Selasa, 13 Januari 2015

Vatikan Sambut Kegiatan ICIS

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Sambutan hangat pelaksanaan International Conference of? Islamic Scholars (ICIS), tidak cuma datang dari kalangan umat Islam. Sambutan juga datang dari kalangan non muslim, seperti umat Khatolik. Bahkan Uskup Agung Sri Paus Johanes Paulus II dari Vatikan, Roma, menyambut gembira pelaksanaan ICIS, yang diselenggarakan Nahdlatul Ulama (NU).?

Secara khusus, Vatikan mengirimkan ketua Komisi Hubungan Antar Agama Massado langsung dari Vatikan untuk mengikuti ICIS. Bahakan, Massado juga akan mempersentasikan pandangan-pandangannya di depan peserta? tentang hubungan agama antara Barat dan Timur.

Demikian disampaikan Uskup Agung Jakarta Julias Cardinal Darmo Atmojo kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan VoA usai menghadiri pembukaan ICIS, di Jakarta Convention Centere (JCC), Senin (23/2), Siang.

Lebih lanjut Julias mengatakan, umat Khatolik Indonesia menyampaikan rasa bangga dan salut atas prakarsa? NU yang mampu mengumpulkan umat Islan dari 49 negara. Apalagi, katanya, peserta yang sebagian besar para cendekiawan muslim, akan bicara Islam secara ilmiah dan keilmuan.

Pertemuan ini pernuh dengan muatan moral dan menjunjung? tinggi kemanusaiaan serta merahmati semua siapapun termasuk alam ini.? Itulah yang sedang dibutuhkan bangsa saat ini. Sekali lagi saya ucapkan salut buat NU,? ujar Julias yang juga ketua Wali Gereja Indonesia? ini

Dikatakannya, dirinya merasa terhormat dan bahagia atas undangan PBNU untuk ikut serta dalam pembukaan ICIS. Walaupun diundang hanya menghadiri pembukaan. Saya sudah merasakan suasana kebersamaan disini. saya tahu pertemuan lebih untuk kaum muslim," tandasnya (sby)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Fragmen, Hikmah, Kajian Sunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Vatikan Sambut Kegiatan ICIS (Sumber Gambar : Nu Online)
Vatikan Sambut Kegiatan ICIS (Sumber Gambar : Nu Online)

Vatikan Sambut Kegiatan ICIS

Senin, 05 Januari 2015

Gempa Aceh, 103 Meninggal dan 8.000 Korban Dirawat

Meureudu, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pelaksana tugas Gubernur Aceh, Soedarmo, menyatakan, sekitar 8.000-an korban gempa Bumi yang menguncang Kabupaten Pidie Jaya sudah tertangani secara baik.

Gempa Aceh, 103 Meninggal dan 8.000 Korban Dirawat (Sumber Gambar : Nu Online)
Gempa Aceh, 103 Meninggal dan 8.000 Korban Dirawat (Sumber Gambar : Nu Online)

Gempa Aceh, 103 Meninggal dan 8.000 Korban Dirawat

Menurut dia, di Kabupaten Pidie Jaya, semua korban gempa yang luka berat dan ringan sudah dievakuasi dan tertangani secara baik oleh para tim relawan. “Para korban musibah gempa sudah terdata semua dan nanti akan mendapat bantuan per paket,” ujar Soedarmo, Kamis (8/12) dilansir Antara.

Ada pun jumlah korban gempa yang sudah berhasil didata saat ini, korban meninggal 103 orang, lalu korban luka berat dan ringan 8.000-an. Para korban itu, tersebar pada enam kecamatan meliputi, Pante Raja, Bandar Dua, Tringgadeng, Meureudu, Bandar Baru dan Alee Glee.

Sebelumnya, Ketua PWNU Aceh Tgk H Faisal Ali mengimbau seluruh warga NU (Nahdliyin) diharapkan agar bahu-membahu secara maksimal untuk membantu masyarakat Pidie Jaya dan sekitarnya yang sedang tertimpa musibah gempa Aceh.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hal itu disampaikan oleh Ketua PWNU Aceh, Tgk H Faisal Ali di Kantor NU Aceh, Bayu-Lamcot, Aceh Besar seusai rapat dengan tim relawan PP Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) yang telah tiba di Aceh, Kamis (8/12) sore.?

Faisal juga mengharapkan seluruh relawan lembaga/banom berkontribusi membantu masyarakat korban gempa melalui satu pintu dengan pos NU Peduli yang sudah dibentuk dari pusat hingga ke daerah agar bisa berkoordinasi.

"PWNU sudah membentuk posko, di mana posko utama kita di Kantor PWNU Aceh sedangkan untuk pos lapangan di kantor PCNU Pidie Jaya, berada di Simpang Tiga pinggir Jalan Medan Banda Aceh," ujar Tgk. Faisal usai rapat. (Red: Fathoni)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Meme Islam, Tokoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 30 Desember 2014

Ngaji Sejarah dan Film sebagai Strategi Kebudayaan Bangsa

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU menggelar diskusi publik dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-91 Nahdlatul Ulama di lantai 8 Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (30/1).

Pada sesi pertama pukul 09.00-12.00 WIB, tema yang diangkat adalah “Ngaji Sejarah” dengan pembicara Hilmar Farid, KH Agus Sunyoto, dan Seno Gumira Adjidarma, Tino Saroengallo, dan Noe Letto.

Ngaji Sejarah dan Film sebagai Strategi Kebudayaan Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Ngaji Sejarah dan Film sebagai Strategi Kebudayaan Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Ngaji Sejarah dan Film sebagai Strategi Kebudayaan Bangsa

Sementara pada kesempatan sesi kedua mengangkat ? tema “Ngaji Sinema” dengan menghadirkan pembicara Ifa Isfansyah, Dhiara Fasya, dan D. Rudy Heryanto.

Pada sesi kedua itu, Ifa Isfansyah sebagai pembicara pertama menyampaikan perjalanan awalnya menggeluti dunia perfilman. “Saya memulai dan berproses di Kota Yogyakarta sampai sekarang. Saya aktif menyutradarai film layar lebar bersama komunitas saya di Yogya,” ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sampai beberapa tahun di Yogya, ia sadar bahwa harus berinisiatif melakukan aktivitas lain yang tidak hanya terbatas pada produksi film. “Ada situasi bahwa film bukan hanya aktivitas produksi saja. Film butuh ditonton, didistribusikan, dan diapresiasi,” jelas pria yang waktu kecil tidak berencana jadi sutradara tersebut.

Sementara D. Rudi Heriyanto mengatakan bahwa film dokumenter itu mengajarkan tentang realitas, tentang drama, dan dengan film dokumenter bisa mengenalkan keragaman Indonesia juga.

Menurutnya, film adalah hasil dari berorganisasi. Film maker adalah organisator, sementara film making adalah pengejawantahan dari berorganisasi itu sendiri.

Lebih lanjut ia menuturkan, ketika perfilman yang baik itu membangun suatu masyarakat yang baik dalam berorganisasi maka terkait dengan kebudayaan, dengan film kita membutuhkan organisasi yang baik.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Pengorganisasian yang baik dan manusia-manusia yang memantapkan kehendaknya pada arah kebijakan kebudayaan untuk tujuan yang kita sepakati bersama,” tambahnya.

Ia juga mengatakan secara yakin tentang keberadaan Lesbumi dalam peran membangkitkan dunia perfilman. “Saya yakin kebangkitan sinema bisa dimulai di Lesbumi,” ujarnya.

Menurutnya, film merupakan salah satu bagian dari strategi kebudayaan suatu bangsa atau negara untuk memberikan penguatan argumentasi politik kebudayaan.?

Ia mencontohkan, bagaimana Korea Selatan memiliki strategi kebudayaan yang punya relasi kuat. Film dengan destinasi, dengan kebudayan, bahkan mereka bisa men-direct selera anak-anak remaja sekarang seperti budaya K-Pop.?

“Itu tidak tiba-tiba, tapi dirumuskan oleh budayawan, oleh film makernya, oleh penari-penarinya, dan juga didukung oleh pemerintah dan negara untuk menjadi sebuah roket kebudayaan,” pungkasnya. (Husni Sahal/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 28 Desember 2014

PMII Kota Pontianak Laksanakan Konfercab ke-2O

Pontianak, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. PC PMII Kota Pontianak akan melaksanakan Sarasehan Alumni & Konfercab XX, menurut informasi ketua panitia pelaksana Rahmatul Fitra, kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 18 - 20 Mei 2012 di aula KNPI Kalimantan Barat.

Acara konferensi ini menjadi keharusan untuk dilaksanakan oleh setiap kepengurusan cabang ketika masa jabatanya berakhir. Kegiatan Konfercab tahun ini akan dirangkai dengan berbagai kegiatan, yaitu Lomba baca kitab kuning tingkat pesantren se kota Pontianak, aksi sosial donor darah yang sudah dilaksankan hari ini ( 10 Mei 2012 ), bakti sosial,  dialog publik dan sarasehan alumni.

PMII Kota Pontianak Laksanakan Konfercab ke-2O (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Kota Pontianak Laksanakan Konfercab ke-2O (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Kota Pontianak Laksanakan Konfercab ke-2O

Sementara munurut suryadi, ketua yang akan dimisioner rangkaian kegiatan konfrensi tahun ini ingin menunjukan bahwa PMII juga peduli dengan kondisi sosial dan juga lingkungan sekitar, bukan cuma bisa aksi jalanan saja yang akhir-akhir ini melekat di kalangan warga pergerakan serta mencoba membiasakan kembali sahabat - sahabat PMII dengan pondok pesantren. Ia berharap kegiatan konfrensi cabang tahun ini berjalan lancar dan tertib.  

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Yadi

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja, Pahlawan, IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 24 Desember 2014

Qurban untuk Peningkatan Kualitas Iman

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam rangka merayakan hari raya Idul Adha 1428 H yang akan jatuh pada hari Kamis, 20 Desember 2007, PBNU berharap peristiwa Idul Adha diresapi dan direfleksikan bukan sekedar menyembelih hewan kurban dan takbir beramai-ramai.

Wakil Rais Aam PBNU KH Tolhah Hasan berharap agar pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ismail dan Siti Hajar dapat dijadikan pelajaran kepada umat Islam untuk terus meningkatkan kualitas iman.

 

Qurban untuk Peningkatan Kualitas Iman (Sumber Gambar : Nu Online)
Qurban untuk Peningkatan Kualitas Iman (Sumber Gambar : Nu Online)

Qurban untuk Peningkatan Kualitas Iman

“Iman tidak begitu jadi terus langsung baik, membutuhkan satu usaha agar supaya terjadi peningkatan iman yang akhirnya dapat mempengaruhi perilaku dan ketabahan dalam menghadapi persoalan serta memiliki kesabaran dalam menyelesaikan tugas yang kita lakukan,” katanya kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Selasa (18/12).

Selain itu, PBNU berharap agar warga NU juga bisa berkorban yang lebih besar juga lebih banyak yang bermanfaat bagi orang banyak ditengah-tengah berbagai persoalan umat dan bangsa yang tak kunjung selesai.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kita dianjurkan untuk berkurban bagi yang mampu, kita harus memberikan daging bagi yang butuh. Namun kita juga butuh pengorbanan yang lebih besar dan lebih banyak agar hasilnya bisa dirasakan orang banyak seperti dalam kehidupan sosial, dunia pendidikan, pembinaan ummat dan pemberdayaannya, serta hal-hal yang menyangkut apa-saja yang memberi dampak positif dan manfaat bagi ummat,” tuturnya

Dikatakan oleh Mantan Menteri Agama ini, dalam menjalani hidup, manusia akan selalu menghadapi masalah, namun semuanya harus harus dihadapi dengan penuh rasa tanggung jawab.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Semua tugas, perjuangan dan cita-cita luhur membutuhkan pengorbanan, tetapi jangan sampai pengorbanan yang sia-sia. Pengorbanan harus sesuai dengan kualitas dan besarnya masalah yang kita hadapi, jangan sampai berkorban tak jelas untuk apa dan untuk siapa,” imbuhnya.

Mantan Rektor Unisma Malang ini menuturkan saat ini masyarakat seringkali dituntut untuk berkorban, namun pengorbanan dan penderitaan besar tersebut malah sia-sia karena tak memberi manfaat untuk dirinya dan untuk anak keturunannya. (mkf)



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan, Nahdlatul, Habib PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 23 Desember 2014

Kotekan Lesung hingga Seribu Bendera di Puncak Lawu

Solo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Beragam cara dilakukan masyarakat Solo dan sekitarnya dalam merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-68 Republik Indonesia.

Kotekan Lesung hingga Seribu Bendera di Puncak Lawu (Sumber Gambar : Nu Online)
Kotekan Lesung hingga Seribu Bendera di Puncak Lawu (Sumber Gambar : Nu Online)

Kotekan Lesung hingga Seribu Bendera di Puncak Lawu

Di Wonogiri, warga memeriahkan pitulasan sekaligus melestarikan seni tradisi. Warga Desa Pokoh Kidul, Kecamatan Kota Wonogiri, menggelar lomba tradisional berupa Kothekan Lesung, Ahad (18/8).

Peserta lomba Kothekan Lesung seluruhnya perempuan. Mereka bersemangat menyanyikan lagu sambil memukulkan alu ke badan lesung dengan membuat irama tertentu. Persis seperti perempuan jaman dahulu ketika tengah menumbuk padi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Wuryatno, Kepala Desa Pokoh Kidul, ada filosofi tinggi dalam seni tradisi Kothekan Lesung. Yakni, kerja keras penuh semangat dengan saling membantu antar sesama demi meraih tujuan yang diinginkan. Sehingga, dia menyebut kesenian kothekan itu perlu dilestarikan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Memang keberadaan lesung dan alu untuk menumbuk padi sudah tergantikan mesin penggiling. Tapi, melihat filosofi tinggi di dalamnya, perlu kita lestarikan. Pastinya dalam bingkai seni tradisi dan budaya, ” kata Wuryatno.

Ada 13 kelompok Kothekan Lesung perwakilan seluruh dusun yang ambil bagian dalam lomba pitulasan tersebut. Diterangkan dia, bukan soal menang kalah dalam lomba itu, melainkan semangat mencintai tradisi. Terlebih seluruh peserta, baik yang menang maupun kalah menerima hadiah berupa peralatan masak.

“Selain lomba Kothekan Lesung, ada lomba jalan sehat, voli, bulu tangkis, dan klenengan (karawitan). Khusus tahun ini kami pusatkan di lapangan Dusun Gudang. Tahun depan berpindah ke dusun lainnya, demikian seterusnya,” beber Wuryatno.

Seribu Bendera

Sedangkan sebagian warga memilih memperingati Hari Kemerdekaan di Puncak Lawu. Mereka terdiri dari para pendaki dari luar kota dan masyarakat sekitar lereng Lawu.

Sabtu (17/8/) pukul 09.00 WIB itu, ratusan orang pendaki yang membentuk barisan rapi itu melantunkan lagu kebangsaan Indonesia Raya di Telaga Kuning, Puncak Gunung Lawu, Hargo Dumilah.

Di tengah-tengah barisan tersebut. Sebuah tiang bendera yang ditegakkan dikelilingi oleh ratusan bendera kain merah putih ukuran mini. Di belakang barisan itu, ratusan bendera lainnya dipasang sejajar menjadi back ground barisan.

“Pengibaran 1.000 bendera ini untuk memeriahkan HUT ke-68 RI dan mendongkrak jiwa nasionalisme para pemuda,” terang salah satu pendaki, Nur Rizki.

Sehari sebelumnya, mereka juga melepas sebanyak 120 ekor burung jenis Cucak Jawa dan Kutilang dilepas di pos induk pendakian Cemoro Kandang. Hal itu menyusul berkurangnya jumlah populasi burung di Gunung Lawu sejak beberapa tahun terakhir. 

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Ajie Najmuddin

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu, Internasional, Amalan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 17 Desember 2014

GP Ansor Wonogiri Siapkan Kader Tanggap Bencana

Wonogiri, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Bencana alam seringkali terjadi tanpa dapat diprediksi. Terkadang peristiwa itu merenggut korban nyawa yang tidak sedikit. Meski demikian, langkah antisipasi untuk meminimalisasi jatuhnya korban perlu dilakukan. Inilah yang dilakukan GP Ansor Wonogiri.

Pimpinan Cabang GP Ansor Wonogiri melakukan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Khusus (Diklatsus) Banser Tanggap Bencana (Bagana) di Tengger Puhpelem Wonogiri, selama dua hari, Jumat-Sabtu (18-19/3).

GP Ansor Wonogiri Siapkan Kader Tanggap Bencana (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Wonogiri Siapkan Kader Tanggap Bencana (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Wonogiri Siapkan Kader Tanggap Bencana

Panitia kegiatan Komarudin menjelaskan, Diklatsus Bagana di Wonogiri yang diikuti sekitar 72 peserta ini penting sebagai salah satu bagian dari proses kaderisasi.

“Dari pelatihan ini, kita ingin Banser semakin dekat kepada masyarakat terlebih ketika terjadi bencana alam kita menjadi lebih tanggap dan siap,” terang Komar yang juga membidangi kaderisasi GP Ansor Wonogiri.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Para peserta mendapatkan berbagai materi antara lain kemampuan medis dasar, SAR, mentalitas, manajemen penganggulangan bencana, dan simulasi bencana.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pantauan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, tampak hadir pada pembukaan perwakilan dari Polsek Puhpelem. Perwakilan Polsek ini merespon positif kegiatan Diklatsus Bagana mengingat daerah Wonogiri antara lain Puhpelem, Bulukerto, dan Kismantoro termasuk wilayah yang rawan terjadi bencana alam longsor. (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pesantren, Ulama PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah