Kamis, 17 April 2014

Habib Luthfi Minta Foto Pahlawan Dipasang di Rumah

Brebes, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Rais ‘Aam Jam’iyah Ahlu Thariqah al Mu’tabarah an Nahdiyah (JATMAN) Habib Lutfie bin Ali Yahya berharap generasi muda agar tidak perlu malu-malu memajang foto pahlawan, pendiri NU maupun kiai kampung yang telah berjasa pada kita.

Habib Luthfi Minta Foto Pahlawan Dipasang di Rumah (Sumber Gambar : Nu Online)
Habib Luthfi Minta Foto Pahlawan Dipasang di Rumah (Sumber Gambar : Nu Online)

Habib Luthfi Minta Foto Pahlawan Dipasang di Rumah

“Kita perlu memajang foto KH Hasyim Asyari dengan harapan anak cucu kita akan selalu bertanya, siapa mereka itu?” ajak Habib saat menyampaikan ceramah pada peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW dan Khaul Kiai Anwar bin Munawar ke-25 Desa Kaligangsa Kulon Kecamatan Brebes, Brebes, Jateng, Kamis malam (13/2).

Dari pertanyaan kecil itu, lanjutnya, akan memberi wawasan kepada anak dan cucu kita kalau mereka telah menuntun diri kita menjadi manusia yang berguna untuk bangsa, negara dan agama. “Jangan sampai penghargaan kepada pendahulu kita terputus gara-gara keliru mengkomunikasikan tokoh yang harus menjadi panutan,”katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Habib Luthfi mengajak hal itu karena menurutnya penghargaan kepada para pejuang NKRI maupun pejuang Islam kian terputus. Terbukti, di rumah-rumah kita sudah jarang di pajang foto-foto mereka.

Sehingga, kata habib asal Pekalongan ini, anak cucu kita tidak lagi mengenal siapa pendiri NKRI, siapa pendiri NU, siapa pendiri Muhammadiyah, siapa pendiri Al Irsyad dan tokoh-tokoh besar lainnya yang telah berjasa terhadap NKRI maupun kebesaran Islam.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lebih lanjut ia mengataka, makna dari Maulud Nabi, pada dasarnya bagaimana sikap kita memberi penghargaan kepada pendahulu-pendahulu kita dengan meneruskan perjuangan dan ilmu-ilmu yang telah ditransfernya. “Yang lebih utama, bagaimana sikap kita menghargai kedua orang tua kita,” tuturnya.

Habib memberikan resep, bila ingin diangkat derajatnya  cukup dengan melakukan tiga persyaratan. Pertama, taat kepada kedua orang tua, kedua gemar jariyah dan ketiga, ilmu yang bermanfaat.

Dalam kesempatan tersebut, turut memberikan mauidlotul hasanah Rais Suriyah PCNU Brebes KH Amin Mashudi dan dalang kondang dari Tegal yang kini menjadi Bupati Ki Entus Susmono.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kapolres Brebes AKBP Ferdy Sambo, Kepala Kantor Kemenag Brebes Drs H Imam Hidayat MPdI, Kabag Humas Setda Brebes Drs Atmo Tan Sidik, Kabag Kesra Setda Brebes Syaeful Islam dan sejumlah pejabat lainnya. (Wasdiun/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahlussunnah, Ulama, Fragmen PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 16 April 2014

Jalan Santai, IPNU Arosbaya Kampanye Antinarkoba

Bangkalan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar NU (IPNU) Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, menggelar acara jalan santai bersama ribuan warga sebagai puncak acara pra-harlah ke-92 NU di kecamatan setempat.

Acara yang berlangsung Jumat (15/5) ini menyediakan hadiah utama berupa lemari es, serta beberapa hadiah hiburan lainnya. Panitia yang terdiri dari para pelajar NU juga menyuguhkan musik dari beberapa sekolah menengah atas (SMA) di kawasan Arosbaya.

Jalan Santai, IPNU Arosbaya Kampanye Antinarkoba (Sumber Gambar : Nu Online)
Jalan Santai, IPNU Arosbaya Kampanye Antinarkoba (Sumber Gambar : Nu Online)

Jalan Santai, IPNU Arosbaya Kampanye Antinarkoba

Imam Nawawi, ketua PAC IPNU Arosbaya, mengatakan acara yang melibatkan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Bangkalan ini bertujuan untuk mengingatkan generasi muda akan bahaya narkoba.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Momen harlah menjadi momentum untuk instropeksi, kami sebagai bagian dari keluarga besar NU memiliki tanggung jawab itu,” imbuhnya.

Sementara Ketua BNK Kabupaten Bangkalan yang juga Wakil Bupati Bangkalan Ir. H. Mondir Rofii berpesan kepada peserta yang rata-rata pelajar di wilayah Arosbaya, agar menjadi bagian dari generasi terpenting dari bangsa ini dengan menjauhi narkoba dan sejenisnya. Dalam kesempatan itu, Mondir juga mengingtakan peserta tentang peran sejarah dan sosial NU dalam kehidupan bangsa Indonesia. (Red: Mahbib)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

 

Foto: Wakil Bupati Bangkalan saat memberikan sambutan didampingi Ketua PAC IPNU dan pengurus MWCNU Arosbaya

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Cerita, Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 14 April 2014

Pandangan Sejumlah Ulama Perihal Status Najis Babi

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Pada rubrik Bahtsul Masail sebelumnya saya telah membaca mengenai keharaman babi. Saya baru tahu ternyata ada pandangan yang setidaknya berbeda dengan pandangan yang selama ini saya ketahui, yaitu pandangan Daud Azh-Zhahiri dianggap menyimpang dari pandangan mayoritas ulama.

Pandangan Sejumlah Ulama Perihal Status Najis Babi (Sumber Gambar : Nu Online)
Pandangan Sejumlah Ulama Perihal Status Najis Babi (Sumber Gambar : Nu Online)

Pandangan Sejumlah Ulama Perihal Status Najis Babi

Saya berkeinginan menanyakan masih terkait dengan babi, jika sebelumnya mengenai keharamannya, sekarang saya mau menanyakan status najisnya. Bagaimana pandangan para ulama mengenai kenajisan babi itu sendiri? Atas penjelasannya saya ucapkan terima kasih. Wassalamu ‘alaikum wr. wb. (Fathlul Ilmi)

Jawaban

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Penanya yang budiman, semoga selalu dirahmati Allah SWT. Pada tulisan yang lalu kami telah memberikan penjelasan mengenai keharaman babi. Dalam kesempatan ini kami akan mencoba menjelaskan mengenai kenajisan babi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Literatur fikih Madzhab Syafi’i yang kami ketahui mengatakan bahwa babi adalah binatang yang najis. Pertanyaannya, apa dalil yang mengarah atau menujukkan kepada kenajisan babi? Dalilnya adalah qiyas atau analogi. Kenajisan babi diqiyaskan pada kenajisan anjing.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ?

Artinya, “Disunahkan menumpahkan air liur anjing dengan segera, artinya menumpahkan sisa sesuatu yang dijilati anjing karena berdasarkan hadits riwayat Muslim yang menyatakan: ‘Apabila anjing menjilati wadah atau bejana salah satu di antara kalian maka tumpahkanlan dan cucilah tujuh kali, salah satunya dengan debu.’ Status (kenajisan, pent) babi diqiyaskan dengan status kenajisan anjing,” (Lihat Zakariya Al-Anshari, Asnal Mathalib Syarhu Raudlatith Thalib, Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah, cet ke-1, 1422 H/2000 M, juz I, halaman 22).

Hadits riwayat Muslim yang dikemukakan Zakariya Al-Anshari di atas dipahami oleh para ulama Madzhab Syafi’i sebagai dalil yang menunjukkan atas kenajisan anjing. Dalam pandangan madzhab ini anjing saja najis apalagi babi yang notabene kondisinya lebih buruk dibanding anjing.

Kerena itu kemudian dikatakan bahwa babi adalah binatang yang najis karena kondisinya lebih buruk dari anjing. Alasan lain untuk mendukung hal ini adalah dianjurkannya untuk membunuh babi meskipun tidak membahayakan. Di samping itu keharaman babi sudah manshush.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Adapun babi adalah binatang najis karena kondisinya lebih buruk dari anjing, di samping itu dianjurkan untuk dibunuh bukan karena ia membahayakan, dan telah disebutkan oleh nash keharamannya. Jika anjing saja najis maka babi lebih najis. Sedangkan sesuatu yang lahir dari babi dan anjing atau salah satu dari keduanya adalah najis karena merupakan makhluk yang berasal dari yang najis, karenannya status hukumnya adalah sama,” (Lihat Abu Ishaq Asy-Syirazi, Al-Muhadzdzab fi Fiqhil Imam Asy-Syafi’i, Beirut, Darul Fikr, juz I, halaman 47).

Muhyiddin Syarf An-Nawawi ketika memberikan catatan atas pernyataan Abu Ishaq Asy-Syirazi di atas menyatakan bahwa Ibnul Mundzir dalam kitab al-Ijma’ menukil kesepakatakan (ijma’) para ulama mengenai kenajisan babi. Dan ijma` sudah barang tentu bisa dijadikan hujjah yang kokoh.

Namun, ijma’ yang dikemukakan Ibnul Mundzir patut ditinjau ulang. Sebab, ternyata Madzhab Maliki memiliki pandangan yang menyatakan kesucian babi ketika dalam kondisi hidup. Bahkan lebih lanjut, Muhyiddin An-Nawawi menyatakan: “Kami (dari kalangan Madzhab Syafi’i) tidak memilik dalil jelas yang menunjukkan kenajisan babi ketika dalam kondisi hidup.”

? ] ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Anotasi: Ibnul Mundzir dalam kitab-nya Al-Ijma’ menukil kesepakatabn (ijma’) para ulama atas kenajisan babi. Konteks ini ijma` jelas merupakan hal utama untuk dijadikan hujjah seandainya ijma’ telah tetap. Namun Madzhab Maliki (memiliki pandangan lain, pent) yang menyatakan kesucian babi selagi masih hidup. Adapun yang dijadikan hujjah oleh pengarang (Abu Ishaq Asy-Syirazi) adalah hujjah yang juga dipakai ulama lain, dan tidak ada dalalah (petunjuk yang mengarah pada apa yang dimaksudkan, pent) yang jelas dalam kasus ini. Kami tidak memiliki dalil yang jelas yang menunjukan kenajisan babi ketika masih hidup,” (Lihat Muhyiddin Syarf An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, Jeddah, Maktabah Al-Irsyad, juz II, halaman 587).

Pandangan Madzhab Maliki yang menyatakan kesucian babi ketika dalam kondisi hidup dapat kita rujuk pada salah satu kitab rujukan Madzhab Maliki, yaitu kitab Asy-Syarhul Kabir yang ditulis Ad-Dardiri. Di situ tampak jelas dikatakan termasuk yang suci adalah semua binatang yang hidup, baik bintang darat maupun laut, anjing maupun babi. Karena hukum asalnya semua yang hidup adalah suci. Sedang kenajisan adalah sesuatu yang tidak melekat pada sesuatu yang hidup (‘aridlah).

( ? ) ? ( ? ) ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Yang suci adalah al-hayyu (yang hidup)—tambahan ‘al’ dalam dalam kata tersebut itu menunjukkan istighraq (mencakup keseluruhan) sehingga pengertiannya adalah semua yang hidup baik di darat maupun di laut walaupun keluar dari kotoran, anjing maupun babi,” (Lihat Ad-Dardiri, Asy-Syarhul Kabir, dalam Hasyiyah Ad-Dasuqi ‘ala Syarhil Kabir, Mesir, Isa Al-Babi Al-Halabi, juz I, halaman 50).

Berangkat dari apa yang kemukakan, maka soal kenajisan babi ketika dalam keadaan mati sudah disepakati para ulama. Sedangkan yang diperselisihkan adalah ketika babi dalam kondisi hidup. Mayoritas ulama menyatakan najis karena diqiyaskan dengan anjing. Sedang menurut Madzhab Maliki babi tidak najis ketika dalam kondisi hidup karena pada dasarnya sesuatu yang hidup adalah suci.

Demikian jawaban yang dapat kami kemukakan. Semoga dapat dipahami dengan baik. Sikapi semua perbedaan dengan bijak. Kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq,

Wassalamu’alaikum wr. wb


(Mahbub Ma’afi Ramdlan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan, Sholawat, Jadwal Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 08 April 2014

Menristek Dikti Dijadwalkan Hadiri Pengukuhan ISNU Tangerang Malam Ini

Kota Tangerang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pengurus Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kota Tangerang terbentuk perdana. Seluruh pengurus baru yang diketuai KH Dedi Mahfudin ini bakal dilantik di aula Gedung MUI Kota Tangerang, Selasa (19/4), mulai pukul 19.30 WIB.

Menristek Dikti Dijadwalkan Hadiri Pengukuhan ISNU Tangerang Malam Ini (Sumber Gambar : Nu Online)
Menristek Dikti Dijadwalkan Hadiri Pengukuhan ISNU Tangerang Malam Ini (Sumber Gambar : Nu Online)

Menristek Dikti Dijadwalkan Hadiri Pengukuhan ISNU Tangerang Malam Ini

Ketua Panitia Pelantikan Pengurus ISNU Kota Tangerang, A. Saifudin Z mengatakan, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir diagendakan menghadiri acara bersama Ketua Pimpinan Pusat ISNU KH Ali Masykur Musa, Walikota Tangerang Arief Wismansyah, dan sejumlah pejabat lainnya.

Prosesi pelantikan akan dipimpin oleh PW ISNU Banten. "Beliau memastikan akan hadir, kita doakan tidak ada halangan," ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Terkait persiapan acara, Saifudin yang juga kepala UPT Rusunawa Kota Tangerang mengaku sejauh ini tidak ada kendala. "Walau waktu persiapan pelaksanaan pelantikan relatif singkat , tapi alhamdulillah menjelang hari H sepertinya persiapan sudah mencapai 90 persen," imbuhnya.

Menurut dia, hal tersebut tidak lepas dari partisifasi aktif dan kepedulian calon pengurus ISNU, terutama yang masuk di jajaran kepanitiaan. "Pun peranan ketua ISNU sangat luar biasa ditengah kesibukannya sebagai (kepala) Kemenag Kota Tangerang, beliau terus men-support baik tenaga, pemikiran dan materi, sehingga terus melakukan kordinasi ke tim panitia," paparnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Saifudin berharap, momentum pelantikan pengurus ISNU Kota Tangerang menjadi energi baru dalam meningkatkan partisipasi masyarakat khususnya pada konteks pembangunan masyarakat kota tangerang.

"Kita berharap pelantikan ini akan memberikan motivasi bagi pengurus untuk membawa ISNU sesuai motonya yakni, dari kontemplasi menuju aksi, menyapa semua, merangkul umat, menanam untuk bangsa," tandasnya.

Ketua PC ISNU Kota Tangerang KH. Dedi Mahfudin mengatakan, ISNU adalah sebuah organisasi yang merupakan badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) yang berfungsi membantu melaksanakan kebijakan NU pada kelompok sarjana dan kaum intelektual. "ISNU Kota Tangerang terbentuk karena izin Allah dan restu para kiai dan juga PCNU Kota Tangerang," katanya.

Kepala Kantor Kemenag Kota Tangerang tersebut berharap, acara pelantikan berjalan lancar dan akan membawa kebaikan bagi masyarakat Kota Tangerang. Apalagi, kata dia, pengurus ISNU merupakan para intelektual dan praktisi dari berbagai disiplin ilmu.

"Setelah dilantik nanti kita akan segera menggelar rapat pengurus untuk menentukan program kerja minimal dalam lima tahun ke depan," pungkasnya. (Atho/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tegal, Pertandingan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 06 April 2014

Narik Iuran Anggota, Muslimat NU Siap Transparan Bertanggung Jawab

Jember, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Tanpa dana, sulit sebuah organisasi bisa eksis. Inilah yang dirasakan oleh Pimpinan Cabang Muslimat NU Jember. Karena itu, Badan Otonom NU pimpinan Nyai Hj. Emi Kusminarni ini? mulai mensosialisasikan rencana penarikan iuran (i’anah syahriyah) bagi anggota Muslimat NU Jember. Sosialisasi? pertama dilakukan Ahad (5/2) di aula Bank Jatim yang dihadiri penguru pimpinan cabang dan beberapa perwakilan anak cabang Muslimat NU Jember.

Menurut Nyai Hj. Emi, penarikan iuran akan mulai dilakuan dalam beberapa bulan ke depan setelah sosialisasi rampung. “Karena NU tidak biasa narik iuran rutin dari anggota, maka ini perlu sosialisasi agar mereka paham bahwa dana organisasi itu penting,” ungkapnya saat menyampaikan sambutan.

Narik Iuran Anggota, Muslimat NU Siap Transparan Bertanggung Jawab (Sumber Gambar : Nu Online)
Narik Iuran Anggota, Muslimat NU Siap Transparan Bertanggung Jawab (Sumber Gambar : Nu Online)

Narik Iuran Anggota, Muslimat NU Siap Transparan Bertanggung Jawab

Ia mengaku yakin bahwa rencana itu akan berjalan lancar dan didukung penuh anggota Muslimat NU Jember. Yang penting, dana dari hasil iuran tersebut dikelola secara transparan dan penuh tanggung jawab.

Dengan iuran itu, katanya, kelak akan banyak yang bisa diperbuat oleh Muslimat NU Jember. “Toh semuanya akan kembali kepada warga NU, misalnya dalam bentuk bakti sosial, pelatihan, pemberdayaan ekonomi, pelayanan kesehatan dan sebagaiya,” ujaranya.

Sementara itu, perwakilan Bank Jatim Luluk Khimmatul Khoiroh menegaskan bahwa pihaknya siap bekerja sama dengan Muslimat NU dalam mengelola iuran anggota Muslimat NU.

Tidak hanya itu, Luluk juga mengaku siap memfasilitasi warga Muslimat NU untuk mengakses permodalan guna mengembangkan kegiatan usahanya. “Kami siap menampung iuran anggota Muslimat NU sekaligus mengusahakan bantuan modal bagi ibu-ibu yang punya usaha,” jelasnya.? (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah News, Pendidikan, Pahlawan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 26 Maret 2014

Doa, Tatakrama, dan Cara Bersuci saat Buang Air

Selaras dengan tuntunan Rasulullah SAW, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seseorang yang buang air, yakni:

Tidak buang air sembarangan, khususnya di tempat berteduh, tempat berkumpul manusia, di bawah pohon yang sedang berbuah, di jalanan, di lubang hewan, dan lainnya. Karena hal tersebut berpotensi merugikan manusia dan makhluk lainnya, sedangkan Islam mengajarkan untuk tidak merugikan siapa pun.Haram hukumnya menghadap atau membelakangi arah kiblat apabila buang air di tempat terbuka. Adapun bila dilakukan di tempat tertutup yang disediakan khusus untuk buang air semisal toilet, maka hukumnya makruh.

Doa, Tatakrama, dan Cara Bersuci saat Buang Air (Sumber Gambar : Nu Online)
Doa, Tatakrama, dan Cara Bersuci saat Buang Air (Sumber Gambar : Nu Online)

Doa, Tatakrama, dan Cara Bersuci saat Buang Air

Menggunakan tangan kiri saat bersuci (cebok)

Adapun praktik buang air dan bersuci sesudahnya sesuai tuntunan Rasulullah ialah:

1) Saat hendak masuk toilet berdoa:

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

? ? ? ? ? ? ? ? ?

Bismillâhi Allâhumma innî a’ûdzu bika minal khubutsi wal khabâitsi

“Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari godaan iblis jantan dan betina.”

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hikmah doa ini adalah meminta perlindungan dari Allah agar kita terhindar dari Iblis betina dan jantan yang sering membuat kita was-was dalam bersuci, menggoda kita dengan khayalan yang tidak baik saat masuk toilet, dan agar Allah menjaga alat kelamin kita dari perbuatan keji lagi hina, yakni zina.

Doa ini diucapkan saat kita hendak masuk tolet, namun posisi kita masih berada di luar toilet, karena begitu kita sudah masuk toilet, maka kita tidak boleh lagi mengucapkan ucapan-ucapan agung seperti nama Allah, nama Rasul, ayat Al-Qur’an, dan doa-doa.

Perlu diingat bahwa toilet merupakan tempat manusia membuang kotoran, sehingga tidak layak dijadikan tempat mengucapkan ucapan-ucapan yang agung. Ketidaklayakan ini berlaku pula di tempat tidak baik lainnya seperti di penampungan kotoran hewan dan lain-lain.





2) Masuk toilet dengan mendahulukan kaki kiri.

3) Membuang kotoran kita pada lubang kakus, bukan di dinding atau di lantai toilet.

4) Duduk saat buang air kecil, apalagi buang air besar.

5) Mentuntaskan keluarnya kotoran. Ada kalanya dengan berdehem-dehem, atau dengan mengelus alat kelamin atau perut kita dengan tujuan melancarkan dan menuntaskan keluarnya kotoran.

Di antara hikmah melakukan hal ini adalah agar kita terhindar dari penyakit akibat masih adanya sisa kotoran dalam tubuh kita yang belum terbuang, dan agar kita terhindar dari rasa was-was. Seringkali pasca buang air kita merasa was-was seolah kotoran keluar lagi dari tubuh kita.

Tindakan ”menuntaskan” ini merupakan bagian dari upaya kita untuk menghindari was-was tersebut.

6) Melakukan istinja’ (cebok) menggunakan tangan kiri. Ada tiga macam cara melakukan istinja, yakni:

Dengan menggunakan tiga buah batu atau bisa diganti dengan tiga lembar tisu. Namun apabila masih belum bersih, maka ditambah lagi hingga ganjil, lima atau tujuh dan seterusnya.Ini dilakukan apabila tidak ada air, atau ada air yang tersedia, namun disediakan untuk minum.Dengan menggunakan airMenggunakan tiga lembar tisu terlebih dahulu, dan diakhiri dengan menggunakan air. Cara istinja yang ketiga ini adalah yang terbaik.7) Keluar toilet membaca doa:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Guhfroonaka alhamdulillahi alladzi adzhaba ‘anni al-adza wa ‘aafaani. Allahumma ij’alni minat tawwaabiina waj’alni minal mutathohhiriin. Allahumma thohhir qolbi minan nifaaqi wa hashshin farji minal fawaahisyi

“Dengan mengharap ampunanmu, segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit dari tubuhku, dan mensehatkan aku. Ya Allah, jadikanlah aku sebagian dari orang yang bertaubat dan jadikanlah aku sebagian dari orang yang suci. Ya Allah, bersihkan hatiku dari kemunafikan, dan jaga kelaminku dari perbuatan keji (zina).”

Ketika berada di kamar mandi, barangkali ada kesalahan yang kita perbuat semisal tidak sengaja menghayalkan hal yang tidak-tidak dan lain sebagainya, oleh karenanya saat keluar kita meminta ampunan pada Allah, dilanjutkan dengan bersyukur pada Allah yang telah menghilangkan penyakit dan kotoran dari diri kita, sambil tidak lupa memohon agara Allah menjadikan kita sebagai orang yang baik dan menjaga kita dari perbuatan tercela.

Disarikan dari:

Mustafa al-Khan dan Musthafa al-Bagha, Al-Fiqh al-Manhaji ‘ala Madzhabi Imam al-Syafi’i (Surabaya: Al-Fithrah, 2000), Juz I, hal. 51

As-Suyuthi, Jamiul Ahadits, juz 33, hal. 220

(Muhammad Ibnu Sahroji)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 22 Maret 2014

Habiburrahman El-Shirazy Luncurkan Novel Terbaru di Tebuireng

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Para penggemar novel-novel Habiburrahman El-Shirazy (Kang Abik) dapat kembali menikmati sajian cinta yang indah dan menggugah dari penulis terkemuka Indonesia tersebut. Kang Abik akan meluncurkan novel terbarunya yang berjudul Bidadari Bermata Bening. Ia direncanakan tampil bersama Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Shalahuddin Wahid (Gus Sholah), Jumat (28/4) siang.

Dipilihnya Pesantren Tebuireng sebagai tempat peluncuran novel ini berasal dari inisiatif dan permintaan Kang Abik. Terkait pemilihan tempat, ada dua alasan yang diungkapkan pria kelahiran Semarang ini.

Habiburrahman El-Shirazy Luncurkan Novel Terbaru di Tebuireng (Sumber Gambar : Nu Online)
Habiburrahman El-Shirazy Luncurkan Novel Terbaru di Tebuireng (Sumber Gambar : Nu Online)

Habiburrahman El-Shirazy Luncurkan Novel Terbaru di Tebuireng

"Pertama, Tebuireng merupakan tempat yang bersejarah secara nasional. Tidak hanya tentang NU. Bicara tentang peta keislaman di Indonesia, maka Tebuireng dan Jombang tidak bisa dipisahkan," ujar Kang Abik.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Alasan kedua, cerita dan tokoh dalam novel Bidadari Bermata Bening itu berakar dari pesantren. "Maka, sangat tepat novel Bidadari Bermata Bening diluncurkan di pesantren, tepatnya Pesantren Tebuireng," tutur novelis alumnus Al-Azhar University Kairo itu.

Ketua Panitia Peluncuran dan Bedah Novel Bidadari Bermata Bening Septian Pribadi menuturkan, acara tersebut akan dihadiri tidak hanya santri Tebuireng.

"Panitia mengundang perwakilan seluruh pesantren di Jombang, bahkan hingga Kediri. Insya Allah peluncuran dan bedah novel Bidadari Bermata Bening akan dihadiri sekitar 2.000 orang," kata Septian, Pemimpin Redaksi Majalah Tebuireng ini. (Syamsul Arifin/Alhafiz K)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah