Sabtu, 07 Januari 2017

Pengobatan Gratis, Shalawatan, dan Aneka Lomba Semarak

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Musim peringatan hari lahir (Harlah) ke-61 Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan ke-60 Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) menjadi momen bagi para pelajar NU di berbagai daerah untuk mengaktifkan ragam kegiatan sosial dan keagamaan. Kemeriahan ini berlangsung hingga ke tingkat pimpinan ranting atau kelurahan.

Pengobatan Gratis, Shalawatan, dan Aneka Lomba Semarak (Sumber Gambar : Nu Online)
Pengobatan Gratis, Shalawatan, dan Aneka Lomba Semarak (Sumber Gambar : Nu Online)

Pengobatan Gratis, Shalawatan, dan Aneka Lomba Semarak

Seperti yang dilakukan Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU Kencong, Jember, Jawa Timur, Sepanjang Sabtu dan Ahad (1-2/3), di Alun-alun Kencong. Organisasi beranggotakan para pelajar ini menggelar pengobatan gratis, kirab pelajar santri, dan malam harinya ditutup dengan shalawatan bersama para habaib, kiai, dan PCNU Kencong.

Pengobatan gratis diminati oleh 150 orang, kirab pelajar dan santri diikuti lebih dari 500 peserta, sedangkan acara “Kencong Bershalawat” yang dipadati ratusan pengunjung. Ketua PC IPNU Kencong Ridwan mengaku bangga bisa mempersembahkan sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ridwan mengatakan, semua kegiatan tersebut mempunyai nilai sosial sekaligus keagamaan. "Kita ingin IPNU-IPPNU bisa berbuat sesuatu untuk warga, sehingga keberadaan IPNU-IPPNU dirasakan oleh warga," jelasnya.

Sebelumnya, Pimpinan Anak Cabang IPNU-IPPNU Kalinyamatan, Jepara, Jawa Tengah, juga turut memeriahkan momen serupa dengan aneka perlombaan. Sepanjang 22 Februari-1 Maret 2015, IPNU-IPPNU setempat menyajikan berbagai cabang lomba, antara lain futsal, baca puisi, catur, tartil al-Qur’an, menyanyikan Indonesia Raya dan Mars IPNU-IPPNU, dan lomba estafet ceria.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut ketua panitia, Budi Utomo, kegiatan bertema “Meningkatkan Potensi Kader Menuju Organisasi Modern” itu bertujuan untuk menggali potensi kader IPNU-IPPNU di Kecamatan Kalinyamatan.? Rifqi Septian Prayogo, Ketua PAC IPNU Kalinyamatan menyatakan, lomba-lomba tersebut menjadi sarana penguatan religiusitas juga wahana pembelajaran yang menyenangkan.

Sebagaimana diwartakan, Pimpinan Ranting IPNNU-IPPNU Desa Kumbo, Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, lebih dulu meramaikan hari lahirnya dengan karnaval, santunan anak yatim, Bazar Sembako Murah. (Aryudi? A Razaq/ Syaiful Mustaqim/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Berita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 02 Januari 2017

Gus Dur: Jangan Korbankan Kedaulatan untuk Bela Singapura

Kuala Lumpur, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua Umum Dewan Syura DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyatakan bangsa Indonesia tak boleh mengorbankan kedaulatannya untuk membela kepentingan negara lain, seperti Singapura.



Gus Dur: Jangan Korbankan Kedaulatan untuk Bela Singapura (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Dur: Jangan Korbankan Kedaulatan untuk Bela Singapura (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Dur: Jangan Korbankan Kedaulatan untuk Bela Singapura

Menurutnya, globalisasi memang membuka ruang persaingan terbuka bagi semua negara. Namun, mesti dilakukan dengan mengedepankan kepentingan bangsa sendiri. Demikian dilaporkan Kontributor PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Kuala Lumpur, Malaysia, Hilmy Muhammad Hasbullah.

Gus Dur mencontohkan kasus kepemilikan saham silang kelompok usaha asal Singapura: Temasek di Telkomsel dan Indosat, pada periode 2003 dan 2006. Menurutnya, kasus yang mengharuskan Temasek membayar denda sebesar Rp25 miliar dan menurunkan tarif layanannya sebesar 15 persen itu tak boleh terulang lagi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Jangan sampai terulang lagi kasus penjualan pasir dari Riau untuk keperluan perluasan wilayahnya (baca: Singapura, Red),” tegas Gus Dur dalam acara pelantikan Dewan Pengurus Cabang Perwakilan PKB Malaysia, di Aula Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Ahad (23/12) kemarin.

“Kepemimpinan nasional, oleh karena itu, mesti tegas dan berani. Ia tidak boleh dipegang oleh orang yang penakut dan tidak bisa melindungi rakyatnya,” tambah mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Acara bertajuk “Ngaji Bareng KH Abdurrahman Wahid” yang diikuti ratusan simpatisan PKB di Negeri Jiran itu juga dihadiri Sekretaris Jenderal DPP PKB Zanuba Arifah Hafsah Wahid dan Ketua DPW PKB DKI Jakarta Muslim Abdurrahman.

Presiden RI ke-4 itu juga mengkritik arah pembangunan nasional yang dianggapnya tidak jelas. Pembangunan, katanya, hanya berorientasi kepada orang-orang kaya, belum dapat dinikmati masyarakat luas. Tidak ada kebijakan yang jelas mengenai pengelolaan dan perlindungan sumber alam, seperti produk hutan, pertambangan dan hasil laut.

“Bagaimana mungkin kita dapat menjaga hasil laut kita, kalau kapal kita selalu kalah cepat dengan kapal-kapal pencuri,” ungkap Gus Dur.

Tentang masalah-masalah internasional, Gus Dur menekankan pentingnya menjaga kedaulatan bangsa. Kedaulatan penuh atas dirinya sendiri untuk menghindarkan bangsa agar tidak diejek bangsa lain. (rif)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Doa PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

UNU Sidoarjo Gratiskan Biaya Kuliah Fakultas Teknik

Sidoarjo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah ?

Untuk menarik minat calon mahasiswa dan kader muda NU di bidang teknik kimia dan lingkungan, Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Sidoarjo, Jawa Timur tahun ini menyediakan program beasiswa khusus jurusan tersebut.

UNU Sidoarjo Gratiskan Biaya Kuliah Fakultas Teknik (Sumber Gambar : Nu Online)
UNU Sidoarjo Gratiskan Biaya Kuliah Fakultas Teknik (Sumber Gambar : Nu Online)

UNU Sidoarjo Gratiskan Biaya Kuliah Fakultas Teknik

Rektor UNU Sidoarjo Fatkul Anam mengemukakan, tahun ini UNU Sidoarjo menyediakan dan memfasilitasi siapa saja yang ingin menekuni bidang kimia dan lingkungan di kampusnya. Fasilitas tersebut berupa gratis SPP, biaya UTS dan UAS selama 8 semester.

Ia berharap kesempatan tersebut dimanfatkan oleh kader-kader dan putra-putri warga NU, meski jalur itu terbuka untuk umum dengan syarat dan ketentuan yang sudah dibuat oleh kampus.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Ini kesempatan berharga bagi siapa saja yang memiliki ketertarikan di Bidang Kimia dan Lingkungan. Saya berharap terutama kepada kader dan anak-anak warga nahdliyin agar kita punya banyak lulusan dengan disiplin ilmu tersebut," kata Fatkul Anam, Selasa (27/9).

Untuk memperoleh beasiswa tersebut, calon mahasiswa akan menjalani tes terlebih dahulu. Pendaftaran akan ditutup pada tanggal 12 Oktober 2016 mendatang. Untuk mendapatkan informasi tentang program tersebut dapat mengakses website nusidoarjo.org dan unusida.ac.id. (Moh Kholidun/Abdullah Alawi)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jadwal Kajian, Quote, IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 29 Desember 2016

Konferwil XVI Ansor Jabar Dihelat Meriah, 24-26 Mei 2016

Sumedang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Konferensi Wilayah (Konferwil) XVI Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Barat akan berlangsung di Gedung Islamic Center Kabupaten Sumedang, 24-26 Mei 2016.

Salah satu panitia sekaligus Kepala Satkorcab Banser Kabupaten Sumedang Dadan Khaerudin menyampaikan bahwa kegiatan pembukaan konferwil ini akan dihadiri oleh dua ribu orang. Seribu dari Barisan Ansor Serbaguna (Banser), 700 peserta resmi konferwil, dan sisanya dari Pengurus Cabang NU (PCNU) setempat dan tamu undangan.

Konferwil XVI Ansor Jabar Dihelat Meriah, 24-26 Mei 2016 (Sumber Gambar : Nu Online)
Konferwil XVI Ansor Jabar Dihelat Meriah, 24-26 Mei 2016 (Sumber Gambar : Nu Online)

Konferwil XVI Ansor Jabar Dihelat Meriah, 24-26 Mei 2016

Banser akan melangsungkan apel? siaga yang melibatkan seribu anggota Banser dari Satkorwil Banser Jawa Barat dan perwakilan Banser dari tiap-tiap Satkorcab Kota/Kabupaten yang ada di Jawa Barat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Para anggota Banser tersebut nanti dibagi tugas sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Mengingat yang akan hadir dalam konferwil ini banyak para pejabat dari tingkat pusat sampai tingkat daerah, fokus pengamanan yang dilakukan oleh Banser akan lebih diperketat,” lanjut Dadan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dijadwalkan hadir dalam perhelatan kali ini Ketua Umum GP Ansor Pusat KH Yaqut Cholil Qoumas, KH Eman Suparman dari PBNU, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ineu Purnamadevi, Ketua Umum DPP PKB H Muhaimin Iskandar, Ketua DPR RI H Ade Komaruddin, Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mizwar, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, dan lainnya.

Sementara Ketua Panitia Lokal Konferwil PW GP Ansor Jawa Barat Ayi Subhan Hafas mengatakan, tema konferwil saat ini yaitu "Teguh pada Tradisi, Mengabdi pada Negeri". Hal ini untuk mempertegas bahwa GP Ansor selalu menjaga tradisi yang sudah diwariskan oleh para wali dan ulama serta mengawal, mengisi, dan terus menjaga keutuhan NKRI.

Ayi Subhan melanjutkan, acara dalam konferwil ini selain berisi persidangan dan apel siaga Banser, juga dimeriahkan gelaran lain, di antaranya pameran bazar produk-produk UMKM, halaqah, seminar, dialog, pentas seni, dan budaya.

“Semoga kegiatan Konferwil Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Barat yang akan berlangsung mulai besok dapat berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan. Serta mudah-mudahan terpilih ketua yang betul-betul kapabel,” tutup Ayi Subhan. (Ayi Abdul Kohar/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, Lomba, RMI NU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gus Yahya: Karena Bukan Wahabi atau Syiah, Indonesia Potensi Besar Juru Damai Saudi-Iran

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Katib ‘Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf memandang Indonesia dibutuhkan dunia dalam melerai ketegangan antara Saudi dan Iran. Pasalnya Indonesia berasal dari negara dengan muslim yang netral. Indonesia berkapasitas tidak mewakili ideologi dan kepentingan masing-masing pihak bertikai.

“Saudi dan dunia tidak punya peluang yang lebih baik dari mengundang Indonesia sebagai juru damai. Indonesia, negara muslim terbesar di dunia, yang netral, yang Islamnya tidak Wahabi tidak pula Syiah, tapi Islam Nusantara,” kata Gus Yahya dalam akun fesbuknya, Kamis (7/1).

Gus Yahya: Karena Bukan Wahabi atau Syiah, Indonesia Potensi Besar Juru Damai Saudi-Iran (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Yahya: Karena Bukan Wahabi atau Syiah, Indonesia Potensi Besar Juru Damai Saudi-Iran (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Yahya: Karena Bukan Wahabi atau Syiah, Indonesia Potensi Besar Juru Damai Saudi-Iran

Gus Yahya membaca dua kemungkinan sikap Saudi atas konfliknya versus Iran. Pertama, Saudi akan terus memaksakan konsolidasi mutlak Suni versus Syiah, termasuk menggalang gerombolan ISIS ke pihaknya untuk menghancurleburkan Iran.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kalau terjadi, ini akan menjadi petualangan dengan kekacauan tingkat Dajjal yang membawa kehancuran tak terperi,” ujar Gus Yahya.

Kemungkinan lainnya, Saudi sengaja menciptakan ketegangan dengan Iran untuk mengontrol eskalasi konflik hanya sampai terwujudnya keseimbangan baru di kawasan itu. Tentunya Saudi akan mendapat dukungan politik lebih kuat dari negara-negara non-Syiah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Gus Yahya, pilihan kedua ini menuntut adanya jalan keluar supaya konfliknya tidak kebablasan. Untuk kepentingan ini, kehadiran Indonesia dengan watak keagamaan Islam Nusantara yang dipraktikkan warganya dibutuhkan. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul, Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 21 Desember 2016

Ketika Telor Asin dan Bawang Merah Tenggelam dalam Kemacetan Horor

Brebes, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Tradisi mudik sudah melekat bagi masyarakat Indonesia pada saat momen Idul Fitri atau Lebaran tiba. Mereka berbondong-bondong melakukan perjalanan secara serentak pada waktu-waktu tertentu menuju kampung halaman dengan menggunakan berbagai moda transportasi, baik darat, laut, maupun udara.

Ketika Telor Asin dan Bawang Merah Tenggelam dalam Kemacetan Horor (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketika Telor Asin dan Bawang Merah Tenggelam dalam Kemacetan Horor (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketika Telor Asin dan Bawang Merah Tenggelam dalam Kemacetan Horor

Setiap tahun, tradisi pulang kampung secara bersamaan ini menimbulkan kemacetan parah di berbagai titik jalan, baik di jalur Pantai Utara (Pantura) maupun di jalur selatan. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, titik kemacetan yang paling disorot oleh masyarakat di seluruh Indonesia adalah di Brebes, tepatnya di pintu Tol Brebes Timur atau yang kini sedang populer disebut tol Brexit (Brebes Exit).

Tol ini belum lama diresmikan oleh Presiden Jokowi menjelang bulan puasa. Tujuannya agar para pemudik bisa melewati tol ini sehingga seluruh kendaraan tidak terkonsentrasi di jalur pantura. Namun, harapan tersebut bagai api jauh dari panggang. Kemacetan berpuluh-puluh kilometer tidak ada yang menyangka.?

“Bahkan Kabupaten Brebes seperti lahan parkir massal saking banyak dan panjangnya kemacetan,” ujar salah satu warga Brebes asal Kecamatan Losari bernama Imam Sibaweh, Rabu (6/7).?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari sisi waktu tempuh, dari Jakarta ke Brebes yang normalnya bisa ditempuh 6-7 jam saja, saat itu bisa memcapai berhari-hari sehingga para pemudik bingung dan tak tahu harus melakukan apa ketika mereka membutuhkan makan, minum, buang air kecil dan besar, serta hal yang paling krusial yaitu mengisi bensin. Macet salah satu faktor penyebab bahan bakar boros. Sedangkan kendaraan mereka sama sekali tidak bisa bergerak sehingga dilaporkan harus menempuh jarak puluhan meter dengan berjalan kaki.

Untuk memenuhi segala kebutuhan para pemudik tersebut, sebagian warga Brebes ada yang membuka ‘toilet dadakan’ di pinggir jalan maupun menjual bensin eceran dengan harga selangit per liter, yaitu Rp50.000/liter. Terlihat tidak manusiawi karena seolah menambah penderitaan para pemudik. Namun dari sisi ekonomi sah-sah saja, sebab harga barang ditentukan berdasarkan tinggi rendahnya permintaan (demand).?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Brebes menjadi sorotan publik apalagi ketika dilaporkan ada 12 orang, termasuk bayi berumur 1 tahun yang meninggal karena berhari-hari di dalam mobil. Bahkan kota yang khas dengan produksi telor asin dan bawang merah-nya tak banyak disorot dari sisi produk khas asli daerah Brebes ini. Telor asin dan bawang merah seolah tenggelam bersama karut-marutnya kondisi macet. Padahal setiap tahun, para pedagang dan produsen telor asin mendapat berkah melimpah dari penjualan produk tersebut. Karena bagi para pemudik yang melintasi Brebes, kurang afdhol jika belum membawa oleh-oleh telor asin dan bawang merah.

Dari berbagai keuntungan yang berhasil diraup sebagian warga Brebes, mereka juga mengalami kesulitan bermobilitas sebagai dampak dari kemacetan horor tersebut. Gerak langkah mereka sangat terbatas ketika hendak menuju saudara yang rumahnya terletak di seberang jalan, menuju pasar, pusat perbelanjaan, dan stasiun pengisian bensin.?

“Macet membuat saya kesulitan membeli bensin di POM,” ujar Tapsir Cipto, warga Brebes yang bermukim di Kecamatan Tanjung.

Warga Brebes juga semakin nelongso (sengsara) ketika semua jalur mengalami kemacetan, baik dari arah Jakarta maupun dari arah sebaliknya. Hal ini dikarenakan karena para pemudik, terutama yang menggunakan sepeda motor banyak yang terpaksa mendobrak bambu pembatas jalan untuk mengisi jalur kanan yang terlihat lengang. Akibatnya, warga Brebes dan masyarakat lain yang menggunakan jalur tersebut untuk melakukan mobilitas jadi terkena imbas macet.

Banyak cerita-cerita dari sisi lain yang bisa diungkapkan, misal ketika para pemudik motor juga memenuhi jalan setapak di tengah sawah karena sudah pasti kena macet jika lewat jalur normal, yakni Pantura. Warga Brebes sangat berharap kepada pemerintah agar kondisi tidak manusiawi ini bisa teratasi kendati semestinya hal ini juga bisa diantisipasi dari awal. Sebab tidak bisa dipungkiri bahwa titik macet horor yang mencapai 6 kali lipat waktu tempuh normal ada di Tol Brexit ketika kendaraan tersendat di loket tol. Sebab ketika mencapai Kabupaten Pemalang, pemudik menemukan ? titik urai volume kendaraaan. Di titik inilah sistem pembayaran tol super cepat harus dibangun.

“Ketika melihat fakta kondisi macet yang tidak wajar itu, bila perlu pemerintah langsung membuka gerbang tol dan menggratiskan pembayaran,” ujar Amran, salah satu warga yang bermukim di Pantura Losari, Brebes.? (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, Aswaja, Pahlawan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 18 Desember 2016

Seniman NU Perlu Perjelas Ideologi

Tangerang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Modernisasi dan westernisasi di seluruh aspek kehidupan yang diterapkan selama Orde Baru membuat ideologi nasional mengalami kekaburan. Salah satunya adalah kaburnya ideologi seni dan kebudayaan.

Para seniman NU perlu memperjelas kembali ideologi dalam berkesenian. Paradigma “seni untuk seni” yang diusung oleh para seniman liberal dinilai menjadikan seni tak bernilai dan tanpa tujuan. Demikian Wowok Hesti Brabowo, anggota Pengurus Pusat Lembaga Seniman dan Budayawan Muslim Indonesia (Lesbumi) kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Tangerang, Rabu (122/8).

Menurut Wowok yang juga ketua yayasan Komunitas Sastra Indonesia (KSI), sejak Orde Baru berkuasa, hanya tinggal satu kebudayaan yang dibolehkan yaitu kebudayaan yang sesuai dengan ideologi pembangunan dan westernisasi. Seni kemudian kehilangan daya kritisnya, menjadilah seni tanpa ideologi astu biasa disebut “seni untuk seni”.

Seniman NU Perlu Perjelas Ideologi (Sumber Gambar : Nu Online)
Seniman NU Perlu Perjelas Ideologi (Sumber Gambar : Nu Online)

Seniman NU Perlu Perjelas Ideologi

Pada mulanya, semboyan “seni untuk seni” itu diperkenalkan oleh kelompok seniman Manikebu (manifesto kebudayaan), yaitu kelompok seniman liberal yang menolak seni untuk tujuan lain di luar seni.

Sementara baik NU, waktu itu, menggunakan seni budaya sebagai sarana dakwah dan perjuangan. Ketika Orde Baru makin berjaya, hanya pandangan Manikebu yang dibolehkan sementara pandagan lain, termasuk pandangan NU yang diwakili oleh Lesbumi dipinggirkan. “Jadinya lahirlah seni-seni yang tak bermutu, hanya mengabdi pada selera pasar,” kata Wowok,

Pandangan seperti itu, lanjut Wowok, sangat berbahaya terutama karena ketika telah mengaburkan bahkan mengacuhkan anjuran moral agama.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Bayangkan anak muda NU dari pesantren karena tidak tahu lagi ideologi kebudayaan NU dengan enaknya masuk ke Teater Utan Kayu (TUK) atau dari jauh mengikuti kredo kesenian mereka. Maka jadilah mereka seniman liberal yang menggunakan seni untuk mengumbar nafsu, pornografi dan sebagaimainya atas nama kreativitas dan kebebasan. Mereka mengira satu-satunya bentuk berkesenian hanya  semacam ini, karena pandangan liberal itu telah begitu hegemonic,” kata Wowok.

Di sisi lain, yang bertolak belakang, beberapa seniman muda NU dengan gampangnya terpengaruh gerakan seniman fundamentalis yang begitu gampang mengesploitasi ayat Al-Qur’an secara verbal tanpa refleksi. Islam difahami secara dangkal bahkan kasar sebagaimana yang mereka ekspresikan dalam berbagai drama dan sinetron.

Menurut Wowok, hal itu tentu merusak citra Islam yang “serba-dalam” dan bernilai tinggi, baik secara nilai spiritual maupun nilai estetika

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Para seniman NU perlu kembali merapatkan barisa ke Lesbumi, agar seniman tidak terjebak pada liberalisme ala TUK yang merupakan penjelmaan dari Manikebu, atau fundamentalisme ala kelompok Usroh,” katanya.

Kreativitas dalam berkesenian jangan sampai terganggu. Selera rendahan itu membuat orang malas berkreasi, malas bereksperimen. “Coba lihat mereka yang mengumbar kebebasan itu tidak beranjak karya santranya dari selangkangan sampai dada. Sementara mengabaikan jutaaan rakyat misklin yang menderita baik secara fisik maupun rohani!”

Wowok juga menyesalkan kalangan santri pesantren yang terkecoh oleh kredo sastra liberal, sehingga membeber kehidupan dalam pesantren ke publik yang itu sama dengan menepuk air di dulang, dan membuka aib pesantren. Ini tinddakan gegabah bagi seniman tanggung yang tergoda oleh liberalisme murahan.

NU adalah organisasi yang berasaskan ahlusunnah wal jamaah yang bertujuan menegakkan akhlakul karimah. Maka kalangan seniman NU tidak bisa melepaskan dari tugas ini. Ditambah lagi, bahwa NU menghormasi keindonesiaan, kenusantaraan dan kebangsaan. Para seniman juga harus mebela kepentingan bangsa dan negara bila mengalami keterancaman seperti sekarang ini.

“Jadi berkesenian bagi kamunitas nahdliyin tidak seperti kelompok liberal yang mengartikan kebebasan adalah kebebasan mengumbar nafsu, tetapi tidak bebas memilih tema yang lain, sehingga kreativitasnya mandek. Sebaliknya kebebasan bagi seniman NU haruslah diartikan sebagai kebebasan mengembangkan kreativitas yang bertujuan membela agama, bangsa dan moral umat manusia,” katanya.(dam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat, Sejarah, Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah