Kamis, 02 Februari 2017

Peduli Aceh, GP Ansor Larangan Galang Bantuan di Jalan Ciledug

Kota Tangerang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Belasan Aktivis GP Ansor Larangan Kota Tangerang menggelar aksi simpati dan sosial dengan menggalang bantuan dana untuk korban bencana gempa bumi di Aceh. Mereka menggalang dana dari pengguna jalan yang melintasi Jalan Ciledug Raya, Sabtu (10/12).

Ketua GP Ansor Larangan Qori Ayatullah mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk solidaritas dan rasa kemanusiaan terhadap saudara-saudara kita yang terkena musibah gempa bumi di Aceh.

Peduli Aceh, GP Ansor Larangan Galang Bantuan di Jalan Ciledug (Sumber Gambar : Nu Online)
Peduli Aceh, GP Ansor Larangan Galang Bantuan di Jalan Ciledug (Sumber Gambar : Nu Online)

Peduli Aceh, GP Ansor Larangan Galang Bantuan di Jalan Ciledug

Aksi yang digelar di sepanjang Jalan Ciledug Raya ini mengajak para pengendara, penumpang kendaraan, dan masyarakat untuk berkontribusi dalam meringankan korban bencana alam di Aceh.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Alhamdulillah pada aksi simpatik ini terkumpul sejumlah uang, makanan, dan pakaian layak pakai. Hasil kegiatan akan kami salurkan melalui Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim PBNU,” ujar Qori.

Ke depan pihaknya menyatakan senantiasa siap siaga dalam berbagai kegiatan kemanusiaan. Ia mengajak agar kegiatan-kegiatan sosial ini bisa dilakukan oleh pengurus-pengurus Ansor lainnya baik ditingkat bawah maupun pusat sebagai bentuk kepedulian pemuda NU terhadap sesama. (Atho Al-Farhan/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ubudiyah, Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 01 Februari 2017

PMII Solo Salurkan Bantuan Banjir Pati

Solo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Setelah sebelumnya mengadakan penggalangan dana, keluarga besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kota Solo berencana hari ini menyerahkan bantuan yang sudah terkumpul sementara untuk korban banjir di daerah Pati dan sekitarnya. Bantuan diserahkan kepada Posko Bencana PCNU Pati.

PMII Solo Salurkan Bantuan Banjir Pati (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Solo Salurkan Bantuan Banjir Pati (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Solo Salurkan Bantuan Banjir Pati

Seorang relawan dari PMII Solo Tohar Muhlasin mengatakan, bantuan yang akan diserahkan berupa uang. Dana itu merupakan sumbangan anggota dan alumni PMII Solo.

“Selain dari warga PMII sendiri, beberapa hari lalu kami juga menggalang dana dari masyarakat, dengan membuat kotak bantuan untuk korban bencana,” jelas Tohar, Senin (27/1).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tohar menambahkan, PMII Solo hingga saat ini masih membuka kesempatan bagi para donatur untuk ikut membantu meringankan para korban. Aksi ini menjadi bentuk kepedulian PMII Solo untuk para korban musibah banjir.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bantuan boleh berupa uang, baju layak pakai, makanan, dan lain sebagainya. Untuk yang mau ikut membantu bisa menghubungi panitia relawan PMII Solo (085728338385), tandas Tohar. (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah News, Pendidikan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 26 Januari 2017

Peserta Silatnas Gerakan Ayo Mondok Ngaji Jaringan Ulama Nusantara

Pasuruan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Usai perhelatan Muktamar Ke-33 NU di Jombang, Islam Nusantara menjadi pembicaraan di berbagai forum. Bahkan dunia internasional turut mengapresiasi keberadaan Islam khas Indonesia tersebut. Islam Nusantara mengedepankan jejaring ulama.

"Islam Nusantara adalah menghidupkan semangat silaturahmi, toleran, akan tetapi berani tegas pada kemungkaran," kata penulis buku Masterpiece Islam Nusantara Zainul Milal Bizawie, Sabtu (14/5).

Peserta Silatnas Gerakan Ayo Mondok Ngaji Jaringan Ulama Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)
Peserta Silatnas Gerakan Ayo Mondok Ngaji Jaringan Ulama Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)

Peserta Silatnas Gerakan Ayo Mondok Ngaji Jaringan Ulama Nusantara

Menurut Milal, Silaturahmi Nasional Gerakan Ayo Mondok yang digagas Rabithah Maahid Islamiyah (RMI) NU adalah mengulang kembali bagaimana ulama Nusantara membangun jejaring keilmuan dan potensi di masa lalu. "Silatnas adalah pengulangan untuk saling bertemu dan mengirimkan energi positif pegiat pesantren," katanya.

Baginya, kegiatan ini menghidupkan kembali semangat spiritualitas yang pernah hendak dipatahkan para penjajah. "Karena dari transmisi intelektualitas dan spiritualitas akhirnya Islam Nusantara bisa bertahan dan menjadi kekuatan yang diperhitungkan," katanya saat live di salah satu TV swasta.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua PP RMI NU KH Abdul Ghafar Rozin mengapresiasi buku karya Zainul Milal ini. "Sudah saatnya fakta sejarah terkait kiprah para ulama ditulis dalam bentuk buku, bukan semata mitos," kata Gus Rozin.

Salah seorang penulis Munawir Aziz mengemukakan bahwa nilai lebih dari jejaring pesantren adalah komitmennya pada Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Hal tersebut terejawantah dalam lagu hubbul wathan minal iman," kata pembanding dari bedah buku tersebut.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dengan keberadaan pesantren yang mencapai tiga ribu lebih, dan jutaan santri yang ada di dalamnya, komitmen keindonesiaan pesantren sangat tinggi. "Kalau pesantren mengajarkan terorisme, tidak akan ada NKRI," ungkapnya yang disambut aplaus hadirin.

Bedah buku Masterpiece Islam Nusantara: Sanad dan Jejaring Ulama-Santri (1830-1945) yang dipandu Yulia Kamila tersebut berlangsung meriah. Ratusan gus dan ning serta peserta Silatnas Gerakan Ayo Mondok memadati pendopo Candra Wilwatikta. Antusias peserta kian tinggi lantaran panitia menyediakan buku gratis bagi lima penanya terbaik. (Ibnu Nawawi/Alhafiz K)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tegal PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pesantren Harus Mampu Bangun Fasilitas Kesehatan

Yogyakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pesantren merupakan tempat untuk mendidik santri agar memiliki jiwa mandiri. Kesehatan santri dalam menuntut ilmu menjadi persoalan penting untuk menunjang kemandirian tersebut. Seperti menjaga kebersihan kamar mandi, lingkungan pesantren, dan meningkatkan pola hidup sehat. Karena itu, selain menjaga kebersihan, pesantren masa depan harus mampu membangun fasilitas kesehatan atau medis.

Demikian diungkapkan oleh KH. M. Sirodjan Muniro, AR, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Haromain, Taruban Kulon, Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta di sela-sela acara pengobatan gratis yang diselenggarakan oleh Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ahad, (25/1).  

Pesantren Harus Mampu Bangun Fasilitas Kesehatan (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Harus Mampu Bangun Fasilitas Kesehatan (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Harus Mampu Bangun Fasilitas Kesehatan

“Membangun saja sebenarnya tidaklah cukup, tetapi juga harus ada yang mengelola, termasuk tenaga medis,” ucapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kiai Sirodjan menerangkan, di pesantren ini dulu pernah mendapat bantuan fasilitas kesehatan dari pemerintah pusat, tapi karena tidak ada yang mengelola akhirnya mangkrak. Upaya untuk membangun fasilitas medis ini, tambahnya, akan memperkuat peran pesantren di tengah masyarakat, khususnya dalam membantu memberikan pelayanan kesehatan. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bakti sosial LKNU DIY bekerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indoneisia (PDGI) ini memberikan penyuluhan kepada santri tentang pola hidup bersih dan sehat.

Kegiatan ini mampu mengundang ratusan santri dan warga masyarakat sekitar pesantren. Mereka mendapat penyuluhan kesehatan, berkonsultasi dan memeriksakan kesehatan gigi, serta bagaimana menggosok gigi secara baik dan benar. (Joko/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan, Khutbah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 22 Januari 2017

Desain Lokasi Munas dan Konbes NU 2017 di Lombok Dimatangkan

Lombok, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Panita Daerah Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017 mulai mematangkan sejumlah persiapan. Mereka mendesain ruangan setiap lokasi.

Pihak panitia juga bersinergi dengan beberapa pemegang kepentingan seperti Darem 162 NTB, Satpol PP, Dishub, dan polisi. GM Angkasa Pura 1 NTB sudah siap pasang stan dan spanduk di beberapa titik strategis baik di dalam maupun di luar bandara Internasional Lombok.

Desain Lokasi Munas dan Konbes NU 2017 di Lombok Dimatangkan (Sumber Gambar : Nu Online)
Desain Lokasi Munas dan Konbes NU 2017 di Lombok Dimatangkan (Sumber Gambar : Nu Online)

Desain Lokasi Munas dan Konbes NU 2017 di Lombok Dimatangkan

Presiden Jokowi juga dijadwalkan akan hadir.

Demikian disampaikan Ketua Panitia Daerah Munas dan Konbes NU 2017 Lalu Winengan M Yunus pada rapat bersama semua seksi di kediaman H Mahdan, Desa Gerung Selatan Kecamatan Gerung, Lombok Barat, Selasa (3/10).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Winengan juga menambahkan, bazar dan panitia shalawat badar menjadi pemeriah acara besar kedua NU setelah muktamar ini.

Pada rapat ini setiap seksi melaporkan hasil rapat internalnya di antaranya seksi acara. Bq Mulinah merencanakan pembacaan shalawat akan dimeriahkan oleh 7000 santri dan pelajar se-pulau Lombok.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Persiapan ini diadakan dalam rangka antara lain menyambut perjalanan Presiden Jokowi dari pendopo gubernur menuju Islamic Center yang menjadi pusat pembukaan Munas dan Konbes NU.

Jokowi akan menggunakan mobil terbuka menuju lokasi pembukaan agar bisa menyapa 7000 pelajar dan santri yang melantukan shalawat. Seksi-seksi lain melaporkan persiapan masing-masing.

Tampak hadir Ketua PWNU NTB dan para tuan rumah di antaranya Pengasuh Pesantren Al-Halimy, Sesele, Lombok Barat, Tgh Munajib Khalid, Hj Wartiah Pesantren Nurul Islam Sekarbele Kota Mataram, Tgh Halisussabri Pesantren Darul Quran, dan puluhan panitia daerah (Hadi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Cerita, Pondok Pesantren PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 16 Januari 2017

Cak Nun Ingatkan Jamaah Jaga Kerukunan Jelang Pilpres

Sragen, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ribuan jamaah hadir dalam pengajian Isra’ Mi’raj dan hari jadi Kabupaten Sragen ke-286 di Pendapa rumah dinas bupati, Jum’at (23/5). Dalam kesempatan tersebut mereka mendengarkan ceramah dari budayawan Emha Ainun Najib (Cak Nun).

Cak Nun yang hadir bersama kelompok Kiai Kanjeng, dalam kesempatan itu menyinggung tentang pelaksanaan pemilihan presiden (pilpres) mendatang. mengingatkan kepada para jamaah untuk tetap menjaga kerukunan serta mewaspadai berbagai gerakan yang hendak memecah belah umat.

Cak Nun Ingatkan Jamaah Jaga Kerukunan Jelang Pilpres (Sumber Gambar : Nu Online)
Cak Nun Ingatkan Jamaah Jaga Kerukunan Jelang Pilpres (Sumber Gambar : Nu Online)

Cak Nun Ingatkan Jamaah Jaga Kerukunan Jelang Pilpres

“Pokoke seng garai gak rukun siji karo sijine (pokonya yang menyebabkan tidak rukun satu dengan lainnya) mesti tidak baik. Hal itu biasanya diawali dari rasa dengki,” tutur Cak Nun.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia berpesan agar masyarakat tetap menjalankan rutinitas dan aktivitas tanpa terpengaruh hiruk-pikuk dan manuver politik yang terjadi di tingkat nasional.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain pilpres, Cak Nun juga mengungkapkan berbagai masalah pemahaman keagamaan di Indonesia yang menurutnya, cenderung semakin rumit, kaku dan intoleran. Ia mencontohkan, adanya sebagian kaum yang menginginkan Arabisasi terhadap umat Islam di Indonesia.

“Jangan samakan Islam dengan Arab. Ingat Islam itu beda dengan Arab,” tegasnya. (Ajie Najmuddin/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hadits, Pertandingan, Warta PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 14 Januari 2017

Panitia Instruksikan Banser dan Pagar Nusa Jangan Lengah Amankan Muktamar

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Panitia Daerah (Panda) Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33 Syaifullah Yusuf perintahkan Banser dan Pagar Nusa untuk mengamankan kelangsungan dan kelancaran Muktamar yang digelar di Jombang 1 hingga 5 Agustus 2015. Banser dan Pagar Nusa bertanggungjawab terhadap pengamanan ke dalam dalam pelaksanaan Muktamar. Sedangkan aparat keamanan, TNI dan kepolisian bertanggungjawab pengamanan ke luar.

Panitia Instruksikan Banser dan Pagar Nusa Jangan Lengah Amankan Muktamar (Sumber Gambar : Nu Online)
Panitia Instruksikan Banser dan Pagar Nusa Jangan Lengah Amankan Muktamar (Sumber Gambar : Nu Online)

Panitia Instruksikan Banser dan Pagar Nusa Jangan Lengah Amankan Muktamar

Demikian ditegaskan Ketua Panitia Daerah (Panda) Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33 Syaifullah Yusuf, atau Gus Ipul Jumat (31/7/2015) dihadapan Banser dan Pagar Nusa yang disiagakan dalam pengamanan di seputar alun-alun sebagai lokasi pembukaan Muktamar NU ke-33. Pembukaan Muktamar ke-33 yang dijadwalkan berlangsung Sabtu (1/8) malam oleh Presiden RI Joko Widodo. ? Gus Ipul ? langsung menginstruksikan pentingnya pengamanan yang dilakukan Banser dan Pagar Nusa.

Ditegaskannya, Banser dan pagar Nusa yang diberikan seragam, jaket, rompi dan topi sebagai bagian dari pengamanan pelaksanaan Muktamar ini bukan untuk gagah-gagahan. Bukan untuk menakut-nakuti orang. "Kehadiran Banser dan Pagar Nusa adalah mengamankan kelancaran dari pelaksanaan Muktamar ini," kata Syaifullah yang juga Wakil Gubernur Jawa Timur ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Syaifullah mantan Ketua Umum PP Gerakan Pemuda Ansor ini juga menginstruksikan kepada seluruh Banser dan Pagar Nusa, pertama harus taat kepada garis komando. Kedua, Banser dan Pagar Nusa memiliki aturan yang jelas, sehingga semuanya harus taat aturan dan hukum. Untuk itu, kehadiran Banser dan Pagar Nusa di arena Muktamar tidak memiliki kepentingan apa-apa, kecuali kepentingannya bagaimana pelaksanaan Muktamar ke-33 ini sukses dan lancar. Ketiga, jangan lengah dalam menjalankan tugas.

Keempat, lanjutnya, jangan sampai ada Banser dan Pagar Nusa yang meminjamkan atribut seragam, rompi dan topinya ? diberikan kepada orang lain. Hal itu tidak ? benar ? dilakukan ? oleh seorang Banser maupun Pagar Nusa. Jika ada yang menyalahgunakan, resiko ditanggung oleh Banser dan Pagar Nusa bersangkutan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Tidak kalah pentingnya, Banser dan Pagar Nusa harus disiplin. Bagi yang melaksanakan shalat, harus bergantian sehingga tidak ada lokasi pengamanan yang kosong dari Banser dan Pagar Nusa," tambah Gus Ipul yang juga Ketua PBNU ini. (Armaidi Tanjung/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Sunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah