Kamis, 26 Desember 2013

Dilaporkan ke Polisi, Kiai Marzuki Ajak MTA Tahlilan

Malang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Malang KH Marzuki Mustamar mengajak kelompok MTA bergabung bersama warga NU untuk mengadakan tahlilan dan Istighotsah bersama. Demikian disampaikannya kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat MuhammadiyahRabu (29/5), ketika ditanya komentar seputar laporan MTA ke polisi.

Seperti diwartakan, MTA melaporkan Kiai Marzuki ke pihak kepolisian menyusul beredarnya video ceramah Kiai Marzuki Mustamar di dunia maya. Ceramah disampaikan pada acara haflah akhirussanah dan Harlah Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang pada 2011 silam. Ceramah berisi tentang teguran keras untuk MTA agar tidak menyampaikan propaganda negatif untuk berbagai tradisi keagamaan NU seperti tahlilan.

Dilaporkan ke Polisi, Kiai Marzuki Ajak MTA Tahlilan (Sumber Gambar : Nu Online)
Dilaporkan ke Polisi, Kiai Marzuki Ajak MTA Tahlilan (Sumber Gambar : Nu Online)

Dilaporkan ke Polisi, Kiai Marzuki Ajak MTA Tahlilan

Kiai Marzuki mengakui, akhir-akhir ini memang merebak berita seputar kontroversi MTA. MTA telah dikabarkan menghalalkan anjing, mengharamkan tahlil dan istighotsah. Di sisi lain MTA menyatakan hal itu fitnah. Pemberitaan seperti ini membuat masyarakat menjadi resah dan bingung.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kami tidak ingin repot-repot. Bagi saya, jika memang kabar tentang MTA ini tidak benar, marilah kita duduk bersama tahlilan atau istighotsah. Dengan demikian, tanpa penjelasan, masyarakat akan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Malang itu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kiai Marzuki mengatakan bahwa ia mendapatkan informasi dari beberapa orang tamu yang datang kepadanya, salah satunya adalah warga Donomulyo, Malang Selatan, yang mngabarkan bahwa MTA telah mengharamkan tahlilan. Dan beberapa orang lain yang menyatakan bahwa Istighotsah diharamkan oleh MTA. 

Selain itu beberapa Kiai yang pernah mendengarkan siaran radio MTA juga mengatakan hal yang sama. Juga dari beberapa jamaah yang hadir saat dirinya diundang pengajian di daerah Solo.

“Kami mendengar informasi seperti itu dari beberapa tamu yang datang kepada saya. Dan juga beberapa orang jamaah yang hadir pada saat saya pengajian Muqtatofat di Jawa tegah melaporkan hal serupa. Para Kiai yang sering mendengarkan siaran radio MTA juga sama,” jelas kiai yang sering dakwah keliling berbagai daerah itu.

“Ini konteksnya adalah pengajian. Ibaratnya kami dapat pernyataan dari seseorang melalui seorang informan, lalu saya sampaikan pada jamaah saya, itu saja. Kalau informasi yang saya terima ini salah, maka tinggal diluruskan aja, tidak usah lapor polisi. Dan menurut saya upaya yang paling tepat adalah kita tahlilan bersama,” tuturnya.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Ahmad Nur Kholis

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Doa, Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 23 Desember 2013

PCINU Maroko Gelar Seminar Ekonomi Syariah

Rabat, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Maroko menggelar seminar ekonomi syariah dengan tajuk “Keuangan dan Pasar Modal Indonesia” di ruang serbaguna KBRI di kota Rabat, Maroko, Senin (11/5) petang waktu setempat.

PCINU Maroko Gelar Seminar Ekonomi Syariah (Sumber Gambar : Nu Online)
PCINU Maroko Gelar Seminar Ekonomi Syariah (Sumber Gambar : Nu Online)

PCINU Maroko Gelar Seminar Ekonomi Syariah

Acara yang dihadiri segenap mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di kota Rabat, perwakilan mahasiswa Thailand dan Malaysia, serta ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan KBRI Rabat ini menghadirkan Dr Muhammad Gunawan Yasni, pakar ekonomi Indonesia. Gunawan sedang berada di Maroko atas undangan beberapa kampus di Maroko untuk mengadakan workshop terkait ekonomi Islam. Turut hadir pula ketua DWP KBRI Rabat, istri Dubes RI di Maroko, Ella Syamsuri .

Dalam kesempatan itu, Gunawan mengetengahkan tentang produk keuangan syariah dan pengaplikasian standar keuangan Islam ala Indonesia. Menurutnya, meskipun Indonesia berpenduduk muslim terbesar di dunia tetapi hingga saat ini warganya masih sebagian saja yang menggunakan produk keuangan berbasis syariah. Tercatat pada 2007 hanya 2,2 persen saja dari muslim Indonesia pengguna jasa perbankan yang mempergunakan produk keuangan syariah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Anggota Dewan Syariah Nasional  dan penasehat Kementerian Keuangan RI ini juga menilai perkembangan ekonomi syariah di Indonesia tergolong pesat mengingat pola pertumbuhannya yang sepenuhnya muncul dari gagasan pemerhati perekonomian, dan bukan atas inisiatif pemerintah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gunawan memaparkan bahwa mereka yang pertama menjadi konsumen produk keuangan berbasis syariah justru kalangan nonmuslim karena mereka merasa bahwa produk ini bersandar pada etika, bukan mengejar profit semata. Menutup pemaparannya, ia menegaskan bahwa sistem ini bukan hendak mengubah sistem yang sudah ada melainkan melakukan purifikasi dan penyesuaian agar selaras dengan nilai-nilai Islam.

Acara yang digelar dalam rangka memperingati Harlah NU pada 16 Rajab lalu ini mendapat sambutan yang meriah dari para hadirin. Antusiasme peserta seminar terhadap perkembangan ekonomi syariah di Indonesia  tampak saat mereka dengan semangat memberondong narasumber dengan bermacam pertanyaan pada sesi diskusi.

Di akhir acara, ditutup dengan penyerahan piagam penghargaan kepada Dr Muhammad Gunawan Yasni oleh Rais Syuriah PCINU Maroko Alvian Iqbal Zahasfan. (Durrotul Yatimah/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Berita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 19 Desember 2013

Muslimat NU Sawit Santuni Puluhan Anak Yatim

Boyolali, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Anak Cabang (PAC) Muslimat NU kecamatan Sawit kabupaten Boyolali, Jawa Tengah menggelar pengajian rutin tahunan di Masjid An-Nawawi Gombang Sawit Boyolali, Ahad (24/11). Dalam acara itu, mereka juga menyerahkan santunan kepada puluhan anak yatim.

Puluhan anak yatim itu diserap dari 11 ranting NU. Dua anak yatim mewakili tiap ranting NU. Acara ini dihadiri sedikitnya 800 jamaah. Mereka mengikuti jalannya acara hingga selesai.

Muslimat NU Sawit Santuni Puluhan Anak Yatim (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU Sawit Santuni Puluhan Anak Yatim (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU Sawit Santuni Puluhan Anak Yatim

Sebelum santunan, mereka terlebih dahulu melantunkan dzikir, tahlil, dan maulid al-Barzanji. Usai memanjatkan doa, mereka mendengarkan ceramah Rois Syuriyah MWCNU Sawit Kiai Joko Parwoto.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kiai Joko meyakinkan warganya untuk mengikuti NU. “Orang kalau ikut NU, matinya pun tetap didoakan,” kata Kiai Joko yang juga pengasuh pesantren I’jazul Qur’an.

Selain itu, ia juga menganjurkan warga NU Sawit untuk bertaklid dalam hal agama. Sebab, pada tingkatan awam seseorang memang dituntut untuk mengikuti metode ulama terdahulu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalilnya di Al-Qur’an jelas, “Kalau tidak mengerti, bertanyalah kepada ahli dzikir (ulama), jelas Kiai Joko. (Ajie Najmuddin-Munshorif/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ubudiyah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 18 Desember 2013

6 Strategi Peningkatan Mutu Madrasah

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Hasil penelitian Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Balitbang dan Diklat Kemenag (2016 yang dilakukan di tiga Madrasah Tsanawiyah (MTs) yaitu MTsN 2 Bandar Lampung, MTs Al Hikmah dan MTsN Bukit Raya Pekanbaru menemukan enam strategi peningkatan mutu pendidikan di madrasah.

Pertama, pengembangan kurikulum dan pembelajaran yang berorientasi pada siswa (student centered). Strategi ini lebih mampu memberdayakan pembelajaran siswa yang menekankan pada keaktifan belajar murid, bukan pada keaktifan mengajar guru.

6 Strategi Peningkatan Mutu Madrasah (Sumber Gambar : Nu Online)
6 Strategi Peningkatan Mutu Madrasah (Sumber Gambar : Nu Online)

6 Strategi Peningkatan Mutu Madrasah

Kedua, pengelolaan kesiswaan yang berfokus pada pelayanan terhadap peserta didik agar mereka berhasil dalam mengikuti proses pembelajaran dan sekaligus dapat memberi harapan semua pihak.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketiga, pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan. Pengelolaan ketenagaan bertujuan? untuk? mendayagunakan tenaga-tenaga kependidikan secara efektif dan efisien guna mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan.

Keempat, pengelolaan sarana prasarana, mulai dari pengadaan, pemeliharaan dan perbaikan, hingga sampai pengembangan. Hal ini didasari oleh kenyataan bahwa madrasah yang paling mengetahui kebutuhan sarana dan prasarana, baik kecukupan, kesesuaian, maupun kemuktahirannya, terutama sarana dan prasarana yang sangat erat kaitannya dengan proses belajar mengajar secara langsung.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Terkait penyediaan sarana prasarana di tiga MTs, dimana? MTsN 2 Bandar Lampung, MTs Al Hikmah dan MTsN Bukit Raya Pekanbaru telah menyediakan beragam fasilitas penunjang peningkatan mutu pendidikan diantaranya mulai dari penyediaan ruangan belajar, kantor kepala, TU dan guru, laboratorium komputer, laboratorium IPA, laboratorium bahasa, gedung olahraga, lapangan upacara, ruang Bimbingan Konseling, ruang UKS/M, sangar pramuka, sanggar seni, perpustakaan, masjid, tempat parkir, pos keamanan, pagar.

Kelima, pengelolaan pembiayaan. Keuangan di madrasah merupakan bagian yang amat penting karena setiap kegiatan membutuhkan dana. Madrasah? juga? harus? diberikan? kebebasan? untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang mendatangkan penghasilan, sehingga sumber keuangan tidak semata-mata tergantung pada pemerintah.

MTsN 2 Bandar Lampung dan MtsN Bukit Raya? dana yang digunakan selain adari Bantuan Operasional Sekolah (BOS), juga dari para donatur, keterlibatan orang tua, juga bantuan dana dari Pemda dan lembaga DPRD. Sedangkan MTs Al-Hikmah Bandar Lampung, dana banyak berasal dari kharismatik Kyai pesantren Al-Hikmah Bandar Lampung yang membuat masyarakat mau membrikan sumbangan dana untuk peningktan mutu madrasah.

Keenam, output yang diharapkan. Madrasah harus memiliki output yang diharapkan. Output madrasah adalah prestasi madrasah yang dihasilkan oleh proses pembelajaran dan manajemen di madrasah. Output madrasah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu output berupa prestasi akademik (academic achievement) dan output berupa prestasi non akademik (non academic achievement).

Terkait output yang prestasi di madrasah, tiga MTs yang telah diteliti memiliki peserta didik yang mumpuni di bidang akademik, dimana peserta didik telah mendapat NEM yang bagus dan meraih berbagai? kejuaraan di antaranya kejuaraan olimpiade matematika, fisika, biologi. Begitu pula dengan prestasi nonakademik, dimana ketiga Mts yang diteliti telah memiliki penghargaan mulai dari tingkat nasional, tingkat propinsi dan tingkat kab/kota, misalnya kejuaraan pramuka, PMR, seni tari, Silat, Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ). (Kendi Setiawan/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 16 Desember 2013

PP Muslimat NU Resmikan Kantor Baru Hasil Infak di 3 Kali Kongres

Bogor, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) bakal menempati kantor baru di Pengadegan, Kalibata, Jakarta Selatan yang diresmikan, Senin (27/3). Kantor baru itu terletak di samping kantor lama sehingga saat ini markas Muslimat NU memadai.

Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa mengakui, kantor baru itu hasil infak dari para anggota Muslimat NU dari seluruh Indonesia yang berhasil ditabung selama 3 kali melewati perhelatan Kongres, yaitu di Lampung, Batam, dan Pondok Gede Jakarta.

PP Muslimat NU Resmikan Kantor Baru Hasil Infak di 3 Kali Kongres (Sumber Gambar : Nu Online)
PP Muslimat NU Resmikan Kantor Baru Hasil Infak di 3 Kali Kongres (Sumber Gambar : Nu Online)

PP Muslimat NU Resmikan Kantor Baru Hasil Infak di 3 Kali Kongres

“Itu hasil infak di kongres. Ibu-ibu mungkin tidak merasa, pada kongres di Lampung sebagian dari infaknya dikembalikan. Lalu saat kongres di Batam, sebagian infak juga dikembalikan untuk keperluan membangun kantor baru,” jelasnya dalam Rapimnas Muslimat NU, Ahad (26/3) di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Begitu juga dengan Kongres ke-17 Muslimat NU di Pondok Gede Jakarta, kata dia, 100 persen infak dari ibu-ibu Muslimat disatukan dengan infak dari kedua kongres di Lampung dan di Batam untuk membangun kantor baru.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Yang ada di kantor itu, sebagian di antaranya adalah dana dari infak seluruh peserta Kongres ke-17 tahun 2016 lalu. Mudah-mudahan akan menjadi jariyah ibu-ibu semua,” ungkap Khofifah.

Peresmian kantor baru tersebut merupakan bagian dari rangkaian Hari Lahir (Harlah) ke-17 yang dirangkai dengan pelantikan PP Muslimat NU yang digelar, Selasa (28/3) di Masjid Istiqlal Jakarta. Acara ini akan dihadiri sekitar 17.000 kader Muslimat dari sejumlah daerah.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebelum menggelar peringatan Harlah dan pelantikan pengurus, Muslimat NU terlebih dahulu menggelar Refleksi Kebangsaan 71 Tahun Muslimat NU bertajuk Pancasila, Agama, dan Negara sebagai penguatan ruh gerakan Muslimat NU.?

Diskusi dalam refleksi tersebut menghadirkan narasumber di antaranya Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin, Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, dan Direktur Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Yudi Latif. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaSantri, Ubudiyah, Pendidikan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 14 Desember 2013

Seperti Charger, Begitupun Agama dan Budaya Bagi Manusia

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Direktur Jawahlal Nehru Indian Cultural Center Jakarta Makrand Shukla mengatakan, agar telepon genggam bisa terus hidup maka ia perlu diisi dengan pengisi baterai. Namun demikian, sebuah pengisi baterai tidak akan bisa dibuat untuk mengisi telepon genggang yang tidak sejenis dengannya.?

Charger berfungsi untuk menge-charge handphone agar tetap hidup sehingga bisa dibuat untuk berkomunikasi,” kata Makrand saat memberikan sambutan dalam acara Perayaan Pembukaan Pertukaran Pemuda Antarbudaya Global (Global Intercultural Youth Exchange) yang diselenggarakan PP GP Ansor Pusat dengan tema Strengthening Global Bond for A Better World di Jakarta, Kamis (19/5).

Seperti Charger, Begitupun Agama dan Budaya Bagi Manusia (Sumber Gambar : Nu Online)
Seperti Charger, Begitupun Agama dan Budaya Bagi Manusia (Sumber Gambar : Nu Online)

Seperti Charger, Begitupun Agama dan Budaya Bagi Manusia

Begitupun dengan agama dan budaya, laki-laki asal Gujarat itu menguraikan bahwa keduanya adalah pengisi baterai bagi umat manusia. “Agama dan budaya adalah charger,” ungkapnya.

Oleh karena itu, fungsi agama dan budaya bagi umat manusia adalah untuk mengisi mereka dengan nilai-nilai keindahan, keluhuran budi, dan sikap saling menghormati. Maka dengan demikian, mereka akan bisa saling berkomunikasi dan berinteraksi antar satu dengan yang lainnya.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Maka dari itu, ia sangat mengapresiasi dan mendukung acara yang diselenggarakan oleh GP Ansor tersebut. Karena dengan menyelenggarakan pertukaran pemuda antar budaya, para pemuda tersebut akan diisi dengan nilai-nilai dan budaya.?

“Agama memberi kita banyak nilai-nilai positif. Budaya memberi kita energi. Charger tidak bisa disipahkan dengan handphone. Begitupun dengan agama dan budaya bagi manusia,” tutup dia. (Muchlishon Rochmat/Fathoni)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejarah, Anti Hoax PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 11 Desember 2013

Habib Luthfy Kembali Pimpin Jamiyyah Thariqah

Malang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Habib Muhammad Luthfy bin Ali bin Hasyim bin Yahya ditetapkan kembali menjadi Rais Aam Idaroh Aliyah Jamiyyah Ahlit Thariqah Al Mutabarah An Nahdliyyah (Jatman) periode 2012 - 2016. Sementara Mudir Aam dipercayakan kepada KH Abdul Muthi Nurhadi yang sebelumnya menjabat sebagai Mudir Idaroh Wustho Jatman Propinsi Jawa Timur.

Keputusan penetapan pasangan Habib Luthfy dan KH Muthi dilakukan melalui sidang Komisi Majelis Ifta yang berlangsung Jumat (13/1) tadi malam, yang dipimpin langsung oleh Habib Luthfy bersama anggota majelis ifta yang diwakili dari unsur Idaroh Aliyah dan Rais Idaroh Wustho yang diambil dari unsur perwakilan Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

Habib Luthfy Kembali Pimpin Jamiyyah Thariqah (Sumber Gambar : Nu Online)
Habib Luthfy Kembali Pimpin Jamiyyah Thariqah (Sumber Gambar : Nu Online)

Habib Luthfy Kembali Pimpin Jamiyyah Thariqah

Sedangkan Posisi Katib Aam, Sekretaris Jendral dan Bendahara Umum masih dijabat pengurus lama yakni KH. Zaini Mawardi, KH. Mohammad Masroni dan Ir. Bambang Iriyanto.   

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

KH Mohammad Masroni kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengatakan, hasil sidang majelis ifta baru menghasilkan sebagian kepungurusan idaroh aliyah Jatman, sedangkan kelengkapan kepengurusannya baru akan dibahas pada pertemuan lanjutan tanggal 2 Pebruari 2012 di Pekalongan.

Sebagaimana dalam tata tertib Muktamar XI Jatman pasal 19 bahwa pengangkatan Rais Aam diserahkan kepada Majelis Ifta sedangkan untuk Mudir Aam dipilih oleh Rais Aam atas pertimbangan Majelis Ifta setelah diajukan oleh peserta muktamar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hal ini sangat berbeda pada Muktamar NU yang selama ini berlangsung, dimana proses penetapan Rais Aam dan Ketua Umum PBNU melalui pemilihan langsung oleh peserta muktamar dan kelengkapan pengurus dilakukan melalui rapat tim formatur.

Acara penutupan Muktamar XI Jatman akan dilakukan hari ini, Sabtu (14/1) pagi, oleh Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Hatta Rajasa yang didahului dengan ceramah dan deklarasi Mahasiswa Ahlit Thariqah Al Mutabarah An Nahdliyyah (MATAN) dan pengumuman hasil sidang Majelis Ifta tentang susunan kepengurusan Idaroh Aliyah Jamiyyah Ahlit Thariqah Al Mutabarah An Nahdliyyah periode 2012 - 2017 hasil Muktamar XI Jatman yang berlangsung di Pesantren Al Munawariyah Bululawang Kabupaten Malang Jawa Timur.

Redaktur     : A.Khoirul Anam

Kontributor : Abdul Muis

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul Ulama, Internasional, AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 04 Desember 2013

Sekjen PBNU: Ngaji Kitab Bagian dari Pembentukan Karakter Bangsa

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sekjen PBNU Ahmad Helmy Faishal Zaini mengatakan kegiatan mengkaji kitab yang dilakukan santri dan pondok pesantren adalah bagian dari membangun spirit dan karakter kebangsaan. 

Tak kurang Dokter Sutomo yang merupakan tokoh nasional dan pendiri Budi Utomo bahkan mengatakan sistem pendidikan pondok pesantren telah lebih dulu ada jauh sebelum Hindia Belanda mendirikan sekolah-sekolah. 

Sekjen PBNU: Ngaji Kitab Bagian dari Pembentukan Karakter Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Sekjen PBNU: Ngaji Kitab Bagian dari Pembentukan Karakter Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Sekjen PBNU: Ngaji Kitab Bagian dari Pembentukan Karakter Bangsa

“Pendidikan di pondok pesantren sebagai mata air ilmu di Nusantara, dan saat ini masih terus menjadi pilar utama pembentukan karakter babgsa,” demikian Sekjen dalam sambutan pembukaan Teleconference dan Ngaji Kitab Adabul ‘Alim Wal Mutaallimin, di Gedung PBNU Jakart Pusat, Rabu (6/12) sore.

Ngaji kitab juga menjadi bagian dari NU yang lebih besar dalam bidang kemasyarakatan dan kebangsaan (wathaniyah).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sekjen menyebut NU telah menjadi pemersatu umat.

“Tidak mudah menyatukan umat di mana Indonesia punya plurailtas dalam keagamaan dan kebhinekaan yang begitu rupa banyaknya,” sambung Sekjen.

Tidak ada negara yang serumit Indonesia, namun umat di Indonesia dapat disatukan. Menyatukan bangsa Indonesia menjadi satu sesunggunya adalah hal yang susah. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Namun, jamaah dan jamiyah NU terbukti menjadi bagain penting dari penegakkan keberlangsungan kehidupan kebangsaan,” kata Sekjen Helmy.

Atas dasar itu, lanjut Sekjen, banyak pihak yang mengatakan tidak ada NU, Indonesia bubar.

“Panglima TNI, Kapolri, dan Presiden Jokowi mengakui itu. Karenanya teruslah hidupkan khasanah pesantren sebagai penggerak dan modal membangun spirit kebangsaan,” pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut turut hadir Wakil Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar, Rais Syuriah PBNU KH Mustafa Aqil, Pimpinan Majelis Muwashalah Habib Soleh Aljufri.

Teleconference dilakukan dengan Habib Umar bin Hafiz dari Yaman. dan acara disiarkan langsung melalui 164 Channel, Nabawi TV dan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah(Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba, Meme Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Yenny Wahid Ajak Para Ibu Tanamkan Toleransi Sejak Dini

Depok, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Di hadapan lebih dari 600 kaum ibu peserta Festival Toleransi 2015, Direktur The Wahid Institute (TWI) Zannuba Arifah Chafsoh Rahman alias Yenny Wahid mengajak masyarakat untuk menanamkan nilai-nilai toleransi sejak dini mulai dari lingkungan keluarga. Festival digelar di lapangan Pusaka, Kelurahan Duren Seribu, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat, Ahad (13/12).

Dalam orasinya, Yenny Wahid mengingatkan peran penting para ibu rumah tangga dalam menyemai toleransi. Para ibu rumah tangga yang juga anggota Koperasi Cinta Damai (KCD) ini tampak semangat merayakan toleransi.?

Yenny Wahid Ajak Para Ibu Tanamkan Toleransi Sejak Dini (Sumber Gambar : Nu Online)
Yenny Wahid Ajak Para Ibu Tanamkan Toleransi Sejak Dini (Sumber Gambar : Nu Online)

Yenny Wahid Ajak Para Ibu Tanamkan Toleransi Sejak Dini

“Ibu-ibu punya peran besar membangun toleransi. Jika ibu-ibu di sini hatinya damai dan toleran, keluarganya akan damai. Jika keluarga damai, kampung ini damai. Jika kampung ini damai, bangsa ini kira-kira damai tidak?” tanya puteri kedua mendiang KH Abdurrahman Wahid itu disambut teriakan damai para peserta. ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bangsa ini beruntung, lanjut Yenny, sejumlah negara di Timur Tengah seperti Suriah sekarang berada dalam situasi konflik dan saling bunuh. Kita, terangnya, harus berusaha agar bangsa tetap damai. “Caranya sederhana. Mulailah dari sendiri, dari lingkungan keluarga ibu-ibu. Contohnya tidak membuang sampah sembarangan dan tidak menggunjing tetangga.”

Di tempat yang sama, Sekretaris Komisi Kerukunan Antarumat Beragama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Abdul Moqsith Ghazali juga menyampaikan pentingnya menyebar perdamaian dan toleransi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Toleransi merupakan ajaran dasar Islam yang disebarkan Nabi Muhammad. Di akhir shalat kita biasa mengucapkan salam ke kiri dan ke kanan. Artinya, kita diminta selalu menyebar perdamaian. Kepada siapapun, termasuk bagi mereka yang berbeda agama,” tandas Moqsith.

Menurut salah seorang panitia, Alamsyah M Ja’far, festival tersebut juga diramaikan sejumlah kegiatan. Mulai perlombaan menggambar untuk anak-anak, tasyakuran usaha cuci pakaian Koperasi Cinta Damai, pemberian modal usaha Rp 30 juta untuk anggota, hingga pembacaan deklarasi damai.

“Di lapangan pelosok kampung ini mereka berikrar sembari ngobrol soal toleransi dan kerukunan. Mereka bergembira bersama. Mereka juga membawa serta balita dan anak-anak, sebagian ikut lomba menggambar,” ujar Alam.

Disinggung soal KCD yang diinisiasi TWI ini, Alam menuturkan bahwa koperasi ini memiliki ‘Deklarasi Perempuan Cinta Damai’ yang biasa dibacakan dalam pertemuan rutin anggota. Isinya komitmen untuk hidup dalam cinta dengan segenap lapisan masyarakat dari berbagai suku, agama, dan keyakinan. “Mereka berjanji untuk menjadikan masa depan keluarga sebagai komitmen dan pendidikan anak sebagai ikhtiar bersama,” tandasnya.

Hingga tahun 2015, anggota KCD mencapai 1200 orang dari kalangan ibu rumah tangga. Mereka tersebar di sejumlah titik di Depok dan Parung, Bogor. Usaha yang dilakukan berupa koperasi simpan pinjam. Sebagian kelompok kini tengah mengembangkan sejumlah usaha, antara lain bergerak di kuliner dan kerajinan tangan. (Musthofa Asrori/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai, Warta PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 02 Desember 2013

2000 Siswa Madrasah Berprestasi Bertarung di Ajang Aksioma-KSM Yogyakarta

Yogyakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Tahun 2017 ini Yogyakarta menjadi tempat bertarungnya sekitar 2000 siswa madrasah dengan level prestasi tingkat nasional dan internasional.

Mereka berkompetisi di ajang Ajang Kreasi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) dan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2017 pada 7-12 Agustus 2017.

2000 Siswa Madrasah Berprestasi Bertarung di Ajang Aksioma-KSM Yogyakarta (Sumber Gambar : Nu Online)
2000 Siswa Madrasah Berprestasi Bertarung di Ajang Aksioma-KSM Yogyakarta (Sumber Gambar : Nu Online)

2000 Siswa Madrasah Berprestasi Bertarung di Ajang Aksioma-KSM Yogyakarta

Kompetisi dipusatkan di dua tempat yaitu Stadion Mandala Krida dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Siswa Madrasah dari semua jenjang ini memperebutkan supremasi tertinggi di antara para siswa madrasah seluruh Indonesia.

Pembukaan kegiatan Aksioma-KSM 2017 ini dipusatkan di Stadion Mandala Krida, Senin (7/8) malam. Berbagai penampilan seni dan budaya disuguhkan dengan baik oleh siswa dari sejumlah siswa di Yogyakarta, salah satunya dari MAN 2 Yogyakarta.

Lengkap dengan busana ala Keraton, mereka menampilkan karnaval budaya dengan pergerakan lincah menelusuri salah satu sudut stadion Mandala Krida.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ribuan siswa berprestasi dari 34 Provinsi itu siap berkompetisi secara sportif. Mereka bangga memilih madrasah sebagai tempat menempuh ilmu dan akhlak.

"Saya bangga menjadi bagian dari siswa madrasah. Saya sangat siap berkompetisi dengan siswa-siswi lain dari seluruh Indonesia," ujar Kholida Nailul Muna, siswa MAN 3 Bantul, DIY juara ajang matematika internasional di Vietnam pada Juli 2017 lalu.

Senada dengan Kholida, Satria Widyanto yang merupakan siswa Madrasah Muallimin Yogyakarta juga siap mempertahankan emas yang dia peroleh dalam ajang KSM di Pontianak.

"Saya meraih emas di KSM Pontianak, saya siap menghadapi teman-teman dari seluruh Indonesia. Saya bangga madrasah," ujarnya mengucapkan rasa antusiasmenya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Seluruh kontingen yang mengisi penuh setiap tribun stadion menyambut penuh gembira dan semangat untuk menghadapi ajang sains ini.

Selain 2000 kontingen, Kantor Wilayah Kementerian Agama di seluruh provinsi juga mengirimkan sekitar 10.000 pendamping yang terdiri dari guru, pelatih, Kepala Kanwil, dan para kepala bidang.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan dihadiri oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sultan Hamengku Buwono X. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba, Hadits, Warta PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah