Minggu, 18 Januari 2015

Puluhan Warga Donorkan Darah di LAZISNU Kudus

Kudus, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Aksi donor darah Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kudus dan Palang Merah Indonesia di Kantor PCNU Kudus, Selasa (8/10), mendapat respon baik masyarakat. Selain aktivis, pengurus hingga kader NU, warga dengan sukarela mendonorkan darahnya pada aksi kemanusiaan ini.

Puluhan Warga Donorkan Darah di LAZISNU Kudus (Sumber Gambar : Nu Online)
Puluhan Warga Donorkan Darah di LAZISNU Kudus (Sumber Gambar : Nu Online)

Puluhan Warga Donorkan Darah di LAZISNU Kudus

Warga Undaan Kudus, Abu Hasan Asyari mendukung aksi yang diinisiasi LAZISNU Kudus ini. “Kegiatan sosial ini sangat bermanfaat bagi orang lain. Mereka yang membutuhkan darah, memahami betul arti aksi kemanusiaan ini.”

Menurut Kades Demangan Alek Fahmi, donor darah tidak hanya sekedar membantu orang lain tetapi mampu menyehatkan tubuh bagi yang menyumbangkan darah. "Di sini, saya ikut donor ke-54, tubuh sehat tidak terkena penyakit," katanya usai diambil darahnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua LAZISNU Kudus Syakroni menyatakan, program donor darah ini akan rutin digelar dengan waktu yang telah ditentukan PMI, selama 73 hari sekali. "Alhamdulillah, baru pertama kali 37 dari 47 pendaftar diambil darahnya. Semoga ke depan nanti semakin banyak," kata Syakroni singkat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

LAZISNU, kata Syakroni, akan terus mendorong kesadaran masyarakat memiliki kepedulian sosial berbagi antarsesama baik berupa amal zakat, infaq, darah, maupun shodaqoh. (Qomarul Adib/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Santri, Tokoh, Halaqoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gara-gara Qunut Nazilah untuk Palestina, Belanda Panggil Ketua PBNU

Menghadapi penjajahan Belanda di tanah air tentu hal yang sangat merepotkan bagi Nahdlatul Ulama (NU). Taruhannya bukan semata penderitaan diri mereka sendiri kala itu, tapi juga nasib? generasi mereka di masa yang akan mendatang. Hak ekonomi dirampas, pendidikan dikekang, dan aspirasi politik dikebiri.

Namun demikian, apakah NU terjebak pada nasionalisme sempit? Ternyata tidak. Empatinya yang besar juga menjalar ke belahan dunia lain yang mengalami nasib yang serupa, salah satunya bangsa Palestina. NU geram dengan usaha Israel yang dengan semena-mena mencaplok tanah Palestina. Ini juga penjajahan.

Gara-gara Qunut Nazilah untuk Palestina, Belanda Panggil Ketua PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Gara-gara Qunut Nazilah untuk Palestina, Belanda Panggil Ketua PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Gara-gara Qunut Nazilah untuk Palestina, Belanda Panggil Ketua PBNU

Dalam Guruku Orang-orang dari Pesantren, KH Saifuddin Zuhri mengungkapkan bahwa sejak bangsa Arab berjuang untuk kemerdekaan Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada tangal 12 November 1938 telah menyerukan kepada seluruh partai dan organisasi umat Islam di Indonesia serta Pucuk Pimpinan Warmusi (Wartawan Muslimin Indonesia) di Medan, agar umat Islam memberikan sokongan moral dan material kepada para pejuang Palestina dalam memerdekakan tanah air mereka.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di antara bentuk solidaritas tersebut PBNU mengimbau umat Islam untuk membaca qunut nazilah dalam tiap-tiap sembahyang fardhu. Qunut nazilah lebih dari sekadar bacaan doa selepas ruku yang lazim diamalkan ketika kondisi bencana atau situasi genting lainnya. Seruan qunut nazilah mengandung dimensi politik yang luas. Ia sebentuk protes keras berskala internasional atas kezaliman kaum pendatang yang menamakan diri bangsa Israel terhadap bangsa Palestina.

Sikap NU ini tentu berpotensi mengundang empati balasan dari bangsa-bangsa Arab atas bangsa Indonesia yang tengah dijajah Belanda. Tak heran, sehubungan dengan qunut nazilah ini pada tanggal 27 Januari 1939, Ketua PBNU KH Machfuzh Shiddiq dipanggil oleh Hoofparket Belanda di Jakarta. Pemerintah kolonial Belanda melarang NU melakukan gerakan qunut nazilah untuk pejuang Palestina.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Qunut nazilah juga sempat berlangsung setahun berturut-turut ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara sepihak meresmikan negara Israel pada 1948. Deklarasi negara baru ini dimotori oleh Amerika dan Soviet. Rakyat Indonesia saat itu mendesak pemerintah Indonesia bersikap tegas atas kebijakan tersebut. Dewan Keamanan PBB mesti meninjau ulang keputusannya terhadap berdirinya Israel.

NU tentu tahu, Palestina tak hanya dihuni penduduk Muslim. Tapi keberadaan tempat suci Masjid al-Aqsa dan ikatan kemanusiaan (ukhuwah basyariyah) cukup menjadi alasan untuk melakukan kecaman dan pembelaan tersebut. Berkat penjajahan Israel, rakyat Palestina terlunta-lunta, menderita secara fisik dan psikis, dan sebagian terusir dari tanahnya sendiri.

Di tengah solidaritas untuk Palestina yang tak kunjung henti, pada Desember 1948 Indonesia didera situasi yang sangat mencekam. Belanda melakukan agresi militer II yang dimulai dari Yogyakarta sebagai ibu kota negara waktu itu. Situasi kian gawat ketika para tokoh dan pemimpin republik ini ditangkapi sehingga mendorong dibentuknya Pemerintah Darurat Republik Indonesia di Sumatra.

Demikianlah luasnya spektrum perjuangan NU. Lahir batin ia berkorban menumpas penjajahan di tanah air sendiri, tapi juga tak menutup mata atas fenomena yang sama di penjuru bumi lainnya. Kenapa? Karena kemerdekaan adalah hak segala bangsa. (Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tegal, Sejarah, Lomba PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 17 Januari 2015

Memandikan dan Mengiringi Jenazah Kerabat non-Muslim ke Pemakaman?

Assalamu’alaikum wr. wb

Redaksi Bahtsul Masail PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang terhormat, terlebih dahulu saya mohon maaf. Sebenarnya ini adalah pertanyaan dari teman saya yang baru masuk Islam. Ia punya saudara laki-laki masih nonmuslim dan belum lama meninggal dunia. Yang ia tanyakan, apakah ia boleh ikut memandikan jenazahnya dan mengiringinya ke pemakaman? Mohon penjelasannya. Terima kasih. Wassalamu’alaikum wr. wb. (nama dirahasiakan/Medan)

Memandikan dan Mengiringi Jenazah Kerabat non-Muslim ke Pemakaman? (Sumber Gambar : Nu Online)
Memandikan dan Mengiringi Jenazah Kerabat non-Muslim ke Pemakaman? (Sumber Gambar : Nu Online)

Memandikan dan Mengiringi Jenazah Kerabat non-Muslim ke Pemakaman?

Jawaban

Assalamu’alaikum wr. wb

Penanya yang budiman, semoga selalu dirahmati Allah swt. Jika ada seorang muslim meninggal dunia, ia berhak untuk dimandikan, dikafani, dishalati, dan dimakamkan. Kewajiban mengurus jenazah itu tentunya dibebankan oleh orang muslim yang hidup. Sampai di sini jelas tidak ada persoalan, semuanya klir.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lantas bagaimana jika yang meninggal dunia adalah orang nonmuslim? Menshalatinya jelas diharamkam sebagaimana ditegaskan Al-Qur`an dan ijma’ para ulama. Demikian sebagaimana keterangan yang terdapat dalam kitab al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. “Adapun menshalati jenazah orang kafir dan memintakan ampun untuknya, hal itu adalah haram sebagaimana ketetapan nash Al-Qur`an dan ijma` ulama,” (Muhyiddin Syarf an-Nawawi, al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, Kairo-Dar al-Hadits, 1421 H/2010 M, juz, V, h. 190).

Lantas, bagaimana dengan memandikan, mengiringi jenazah orang kafir, dan ikut memakamkannya? Dalam hal ini para pakar hukum Islam (fuqaha`) berselisih pendapat. Tetapi, menurut pendapat madzhab Syafi’i hal tersebut diperbolehkan. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Muhyiddin Syaraf An-Nawawi dalam kitab al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab berikut ini.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. “Tentang memandikan jenazah orang kafir, kami telah menyebutkan bahwa pendapat madzhab kami menyatakan, orang muslim boleh memandikan jenazah orang kafir, mengubur, dan mengiringi jenazahnya. Ibnul Mundzir menukilnya dari kelompok rasionalis (ashhab ar-ra’y) dan Abi Tsaur. Sedangkan menurut Imam Malik dan Ahmad, orang muslim tidak boleh memandikan dan menguburkan jenazah orang kafir. Tetapi Imam Malik menyatakan, ia (muslim) boleh ikut menguburnya,” (Lihat Muhyiddin Syaraf An-Nawawi, al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, juz, V, h. 195).

Demikian jawaban singkat yang dapat kami kemukakan. Semoga bisa dipahami dengan baik. Kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq,

Wassalamu’alaikum wr. wb

(Mahbub Ma’afi Ramdlan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Warta, Nusantara, Tegal PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 13 Januari 2015

Vatikan Sambut Kegiatan ICIS

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Sambutan hangat pelaksanaan International Conference of? Islamic Scholars (ICIS), tidak cuma datang dari kalangan umat Islam. Sambutan juga datang dari kalangan non muslim, seperti umat Khatolik. Bahkan Uskup Agung Sri Paus Johanes Paulus II dari Vatikan, Roma, menyambut gembira pelaksanaan ICIS, yang diselenggarakan Nahdlatul Ulama (NU).?

Secara khusus, Vatikan mengirimkan ketua Komisi Hubungan Antar Agama Massado langsung dari Vatikan untuk mengikuti ICIS. Bahakan, Massado juga akan mempersentasikan pandangan-pandangannya di depan peserta? tentang hubungan agama antara Barat dan Timur.

Demikian disampaikan Uskup Agung Jakarta Julias Cardinal Darmo Atmojo kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan VoA usai menghadiri pembukaan ICIS, di Jakarta Convention Centere (JCC), Senin (23/2), Siang.

Lebih lanjut Julias mengatakan, umat Khatolik Indonesia menyampaikan rasa bangga dan salut atas prakarsa? NU yang mampu mengumpulkan umat Islan dari 49 negara. Apalagi, katanya, peserta yang sebagian besar para cendekiawan muslim, akan bicara Islam secara ilmiah dan keilmuan.

Pertemuan ini pernuh dengan muatan moral dan menjunjung? tinggi kemanusaiaan serta merahmati semua siapapun termasuk alam ini.? Itulah yang sedang dibutuhkan bangsa saat ini. Sekali lagi saya ucapkan salut buat NU,? ujar Julias yang juga ketua Wali Gereja Indonesia? ini

Dikatakannya, dirinya merasa terhormat dan bahagia atas undangan PBNU untuk ikut serta dalam pembukaan ICIS. Walaupun diundang hanya menghadiri pembukaan. Saya sudah merasakan suasana kebersamaan disini. saya tahu pertemuan lebih untuk kaum muslim," tandasnya (sby)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Fragmen, Hikmah, Kajian Sunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Vatikan Sambut Kegiatan ICIS (Sumber Gambar : Nu Online)
Vatikan Sambut Kegiatan ICIS (Sumber Gambar : Nu Online)

Vatikan Sambut Kegiatan ICIS

Senin, 05 Januari 2015

Gempa Aceh, 103 Meninggal dan 8.000 Korban Dirawat

Meureudu, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pelaksana tugas Gubernur Aceh, Soedarmo, menyatakan, sekitar 8.000-an korban gempa Bumi yang menguncang Kabupaten Pidie Jaya sudah tertangani secara baik.

Gempa Aceh, 103 Meninggal dan 8.000 Korban Dirawat (Sumber Gambar : Nu Online)
Gempa Aceh, 103 Meninggal dan 8.000 Korban Dirawat (Sumber Gambar : Nu Online)

Gempa Aceh, 103 Meninggal dan 8.000 Korban Dirawat

Menurut dia, di Kabupaten Pidie Jaya, semua korban gempa yang luka berat dan ringan sudah dievakuasi dan tertangani secara baik oleh para tim relawan. “Para korban musibah gempa sudah terdata semua dan nanti akan mendapat bantuan per paket,” ujar Soedarmo, Kamis (8/12) dilansir Antara.

Ada pun jumlah korban gempa yang sudah berhasil didata saat ini, korban meninggal 103 orang, lalu korban luka berat dan ringan 8.000-an. Para korban itu, tersebar pada enam kecamatan meliputi, Pante Raja, Bandar Dua, Tringgadeng, Meureudu, Bandar Baru dan Alee Glee.

Sebelumnya, Ketua PWNU Aceh Tgk H Faisal Ali mengimbau seluruh warga NU (Nahdliyin) diharapkan agar bahu-membahu secara maksimal untuk membantu masyarakat Pidie Jaya dan sekitarnya yang sedang tertimpa musibah gempa Aceh.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hal itu disampaikan oleh Ketua PWNU Aceh, Tgk H Faisal Ali di Kantor NU Aceh, Bayu-Lamcot, Aceh Besar seusai rapat dengan tim relawan PP Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) yang telah tiba di Aceh, Kamis (8/12) sore.?

Faisal juga mengharapkan seluruh relawan lembaga/banom berkontribusi membantu masyarakat korban gempa melalui satu pintu dengan pos NU Peduli yang sudah dibentuk dari pusat hingga ke daerah agar bisa berkoordinasi.

"PWNU sudah membentuk posko, di mana posko utama kita di Kantor PWNU Aceh sedangkan untuk pos lapangan di kantor PCNU Pidie Jaya, berada di Simpang Tiga pinggir Jalan Medan Banda Aceh," ujar Tgk. Faisal usai rapat. (Red: Fathoni)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Meme Islam, Tokoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 30 Desember 2014

Ngaji Sejarah dan Film sebagai Strategi Kebudayaan Bangsa

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU menggelar diskusi publik dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-91 Nahdlatul Ulama di lantai 8 Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (30/1).

Pada sesi pertama pukul 09.00-12.00 WIB, tema yang diangkat adalah “Ngaji Sejarah” dengan pembicara Hilmar Farid, KH Agus Sunyoto, dan Seno Gumira Adjidarma, Tino Saroengallo, dan Noe Letto.

Ngaji Sejarah dan Film sebagai Strategi Kebudayaan Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Ngaji Sejarah dan Film sebagai Strategi Kebudayaan Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Ngaji Sejarah dan Film sebagai Strategi Kebudayaan Bangsa

Sementara pada kesempatan sesi kedua mengangkat ? tema “Ngaji Sinema” dengan menghadirkan pembicara Ifa Isfansyah, Dhiara Fasya, dan D. Rudy Heryanto.

Pada sesi kedua itu, Ifa Isfansyah sebagai pembicara pertama menyampaikan perjalanan awalnya menggeluti dunia perfilman. “Saya memulai dan berproses di Kota Yogyakarta sampai sekarang. Saya aktif menyutradarai film layar lebar bersama komunitas saya di Yogya,” ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sampai beberapa tahun di Yogya, ia sadar bahwa harus berinisiatif melakukan aktivitas lain yang tidak hanya terbatas pada produksi film. “Ada situasi bahwa film bukan hanya aktivitas produksi saja. Film butuh ditonton, didistribusikan, dan diapresiasi,” jelas pria yang waktu kecil tidak berencana jadi sutradara tersebut.

Sementara D. Rudi Heriyanto mengatakan bahwa film dokumenter itu mengajarkan tentang realitas, tentang drama, dan dengan film dokumenter bisa mengenalkan keragaman Indonesia juga.

Menurutnya, film adalah hasil dari berorganisasi. Film maker adalah organisator, sementara film making adalah pengejawantahan dari berorganisasi itu sendiri.

Lebih lanjut ia menuturkan, ketika perfilman yang baik itu membangun suatu masyarakat yang baik dalam berorganisasi maka terkait dengan kebudayaan, dengan film kita membutuhkan organisasi yang baik.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Pengorganisasian yang baik dan manusia-manusia yang memantapkan kehendaknya pada arah kebijakan kebudayaan untuk tujuan yang kita sepakati bersama,” tambahnya.

Ia juga mengatakan secara yakin tentang keberadaan Lesbumi dalam peran membangkitkan dunia perfilman. “Saya yakin kebangkitan sinema bisa dimulai di Lesbumi,” ujarnya.

Menurutnya, film merupakan salah satu bagian dari strategi kebudayaan suatu bangsa atau negara untuk memberikan penguatan argumentasi politik kebudayaan.?

Ia mencontohkan, bagaimana Korea Selatan memiliki strategi kebudayaan yang punya relasi kuat. Film dengan destinasi, dengan kebudayan, bahkan mereka bisa men-direct selera anak-anak remaja sekarang seperti budaya K-Pop.?

“Itu tidak tiba-tiba, tapi dirumuskan oleh budayawan, oleh film makernya, oleh penari-penarinya, dan juga didukung oleh pemerintah dan negara untuk menjadi sebuah roket kebudayaan,” pungkasnya. (Husni Sahal/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 28 Desember 2014

PMII Kota Pontianak Laksanakan Konfercab ke-2O

Pontianak, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. PC PMII Kota Pontianak akan melaksanakan Sarasehan Alumni & Konfercab XX, menurut informasi ketua panitia pelaksana Rahmatul Fitra, kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 18 - 20 Mei 2012 di aula KNPI Kalimantan Barat.

Acara konferensi ini menjadi keharusan untuk dilaksanakan oleh setiap kepengurusan cabang ketika masa jabatanya berakhir. Kegiatan Konfercab tahun ini akan dirangkai dengan berbagai kegiatan, yaitu Lomba baca kitab kuning tingkat pesantren se kota Pontianak, aksi sosial donor darah yang sudah dilaksankan hari ini ( 10 Mei 2012 ), bakti sosial,  dialog publik dan sarasehan alumni.

PMII Kota Pontianak Laksanakan Konfercab ke-2O (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Kota Pontianak Laksanakan Konfercab ke-2O (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Kota Pontianak Laksanakan Konfercab ke-2O

Sementara munurut suryadi, ketua yang akan dimisioner rangkaian kegiatan konfrensi tahun ini ingin menunjukan bahwa PMII juga peduli dengan kondisi sosial dan juga lingkungan sekitar, bukan cuma bisa aksi jalanan saja yang akhir-akhir ini melekat di kalangan warga pergerakan serta mencoba membiasakan kembali sahabat - sahabat PMII dengan pondok pesantren. Ia berharap kegiatan konfrensi cabang tahun ini berjalan lancar dan tertib.  

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Yadi

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja, Pahlawan, IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah