Selasa, 05 September 2017

Dalang Banser Tegal Pentaskan Wayang di Sukoharjo

Sukoharjo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kasatkorcab Banser Tegal yang kini Bupati Tegal, yaitu Ki Dalang Enthus Susmono hadir di Kabupaten Sukoharjo untuk mengisi pagelaran wayang kulit semalam suntuk di alun-alun kota Sukoharjo, Jawa Tengah, Ahad ( 19/1).

Sebelum kehadiran Ki Enthus, para anggota Gerakan Pemuda Ansor Sukoharjo secara khusus membuat spanduk yang bertuliskan ”Selamat Datang Sahabatku Ki Enthus Susmono Kasatkorcab Banser - Bupati Kabupaten Tegal Di Kabupaten Sukoharjo”.

Dalang Banser Tegal Pentaskan Wayang di Sukoharjo (Sumber Gambar : Nu Online)
Dalang Banser Tegal Pentaskan Wayang di Sukoharjo (Sumber Gambar : Nu Online)

Dalang Banser Tegal Pentaskan Wayang di Sukoharjo

Ucapat tersebut sebagai salah satu wujud kebahagiaan Ansor Sukoharjo atas terpilihnya Ki Enthus sebagai bupati Tegal beberapa waktu yang lalu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kami sangat bangga dan bahagia salah satu sahabat kami akhirnya menjadi orang nomor satu di Tegal”, ujar Syafi’i, salah satu anggota Ansor Sukoharjo.

Dalam acara yang juga dihadiri Gubernur Jawa Tengah tersebut, Ki Enthus membawakan lakon Punokawan Nagih Janji . Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya yang hadir saat itu juga menyampaikan pesan ucapan selamat atas kepercayaan masyarakat Kabupaten Tegal yang telah memberi amanah Ki Enthus sebagai Bupati Tegal periode 2014 – 2019.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Disamping menjadi hiburan dan tontonan, kata Bupati Sukoharjo, pentas wayang dalam rangka pengesahan undang-undang desa ini diharapkan akan membawa manfaat dan tuntunan bagi semuanya. (Ahmad Rosyidi/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kyai, Sejarah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ikhtiar JATMAN Memandirikan Jamaah Thoriqoh

Malang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Thoriqoh sepakat untuk membuat Kartu Tanda Anggota (KTA) yang sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai ATM, Sabtu (16/03). KTA diharapkan mengoptimalkan lajnah-lajnah Thoriqoh yang ada.

Ikhtiar JATMAN Memandirikan Jamaah Thoriqoh (Sumber Gambar : Nu Online)
Ikhtiar JATMAN Memandirikan Jamaah Thoriqoh (Sumber Gambar : Nu Online)

Ikhtiar JATMAN Memandirikan Jamaah Thoriqoh

Anggota Jam’iyah ahli Thoriqoh al-Mu’tabaroh an-Nahdliyah (JATMAN) tersebut akan mandiri secara finansial dengan memberdayakan KTA sebagai alat untuk transaksi mandiri yang nantinya dikelola oleh lajnah iqtishodiyah (ekonomi).

Rais ‘Aam? KH. Abd Mu’thy Nurhadi mengungkapkan, KTA ini seyogyanya segera di? realisasikan dengan sasaran utama pengurus harian terlebih dahulu. Seperti halnya KARTANU, KTA dimaksudkan untuk mengetahui kenggotaan jam’iyah thoriqoh di tiap shu’biyah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Setelah para pengurus harian selesai, kita akan membuat untuk seluruh jamaah”, ungkapnya pada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dalam musyawarah di Pesantren al-Ikhlas

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jalan karanng ruwet 35 Karang ploso Malang.

Selain itu, Ketua Thoriqoh Iqtishodiyah (bidang ekonomi), KH Syamsul Hadi menguatkan, selain KTA, JATMAN harus memiliki usaha sendiri yang mandiri secara finansial. Dalam hal ini, pengasuh pondok pesantren al-Ikhlas tersebut mengusulkan adanya badan usaha dalam tubuh jam’iyah thoriqoh yang akan dijalankan oleh lajnah thoriqoh Iqtishodiyah.

Redaktur? ? ? ? : Hamzah Sahal

Kontributor : Diana Manzila

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan, Budaya, Meme Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kandidat sepakat Atasi Problem Kaderisasi

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Para kandidat Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) menyadari kelemahan proses kaderisasi di masing-masing organisasi. Mereka serentak akan mengatasi masalah ini.

Hal ini mucul dalam pemaparan visi dan misi bertajuk “IPNU-IPPNU Mencari Pemimpin Baru” yang digelar Harian Duta Masyarakat di Jakarta, Senin (26/11). Kandidat yang hadir, antara lain, Muhammad Idris dan Abdurrahman S Fauz (IPNU), serta Eka Fitri Rohmawati, Ni’matul Azizah, dan Farida Farihah (IPPNU). Beberapa calon lain absen dari acara ini.

Kandidat sepakat Atasi Problem Kaderisasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Kandidat sepakat Atasi Problem Kaderisasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Kandidat sepakat Atasi Problem Kaderisasi

Fauz menyatakan, selama ini kaderisasi banyak terjebak pada formalitas program. IPNU masih puas dengan penyelenggaraan Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) atau Latihan Kader Muda (Lakmud). “Padahal kaderisasi seharunya panjang. Tidak hanya selesai di Makesta, di Lakmud, atau lainnya,” ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Penguatan kader, menurut Idris, harus menekankan pada proses pengembalian ruh pesantren atau “resantrinisasi” dan pengembangannya. Di samping, selalu fokus pada kelompok sasaran yang terarah. “Target group tak lain adalah go to school. Itu tak bisa ditawar lagi,” tegasnya.

Farida berpandangan, selain konsolidasi dari pusat hingga ranting, IPPNU akan berkembang jika diringi penguatan internal pengurus. Ia juga mengusulkan ada tim khusus di tiap wilayah yang konsen menindaklanjuti program-program kaderisasi. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“IPPNU juga dapat menjadi laboratorium leadership di kalangan NU,” tuturnya.

Ni’matul berharap, sesuai mandat sejarah ada fokus sasaran perjuangan IPPNU ke ranah murni pendidikan dasar dan menengah. Sehingga, perlu ada restrukturisasi karena selama ini IPPNU melebar tanpa arah ke ranah pendidikan tinggi.

Fitri menjelaskan perkembangan sejarah IPPNU dalam beberapa tahap. Menurut dia, sekarang pelajar tengah menghadapi beragam tantangan, seperti ekstremisme beragama, seks bebas, dan ketidakadilan pendidikan. Ia berkomitmen akan membentuk putri-putri NU yang berakhlakul karimah, cerdas, dan mampu bersaing secara global.

Redaktur: Mukafi Niam

Penulis   : Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Khutbah, Makam, Hadits PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 04 September 2017

Fatayat NU Sambut Baik Perppu Kebiri

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Terkait ditandatanganinya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Ketua Umum PP Fatayat NU Anggia Ermarini mengatakan sangat menyambut gembira.?

“Dari awal Fatayat NU sangat menyuarakan pemberantasan kejahatan seksual karena itu sangat merugikan. Bentuk hukuman terhadap pelaku kejahatan seksual seperti apa, yang jelas harus memberi efek jera. Karena dampak dari kejahatan seksual ini adalah keluarga dan lingkungan,” kata Anggi saat diwawancarai PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, di Gedung PBNU Jakarta Pusat, Jumat (27/5).

Fatayat NU Sambut Baik Perppu Kebiri (Sumber Gambar : Nu Online)
Fatayat NU Sambut Baik Perppu Kebiri (Sumber Gambar : Nu Online)

Fatayat NU Sambut Baik Perppu Kebiri

Anggi mengatakan, perilaku kejahatan seksual menyebabkan keluarga merasa terancam, orangtua dan anak-anak merasa hidup dalam keadaan tidak aman.

(Baca: Ini Kata Fatayat NU tentang Hukuman Kebiri untuk Pelaku Kejahatan Seksual)?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hukuman kebiri dan hukuman mati kepada pelaku kejahatan seksual, menuai beberapa perdebatan. Fatayat NU, kata Anggi, sudah mengadakan pertemuan dan melakukan pembahasan dengan beberapa pihak seperti Komnas Perempuan, Bahstul Masail dan tim dokter. Pada prinsipnya, pelaku kejahatan seksual harus dihukum seberat-beratnya.

Hukuman kebiri, lanjut Anggi, mungkin tidak menjamin bahwa pria pelaku kejahatan seksual akan selesai dengan libidonya. Tetapi, bagaimana hukuman tersebut diterapkan agar orang tidak melakukan tindak kejahatan seksual. (Kendi Setiawan/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan, Nasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 03 September 2017

Masjid Karangmojo Saksi Penyebaran Islam

Karanganyar, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Masjid Jami’ yang bernama Karangmojo menjadi saksi penyebaran Islam di Bumi Intanpari pada masa pemerintahan Mangkunegara III. Hingga kini, tempat peribadatan tersebut masih berdiri kokoh dan ramai dengan aktivitas keagamaan.

Karanganyar yang terkenal dengan Bumi Intanpari dan masih masuk dalam karesidenan Surakarta, Jawa Tengah ternyata memiliki masjid tua dan bersejarah yang dibangun sekitar pada tahun 1865.

Masjid Karangmojo Saksi Penyebaran Islam (Sumber Gambar : Nu Online)
Masjid Karangmojo Saksi Penyebaran Islam (Sumber Gambar : Nu Online)

Masjid Karangmojo Saksi Penyebaran Islam

Sri Sunaryati yang merupakan Istri cucu buyut dari pendiri Masjid Jami’ mengatakan, masjid berikut bedug tua itu hadiah dari Mangkunegara III untuk kakek buyutnya, Kiai Sirojudin.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurutnya, Sirojudin salah seorang ulama terkemuka yang kali pertama membawa ajaran Islam di Karanganyar dan menetap di desa kecil bernama Karangmojo. Dia diminta mengajar ilmu agama dan mengaji oleh Mangkunegara III. Ia pun ditawari hadiah sebagai imbalan.

“Awalnya ditawari akan diberi tanah perdikan dari Pabrik Gula Tasikmadu sampai Jongkang, tapi kakek saya tidak mau. Beliau memilih dibuatkan masjid di Desa Karangmojo untuk menyebarluaskan ajaran Islam,” kata Sri yang sekarang berusia 68 tahun, Senin (9/09).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, ketua takmir masjid Karangmojo Achmad Busyairi mengatakan, sebelum dibangun oleh Mangkunegara III masjid itu masih berupa sebuah surau kecil di tengah desa. Setelah mendapat bantuan dari Mangkunegara, masjid ini dibangun. Saat itu masjid belum sebesar kini. Atapnya berupa genteng sirap. Dindingnya tembok bata yang tebal. Di tengah-tengah terdapat empat cagak kayu jati.

Masjid tua itu telah beberapa kali direnovasi. Pada 1910, pengurus masjid membangun serambi depan yang biasa digunakan untuk tempat belajar membaca al Quran. Setelah itu, mereka juga menambahkan serambi pada sisi kanan dan kiri Masjid pada 1991.

(Ahmad Rosyidi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ulama, Hikmah, Bahtsul Masail PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

GP Ansor Jambesari Darus Sholah Gelar Baksos Bersih-bersih Musholla

Bondowoso, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Anak Cabang GP Ansor Jambesari Darus Sholah Bondowoso selama bulan puasa Ramadlan menggelar kegiatan Bakti Sosial (Baksos) bersih-bersih musholla milik warga. Baksos ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian Ansor terhadap kondisi tempat ibadah umat muslim terutama di bulan suci Ramadlan.

?

GP Ansor Jambesari Darus Sholah Gelar Baksos Bersih-bersih Musholla (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Jambesari Darus Sholah Gelar Baksos Bersih-bersih Musholla (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Jambesari Darus Sholah Gelar Baksos Bersih-bersih Musholla

Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Jambesari Darus Sholah, ? Bahrullah mengatakan, Baksos bersih-bersih tempat ibadah dilakukan dengan pengecatan musholla milik warga Desa Sumber Anyar.

“Disamping bersih-bersih, kita juga langsung melakukan pengecatan musholla sehingga lebih indah dan nyaman digunakan untuk ibadah,”ujarnya, Selasa (6/6)

Kegiatan baksos juga dirangkai dengan dialog bersama Ketua DPRD Kabupaten Bondowoso, H Ahmad Dhafir yang juga penasehat GP Ansor Bondowoso serta buka bersama di rumah Kepala Desa Sumber Anyar Kecamatan Jambesari Darus Sholah.

“ Bulan puasa Ramadlan merupakan momentum untuk fokus kegiatan sahabat sahabat Ansor dan Banser pada musholla, karena musholla identik sebagai sarana ibadah umat muslim terutama menggelar taraweh berjamaah dan tadarus Al-Qur’an,” katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kegiatan baksos ini, lanjut Bahrullah, dilaksanakan atas kerjasama Pimpinan Cabang GP Ansor Bondowoso dengan Pimpinan Anak Cabang Jambesari Darus Sholah, sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat. Dan juga menjadi mitra pemerintah di tingkat kecamatan masing-masing.

Sementara itu, Ketua DPRD Bondowoso H Ahmad Dhafir dalam kesempatan dialog dengan kader kader Ansor dan Banser mengatakan bahwa sudah selayaknya Ansor berkiprah di masyarakat dalam bentuk apapun.?

“Salah satunya adalah dengan peduli terhadap kebersihan tempat ibadah dan juga menjaga, menciptakan kerukunan di masyarakat,”ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Terkait hubungan NU dan Negara, lanjut Ketua DPRD Bondowoso ini menambahkan, bahwa NU selama ini menjadi penjaga NKRI.

“Bagi NU, Pancasila, Undang-Undang 45 adalah final. Dan NKRI harga mati, itu bukan sekedar slogan atau bukan sekeder minta disanjung, tapi itu sebagai bentuk tanggung jawab kita semua penerus ulama. Karena, lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia ini atas jasa besar perjuangan para ulama," tandasnya. (Ade Nurwahyudi / Muslim Abdurrahman)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja, Doa PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PBNU Minta Ulama Mesir dan Suriah Tengahi Konflik

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas kemelut yang terjadi di Timur Tengah, khususnya Mesir dan Suriah. PBNU percaya para ulama setempat mampu menjadi solusi atas masalah ini.

“NU berharap ulama-ulama di Mesir dan Suriyah berperan aktif dalam menyejukkan suasana sehingga terwujud ishlah (rekosiliasi) di antara pihak-pihak berseteru,” pinta Katib Aam PBNU KH Malik Madani menyampaikan salah satu hasil rapat syuriyah PBNU, Rabu (2/10) petang, di Jakarta.

PBNU Minta Ulama Mesir dan Suriah Tengahi Konflik (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Minta Ulama Mesir dan Suriah Tengahi Konflik (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Minta Ulama Mesir dan Suriah Tengahi Konflik

Menurut Kiai Malik, kiprah tokoh agama sangat dibutuhkan menyusul kekisruhan di Mesir dan Suriah tak hanya melibatkan pihak militer tapi juga memakan banyak korban sipil. “Mudah-mudahan dapat ditemukan jalan keluar yang damai, tanpa ada kekerasan,” imbuhnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di wilayah Timur Tengah yang sedang dilanda perang, dosen UIN Sunan Kalijaga ini berharap mereka tidak melibatkan diri dalam kemelut yang terjadi. Mereka perlu menghindari sejumlah daerah rawan yang dapat membahayakan keselamatan jiwa.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Indonesia harus dapat mengambil pelajaran banyak dari perjalanan pahit negara-negara di Timur Tengah agar tidak jatuh pada kasus serupa,” lanjutnya. (Mahbib Khoiron)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pahlawan, Meme Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah