Minggu, 30 April 2017

Tasawuf Semakin Relevan dalam Dunia Modern

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Masyarakat modern dengan segala prestasi yang dicapainya, ternyata mengalami degradasi tata nilai, moral, sosial, politik dan segala hal yang menjurus pada penurunan martabat manusia sehingga menyebabkan pengaburan terhadap nilai-nilai hakiki kehidupan. Banyak orang kemudian merasakan adanya kegersangan dan kekeringan hidup akibat pendangkalan nilai yang terus menerus terjadi disebabkan arogansi rasionalitas dan glorifikasi empirisisme yang didukung dengan kekuatan tekhnologi dan diakselerasi oleh terpaan angin kencang globalisasi. 

Tasawuf Semakin Relevan dalam Dunia Modern (Sumber Gambar : Nu Online)
Tasawuf Semakin Relevan dalam Dunia Modern (Sumber Gambar : Nu Online)

Tasawuf Semakin Relevan dalam Dunia Modern

Prof Dr KH Said Aqil Siroj dalam pidato pengukuhan gelar guru besar ilmu tasawuf di Universitas Negeri Islam Sunan Ampel Surabaya, Sabtu (29/11) mengemukakan, munculnya berbagai krisis manusia modern sesungguhnya bersumber pada masalah makna. Modernisme dengan kemajuan tekhnologi dan pesatnya industrialisasi dapat menciptakan manusia meraih kehidupan dengan perubahan yang luar biasa. Namun, seiring dengan logika dan orientasi modern, kerja dan materi lantas menjadi aktualisasi kehidupan masyarakat dan gagasan tentang makna hidup terhancurkan. 

“Implikasinya, manusia kemudian menjadi bagian mesin yang mati. Masyarakat lantas tergiring pada proses penyamaan diri dengan segala materi serta pendalaman keterbelakangan mentalitas. Manusia semakin terbawa arus deras desakralisasi, dehumanisasi, karena ia selalu disibukkan oleh pergulatan tentang subyek positif dan hal yang empiris.” 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia menjelaskan, di satu sisi, modernitas menghadirkan dampak positif dalam hampir seluruh konstruk kehidupan manusia. Namun pada sisi lain, juga tidak dapat ditampik bahwa modernitas punya sisi gelap yang menimbulkan akses negatif yang sangat bias. Dampak paling krusial dari modernitas adalah terpinggirkannya manusia dari lingkar eksistensi. Manusia modern melihat segala sesuatu hanya berdasarkan pada sudut pandang pinggiran eksistensi. Sementara pandangan tentang spiritual atau pusat spritualitas dirinya terpinggirkan. 

“Maka, meskipun secara material manusia mengalami kemajuan yang spektakuler secara kuantitatif, namun secara kualitatif dan keseluruhan tujuan hidupnya, manusia mengalami krisis yang sangat menyedihkan.”

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Inilah yang kemudian pada sisi kenyataan lain, memunculkan bahwa spiritualitas semakin mendapat tempat tersendiri dalam masyarakat modern dewasa ini. Fenomena keagamaan ini sangat menarik untuk dicermati, karena akhir-akhir ini terdapat pula kecenderungan “rekonsiliasi” antara nilai sufistik dengan dunia modern. 

“Ada kecenderungan baru bahwa dimensi spiritualitas yang bersumber dari agama mulai dilirik kembali oleh masyarakat modern, karena kemajuan seperti dalam bidang iptek membuktikan bahwa problema yang muncul kemudian akibat kemajuan dunia global tetap saja belum terpecahkan. Kegagalan manusia modern, ternyata oleh banyak pengamat hampir sepakat mengatakan bahwa krisis besar melanda umat manusia tidak akan dapat diatasi dengan keunggulan iptek sendiri dan kebesaran ideologi yang dianut oleh negara-negara terkemuka.”

Ekses negatif dari modernisme telah menjadi salah satu pemicu bagi memekarnya hasrat pada spiritualitas termasuk pengkajian kembali terhadap tasawuf. Ketika seluruh kehidupan menjadi begitu melelahkan dan kebudayaan justru melahirkan kegersangan ruhaniah, terjadilah pendulum balik, spiritualitas menjadi sangat digemari oleh mereka yang dahulu menolak prinsip-prinsip rohani dalam hidup. 

“Manusia lantas menggandrungi kearifan tradisional yang menjanjikan pengembalian manusia pada fitrah dan mengembangkan hidup yang bermakna.”

“Dalam konteks ini, Saya ingin menegaskan bahwa persoalan besar yang muncul di tengah-tengah umat manusia sekarang ini berada pada satu titik yaitu krisis spiritualitas. Kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, dominasi rasionalisme, empirisme, dan positivisme ternyata membawa manusia kepada kehidupan modern dimana sekularisme menjadi mentalitas zaman dan karena itu spiritualisme menjadi semacam antagonisme bagi kehidupan modern.”

Hadir dalam acara tersebut Menteri Riset M Nasir, Mensos Khofifah Indar Parawansa, Menteri Desa Marwan Jakfar, Mantan Mendikbud M Nuh, Wakil Ketua Komisi Yudisial Imam Ansori Sholeh, dan lainnya. Hampir seluruh jajaran syuriyah dan tanfidziyah PBNU hadir Rais Aam KH Mustofa Bisri, Katib Aam KH Malik Madany, Waketum H Asad Said Ali dan lainnya. (mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hukum Puasa Syawwal dan Waktu Pelaksanaannya

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Pengasuh rubrik Bahtsul Masail PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang terhormat, saya Prismaadi. Saya mau bertanya perihal waktu pelaksanaan puasa sunah Syawwal. Baiknya kapan puasa Syawwal dilakukan. Mohon keterangannya. Terima kasih. Wassalamu ‘alaikum wr. wb. (Prismaadi).

Hukum Puasa Syawwal dan Waktu Pelaksanaannya (Sumber Gambar : Nu Online)
Hukum Puasa Syawwal dan Waktu Pelaksanaannya (Sumber Gambar : Nu Online)

Hukum Puasa Syawwal dan Waktu Pelaksanaannya

Jawaban

Wassalamu ‘alaikum wr. wb.

Penanya dan pembaca yang budiman. Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Bulan Ramadhan telah berlalu. Kini kita memasuki bulan Syawwal. Di bulan ini kita dianjurkan untuk tetap berpuasa enam hari di bulan Syawwal.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Allah SWT menaruh keutamaan luar biasa bagi mereka yang melakukan puasa di bulan Syawwal. Ada baiknya kita lihat keterangan Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain berikut ini.

( ? ) ? ? ( ? ? ? ) ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Artinya, “Keempat adalah (puasa sunah enam hari di bulan Syawwal) berdasarkan hadits, ‘Siapa yang berpuasa Ramadhan, lalu mengiringinya dengan enam hari puasa di bulan Syawwal, ia seakan puasa setahun penuh.’ Hadits lain mengatakan, puasa sebulan Ramadhan setara dengan puasa sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari di bulan Syawwal setara dengan puasa dua bulan. Semua itu seakan setara dengan puasa (wajib) setahun penuh’. Keutamaan sunah puasa Syawwal sudah diraih dengan memuasakannya secara terpisah dari hari Idul Fithri. Hanya saja memuasakannya secara berturut-turut lebih utama. Keutamaan sunah puasa Syawwal luput seiring berakhirnya bulan Syawwal. Tetapi dianjurkan mengqadhanya,”(Lihat Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani, Nihayatuz Zain, Al-Maarif, Bandung, Tanpa Tahun, Halaman 197).

Uraian di atas cukup jelas menerangkan kapan waktu pelaksanaan puasa sunah enam hari di bulan Syawwal. Idealnya puasa sunah Syawwal enam hari itu dilakukan persis setelah hari Raya Idhul Fithri, yakni pada 2-7 Syawwal. Tetapi orang yang berpuasa di luar tanggal itu sekalipun tidak berurutan tetap mendapat keutamaan puasa Syawwal seakan puasa wajib setahun penuh.

Bahkan orang yang mengqadha puasa atau menunaikan nadzar puasanya di bulan Syawwal tetap mendapat keutamaan seperti mereka yang melakukan puasa sunah Syawwal. Keterangan Syekh Ibrahim Al-Baijuri berikut ini kami kira cukup membantu.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Puasa Syawal tetap dianjurkan meskipun seseorang tidak berpuasa Ramadhan-seperti diingatkan sebagian ulama muta’akhirin-. Tetapi yang jelas-seperti dikatakan sebagian ulama-seseorang mendapat keutamaan sunah puasa Syawwal dengan cara melakukan puasa qadha atau puasa nadzar (di bulan Syawwal),” (Lihat Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyatul Baijuri ‘alâ Syarhil ‘Allâmah Ibni Qasim, Darul Fikr,? Juz I, Halaman 214).

Sebagian ulama bahkan menerangkan bahwa orang yang melakukan puasa sunah seperti senin-kamis, puasa bîdh 12,13,15 yang disunahkan setiap bulan, atau puasa nabi Daud AS, tetap mendapat keutamaan puasa Syawwal.

? ? ? ? (? ? ?) ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Salah satu puasa tahunan adalah (puasa enam hari di bulan Syawwal) sekalipun orang itu tidak mengetahuinya, menapikannya, atau melakukan puasa nadzar, puasa sunah lainnya, puasa qadha Ramadhan atau lainnya (di bulan Syawwal). Tetapi, kalau ia melakukan puasa Ramadhan di bulan Syawwal dan ia sengaja menunda enam hari puasa hingga Syawwal berlalu, maka ia tidak mendapat keutamaan sunah Syawwal sehingga ia berpuasa sunah Syawwal pada Dzul Qa‘dah,” (Lihat Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani, Qutul Habibil Gharib, Tausyih alâ Ibni Qasim, Darul Fikr, Beirut, 1996 M/1417 H, Halaman 117).

Keterangan semua itu menunjukan betapa besarnya keutamaan puasa sunah Syawwal. Memang waktu pelaksanaannya yang ideal adalah enam hari berturut-turut setalah satu Syawwal. Tetapi keutamaannya tetap bisa didapat bagi mereka yang berpuasa sunah tanpa berurutan di bulan Syawwal.

Demikian jawaban singkat ini. Semoga bisa dipahami dengan baik. Kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq,

Wassalamu ’alaikum wr. wb.


(Alhafiz Kurniawan)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaSantri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 28 April 2017

10 Alasan Pentingnya Memperingati Maulid Nabi (4 Habis)

Alasan kedelapan adalah alasan yang bersifat sosiologis. Peringatan maulid nabi merupakan wasilah untuk melaksanakan berbagai macam kebaikan, apalagi tradisi masyarakat kita yang selalu melaksanakan bersama-sama.

Secara otomatis hal ini akan menambah syiar agama Islam itu sendiri sebagaimana dengan shalat Jum’ah. Dan lebih dari itu perkumpulan ini selalu menuntut berbagai macam kegiatan yang baik-baik. Sebut saja pengajian, majlis ta’lim, berdzikir, bersedekah dan yang pasti adalah membaca shalawat dan menutur cerita kehidupan Rasululllah saw. Seperti yang diperintahkan oleh Allah swt dalam Surat al-Ahzab ayat 56:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً 

10 Alasan Pentingnya Memperingati Maulid Nabi (4 Habis) (Sumber Gambar : Nu Online)
10 Alasan Pentingnya Memperingati Maulid Nabi (4 Habis) (Sumber Gambar : Nu Online)

10 Alasan Pentingnya Memperingati Maulid Nabi (4 Habis)

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu sekalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (Al-Ahzab: 56) 

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menerangkan makna ayat tersebut bahwa Allah swt menunjukkan kepada manusia derajat tingginya Rasulullah saw sehingga Allah swt membacakan shalawat kepadanya. Dan memerintahkan semua manusia dan juga para malaikat untuk bershalawat juga.

Perintah bershalawat kepada Rasulullah saw dan bukanlah sesuatu yang dilarang bahkan Rasulullah saw memperbolehkannya. Demikian yang diceritakan oleh sebuah hadits sebagaimana disebut dalam shahih al-Bukhari yang diriwayatkan oleh Salmah bin al-Akwa’ “kami berperang bersama Rasulullah saw dalam perang Khaibar. Saat itu kami berangkat pada malam hari. Lalu ada seorang lelaki berkata kepada Amir bin Akwa’ “maukah kamu memperdengarkan kepada kami bait-bait syairmu?” Amir adalah seorang penyair. Lalu dia tinggal beberapa waktu dan bersyair:

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tidak kami maupun mereka akan mendapatkan petunjuk jika bukan karenamu

 Tidak juga kami akan bersedekah atau bersembahyang

Maka maafkanlah kami ketika membelamu

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dan tetapkanlah kaki kami ketika bertemu musuh

Berikanlah ketenangan atas kami

Sungguh jika kami diseur, kami akan datang

 

Alasan kesembilan adalah Surat Yunus ayat 58 yang berbunyi

قل بفضل الله وبرحمته وبذلك فليفرحوا هو خير مما يجمعون

Katakanlah dengan karunia Allah dan rahmat-Nya hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmatNya itu adalah lebih baik dari pada apa yang merek kumpulkan. (Yunus: 58)

Apakah yang dimaksud dengan rahmat dalam ayat di atas? Apakah bentuk rahmat itu? Para mufassir berbeda pendapat mengenai hal ini. Namun dalam ulumul qur’an diterangkan bahwa menafsirkan ayat dengan ayat al-Qur’an yang lain merupakan bentuk penafsiran yang paling kuat. Karenanya as-Suyuthi dalam ad-Durrul Mantsur menafsirkan kata rahmat dengan Surat al-Anbiya ayat 107:

وماأرسلناك إلا رحمة للعالمين. Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (al-Anbiya: 107)

Sebagaimana dikutip dari Ibnu Abbas:

وأحرج أبو الشيخ عن ابن عباس فى الأية قال: فضل الله العلم ورحمته محمد صلى الله عليه وسلم : قال الله (وما أرسلنك إلا رحمة للعالمين)   

Bahwa yang dimaksudkan dengan karunia Allah swt adalah ilmu dan rahmat-Nya adalah Nabi Muahammad saw. Allah swt telah berfirman (Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam) (al-Anbiya: 107)

Maka menjadi jelas bahwa Rasulullah saw memang diciptakan oleh Allah sebagai rahmat bagi alam jagad raya. Maka kalimat selanjutnya dalam Surat Yunus di atas yang berbunyi ‘hendaklah mereka bergembira’ secara otomatis memerintahkan kepada umat muslim menyambit gembira atas rahmat tersebut. bukankah ini alasan yang sangat penting mengapa kita harus bergembira menyambut maulidurrasul?

Sedangkan alasan yang kesepuluh pentingnya memperingati maulidurrasul adalah tidak adanya hukum yang jelas-jelas melarangnya. Meskipun melaksanakan peringatan maulid juga bukanlah termasuk ibadah tauqifiyah. Namun peringatan ini seringkali menjadi wahana mendekatkan diri kepada Allah swt. yang sangat dianjurkan.

Oleh karena itu, jika kacamata syari’at mengategorikan berbagai macam praktek ibadah menjadi dua yaitu yang disenangi dan dibenci, maka memperingati hari maulid dapat dikategorikan sebagai ibadah yang disenangi syariat.

Demikianlah sepuluh alasan mengapa umat muslim perlu memperingati hari kelahiran Rasulullah saw yang dijabarkan oleh Omar Abdullah Kamel dalam kitabnya Kalimatun Hadi’atun fil Bid’ah, Kalimatun Hadi’atun fil Ihtifal bi Maulid, Kalimatun Hadi’atun fil Istighatsah.

 

Redaktur: Ulil Hadrawy . Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Sunnah, Syariah, Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Israel Pun Mulai Ikut-Ikutan Ngebom Suriah

Yerusalem, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pesawat tempur Israel menyerak sebuah target di Suriah, Senin waktu setempat, setelah tembakan nyasar dari faksi-faksi yang saling bertempur di Suriah sampai ke tanah Israel.

Israel Pun Mulai Ikut-Ikutan Ngebom Suriah (Sumber Gambar : Nu Online)
Israel Pun Mulai Ikut-Ikutan Ngebom Suriah (Sumber Gambar : Nu Online)

Israel Pun Mulai Ikut-Ikutan Ngebom Suriah

Tembakan dari Suriah itu menghantam sebuah wilayah terbuka dekat perbatasan di Dataran Tinggi Golan, kata militer Israel seperti dikutip Reuters.

Insiden ini tidak menimbulkan korban, sedangkan sasaran serangan udara Israel ke Suriah adalah ke situs peluncur roket milik tentara Suriah.

Di masa lalu militer Suriah juga meluncurkan respon yang sama ketika tembakan mortir mendarat di Golan ketika terjadi pertempuran di Suriah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Golan adalah wilayah Suriah yang diduduki Israel sejak Perang Timur Tengah 1967. (Antara/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul, Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 27 April 2017

Pertemuan Ulama Nusantara, Banser Rembang Terjunkan Pasukan Terbaik

Rembang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Dalam rangka menyukseskan pertemuan ulama se-Nusantara yang akan digelar di Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Kabupaten Rembang dalam waktu dekat ini, Pengurus harian GP Ansor Rembang tengah menyiapkan diri. Mereka rencananya akan menerjunkan 220 pasukan terbaiknya.

Menurut Ketua GP Ansor Rembang Hanies Cholil Barro, pihaknya akan menerjunkan setidaknya 250 pasukan terbaik selama acara berlangsung.

Pertemuan Ulama Nusantara, Banser Rembang Terjunkan Pasukan Terbaik (Sumber Gambar : Nu Online)
Pertemuan Ulama Nusantara, Banser Rembang Terjunkan Pasukan Terbaik (Sumber Gambar : Nu Online)

Pertemuan Ulama Nusantara, Banser Rembang Terjunkan Pasukan Terbaik

Nantinya pasukan Banser akan disiagakan sejak 14 Maret sampai acara selesai. Menurut informasi, jumlah pasukan yang akan diturunkan terdiri atas satuan lalu lintas, bagana, husada serta detasemen khusus (Densus 99 ).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Ya kami akan menerjunkan 220 pasukan terbaik yang ada di Kabupaten Rembang. Dari jumlah tersebut terdiri atas bagana, lalu lintas, protokoler, dan juga detasemen khusus," jelasnya.

Rencananya pertemuan ini akan dihadiri oleh para kiai sepuh dari pelbagai daerah di Indonesia. Forum yang dihadiri sedikitnya oleh 99 ulama nasional itu akan dilaksanakan pada Kamis 16 Maret 2017.

Selain dari Rembang, acara yang akan mempertemukan para kiai khas ini akan dikawal oleh Satkorwil Banser Jawa Tengah di bawah pimpinan Kasatkorwil Banser Jateng Hasyim Asy-ari. (Ahmad Asmui/Alhafiz K)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tegal PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 26 April 2017

Cari Bakat Qori dan Hafiz, JQHNU Sumedang Selenggarakan MTQ

Sumedang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam rangka mencari dan menyeleksi bakat para qori dan huffaz, Pengurus Cabang Jamiyyatul Qurra Wal Huffaz (JQH) Nahdlatul Ulama Kabupaten Sumedang, Rabu (26/7) menyelenggarakan musabaqoh tilawatil quran (MTQ) se-Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Cari Bakat Qori dan Hafiz, JQHNU Sumedang Selenggarakan MTQ (Sumber Gambar : Nu Online)
Cari Bakat Qori dan Hafiz, JQHNU Sumedang Selenggarakan MTQ (Sumber Gambar : Nu Online)

Cari Bakat Qori dan Hafiz, JQHNU Sumedang Selenggarakan MTQ

Kegiatan yang dikuti oleh 300 peserta ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyyah Desa Sukamantri, Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang Jawa Barat.?

Ketua PC JQHNU Kabupaten Sumedang Ahmad Jauharudin mengatakan bahwa MTQ yang diselenggarakan oleh JQH ini merupakan MTQ yang ke-4. Cabang yang dimusabaqohkan dalam MTQ tahun ini yaitu MTQ golongan anak-anak, MHQ golongan 1 dan 5 juz, serta musabaqah barzanji.?

“Kami menyadari bahwa JQHNU merupakan salah satu ruh yang ada di Nahdlatul Ulama. Oleh karena itu kami sebagai pengurus JQHNU akan terus berjuang memasyarakat Al-Quran agar NU terus hidup dan Indonesia semakin diberkahi dengan bacaan Al-Quran,” kata Ahmad.?

Sementara Ketua PCNU Sumedang sekaligus pencetus kegiatan MTQ JQH di Kabupaten Sumedang H Sadulloh mengatakan, MTQ JQH NU dilaksanakan dalam rangka mencari bakat para qori dan huffadz khususnya yang ada di Kabupaten Sumedang. Hasil dari MTQ ini nanti bisa disumbangkan untuk pemerintah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pencarian bakat para qori dan huffaz melalui ajang MTQ JQH ini terbukti maksimal. Sebagai contoh, di tahun 2011 PC JQHNU Kabupaten Sumedang menyelenggarakan MTQ JQH ke-1.?

Para juaranya diikutsertakan dalam MTQ JQH ke tingkat selanjutnya, dan ada satu orang peserta yang menjadi juara di MTQ JQH tingkat nasional golongan 5 juz, yaitu Rifdah Farnidah (22).?

Lalu Rifdah Farnidah mengikuti MTQ Nasional yang diselenggarakan oleh pemerintah. Pada MTQ Nasional 2016 Rifdah menjadi juara pertama cabang MHQ golongan 10 juz, dan di tahun 2017 dalam STQ Nasional yang diselenggarakan di Kalimantan Utara dapat juara 1 lagi cabang MHQ golongan 30 juz.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Ini sebagai bukti bahwa pencarian bakat para qori dan huffadz melalui MTQ JQH NU ini berlangsung maksimal. Oleh karena itu MTQ JQH ini harus terus istiqomah dilaksanakan. Semoga kedepannya bisa berjalan lebih baik lagi dan cabang yang dimusabaqohkan semakin banyak,” tutup Sadulloh. (Ayi Abdul Kohar/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 25 April 2017

NU Pekalongan Gelar Kerja Bakti Massal, Bersihkan 100 Musala

Pekalongan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Beragam kegiatan dilaksanakan untuk menyambut Bulan Hari Lahir (Harlah) ke-82 Nahdlatul Ulama (NU). Pengurus Cabang NU Pekalongan, Jawa Tengah, pun tak mau ketinggalan. Mereka telah mengagendakan kegiatan kerja bakti massal untuk membersihkan 50 masjid dan 100 musala yang ada di seluruh Kota Pekalongan.

Kegiatan yang merupakan hasil kerja sama antara PCNU Pekalongan dengan pengurus takmir dan remaja masjid atau musala setempat itu akan digelar secara serentak oleh warga Nahdliyin (sebutan untuk warga NU) se-Kota Pekalongan. Demikian dilaporkan Kontributor PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Pekalongan, Abdul Muiz.

NU Pekalongan Gelar Kerja Bakti Massal, Bersihkan 100 Musala (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Pekalongan Gelar Kerja Bakti Massal, Bersihkan 100 Musala (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Pekalongan Gelar Kerja Bakti Massal, Bersihkan 100 Musala

Masih dalam rangka menyambut Harlah NU yang puncaknya pada 3 Februari mendatang itu, PCNU Pekalonga juga telah mempersiapkan sejumlah kegiatan lainnya. Antara lain, aksi sosial donor darah dan pengobatan gratis.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tak ketinggalan, disiapkan pula pemasangan 1000 bendera dan 100 spanduk NU. Kegiatan lain, seperti, ziarah ke makam ulama dan pejuang NU Kota Pekalongan, tasyakuran/refleksi harlah serta istigosah kubro, siap memeriahkan peringatan 82 tahun NU.

Ketua Panitia Peringatan Harlah NU Kota Pekalongan, Abdul Basir, mengatakan, gerakan membersihkan masjid dan musala itu, merupakan hal baru. “Jadi, sangat wajar jika warga Nahdliyin sangat antusias, apalagi kegiatan ini dalam rangka Harlah NU,” terangnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia menjelaskan, berbagai pihak yang diajak kerja sama sudah menyatakan kesiapan, termasuk Dinas Kesehatan, PMI, Pemerintah Kota Pekalongan, Camat se-Kota Pekalongan maupun lembaga dan badon otonom di lingkungan NU.

Ketua PCNU Kota Pekalongan, Ahmad Rofiq, menambahkan, hal dilakukannya masih sebatas langkah awal kepengurusan yang baru terbentuk pada akhir Oktober 2007 lalu. Beberapa kegiatan yang telah diprogramkan masih akan dikaji bersama-sama oleh seluruh pengurus di semua tingkatan.

“Sehingga, garapan utama, bidang ekonomi, pendidikan dan kesehatan yang merupakan kebutuhan pokok warga Nahdliyin dapat segera diimplementasikan,” ujarnya. (rif)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Berita, Doa PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 24 April 2017

Majalah IPNU-IPPNU Kudus Siap Sapa Kembali Pembaca

Kudus, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, telah membentuk tim redaksi baru untuk Majalah Pilar pada semester pertama kepengurusan periode ini.

Majalah IPNU-IPPNU Kudus Siap Sapa Kembali Pembaca (Sumber Gambar : Nu Online)
Majalah IPNU-IPPNU Kudus Siap Sapa Kembali Pembaca (Sumber Gambar : Nu Online)

Majalah IPNU-IPPNU Kudus Siap Sapa Kembali Pembaca

IPPNU-IPNU pimpinan Joni Prabowo dan Futuhal Hidayah menyusun tim baru di Rumah Makan Gentong Sehat Kudus, Rabu (21/1). Tim redaksi yang terdiri dari alumni lokakarya jurnalistik PC IPNU-IPPNU Kudus tahun 2013 ini akan melanjutkan penerbitan majalah yang sudah berlangsung pada kepengurusan sebelumnya. Dengan demikian, urusan keredaksian kali ini didominasi oleh para mahasiswa dan pelajar dengan pemimpin redaksi Abdul Muis.

Tema Majalah Pilar yang terbit pada empat kali dalam satu periode mengacu pada lingkup pelajar dan santri. Edisi kelima kelak tidak hanya berisi seputar organisasi NU dan persoalan sosial, tapi juga mengangkat wacana fiqh seputar kehidupan para pelajar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Beberapa rubrik yang telah disiapkan antara lain Salam Redaksi, Surat Pembaca, Joglo, Surat Pembaca, Sajian Khusus, Opini, Kolom, Fiqh, dan beberapa rubrik yang menampung kreaktifitas para pelajar dan santri, seperti Momen, Jalan-jalan, Resensi Film, Resensi Buku, Syair, Cerpen, Tips – Tips, Kartun, dan lain-lain.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua IPNU Kudus Joni Prabowo berharap, pada semester pertama ini tim redaksi Majalah Pilar yang baru ini mampu tamplil lebih baik dalam isi atau pendistribusian kepada para kader NU se Kabupaten Kudus, bahkan di luar Kabupaten Kudus.

“Sehingga Majalah Pilar ini menjadi majalah yang mampu bersaing dengan majalah-majalah yang sekarang ini beredar di kalangan pelajar yang memberikan contoh yang tidak baik bagi kader-kader NU,” tuturnya. (Dedi Hermanto/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pesantren PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 22 April 2017

Aktivis PMII-Gusdurian Kudus Sambut Korban Konflik Sampang

Kudus, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Lima warga Syiah korban kekerasan konflik agama di Sampang mengadakan kegiatan Gowes bersepeda dari Surabaya menuju Istana Negara Jakarta sejak Sabtu (1/6) lalu. Dengan didampingi Kontras, yayasan Lembaga bantuan Hukum Universal (YLBHI) dan jaringan Gusdurian, mereka akan menemui presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Selasa (4/6) kemarin, warga syiah yang terdiri Mat Rasyid (24), Bujadin (40), Rohman (35), Anwar (36), dan Muiz (20) telah memasuki kota Kudus pada selasa (4/6) pada pukul 14.00 WIB. Mereka yang disambut aktifis PMII dan Gusdurian Kudus ini akan berisitirahat semalam di kota kretek ini. Siang itu juga, mereka menyempatkan berziarah ke makam Sunan Kudus.

Aktivis PMII-Gusdurian Kudus Sambut Korban Konflik Sampang (Sumber Gambar : Nu Online)
Aktivis PMII-Gusdurian Kudus Sambut Korban Konflik Sampang (Sumber Gambar : Nu Online)

Aktivis PMII-Gusdurian Kudus Sambut Korban Konflik Sampang

Divisi Monitoring dan Dokumentasi Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), Fathul Khoir menyatakan mendesak pemerintah pusat untuk segera mengambil tindakan kongkrit atas penyelesaian konflik yang menimpa warga syi’ah di Karanggayam dan Bluuran, Sampang, Madura. Mereka berharap pemerintah segera mewujudkan resolusi konflik dan bukan relokasi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Sampai hari ini sudah 9 bulan sejak konflik di sana belum ada upaya tindakan konkrit dari pemerintah.Padahal pemerintah pusat sudah berjanji akan menyelesaikan, namun kenyataannya sampai hari ini masih belum tertuntaskan. Yang kita inginkan resolusi konflik bukan relokasi warga," ujarnya di kompleks masjidil Aqsha Menara Kudus untuk beristirahat sebentar, Selasa (4/6).

Salah satu warga Syiah Mat Rasyid menyatakan perjalanan yang akan ditempuhnya ini untuk menghadap Presiden di istana negara. Dikatakan, sekarang ini tidak ada kenyamanan lagi di kampungnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Kami akan untuk menemui Presiden SBY meminta supaya ada kebebasan beragama dan masyarakat bisa hidup berdampingan lagi dengan aman,katanya.

Sekretaris DPP Gerakan Kebangkitan Rakyat (Gatara), Aris Junaidi memberikan dukungan atas perjuangan warga Syiah Sampang ini. Mantan asisten pribadi mendiang Gus Dur merasa prihatin kondisi masyarakat bangsa ini sekarang mudah tersinggung meskipun se-agama sehingga menimbulkan konflik.

"Ini menjadi tantanagan baru bagi presiden SBY yang memperoleh penghargaan bapak pluralisme, agar supaya menuntaskan persoalan konflik berbasis agama ini,” tandas Aris yang ikut menemui di Menara Kudus kepada awak media termasuk PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Aris berharap warga Syi’ah bisa segera kembali pulang dari pengungsiannya masing-masing dengan jaminan keeamaan dan bebas melaksanakan agamanya layaknya warga negara lain.

“Kami juga berharap kepada GP Ansor dan Banser bisa memberikan bantuan perlindungan keamanan dan melindungi warga syiah di Sampang.”pintanya.

Usai bermalam, Rabu pagi tadi melanjutkan perjalanan menuju Semarang. Direncanakan, mereka sudah sampai di Istana Negara Jakarta 16 Juni mendatang.

Redaktur     : A. Khoirul Anam

Kontributor : Qomarul Adib

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul Ulama, Habib PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 21 April 2017

Kang Said: Bela Ulama dan Tanah Air = Bela Agama

Jakarta PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Tujuan didirikan Ikatan Pencak Selat Nahdlatul Ulama atau Pagar Nusa adalah mengawal dan memagari NU dan bangsa Indonesia.

?

Menurut Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, tujuan organisasi yang didirikan 3 Januari 1986 tersebut, sudah benar, karena mengawal ulama dan membela tanah air sama dengan membela agama.

Kang Said: Bela Ulama dan Tanah Air = Bela Agama (Sumber Gambar : Nu Online)
Kang Said: Bela Ulama dan Tanah Air = Bela Agama (Sumber Gambar : Nu Online)

Kang Said: Bela Ulama dan Tanah Air = Bela Agama

?

“Mengawal NU sebagai semangat agama, sebagai semangat keberagamaan kita, dan mengawal NKRI sebagai semangat keragaman kita. Itulah Pagar Nusa,” terangnya pada pidato pelantikan dan pengukuhan Pimpinan Pusat Ikatan Pencak Silat NU Pagar Nusa masa khidmah 2012-2017 di pondok pesantren Al-Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur, Ahad (21/10).

?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kemudian kiai kelahiran 1953 ini, menukil sebuah hadis yang artinya, Barangsiapa tidak punya tanah, tidak punya tanah air, tidak akan punya sejarah. Dan jika tak punya sejarah, maka tak punya karakter.

?

“Sejarah itu dibangun di atas tanah. Kalau kita ingin mengukir sejarah Islam, maka kita harus mencintai tanah air Indonesia terlebih dahulu.”

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

?

Oleh karena itu, sambung doktor Umul Qurro Madinah ini, membela tanah air berarti membela agama.

?

“Makanya tidak heran jika KH Hasyim Asy’ari tanggal 22 Oktober di Tebuireng, mengeluarkan Resolusi Jihad untuk melawan Sekutu yang masuk Surabaya. Membela tanah air hukumnya sama dengan fardhu ‘ain. Sama dengan shalat, zakat, puasa dan haji,” tambahnya. ? ?

?

Kang Said juga mengucapkan selamat kepada Aizzudddin Abdurrahman, Ketua Pagar Nusa 2012-2017. “Semoga Pagar Nusa semakin maju. Kekurangan-kekurangan di masa lalu bisa menjadi pelajaran untuk kepengurusan sekarana.”

?

Selain itu, kiai kelahiran Cirebon ini menyatakan, selama kepengurusan akan menargetkan berdirinya 10 perguruan tinggi NU. “Baru berdiri tiga, Universitas Nahdlatul Ulama di Cirebon, Jawa Barat, di Lampung, dan Halmahera, Maluku,” pungkasnya.

Redaktur: Mukafi Niam

Penulis ? : Abdullah Alawi

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syariah, Amalan, Ubudiyah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kalau Sama-sama Ngotot, Mungkin Sekarang Indonesia Belum Lahir

Solo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Indonesia didirikan dengan kompromi-kompromi antara kaum islamis yang ingin mendirikan negara agama dan kaum nasionalis yang ingin mendirikan negara sekuler.

“Melihat fakta sejarah, kalau waktu itu, islamis dan nasionalis sama-sama ngotot dan tidak mau kompromi, mungkin sampai sekarang Indonesia belum lahir," tutur Wakil Rais Syuriyah PCNU Kota Surakarta Kiai Abdul Aziz Ahmad, usai mengikuti acara Apel Nusantara Bersatu yang diadakan di Lapangan Kota Barat Solo, Rabu (30/11).

Kalau Sama-sama Ngotot, Mungkin Sekarang Indonesia Belum Lahir (Sumber Gambar : Nu Online)
Kalau Sama-sama Ngotot, Mungkin Sekarang Indonesia Belum Lahir (Sumber Gambar : Nu Online)

Kalau Sama-sama Ngotot, Mungkin Sekarang Indonesia Belum Lahir

Ditambahkan kiai yang juga pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Surakarta itu, para ulama akhirnya tetap konsekuen dengan kompromi tersebut dan memiliki semboyan NKRI harga mati. "Maka lahirlah Pancasila, yang menyerap ajaran-ajaran keduanya,” kata dia.

Acara Apel Nusantara Bersatu ini, turut dihadiri kurang lebih 7.000 peserta dari berbagai elemen, di antaranya jajaran Pemkot, TNI, Polri, organisasi masyarakat dan organisasi keagamaan, serta tokoh masyarakat di Solo.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Perwakilan dari berbagai elemen masyarakat tersebut menandatangani Ikrar Kesepakatan Bersama dalam rangka menjaga kebhinekaan dan antisipasi bahaya terorisme, paham radikalisme dan separatisme di Kota Surakarta.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ikrar Kesepakatan Bersama yang ditandatangani oleh berbagai elemen masyarakat berisi lima poin. Pertama, setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Kedua, menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI, menghormati keberagaman suku, agama, ras dan budaya, dan siap bersama-sama menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.

Poin ketiga, mengamalkan prinsip sikap toleran dan menjaga kerukunan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan adil. Keempat, menolak segala bentuk gerakan anarkisme dan radikalisme yang ingin memecah- belah persatuan bangsa, mengadu domba dengan provokasi SARA.

Poin kelima, menjunjung tinggi ketentuan hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bersama Pemuda NU, Jemaat Kristen Tabur Bunga di Makam Pahlawan

Purwakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sejuknya udara pagi di wilayah Kota Purwakarta, Jawa Barat berhasil membakar semangat lebih terhadap puluhan aktivis Ikatan Pelajar NU (IPNU), Gerakan Pemuda Ansor, dan jemaat Gereja Kristen Pasundan (GKP) untuk mendatangi Taman Makam Pahlawan Purwakarta, Ahad (16/08).

Kedatangan mereka ke Taman Makam Pahlawan Purwakarta ini dalam rangka merayakan HUT Ke-70 Republik Indonesia dan Hari Jadi ke-146 Kabupaten Purwakarta.

Bersama Pemuda NU, Jemaat Kristen Tabur Bunga di Makam Pahlawan (Sumber Gambar : Nu Online)
Bersama Pemuda NU, Jemaat Kristen Tabur Bunga di Makam Pahlawan (Sumber Gambar : Nu Online)

Bersama Pemuda NU, Jemaat Kristen Tabur Bunga di Makam Pahlawan

Di tempat tersebut, para aktivis ini melakukan bersih-bersih, pengecatan ulang, dan tahlil bersama untuk mengenang dan mendoakan para pahlawan kemudian pada pukul 11.30 WIB acara ditutup dengan prosesi tabur bunga yang dipimpin oleh Pdt. T Adama Sihite.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Adi Setiawan (23) selaku Ketua PC IPNU Kabupaten Purwakarta menuturkan, acara ini merupakan tindak lanjut dari acara buka bersama lintas keyakinan yang diprakarsai Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) Purwakarta pada bulan Ramadhan kemarin.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Tujuan kegiatan ini adalah untuk memupuk tali persaudaraan antar umat beragama di Purwakarta, mengingat teror dan konflik horizontal atas nama agama masih terjadi dibelahan bumi pertiwi," katanya.

Selain itu, sambung dia, acara ini juga merupakan bentuk aktualisasi semangat nasionalisme kami untuk menghormati dan menghargai jasa para pahlawan bangsa yang berjuang demi merebut kemerdekaan Indonesia.

"Kita wajib menghargai sejarah kalau hidup kita ingin bersejarah," tandasnya.

Sementara itu, KH. Anwar Nasihin selaku Ketua GP Ansor Purwakarta mendorong kepada IPNU agar tetap mampu meneguhkan kembali nilai-nilai dan semangat patriotisme di kalangan pelajar sebagai medan gerak IPNU.

"Kondisi pelajar saat ini sangatlah jauh dari cita-cita kemerdekaan terutama dari aspek moral," tutupnya. (Aiz Luthfi/Mahbib)

?







Ansor Bangkalan Ikhtiarkan Kemandirian Organisasi

Bangkalan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Terobosan baru dilakukan pimpinan cabang Gerakan Pemuda Ansor Bangkalan, selain fokus pada bidang garap yang menjadi program dasar gerakan pemuda Ansor, mulai Jumat 19 April, Ansor Bangkalan mulai merambah bidang ekonomi, menggandeng Koperasi Bumi Permata Hati Bangkalan, dibuka layanan  kebutuhan ATK, foto copy, dan penjilidan. 

Ansor Bangkalan Ikhtiarkan Kemandirian Organisasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Ansor Bangkalan Ikhtiarkan Kemandirian Organisasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Ansor Bangkalan Ikhtiarkan Kemandirian Organisasi

“Ini ikhtiar kita agar organisasi ke depan mampu membiayai operasionalnya, minimal mengurangi gerakan proposal,” papar H Hasani Zubair, ketua Ansor Bangkalan.

Masih menurut Ra Zani panggilan akrabnya, ke depan Ansor akan mendorong anak cabang agar juga mempunyai unit usaha sesuai dengan kemampuan dan potensi daerahnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Terkait pimpinan anak cabang yang telah siap, putra rais syuriyah PCNU Bangkalan ini menyatakan PAC Tragah sudah mempersiapkan badan usaha yang bergerak dibidang simpan pinjam. Terkait permodalan, sesuai laporan pengurus Tragah sudah siap lima puluh juta, dan diusahakan segera beroperasi.

Sementara Abdul Hamed kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Bangkalan selaku Pembina Koperasi Bumi Permata Hati merasa bersyukur koperasinya memperoleh kepercayaan dari pimpinan cabang Ansor Bangkalan, bahkan pejabat yang juga pernah memimpin Satpol PP Bangkalan ini juga berharap agar kerjasama ini bisa dalam bentuk lain, apalagi anggota koperasi milik Dishubkominfo ini anggotanya luar biasa banyak.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Langkah PC Ansor Bangkalan direspon dan didukung wakil bupati Bangkalan. Dalam arahannya pada acara tasyakkuran yang digelar di aula Dishubkominfo Wabup Mondir A. Rofii menyatakan bahwa terobosan ini sungguh luar biasa dan mungkin pertama kali dilakukan banom NU di Bangkalan.

“Ke depan hal ini harus dipromosikan sehingga unit usaha ini bisa diketahui banyak pihak, datangi saja instansi yang ada di Bangkalan, prospek dan tanya kebutuhan administrasi mereka, siapa tahu mereka bersedia dengan tawaran tersebut,” katanya.

Namun demikian Wabup yang alumni Universitas Indonesia Jakarta ini juga berpesan bahwa yang tidak kalah pentingya adalah mengelola secara profesional unit usaha ini.

“Biasanya budaya kita (orang pesantren; red ) sering mencari tenaga kerja berbayar ikhlas, inilah yang sering menjadi kendala untuk maju papar wakil bupati yang juga ketua tanfidz PKB Bangkalan. 

Mengawali pembukaan usai sambutan dan pengarahan dilakukan potong tumpeng oleh ketua cabang Ansor yang diserahkan kepada wakil bupati Mondir Rofii. Unit usaha foto copy, penjilidan dan lainnya ini berada di komplek Dishubkominfo kabupaten Bangkalan yang secara kewilayahan cukup strategis. Selain bergandengan dengan kantor uji kelayakan dan trayek, di wilayah ini juga ada tiga kampus yang jumlah mahasiswanya termasuk paling banyak di Bangkalan. 

Redaktur: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ulama, Meme Islam, Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 20 April 2017

Banyuwangi Jadi Tempat Diklamdad Corp Brigade Pembangunan dan Korp Pelajar Putri

Banyuwangi, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. PC IPNU-IPPNU Kabupaten Banyuwangi kembali dipercaya menjadi tuan rumah dalam agenda-agenda regional. Setelah sukses melaksankan Latihan Kader Utama IPPNU se-Tapal Kuda di  pertengahan tahun 2017 lalu, kali ini Banyuwangi diberi kesempatan menjadi panitia lokal pelaksanaan Pendidikan Pelatihan Kader Madya (Diklamdad) Corp Brigade Pembangunan dan Korp Pelajar Putri.

Ketua Stering Comite Komandan Wawan, menjelaskan pemilihan Banyuwangi sebagai tuan rumah merupakan keputusan bersama panitia. Banyuwangi dianggap sebagai tempat yang paling strategis untuk melaksankan agenda ini. Kesiapan SDM panitia yang mumpuni juga menunjang terpilihnya Banyuwangi sebagai panitia lokal.

Banyuwangi Jadi Tempat Diklamdad Corp Brigade Pembangunan dan Korp Pelajar Putri (Sumber Gambar : Nu Online)
Banyuwangi Jadi Tempat Diklamdad Corp Brigade Pembangunan dan Korp Pelajar Putri (Sumber Gambar : Nu Online)

Banyuwangi Jadi Tempat Diklamdad Corp Brigade Pembangunan dan Korp Pelajar Putri

"Banyuwangi merupakan daerah yang strategis. Di sini banyak tempat yang bisa dijadikan opsi. Selain itu juga didukung oleh personil CBP-KPP di Banyuwangi yang cukup solid, menjadi faktor paling menentukan", ujar pemuda yang akrab disapa Ndan Wawan.

Ketua PC IPNU Banyuwangi, Yahya Muzakky berjanji selama proses kegiatan berlangsung, PC IPNU maupun IPPNU Banyuwangi siap member dukungan sepenuhnya. 

"Alhamdulilah, kami kembali dipercaya menjadi tuan rumah. Insyaallah sebagai tuan rumah kita kan berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada para tamu," ungkap Yahya.

Diklamdad Corp Brigade Pembangunan dan Korp Pelajar Putri merupakan jenjang kaderisasi kedua pasca Diklatama.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Peserta tidak hanya harus menyiapkan fisik, namun juga siap psiskis karena nantinya mereka dicetak menjadi leader-leader yang tangguh, tanggap dan sigap.

Diklamdad dibuka Kamis (20/09). Sebanyak 25 peserta dari perwakilan DKC CBP se-Tapal Kuda akan mengikuti pelatihan hingga Ahad (24/09) sore. (Ibnu/Kendi Setiawan)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Internasional, Santri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 18 April 2017

Imam Nahrawi Mengenang Sosok Mahbub Djunaidi

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Imam Nahrawi hadir di acara Haul ke-22 Mahbub Djunaidi yang diselenggarakan oleh Komunitas Omah Aksoro dan PMII Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta, Kamis (5/10) malam.

Imam Nahrawi Mengenang Sosok Mahbub Djunaidi (Sumber Gambar : Nu Online)
Imam Nahrawi Mengenang Sosok Mahbub Djunaidi (Sumber Gambar : Nu Online)

Imam Nahrawi Mengenang Sosok Mahbub Djunaidi

Even bertajuk Mahbubian Nge-Jazz: Jazz dan Esai-esai Mahbub Djunaidi itu disambut dan diapresiasi penuh oleh Imam Nahrawi. Dirinya merasa beruntung bisa hadir dalam kegiatan tersebut.

“Malam ini saya merasa beruntung bisa hadir di sini. Mahbub adalah sosok yang menginspirasi. Mahbub adalah guru kita, inspirator bagi anak-anak muda. Pemikirannya ia tuliskan dengan tinta yang kritis dan menjadi torehan sejarah. Karena itu, kini ia melegenda di kalangan anak muda, di anak-anak PMII khususnya,” ungkapnya disambut meriah tepuk tangan hadirin.

Pada kesempatan itu, pria yang belum lama mendapat gelar doktor honoris causa di UIN Sunan Ampel Surabaya ini membacakan manakib melalui esai untuk almarhum Mahbub yang berjudul “Manusia Ruang”.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Mahbub adalah manusia ruang yang bisa menampung kebencian, kekecewaan, keindahan, dan segalanya. Dunia berada dalam genggamannya, bukan di dalam hatinya. Ia ubah tragedi menjadi komedi. Tulisannya tajam, aktual, dan terpercaya. Mirip slogan Liputan Enam. Bedanya, Liputan Enam tidak lucu,” papar pria kelahiran Bangkalan Madura yang pernah menjadi Ketua PC PMII Surabaya dan Ketua PKC PMII Jawa Timur ini.

Acara yang diselenggarakan oleh PMII Komisariat Unusia dan Komunitas Omah Aksoro itu juga berbarengan dengan peluncuran buku karya Isfandiari MD (putra Mahbub Djunaidi) dan Iwan Rasta, berjudul Bung: Memoar tentang Mahbub Djunaidi dan buku kumpulan esai dengan judul Simulakra Republik Tagar buah karya Komunitas Omah Aksoro.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menyoal buku Bung: Memoar tentang Mahbub Djunaidi, Imam Nahrawi berniat untuk meresensinya.

“Jujur, saya memang belum baca buku (Bung, red.) ini. Tapi, saya akan membaca dan berniat untuk meresensinya,” ujar Menpora, yang juga pernah menjabat sebagai Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya 1994-1995.

Usai pembacaan manakib pertama oleh Imam Nahrawi, acara dilanjutkan dengan pembacaan manakib dari berbagai tokoh dan aktivis, diiringi dan diselingi penampilan musik jazz dari Beben Jazz dan Komunitas Jazz Kemayoran (KJK).

Selain Menpora, hadir pula pada kesempatan itu Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini, Ketua PBNU M. Sulton Fatoni, Ketua PBNU Syahrizal Syarif, dan Maksum Machfoedz selaku Rektor Unusia. Sedang dari pihak almarhum Mahbub, hadir putranya Isfandiari Mahbub Djunaidi dan Yuri Mahatma beserta keluarga. (Wahyu Noerhadi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

IPPNU Sayangkan Masih Ada Sekolah yang Melarang Jilbab

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) menyayangkan masih adanya sekolah di Indonesia yang melarang siswanya berjilbab. Hal ini menyusul kasus siswi SMAN 2 Denpasar Bali yang mengaku disuruh pindah sekolah gara-gara ingin mengenakan jilbab.

Seperti diwartakan, pihak sekolah melarang Anita, seorang siswi SMAN 2 Denpasar, mengenakan jilbab dengan alasan tidak sesuai dengan ketentuan mengenai seragam yang berlaku. Kasus mencuat setelah Anita melaporkan kejadian itu ke sejumlah lembaga advokasi dan bantuan hukum.

IPPNU Sayangkan Masih Ada Sekolah yang Melarang Jilbab (Sumber Gambar : Nu Online)
IPPNU Sayangkan Masih Ada Sekolah yang Melarang Jilbab (Sumber Gambar : Nu Online)

IPPNU Sayangkan Masih Ada Sekolah yang Melarang Jilbab

Ketua Umum Pimpinan Pusat IPPNU Farida Farichah kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Selasa (7/1) mengatakan, berjilbab merupakan hak warga negara karena menyangkut keimanan seseorang. Para kaum terdidik harus memahami Indonesia ini adalah multi agama dimana semua warga negara bebas menjalankan ajaran agama yang diyakininya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Munculnya pelarangan berjilbab di kalangan kaum pendidik ini harus menjadi perhatian dan harus diwaspadai karena ini akan memberikan dampak panjang pada mindset siswanya yang nantinya akan berpengaruh kepada mindset generasi penerus bangsa,” kata Farida.

Dikatakannya, IPPNU mendukung langkah dan tindakan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim untuk memberikan sanksi terhadap sekolah SMAN 2 Denpasar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Semoga kasus ini jadi pembelajaran bagi semua sekolah dimanapun diseluruh Indonesia. Pemahaman tentang Indonesia merupakan negara multi agama, multi etnis dan multi budaya ini merupakan kerangka dasar pembentukan karakter kebangsaan. Dan ini harus dipahamkan kepada kaum pendidik dan yang dididik,” kata Farida.

Pihaknya berharap kalangan LSM dan organisasi perempuan yang mau menyuarakan kebebasan berjilbab, seperti halnya mereka menyuarakan dan menuntut kebebasan berekspresi termasuk  kebebasan berpakaian seperti beberapa waktu lalu.

Sementara itu terkait ketentuan penggunaan jilbab di lingkungan kepolisian, IPPNU berharap pihak Polri tidak menunda-nunda ketentuan mengenai jilbab bagi polisi wanita. “Tidak ada alasan yang mendasar bagi Polri untuk menunda keputusan tersebut,” katanya.

“Dukungan kami untuk kebebasan berjilbab bukan karena semata-mata hanya perintah agama tetapi ini salah satu dukungan terbentuknya Indonesia yang demokratis dimana masyarakatnya bisa menjalankan perintah agamanya dan tidak mengganggu kepentingan orang lain,” tambahnya. (A. Khoirul Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 17 April 2017

Organisasi Ulama Lebanon: Indonesia, Jadilah Orang Tua Muslimin Sedunia!

Beirut, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Organisasi Tajamo Ulama Muslimin Lebanon berharap Indonesia berkiprah lebih banyak di tengah kondisi umat Islam di berbagai belahan dunia, khususnya Timur Tengah, yang dilanda perpecahan dan konflik.

Tajamo Ulama Muslimin Lebanon merupakan wadah perkumpulan ulama-ulama Sunni dan Syiah di Lebanon yang mempromosikan “Muslim Unity” atau persatuan umat Islam.

Organisasi Ulama Lebanon: Indonesia, Jadilah Orang Tua Muslimin Sedunia! (Sumber Gambar : Nu Online)
Organisasi Ulama Lebanon: Indonesia, Jadilah Orang Tua Muslimin Sedunia! (Sumber Gambar : Nu Online)

Organisasi Ulama Lebanon: Indonesia, Jadilah Orang Tua Muslimin Sedunia!

Harapan kepada Indonesia tersebut mengemuka saat delegasi dari Tajamo Ulama Muslimin Lebanon mengunjungi Kedutaan Besar RI setempat di Beirut, Lebanon. Delegasi tersebut dipimpin oleh Syekh Hassan Abdallah selaku ketua organisasi itu, dan didampingi Syekh Maher Mozher sebagai humasnya, dan beberapa ulama lainnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam pertemuan yang berlangsung Selasa pagi (4/10) itu para delegasi datang untuk mendiskusikan perkembangan dunia Islam terkini dengan Duta Besar Achmad Chozin Chumaidy, khususnya mengenai apa yang terjadi di kawasan Timur Tengah.

Syekh Hassan Abdallah menjelaskan bahwa kondisi menyedihkan umat Islam saat ini menjadi tanggung jawab para ulama untuk memperbaikinya. Indonesia, katanya, sebagai negara dengan jumlah Muslim terbesar diharapkan dapat menjadi pemeran utama dalam merekatkan kembali barisan umat Islam tidak hanya di dalam negerinya tapi juga di dunia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Indonesia harus menjadi orang tuanya umat Islam di dunia yang mengayomi semua madzhab dan kelompok yang ada,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Duta Besar Chozin Chumaidy juga berharap semua konflik dan permasalahan di negara-negara Islam segera berakhir. Duta Besar juga menyakinkan bahwa umat Muslim di Indonesia sangatlah moderat dan toleran yang berpegang teguh dengan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah. Hal ini menegaskan bahwa pemikiran-pemikiran yang ekstrem tidak dapat diterima di Indonesia.

“Sikap dan pemahaman Islam Indonesia, Insyaallah akan terus ditransformasikan kepada masyarakat dunia,” kata Chozin Chumaidy sebagaimana dalam siaran pers yang diterima PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah dari KBRI Beirut, Jumat (7/10).

Kunjungan ini bukan merupakan yang pertama kalinya. Sebelumnya juga telah diadakan pertemuan-pertemuan yang membahas kerja sama antara KBRI dan Tajamo Ulama Muslimin. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 16 April 2017

Songsong Seabad NU, Berangkat dari Pesantren dan Masjid

Sumedang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Rais Syuriyah PBNU KH Masdar F. Mas’udi mengatakan, gerakan menyongsong seabad NU, yakni 2026, bertolak dari dua kaki, yaitu pesantren dan masjid.

Songsong Seabad NU, Berangkat dari Pesantren dan Masjid (Sumber Gambar : Nu Online)
Songsong Seabad NU, Berangkat dari Pesantren dan Masjid (Sumber Gambar : Nu Online)

Songsong Seabad NU, Berangkat dari Pesantren dan Masjid

Pesantren adalah mata air, pusat hikmah dan keilmuan. Sementara masjid adalah ladang-ladang tempat untuk diisi mata air tersebut.

“Selama ini harus diakui, NU kurang memperhatikan masjid sehingga banyak diambil alih kelompok-kelompok lain,” katanya pada Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) dalam rangka konsolidasi dan koordinasi para imam, khotib, dan ta’mir masjid LTM NU Kabupaten Sumedang, di Pondok Pesantren Hikmatussalafiyah, Sabtu (16/3).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kiai Masdar kemudian menekankan pentingnya masjid dengan menukil data masjid dalam catatan Kemenag RI. Masjid di Indonesiaa ada sekitar 1.200.000.

Ia berpendapat, dari masjid sebanyak itu umumnya milik Nahdliyin. Bertolak dari masjid-masjid itu, NU akan jaya asalkan dikelola menjadi pusat pemberdayaan umat. Dalam waktu 13 tahun, NU harus bergerak cepat mewujudkannya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rapimda bertema “Wujudkan masjid sebagai pusat pemberdayaan umat” tersebut difasilitasi PP LTMNU dan PT Sinde Budi Sentosa.

Penulis: Abdullah Alawi

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba, Santri, Ahlussunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 15 April 2017

Dasar Hukum KB

Assalamualaikum,sebelumnya saya ucapkan terimakasih, saya ingin menanyakan bagaimanakah hukumnya ikut KB? Wa’alaikum salam wr. wb. (Muhammad Masruhin, jln s. Parman 150 Kabupaten Jember)

Jawaban

Dasar Hukum KB (Sumber Gambar : Nu Online)
Dasar Hukum KB (Sumber Gambar : Nu Online)

Dasar Hukum KB

Penanya yang budiman, semoga selalu dirahmati Allah swt. bahwa KB merupakan salah satu program pemerintah untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Dengan kata lain program KB merupakan program perencanaan jumlah keluarga yang bisa dilakukan dengan alat-alat kontrasepsi seperti kondom dan spiral. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Secara fiqhiyah, pada dasarnya KB diqiyaskan dengan apa yang dinamakan ‘azl yaitu mengeluarkan air mani di luar vagina. Pada zaman dulu, ‘azl dijadikan sarana untuk mencegah kehamilan. 

Sedangkan KB juga sama-sama untuk mencegah kehamilan, bedanya ‘azl tanpa alat sedangkan KB dengan alat bantu seperti kondom dan spiral. Dan keduanya dipertemukan karena sama-sama untuk mencegah kehamilan, dan sama sekali tidak memutuskan kehamilan. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Berangkat dari penjelasan ini, maka ketika membahas KB terlebih dahulu yang harus diketahui adalah bagaimana hukumnya ‘azl. Dan jika sudah diketahui kedudukan hukum ‘azl maka kita tinggal menyamakan hukumnya saja.

Terdapat hadits yang memperbolehkan ‘azl, diantaranya adalah hadits yang diriwayatkan dari Jabir ra:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?--? ?

“Dari Jabir ia berkata, kita melakukan ‘azl pada masa Rasulullah saw kemudian hal itu sampai kepada Nabi saw tetapi beliau tidak melarang kami” (H.R. Muslim)  

Namun ada juga hadits yang melarang ‘azl, di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan Judamah binti Wahb:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? --? ?

“Dari Judamah bin Wahb saudara perempuan ‘Ukkasyah ia berkata, saya hadir pada saat Rasulullah saw bersama orang-orang, beliau berkata, sungguh aku ingin melarang ghilah (menggauli istri pada masa menyusui)kemudian aku memperhatikan orang-orang romawi dan parsi ternyata mereka melakukan ghilah tetapi sama sekali tidak membahayakan anak-anak mereka. Kemudian mereka bertanya tentang ‘azl, lantas Rasulullah saw berkata, itu adalah pembunuhan yang terselubung”. (HR. Muslim)    

Menanggapi dua hadits yang seakan saling bertentangan tersebut, maka Imam Nawawi mengajukan jalan tengah dengan cara mengkompromikan keduanya. Menurutnya, hadits yang melarang ‘azl harus dipahami bahwa larangan tersebut adalah sebatas makruh tanzih atau diperbolehkan, sedang hadits yang memperbolehkan ‘azl menunjukkan ketidakharamannya ‘azl. Tetapi ketidak haraman ini tidak menafikan kemakruhan ‘azl.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Kemudian hadits-hadits ini yang saling bertetangan harus dikompromikan dengan pemahaman bahwa hadits yang melarang ‘azl itu menunjukkan makruh tanzih. Sedang hadits yang memperbolehkan ‘azl itu menunjukkan bahwa ‘azl tidaklah haram. Dan pemahaman ini tidak serta-merta menafikan kemakruhan ‘azl”. (Muhyiddin Syaraf an-Nawawi, al-Minhaj Syarh Shahih Muslim bin al-Hajjaj, Bairut-Dar Ihya` at-Turats, cet ke-2, 1329 H, juz, 10, h. 9)     

Karena itulah maka Imam Nawawi dengan tegas menyatakan bahwa hukum ‘azl adalah makruh (diperbolehkan walau tidak disarankan) meskipun pihak istri menyetujuinya. Alasannya adalah ‘azl merupakan salah satu sarana untuk menghindari kehamilan.

      

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“’Azl adalah menggaulinya suami terhadap istri kemudian ketika suami mau keluar mani ia melepaskan dzakarnya dan mengeluarkannya di luar farji. Hukum ‘azl menurut kami adalah makruh dalam kondisi apa saja dan pada setiap perempuan baik ia rela maupun tidak, karena ‘azl adalah sarana untuk memutuskan keturunan”. (Muhyiddin Syaraf an-Nawawi, al-Minhaj Syarh Shahih Muslim bin al-Hajjaj, Bairut-Dar Ihya` at-Turats, cet ke-2, 1329 H, juz, 10, h. 9).

Penjelasan singkat di atas setidaknya bisa dijadikan sebagai rujukan mengenai kebolehan KB. Bahkan NU pada tepatnya tanggal 21-25 Syawal 1379 H/ 18-22 April 1960 dalam Konbes Pengurus Besar Syuriyah NU ke-1 telah membahas mengenai Family Planing (Perencanaan Keluarga). Dan pada Muktamar ke-28 di Pon-pes Al-Munawwir Krapyak 26-28 Rabiul Akhir 1410 H/ 25-28 Nopember 1989 M juga telah memutuskan kebolehan menggunakan spiral sama dengan ‘azl¸ atau alat kontrasepsi yang lain. (Lihat, Ahkamul Fuqaha, Surabaya-Khalista bekerjasama dengan LTN PBNU, cet ke-1, 2011, h, 302 dan 450-452)      

Demikian jawaban yang dapat kami sampaikan, semoga bisa menambah wawasan kita semua dan bermanfaat. (Mahbub Ma’afi Ramdlan

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kyai, Doa, Tegal PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 13 April 2017

Pergunu Buka Pendaftaran Online Anggota

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Wakil Sekretaris Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), Affan Hasnan, mengatakan, pendataan guru NU sudah mulai dilakukan melalui online. Pendaftaran masih terus dibuka di www.pergunu.org.

“Pendataan akan makin memperkuat bergaiining positition dalam berorganisasi secara professional,” katanya, di gedung PBNU, Senin (28/4). ?

Pergunu Buka Pendaftaran Online Anggota (Sumber Gambar : Nu Online)
Pergunu Buka Pendaftaran Online Anggota (Sumber Gambar : Nu Online)

Pergunu Buka Pendaftaran Online Anggota

Menurut Affan, pendaftaran online disambut antusias guru-guru NU se-Indonesia. Terbukti dengan mendaftarnya anggota dari pelosok Indonesia. Sebulan dibuka sudah 2781 terdaftar. “Dari Papua hingga Aceh telah banyak yang mendaftar,” katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Situs tersebut, kata Affan, juga nantinya akan dijadikan wadah guru-guru NU untuk berkarya, seperti menulis karya ilmiah. “Ini bagi kami adalah hal yang luar biasa, karena guru-guru merupakan tokoh masyarakat yang dapat mempengaruhi karakter bangsa,” jelasnya.

Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu) Gatot

Sundjoto menambahkan, sebagai organisasi profesi, Pergunu harus memiliki keanggotaan yang berbasis database. ”Ini demi tertib administrasi dan keanggotaan yang jelas, by name, by phone, by address,” imbuhnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara Koordinator Bidang Organisasi PP Pergunu, Akhsan Ustadhi, mengatakan, pihaknya akan terus menyempurnakan sistem informasi pada website Pergunu, misalnya sistem kaamanan dan penerbitan kartu anggota secara online.

“Kami saat ini sedang menggodok menerbitkan kartu anggota secara online, dimana anggota yang telah mendaftar dapat mencetak langsung kartu anggotanya secara online. Tentunya setelah mendapat approval pengurus tingkat masing-masing,” jelas Akhsan. (Ayad Ayyada Al-Bajani/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat, Pondok Pesantren PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 10 April 2017

Gus Dur dan Pembebasan Manusiawi

KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengritik kapitalisme, karena ia membaca Marxisme. Tetapi mengritik Marxisme karena membaca Gramsci. Mengamini Gramsci, Gus Dur melihat Marxisme terjebak pada ‘ekonomisme kasar’ sehingga tak melihat budaya sebagai potensi perubahan.

Dari sini Grasmcipun dikritik, karena Gus Dur membaca teologi pembebasan. Kesilapan Gramsci yang tak melihat agama sebagai potensi perubahan, membuat Gus Dur tertarik pada gerakan teologi Katolik Amerika Latin, yang mengawinkan agama dengan analisa kritis Marxian. Hanya saja, di titik inilah Gus Dur kemudian mengritik teologi pembebasan, karena ia terjebak dalam ideologi. Sifat ideologis ini yang membuat para teolog pembebasan tidak bebas lagi, karena terjebak dalam ekslusivisme gerakan. Maka tak ayal, Gus Durpun akhirnya menambatkan model gerakannya pada gerakan keagamaan berwawasan struktural, non-revolusioner.

Gus Dur dan Pembebasan Manusiawi (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Dur dan Pembebasan Manusiawi (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Dur dan Pembebasan Manusiawi

Pada poin inilah, perbincangan seputar konsepsi pembebasan (berbasis keagamaan) dalam pemikiran Gus Dur menemukan relevansinya. Satu hal yang digali oleh Syaiful Arif, dalam buku Gus Dur dan Ilmu Sosial Transformatif ini. Barangkali ide-ide kiri banyak mempengaruhi dan menginspirasi sejumlah tendensi pemikiran dan langkah politik Gus Dur. Namun faktanya, pembaca Das Kapital pada usia 14 tahun ini tidak sungkan melemparkan kritik terhadap beberapa titik lemah dari sebuah aksi pembebasan serta sinisme atas ‘impotensi’ unsur kebudayaan tertentu, tak terkecuali predikasi miring Marx kepada agama sebagai ‘the opium of the people’. Bagi Marxisme, gerakan bisa dikatakan revolusioner, ketika ia meniadakan agama di dalam dirinya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tak sebatas kritik, Gus Dur pun menggariskan bahwa model pembebasan yang hakiki adalah pembebasan yang senantiasa berakar dan terarah pada penghargaan setinggi-tingginya terhadap kehidupan sosial manusiawi (human social life) (hal. 254). Garis ide ini tidak hanya menyadari akan pentingnya sebuah gerakan pembebasan dari jerat hegemoni penindasan demi kemanusiaan, tapi juga memberi jaminan perlakuan manusiawi tetap berlangsung dalam rangkaian prosesi maupun ‘capaian final’ gerak pembebasan itu sendiri.

Tak heran, Gus Dur akhirnya memilih aksi pembebasan yang ia sebut sebagai perubahan struktural ‘tanpa Marx’, atau transformasi struktural non-revolusioner. Poin non-revolusioner menjadi penting, karena bagi Gus Dur, revolusionerisme memiliki ‘sisi gelap’, yakni memosisikan unsur kultural tidak sebagai kebudayaan yang berdiri sendiri dan berhak hidup, tapi hanya sebagai aparat ideologis bagi tercapainya revolusi (hal. 89). Dengan demikian keragaman dikorbankan demi suksesnya revolusi, yang kemudian melahirkan penyeragaman dan kelembagaan. Dari penyeragaman ini terjadi apa yang disebut Gus Dur sebagai revolusi yang tercuri (the stolen revolution) untuk menjaga dan mengonsolidasikan kehadiran satu pihak saja yang memenangkan revolusi, seperti yang terjadi pada Revolusi Iran 1979 atau ‘pencurian’ Joseph Stalin atas Revolusi Bolsjewik 1917 yang menciptakan diktator komunisme (hal.70).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kecenderungan ideologisasi dari gerakan inilah yang dihindarkan oleh Gus Dur pada Islam, yang hanya akan menciptakan eksklusivisme dan ekstrimisme, meskipun berangkat dari ‘paradigma pembebasan’. Baginya, agama memang menyimpan kekuatan pembebasan, namun dunia memiliki mekanisme perubahan tersendiri, sehingga bahaya ketika agama diturunkan ke level ‘teknis’ (penentu), sebab ia bisa menjelma kekuasaan yang menindas atas nama ‘otoritas surga’. Ini sejalan dengan hakikat pembebasan yang ia gariskan sebagai “pembebasan tanpa dasar dan landasan apapun, kecuali manusia itu sendiri. Jadi sangat eksistensialis (hal. 87).”

Di sinilah pentingnya meletakkan Islam sebagai etika sosial. Orientasi (pembebasan) etis yang dipegang Gus Dur merujuk pada satu tujuan politik yang tidak mengandaikan adanya struktur politik tandingan dari tatanan yang ingin diubah. Sehingga, sebuah gerakan akan terselamatkan dari watak ideologis. Penekanan pada watak etis ini merupakan sinambung dari pilihan strategi pembebasan Gus Dur yang tidak bersifat sosio-politis namun lebih kepada sosio-kultural (hal. 95). Keyakinan ini pernah dipraktikkan Gus Dur ketika berhadapan dengan hegemoni pembangunanisme Orde Baru, melalui usaha membangkitkan fungsi transformatif Islam sebagai kritik atas praktik penindasan, sembari melakukan kerja-kerja praksis yang terkait langsung dengan kebutuhan riil masyarakat.

Dalam kaitan inilah ide pribumisasi Islam tak melulu bersifat budaya. Bagi Gus Dur, pribumisasi Islam adalah conditio sine qua non bagi tergeraknya fungsi etis sosial dari Islam. Karena Islam sudah melerai ketegangan dengan kebudayaan -melalui pribumisasi budaya- maka Islam tak lagi terjebak dalam perjuangan simbolis, selayak formalisasi syari’at. Islam yang telah membumikan lambaran kulturnya, akhirnya bisa naik pada tataran nilai utama (Welstanschauung) dari Islam sendiri, yang tertuju pada keadilan (al-’adalah), persamaan (al-musawah), dan demokrasi (syura). Pentingnya tiga nilai ini menjadi cita utama Islam, karena Gus Dur melihat watak universal dari Islam yang melakukan perlindungan terhadap lima hak dasar manusia (al-kulliyat al-khams) berupa, perlindungan terhadap hak hidup, berpikir, berkeyakinan, hak milik pribadi, dan kesucian keluarga. Hak dasar inilah yang menjadi tujuan utama mashlahat (ghayatul mashlahat) dan menjadi tujuan utama syari’at (maqashid al-syari’ah). Jadi, nilai keadilan, persamaan (di muka hukum), dan demokrasi adalah kondisi struktural yang harus diwujudkan demi tergeraknya perlindungan terhadap hak dasar kemanusiaan tadi.

Terma transformatif dalam buku ini menjadi epistemologi kunci bagi kelahiran ide-ide ‘segar’ dan sejumlah aksi perjuangan Gus Dur baik yang menyentuh wacana keagamaan, kebudayaan, maupun ilmu sosial. Ada kesan, penulis berusaha melampaui mainstream tipologisasi atas corak intelektualisme Gus Dur. Banyak kritik disasarkan pada sejumlah ‘bias paradigmatis’ para peneliti saat mengotakkan pemikiran Gus Dur pada isme-isme tertentu. Kendati demikian, kritik tersebut sejatinya tidak sampai menganulir secara radikal, sebab yang berbeda dari ‘temuan baru’ ini dengan? beberapa paham yang dialamatkan pada Gus Dur sebelumnya, semacam liberalisme, sekularisme, neo-modernisme, pluralisme, atau pribumisasi Islam, terletak pada cita utama? dan arah gerakan pemikiran Gus Dur. Kalau yang lain memahami watak pemikirannya sebagai kesadaran pembaruan atas ‘keloyoan’ tradisi, maka watak transformatif mengandaikan pembaruan tersebut tak ubahnya ‘jembatan’ yang terhubung dengan cita pembebasan dari struktur politik otoriter yang tidak memihak.

Buku ini menawarkan prespektif baru atas gagasan Gus Dur. Lewat buku ini kita akan menemukan sosok Gus Dur sebagai intelektual organik yang mampu menyiapkan basis teoritis bagi gerakan (Islam) pembebasan. Sebuah gerak yang dipraksiskannya selama memimpin NU vis a vis Orde Baru. Tak ayal, Gus Dur bukan an sich politisi kawakan yang selalu kalah dalam ring politik praktis, tetapi satu pioneer bagi gerakan teologi pembebasan di Indonesia, yang secara diskursif melakukan kritik atas perselingkungan pengetahuan dalam pembangunanisme. Seperti dijelaskan oleh pengantar Prof. Taufik Abdullah dalam buku ini, Gus Dur adalah penggerak ilmu sosial sebagai wacana kritis (critical discourse), yang secara cantik menggunakan pemikiran Islam sebagai counter discourse atas bangunan negara-sentrisme ilmu sosial. Sebuah buku yang menarik, yang memetakan ulang ideologi dan kekuasaan di Indonesia, serta bagaimana masyarakat sipil—terepresentasi oleh Gus Dur dan NU—menghadapinya berdasarkan kekayaan Islam di Indonesia.

Data Buku

Judul buku: Gus Dur dan Ilmu Sosial Transformatif, Sebuah Biografi Intelektual

Penulis: Syaiful Arif

Penerbit: Koekoesan, Depok

Terbit: Juli 2009, cetakan I

Halaman: xiv+330, 14 x 21 cm

Peresensi: Mahbib Khoiron, santri Pesantren Ciganjur



* Resensi ini pernah dimuat di Harian Seputar-Indonesia, 8 Agustus 2009


Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan, Santri, Tokoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah