Kamis, 22 Februari 2018

Islam Indonesia, Jamaah Thariqah Terbesar di Dunia

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dibanding negara-negara lain, Indonesia menempati rangking pertama dalam hal jumlah penganut thariqah di dunia. Muslim Tanah Air, khususnya Nahdliyin, termasuk paling antusias memilih thariqah sebagai jalan hidup mereka.

Islam Indonesia, Jamaah Thariqah Terbesar di Dunia (Sumber Gambar : Nu Online)
Islam Indonesia, Jamaah Thariqah Terbesar di Dunia (Sumber Gambar : Nu Online)

Islam Indonesia, Jamaah Thariqah Terbesar di Dunia

"Jumlahnya bisa mencapai 50 juta. Di Jawa Timur saja jumlahnya sekitar 14 juta," tutur Mudir Aam Idarah Aliyah Jamiyah Ahlit Thariqah al-Mutabarah an-Nahdliyah (JATMAN) KH Abdul Muthi di Pondok Pesantren Nurul Khoir Wonorejo, Rungkut, Surabaya, Rabu (26/12).

Hal ini, lanjut Kiai Muthi, melatarbelakangi mengapa Indonesia akan menjadi tuan rumah Multaqa Sufi Alami atau pertemuan sufi internasional. Menurut agenda, perhelatan akbar tersebut akan digelar di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, 27-30 Januari 2012.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rencananya, Multaqa Sufi Alami akan dihadiri ulama-ulama sufi dari 70 negara. Dalam pertemuan ini, organisasi thariqah sedunia akan dibentuk.

Kiai Muthi menjelaskan, Nahlatul Ulama (NU) merupakan ormas Islam terbesar yang mendukung warganya untuk  berthariqah. NU hanya menganjurkan memilih thariqah mutabarah (diakui).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Thariqah mutabarah adalah thariqah yang sanadnya sambung sampai Nabi, sedangkan yang ghairu mutabarah adalah yang sanadnya tidak tersambung," urai Ketua Umum organisasi penganut thariqah NU ini.

Redaktur : Hamzah Sahal

Penulis    : Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai, Pesantren, Cerita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 21 Februari 2018

Alissa Wahid: Pesantren Motor Gerakan Nasional Antikorupsi

Pacitan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Koordinator Nasional Gusdurian Hj Alissa Wahid menyebut kalangan pesantren sebagai pihak yang diharapkan untuk memelopori gerakan antikorupsi. Menurutnya, pesantren dengan penekanan pelajaran akhlaqnya sangat efektif untuk menolak segala bentuk penyalahgunaan wewenang dan kejahatan korupsi.

Demikian disampaikan Alissa pada forum halaqah alim ulama bertajuk “Membangun Gerakan Pesantren Anti Korupsi” di aula Rusunawa Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan, Selasa (8/9) siang.

Alissa Wahid: Pesantren Motor Gerakan Nasional Antikorupsi (Sumber Gambar : Nu Online)
Alissa Wahid: Pesantren Motor Gerakan Nasional Antikorupsi (Sumber Gambar : Nu Online)

Alissa Wahid: Pesantren Motor Gerakan Nasional Antikorupsi

Alissa menyatakan bahwa tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang berdampak sangat buruk bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Berangkat dari kekhawatiran bahaya korupsi, Gusdurian merasa terpanggil untuk ikut mengawal dan menggelorakan gerakan antikorupsi di lingkungan pesantren. Saat ini modus tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang sudah sangat banyak sekali.

“Jangan sampai ada pesantren yang disegel atau sita oleh KPK karena kasus korupsi. Kami berharap pesantren dapat melindungi diri sendiri dari jeratan korupsi," kata putri sulung Gus Dur itu di hadapan puluhan aktivis muda NU dan para kiai di Pacitan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia mendorong para kiai berperan aktif sebagai pelopor penguatan ahlak demi menolak korupsi. Karena menurutnya, saat ini yang masih kredibilitas bicara ahlak hanyalah pesantren.

"Kami harapkan halaqah di daerah menjadi gerakan bersama yang lebih besar. Menjadi ruang untuk kiai melihat kondisi lokalnya dan bagaimana bisa melindungi pesantren, NU dari jerat tindak pidana korupsi dan tindak pencucian uang," tandasnya. (Zaenal Faizin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah News, Tokoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sekjen PBNU Sebut Tiga Modal Fatayat dalam Berorganisasi

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah



Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama A. Helmy Faishal Zaini mengatakan, tidak ada manfaatnya berorganisasi kalau tidak melaksanakan tiga hal sebagaimana yang disebutkan dalam Surat Annisa ayat 114.?

Pertama, membantu fakir miskin. Baginya, salah satu program yang harus diperhatikan Fatayat NU adalah bagaimana membantu orang-orang yang membutuhkan. “Di dalam Annisa disebutkan dengan kata bishodaqotin,” jelasnya pada Tasyakuran Harlah NU Ke-67 dengan tema Memperteguh Islam Nusantara Melalui Penguatan Organisasi Perempuan di Jakarta, Jumat (28/4) sore.

Sekjen PBNU Sebut Tiga Modal Fatayat dalam Berorganisasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Sekjen PBNU Sebut Tiga Modal Fatayat dalam Berorganisasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Sekjen PBNU Sebut Tiga Modal Fatayat dalam Berorganisasi

Kedua, mengajak kepada kebaikan dan melarang kemungkaran. Di dalam mengajak maupun melarang, jelas Helmy, harus menggunakan cara-cara yang baik dan beradab. “Jangan sampai nahi munkar dengan cara-cara kekerasan,” ujarnya.

“Yang ketiga islahin bainan nas,” ucapnya.

Menurut dia, yang ketiga ini sangat lah penting, yaitu Fatayat NU harus bertransformasi dan berubah ke arah yang lebih baik lagi. Ia menegaskan, apa pun yang dilakukan oleh Fatayat NU, seharusnya berorientasi kepada kebaikan-kebaikan bersama.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Oleh karena itu, tiga hal tersebut seharusnya menjadi modal dan bekal Fatayat NU dalam menjalankan organisasinya.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia mengaku senang dengan beberapa kegiatan Fatayat NU yang sudah mengarah ke sana. Namun demikian, ia meminta Fatayat NU untuk terus aktif dalam kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi semua. (Muchlishon Rochmat/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Internasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rais Syuriyah PCNU Pringsewu Ingatkan Tata Niat Mengurus NU

Pringsewu, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Pringsewu KH Ridwan Syuaib mengingatkan seluruh pengurus NU khususnya di Kabupaten Pringsewu untuk menata niat dalam berkhidmah di Jamiyyah Nahdlatul Ulama. Menurutnya, niatan yang harus ditanamkan di dalam hati adalah li ilai kalimatillah melalui akidah Ahlussunnah wal Jamaah.

Hal tersebut disampaikannya didepan seluruh Pengurus PC, Banom, Lembaga, MWC dan Ranting NU yang hadir di Aula Gedung NU Pringsewu saat Launching Kegiatan Pra Harlah Ke-93 NU, Ahad (21/2/2016).

Rais Syuriyah PCNU Pringsewu Ingatkan Tata Niat Mengurus NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Rais Syuriyah PCNU Pringsewu Ingatkan Tata Niat Mengurus NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Rais Syuriyah PCNU Pringsewu Ingatkan Tata Niat Mengurus NU

Kiai Ridwan mengingatkan pula kepada pengurus untuk melandasi perjuangan membina dan menjaga aqidah ummat khususnya warga NU dengan lillahi taala. "Mari kita bina akidah warga kita yang sekarang ini sudah mulai dipengaruhi oleh aliran atau aqidah baru yang pelan pelan mengikis kualitas dan kuantitas warga NU," kata kiai kharismatik ini.

Ia mengingatkan agar pengurus lebih peduli dengan akidah warga agar akidah yang selama ini dipegang warga tidak berubah. "Jangan kita kecolongan warga kita. Bimbing mereka untuk senantiasa Istiqomah mengamalkan akidah yang benar ini," tegasnya.

Lebih lanjut, Kiai Ridwan juga mengingatkan agar perjuangan di organisasi keagamaan terbesar di Indonesia yaitu Jamiyyah NU tidak didasari keuntungan dunia atau mencari materi. Jika keuntungan dunia, materi ataupun jabatan dunia yang menjadi orientasi masuk dan mengurus NU maka menurutnya keberkahan dalam hidup dan berjuang tidak akan di dapatkannya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sambil mengutip pesan Hadratussyekh KH Hasyim Asyari agar mengurus NU dengan benar, Kiai Ridwan mengatakan bahwa pesan tersebut dapat menjadi motivasi pengurus untuk ikhlas berkhidmah bagi umat. 

"Ingat selalu pesan Kiai Hasyim, siapa yang mengurus NU, saya anggap santriku, siapa yang menjadi santriku saya doakan khusnul khotimah beserta keluarganya," kutipnya. (Muhammad Faizin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaSantri, Sejarah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 20 Februari 2018

Dandim: Banser Harus Paham Proxy War

Tangerang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Komandan Kodim 0506 Tangerang Letkol Inf Irhamni Zainal menyampaikan bahwa Banser harus paham tentang proxy war. Ia menjelaskan bahwa proxy war merupakan perang masa kini dimana salah satu pihak menggunakan pihak ketiga atau komponen lainnya untuk berperang melalui aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial dan aspek lainnya.

Dandim: Banser Harus Paham Proxy War (Sumber Gambar : Nu Online)
Dandim: Banser Harus Paham Proxy War (Sumber Gambar : Nu Online)

Dandim: Banser Harus Paham Proxy War

Hal tersebut pada pembekalan Diklatsar Banser Kabupaten Tangerang di Markas Kodim 0506 Tangerang pada Senin (01/06).

Menurutnya seiring perkembangan teknologi, karakteristik perang mengalami pergeseran. Perang tidak lagi banyak dilakukan secara fisik. Salah satu bentuk perang yang sedang dan masih akan terus berlangsung adalah perang proxy.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar. Letaknya pada garis khatulistiwa menjadikan Indonesia memiliki iklim yang baik untuk bercocok tanam sepanjang tahun. Indonesia juga kaya akan sumur-sumur minyak, gas, dan simpanan batubara.?

"Indonesia merupakan sumber energi, sumber pangan, dan sumber air bersih yang akan menjadi incaran kepentingan nasional negara-negara asing di masa depan," ucapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk itu ia mengingatkan Banser tentang pentingnya meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai gerakan dan ideologi yang berkembang di masyarakat.

”Kelompok-kelompok tersebut seringkali muncul dan bermetaforfosis dalam berbagai bentuk organisasi masyarakat yang mengusung misi-misi tertentu yang cenderung mengancam keutuhan dan kedaulatan bangsa,” tambahnya.

Sementara Khoirun Huda selaku Ketua GP Ansor Kabupaten Tangerang menyampaikan bahwa kegiatan Diklatsar Banser ini dilakukan secara rutin dalam rangka menyiapkan kader-kader muda NU untuk menjadi benteng ulama dan bangsa. Selain itu kegiatan ini juga momentum memperingati hari lahirnya Pancasila.?

Huda menyampaikan bahwa Pancasila sebagai falsafah dan ideologi dasar negara adalah warisan para pendiri bangsa yang harus dijaga dari gempuran ideologi-ideologi baru.?

“Saat ini banyak kelompok yang mencoba menggugat dan merongrong Pancasila lantas berupaya menggantikanya dengan ideologi yang berbeda, Banser dan Ansor sebagai bagian anak bangsa mempunyai tugas untuk terus mempertahankanya,” tuturnya.

Ketua GP Ansor Banten H Ahmad Imron yang juga hadir pada acara tersebut menambahkan bahwa baginya menjaga NKRI itu sama pentingnya menjaga Islam. Bahkan pada satu titik menjaga NKRI itu bisa jadi lebih penting karena menurutnya kemanan negara itu menjadi prasyarat untuk keamanan beragama.?

Ia mencontohkan betapa orang akan kesulitan menjalankan ibadah ketika negara dalam keadaan kacau atau bahkan perang.?

Kegiatan Diklatsar Banser yang digelar selama 4 hari ? tersebut setidaknya diikuti oleh seratus kader Banser dan rencananya ditutup pada hari Selasa (02/06). Adapun acara penutupan dilaksanakan di Pesantren Darul Archam, Rajeg. Red: mukafi niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahlussunnah, Ulama, Pemurnian Aqidah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

GP Ansor Malang Kuatkan Kepeloporan Kader

Malang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Malang menggelar Rapat Kerja Cabang dan Rapat Koordinasi Banser di Villa Refa Bungkoh Dau Malang, Sabtu Ahad (16/17) lalu yang diikuti oleh peserta dari 33 PAC Ansor seKabupaten Malang.

GP Ansor Malang Kuatkan Kepeloporan Kader (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Malang Kuatkan Kepeloporan Kader (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Malang Kuatkan Kepeloporan Kader

Agenda tersebut bertujuan sebagai  langkah awal untuk menyusun Program Kerja Gerakan Pemuda Ansor dan Banser Kabupaten Malang 2013 – 2014 yang juga bertujuan menguatkan kepeloporan kader Ansor.

Kader muda Ansor merupakan kader pelopor, penggerak, pengemban, dan pengaman program-program sosial kemasyarakatan. Bahtiar, Ketua Panitia Pelaksana mengatakan, Raker dan Rakor diharapkan dapat berbuah dan menghasilkan kajian strategis untuk mewujudkan kader muda Ansor  yang memiliki dedikasi dan disiplin tinggi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kader Ansor dan Banser  harus mempunyai ketahanan fisik dan mental yang tangguh sebagai agen perubahan di tataran masyarakat luas, penuh daya juang dan menjunjung tinggi nilai religious sebagai banteng ulama serta dalam mewujudkan cita-cita Bangsa dan negara dan kemaslahatan umat,” ucap Bahtiar.

Di sela acara, Gus Tadlo, Satkorcab Banser Kab. Malang menambahkan, pemuda sejatinya memiliki peran dan fungsi strategis dalam akselerasi pembangunan termasuk pula dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara, dan sebagai aktor dalam pembangunan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Gerakan Pemuda Ansor dan Banser harus menumbuhkankembangkan fungsi dan peran guna menjawab segala bentuk permasalahan baik internal maupun eksternal organisasi menuju kebijakan organisasi yang lebih baik dalam mewujudkan kader bangsa yang mempunyai kepribadian muslim, kepemimpinan yang tangguh, loyalitas tinggi, berwawasan organisasi, politik dan sosial serta mempunyai keterampilan dan skill yang cukup,” katanya. (Abdul Basyit/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Internasional, Sunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pesantren Al Huda Menerima Kunjungan Pemerintah Timor Leste

Malang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pondok pesantren Al Huda menerima kunjungan dari Menteri Koordinator Bidang Administrasi Timor Leste Dionisio Soares Babo, Selasa (22/12), di kantor pesantren Al Huda, jalan Raya Klakah Desa Patokpicis Kecamatan Wajak, Malang.?

Pertemuan diisi dengan dialog dan saling bertukar wawasan antara pengasuh pesantren dan kementerian Timor Leste.

Pesantren Al Huda Menerima Kunjungan Pemerintah Timor Leste (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Al Huda Menerima Kunjungan Pemerintah Timor Leste (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Al Huda Menerima Kunjungan Pemerintah Timor Leste

Rombongan tamu terdiri dari 4 orang, di antaranya, Menteri Koordinator Bidang Administrasi Negara Dionisio Soares Babo dan sejumlah staf dalam negeri lainnya.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mereka disambut langsung Pengasuh Pesantren KH Mustafid Rahman, KH. Tajoell Arifin (Gus Tajoell), jajaran ? pesantren dan SMK Al Huda. Dalam kesempatan itu, Kiai Mustafid menjelaskan sikap keberagamaan dan kepesantrenan serta perkembangan pondok pesantren di Kabupaten Malang, khusunya di Al Huda.?

“Al Huda merupakan salah satu pesantren di Kabupaten Malang yang di dalamnya terdapat pendidikan formal, salah satu nya SMK Al Huda Malang, pesantren ini selalu mengajarkan keterampilan dalam pengembangan potensi santri, seperti agrobisnis, teknologi dan mesin.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Disamping agenda silaturrohmi, Kementrian Timor Leste juga melakukan kerja sama dengan pesantren Al Huda dalam pengembangan ketrampilan.?

Menteri Koordinator Bidang Administrasi Negara mengatakan, terdapat banyak peluang kerja sama yang baik antara Timor Leste dan Indonesia, khususnya Malang.?

“Agenda kunjungan ini kami awali bersilaturrahmi ke kediaman Bupati Malang, Rendra Kresna, dilanjutkan kunjungan ke pesantren Al Huda dan diteruskan kunjungan kerja di FSIP Universitas Brawijaya Malang. guna penandatanganan MoU dalam bidang pendidikan administrasi negara khususnya,” katanya.

“Pesantren di Indonesia sudah sangat maju dan bersumberkan Al-Qur’an, Al Hadits, Ijma, Qiyas dan ijtihad para ulama sehingga dapat menyesuaikan dan mengikuti perkembangan zaman dengan melestarikan budaya lama yang baik dan mengambil budaya baru yang baik, serta pesantren di Indonesia merupakan pola pendidikan ideal, selain belajar ilmu pengetahuan juga belajar agama dan akhlak, seperti yang ada di pesantren Al Huda” tambahnya.

Sementara itu, Dionisio Soares Babomembuka dengan lapang investasi di bidang peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pertanian, karena masih banyak lahan yang bisa dijadikan pertanian produktif dan industri.(Muiz/Mukaf i Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ubudiyah, Nahdlatul PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah