Rabu, 27 Desember 2017

Masjid Cheng Ho Jember Diresmikan

Jember, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Setelah tiga tahun, pembangunan Masjid Cheng Ho Jember akhirnya rampung. Peresmian selesainya masjid yang terletak di Jl Hayam Wuruk, Kaliwates tersebut dilakukan oleh Bupati Jember, MZA Djalal, Ahad (13/9) lalu.

Dalam sambutannya, Djalal mengucapkan terimakasih kepada penggagas dan pendiri Masjid Cheng Ho, khususnya Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho Indonesia dan PITI (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia). 

Masjid Cheng Ho Jember Diresmikan (Sumber Gambar : Nu Online)
Masjid Cheng Ho Jember Diresmikan (Sumber Gambar : Nu Online)

Masjid Cheng Ho Jember Diresmikan

"Saya sangat berterima kasih kepada bapak-bapak yang telah bersusah payah mendirikan masjid ini, semoga bermanfaat," ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Djalal berharap agar takmir masjid dan segenap masyarakat sekitar dapat memakmurkan masjid tersebut. Selain sebagai tempat sholat, katanya, masjid tersebut bisa difungsikan sebagai pusat kegiatan Islam lainnya yang berhubungn dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat.  "Masjid ini bisa menjadi destinasi (tujuan) wisata religi, dan ekonomi di sekitar masjid juga ikut menggeliat seperti perekonomian di sekitar masjid Walisongo," ucapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, salah seorang panitia pembangunan masjid, H Muhamamad Law Song Tjai berharap agar para kiai dapat membimbing dan membantu memakmurkan masjid  tersebut. Sebab, masjid tersebut bukan milik kelompok tertentu, tapi milik semua umat Islam. "Kami sangat berharap, terutama kepada para kiai  agar masjid ini bisa hidup," katanya saat memberikan sambutan.

Masjid Cheng Ho Jember adalah masjid  Cheng Ho ke-8 di Indonesia. Seperti masjid Cheng Ho pada umumnya, masjid Cheng Ho Jember juga mempunyai ciri khas tersendiri. Luas bangunan induknya cuma 350 meter persegi. Disamping kirinya berdiri menara yang cukup besar dengan luas 350 meter persegi. Menara ini mempunyai segi delapan dengan ketinggian lima lantai yang berbentuk kelenteng serta didominasi warna merah.

Tanah kompleks masjid tersebut merupakan hibah dari Pemkab Jember, luasnya mencapai 5000 meter persegi. Menurut Song Tjai, di sekitar masjid tersebut kelak akan dibangun Taman Kanak-kanak, lapangan olahraga, kantin, dan fasilitas lainnya.

Setelah Bupati Djalal menggunting pita dan menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian, sang bupati dan segenap undangan memasuki masjid untuk melakukan shalat Dzuhur berjamaah yang juga menjadi penutup rangkaian acara. (Aryudi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ubudiyah, Lomba PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Masjid, Cermin Kondisi Masyarakat Sekitarnya

Kudus, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Berbagai situasi dan aktifitas di dalam Masjid hampir senantiasa mencerminkan kondisi masyarakat sekelilingnya. Semangat dan sikap keberagamaan mereka dapat diidentifikasi dari masjidnya.

Masjid, Cermin Kondisi Masyarakat Sekitarnya (Sumber Gambar : Nu Online)
Masjid, Cermin Kondisi Masyarakat Sekitarnya (Sumber Gambar : Nu Online)

Masjid, Cermin Kondisi Masyarakat Sekitarnya

Demikian disampaian Rais Syuriyah PBNU KH Masdar Farid Mas’udi dalam rapat pimpinan daerah (Rapimda) Lembaga Ta’mir Masjid NU (LTMNU) yang digelar PCNU Kabupaten Kudus di aula PCNU setempat, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (10/3) petang.

Kiai Masdar mencontohkan, ketika sejumlah kegiatan yang digelar tidak menyentuh problem sosial yang aktual saat itu maka hal tersebut penanda bahwa masyarakat dan tokoh keagamaannya sedang kekurangan hasrat untuk mengubah keadaan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

”Khotib jumatnya ngomognya jauh-jauh, tidak ada hubungannya dengan masalah di masyaraktnya. Lalu jamaah yang mendengarkan pada tidur semua. Kira-kira masyaraktnya kita ya seperti itu,” katanya.

Hal serupa juga terjadi saat tokoh-tokoh masjid gemar menyalahkan dan menuding sesat umat Islam lainnya lantaran disusupi kelompok garis keras. ”Itu potret bahwa umat Islam sedang terserang virus galak,” imbuh Kiai Masdar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk itu, kiai kelahiran Purwokerto ini mendorong warga NU dari pusat hingga ranting untuk mengelola masjidnya secara benar. Menurut dia, salah satu faktor kelemahan umat Islam Indonesia adalah tidak berfungsinya masjid sebagai wadah gerakan untuk masalah agama, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial.

”Kalau ingin merevitalisasi masyarakat titik tolaknya harus dari masjid,” tegasnya.

Penulis: Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jadwal Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kisah Ahli Puasa Dzulhijjah Diziarahi Rasulullah dan Para Sahabat

Dalam kitab An-Nawâdir karya Syekh Syihabuddin Ahmad ibn Salamah al-Qalyubi diceritakan, suatu kali Abu Yusuf Ya’qub bin Yusuf bercerita tentang salah seorang sahabatnya yang unik. Ia orang yang wara’ dan takwa meski orang-orang mengenal karibnya itu sebagai orang fasik dan pendosa.

Sudah dua puluh tahun Abu Yusuf melakukan tawaf di sekitar Ka’bah bersamanya. Tak seperti Abu Yusuf yang berpuasa terus menerus (dawâm), sahabatnya ini sehari puasa sehari berbuka.

Kisah Ahli Puasa Dzulhijjah Diziarahi Rasulullah dan Para Sahabat (Sumber Gambar : Nu Online)
Kisah Ahli Puasa Dzulhijjah Diziarahi Rasulullah dan Para Sahabat (Sumber Gambar : Nu Online)

Kisah Ahli Puasa Dzulhijjah Diziarahi Rasulullah dan Para Sahabat

Memasuki 10 hari bulan Dzulhijjah, sahabat Abu Yusuf ini menunaikan puasa secara sempurna kendati ia berada di padang sahara yang tandus. Bersama Abu Yusuf, ia masuk kota Thurthus dan menetap di sana untuk beberapa lama. Di tempat gersang inilah, persisnya di sebuah kawasan reruntuhan bangunan, ia wafat tanpa seorang pun yang tahu kecuali Abu Yusuf.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Abu Yusuf pun keluar mencari kain kafan dan alangkah kagetnya tatkala dirinya kembali menyaksikan kerumunan orang berkunjung, mengafani, sekaligus menyalati jenazah sahabatnya tersebut di tempat yang semula tak berpenghuni. Karena begitu ramainya, Abu Yusuf sampai tak bisa masuk lokasi reruntuhan bangunan itu.

Para pelayat menyebut-nyebut almarhum sebagai orang yang zuhud dan termasuk dari kekasih Allah (waliyyullah).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Subhanallah, siapa yang mengumumkan kematiannya hingga orang-orang berbondong-bondong bertakziah, menyalati, dan menangisi kepergiannya?” Kata Abu Yusuf.

Setelah melalui perjuangan keras, Abu Yusuf akhirnya berhasil menghampiri jenazah sahabatnya tersebut dan terperanjat saat melihat kain kafan yang tak biasa. Pada kain itu tercantum tulisan berwarna hijau:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Inilah balasan orang yang mengutamakan ridha Allah ketimbang ridha dirinya sendiri; orang yang rindu menemui-Ku dan karenanya Aku pun rindu menemuinya.”

Selepas melaksanakan shalat jenazah dan mengebumikannya, rasa kantuk berat menghampiri Abu Yusuf hingga akhirnya tertidur. Di dunia mimpi inilah Abu Yusuf menyaksikan sahabatnya yang ahli puasa tersebut menunggang kuda hijau serta berpakaian hijau dengan sebuah bendera di tangannya. Di belakangnya ada seorang pemuda tampan berbau harum. Di belakang pemuda ini, ada dua orang tua diikuti di belangnya lagi satu orang tua dan satu pemuda.

“Siapa mereka?” Tanya Abu Yusuf.

“Pemuda tampan itu adalah Nabi kita Muhammad shallallâhu ‘alaihi wasallam. Dua orang tua itu adalah Abu Bakar dan Umar, sementara orang tua dan pemuda itu adalah Utsman dan Ali. Dan akulah pemegang bendera di depan mereka,” jelas almarhum sahabatnya dalam mimpi itu.

“Hendak ke manakah mereka?”

“Mereka ingin meziarahiku.”

Abu Yusuf pun kagum, “Bagaimana kau bisa mendapatkan kemuliaan semacam ini?”

“Sebab aku memprioritaskan ridha Allah dibanding ridha diriku sendiri dan aku berpuasa pada 10 hari Dzulhijjah,” jawab sahabatnya.

Abu Yusuf pun bangun dari tidur, lalu sejak itu ia tak pernah meninggalkan amalan puasa itu hingga akhir hayat.

Anjuran memperbanyak amal saleh pada 10 hari pertama Dzulhijjah termaktub dalam beberapa hadits. Misalnya hadits riwayat Ibnu ‘Abbas yang ada di dalam Sunan At-Tirmidzi yang mengatakan, “Tiada ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti sepuluh hari ini (Dzulhijjah).”

Meskipun disebutkan kata “sepuluh hari”, puasa jika dimulai 1 Dzulhijjah cukup dijalankan sembilan hari karena tanggal 10 Dzulhijjah (juga hari tasyriq: 11, 12, 13 Dzulhijjah) adalah hari terlarang untuk berpuasa. Sebagaimana pendapat An-Nawawi sebagaimana dikutip Al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi bahwa yang dimaksud dengan ayyamul ‘asyr (10 hari) adalah 9 hari sejak tanggal 1 Dzulhijjah. Wallahu a’lam. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan, Warta, IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 26 Desember 2017

40 Tim Hadrah Al-Banjari Se-Jatim Unjuk Kebolehan di Masjid As-Sa’adah

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Ta’mir Masjid As-Sa’adah Keputih, Sukolilo, Surabaya menggelar Festival Hadrah Al-Banjari se-Jawa Timur yang melibatkan sebanyak 40 tim, Senin (8/2). Kegiatan yang diinisiasi oleh remaja Masjid As-Sa’adah, Ta’mir Masjid dan berbagai elemen NU seperti IPNU, IPPNU, GP Ansor, Fatayat, Muslimat NU hingga Pengurus Ranting NU Keputih, memberikan kesempatan bagi kontestan untuk memperebutkan total hadiah sebesar 7,5 juta rupiah.

Mereka datang dari sejumlah kota di Jatim seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Pasuruan, Jombang, serta Lamongan.

40 Tim Hadrah Al-Banjari Se-Jatim Unjuk Kebolehan di Masjid As-Sa’adah (Sumber Gambar : Nu Online)
40 Tim Hadrah Al-Banjari Se-Jatim Unjuk Kebolehan di Masjid As-Sa’adah (Sumber Gambar : Nu Online)

40 Tim Hadrah Al-Banjari Se-Jatim Unjuk Kebolehan di Masjid As-Sa’adah

Antusiasme remaja masjid terhadap shalawat yang sangat besar menjadi dasar pelaksanaan festival ini. Meski jumlah peserta dibatasi, ternyata jumlah pendaftar melebihi kouta yang tersedia. Alhasil banyak yang belum bisa berpartisipasi di pagelaran tahun ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Insya Allah akan terus diadakan tiap tahunnya. Melihat antusiasme pendaftar saat ini, besar kemungkinan pada pelaksanaan selanjutnya kouta peserta akan bertambah,” Wakil Ketua Panitia Abdul Adhim.

Di akhir acara, pemenang lomba ini diumumkan. Juara pertama diraih oleh As-Syafa’ah. Kemudian ada juga Zerofaza dan Ar-Roudloh untuk peraih juara kedua dan ketiga. Selain itu masih ada juga An-Nuha, Nida’un Ilaih, dan Man Jadda Wajada untuk juara harapan satu hingga tiga.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Juara pertama akan tampil di acara pengajian bersama KH. Marzuki Mustamar besok harinya,” pungkasnya.

Festival Hadrah Al-Banjari yang diadakan ini merupakan penyelenggaraan untuk pertama kalinya. Hal itu sesuai dengan apa yang diutarakan oleh Wakil Ketua Pelaksana Abdul Adhim. “Festival ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan oleh ta’mir masjid As-Sa’adah Keputih,” ujarnya.

Festival rebana ini merupakan salah satu dari sekian rangkaian penyambutan maulid 1437 H. Ada tiga kegiatan yang diadakan oleh pihak ta’mir. Pengurus masjid sebelumnya mengadakan khitanan massal. Acara lainnya adalah pengajian bersama KH Marzuki Mustamar. (Hanan/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Halaqoh, Kajian, News PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 25 Desember 2017

Anggota TNI Ini Bekali Santri Bela Negara

Jepara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Anggota TNI AD yang terdiri dari Kapten Mashudi (Danramil 09 Mlonggo), Bambang Sugito (Babinsa Sekuro) dan Musa Abdullah (Babinsa Mororejo) memberikan pembekalan bela negara kepada ratusan santri pesantren Az Zahra Jepara, Kamis (27/11) siang kemarin.

Kepada santri unit SMK Az Zahra, Mashudi menyampaikan pentingnya bela negara. Bela negara jelasnya ialah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila, UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Anggota TNI Ini Bekali Santri Bela Negara (Sumber Gambar : Nu Online)
Anggota TNI Ini Bekali Santri Bela Negara (Sumber Gambar : Nu Online)

Anggota TNI Ini Bekali Santri Bela Negara

Adapun nilai-nilai dalam bela negara mencakup 5 hal. Cinta kepada tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, yakin pada pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara. “Serta memiliki kemampuan awal bela negara baik psikis maupun fisik,” imbuhnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Secara psikis warga negara harus memiliki kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual, senantiasa memelihara jiwa dan raganya. Serta memiliki sifat disiplin, ulet, kerja keras dan tahan uji.

Sedangkan kemampuan fisik perlu ditopang dengan kondisi kesehatan, keterampilan jasmani dengan gemar berolahraga dan menjaga kesehatannya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Penanggung jawab kegiatan, Bambang Sugito menyampaikan kegiatan untuk memberikan bekal materi bela negara kepada peserta didik. Selain untuk mengingatkan kembali dasar negara dan UUD kegiatan juga untuk mengingat jasa para pejuang ’45. “Harapan kami anak-anak tidak melupakan para pejuangnya,” harap Bambang disela-sela kegiatan.

Senada dengan Bambang, Hasan Khaeroni, Kepala SMK Az Zahra memaparkan ulama termasuk pejuang yang juga berperan untuk merebut kemerdekaan. “KH Hasyim Asyari, KH Wahab Hasbullah, KH Wahid Hasyim merupakan sejumlah kiai yang turut merebut kemerdekaan,” tegasnya.

Sehingga santri saat ini juga harus berperan aktif pada kelompok yang hendak merongrong keutuhan NKRI. Caranya, lanjut lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu dengan penguatan nilai-nilai bela negara yang tertanam sejak dini. (Syaiful Mustaqim/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan, Hadits PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 24 Desember 2017

Amalan supaya Selamat dalam Perjalanan

Ada amalan menarik yang pernah dikutip oleh Imam Az-Zarkasyi untuk semua orang yang ingin selamat dalam perjalanan. Ia mengutip kisah yang pernah diamalkan oleh al-Kiya al-Harasi, seorang yang lahir di tahun yang sama persis dengan Imam al-Ghazali, pada tahun 450 H dan wafatnya hanya selisih satu tahun. Jika al-Ghazali wafat tahun 505 H, al-Harasi wafat tahun 504 H.

Kehidupan kedua orang ini selalu bersama. Mereka adalah teman dekat. Mulai belajar, mengajar, pun jadi ulama, keduanya selalu berbarengan. Hanya, di antara keduanya masing-masing mempunyai keistimewaan yang tidak sama. Al-Harasi yang juga pengarang kitab Ahkamul Quran ini lebih jago dalam mengajar, sedang al-Ghazali sebagai pengarang Ihya Ulumuddin lebih mahir dalam menulis.

Amalan supaya Selamat dalam Perjalanan (Sumber Gambar : Nu Online)
Amalan supaya Selamat dalam Perjalanan (Sumber Gambar : Nu Online)

Amalan supaya Selamat dalam Perjalanan

Pemilik nama lengkap Abul Hasan Ali bin Muhammad At Thabari ketika akan melakukan perjalanan, ia membaca semua huruf yang ada di permulaan surat Al-Quran (fawatihus suwar). Mulai alif lam mim, alif lam mim, alif lam mim shad, alif lam ra, dan seterusnya yang berjumlah 29 potong ayat.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Artinya: Imam al-Kiya al-Harasi rahimahullah ketika sedang bepergian membaca huruf-huruf  yang berada di permulaan surat-surat ini (awailus suwar). Beliau ditanya tentang amalan itu, lalu dijawab "Tidak ada tempat yang dibacakan itu atau tempat maupun barang yang dituliskan tulisan tersebut kecuali pembacanya dan hartanya akan dijaga, harta dan jiwanya aman dari kerusakan serta resiko tenggelam. (Badruddin Muhammad bin Abdullah Az Zarkasyi, Al-Burhan fi Ulumil Quran [Darut Turats, Kairo], vol 1, h. 434)

Jadi, menurut salah satu pakar fiqih madzhab Syafii ini, siapa saja yang mau membaca atau menulis di satu tempat, pembacanya akan selamat, harta jiwanya akan aman dari malapetaka dan tenggelam.

KH Abdul Qayyum Manshur, Lasem, ketika mengisi mauidhah hasanah di Haflah Khotmil Quran Pesantren At Taufiiqiyyah, Brabo, Grobogan mengatakan bahwa amalan ini sudah diijazahkan kepada masyarakat untuk siapa yang yang menginginkan sawahnya aman, selamat dari kecelakaan ketika bepergian, tidak tenggelam, atau sebagainya. (Ahmad Mundzir)



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam, Jadwal Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ansor Probolinggo dan Kraksaan Lakukan Temu Teknis dengan Peserta BPUN

Probolinggo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Kraksaan dan Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, Jumat (15/4) menggelar tehnical meeting (temu teknis) peserta BPUN 2016 bertemapt di gedung Auditorium Hasan Center Probolinggo.

Kegiatan ini diawali dengan pembacaan istighotsah sebagai pembuka. Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Probolinggo Muhlisun Azka Mahbubi mengatakan, pihaknya berusaha mengemas kegiatan semenarik mungkin, juga sambil memperkenalkan tradisi Warga NU.

Ansor Probolinggo dan Kraksaan Lakukan Temu Teknis dengan Peserta BPUN (Sumber Gambar : Nu Online)
Ansor Probolinggo dan Kraksaan Lakukan Temu Teknis dengan Peserta BPUN (Sumber Gambar : Nu Online)

Ansor Probolinggo dan Kraksaan Lakukan Temu Teknis dengan Peserta BPUN

“Tradisi spiritual warga NU semoga menjadi spirit para peserta agar senantiasa berusaha keras dan berdoa,” ujar Muhlisun.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Kraksaan, Taufik kepada mengungkapkan rasa bahagianya karena di tahun ini, dua cabang Gerakan Pemuda Ansor mengadakan kegiatan bersama. Ini sebagai jalan memperkuat tradisi gotong royong daerah Kabupaten Probolinggo.

“Pengurus ranting Gerakan Pemuda Ansor, pasti sudah tau apa saja kegiatan pengurus anak cabangnya. Dengan begitu mereka akan semangat bergerak menjalankan amanah dengan sebaik mungkin,” jelas Taufik.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kegiatan bersama ini juga sebagai ajang silaturrahim antara dua cabang yang sama-sama berada di daerah Probolinggo. Dalam mengemban amanah memajukan anak bangsa ini,” imbuhnya. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Olahraga PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah