Jumat, 15 September 2017

BPBD Barru Apresiasi Advokasi LPBINU soal Penanganan Bencana

Barru, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam pembukaan kegiatan Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan Participatory Disaster Risk Assessment (PDRA) yang dilaksanakan oleh Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) bekerja sama dengan Department of Foreign and Trade (DFAT) Australia, Kepala pelaksana harian Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Barru, Abdul Kadir mengucapkan terima kasih kepada LPBINU dan BPBD Kabupaten Barru merasa terbantu oleh kegiatan-kegiatan terkait penanggulangan bencana (PB) yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan oleh LPBINU.?

Menurut Kadir, penanggulangan bencana seharusnya dilaksanakan oleh pemerintah, masyarakat, dan pelaku bisnis. Yang menjadi persoalan utama saat ini adalah bagaimana penyelenggaraan PB dapat berlangsung secara partisipatoris. Para pihak terutama masyarakat mampu mengenali risiko dan memiliki kapasitas untuk melakukan upaya PRB. “Oleh karena itu, diperlukan banyak kegiatan seperti pelatihan untuk meningkatkan kapasitas mereka,” ujarnya.

BPBD Barru Apresiasi Advokasi LPBINU soal Penanganan Bencana (Sumber Gambar : Nu Online)
BPBD Barru Apresiasi Advokasi LPBINU soal Penanganan Bencana (Sumber Gambar : Nu Online)

BPBD Barru Apresiasi Advokasi LPBINU soal Penanganan Bencana

Pelatihan PRB dan PDRA akan berlangsung selama 4 (empat) hari, 07-10 September 2016. Pelatihan diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari berbagai institusi, diantaranya LPBI NU Kabupaten Barru, Fatayat NU, GP Ansor, Tokoh masyarakat, TP PKK, karang taruna, Lembaga pendidikan, dan Pelaku usaha kecil dan menengah. Mayoritas peserta merupakan masyarakat Desa Lalabata. Desa Lalabata dipilih sebagai lokasi dan praktek pelatihan dengan pertimbangan bahwa desa ini memiliki risiko tinggi terjadi bencana banjir. Hampir setiap tahun Desa Lalabata terjadi banjir akibat curah hujan yang tinggi.?

Dalam Pelatihan PRB dan PDRA ini sedikitnya akan dibahas 7 (tujuh) materi, meliputi: Konsep dasar manajemen risiko bencana; Kebijakan dan sistem Penanggulangan Bencana; Daur bencana dan tahapan dalam penyelenggaraan Penanggulangan Bencana; Kajian risiko partisipatif dan pengorganisian komunitas; Kajian Analisis Bencana (Ancaman, Kerentanan, Kapasitas, dan Risiko Bencana) dan Tindakan PRB; Pendekatan Kajian/Analisis Pengurangan Risiko Bencana dengan Teknik Participatory Disaster Risk Assessment (PDRA); dan Menakar risiko bencana partisipatif.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hadir sebagai narasumber, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Barru, Abdul Kadir dan ketua PCNU Kabupaten Barru, KH. Irham Djalil, dan PP LPBI NU, Rurid Rudianto. Sedangkan bertindak sebagai trainer Pelatihan PRB dan PDRA adalah Sofyan dari Sangga Buana. Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan memiliki pemahaman tentang konsep dan pengertian dasar penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana; mampu menjelaskan upaya PRB secara komprehensif; mampu menyusun kajian risiko bencana dengan teknik PDRA; dan memiliki kemampuan dasar dalam menyusun rencana aksi pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat. Di akhir sesi, peserta didorong untuk membuat rencana aksi komunitas yang diharapkan dapat dilaksanakan secara nyata di tengah masyarakat untuk mewujudkan upaya PB dan PRB yang lebih baik. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba, Habib PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 14 September 2017

Uni Eropa Evaluasi Sumbangan Gaji ke PNS Palestina

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Auditor Eropa mengatakan Uni Eropa harus berhenti membayar gaji ribuan pegawai negeri sipil Palestina di Jalur Gaza yang tidak bekerja.

Berdasarkan pemeriksaan para auditor, terdapat 1 miliar euro (Rp13,9 triliun) pengeluaran Uni Eropa dialokasikan di Gaza antara tahun 2008 dan 2012, seperti dilaporkan oleh BBC Indonesia.

Uni Eropa Evaluasi Sumbangan Gaji ke PNS Palestina (Sumber Gambar : Nu Online)
Uni Eropa Evaluasi Sumbangan Gaji ke PNS Palestina (Sumber Gambar : Nu Online)

Uni Eropa Evaluasi Sumbangan Gaji ke PNS Palestina

Mereka menyerukan untuk melakukan pengecekan kembali secara besar-besaran, mengatakan uang yang dihabiskan untuk PNS di sana seharusnya dialokasikan ke Tepi Barat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Banyak pegawai negeri sipil Gaza tidak bekerja sejak gerakan Islam Hamas berkuasa pada tahun 2007, auditor menambahkan.

Hamas memenangkan pemilihan parlemen tahun sebelumnya, menggulingkan Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas dan Presiden faksi Fatah, dan membentuk pemerintahan saingan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Israel kemudian memperketat blokade wilayah itu dengan kerjasama Mesir untuk melemahkan Hamas dan mengakhiri serangan roket.

Langkah ini membuat 1,7 juta orang di Gaza menderita kesulitan, dengan perekonomian yang 80% bergantung kepada bantuan dari luar.

Kurangnya transparansi

Uni Eropa membayar sekitar seperlima dari gaji 170.000 pegawai negeri sipil PA, baik di Tepi Barat maupun Gaza, di bawah program yang dikenal sebagai Pegase.

Hans Gustaf Wessberg dari Auditor Pengadilan Eropa mengatakan dana Uni Eropa secara keseluruhan telah memainkan peran penting dalam mendukung keluarga yang rentan, dan mempertahankan pelayanan pendidikan dan kesehatan di daerah Palestina.

Tapi dia menunjukkan bahwa "pembayaran PNS yang tidak bekerja bukanlah salah satu tujuan utama [Uni Eropa] untuk memberikan pelayanan publik kepada rakyat Palestina."

Sementara Menteri Tenaga Kerja Palestina Ahmed Majdalani mengatakan pemerintah telah membayar mereka semua.

"Masalahnya adalah politik, hukum dan manusia. Mereka tadinya adalah pegawai pemerintah, dan mereka menjadi korban kudeta militer, dan mereka memiliki keluarga untuk diberi makan. Kita tidak bisa membuang mereka di jalan, katanya kepada Associated Press. (mukafi niam)

Foto:reuters

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

LFNU Probolinggo Gelar Pelatihan Hisab dan Rukyat

Probolinggo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Probolinggo melalui Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) menggelar pelatihan hisab dan rukyat angkatan 1 tahun 2015, Sabtu (7/11) di aula Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Probolinggo.

LFNU Probolinggo Gelar Pelatihan Hisab dan Rukyat (Sumber Gambar : Nu Online)
LFNU Probolinggo Gelar Pelatihan Hisab dan Rukyat (Sumber Gambar : Nu Online)

LFNU Probolinggo Gelar Pelatihan Hisab dan Rukyat

Pelatihan yang dibuka oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Probolinggo KH Abdul Hadi ini diikuti oleh seluruh pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), perwakilan lembaga, lajnah dan badan otonom (banom) serta pengurus PCNU Kabupaten Probolinggo.

Dalam sambutannya Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Probolinggo KH Abdul Hadi menyampaikan ucapan terima kasih dan sangat bersyukur kepada Allah SWT karena apa yang menjadi impiannya selama ini telah menjadi kenyataan. Lembaga, lajnah dan badan otonom bisa berjalan baik sebagaimana yang diharapkan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Karena NU itu diibaratkan tubuh, sedangkan anggota tubuhnya adalah lembaga, lajnah dan banom hingga ke ranting. Kalau semuanya bisa berfungsi dengan baik, maka secara otomatis Nahdlatul Ulama akan mampu menjadi pencerah dalam kehidupan ini,” ungkapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara KH. Ahsanul Haq dari PWNU Provinsi Jawa Timur memberikan apresiasi kepada pengurus PCNU Kabupaten Probolinggo dan jajarannya yang telah mampu membangun kerja sama dan kemitraan dengan baik sehingga segala apa yang diplanning bisa berjalan sesuai harapan.

“Merujuk pelaksanaan Muktamar ke-33 Jombang, kita ketahui bersama bahwa dalam Muktamar tersebut sistemnya telah berubah. Ada perbaikan-perbaikan sistem yang dilakukan mulai dari PBNU, PWNU, PCNU hingga PRNU. Harapannya adalah organisasi kita menjadi sempurna,” katanya.

Sedangkan Ketua Pengurus Cabang LFNU Kabupaten Probolinggo menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan hisab dan rukyat ini dilakukan untuk menyamakan persepsi dan menambah pengetahuan dalam upaya menentukan awal bulan Ramadhan yang dimungkinkan adanya perbedaan.

“Dari dulu sudah sering terjadi perbedaan karena sistem yang digunakan juga berbeda. Dengan kegiatan ini masyarakat dan warga Nahdlatul Ulama bisa memahami adanya perbedaan tersebut sehingga dapat memperkecil adanya problematika konflik di kalangan masyarakat,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, PWNU Provinsi Jawa Timur juga memberikan sosialisasi Kartu Tanda Anggota Nahdlatul Ulama (Kartanu) dengan menggandeng PT. Media Promosi? yang dipandu Mas Hakim Maftuh, santri alumni Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah Sukorejo Situbondo. (Syamsul Akbar/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah RMI NU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di Kongres, Fatayat Jember Akan Tampilkan Produk Unggulan

Jember, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Cabang Fatayat NU Jember sedang serius mempersiapkan diri menyambut Kongres Fatayat NU yang akan berlangsung di Surabaya, 18-22 September mendatang. Fatayat NU Jember melakukan koordinasi dengan pimpinan anak cabang dan ranting guna menggalang aspirasi dari bawah untuk disampaikan pada perhelatan berskala nasional itu.

Fatayat NU Jember juga mengajak anak cabang dan ranting yang berpotensi untuk menampilkan produk unggulan masing-masing pada stan pameran yang disediakan oleh panitia Kongres. Diharapkan, secara ekonomi dampaknya akan meluas, bukan hanya untuk pengurus dan anggota Fatayat NU Jember, tetapi juga bagi masyarakat Jember secara keseluruhan.

Di Kongres, Fatayat Jember Akan Tampilkan Produk Unggulan (Sumber Gambar : Nu Online)
Di Kongres, Fatayat Jember Akan Tampilkan Produk Unggulan (Sumber Gambar : Nu Online)

Di Kongres, Fatayat Jember Akan Tampilkan Produk Unggulan

“Kami ingin memanfaatkan momen kongres ini sebagai ajang untuk mengenalkan produk unggulan Jember kepada sahabat-sahabat Fatayat yang datang dari berbagai wilayah Indonesia,” ungkap Roihatul Jannah, bendahara sekaligus manager usaha garment Fatayat NU Jember.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Persiapan telah mulai dilakukan oleh PC Fatayat NU sejak jauh-jauh hari, termasuk dengan workshop pendataan anggota yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi potensi dan kebutuhan di bidang ekonomi, politik, kesehatan, pendidikan, dan lainnya dari anggota dan pengurus Fatayat di tingkat Ancab dan Ranting.?

Selain itu pengurus Fatayat NU Jember juga mengunjungi beberapa anak cabang dan ranting untuk mengetahui kondisi langsung anggota Fatayat. Dari kegiatan tersebut terekam bahwa di tingkat desa, kondisi anggota dan pengurus Fatayat NU masih jauh dari yang diharapkan.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Banyak anggota Fatayat yang bahkan urusan administratif saja masih belum tuntas, seperti tidak memiliki KTP dan KK, sehingga kesulitan untuk mengakses layanan pemerintah yang membutuhkan KTP dan KK,” ujar Erma Fatmawati, Ketua 2 PC Fatayat NU Jember.

Menurutnya, banyak anggota yang belum mendapatkan layanan kesehatan yang layak, tidak bisa menyekolahkan anak-anaknya, bahkan masih banyak yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar.?

Oleh karenanya, menurut Ketua Ketua PC Fatayat NU Jember Rahmah Saidah, kongres ini menjadi penting karena merupakan forum terbesar ? yang akan menentukan jalannya organisasi selama lima tahun ke depan. Fatayat NU Jember berharap Kongres nanti benar-benar menjadi forum yang akan mewadahi kepentingan anggotanya, dan bukan sekadar menjadi ritual lima tahunan yang justru menjadi alat politik bagi beberapa pihak saja. (Linda/Robi/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahlussunnah, Daerah, Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 13 September 2017

Pentingnya Regenerasi Ulama

Klaten, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Di antara tanda-tanda terjadinya hari kiamat, salah satunya diterangkan Nabi Muhammad SAW dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim r.a, yaitu diangkatnya ilmu dan kebodohan merajalela.

Pentingnya Regenerasi Ulama (Sumber Gambar : Nu Online)
Pentingnya Regenerasi Ulama (Sumber Gambar : Nu Online)

Pentingnya Regenerasi Ulama

“Bukankah Allah tidak akan mengambil ilmu-ilmu dari dada-dada dan otak manusia, melainkan dengan cara mewafatkan para ulama. Dengan demikianlah Allah mengambil ilmu,” tutur Rais ‘Aam PBNU KH Ma’ruf Amin, saat hadir di acara Forum Silaturahmi dan Dialog yang diadakan PCNU Klaten, Jawa Tengah, Kamis (15/12).

Untuk itulah, lanjut dia, perlu adanya upaya untuk tetap menjaga agar ilmu tersebut tetap senantiasa ada, diturunkan maupun menyebar dari satu ulama ke ulama lainnya. “Maka proses regenerasi ulama menjadi sangat penting dalam tubuh NU,” lanjutnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam kesempatan itu, Kiai Ma’ruf juga berpesan kepada warga Nahdliyin untuk senantiasa ikut menjaga kerukunan bangsa. Menurut Ketua Umum MUI Pusat tersebut, NU dapat menjadi kunci sebagai salah satu elemen penjaga kerukunan bangsa.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“NU memiliki 4 kerukunan yaitu nahdliyah, islamiyah, wathaniyah dan insaniyah. Keempat hal ini tidak bisa dipisahkan dan merupakan satu-kesatuan ataupun berat sebelah,” kata dia. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Quote, Cerita, Anti Hoax PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kang Said dan Kepala BIN Bahas Gerakan Radikalisme Terkini

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Beberapa tahun terakhir ini gerakan radikal dan teror yang mengatasnamakan agama di Indonesia semakin hari semakin marak dan menghawatirkan. Hal ini menjadi perbincangan serius Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Badan Intelijen Negara (BIN).

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj (Kang Said) mengadakan pertemuan silaturahmi dengan Kepala BIN Budi Gunawan di kediamannya, Jakarta, Selasa (21/3) pagi.

Kang Said dan Kepala BIN Bahas Gerakan Radikalisme Terkini (Sumber Gambar : Nu Online)
Kang Said dan Kepala BIN Bahas Gerakan Radikalisme Terkini (Sumber Gambar : Nu Online)

Kang Said dan Kepala BIN Bahas Gerakan Radikalisme Terkini

Dalam kesempatan itu, Kang Said dan Budi Gunawan membahas sejumlah hal termasuk di antaranya pembahasan tentang peran organisasi masyarakat Islam dalam menangkal tindakan radikalisme yang berkembang.

Selain NU, ada juga pimpinan beberapa ormas Islam lain yang turut hadir dalam acara silaturahmi dengan Kepala BIN tersebut seperti Al-Irsyad, Al-Wasliyah, Persatuan Umat Islam (PUI), Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Ikatan Dai Indonesia, dan lainnya. (Ahmad Muchlishon/Alhafiz K)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam, Santri, Internasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Baru Dibentuk, Sako Pramuka Maarif NU Adakan KMD

Bojonegoro, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Satuan Komunitas (Sako) pramuka Maarif NU Cabang Bojonegoro melaksanakan Kursus Mahir Dasar (KMD). Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai tanggal 11 sampai 15 Mei 2014 di Aula Maarif NU setempat.

"Setelah dibentuk kepengurusan beberapa waktu lalu, disepakati pelaksanaan KMD dan ini sekaligus kegiatan yang pertama," kata Ketua Panitia Pelaksana KMD, Slamet kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Dikatakan, Sako Pramuka Maarif NU berfungsi untuk mewadahi anggota pramuka di bawah naungan LP Maarif dan diharapkan baik pembina maupun anggota pramuka akan didik dan belajar bersama tentang kepramukaan di organisasi yang dibentuk.

Baru Dibentuk, Sako Pramuka Maarif NU Adakan KMD (Sumber Gambar : Nu Online)
Baru Dibentuk, Sako Pramuka Maarif NU Adakan KMD (Sumber Gambar : Nu Online)

Baru Dibentuk, Sako Pramuka Maarif NU Adakan KMD

Meskipun baru pertama, ada puluhan peserta yang mengikuti pelatihan KMD kali ini. "Setidaknya ada 56 peserta, dari pembina pramuka di sekolah-sekolah dibawah naungan LP (Lembaga Pendidikan) Maarif," terang Slamet.

Slamet menjelaskan, KMD merupakan syarat seseorang agar bida disebut pembina pramuka di sekolah. Setelah mendapat sertifikat KMD nanti, mereka sudah diperbolehkan melatih pramuka.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Mereka diajarkan tentang kepramukaan, peraturan AD/ART, upacara dan lain sebagainya dalam kepramukaan," sambungnya.

Selama lima hari para peserta akan menerima materi dari Pengurus Kwartir Cabang (Kwarcab) Bojonegoro. Para peserta dan pemateri diwajibkan mengenakan pakaian pramuka lengkap selama mengikuti KMD. [Yazid/Mahbib]

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah