Rabu, 04 Oktober 2017

IPNU–IPPNU Kecamatan Brebes Dilantik

Brebes,PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Brebes masa khidmah 2016–2018 dilantik Pimpinan Cabang IPNU–IPPNU Kabupaten Brebes, Jawa Tengah di gedung pertemuan PCNU Brebes Jumat (5/8).

Ketua Panitia Pelantikan Cahyono menjelaskan, kepengurusan PAC IPNU dan IPPNU Brebes masa khidmah 2016–2018 ini merupakan hasil dari Konferensi Anak Cabang yang dilaksanakan pada 5-6 Juni 2016 di Pondok Pesantren Annidzom Brebes.

IPNU–IPPNU Kecamatan Brebes Dilantik (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU–IPPNU Kecamatan Brebes Dilantik (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU–IPPNU Kecamatan Brebes Dilantik

”Ini merupakan langkah awal. Mohon doa restu dan dukungan semua pihak sehingga pelantikan tidak menjadi agenda seremonial belaka, namun juga diikuti beberapa program yang bisa dirasakan oleh pelajar dan masyarakat di Kecamatan Brebes,“ kata pelajar yang akrab disapa Yono.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara Ketua PAC IPNU Kecamatan Brebes Imam Subekhi dalam sambutannya menjelaskan bahwa IPNU–IPPNU sebagai wadah Pelajar Nahdlatul Ulama harus bisa menempatakan ilmu pengetahuan sebagai hal yang paling utama dalam berorganisasi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebagai akar perjuangan jam’iyah Nahdlatul Ulama, IPNU–IPPNU harus dipupuk sejak dini dengan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga keberadaan bisa menjawab tantangan zaman. “Dengan kaidah belajar, berjuang dan bertakwa, ilmu kucari amal kuberi untuk agama, bangsa negeri,“ tutup Imam.

Pembina PAC IPNU–IPPNU Brebes Ganis Faruqi Abkar saat memberi pembekalan pengurus mengatakan bahwa IPNU–IPPNU sudah berusia lebih dari 62 tahun. Keberadan kadernya pun sudah sangat banyak. oleh karena itu kami berpesan bahwa dalam menjalankan roda organisasi jangan sampai lupa untuk tetap bersilaturahim dengan para alim ulama serta pembina dan para alumni.

Ini bisa dijadikan pelajaran yang sangat bermanfaat bagi pengurus IPNU–IPPNU yang baru saja dilantik untuk mengambil wejangan dan juga arahannya. “Selamat berjuang bagi pengurus PAC IPNU–IPPNU Brebes. Dimulai dengan bismillah dan niatan ibadah, insyaallah berkah,“ imbuh Ganis

Pengurus PAC IPNU Brebes yang dilantik antara lain Ketua Imam Subekhi, Sekretaris Cahyono dan Bendahara Khafid Syifa Muzaki sementara untuk PAC IPPNU Brebes Ketua Rizqi Muthia Sa’adah, Sekretaris Yuliah Mutoharoh dan Bendahara Sri Ayu Wilantika.

Acara diisi juga dengan penampilan grup hadroh dari PR IPNU Tengki dan dihadiri PAC Muslimat NU, Fatayat NU, GP Ansor, pembina, alumni serta ratusan kader IPNU–IPPNU se-Kecamatan Brebes. (Bayu/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jadwal Kajian, Nasional, Bahtsul Masail PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 03 Oktober 2017

Kegigihan Kiai Said Menolak Full Day School

Oleh Muhammad Sulton Fatoni

Para kiai se-Indonesia menyimak seksama pernyataan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj pada hari Selasa (5/9) bahwa Presiden Jokowi akan menandatangani Perpres Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Telepon dari para kiai dari berbagai penjuru Indonesia masuk ke handphone Kiai Said Aqil. 

Kegigihan Kiai Said Menolak Full Day School (Sumber Gambar : Nu Online)
Kegigihan Kiai Said Menolak Full Day School (Sumber Gambar : Nu Online)

Kegigihan Kiai Said Menolak Full Day School

Mayoritas isinya senada: Maukah Pak Jokowi mendengarkan nasihat para kiai? Ya, nasihat. Meskipun dalam beberapa bulan terakhir hiruk-pikuk perdebatan tentang Permendikbud nyaris tak terlacak ujung pangkalnya, substansi protes para kiai adalah nasehat kepada Presiden Jokowi tentang indikasi kuat adanya awal proses pendangkalan karakter bangsa Indonesia. 

Kiai Said Aqil melayani telepon dari para kiai satu persatu. Menjelaskan berulang-ulang dengan sabar dan perlahan hasil pembicaraannya dengan Presiden. Terkadang intonasi suara Kiai Said Aqil agak tertekan, alur suaranya terpotong. Mungkin para kiai yang menelepon itu mendesak-desak, minta kepastian, menuntut kelugasan tentang sikap Presiden Jokowi. Kiai Said Aqil selalu menutup teleponnya dengan kalimat, “semoga, semoga, mari kita doakan Pak Jokowi diberi kekuatan.” 

Kami pun di PBNU mengalami hal yang sama. Selasa itu adalah hari kecemasan bagi PBNU karena hanya Kiai Said Aqil yang mampu mengkalkulasi kecenderungan hati Pak Jokowi. Selasa itu, adalah puncak lobby Kiai Said Aqil kepada Presiden Jokowi, “Niat kami ikhlas, demi masa depan anak bangsa,” kata Kiai Said Aqil.

Memasuki hari Rabu, kami bersyukur kepada Allah Swt.  Begitu membaca lembar demi lembar isi Perpres Nomor 87/2017 yang mengakomodir nasehat para Kiai se-Indonesia. Kantor PBNU ramai. Wajah-wajah sumringah mewarnai sudut-sudut ruangan PBNU. Lenyaplah kelelahan lahir batin kami berbalas kenikmatan tiada tara. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kiai Said Aqil yang menyaksikan Pak Jokowi membubuhkan tanda tangan Perpres Nomor 87/2017 tak henti-hentinya mengucapkan syukur kepada Allah Swt. Tamu berdatangan mengucapkan selamat. Kiai Said Aqil membalas, “Saya hanya lempeng bersikap karena permintaan para kiai, Pak Jokowi mendengarkan…ya klop wis.”

Kami pun duduk di meja tamu bercengkerama. Mengingat kembali beberapa pekan lalu saat berjibaku memeras tenaga dan pikiran akibat SK Permendikbud 23/2017 yang tiba-tiba muncul. Kekuatan wacana yang dibangun PBNU tidak kuat membendung represive state aparatus yang sedang dimainkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Rupanya era reformasi yang bercirikan partisipasi masyarakat dan demokrasi diabaikan Kemendikbud. 

PBNU pun memilih untuk memperluas suara protes dari pusat hingga ke Kabupaten/Kota. PBNU memantau Kemendikbud berakrobat politik dengan cara melakukan lobby langsung ke kiai-kiai di pondok pesantren. Bertepuk sebelah tangan. Kemendikbud tidak digubris para kiai. PBNU saat itu sengaja membiarkan roadshow Kemendikbud ke pondok-pondok pesantren agar tahu fakta penolakan para kiai. 

Kami juga mengingat fase dimana Kiai Said Aqil marah karena didekati dan ditekan seseorang agar menerima Permendikbud tersebut. Di acara IKA PMII kemarahan Kiai Said Aqil ditumpahkan. Di kantor PBNU Kiai Said Aqil memberikan intstruksi, “Semua pengurus PBNU dilarang menghadiri undangan pemerintah yang temanya membahas Permendikbud atau Perpres.” 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tak satu pun undangan kami hadiri. Kiai Said Aqil juga memantau pemberitaan media massa tentang full day school. Jika ada kader NU yang bersikap tidak tegas terhadap penolakan full day school, Kiai Said Aqil langsung meneleponnya minta klarifikasi. 

Audiensi, pernyataan sikap, aksi protes di jalan sudah menggema di penjuru negeri terutama di Jawa. Kami mendengar tim Kemenag dan Kemendikbud menemui jalan buntu. Persoalan akhirnya ditarik ke tingkat Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Dari tangan Mbak Puan Maharani akhirnya draf Perpres berpindah ke Sekretariat Negara. 

Pada tahap ini Presiden Jokowi mengirimkan Pak Menteri Praktikno untuk membuka dialog dengan PBNU. Kiai Said Aqil menerima dengan hangat dan kami berdiskusi intens. Pak Pratikno ke PBNU, di lain hari kami ke kantor Sekretariat Negara. Semua komponen diajak urun rembug. Menyenangkan iklim yang dibangun Presiden Jokowi.

Di tahap akhir ini perdebatan cukup sengit tapi mengasikkan. Kiai Said Aqil memantau dinamika yang dialami delegasi PBNU. Kiai Said gigih menolak delapan jam sekolah setiap hari untuk pelajar. “Jangan kecolongan, tak ada toleransi untuk full day school.” Pesan Kiai Said Aqil. Di tahap inilah ruang demokrasi dan suara civil society terasa dijunjung tinggi. 

Pak Jokowi benar-benar menanggalkan pendekatan korporatisme otorier dalam mengelola silang pendapat muatan Perpres. Pasti Pak Jokowi memahami bahwa melakukan kontrol politik secara otoriter di era reformasi itu tindakan jadul. PBNU pun bersemangat memberikan masukan kepada pemerintah.

Perjuangan para kiai ini menjadi penggal sejarah yang terdokumentasi di PBNU. Inilah proses pendewasaan berpolitik dan berkuasa. Setelah Pak Presiden Jokowi menandatangi Perpres, beliau mengatakan, "Senang lah menatap ke depan." Ya, Pak. Kami pun lega. Di sela-sela menerima telepon dari para kiai dari berbagai daerah, Kiai Said Aqil berpesan, “Ayo kita akhiri debat hari sekolah.”

Penulis adalah Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Inilah Pemimpin Generasi Baru al-Qaeda Pasca Osama bin Laden

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Meskipun Osama bin Laden telah tewas, tetapi organisasi yang dipimpinnya, al-Qaeda, tetap eksis dan terus memperjuangkan ideologi yang dipercayainya. Berikut profil para pemimpin baru al-Qaeda sebagaimana laporan yang dilansir oleh BBC Indonesia.

Ayman al-Zawahiri

Ayman al-Zawahiri disebut sebagai pemimpin baru al-Qaeda pada 16 Juni 2011, beberapa pekan setelah kematian Osama bin Laden.

Inilah Pemimpin Generasi Baru al-Qaeda Pasca Osama bin Laden (Sumber Gambar : Nu Online)
Inilah Pemimpin Generasi Baru al-Qaeda Pasca Osama bin Laden (Sumber Gambar : Nu Online)

Inilah Pemimpin Generasi Baru al-Qaeda Pasca Osama bin Laden

Dalam pernyataannya, al-Qaeda berjanji untuk meneruskan upaya jihad mereka di bawah pimpinan baru melawan Amerika dan pembantunya Israel dan siapa saja yang mendukung mereka.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Zawahiri dulu menjabat sebagai kepala ideologi dan dipercaya oleh sejumlah pakar terorisme sebagai "otak operasi" peristiwa 11 September 2001 di Amerika.

Zawahiri adalah nomor dua di belakang Bin laden dalam daftar 22 teroris paling dicari yang diumumkan oleh pemerintah AS pada 2001.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Salah satu istri dan dua anaknya tewas dalam sebuah serangan udara di akhir 2001.

Pada Juni 2013, Zawahiri meminta kelompok militan ISIS atau yang mereka klaim sebagai Negara Islam meninggalkan Suriah dan fokus ke Irak saja.

Pada Febuari 2014, al-Qaeda memutuskan total semua hubungan mereka dengan kelompok ISIS.



Nasser Abdul Karim al-Wuhayshi

Wuhayshi, mantan sekretaris pribadi Osama Bin Laden, adalah pimpinan al-Qaeda di Peninsula Arab (AQAP), yang dibentuk pada 2009.

Ini merupakan gabungan dua cabang al-Qaeda di Arab Saudi dan Yaman.

Media AS, CNN, mengutip pejabat AS yang mengatakan bahwa ada indikasi bahwa Wuhayshi telah ditunjuk sebagai tangan kanan Ayman al-Zawahiri.

Ini memperkuat anggapan bahwa al-Qaeda sekarang mengubah orientasinya dari wilayah Afghanistan-Pakistan ke Arab. Wuhayshi dilaporkan baru berusia 36 tahun.



Khalid al-Habib

Khalid al-Habib, dilaporkan berkebangsaan Mesir atau Maroko. Dia diidentifikasi dalam sebuah video yang dirilis November 2005 sebagai komandan lapangan al-Qaeda di Afghanistan tenggara, sementara Abdul Hadi al-Irak disebut sebagai komandan di barat daya.

Pada awal 2006, para pejabat Pakistan melaporkan bahwa Habib telah tewas dalam serangan udara AS di dekat perbatasan Afghanistan, namun para pejabat keamanan Pakistan menarik klaim itu, dengan mengatakan bahwa tidak ada pemimpin al-Qaeda yang tewas.

Habib tampaknya memegang komando keseluruhan di Afghanistan setelah penangkapan al-Irak pada 2006.

Dia digambarkan sebagai "komandan militer" al-Qaeda pada Juli 2008. Para pejabat militer AS mengatakan ia mengawasi operasi "internal" al-Qaeda di Afghanistan dan Pakistan utara.



Saif al-Adel

Pria Mesir berusia 40-an atau awal 50-an, Saif al-Adel adalah nama alias dari mantan kolonel angkatan darat Mesir, Muhamad Ibrahim Makkawi. Dia melakukan perjalanan ke Afghanistan pada 1980-an untuk melawan pasukan Soviet bersama mujahidin.

Adel pernah menjadi kepala keamanan Osama Bin Laden, dan diasumsikan banyak mengemban tugas komandan militer Mohammed Atef setelah dia tewas dalam serangan udara AS pada November 2001.

Dia dicurigai sebagai anggota kelompok yang membunuh mantan Presiden Mesir Anwar Sadat pada 1981.

Pada 1987, Mesir menuduh Adel mencoba untuk membentuk sayap militer kelompok militan Islam al-Jihad, dan mencoba untuk menggulingkan pemerintah.

Dia diyakini telah terlibat dalam pemboman 1998 kedutaan AS di Afrika Timur, pelatihan para pejuang Somalia yang menewaskan 18 prajurit AS di Mogadishu pada tahun 1993, dan memerintahkan beberapa pembajak pesawat 11 September 2001.

Mustafa Hamid

Mustafa Hamid, bapak mertua Saif al-Adel, menjabat sebagai instruktur taktik di kamp al-Qaeda dekat Jalalabad. Dia juga merupakan penghubung antara kelompok mereka dan pemerintah Iran, menurut AS.

Setelah jatuhnya Taliban, ia menegosiasikan relokasi yang aman untuk beberapa anggota senior al-Qaeda dan keluarga mereka ke Iran. Pada pertengahan 2003, Hamid ditangkap oleh pihak berwenang Iran, namun satu laporan mengatakan dia dibebaskan pada 2011 dan kembali ke Mesir setelah revolusi. (mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syariah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Diresmikan

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh bersama Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj dan sejumlah tokoh nasional lainnya ikut membaca doa dimulainya pemancangan pertama pembangunan gedung Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Sabtu (27/7) petang.

Salah satu perguruan tinggi baru milik Nahdlatul Ulama di kota Surabaya ini diharapkan keberadaannya mampu menjawab kebutuhan sumber daya manusia berkualitas dengan tetap menjaga integritas sebagai kader NU. Universitas ini nanti berada di bawah naungan Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya di Jalan Jemur Sari.

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Diresmikan (Sumber Gambar : Nu Online)
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Diresmikan (Sumber Gambar : Nu Online)

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Diresmikan

"Bismillahirramanirahim, pemancangan pertama pembangunan kampus Unusa hari ini kita mulai," ucap Muhammad Nuh dalam peresmian yang dihadiri Rais Syuriyah PWNU Jatim KH Miftahul Akhyar, Wakil Gubernur Jatim H Saifullah Yusuf, dan pengusaha nasional Chairul Tanjung.

Pengetokan tiang pancang pertama pembangunan kampus itu sebelumnya ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Muhammad Nuh. Ia berpesan agar Pemerintah Provinsi Jawa Timur ikut mendukung terselenggaranya proses pendidikan di Jawa Timur.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dia menerangkan, disiplin ilmu yang diselenggarakan, selain perawat dan kebidanan, juga ada teknik, pendidikan, ekonomi dan dalam tahap pengajuan jurusan kedokteran. "Jurusan kedokteran surat pengajuannya sudah dilakukan," ucapnya.

Di sela sambutannya, Muhammad Nuh mengingatkan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, untuk ikut berperan aktif mengawal keberadaan kampus.

"Di Jawa Timur, Gus Ipul punya tiga peran. Yang pertama sebagai pengurus PBNU, kemudian Pembina Yarsis (Yayasan Rumah Sakit Islam), dan, ketiga sebagai Wakil Gubernur. Sangat tidak elok kalau tidak ikut membesarkan Unusa. Makanya saya minta beliau ikut mengambil peran guna kemajuan Unusa demi kemaslahatan umat," pintanya.

KH Said Aqil Siroj berharap keberadaan Unusa Surabaya, bisa memberikan cakupan lebih luas terhadap kemajuan pendidikan. "Itu cita-citanya. Kita ingin memberikan layanan kepada masyarakat, selain untuk pendidikan perawat juga kedokteran," katanya.

Chairul Tanjung (CT) yang menghadiri peresmian Unusa dan Ground Breaking Unusa Tower RSI Jemursari di Surabaya menuturkan, kualitas sumber daya manusia khususnya umat Islam harus terus diperbaiki.

"Harus kita sadari, kualitas SDM Islam harus terus diperbaiki. Maka saya sangat mendukung inisiatif NU untuk mendirikan kampus ini," kata Chairul Tanjung di halaman RS Islam Jemursari, Surabaya.?

Redaktur ? ? : A. Khoirul Anam

Kontributor: Syaifullah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Habib, Budaya, Halaqoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 01 Oktober 2017

Lembaga Falakiyah PBNU Umumkan 1 Shafar Jatuh 1 November 2016

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LFPBNU) KH Ahmad Ghazalie Masroeri mengikhbarkan bahwa awal Shafar 1438 H bertepatan dengan hari ini Selasa, 1 November 2016. Penetapan ikhbar ini didasarkan pada hasil rukyat tim riset Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU).

“Satu Shafar 1438 H jatuh pada 1 November 2016 dimulai malam Selasa ini,” kata KH Ghazalie Masroeri kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui sambungan telepon, Selasa (1/11) siang.

Lembaga Falakiyah PBNU Umumkan 1 Shafar Jatuh 1 November 2016 (Sumber Gambar : Nu Online)
Lembaga Falakiyah PBNU Umumkan 1 Shafar Jatuh 1 November 2016 (Sumber Gambar : Nu Online)

Lembaga Falakiyah PBNU Umumkan 1 Shafar Jatuh 1 November 2016

Kiai Ghazalie Masroeri mengatakan, ikhbar ini merupakan hasil riset lapangan tim LFNU pimpinan Ustadz H Inwanuddin yang berhasil melihat hilal di Tanjung Kodok, Lamongan, Jawa Timur.

Kiai Ghazalie mengapresiasi para relawan yang terjun ke lapangan untuk mengamati hilal.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Terima kasih atas partisipasi dan kontribusi nahdliyyin,” kata Kiai Ghazalie. (Alhafiz K)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Santri, Kajian Sunnah, Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pesatnya Perkembangan Pesantren di Indonesia

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Fakta yang tak terbantahkan bahwa pesantren mengalami perkembangan pesat. Secara kuantitatif, jumlah pesantren terus meningkat dalam sepuluh tahun terakhir. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Balitbang Diklat Kemenag, ditemukan dari 14.656 pada tahun 2003-2004 jumlah pesantren menjadi 28.961 pada tahun 2014-2015. 

Pesatnya Perkembangan Pesantren di Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesatnya Perkembangan Pesantren di Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesatnya Perkembangan Pesantren di Indonesia

Perkembangan pesantren secara kualitatif dapat dilihat dari berbagai aspek, di antaranya status kelembagaan, tata pamong, penyelenggaraan program pendidikan, perluasan bidang garap, kekhasan bidang keilmuan, diversifikasi usaha ekonomi, jaringan kerjasama, dan lain-lain. Keragaman perkembangan itu menghasilkan berbagai ekspresi pesantren dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Perkembangan pesantren juga terkait dengan status dan perannya yang semakin luas (wider mandate) dari sebagai lembaga keagamaan, pendidikan, sosial sampai ke kampung peradaban dan artefak peradaban Indonesia. Peran pesantren sebagai lembaga keagamaan tidak dapat dipungkiri, yaitu sebagai salah satu unsur penggerak Islam di Indonesia (Lombard, 2005). 

Melalui pesantren, Islam berkembang ke seluruh wilayah Indonesia. Keterlibatan pesantren dalam pengembangan sosial ekonomi, politik, dan budaya, merupakan bukti perluasan perannya sebagai lembaga sosial yang dinamis.

Pesantren juga telah memberikan akses pelayanan pendidikan bagi kemajuan umat. Sebagaimana diidentifikasi oleh Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam, pesantren dapat dijelaskan sebagai “satuan pendidikan” dan  “penyelenggara pendidikan”. Saat ini dapat disaksikan banyak pesantren yang menyelenggarakan pendidikan Madrasah, pendidikan sekolah, pendidikan tinggi, pendidikan keterampilan, pendidikan mu’adalah, dan lain-lain.  

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Santri yang belajar di pesantren sampai tahun 2015 berjumlah 4.028.660 orang yang terdiri dari 2.069.029  atau (51,1%) santri laki-laki dan 1.968.631 atau (48,9 %) santri perempuan. Dari jumlah santri tersebut, sebanyak 2.516.591 atau 62,5 % santri mukim dan 1.512.069 atau 37,5 % santri tidak mukim. Jumlah pendidik sebanyak 333.795  orang yang terdiri dari 208.108 atau 62,3 % berpendidikan < S1, 114.029 atau 34,2 % berpendidikan S1, dan 11.657 atau 3,5 % berpendidikan ? S2.

Dinamika pesantren dalam jumlah, aspek kualitatif dan perannya memunculkan kebutuhan untuk mengetahui sejauhmana kapasitas yang dimiliki pesantren. Keragaman pesantren dan meluasnya peran pesantren dalam bidang pendidikan, keagamaan, dan sosial menjadi dasar kebutuhan pengukuran kapasitas pesantren yang memiliki akurasi, dan penetapan komponen-komponennya yang argumentatif secara teoretis, operasional, dan terukur. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kapasitas pesantren pada hakikatnya menggambarkan isian, muatan, kemampuan, kandungan, kesanggupan, kapabilitas, atau “kebolehan” dari suatu pesantren. Adapun indeks mengacu pada “pedoman, penunjuk, dan pengenal,” sesuatu. Dengan kata lain, IKP (Indeks Kapasitas Pesantren) adalah pedoman, penunjuk, dan pengenal atas muatan, kemampuan, kandungan, kesanggupan, kapabilitas, atau “kebolehan” dari suatu Pesantren. (Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah, Ulama, Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sambung Tali Silaturrahmi Dengan Pengobatan Gratis

Kraksaan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam menyambut Harlah ke-90 NU, PCNU Kota Kraksaan kembali menggelar pengobatan Gratis untuk tahap ke empat pada hari Ahad (19/5) yang dilaksanakan di desa Tambelang Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo. 

“Pengobatan gratis ini sebagai media untuk menyambung tali silaturrahmi antara pengurus NU dengan warganya, sehingga mereka dapat langsung mengetahui eksistensi organisasi Nahlatul Ulama dan dapat merasakan secara langsung program kerjanya secara nyata,” ungkap Ust. Fauzan.

Sambung Tali Silaturrahmi Dengan Pengobatan Gratis (Sumber Gambar : Nu Online)
Sambung Tali Silaturrahmi Dengan Pengobatan Gratis (Sumber Gambar : Nu Online)

Sambung Tali Silaturrahmi Dengan Pengobatan Gratis

Sebagai panitia harlah ke-90 NU, Fauzan menyampaikan Kegiatan ini dilaksanakan secara bertahap di beberapa MWC untuk mempermudah NU dalam mendekati masyarakat dalam bidang sosialnya, di samping NU sebagai organisasi yang bergerak di bidang keagamaan. Selain itu, pengobatan gratis ini ditujukan untuk melayani masyarakat di bidang kesehatan, mengingat kebiasaan masyarakat yang enggan berobat ke puskesmas dengan berbagai alasan.

“Di samping pengobatan gratis, kami juga memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, agar supaya mereka membiasakan perilaku sehat. Kesehatan sangat penting untuk dijaga, mengingat kesehatan sangat mahal sekali harganya,” ungkapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selanjutnya, KH Nasrullah Ahmad Sudja’i mengharap kepada masyarakat agar supaya kegiatan ini dijadikan sebagai awal untuk terwujudnya keluarga yang sehat, sehingga hidup tidak akan terganggu dengan penyakit. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Manusia akan merasakan nikmatnya sehat, manakala ia dalam kondisi sakit. Oleh karena itu, memelihara kesehatan sangat penting.”

Kemudian, ia berterima kasih kepada semua pihak, utamanya Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, dokter dan tenaga media relawan dan puskemas setempat yang telah mensukseskan kegiatan ini, mulai dari pengobatan gratis tahap pertama sampai saat ini. 

“Insyaallah, safari kesehatan ini masih tinggal beberapa tahap lagi sampai pelaksanaan resepsi Harlah NU,” ujarnya. 

Pengobatan gratis ini dihadiri oleh 300 orang peserta dari MWC Krucil dan MWC Tiris yang antusias dalam mengikuti kegiatan. 

 

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Hasan Baharun

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah