Selasa, 29 Desember 2009

Batal Gelar Pasar Murah, GP Ansor Negeri Besar Langsung Bagi Sembako

Way Kanan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Anak Cabang GP Ansor Negeri Besar, Way Kanan, Lampung, batal menggelar pasar murah yang rencananya digelar, Rabu (21/6). Bahkan bahan pokok yang sedianya dijual justru langsung dibagikan kepada warga yang kurang mampu.

“ Ada 50 paket bahan pokok, berisi gula pasir dua kilogram, satu kilogram tepung terigu dan satu liter minyak goreng. Setiap paket rencananya dijual dengan harga Rp35 ribu,” ujar Ketua PAC Ansor Negeri Besar Imam Muhtadi melalui Ketua Ranting Ansor Tegal Mukti, Filial Saadilah.

Batal Gelar Pasar Murah, GP Ansor Negeri Besar Langsung Bagi Sembako (Sumber Gambar : Nu Online)
Batal Gelar Pasar Murah, GP Ansor Negeri Besar Langsung Bagi Sembako (Sumber Gambar : Nu Online)

Batal Gelar Pasar Murah, GP Ansor Negeri Besar Langsung Bagi Sembako

Namun paket sembako murah itu, yang rencananya dijual dikatakannya tidak jadi dijual. Justru dibagikan secara cuma-cuma 50 paket Sembako kepada masyarakat kurang mampu di Kampung Tegal Mukti Bahkan.?

“Semua paket sembako murah dibeli Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) yang ada di Negeri Besar dan sembako langsung dibagi kepada warga yang kurang mampu,”bebernya.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Masih menurut Saat, dari hasil penjulan sembako murah itu, keuntungannya, didonasikan untuk ? pembangunan sarana air wudhu Masjid Al Falakusaadah Kampung Way Pisang Kecamatan Way Tuba yang digalang bersama komunitas Kampung Lebah.

” Satu paket disepakati dibeli KBNU tetap dengan harga Rp50 ribu, sesuai harga pasar. ? Dan Rp5 ribu untuk donasi pembangunan sarana air wudhu. ? Kami doakan semua donatur mendapat berkah dunia dan akhirat”tandasnya.

Ketua PC GP Ansor Way Kanan Gatot Arifianto mengapresiasi kemampuan kader Ansor Negeri Besar menangkap gagasan dan mengucapkan terima kasih atas semangat, energi dan keberanian kader PAC Ansor Negeri Besar.

"Kader Ansor harus selalu memberi manfaat dengan segala keterbatasan yang ada. Satu syaratnya memiliki kreativitas. Atas nama organisasi, saya menghaturkan terima kasih kepada jajaran KBNU Negeri Besar yang terus memfasilitasi eksistensi Gerakan Pemuda Ansor. Yakinlah, catatan kebaikan tak akan pernah terlewatkan dari Malaikat Raqib," kata Gatot. (Erli Badra / Muslim Abdurrahman)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejarah, Syariah, Doa PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 26 Desember 2009

Mahasiswa Indonesia Bershalawat di China

Nanchang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. “Ya Nabi salaam alaika… Ya Rasul salaam alaika…,” kalimat tersebut. Mungkin terdengar biasa dari mushala-mushala di Indonesia. Tapi kali ini terdengar dari gedung asrama mahasiswa internasional Nanchang University.

Kalimat tersebut didendangkan puluhan mahasiswa Indonesia yang sedang studi di China dalam memperingati kelahiran Rasulullah SAW. Setiap malam puluhan anggota Asosiasi Mahasiswa Islam Indonesia Nanchang (AMIIN) tersebut, selama 12 hari membaca shalawat barzanji.

Mahasiswa Indonesia Bershalawat di China (Sumber Gambar : Nu Online)
Mahasiswa Indonesia Bershalawat di China (Sumber Gambar : Nu Online)

Mahasiswa Indonesia Bershalawat di China

Kegiatan tersebut dilakukan bergiliran di asrama anggota yang berbeda-beda. Tujuannya, selain mengumandangkan shalawat, juga mempererat tali silaturahim para anggota.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Organisasi yang baru dibentuk menjelang awal Januari tersebut beranggotakan mahasiswa berasal dari Jawa Tengah, Makassar dan Aceh yang sedang belajar di Nanchang University, Kota Nanchang, Provinsi Jiangxi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebagian dari mereka adalah alumnus beberapa pondok pesantren di daerahnya masing-masing. Saat ini mereka mendapatkan beasiswa belajar S2 diantaranya jurusan IT, Matematika, Jurnalistik dan sebagian pendidikan bahasa Mandarin dari pemerintah China.

“Alhamdulillah, selama 12 hari kami laksanakan di tengah ujian akhir semester berlangsung dan puncak musim dingin. Tapi tidak membuat teman-teman kendur semangatnya. Malah banyak teman-teman rasakan semakin tenang dalam menjalankan aktivitas keseharian selama di sini,” ujar Nurwidiyanto selaku koordinator AMIIN.

Setiap malam, selama satu jam kumandang shalawat mereka baca. Pada malam ke-12 atau Selasa (14/1) digelar khataman maulid. Lalu diskusi meneladani Rasulullah bersama Boihaki dari Aceh, Khoirudin dan Nurwidiyanto yang sama-sama dari Kendal Jawa Tengah.

Diskusi tersebut ditutup dengan makan malam bersama dan saling bertukar makanan yang dimasak sendiri.

Chalik, mahasiswa asal Makassar yang kebetulan baru satu semester tinggal di Nanchang mengatakan sangat berbahagia bisai kut acara tersebut. Menurut dia, selain bisa menambah kecintaan akan Rasul juga merekatkan hubungan diantara satu sama lain.

Di China sendiri dengan minoritas muslim berjumlah sekitar 20 juta orang, sebagian besar menganut madzab Imam Hanafi. Walaupun mereka mengerti shalawat, tapi peringatan maulid nabi tidak sesemarak di Indonesia. (Ahmad SyaifuddinZuhri/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 23 Desember 2009

Profil Ahwa: KH Maimun Zubair, Figur Faqih dan Muharrik

Kiai Haji Maimun Zubair merupakan seorang alim, faqih sekaligus muharrik (penggerak). Selama ini, Kiai Maimun merupakan rujukan ulama Indonesia, dalam bidang fiqh. Hal ini, karena Kiai Maimun menguasai secara mendalam ilmu fiqh dan ushul fiqh. Kiai Maimun merupakan kawan dekat dari Kiai Sahal Mahfudh, yang sama-sama santri kelana di pesantren-pesantren Jawa, sekaligus mendalami ilmu di tanah Hijaz.

Kiai Maimun lahir di Sarang, Rembang, pada 28 Oktober 1928. Kiai sepuh ini, mengasuh pesantren al-Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Kiai Maimun merupakan putra dari Kiai Zubair, Sarang, seorang alim dan faqih. Kiai Zubair merupakan murid dari Syaikh Saíd al-Yamani serta Syaikh Hasan al-Yamani al-Makky.?

Profil Ahwa: KH Maimun Zubair, Figur Faqih dan Muharrik (Sumber Gambar : Nu Online)
Profil Ahwa: KH Maimun Zubair, Figur Faqih dan Muharrik (Sumber Gambar : Nu Online)

Profil Ahwa: KH Maimun Zubair, Figur Faqih dan Muharrik

Kedalaman ilmu dari orang tuanya, menjadi basis pendidikan agama Kiai Maimun Zubair sangat kuat. Kemudian, ia meneruskan mengajinya di Pesantren Lirboyo, Kediri, di bawah bimbingan Kiai Abdul Karim. Selain itu, selama di Lirboyo, ia juga mengaji kepada Kiai Mahrus Ali dan Kiai Marzuki.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pada umur 21 tahun, Maimun Zubair melanjutkan belajar ke Makkah Mukarromah. Perjalanan ini, didampingi oleh kakeknya sendiri, yakni Kiai Ahmad bin Syuáib. Di Makkah, Kiai Maimun Zubair mengaji kepada Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki, Syekh al-Imam Hasan al-Masysyath, Sayyid Amin al-Quthbi, Syekh Yasin Isa al-Fadani, Syekh Abdul Qodir al-Mandaly dan beberapa ulama lainnya.

Kiai Maimun juga meluangkan waktunya untuk mengaji ke beberapa ulama di Jawa, di antaranya Kiai Baidhowi, Kiai Mashum Lasem, Kiai Bisri Musthofa (Rembang), Kiai Wahab Chasbullah, Kiai Muslih Mranggen (Demak), Kiai Abdullah Abbas Buntet (Cirebon), Syekh Abul Fadhol Senori (Tuban), dan beberapa kiai lain. Kiai Maimun juga menulis kitab-kitab yang menjadi rujukan santri. Di antaranya, kitab berjudul al-ulama al-mujaddidun.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selepas kembali dari tanah Hijaz dan mengaji dengan beberapa kiai, Kiai Maimun kemudian mengabdikan diri untuk mengajar di Sarang, di tanah kelahirannya. Pada 1965, Kiai Maimun kemudian istiqomah mengembangkan Pesantren al-Anwar Sarang. Pesantren ini, kemudian menjadi rujukan santri untuk belajar kitab kuning dan mempelajari turats secara komprehensif.

Selama hidupnya, Kiai Maimun memiliki kiprah sebagai penggerak. Ia peranh menjadi anggota DPRD Rembang selama 7 tahun. Selain itu, beliau juga pernah menjadi anggota MPR RI utusan Jawa Tengah. Kini, karena kedalaman ilmu dan kharismanya, Kiai Maimun Zubair diangkat sebagai Ketua Dewan Syuro Partai Persatuan Pembangunan (PPP).?

Politik dalam diri Kiai Maimun bukan tentang kepentingan sesaat, akan tetapi sebagai kontribusi untuk mendialoggkan Islam dan kebangsaan. Demikianlah, Kiai Maimun merupakan seorang faqih sekaligus muharrik, pakar fiqh sekaligus penggerak. (Munawir Aziz)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Fragmen PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 22 Desember 2009

Kepanitiaan Muktamar Terbagi dalam Tiga Level

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Rabu malam (1/4), ruangan pendopo Pemerintah Kabupaten Jombang terlihat penuh sesak. Sejumlah kiai, perwakilan empat pesantren besar, ditambah kepengurusan PCNU bersama pimpinan badan otonom, lajnah dan lembaga, melangsungkan rapat koordinasi persiapan Muktamar ke-33 NU.

Kepanitiaan Muktamar Terbagi dalam Tiga Level (Sumber Gambar : Nu Online)
Kepanitiaan Muktamar Terbagi dalam Tiga Level (Sumber Gambar : Nu Online)

Kepanitiaan Muktamar Terbagi dalam Tiga Level

Tampak hadir, H Saifullah Yusuf (Wakil Gubernur), H A Halim Iskandar (Ketua DPRD Jatim), KH Agus Ali Masyhuri (Wakil Rais PWNU Jatim), KH Hasan Mutawakkil Alallah (Ketua PWNU Jatim), H Nyono Suharli Wihandoko (Bupati Jombang), dan Ny Hj Mundjidah Wahab (Wakil Bupati Jombang). Mereka berkumpul dalam rangka pemantapan persiapan Muktamar ke-33 NU.

Pada kesempatan tersebut, H Saifullah Yusuf yang juga ketua panitia daerah (Panda) Muktamar Ke-33 NU untuk wilayah Jawa Timur mengemukakan bahwa setiap kepanitian muktamar terbagi menjadi tiga level. "Pertama adalah panitia pusat di PBNU, kemudian panitia daerah di PWNU Jatim serta panitia pesantren," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dan di setiap kepanitiaan tersebut terbagi menjadi dua, yakni panitia pengarah serta panitia pelaksana. "Dan hal ini berlaku baik dari kepanitiaan tingkat pusat hingga panitia pesantren," tandas salah satu Ketua PBNU ini.

"Untuk Panitia Daerah Jatim yang menjadi pengarah adalah 4 orang," katanya. Keempatnya adalah KH Miftachul Akhyar (Rais PWNU Jatim), KH Agus Ali Masyhuri (Wakil Rais PWNU Jatim), KH Hasan Mutawakkil Alalllah (Ketua PWNU Jatim) serta H A Halim Iskandar (Ketua DPRD Jatim). "Tugasnya adalah menentukan kebijakan teknis pelaksanaan Muktamar," lanjut Gus Ipul.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sedangkan untuk kepanitiaan di Jombang selaku tuan rumah Muktamar, yang menjadi pelindung panitia adalah bupati dan wakil bupati, ketua DPRD, Kapolres, Dandim, serta kejaksaan. "Dengan demikian ada koordinasi dan komunikasi antara panitia dengan pimpinan daerah setempat," ungkapnya.

Bagi Wakil Gubernur Jatim dua periode ini, tidak ada lagi waktu santai untuk mempersiapkan kelengkapan muktamar. "Dua minggu sejak dilantik, maka panitia dari pesantren harus bisa memberikan laporan teknis bagi kelancaran dan sukses muktamar," pesannya.

Pada kesempatan tersebut KH M Hasan Mutawakkil Alallah melantik dan membaiat Panitia Pesantren Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama. Komposisi kepanitiaan didominasi perwakilan dari keempat pesantren yang dijadikan sebagai lokasi sidang komisi. Juga diisi para aktivis PCNU Jombang beserta pengurus lembaga, badan otonom serta lajnah. Surat keputusan (SK) panitia dibacakan oleh H Thoriqul Haq yang juga sebagai Sekteratis Panitia Daerah. (Syaifullah/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anti Hoax PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 20 Desember 2009

Maulidan, Komisariat IPNU SMKN 5 Kota Malang Tabuh Rebana

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Pimpinan Anak Cabang IPNU-IPPNU Blimbing kota Malang, dibuka dengan pembacaan Sholawat Simtud Duror, Selasa (14/01). Diiringi tabuhan rebana kader Komisariat IPNU SMKN 5 kota Malang, pembacaan sholawat menjadi semakin semarak.

Maulidan, Komisariat IPNU SMKN 5 Kota Malang Tabuh Rebana (Sumber Gambar : Nu Online)
Maulidan, Komisariat IPNU SMKN 5 Kota Malang Tabuh Rebana (Sumber Gambar : Nu Online)

Maulidan, Komisariat IPNU SMKN 5 Kota Malang Tabuh Rebana

“Tradisi sholawat dan tabuhan rebana menjadi ciri khas maulid Rasulullah SAW. Dengan ini kita berharap syafaatnya,” terang kader IPNU Blimbing Aldi Firmansyah.

Maulid ini juga menjadi sarana pertemuan agar kepengurusan IPNU-IPPNU ke depan lebih solid dan menuju ke arah lebih baik. “Sementara tradisi di dalamnya diharapkan dapat mengembalikan kepribadian pelajar NU sebagai kader organisasi pelajar di Indonesia,” terang Ketua PAC Blimbing Elfy Rahmanita seperti pers rilis IPNU Blimbing.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Maulid di kantor MWCNU Blimbing, diisi dengan penguatan idealisme serta pengetahuan tentang struktur kepengurusan IPNU-IPPNU. Hadirin diajak diskusi perihal motivasi berorganisasi yang dipandu Maziyatul Hikmah dan Aldi Firmansyah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lepas maulid, kader IPNU-IPPNU Blimbing turun ke jalan untuk membagikan karangan bunga kepada para pengguna jalan di sekitar masjid Sabilillah dan jalan Ciliwung. Kehadiran pengurus dan kader PC IPNU kota Malang menambah meriah maulid tahun ini.

“Hal ini menjadi pembuktian kehadiran IPNU-IPPNU di tengah masyarakat perkotaan kurang,” jawab seorang kader IPNU Fais saat ditanya tujuan kegiatan ini. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan, Humor Islam, Habib PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 11 Desember 2009

PMII Harus Miliki Kecerdasan Sosial

Purworejo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah . Sejumlah 57 mahasiswa mengikuti Masa Penerimaan Anggota (Mapaba) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Sekolah Tinggi Agama Islam An-Nawawi (STAIAN) Berjan Purworejo di Komplek Pondok Pesantren At Taslimiyah Desa Lubang Lor Kecamatan Butuh Purworejo. 

PMII Harus Miliki Kecerdasan Sosial (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Harus Miliki Kecerdasan Sosial (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Harus Miliki Kecerdasan Sosial

Ketua Panitia Mapaba, Muhammad Arifin mengatakan, kegiatan yang digelar selama 3 hari ini merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh seorang mahasiswa yang akan menjadi anggota PMII.

Pada kegiatan tersebut, kata Arifin, seluruh peserta diberi materi tentang Sejarah Bangsa, Islam Nusantara, Analisa Diri, Gender, Mahasiswa dan Tanggung Jawab Sosial, Nilai Dasar Pergerakan dan ke-PMII-an.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Seluruh materi yang diberikan merupakan bekal bagi para mahasiswa untuk bergerak dan beraktualisasi kedepan saat mehasiswa tersebut menjadi anggota PMII,” terang Arifin di sela-sela Mapaba, Kamis (17/10).

Arifin menambahkan, materi-materi yang disampaikan merupakan pondasi dari bangunan pengetahuan dari para kader PMII. Menurutnya, dengan bekal pengetahuan tersebut, para mahasiswa yang aktif di organisasi PMII harus memilki kesadaran dan kecerdasan sosial yang lebih dibanding mahasiswa lain pada umumnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Tantangan mahasiswa hari ini adalah bagaimana ia memilki tanggung jawab untuk membangun lingkungannya dengan bekal kemampuan akademis dan pengetahuan yang ia miliki,” tandasnya.

Lebih lanjut Arifin mengatakan, ini merupakan bagian dari jawaban organisasi atas fenomena para mahasiswa yang cenderung apatis terhadap kondisi lingkungan sekitar. Banyak mahasiswa yang tidak peduli dengan permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat.

“Kalau kita amati, hari ini banyak orang yang memiliki kecerdasan intelektual, namun hanya sedikit yang memiliki kecerdasan social. Ini tentu sangat memperihatinkan,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua PMII Komisariat An-Nawawi, Syarif Hidayatullah. Menurutnya PMII senantiasa mengajak para anggotanya untuk lebih peka menyikapi permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat.

“Tentu ada skala-skala tertentu untuk dijadikan medan juang pengabdian terhadap kemaslahatan masyarakat. Ada yang mampu untuk berjuang hingga skala nasional, adapula yang hanya skala lokal. Namun itu bukanlah masalah, karena yang terpenting adalah bagaimana agar kesadaran tersebut terbangun sejak dini,” pungkasnya. (Lukman Hakim/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai, Makam, Nahdlatul Ulama PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketum GP Ansor : Mbah Liem Populerkan Slogan NKRI Harga Mati!

Solo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah



Slogan NKRI Harga Mati! saat ini seakan menjadi sebuah kalimat sakti untuk membangunkan bangsa ini dari ancaman perpecahan maupun rongrongan dari berbagai kelompok yang berusaha untuk mengubah dasar negara.

Ketum GP Ansor : Mbah Liem Populerkan Slogan NKRI Harga Mati! (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketum GP Ansor : Mbah Liem Populerkan Slogan NKRI Harga Mati! (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketum GP Ansor : Mbah Liem Populerkan Slogan NKRI Harga Mati!

Menurut penuturan Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor H. Yaqut Quomas Cholil, slogan itu dipopulerkan oleh Kiai kharismatik asal Klaten, KH Moeslim Imampuro atau yang akrab disapa Mbah Liem.

“Mbah Liem-lah yang mengeluarkan dan meneriakkan slogan NKRI Harga Mati!” ungkap Yaqut dalam kunjungannya di Solo, Kamis (10/8).

Tidak hanya itu semasa hidupnya ulama Pengasuh Pesantren Al-Muttaqien Pancasila Sakti Klaten itu juga pernah meneguhkan pondoknya sebagai Kampus Kader Bangsa (KKB), yang didirikannya adalah bentuk kecintaannya kepada Ibu Pertiwi.

Menurut dia, slogan tersebut kini sering didengungkan Ansor dan Banser di setiap kesempatan. Tidak hanya menjadi penyemangat, tapi juga bersambung kepada para pendahulu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Oleh karena itu kita sepakati, bagi Ansor dan Banser, teriakan tersebut mampu satukan kita semua. Bukan hanya generasi saat ini, tapi juga kepada para pendahulu kita dan dengan generasi penerus,” kata dia. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Berita, AlaSantri, Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah