Sabtu, 16 November 2013

?Pasca Tsunami, Kini Warga Aceh Makin Saleh

Lampuuk, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pagi itu, sebelum tsunami menyapu Desa Lampuuk, pesisir Aceh, Sulaiman tengah membantu-bantu persiapan sebuah acara pernikahan di Masjid Agung Lampuuk. Ia lalu menunaikan salat, kala ombak menghantam desa berpenduduk 7.000 orang itu. Banyak yang terseret. Tak terkecuali Sulaiman.

Gelombang air setinggi belasan meter mengangkat tubuhnya. Spontan, Sulaiman menggapai sebuah kasur anak yang mengambang. Ihwal terakhir yang mampu ia lihat adalah bagaimana kubah Masjid Agung berada di atas permukaan laut. Ketika air surut, Masjid Agung menjadi satu-satunya bangunan yang tersisa di Lampuuk. Demikian laporan yang dilansir oleh Wall Street Journal.

?Pasca Tsunami, Kini Warga Aceh Makin Saleh (Sumber Gambar : Nu Online)
?Pasca Tsunami, Kini Warga Aceh Makin Saleh (Sumber Gambar : Nu Online)

?Pasca Tsunami, Kini Warga Aceh Makin Saleh

Hidup melampaui bencana telah membentuk Sulaiman menjadi lebih saleh. Dalam tsunami 10 tahun silam, Sulaiman kehilangan istri dan putrinya yang beranjak remaja.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam keseharian, lelaki 61 tahun itu tak sekadar petani sederhana, seperti dulu. Jemaah telah memilihnya sebagai imam Masjid Agung.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“[Kini] kami lebih mematuhi ajaran Allah,” paparnya, seraya duduk bersila di atas lantai rumahnya. Dengan bantuan kemanusiaan asing, Sulaiman dapat merekonstruksi rumahnya. “Doa kini bergaung lebih kuat. Warga memohon supaya tak ada lagi bencana seperti yang lalu.”

Seperti korban selamat lainnya dalam tsunami Aceh, Sulaiman percaya bencana alam 10 tahun silam adalah ujian Tuhan. Di lain sisi, menurutnya, tsunami juga memberikan berkah. Anugerah itu termasuk bantuan dari negara-negara lain, juga kesepakatan perdamaian antara pemerintah dan Gerakan Aceh Merdeka. Kegiatan masyarakat Lampuuk kembali terbentuk, lewat donasi dari Turki.

Menurut Sulaiman, barisan rumah di Desa Lampuuk sekarang lebih baik dibanding sebelum tsunami. Meski, jumlah warga turun menjadi sekitar 1.500 orang, atau kurang dari seperempat populasi terdahulu.

 “Kami memiliki ruas jalan, fasilitas, dan infrastruktur yang lebih baik di sini,” paparnya.

Bagi korban selamat, sambut Sulaiman, rekonstruksi telah mengurangi kesenjangan antara warga kaya dan miskin di Lampuuk.

“Dalam konteks bangunan, semua hal tampak lebih setara di Lampuuk. Sebelum tsunami, kelihatan sekali ada barisan rumah bagus dan ada yang menyedihkan. Kini, semua warga memiliki standar pembangunan rumah yang sama.”

Aceh, provinsi dengan sekitar 95% warga Muslim, merupakan satu-satunya daerah yang menerapkan hukum syariah di Indonesia. Sejumlah orang menganggap Aceh sebagai tempat paling saleh di Nusantara. Saat ditanya alasan Tuhan memilih Aceh dalam tsunami, Sulaiman menjawab bahwa Tuhan hanya menguji orang-orang yang imannya paling kuat.

Hebatnya, Masjid Agung Lampuuk hanya mengalami kerusakan ringan dalam tsunami. Citra udara pada masa tsunami memperlihatkan bagaimana masjid itu berdiri sendirian di tengah-tengah puing. Sepanjang pemulihan, dua menara ditambahkan di Masjid Agung Lampuuk. 

Beberapa masjid, salah satu struktur bangunan terkuat di Aceh, bertahan di kawasan terkena tsunami. Sejumlah orang pun berkumpul di masjid setelah tsunami menghantam. Mereka menganggap bertahannya masjid sebagai isyarat kebesaran Tuhan.

Bahkan hingga kini, sepuluh tahun kemudian, Sulaiman masih memiliki ingatan tajam akan terjangan tsunami, serta bagaimana air setinggi 12 meter menyapu desanya.

“Sangat traumatis. Setiap orang di Aceh mengingat detik-detik kejadian itu,” papar Sulaiman. “Saya menganggap peristiwa ini sebagai ujian dari Allah. Supaya kita selalu mengingat-Nya.” (mukafi niam) foto: wsj

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja, Ulama, Olahraga PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 06 November 2013

Pemuda Ansor Kledung Santuni 103 Yatim dan Dhua’fa

Temanggung, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Anak Cabang GP Ansor kecamatan Kledung, Temanggung, menyalurkan bantuan santunan kepada seratus tiga anak yatim yang berada di lereng Gunung Sindoro Sumbing. Suasana haru dan tangis mewarnai penyerahan simbolis santunan yang diadakan di desa Paponan, Kledung, Ahad (08/11).

Kami mencoba memberikan yang terbaik bagi mereka. Sengaja acara pemberian santunan ini kami gelar lebih meriah agar anak-anak yatim dan masyarakat sekitar terhibur. Santunanya setiap anak sebesar 1 juta rupiah, kata ketua panitia santunan yatim-piatu Sudalno.

Pemuda Ansor Kledung Santuni 103 Yatim dan Dhua’fa (Sumber Gambar : Nu Online)
Pemuda Ansor Kledung Santuni 103 Yatim dan Dhua’fa (Sumber Gambar : Nu Online)

Pemuda Ansor Kledung Santuni 103 Yatim dan Dhua’fa

Selain menyantuni 103 anak yatim piatu, GP Ansor Kledung juga menyantuni 54 penyandang cacat tetap dan menggelar sunatan masal bagi anak-anak yang kurang mampu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Tidak hanya anak yatim, kami juga peduli terhadap penyandang cacat tetap, karena mereka juga butuh uluran tangan,” lanjutnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurutnya, GP Ansor hanya kepajangan tangan dari para dermawan dan iuran masyarakat sekecamatan Kledung yang akan menyalurkan sebagian rezekinya untuk anak yatim. Dengan adanya santunan ini semua anak yatim yang ada di kecamatan Kledung bisa terdata.

Acara ini sebagai simbolis saja. Semua anak yatim yang terdata di GP Ansor Kledung selain mendapatkan santunan juga diusahakan menempuh pendidikan, terangnya.

Ketua GP Ansor Kledung Solihin menambahkan, santunan yatim-piatu ini merupakan kali kesebelas. “Tiap tahun tempatnya selalu berpindah, tapi masih dalam satu wilayah Kledung, tujuannya agar semua desa bisa merasakan suasana seperti ini,” kata Solihin.

Untuk menghibur anak-anak yatim, dalam kegiatan ini juga diselenggarakan pawai ta’aruf yang menampilkan berbagai kesenian daerah serta drumben dari berbagai desa di kecamatan Kledung.

Sementara itu pengasuh pesantren Tegalrejo KH Yusuf Chudlori dalam tausiahnya mengingatkan umat Islam dan jamaah NU agar senantiasa selalu memperjuangkan Nahdlatul Ulama dan mencintai ulama. Berbagi terhadap sesama juga harus dilakukan untuk melengkapi ibadah.

“Beribadah jika hanya dilakukan karena kebiasaan tidak akan mendapatkan nikmat dan berkah-Nya. Namun jika dilaksanakan dengan penuh rasa keyakinan insya Allah akan mendapat ridla-Nya,” kata Gus Yusuf.

Ia juga meminta seluruh panitia serta warga NU di Kledung untuk terus mempertahankan acara rutin santunan ini. Bahkan kalau bisa di tingkatkan sehingga tidak hanya anak yatim piatu saja yang disantuni tapi masyarakat yang membutuhkan bisa mendapat bantuan.

“Bantuan tidak harus berupa materi, masih banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan untuk meningkatkan amal ibadahnya,” tandasnya. (Muslihin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja, Pemurnian Aqidah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Israel Berencana Bagi Dua Komplek Masjidil Aqsa

Kairo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sebuah sesi sidang parlemen Israel atau Knesset yang mendiskusikan sebuah proposal UU untuk membagi Masjidil Aqsa di Al-Quds atau Kota Yerussalem antara pengunjung Muslim dan Yahudi telah menimbulkan perdebatan mulut antara anggota parlemen Arab dan Yahudi dengan saling mencerca dan menunjuk tangan.

“Tidak ada Temple Mount (bukit bait Allah/haram al syarief). Yang ada hanya Masjidil Aqsa, saya tidak melihat Temple Mount, ini sesuatu yang virtual,” teriak MK Jamal Zehlaqa selama komite Knesset untuk kementerian Dalam Negeri, seperti dilaporkan oleh Jerusalem Post dan dikutip onislam.net.

Israel Berencana Bagi Dua Komplek Masjidil Aqsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Israel Berencana Bagi Dua Komplek Masjidil Aqsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Israel Berencana Bagi Dua Komplek Masjidil Aqsa

Menurut laporan media, sesi ini dimaksudkan untuk mendiskusikan sebuah UU baru yang memungkinkan Yahudi berkunjung dan berdoa di dalam masjid Al Aqsa dalam Al-Quds atau kota Yerussalem.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di awal pertemuan, Wakil Menteri Pelayanan Agama Eli Ben-Dahan mengatakan bahwa dia telah meminta Kepala Rabi Israel untuk menguji kemungkinan mengizinkan orang Yahudi berdoa dalam Masjid Al Aqsa. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Komenter Ben-Dahan ini memicu ketegangan dengan anggota parlemen Arab, yang meneriakinya: “Anda mewakili siapa, Habayit Hayehudi atau pemerintah Israel?"

Persoalan Kota Yerussalem merupakan jantung konflik Arab-Israel.

Israel menduduki kota suci ini pada perang 1967 dan kemudian mencaploknya dalam sebuah tindakan yang tidak diakui oleh komunitas internasional atau resolusi PBB.

Kota Yerussalem merupakan tempat Al-Haram Al-Sharif, yang meliputi tempat suci ketiga umat Islam, masjidil Aqsa.

Orang Yahudi mengklaim bahwa Kuil Sulaiman berada di bawah tempat suci Muslim tersebut dan menginginkan menghancurkan tempat tersebut untuk membangun kuil itu.

Kompleks Al-Aqsa dikontrol oleh otoritas Islam yang dikenal sebagai Waqf, yang mengizinkan orang Yahudi masuk hanya melewati satu pintu, yaitu pintu Mughrabi, dimana polisi Israel mengawasi para pengunjung.

Selama beberapa minggu terakhir, sejumlah politisi dan rabi Yahudi mengunjungi kompleks masjid Al Aqsa ini.

Anggota parlemen mengingatkan mengizinkan orang Yahudi berdoa dalam kompleks tersebut dapat memicu gerakan intifada ketiga atau perlawanan orang Palestina.

 

“Anda bermain dengan api dan memulai sebuah neraka,” kata Zehlaqa seperti dikutip oleh Jerusalem Post.

“Saya tidak mengancam siapapun, saya hanya mengatakan apa yang bakal terjadi,” 

Statistik dari kepolisian Israel menunjukkan pengunjung Yahudi pada 2011 berjumlah 8,247 naik dari 5,792 pada 2010, kemudian menurun lagi pada akhir tahun lalu.

 Tahun ini, angka tersebut akan melampaui pencapaian 2011, dimana pada Juli, sudah 5,609 orang Israel berkunjung.

Pada 2000, sebuah kunjungan oleh Ariel Sharon, dan kemudian pemimpin oposisi Israel, yang dikawal oleh 1,000 polisi memicu intifada, yang berlangsung selama beberapa tahun.

Sebelumnya pada Senin, Mufti Yerusalem Mohamed Hussein mengingatkan bahwa UU ini akan memicu ketegangan baru antara Muslim dengan Yahudi. 

"Orang Israel ingin mengusir Muslim dari Masjid Al Aqsa dan membangun Temple Mount," kata Hussein pada Anadolu Agency, Senin.

"Kami akan berdiri menentang tindakan tersebut, yang bertujuan membagi Masjidil Aqsa dengan halamannya,” kata Hussein.

"Ini merupakan tempat suci Muslim, orang Yahudi tidak berhak berdoa disana.”

Nasser al-Rayes, seorang peneliti untuk lembaga HAM Al-Haq, mengatakan UU ini merupakan upaya Israel untuk memperketat kontrol atas Kota Yerussalem yang didudukinya.

"Dengan rancangan UU ini, Israel berusaha mengimplementasikan skema penguasaan kota suci ini secara penuh,” katanya.

"Pendudukan Israel membagi tepi barat dalam beberapa wilayah dan memutus dari lingkungan Arab di sekitarnya,” kata Rayes.

"Israel telah mengelilingi kota Yerussalem dengan pemukiman Yahudi. Sejumlah 1,900 unit hunian baru akan dibangun di Kota Yerussalem sampai akhir 2014,” tambahnya. (mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Santri, Bahtsul Masail, Nasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 03 November 2013

PMII Bandung Gelar Aksi Seribu Lilin dan Doa Bersama untuk Rohingya

Bandung, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Dalam rangka peduli kemanusiaan PMII Kabupaten Bandung menggelar aksi seribu lilin dan doa bersama bagi korban Rohingya Myanmar di Sekretariat Kowarcam Pramuka Cabang Kabupaten Bandung Jalan Raa Wiranata Kusumah Nomor 19, Baleendah, Kabupaten Bandung, Ahad (10/9).

Acara dihadiri oleh seluruh pengurus komisariat dan rayon di bawah naungan PMII Kabupaten Bandung.

PMII Bandung Gelar Aksi Seribu Lilin dan Doa Bersama untuk Rohingya (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Bandung Gelar Aksi Seribu Lilin dan Doa Bersama untuk Rohingya (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Bandung Gelar Aksi Seribu Lilin dan Doa Bersama untuk Rohingya

Hamdani Haliman mengatakan aksi ini sebagai bentuk kepedulian aktivis PMII kepada warga Muslim Rohingya di Myanmar.

"Kami mengutuk tindakan kekerasan pemerintah Myanmar dalam melakukan peristiwa kemanusiaan di sana," ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hamdani berharap semoga aksi ini mempunyai dampak yang besar kepada elemen masyarakat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Kita berharap dengan aksi dan doa bersama ini bisa menyelesaikan persoalan bagi masyarakat Muslim Rohingya," pungkasnya.

Rangkaian acara ini dimulai dengan refleksi orasi dari ketua cabang dan beberapa kader di bawah naungan PMII Kabupaten Bandung. Acara lalu dilanjutkan dengan beberapa pembacaan puisi, penampilan musik, dan diakhiri dengan doa bersama. (Rangga/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan, Meme Islam, Ubudiyah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 29 Oktober 2013

Siaga Bencana, Banser Nalumsari Adakan Diklatsus Bagana

Jepara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Barisan Ansor Serbaguna (BANSER) Kecamatan Nalumsari menggelar pendidikan dan latihan khusus (Diklatsus) Banser tanggap bencana (BAGANA) di SMK 2 Hadziqiyyah Desa Tritis Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara Jawa Tengah.

Kegiatan pada Sabtu siang (21/3) tersebut diikuti oleh tujuh puluh peserta meliputi Banser dari Kecamatan Nalumsari, Welahan, Mayong dan Kaliyamatan.



Siaga Bencana, Banser Nalumsari Adakan Diklatsus Bagana (Sumber Gambar : Nu Online)
Siaga Bencana, Banser Nalumsari Adakan Diklatsus Bagana (Sumber Gambar : Nu Online)

Siaga Bencana, Banser Nalumsari Adakan Diklatsus Bagana

Ketua panitia Zaenal Anwari mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melatih banser untuk siaga dan tanggap terhadap bencana alam di lingkungan sekitar.

"Menyiapkan kader muda NU supaya peduli, siaga, dan tanggap terhadap bencana alam di lingkungan sekitar," katanya.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kabupaten Jepara, tambah Zaenal, termasuk wilayah yang rawan bencana tanah longsor dan banjir sehingga sangat perlu Banser untuk mengadakan Diklatsus Bagana ini. Dan rencananya akan menempatkan kader-kader Banser di setiap desa dan kelurahan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Komandan Satkoryon Banser Nalumsari tersebut berharap setelah Diklatsus, para peserta dapat memahami teknik pertolongan pertama dan evakuasi dan mampu menjadi relawan yang tanggap terhadap bencana."Saling tolong-menolong dan membantu terhadap sesama dan tak lupa selalu berkoordinasi dengan team SAR, BPBD dan PMI kapupaten Jepara," tegasnya.

Sementara itu, Ketua GP Ansor kabupaten Jepara, M. Kholil sangat bangga atas terlaksananya Diklatsus Bagana ini. "Kami dari cabang sangat mengapresiasi sekali. Mudah-mudahan ? kegiatan ini nantinya dapat memunculkan kader-kader yang kuat dan tangguh," katanya.

Kholil juga mengingatkan kepada seluruh Banser agar tetap waspada terhadap faham-faham radikalisme yang sekarang muncul. “Hambatan dan tantangan ke depan semakin berat, ini terbukti dengan adanya faham-faham radikalisme yang muncul akhir-akhir ini" terang kholil yang juga mantan ketua IPNU kabupaten Jepara. (Yusrul Wafa/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba, Nusantara PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 16 Oktober 2013

Ruang Kosong itu Bernama Doktrinasi

Boyolali, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dikisahkan, ribuan jamaah pengajian NU tengah menunggu kehadiran seorang ulama kharismatis, Kiai Dalhar Watucongol. Setelah berjam-jam menunggu, Kiai Dalhar pun datang dan naik ke atas panggung untuk berpidato.

Namun, penantian panjang para jamaah ternyata tidak sepanjang pidato yang disampaikan Kiai Dalhar. “Assalamualaikum. Sedulur-Sedulur. Panjenengan sedoyo kersane slamet, nunut NU nggih. Wassalamualaikum!” (saudara-saudara semua agar selamat, ikutlah NU!)

Ruang Kosong itu Bernama Doktrinasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Ruang Kosong itu Bernama Doktrinasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Ruang Kosong itu Bernama Doktrinasi

“Zaman dahulu, dengan fatwa dari para kiai seperti Mbah Dalhar tadi, dapat untuk mengajak masyarakat masuk ke NU. Namun, zaman sekarang berbeda, tidak cukup dengan fatwa kiai, tapi juga hal lain,” terang Katib Syuriyah PCNU Boyolali, KH Ahmad Harir, kepada para peserta PKD-Diklatsar GP Ansor Boyolali di MAN Sawit, Jumat (28/11) malam.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hal lain yang dimaksud yakni bagaimana cara membangun militansi dan pemahaman para kader NU. “Pasca kemerdekaan, banyak digalakkan pengajian dimana-mana oleh NU, namun sebetulnya ada ruang kosong yang ditinggalkan, yakni doktrinasi,” ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lebih lanjut dikatakan kiai dari Pesantren Dawar Boyolali itu, ruang kosong tersebut kemudian banyak dimanfaatkan oleh kelompok lain seperti Wahabi. “Baru setelah tahu masjid kita direbut kelompok lain, kita baru sadar dan bersemangat kembali untuk menggalakkan doktrinasi ini,” papar dia.

Ditambahkan Kiai Harir, untuk itu pihaknya akan terus memberikan doktrinasi aswaja, khususnya kepada generasi muda. “Saya ingin ruang kosong (doktrinasi) ini diisi, khususnya kepada generasi muda mereka butuh pendalaman,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, dipaparkan Kiai Harir mengenai konsep pemahaman Aswaja dan bahaya dari kelompok wahabi. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Doa PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 14 Oktober 2013

Eks Gafatar Bingung Diusir Warga Desa

Pontianak, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Joko (48) Koordinator Kelompok eks Gafatar di Desa Sedahan, Kabupaten Kayong Utara mengaku bingung mau tinggal di mana, terkait desakan warga yang memaksa mereka tidak lagi tinggal di desa tersebut paling lama 1 X 24 jam sejak Senin (18/1).

Eks Gafatar Bingung Diusir Warga Desa (Sumber Gambar : Nu Online)
Eks Gafatar Bingung Diusir Warga Desa (Sumber Gambar : Nu Online)

Eks Gafatar Bingung Diusir Warga Desa

"Kami menyerahkan keputusan kepada pemerintah, karena kami tidak tahu mau pindah ke mana lagi, karena sudah tidak punya apa-apa lagi," kata Joko saat dihubungi di Sukadana, Selasa.

Menurut Joko, dirinya pindah dari Lampung lantaran ingin mengembangkan pertanian dari lahan yang ada di Kabupaten Kayong Utara.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Modal yang diperolehnya dari menjual lahan dan harta benda miliknya sudah digunakan untuk pindah dan bercocok tanam di Desa Sedahan. Namun saat ini dirinya bingung mau ke mana dan menggunakan dana dari mana untuk pindah.

"Kami ikut apa keputusan pak kades saja," ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, di Kabupaten Mempawah, eks Gafatar juga membentuk kelompok tani yang diberi nama Pasir Sejahtera, tepatnya di Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah. Mereka datang sejak Juli 2015 dan membeli sejumlah lahan di desa tersebut.

Dalam surat tertulis yang dikirim atas nama koordinator Kelompok Tani Pasir Sejahtera, Dwi Adiyanto, disebutkan bahwa mereka telah melaksanakan berbagai tahapan, seperti perizinan, sosialisasi serta bersilaturahmi dengan warga dan pihak terkait.

Ia mempertanyakan tuntutan agar mereka hengkang dari areal tersebut. Bagaimana kelanjutan hidup mereka kalau harus pindah sementara mereka tanpa pekerjaan, tabungan, rumah dan tanah pertanian untuk digarap.

Ia mengaku saat ini mereka dalam kondisi yang sudah sangat terbatas, dan yang dimiliki hanyalah tanah yang dihuni saat ini, sehingga berat untuk mengosongkan tanah yang sudah digarap tersebut.

Meski demikian, ada yang tidak percaya dengan ucapan mereka, Ketua RT 02 Desa Sedahan Rony Pasya salah satunya.?

"Mustahil mereka tidak bermodal, buktinya mereka bisa meminjamkan uang ke warga di sini, dan mereka mengolah lahan menggunakan eksavator, sehingga mustahil tidak bermodal," ujarnya.

Ada tiga unit alat berat di Dusun Segua, Desa Pampang Harapan yang digunakan untuk mengolah lahan. Bagi masyarakat lokal, hal itu menunjukkan bahwa petani eks Gafatar merupakan kelompok dengan modal yang besar, katanya. (Antara/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan, Tegal, Nahdlatul Ulama PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah