Kamis, 26 Desember 2013

Dilaporkan ke Polisi, Kiai Marzuki Ajak MTA Tahlilan

Malang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Malang KH Marzuki Mustamar mengajak kelompok MTA bergabung bersama warga NU untuk mengadakan tahlilan dan Istighotsah bersama. Demikian disampaikannya kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat MuhammadiyahRabu (29/5), ketika ditanya komentar seputar laporan MTA ke polisi.

Seperti diwartakan, MTA melaporkan Kiai Marzuki ke pihak kepolisian menyusul beredarnya video ceramah Kiai Marzuki Mustamar di dunia maya. Ceramah disampaikan pada acara haflah akhirussanah dan Harlah Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang pada 2011 silam. Ceramah berisi tentang teguran keras untuk MTA agar tidak menyampaikan propaganda negatif untuk berbagai tradisi keagamaan NU seperti tahlilan.

Dilaporkan ke Polisi, Kiai Marzuki Ajak MTA Tahlilan (Sumber Gambar : Nu Online)
Dilaporkan ke Polisi, Kiai Marzuki Ajak MTA Tahlilan (Sumber Gambar : Nu Online)

Dilaporkan ke Polisi, Kiai Marzuki Ajak MTA Tahlilan

Kiai Marzuki mengakui, akhir-akhir ini memang merebak berita seputar kontroversi MTA. MTA telah dikabarkan menghalalkan anjing, mengharamkan tahlil dan istighotsah. Di sisi lain MTA menyatakan hal itu fitnah. Pemberitaan seperti ini membuat masyarakat menjadi resah dan bingung.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kami tidak ingin repot-repot. Bagi saya, jika memang kabar tentang MTA ini tidak benar, marilah kita duduk bersama tahlilan atau istighotsah. Dengan demikian, tanpa penjelasan, masyarakat akan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Malang itu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kiai Marzuki mengatakan bahwa ia mendapatkan informasi dari beberapa orang tamu yang datang kepadanya, salah satunya adalah warga Donomulyo, Malang Selatan, yang mngabarkan bahwa MTA telah mengharamkan tahlilan. Dan beberapa orang lain yang menyatakan bahwa Istighotsah diharamkan oleh MTA. 

Selain itu beberapa Kiai yang pernah mendengarkan siaran radio MTA juga mengatakan hal yang sama. Juga dari beberapa jamaah yang hadir saat dirinya diundang pengajian di daerah Solo.

“Kami mendengar informasi seperti itu dari beberapa tamu yang datang kepada saya. Dan juga beberapa orang jamaah yang hadir pada saat saya pengajian Muqtatofat di Jawa tegah melaporkan hal serupa. Para Kiai yang sering mendengarkan siaran radio MTA juga sama,” jelas kiai yang sering dakwah keliling berbagai daerah itu.

“Ini konteksnya adalah pengajian. Ibaratnya kami dapat pernyataan dari seseorang melalui seorang informan, lalu saya sampaikan pada jamaah saya, itu saja. Kalau informasi yang saya terima ini salah, maka tinggal diluruskan aja, tidak usah lapor polisi. Dan menurut saya upaya yang paling tepat adalah kita tahlilan bersama,” tuturnya.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Ahmad Nur Kholis

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Doa, Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 23 Desember 2013

PCINU Maroko Gelar Seminar Ekonomi Syariah

Rabat, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Maroko menggelar seminar ekonomi syariah dengan tajuk “Keuangan dan Pasar Modal Indonesia” di ruang serbaguna KBRI di kota Rabat, Maroko, Senin (11/5) petang waktu setempat.

PCINU Maroko Gelar Seminar Ekonomi Syariah (Sumber Gambar : Nu Online)
PCINU Maroko Gelar Seminar Ekonomi Syariah (Sumber Gambar : Nu Online)

PCINU Maroko Gelar Seminar Ekonomi Syariah

Acara yang dihadiri segenap mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di kota Rabat, perwakilan mahasiswa Thailand dan Malaysia, serta ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan KBRI Rabat ini menghadirkan Dr Muhammad Gunawan Yasni, pakar ekonomi Indonesia. Gunawan sedang berada di Maroko atas undangan beberapa kampus di Maroko untuk mengadakan workshop terkait ekonomi Islam. Turut hadir pula ketua DWP KBRI Rabat, istri Dubes RI di Maroko, Ella Syamsuri .

Dalam kesempatan itu, Gunawan mengetengahkan tentang produk keuangan syariah dan pengaplikasian standar keuangan Islam ala Indonesia. Menurutnya, meskipun Indonesia berpenduduk muslim terbesar di dunia tetapi hingga saat ini warganya masih sebagian saja yang menggunakan produk keuangan berbasis syariah. Tercatat pada 2007 hanya 2,2 persen saja dari muslim Indonesia pengguna jasa perbankan yang mempergunakan produk keuangan syariah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Anggota Dewan Syariah Nasional  dan penasehat Kementerian Keuangan RI ini juga menilai perkembangan ekonomi syariah di Indonesia tergolong pesat mengingat pola pertumbuhannya yang sepenuhnya muncul dari gagasan pemerhati perekonomian, dan bukan atas inisiatif pemerintah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gunawan memaparkan bahwa mereka yang pertama menjadi konsumen produk keuangan berbasis syariah justru kalangan nonmuslim karena mereka merasa bahwa produk ini bersandar pada etika, bukan mengejar profit semata. Menutup pemaparannya, ia menegaskan bahwa sistem ini bukan hendak mengubah sistem yang sudah ada melainkan melakukan purifikasi dan penyesuaian agar selaras dengan nilai-nilai Islam.

Acara yang digelar dalam rangka memperingati Harlah NU pada 16 Rajab lalu ini mendapat sambutan yang meriah dari para hadirin. Antusiasme peserta seminar terhadap perkembangan ekonomi syariah di Indonesia  tampak saat mereka dengan semangat memberondong narasumber dengan bermacam pertanyaan pada sesi diskusi.

Di akhir acara, ditutup dengan penyerahan piagam penghargaan kepada Dr Muhammad Gunawan Yasni oleh Rais Syuriah PCINU Maroko Alvian Iqbal Zahasfan. (Durrotul Yatimah/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Berita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 19 Desember 2013

Muslimat NU Sawit Santuni Puluhan Anak Yatim

Boyolali, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Anak Cabang (PAC) Muslimat NU kecamatan Sawit kabupaten Boyolali, Jawa Tengah menggelar pengajian rutin tahunan di Masjid An-Nawawi Gombang Sawit Boyolali, Ahad (24/11). Dalam acara itu, mereka juga menyerahkan santunan kepada puluhan anak yatim.

Puluhan anak yatim itu diserap dari 11 ranting NU. Dua anak yatim mewakili tiap ranting NU. Acara ini dihadiri sedikitnya 800 jamaah. Mereka mengikuti jalannya acara hingga selesai.

Muslimat NU Sawit Santuni Puluhan Anak Yatim (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU Sawit Santuni Puluhan Anak Yatim (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU Sawit Santuni Puluhan Anak Yatim

Sebelum santunan, mereka terlebih dahulu melantunkan dzikir, tahlil, dan maulid al-Barzanji. Usai memanjatkan doa, mereka mendengarkan ceramah Rois Syuriyah MWCNU Sawit Kiai Joko Parwoto.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kiai Joko meyakinkan warganya untuk mengikuti NU. “Orang kalau ikut NU, matinya pun tetap didoakan,” kata Kiai Joko yang juga pengasuh pesantren I’jazul Qur’an.

Selain itu, ia juga menganjurkan warga NU Sawit untuk bertaklid dalam hal agama. Sebab, pada tingkatan awam seseorang memang dituntut untuk mengikuti metode ulama terdahulu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalilnya di Al-Qur’an jelas, “Kalau tidak mengerti, bertanyalah kepada ahli dzikir (ulama), jelas Kiai Joko. (Ajie Najmuddin-Munshorif/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ubudiyah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 18 Desember 2013

6 Strategi Peningkatan Mutu Madrasah

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Hasil penelitian Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Balitbang dan Diklat Kemenag (2016 yang dilakukan di tiga Madrasah Tsanawiyah (MTs) yaitu MTsN 2 Bandar Lampung, MTs Al Hikmah dan MTsN Bukit Raya Pekanbaru menemukan enam strategi peningkatan mutu pendidikan di madrasah.

Pertama, pengembangan kurikulum dan pembelajaran yang berorientasi pada siswa (student centered). Strategi ini lebih mampu memberdayakan pembelajaran siswa yang menekankan pada keaktifan belajar murid, bukan pada keaktifan mengajar guru.

6 Strategi Peningkatan Mutu Madrasah (Sumber Gambar : Nu Online)
6 Strategi Peningkatan Mutu Madrasah (Sumber Gambar : Nu Online)

6 Strategi Peningkatan Mutu Madrasah

Kedua, pengelolaan kesiswaan yang berfokus pada pelayanan terhadap peserta didik agar mereka berhasil dalam mengikuti proses pembelajaran dan sekaligus dapat memberi harapan semua pihak.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketiga, pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan. Pengelolaan ketenagaan bertujuan? untuk? mendayagunakan tenaga-tenaga kependidikan secara efektif dan efisien guna mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan.

Keempat, pengelolaan sarana prasarana, mulai dari pengadaan, pemeliharaan dan perbaikan, hingga sampai pengembangan. Hal ini didasari oleh kenyataan bahwa madrasah yang paling mengetahui kebutuhan sarana dan prasarana, baik kecukupan, kesesuaian, maupun kemuktahirannya, terutama sarana dan prasarana yang sangat erat kaitannya dengan proses belajar mengajar secara langsung.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Terkait penyediaan sarana prasarana di tiga MTs, dimana? MTsN 2 Bandar Lampung, MTs Al Hikmah dan MTsN Bukit Raya Pekanbaru telah menyediakan beragam fasilitas penunjang peningkatan mutu pendidikan diantaranya mulai dari penyediaan ruangan belajar, kantor kepala, TU dan guru, laboratorium komputer, laboratorium IPA, laboratorium bahasa, gedung olahraga, lapangan upacara, ruang Bimbingan Konseling, ruang UKS/M, sangar pramuka, sanggar seni, perpustakaan, masjid, tempat parkir, pos keamanan, pagar.

Kelima, pengelolaan pembiayaan. Keuangan di madrasah merupakan bagian yang amat penting karena setiap kegiatan membutuhkan dana. Madrasah? juga? harus? diberikan? kebebasan? untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang mendatangkan penghasilan, sehingga sumber keuangan tidak semata-mata tergantung pada pemerintah.

MTsN 2 Bandar Lampung dan MtsN Bukit Raya? dana yang digunakan selain adari Bantuan Operasional Sekolah (BOS), juga dari para donatur, keterlibatan orang tua, juga bantuan dana dari Pemda dan lembaga DPRD. Sedangkan MTs Al-Hikmah Bandar Lampung, dana banyak berasal dari kharismatik Kyai pesantren Al-Hikmah Bandar Lampung yang membuat masyarakat mau membrikan sumbangan dana untuk peningktan mutu madrasah.

Keenam, output yang diharapkan. Madrasah harus memiliki output yang diharapkan. Output madrasah adalah prestasi madrasah yang dihasilkan oleh proses pembelajaran dan manajemen di madrasah. Output madrasah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu output berupa prestasi akademik (academic achievement) dan output berupa prestasi non akademik (non academic achievement).

Terkait output yang prestasi di madrasah, tiga MTs yang telah diteliti memiliki peserta didik yang mumpuni di bidang akademik, dimana peserta didik telah mendapat NEM yang bagus dan meraih berbagai? kejuaraan di antaranya kejuaraan olimpiade matematika, fisika, biologi. Begitu pula dengan prestasi nonakademik, dimana ketiga Mts yang diteliti telah memiliki penghargaan mulai dari tingkat nasional, tingkat propinsi dan tingkat kab/kota, misalnya kejuaraan pramuka, PMR, seni tari, Silat, Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ). (Kendi Setiawan/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 16 Desember 2013

PP Muslimat NU Resmikan Kantor Baru Hasil Infak di 3 Kali Kongres

Bogor, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) bakal menempati kantor baru di Pengadegan, Kalibata, Jakarta Selatan yang diresmikan, Senin (27/3). Kantor baru itu terletak di samping kantor lama sehingga saat ini markas Muslimat NU memadai.

Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa mengakui, kantor baru itu hasil infak dari para anggota Muslimat NU dari seluruh Indonesia yang berhasil ditabung selama 3 kali melewati perhelatan Kongres, yaitu di Lampung, Batam, dan Pondok Gede Jakarta.

PP Muslimat NU Resmikan Kantor Baru Hasil Infak di 3 Kali Kongres (Sumber Gambar : Nu Online)
PP Muslimat NU Resmikan Kantor Baru Hasil Infak di 3 Kali Kongres (Sumber Gambar : Nu Online)

PP Muslimat NU Resmikan Kantor Baru Hasil Infak di 3 Kali Kongres

“Itu hasil infak di kongres. Ibu-ibu mungkin tidak merasa, pada kongres di Lampung sebagian dari infaknya dikembalikan. Lalu saat kongres di Batam, sebagian infak juga dikembalikan untuk keperluan membangun kantor baru,” jelasnya dalam Rapimnas Muslimat NU, Ahad (26/3) di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Begitu juga dengan Kongres ke-17 Muslimat NU di Pondok Gede Jakarta, kata dia, 100 persen infak dari ibu-ibu Muslimat disatukan dengan infak dari kedua kongres di Lampung dan di Batam untuk membangun kantor baru.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Yang ada di kantor itu, sebagian di antaranya adalah dana dari infak seluruh peserta Kongres ke-17 tahun 2016 lalu. Mudah-mudahan akan menjadi jariyah ibu-ibu semua,” ungkap Khofifah.

Peresmian kantor baru tersebut merupakan bagian dari rangkaian Hari Lahir (Harlah) ke-17 yang dirangkai dengan pelantikan PP Muslimat NU yang digelar, Selasa (28/3) di Masjid Istiqlal Jakarta. Acara ini akan dihadiri sekitar 17.000 kader Muslimat dari sejumlah daerah.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebelum menggelar peringatan Harlah dan pelantikan pengurus, Muslimat NU terlebih dahulu menggelar Refleksi Kebangsaan 71 Tahun Muslimat NU bertajuk Pancasila, Agama, dan Negara sebagai penguatan ruh gerakan Muslimat NU.?

Diskusi dalam refleksi tersebut menghadirkan narasumber di antaranya Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin, Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, dan Direktur Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Yudi Latif. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaSantri, Ubudiyah, Pendidikan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 14 Desember 2013

Seperti Charger, Begitupun Agama dan Budaya Bagi Manusia

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Direktur Jawahlal Nehru Indian Cultural Center Jakarta Makrand Shukla mengatakan, agar telepon genggam bisa terus hidup maka ia perlu diisi dengan pengisi baterai. Namun demikian, sebuah pengisi baterai tidak akan bisa dibuat untuk mengisi telepon genggang yang tidak sejenis dengannya.?

Charger berfungsi untuk menge-charge handphone agar tetap hidup sehingga bisa dibuat untuk berkomunikasi,” kata Makrand saat memberikan sambutan dalam acara Perayaan Pembukaan Pertukaran Pemuda Antarbudaya Global (Global Intercultural Youth Exchange) yang diselenggarakan PP GP Ansor Pusat dengan tema Strengthening Global Bond for A Better World di Jakarta, Kamis (19/5).

Seperti Charger, Begitupun Agama dan Budaya Bagi Manusia (Sumber Gambar : Nu Online)
Seperti Charger, Begitupun Agama dan Budaya Bagi Manusia (Sumber Gambar : Nu Online)

Seperti Charger, Begitupun Agama dan Budaya Bagi Manusia

Begitupun dengan agama dan budaya, laki-laki asal Gujarat itu menguraikan bahwa keduanya adalah pengisi baterai bagi umat manusia. “Agama dan budaya adalah charger,” ungkapnya.

Oleh karena itu, fungsi agama dan budaya bagi umat manusia adalah untuk mengisi mereka dengan nilai-nilai keindahan, keluhuran budi, dan sikap saling menghormati. Maka dengan demikian, mereka akan bisa saling berkomunikasi dan berinteraksi antar satu dengan yang lainnya.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Maka dari itu, ia sangat mengapresiasi dan mendukung acara yang diselenggarakan oleh GP Ansor tersebut. Karena dengan menyelenggarakan pertukaran pemuda antar budaya, para pemuda tersebut akan diisi dengan nilai-nilai dan budaya.?

“Agama memberi kita banyak nilai-nilai positif. Budaya memberi kita energi. Charger tidak bisa disipahkan dengan handphone. Begitupun dengan agama dan budaya bagi manusia,” tutup dia. (Muchlishon Rochmat/Fathoni)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejarah, Anti Hoax PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 11 Desember 2013

Habib Luthfy Kembali Pimpin Jamiyyah Thariqah

Malang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Habib Muhammad Luthfy bin Ali bin Hasyim bin Yahya ditetapkan kembali menjadi Rais Aam Idaroh Aliyah Jamiyyah Ahlit Thariqah Al Mutabarah An Nahdliyyah (Jatman) periode 2012 - 2016. Sementara Mudir Aam dipercayakan kepada KH Abdul Muthi Nurhadi yang sebelumnya menjabat sebagai Mudir Idaroh Wustho Jatman Propinsi Jawa Timur.

Keputusan penetapan pasangan Habib Luthfy dan KH Muthi dilakukan melalui sidang Komisi Majelis Ifta yang berlangsung Jumat (13/1) tadi malam, yang dipimpin langsung oleh Habib Luthfy bersama anggota majelis ifta yang diwakili dari unsur Idaroh Aliyah dan Rais Idaroh Wustho yang diambil dari unsur perwakilan Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

Habib Luthfy Kembali Pimpin Jamiyyah Thariqah (Sumber Gambar : Nu Online)
Habib Luthfy Kembali Pimpin Jamiyyah Thariqah (Sumber Gambar : Nu Online)

Habib Luthfy Kembali Pimpin Jamiyyah Thariqah

Sedangkan Posisi Katib Aam, Sekretaris Jendral dan Bendahara Umum masih dijabat pengurus lama yakni KH. Zaini Mawardi, KH. Mohammad Masroni dan Ir. Bambang Iriyanto.   

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

KH Mohammad Masroni kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengatakan, hasil sidang majelis ifta baru menghasilkan sebagian kepungurusan idaroh aliyah Jatman, sedangkan kelengkapan kepengurusannya baru akan dibahas pada pertemuan lanjutan tanggal 2 Pebruari 2012 di Pekalongan.

Sebagaimana dalam tata tertib Muktamar XI Jatman pasal 19 bahwa pengangkatan Rais Aam diserahkan kepada Majelis Ifta sedangkan untuk Mudir Aam dipilih oleh Rais Aam atas pertimbangan Majelis Ifta setelah diajukan oleh peserta muktamar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hal ini sangat berbeda pada Muktamar NU yang selama ini berlangsung, dimana proses penetapan Rais Aam dan Ketua Umum PBNU melalui pemilihan langsung oleh peserta muktamar dan kelengkapan pengurus dilakukan melalui rapat tim formatur.

Acara penutupan Muktamar XI Jatman akan dilakukan hari ini, Sabtu (14/1) pagi, oleh Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Hatta Rajasa yang didahului dengan ceramah dan deklarasi Mahasiswa Ahlit Thariqah Al Mutabarah An Nahdliyyah (MATAN) dan pengumuman hasil sidang Majelis Ifta tentang susunan kepengurusan Idaroh Aliyah Jamiyyah Ahlit Thariqah Al Mutabarah An Nahdliyyah periode 2012 - 2017 hasil Muktamar XI Jatman yang berlangsung di Pesantren Al Munawariyah Bululawang Kabupaten Malang Jawa Timur.

Redaktur     : A.Khoirul Anam

Kontributor : Abdul Muis

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul Ulama, Internasional, AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 04 Desember 2013

Sekjen PBNU: Ngaji Kitab Bagian dari Pembentukan Karakter Bangsa

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sekjen PBNU Ahmad Helmy Faishal Zaini mengatakan kegiatan mengkaji kitab yang dilakukan santri dan pondok pesantren adalah bagian dari membangun spirit dan karakter kebangsaan. 

Tak kurang Dokter Sutomo yang merupakan tokoh nasional dan pendiri Budi Utomo bahkan mengatakan sistem pendidikan pondok pesantren telah lebih dulu ada jauh sebelum Hindia Belanda mendirikan sekolah-sekolah. 

Sekjen PBNU: Ngaji Kitab Bagian dari Pembentukan Karakter Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Sekjen PBNU: Ngaji Kitab Bagian dari Pembentukan Karakter Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Sekjen PBNU: Ngaji Kitab Bagian dari Pembentukan Karakter Bangsa

“Pendidikan di pondok pesantren sebagai mata air ilmu di Nusantara, dan saat ini masih terus menjadi pilar utama pembentukan karakter babgsa,” demikian Sekjen dalam sambutan pembukaan Teleconference dan Ngaji Kitab Adabul ‘Alim Wal Mutaallimin, di Gedung PBNU Jakart Pusat, Rabu (6/12) sore.

Ngaji kitab juga menjadi bagian dari NU yang lebih besar dalam bidang kemasyarakatan dan kebangsaan (wathaniyah).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sekjen menyebut NU telah menjadi pemersatu umat.

“Tidak mudah menyatukan umat di mana Indonesia punya plurailtas dalam keagamaan dan kebhinekaan yang begitu rupa banyaknya,” sambung Sekjen.

Tidak ada negara yang serumit Indonesia, namun umat di Indonesia dapat disatukan. Menyatukan bangsa Indonesia menjadi satu sesunggunya adalah hal yang susah. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Namun, jamaah dan jamiyah NU terbukti menjadi bagain penting dari penegakkan keberlangsungan kehidupan kebangsaan,” kata Sekjen Helmy.

Atas dasar itu, lanjut Sekjen, banyak pihak yang mengatakan tidak ada NU, Indonesia bubar.

“Panglima TNI, Kapolri, dan Presiden Jokowi mengakui itu. Karenanya teruslah hidupkan khasanah pesantren sebagai penggerak dan modal membangun spirit kebangsaan,” pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut turut hadir Wakil Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar, Rais Syuriah PBNU KH Mustafa Aqil, Pimpinan Majelis Muwashalah Habib Soleh Aljufri.

Teleconference dilakukan dengan Habib Umar bin Hafiz dari Yaman. dan acara disiarkan langsung melalui 164 Channel, Nabawi TV dan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah(Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba, Meme Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Yenny Wahid Ajak Para Ibu Tanamkan Toleransi Sejak Dini

Depok, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Di hadapan lebih dari 600 kaum ibu peserta Festival Toleransi 2015, Direktur The Wahid Institute (TWI) Zannuba Arifah Chafsoh Rahman alias Yenny Wahid mengajak masyarakat untuk menanamkan nilai-nilai toleransi sejak dini mulai dari lingkungan keluarga. Festival digelar di lapangan Pusaka, Kelurahan Duren Seribu, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat, Ahad (13/12).

Dalam orasinya, Yenny Wahid mengingatkan peran penting para ibu rumah tangga dalam menyemai toleransi. Para ibu rumah tangga yang juga anggota Koperasi Cinta Damai (KCD) ini tampak semangat merayakan toleransi.?

Yenny Wahid Ajak Para Ibu Tanamkan Toleransi Sejak Dini (Sumber Gambar : Nu Online)
Yenny Wahid Ajak Para Ibu Tanamkan Toleransi Sejak Dini (Sumber Gambar : Nu Online)

Yenny Wahid Ajak Para Ibu Tanamkan Toleransi Sejak Dini

“Ibu-ibu punya peran besar membangun toleransi. Jika ibu-ibu di sini hatinya damai dan toleran, keluarganya akan damai. Jika keluarga damai, kampung ini damai. Jika kampung ini damai, bangsa ini kira-kira damai tidak?” tanya puteri kedua mendiang KH Abdurrahman Wahid itu disambut teriakan damai para peserta. ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bangsa ini beruntung, lanjut Yenny, sejumlah negara di Timur Tengah seperti Suriah sekarang berada dalam situasi konflik dan saling bunuh. Kita, terangnya, harus berusaha agar bangsa tetap damai. “Caranya sederhana. Mulailah dari sendiri, dari lingkungan keluarga ibu-ibu. Contohnya tidak membuang sampah sembarangan dan tidak menggunjing tetangga.”

Di tempat yang sama, Sekretaris Komisi Kerukunan Antarumat Beragama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Abdul Moqsith Ghazali juga menyampaikan pentingnya menyebar perdamaian dan toleransi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Toleransi merupakan ajaran dasar Islam yang disebarkan Nabi Muhammad. Di akhir shalat kita biasa mengucapkan salam ke kiri dan ke kanan. Artinya, kita diminta selalu menyebar perdamaian. Kepada siapapun, termasuk bagi mereka yang berbeda agama,” tandas Moqsith.

Menurut salah seorang panitia, Alamsyah M Ja’far, festival tersebut juga diramaikan sejumlah kegiatan. Mulai perlombaan menggambar untuk anak-anak, tasyakuran usaha cuci pakaian Koperasi Cinta Damai, pemberian modal usaha Rp 30 juta untuk anggota, hingga pembacaan deklarasi damai.

“Di lapangan pelosok kampung ini mereka berikrar sembari ngobrol soal toleransi dan kerukunan. Mereka bergembira bersama. Mereka juga membawa serta balita dan anak-anak, sebagian ikut lomba menggambar,” ujar Alam.

Disinggung soal KCD yang diinisiasi TWI ini, Alam menuturkan bahwa koperasi ini memiliki ‘Deklarasi Perempuan Cinta Damai’ yang biasa dibacakan dalam pertemuan rutin anggota. Isinya komitmen untuk hidup dalam cinta dengan segenap lapisan masyarakat dari berbagai suku, agama, dan keyakinan. “Mereka berjanji untuk menjadikan masa depan keluarga sebagai komitmen dan pendidikan anak sebagai ikhtiar bersama,” tandasnya.

Hingga tahun 2015, anggota KCD mencapai 1200 orang dari kalangan ibu rumah tangga. Mereka tersebar di sejumlah titik di Depok dan Parung, Bogor. Usaha yang dilakukan berupa koperasi simpan pinjam. Sebagian kelompok kini tengah mengembangkan sejumlah usaha, antara lain bergerak di kuliner dan kerajinan tangan. (Musthofa Asrori/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai, Warta PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 02 Desember 2013

2000 Siswa Madrasah Berprestasi Bertarung di Ajang Aksioma-KSM Yogyakarta

Yogyakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Tahun 2017 ini Yogyakarta menjadi tempat bertarungnya sekitar 2000 siswa madrasah dengan level prestasi tingkat nasional dan internasional.

Mereka berkompetisi di ajang Ajang Kreasi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) dan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2017 pada 7-12 Agustus 2017.

2000 Siswa Madrasah Berprestasi Bertarung di Ajang Aksioma-KSM Yogyakarta (Sumber Gambar : Nu Online)
2000 Siswa Madrasah Berprestasi Bertarung di Ajang Aksioma-KSM Yogyakarta (Sumber Gambar : Nu Online)

2000 Siswa Madrasah Berprestasi Bertarung di Ajang Aksioma-KSM Yogyakarta

Kompetisi dipusatkan di dua tempat yaitu Stadion Mandala Krida dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Siswa Madrasah dari semua jenjang ini memperebutkan supremasi tertinggi di antara para siswa madrasah seluruh Indonesia.

Pembukaan kegiatan Aksioma-KSM 2017 ini dipusatkan di Stadion Mandala Krida, Senin (7/8) malam. Berbagai penampilan seni dan budaya disuguhkan dengan baik oleh siswa dari sejumlah siswa di Yogyakarta, salah satunya dari MAN 2 Yogyakarta.

Lengkap dengan busana ala Keraton, mereka menampilkan karnaval budaya dengan pergerakan lincah menelusuri salah satu sudut stadion Mandala Krida.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ribuan siswa berprestasi dari 34 Provinsi itu siap berkompetisi secara sportif. Mereka bangga memilih madrasah sebagai tempat menempuh ilmu dan akhlak.

"Saya bangga menjadi bagian dari siswa madrasah. Saya sangat siap berkompetisi dengan siswa-siswi lain dari seluruh Indonesia," ujar Kholida Nailul Muna, siswa MAN 3 Bantul, DIY juara ajang matematika internasional di Vietnam pada Juli 2017 lalu.

Senada dengan Kholida, Satria Widyanto yang merupakan siswa Madrasah Muallimin Yogyakarta juga siap mempertahankan emas yang dia peroleh dalam ajang KSM di Pontianak.

"Saya meraih emas di KSM Pontianak, saya siap menghadapi teman-teman dari seluruh Indonesia. Saya bangga madrasah," ujarnya mengucapkan rasa antusiasmenya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Seluruh kontingen yang mengisi penuh setiap tribun stadion menyambut penuh gembira dan semangat untuk menghadapi ajang sains ini.

Selain 2000 kontingen, Kantor Wilayah Kementerian Agama di seluruh provinsi juga mengirimkan sekitar 10.000 pendamping yang terdiri dari guru, pelatih, Kepala Kanwil, dan para kepala bidang.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan dihadiri oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sultan Hamengku Buwono X. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba, Hadits, Warta PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 29 November 2013

Menyibak Kekerasan Berkedok Agama

Judul Buku : Agama dan Kekerasan dalam Transisi Demokrasi di Indonesia

Penulis : Haqqul Yaqin

Penerbit : eLSAQ Press, Yogyakarta

Cetakan : Pertama, Agustus 2009

Menyibak Kekerasan Berkedok Agama (Sumber Gambar : Nu Online)
Menyibak Kekerasan Berkedok Agama (Sumber Gambar : Nu Online)

Menyibak Kekerasan Berkedok Agama

Tebal : vii + 196 halaman

Harga : Rp 29.000,-

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Peresensi : Supriyadi*


Ledakan bom di Mega Kuningan yang meluluhlantahkan hotel berbintang JW Marriott dan Ritz Carlton beberapa waktu lalu, sangat menyedot perhatian publik. Sorotan terhadap aksi terorisme pun tidak dapat disangkal lagi. Dan memang terbukti hal itu adalah aksi dari pada terorisme. Opini publik pun mengarah kepada para radikalis Islam yang mana mempunyai jaringan teroris. Noordin M Top sebagai teroris nomor satu di Indonesia, menjadi dalang dari peristiwa-peristiwa terorisme yang selama ini terjadi di Indonesia. Islam sebagai agama diaku oleh para teroris sebagai legitimasi pembenaran aksi terorisme mereka. Tidak aneh jika Islam kini menjadi sorotan.

Haqqul Yaqin dalam bukunya yang berjudul “Agama dan Kekerasan dalam Transisi Demokrasi di Indonesia” menyangkal bahwa agama dijadikan sebagai legitimasi atas kekerasan seperti pembenar aksi terorisme. Misi agama adalah sebagai media perdamaian umat, bukan pembenar atas tindakan kekerasan. Hal itu berlaku bagi seluruh agama bahwa agama tidak mengajarkan kekerasan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Peristiwa terorisme di dua hotel berbintang, yakni JW Marriott dan Ritz Carlton tersebut sangat menyudutkan agama terutama Islam sebagai pembenar adanya aksi kekerasan. Hal itu dikarenakan para teroris tersebut mengatasnamakan agama (Islam) sebagai landasan dan argumen mereka. Padahal, hal itu tidaklah benar.

Akibatnya, dengan ketat setiap gerakan Islam kini diawasi segala tindakannya. Terutama lembaga pendidikan Islam seperti pondok pesantren yang mana disinyalir mengajarkan pendidikan kekerasan kepada para santrinya. Hal itu sangat memprihatinkan, Islam yang dalam sejarahnya datang ke Indonesia secara damai dan toleransi terhadap tradisi lokal, kini menjadi obyek yang seolah-olah disalahkan.

Ajaran Kekerasan

Kekerasan adalah suatu aksi yang mana mengakibatkan kerugian pada pihak lain. Kekerasan lahir dari sikap amoral brutal. Tidak ada pembenaran atas amoralitas yang mana menjadi dasar dari pada kekerasan. Sementara itu, agama bersifat sakral yang mana sangat menjunjung dan mengedepankan perdamaian. Dengan demikian, agama mustahil mengajarkan kekerasan. Akan tetapi, sebagian umat beragama seringkali mengatasnamakan agama atas aksi kekerasannya sebagai legitimasinya.

Semua agama menolak kekerasan sebagai prinsip dalam melakukan suatu tindakan. Pada dasarnya kekerasan adalah prinsip yang bersifat amoral karena kekerasan selalu mengandaikan pemaksaan kehendak terhadap pihak lain yang berarti pelanggaran terhadap asas kebebasan dalam interaksi sosial. Karena itu, setiap tindakan kekerasan yang mengatasnamakan agama merupakan suatu sikap oxymoron (hal. 2).

Kekerasan yang mengatasnamakan agama pada dasarnya tidak ada pembenarannya. Barangkali, pelaku kekerasan yang mengatasnamakan agama berangkat dari penafsiran teks-teks kitab suci. Kitab suci merupakan pedoman bagi umat beragama karena dalam kitab suci tersebut mengandung ajaran-ajaran atau doktrin-doktrin.

Hanya saja, penafsiran antara seorang dengan orang yang lain tidaklah berakhir pada hasil yang sama. Penafsiran terhadap kitab suci terkadang disesuaikan dengan kultur, karakter manusia, kekuatan berpikir, politik, rasionalitas, dan pemahaman yang berbeda pada masing-masing mufassir (penafsir). Hal itu juga terjadi pada ayat-ayat yang melandasi aksi kekerasan yang mana ditafsirkan oleh mufassir sebagai argumen legitimasi atas aksi kekerasan tersebut.

Hal itu tidaklah benar adanya, meski bersumber dari teks kitab suci, akan tetapi akhirnya adalah terletak pada si mufassir itu. Jika mufassir itu menafsirkan demikian, maka itulah yang dianut sehingga melahirkan suatu implementasi dan pengamalan ajaran dari kitab suci. Namun jika dilihat dari sisi esensial agama, hal itu tentunya sangat kontradiktif mengingat agama pada dasarnya adalah misionaris perdamaian untuk kehidupan di dunia dan akhirat. Jadi mufassir yang menafsirkan ayat dari kitab suci sebagai landasan kekerasan adalah salah menafsirkan.

Agama dan kekerasan adalah dua persoalan yang saling menegasikan dan tidak mungkin dikonvergensikan dalam satu bentuk pemahaman yang utuh. Agama mengakui kekerasan sebagai perumpamaan dari realitas dunia yang tidak ideal, sarat dengan hawa nafsu dan keberdosaan. Karena itu kekerasan yang secara konstitutif inheren dalam agama justru diarahkan untuk menegasikan realisasi praktik-praktik kekerasan itu sendiri. Kekerasan dalam agama adalah hukuman yang dikenakan untuk anggota komunitas umat yang terbukti tidak mematuhi perintah Tuhan sebagaimana terdapat dalam ajaran agama (hal. 43).

Keterkaitannya dengan fenomena pengeboman hotel JW Marriott dan Ritz Carlton beberapa waktu lalu, pelaku dari pengeboman tersebut adalah teroris yang mengatasnamakan agama (Islam) dalam aksinya. Islam kemudian dijadikan sebagai kambing hitam atas sakralitas aksi terorisme yang dianggap sebagai jihad. Hal itu mengakibatkan citra Islam menjadi buruk di mata dunia. Dunia (terutama orang-orang Barat) mengklaim Islam sebagai agama teroris, yakni pembenar aksi-aksi terorisme. Padahal, Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang berarti rahmat (kasih sayang) bagi seluruh alam. Akan tetapi, makna tersebut menjadi terbalik menjadi ancaman (kekerasan) bagi seluruh alam, karena aksi para teroris tersebut.

Dengan membaca buku yang berjudul “Agama dan Kekerasan dalam Transisi Demokrasi di Indonesia”, para pembaca diajak untuk menyelami makna agama secara orisinil beserta ajarannya yang tidak mengajarkan kekerasan. Buku tersebut layak dipublikasikan dengan tujuan untuk menepis anggapan bahwa aksi terorisme atau kekerasan itu diajarkan oleh agama (Islam). Dengan demikian, umat beragama harus menyadari makna agama secara total sehingga doktrin kekerasan berkedok agama mampu ditepis.

*) Peresensi adalah pustakawan yang aktif pada Cholishiyyah Community, UIN Sunan Kalijaga dan Kelompok Diskusi Granat (GDC), Yogyakarta.Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ubudiyah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 26 November 2013

Inilah Naskah Lengkap Deklarasi Nahdlatul Ulama kepada Dunia

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Besar Nadlaltul Ulama (PBNU) menerbitkan “Deklarasi Nahdlatul Ulama” dalam International Summit of Moderate Islamic Leaders (Isomil) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, yang dihelat sejak Senin (9/5).

Deklarasi tersebut dibacakan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Selasa (10/9) sore, di hadapan para ulama dari berbagai negara. Naskah deklarasi dirumuskan setelah PBNU menggelar pertemuan terbatas dengan para ulama itu pada siang harinya.

Berikut naskah lengkah “Deklarasi Nahdlatul Ulama” di ujung forum internasional yang mengusung tema “Islam Nusantara, Inspirasi untuk Peradaban Dunia” ini:

Inilah Naskah Lengkap Deklarasi Nahdlatul Ulama kepada Dunia (Sumber Gambar : Nu Online)
Inilah Naskah Lengkap Deklarasi Nahdlatul Ulama kepada Dunia (Sumber Gambar : Nu Online)

Inilah Naskah Lengkap Deklarasi Nahdlatul Ulama kepada Dunia

Deklarasi Nahdlatul Ulama?

? ? ? ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

? ? ? ? ?

? (?: 107)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kami (Allah) tidak mengutus engkau (Muhammad) kecuali sebagai pembawa rahmat bagi semesta” (QS. Al-Anbiya`: 107)

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? (?: 70)

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan” (QS. Al-Isra`: 70)

? ? ? ? ? ? ?

(?:78)

“Dan Dia sekali-kali tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama” (QS. Al-Hajj: 78)

? ? ? ? ?

(? ?)

“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia” (HR. Al-Baihaqi)

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

(? ?)

“Sesungguhnya Allah tidak mengutusku (Muhammad) sebagai orang yang mempersulit atau memperberat para hamba. Akan tetapi Allah mengutusku sebagai pengajar yang memudahkan (HR. Muslim).

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

(? ?)

“Seorang muslim sejatinya adalah orang yang seluruh manusia selamat dari lisan dan tangannya. Sedang seorang mukmin adalah orang yang mendatangkan rasa aman kepada orang lain dalam darah dan hartanya” (HR. An-Nasai)

? ? ? ? ? ? ? (? ?)

“Sesungguhnya Allah menyukai kelembutan dalam semua urusan” (Muttafaq ‘Alaih)

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Orang-orang yang menyayangi sesama, Sang Maha Penyayang menyayangi mereka. Sayangilah semua penduduk bumi niscaya penduduk langit akan menyayangimu” (HR. At-Tirmidzi)

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

(? ? ? ? ? ? ? ? ? ?-? ? 1379? ? 10? ?. 440)

“Ibnu Baththal berkata: ‘Hadits ini mengandung anjuran kuat untuk bersikap penuh kasih sayang terhadap semua makhluk, baik mukmin maupun kafir, binatang piaraan maupun binatang liar, dan termasuk juga di dalamnya adalah komitmen untuk memberikan bantuan makanan dan minuman (kepada yang membutuhkan), meringankan beban, dan menghindari berbuat kekerasan terhadap seluruh makhluk” (Lihat, Ibnu Hajar al-Asqalani, Fath al-Bari bi Syarhi Shahih al-Bukhari, Bairut-Dar al-Ma’rifah, 1379 H, juz, XI, h. 440)?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? (? ? ? ? ? ? ? ? ? ?, ? ? ? ? ? ?)

“Telah dimaklumi bahwa manusia niscaya bermasyarakat, bercampur dengan yang lain; sebab tak mungkin seorang pun mampu sendirian memenuhi segala kebutuhan--kebutuhannya. Maka mau tidak mau ia harus bermasyarakat dalam cara yang membawa kebaikan bagi umatnya dan menolak ancaman bahaya dari padanya. Karena itu, persatuan, ikatan batin satu dengan yang lain, saling bantu dalam memperjuangkan kepentingan bersama dan kebersamaan dalam satu kata adalah sumber paling penting bagi kebahagiaan dan faktor paling kuat bagi terciptanya persaudaraan dan kasih sayang. Berapa banyak negara-negara yang menjadi makmur, hamba-hamba menjadi pemimpin yang berkuasa, pembangunan merata, negeri-negeri menjadi maju, pemerintah ditegakkan, jalan-jalan menjadi lancar, perhubungan menjadi ramai dan masih banyak manfaat-manfaat lain dari hasil persatuan merupakan keutamaan yang paling besar dan merupakan sebab dan sarana paling ampuh” (Rais Akbar Jamiyah Nahdlatul Ulama Hadlratussyekh Muhammad Hasyim Asy’ari, Muqaddimah Qanun Asasi)

Nahdlatul Ulama telah merampungkan munaadharah dalam “International Summit of Moderate Islamic Leaders” (Isomil), “Muktamar Internasional Para Pemimpin Islam Moderat”, yang diselenggarakan pada tanggal 9-11 Mei di Jakarta, Indonesia. Setelah berkonsultasi dan berdikusi secara ekstensif bersama banyak ahli dari berbagai bidang yang ikut serta dalam Muktamar ini, Nahdlatul Ulama berbulat hati menyiarkan “Deklarasi Nahdlatul Ulama” sebagai berikut:?

1. Nahdlatul Ulama menawarkan wawasan dan pengalaman Islam Nusantara kepada dunia sebagai paradigma Islam yang layak diteladani, bahwa agama menyumbang kepada peradaban dengan menghargai budaya yang telah ada serta mengedepankan harmoni dan perdamaian.

2. Nahdlatul Ulama tidak bermaksud untuk mengekspor Islam Nusantara ke kawasan lain di dunia, tapi sekadar mengajak komunitas-komunitas Muslim lainnya untuk mengingat kembali keindahan dan kedinamisan yang terbit dari pertemuan sejarah antara semangat dan ajaran-ajaran Islam dengan realitas budaya-budaya lokal di seantero dunia, yang telah melahirkan beragam peradaban-peradaban besar, sebagaimana di Nusantara.?

3. Islam Nusantara bukanlah agama atau madzhab baru melainkan sekadar pengejawantahan Islam yang secara alami berkembang di tengah budaya Nusantara dan tidak bertentangan dengan syari’at Islam sebagaimana dipahami, diajarkan dan diamalkan oleh kaum Ahlussunnah wal Jama’ah di seluruh dunia.?

4. Dalam cara pandang Islam Nusantara, tidak ada pertentangan antara agama dan kebangsaan. Hubbul watan minal iman: “Cinta tanah air adalah bagian dari iman.” Barangsiapa tidak memiliki kebangsaan, tidak akan memiliki tanah air. Barangsiapa tidak memiliki tanah air, tidak akan punya sejarah.

5. Dalam cara pandang Islam Nusantara, Islam tidak menggalang pemeluk-pemeluknya untuk menaklukkan dunia, tapi mendorong untuk terus-menerus berupaya menyempurnakan akhlaqul karimah, karena hanya dengan cara itulah Islam dapat sungguh-sungguh mewujud sebagai rahmat bagi semesta alam (Rahmatan lil ‘Alamin).

6. Islam Nusantara secara teguh mengikuti dan menghidupkan ajaran-ajaran dan nilai-nilai Islam yang mendasar, termasuk tawassuth (jalan tengah, yaitu jalan moderat), tawaazun (keseimbangan; harmoni), tasaamuh (kelemah-lembutan dan kasih-sayang, bukan kekerasan dan pemaksaan) dan i‘tidaal (keadilan).

7. Sebagai organisasi Ahlussunnah wal Jama’ah terbesar di dunia, Nahdlatul Ulama berbagi keprihatinan yang dirasakan oleh sebagian besar warga Muslim dan non-Muslim di seluruh dunia, tentang merajalelanya ekstremisme agama, teror, konflik di Timur Tengah dan gelombang pasang Islamofobia di Barat.?

8. Nahdlatul Ulama menilai bahwa model-model tertentu dalam penafsiran Islamlah yang merupakan faktor paling berpengaruh terhadap penyebaran ekstremisme agama di kalangan umat Islam.

9. Selama beberapa dekade ini, berbagai pemerintah negara di Timur Tengah telah mengeksploitasi perbedaan-perbedaan keagamaan dan sejarah permusuhan di antara aliran-aliran yang ada, tanpa mempertimbangkan akibat-akibatnya terhadap kemanusiaan secara luas. Dengan cara mengembuskan perbedaan-perbedaan sektarian, negara-negara tersebut memburu soft power (pengaruh opini) dan hard power (pengaruh politik, ekonomi serta militer) dan mengekspor konflik mereka ke seluruh dunia. Propaganda-propaganda sektarian tersebut dengan sengaja memupuk ekstremisme agama dan mendorong penyebaran terorisme ke seluruh dunia.?

10. Penyebaran ektremisme agama dan terorisme ini secara langsung berperan menciptakan gelombang pasang Islamofobia di kalangan non-Muslim.

11. Pemerintahan negara-negara tertentu di Timur Tengah mendasarkan legitimasi politiknya diambil justru dari tafsir-tafsir keagamaan yang mendasari dan menggerakkan ekstremisme agama dan teror. Ancaman ekstremisme agama dan teror dapat diatasi hanya jika pemerintahan-pemerintahan tersebut bersedia membuka diri dan membangun sumber-sumber alternatif bagi legitimasi politik mereka.?

12. Nahdlatul Ulama siap membantu dalam upaya ini.

13. Realitas ketidakadilan ekonomi dan politik serta kemiskinan massal di dunia Islam turut menyumbang pula terhadap berkembangnya ekstremisme agama dan terorisme. Realitas tersebut senantiasa dijadikan bahan propaganda ekstremisme dan terorisme, sebagai bagian dari alasan keberadaannya dan untuk memperkuat ilusi masa depan yang dijanjikannya. Maka masalah ketidakadilan dan kemiskinan ini tak dapat dipisahkan pula dari masalah ektremisme dan terorisme.?

14. Walaupun maraknya konflik yang meminta korban tak terhitung jumlahnya di Timur Tengah seolah-olah tak dapat diselesaikan, kita tidak boleh memunggungi masalah ataupun berlepas diri dari mereka yang menjadi korban. Nahdlatul Ulama mendesak Pemerintah Indonesia untuk mengambil peran aktif dan konstruktif dalam mencari jalan keluar bagi konflik multi-faset yang merajalela di Timur Tengah.

15. Nahdlatul Ulama menyeru siapa saja yang memiliki iktikad baik dari semua agama dan kebangsaan untuk bergabung dalam upaya membangun konsensus global untuk tidak mempolitisasi Islam, dan memarjinalkan mereka yang hendak mengeksploitasi Islam sedemikian rupa untuk menyakiti sesama.

16. Nahdlatul Ulama akan berjuang untuk mengonsolidasikan kaum Ahlussunnah wal Jama’ah sedunia demi memperjuangkan terwujudnya dunia di mana Islam dan kaum Muslimin sungguh-sungguh menjadi pembawa kebaikan dan berkontribusi bagi kemaslahatan seluruh umat manusia.?

Jakarta, 10 Mei 2016

? ? ? ? ? ? ? ? Pengurus Besar Nahdlatul Ulama

Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siroj, MA? ? ? ? ? ? ? ? Dr. Ir. Helmi Faisal Zaini

Ketua Umum? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? Sekretaris Jenderal

Dr. K.H. Ma’ruf Amin? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? K.H. Yahya Cholil Staquf?

Rais ‘Aam? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? Katib ‘Aam

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 20 November 2013

NU Jabar Kembangkan Radio Dakwah

Cirebon, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Jawa Barat melalui Lembaga TaMir Masjid NU (LTMNU) tengah mengembangkan radio FM sebagai media dakwah.?

Hal ini tampak ketika Rais Syuriyah PBNU KH Masdar Farid Masudi mengunjungi studio radio Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Al Biruni di Babakan, Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat, Ahad (6/1). Radio ini cukup lama pasif hingga akhirnya bekerjasama dengan PWNU Jabar.

NU Jabar Kembangkan Radio Dakwah (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Jabar Kembangkan Radio Dakwah (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Jabar Kembangkan Radio Dakwah

"Ini radio swasta yang kurang bisa mengembangkan kreativitas. Kita coba dorong untuk bisa aktif kembali bersama NU Jawa Barat," kata Ketua LTMNU Jabar HM Syaifullah Amin.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Syaifullah menargetkan, bulan depan radio siap mengudara dan bisa diakses oleh seluruh penduduk di kawasan Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Kuningan.

Ditambahkan, pengembangan radio dimaksudkan untuk memperkuat paham Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Rencananya, radio ini akan diisi sejumlah kegiatan, seperti pengajian, dialog interaktif, pemberitaan, dan lain-lain.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua Pengurus Pusat LTMNU KH Abdul Manan A Ghani yang juga meninjau studio radio mendukung penuh lahirnya radio berbasis NU di Cirebon. Ia berharap, prestasi ini dapat ditingkatkan dan menjadi percontohan bagi pengurus LTMNU lain di seluruh Indonesia.

Redaktur: Mukafi Niam

Penulis ? : Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Khutbah, RMI NU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 19 November 2013

Jual-Beli Hewan Peliharaan

Assalamualaikum, terimakasih sebelumnya. Saya ingin menanyakan? bagaimana hukumnya jual-beli hewan hias? Karena saya pernah mendengar? jual kucing anggora itu haram. Wassalam

(Muhammad Masruhin, Jember)

Jawaban

Jual-Beli Hewan Peliharaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Jual-Beli Hewan Peliharaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Jual-Beli Hewan Peliharaan

Penanya yang budiman, semoga selalu dirahmati Allah swt.? Pada dasarnya jual-beli sepanjang tidak mengandung riba, dlarar (bahaya), dan gharar? (ketidakpastian) maka hukumnya adalah sah.? Ketiga prinsip dasar ini harus terpenuhi dalam akad jual-beli.

Tetapi setelah kami mencermati pertanyaan di atas, maka sebenarnya yang ingin ditanyakan adalah soal hukum jual-beli kucing anggora. Karenanya, jawaban yang akan kami kemukakan akan difokuskan pada hukum jual beli kucing anggora. Kemudian kami berharap dari jawaban ini bisa diketahui status hukum jual-beli binatang hias. ?

Para ulama berselisih pendapat mengenai hukum jual-beli kucing. Dan ulama yang tidak memperbolehkan jual-beli kucing secara mutlak mendasarkan kepada hadits berikut ini:

? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? --? ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Dari Abi az-Zubair ra ia berkata, saya bertanya kepada Jabir ra tentang hasil penjualan anjing dan kucing. Lantas Zabir ra pun menjawab, bahwa Rasulullah melarang hal tersebut”. (H.R.Muslim)

Namun, hadits tersebut dipersoalkan oleh para ulama yang memperbolehkan jual-beli kucing. Dalam sebuah keterangan yang terdapat dalam kitab Asna al-Mathalib dikatakan bahwa yang dimaksud larangan (mengambil) hasil penjualan kucing sebagai terdapat dalam hadits tersebut adalah larangan terhadap kucing liar. Sebab, kucing liar itu tidak memilik kemanfaatan untuk menghibur dan selainnya. Atau bisa juga dikatakan bahwa larangan tersebut masuk kategori sebagai makruh tanzih, bukan makruh tahrim.?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Dan boleh jual-beli kucing. Sedang larangan dari (mengambil) hasil penjualan kucing sebagaimana hadits yang terdapat dalam Shahih Muslim itu ditakwil artinya ditafsirkan bahwa yang dimaksud kucing tersebut adalah kucing liar.? Karena tidak ada manfaat penghibur dan selainnya. Atau yang yang dimaksud larangan itu adalah makruh tahzih” (Zakariya al-Anshari, Asna al-Mathalib, Bairut-Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, cet ke-1, 1422 H/2000 M, juz, 2, h. 31) ?

Dengan mengacu kepada keterangan di atas, maka yang tidak diperbolehkan adalah jual-beli kucing liar, sedang kucing rumahan atau kucing yang dijadikan sebagai hewan hias seperti kucing anggora adalah boleh. Dari sini juga dapat dipahami bawa secara umum menjual hewan hias atau peliharaan adalah boleh sepanjang mengandung kemanfaatan, tidak najis, tidak membahayakan dan tidak ditemukan dalil yang melarangnya.

Demikian jawaban yang dapat kami berikan, semoga bermanfaat. Dan sayangilah binatang hias anda, berilah makan secukupnya dan jangan ditelantarkan. (Mahbub Ma’afi Ramdlan).

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Doa, Hadits PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 16 November 2013

?Pasca Tsunami, Kini Warga Aceh Makin Saleh

Lampuuk, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pagi itu, sebelum tsunami menyapu Desa Lampuuk, pesisir Aceh, Sulaiman tengah membantu-bantu persiapan sebuah acara pernikahan di Masjid Agung Lampuuk. Ia lalu menunaikan salat, kala ombak menghantam desa berpenduduk 7.000 orang itu. Banyak yang terseret. Tak terkecuali Sulaiman.

Gelombang air setinggi belasan meter mengangkat tubuhnya. Spontan, Sulaiman menggapai sebuah kasur anak yang mengambang. Ihwal terakhir yang mampu ia lihat adalah bagaimana kubah Masjid Agung berada di atas permukaan laut. Ketika air surut, Masjid Agung menjadi satu-satunya bangunan yang tersisa di Lampuuk. Demikian laporan yang dilansir oleh Wall Street Journal.

?Pasca Tsunami, Kini Warga Aceh Makin Saleh (Sumber Gambar : Nu Online)
?Pasca Tsunami, Kini Warga Aceh Makin Saleh (Sumber Gambar : Nu Online)

?Pasca Tsunami, Kini Warga Aceh Makin Saleh

Hidup melampaui bencana telah membentuk Sulaiman menjadi lebih saleh. Dalam tsunami 10 tahun silam, Sulaiman kehilangan istri dan putrinya yang beranjak remaja.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam keseharian, lelaki 61 tahun itu tak sekadar petani sederhana, seperti dulu. Jemaah telah memilihnya sebagai imam Masjid Agung.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“[Kini] kami lebih mematuhi ajaran Allah,” paparnya, seraya duduk bersila di atas lantai rumahnya. Dengan bantuan kemanusiaan asing, Sulaiman dapat merekonstruksi rumahnya. “Doa kini bergaung lebih kuat. Warga memohon supaya tak ada lagi bencana seperti yang lalu.”

Seperti korban selamat lainnya dalam tsunami Aceh, Sulaiman percaya bencana alam 10 tahun silam adalah ujian Tuhan. Di lain sisi, menurutnya, tsunami juga memberikan berkah. Anugerah itu termasuk bantuan dari negara-negara lain, juga kesepakatan perdamaian antara pemerintah dan Gerakan Aceh Merdeka. Kegiatan masyarakat Lampuuk kembali terbentuk, lewat donasi dari Turki.

Menurut Sulaiman, barisan rumah di Desa Lampuuk sekarang lebih baik dibanding sebelum tsunami. Meski, jumlah warga turun menjadi sekitar 1.500 orang, atau kurang dari seperempat populasi terdahulu.

 “Kami memiliki ruas jalan, fasilitas, dan infrastruktur yang lebih baik di sini,” paparnya.

Bagi korban selamat, sambut Sulaiman, rekonstruksi telah mengurangi kesenjangan antara warga kaya dan miskin di Lampuuk.

“Dalam konteks bangunan, semua hal tampak lebih setara di Lampuuk. Sebelum tsunami, kelihatan sekali ada barisan rumah bagus dan ada yang menyedihkan. Kini, semua warga memiliki standar pembangunan rumah yang sama.”

Aceh, provinsi dengan sekitar 95% warga Muslim, merupakan satu-satunya daerah yang menerapkan hukum syariah di Indonesia. Sejumlah orang menganggap Aceh sebagai tempat paling saleh di Nusantara. Saat ditanya alasan Tuhan memilih Aceh dalam tsunami, Sulaiman menjawab bahwa Tuhan hanya menguji orang-orang yang imannya paling kuat.

Hebatnya, Masjid Agung Lampuuk hanya mengalami kerusakan ringan dalam tsunami. Citra udara pada masa tsunami memperlihatkan bagaimana masjid itu berdiri sendirian di tengah-tengah puing. Sepanjang pemulihan, dua menara ditambahkan di Masjid Agung Lampuuk. 

Beberapa masjid, salah satu struktur bangunan terkuat di Aceh, bertahan di kawasan terkena tsunami. Sejumlah orang pun berkumpul di masjid setelah tsunami menghantam. Mereka menganggap bertahannya masjid sebagai isyarat kebesaran Tuhan.

Bahkan hingga kini, sepuluh tahun kemudian, Sulaiman masih memiliki ingatan tajam akan terjangan tsunami, serta bagaimana air setinggi 12 meter menyapu desanya.

“Sangat traumatis. Setiap orang di Aceh mengingat detik-detik kejadian itu,” papar Sulaiman. “Saya menganggap peristiwa ini sebagai ujian dari Allah. Supaya kita selalu mengingat-Nya.” (mukafi niam) foto: wsj

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja, Ulama, Olahraga PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 06 November 2013

Pemuda Ansor Kledung Santuni 103 Yatim dan Dhua’fa

Temanggung, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Anak Cabang GP Ansor kecamatan Kledung, Temanggung, menyalurkan bantuan santunan kepada seratus tiga anak yatim yang berada di lereng Gunung Sindoro Sumbing. Suasana haru dan tangis mewarnai penyerahan simbolis santunan yang diadakan di desa Paponan, Kledung, Ahad (08/11).

Kami mencoba memberikan yang terbaik bagi mereka. Sengaja acara pemberian santunan ini kami gelar lebih meriah agar anak-anak yatim dan masyarakat sekitar terhibur. Santunanya setiap anak sebesar 1 juta rupiah, kata ketua panitia santunan yatim-piatu Sudalno.

Pemuda Ansor Kledung Santuni 103 Yatim dan Dhua’fa (Sumber Gambar : Nu Online)
Pemuda Ansor Kledung Santuni 103 Yatim dan Dhua’fa (Sumber Gambar : Nu Online)

Pemuda Ansor Kledung Santuni 103 Yatim dan Dhua’fa

Selain menyantuni 103 anak yatim piatu, GP Ansor Kledung juga menyantuni 54 penyandang cacat tetap dan menggelar sunatan masal bagi anak-anak yang kurang mampu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Tidak hanya anak yatim, kami juga peduli terhadap penyandang cacat tetap, karena mereka juga butuh uluran tangan,” lanjutnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurutnya, GP Ansor hanya kepajangan tangan dari para dermawan dan iuran masyarakat sekecamatan Kledung yang akan menyalurkan sebagian rezekinya untuk anak yatim. Dengan adanya santunan ini semua anak yatim yang ada di kecamatan Kledung bisa terdata.

Acara ini sebagai simbolis saja. Semua anak yatim yang terdata di GP Ansor Kledung selain mendapatkan santunan juga diusahakan menempuh pendidikan, terangnya.

Ketua GP Ansor Kledung Solihin menambahkan, santunan yatim-piatu ini merupakan kali kesebelas. “Tiap tahun tempatnya selalu berpindah, tapi masih dalam satu wilayah Kledung, tujuannya agar semua desa bisa merasakan suasana seperti ini,” kata Solihin.

Untuk menghibur anak-anak yatim, dalam kegiatan ini juga diselenggarakan pawai ta’aruf yang menampilkan berbagai kesenian daerah serta drumben dari berbagai desa di kecamatan Kledung.

Sementara itu pengasuh pesantren Tegalrejo KH Yusuf Chudlori dalam tausiahnya mengingatkan umat Islam dan jamaah NU agar senantiasa selalu memperjuangkan Nahdlatul Ulama dan mencintai ulama. Berbagi terhadap sesama juga harus dilakukan untuk melengkapi ibadah.

“Beribadah jika hanya dilakukan karena kebiasaan tidak akan mendapatkan nikmat dan berkah-Nya. Namun jika dilaksanakan dengan penuh rasa keyakinan insya Allah akan mendapat ridla-Nya,” kata Gus Yusuf.

Ia juga meminta seluruh panitia serta warga NU di Kledung untuk terus mempertahankan acara rutin santunan ini. Bahkan kalau bisa di tingkatkan sehingga tidak hanya anak yatim piatu saja yang disantuni tapi masyarakat yang membutuhkan bisa mendapat bantuan.

“Bantuan tidak harus berupa materi, masih banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan untuk meningkatkan amal ibadahnya,” tandasnya. (Muslihin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja, Pemurnian Aqidah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Israel Berencana Bagi Dua Komplek Masjidil Aqsa

Kairo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sebuah sesi sidang parlemen Israel atau Knesset yang mendiskusikan sebuah proposal UU untuk membagi Masjidil Aqsa di Al-Quds atau Kota Yerussalem antara pengunjung Muslim dan Yahudi telah menimbulkan perdebatan mulut antara anggota parlemen Arab dan Yahudi dengan saling mencerca dan menunjuk tangan.

“Tidak ada Temple Mount (bukit bait Allah/haram al syarief). Yang ada hanya Masjidil Aqsa, saya tidak melihat Temple Mount, ini sesuatu yang virtual,” teriak MK Jamal Zehlaqa selama komite Knesset untuk kementerian Dalam Negeri, seperti dilaporkan oleh Jerusalem Post dan dikutip onislam.net.

Israel Berencana Bagi Dua Komplek Masjidil Aqsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Israel Berencana Bagi Dua Komplek Masjidil Aqsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Israel Berencana Bagi Dua Komplek Masjidil Aqsa

Menurut laporan media, sesi ini dimaksudkan untuk mendiskusikan sebuah UU baru yang memungkinkan Yahudi berkunjung dan berdoa di dalam masjid Al Aqsa dalam Al-Quds atau kota Yerussalem.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di awal pertemuan, Wakil Menteri Pelayanan Agama Eli Ben-Dahan mengatakan bahwa dia telah meminta Kepala Rabi Israel untuk menguji kemungkinan mengizinkan orang Yahudi berdoa dalam Masjid Al Aqsa. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Komenter Ben-Dahan ini memicu ketegangan dengan anggota parlemen Arab, yang meneriakinya: “Anda mewakili siapa, Habayit Hayehudi atau pemerintah Israel?"

Persoalan Kota Yerussalem merupakan jantung konflik Arab-Israel.

Israel menduduki kota suci ini pada perang 1967 dan kemudian mencaploknya dalam sebuah tindakan yang tidak diakui oleh komunitas internasional atau resolusi PBB.

Kota Yerussalem merupakan tempat Al-Haram Al-Sharif, yang meliputi tempat suci ketiga umat Islam, masjidil Aqsa.

Orang Yahudi mengklaim bahwa Kuil Sulaiman berada di bawah tempat suci Muslim tersebut dan menginginkan menghancurkan tempat tersebut untuk membangun kuil itu.

Kompleks Al-Aqsa dikontrol oleh otoritas Islam yang dikenal sebagai Waqf, yang mengizinkan orang Yahudi masuk hanya melewati satu pintu, yaitu pintu Mughrabi, dimana polisi Israel mengawasi para pengunjung.

Selama beberapa minggu terakhir, sejumlah politisi dan rabi Yahudi mengunjungi kompleks masjid Al Aqsa ini.

Anggota parlemen mengingatkan mengizinkan orang Yahudi berdoa dalam kompleks tersebut dapat memicu gerakan intifada ketiga atau perlawanan orang Palestina.

 

“Anda bermain dengan api dan memulai sebuah neraka,” kata Zehlaqa seperti dikutip oleh Jerusalem Post.

“Saya tidak mengancam siapapun, saya hanya mengatakan apa yang bakal terjadi,” 

Statistik dari kepolisian Israel menunjukkan pengunjung Yahudi pada 2011 berjumlah 8,247 naik dari 5,792 pada 2010, kemudian menurun lagi pada akhir tahun lalu.

 Tahun ini, angka tersebut akan melampaui pencapaian 2011, dimana pada Juli, sudah 5,609 orang Israel berkunjung.

Pada 2000, sebuah kunjungan oleh Ariel Sharon, dan kemudian pemimpin oposisi Israel, yang dikawal oleh 1,000 polisi memicu intifada, yang berlangsung selama beberapa tahun.

Sebelumnya pada Senin, Mufti Yerusalem Mohamed Hussein mengingatkan bahwa UU ini akan memicu ketegangan baru antara Muslim dengan Yahudi. 

"Orang Israel ingin mengusir Muslim dari Masjid Al Aqsa dan membangun Temple Mount," kata Hussein pada Anadolu Agency, Senin.

"Kami akan berdiri menentang tindakan tersebut, yang bertujuan membagi Masjidil Aqsa dengan halamannya,” kata Hussein.

"Ini merupakan tempat suci Muslim, orang Yahudi tidak berhak berdoa disana.”

Nasser al-Rayes, seorang peneliti untuk lembaga HAM Al-Haq, mengatakan UU ini merupakan upaya Israel untuk memperketat kontrol atas Kota Yerussalem yang didudukinya.

"Dengan rancangan UU ini, Israel berusaha mengimplementasikan skema penguasaan kota suci ini secara penuh,” katanya.

"Pendudukan Israel membagi tepi barat dalam beberapa wilayah dan memutus dari lingkungan Arab di sekitarnya,” kata Rayes.

"Israel telah mengelilingi kota Yerussalem dengan pemukiman Yahudi. Sejumlah 1,900 unit hunian baru akan dibangun di Kota Yerussalem sampai akhir 2014,” tambahnya. (mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Santri, Bahtsul Masail, Nasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 03 November 2013

PMII Bandung Gelar Aksi Seribu Lilin dan Doa Bersama untuk Rohingya

Bandung, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Dalam rangka peduli kemanusiaan PMII Kabupaten Bandung menggelar aksi seribu lilin dan doa bersama bagi korban Rohingya Myanmar di Sekretariat Kowarcam Pramuka Cabang Kabupaten Bandung Jalan Raa Wiranata Kusumah Nomor 19, Baleendah, Kabupaten Bandung, Ahad (10/9).

Acara dihadiri oleh seluruh pengurus komisariat dan rayon di bawah naungan PMII Kabupaten Bandung.

PMII Bandung Gelar Aksi Seribu Lilin dan Doa Bersama untuk Rohingya (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Bandung Gelar Aksi Seribu Lilin dan Doa Bersama untuk Rohingya (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Bandung Gelar Aksi Seribu Lilin dan Doa Bersama untuk Rohingya

Hamdani Haliman mengatakan aksi ini sebagai bentuk kepedulian aktivis PMII kepada warga Muslim Rohingya di Myanmar.

"Kami mengutuk tindakan kekerasan pemerintah Myanmar dalam melakukan peristiwa kemanusiaan di sana," ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hamdani berharap semoga aksi ini mempunyai dampak yang besar kepada elemen masyarakat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Kita berharap dengan aksi dan doa bersama ini bisa menyelesaikan persoalan bagi masyarakat Muslim Rohingya," pungkasnya.

Rangkaian acara ini dimulai dengan refleksi orasi dari ketua cabang dan beberapa kader di bawah naungan PMII Kabupaten Bandung. Acara lalu dilanjutkan dengan beberapa pembacaan puisi, penampilan musik, dan diakhiri dengan doa bersama. (Rangga/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan, Meme Islam, Ubudiyah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 29 Oktober 2013

Siaga Bencana, Banser Nalumsari Adakan Diklatsus Bagana

Jepara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Barisan Ansor Serbaguna (BANSER) Kecamatan Nalumsari menggelar pendidikan dan latihan khusus (Diklatsus) Banser tanggap bencana (BAGANA) di SMK 2 Hadziqiyyah Desa Tritis Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara Jawa Tengah.

Kegiatan pada Sabtu siang (21/3) tersebut diikuti oleh tujuh puluh peserta meliputi Banser dari Kecamatan Nalumsari, Welahan, Mayong dan Kaliyamatan.



Siaga Bencana, Banser Nalumsari Adakan Diklatsus Bagana (Sumber Gambar : Nu Online)
Siaga Bencana, Banser Nalumsari Adakan Diklatsus Bagana (Sumber Gambar : Nu Online)

Siaga Bencana, Banser Nalumsari Adakan Diklatsus Bagana

Ketua panitia Zaenal Anwari mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melatih banser untuk siaga dan tanggap terhadap bencana alam di lingkungan sekitar.

"Menyiapkan kader muda NU supaya peduli, siaga, dan tanggap terhadap bencana alam di lingkungan sekitar," katanya.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kabupaten Jepara, tambah Zaenal, termasuk wilayah yang rawan bencana tanah longsor dan banjir sehingga sangat perlu Banser untuk mengadakan Diklatsus Bagana ini. Dan rencananya akan menempatkan kader-kader Banser di setiap desa dan kelurahan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Komandan Satkoryon Banser Nalumsari tersebut berharap setelah Diklatsus, para peserta dapat memahami teknik pertolongan pertama dan evakuasi dan mampu menjadi relawan yang tanggap terhadap bencana."Saling tolong-menolong dan membantu terhadap sesama dan tak lupa selalu berkoordinasi dengan team SAR, BPBD dan PMI kapupaten Jepara," tegasnya.

Sementara itu, Ketua GP Ansor kabupaten Jepara, M. Kholil sangat bangga atas terlaksananya Diklatsus Bagana ini. "Kami dari cabang sangat mengapresiasi sekali. Mudah-mudahan ? kegiatan ini nantinya dapat memunculkan kader-kader yang kuat dan tangguh," katanya.

Kholil juga mengingatkan kepada seluruh Banser agar tetap waspada terhadap faham-faham radikalisme yang sekarang muncul. “Hambatan dan tantangan ke depan semakin berat, ini terbukti dengan adanya faham-faham radikalisme yang muncul akhir-akhir ini" terang kholil yang juga mantan ketua IPNU kabupaten Jepara. (Yusrul Wafa/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba, Nusantara PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 16 Oktober 2013

Ruang Kosong itu Bernama Doktrinasi

Boyolali, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dikisahkan, ribuan jamaah pengajian NU tengah menunggu kehadiran seorang ulama kharismatis, Kiai Dalhar Watucongol. Setelah berjam-jam menunggu, Kiai Dalhar pun datang dan naik ke atas panggung untuk berpidato.

Namun, penantian panjang para jamaah ternyata tidak sepanjang pidato yang disampaikan Kiai Dalhar. “Assalamualaikum. Sedulur-Sedulur. Panjenengan sedoyo kersane slamet, nunut NU nggih. Wassalamualaikum!” (saudara-saudara semua agar selamat, ikutlah NU!)

Ruang Kosong itu Bernama Doktrinasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Ruang Kosong itu Bernama Doktrinasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Ruang Kosong itu Bernama Doktrinasi

“Zaman dahulu, dengan fatwa dari para kiai seperti Mbah Dalhar tadi, dapat untuk mengajak masyarakat masuk ke NU. Namun, zaman sekarang berbeda, tidak cukup dengan fatwa kiai, tapi juga hal lain,” terang Katib Syuriyah PCNU Boyolali, KH Ahmad Harir, kepada para peserta PKD-Diklatsar GP Ansor Boyolali di MAN Sawit, Jumat (28/11) malam.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hal lain yang dimaksud yakni bagaimana cara membangun militansi dan pemahaman para kader NU. “Pasca kemerdekaan, banyak digalakkan pengajian dimana-mana oleh NU, namun sebetulnya ada ruang kosong yang ditinggalkan, yakni doktrinasi,” ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lebih lanjut dikatakan kiai dari Pesantren Dawar Boyolali itu, ruang kosong tersebut kemudian banyak dimanfaatkan oleh kelompok lain seperti Wahabi. “Baru setelah tahu masjid kita direbut kelompok lain, kita baru sadar dan bersemangat kembali untuk menggalakkan doktrinasi ini,” papar dia.

Ditambahkan Kiai Harir, untuk itu pihaknya akan terus memberikan doktrinasi aswaja, khususnya kepada generasi muda. “Saya ingin ruang kosong (doktrinasi) ini diisi, khususnya kepada generasi muda mereka butuh pendalaman,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, dipaparkan Kiai Harir mengenai konsep pemahaman Aswaja dan bahaya dari kelompok wahabi. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Doa PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 14 Oktober 2013

Eks Gafatar Bingung Diusir Warga Desa

Pontianak, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Joko (48) Koordinator Kelompok eks Gafatar di Desa Sedahan, Kabupaten Kayong Utara mengaku bingung mau tinggal di mana, terkait desakan warga yang memaksa mereka tidak lagi tinggal di desa tersebut paling lama 1 X 24 jam sejak Senin (18/1).

Eks Gafatar Bingung Diusir Warga Desa (Sumber Gambar : Nu Online)
Eks Gafatar Bingung Diusir Warga Desa (Sumber Gambar : Nu Online)

Eks Gafatar Bingung Diusir Warga Desa

"Kami menyerahkan keputusan kepada pemerintah, karena kami tidak tahu mau pindah ke mana lagi, karena sudah tidak punya apa-apa lagi," kata Joko saat dihubungi di Sukadana, Selasa.

Menurut Joko, dirinya pindah dari Lampung lantaran ingin mengembangkan pertanian dari lahan yang ada di Kabupaten Kayong Utara.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Modal yang diperolehnya dari menjual lahan dan harta benda miliknya sudah digunakan untuk pindah dan bercocok tanam di Desa Sedahan. Namun saat ini dirinya bingung mau ke mana dan menggunakan dana dari mana untuk pindah.

"Kami ikut apa keputusan pak kades saja," ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, di Kabupaten Mempawah, eks Gafatar juga membentuk kelompok tani yang diberi nama Pasir Sejahtera, tepatnya di Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah. Mereka datang sejak Juli 2015 dan membeli sejumlah lahan di desa tersebut.

Dalam surat tertulis yang dikirim atas nama koordinator Kelompok Tani Pasir Sejahtera, Dwi Adiyanto, disebutkan bahwa mereka telah melaksanakan berbagai tahapan, seperti perizinan, sosialisasi serta bersilaturahmi dengan warga dan pihak terkait.

Ia mempertanyakan tuntutan agar mereka hengkang dari areal tersebut. Bagaimana kelanjutan hidup mereka kalau harus pindah sementara mereka tanpa pekerjaan, tabungan, rumah dan tanah pertanian untuk digarap.

Ia mengaku saat ini mereka dalam kondisi yang sudah sangat terbatas, dan yang dimiliki hanyalah tanah yang dihuni saat ini, sehingga berat untuk mengosongkan tanah yang sudah digarap tersebut.

Meski demikian, ada yang tidak percaya dengan ucapan mereka, Ketua RT 02 Desa Sedahan Rony Pasya salah satunya.?

"Mustahil mereka tidak bermodal, buktinya mereka bisa meminjamkan uang ke warga di sini, dan mereka mengolah lahan menggunakan eksavator, sehingga mustahil tidak bermodal," ujarnya.

Ada tiga unit alat berat di Dusun Segua, Desa Pampang Harapan yang digunakan untuk mengolah lahan. Bagi masyarakat lokal, hal itu menunjukkan bahwa petani eks Gafatar merupakan kelompok dengan modal yang besar, katanya. (Antara/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan, Tegal, Nahdlatul Ulama PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 29 September 2013

Seminar Internasional, Unwahas Bahas Segitiga Emas Indonesia-India-China

Semarang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang secara resmi meluncurkan India Corner. Launching of Indian Corner ini menjadi bagian acara seminar internasional dan konferensi 2015 bertajuk segitiga emasa, yaitu "The Golden Triangle (Indonesia-India-China) Interrelations in Religion, Science, Culture and Economic". Seminar yang berlangsung selama 28-30 ini bertempat di Hotel Semesta, Semarang.

Seminar ini merupakan tindak lanjut atas kerjasama yang telah dibangun mahasiswa Indonesia yang pernah belajar di Jamia Millia Islamia of New Delhi India. Astrid (27) dari pihak Kedubes India menerangkan, bahwa India Corner ini sudah ada di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Di India Corner nanti akan banyak referensi, buku-buku yang menjelaskan mengenai India.

Seminar Internasional, Unwahas Bahas Segitiga Emas Indonesia-India-China (Sumber Gambar : Nu Online)
Seminar Internasional, Unwahas Bahas Segitiga Emas Indonesia-India-China (Sumber Gambar : Nu Online)

Seminar Internasional, Unwahas Bahas Segitiga Emas Indonesia-India-China

Duta Besar India untuk Indonesia, Mr Gurjit Singh menyatakan senang sekali dengan adanya kerjasama antara India dengan Indonesia. Kerjasama ini akan berupa pertukaran pelajar, aktivitas penelitian dan kegiatan ilmiah lainnya. Hal ini dia disampaikan saat memberi sambutan kehormatan dalam rangkaian jamuan malam pada hari pertama. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain peluncuran India Corner ini, juga terdapat penandatanganan nota kesepahaman antara Unwahas dan Jamia Millia Islamia of New Delhi. Hadir pula Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof Dr H M Nasir memberikan pidato kunci pada pembukaan seminar. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam rangkaian seminar ini, hadir Prof Talat Ahmad selaku Vice Concellor of Jamia Millia Islamia of New Delhi membahas "The Golden Triangle (Indonesia-India-China) Interrelations in Science. 

Dr Park Nung Wong selaku Rector of City University of Hongkong membahas "The Golden Triangle (Indonesia-India-China) Interrelations in Culture, dan M Kashif, McDonalds Concultant, GIFT University of Gujranwala membahas "The Golden Triangle (Indonesia-India-China) Interrelations in Economic. (M. Zulfa/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul Ulama, Tegal PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Usai Kudus, Rapimda LTMNU Berlanjut ke Jepara

Jepara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Setelah rapat pimpinan daerah (Rapimda) Lembaga Tamir Masjid NU (LTMNU) sukses diadakan PCNU Kabupaten Kudus, giliran PCNU Kabupaten Jepara menggelar acara serupa, Ahad (10/3).

Rapimda LTMNU Jepara dilaksanakan di aula PCNU setempat, Jalan Pemuda 51, Jepara, Jawa Tengah. Secara resmi acara dibuka Rais Syuriyah PBNU KH Masdar Farid Masudi.

Usai Kudus, Rapimda LTMNU Berlanjut ke Jepara (Sumber Gambar : Nu Online)
Usai Kudus, Rapimda LTMNU Berlanjut ke Jepara (Sumber Gambar : Nu Online)

Usai Kudus, Rapimda LTMNU Berlanjut ke Jepara

Ketua PCNU Jepara H Asyhari Syamsuri menilai, penyelenggaraan Rapimda di "Kota Ukir" ini sangat tepat, mengingat mayoritas masjid di Jepara dikelola warga NU.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Asyhari berharap, melalui Rapimda LTMNU kali ini peserta akan lebih aktif memaksimalkan fungsi masjid tak hanya sebagai tempat ibadah tapi juga pembawa maslahat bagi masyarakatnya.

Sekurangnya 300 orang mengikuti acara konsolidasi ini, mayoritas adalah pengurus NU dari tingkat cabang hingga ranting. Sebagian lain, imam masjid, khatib, serta anggota Muslimat, Fatayat, GP Ansor, dan IPNU-IPPNU.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Turut hadir dalam kesempatan ini, Ketua PP LTMNU KH Abdul Manan A Ghani beserta jajarannya dan perwakilan Bupati Jepara, Haryono Wibowo.

Penulis: Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pemurnian Aqidah, AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 28 September 2013

Gara-gara Telat Sahur

Steveno baru seminggu jadi mualaf. Memasuki Ramadhan kali ini, ia betah-betahkan ikut puasa sebagaimana muslim pada umumnya.

Sebuah pengalaman yang sangat menantang. Apalagi, karena telat bangun, ia sahur hanya dengan air putih dan beberapa butir kacang rebus.

Gara-gara Telat Sahur (Sumber Gambar : Nu Online)
Gara-gara Telat Sahur (Sumber Gambar : Nu Online)

Gara-gara Telat Sahur

Perutnya mulai melilit ketika jam dindingi menunjuk pukul 10 pagi. Ragam siasat ia jalani. Main game, facebookan, baca komik, atau nonton televisi. Beruntung ia juga bisa tidur agak lama.

Lebih beruntung lagi, begitu bangun ia sudah mendengar pukulan beduk dan suara adzan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Alhamdulillah, sudah adzan maghrib, bro,” kata Steveno kepada rekannya berbunga-bunga.

“Itu adzan ashar!”

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Subhanawoh, mirip banget, ya!?” (Alif)



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Quote, Hikmah, Kyai PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dai Cilik Binta Pukau Ribuan Jamaah Pengajian

Kudus, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sejak usai mengikuti program Akademi Syiar Indonesia (Aksi) Junior di salah satu televisi swasta nasional Ramadhan lalu, dai cilik asal Kudus, Jawa Tengah, Binta Athivata Tabriez sering mendapat undangan mengisi acara pengajian umum di beberapa tempat.

Seperti halnya dalam acara halal bihalal Pengurus Ranting NU Desa Jepang Pakis, Jati, Kudus, Senin (8/9), siswi kelas 6 SDNU Nawa kartika ini mampu memukau ribuan jamaah yang memadati Masjid Sabilul Muttaqin di desa setempat.

Dai Cilik  Binta Pukau Ribuan Jamaah Pengajian (Sumber Gambar : Nu Online)
Dai Cilik Binta Pukau Ribuan Jamaah Pengajian (Sumber Gambar : Nu Online)

Dai Cilik Binta Pukau Ribuan Jamaah Pengajian

Berbicara hanya beberapa menit, Binta, demikian sapaan akrabnya, malam itu menyampaikan pidato bertema shalat tepat waktu. Dengan suara lantang dan gaya komunikatif, Binta mengajak jamaah untuk selalu melaksanakan shalat tepat waktu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Saat ada adzan, bersegeralah menunaikan shalat. Ini sebagai bentuk kedisiplinan kita di hadapan Allah," katanya seraya menyanyikan sebuah lagu “Sepohon Kayu" yang dipopulerkan Wafiq Azizah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Shalat, imbuh Binta, merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Dengan menjalankan shalat berarti akan bertemu dengan Allah. "Makanya mari kita tunaikan shalat tepat waktu supaya kita dicintai Allah," tandas Binta yang malam itu tauisyah bersama Habib Umar Muthohar dari Semarang.

Para jamaah terkesima dengan penampilan putra pengurus syuriah PCNU Kudus H. Moh Hilmi. Salah seorang warga Jepang Pakis, Dwi Saifullahb, berkomentar bahwa Binta adalah pelajar yang multitalenta yang memiliki bakat luar biasa.

"Melihat latar belakang sebagai pelajar NU, saya kira Binta salah satu kader potensial yang harus dikembangkan di masa mendatang," ujar Dwi yang mantan ketua IPNU Kudus kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Ia berharap, organisasi pelajar seperti IPPNU (Ikatan Pelajar Putri NU) bisa memberi ruang kesempatan kepada putri pengusaha Jenang Kudus ini untuk berekspresi dan berkreasi mengembangkan bakat yang dimilikinya.

"Kita harus dorong Binta mempunyai semangat sehingga selalu memberikan kemanfaatan bagi masyarakat kudus dan sekitarnya," imbuh Dwi.

Pernyataan senada juga disampaikan pengurus IPPNU Kudus Septianti. Menurutnya, sosok Binta yang baru berusia 11 tahun ini telah bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi anak-anak di Kudus. Septianti berharap Binta dapat mengembangkan bakatnya dan bersosialisasi kepada masyarakat.

"Terutama memberikan motivasi kepada teman-teman sebayanya dengan cara aktif berorganisasi," kata Septi, Selasa (9/9). (Qomarul Adib/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah News, AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah