Minggu, 26 Februari 2017

Beda Lebaran, Warga NU Senang Tetap Harmonis dengan Muhammadiyah

Bandung, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pemerintah melalui Kementerian Agama RI menetapkan bahwa Hari Raya Idul Adha jatuh pada hari Ahad (5/10) ini. Namun demikian, perbedaan tak bisa dihindari. Seperti yang terjadi di Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Warga Muhammadiyah setempat melaksanakan shalat Ied, Sabtu pagi (4/10).

Beda Lebaran, Warga NU Senang Tetap Harmonis dengan Muhammadiyah (Sumber Gambar : Nu Online)
Beda Lebaran, Warga NU Senang Tetap Harmonis dengan Muhammadiyah (Sumber Gambar : Nu Online)

Beda Lebaran, Warga NU Senang Tetap Harmonis dengan Muhammadiyah

Menurut Laido (50) salah satu warga Muhammadiyah, perbedaan hari raya Idul Adha adalah masalah khilafiyah saja. Pemahaman masalah agama, kata dia, tergantung dari masing-masing orang. Menurutnya, sikap seseorang dipengaruhi kedalaman ilmu yang dimilikinya.

Laido beranggapan, perbedaan itu gampang diucapkan, tapi susah dilaksanakan. Meskipum begitu ia tetap selalu berusaha untuk bisa menyikapi perbedaan dengan baik. “Hari ini adalah rahmat bagi umat Islam,” ungkap warga Cileunyi itu kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah sesaat sebelum melaksanakan jamaah shalat ied bersama-sama warga Muhammadiyah, di lapangan ASDP Dishub Jabar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tentang warga NU yang saat itu belum merayakan Idul Adha, baginya mesti disikapi dengan toleran. “Jangankan dengan umat Islam sendiri, kita dengan agama-agama dunia juga menghormati. Jadi umat Islam tidak boleh antara saling menyalahkan, yang jelas saling mengisi. Itu no problem bagi kita,” tegas pria asal Permata Biru Cileunyi itu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senada dengan Laido, Kosran dalam kesempatan yang sama memandang perbedaan adalah rahmatullah. Sehingga ia dapat menyikapi baik kepada tetangganya yang NU dengan cara saling menghormati terhadap keyakinan masing-masing, karena memiliki dalil masing-masing yang kuat.

“Harapan saya, ukhuwah tetap terjaga dan tidak mudah terbecah belah,” tutur pria usianya 42 tahun itu.

Berbeda dengan Herman yang pada saat itu memakai sarung, baju koko dan peci putih, ia tidak berpikir adanya perbedaan dalam momen Idul Adha ini. Herman mengikuti pendapat yang ia anggap pendapat terbaik.

Herman juga menilai toleransi itu harus ada. “Kita harus saling memahami, kita harus tahu masing-masing dan tidak saling mengganggu. “Kita tetap harus saling menjaga toleransi,” imbuhnya.

Sementara itu, H. Edi tokoh masyarakat di Cibiruhilir Cileunyi yang rumahnya tidak jauh dari tempat shalat ied warga Muhammadiyah mengatakan, “Seng arep lebaran saiki yo silahkan, seng arep lebaran sesok ya rapopo (Yang ingin idul Adha sekarang silahkan, yang ingin besok tidak apa-apa),” kata warga NU ini.

Masalah perpecahan itu dilakukan orang-orang yang tidak memahami Islam yang sebenarnya. “Jadi masalah Muhammadiyah, NU dan lainnya yang penting Islam,” ujarnya pria keturunan Banjarnegara itu.

Atas sikap toleransi warga Muhammadiyah di sekitarnya, ia merasa senang. Yang penting baginya tidak ada permusuhan, karena warga Muhammadiyah juga sesama saudara muslim.

H. Edi menambahkan, hubungan warga NU dan Muhammadiyah setempat selama ini tidak ada masalah. Karena pada hari-hari biasa warga shalat jumat jadi satu. “Hal-hal begitu yang penting kita bermasyarakat yang baik,” pungkasnya. (Muhammad Zidni Nafi’/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sunnah, Amalan, Syariah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 25 Februari 2017

Peran Kiai Asad dalam Perebutan Senjata Belanda

Pada tahun 2014, Wakil Gubernur Syaifullah Yusuf membuka tapak tilas dalam rangka menyusuri jalur perjuangan KH. R. Asad Syamsul Arifin melintasi 100 desa untuk berebut senjata Belanda di gudang mesiu Desa Dabasan Bondowoso pada tahun 1947. Tak kurang dari 4000 peserta mengikuti kegiatan tersebut.

Pada 2002, Gus Dur membuka acara tersebut. Diikuti sekitar 5000 santri Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo.

Peran Kiai Asad dalam Perebutan Senjata Belanda (Sumber Gambar : Nu Online)
Peran Kiai Asad dalam Perebutan Senjata Belanda (Sumber Gambar : Nu Online)

Peran Kiai Asad dalam Perebutan Senjata Belanda

Memang Kiai Asad memiliki peran penting dalam merebut senjata Belanda. Beliau turun langsung berbaur dengan bromocorah yang menjadi binaannya (disebut Pelopor) memimpin perebutan senjata sambil berpuasa pada 20 Juli 1947 untuk mendukung perlawanan gerilyawan atas agresi militer Belanda.

Para Pelopor sebenarnya meminta Kiai Asad untuk tidak turun langsung ke dalam hutan. Mereka khawatir terkena serangan Belanda. Namun, beliau bukan tipe orang yang suka duduk manis di atas kursi melihat orang lain bekerja. Beliau bersikeras ikut serta merebut senjata dan siap berperang melawan Belanda.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kiai Asad menyadari cinta tanah air bagian dari iman, dan pentingnya sebuah tanah air untuk mengamalkan ajaran agama. Agama tanpa tanah air sulit untuk direalisasikan. Sementara tanah air tanpa agama akan amburadul. Keduanya ibarat sebuah mata uang, sisi yang satu dengan yang lain tak bisa dipisahkan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Perang itu harus niat menegakkan agama dan arebbuk negere (merebut negara), jangan hanya arebbuk negere! Kalau hanya arebbuk negere, hanya mengejar dunia, akhiratnya hilang! Niatlah menegakkan agama dan membela negara sehingga kalau kalian mati, akan mati syahid dan masuk surga" (hlm. 138).

Demikian motivasi yang Kiai Asad tanamkan kepada para Pelopor. Dengan motivasi itu, para Pelopor semangat menyusuri jalan cadas nan berbatu menanjak melintasi 100 desa, dan tak takut mati untuk memperoleh senjata demi mempertahankan tanah air sebagai bentuk pengamalan orang beriman.

"Kalian tidak boleh mundur. Kalau mati, akan syahid dan masuk surga. Namun, jika lari ke belakang, kalian akan meninggal dalam keadaan kafir," dawuh Kiai Asad kepada para Pelopor sebelum berangkat merampas senjata Belanda (hlm. 107).

Misi mengambil senjata tak mengalami hambatan berarti, namun satu anggota Pelopor tewas. Anggota Pelopor berhasil mengambil 24 senjata api dan amunisi, termasuk senapan jenis bren, sten gun, lee enfield, mortir, light machine gun, serenteng peluru tajam, dan granat (hlm. 136-137).

Sementara pesantren Salafiyah Syafiiyah menjadi tempat berlindung dan menyusun strategi para gerilyawan. Sehingga, pasukan Belanda menggerebek pesantren untuk mencari gerilyawan dan senjata. Bahkan, pesantren hendak dibom karena dinilai membahayakan tapi pesawatnya meledak terlebih dahulu di udara, sementara gerilyawan berhasil kabur dari pesantren termasuk Kiai Asad.

Namun, ada penyusup dan yang dipandu oleh orang dalam Pesantren Sukorejo sendiri yang berkhianat. Penggerebekan pesantren menjadi ajang fitnah di media dan Kiai Asad dituduh melakukan makar pada NKRI dan terlibat dalam DI/TII. Akhirnya Kiai Asad menjadi tahanan politik selama enam bulan. Kiai Asad kembali ke Sukorejo tahun 1954.

Buku K. H. R. Asad Syamsul Arifin, Kesantria Kuda Putih Santri Pejuang membawa imajinasi pembaca menyusuri perjuangan Kiai Asad mulai merebut senjata Belanda hingga kembali ke Sukorejo setelah dipenjara. Penting dibaca negeri muda di tengah lunturnya rasa memiliki terhadap tanah air.

Berbeda dengan buku Kharisma Kiai Asad di Mata Umat (LKiS, 2013) dan Sang Pelopor (Pena Salsabila, 2014) yang penulisnya menggunakan pendekatan non fiksi sehingga harus menggunakan bahasa ilmiah, Ahmad Sufiatur Rahman menulis dalam bentuk fiksi sejarah. Buku setebal 210 halaman jauh dari membosankan layaknya buku sejarah pada umumnya.

Data buku:

Judul: K. H. R. Asad Syamsul Arifin, Kesantria Kuda Putih Santri Pejuang

Penulis: Ahmad Sufiatur Rahman

Penerbit: Tinta Medina, Solo

Terbitan: Pertama, Mei 2015

Tebal: XXXVIII+210 halaman

ISBN: 978-602-72129-7-8

Peresensi: M. Kamil Akhyari, kader muda NU, pecinta buku sejarah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pahlawan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 21 Februari 2017

Disdikpora Buka Pesantren Kilat SNMPTN

Jepara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara, H Muhammad Zahid yang diwakili Agus Nur Slamet, membuka secara resmi Pesantren Kilat (Sanlat) Sukses Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2012, bertempat di Pesantren Mathlaun Nasyiin, Desa Pecangaan Kulon Kecamatan Pecangaan, Sabtu (12/5) kemarin.

Dalam kesempatan itu, peserta yang akan mengikuti Pesantren Kilat (Sanlat) sejumlah 60 santri. Mereka berasal dari siswa-siswi SMA/ MA/ SMK se-Kabupaten Jepara yang lolos seleksi. Kegiatan Sanlat akan berlangsung sejak 12/5-10/6 mendatang.

Disdikpora Buka Pesantren Kilat SNMPTN (Sumber Gambar : Nu Online)
Disdikpora Buka Pesantren Kilat SNMPTN (Sumber Gambar : Nu Online)

Disdikpora Buka Pesantren Kilat SNMPTN

Hadir pula dalam pembukaan Ketua Yayasan Walisongo, Kapolsek, Koramil dan tokoh masyarakat setempat.

Selaku ketua panitia, Adib Khoiruzzaman mengatakan kegiatan tersebut merupakan andil Pimpinan Pusat GP Ansor bekerjasama dengan Yayasan Mata Air memfasilitasi pendidikan yang layak untuk lulusan SMA sederajat. Untuk pelaksana kegiatan, lanjutnya, adalah pihak Yayasan Walisongo Pecangaan dan Pesantren Mathlaun Nasyiin. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sanlat, tambahnya merupakan kegiatan pembinaan menjelang SNMPTN. Jadwalnya, Senin-Jumat bimbingan belajar, Sabtu try out dan Ahad out bond.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Selain itu diisi pula dengan psikologi dan Aswaja,” paparnya.

Materi Aswaja, lebih spesifiknya ke-NU-an penting disampaikan menurutnya untuk membentengi kader muda agar tidak terjemurus kepada Islam radikal.

“Materi ke-NU-an penting disampaikan agar kader-kader kita semakin paham akan Islam rahmatan lil alamin,” jelasnya.

Kegiatan Sanlat, tuturnya serentak dilaksanakan di 50 kota di Indonesia. Untuk tahun kemarin hanya di 20 kota.

“Alhamdulillah tahun kemarin santri kami yang ikut Sanlat dan kuliah di PTN sejumlah 36 santri. Semoga tahun ini 60 santri bisa diterima PTN semuanya. Amiin,” harapnya.

H Ahmad Ja’far, Ketua PC GP Ansor Jepara dalam sambutannya mengungkapkan, dalam setiap kegiatan mesti ditempuh dengan proses. Sanlat, menurutnya, bagian daripada proses yang perlu dilalui.

“Yang perlu diingat dalam berproses mesti menemukan hambatan dan rintangan. Muaranya, jika telah melampauinya akan menerima keberkahan,” ungkapnya.

Redaktur : Sudarto Murtaufiq

Kontributor : Syaiful Mustaqim

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Habib PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 20 Februari 2017

IPPNU Kencong Bagi-bagi Bunga dan Doa Hari Asyura

Jember, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kencong, membagikan rangkaian bunga kepada warga dan pengguna jalan di depan Sekretariat PC IPPNU dan depan Masjid Jami Kencong, Jember, Jawa Timur, Kamis (21/9). 

IPPNU Kencong Bagi-bagi Bunga dan Doa Hari Asyura (Sumber Gambar : Nu Online)
IPPNU Kencong Bagi-bagi Bunga dan Doa Hari Asyura (Sumber Gambar : Nu Online)

IPPNU Kencong Bagi-bagi Bunga dan Doa Hari Asyura

"Kegiatan ini untuk mengigatkan pengendara dan warga bahwa hari ini adalah tahun baru bagi umat Islam," ungkap Ketua IPPNU Cabang Kencong, Nihayatul Khoiroh.

Di samping itu, kegiatan tersebut juga sebagai  sarana bagi para pelajar NU untuk berdakwah.

"Menjadi salah satu cara bagi kami untuk melakukan syiar agama, terutama bagi warga Nahdliyin yang berada di wilayah cabang Nahdlatul Ulama (NU)  dan sekitarnya. Karena di dalam rangkaian bunga kami sertakan juga tulisan doa-doa Hari Asyura," tambah Khoiriyah.

Menurutnya, para pengendara yang menerima bunga mengaku senang. Apalagi, bunga itu juga bisa menggambarkan ekspresi kasih sayang antar sesama umat. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Karena bunga yang dibagikan  adalah rangkaian yang kami buat.Jadi ini sekaligus melatih kreativitas," jelasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kegiatan tersebut melibatkan kader IPPNU Kencong dari kepengurusan Pimpinan Ranting, Pimpinan Komisariat, Pimpinan Anak Cabang (PAC)  hingga pengurus Pimpinan Cabang (PC), 

Tahun baru Hijriah merupakan hari bersejarah bagi umat Islam yang menandai peristiwa penting ketika Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah dari kota Mekkah ke Madinah. (Khoerus/Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Quote, Olahraga, Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 11 Februari 2017

PCNU Bojonegoro Akan Bangun Rusunawa

Bojonegoro, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Demi meningkatkan perekonomian warga nahdliyin, PCNU Bojonegoro akan membangun Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa). Namun sebelum dilaksanakan pembangunan, akan dilakukan survey dan verifikasi data.

Kedatangan tim survey yang dilakukan Direktorat Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia Direktur Pemberdayaan Wakaf, Hamka disambut langsung Ketua PCNU, Cholid Ubed dan Rois Syuriyah KH Maimun Syafi’i beserta pengurus banom, lembaga, dan lajnah.

PCNU Bojonegoro Akan Bangun Rusunawa (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Bojonegoro Akan Bangun Rusunawa (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Bojonegoro Akan Bangun Rusunawa

Menurut Hamka, kedatangannya ke Bojonegoro untuk melakukan survey dan verifikasi tanah wakaf kelayakan tempat, sebelum dibangun Rusunawa. Jangan sampai ketika akan dibangun, lokasi dan berkasnya tidak memenuhi persyaratan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Rencananya akan dibangun tahun ini. Seluruh Indonesia ada lima tempat, Jawa Timur hanya Bojonegoro," jelasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pembangunan Rusunawa di tanah wakaf PCNU Bojonegoro anggaran dananya dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera). Tapi ia tidak tahu secara pasti nominal anggarannya, namun ia memastikan ada delapan lantai. Bagian bawah dijadikan pertokoan, lantai kedua aula dan beberapa kamar.

"Rusunawa ini untuk masyarakat berpenghasilan rendah, masyarakat yang kurang mampu. Selain itu memfungsikan tanah wakaf sehingga tidak dibiarkan begitu saja," tuturnya.

Sementara itu, Ketua PCNU Bojonegoro, Cholid Ubed berharap, pembangunan Rusunawa ini bisa segera dilaksanakan. Besar harapan warga nahdliyin Bojonegoro, adanya rencana ini dapat meningkatkan sumber daya ekonomi. Sehingga warga NU agar lebih berdaya nantinya.

"Semua kesiapan pembangunan Rusunawa, termasuk sertifikat, pengukuran, sosialisasi ke masyarakat sekitar sampai desa dan daya dukung lainnya akan dilengkapi," ungkapnya. (M Yazid/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 10 Februari 2017

Resolusi Jihad Menjadi Bagian Peringatan Hari Pahlawan

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pemerintah Provinsi Jawa Timur memastikan peringatan Resolusi Jihad NU akan menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Pahlawan di Surabaya pada tahun-tahun selanjutnya. Hal ini sekaligus merupakan bentuk pengakuan pemerintah bahwa Resolusi Jihad adalah bagian tak terpisahkan dari sejarah Indonesia.

“Resolusi jihad menjadi hal yang tak terpisahkan dari perjuangan 10 November di Surabaya dan sudah ditulis dalam sejarah. Ini akan kita peringati pada tahun-tahun selanjutnya sebagai rangkaian dari peringatan Hari Pahlawan,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dalam acara puncak Napak Tilas Resolusi Jihad di Jalan Bubutan Surabaya, Ahad (24/11).

Resolusi Jihad Menjadi Bagian Peringatan Hari Pahlawan (Sumber Gambar : Nu Online)
Resolusi Jihad Menjadi Bagian Peringatan Hari Pahlawan (Sumber Gambar : Nu Online)

Resolusi Jihad Menjadi Bagian Peringatan Hari Pahlawan

Menurutnya, kegiatan Napak Tilas Resolusi Jihad sangat penting dilakukan dalam rangka mengutuhkan sejarah. Kegiatan juga diselenggarakan di depan kantor PCNU Surabaya yang 68 tahun silam menjadi markas para kiai membahas kehadiran tentara Sekutu dan puncaknya dikeluarkan resolusi jihad yang menggerakkan para santri dari berbagai daerah dan arek-arek Suroboyo bangkit melawan tentara Sekutu.

Penggagas kegiatan Napak Tilas Resolusi Jihad Choirul Anam mengatakan, fatwa resolusi jihad itulah yang membakar semangat para pejuang melawan tentara Inggris, sang pemenang Perang Dunia II, hanya dengan bermodal bambu runcing dan senjata rampasan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Para orang tua tidak lagi menangis, bahkan bangga anak-anak mereka menjadi syahid dalam rangka mempertahankan negara, bukan negara Islam tapi negara yang berdasarkan Pancasila,” kata Cak Anam.

Hadir dalam acara puncak ini antara lain Wakil Ketua Umum PBNU KH As’ad Said Ali, Wakil Sekjen PBNU H Abdul Mun’im DZ, mantan wakil presiden RI yang juga “bapak” arek-arek Suroboyo Jenderal (purn) Tri Sutrisno, Rais Syuriyah PWNU Jatim KH Miftahul Akhyar, Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim KH Mutawakkil Alallah, sesepuh NU KH Sholeh Qosim, dan putra Bung Tomo Bambang Sulistomo.

Napak Tilas Resolusi Jihad dimulai dari Pondok Pesantren Tebuireng Jombang dan berakhir di Jalan Bubutan Surabaya, tidak jauh dari Tug Pahlawan. Sebagian peserta napak tilas menempuh perjalanan dengan sepeda ontel dari Jombang sejak pagi.

Mengapa napak tilas dimulai dari Jombang? Kata Cak Anam, bukan saja karena Jombang adalah tempat kediaman KH Hasyim Asy’ari. Sejarah mencatat, pasca pengeboman Hirosima dan Nagasaki, dan setelah tentara Jepang tidak bersemangat lagi, pelatihan militer untuk para pemuda Indonesia dipindahkan dari Cibarusa ke Jombang. (A. Khoirul Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pondok Pesantren PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 08 Februari 2017

Inilah Data Hasil Hisab Lajnah Falakiyah PBNU

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Berdasarkan ajaran Rasulullah SAW, ijtima’ para ulama, Komisi Fatwa MUI, dan ormas Islam se-Indonesia tahun 2003 silam, Nahdlatul Ulama (NU) konsisten dengan metode rukyatul hilal dalam menentukan 1 Syawal atau awal bulan hijriah. Tetapi, rukyatul hilal dilakukan oleh NU, setelah melalui mekanisme hisab.

Ketua Lajnah Falakiyah PBNU, KH A Ghozali Masroeri menyatakan, berdasarkan data hisab Lajnah Falakiyah PBNU, posisi hilal pada tanggal 29 Ramadhan 1436 H yang bertepatan dengan 16 Juli 2015 berada pada ketinggian 03 derajat 01 menit 58,9 detik, jarak busur 05 derajat 43 menit 58 detik, dan umur hilal 09 jam 26 menit 47,5 detik.

Inilah Data Hasil Hisab Lajnah Falakiyah PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Inilah Data Hasil Hisab Lajnah Falakiyah PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Inilah Data Hasil Hisab Lajnah Falakiyah PBNU

“Apabila dalam rukyat nanti hilal dapat dilihat, maka PBNU akan mengikhbarkan 1 Syawal bertepatan dengan tanggal 17 Juli 2015,” ujar Kiai Ghozali dalam konferensi pers, Kamis (2/7) di lantai 5 Gedung PBNU Kramat Raya Jakarta.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tetapi apabila hilal tidak terlihat, lanjutnya, maka PBNU akan meng-istikmal-kan (menyempurnakan) puasa Ramadhan manjadi 30 hari.

Kiai Ghozali Masroeri menjelaskan, bahwa NU bukannya tanpa metode hisab. Sejak resmi berdiri tahun 1926, NU telah menggunakan metode hisab. Di madrasah dan pesantren, kitab-kitab yang ada itu mengkaji ilmu hisab. Pesantren banyak menghasilkan ahli-ahli hisab baru, bahkan ada yang mencapai tingkat mahir.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Lebih dari itu, sudah ada yang mampu menciptakan metode hisab kontemporer. Namun, NU memandang bahwa hisab bersifat prediktif. Kesahihannya (ketepatannya) harus diuji dengan metode rukyatul hilal bilfi’li, yakni observasi hilal di lapangan,” tegasnya di hadapan puluhan wartawan dari berbagai media. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Olahraga PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 07 Februari 2017

Harlah, Pelajar NU Ponorogo Ikuti Lomba Paduan Suara Mars IPNU-IPPNU

Ponorogo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) Ponorogo, Jawa Timur, menggelar lomba Paduan Suara lagu mars IPNU-IPPNU yang diikuti oleh Pimpinan Anak Cabang, Pengurus Ranting dan Pengurus Komisariat se-Ponorogo. Acara ini merupakan salah satu rangkaian peringatan Harlah IPNU ke-63 dan IPPNU ke-62.

Lomba paduan suara digelar Ahad (12/3) pagi mulai pukul 08.00 bertempat di aula MI Maarif Ngrupit, Jenangan, Ponorogo. Sebanyak 17 grup paduan suara turut berpartisipasi dalam lomba ini.

Harlah, Pelajar NU Ponorogo Ikuti Lomba Paduan Suara Mars IPNU-IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Harlah, Pelajar NU Ponorogo Ikuti Lomba Paduan Suara Mars IPNU-IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Harlah, Pelajar NU Ponorogo Ikuti Lomba Paduan Suara Mars IPNU-IPPNU

Lagu mars yang dilombakan adalah mars IPNU yang diciptakan Moh. Shomury W, dan mars IPNU ciptaan Mahbub Junaidi serta Mochtar Embut. Peserta lomba juga membawakan satu lagu daerah dengan judul bebas.

Sementara, aspek penilaian pada lomba ini meliputi aspek intonasi, suara dan keseriusan partitur.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua IPPNU Ponorogo Iffatul Wahidah mengatakan lomba paduan suara ini digelar sebagai salah satu wadah untuk memperkuat tali silaturrahim di semua tingkat pimpinan.?

Dia berharap lomba ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi belaka, melainkan juga sebagai sarana pembelajaran bersama.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Karena lagu mars ini juga bagian dari komponen organisasi yang wajib dikuasai semua kader IPNU-IPPNU. Maka kegiatan ini kita adakan ? sebagai wadah kompetisi untk belajar dan peningkatan kualitas kader dalam berorganisasi khususnya dalam hal bidang suara," jelas Iffa kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Sementara itu, dewan juri lomba memutuskan beberapa grup tampil sebagai juara dalam lomba paduan suara memperingati hari lahir (Harlah) IPNU-IPPNU Ponorogo.?

Berikut ini nama-nama grup yang tampil sebagai juara dan berhak mendapatkan Hadiah dari IPNU-IPPNU:

Juara I: PAC IPNU-IPPNU Mlarak?

Juara II: PAC IPNU-IPPNU Kauman?

Juara II: PAC IPNU-IPPNU Sukorejo?

Juara Harapan I: PAC IPNU-IPPNU Babadan

Juara Harapan II: PAC IPNU-IPPNU Sukorejo

(Zaenal Faizin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaSantri, Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 06 Februari 2017

Bupati Dompu Buka Kick Off LSN Region III NTB

Dompu, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kick off Liga Santri Nusantara Region NTB III yang meliputi Bima, dan Dompu telah berlangsung Senin (5/9) di Lapangan Pantapaju, Dompu.? Pada acara pembukaan Kick off LSN Region NTB III ini dibuka langsung oleh Bupati Dompu, H. Bambang Yasin. Beserta panitia LSN Region NTB III.

Bupati Dompu Buka Kick Off LSN Region III NTB (Sumber Gambar : Nu Online)
Bupati Dompu Buka Kick Off LSN Region III NTB (Sumber Gambar : Nu Online)

Bupati Dompu Buka Kick Off LSN Region III NTB

Dalam sambutannya Bupati Dompu, berharap Liga Santri menjadi Kalender Nasional oleh Menteri Pemuda dan Olahraga. Di samping itu, Bambang Yasin juga berharap dengan digelarnya LSN ini, bisa menjadi wadah santri untuk menjaga kesehatan raganya, sedangkan pembangunan jiwa dilakukan di pesantren.

“Dengan digelarnya Liga Santri Nusantara ini, kita berharap bisa menjadi alat untuk membangun raga para santri melalui olahraga, dan pembangunan jiwa santri melalui pengetahuan agama di pesantren,” harapnya.

Tak kalah pentingnya tambah Bupati Dompu ini, Liga Santri ini harus menjadi contoh dalam membangun kemajuan olahraga khususnya Kabupaten Dompu. “Ini harus menjadi contoh untuk membangun kembali olahraga Dompu, dan umumnya Kepulauan Sumbawa,” tegasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bupati juga berharap dengan perhelatan LSN, dapat melahirkan generasi pemain yang memilik skil dan sikap amanah sehingga bisa menjadi nilai lebih dari pembinaan olahraga sepakbola yang lain. “Untuk anak-anak santri yang bermain junjung tinggi sportivitas,” pesannya.

Menurut Suprtaman Ketua Panitia LSN NTB III, pada Liga Santri Nusantara Region NTB III ini diiuti oleh 24 pondok pesantren. 5 pesantren dari Kecamatan Manggelewa, 2 pesantren dari Kecamatan Wuja, 4 pesantren dari Kecamatan Pekat, 1 dari Kecamatan Hu’u, dan Kecamatan Pajo juga diwakili 1 pesantren.

Hadir pula dalam Kickoff LSN NTB III ini, Wakil Ketua DPRD Dompu M. Amin, Sekjen PKB NTB Akhdiyansyah, Kepala Dishubkominfo Syarifudin ST, Camat Pajo, H. Ibrahim, Pimpinan BRI Munta Rully. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nasional, Sholawat PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 02 Februari 2017

Peduli Aceh, GP Ansor Larangan Galang Bantuan di Jalan Ciledug

Kota Tangerang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Belasan Aktivis GP Ansor Larangan Kota Tangerang menggelar aksi simpati dan sosial dengan menggalang bantuan dana untuk korban bencana gempa bumi di Aceh. Mereka menggalang dana dari pengguna jalan yang melintasi Jalan Ciledug Raya, Sabtu (10/12).

Ketua GP Ansor Larangan Qori Ayatullah mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk solidaritas dan rasa kemanusiaan terhadap saudara-saudara kita yang terkena musibah gempa bumi di Aceh.

Peduli Aceh, GP Ansor Larangan Galang Bantuan di Jalan Ciledug (Sumber Gambar : Nu Online)
Peduli Aceh, GP Ansor Larangan Galang Bantuan di Jalan Ciledug (Sumber Gambar : Nu Online)

Peduli Aceh, GP Ansor Larangan Galang Bantuan di Jalan Ciledug

Aksi yang digelar di sepanjang Jalan Ciledug Raya ini mengajak para pengendara, penumpang kendaraan, dan masyarakat untuk berkontribusi dalam meringankan korban bencana alam di Aceh.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Alhamdulillah pada aksi simpatik ini terkumpul sejumlah uang, makanan, dan pakaian layak pakai. Hasil kegiatan akan kami salurkan melalui Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim PBNU,” ujar Qori.

Ke depan pihaknya menyatakan senantiasa siap siaga dalam berbagai kegiatan kemanusiaan. Ia mengajak agar kegiatan-kegiatan sosial ini bisa dilakukan oleh pengurus-pengurus Ansor lainnya baik ditingkat bawah maupun pusat sebagai bentuk kepedulian pemuda NU terhadap sesama. (Atho Al-Farhan/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ubudiyah, Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 01 Februari 2017

PMII Solo Salurkan Bantuan Banjir Pati

Solo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Setelah sebelumnya mengadakan penggalangan dana, keluarga besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kota Solo berencana hari ini menyerahkan bantuan yang sudah terkumpul sementara untuk korban banjir di daerah Pati dan sekitarnya. Bantuan diserahkan kepada Posko Bencana PCNU Pati.

PMII Solo Salurkan Bantuan Banjir Pati (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Solo Salurkan Bantuan Banjir Pati (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Solo Salurkan Bantuan Banjir Pati

Seorang relawan dari PMII Solo Tohar Muhlasin mengatakan, bantuan yang akan diserahkan berupa uang. Dana itu merupakan sumbangan anggota dan alumni PMII Solo.

“Selain dari warga PMII sendiri, beberapa hari lalu kami juga menggalang dana dari masyarakat, dengan membuat kotak bantuan untuk korban bencana,” jelas Tohar, Senin (27/1).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tohar menambahkan, PMII Solo hingga saat ini masih membuka kesempatan bagi para donatur untuk ikut membantu meringankan para korban. Aksi ini menjadi bentuk kepedulian PMII Solo untuk para korban musibah banjir.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bantuan boleh berupa uang, baju layak pakai, makanan, dan lain sebagainya. Untuk yang mau ikut membantu bisa menghubungi panitia relawan PMII Solo (085728338385), tandas Tohar. (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah News, Pendidikan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah