Rabu, 24 Agustus 2016

Kemendes Terus Berupaya Genjot Pembangunan dan Nasionalisme di Daerah Perbatasan

Belu, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bersama grup band Slank, kembali menggelar konser perbatasan Merah Putih, untuk menggelorakan semangat pembangunan dan nasionalisme warga, khususnya masyarakat perbatasan. Kali ini, konser perbatasan Merah Putih digelar di Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (31/5).

Kemendes Terus Berupaya Genjot Pembangunan dan Nasionalisme di Daerah Perbatasan (Sumber Gambar : Nu Online)
Kemendes Terus Berupaya Genjot Pembangunan dan Nasionalisme di Daerah Perbatasan (Sumber Gambar : Nu Online)

Kemendes Terus Berupaya Genjot Pembangunan dan Nasionalisme di Daerah Perbatasan

"Salah satu prioritas pemerintahan Jokowi-JK yang tertuang dalam Nawa Cita adalah membangun Indonesia dari pinggiran, dari desa-desa, dan ? dari perbatasan. Maksud dan tujuan konser Slank di perbatasan untuk menyemangati daerah-daerah kita di perbatasan supaya pembangunan di perbatasan semakin cepat dan diwujudkan bersama-sama," ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Konser perbatasan Slank di Atambua ? yang berbatasan dengan Republik Demokrat Timor Leste ini adalah gelaran kedua, setelah sebelumnya juga digelar di Singkawang Kalimantan Barat, 15 Mei 2016 lalu. Menurut Menteri Marwan, daerah-daerah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga ini, adalah pintu gerbang Indonesia yang harus mendapatkan perhatian khusus. "Spirit nasionalisme harus terus dikumandangkan dan pembangunan di daerah terdepan RI ini tidak boleh lagi terabaikan," tegasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Adapun alasan Kemendes PDTT menggandeng Slank dalam Konser di Perbatasan, karena band legendaris ini memiliki pesan kuat dalam lagu-lagunya. Termasuk dalam tiga persoalan pokok yang digarisbawahi di daerah perbatasan, yakni masalah narkoba, terorisme dan perdagangan manusia. Dalam hal ini, Slank dianggap relevan dalam menyampaikan pesan-pesan moral tersebut, selain untuk menggugah kebudayaan di daerah perbatasan.

Marwan menuturkan, ada setidaknya 41 kabupaten/kota di Tanah Air yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. ? Pemerintah dalam hal ini, terus berupaya agar pembangunan berjalan optimal. Pembangunan juga diprioritaskan untuk mengurangi disparitas yang selama ini masih terjadi, baik Jawa-luar Jawa, desa-kota, dan pusat-pinggiran. "Berbagai program pembangunan sudah digencarkan di semua daerah perbatasan oleh pemerintahan Jokowi-JK," ujarnya.

Meski demikian, lanjut Marwan, tekad membangun perbatasan tidak cukup hanya dijalankan pemerintah pusat. Dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah daerah, kalangan usaha dan warga di perbatasan. Secara khusus, Marwan juga mengajak kepada para Slankers, untuk menjauhi narkoba dan turut serta membangun perbatasan.

"Guna menuntaskan ketertinggalan, sudah waktunya perbatasan negara menjadi pusat pertumbuhan dan investasi. Dengan cara mengoptimalkan berbagai potensi yang ada di daerah perbatasan masing-masing," ujarnya.

Menurut Marwan, tugas utama pemerintah dalam menuntaskan ketertinggalan perbatasan tersebut, adalah dengan menyiapkan infrastruktur dan menyediakan investasi dasar seperti listrik, air bersih, telekomunikasi, dan sebagainya. Serta insentif khusus kepada pengusaha yang mau berinvestasi di daerah perbatasan.

Semangat masyarakat perbatasan

Terkait hal tersebut, Bupati Belu, Willy mengapresisasi upaya Kemendes PDTT ? dan Indihome Telkom yang menggelorakan semangat pembangunan, melalui konser slank di perbatasan. Konser tersebut pun mendapat respon positif tidak hanya dari warga Atambua, namun juga dari daerah sekitar seperti Kupang, bahkan Timor Leste.

"Langkah Kemendes PDTT menghadirkan konser ini sangat tepat, memberi semangat pada masyarakat perbatasan dan tekad pemerintah membangun dari pinggiran lebih terasa," ujar Willy.

Ia berharap, Konser Perbatasan tersebut dapat menjadi sinyal positif bagi pembangunan dan kemajuan Atambua sebagai salah satu daerah perbatasan dengan negara negara tetangga. "Kita sedang ? menghimpun potensi-potensi apa saja yang bisa dikembangkan dan bisa menarik minat investor," tambah Willy.

?

Di sisi lain, Vokalis Slank, Kaka juga menegaskan bahwa semangat membangun perbatasan dan memperkokoh nasionalisme menjadi warna dalam konser tersebut. Setelah di tampil perdana di Singkawang yang merupakan perbatasan Indonesia dan Malaysia beberapa waktu lalu ? Kaka mengaku, ingin lebih memperkuat spirit nasionalisme warga perbatasan.

"Sudah seharusnya warga perbatasan memiliki rasa nasionalisme yang lebih tinggi," tutur Kaka.

?

Ia juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Atambua untuk bersama-sama membangun daerahnya. "Bangunlah daerah sendiri, ciptakan lapangan pekerjaan, kalaupun harus bekerja di luar, bawa hasilnya untuk membangun Atambua," imbau Kaka.

Personel Slank yang lain, Bimbim, mengaku bahwa pembangunan di daerah perbatasan mutlak dilakukan dan tekad pemerintah saat ini lewat Kemendes PDTT patut diapresiasi. Bimbim melihat banyak potensi ekonomi yang bisa dikembangkan untuk membangun Atambua.

?

"Jangan biarkan warga perbatasan melihat rumput tetangga lebih hijau. Warga perbatasan harus tetap bangga pada Indonesia yang memiliki Pancasila dan juga memiliki slank. Saya lihat pantai-pantai indah di sini misalnya, belum dikelola dengan baik. Tentu ini bisa dikembangkan sebagai wisata bahari," tambah drummer ini. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tegal, Budaya PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 21 Agustus 2016

HSN: Istilah Bukan Halangan, Namun Perjuangan Harus Dikenang

Banjar, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Peringatan Hari Santri Nasional disambut sukacita warga Nahdliyin di Kota Banjar Jawa Barat. Salah satunya dengan refleksi perjuangan para santri dan ulama dengan kemasan Nonton Bareng Film “Sang Kyai” di halaman kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Huda Al Azhar Kota Banjar. (21/10/2015)

HSN: Istilah Bukan Halangan, Namun Perjuangan Harus Dikenang (Sumber Gambar : Nu Online)
HSN: Istilah Bukan Halangan, Namun Perjuangan Harus Dikenang (Sumber Gambar : Nu Online)

HSN: Istilah Bukan Halangan, Namun Perjuangan Harus Dikenang

Acara berlangsung sederhana, namun khidmat. Puluhan anggota Ansor, Banser, IPNU dan PMII berkumpul merayakan Hari Santri Nasional.?

Ketua GP Ansor Kota Banjar Mamun Syarif saat ditemui PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, mengatakan terkait Hari Santri Nasional "Peringatan ini untuk memasyarakatkan perjuangan santri dari pra kemerdekaan sampai hari ini yang tidak pernah luntur, seperti yang diperjuangkan mbah Hasyim Asyari," ujar Mamun Syarif, S.Ag.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tanggapan berbeda dari Ketua IPPNU Kota Banjar Dikdik Nursidik "Kita mendukung baik dengan dijadikannya 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Dipungkiri atau tidak, sejarah saat ini banyak yang diputarbalikkan, dengan ini kita jadi tahu sejarah perjuangan ulama," tegas Dikdik.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selanjutnya, selesai kegiatan refleks, mereka berdiskusi tentang pro-kontra Hari Santri Nasional. Alhasil, bagaimanapun tanggapannya, perjuangan santri dan ulama harus dikenang. (Muhafidz/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam, Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 14 Agustus 2016

Menteri Khofifah Ingatkan Akademisi Tidak Apatis dan Apolitis

Kendari, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengingatkan civitas akademika perguruan tinggi agar tidak bersikap apatis dan apolitis terhadap kondisi bangsa. Sebaliknya, harus turut berpartisipasi penuh sebagai penggerak dan pengawal pembangunan bangsa.?

Hal tersebut disampaikan Khofifah dalam kuliah umum di Insititut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (14/4). Kuliah umum yang mengangkat tema "Urgensi Peran Perguruan Tinggi Islam dalam Menanggulangi Masalah-Masalah Sosial" tersebut diikuti ratusan mahasiswa dan dosen pengajar.?

Menteri Khofifah Ingatkan Akademisi Tidak Apatis dan Apolitis (Sumber Gambar : Nu Online)
Menteri Khofifah Ingatkan Akademisi Tidak Apatis dan Apolitis (Sumber Gambar : Nu Online)

Menteri Khofifah Ingatkan Akademisi Tidak Apatis dan Apolitis

"Kebanyakan civitas akademika utamanya mahasiswa mengambil jarak dengan partai politik, kurang peduli dengan kondisi kekinian bangsa dan eksklusif," ujarnya.?

Menurut Khofifah, saat ini juga ditemukan gaya hidup hedonis dan konsumtif di kalangan mahasiswa. Inilah yang membuat masih adanya sebagian mahasiswa di negeri ini yang kurang progresif, tidak kritis, bahkan ada yang tidak memiliki orientasi jelas, tidak memiliki kepedulian sosial, dan lain sebagainya.?

Padahal, sebagai linkage actor yang memiliki energi besar, mahasiswa harus mampu mengagregasi kepentingan rakyat. Khofifah mengajak mahasiswa agar selain menuntut ilmu dan mendapatkan prestasi akademik setinggi-tingginya juga memiliki peran yang signifikan dalam membangun bangsa ini.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Peduli sosial tidak cukup kalau tidak berbekal ilmu, juga sebaliknya. Jadi keduanya harus berjalan beriringan, karena menangani kemiskinan juga membutuhkan pendekatan multidisiplin ilmu," imbuhnya.?

Sementara itu terkait desa mandiri, Khofifah mengatakan kerjasama yang dilakukan dengan perguruan tinggi diimplementasikan saat mahasiswa melaksanakan kuliah kerja nyata.?

Nantinya mahasiswa melakukan berbagai program kegiatan untuk mengatasi berbagai persoalan sosial kemasyarakatan. Hal ini sangat penting, mengingat mereka tidak sekadar membangun desa dan menjadikannya mandiri namun turut membangun negeri.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Diungkapkan, daya saing desa perlu ditingkatkan, mengingat pasar akan mengalami aliran bebas barang, jasa, investasi dan tenaga kerja terdidik dari dan ke masing-masing negara. Oleh karena itu, peran perguruan tinggi harus ditingkatkan guna mengantisipasi pasar bebas.?

Khofifah mengatakan, mahasiswa bisa ikut membantu pemerintah antara lain melalui kemitraan dengan Kementerian Sosial dalam melakukan penyisiran terhadap masyarakat miskin di desa tempatnya KKN. Dengan demikian, tidak ada masyarakat miskin yang tercecer yang tidak memperoleh bantuan sosial sebagaimana amanat nawacita.

Namun, Ia berharap KKN di satu titik desa bisa dilaksanakan secara terus menerus. Minimal dua sampai tiga tahun hingga desa tersebut menjadi desa mandiri dan berdaya .

Penyisiran secara terus menerus ini, kata dia, akan semakin mempercepat penanganan kemiskinan di daerah tersebut. Khofifah menambahkan desa menjadi sasaran utama karena angka kemiskinan di desa dua kali lipat lebih tinggi daripada di kota. Aksesibilitas terhadap layanan publik pun sangat minim.?

"Prosentase penduduk miskin di desa mencapai 13,96 persen, sementara di Kota hanya 7,73 persen. Artinya jumlah penduduk miskin di desa dua kali lipat lebih banyak," terangnya. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pondok Pesantren, Ahlussunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 06 Agustus 2016

65 Pelajar Karangwareng Ikuti Makesta

Cirebon, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah 

Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon menggelar kegiatan masa kesetiaan anggota atau Makesta di mushola Darul Mujahidin Desa Karangwareng.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 65 peserta yang berasal dari utusan ranting dari desa-desa di Kecamatan Karangwareng dan sekitarnya. Para peserta yang terdiri dari para remaja berkisaran usia antara 14-21 tahun ini nampak antusias dan khidmat mengikuti serangkaian acara yang berlangsung sejak hari Rabu tanggal 2 Januari kemarin.

65 Pelajar Karangwareng Ikuti Makesta (Sumber Gambar : Nu Online)
65 Pelajar Karangwareng Ikuti Makesta (Sumber Gambar : Nu Online)

65 Pelajar Karangwareng Ikuti Makesta

Dalam acara tersebut hadir tokoh masyarakat setempat, Kiai Amin Rohaemin yang sekaligus membuka acara makesta tersebut. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam sambutannya, ia mengatakan ikut merasa bangga dengan adanya kegiatan tersebut, karena berkontribusi positif terhadap perkembangan dan kemajuan pelajar dan pemuda di Kecamatan Karangwareng. 

“Makesta ini mudah-mudahan bisa menjadi media belajar bagi remaja NU di Kec. Karangwareng tentang kedisiplinan, keNUan, serta menambah kecerdasan sehingga menjadi pelajar-pelajar remaja yang maju dan berkembang,” paparnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain itu, hadir pula PC IPNU dan IPPNU Kabupaten Cirebon, yang dalam sambutannya menuturkan sangat apresiatif terhadap kegiatan tersebut.

Menurut penuturan wakil ketua panitia, Mohammad Saefudin, kegiatan Makesta ini merupakan pelatihan singkat tentang organisasi, Aswaja dan kepemudaan. Alasan diadakan kegiatan ini, yang pertama adalah menanamkan nilai-nilai dan paham NU terhadap pelajar dan pemuda, memberikan pengetahuan tentang organisasi, serta sebagai sarana menyatukan para pemuda dan pelajar di Kecamatan Karangwareng. 

Kegiatan makesta ini diisi dengan berbagai materi, seperti Aswaja, kenuan, IPNU dan IPPNU, keorganisasian, manajemen konflik, yang dalam setiap sesi diselah-selahi dengan permainan yang menyegarkan, selain itu di pagi harinya diadakan senam dan tadabbur alam. 



Kontributor: Sobih Adnan

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pahlawan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 04 Agustus 2016

Hasyim Muzadi: Mayoritas Tayangan TV Merusak Akidah Umat

Pekalongan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi meminta berbagai pihak untuk mengawasi tayangan televisi Indonesia yang saat ini didominasi oleh adegan seksual, kekerasan, hura-hura, dan mistik.



Hasyim Muzadi: Mayoritas Tayangan TV Merusak Akidah Umat (Sumber Gambar : Nu Online)
Hasyim Muzadi: Mayoritas Tayangan TV Merusak Akidah Umat (Sumber Gambar : Nu Online)

Hasyim Muzadi: Mayoritas Tayangan TV Merusak Akidah Umat

"Mayoritas tayangan televisi itu merusak, terutama dalam masalah akidah umat," katanya saat memberikan taushiyah dalam acara "Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa" di Halaman Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pekalongan, Kamis (28/2) malam.

Dikatakannya, keluarga menjadi faktor terpenting dalam mengatasi pengaruh buruk siaran televisi. Para orangtua harus bisa mengarahkan anak-anaknya untuk memilih tayangan-tayangan yang baik. "Malah lebih baik tidak ada televisi daripada para orangtua tidak bisa menuntun anaknya, katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam itu menyatakan, sejak era reformasi, berbagai pengaruh dan informasi dari layar televisi mudah sekali masuk ke Indonesia tanpa ada filter. Semua itu bisa jadi kebaikan tapi juga bisa berdampak negatif jika umat tidak bisa menggunakannya.

Menurutnya, cara paling efektif yang bisa dilakukan oleh orang-perorang dalam menyaring berbagai pengaruh dan informasi yang masuk adalah dengan kembali kepada ajaran agama.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pada kesempatan itu Kiai Hasyim meminta para tokoh agama dan berdakwah mengubah hal-hal yang batil atau merusak itu menurut kadar kemampuan masing-masing.

PBNU sendiri belum lama ini telah mengumpulkan para pakar, praktisi, pengamat, dan tokoh agama untuk membincang persoalan penting seputar dunia pertelevisian. PBNU juga menjalin kerjasama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk memberikan koreksi dan arahan terhadap berbagai siaran televisi. (han)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Olahraga, Nasional, Santri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Doa untuk Non-Muslim yang Berbuat Baik

Islam mengajarkan berbuat baik kepada siapa saja, bahkan kepada apa saja. Pesan bahwa Rasulullah diutus sebagai penebar kasih sayang bagi seluruh alam (rahamtan lil alamin) merupakan legitimasi dari sikap tersebut. Sebagaimana pula Allah yang diyakini sebagai rabbul alamin (Tuhan bagi seluruh alam).

Begitu pula kepada nonmuslim. Islam memang memiliki garis tegas secara akidah yang berbeda dari agama-agama lain. Islam juga tak menoleransi semua pemikiran dan perilaku yang berseberangan dengan prinsip tauhid. Tapi bukan berarti perbedaan itu mesti merenggangkan tali silaturahim dan pergaulan secara wajar dalam masyarakat.

Doa untuk Non-Muslim yang Berbuat Baik (Sumber Gambar : Nu Online)
Doa untuk Non-Muslim yang Berbuat Baik (Sumber Gambar : Nu Online)

Doa untuk Non-Muslim yang Berbuat Baik

Itu pula yang diteladankan Rasulullah. Beliau bergaul secara baik dengan siapa saja dan dari kelas mana saja. Hingga orang-orang yang tak mengikuti risalahnya pun menaruh simpatik kepadanya. Seperti terungkap dalam hadits dari Anas radliyallâhu ‘anh bahwa tatkala Nabi membutuhkan minum seorang pria dari kalangan Yahudi memberinya air. Rasulullah pun membalasnya dengan doa “JammalakaLlâh (semoga Allah memperelok dirimu)”. Berkat doa ini, orang Yahudi tersebut tak memiliki uban satu pun hingga akhir hayatnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Atas hadits ini ulama bersepakat tentang kebolehan mendoakan dzimmî (nonmuslim yang taat terhadap konstitusi), seperti doa atas kesehatan badannya, kelancaran rezekinya, sukses pekerjaannya, dan lain sebagainya. Demikian Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi (Imam Nawawi) dalam kitab Al-Adzkâr. Redaksi kalimat dan jenis bahasa doa bisa menyesuaikan konteksnya.

Imam Nawawi juga menjelaskan bahwa tak boleh mendoakan dzimmi dengan permohonan ampunan. Pendapat ini muncul karena secara teologi memang ada perbedaan antara Muslim dan nonmuslim). Tapi ia membolehkan doa-doa yang bersifat umum yang berkaitan dengan hal-hal duniawi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

? ? ? ? ? ? ? ? ?

?

“Boleh mendoakannya agar mendapat petunjuk, sehat badan, dan cukup rezeki, dan sejenisnya.” (Lihat Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir)

(Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pertandingan, Lomba, Fragmen PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 03 Agustus 2016

Buka Stan Pameran, KBRI Damaskus Dukung Pembangunan Kembali Suriah

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus mengikuti Pameran Pembangunan “Expotechno Build Syria” ke-3 pada 16—18 Mei 2016 di Hotel Damarose Damaskus yang diselenggarakan oleh Pemerintah Suriah sebagai bagian dari rangkaian kampanye program Rebuild Syria (pembangunan kembali Negara Suriah).

Pameran yang mengangkat tema “For Better Syria” itu diikuti oleh lebih dari 40 stan perusahaan di sektor rekonstruksi, tenaga listrik/tenaga surya, pembangunan infrastuktur, pengairan, renewable sources, dan elektonik yang berasal dari Suriah dan Lebanon. Pameran Techno Build Syria ke-3 yang akan berakhir pada 18 Mei 2016 ditargetkan akan dihadiri lebih dari 4.000 pengunjung. Dibandingkan sebelumnya, pameran kali ini diikuti oleh lebih banyak ragam peserta dari berbagai perusahaan.

Buka Stan Pameran, KBRI Damaskus Dukung Pembangunan Kembali Suriah (Sumber Gambar : Nu Online)
Buka Stan Pameran, KBRI Damaskus Dukung Pembangunan Kembali Suriah (Sumber Gambar : Nu Online)

Buka Stan Pameran, KBRI Damaskus Dukung Pembangunan Kembali Suriah

Stan KBRI Damaskus menampilkan dua Perusahaan BUMN Indonesia, yaitu PT Wijaya Karya Persero (tbk) dan PT INKA Persero yang telah mengirimkan berbagai materi pameran untuk dipajang di stan Indonesia, demikian siaran pers Pensosbud KBRI Damaskus yang diterima PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pameran “Expotechno Build Syria” dibuka Senin (16/05) oleh Menteri Pembangunan Umum Ir. Hussein Arnous; didampingi Menteri Pengairan dan Irigasi Dr Kamal Shikha; Duta Besar RI Damaskus Djoko Harjanto dan disaksikan oleh para pejabat setempat, delegasi perusahaan-perusahaan konstruksi serta delegasi dari berbagai Kedutaan Asing.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mendapat apresiasi



Setelah acara pembukaan, stan KBRI Damaskus adalah stan pertama yang dikunjungi oleh Menteri PU Ir. Hussein Arnous dan para pejabat setempat. Saat mengunjungi stan KBRI Damaskus, Menteri PU Ir. Hussein Arnous menulis pesan di buku tamu.

“Saya atas nama rakyat dan Pemerintah Suriah menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada rakyat dan Pemerintah Indonesia yang telah berpartisipasi dalam pameran ini,” tulis Menteri Arnous, “Ini adalah bukti Indonesia adalah sahabat sejati Suriah yang mendukung pembangunan kembali Suriah pasca konflik.”

Pada kesempatan itu, Dubes RI Damaskus, Djoko Harjanto, pun menyerahkan cenderamata kepada Menteri PU Eng. Hussein Arnous.

Dalam kesempatan wawancara dengan berbagai media di Suriah, seperti Syria FM, Syria TV, Stasiun TV Nour Sham, Sinmar News, Iraq News, dan Media East Channel, Duta Djoko menjelaskan bahwa partisipasi Indonesia dalam Expo ini merupakan wujud dari dukungan Indonesia kepada Suriah mengingat ikatan persahabatan antara Indonesia dan Suriah sudah terjalin sejak lama.

“Sudah sepantasnya Indonesia berpartisipasi dalam pameran ini dalam rangka membantu pembangunan Suriah pasca konflik,” jawab Dubes Djoko kepada para wartawan. “Pameran ini juga merupakan peluang yang sangat baik bagi KBRI Damaskus untuk memperkenalkan potensi Indonesia di sektor konstruksi dan pembangunan serta transportasi perkerata-apian kepada masyarakat dan Pemerintah Suriah.” Duta Djoko mempromosikan PT. Wijaya Karya Persero, BUMN yang telah berpengalaman dalam membangun berbagai konstruksi di luar negeri dan PT. Industri Kereta Api yang sukses mengekspor produknya ke luar negeri.

Menurut Pejabat Fungsi Ekonomi KBRI Damaskus, Makhya Suminar, tidak hanya menarik perhatian para media, tetapi juga stan Indonesia juga menarik perhatian berbagai pengusaha yang mencari informasi untuk membuka hubungan dan memanfaatkan peluang bisnis dengan Indonesia. Kesempatan itu juga dimanfaatkan oleh KBRI Damaskus untuk menyebarkan informasi terkait pelaksanaan Trade Expo Indonesia yang akan diselenggarakan pada 12 – 16 Oktober di Jakarta.

“KBRI Damaskus adalah satu-satunya Kedutaan yang berpartisipasi pada Pameran Expotechno Build Syria ini,” ujar Makhya Suminar, “Ini wujud kedekatan KBRI Damaskus dengan Pemerintah Suriah dalam bidang ekonomi dan pembangunan.”

Tujuan KBRI Damaskus untuk berpartisipasi pada Pameran ini adalah untuk membuka mata rakyat dan para pemangku kepentingan di bidang konstruksi dan transportasi di Suriah akan potensi yang dimiliki Indonesia sehingga membuka peluang bagi Indonesia untuk ikut berkontribusi dalam program Rebuild Syria yang dicanangkan pemerintah Suriah pasca konflik. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ubudiyah, Quote PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah