Jumat, 22 Desember 2006

Lafal-lafal Niat Zakat Fitrah

Seluruh amal ibadah harus melibatkan niat. Bukan hanya ibadah wajib tapi juga ibadah sunnah. Niat merupakan bagian dari penentu sah atau tidaknya suatu amalan. Tak terkecuali pada pelaksanaan zakat fitrah yang wajib ditunaikan oleh setiap individu Muslim, baik laki-laki, perempuan, dewasa, anak-anak, merdeka, atapun hamba sahaya.

Niat adalah iktikad tanpa ragu untuk melaksanakan sebuah perbuatan. Meski niat adalah urusan hati, melafalkannya (talaffudh) akan membantu seseorang untuk menegaskan niat tersebut. Talaffudh berguna dalam memantapkan iktikad karena niat terekspresi dalam wujud yang konkret, yaitu bacaan atau lafal.

Lafal-lafal Niat Zakat Fitrah (Sumber Gambar : Nu Online)
Lafal-lafal Niat Zakat Fitrah (Sumber Gambar : Nu Online)

Lafal-lafal Niat Zakat Fitrah

Berikut beberapa lafal niat zakat fitrah dalam bahasa Arab:

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah





Niat Zakat Fitrah untuk Istri



? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”



Niat Zakat Fitrah untuk Anak Laki-laki



? ? ? ? ? ? ? ... ? ? ? ?

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku…. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”



Niat Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan



? ? ? ? ? ? ? ... ? ? ? ?

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku…. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”





Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga



? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”



Niat Zakat Fitrah untuk Orang yang Diwakilkan



? ? ? ? ? ? (..…) ? ? ? ?

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk… (sebutkan nama spesifik), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”



Saat menerima zakat fitrah, seorang penerima disunnahkan mendoakan pemberi zakat dengan doa-doa yang baik. Doa bisa dilafalkan dengan bahasa apa pun. Di antara contoh doa tersebut adalah seperti di bawah ini:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Semoga Allah memberikan pahala atas apa yang engkau berikan, dan semoga Allah memberikan berkah atas harta yang kau simpan dan menjadikannya sebagai pembersih bagimu.”

(Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syariah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 18 November 2006

Pasca Musibah Jamaah Haji Harapkan Dukungan Doa dari Tanah Air

Makkah, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kejadian jatuhnya alat berat proyek (crane) di Masjidil Haram, Makkah, Jumat (11/9) hendaknya menjadi spirit untuk terus pasrah dan hanya beribadah. Pada saat yang sama, doa dari tanah air juga sangat penting demi keselamatan seluruh jamaah.

Harapan ini disampaikan H Farmadi Hasyim saat dihubungi media ini, Sabtu (12/9) waktu setempat. "Saat itu saya dan rombongan masih berada di hotel," katanya. Namun demikian, meskipun dari kamar, dapat dilihat dengan jelas kedahsyatan badai pasir, ? disusul hujan deras serta kilat yang terus menyambar.

Pasca Musibah Jamaah Haji Harapkan Dukungan Doa dari Tanah Air (Sumber Gambar : Nu Online)
Pasca Musibah Jamaah Haji Harapkan Dukungan Doa dari Tanah Air (Sumber Gambar : Nu Online)

Pasca Musibah Jamaah Haji Harapkan Dukungan Doa dari Tanah Air

"Meski dari kamar hotel, mendengar cerita jamaah yang melihat langsung kejadian di Masjidil Haram, kami jadi merinding," kata Kasi Haji Kemenag Kota Surabaya ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Apalagi setelah kejadian, masih terlihat sisa-sisa kejadian yang memilukan tersebut. Banyaknya korban berjatuhan, baik yang wafat, terluka parah dan ada juga yang tersesat karena berhamburan lari menyelamatkan diri. "Belum lagi sirine ambulans dan mobil polisi yang hilir mudik di jalan menuju Masjidil Haram untuk mengevakuasi korban wafat maupun luka," ungkapnya.

"Kejadian ini menyadarkan kita bahwa pasrah sebagai jalan terbaik," kata Wakil Ketua 1 PW Lembaga Dakwah NU Jatim ini. Bagi korban yang sedang dalam perawatan semoga bisa segera sembuh sehingga bisa mengikuti seluruh rangkaian haji maupun umrah, lanjutnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Dan kepada para korban meninggal, semoga husnul khatimah dan tercatat sebagai syuhada karena meninggal saat beribadah di Masjidil Haram," harapnya.

Ustadz Farmadi, sapaan akrabnya juga mendoakan agar keluarga korban di tanah nair diberikan ketabahan menerima kenyataan ini. "Rasanya tidak akan ada yang menginginkan kejadian seperti ini menimpa jamaah," ungkapnya. Namun inilah takdir dan ketentuan Allah SWT yang telah ditetapkan sejak zaman ajali, lanjutnya.

"Peristiwa ini kian menebalkan kepasrahan kita kepada Allah SWT untuk mengembalikan dan tawakkal kepada-Nya," katanya. Karenanya, Ustadz Farmadi berharap agar keluarga di tanah air berkenan terus mendoakan jamaah yang sedang menunaikan ibadah haji dan umrah agar bisa melaksanakan seluruh rangkaian ibadah dengan aman dan nyaman.

Seperti diberitakan sejumlah media, peristiwa itu terjadi pada sekitar pukul 17.30 waktu Makkah jelas. ? Dua jamaah haji Indonesia dikabarkan wafat dalam kecelakaan jatuhnya crane di Masjidil Haram. Sementara korban luka dari Indonesia berjumlah puluhan orang. (Ibnu Nawawi/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nasional, News PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 03 November 2006

Hadapi Radikalisme Agama dengan Pendekatan Dialogis

Kudus,PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Menghadapi kelompok radikalisme agama tidak harus dengan cara kekerasan, melainkan? pendekatan dialogis. Dengan demikian, mereka tidak lari menjauh dari jalan yang benar.

Hadapi Radikalisme Agama dengan Pendekatan Dialogis (Sumber Gambar : Nu Online)
Hadapi Radikalisme Agama dengan Pendekatan Dialogis (Sumber Gambar : Nu Online)

Hadapi Radikalisme Agama dengan Pendekatan Dialogis

“Jangan dijauhi atau dijustifikasi sehingga mereka tidak semakin menjauh. Kita harus mendekati dan selalu mengajak diskusi tentang ajaran-ajaran yang benar.”

Hal itu dikemukakan Lukman Hakim pada seminar bertema Penguatan Islam Toleran, Menepis Radikalisme. Kegiatan tersebut diselenggarakan Lembaga Pusat Kajian Multikultural (PUSAKA) di Aula Balai Desa Rendeng Kudus, Jawa Tengah, pada Sabtu (28/12).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lukman menyatakan ideologi radikalisme telah menjadi bahaya laten yang mengancam bangsa Indonesia. Oleh karenanya semua komponen bangsa harus bersinergi melakukan upaya deradikalisasi secara menyeluruh bukan? hanya terhadap penganutnya semata.

“Deradikalisasi harus terus digiatkan, tidak hanya disuarakan. Tetapi harus melalui pendekatan bil hikmah wal mauidhotil hasanah wajadilhum billati hiya ahsan,” ujar Lukman yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Asosiasi Tani Nusantara (Astanu).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Idoologi radikalisme agama, papar Lukman, akan lebih mudah merasuki jiwa masyarakat labil. Hal ini menunjukkan adanya kondisi sosial yang bermasalah dalam masyarakat yang disebabkan oleh kesenjangan sosial, ketidakadilan, kemiskinan maupun frustasi sosial yang komplek.

“Pelumpuhan ideologi ini harus dilakukan dimulai dari lingkup keluarga, lembaga pemerintaah, ormas agama dan lembaga pendidikan harus bersatu padu,” tegasnya lagi.

Peran pemerintah, kata dia, mempunyai tanggung jawab membasmi tindakan radikalisme dengan cara menegakkan kepastian hukum. Diantaranya menghukum siapa saja yang bertendak kekerasan dan perusakan. “Negara mempunyai tugas melindungi segenap warga negara Indonesia tidak memandang mayoritas maupun minoritas,” tandas Lukman.

Disamping itu, tokoh agama harus berperan aktif dalam memberikan penafsiran ajaran agama yang baik. Sebab, radikalisme yang berkembang akhir-akhir ini ditengarai juga adanya salah penafsiran terhadap ajaran agama tertentu.

“Tokoh agama harus bisa mengajarkan agama dengan baik seperti menumbuhkan semangat perdamaian, budaya saling menghormati adanya perbedaan agama dan cinta tanah air,” ajaknya. (Qomarul Adib/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 22 Oktober 2006

Program Ranting Harus Kongkrit

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Selama dua malam, Senin-Selasa (27-28/05), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang menyelenggarakan kegiatan Lailatul Ijtima’ (Malam Konsolidasi). 

Program Ranting Harus Kongkrit (Sumber Gambar : Nu Online)
Program Ranting Harus Kongkrit (Sumber Gambar : Nu Online)

Program Ranting Harus Kongkrit

Pada Senin (27/05) pelaksanaan Lailatul Ijtima’ dilakukan di pengurus MWC Peterongan, dan bertempat di Masjid Roudlatul Muttaqin Mancar Peterongan. Sedangkan pada Selasa (28/05) dilaksanakan di Masjid Al Ikhlas Karangmojo Plandaan, yang dilaksanakan oleh pengurus MWC Plandaan.

Lailatul ijtima’ di Peterongan diikuti oleh sekitar 100 orang dari pengurus MWC dan Ranting yang ada di kecamatan Peterongan, Mojoagung, Jogoroto, Kesamben dan Sumobito. Sedangkan dari pengurus cabang NU Jombang hadir Wakil Rais Syuriyah PCNU Jombang, KH Wazir Ali dan KH Abdussalam Sochib beserta jajaran pengurus tanfidziyah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu lailatul ijtima di Plandaan dihadiri sekitar 150 orang dari pengurus MWC dan Ranting serta Banom NU yang ada di kecamatan Plandaan, Ploso, Kudu, Kabuh dan Ngusikan. Dari PCNU Jombang tampak hadir Rais Syuriyah, KH Abd Nashir Fattah, beserta jajaran syuriyah, dan jajaran pengurus tanfidziyah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Materi yang disampaikan meliputi materi Aswaja, sosialisasi hasil Bahtsul Masail NU Jombang dan materi keorganisasian.

Materi Aswaja membahas sunnah dan bid’ah yang disampaikan oleh KH Abdussalam Sochieb dan KH Kholiq Hasan. Dalam paparannya kedua pemateri menyampaikan tentang definisi dan perbedaan sunnah dan bid’ah, pembagian bid’ah, pengelompokan bid’ah, dalil bid’ah hasanah dan lain-lain.

Menurut Gus Kholiq, bid’ah tidak selamanya madzmumah (buruk), karena ada juga bid’ah yang hasanah (baik). “Nahdlatul Ulama memiliki dasar-dasar kuat dalam menjalankan bid’ah hasanah,” kata Gus Kholiq.

Sementara itu, materi keorganisasian disampaikan tentang tujuan Nahdlatul Ulama, tujuan strategis dan program Nahdaltul Ulama Jombang selama 5 tahun ke depan, serta indikatr tujuan strategis selama lima tahun. Program NU Jombang sudah disusun secara kongkrit, riil dan integral melalui proses perencanaan strategis yang melibatkan MWC, Ranting dan semua pemangku kepentingan utama. Karena itu diharapkan MWC dan Ranting bisa menyesuaikan programnya dengan program PCNU.

Serta yang terpenting adalah, program Ranting harus disusun secara kongkrit untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan riil anggota NU, terutama anggota pemegang Kartanu. Sedangkan program MWC adalah dalam rangka memfasilitasi Ranting agar bisa menyusun dan menjalankan program-program. Kenapa demikian? Karena kegiatan riil warga NU adalah di Ranting.

Lailatul ijtima’ di dua tempat tersebut memasuki putaran III, bulan depan PCNU Jombang sudah masuk putaran IV. Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, dalam menjalankan program konsolidasi organisasi, PCNU Jombang melalui lailtaul ijtima’ telah menyusun kurikulum yang berkesinambungan, baik dalam hal penguatan Aswaja maupun dalama hal keorganisasian. 

Redaktur   : Mukafi Niam

Kontributor: Muslimin Abdilla

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Meme Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 11 Juli 2006

Qunut Nazilah untuk Mesir dan Suriah

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Usai khotbah di masjid An-Nahdyiyah PBNU, sebelum mengimami shalat Jum’at KH A. Nuril Huda diam sejenak menghadap para jamaah. “Nanti kita akan membacakan qunut nazilah untuk kaum Muslimin di Mesir dan Suriah,” katanya. Tatapan matanya seperti kosong, menerawang jauh.

Qunut Nazilah untuk Mesir dan Suriah (Sumber Gambar : Nu Online)
Qunut Nazilah untuk Mesir dan Suriah (Sumber Gambar : Nu Online)

Qunut Nazilah untuk Mesir dan Suriah

“Marilah kita mendoakan saudara-saudara kita sesama muslim di Mesir dan Suriah yang saat ini kondisinya tidak karu-karuan itu,” kata sesepuh Lembaga Dakwah NU itu, sambil menjelaskan singkat teknis pelaksanaan qunut nazilah, Jumat (16/8).

Pada rakaat kedua shalat Jum’at itu, usai ruku’, Kiai Nuril Huda memimpin para jamaah membacakan qunut nazilah, doa qunut yang persis dibaca ketika shalat subuh dengan sedikit tambahan. “Allahumma sallimna wal Muslimin.” Ya Allah selamatkan kami dan kaum Muslimin.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Diwartakan, konflik dan perang saudara di Suriah belum selesai. Kini Mesir diumumkan berada dalam kondisi darurat. Pemerintah sementara pascakudeta militer mengumumkan bahwa negara dalam keadaan bahaya selama sebulan ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pemerintah mengklaim para demonstran telah melakukan tindakan anarkis dengan merusak banyak fasilitas negara, yang berbuntut pembubaran paksa dengan senjata di titik-titik kerumunan massa. Ratusan orang dikabarkan tewas, dan ribuan luka-luka.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Kamis (15/8) kemarin telah mengimbau umat Islam di Indonesia untuk membacakan qunut nazilah untuk kaum Muslimin di Mesir. Doa qunut nazilah dibaca ketika umat Islam dirundung bencana yang sangat berat. “Umat Islam itu satu tubuh, jika ada yang sakit yang lain ikut merasakan," katanya. 

Terlepas dari tarik-menarik politik antar kekuatan di Mesir yang notabene sama-sama muslim, ia menyerukan umat muslim di Indonesia untuk memberikan solidaritasnya terhadap para korban. "Sekurang-kurangnya melalui doa, karena kekuatan doa itu sangat dahsyat," ujarnya.

Namun, sebelumnya PBNU telah menghimbau warga negara Indonesia, terutama para mahasiswa yang berada di Mesir untuk tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri Mesir.

“Tidak perlu berkomentar secara lisan atau tertulis. Nanti kalau ketahuan malah jadi problem. Keadaan di sana masih tidak kondusif,” kata KH Said Aqil Siroj di kantor PBNU pertengahan Ramadhan lalu. (A. Khoirul Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hikmah, Sejarah, Ahlussunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 09 Juli 2006

Setiap Negara Punya Ciri Khas dalam Beragama

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Setiap negara mempunyai ciri khas dan pengalaman yang berbeda-beda dalam hal beragama. Maka, keinginan mendirikan khilafah Islamiyah atau negara bagi umat Islam sedunia dinilai tidak realistis dan terlalu memaksa.

Demikian disampaikan Ketua Pengurus Pusat Lembaga Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) KH Nuril Huda saat berbicara dalam seminar sehari tentang "Wawasan Kebangsaan Menuju Kokohnya Kesatuan dan Persatuan" yang selenggarakan oleh Ikatan Masjid dan Musholla (IMAMI) DKI Jakarta, di gedung PBNU, Senin (30/7).

Dikatakan Kiai Nuril, Khilafah Islamiyah itu lebih kental nuansa politiknya, daripada aspek keagamaannya. Sementara umat Islam Indonesia sudah merumuskan garis politik yang sudah final, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Setiap Negara Punya Ciri Khas dalam Beragama (Sumber Gambar : Nu Online)
Setiap Negara Punya Ciri Khas dalam Beragama (Sumber Gambar : Nu Online)

Setiap Negara Punya Ciri Khas dalam Beragama

"Para ulama yang mendirikan negara ini menamakan darus salam yang berarti negara atau rumah tangga yang tentram, bukan negara Islam," katanya sembari menjelaskan bahwa kewajiban menjalankan "hukum Allah" sebagaimana tersebut dalam beberapa ayat Al-Quran lebih ditujukan kepada "man" atau pribadi-pribadi umat Islam, bukan institusi negara.

"Di dalam Deklarasi Madinah itu Nabi Muhammad SAW tidak pernah menyebut ada negara Islam. Semua orang beragama hidup bersama, dan kalau ada musuh dihadapi bersama," kata Kiai Nuril Huda? di hadapan ratusan pengurus masjid dan musholla se-DKI Jakarta.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Namun demikian, Kiai Nuril menegaskan, tanggung jawab pribadi-pribadi warga negara dalam beragama tidak berarti merujuk kepada bentuk negara sekuler yang benar-benar terlepas dari tuntunan agama-agama. "Yang penting saling menghormati ajaran agama masing-masing, dan kita punya salurannya yakni Departemen Agama," katanya.

Ketua IMAMI DKI-Jakarta HM Ihwanuddin DM mengajak umat Islam untuk menjadikan era reformasi sebagai starting poin bagi perubahan yang lebih baik, dan jangan malah menimbulkan keterasingan dari falsafah negara.

"Nilai-nilai kebangsaan yang dibangun dengan susah payah oleh pendiri bangsa jangan sampai hancur oleh hiruk-pikuknya euforia demokrasi dan kebebasan yang bisa berakibat terjadinya disintegrasi," katanya.(nam)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 29 Mei 2006

Pesta Rakyat Desa Madyopuro Hadirkan Suasana Lawas

Malang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Potret-potret kearifan lokal yang masih terjaga menjadi kekuatan tersendiri bagi peradaban Nusantara. Gempuran modernitas yang tak lain bermaksud mengaburkan sejarah bagi generasi muda bisa tersaring oleh kebudayaan yang terus dikenalkan pada masa ke masa. Hal ini menginisiasi pemuda karang taruna Dusun Madyopuro, Sawojajar Kabupaten Malang menghidupkan pesta rakyat “NGIABI” 2016, Ngadipoera (sekarang Madyopuro) Djaman Bijen.

Volodrome disulap menjadi kampung zaman dulu yang remang-remang. Beberapa gubuk bambu yang berjajar menyajikan berbagai barang antik zaman dulu, dolanan rakyat, jajanan pasar, ombean lawas, dan pagelaran seni yang ditampilkan warga sekitar.

Pesta Rakyat Desa Madyopuro Hadirkan Suasana Lawas (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesta Rakyat Desa Madyopuro Hadirkan Suasana Lawas (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesta Rakyat Desa Madyopuro Hadirkan Suasana Lawas

Saat berita ini ditulis, remaja-remaja yang memakai pakaian adat dan sedang menjadi foto model zaman biyen sedang berlenggak-lenggok di jalan menyapa pengunjung. Sontak pakaian adat yang anggun itu menjadi perhatian para pelanggan yang sedang bernostalgia dengan barang-barang lawas.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pesta rakyat ini menjadi perayaan rutinan yang dimulai sejak tahun 2016, lebih tepatnya dalam satu bulan ada lima hari digunakan untuk perayaan berbasis kerakyatan.

Misbah, salah seorang penjual kopi di bedak lawas itu menjelaskan bahwa dagangannya sangat laris? di momen pesta rakyat ini. Karenanya ia menjadi pedagang yang terus-menerus mengikuti pesta rakyat.

“Penjual yang lain juga bertahan, pesta rakyat ini sangat membantu perekonomian mereka,” tuturnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Acara yang dihelat lima hari (29/3-2/4) berturut-turut ini berhasil menarik banyak pengunjung. Hal ini terbukti dengan ramainya pengunjung hingga malam hari meski Malang tidak pernah lepas dari hujan di sore hari.

Contohnya Achmad Ali Mustofa. Pengunjung asal Pasuruan ini berburu barang lawas semacam uang dan buku. Menurutnya, barang-barang langka ini jarang ditemukan kecuali pada momen-momen tertentu.

“Saya suka momen seperti ini masih terjaga dengan baik di Malang,” ujarnya sambil terus memilih-milih barang buruannya.

Pesta rakyat yang mengusung tema “Nuwun Sewu” ini didukung dengan berbagai macam perlombaan, di antaranya; lomba acara drumben se-Malang Raya, foto model zaman biyen, fashion show, dan Perkusi Independen Malang. (Diana Manzila/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pemurnian Aqidah, Khutbah, Hadits PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 21 Mei 2006

PRNU Sumberdadi Gulirkan Sumberdadi Bersedekah

Lamongan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (RNU) Sumberdadi, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan membuat terobosan baru dengan menggulirkan program Gerakan Sumberdadi Bersedekah. Digulirkannya program ini dilakukan setelah melaksanakan studi banding ke PRNU Pacarpeluk dan pemaparan ke Pemerintah Desa Sumberdadi.



PRNU Sumberdadi Gulirkan Sumberdadi Bersedekah (Sumber Gambar : Nu Online)
PRNU Sumberdadi Gulirkan Sumberdadi Bersedekah (Sumber Gambar : Nu Online)

PRNU Sumberdadi Gulirkan Sumberdadi Bersedekah



“Gerakan ini diawali dengan sosialisasi kepada jamaah di dusun-dusun sepekan yang lalu. Alhamdulillah malam ini sudah kita tuntaskan semuanya,” terang  Abdudl Majid, Ketua PRNU Sumberdadi, Jumat (22/12) malam.





PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk tahap pertama sosialisasi dilaksanakan kepada jamaah Muslimat dan Fatayat di masing-masing dusun.





"Berikutnya akan kila laksanakan sosialisasi kepada jamaah putra," tambah dia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah





Umar Fadholi, Ketua UPZISNU Sumberdadi mengajak seluruh lapisan masyarakat Sumberdadi bergabung dalam Gerakan Sumberdadi Bersedekah.





Gerakan Sumberdadi Bersedekah dilakukan dengan cara yang sangat mudah, yakni peserta atau warga mengambil kaleng sedekah yang disediakan PRNU Sumberdadi, dan memasukkan sedekah minumal Rp500,setiap hari.

"Kaleng sedekah bisa diambil di koordinator tiap-tiap dusun. Dana yang terkumpul nantinya akan dikelola oleh UPZISNU untuk kegiatan sosial, pendidikan, keagamaan dan menunjang kegiatan jam’iyah Nahdlatul Ulama  guna mewujudkan kemandirian jami;yah dan warga Desa Sumberdadi," papar pria yang juga guru PAI SMK IKIP Surabaya.





Hingga saat ini telah terdaftar sedikitnya 350 warga yang bersedia menjadi donatur (munfiq).





"Dengan hitungan kasar, dapat diprediksi kurang lebih lima juta rupiah dana bisa dikumpulkan pada akhir bulan Januari 2018 untuk kemudian disalurkan secara tepat dan bermanfaat,” pungkasnya (Sukamto/Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 11 Mei 2006

Kiai Afifuddin Muhajir Jelaskan Cara Efektif Hentikan Ujaran Kebencian

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Wakil Pengasuh Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo KH Afifudin Muhajir menjelaskan tentang cara menghentikan ujaran kebencian, termasuk yang marak terjadi di media sosial.

Menurut Kiai Afif, cara yang harus dilakukan terhadap hal-hal yang hanya dianggap maksiat, normatif yang hanya diancam dengan hukuman akhirat, yakni dengan menaikkan statusnya menjadi jarimah atau tindak kejahatan.

Kiai Afifuddin Muhajir Jelaskan Cara Efektif Hentikan Ujaran Kebencian (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Afifuddin Muhajir Jelaskan Cara Efektif Hentikan Ujaran Kebencian (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Afifuddin Muhajir Jelaskan Cara Efektif Hentikan Ujaran Kebencian

“Bisa dianggap kejahatan yang bisa diancam mana kala ditingkatkan. Tiap-tiap jarimah itu pasti maksiat, maksiat belum tentu jarimah,” kata Kiai Afif seperti dilansir Wahid Foundation, Selasa (2/18).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia mengatakan, sesuatu yang dilarang oleh Islam akan meningkat kedudukannya menjadi kejahatan manakala diancam oleh sebuah hukuman positif.

“Secara sederhana ujaran kebencian seolah-olah hanya bisa dilakukan melalui lisan, akan tetapi akhir-akhir ini bukan hanya lisan, tapi tangan melalui media-media sosial. Itu termasuk di dalamnya,” jelasnya.

Untuk itu, menurut kiai yang menulis kitab fikih berjudul Fathul Mujibil Qarib, syarah terhadap kitab At-Taqrib, negara berhak membuat peraturan yang mengancam para pelakunya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Undang-undang melarang sekaligus mengancam dengan sebuah hukuman karena larangan tanpa ada hukuman tidak efektif juga kan?” pungkasnya. (Husni Sahal/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaSantri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 07 Mei 2006

Samakan Persepsi Orang Tua dan Lembaga Pendidikan TK

Bojonegoro, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Raudlatul Athfal Fattahul Huda desa Pumpungan kecamatan Kalitidu kabupaten Bojonegoro mengadakan seminar pendidikan di gedung madrasah setempat, Kamis (18/10). Seminar ini membehas peran orang tua untuk mendidik anak yang berakhlaq dan berilmu.

Kepala RA Fattahul Huda, Slamet mengatakan, "Semoga acara ini bisa membekali wali murid untuk diimplementasikan pada anak-anaknya agar tidak terjadi kekeliruan paham antara pembelajaran yang diberikan di lembaga dan pola asuh orang tua di rumah."

Samakan Persepsi Orang Tua dan Lembaga Pendidikan TK (Sumber Gambar : Nu Online)
Samakan Persepsi Orang Tua dan Lembaga Pendidikan TK (Sumber Gambar : Nu Online)

Samakan Persepsi Orang Tua dan Lembaga Pendidikan TK

Kegiatan ini merupakan satu program lembaga yang rutin dilaksanakan, tetapi bergantian dengan program kegiatan edukatif lainnya. "Setiap bulan kita mengadakan kegiatan secara khusus baik untuk anak-anak maupun untuk orang tua siswa," imbuhnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk keluarga lengkap, peran boleh berbagi, tapi tanggung jawab pendidikan tidak bisa dialihkan. "Tetap pada sang ayah sebagai inspirasi, teladan, dan idola bagi putra-putrinya."

Tampak dikegiatan tersebut para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan. Pasalnya tidak hanya mendengarkan saja tetapi peserta juga diajak Brain Gym dan diberikan terapi bagaimana mengatasi rasa sakit dengan cepat dan dilakukan sendiri. (M Yazid/Alhafiz K)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Doa, Quote PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 05 Mei 2006

Pengurus LP Maarif Kudus Ini Berprestasi di Tingkat Nasional

Kudus, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Setelah menyandang Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) berprestasi tingkat Jawa Tengah, Pengurus Lembaga Pendidikan Maarif  NU Kudus Noor Yadi maju pada seleksi serupa di tingkat Nasional, 14-16 Nopember lalu. Dalam seleksi di Hotel Soll Marina Serpong Banten itu, Noor Yadi yang juga kepala MIN Kudus sukses meraih juara ketiga di bawah peserta asal Sulawesi Tengah dan DIY.

Pengurus LP Maarif Kudus Ini Berprestasi di Tingkat Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)
Pengurus LP Maarif Kudus Ini Berprestasi di Tingkat Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)

Pengurus LP Maarif Kudus Ini Berprestasi di Tingkat Nasional

Ia menuturkan pemilihan kepala MI berprestasi tahun 2014 ini diadakan oleh kementerian agama dengan peserta perwakilan kepala MI dari provinsi seluruh Indonesia. ""Kebetulan saya mewakili Jawa tengah dan alhamdulillah masuk nominasi juara ketiga," katanya kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sabtu (22/11).

Ia mengatakan penilaian juara berdasarkan hasil presentasi makalah karya ilmiah dan wawancara di hadapan dewan juri dari kalangan akademisi.  Dalam tingkat Nasional itu, pihaknya memaparkan makalah yang sama berjudul "The profile and improve quality madrasah in MI NU Basyirul Anam Kudus  (profile dan upaya meningkatkan mutu madrasah di MI NU Basyirul Anam Kudus).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Usai meraih juara ketiga Kepala MI berprestasi tingkat Nasional ini, Yadi  berupaya selalu memacu diri untuk selalu belajar, mengevaluasi kekurangan, meningkatkan dan menjaga mutu madrasah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Saya juga mendorong teman sejawat memeranan diri sesuai tupoksimasing demi keberhasilan dan kualiatas pendidikan madrasah," tandasnya.

Atas keberhasilannya itu, Yadi mendapat sertifikat penghargaan, piala dan uang pembinaan yang diserahkan oleh Dirjen Kemenag RI H.Nur Kholis Setiawan. (Qomarul Adib/Anam)

Foto : Noor Yadi saat menerima piagam dan piala yang diserahkan Dirjen Kemenag H.Nur Kholis Setiawan.

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ulama, Hadits, Ahlussunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 25 April 2006

Al-Asyariyah Menang Tipis atas Darussalam

Bantul, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kesebelasan Pondok Pesantren Al-Asyariyah berhasil menundukkan kesebelasan Pondok Pesantren Darussalam pada Liga Santri Nusantara 2016 dalam pertandingan sepakbola 8 besar seri nasional, Jumat (28/10) malam. Gol diciptakan M Raply pada menit ke-62.

Sampai peluit panjang ditiup wasit Haryadi, kedudukan tetap 1-0 atas keunggulan Al-Asyariyah dalam pertandingan berlangsung di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta itu.

Al-Asyariyah Menang Tipis atas Darussalam (Sumber Gambar : Nu Online)
Al-Asyariyah Menang Tipis atas Darussalam (Sumber Gambar : Nu Online)

Al-Asyariyah Menang Tipis atas Darussalam

Sejak awal pertandingan, dua kesebelasan bermain cepat dan keras. Beberapa kartu kuning terpaksa dikeluarkan wasit untuk pemain yang melakukan pelanggaran keras. Affan nomor punggung 9 dari Darussalam mendapat kartu kuning pertama pada menit ke-9.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara dari Al-Asyariyah mendapat kartu kuning pada menit ke-8 atas nama Al-Hamra H. Menit ke-40, M Raply mendapat hal serupa. Lalu pada menit ke-68 Al-Hamra kembali diganjar kartu kuning sehingga ia harus keluar lapangan karena akumulasi kartu.

Dengan demikian, Al-Asyariyah maju ke babak selanjutnnya, semifinal esok hari di stadion yang sama, siang hari Sabtu (29/10). (Abdullah Alawi)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Doa PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 17 Februari 2006

Calon Volunter Perpustakaan PBNU Siap Bekerja

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kepala Perpustakaan PBNU Ahmad Syatiri menerima para calon volunter di perpustakaan PBNU, Rabu (19/3). Para tenaga sukarela ini rencananya akan membantu proses pendataan arsip, manuskrip, laporan, dan buku-buku koleksi perpustakaan yang berjumlah ribuan itu.

Calon Volunter Perpustakaan PBNU Siap Bekerja (Sumber Gambar : Nu Online)
Calon Volunter Perpustakaan PBNU Siap Bekerja (Sumber Gambar : Nu Online)

Calon Volunter Perpustakaan PBNU Siap Bekerja

“Saya berterima kasih kepada teman-teman semua yang siap membantu kami. Kami sedang mengembangkan perpustakaan ini lebih serius. Tidak hanya memperkaya koleksinya, tetapi juga memperbaiki manajemennya,” tutur Syatiri di depan calon volunter.

Lebih lanjut Syatiri menjelaskan, perpustakaan PBNU adalah amanat ulama saat Musyawarah Nasional alim-ulama di Situbondo tahun 1983. Dalam Munas tersebut, ulama menyatakan keprihatinan mengingat banyak dokumen penting NU yang tercecer atau hilang karena tak tersimpan secara baik.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Keputusan Munas inilah yang kemudian ditindaklanjuti Lakpesdam NU untuk menelusuri kembali naskah-naskah yang pernah dikeluarkan NU. Semula perpustakaan PBNU dikelola di bawah Lakpesdam NU yang berkantor di Tebet sebelum akhirnya pada 2006 dipindahkan di gedung PBNU lantai dua jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kini cita-cita kami, perpustakaan PBNU tidak hanya menjadi tempat penyimpanan dokumentasi laporan-laporan NU, tetapi lebih luas lagi kami bertekad menjadi tempat penyimpanan khazanah peradaban Islam Nusantara,” kata Ahmad Syatiri yang 24 tahun mengabdikan dirinya merawat koleksi perpustakaan PBNU.

Mendengar paparan itu, para volunter terlihat sangat antusias. Dimas, mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang tengah meneliti ulama Betawi mengaku ingin segera bekerja. “Saya juga sambil ngerjain skripsi,” ujarnya.

Lain lagi alasan Nurul Hidayah, desainer dari Cileduk dan Dawam Multazam dari Ciganjur. “Energi kami terlalu besar, jadi kami ingin melampiaskannya untuk kegiatan bermanfaat daripada nggak jelas,” katanya disertai derai canda. (M Nurul Huda/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ulama, IMNU, AlaSantri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah