Kamis, 09 September 2010

PCNU Blitar Kunjungi Rutin Pengurus Wakil Cabang

Blitar, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Blitar mengoptimalkan kunjungannya terhadap pengurus MWCNU di Blitar. untuk membahas persoalan organisasi dan keumatan, mereka berkunjung setiap akhir pekannya.

Kunjungan pekan ini jatuh pada giliran MWCNU kecamatan Sanankulon, Blitar, Jawa Timur, (18/1). "Kunjungan berlangsung sejak dhuhur hingga pukul 4 sore di kantor MWCNU Sanankulon desa Kalipucung," kata Ketua PC Lazisnu Blitar, Abdullah Muzakki.

PCNU Blitar Kunjungi Rutin Pengurus Wakil Cabang (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Blitar Kunjungi Rutin Pengurus Wakil Cabang (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Blitar Kunjungi Rutin Pengurus Wakil Cabang

Ketua PCNU Blitar KH Masdain Rifai Ahyad mengingatkan pentingnya menjaga kontinuitas komunikasi antarpengurus NU. "Semakin sering melakukan koordinasi, maka kian banyak persoalan jamaah dan jamiyah yang dapat diselesaikan," terang Kiai Masdain.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pada kesempatan kunjungan ini, sejumlah prioritas program PCNU Blitar dibahas. "Termasuk di jajaran lembaga, badan otonom serta lajnah yang ada di kepengurusan NU Blitar," kata Kiai Masdain.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kehadiran para pimpinan lembaga, lajnah, dan badan otonom ini, sambung Kiai Masdain, sangat membantu. Karena, seluruh program dan perkembangannya bisa didiskusikan dengan kepengurusan MWCNU.

"Kesulitan yang dihadapi kepengurusan di tingkat MWCNU dapat dicari formulanya dalam kegiatan ini," pungkasnya. (Saifullah/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 25 Agustus 2010

Ansor Semarang Polisikan Pemfitnah Ketum PBNU di Medsos

Semarang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Pemilik akun Facebook yang diberi nama Ummu Izzah Mujahidah (UIM) diduga sering menghina Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. Hal ini mendorong Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Semarang bersama Banser setempat menempuh jalur hukum.

“Sudah lama kita lihat dinding FB UIM berisi kata-kata yang provokatif dan fitnah,” kata Sekretaris PC GP Kota Semarang Rahul Saiful Bahri saat melaporkan ke Polrestabes Semarang Jl Dr Sutomo IV Barusari Semarang Selatan, Jumat (4/8) malam. Tindakan mengunggah status medsos demikian dianggap sebagai tindakan tidak menyenangkan dan mencemarkan nama baik tokoh nasional.

Ansor Semarang Polisikan Pemfitnah Ketum PBNU di Medsos (Sumber Gambar : Nu Online)
Ansor Semarang Polisikan Pemfitnah Ketum PBNU di Medsos (Sumber Gambar : Nu Online)

Ansor Semarang Polisikan Pemfitnah Ketum PBNU di Medsos

Dua hari kemarin tampak postingan yang jelas-jelas menghina Jokowi dan Ketum PBNU di atas gambar uang kertas lima ribu dan foto Jokowi bersama Kiai Said. Tertulis di situ percakapan palsu di antara keduanya.

“Ada kalimat ‘JENGGOT GAMIS SORBAN GOBLOK’ di atas foto Kiai Said,” kata Rahul. Tulisan dengan pola dialog Kiai Said dengan Jokowi juga terlihat jelas. “Pak Jokowi tolong diganti yang pakai peci seperti saya,” lanjutnya sambil menunjukkan teks itu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kemudian di atas foto Jokowi tertulis “bisa diatur Yai yang penting dukung saya”. Di akhir foto tertulis kata “akhirnya keluar uang baru” dengan gambar uang kertas dengan foto KH Idham Chalid, mantan Ketum PBNU. “Itu tampak jelas bahwa UIM merendahkan simbol negara dan melecehkan kiai yang jadi panutan nahdliyyin se-Indonesia” tegas Rahul. Sayangnya mulai hari Kamis malam (3/8/2017) FB UIM sudah tidak aktif lagi.

Di hadapan petugas piket Polrestabes Semarang dijelaskan bahwa UIM hanya nama samaran dari seorang wanita yang tinggal di Perumahan Permata Hijau Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang. Nama pemiliki FB sudah kita serahkan polisi. “Terima kasih atas pengaduan ini, karena ini wilayah cyber maka kami sarankan langsung ke Polda Jateng agar lebih cepat ditangani,” kata anggota polisi. Dengan didampingi Tuts Pitoyo, anggota Intel Polrestabes Semarang mengadu ke Polda Jateng Jl Pahlawan No 1 Kota Semarang.

Di Polda Jateng, pelapor diterima petugas piket SPKT. Komandan Banser Kota Semarang Suharmanto menyampaikan kronologi dugaan penghinaan Presiden dan Ketum PBNU kepada petugas piket. “Pemilik FB UIM ini meresahkan dan kami merasa tersinggung karena dia menghina simbol negara dan kiai, maka kami adukan ke Polda sesuai arahan Polrestabes,” tegasnya.

Karena ini ranah IT, maka unit cyber crime Ditreskrimsus Polda Jateng turut mendampingi pengaduan ini. “Pengaduan ini kami terima dengan baik dan pelapor diminta melengkapi form laporan dan bukti screenshot,” ujar anggota Polda. (Red: Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anti Hoax, Meme Islam, Cerita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 24 Agustus 2010

Siswa Madrasah Wakili Indonesia di Olimpiade Internasional

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Madrasah kembali membawa nama harum Indonesia di kancah Internasional. Setelah berhasil meraih prestasi pada olimpiade sains nasional yang berlangsung di Yogyakarta beberapa hari lalu, salah satu ? siswa madrasah didaulat menjadi duta Indonesia di kancah olimpiade sains tingkat dunia.?

Siswa Madrasah Wakili Indonesia di Olimpiade Internasional (Sumber Gambar : Nu Online)
Siswa Madrasah Wakili Indonesia di Olimpiade Internasional (Sumber Gambar : Nu Online)

Siswa Madrasah Wakili Indonesia di Olimpiade Internasional

Adalah Muhammad Ahdillah Fadlila Dayajati, siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Gorontalo terpilih menjadi salah satu duta Indonesia dalam International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA) tahun 2015. Ajang bergengsi tingkat dunia ini akan berlangsung di Magelang pada tanggal 26 juli – 4 Agustus 2015, seperti dikutip dari situs kemenag.go.id.

Perjuangan Fadhil, begitu biasanya ia disapa, tidaklah mudah. Dia memulai prestasi olimpiade sejak masih duduk di kelas X dan XI di MAN Insan Cendekia Gorontalo. Saat itu, Fadhil berhasil mendapatkan medali perunggu dalam ajang OSN tahun 2013 di Bandung. Tidak ? menyerah sampai disitu, Fadhil terus belajar dengan giat, dan akhirnya berhasil mendapatkan medali emas setahun kemudian, tepatnya dalam ajang OSN 2104 yang berlangsung di Mataram NTB.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mendapat medali emas OSN 2014 bukanlah akhir dari perjuangan Fadhil. Setidaknya ada tiga tahapan seleksi menuju IOAA yang harus dilaluinya, yaitu: pelatnas tahap 1 atau 30 besar yang diadakan di Bandung pada Oktober – November 2014, pelatnas tahap 2 atau 22 besar pada Maret 2015, dan pelatnas tahap 3 atau 16 besar pada April – Mei 2015.?

Setelah mengikuti pelatnas ketiga yang merupakan penentu ke tahap internasional, akhirnya Muhammad Ahdillah Fadlilla DJ berhasil menjadi yang terbaik dan masuk sebagai MAIN TEAM (TIM UTAMA) yang akan berlaga di ajang IOAA tahun 2015 bersama beberapa siswa lainnya. Tim Nasional Indonesia untuk mengikuti IOAA 2015 di Magelang tanggal 26 Juli – 4 Agustus 2015 terdiri dari ? 10 siswa ? yang terbagi ? dalam 2 ? Tim (Main Team dan Guest Team) dan ? masing-masing terdiri dari 5 (lima) siswa. ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Prestasi Muh. Ahdillah Fadlilla DJ tak luput dari perhatian Direktur Pendidikan Madrasah kemenag RI. ?

“Kami sangat mengapresiasi prestasi ananda Muh. Fadlilla yang mampu bersaing dan menjadi duta Indonesia dalam ajang IOAA tahun ini. Kami senantiasa mendorong madrasah untuk terus berprestasi dan menjadi kiblat pendidikan di Tanah Air,” papar M. Nur Kholis, Jakarta, Senin (06/01). Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini berpesan agar prestasi yang ditorehkan siswa MAN Insan Cendekia Gorontalo ini dapat memacu semangat madrasah lain agar terus berprestasi.?

Sementara itu, Kepala MAN IC Gorontalo Moh. Naim mengatakan bahwa prestasi tersebut merupakan buah dari kerja keras semua pihak, khususnya tim olimpiade dan guru pembina olimpiade dalam menggembleng peserta didik sejak kelas X. Ini juga buah perhatian dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Gorontalo, Dinas Dikpora Provinsi Gorontalo serta Direktorat Pendidikan Madrasah Kementerian Agama RI.?

“Terima kasih kepada semua pihak dan mohon doanya agar ananda Fadlilla bisa sukses memperoleh medali di ajang IOAA 2015 ini,” harapnya. (mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Internasional, Sholawat PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 18 Agustus 2010

Ini Maklumat Kebangsaan dari Pesantren Al-Hikam

Depok, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Selama 3 hari pelaksanaan Sarasehan Nasional Ulama dan Cendekiawan Pesantren di Pondok Pesantren Al-Hikam, Depok, menghasilkan maklumat kebangsaan untuk perbaikan bangsa dan negara. Maklumat itu dibacakan oleh pengasuh pondok pesantren Al-Hikam, KH Hasyim Muzadi pada acara penutupan, Ahad (9/2).

Hasyim mengatakan, para ulama dan kiai telah mendapatkan materi dari para tokoh yang berkompeten. Dari situlah kemudian lahir maklumat kebangsaan yang diharapkan dapat memperbaiki kondisi bangsa Indonesia ke depan.

“Kita juga telah melahirkan rekomendasi dari beberapa sidang komisi yang menjadi maklumat kebangsaan. Sebagai suatu hal yang penting bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia tercinta ini,” ujar Rais Syuriyah PBNU ini.

Ini Maklumat Kebangsaan dari Pesantren Al-Hikam (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Maklumat Kebangsaan dari Pesantren Al-Hikam (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Maklumat Kebangsaan dari Pesantren Al-Hikam

Para Ulama dan cendekiawan muslim, katanya, telah merenungkan 15 tahun perjalanan masa reformasi. Dari situlah kemudian diketahui bahwa sampai saat ini masih banyak cita cita reformasi yang belum tercapai.

“Menjelang Pemilu 2014, banyak hal yang menjurus kepada kecurangan dan manipulasi sehingga harus diatasi. Jika tidak, maka akan terjadi konflik setelah pemilu, dan mengancam keselamatan rakyat,” katanya.

Dalam bidang hukum dan pemberantasan koruspi, Hasyim mengatakan, bahwa dukungan terhadap gerakan pemberantasan korupsi harus terus dilakukan. Namun, KPK harus didukung oleh semua masyarakat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia menekankan, bahwa korupsi bisa diberantas secara bertahap dengan program gerakan nasional anti korupsi. "Jadi, tidak cukup hanya diserahkan pada komisi, tapi harus didukung gerakan nasional. Langkah ini membutuhkan waktu yang lama dan harus bertahap seperti negara lain yang berhasil. KPK jadi trigger atau pemicu awal dalam pemberantasan korupsi,” ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurutnya, Indonesia masih memerlukan peran ulama dan kiai. Oleh Karena itu, ia berharap ulama tak tergerus oleh keadaan dengan tetap menjaga kewibawaannya di mata masyarakat. "Kalau Ulama sudah hilang muruah-nya, maka akan terjadi kegoncangan di masyarakat,” terangnya.

Dalam situasi negara yang sedang karut marut, terangnya, ulama harus tetap konsisten mengawal umat. Artinya, ulama tak boleh tinggal diam melihat keadaan bangsa dan negara yang tak menentu arahnya seperti saat ini.

“Silahkan para kiai menyimpulkan sendiri apa yang harus dilakukan dari maklumat kebangsaan ini atau ijma; sukuti (diam saja),” paparnya.

Sebagai tuan rumah acara, Hasyim sangat senang melihat antusiasme 300 peserta sarasehan tersebut. “Melihat antusias dari acara ini, ada permintaan agar kegiatan serupa diadakan secara berkala. Sebab, ini adalah bagian dari upaya memperteguh semangat dan persatuan Negara Republik Indonesia yang kita cintai,” tandasnya.

Sarasehan ini menghadirkan para pembicara. Diantaranya Muhamimin Iskandar, Rokhmin Dahuri, pengamat politik Yudi Latif, perwakilan KPK, perwakilan dari Kapolri dan Panglima TNI. Selain itu hadir pula Mahfud MD, Jusuf Kalla, Rizal Ramli, Marzuki Alie, Ahmad Heryawan, Hatta Radjasa dan Jimly Asshidiqi.

Sarasehan yang digelar sejak Jumat lalu itu, ditutup oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Selanjutnya, diprakarsai Hasyim Muzadi, sarasehan serupa akan digelar di daerah-daerah dengan mendatangkan para pembicara dari tingkat pusat. Dalam waktu, kegiatan itu akan digelar di Jawa Barat. (Red: Anam)

 

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pertandingan, Pahlawan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 17 Agustus 2010

Pedagang Batu Akik Buka Lapak di Area Munas-Konbes NU 2014

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sejumlah penjual atribut ke-NUan berjajar menghadapi meja di area Munas-Konbes NU 2014 di halaman Gedung PBNU, Sabtu (1/11) siang. Sejumlah produk tertata rapi di atas meja yang antara lain menampung kaos bergambar wajah kiai NU, batik, poster, stiker, buku, hingga gantungan kunci yang menunjukkan arah kiblat sembahyang. Di jajaran trotoar Gedung PBNU, penjual batu akik hadir di salah satu barisan pedagang.

Andri, pria berkaos hitam itu mencoba peruntungan penjualannya di tengah hilir-mudik peserta Munas-Konbes NU dan warga yang ingin melihat jalannya sidang. 

Pedagang Batu Akik Buka Lapak di Area Munas-Konbes NU 2014 (Sumber Gambar : Nu Online)
Pedagang Batu Akik Buka Lapak di Area Munas-Konbes NU 2014 (Sumber Gambar : Nu Online)

Pedagang Batu Akik Buka Lapak di Area Munas-Konbes NU 2014

“Saya berkeliling dari kota ke kota untuk menjual akik. Kemarin dari Bengkulu. Sebelumnya dari Medan,” kata Andri menghadapi bentangan papan yang bertaburan batu-batu indah di atasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pria asal Padang ini menggelar lapaknya persis mulut gerbang PBNU. Andri berdua dengan sahabatnya mencoba mengadu nasib lewat berjualan akik yang kini digandrungi banyak warga mulai dari remaja hingga setengah tua.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia mengaku baru setahun berjualan akik melihat belakangan ini tingginya permintaan warga Indonesia terhadap akik. Selain kaos, batik, dan gantungan kunci, cincin akik merupakan salah satu ciri khas kiai NU dan Nahdliyin. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Internasional, Hadits PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 07 Agustus 2010

Pak Ud Wasiati NU agar Hadang Ideologi Transnasional

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Tidak ada yang tahu bahwa pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KHM Yusuf Hasyim, beberapa lama sebelum meninggal, pernah berwasiat kepada Ketua Umum PBNU KHA Hasyim Muzadi untuk menghadang ideologi transnasional, seperti liberalisme Barat dan kekerasan Timur.

"Sim (Hasyim), kami harus dapat memotong ideologi transnasional itu, karena ideologi transnasional itu dapat merusak NU dan Indonesia," ujar Hasyim Muzadi menirukan wasiat almarhum Pak Ud.

Pak Ud Wasiati NU agar Hadang Ideologi Transnasional (Sumber Gambar : Nu Online)
Pak Ud Wasiati NU agar Hadang Ideologi Transnasional (Sumber Gambar : Nu Online)

Pak Ud Wasiati NU agar Hadang Ideologi Transnasional

Itulah ungkapan Hasyim Muzadi saat berpidato dalam peringatan 100 hari wafatnya Pak Ud di kantor PWNU Jatim, Surabaya (29/4), yang dihadiri Ir KH Solahuddin Wahid (pengasuh Tebuireng), KH Tholchah Hasan (mantan Menag), dan Slamet Effendy Yusuf (politisi Golkar/ mantan Ketua Umum PP Ansor).

Menurut mantan Ketua PWNU Jatim itu, Pak Ud menilai ideologi transnasional itu sama-sama berbahaya, baik ideologi transnasional yang datang dari Barat maupun dari Timur.

"Karena itu, pemerintah juga harus ’memotong’ masuknya ideologi transnasional itu, sebab liberalisme dari Barat maupun Islam ideologis dari Timur juga sama-sama merusak. Pemerintah harus menggunakan Pancasila sebagai ideologi yang membatasi," paparnya.

"Pak Ud itu selalu bervisi NU, baik beliau menjadi pengurus atau tidak, karena itu saya kira apa yang dilakukan dan disampaikan patut dipegang teguh. Akhirnya, saya berkeliling ke Barat dan Timur Tengah untuk mengkampanyekan NU sebagai ideologi alternatif," ucapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hasyim pun menyebut kedatangannya ke "ground zero" di New York, AS (lokasi pengeboman WTC pada 9-11-2001) untuk menolak "kekerasan" dari Islam ideologis dan kedatangannya ke Irak, Iran, dan Palestina untuk menolak "kekerasan" dari liberalisme ala Barat. (ant/eko)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syariah, Fragmen, Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 03 Agustus 2010

Naik Haji ‘Bersama’ Kekasih Allah

Ibadah haji menempati urutan terakhir dari beberapa rentetan rukun Islam, haji sedikit berbeda dengan rukun-rukun Islam yang lain. Ibadah haji hanya diwajibkan sekali seumur hidup, dan itupun berlaku kepada orang yang mampu saja, baik secara fisik maupun materi. Keadaan atau keputusan Islam ini memacu semangat juang sebagian kaum muslim yang berada pada taraf ekonomi menengah ke bawah, mereka berusaha sekuat tenaga dan sabar dalam mengumpulkan dana untuk menjadi tamu Allah.

Pada tahun 2017 ini, ada beberapa kisah calon jamaah haji yang taraf ekonominya bisa dibilang cukup rendah, akan tetapi mereka berhasil mendaftar haji dengan menabung selama puluhan tahun. Di Klaten Jawa Tengah misalnya, Ngadiman Yitno Samito, seorang tukang becak ini berhasil melaksanakan rukun Islam yang terakhir setelah menabung selama 20 tahun dari hasil mengayuh becak. Lebih lama menabung dari Ngadiman, ada Mansyur yang berprofesi sebagai tukang jahit, pria yang berasal dari Banjarnegara Jawa Tengah itu bisa melaksanakan ibadah setelah menabung selama 27 tahun. Selain untuk membiayai keluarga, hasil kerja keras dari usaha kecil-kecilan mereka sisihkan untuk menabung. Sungguh proses dan usaha yang begitu lama mereka lakukan hanya untuk memenuhi rukun Islam yang kelima.

Perjuangan dan kerja keras untuk mengunjungi Rumah Allah tidak hanya terjadi pada sebagian warga Indonesia saat ini, akan tetapi Nabi Muhammad dan para sahabatnya dulu juga mengalami hal serupa. Pada tahun 6 H/628 M Rasulullah bersama sekitar 1.400 kaum Muslim yang berangkat dari Madinah berniat untuk mengunjungi Makkah, setibanya di Hudaibiyah kedatangan mereka ditolak oleh kaum musyrik Quraisy yang menguasai kawasan Makkah waktu itu. Terjadilah perundingan di antara kedua belah pihak, dan disepakati beberapa perjanjian Hudaibiyah, salah satunya Rasulullah beserta rombongannya baru bisa mengunjungi Kota Makkah selama tiga hari pada tahun berikutnya (hal. 255).

Naik Haji ‘Bersama’ Kekasih Allah (Sumber Gambar : Nu Online)
Naik Haji ‘Bersama’ Kekasih Allah (Sumber Gambar : Nu Online)

Naik Haji ‘Bersama’ Kekasih Allah

Perjalanan panjang yang sangat melelahkan harus ditambah dengan kekecewaan yang mendalam, Umar ibn Al-Khattab termasuk sahabat yang merasa tidak puas dengan isi perjanjian Hudaibiyah, karena kaum Muslim seperti direndahkan, padahal kaum Muslim berada pada kebenaran sedang orang-orang musyrik berjalan di atas kebatilan. Umar ibn Al-Khattab pun mengajukan beberapa keberatannya kepada Rasulullah dan Abu Bakar, akan tetapi Rasulullah tetap berpegang pada isi perjanjian Hudaibiyah, sehingga pada tahun itu beliau bersama rombongannya harus kembali ke Madinah.

Hal ini nampaknya memberikan isyarat kepada kaum Muslim, bahwa terkadang memang tak mudah untuk menapakkan kaki di Tanah Suci Makkah, butuh perjuangan dan tekad yang bulat, apalagi bagi mereka yang memiliki taraf ekonomi rendah. Kisah Ngadiman Yitno Samito dan Mansyur di atas mungkin sedikit bisa memberikan motivasi bagi mereka yang taraf ekonominya rendah tetapi memiliki keinginan yang luar biasa untuk menjadi tamu Allah.

Dalam sejarah disebutkan bahwa Rasulullah pertama kali melaknasanakan ibadah haji pada tahun 10 H. pada akhir-akhir bulan Dzulqa’dah Rasulullah mulai berkemas-kemas untuk berangkat, menyiapkan bekal perjalanan, memakai wangi-wangian, dan mengenakan mantel. Sebelum niat berihram, beliau terlebih dahulu mandi, kemudian ‘Aisyah binti Abu Bakar Al-Siddiq memercikkan wewangian ke tubuh dan kepala beliau, hingga tetesan wewangian itu terlihat meleleh di anak-anak rambut dan jenggot, dan beliau tidak membasuh tetesan wewangian itu. Pada tanggal 4 Dzulhijjah 10 H, setelah memasuki Masjid Al-Haram beliau langsung melaksanakan tawaf mengelilingi Ka’bah, lalu dilanjutkan dengan melaksanakan sa’i antara Shafa dan Marwah tanpa bertahallul, karena beiau berniat melaksanakan Haji Qiran (hal. 268).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain menjelaskan tentang bagaimana kisah Rasulullah bersama para sahabat menunaikan ibadah haji yang dikemas dalam 20 bab, penulis juga mengutip pesan Ali Syariati dalam karyanya, Haji. Menurut Ali Syariati, yang terpenting dari ibadah haji adalah kesungguhan untuk menangkap pesan sejarah dari tokoh-tokoh yang diperankan, dengan tokoh utamanya: Nabi Ibrahim. Perjalanan hidup beliau senantiasa dicurahkan hanya kepada Allah, meski begitu beliau tetap harus menerima beberapa cobaan dan ujian dari Allah, dengan diperintahkannya menyembelih putra kesayangannya (hal. 251).?

Dengan kata lain, Muslim sejati dan apalagi sudah berpredikat sebagai “pak haji” harus selalu tabah dan memasrahkan semuanya kepada Allah ketika ia ditimpa suatu musibah, bisa saja saat itu Allah menguji kesabarannya. Muslim sejati tidak bisa berlomba-lomba dengan ketetapan dan ketentuan Allah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ibadah haji juga sebagai simbol kesederajatan sesama manusia, karena pada waktu pelaksanaannya semua jamaah haji sama-sama berdiri di hadapan Khalik-Nya dalam pakaian yang sama, tanpa perbedaan satu dengan yang lain. Sikap ini selayaknya harus tetap dipelihara sampai kembali pada kampung halamannya, sehingga “pak haji” tidak merasa “tinggi” sendiri dan tidak serta merta merendahkan dan apalagi menghina orang-orang di sekitarnya. Para kerabat, sanak family, dan tetangga sebenarnya mengharap “pak haji” atau orang yang pulang dari Tanah Suci sebagai sosok Nabi Ibrahim di kampung halaman mereka.

Data Buku

Judul : Pesona Ibadah Nabi: Shalat, Zakat, Puasa, Haji

Penulis : Ahmad Rofi’ Usmani

Penerbit : Mizan Pustaka

ISBN : 978-602-1337-35-6

Tebal : 346 Halaman

Peresensi: Saiful Fawait, Mahasiswa Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika), Sumenep.

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kyai, Halaqoh, Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah