Kamis, 26 Januari 2017

Peserta Silatnas Gerakan Ayo Mondok Ngaji Jaringan Ulama Nusantara

Pasuruan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Usai perhelatan Muktamar Ke-33 NU di Jombang, Islam Nusantara menjadi pembicaraan di berbagai forum. Bahkan dunia internasional turut mengapresiasi keberadaan Islam khas Indonesia tersebut. Islam Nusantara mengedepankan jejaring ulama.

"Islam Nusantara adalah menghidupkan semangat silaturahmi, toleran, akan tetapi berani tegas pada kemungkaran," kata penulis buku Masterpiece Islam Nusantara Zainul Milal Bizawie, Sabtu (14/5).

Peserta Silatnas Gerakan Ayo Mondok Ngaji Jaringan Ulama Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)
Peserta Silatnas Gerakan Ayo Mondok Ngaji Jaringan Ulama Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)

Peserta Silatnas Gerakan Ayo Mondok Ngaji Jaringan Ulama Nusantara

Menurut Milal, Silaturahmi Nasional Gerakan Ayo Mondok yang digagas Rabithah Maahid Islamiyah (RMI) NU adalah mengulang kembali bagaimana ulama Nusantara membangun jejaring keilmuan dan potensi di masa lalu. "Silatnas adalah pengulangan untuk saling bertemu dan mengirimkan energi positif pegiat pesantren," katanya.

Baginya, kegiatan ini menghidupkan kembali semangat spiritualitas yang pernah hendak dipatahkan para penjajah. "Karena dari transmisi intelektualitas dan spiritualitas akhirnya Islam Nusantara bisa bertahan dan menjadi kekuatan yang diperhitungkan," katanya saat live di salah satu TV swasta.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua PP RMI NU KH Abdul Ghafar Rozin mengapresiasi buku karya Zainul Milal ini. "Sudah saatnya fakta sejarah terkait kiprah para ulama ditulis dalam bentuk buku, bukan semata mitos," kata Gus Rozin.

Salah seorang penulis Munawir Aziz mengemukakan bahwa nilai lebih dari jejaring pesantren adalah komitmennya pada Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Hal tersebut terejawantah dalam lagu hubbul wathan minal iman," kata pembanding dari bedah buku tersebut.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dengan keberadaan pesantren yang mencapai tiga ribu lebih, dan jutaan santri yang ada di dalamnya, komitmen keindonesiaan pesantren sangat tinggi. "Kalau pesantren mengajarkan terorisme, tidak akan ada NKRI," ungkapnya yang disambut aplaus hadirin.

Bedah buku Masterpiece Islam Nusantara: Sanad dan Jejaring Ulama-Santri (1830-1945) yang dipandu Yulia Kamila tersebut berlangsung meriah. Ratusan gus dan ning serta peserta Silatnas Gerakan Ayo Mondok memadati pendopo Candra Wilwatikta. Antusias peserta kian tinggi lantaran panitia menyediakan buku gratis bagi lima penanya terbaik. (Ibnu Nawawi/Alhafiz K)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tegal PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pesantren Harus Mampu Bangun Fasilitas Kesehatan

Yogyakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pesantren merupakan tempat untuk mendidik santri agar memiliki jiwa mandiri. Kesehatan santri dalam menuntut ilmu menjadi persoalan penting untuk menunjang kemandirian tersebut. Seperti menjaga kebersihan kamar mandi, lingkungan pesantren, dan meningkatkan pola hidup sehat. Karena itu, selain menjaga kebersihan, pesantren masa depan harus mampu membangun fasilitas kesehatan atau medis.

Demikian diungkapkan oleh KH. M. Sirodjan Muniro, AR, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Haromain, Taruban Kulon, Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta di sela-sela acara pengobatan gratis yang diselenggarakan oleh Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ahad, (25/1).  

Pesantren Harus Mampu Bangun Fasilitas Kesehatan (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Harus Mampu Bangun Fasilitas Kesehatan (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Harus Mampu Bangun Fasilitas Kesehatan

“Membangun saja sebenarnya tidaklah cukup, tetapi juga harus ada yang mengelola, termasuk tenaga medis,” ucapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kiai Sirodjan menerangkan, di pesantren ini dulu pernah mendapat bantuan fasilitas kesehatan dari pemerintah pusat, tapi karena tidak ada yang mengelola akhirnya mangkrak. Upaya untuk membangun fasilitas medis ini, tambahnya, akan memperkuat peran pesantren di tengah masyarakat, khususnya dalam membantu memberikan pelayanan kesehatan. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bakti sosial LKNU DIY bekerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indoneisia (PDGI) ini memberikan penyuluhan kepada santri tentang pola hidup bersih dan sehat.

Kegiatan ini mampu mengundang ratusan santri dan warga masyarakat sekitar pesantren. Mereka mendapat penyuluhan kesehatan, berkonsultasi dan memeriksakan kesehatan gigi, serta bagaimana menggosok gigi secara baik dan benar. (Joko/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan, Khutbah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 22 Januari 2017

Desain Lokasi Munas dan Konbes NU 2017 di Lombok Dimatangkan

Lombok, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Panita Daerah Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017 mulai mematangkan sejumlah persiapan. Mereka mendesain ruangan setiap lokasi.

Pihak panitia juga bersinergi dengan beberapa pemegang kepentingan seperti Darem 162 NTB, Satpol PP, Dishub, dan polisi. GM Angkasa Pura 1 NTB sudah siap pasang stan dan spanduk di beberapa titik strategis baik di dalam maupun di luar bandara Internasional Lombok.

Desain Lokasi Munas dan Konbes NU 2017 di Lombok Dimatangkan (Sumber Gambar : Nu Online)
Desain Lokasi Munas dan Konbes NU 2017 di Lombok Dimatangkan (Sumber Gambar : Nu Online)

Desain Lokasi Munas dan Konbes NU 2017 di Lombok Dimatangkan

Presiden Jokowi juga dijadwalkan akan hadir.

Demikian disampaikan Ketua Panitia Daerah Munas dan Konbes NU 2017 Lalu Winengan M Yunus pada rapat bersama semua seksi di kediaman H Mahdan, Desa Gerung Selatan Kecamatan Gerung, Lombok Barat, Selasa (3/10).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Winengan juga menambahkan, bazar dan panitia shalawat badar menjadi pemeriah acara besar kedua NU setelah muktamar ini.

Pada rapat ini setiap seksi melaporkan hasil rapat internalnya di antaranya seksi acara. Bq Mulinah merencanakan pembacaan shalawat akan dimeriahkan oleh 7000 santri dan pelajar se-pulau Lombok.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Persiapan ini diadakan dalam rangka antara lain menyambut perjalanan Presiden Jokowi dari pendopo gubernur menuju Islamic Center yang menjadi pusat pembukaan Munas dan Konbes NU.

Jokowi akan menggunakan mobil terbuka menuju lokasi pembukaan agar bisa menyapa 7000 pelajar dan santri yang melantukan shalawat. Seksi-seksi lain melaporkan persiapan masing-masing.

Tampak hadir Ketua PWNU NTB dan para tuan rumah di antaranya Pengasuh Pesantren Al-Halimy, Sesele, Lombok Barat, Tgh Munajib Khalid, Hj Wartiah Pesantren Nurul Islam Sekarbele Kota Mataram, Tgh Halisussabri Pesantren Darul Quran, dan puluhan panitia daerah (Hadi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Cerita, Pondok Pesantren PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 16 Januari 2017

Cak Nun Ingatkan Jamaah Jaga Kerukunan Jelang Pilpres

Sragen, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ribuan jamaah hadir dalam pengajian Isra’ Mi’raj dan hari jadi Kabupaten Sragen ke-286 di Pendapa rumah dinas bupati, Jum’at (23/5). Dalam kesempatan tersebut mereka mendengarkan ceramah dari budayawan Emha Ainun Najib (Cak Nun).

Cak Nun yang hadir bersama kelompok Kiai Kanjeng, dalam kesempatan itu menyinggung tentang pelaksanaan pemilihan presiden (pilpres) mendatang. mengingatkan kepada para jamaah untuk tetap menjaga kerukunan serta mewaspadai berbagai gerakan yang hendak memecah belah umat.

Cak Nun Ingatkan Jamaah Jaga Kerukunan Jelang Pilpres (Sumber Gambar : Nu Online)
Cak Nun Ingatkan Jamaah Jaga Kerukunan Jelang Pilpres (Sumber Gambar : Nu Online)

Cak Nun Ingatkan Jamaah Jaga Kerukunan Jelang Pilpres

“Pokoke seng garai gak rukun siji karo sijine (pokonya yang menyebabkan tidak rukun satu dengan lainnya) mesti tidak baik. Hal itu biasanya diawali dari rasa dengki,” tutur Cak Nun.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia berpesan agar masyarakat tetap menjalankan rutinitas dan aktivitas tanpa terpengaruh hiruk-pikuk dan manuver politik yang terjadi di tingkat nasional.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain pilpres, Cak Nun juga mengungkapkan berbagai masalah pemahaman keagamaan di Indonesia yang menurutnya, cenderung semakin rumit, kaku dan intoleran. Ia mencontohkan, adanya sebagian kaum yang menginginkan Arabisasi terhadap umat Islam di Indonesia.

“Jangan samakan Islam dengan Arab. Ingat Islam itu beda dengan Arab,” tegasnya. (Ajie Najmuddin/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hadits, Pertandingan, Warta PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 14 Januari 2017

Panitia Instruksikan Banser dan Pagar Nusa Jangan Lengah Amankan Muktamar

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Panitia Daerah (Panda) Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33 Syaifullah Yusuf perintahkan Banser dan Pagar Nusa untuk mengamankan kelangsungan dan kelancaran Muktamar yang digelar di Jombang 1 hingga 5 Agustus 2015. Banser dan Pagar Nusa bertanggungjawab terhadap pengamanan ke dalam dalam pelaksanaan Muktamar. Sedangkan aparat keamanan, TNI dan kepolisian bertanggungjawab pengamanan ke luar.

Panitia Instruksikan Banser dan Pagar Nusa Jangan Lengah Amankan Muktamar (Sumber Gambar : Nu Online)
Panitia Instruksikan Banser dan Pagar Nusa Jangan Lengah Amankan Muktamar (Sumber Gambar : Nu Online)

Panitia Instruksikan Banser dan Pagar Nusa Jangan Lengah Amankan Muktamar

Demikian ditegaskan Ketua Panitia Daerah (Panda) Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33 Syaifullah Yusuf, atau Gus Ipul Jumat (31/7/2015) dihadapan Banser dan Pagar Nusa yang disiagakan dalam pengamanan di seputar alun-alun sebagai lokasi pembukaan Muktamar NU ke-33. Pembukaan Muktamar ke-33 yang dijadwalkan berlangsung Sabtu (1/8) malam oleh Presiden RI Joko Widodo. ? Gus Ipul ? langsung menginstruksikan pentingnya pengamanan yang dilakukan Banser dan Pagar Nusa.

Ditegaskannya, Banser dan pagar Nusa yang diberikan seragam, jaket, rompi dan topi sebagai bagian dari pengamanan pelaksanaan Muktamar ini bukan untuk gagah-gagahan. Bukan untuk menakut-nakuti orang. "Kehadiran Banser dan Pagar Nusa adalah mengamankan kelancaran dari pelaksanaan Muktamar ini," kata Syaifullah yang juga Wakil Gubernur Jawa Timur ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Syaifullah mantan Ketua Umum PP Gerakan Pemuda Ansor ini juga menginstruksikan kepada seluruh Banser dan Pagar Nusa, pertama harus taat kepada garis komando. Kedua, Banser dan Pagar Nusa memiliki aturan yang jelas, sehingga semuanya harus taat aturan dan hukum. Untuk itu, kehadiran Banser dan Pagar Nusa di arena Muktamar tidak memiliki kepentingan apa-apa, kecuali kepentingannya bagaimana pelaksanaan Muktamar ke-33 ini sukses dan lancar. Ketiga, jangan lengah dalam menjalankan tugas.

Keempat, lanjutnya, jangan sampai ada Banser dan Pagar Nusa yang meminjamkan atribut seragam, rompi dan topinya ? diberikan kepada orang lain. Hal itu tidak ? benar ? dilakukan ? oleh seorang Banser maupun Pagar Nusa. Jika ada yang menyalahgunakan, resiko ditanggung oleh Banser dan Pagar Nusa bersangkutan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Tidak kalah pentingnya, Banser dan Pagar Nusa harus disiplin. Bagi yang melaksanakan shalat, harus bergantian sehingga tidak ada lokasi pengamanan yang kosong dari Banser dan Pagar Nusa," tambah Gus Ipul yang juga Ketua PBNU ini. (Armaidi Tanjung/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Sunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 11 Januari 2017

Belum Ada Bukti Narkoba Masuk Pondok Pesantren

Mataram, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Komisi VI DPRD NTB, TGH. Muharrar mengatakan, hingga kini belum ada bukti narkoba sudah masuk sampai ke pondok pesantren.

"Memang dalam beberapa tahun terakhir ada sinyalemen bahwa narkoba tidak saja merambah masyarakat perkotaan dan desa tetapi juga sudah masuk pondok pesantren," katanya menjawab pertanyaan berkaitan dengan isu Narkoba masuk pondok pesantren di Mataram, Rabu.

"Boleh saja orang mensinyalir narkoba masuk pondok pesantren, tetapi mana buktinya, dan kita akan jamin Narkoba tidak akan masuk pondok pesantren," katanya.

Belum Ada Bukti Narkoba Masuk Pondok Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Belum Ada Bukti Narkoba Masuk Pondok Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

Belum Ada Bukti Narkoba Masuk Pondok Pesantren

Untuk menjaga narkoba masuk pondok pesantren perlu adanya seleksi yang ketat bagi calon santri dari luar daerah yang akan belajar di pondok pesantren di NTB, hal itu dimaksudkan untuk menghidari peredaran dan pemakaian narkoba. Bila perlu jika calon santri tersebut meragukan dilakukan tes urine untuk mengetahui apakah dia pengguna narkoba atau tidak.

Muharrar yang juga pimpinan pondok pesantren Nurul Hakim, Kediri, Lombok Barat mengatakan, beberapa tahun lalu pihaknya pernah mendengar dijumpai salah satu pondok pesantren di daerah itu yang santrinya pemakai narkoba.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ternyata setelah ditelusuri santri tersebut berasal dari luar daerah dan dia memang sudah kecanduan, santri pemakai narkoba tersebut setiap kali minta izin keluar ternyata dia keluar untuk mengisap narkoba. "Setelah diketahui, pimpinan pondok pesantren tempat santri itu belajar segera membuat kebijakan dan mengeluarkan santri tersebut dari pondok pesantren," katanya.

Wakil Gubernur NTB  Drs. H.B Thamrin Rayes pada pembukaan Sambung Rasa Pondok Pesantren Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan LSM dalam menangani Narkoba dan Seks Bebas dan HIV/AIDS bebeberapa waktu lalu mengatakan, sejak Januari hingga Desember 2006 ditemukan tiga orang ibu rumahtangga dinyatakan HIV positif, sehingga kini jumlah penderita HIV di daerah menjadi 42 orang.

"Dengan jumlah kasus HIV bertambah menjadi 42 orang, maka itu sebuah angka yang mengkhawatirkan sekaligus memprihatinkan" katanya.

Sedangkan jumlah kasus AIDS pada periode yang sama tahun 2006 hanya satu kasus, sehingga jumlah kasus AIDS secara keseluruhan di NTB bertambah menjadi 19 orang.

Pemerintah tidak akan mampu menanggulangi masalah tersebut jika tidak mendapat dukungan dari segenap elemen masyarakat, itu merupakan tanggungjawab bersama, kata Wagub yang juga Ketua Badan Narkotika Propinsi (BNP) NTB.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Untuk itu para tokohagama dan masyarakat hendaknya harus perlu menyamakan persepsi mengenai penanggulangan Narkoba, Seks dan HIV/AIDS mengingat mereka berada pada posisi penting dan strategis," katanya. (ant/mad)

 

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat, Daerah, Hadits PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 09 Januari 2017

Islam Sebutkan Empat Pilar Perdamaian

Sukoharjo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengasuh pesantren Al-Muayyad Windan Makamhaji Kartasura Sukoharjo KH M Dian Nafi’, mengingatkan Islam sebagai agama pembangun perdamaian. Rasulullah SAW di tengah masyarakat berupaya menegakkan kebenaran, keadilan, keluhuran, dan kerukunan dalam rangka mewujudkan perdamaian.

Kiai Dian yang kini diamanahkan sebagai Wakil Syuriyah PWNU Jawa Tengah itu menyebutkan empat sifat utama dalam Islam, “Yakni agama sebagai wahyu, keilmuan, kemanusiaan, dan kemajuan,” terang Kiai Dian, Jumat (22/8).

Islam Sebutkan Empat Pilar Perdamaian (Sumber Gambar : Nu Online)
Islam Sebutkan Empat Pilar Perdamaian (Sumber Gambar : Nu Online)

Islam Sebutkan Empat Pilar Perdamaian

Islam memihak pada perdamaian dan memprioritaskan semua langkah untuk tujuan jangka panjang. Agama yang mengutamakan perdamaian merupakan agama yang memiliki naluri untuk senantiasa memperbaiki cara pikir dan pranata manusia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Inilah sifat keempat, yakni agama Islam sebagai kemajuan yang visioner,” kata Kiai Dian mengimbau warga untuk memperjuangkan risalah perdamaian Rasulullah SAW. (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ulama, Nahdlatul Ulama, News PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah