Minggu, 29 September 2013

Usai Kudus, Rapimda LTMNU Berlanjut ke Jepara

Jepara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Setelah rapat pimpinan daerah (Rapimda) Lembaga Tamir Masjid NU (LTMNU) sukses diadakan PCNU Kabupaten Kudus, giliran PCNU Kabupaten Jepara menggelar acara serupa, Ahad (10/3).

Rapimda LTMNU Jepara dilaksanakan di aula PCNU setempat, Jalan Pemuda 51, Jepara, Jawa Tengah. Secara resmi acara dibuka Rais Syuriyah PBNU KH Masdar Farid Masudi.

Usai Kudus, Rapimda LTMNU Berlanjut ke Jepara (Sumber Gambar : Nu Online)
Usai Kudus, Rapimda LTMNU Berlanjut ke Jepara (Sumber Gambar : Nu Online)

Usai Kudus, Rapimda LTMNU Berlanjut ke Jepara

Ketua PCNU Jepara H Asyhari Syamsuri menilai, penyelenggaraan Rapimda di "Kota Ukir" ini sangat tepat, mengingat mayoritas masjid di Jepara dikelola warga NU.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Asyhari berharap, melalui Rapimda LTMNU kali ini peserta akan lebih aktif memaksimalkan fungsi masjid tak hanya sebagai tempat ibadah tapi juga pembawa maslahat bagi masyarakatnya.

Sekurangnya 300 orang mengikuti acara konsolidasi ini, mayoritas adalah pengurus NU dari tingkat cabang hingga ranting. Sebagian lain, imam masjid, khatib, serta anggota Muslimat, Fatayat, GP Ansor, dan IPNU-IPPNU.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Turut hadir dalam kesempatan ini, Ketua PP LTMNU KH Abdul Manan A Ghani beserta jajarannya dan perwakilan Bupati Jepara, Haryono Wibowo.

Penulis: Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pemurnian Aqidah, AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 28 September 2013

Gara-gara Telat Sahur

Steveno baru seminggu jadi mualaf. Memasuki Ramadhan kali ini, ia betah-betahkan ikut puasa sebagaimana muslim pada umumnya.

Sebuah pengalaman yang sangat menantang. Apalagi, karena telat bangun, ia sahur hanya dengan air putih dan beberapa butir kacang rebus.

Gara-gara Telat Sahur (Sumber Gambar : Nu Online)
Gara-gara Telat Sahur (Sumber Gambar : Nu Online)

Gara-gara Telat Sahur

Perutnya mulai melilit ketika jam dindingi menunjuk pukul 10 pagi. Ragam siasat ia jalani. Main game, facebookan, baca komik, atau nonton televisi. Beruntung ia juga bisa tidur agak lama.

Lebih beruntung lagi, begitu bangun ia sudah mendengar pukulan beduk dan suara adzan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Alhamdulillah, sudah adzan maghrib, bro,” kata Steveno kepada rekannya berbunga-bunga.

“Itu adzan ashar!”

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Subhanawoh, mirip banget, ya!?” (Alif)



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Quote, Hikmah, Kyai PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dai Cilik Binta Pukau Ribuan Jamaah Pengajian

Kudus, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sejak usai mengikuti program Akademi Syiar Indonesia (Aksi) Junior di salah satu televisi swasta nasional Ramadhan lalu, dai cilik asal Kudus, Jawa Tengah, Binta Athivata Tabriez sering mendapat undangan mengisi acara pengajian umum di beberapa tempat.

Seperti halnya dalam acara halal bihalal Pengurus Ranting NU Desa Jepang Pakis, Jati, Kudus, Senin (8/9), siswi kelas 6 SDNU Nawa kartika ini mampu memukau ribuan jamaah yang memadati Masjid Sabilul Muttaqin di desa setempat.

Dai Cilik  Binta Pukau Ribuan Jamaah Pengajian (Sumber Gambar : Nu Online)
Dai Cilik Binta Pukau Ribuan Jamaah Pengajian (Sumber Gambar : Nu Online)

Dai Cilik Binta Pukau Ribuan Jamaah Pengajian

Berbicara hanya beberapa menit, Binta, demikian sapaan akrabnya, malam itu menyampaikan pidato bertema shalat tepat waktu. Dengan suara lantang dan gaya komunikatif, Binta mengajak jamaah untuk selalu melaksanakan shalat tepat waktu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Saat ada adzan, bersegeralah menunaikan shalat. Ini sebagai bentuk kedisiplinan kita di hadapan Allah," katanya seraya menyanyikan sebuah lagu “Sepohon Kayu" yang dipopulerkan Wafiq Azizah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Shalat, imbuh Binta, merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Dengan menjalankan shalat berarti akan bertemu dengan Allah. "Makanya mari kita tunaikan shalat tepat waktu supaya kita dicintai Allah," tandas Binta yang malam itu tauisyah bersama Habib Umar Muthohar dari Semarang.

Para jamaah terkesima dengan penampilan putra pengurus syuriah PCNU Kudus H. Moh Hilmi. Salah seorang warga Jepang Pakis, Dwi Saifullahb, berkomentar bahwa Binta adalah pelajar yang multitalenta yang memiliki bakat luar biasa.

"Melihat latar belakang sebagai pelajar NU, saya kira Binta salah satu kader potensial yang harus dikembangkan di masa mendatang," ujar Dwi yang mantan ketua IPNU Kudus kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Ia berharap, organisasi pelajar seperti IPPNU (Ikatan Pelajar Putri NU) bisa memberi ruang kesempatan kepada putri pengusaha Jenang Kudus ini untuk berekspresi dan berkreasi mengembangkan bakat yang dimilikinya.

"Kita harus dorong Binta mempunyai semangat sehingga selalu memberikan kemanfaatan bagi masyarakat kudus dan sekitarnya," imbuh Dwi.

Pernyataan senada juga disampaikan pengurus IPPNU Kudus Septianti. Menurutnya, sosok Binta yang baru berusia 11 tahun ini telah bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi anak-anak di Kudus. Septianti berharap Binta dapat mengembangkan bakatnya dan bersosialisasi kepada masyarakat.

"Terutama memberikan motivasi kepada teman-teman sebayanya dengan cara aktif berorganisasi," kata Septi, Selasa (9/9). (Qomarul Adib/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah News, AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 15 September 2013

Diklatsar Banser Perdana di Bali Luluskan 302 Peserta

Buleleng, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Sebanyak 302 peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Banser angkatan 1 Satkorcab Buleleng Bali resmi dibaiat di Pantai Desa Sumberkima Buleleng, Ahad (6/8). Diklatsar yang dilaksanakan sejak tanggal 4 ini merupakan Diklatsar pertama di Bali.

Ketua Panitia Diklatsar, Abdul Karim Abraham, mengatakan, pengemblengan fisik dan mental ini dilakukan selain sebagai amanat organisasi untuk melakukan kaderisasi formal, juga sebagai sarana doktrinasi kecintaan kepada agama dan negara.

Diklatsar Banser Perdana di Bali Luluskan 302 Peserta (Sumber Gambar : Nu Online)
Diklatsar Banser Perdana di Bali Luluskan 302 Peserta (Sumber Gambar : Nu Online)

Diklatsar Banser Perdana di Bali Luluskan 302 Peserta

"Hal ini semata-mata dilaksanakan untuk menjaga kader muda NU di Bali untuk tetap melaksanakan ritus keagamaan sebagaimana dicontohkan para ulama NU, dan membentengi dari paham-paham kegamaan yang justru mengancam disintegrasi bangsa," jelasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurutnya, kegiatan lapangan seperti ini harus terus dilakukan agar ada kesinambungan generasi yang memiliki disiplin dan militansi yang kuat pada organisasi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Diklatsar yang diikuti oleh utusan Banser se-Provinsi Bali ini dibantu oleh tim instruktur dari PC GP Ansor Jember, dan juga didampingi langsung oleh Kasat Provos Satkornas H Imam Kusnan selama kegiatan.

Kegiatan ini ditutup dengan pembaiatan peserta dalam suasana yang begitu khidmah. (Abraham Iboy/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Berita, Lomba, Sejarah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 12 September 2013

Ratusan Kader Ansor Pamekasan Ikuti Diklatsar Banser

Pamekasan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Raturan kader Gerakan Pemuda Ansor berkumpul di Pesantren Sekar Anyar, Desa Rombuh, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, Kamis (22/12). Mereka sedang mengikuti Diklatsar Banser IX hingga Ahad (25/12) mendatang.

Ketua panitia Mahrus Miyanto mengungkapkan, peserta merupakan perwakilan dari 13 Pimpinan Anak Cabang GP Ansor di Kabupaten Pamekasan. Selama 4 hari, mereka akan digembleng tentang kedisiplinan, keagamaan, dan yang berkaitan dengan sosial-kemasyarakatan, serta materi lainnya.

Ratusan Kader Ansor Pamekasan Ikuti Diklatsar Banser (Sumber Gambar : Nu Online)
Ratusan Kader Ansor Pamekasan Ikuti Diklatsar Banser (Sumber Gambar : Nu Online)

Ratusan Kader Ansor Pamekasan Ikuti Diklatsar Banser

"Selain dari PAC GP Ansor, mereka juga ada yang utusan MWCNU dan pesantren-pesantren di Kabupaten Pamekasan," tegas Mahrus yang kini juga mengemban amanah sebagai Ketua Majlis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor Kabupaten Pamekasan.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Cabang GP Ansor Fathorrahman menegaskan, selama kepemimpinannya, GP Ansor akan difokuskan pada kaderisasi dan konsolidasi.

"Makanya selama saya memimpin PC GP Ansor Pamekasan, nyaris tidak pernah mengadakan kegiatan yang bersifat seremonial. Kami fokus pada PKD, Diklatsar, turba, dan seterusnya," ujar Dosen Universitas Madura tersebut.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pihaknya menginstruksikan kepada segenap peserta untuk betul-betul serius dalam menjalani Diklatsar Banser. Sebab, merekalah yang akan meneruskan estafet kepengurusan di tubuh Banser Kabupaten Pamekasan. (Hairul Anam/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Berita, Nahdlatul Ulama, Budaya PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 07 September 2013

Unas Lakukan Kajian Akademis untuk Gelar Pahlawan Nasional Kiai Wahab

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Universitas Nasional (Unas) Jakarta melakukan kajian akademis dalam rangka pengajuan gelar pahlawan nasional untuk salah seorang tokoh pendiri NU, KH Abdul Wahab Chasbullah. Diharapkan, tahun ini pemerintah sudah dapat menetapkan pejuang kemerdekaan itu sebagai pahlawan nasional.

Kajian dilakukan dalam bentuk “Seminar Nasional” yang dihadiri sejumlah tokoh, pakar, sejarawan, perwakilan Pemkab Jombang (daerah administratif yang mengajukan gelar untuk Kiai Wahab) dan pihak keluarga KH Wahab Chasbullah. Seminar sehari yang terdiri dari dua sesi diadakan di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (24/4).

Unas Lakukan Kajian Akademis untuk Gelar Pahlawan Nasional Kiai Wahab (Sumber Gambar : Nu Online)
Unas Lakukan Kajian Akademis untuk Gelar Pahlawan Nasional Kiai Wahab (Sumber Gambar : Nu Online)

Unas Lakukan Kajian Akademis untuk Gelar Pahlawan Nasional Kiai Wahab

Kajian akademik untuk gelaran pahlawan nasional Kiai Wahab dilakukan oleh Pusat Kajian Sosial Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Nasional. Ketua Panitia Penyeleggara Drs. Ganjar Razuni, SH, M.Si, mengatakan, pengajuan gelar pahlawan nasional untuk Kkiai Wahab sudah melalui dua tahap, yakni tahap penyampaian aspirasi masyarakat dan tahap administrasi atau pengajuan gelar kepada pemerintah pusat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Saat ini kita sudah sampai kepada tahap akademis dan sekaligus penguatan aspirasi untuk mencapai suatu tujuan dianugerahkannya KH Abdul Wahab Chasbullah dengan gelar pahlawan nasional dalam tahun 2014 ini,” kata akademisi asal Jombang ini.

Ditambahkannya, setelah tahap akademis ini, proses pengajuan gelar pahlawan nasional untuk Kiai Wahab tinggal melewati satu tahap lagi, yakni tahap politis dengan memaksimalkan semua potensi dan komponen strategis untuk mendesak pemerintah segera menetapkan gelar untuk Kiai Wahab.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Seminar Nasional yang diseleggarakan oleh Unas dan didukung oleh Pemkab Jombang itu mengambil tema “Peranan KH Abdul Wahab Chasbullah dalam politik keagamaan, transformasi sosial masyarakat, dan kontribusinya dalam perjuangan kemerdekaan RI.

Seminar dibuka secara resmi oleh Menko Kesra Agung Laksono. “KH Wahab Chasbullah adalah Menko Kesra Pertama kali. Yang selanjutnya seperti saya ini hanyalah penggantinya,” katanya saat memberikan pengantar seminar.

“Tugas kita adalah memperjuangkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang beraku. Tahun ini kita harapkan Negara Kesatuan Republik Indonesia memberikan penghargaan pahlawan nasional kepada KH Wahab Chasbullah,” kata Agung Laksono.

Seminar Nasional itu juga diselingi dengan pembubuhan tanda tangan sebagai dukungan atas penganugerhan gelar Pahlawan Nasional Kiai Wahab oleh sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat yang hadir, antara lain, Agung Laksono sendiri, perwakilan pihak Unas, Pemda Jombang, keluarga Kiai Wahab, dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang diwakii oleh KH Hasyim Muzadi dan KH As’ad Said Ali. Saat berita ini ditulis, sedang berlangsung sesi pertama seminar nasional. (A. Khoirul Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 23 Agustus 2013

Tak Semua Nikmat Berasal dari Sesuatu yang Menyenangkan

Pringsewu, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam kehidupan di dunia, manusia sudah dianugrahi berbagai macam kenikmatan dari Allah SWT. Dan sebuah keniscayaan bagi manusia jika nikmat-nikmat yang tidak bisa dihitung jumlahnya tersebut senantiasa disyukuri. Namun sering sekali pola pikir manusia menilai bahwa nikmat yang diberikan oleh Allah SWT tersebut berasal dari sesuatu yang menyenangkan saja.

Tak Semua Nikmat Berasal dari Sesuatu yang Menyenangkan (Sumber Gambar : Nu Online)
Tak Semua Nikmat Berasal dari Sesuatu yang Menyenangkan (Sumber Gambar : Nu Online)

Tak Semua Nikmat Berasal dari Sesuatu yang Menyenangkan

"Tidak semua nikmat berasal dari sesuatu yang menyenangkan. Banyak sesuatu yang menurut kita menyedihkan namun sebenarnya itu merupakan sebuah nikmat," demikian dikatakan Mustasyar PCNU Pringsewu KH Sobri Dinal Musthofa saat mengupas materi tentang syukur di depan Jamaah Ngaji Ahad Pagi atau Jihad Pagi, Ahad (19/2)

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda Ambarawa ini, Allah tidak hanya meletakkan kenikmatan pada sesuatu yang dirasa dan dilihat nikmat saja. Namun Allah juga banyak meletakkan kenikmatan dalam ketidaknikmatan.

"Kita manusia, banyak gagal dalam mensyukuri nikmat yang manis. Kita sering lupa daratan jika mendapatkan nikmat yang menyenangkan. Namun terkadang kita lupa bahwa kita sering bisa melewati kenikmatan dalam bentuk ujian yang dirasa pahit oleh kita," kata Kiai Sobri seraya mengisahkan beberapa kisah inspiratif tentang sesuatu yang menyakitkan namun itu adalah merupakan kenikmatan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Oleh karenanya Ia mengingatkan untuk terus berhusnuddzan kepada Allah SWT saat ketidaknikmatan yang sering disamakan dengan ujian, ditimpakan kepada kita. Hal ini bisa jadi Allah SWT tengah memberikan sebuah kenikmatan besar kepada kita.

Kiai Sobri juga berpesan agar ummat Islam menjauhi 10 hal yang dapat menghalangi dan menghilangkan rasa syukur kepada Allah SWT. "10 hal ini juga dapat menjadi penghalang dikabulkannya doa seseorang," katanya pada Jihad Pagi yang rutin dilaksanakan di Aula Kantor PCNU Pringsewu tersebut.

Sepuluh hal tersebut adalah mengenal Allah tapi tidak menyembahNya, Membaca Quran tapi tidak mengamalkannya, cinta Rasul tapi meninggalkan sunnahnya, Benci setan tapi melakukan prilakunya, rindu surga tapi tidak berusaha meraihnya, takut neraka tapi menyukai perbuatan ahlinya, tahu kematian tapi tidak mencari bekal menghadapinya, Sibuk kepada aib seseorang tapi aib sendiri dilupakannya, makan nikmat Allah tapi tidak mensyukurinya dan menguburkan mayyit tapi tidak mengambil hikmahnya. (Muhammad Faizin/Fathoni)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah