurut salah seorang pengajar Azzainiyyah KH Aang Abdullah Zein, pada bulan Ramadhan, beragam kitab dikaji para santri mulai Al-Quran, dan beragam disiplin ilmu semisal tata bahasa Arab atau nahwu dan sharaf, balaghah dan mantiq, serta tauhid, fiqih, dan tasawuf. ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia menerangkkan, santri Azzainiyah terdiri dari 3 tingkatan, yaitu persiapan, kelas satu, dua, dan tiga. Tingkat persiapan belajar membaca Al-Quran. Kelas satu mengaji Al-Jurumiyah, Kailani, Tijan, Safinah Naja, Sulam Taufiq, Ta’limul Mutaalim. Kelas dua Jauhar Maknun, Sulam Nauraq, Alfiyah Ibnu Malik. Sementara kelas 3 mengaji Al-Hikam.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kelas tiga yang mengaji karya masyhur Ibnu Athoillah tersebut langsung dibawah bimbingan Pengasuh Pesantren Azzainiyyah KH Zezen Zainal Abidin Bazul Asyhab, kiai yang juga Wakil Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Barat dan salah seorang rais di Jam’iyyah Tariqah Muktabaroh An-Nahdliyah (JATMAN) di tingkat pusat.?

“Pengajian tersebut digelar di beberapa tempat sesuai kelas masing-masing di komplek pesantren Azzainiyyah,” kata Ajengan Aang kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Selasa malam, (16/7).

Pengajian bulan Ramadhan tersebut atau pasaran di Pesantren Azzainiyyah, selain diikuti para santri pesantren tersebut, diikuti sekitar 600 santri dari pesantren luar, serta masyarakat umum.?

Dalam pantauan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, pengajian mulai digelar pukul 08.00 sampai Dhuhur. Kemudian mulai lagi pukul 13.00 sampai Ashar. Mulai lagi pukul 16.00 sampai buka puasa. Sementara malam hari dimulai selepas Tarawih hingga menjelang sahur.?

Tentu saja, tidak semua santri kuat dengan jadwal demikian. Di antara mereka ada yang tertidur di majelis ta’lim atau pergi ke pemondokan. Karena hawa dingin yang mencucuk tulang, para santri membungkus tubuh dengan jaket tebal dan serban di malam hari. Bahkan para santri tamu meggunakan kaos kaki. Bagi mereka, menyentuh air Nagrog ibarat es.

Begitu juga para pengajar, mereka digilir sesuai jadwal. Kecuali pengajian Al-Hikam, kajian tetap diasuh Ajengan Zezen dengan jadwal demikian. ?

Menurut Ajengan Zezen, pada bulan puasa “menu” pengajian diperketat atau ditambah dari biasanya karena pada Ramadhan tersebut banyak keberkahan.?

Kiai yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Sukabumi tersebut menerangkan, kajian kitab kuning tersebut ditambah dengan jadwal ketat, karena waktu para santri sendiri sangat singkat dalam mempelajarinya sehingga melalui pasaran bisa dipercepat.

Penulis: Abdullah Alawi?

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pertandingan, PonPes, Sunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ansor Pringsewu Peringati Harlah dengan Istighotsah dan Shalawatan

Pringsewu, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam rangka memperingati harlah ke-81, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor NU Pringsewu menggelar istighotsah dan shalawat bersama 24/04/15 di gedung NU Pringsewu yang dihadiri oleh seluruh Pengurus Cabang dan PAC GP Ansor dan Banser dari 9 Kecamatan di Kabupaten Pringsewu.?

Ansor Pringsewu Peringati Harlah dengan Istighotsah dan Shalawatan (Sumber Gambar : Nu Online)
Ansor Pringsewu Peringati Harlah dengan Istighotsah dan Shalawatan (Sumber Gambar : Nu Online)

Ansor Pringsewu Peringati Harlah dengan Istighotsah dan Shalawatan

Dalam sambutannya Ketua PC GP Ansor Kabupaten Pringsewu Muhammad Sofyan mengatakan bahwa di usia ke-81 ini GP Ansor Pringsewu bertekad untuk lebih menanamkan nilai nilai Ahlussunnah wal Jamaah kepada seluruh anggota Ansor dan Banser. Selain penanaman nilai-nilai Aswaja tersebut, kaderisasi juga merupakan salah satu program utama kepengurusan yang dinahkodainya.

Menurutnya kaderisasi sangat penting dalam rangka menjaga eksistensi sebuah organisasi. Oleh karena itu pada bulan mendatang PC GP Ansor akan merekrut anggota baru untuk dididik dalam Pendidikan Latihan Dasar untuk Ansor dan Banser.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Kami ingin para anggota Ansor dan Banser benar-benar menjadi pemuda yang tangguh dan militan dalam berorganisasi," tegasnya.

Nampak hadir pada kegiatan ini H Taufiqurrohim, ketua tanfidziyyah PCNU Kabupaten Pringsewu yang sekaligus memimpin istighotsah dan doa bersama. Kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan shalawat Simtudduror yang bekerja sama dengan Repshol (Remaja Pecinta Sholawat) Pringsewu. (m faizin/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ulama PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gus Miek Tak Mau Dilukis Seukuran Kiai Lain

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah?



Nabila Dewi Gayatri memiliki cerita sendiri ketika melukis KH Hamim Tohari Djazuli (1940-1993) atau dikenal dengan Gus Miek, kiai dari Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri. Gus Miek adalah putra dari pendiri pesantren tersebut, KH Ahmad Jazuli Utsman.

Gus Miek Tak Mau Dilukis Seukuran Kiai Lain (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Miek Tak Mau Dilukis Seukuran Kiai Lain (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Miek Tak Mau Dilukis Seukuran Kiai Lain

Menurut Nabila, ketika melukis Gus Miek, selalu tidak bisa. “Gus Miek, ketika saya mau besarkan, dia tidak mau,” kata Nabila di lokasi pameran tunggal lukisannya, para kiai Nusantara yang bertajuk “Sang Kekasih” Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (9/5).

Semula, ia ingin melukis Gus Miek dengan pose separuh badan sebesar 150x120 m. “Udah saya taruh kanvas, saya taruh fotonya di samping. Saya mulai. Saya tidak bisa memulainya. Enggak bisa. Tangan saya gerakkan sulit. Otakku penuh, tidak ada ide-ide baru, memulainya dengan cara apa? Sepertinya aku bukan pelukis ketika melukisnya,” jelasnya.?

Kemudian dia beristighfar, lalu mengirimi fatihah dengan lafal, “khususon ila waliyullah Gus Mik, “Saya tahlili, saya mulai lagi. Belum bisa,” lanjutnya.?

Alumnus Jurusan Arsitek Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Aqidah Filsafat Al-Azhar Kairo itu lalu berziarah ke makam Gus Miek di Ploso. “Kemudian saya mendapatkan ilham, dia tak mau dibesarkan, dapat petunjuk,” katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Setelah itu, perempuan kelahiran Gresik 1969 itu bisa melukis dengan lancar dengan ukuran lebih yaitu 50 x 50 m. sementara kiai lain 80 x 100 m. Bahkan ia bisa melukis ukuran sama sampai 13 buah. “Kemudian ketika melukis Gus Miek, dapat 13, habis. Meski ukurannya lebih kecil, harganya saya samakan karena istimewa,” katanya.

Lukisan Gus Miek itu dipamerkan di Grand Sahid Jaya dari 8-14 Mei. Lukisan itu berada di bagian belakang di antara KH Asad Syamsul Arifin dan KH Idham Chalid. Ia lebih kecil di antara kedua kiai itu. Dari semua lukisan kiai yang dipamerkan.? (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 15 September 2017

Inilah Orang-Orang Berjasa Saat Rasulullah Kanak-Kanak

Perjalanan hidup Nabi Muhammad sewaktu kanak-kanak tidak semanis buah kurma atau madu. Dalam Shahih Sirah Nabawiyah karya Syaikh Syafiyurrahman Al-Mubarakfury diterangkan, saat dalam kandungan ibunya,? Aminah, Nabi sudah ditinggal ayahnya.

Ketika wafat ayah Nabi, Abdullah, meninggal dalam usia 25 tahun dan dimakamkan di Darun Nabighah al-Jady. Abdullah meninggalkan warisan berupa lima ekor unta, sekumpulan domba, dan seorang budak wanita, Barakah berjuluk Ummu Aiman. Kelak dialah yang mengasuh Rasulullah. (Sahih Muslim/II/1392).

Inilah Orang-Orang Berjasa Saat Rasulullah Kanak-Kanak (Sumber Gambar : Nu Online)
Inilah Orang-Orang Berjasa Saat Rasulullah Kanak-Kanak (Sumber Gambar : Nu Online)

Inilah Orang-Orang Berjasa Saat Rasulullah Kanak-Kanak

Rasulullah dilahirkan di tengah keluarga Bani Hasyim, di Mekkah pada awal tahun ketika peristiwa penyerangan tentara Gajah terjadi. Setelah Aminah melahirkan, dia mengirim utusan kepada Abdul Muthallib ayah Abdullah, kakek Rasulullah, untuk menyampaikan kabar gembira tersebut. Abdul Muthallib datang penuh kegembiraan. Lalu dia masuk ke dalam Kabah berdoa kepada Allah seraya bersyukur kepada-Nya. Kemudian dia memilih "Muhammad" untuk beliau.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tsuwaibah

Satu di antara tradisi bangsa Arab saat itu adalah menyusukan anak-anaknya kepada wanita lain dengan tujuan menjauhkan anaknya dari penyakit-penyakit yang ada, dan juga agar jasmani anak kuat.

Wanita pertama yang menyusui beliau setelah ibunya adalah Tsuwaibah, salah seorang hamba sahaya Abu Lahab, pada hari ketujuh kelahiran Rasulullah Saw. Sebelumnya, Tsuwaibah juga wanita yang menyusui Hamzah bin Abdul Muthallib, setelah itu Abu Salamah bin Abdul Asad Al-Makhzumi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Halimah binti Abu Duaib

Tatkala mengajak Muhammad kecil ke Bani Saad, Abdul Muthallib menyusukan beliau kepada salah seorang wanita dari bani Saad nin bakar, yaitu Halimah binti Abu Duaib Abdullah bin al-Harits. Selain menyusui Rasulullah, Halimah juga menyusui Abu Sufyan bin Harits bin Abdul Muthallib putra paman Rasulullah Saw.

Selama menyusui Muhammad kecil, keluarga Halimah terus-menerus mendapat keberkahan dan tambahan rezeki. Setelah dua tahun, ia pun menyapihnya dan beliau tumbuh dengan baik, memiliki tubuh yang kokoh dan kuat, tidak seperti anak-anak yang lainnya.

Kemudian Halimah? membawanya kepada Aminah, meskipun sebenarnya ia berharap Muhammad kecil dapat menerap bersamanya sebab betapa banyak keberkahan yang

bawakan oleh Rasulullah.

Meninggalnya Ibunda

Masih dalam keterangannya Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury, kejadian pembelahan dada yang dilakukan oleh Malaikat Jibril kepada Rasulullah membuat Halimah khawatir sehingga dia mengembalikan kepada ibunya, maka Rasulullah Saw hidup bersama ibunya sampai berusia enam tahun.

Aminah merasa perlu untuk mengenang suaminya telah wafat, maka bersama putranya, yakni Muhammad disertai pembantu wanitanya Ummu Aiman, berziarah ke makam suaminya di Yatsrib yang jarahnya 500 km dari Mekah.

Setelah satu bulan di Madinah, yang masih bernama Yatsrib, Aminah kembali ke Mekah. Dalam permulaan perjalanan Aminah menderita sakit. Penyakitnya semakin parah hingga singgah di Abwa, sebuah kota antara Mekah dan Madinah. Di tanah Abwa ini ibunda Rasulullah Saw meninggal dunia.

Kembali ke Abdul Abdul Muthallib

Rasullullah kembali kepada kakeknya di Mekah. Abdul Muthallib merasakan kasih sayangnya kepada Muhammad semakin menebal. Menyaksikan cucunya yang yatim piatu harus menanggung kesedihan. Semakin besar kecintaannya, sampai-sampai dia pernah meraskan kecintaan seperti itu, bahkan terhadap anaknya sekalipun. Dia tidak ingin meninggalkan Rasulullah sebatang kara, bahkan dia lebih mengutamakan cucunya daripada anak-anaknya sendiri.

Abdul Muthallib meninggal pada saat Rasulullah berusia 8 tahun 2 bulan

10 hari, di kota Mekah. Sebelum wafat dia mengamanatkan pengasuhan cucunya kepada pamannya, yakni Abu Thalib, seorang dari saudara laki-laki ayahnya Rasulullah.

Di Bawah Asuhan Abu Thalib

Abu Thalib bin Abdul Muthallib melaksanakan hak anak saudaranya dengan penuh hati dan menganggapnya sebaga anak sendiri. Bahkan seperti halnya kakeknya, dia pun mendahulukan Rasulullah Saw daripada putra-putranya.

Syaikh Abdullah dalam Mukhtashar as-Sirah menyebutkan ketika usia Rasulullah Saw meningjak dua belas tahun, Abu Thalib mengajaknya melakukan perjalanan dagang ke kota Syam. Saat itu negeri Syam sedang berada di bawah kekuasaan Bangsa Romawi.

Hingga tiba di Bushra, sebuah daerah di negeri Syam, Abu Thalib beserta rombongannya ditemui Rahib yang dikenal dengan nama Buhaira (pendapat lain mengatakan namanya adalah Jurjis) dan mengajak masuk ke rumahnya. Dia mendatangi rombongan Abu Thalib karena melihat Rasulullah. Seraya memegang tangannya, ia berkata, "Laki-laki ini akan menjadi penghulu seluruh alam, dia adalah utusan Tuhan seru sekalian alam. Dia adalah laki-laki yang diutus oleh Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam."

Singkat cerita, usai mendengarkan pernyataan Buhaira yang diambil dari kitab dia baca, Abu Thalib atas permintaa Buhaira, lalu bergegas mengirimkan Rasulullah bersama beberapa pemuda agar kembali ke Mekah.

Sampai usia empat puluh tahun beliau berada di bawah perlindungan Abu

Thalib. Pamannya rela menjalin persahabatan bahkan rela menghadapi musuh demi membela Nabi Muhammad Saw.

Demikian sebagian orang-orang yang berjasa dalam membesarkan dan mendampingi Rasulullah tatkala masih kecil yang sudah ditinggal wafat oleh ayah dan ibundanya. Semoga mereka semua mendapatkan limpahan rahmat dari Allah. Dan khususnya kita sebagai umatnya, dapat bertambah kecintaan kita kepada Rasulullah Saw dengan cara meneruskan perjuangannya dan mengamalkan ajarannya. (Muhammad Zidni Nafi/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu, Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah