Senin, 13 November 2017

Bersama Banser dan Polisi, Habib Luthfi Pastikan Kelancaran Arus Mudik

Pekalongan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Jarang dijumpai sosok ulama yang menjadi panutan umat muncul di tengah-tengah masyarakat bukan dalam rangka berdakwah menyeru kebaikan. Akan tetapi yang dilakukan oleh Habib Luthfi bin Yahya, Rais Aam Idaroh Aliyah Jamiyyah Ahlit Thariqah Al-Mutabaroh An-Nahdliyyah (JATMAN) sangat berbeda yakni memantau arus mudik lebaran di pos mudik Banser di Komplek Masjid As-Syuhada Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (21/6).

Kehadiran sosok ulama kharismatik di tengah-tengah personil Banser dan Polisi yang sedang mengatur lalu lintas tersebut tidaklah mengejutkan. Pasalnya apa yang dilakukan Habib Luthfi tidak hanya kali ini saja. Pada tahun tahun sebelumnya juga melakukan hal yang sama.

Bersama Banser dan Polisi, Habib Luthfi Pastikan Kelancaran Arus Mudik (Sumber Gambar : Nu Online)
Bersama Banser dan Polisi, Habib Luthfi Pastikan Kelancaran Arus Mudik (Sumber Gambar : Nu Online)

Bersama Banser dan Polisi, Habib Luthfi Pastikan Kelancaran Arus Mudik

Bahkan Habib Luthfi ikut mengatur arus lalu lintas di Pos Pantau terpadu dengan memegang lampu emergency dan ikut mendorong bis mogok adalah hal yang biasa dilakukannya.

Komandan Banser Kota Pekalongan M. Fatkhurrahman kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengatakan, kehadiran Habib Luthfi yang mengenakan peci dan baju putih dibalut jaket tebal berwarna hitam di Posko Arus Mudik Banser menjadi pendorong dan penyemangat Banser untuk terus bantu kelancaran pemudik yang melewati Kota Pekalongan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dikatakan, meski Jalan Tol Fungsional (JTF) Brebes Gringsing telah digunakan, ternyata kepadatan arus lalu lintas yang melewati Kota Pekalongan masih sangat signifikan khususnya pada malam hari, sehingga pos arus mudik yang disiagakan di empat titik sangat membantu kelancaran arus lalu lintas.

"Habib Luthfi selalu memberi support kepada Banser dalam kegiatan sosial dan ini menjadi penyemangat Banser untuk selalu berbuat yang terbaik untuk masyarakat," ujar Fathkhurrahman.

Apalagi pada saat kunjungan Habib Luthfi hadir pula Komandan Banser Jawa Tengah Hasyim Asyari, sehingga suasana posko menjadi sangat ramai karena pada jam kunjugan sedang terjadi puncak arus mudik, sehingga Banser menurunkan kekuatan penuh bersama CBP IPNU dan KKP IPPNU Kota Pekalongan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebelum kunjungi pos pantau arus mudik Banser, Habib Luthfi juga menyempatkan hadir di pos pantau terpadu yang ada di seberang jalan bersama Kapolres Pekalongan Kota AKBP Enrico Sugiharto dan mantan Dandim Pekalongan Letkol Sapriadi. (Abdul Muiz/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hadits, Cerita, Santri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Maulid, Ratusan Siswa MI Ihyauddiniyah Dikenalkan Tradisi NU Sejak Dini

Probolinggo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Madrasah Ibtida’iyah (MI) Ihyauddiniyah di Desa Duren Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo memperingati maulid Nabi Muhammad SAW, Ahad (25/12) malam. Kegiatan ini diikuti oleh ratusan siswa didampingi para orang tuanya.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini diisi dengan Safari Maulid Riyadlah 40 hari Al Waly. Acara ini dihadiri penceramah Pengasuh Pesantren Zainul Hasan KH Hasan Ahsan Malik selaku Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kota Kraksaan.

Maulid, Ratusan Siswa MI Ihyauddiniyah Dikenalkan Tradisi NU Sejak Dini (Sumber Gambar : Nu Online)
Maulid, Ratusan Siswa MI Ihyauddiniyah Dikenalkan Tradisi NU Sejak Dini (Sumber Gambar : Nu Online)

Maulid, Ratusan Siswa MI Ihyauddiniyah Dikenalkan Tradisi NU Sejak Dini

“Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW ini dilakukan dalam rangka agar para siswa MI Ihyauddiniyah maupun masyarakat mampu meneladani perjuangan dan sikap yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Sehingga nantinya mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Kepala MI Ihyauddiniyah Siti Nur Tamami.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW ini juga diisi dengan sejumlah lomba yang diikuti oleh seluruh siswa PAUD, RA, MI dan MTs Ihyauddiniyah. Di antaranya, lomba menghafal Asmaul Husna dengan artinya, menghafal tokoh NU dan mewarnai kaligrafi NU oleh siswa PAUD.

Selanjutnya, lomba menghafal Asmaul Husna dengan artinya, menghafal tokoh NU, mewarnai kaligrafi NU, dan lomba cerdas tangkas oleh siswa RA. Kemudian lomba kaligrafi NU, menghafal istighotsah, Asmaul Husna, lari cepat pasang bendera NU, sepeda lambat, kelompen lima orang tiap kelompok, cepat tepat tulis di papan untuk siswa MI.

Lalu, menghafal tahlil, Surat Yasin, juz amma, cerita tokoh NU, diba’iyah, lomba lari karung, sepak bola api, bulu tangkis, dan mengambil koin untuk siswa MTs. “Semua lomba ini diadakan dalam rangka untuk memeriahkan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW,” jelasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara Pengasuh Yayasan Ihyauddiniyah K A Nor Hasan Asy mengharapkan agar dengan kegiatan ini siswa mampu mengetahui sejarah perjuangan Rasulullah SAW sekaligus mampu mengenal para tokoh-tokoh NU.

“Dengan demikian siswa mampu mengambil uswatun hasanah dari tokoh NU yang dikenalnya. Di samping juga meneladani perjuangan Rasulullah SAW,” katanya. (Syamsul Akbar/Alahfiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Halaqoh, Ulama, Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bulan Puasa di Tanah Sunda

Oleh: Abdullah Alawi

Tarawih, tadarus, imsak merupakan istilah tenar di bulan Puasa. Orang menulis, menukil di koran, buku; mengucapkannya di telivisi atau radio. Sekarang ditambah di ragam jejaring sosial, minimal di Facebook dan Twitter.?

Tapi di Sunda, khususnya daerah saya, Sukabumi dan sekitarnya, ada istilah yang lebih akrab. Istilah-istilah itu berkontestasi dengan istilah-istilah tersebut.? Di antaranya adalah munggahan, ngabuburit; puasa cacap, bedug dan ayakan; godin, dan ngadulag.?

Bulan Puasa di Tanah Sunda (Sumber Gambar : Nu Online)
Bulan Puasa di Tanah Sunda (Sumber Gambar : Nu Online)

Bulan Puasa di Tanah Sunda

Tiga istilah pertama berasal dari bahasa Arab, mempunyai arti yang sudah dibakukan dan tentu saja kita bisa mencari rujukan dalam teks-teks keagamaan. Sedangkan istilah-istilah terakhir, merupakan khas lokal, kadang tak jelas asal-usul maupun batasannya. Tapi tetap digunakan karena kebiasaan.

Munggahan?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di akhir bulan Syaban, ada satu moment penting yang tak bisa diabaikan, yaitu munggahan. Berbagai hal dilakukan dalam moment ini. Orang di perantauan biasanya pulang kampung. Berkumpul bersama keluarga. Saling berkirim sesuatu dengan sanak keluarga atau tetangga. Berziarah ke makam, mandi keramasan (disebut balimau di Sumbar, di Jawa padusan), ber-maap-maapan, dan seterusnya.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Munggahan berasal dari kata ungggah yang berarti naik undakan untuk masuk, misalnya ke rumah atau ke masjid (dulu rumah dan masjid berbentuk panggung). Dalam lidah orang Sunda, kata unggah sering diawali huruf m hingga lumrah dilapalkan munggah.?

Kata ini sering dikaitkan dengan proses ibadah haji (munggah haji). Dalam ibadah ini terjadi proses naik (bergerak) secara lahiriyah dan (seharusnya) batiniyah. Secara lahiriyah berarti naik pesawat terbang atau kapal laut. Sedangkan secara batiniyah adalah berubah dari sifat yang buruk menjadi lebih baik (mabrur).

Sedangkan munggah dalam menghadapi bulan puasa, yaitu unggah kana bulan nu punjul darajatna (naik ke bulan yang tinggi derjatnya). Sebagaimana dalam ibadah haji, dari kata munggah tersebut tersirat perubahan, baik secara lahiriyah dan (seharusnya) batiniyah. Secara lahiriyah misalnya, kita harus menahan diri dari rasa haus dan lapar. Jadwal makan berubah dari biasanya.

Tapi ada yang lebih penting: seharusnya berubah dalam pemikiran, ibadah, sikap hidup, dan seterusnya; yang tentunya ke arah yang lebih baik.?

Laiknya dalam lomba lari, munggahan dalam ibadah haji dan puasa adalah start. Jika ? semua dilakoni dengan baik sesuai juklaknya, maka diganjar mabrur (haji), dan kemenangan, suci, fitri di hari lebaran (puasa).

Cacap, Bedug dan Ayakan

Muncul pula kategori puasa khas lokal, yaitu puasa cacap, puasa bedug dan puasa ayakan. Istilah ini merupakan kategorisasi puasa dilihat dari segi waktu berbuka. Pertama, puasa cacap adalah puasa yang cacap (selesai); yaitu berpuasa mulai dari terbit fajar (imsak) hingga bedug maghrib. Kedua, puasa bedug, dimulai dari terbit fajar sampai bedug lohor atau ashar.?

Sedangkan ketiga, puasa ayakan, justru tidak jelas batasan waktunya. Sebenarnya puasa jenis ini adalah kependekan dari pribahasa puasa jojodog jeung ayakan. Artinya, lamun euweuh ngajedog, lamun aya dihakan. Kira-kira maksudanya adalah, kalau tidak ada (makanan) diam, tapi kalau ada, dimakan. Jadi, batas berbuka puasanya adalah makanan.

Ketiga kategori tersebut, jika dilihat dari segi pelakunya adalah sebagai berikut. Puasa cacap dilakukan orang yang secara fisik kuat, tapi tidak sedang melakukan kerja berat atau perjalanan jauh. Biasanya mereka memiliki penghayatan keagamaan kuat.?

Puasa bedug biasanya dilakukan anak-anak. Dia punya keinginan sampai maghrib, tapi raga belum kuat. Sedangkan puasa ayakan biasanya dialakukan orang yang secara fisik jelas kuat, tahu bahwa puasa wajib. Tapi malas melakukannya. Ada yang melakukannya diam-diam, ada pula yang terang-terangan.

Tipikal orang berpuasa ayakan disindir Doel Sumbang dalam lagu Tuturut Munding:

Batur sahur milu sahur/Batur buka milu buka/Ti beurang batur puasa/Manehna jajan samangka/Batur sahur milu sahur/Batur buka milu buka/Ti peuting batur taraweh/Manehna cindekul gapleh

Maksudnya: Orang lain sahur dia ikut sahur/Orang lain buka puasa, dia ikut buka/Siang orang lain puasa/Dia jajan semangka/Orang lain sahur dia ikut sahur/Orang lain buka puasa, dia ikut buka/Malam orang lain taraweh/Dia bermain gaple (domino)

Ngabuburit

Kata ngabuburit berasal dari kata dasar burit ? yang berarti sore hari atau waktu menjelang tenggelamnya matahari. Kemudian mendapat awalan nga dan proses redupklikasi dwipurwa (pengulangan kata imbuhan pertama). Jadi ngabuburit.

Ngabuburit berarti menunggu atau menghabiskan senja hingga datangnya malam. Dalam bulan puasa, tujuannya melupakan perut lapar sampai tiba waktnya buka. Berbagai hal yang dilakukan di antaranya, jalan-jalan, membaca buku, nongkrong, tadarus atau kegiatan-kegiatan lain yang tak ada batasan tertentu.?

Bagi orang Sunda, ngbuburit tidak hanya berlaku di bulan puasa. Di samping itu, orang tidak berpuasa sekali pun bisa dikatakan ngabuburit. Misalnya, jika orang itu jalan-jalan di sore hari, dia berhak pula mengatakan sedang ngabuburit.

Godin

Saya mengira, kata ini berasal dari bahasa Arab. Saya menemukan kata ini pada niat puasa, demikian; Nawaitu shauma “ghadin” an adai pardhi syahri ramadhana hadihi sanati pardha lillahi taala. Dalam kalimat ini, “ghadin” berarti esok hari.?

Tapi ternyata, maknanya "diselewengkan "semena-mena. Di Sunda artinya menjadi berbuka puasa. Dan yang lebih mengherankan, berbuka sebelum waktu maghrib. Penyelewengan berlapis-lapis. Mungkin awalnya tak sengaja, tapi kemudian jadi kebiasaan dan akhirnya kesepakatan.?

Ngadulag?

Ngadulag adalah tabuh-tabuhan khas dengan alat musik bedug dan beberapa kohkol (kentungan) yang biasa berada di samping masjid. Ngadulag artinya menabuh bedug dengan irama dulag. Tidak ada aturan khusus tentang irama dulag. Tapi setiap penabuhnya berusaha supaya tetabuhannya mengeluarkan suara yang enak didengar dan seunik mungkin. Dalam pendengaran orang Sunda, secara umum, dulag berbunyi dulugdugdag. ?

Dulag hanya diperbolehkan saat bulan puasa. Biasanya ditabuh selepas tarawih dan saat membangunkan orang sahur. Dulag dilakukan semalam suntuk saat malam takbiran Idul Fitri atau Idul Adha. Tidak hanya di masjid, kadang dulag dilakukan sambil mengarak bedug di jalanan.?

Di daerah Banten, ada tradisi ngadu dulag, yaitu pertandingan memukul bedug antarkampung selepas lebaran. Yang paling tahan lama ngadulag dianggap sebagai pemenang. ? ?

Sebagai penghias lebaran, dulag jadi istilah yang disandingkan dengan pakaian baru dibeli. Misalnya sarung dulag, atau peci dulag. Artinya sarung dan peci yang baru dibeli.?

Selain itu, dulag juga mengisyaratkan kemeriahan dan keramaian. Ada peribahasa Sunda yang berbunyi, jauh ka bedug anggang ka dulag. Peribahasa ini menggambarkan kesunyi-senyapan dengan pengibaratan jauh dari suara bedug dan riuh-rendahnya dulag.?

Masyarakat memang bukan ceret kosong yang jika diisi air kopi, akan muncul kopi dengan persis. Kalaupun kopi itu yang keluar, cita rasa, bentuk dan warnanya akan lain. Ketika bersentuhan dengan istilah-istilah dari luar kebudayaannya, mereka akan menerima, menolak, atau mengawinkan, sehingga lahir kreasi-kreasi baru yang unik dan khas. Tapi kadang dari masyarakat itu sendiri, lahir orang anti-kreasi. Waallhu alamu bi al-shawab. (Abdullah Alawi, Wartawan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah)

Keterangan gambar: ngabuburit dengan lomba ngadulag dan rebana. Diunduh dari http://kstv.co.id

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pertandingan, Internasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rais Aam Minta Pemerintah Contohkan Hidupkan Sederhana

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pejabat Rais ‘Aam PBNU KH A Mustofa Bisri meminta pemerintah baru di bawah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla serta Kabinet Kerja untuk menekankan sikap kesederhanaan dalam bekerja.

“Saya mohon itu dapat dilakukan oleh Jajaran kabinet Kerja ini untuk tetap bersikap sederhana, merakyat, dan kerja, kerja, kerja,” pintanya pada Pidato Iftitah Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama di halaman gedung PBNU, Jakarta, Sabtu (1/11).

Rais Aam Minta Pemerintah Contohkan Hidupkan Sederhana (Sumber Gambar : Nu Online)
Rais Aam Minta Pemerintah Contohkan Hidupkan Sederhana (Sumber Gambar : Nu Online)

Rais Aam Minta Pemerintah Contohkan Hidupkan Sederhana

Kiai yang akrab disapa Gus Mus ini mengatakan, kesederhanaan ini harus menjadi tren pemimpin-pemimpin Indonesia kerena kondisi mayarakat kita harus diawali dengan kesederhanaan pemimpin. Kemudian menjalar ke semuanya. “Kalau pemimpinnya sederhana, insya Allah kiai-kiainya akan mengikuti,” katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebelumnya, Gus Mus mengucapkan selamat kepada pemerintahan baru. Tapi bukan selamat atas jabatan yang diemban, melainkan selamat bekerja. Ia tak kurang menyebut bekerja sampai 3 kali. ?

“Jabatan-jabatan mereka tidak selayaknya diselamati. Saya ucapkan selamat kepada beliau-beliau, selamat bekerja, selamat bekerja, selamat bekerja. Selamat bekerja untuk Indonesia, untuk rakyat Indonesia, untuk memimpin bangsa ini menuju baldatun thoyibatun wa robbun ghofur,” katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Gus Mus, meski melewati fase dan dinamika yang menegangkan, namun Alhamdulilah berakhir melegakan semua pihak. Bahkan membuat masyarakat internasional berdecak kagum akan kedewasaan berdemokrasi negara kita. Para pemimpin yang semula bersaing, menunjukkan sikap kenegarawanan mereka. ?

Mudah-mudahan, sambung Gus Mus, warga NU, khususnya para kiai yang terlibat dukung mendukung, dapat mencerdasi sikap kenegarawanan para pemimpin sehingga tidak ada lagi istilah berseberangan di antara kita.

Gus Mus juga menegaskan, NU sepanjang sejarah selalu menyatu dengan perjuangan nasional bangsa Indonesia. Dengan demikian, sesuai khittah, NU akan senantiasa aktif dalam pembangunan bangsa menuju masyarakat adil dan makmur diridoi allah SWT.

Pemerintah baru, kata dia, tidak perlu ragu, sepanjang untuk kepentingan bangsa Indonesia,

NU siap membantu pemerintah dalam batas kemampuan dan wewenangnya, termasuk dengan cara mengkritisinya.

“Khusus kepada kader-kader NU yang terpilih anggota kabinet, saya pesankan untuk menekankan sebagai pemimpin yang arif dan bijaksana yang membantu pemerintah ini,” katanya. (Abdullah Alawi)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pemurnian Aqidah, Daerah, Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 12 November 2017

Rekomendasikan Adanya Perjanjian Larang Pelecehan Lambang Agama

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Konferensi Internasional tentang fungsi haji dalam penguatan kerjasana dan persatuan umat Islam yang berlangsung di Jakarta resmi ditutup Ahad siang, terdapat sembilan butir hasil rekomendasi dalam pertemuan tersebut.

Salah satu rekomendasi ini terkait dengan menyerukan menyerukan adanya perjanjian internasional yang melarang segala bentuk pelecehan terhadap lambang-lambang agama yang suci. Ini terkait dengan semakin seringnya terjadi pelecehan terhadap simbul suci Islam, seperti pembuatan kartun nabi, pembakaran Qur’an dan lainnya.

Rekomendasikan Adanya Perjanjian Larang Pelecehan Lambang Agama (Sumber Gambar : Nu Online)
Rekomendasikan Adanya Perjanjian Larang Pelecehan Lambang Agama (Sumber Gambar : Nu Online)

Rekomendasikan Adanya Perjanjian Larang Pelecehan Lambang Agama

Berikut hasil lengkap rekomendasi:

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rekomendasi Konferensi Internasional

“Fungsi Haji dalam Penguatan Kerjasama dan Persatuan Umat Islam”.

Hotel Borobudur, 2-3 Oktober 2010


PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Salah satu misi utama Islam adalah untuk membebaskan manusia dari ketidakberdayaan. Ini adalah manifestasi dari nilai Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin. Oleh karena itu, setiap ibadah mengandung makna yang memiliki pengaruh baik pada tingkat individu atau sosial termasuk ibadah haji.

Oleh karena itu, kami, peserta konferensi internasional tentang fungsi haji dalam penguatan kerjasama dan persatuan umat Islam, yang berkumpul di Jakarta pada tanggal 2-3 Oktober 2010, setelah mendengarkan dan memperhatikan jalannya konferensi, kami merekomendasikan hal-hal sebagai berikut:

1. Menghimbau kepada jamaah haji untuk menginternalisasi kesadaran spiritual dan substansi ibadah haji sehingga jamaah haji bisa menerapkan nilai-nilai yang terkandung di dalam ibadah haji dalam kehidupan sosial ketika dan setelah melaksanakan ibadah haji.

2. Meminta kepada pemimpin islam, ulama, elit dan masyarakat Islam agar menjadikan haji sebagai media untuk untuk memecahkan setiap masalah yang dihadapi umat Islam masa kini sehingga pertemuan itu bukan sekedar seremonial tetapi memiliki dampak positif bagi kemajuan dan persatuan umat Islam.

3. Meminta kepada para pemimpin Islam untuk menjadi inisiator dan fasilitator agar pertemuan pemimpin Islam seperti yang dimaksud di atas terlaksana sehingga secara bertahap permasalahan umat Islam dapat terselesaikan.

4. Mengimbau kepada pihak penyelenggara haji atau pemerintah agar memakai momentum haji sebagai sarana untuk memperkuat persatuan dan kesatuan dan membangun kemajuan umat Islam dalam semua aspek.

5. Mendorong negara-negara Islam untuk memanfaatkan momentum haji sebagai sarana saling mengenal potensi masing-masing negara dalam rangka memperkuat kerjasama di bidang politik ekonomi, sosial dan kebudayaan.

6. Mengecam segala bentuk permusuhan terhadap Islam di Barat (islamofobia), pelecehan terhadap al-Qur’an dan Rasul; dan menyerukan adanya perjanjian internasional yang melarang segala bentuk pelecehan terhadap lambang-lambang agama yang suci.

7. Mengecam suara-suara yang memecah belah umat Islam.

8. Mengajak seluruh umat Islam untuk berpartisipasi aktif dalam menanggung beban bencana alam yang tejadi di Pakistan dan di negara-negara muslim yang lain untuk menunaikan kewajiban saling menolong dan solidaritas umat Islam.

9. Meminta kepada pihak-pihak terkait untuk memperhatikan rekomendasi ini dan membuat langkah-langkah strategis untuk menindaklanjutinya agar rekomendasi ini tidak sekedar tinta di atas kertas.

Jakarta, 3 Oktober 2010

Para Peserta MuktamarDari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai, Habib, Khutbah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Penasehat IKA PMII Gelar Halal Bihalal Bersama Dewan Kesenian Tubaba

Tulang Bawang Barat, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Guna terus merekatkan silaturahmi dengan pengurus ormas dan insan pers di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Wakil Bupati Tubaba Fauzi Hasan, penasehat IKA PMII menggelar halal bihalal di Rumah Dinas (Rumdis) di Kelurahan Panaragan Jaya, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kamis (6-7-2017).

Acara yang berlangsung sederhana tersebut dihadiri oleh jajaran Pemerintahan, Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Tubaba, kemudian para insan pers/media, organisasi kemahasiawaan, organisasi masyarakat (ormas) seperti Pemuda Pancasila (PP), Oi, Pemuda Siliwangi, Dewan Kesenian Tubaba, IKA-PMII, Paguyuban Jawa Barat (Pajar),, serta masyarakat umum.

Penasehat IKA PMII Gelar Halal Bihalal Bersama Dewan Kesenian Tubaba (Sumber Gambar : Nu Online)
Penasehat IKA PMII Gelar Halal Bihalal Bersama Dewan Kesenian Tubaba (Sumber Gambar : Nu Online)

Penasehat IKA PMII Gelar Halal Bihalal Bersama Dewan Kesenian Tubaba

Fauzi Hasan mengatakan, silaturahmi ini dimaksudkan untuk saling mempererat silaturahmi antarormas dan insan pers di Kabupaten Tubaba, sebab dengan silaturahmi akan memberikan dampak bagi kemajuan Kabupaten Tubaba dan tidak gampang terpengaruh dengan isu-isu yang tidak benar (hoaks).

"Dengan silaturahmi dapat saling berkomunikasi dan saling mengenal dengan baik, dapat berpikir bersama untuk kemajuan Tubaba, sehingga orientasinya tidak saling menunjukkan kehebatan tetapi kebersamaan,"ungkapnya.

Dalam sambutan penasehat IKA PMII Tubaba, ini menambahkan pihaknya selaku wakil bupati berpesan pertama kepada Dewan Kesenian Tubaba untuk aktif kembali. Diakuinya sebelum pemilihan bupati dan wakil bupati dirinya membekukan sementara kegiatan Dewan Kesenian untuk menghindari adanya anggapan bahwa dia menunggangi Dewan Kesenian untuk menjadi wakil bupati.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Sekarang, mari kita aktif kembali, dan Bupati Umar Ahmad akan terus mengikuti langkah dan men-support kita," paparnya.?

Untuk PMII, Fauzi berpesan walaupun kepengurusan baru terbentuk dan belum dilantik pihaknya sangat berterima kasih PMII bisa dibentuk di kabupaten setempat, dengan terbentuknya IKA PMII ini ke depan orientasinya tidak mengedepankan kegagahan organisasi tetapi kepada bagaimana memajukan kabupaten Tubaba dengan bersatu dengan semua unsur yang ada.

"Saya juga kader PMII dan pertama mengikuti pelatihan kader dasar pada tahun 1979 di Wonosobo, saat ini masuk Kabupaten Pringsewu. Mari organisasi ini kita gunakan untuk belajar memimpin, bekerjasama dalam berorganisasi dan jika ini bisa dijalankan kunci kesuksesan ada disini," ungkapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dirinya juga sangat mengapresiasi dengan gerakan yang dilakukan oleh ormas Oi, walaupun gerakannya kecil tapi sangat menyentuh seperti melakukan gerakan bersih-bersih di tempat-tempat umum, dan di pasar-pasar. Untuk HIPMI ia berpesan dapat mengadakan kegiatan yang dapat memotivasi para pemuda untuk menjadi pebisnis dan orang sukses.

Sementara untuk PWI dan insan pers pihaknya juga mengucapkan banyak terima kasih yang telah memberikan dukungannya selama ini dalam menyebarkan informasi yang baik kepada masyakarat dalam bentuk kritik tentang pembangunan dan saran, "Pemberitaan merupakan sebuah respek yang sangat besar bagi pergerakan pembangunan di Kabupaten Tubaba.”

Fauzi berharap, ke depan seluruh elemen masyarakat dapat terus menjaga dan memanfaatkan hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan di kabupaten setempat,"Saya tidak keberatan rumah dinas ini digunakan untuk kegiatan apapun yang sifatnya positif, dan Bupati Umar Ahmad juga berpesan ormas dan masyarakat dapat memanfaatkan gedung Sesat Agung yang berada di Islamik Center dengan maksimal," pungkasnya.

Sementara perwakilan ormas dan insan pers yang hadir, Edi Zulkarnaen selaku Ketua PWI Tubaba mengucapkan banyak terima kasih telah mengundang insan pers dan ormas se-Tubaba untuk menghadiri acara halal bihalal ini,"Semoga jalinan silaturahmi dapat terus terjalin dan terjaga dengan baik," singkatnya.(Gati Susanto/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam, Anti Hoax PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

UIM Lakukan Muhasabah di Peringatan Nuzulul Quran

Makassar, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Civitas akademika Universitas Islam Makassar (UIM) memperingati malam Nuzulul Quran buka puasa bersama di Auditorium KH Muhyiddin Zain UIM, Jumat (10/) sore. Mereka menjadikan peringatan ini sebagai momentum untuk mengoreksi dan mengevaluasi diri.

Rektor UIM Dr Majdah M Zain di hadapan segenap civitas akademikanya menuturkan UIM perguruan tinggi Islam yang dalam proses pembelajarannya banyak mengkaji nilai-nilai Al-Quran.

UIM Lakukan Muhasabah di Peringatan Nuzulul Quran (Sumber Gambar : Nu Online)
UIM Lakukan Muhasabah di Peringatan Nuzulul Quran (Sumber Gambar : Nu Online)

UIM Lakukan Muhasabah di Peringatan Nuzulul Quran

UIM mewajibkan civitas akademika setiap tahunnya untuk memperingati hari Nuzulul Quran sebagai proses muhasabah dan koperatif sistem dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Semoga peringatan Nuzulul Qur’an menambah atmosfer kehidupan beragama di tengah masyarakat,” kata Hj Majdah.

Tampil sebagai pembawa hikmah Nuzulul Quran Wakil Rais Syuriyah NU Sulsel Anregurutta KH Busthani Syarief. Menurut salah seorang pendiri Universitas Islam Makassar, Al-Quran diturunkan di muka bumi ini untuk umat manusia dalam bahasa Arab.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Tujuan diturunkannya Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan pembeda antara yang haq dan batil," ujar Gurutta Busthani.

Al-Quran diturunkan sebagai risalah manusia dari kegelapan dunia menuju dunia yang penuh kedamaian, keberagamaan, dan penuh dengan nilai-nilai Islam, tandas Gurutta Busthani.

Tampak hadir para pengurus Syuriyah dan Tanfidziyah NU Sulsel, Wakil Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Al-Gazali A Rahman Idrus, Kepala Kanwil Kemenag Sulsel H Abd Wahid Thahir yang juga Ketua PCNU Makassar, Sekretaris Kopertis Wilayah IX Sulawesi Hawignyo, para Wakil Rektor UIM, para Dekan sekampus UIM, dan para ketua lembaga dan banom NU Sulsel. (Andy M Idris/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah News, Olahraga PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah