Jumat, 13 November 2009

Dukung Kembali ke NU, Ini 8 Landasan PMII Institut PTIQ dan IIQ Jakarta

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dialektika mengenai kembalinya PMII pun ramai menjadi bahan diskusi di kalangan kader pergerakan pada berbagai tingkatan.?

PMII Komisariat Kebayoran Lama, kampus Institut PTIQ dan IIQ Jakarta sebagai salah satu Komisariat tertua di Jakarta menyikapi wacana tersebut dalam diskusi bulanan yang digelar pekan lalu di Sekretariat PMII Komisariat Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Dukung Kembali ke NU, Ini 8 Landasan PMII Institut PTIQ dan IIQ Jakarta (Sumber Gambar : Nu Online)
Dukung Kembali ke NU, Ini 8 Landasan PMII Institut PTIQ dan IIQ Jakarta (Sumber Gambar : Nu Online)

Dukung Kembali ke NU, Ini 8 Landasan PMII Institut PTIQ dan IIQ Jakarta

“Pada diskusi yang diawali dengan tahtimul Qur’an ini dihadiri lebih kurang 40 kader yang telah berhasil menelurkan pernyataan persetujuan dan dukungan akan kembalinya PMII menjadi Banom NU,” ujar Ketua Komisariat M Syakir Romdloni dalam rilis yang diterima PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Kamis (9/4).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Oleh karena itu, lanjutnya, berbagai alasan berikut kami sampaikan sebagai landasan sikap tersebut, diantaranya:

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

1. Ideologisasi Ahlussunnah Wal Jama’ah dalam tubuh PMII semakin kabur dan tanpa jalur yang jelas. Sebagai contoh dalam materi pengkaderan PMII di kampus umum seing berbeda dengan di kampus yang berbasis agama bahkan tanpa arah jalur ideologi yang jelas.

2. Dialektika wacana dalam tubuh PMII seringkali keluar dari jalur ideologi Ahlussunnah Wal Jama’ah dimana Aswaja yang seharusnya sebagai manhajul fikr seringkali terkaburkan, bahkan dilupakan. Pondasi berfikir tersebut rapuh dikarenakan ideologi yang kurang begitu tertanam.

3. Ideologi transnasional yang sejak beberapa dekade ini ramai berseliweran dalam ranah berfikir mahasiswa masuk semakin dalam pada mainstream berfikir para kader pergerakan, termasuk PMII. Arabisasi, liberalisasi, kapitalisasi dan ideologi lainnya ramai menjadi cara berfikir para kader dengan, disayangkan, mencerabut ideologi ASWAJA sendiri.

4. Paradigma politik praktis sebagai imbas dari tercerabutnya cara berfikir ASWAJA yang netral. Muktamar NU ke-27 di Situbondo pada tahun 1984, NU menyatakan sikap untuk kembali ke khittah 1926 saat kepemimpinan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), maka Gus Dur sudah sejak lama sejalan dengan cita-cita PMII untuk menjauhkan NU dari politik praktis dan kembali menjadi organisasi kemasyarakatan.

5. PCNU dan Partai yang berafiliasi dengan NU banyak diisi oleh kader-kader yang bukan dari PMII, mereka tidak mendapatkan materi Ahlussunnah wal Jamaah seperti kader-kader PMII. Maka, apabila PMII kembali ke NU, syarat utama menjadi pengurus PBNU, PCNU, Muslimat, dan ? Fatayat, haruslah orang-orang yang sudah melalui kaderisasi di PMII.

6. NU sudah diserang dari mana-mana, maka NU haruslah kembali diperkuat, salah satu cara memperkuatnya adalah dengan menarik kembali PMII sebagai banom NU. KH. Nuril Huda (Pendiri PMII) berkata, "PMII adalah anak kandung NU maka sewajarnya untuk kembali ke NU (secara organisasi, red), saya sebagai pendiri NU paham kenapa dulu PMII harus independen, keputusan untuk independen dari NU tahun 1972 diambil karena jika tidak PMII terancam diberangus akibat suasana politik saat itu, kalau saat ini situasinya berbeda, maka ada baiknya kita (PMII) merapat.”?

7. PMII menyatakan indepensi karena saat itu memosisikan sebagai vis a vis Negara pada masa Orde Baru, kini era demokrasi, pemerintah lebih terbuka, persaingan juga lebih terbuka, NU akan menjadi lebih kuat jika bergabungnya organisasi kemahasiswaan seperti PMII. Ditambah lagi masih adanya kebingungan PB PMII dalam perumusan paradigma baru, maka daripada berputar-putar dengan kebingungan alangkah baiknya menyatukan paradigma antara PMII dan NU lalu berjuang bersama.

8. Ketakutan akan hilangnya independensi PMII dalam bersikap jikalau tergabung sebagai Banom NU tidak beralasan sama sekali karena pada kenyataannya semua Banom NU sama sekali tidak bisa diintervensi oleh para petinggi PBNU. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Khutbah, Lomba PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 11 November 2009

Lesbumi Gelar Peringatan 500 Tahun Sunan Kalijaga di Yogyakarta

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU menggelar Peringatan ke-500 Sunan Kalijaga pada Rabu-Jumat, 12-14 April 2017. Ketua panitia pelaksana M Jadul Maula mengungkapkan acara diawali dengan ajang Silaturrahim Budayawan LESBUMI NU dari tingkat PC dan PW.

Lesbumi Gelar Peringatan 500 Tahun Sunan Kalijaga di Yogyakarta (Sumber Gambar : Nu Online)
Lesbumi Gelar Peringatan 500 Tahun Sunan Kalijaga di Yogyakarta (Sumber Gambar : Nu Online)

Lesbumi Gelar Peringatan 500 Tahun Sunan Kalijaga di Yogyakarta

“Silaturahim dilangsungkan di Pondok Pesantren Kaliopak, Jl. Wonosari km 11, Klenggotan RT 04 Srimulyo Piyungan Bantul, Yogyakarta. Silaturahim ini juga dalam rangka menyelaraskan kinerja berorganisasi dan juga mensosialisasikan, saling urun rembug tentang implementasi nyata strategi kebudayaan Lesbumi PBNU sebagai hasil Rakernas tahun lalu yang di beri nama SAPTAWIKRAMA,” ungkap Kiai Jadul, Selasa (11/4).

Pengasuh Pesantren Kaliopak dan sekaligus Wakil Ketua Lesbumi PBNU ini menambahkan gerakan budaya yang dilakukan elemen Lesbumi di daerah masing-masing diharapkan menjadi masukan bersama dan dikonsolidasikan dalam diskusi, dialog dan urun rembug, sehingga lebih terlihat benang merah pergerakan seni budaya Lesbumi.

“Strategi budaya Lesbumi PBNU yang dikenal sebagai ‘Al-Qoid As-Sab’ah atau ‘SAPTAWIKRAMA’ nantinya akan disosialisasikan lebih luas ke seluruh jaringan Lesbumi di tingkat PW/PC pada khususnya, dan nahdlyin pada umumnya,” lanjut Kiai Jadul.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain silaturahim, kegiatan yang bekerjasama dengan PWNU DI Yogyakarta dan Universitas Nahldatul Ulama (UNU) Yogyakarta, dirangkai dengan mujahadah dan khataman Al-Quran, seminar nasional, workshop upacara adat desa, gelar ragam seni tradisi dan kontemporer.

Selain itu juga akan dilakukan pengobatan tradisional, bazaar sembako murah, pagelaran wayang kulit, lomba quote instagram dan penulisan esai, melukis sketsa bersama, orasi Kebudayaan, serta tausiyah kebangsaan.

Kegiatan-kegiatan tersebut menempati lokasi di Pesantren Budaya Kaliopak dan Kompleks UNU Yogyakarta.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kiai Jadul menyebut peringatan hari lahir Sunan Kalijaga menjadi penting karena Sunan Kalijaga yang mempunyai nama asli Raden Sahid termasuk figur penting dalam sejarah pembentukan karakter arif umat Islam Nusantara, khususnya di Tanah Jawa, yang berwajah budaya, liat-lentur, toleran, berkeadilan, dan berkeseimbangan.?

“Sebagai anggota dari Walisongo, Sunan Kalijaga adalah arsitek budaya Islam Jawi (Nusantara), dan peletak dasar ideologi pendirian Kesultanan Mataram. Tidak hanya itu, beliau adalah tokoh terpenting lintas-generasi yang “menjaga” proses krusial transisi kerajaan-kerajaan nusantara: Majapahit, Demak, Pajang dan Mataram (Islam),” tegas Kiai Jadul.

Di samping itu, tumbuh sebagai tokoh ruhani yang mumpuni, Sunan Kalijaga adalah juga seniman dengan penguasaan khazanah budaya yang mendalam, dan memiliki proyeksi politik kebudayaan yang berkarakter. (Kendi Setiawan/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 30 Oktober 2009

Mahasiswa NU Berkembang di UPI Bandung

Bandung, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Mahasiswa NU  yang menamakan diri Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) berkembang dengan baik di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Perkembangan itu mencakup kualitas dan kuantitas; anggota bertambah pesat, istikomah melakukan kegiatan.

Mahasiswa NU Berkembang di UPI Bandung (Sumber Gambar : Nu Online)
Mahasiswa NU Berkembang di UPI Bandung (Sumber Gambar : Nu Online)

Mahasiswa NU Berkembang di UPI Bandung

Pernyataan itu muncul pada laporan pertanggunggjawaban Ketua KMNU UPI periode 2012/2013, Faisal Ramdan Saepulloh, pada Musyawarah Anggota ke-4 di Madrasah Diniyyah Al Falah, Panorama, Bandung pada Sabtu-Ahad, (9 -10/3).

“KMNU UPI terus berkembang baik dari segi kuantitas dan kualitas sumber daya anggota karena perekrutan dan  pengkaderan anggota dilakukan secara berkesinambungan sepanjang periode kepengurusan” kata Faiasal melalui pers rilis yang dikirim Mohammad Arief Rizqillah ke redaksi PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahad, (10/3).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kegiatan-kegiatan yang menunjang kualitas dan kuantitas itu bersifat kultur ubudiyyah yang rutin diadakan seperti pengajian kitab kuning, pengajian bulanan yang diisi dengan pembacaan sholawat dan maulid, serta ceramah umum. Peringatan hari-hari besar Islam juga istiqomah diselenggarakan baik di dalam maupun di luar lingkungan kampus.

KMNU UPI juga terus menjaga silaturahim dengan organisasi-organisasi serupa seperti KMNU IPB, KMNU UNY, KMNU UNILA, Pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU UNNES, dan Ikatan Mahasiswa Nahdliyyin STAN. Selain itu KMNU UPI juga konsisten untuk turut terlibat aktif dalam forum-forum organisasi mahasiswa NU (FORMANU) yang menghimpun organisasi-organisasi Mahasiswa NU dari Perguruan-perguruan Tinggi Umum.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Faisal juga berpesan kepada para anggota untuk terus bersama-sama berjuang di KMNU UPI sebagai wujud kepedulian kita dengan NU sekaligus sebagai wujud khidmat dan ittiba’ kita kepada para masyayikh kita, para ulama. Di akhir sambutannya, Faisal berharap KMNU ke depan tetap tetap eksis dan mewarnai keagaaman di UPI.

“KMNU UPI terus mengalami perkembangan walaupun banyak kendala atau yang menghambat perjuangan KMNU UPI baik dari depan, samping, kanan, dan belakang,” tambahnya.

Di penghujung acara, terpilih Topikin Abdullah sebagai ketua pengawas menggantikan Mohammad Arief Rizqillah dan Rifa Anggyana sebagai penerus estafet kepemimpinan KMNU UPI.

Rifa Anggyana, berkomitmen untuk membawa KMNU UPI. Masa kepengurusannya akan terus menjaga idealisme untuk konsisten menghimpun mahasiswa Nahdliyyin serta melakukan syi’ar Aswaja di Bumi Siliwangi (UPI).

“Selama semua komponen KMNU UPI bergerak bersama, saling mendukung sesuai peran masing-masing, layaknya sebuah keluarga,” katanya.

Hadir pada kesempatan itu para anggota KMNU UPI termasuk para alumni. Mereka membahas landasan-landasan organisasi. Ada 3 landasan dari organisasi KMNU UPI, yaitu landasan idiil: Islam dengan faham Ahlu Sunah wal-Jamaah dalam pandangan Nahdlatul Ulama. Landasan konstitusional: Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Landasan operasional: Garis-garis Besar Haluan Organisasi dan Tata Kelola Organisasi.

Penulis: Abdullah Alawi

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba, Pesantren, Bahtsul Masail PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 28 Oktober 2009

Spirit Hari Santri untuk Pendidikan Madrasah yang Lebih Baik

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Momen Hari Santri Nasional akan dijadikan sebagai momentum langkah awal untuk menata pendidikan madrasah menjadi lebih baik lagi. Demikian disampaikan Direktur Pendidikan Madrasah Kementerian Agama RI, Prof Dr Nurkholis Setiawan di depan Para Guru Madrasah Aliyah Negeri di Pusdiklat Kemenag Jakarta, Jumat (23/10).

Spirit Hari Santri untuk Pendidikan Madrasah yang Lebih Baik (Sumber Gambar : Nu Online)
Spirit Hari Santri untuk Pendidikan Madrasah yang Lebih Baik (Sumber Gambar : Nu Online)

Spirit Hari Santri untuk Pendidikan Madrasah yang Lebih Baik

Prof Nurkholis mengatakan, bahwa dalam pengelolaan pendidikan Islam khususnya madrasah, bukan persoalan mengenai budget anggaran semata, namun yang lebih penting menurutnya adalah komitmen dari semua pihak untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas.

Salah satu komitmen dalam penataan Madrasah adalah peningkatan kualitas guru dalam mencetak generasi yang percaya diri dan berkualitas. "Guru harus menciptakan generasi yang percaya diri. Dan semua itu harus diawali dari kepercayaan diri Gurunya," tegas pria kelahiran Kebumen, Jawa Tengah ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia menambahkan, berbagai macam terobosan lain dalam pengembangan Madrasah adalah program diversifikasi madrasah yang telah digulirkan Kementerian Agama. "Salah satu contoh program ini adalah mendirikan Madrasah Aliyah Kejuruan diberbagai Provinsi," terang Guru Besar UIN Yogyakarta ini.

Dalam hal pendirian Madrasah ini, menurutnya berbagai negara sudah mengajukan permintaan untuk dapat medirikan Madrasah di Indonesia. Namun menurut Guru Besar Tafsir kelahiran 1971 ini, diperlukan kehati-hatian dan pendalaman secara komprehensif dalam menjawab permintaan tersebut terkhusus dalam hal pemahaman.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Kita sudah sepakat dengan konsep Islam Nusantara. Madrasah yang diusulkan harus jelas, dan tidak membawa serta menyebarkan paham-paham radikal di Indonesia," tegasnya. Oleh karena itu, ia mengajak semua elemen masyarakat untuk menjaga dan mengembangkan madrasah secara kolektif. (Muhammad Faizin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nasional, Tokoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 14 Oktober 2009

Pemulangan TKI dari Suriah Tanggung Jawab Pemerintah, harus Dipercepat

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mendesak Pemerintah untuk secepatnya mengevakuasi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT), yang hingga kini masih tertahan di wilayah konflik di Suriah. NU dengan tegas menyebut tindakan tersebut tanggung jawab Pemerintah, dan prosesnya tak lagi bisa ditunda.

"Kabar yang saya terima kondisi di Suriah semakin genting. Jika kondisinya seperti itu pemulangan TKI harus dipercepat, tak bisa ditunda-tunda," tegas Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di Jakarta, Selasa (19/6).

Pemulangan TKI dari Suriah Tanggung Jawab Pemerintah, harus Dipercepat (Sumber Gambar : Nu Online)
Pemulangan TKI dari Suriah Tanggung Jawab Pemerintah, harus Dipercepat (Sumber Gambar : Nu Online)

Pemulangan TKI dari Suriah Tanggung Jawab Pemerintah, harus Dipercepat

"Pemulangan TKI sepenuhnya tanggung jawab Pemerintah, dalam hal ini KBRI," sambung Kang Said, demikian Kiai Said disapa dalam kesehariannya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Terkait konflik di Suriah yang belakangan semakin genting, Kang Said menegaskan penilaiannya, itu terjadi karena adanya campur tangan Barat. Salah satu penyebab Suriah menjadi sasaran kemarahan adalah sikapnya yang tak memberikan dukungan terhadap Israel. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Suriah adalah salah satu negara di Timur Tengah yang belum sependapat dengan berdirinya negara Israel. Suriah menilai masih ada hak-hak Palestina yang dirampas oleh Israel," tandas Kang Said.

Meski demikian Kang Said tidak menampik adanya faktor di internal Suriah yang menjadikan konflik masih terus berlangsung hingga saat ini. Untuk pemecahannya jalan dialog disarankan agar didahulukan. "Tidak harus dengan perang yang   justru memicu campur tangan dari luar. Memang ada permasalahan di dalam negeri Suriah sendiri, dan itu bisa diselesaikan dengan jalan dialog," urainya tegas.

Data yang berhasil dihimpun menyebutkan, hingga saat ini ada sekitar 1000 TKI/PLRT  yang tertahan di wilayah konflik Suriah. Di wilayah Homs tercatat ada 405 orang TKI/PLRT, Hama tercatat ada 86 TKI/PLRT, Idleb sebanyak 17 TKI/PLRT, Dar’a sebanyak 11 orang TKI/PLRT, dan Rif Dimasq sebanyak 426 orang TKI.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar, menyatakan dalam situasi perang yang tidak menentu, pengecekan dan proses evakuasi memerlukan penanganan khusus dengan waktu, tenaga, dan biaya yang lebih banyak. Namun, lanjutnya, pemerintah tidak akan membiarkan TKI/WNI yang menjadi korban di wilayah konflik atau perang, seperti di Suriah.

"Pemerintah akan sekuat tenaga memulangkan TKI dari Suriah," ujar Muhaimin akhir pekan lalu.

Redaktur   : Emha Nabil Haroen

Kontributor: Samsul Hadi

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah, Ahlussunnah, Ulama PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 13 September 2009

Jenis Nikmat Apakah yang Paling Tinggi?

Pringsewu, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Allah SWT telah menganugerahkan kenikmatan kepada manusia dalam kehidupannya di dunia. Saking banyaknya kenikmatan-kenikmatan yang diperoleh tersebut, bisa dipastikan tidak bakal bisa dihitung satu persatu oleh manusia. Namun nikmat-nikmat yang dikaruniakan kepada kita ini bisa dihitung bedasarkan kategorinya menjadi 5 jenis seperti yang diterangkan oleh Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin.

Jenis Nikmat Apakah yang Paling Tinggi? (Sumber Gambar : Nu Online)
Jenis Nikmat Apakah yang Paling Tinggi? (Sumber Gambar : Nu Online)

Jenis Nikmat Apakah yang Paling Tinggi?

Demikian kata Ketua PCNU Kabupaten Pringsewu H Taufiqurrohim di depan Jamaah Ngaji Ahad Pagi atau Jihad Pagi yang memadati Aula Gedung NU Pringsewu, Ahad (27/3).

Lebih lanjut Alumni Pesantren Pandanaran Yogyakarta ini menjelaskan kategori nikmat yang dianugerahkan kepada manusia meliputi pertama yaitu nikmat harta benda atau kekayaan. "Nikmat ini merupakan nikmat yang paling rendah. Namun pada prakteknya dizaman sekarang ini justru ini yang paling diburu oleh manusia," ujarnya.

Jenis nikmat yang kedua adalah nikmat kesehatan. Nikmat kesehatan ini menurut Taufiq tidak bisa diukur dan lebih berharga dibandingkan dengan nikmat kekayaan. "Saking bernilainya nikmat ini, harta kekayaan manusia bisa habis untuk mengembalikan nikmat kesehatan yang diberikan oleh Allah," terangnya.

Nikmat yang ketiga adalah kenikmatan telah diberikan kelengkapan anggota tubuh dan panca indera. Kenikmatan ini menurut taufiq sangat patut disyukuri karena bila sampai kehilangan salah satu kelengkapan tubuh maka bisa dipastikan kelancaran dalam beraktifitas akan terganggu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Ingat jangan sampai kita mengomersilkan anggota tubuh kita dengan menjualnya untuk kepentingan materi dan ingat juga jika anggota tubuh kita tidak ada spare part-nya. Jaga baik-baik," candanya diikuti senyum para jamaah.

Selanjutnya nikmat yang keempat adalah nikmat diberikannya ruh atau nyawa dalam badan kita. Taufiq menjelaskan bahwa dengan adanya ruh inilah manusia dapat beraktifitas. "Kita dapat menikmati dunia ini serta masih dihargai oleh orang lain karena masih ada ruh ditubuh kita," jelasnya.

Dari 4 jenis nikmat tersebut yang paling tinggi adalah nikmat yang kelima yaitu nikmat iman dan Islam. "Kita harus bersyukur telah dilahirkan dalam Islam dan keimanan. Karena nikmat inilah yang akan menjadi bekal bagi kehidupan yang paling abadi yaitu kehidupan di akhirat," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Fathoni)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ubudiyah, PonPes PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 13 Agustus 2009

Singgung Banser, Ansor Riau Desak Moeldoko Minta Maaf

Pekanbaru,PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pernyataan Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat Inspeksi Mendadak (Sidak) di Batalyon Infanteri (Yonif) 752/Vira Yudha Sakti di Jalan Basuki Rahmat KM 10, Kabupaten Sorong Papua Barat menuai kritikan PW Ansor Riau.

Singgung Banser, Ansor Riau Desak Moeldoko Minta Maaf (Sumber Gambar : Nu Online)
Singgung Banser, Ansor Riau Desak Moeldoko Minta Maaf (Sumber Gambar : Nu Online)

Singgung Banser, Ansor Riau Desak Moeldoko Minta Maaf

Dalam Sidak tanggal 29/12 itu, Jendral Moeldoko mengatakan, "Kalau prajurit TNI sudah tidak memiliki disiplin maka kamu sama saja dengan Banser, hal itu akan sangat membahayakan karena prajurit TNI dilengkapi senjata", kata Panglima TNI. ?

Pernyataan Panglima yang menyinggung Banser itu dianggap merendahkan satuan Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Karena itu, Ketua PW Ansor Riau sekaligus Wakil Sekretaris PP GP Ansor H Hadi Musa Said mendesak Panglima TNI meminta maaf kepada Banser.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Hadi Musa, Banser tidak bisa dianggap sebagai para militer yang tidak disiplin. Banser sebagai bentengnya ulama NU dikenal sebagai pasukan terlatih yang disiplin dan ikhlas dalam menjalankan tugasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Jangan disamakan dengan TNI, sebab Banser tidak menerima gaji dari negara, mereka ikhlas mengawal NKRI dan ulama," ketus Hadi Musa.

Moeldoko, kata Hadi Musa, harus tahu bahwa Banser adalah paramiliter NU yang berjasa karena ikut memerdekakan Indonesia dan mengawal NKRI sampai hari ini.

"Banser itu punya ulama dan santri yang konsisten menjadi benteng NKRI dengan semboyannya, NKRI harga mati, Pancasila Jaya".

Hadi Musa menambahkan, jumlah pasukan Banser juga lebih banyak dari personel TNI. Banser bahkan diperhitungkan oleh ISIS sebagai satu kekuatan yang menjaga NKRI sama seperti TNI dan Polri.

"Jadi sangat disayangkan jika Panglima TNI malah merendahkan Banser, Dia harus meminta maaf kepada GP Ansor," tegas Hadi Musa Said. (Purwaji/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah RMI NU, Pendidikan, IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah