Minggu, 01 April 2012

NU Afganistan Kini Miliki Kepengurusan di 22 Provinsi

Bogor, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Nahdlatul Ulama Afganistan (NUA) yang lahirnya terinspirasi dari NU di Indonesia terus mengalami kemajuan. Saat ini NU Afganistan sudah mempunyai kepengurusan di 22 provinsi yang melibatkan lebih dari 6000 ulama berkebangsaan asli Afganistan.

NU Afganistan terpisah sama sekali secara struktural dari PBNU, tak seperti Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) yang tersebar di mancanegara. Para ulama moderat Afganistan "mencangkok" NU dari Indonesia untuk mempercepat proses perdamaian di sana.

NU Afganistan Kini Miliki Kepengurusan di 22 Provinsi (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Afganistan Kini Miliki Kepengurusan di 22 Provinsi (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Afganistan Kini Miliki Kepengurusan di 22 Provinsi

Baca: Ulama Afganistan Dirikan Nahdlatul Ulama

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kabar perkembangan NU Afganistan tersebut disampaikan Ketua NUA Dr Fazal Ghani Kakar, saat memenuhi undangan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bogor, di Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/5). Pertemuan dikemas dalam diskusi bertajuk "Dinamika Islam Global dan Peran NU di Afganistan". Turut hadir ketua PCNU Bogor Ifan Haryanto beserta segenap pengurus tanfidziyah, syuriyah, dan mustasyar PCNU setempat.

Kakar berharap ke depan NU Afganistan akan berkembang sebagai organisasi yang membumikan ajaran Ahlussunah wal Jamaah di Afganistan. Perkembangan NU di Afganistan, katanya, bisa dikatakan sangat pesat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua NUA pertama ini juga menjelaskan, sebelum perang di Afganistan berlangsung, masyarakat Afganistan pada umumnya merupakan masyarakat Islam yang moderat. Ketika perang meletus dan melibatkan mujahidin dari berbagai negara, mulailah masuk paham garis keras (takfiri) dan memperparah ketidakstabilan politik di berbagai belahan bumi Afganistan. Keterlibatan berbagai kelompok kepentingan membuat perang di Afganistan semakin menjadi.

Kehadiran NU di Afganistan diharapkan menjadi oase di tengah kerinduan masyarakat Afganistan yang cinta damai, yang pada umumnya menganut ajaran Ahlussunah wal Jamaah.

Dr Kakar berpendapat, NU Afganistan bisa mencontoh NU di Indonesia, yang menurutnya telah menjadi soul of nation (jiwa dari bangsa Indonesia). Ia menginginkan NU di Afganistan menjadi organisasi besar yg dihormati perannya karena semangatnya untuk menyampaikan pesan kedamaian, solidaritas dan kemanusiaan.

Baca: NU Afganistan Bebaskan Seorang Sandera Taliban

Pada kesempatan tersebut Ketua PCNU Kota Bogor Ifan Haryanto bertukar cendera mata dengan Ketua NU Afganistan Dr Fazal Ghani Kakar. Ifan Haryanto memberikan kopiah hitam Dan sarung yang merupakan ciri khas busana muslim Indonesia. Sedangkan Dr Kakar memberikan Pakol, penutup kepala khas Afganistan. (Mahbib)

Logo NU Afganistan



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Warta, Quote, Pendidikan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 23 Maret 2012

Jelang Terbang ke Jepang, Lulusan MAN IC Serpong Gelar Khataman Al-Quran

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Menjelang keberangkatan menimba ilmu di Jepang, Medina Janneta El-Rahman (18) khusyuk mengikuti khataman Al-Qur’an. Khataman oleh para penghafal Al-Qur’an dari Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) ini digelar di rumah dinas orang tuanya, Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Abdurrahman Mas’ud di kompleks MAN 4 Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (8/9).

Sebelum pembacaan doa khatmil Quran, Medina membaca sepuluh surat di juz 30 secara bil ghaib (hafalan). Usai khataman, Mas’ud selaku shahibul hajat mengatakan, kegiatan ini digelar dalam rangka selametan sekaligus syukuran menyambut keberangkatan putrinya melanjutkan studi ke Universitas Hokkaido, Jepang, 17 September 2017. Sebelumnya, Medina dinyatakan lolos seleksi di perguruan tinggi ternama di Negeri Sakura ini Maret 2017 silam.

Jelang Terbang ke Jepang, Lulusan MAN IC Serpong Gelar Khataman Al-Quran (Sumber Gambar : Nu Online)
Jelang Terbang ke Jepang, Lulusan MAN IC Serpong Gelar Khataman Al-Quran (Sumber Gambar : Nu Online)

Jelang Terbang ke Jepang, Lulusan MAN IC Serpong Gelar Khataman Al-Quran

Mas’ud mengaku bangga prestasi Medina melampaui dirinya. Sebab, pria kelahiran Kudus Jawa Tengah ini berkesempatan kuliah di luar negeri ketika S2 dan S3. Sementara anak ketiganya ini berhasil ke mancanegara ketika masih S1 dengan beasiswa. Apalagi persyaratannya lebih rumit dan complicated, harus lolos tes Bahasa Inggris internasional, tes potensi SAT, wawancara, dan hanya 16 peserta sedunia yang lolos kelas baru di Hokkaido University itu. Atas nama keluarga, ia berterima kasih kepada para guru yang telah mendidik putri satu-satunya tersebut.

“Tentu yang saya cintai dan hormati adalah para guru Medina, itu yang paling utama dan pertama. Karena para guru lah yang sebetulnya membentuk karakter Medina saat ini. Oleh karenanya, sambutan saya nanti akan saya share, tidak saya monopoli sendiri. Saya mohon sambutan sebagian guru yang isinya kesan dan pesan untuk Medina,” ujar guru besar UIN Walisongo ini kepada para guru dari MAN IC Serpong, MTsN 7 Jakarta, SDIT At-Taufik Cempaka Putih, dan beberapa teman akrab Medina.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Guru pertama yang didaulat menyampaikan kesan dan pesan adalah Deni Syamsudin Permana. Suatu ketika, Guru Kimia MAN IC Serpong ini pernah diskusi dengan Medina dan teman-teman tentang sebuah capaian sesuatu. Menurut Deni, ada dua pilihan untuk mencapainya. Ada yang mudah, ada pula yang tak mudah. Jalannya terjal dan banyak rintangan.  

“Saya terkejut ketika Medina justru ingin meraih sesuatu dengan tak mudah. Dan ini sangat berharga. Karena, jika kita memperolehnya tak mudah maka membuat seseorang menjadi ramah dan mengapresiasi orang lain. tidak mudah underestimate terhadap proses. Di luar dugaan saya Medina bahkan sekarang sedang tahfiz Al-Quran. Pesan saya ke Medina, jika suatu saat berhasil maka anggap itu bukan keberhasilan individu. Tapi juga keberhasilan orang tua, teman-teman, juga para guru,” ujarnya.

Guru kedua, Wakil Kepala MTsN 7 Jakarta Melda Yohana Anwar. Beberapa saat lamanya Guru Bahasa Inggris ini tak mampu berkata-kata. Hanya linangan air mata yang keluar deras saat dirinya memegang mikrofon. Setelah Medina datang bersimpuh di hadapannya, ibu guru ini kemudian memeluk erat murid kesayangannya itu. Sejurus kemudian, Melda baru memulai kata-katanya.

“Menurut saya, Medina sudah kelihatan prestasinya sejak awal di MTs. Saya melihat potensi yang dimilikinya sejak ia aktif di Paskibra. Saya kira, anak ini aktif sekali. Saya hanya berpesan, di luar negeri tantangan dan godaannya lebih besar. Ingat, untuk meraih prestasi tidak cukup dengan berpangku tangan. Tapi harus kerja keras. Saya doakan Medina sukses di sana,” ujarnya berurai air mata.

Sementara itu, guru SDIT At-Taufik Cempaka Putih, Arum, menceritakan saat Medina baru pindah dari SD NU  Nasima Semarang. “Sebagai anak baru, Medina sering menangis karena di-bully teman-temannya. Saya bilang, kamu kalau terus nangis, mereka tambah senang. Cuekin aja  biar mereka kapok,” ujarnya disambut tawa hadirin. Bu guru Arum secara khusus mendoakan Medina berhasil dalam belajar. Ia berpesan, jika sudah lulus agar kembali ke Indonesia untuk mengamalkan ilmunya.

Hadir dalam acara tersebut keluarga besar Balitbang Diklat Kemenag, antara lain Sekretaris Balitbang Diklat Dr H Rohmat Mulyana Sapdi, Kepala Puslitbang Penda H Amsal Bakhtiar, Kabag Umum dan Perpustakaan H Anshori, Kabag Keuangan Hj Sunarini. Hadir pula Komisioner KPAI Susianah Affandi, Direktur Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Saiful Umam, dan beberapa mantan pejabat.

Di akhir acara, pengurus Nusantara Mengaji, KH Ahmad Khatib didampingi Ust Bagus Purnomo, Guru Medina untuk Tahfidz Al-Qur’an memberi hadiah mushaf Al-Qur’an per juz untuk Medina agar dijadikan bekal untuk terus mencintai dan melanjutkan hafalan Al-Qur’an. “Semoga dengan hadiah ini Medina menggenapi utang nadzar hafalan Qurannya kalau diterima kuliah di Jepang,” pungkas Mas’ud. (Musthofa Asrori/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Santri, Meme Islam, Pendidikan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 13 Maret 2012

Istighasah Akbar se-Pamekasan Siap Digelar

Pamekasan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus PC IPNU-IPPNU Pamekasan mengadakan rapat kedua kalinya untuk menggelar Istighasah Akbar pada Jumat (13/4) mendatang. Tujuan utama Istighasah Akbar tersebut ialah sebagai upaya berdoa bersama demi kesuksesan para pelajar Pamekasan, khususnya yang sudah berada di paruh akhir kelas XII SLTA sederajat. Karena itu, acara tersebut bakal melibatkan semua pelajar kelas akhir tingkat SLTA sederajat se-Pamekasan.

Rapat gladi kotor tersebut menggarisbawahi bahwa Istighasah Akbar yang dipanitiai oleh pengurus gabungan PC IPNU-IPPNU itu sudah siap digelar di Masjid Agung Asy-Syuhada Pamekasan. Termasuk pula kesiapan pemimpin istighasah nanti, yaitu ketua MUI Pamekasan KH Ali Rahbini Abdul Latif. Surat-suratnya pun sudah siap disebarluaskan.

Istighasah Akbar se-Pamekasan Siap Digelar (Sumber Gambar : Nu Online)
Istighasah Akbar se-Pamekasan Siap Digelar (Sumber Gambar : Nu Online)

Istighasah Akbar se-Pamekasan Siap Digelar

Dalam pantauan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, peserta rapat yang dihadiri 7 pengurus PC IPPNU dan 8 PC IPNU tersebut berjalan dengan penuh kesantaian. Sembari rapat, mereka melipat surat-surat yang sudah siap disebar. Kesantaian dan keseriusan dapat terbangun dengan baik, karena tak lepas dari kelihaian ketua panitia Faisol Ansori dalam memimpin rapat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di samping itu, atas gagasan Faisol Ansori yang kini menjabat sebagai ketua umum PAC IPNU Kadur, penyebaran surat hendak memanfaatkan para pengurus PAC IPNU-IPPNU Kadur se-Pamekasan. Artinya, tidak hanya dipasrahkan kepada hanya satu atau dua orang saja.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Biar efektif, kita bisa melibatkan para pengurus PAC dalam penyebaran surat,” tegas Faisol Ansori yang langsung diamini oleh seluruh peserta rapat.

Rapat tersebut bergulir singkat, sekitar satu jam. Kendati demikian, para aktivis organisasi sayap pelajar NU tersebut tidak langsung pulang. Mereka masih bincang-bincang santai penuh keakraban. (Hairul Anam)

Redaktur   : Mukafi N iam

Kontributor: Hairul Anam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian, Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 04 Maret 2012

IPNU-IPPNU Rembang Siapkan Pelajar Mandiri Ekonomi

Rembang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Departemen Perekonomian Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Cabang Rembang, Jawa Tengah merencanakan kegiatan ekonomi bagi kalangan pelajar NU di Rembang supaya mandiri.

Anggota Departemen Perekonomian IPNU Cabang Rembang Ahmad Indraki pada Ahad pagi (21/6) di kantor sekretariat IPNU Cabang Rembang, kompleks Gedung NU Jalan Pemuda No 78 Rembang, mengatakan, pihaknya akan berupaya menggagas perekonomian pelajar NU ke depan. Pasalnya kebutuhan para pelajar masakini sangatlah banyak. Jika diteruskan meminta pada orang tua bukan tidak mungkin akan membuat para orang tua kesal.

IPNU-IPPNU Rembang Siapkan Pelajar Mandiri Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Rembang Siapkan Pelajar Mandiri Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Rembang Siapkan Pelajar Mandiri Ekonomi

“Kebutuhan pelajar masakini mulai dari pulsa himgga transportasi dan akomodasi menuju ke sekolah sangatlah banyak. Belum lagi keperluan mereka untuk perawatan mulai dari pakaian hingga yang lainnya, jika di hitung relatif tinggi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mengenai usaha yang akan dirintis Ahmad Indraki menjelaskan akan membuat usaha kecil-kecilan yakni memberikan suplai barang kebutuhan pokok bagi warga nahdliyin di Rembang. Seperti beras, minyak goreng, dan dan kebutuhan dapur lainnya, yang akan di dimulai sebelum ramadan hari pertama dimulai.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dia menjelaskan, tak menarget mendapatkan untung banyak, tetapi bisa berjalan terlebih dahulu. Ahmad Indraki mengaku, tidak mudah dalam menjalankan usaha itu. Tetapi ia bersama pengurus IPNU-IPPNU yang lain akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan usaha itu.

Jika dihitung jumlah warga Nahdlatul Ulama di Kabupaten Rembang relatif tinggi, jika bersedia menjadi member bukan tidak mungkin usaha yang dirintis oleh Departemen Perekonomian IPNU-IPPNU akan dapat berdiri, sesuai dengan harapan. Serta program merintis ke uangan para pelajar NU dapat tercapai.

Sejauh ini, kata Ahmad Indraki pihaknya sudah berkomunikasi dengan Ketua Cabang Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) M Syafi Majlis. Hasilnya LPNU sangat mendukung rencana yang akan dilakukan oleh para pelajar NU untuk mulai merintis keuangannya sendiri.

“Kita tak muluk untung sebagaimana para pengusaha. Tetapi kami akan merintis usaha kecil yang akan dikembangkan secara bertahap. Agar nantinya dapat menjadi pembelajaran kita bersama dalam berusaha ke depan,” katanya. (Ahmad Asmu’i/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja, Makam, Kyai PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 11 Februari 2012

Doa dan Dzikir Sangat Bermanfaat bagi Prajurit

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Di hadapan ratusan prajurit angkatan laut yang berkumpul di Markas Komando (Mako) Armatim Surabaya, Ustadz Maruf Khozin mengingatkan bahwa doa memiliki manfaat sangat besar. Apalagi hal tersebut dilakukan dalam kondisi genting dan menghadapi mara bahaya.

"Anda sudah hafal Surat Yasin?" tanya Ustadz Maruf Khozin saat berada di podium, Kamis (24/11). Serentak perajurit menjawab: "Sudah."

Doa dan Dzikir Sangat Bermanfaat bagi Prajurit (Sumber Gambar : Nu Online)
Doa dan Dzikir Sangat Bermanfaat bagi Prajurit (Sumber Gambar : Nu Online)

Doa dan Dzikir Sangat Bermanfaat bagi Prajurit

Kemudian Ustadz Maruf, sapaan akrabnya mengemukan bahwa di dalam surat Yasin terdapat keterangan yang menyebutkan keselamatan di laut. Secara khusus, anggota Dewan Pakar PW Aswaja NU Center Jatim ini menjelaskan ayat ke 41 hingga 44 dari Surat Yasin tersebut yang secara umum menjelaskan bahwa keselamatan dalam bahtera atau kapal sangat ditentukan oleh Allah SWT.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Karena itu saat berada di kapal hendaknya meminta kepada Allah dengan berdoa," pesannya. Karena manfaat dari doa saat kondisi aman terkendali, maka di saat keadaan membahayakan Allah akan menolong.

Kemudian Ustadz Maruf membacakan teks hadis dari Abu Harairah yang mengemukakan "Barangsiapa senang doanya dikabulkan oleh Allah di saat ada kesulitan, maka perbanyaklah berdoa kepada Allah di saat kondisi tenang," terangnya sembari menyebutkan bahwa hadits tersebut diriwayatkan Tirmidzi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebelumnya, jelang Hari Armada Nasional, Mako Armatim mengadakan istigatsah dan doa bersama yang rutin dilakukan tiap tahun. Dalam sambutannya, Panglima Armatim menyampaikan bahwa manfaat dari dzikir dan istigatsah sangat dirasakan prajurit manakala bertugas di tengah laut. Saat menghadapi terjangan ombak, badai, gempa laut, hujan deras, cuaca buruk dan sebagainya, semua akan terlewatkan dengan pertolongan dari Allah. (Ibnu Nawawi/Abdullah Alawi)

?


Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah, Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 10 Februari 2012

Perihal Keselamatan Agama di Luar Islam

Oleh M. Kholid Syeirazi

Sebagaimana ditunjukkan Al-Qur’an dan Hadits, Islam dapat dipahami dalam dua pengertian, yaitu semua agama tauhid yang dibawa para nabi dan rasul, dan nama bagi agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an menunjukkan kesatuan umat manusia, anak cucu Adam, yang menyembah Allah (QS. al-Anbiya’/21: 92) dan terikat penjanjian primordial untuk mengesakan-Nya (QS. al-A’râf/7: 172). Manusia kemudian terpecah-belah dan Allah mengutus para nabi dan rasul untuk menegakkan agama tauhid (QS. al-Baqarah/2: 213).

Perihal Keselamatan Agama di Luar Islam (Sumber Gambar : Nu Online)
Perihal Keselamatan Agama di Luar Islam (Sumber Gambar : Nu Online)

Perihal Keselamatan Agama di Luar Islam

Ibrahim adalah tokoh penting yang diutus Allah untuk memulihkan monoteisme. Ajaran nabi sesudahnya, termasuk Ismail, Ishak, Yakub dan keturunannya, Musa, ‘Isa, dan Nabi Muhammad adalah kesinambungan dari monoteisme Ibrahim (QS. Ali Imran/3: 84; QS. an-Nisa’/4: 125). Agama itu disebut sebagai Islam, yang arti generiknya adalah pasrah dan tunduk kepada Allah. Pengikutnya, dari dulu hingga sekarang, disebut sebagai Muslim/Muslimin atau ? ? (QS. al-Hajj/22: 78; QS. Ali Imran/3: 85, 52; QS. Al-Baqarah/2: 128; QS. Yusuf/12: 101; QS. An-Naml/27: 31; QS. Yunus/10: 84). Hanya Islam agama di sisi Allah (QS. Ali Imran/3: 19). Siapa yang mencari selain Islam sebagai agamanya, niscaya tertolak (QS. Ali Imran/3: 85). Menimbang konteks dan pertaliannya, dua ayat terakhir berbicara tentang Islam dalam makna generik, yaitu agama tauhid.

?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hadits sahih riwayat Bukhari-Muslim menegaskan kesatuan misi para nabi. Mereka semua adalah saudara seayah, berbeda-beda ibu, tetapi agamanya satu, yaitu agama tauhid atau Islam dalam pengertian asal:

? ? ? ? ? ? ? ? (? ?)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumlah nabi dan rasul banyak sekali. Kisahnya sebagian diceritakan oleh Al-Qur’an, sebagian besar tidak (QS. an-Nisa’/4: 164). Menurut riwayat, jumlah nabi mencapai 124.000 orang, sementara Rasul hanya 315 (Jalâluddin as-Suyûthi, Ad-Durrul Mantsûr fit Tafsîr al-Ma’tsûr. Beirut: Dâr al-Kutub al-Ilmiyah, 2000, h. 104-105). Nabi Muhammad menjelaskan kesinambungan ajaran para nabi. Perumpamaannya seperti rumah yang dibangun, yang terus disempurnakan dan diperindah, kecuali fondasinya yang tidak berubah. Menurut Nabi, agama yang dibawanya, Islam, adalah fondasi itu sendiri:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? : ? ? ? ? ? ? : ? ? ? ? ? (? ?)

Islam dalam pengertian kedua adalah nama agama yang dibawa Nabi dan Rasul pamungkas, yaitu Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an menyebut Islam sebagai agama sempurna yang dibawa Nabi Muhammad (QS. al-Maidah/05: 3). Islam bukan hanya telah disempurnakan doktrin-doktrin pokoknya (meliputi ? ? dan ? ?), tetapi agama yang menyempurnakan ajaran-ajaran Nabi sebelumnya. Islam hadir untuk mengembalikan manusia ke jalan yang lurus (? ?), jalan yang dilalui para Nabi, Rasul, dan orang-orang saleh. Dalam perjalanannya, jalan itu belok dan menyimpang karena dikorupsi para pengikutnya.Begitu Islam hadir, sebagianjalan (syariat) itu diganti atau diluruskan, sebagian lain dipertahankan, diakomodasi, dan diserap sebagai syariat Islam dengan sejumlah perubahan. ?

Jalan Keselamatan

Muncul pertanyaan, apakah kehadiran Islam yang dibawa Nabi Muhammad membatalkan atau me-nasakh jalan keselamatan lain di luar Islam? Artinya, selain Islam yang dibawa Nabi Muhammad, tidak ada keselamatan. Begitu Islam hadir, jalan keselamatan lain yang ada seperti Yahudi dan Nasrani otomatis tertutup dan tidak absah. Mereka semua celaka dan tempatnya kekal di neraka. Benarkah demikian?

Pertama, semua agama mengusung klaim keselamatan eksklusif, termasuk agama-agama samawi (Yahudi, Nasrani, dan Islam). Ketika Islam datang, Nabi bukan hanya ditolak oleh kaum pagan, tetapi juga oleh Ahlul Kitab (Yahudi dan Nasrani). Mereka mengklaim agamanya yang paling benar dan pemeluk agamanya yang selamat.

Al-Qur’an (QS. al-Baqarah/2: 111) mencatat klaim Yahudi dan Nasrani yang mendaku paling berhak atas surga. Allah membantah klaim ini dan menegaskan siapa saja yang memasrahkan dirinya kepada Allah (? ? ?) dan berbuat kebajikan (? ?), baginya pahala di sisi Rabb-nya, tidak ada kekhawatiran, dan tidak pula bersedih hati (QS. al-Baqarah/2: 112). Di ayat lain, Allah menegaskan ganjaran itu tidak mengikuti angan-angan mereka (orang Islam dan Ahlul Kitab). Siapa saja yang beriman dan mengerjakan amal saleh, dia akan masuk surga (QS. an-Nisa’/4: 124).

Klaim keselamatan eksklusif kaum Nasrani bertahan berabad-abad, menjelma dalam dogma Extra Ecclesiam Nulla Salus (di luar Gereja, tidak ada keselamatan). Dalam Islam, klaim monopoli kebenaran juga berlaku. Banyak sekali ayat pendukung klaim kebenaran eksklusif. Bagi sebagian kelompok, QS. Ali Imran/3: 19, 85 serta QS. al-Maidah/05: 3 sering dipakai sebagai dalil kebenaran eksklusif Islam. Bagi sebagian yang lain, ayat-ayat itu justru menyimpan pesan-pesan Islam yang inklusif.

Kedua, untuk menjawab pertanyaan adakah di luar Islam jalan keselamatan atau pengampunan, saya ingin memulainya dengan sebuah hikayat. Salman al-Farisi, salah seorang sahabat Nabi ternama, dulunya adalah pemeluk Majusi sebagaimana umumnya orang Persia. Dia lantas bertemu dengan seorang pendeta Nasrani yang mengajaknya menjadi pengikut Yesus dan mengajarinya kitab Injil. Suatu saat, ketika sedang berkunjung ke Baitul Makdis, sang pendeta berkata akan datang masanya seorang nabi pamungkas dari bangsa Arab. Dia berpesan agar Salman beriman dan menjadi pengikutnya bila berjumpa. Selain ada tanda kenabian di punggungnya, ciri lainnya adalah dia menolak sedekah, tetapi menerima hadiah.

Salman, bersama temannya—Ibn Malik, kemudian berangkat ke Madinah. Dia menjumpai Nabi dan mengitaribeliauuntuk mencari tanda kenabian di punggungnya. Nabi mengerti kehendak Salman dan menyingkap jubahnya. Di situ ada cap kenabian. Salman lantas membeli domba dan roti untuk diberikan kepada Nabi. Nabi bertanya, ‘apa ini?’ Dijawab Salman, ‘sedekah.’ Nabi menolak dan menyuruhnya diberikan ke orang lain. Salman lantas membeli lagi roti dan daging dan memberikannya kepada Nabi. Nabi bertanya, ‘apa ini?’ Dijawab, ‘hadiah.’ Nabi menerima dan mengajaknya makan bersama. Salman yakin inilah Nabi yang diceritakan pendeta itu. Dia lantas menceritakan perihal pendeta Nasrani dan teman-temannya. Mereka puasa, shalat, dan percaya bakal datangnya Nabi Muhammad yang diutus. Setelah Salman selesai memuji-muji mereka, Nabi berkata: “Hai Salman, mereka termasuk ahli neraka.” Salman merasa dunia gelap dan sesak dengan jawaban Nabi dan berkata: “Jika mereka menjumpaimu, mereka akan membenarkanmu dan mengikutimu.” Lantas turunlah ayat:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?(?: ?)?

“Sesungguhnya, orang-orang Mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Sabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekuatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”

Nabi lantas memanggil Salman, mengabarkan turunnya ayat ini dan berkata: “Siapa yang mati mengikuti agama Isa dan mati di (zaman) Islam sebelum mendengar risalahku, niscaya dia dalam kebaikan. Tetapi siapa sudah mendengar risalahku tetapi tidak mengimaniku, dia binasa”:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? .(? ?) ?

Hikayat ini diceritakan oleh Thabari dan as-Suyuthi dalam kitab tafsir mereka yang otoritatif, sebagai sebab turunnya QS. al-Baqarah/2: 62 (Lihat, Ibn Jarîr at-Thabarî, Jâmi’ al-Bayân ‘an Ta’wil Âyi-l Qur’ân. Beirut: Dâr al-A’lâm dan Dâr Ibn Hazm, 2002, juz 1, h. 423-426; Jalâluddin as-Suyûthi, Ad Durrul Mantsûr fit Tafsîr al-Ma’tsûr. Beirut: Dâr al-Kutub al-Ilmiyyah, 2000, juz 1, h. 143-145). Ayat ini mengoreksi jawaban Nabi, menegaskan bahwa mereka (Ahlul Kitab) berhak atas pahala dan kebaikan mereka tidak akan sia-sia.

Menurut Ibn Abbas, ayat ini di-nasakh dengan QS. Ali Imran/3: 85, tetapi tidak menurut Thabari. Mengutip pendapat Ibn Abbas, Ar-Razi menyebut mereka yang beriman kepada Allah sebelum risalah Nabi Muhammad SAW seperti Qass Ibn Sa’idah, pendeta Bahira, Hubaib Ibn Najjar, Zayd ibn ‘Amr ibn Nufail, Waraqah ibn Nawfal, Salman al-Farisi, Abu Dzarr al-Ghifari, dan Negus—punya tempat dan pahala di sisi Tuhan (Muhammad ar-Râzi Fakhruddin, Tafsîr al-Kabîr wa Mafâtih al-Ghaib. Beirut: Dâr a-Fikr, 2005, juz 1 h. 102).

Dalam versi lain yang diriwayatkan Muslim, Nabi bersabda:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? (? ?) ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Ayat ini dan hadits Nabi menegaskan dua hal. Pertama, pahala mu’min sebelum datangnya Islam ditetapkan di sisi Tuhan. Kedua, mereka yang terjangkau risalah Nabi wajib tunduk, membenarkan, dan mengikuti. Sepuluh tahun sesudahnya, turun ayat dengan kandungan serupa:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

(?: ?)

“Sesungguhnya, orang-orang Mukmin, orang-orang Yahudi, Sabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (di antara mereka) yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian, dan beramal saleh, maka tidak ada kekuatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”

Dua ayat ini sering dikutip sebagai dalil tentang ajaran Islam yang inklusif. Rashid Ridha, dalam Tafsîr al-Manâr, mengambil kesimpulan berani bahwa syarat keselamatan dan pengampunan adalah dua hal, yaitu iman yang benar dan berbuat baik. Kata Rashid Ridha (Tafsîr al-Manâr, Beirut: Dâr al-Ma’rifah, 1993, juz 1, h. 336):

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

Kesimpulan serupa diambil al-Ghazali bahwa rahmat dan ampunan Allah akan menjangkau orang beriman dan beramal saleh (Abû Hâmid Muhammad al-Ghazâlî, Faishal al-Tafriqah Baina-l Islâm wa-z Zandaqah. Damascus: Dâr al-Bairuty, 1993, h. 88). Pengampunan tidak berarti tidak diadili dan disiksa. Masing-masing orang akan dihisab sesuai iman, amal, dan perbuatannya. Kata al-Ghazali (ibid., h. 83):

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

“Rahmat Allah menjangkau umat-umat terdahulu, meskipun kebanyakan mereka akan dilemparkan (dulu) ke neraka: ada yang disiksa? ringan, disiksa sekejap, sesaat, atau semasa sehingga mereka bisa disebut sebagai delegasi neraka. Menurut pendapat saya, mayoritas umat Kristen Romawi dan Turki pada zaman sekarang tercakup rahmat Allah, insya Allah, yakni mereka yang berada di pelosok-pelosok negeri Romawi dan Turki yang tidak terjangkau dakwah (Islam).”

Islam diyakini sebagai agama yang paling benar, tetapi tidak semua orang terjangkau risalah Muhammad. Menurut al-Ghazali, ada tiga jenis kelompok orang terhadap dakwah Nabi. Pertama, mereka yang sama sekali tidak pernah mendengar dakwah Nabi Muhammad SAW. Meraka akan diampuni. Kedua, mereka yang telah mendengar risalah Nabi beserta bukti-buktinyata tetapi ingkar dan kafir. Mereka ini sesat dan akan disiksa kekal di neraka. Ketiga, mereka yang mendengar Nabi Muhammad, tetapi tidak menerima informasi yang lengkap tentang sifat dan kepribadiannya atau malah memperoleh versi yang buruk sejak kecil tentang Nabi yang pembohong. Mereka, seperti kelompok pertama, juga akan diampuni. Al-Ghazali juga menambahkan kategori lain yaitu orang yang terus mencari informasi tentang Islam (? ? ?) dan tidak ceroboh (? ?), tetapi menemui ajal sebelum menerima Islam (? ? ? ? ?). Ia akan diampuni berkat kasih sayang Allah. ?

Yang dilaknat oleh al-Qur’an adalah orang kafir yang zalim, congkak, dan mendustakan Nabi setelah melihat bukti-bukti yang nyata (?), seperti orang-orang kafir Quraisy dan sebagian Ahlul Kitab pada saat itu. Merekalah diancam akan dilempar ke neraka selama-lamanya, sebagaimana ditegaskan QS. an-Nisâ’/4: 115, 168; QS. al-A’râf/7: 40, QS. al-Baqarah/2: 161-162; dan QS. an-Nabâ’/78: 31-32.

Al-Qur’an menunjukkan bahwa kafir bukan sekadar persoalan doktrin yang sesat (kufur akidah), tetapi juga perilaku jahat dan culas serta congkak dan khianat sebagaimana ditunjukkan oleh Ahlul Kitab pada saat dakwah Nabi. Tidak semua Ahlul Kitab dicela al-Qur’an. Sebagian Ahlul Kitab disebut mukmin dan dipuji, meskipun mayoritas mereka adalah fasik (QS. Ali Imran/3: 110, 199). Mereka yang fasik adalah para pelaku korupsi, yang ‘mengorupsi’ firman Allah dengan melakukan tahrîf (QS. al-Baqarah/2: 75; QS. Ali Imran/3: 86; an-Nisa’/4: 46) dan juga yang memakan harta orang lain dengan batil, rakus, dan kikir (QS. at-Tawbah/9: 34). Terhadap sebagian Ahlul Kitab yang mu’min, baik, dan rendah hati, Allah menjanjikan pahala dan surga (QS. al-Mâidah/5: 82-85). Ahlul Kitab yang belum menerima risalah Nabi Muhammad, tidak boleh dipaksa konversi (QS. al-Baqarah/2: 256). Nabi bahkan menyerukan titik temu teologis (? ?) yaitu menyembah Allah dan tidak syirik (QS. Ali Imran/3: 64). Mereka yang tidak menunjukkan permusuhan dan berbuat jahat, Islam mengajarkan keharusan berbuat baik dan bersikap adil (QS. al-Mumtahanah/60: 8-9). ?

Lantas orang bertanya, lantas apa bedanya Muslim yang taat, yang mematuhi perintah dan menjauhi larangan, dengan non-Muslim yang tidak menjalankanshalat, tidak membayar zakat, tidak puasa dan pergi haji? Al-Qur’an menjelaskan bahwa kedudukan mereka berbeda-beda di akhirat. Mereka akan diadili sesuai dengan amal perbuatannya sebagaimana dijelaskan oleh QS. al-Hajj/22: 17:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? (?: ?)

“Sesungguhnya (kepada) orang-orang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Sabiin, orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.”

Orang-orang mu’min yang mengikuti syariat Nabi Muhammad SAW akan diganjar oleh Allah dengan surga dan diberi karunia terbesar untuk ‘menatap’ wajah-Nya. Itulahpuncak kebahagiaan (? ?) dan kenikmatan (? ?) yang diraih hamba Allah yang beriman dan bertakwa (QS. al-A’raf/7: 156). Sementara non-Muslim, menimbang kasih sayang Allah yang melebihi murka-Nya (perhatikan QS. al-An’âm/6: 54), akan mendapat ampunan setelah diadili dan dihukum, kecuali mereka yang congkak, korup, dan menentang risalah Islam setelah jelas baginya bukti dan kebenarannya seperti Abu Jahal dan Abu Lahab.? Mereka kekal di dalamnya.

Jika surga bertingkat-tingkat, surga bagi non-Muslim yang diberi ampunan mungkin lebih rendah tingkatnya dibanding surga bagi Muslim, sebagaimana dinyatakan al-Ghazali. Bisa juga mereka berada di al-A’râf, tempat tertinggi di antara surga dan neraka. Tercakup sebagai penghuni al-A’râf, kata al-Ghazali, adalah mereka yang tidak pernah merima risalah Islam, orang gila dan pengidap keterbelakangan mental, dan anak-anak orang kafir yang meninggal yang tidak pernah melawan maupun patuh kepada Tuhan selama di dunia (Abû Hâmid Muhammad al-Ghazâlî, Ihyâ Ulûmiddîn. Beirut: Dar al-Fikr, cet ke-3, tt, juz 4, h. 32). Hanya Allah yang tahu, dan Dialah yang Maha Berkehendak (? ? ?) untuk memindahkan manusia dari neraka ke surga (QS. Hud/11: 106-108).



Takhtim


Saya bukan seorang pluralis universalis yang menyatakan semua agama sama. Saya seorang inklusivis yang meyakini agama saya sebagai jalan keselamatan tetapi tidak menafikan jalan keselamatan agama lain dengan dua syarat kunci: iman dan amal saleh. Keselamatan bertingkat-tingkat menurut al-Ghazali (ibid., h. 26-33). Tingkat tertinggi adalah al-Fâizûn (?); mereka adalah mu’min arif (?) yang memperoleh kebahagiaan karena iman dan amalnya.

Tingkat kedua adalah an-Nâjûn (?) yaitu mereka yang diselamatkan karena ampunan Allah, tanpa kebahagiaan dan kemenangan (? ? ?). Mereka berdosa, tetapi diampuni. Kategori di bawahnya adalah? al-Mu’addzabûn (?), yaitu sekelompok pendosa yang masih menyimpan secuil iman. Mereka akan diangkat dari neraka setelah tuntas menerima penebusan. Kategori terbawah adalah al-Hâlikûn (?), yaitu kafir pencela yang akan dilaknat selama-lamanya (? ? ? ?). Pada akhirnya, berkat keluasan kasih sayang Allah, mereka semua akan masuk surga, kecuali segelintir kafir yang congkak, culas, zalim, dan dusta.

Saya bukan pengikut Zakir Naik yang menyatakan siapa saja yang di luar Islam akan celaka dan tempatnya kekal di neraka. Dalam logika Naik, orang sebaik Bunda Theresa, karena beragama Kristen, sama-sama penghuni neraka seperti Hitler atau Fir’aun. Jika tanpa kualifikasi, logika ini bertentangan dengan muatan QS. al-Baqarah/2: 62, QS. al-Mâidah/5: 62, QS. al-Hajj/22: 17, QS. al-Baqarah/2: 111, dan QS. Ali Imran/3: 199. Lebih adil untuk dikatakan bahwa siapa saja yang percaya Tuhan akan dihisab sesuai dengan amal dan perbuatannya. Setiap bulir kebaikan tidak akan sia-sia di sisi Tuhan, apa pun agamanya. Dan hanya Tuhan yang berwenang menghukum atau mengampuni hambanya yang bersalah.Wallahu a’lam.

Penulis adalah Sekretaris Jenderal PP ISNU



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian, Hikmah, RMI NU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PCNU Garut Gelar Dialog Publik Islam dan Masa Depan Bangsa

Garut, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebagai salah satu rangkaian acara peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-82 Nahdlatul Ulama , Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Garut melaksanakan kegiatan dialog publik yang bertemakan Islam, Perdamaian dan Masa Depan Bangsa. Kegiatan dilaksanakan pada Selasa (8/1) di SMK Maarif Garut.

Selain sebagai rangkai peringatan Harlah NU, kegiatan ini juga merupakan rangkaian kegiatan Lakpesdam NU Garut dalam program Kesetaraan, Toleransi dan Perdamaian. Demikain dilaporkan Kontributor PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Michael Zalath dari Garut, Jawa Barat.

Dalam khutbah iftitah Syuriah NU Kabupaten Garut yang disampaikan oleh KH. Drs. Agus Muhammad Sholeh menyatakan bahwa perdamaian merupakan harga mutlak bagi kehidupan berbangsa dan bernegara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

PCNU Garut Gelar Dialog Publik Islam dan Masa Depan Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Garut Gelar Dialog Publik Islam dan Masa Depan Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Garut Gelar Dialog Publik Islam dan Masa Depan Bangsa

Menurutnya, inilah misi yang diemban oleh Nahdlatul Ulama, menegaskan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam. Dijelaskannya, NU yang selama ini dianggap sebagai organisasi “tradisional”, jauh-jauh hari sebelum Indonesia merdeka menyatakan bahwa negara Indonesia adalah Darussalam.

Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh NU pada tahun 1935, sepuluh tahun sebelum Indonesia merdeka. Menurut kiai Agus, ini menunjukkan keluasan pemikiran kiai-kiai Nahdlatul Ulama, jauh dari anggapan beberapa pihak selama ini.

Ditambahkannya, rangkaian kegiatan harlah ini merupakan upaya Nahdlatul Ulama dalam menegaskan pemahaman Islam Ahlussunnah wal jamaah yang akan memberikan warna tersendiri dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, khususnya di Garut dan lebih luasnya negara Indonesia, bahkan dunia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sejalan dengan kiai Agus, ketua PCNU Kabupaten Garut, H Sirojulmunir dalam sambutannya menegaskan bahwa Islam turun ke dunia untuk mengatur kehidupan manusia agar selamat dunia dan akhirat, dan NU adalah potret Islam yang menunjukkan kedamaian sesuai dengan ajaran agama yang menyatakan bahwa Islam adalah rahmat bagi semesta alam.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam perjalanannya NU harus semakin berdaya dan memberdayakan warganya dan seluruh umat manusia. Menurut Ceng Munir – begitu ia biasa disapa – apabila NU telah maksimal dan semakin berdaya, maka dengan sendirinya permasalahan umat akan ikut terselesaikan. Hal ini menurutnya, karena Nu tidak sekedar megurusi permasalahan keagamaan saja, tetapi menyentuh segala aspek kehidupan.

Dalam sesi dialog publik, pembicara yang ditampilkan adalah Khamami Zada dari PP Lakpesdam, Drs Samhari dari PCNU Garut, Drs Wowo Wibowo dari Pemda Garut yang mewakili Wakil Bupati Garut dan Pepen Fauzan mewakili FKUB yang juga seorang peneliti masalah-masalah sosial.

Dalam dialog publik terungkap adanya banyak konflik yang terjadi dengan mengatasnamakan agama, namun sesungguhnya ada dimensi lain yang tidak bias dilupakan. Sesungguhnya dimensi lain itulah yang seringkali menjadi penyebab utama dari sebuah konflik, sedangkan agama selalu menjadi kambing hitam yang selalu dipersalahkan, sehingga agama yang sesungguhnya menjadi alat perdamaian menjadi alat legitimasi berlakunya kekerasan. (mzl)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah, Doa, Berita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah