Kamis, 23 Juni 2016

Ribuan Jamaah Iringi Keberangkatan Haji Rais Syuriyah NU Sukoharjo

Sukoharjo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ribuan jamaah mengikuti acara pamitan haji, Rais Syuriyah PCNU Sukoharjo, KH Ahmad Baidlowi beserta istri di Grogol Sukoharjo, Ahad (14/5). Dalam kesempatan tersebut turut hadir para Rais Syuriyah PCNU se-Soloraya antara lain KH Abdul Azis Mahfuf dan KH Sofwan Fauzi.

Ribuan Jamaah Iringi Keberangkatan Haji Rais Syuriyah NU Sukoharjo (Sumber Gambar : Nu Online)
Ribuan Jamaah Iringi Keberangkatan Haji Rais Syuriyah NU Sukoharjo (Sumber Gambar : Nu Online)

Ribuan Jamaah Iringi Keberangkatan Haji Rais Syuriyah NU Sukoharjo

Acara diawali dengan pembacaan Simtuddurar dan dilanjutkan dengan tausiyah yang diisi Pengasuh Pondok Pesantren Al-Qur’aniyy Solo KH Abdul Karim Ahmad. Dalam ceramahnya, Kiai yang akrab disapa Gus Karim itu menjelaskan perbedaan amalan calon haji dari kalangan Nahdliyyin dibanding dari kelompok lainnya.

“Amalan-amalan di NU itu banyak sekali, bisa diamalkan disana. Jangan sampai diam di sana. Amaliah NU bisa digunakan untuk dzikir disana. Jangan hanya diam melamun, malah ngitung cagak mic,” terang mantan Ketua PCNU Solo itu dengan gaya kelakarnya yang khas.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gus Karim menambahkan, apabila ada orang yang mengatakan pamitan haji hukumnya haram sama saja ibaratkan mengibaratkan mereka dengan orang minggat. Selain itu, diterangkan olehnya tentang keutamaan orang yang naik haji.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Orang yang berangkat haji, semua biaya untuk haji insyallah akan di ganti Allah, jangan khawatir menjadi tamu Allah,” tuturnya. (Ajie Najmuddin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syariah, Tokoh, Daerah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 21 Juni 2016

Khutbah Jumat Menyambut Hari Ibu 22 Desember

Khutbah I

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ?

Khutbah Jumat Menyambut Hari Ibu 22 Desember (Sumber Gambar : Nu Online)
Khutbah Jumat Menyambut Hari Ibu 22 Desember (Sumber Gambar : Nu Online)

Khutbah Jumat Menyambut Hari Ibu 22 Desember

Sidang Jum’ah rahimakumullah,

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Setiap tahun pada bulan Desember ada satu hari yang disebut Hari Ibu.? Hampir setiap negara di dunia ini memiliki Hari Ibu yang peringatannya dilaksanakan pada hari yang berbeda satu sama lain. Di Indonesia Hari Ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember. Di negara-negera Eropa dan Amerika, peringatan Hari Ibu jatuh pada hari Minggu kedua bulan Mei. Sementara di negara-negara Arab, seperti, Mesir, Iraq,? Saudi Arabia, dan sebagainya? Hari Ibu jatuh pada tanggal 21 Maret.

Dari data tersebut, dapat kita ketahui bahwa di setiap budaya atau bangsa, seorang ibu diakui memiliki peran sangat penting dalam hidup ini. Adanya peringatan Hari Ibu di seluruh dunia menunjukkan adanya kesadaran bersama untuk mengakui sekaligus? menghargai jasa-jasa ibu. Jauh sebelum dunia menetapkan perlunya peringatan Hari Ibu, Rasulullah SAW? telah meletakkan dasar-dasar teologis bahwa seorang ibu diakui sangat mulia sebagaimana ditegaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatakan dari Anas bin Malik RA:

? ? ? ?

“Surga itu di bawah telapak kaki ibu.”

Hadits tersebut menegaskan bahwa seorang ibu memiliki kedudukan yang sangat mulia hingga seolah-olah surga yang begitu indah dan agung saja tidak lebih tingggi daripada seorang ibu karena diibaratkan berada di bawah telapak kakinya. Kita semua tahu bahwa telapak kaki adalah bagian paling bawah atau rendah dari organ manusia. Namun maksud hadits ini adalah bahwa? tidak mungkin seorang anak bisa masuk surga tanpa ketundukan kepada seorang ibu.

Sidang Jum’ah rahimakumullah,

Rasulullah SAW mengisyaratkan agar bakti kepada ibu tiga kali lebih besar daripada kepada ayah sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abi Hurairah RA:

? ? ? ? ? ? ? : ? ? : ? ? ? ? : ? ? : ? ? ? ? : ? ? : ? ? ? ? : ?

“Suatu hari datanglah seorang laki-laki kepada Rasulillah SAW. Orang itu? bertanya kepada Rasulullah, siapakah di antara manusia yang paling berhak kami sikapi dengan baik. Nabi menjawab, ibumu. Orang itu bertanya lagi, siapa lagi setelah itu. Nabi menjawab, ibumu. Orang itu? bertanya lagi,? siapa lagi setelah itu. Nabi menjawab, ibumu. Orang itu? bertanya lagi. Nabi kemudian menjawab, kemudian ayahmu."

Dari hadits di atas dapat kita ketahui bahwa perbandingan bakti kita kepada ibu dan ayah adalah 3 : 1 atau 75 persen : 25 persen. Pertanyaan yang muncul kemudian, atas dasar apa Rasulullah SAW mengisyaratakan perbandingan seperti itu. Pertanyaan ini dapat kita temukan jawabannya? dalam surat Luqman, ayat 14, dimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Dan kami perintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada ibu-bapa; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan susah payah dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada ibu-bapakmu. Hanya kepada-Ku lah kembalimu.”

Dari ayat di atas, dapat kita ketahui bahwa dalam kaitannya dengan proses kejadian dan kelahiran manusia ke bumi ini, terdapat 4 fase penting. Fase pertama adalah fase yang melibatkan partisipasi dari? ayah dan ibu dimana peran ayah sangat menentukan. Dalam fase ini, sel telur sang ibu tidak mungkin terbuahi tanpa pertemuannya dengan seperrma sang ayah. Dengan kata lain tugas alamiah seorang laki-laki atau ayah adalah membuahi sel telur perempuan atau ibu sehingga terjadi kehamilan yang bentuk awalnya berupa gumpalan darah yang? dalam Al Qur’an, Surat ke 96, ayat 2? disebut sebagai ‘alaq sebagaimana ayat berikut:? ? ?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? ? ? ?

“Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.”

Ayat di atas menegaskan bahwa proses awal terjadinya manusia adalah gumpalan darah. Hanya pada fase awal inilah seorang laki-laki memainkan peran alamiah satu-satunya? yang tidak mungkin digantikan oleh perempuan karena sel telur hanya bisa dibuahi oleh sperma. Maka bisa dimengerti? bakti seorang anak kepada ayah dibadingkan dengan ibu adalah 1 : 3 karena dalam 3 proses berikutnya seorang ayah sudah tidak terlibat lagi. Masing-masing dari ketiga proses ini sepenuhnya dilakukan oleh ibu dengan susah payah dan penuh risiko. Hal ini berbeda sama sekali dengan proses awal atau fase pertama yang penuh dengan kenikmatan tanpa risiko berarti.

Sidang Jum’ah rahimakumullah,

Setelah selesainya proses pertama, yakni pembuahan sel telur oleh sperma, maka proses berikutnya atau kedua adalah kehamilan. Dalam proses ini, seorang ibu harus mengandung si janin dalam kandungan selama rata-rata 9 bulan. Selama 9 bulan ini, tidak ada partisipasi ayah sama sekali karena organ laki-laki memang tidak dirancang untuk bisa mengandung seorang bayi. Hingga kini pun tidak ada teknologi yang bisa membuat laki-laki berpartisipasi atau mengambil alih tugas mengandung. Bayi tabung pun juga tidak bisa dikembangkan dalam organ laki-laki karena faktanya? laki-laki memang tidak memiliki rahim.

Dalam fase mengandung ini, seorang ibu mengalami kesusahan demi kesusahan yang didalam Al Qur’an digambarkan sebagai ? ? ? , yakni keadaan susah payah dan lemah yang dari hari ke hari bukannya makin ringan tetapi makin berat.

Sidang Jum’ah rahimakumullah,

Setelah proses kedua selesai, disusul proses ketiga yang merupakan puncak dari proses kehamilan, yakni proses melahirkan. Lagi-lagi dalam proses melahirkan ini tidak ada keterlibatkan seorang ayah. Seorang ibu harus berjuang sendiri untuk bisa melahirkan dengan selamat, baik selamat bagi dirinya sendiri maupun bayi yang dilahirkannya.? Tugas ini ber-risiko tinggi karena secara langsung berkaitan dengan keselamatan jiwa. Tentunya telah sering kita dengar beberapa perempuan meninggal saat melahirkan. Dalam proses melahirkan ini, sang ayah? juga tidak bisa berbuat banyak untuk meringankan beban sang ibu. Seringkali terjadi, sang ayah? tak sanggup dan tak tega menyaksikan sang ibu sedang berjuang melahirkan karena penderitaan yang dialaminya sangat berat dengan nyawa sebagai taruhannya. Seringkali pula, sang ayah hanya bisa menangis penuh kekhawatiran sambil berdoa mudah-mudahan? sang ibu bisa melahirkan dengan selamat.

Sidang Jum’ah rahimakumullah,

Setelah proses ketiga selesai, disusul proses keempat, yakni menyusui. Dalam proses menyusui ini, sang ibu harus berhati-hati dan selalu menjaga diri sebaik mungkin karena apa yang terjadi pada dirinya bisa berdampak langsung pada si bayi. Sang ibu harus sanggup berjaga menahan kantuk, baik siang maupun malam. Ketika si bayi haus dan lapar dan membutuhkan ASI, seorang ibu harus selalu siap memberikannya. Dalam tugas ini, sang ayah juga tidak bisa berbuat banyak untuk meringankan beban sang ibu. Berbagai resiko, baik fisik maupun non-fisik pun, juga sering dihadapi para ibu yang sedang menyusui.

Sidang Jum’ah rahimakumullah,

Al-Qur’an memberitakan masa menyusui adalah dua tahun sebagaimana bunyi ayat:

? ? ?

“Dan menyapihnya dalam usia dua tahun.”

Masa dua tahun menyusui dengan ASI adalah ideal terutama bagi ibu-ibu yang memang memiliki kesempatan untuk itu. Tetapi bagi mereka yang memiliki masalah tertentu, maka setidaknya selama 6 bulan pertama dapat mengusahakannya sebab selama itu ASI bersifat eksklusif.? Ini merupakan standar? internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan perkembangannya. ASI memberi semua energi dan gizi yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama hidupnya. Pemberian ASI eksklusif mengurangi tingkat kematian bayi yang disebabkan berbagai penyakit yang umum menimpa anak-anak seperti diare dan radang paru, serta mempercepat pemulihan bila sakit dan membantu menjarangkan kelahiran.

Sidang Jum’ah rahimakumullah,

Mengingat beratnya tugas ibu, yakni tiga hal penting yang terdiri dari: mengandung, melahirkan dan menyusui, maka bisa dimengerti mengapa? Nabi Muhammad SAW mengisyaratkan agar hormat dan bakti kepada ibu lebih besar daripada kepada ayah. Sebagaimana saya uraikan di atas, perbandingannya adalah 3 : 1. Perbandingan ini masuk akal dan adil.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? : ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?



Khutbah II


? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?:? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

Muhammad Ishom, dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) SurakartaDari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ulama PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 18 Juni 2016

Saling Cinta, Modal Awal Kebahagiaan

Pringsewu, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Pringsewu KH Ridwan Syuaib mengatakan bahwa Allah SWT telah menciptakan laki-laki dan perempuan untuk saling menjadi pasangan, sehingga tercipta ketenangan dalam hidup. Jadi ketika seseorang tidak memiliki pasangan maka bisa dipastikan kehidupannya tidak akan tenang.

Saling Cinta, Modal Awal Kebahagiaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Saling Cinta, Modal Awal Kebahagiaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Saling Cinta, Modal Awal Kebahagiaan

Demikian dikatakannya saat memberikan mauidzah hasanah pada Walimatun Nikah Putra Bupati Pringsewu H Sujadi, Ahmad Zaini dengan Silmi Nurlaili ini, di Desa Gemah Ripah Pagelaran Pringsewu, Sabtu (30/12).

Kiai yang akrab disapa Abah Ridwan ini lebih lanjut memberikan tips bagaimana hubungan yang terjadi antara suami dan istri dalam sebuah keluarga akan mengarah kepada sakinah mawaddah wa rahmah. Tips tersebut membutuhkan kerja sama masing-masing pasangan agar apa yang dicita-citakan bersama dapat tercapai.

"Dalam berumahtangga, setiap pasangan harus saling cinta. Karena cinta adalah modal awal dari bahtera rumah tangga," kata Abah Ridwan.

Selanjutnya Abah Ridwan mengatakan bahwa dalam membina rumah tangga, setiap pasangan harus saling membantu baik bantuan bersifat lahir maupun batin.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Kalau suami repot, dibantu. Begitu juga saat istri repot, suami juga harus memberikan bantuan," katanya.

Jika muncul permasalahan dalam kehidupan bersama, maka suami dan istri harus saling bermusyawarah dengan baik agar permasalahan yang dihadapi tidak melebar serta dapat diselesaikan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pasangan suami istri juga harus saling menghargai pendapat masing-masing dan menjaga perasaan agar kebersamaan dapat tercipta dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

Jikalaupun salah satu pasangan melakukan hal yang dinilai akan dapat menimbulkan masalah yang lebih besar, harus segera saling mengingatkan.

"Manusia tempatnya salah dan lupa. Mari ingatkan pasangan kita agar dapat menjaga rumah tangga dengan baik," ajaknya.

Saling memaafkan kesalahan serta saling berterimakasih atas kekompakan yang terbina, lanjutnya, akan menjadikan keluarga lebih harmonis dan jauh dari hal-hal negatif.

Hadir pada acara yang dilaksanakan di kediaman Mustasyar PCNU Pringsewu ini Ketua Umum MUI Provinsi Lampung KH Khairuddin Tahmid, Ketua PCNU Kabupaten Pringsewu H Taufiqurrahim, dan segenap ulama serta Pengasuh Pondok Pesantren se-Kabupaten Pringsewu. (Muhammad Faizin/Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Olahraga, Halaqoh, Pertandingan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 15 Juni 2016

Ulama Syatariyah Sumbar: Sabtu Melihat Bulan 1 Ramadhan 1438

Padangpariaman, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ulama Syatariyah Padang Pariaman yang difasilitasi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Padang Pariaman memutuskan maniliak (melihat) 1 Ramadhan 1348 H pada Sabtu (27/5/2017) mendatang. Bila bulan sudah terlihat sebelumnya, Jumat (26/5), secara mutawatir dapat diterima. Kemudian bulan yang ? dilihat dimusyawarah pada kadhi di masing-masing daerah dimana domilisi dengan yang melihat bulan tersebut.

Demikian antara lain keputusan muzakarah ulama Syatariyah Padang Pariaman tentang ru’yatul hilal penentuan awal Ramadhan 1438 H, Sabtu (20/5) di Pondok Pesantren Darul Ikhlas Pakandangan. ?

Ulama Syatariyah Sumbar: Sabtu Melihat Bulan 1 Ramadhan 1438 (Sumber Gambar : Nu Online)
Ulama Syatariyah Sumbar: Sabtu Melihat Bulan 1 Ramadhan 1438 (Sumber Gambar : Nu Online)

Ulama Syatariyah Sumbar: Sabtu Melihat Bulan 1 Ramadhan 1438

Muzakarah ulama Syatariyah Padang Pariaman yang diadakan PC Nahdlatul Ulama Padangpariaman, dihadiri lebih dari 60 ulama Syatariah Padangpariaman, Ketua Syatariyah Sumbar, Riau dan Jambi Ismet Ismail Tuanku Mudo, Ketua MUI Padangpariaman Syofyan Tuanku Bandaro, pimpinan pondok pesantren di Kabupaten Padangpariaman dan ulama Syatariyah lainnya.

Muzakarah yang dimoderatori Ali Munar Tuanku Mulie dari pesantren Luhur Ampalu Tinggi, menyebutkan, hasil musyawarah kadhi tersebut disampaikan kepada jamaah agar besoknya berpuasa. Selain itu, hasil musyawarah ? tersebut juga boleh disampaikan melalui hape. “Kalau bulan masih tidak kelihatan pada petang Sabtu tersebut, maka 1 Ramadhan sebagai awal puasa langsung dilaksanakan saja pada Senin-nya),” kata Ali Munar membacakan keputusan muzakarah.

Sebelum diputuskan, peserta muzakarah melontarkan tiga hari yang berbeda waktu melihat bulan. Masing-masing pada Kamis, Jumat dan Sabtu. Masing-masing pengusul memberikan argumentasi kapan melihat bulan dilaksanakan. “Setelah mendengarkan berbagai pendapat, komentar dan pandangan dari peserta, ulama-ulama senior, pimpinan pesantren, akhirnya kita sepakat melihat bulan pada Sabtu tersebut,” kata Ali Munar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua PCNU Padangpariaman Masrican Tuanku M Basa dalam sambutan pembukaannya menyebutkan, belajar pada peristiwa memulai 1 Ramadhan tahun lalu, melihat bulan dilaksanakan pada Selasa, sedangkan Senin petang bulan sudah terlihat. Dari saran dan masukan sejumlah ulama kepada kami, agar peristiwa tersebut tidak terulang lagi. Maka menjelang pelaksanaan melihat bulan 1 Ramadhan tahun ini, PCNU menyelenggarakan muzakarah ini.?

“Melalui muzakarah ini, dapat disepakati kapan pelaksanaan melihat bulan. Alhamdulillah, keputusan muzakarah sudah disepakati,” kata Masrican di akhir muzakarah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Masrican, muzakarah ini juga mempererat silaturrahmi diantara ulama Syatariyah di Padang Pariaman. Mudah-mudahan kegiatan ini dapat dilanjutkan pada masa mendatang. (Armaidi Tanjung/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Sunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 08 Juni 2016

Silaturahim Mudir Al-Fatah Indonesia ke PCINU Sudan

Khartoum,PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Mudir Ma’had Al-Fatah Indonesia KH Yakhsyallah Mansur berkunjung ke Negeri Sudan. Kunjungannya dalam rangka perpanjangan kerja sama dengan beberapa Perguruan Tinggi dan Lembaga Pendidikan di Sudan.

Silaturahim Mudir Al-Fatah Indonesia ke PCINU Sudan (Sumber Gambar : Nu Online)
Silaturahim Mudir Al-Fatah Indonesia ke PCINU Sudan (Sumber Gambar : Nu Online)

Silaturahim Mudir Al-Fatah Indonesia ke PCINU Sudan

Kedatangan KH Yakhsyallah pada (25/9) lalu dimanfaatkan PCINU Sudan dengan mengundangnya ke Wisma PCINU Sudan di Arkaweet, Khartoum.

Kiai Yakhsyallah menasihati banyak hal, di antaranya dengan mengutip surah Al-Baqarah ayat 144, “Tidak ada sedikit pun kebaikan, kecuali kamu mengingatkan dia untuk bersedekah, berbuat baik, atau memperbaiki hubungan di antara manusia”.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia mengaku tidak percaya dengan teori ekonomi sedikit pengeluaran, banyak pendapatan. Ia mencontohkan hewan kurban yang disembelih besar-besaran tiap tahun, tidak berkurang populasinya sampai sekarang.

Akan tetapi, sambungnya, gajah atau macan yang tidak pernah dikurbankan, malah populasinya terus berkurang tiap tahun. “Nah, inilah teori sedekah dari Allah!” kata Kiai Yakhsya disambut tepuk tangan hadirin.

Alumni Pondok Pesantren Futuhiyyah, Mranggen dan API Tegalrejo, Magelang ini berkisah pengalamannya selama mondok. Para hadirin, sama-sama diingatkan pentingnya belajar kitab kuning, dan bahasa Arab.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Acara ditutup dengan doa dan penyerahan kenang-kenangan dari Kiai Yakhsyallah berupa buku karangannya berjudul ash-Shuffah kepada PCINU Sudan. Buku tersebut diterima Rais Syuriah PCINU Sudan Ribut Nur Huda. (Fuad/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anti Hoax, AlaSantri, Kiai PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 07 Juni 2016

Saudi Diminta Perbanyak Tanda Berbahasa Indonesia

Jeddah, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Menteri Agama RI Suryadharma Ali meminta agar pemerintah Kerajaan Saudi memperbanyak tanda-tanda dan arahan berbahasa Indonesia di Masjidil Harram, Armina dan Masjid Nabawi untuk mempermudah jamaah haji Indonesia melaksanakan ibadah.

"Jamaah Indonesia lebih banyak dari pada jamaah Turki, Malaysia, Pakistan, India dan jamaah lainnya jadi sudah sepatutnya Kerajaan Saudi memberi kemudahan dengan memberi tanda dan arah berbahasa Indonesia," kata Suryadharma di Bandara King Abdul Azis, Jeddah, Kamis.

Saudi Diminta Perbanyak Tanda Berbahasa Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
Saudi Diminta Perbanyak Tanda Berbahasa Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)

Saudi Diminta Perbanyak Tanda Berbahasa Indonesia

Di sisi lain, dia memberi apresiasi kepada Kerajaan Saudi yang sudah membangun dan memperlebar tempat pelontaran jumrah yang lebih besar dan luas sehingga jamaah tidak berdesak-desakan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Sekarang melontar jumrah lebih leluasa tanpa perlu khawatir akan jatuh kurban seperti dahulu," kata Menteri. Dia juga menyebut fasilitas ke Arafah, Muzdalifah dan Mina juga akan semakin baik dengan adanya monorel.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Suryadharma juga memberi apresiasi atas perluasan Masjidil Harram yang akan memberi kenyamanan kepada jamaah untuk beribadah.

Di sisi lain, menjelang wukuf di Arafah, lalu mabit di Muzdalifah dan Mina, Suryadharma mengimbau jamaah Indonesia untuk menjaga kesehatan.

"Jangan sampai pada saat wukuf yang menjadi rukun haji, jamah jatuh sakit," katanya. 

Dia menungkapkan sejumlah jamaah haji mengabaikan makan tiga kali sehari dan menyisihkan biaya hidup dari Kementerian Agama untuk membeli oleh-oleh.

Jamaah mendahulukan oleh-oleh untuk sanak keluarga dan tetangga sementara kesehatannya terganggu lalu jatuh sakit.

Wukuf di Arafah adalah rukun haji, artinya jika tidak wukuf maka haji seseorang tidak sah. Pada jamaah yang sakit di rumah sakit, petugas Indonesia mengangkut mereka dengan ambulans untuk berwukuf di Arafah. Tindakan ini dikenal dengan safari wukuf.

Praktik safari wukuf hanya diberlakukan pada jamaah sakit yang memungkinkan secara medis berjalan dengan ambulans hingga ke Arafah lalu kembali lagi ke rumah sakit.

Redaktur: Mukafi Niam

Sumber   : Antara

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Berita, Nasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 02 Juni 2016

GP Ansor Sumbar Perkuat Lembaga Ekonomi

Lubuk Alung, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Tantangan Gerakan Pemuda Ansor ke depan semakin berat dalam persaingan pasar ekonomi yang bebas. Untuk itu penguatan lembaga ekonomi Ansor di Sumatera Barat perlu dilakukan sejak dini.

GP Ansor Sumbar Perkuat Lembaga Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Sumbar Perkuat Lembaga Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Sumbar Perkuat Lembaga Ekonomi

Demikian diungkapkan Ketua PW Gerakan Pemuda Ansor Sumatera Barat Rahmat Tuanku Sulaiman pada diskusi Penguatan Lembaga Ekonomi GP Ansor Sumatera Barat, Selasa (13/6) di Pondok Pesantren Bustanul Yaqin, Punggung Kasiak, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Diskusi yang dihadiri sejumlah Pimpinan Pusat GP Ansor, PC Ansor se-Sumatera Barat dan kader Ansor dan Banser dari Padang Pariaman dan Pasaman Barat.

Rombongan Pimpinan Pusat adalah Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas) Banser Alfa Isnaini, Ketua PP Ansor dan Korwil Sumbagsel Abdul Haris Makmun, anggota Bidang Ekonomi Anam dan Direktur PT Sorban Nusantara Towus AY.?

Menurut Rahmat, dengan diskusi ini, Ansor Sumatera Barat bisa lebih meningkatkan silaturahim. Menjadi pemicu untuk lebih bersemangat menggerakkan organisasi Ansor di masing-masing tingkatannya. “Penguatan lembaga ekonomi Ansor bisa melahirkan kemandirian kader Ansor ke depan,” kata Rahmat, alumni Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan, Pakandangan Padangpariaman ini.

Dikatakan, menghadapi tantangan ke depan tersebut, konsolidasi kader perlu terus digairahkan. Ansor Sumbar sangat senang dengan adanya kedatangan pengurus Pimpinan Pusat Ansor. Terutama kehadiran Kasatkornas. ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Direktur PT Sorban Nusantara Towus AY dalam penjelasannya, Sorban Nusantara merupakan travel umrah yang dimiliki Ansor. Sorban berdiri November 2016 lalu sudah memberangkatkan 1.500 jamaah umrah. Memang luar biasa sambutan dan kepercayaan terhadap Sorban Nusantara.

“Bisnis travel di Indonesia memang menggiurkan. Jadwal umrah Muharram hingga Ramadhan setiap tahun, rata-rata perputaran uang mencapai Rp 50 triliun. Ansor menawarkan Sorban Nusantara bukan hanya mengelola pengiriman umrah ke Mekah, tapi juga menjaga amaliyah yang sesuai dengan amalan Ahlussunnah wal-Jamaah,” kata Towus.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Padang Pariaman Zeki Ali Wardana usai menerima penjelasan dari Pimpinan Pusat Ansor berharap kader Ansor dan generasi muda di Padang Pariaman ? dapat memanfaatkan peluang ini. Di Padang Pariaman sendiri minat masyarakat untuk menunaikan ibadah umrah ke tanah suci cukup tinggi.?

“Mudah-mudahan dengan kehadiran travel umrah yang sesuai dengan paham keagamaan Ahlussunnah wal-Jamaah yang banyak dianut di daerah ini dapat memanfaatkannya. Karena umrah tidak hanya menyangkut pelayanan keberangkatan, namun juga ibadah-ibadah sunah yang dilaksanakan selama menjalani ibadah umrah tersebut,” kata Zeki menambahkan. (Armaidi Tanjung/Abdullah Alawi)?

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Doa, Khutbah, Tegal PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah