Minggu, 03 Desember 2017

Sebarkan Seluruh Kegiatan NU di Media Massa!

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kecenderungan warga NU, lelah menyelenggarakan kegiatan tanpa kepedulian publikasi di media massa. Publikasi seharusnya dilakukan sebagai syiar dan merangsang berbagai kalangan untuk beraktivitas dengan baik.

Sebarkan Seluruh Kegiatan NU di Media Massa! (Sumber Gambar : Nu Online)
Sebarkan Seluruh Kegiatan NU di Media Massa! (Sumber Gambar : Nu Online)

Sebarkan Seluruh Kegiatan NU di Media Massa!

Kondisi ini sangat berbeda dengan di luar negeri. “Kalau di Australia, diskusi kecil saja bisa disebar di sejumlah media baik cetak, maupun elektronik,” kata dr H Zulfikar As’ad MMR kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah (9/5).

Gus Ufik, sapaan akrabnya menandaskan, selama berada di Australia dalam rangka penelitian untuk gelar doktornya, ada perbedaan mencolok dari tradisi menyampaikan informasi para mahasiswa dan dosen. “Hanya dengan diskusi terbatas yang dihadiri sekitar dua puluh orang saja, materi dan isi diskusi bisa disampaikan di berbagai media,” tandasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Para mahasiswa dan dosen sangat sadar bahwa ilmu yang didapat selama kegiatan berlangsung, layak untuk dijadikan rujukan sejumlah pihak. Bisa jadi, hal itu juga demi memantapkan eksistensi dari kelompok diskusi maupun institusi serta tempat diselenggarakannya kegiatan.

“Karena masing-masing lembaga, demikian juga setiap personal sangat butuh eksistensi diri dan agar kapabilitas mereka diketahui publik,” tandas salah seorang pengasuh di Pondok Pesantren Darul Ulum (PPDU) Peterongan Jombang Jawa Timur ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kondisi ini tentu berbeda dengan di Indonesia. “Kita gemar menyelenggarakan kegiatan besar dengan peserta yang juga banyak bahkan biaya yang tidak sedikit, namun yang mengetahui hanya sebagian kalangan saja,” ungkapnya.

Bahkan putra pengasuh PPDU, KH As’ad Umar ini dapat memastikan kegiatan yang diselenggarakan Nahdlatul Ulama, termasuk badan otonom, lembaga dan lajnah demikian meriah. “Tapi kita jarang bisa mendengar kegiatan tersebut tersebar di media,” katanya menyayangkan.

Keengganan mayoritas aktivis NU untuk mempublikasikan kegiatan tersebut bisa jadi karena kurangnya kesadaran dalam memaknai pentingnya publikasi. “Padahal andai kegiatan itu dapat menjadi inspirasi bagi kalangan lain, akan jauh lebih bermanfaat,” sergahnya.

Demikian juga akan ada amal jariyah yang dapat diraih lantaran telah merangsang orang lain untuk berbuat baik. “Bukankah ada pesan dari Nabi bahwa siapa yang memberi teladan bagi kebaikan, maka yang bersangkutan juga akan memperoleh pahala dari kebaikan orang lain lantaran meniru kebaikan tersebut?” katanya.

Dengan sejumlah kelebihan dan kemudahan sarana komunikasi yang ada, maka idealnya kendala bagi tersebarnya kegiatan dapat dihindarkan. “Tidak ada lagi alasan bagi kita yang hidup dengan ketercukupan media komunikasi untuk hanya bangga menyampaikan kegiatan di komunitas sendiri,” terangnya.

Kemudahan akses, ketersediaan sarana dan prasarana hendaknya dapat dioptimalkan untuk menyampaikan sejumlah kegiatan dan prestasi kepada khalayak. “Hal ini tentu saja membutuhkan keterampilan dalam mengemas tulisan agar bisa dicerna dengan baik, sesuai kaidah yang ada,” lanjutnya.

Pembantu Rektor di Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNIPDU) ini juga mengajak semua elemen kampus yang dikelolanya untuk tidak segan memberikan informasi atas berbagai kegiatan yang diselenggarakan. Baik yang dilakukan mahasiswa, dosen, hingga pimpinan kampus agar menyampaikan aktifitas penuh manfaat itu kepada masyarakat luas.

“Apalagi di UNIPDU sudah ada website dan majalah sendiri yang bisa dioptimalkan untuk tujuan mulia tersebut,” ungkapnya. Belum lagi media sosial, kedekatan dengan sejumlah insan media atau portal berita daerah dan nasional yang sangat terbuka dengan hal tersebut.

“Selama kegiatan itu baik dan bermanfaat, pasti akan banyak kalangan yang terbuka untuk menyebarkannya,” pungkas Gus Ufik. (Syaifullah/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nusantara, News PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Membuat Kebaikan tanpa Menjelekkan Orang Lain

Suatu ketika saat mengajar di kelas, ahli Matematika, filsuf dan peletak dasar ilmu mantiq, Aristoteles membuat sebuah garis. Ia lalu berkata kepada para muridnya, “Wahai muridku, siapa yang bisa memperpendek garis yang aku buat ini?”

Para murid lalu maju satu per satu dan mencoba memecahkan teka-teki yang diberikan gurunya. Ada seorang murid yang segera menghapus setengah dari garis itu. Melihat itu, sang guru tampak belum membenarkan jawaban si murid.

Membuat Kebaikan tanpa Menjelekkan Orang Lain (Sumber Gambar : Nu Online)
Membuat Kebaikan tanpa Menjelekkan Orang Lain (Sumber Gambar : Nu Online)

Membuat Kebaikan tanpa Menjelekkan Orang Lain

Lalu majulah murid yang lain. Murid ini juga menghapus setengah dari garis yang sudah dihapus, sehingga sekarang garis itu tinggal seperempat panjangnya darigaris yang dibuat Aristoteles.

Ternyata jawaban itu pun belum dianggap tepat oleh sang guru. Aristoteles pun kembali menantang muridnya. Hingga majulah salah satu muridnya yang tak lain adalah Iskandar Zulkarnain.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Berbeda dari murid-murid sebelumnya yang mengambil penghapus dan segera menghapus garis yang ada, Iskandar Zulkarnain malah membuat garis yang lain yang lebih panjang daripada yang dibuat gurunya. Dibandingkan dengan garis baru ini, tampaklah garis yang dibuat Aristoteles semakin pendek.

Melihat garis yang dibuat Iskandar Zulkarnain, barulah sang guru terlihat puas. Jawaban Iskandar Zulkarnain sebagai jawaban yang benar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kejadian tersebut membawa pesan bahwa untuk mengatasi persoalan atau menghadirkan maslahat, tak harus dengan merusak. Kita dapat membuat kebaikan tanpa menjelek-jelekkan orang lain. Kita juga bisa memperoleh kebahgiaan tanpa harus menyakiti sedikit pun perasaan orang lain.

Di dalam Islam, kita diperintahkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khairat). Dan demikianlah hendaknya yang selalu kita lakukan dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. (Kendi Setiawan)

(Cerita ini disarikan dari ceramah Ajengan Yayan Bunyamin pada pengajian Rijalul Ansor yang digelar PAC GP Ansor Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat pada 14 April 2017)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejarah, Pahlawan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Indonesia Tuan Rumah Dialog Lintas Agama Asia-Eropa

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Indonesia akan menjadi tuan rumah Dialog Lintas Agama Asia-Eropa yang berlangsung di Bali International Convention Center (BICC), Denpasar, Bali, mulai tanggal 21-22 Juli 2005 yang dijadwalkan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Delegasi Indonesia dipimpin Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda dengan para anggota antara lain Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Hasyim Muzadi.

Tokoh-tokoh yang hadir sebagai delegasi diantaranya Amidhan (Majelis Ulama Indonesia), Andreas A Yewangoe (Persekutuan Gereja Indonesia), I Nyoman Suwandha (Parisada Hindu Dharma Indonesia), Philip K Widjaja ( Perwakilan Umat Budha Indonesia), Masykuri Abdullah (Nahdlatul Ulama), Franz Magnis Suseno (STF Driyarkara), Chandra Setiawan (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia), Parni Hadi (Wali Amanah Dompet Dhuafa), Djohan Effendi (Indonesian Conference on Religion and Peace).

Acara tersebut dibagi dalam empat sesi dimana sesi pertama bertema "commonalities in promoting interfaith harmony" dengan moderator Albert E Alejo (Philipina), panelis? Azizan Baharuddin (Malaysia), Iqbal Sacranie (United Kingdom), Azyumardi Azra (Indonesia), Viggo Mortensen (Denmark).

Sesi kedua, "barriers to interfaith harmony", dimoderatori perwakilan Metropolitan Emmanuel dari Perancis, dengan panelis Jaran Maluleem (Thailand), Abraam Velez de Cea (Spanyol), Eswaran Sukumar (Singapura), dan Judith Clara Engelina Belifante (Belanda).

Sesi ketiga, "parallel working group meetings", dimoderatori di setiap kelompok kerja masing-masing Sihasak Phuangketkeow (Thailand), Tan Sri Dato Sarji Abdul Hamid (Malaysia), Tapani Ruokanen (Finlandia), Michael Weninger (Komisi Eropa) dan dilanjutkan sesi keempat dengan moderator yang sama.(ant/mkf)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan, Khutbah, Berita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Indonesia Tuan Rumah Dialog Lintas Agama Asia-Eropa (Sumber Gambar : Nu Online)
Indonesia Tuan Rumah Dialog Lintas Agama Asia-Eropa (Sumber Gambar : Nu Online)

Indonesia Tuan Rumah Dialog Lintas Agama Asia-Eropa

Disayangkan, Perjuangan NU Banyak Tak Tercatat Sejarah

Kudus, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Rais Syuriah PCNU Kudus KH Ulil Albab Arwani mengingatkan, peran Nahdlatul Ulama sangat besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Negara Republik Indonesia (NKRI). Namun, perjuangan NU ini banyak yang tidak tercatat dalam sejarah bangsa.

"Ini sesuatu yang disayangkan, peran NU memperjuangkan kemerdekaan tidak banyak yang ditulis sejarah," ujarnya dalam acara tasyakuran harlah ke-92 NU di aula Kantor NU, Jalan Pramuka 20, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (7/5) malam.

Disayangkan, Perjuangan NU Banyak Tak Tercatat Sejarah (Sumber Gambar : Nu Online)
Disayangkan, Perjuangan NU Banyak Tak Tercatat Sejarah (Sumber Gambar : Nu Online)

Disayangkan, Perjuangan NU Banyak Tak Tercatat Sejarah

 

Kiai yang biasa disapa Gus Bab ini mengatakan, ulama NU terlibat aktif dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Pada masa penjajah, tuturnya, NU mengumpulkan seluruh cabang NU di Jawa Timur guna menyikapi kondisi bangsa Indonesia. Akhirnya, 22 Oktober 1945 Rais Akbar NU KH Hasyim Asyari mendeklarasikan resolusi jihad melawan penjajah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

 

"Resolusi jihad adalah bukti nyata NU berperan besar dalam kemerdekaan,"ntandas pengasuh Pesantren Yanbuul Quran Kudus ini.

 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di hadapan ratusan pengurus NU Kudus, Gus Bab juga menjelaskan, lahirnya NU telah menyelamatkan umat dari paham yang menyesatkan dengan ajaran Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja).

 

"Aswaja ini mengajarkan apa yang dilaksanakan Nabi dan sahabatnya untuk kita ikuti. Maka mengikuti ulama akan selamat di dunia dan akhirat," terangnya seraya mengutip hadits Nabi tentang umat yang terpecah menjadi 70 golongan.

 

Gus Bab menghimbau supaya waspada terhadap banyak golongan yang mengaku Islam dan merasa paling benar sendiri sehingga berani menuduh kafir sesama umat Islam. Bahkan, golongan ini pun mengaku sebagai bagian dari Aswaja.

"Karenanya, kita mengikuti saja ajaran-ajaran ulama-ulama yang ditetapkan Nahdlatul Ulama," tegasnya. (Qomarul Adib/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ubudiyah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Islam Berkembang Pesat di Amerika dan Eropa

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Nilai-nilai yang dimiliki Islam kini telah menarik para pemeluk baru dikawasan Amerika Serikat dan Eropa. Pertumbuhan penganut Islam baru yang pesat dinegara-negara tempat muslim menjadi minoritas telah memunculkan kebijakan baru yang mengakomodasi kepentingan kaum muslim.

“Negara-negara Barat yang tak bisa membendung Islam kini merubah strateginya dengan merangkulnya. Mereka meminta saran kami, apa hal terbaik yang bisa diberikan kepada komunitas muslim,” tutur Prof. Dr. Nasaruddin Umar yang baru-baru ini melakukan kunjungan dari Inggris sebagai anggota dari UK-Ind Advisory Group on Islam bersama 7 tokoh Islam lainnya.

Islam Berkembang Pesat di Amerika dan Eropa (Sumber Gambar : Nu Online)
Islam Berkembang Pesat di Amerika dan Eropa (Sumber Gambar : Nu Online)

Islam Berkembang Pesat di Amerika dan Eropa

Khatib Aam PBNU yang menyelesaikan studi doktoralnya di Amerika tersebut menjelaskan kini terdapat perubahan kebijakan di Amerika Serikat yang mendorong berkembangnya ajaran Islam disana.  Banyak perubahan besar yang dirasakannya sendiri telah terjadi di negara-negara tempat muslim menjadi minoritas.

“Pada masa lalu, izin untuk pembangunan masjid di negeri Paman Sam ini merupakan sesuatu yang sulit. Namun, pasca runtuhnya WTC pemerintah AS memberi kemudahan, kelompok-kelompok pengajian yang dulunya sudah dicari kini sudah bertebaran dimana-mana dan hampir disetiap kebupaten kini sudah terdapat masjid,” katanya.

Dengan bertambahnya pemeluk agama Islam, hari-hari besar Islam kini juga mendapat perhatian. Kini dalam kalender resmi, selain hari besar agama Kristen dan Yahudi dicantumkan pula hari-hari besar agama Islam seperti Idul Fitri dan Muharram. “Anak-anak sekolah juga diwajibkan menghafal lagu baru, yaitu Happy Idul Fitri,” paparnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dirjen Bimas Islam Depag tersebut juga menceritakan perubahan suasana yang terjadi di Harleem, daerah yang banyak dihuni oleh komunitas kulit hitam. Pada hari Jum’at di halte-halte bus maupun di subway banyak orang yang mengaji Al Qur’an.

“Berbeda dengan disini yang hanya ada satu atau dua orang muallaf yang masuk Islam. Disana, orang bisa nyewa satu gedung untuk bersyahadat bersama,” tandasnya menggambarkan bagaimana Islam tumbuh dan berkembang dengan pesat.

Pada akhirnya besarnya penduduk muslim ini juga turut mempengaruhi kehidupan di Gedung Putih. Pada setiap bulan Ramadhan, kini terdapat buka puasa bersama bersama dengan presiden AS. Tradisi ini merupakan tradisi baru yang belum ada pada periode presiden sebelumnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ajaran Islam dengan seluruh nilai-nilainya yang terdapat dalam Qur’an dan hadist telah mampu merubah kebiasaan buruk yang ada dikalangan kulit hitam di daerah Philadelpia. Pada masa lalu, antara komunitas kulit putih dan kulit hitam dipisah karena tingginya tingkat kriminalitas, pelacuran, narkoba dan kehidupan yang jorok. Namun, setelah komunitas kulit hitam banyak yang memeluk Islam, kondisi berubah total dengan kehidupan yang bersih dan jauh dari segala kriminalitas. Akhirnya dua komunitas yang terpisah tersebut dapat disatukan kembali.

Para pemuka agama Islam kini juga mendapat perhatian. Jika sebelumnya mereka tidak dilibatkan dalam berbagai acara doa bersama, kini mereka adalah bagian yang terlibat penuh, sejajar dengan agama lainnya.

Adanya persyaratan produk halal yang diwajibkan bagi umat Islam juga turut mempengaruhi perkembangan industri disana. Kini sudah terdapat institusi Halal Food yang memberikan sertifikasi bagi produk-produk halal yang aman dikonsumsi oleh umat Islam. Mereka bahkan lebih ketat daripada di Indonesia yang saat ini baru memfokuskan diri pada produk makanan halal. Disana, kosmetik, shampoo dan barang sejenisnya juga harus mendapatkan sertifikasi halal.

Perubahan yang sama juga terjadi di Inggris. Di wilayah Leeds, kini 40 persen penduduknya adalah umat Islam, ketua DPRD nya juga umat Islam. Kini juga banyak anggota parlemen yang beragama Islam. “Semua negara kini memperhitungkan keberadaan Islam, tak ada cara lain selain merangkul Islam,” tegasnya. (mkf)



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rhoma Irama Hadiri Istighotsah di PBNU Malam ini

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Istighotsah bulanan yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) di halaman gedung PBNU, Jakarta, Rabu (30/4) malam nanti cukup istimewa karena Haji Rhoma akan hadir dan menyampaikan taushiyah kepada para jamaah.

Nama Rhoma Irama, Sang Raja Dangdut, santer dikabarkan sebagai salah seorang bakal calon presiden atau wakil presiden dalam Pilpres Juli 2014 mendatang. Namun LDNU buru-buru menampik, kehadiran Rhoma tidak terkait dengan kapasitasnya sebagai bakal calon presiden.

Rhoma Irama Hadiri Istighotsah di PBNU Malam ini (Sumber Gambar : Nu Online)
Rhoma Irama Hadiri Istighotsah di PBNU Malam ini (Sumber Gambar : Nu Online)

Rhoma Irama Hadiri Istighotsah di PBNU Malam ini

“Kami pastikan tidak ada kaitannya dengan Pilpres. Haji Rhoma sudah lama menjalin komunikasi denga LDNU. Beliau mau silaturrahim ya kami persilahkan,” kata Wakil Ketua LDNU KH Agus Salim, ditemui NU Online di kantor LDNU, Jakarta, Rabu siang.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Bendahara PBNU H Bukhori Muslim, selain Haji Rhoma, beberapa kiai dan pengurus LDNU juga akan hadir. Seperti bulan-bulan sebelumya, istighotsah dihadiri sekitar 500 jamaah yang merupakan warga Jabodetabek.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Acara akan dimulai selepas maghrib, diawali dengan hataman A-Qur’an lalu dilanjutkan dengan acara inti istighotsah dan pengajian Ahlussunnah wal Jamaah. Haji Rhoma dijadwalkan akan menyampaikan taushiyah pada pukul 20.00 WIB.

Selain istghotsah rutin, Menurut Bukhori, LDNU saat ini sedang menyiapkan program Syiar Ramadhan yang antara lain akan diisi dengan kegiatan pelatihan da’i, pengajian kitab, buka berrsama, shalat tarawih ala masjidil haram, tadarrus, dan santunan yatim-piatu. (Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Halaqoh, Daerah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 02 Desember 2017

Muslimat NU: Ibu adalah Madrasah Pertama

Semarang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Wanita harus memiliki kepedulian terhadap bangsa ini, termasuk berkewajiban amar maruf nahi munkar (mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran). Organisasi wanita Islam perlu merespon program binaan akhlak dengan sebaik-baiknya.

Muslimat NU: Ibu adalah Madrasah Pertama (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU: Ibu adalah Madrasah Pertama (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU: Ibu adalah Madrasah Pertama

Demikian dinyatakan Ketua Pengurus Wilayah Muslimat NU Jawa Tengah, Prof. Ismawati Hafied, saat menyampaikan ceramah pada Pertemuan Pemimpin Organisasi Wanita Islam di Semarang, belum lama ini.  Menurut Ismawati, di tengah kemajuan teknologi dan semakin besarnya arus informasi tanpa batas, wanita harus mampu berperan sebagai penjaga gawang moral anak bangsa.

”Apalagi dalam keluarga, wanita sebagai ibu merupakan madrasah pertama bagi anak-anaknya. Bila keluarga sebagai unit terkecil di masyarakat telah terbina akhlaknya dengan baik maka unit terbesar yaitu bangsa Indonesia akan mampu mencapai cita-cita dalam membangun keluarga damai menuju masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah," tutur Ismawati di hadapan para pemimpin ormas perempuan lainnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain Ketua PW Muslimat NU Jateng, Ketua PW Aisyiah Jateng Siti Taqiyah turut hadir dan menyampaikan ceramahanya. Ia mengulas tentang peran dan strategi organisasi wanita Islam dalam peningkatan kesejahteraan keluarga.

"Organisasi wanita Islam harus memunyai lima hal untuk mampu berperan memberi manfaat pada kadernya, yaitu SDM yang mampu memberi teladan, dana yang kuat dan halal, kiat-kiat khusus, sarana prasarana menunjang serta pelaksanaan pembinaan," paparnya dengan penuh semangat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Salah seorang peserta yang juga ketua PC Fatayat Kudus Karyati Inayah menginformasikan Pertemuan Pemimpin Organisasi Wanita Islam yang berlangsung pada Selasa-Kamis (10 - 12 /4) lalu itu diikuti utusan kabupaten yang diwakili pimpinan ormas wanita seperti Muslimat NU, Fatayat NU, Aisyiah, Nasiatul Aisyiah serta Salimah.

Dari perbedaan latar belakang ormas tersebut, tutur Inayah, menjadikan kegiatan ini lebih berwarna dan  mampu memperluas cakrawala peserta karena dapat saling berbagi pengalaman dan berbagi program di masing-masing organisasi. 

Pada sesi terakhir pertemuan yang diselenggararakn oleh Kemenag Pusat ini, peserta berdiskusi dengan  menghasilkan rekomendasi program yang diharapkan mampu membantu menyelesaikan persoalaan bangsa. 

"Diantaranya pembenahan akhlak bangsa, penguatan ekonomi keluarga dan kesehatan perempuan masih menjadi agenda utama untuk selalu dikawal dan diwujudkan," jelas Karyati Inayah menyampaikan hasil pertemuan pimpinan Ormas Wanita se-Jateng kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Kudus, Senin malam (16/4). 

Redaktur     : Syaifullah Amin

Kontributor : Qomarul Adib

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Quote, RMI NU, Santri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah