Minggu, 22 Oktober 2006

Program Ranting Harus Kongkrit

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Selama dua malam, Senin-Selasa (27-28/05), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang menyelenggarakan kegiatan Lailatul Ijtima’ (Malam Konsolidasi). 

Program Ranting Harus Kongkrit (Sumber Gambar : Nu Online)
Program Ranting Harus Kongkrit (Sumber Gambar : Nu Online)

Program Ranting Harus Kongkrit

Pada Senin (27/05) pelaksanaan Lailatul Ijtima’ dilakukan di pengurus MWC Peterongan, dan bertempat di Masjid Roudlatul Muttaqin Mancar Peterongan. Sedangkan pada Selasa (28/05) dilaksanakan di Masjid Al Ikhlas Karangmojo Plandaan, yang dilaksanakan oleh pengurus MWC Plandaan.

Lailatul ijtima’ di Peterongan diikuti oleh sekitar 100 orang dari pengurus MWC dan Ranting yang ada di kecamatan Peterongan, Mojoagung, Jogoroto, Kesamben dan Sumobito. Sedangkan dari pengurus cabang NU Jombang hadir Wakil Rais Syuriyah PCNU Jombang, KH Wazir Ali dan KH Abdussalam Sochib beserta jajaran pengurus tanfidziyah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu lailatul ijtima di Plandaan dihadiri sekitar 150 orang dari pengurus MWC dan Ranting serta Banom NU yang ada di kecamatan Plandaan, Ploso, Kudu, Kabuh dan Ngusikan. Dari PCNU Jombang tampak hadir Rais Syuriyah, KH Abd Nashir Fattah, beserta jajaran syuriyah, dan jajaran pengurus tanfidziyah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Materi yang disampaikan meliputi materi Aswaja, sosialisasi hasil Bahtsul Masail NU Jombang dan materi keorganisasian.

Materi Aswaja membahas sunnah dan bid’ah yang disampaikan oleh KH Abdussalam Sochieb dan KH Kholiq Hasan. Dalam paparannya kedua pemateri menyampaikan tentang definisi dan perbedaan sunnah dan bid’ah, pembagian bid’ah, pengelompokan bid’ah, dalil bid’ah hasanah dan lain-lain.

Menurut Gus Kholiq, bid’ah tidak selamanya madzmumah (buruk), karena ada juga bid’ah yang hasanah (baik). “Nahdlatul Ulama memiliki dasar-dasar kuat dalam menjalankan bid’ah hasanah,” kata Gus Kholiq.

Sementara itu, materi keorganisasian disampaikan tentang tujuan Nahdlatul Ulama, tujuan strategis dan program Nahdaltul Ulama Jombang selama 5 tahun ke depan, serta indikatr tujuan strategis selama lima tahun. Program NU Jombang sudah disusun secara kongkrit, riil dan integral melalui proses perencanaan strategis yang melibatkan MWC, Ranting dan semua pemangku kepentingan utama. Karena itu diharapkan MWC dan Ranting bisa menyesuaikan programnya dengan program PCNU.

Serta yang terpenting adalah, program Ranting harus disusun secara kongkrit untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan riil anggota NU, terutama anggota pemegang Kartanu. Sedangkan program MWC adalah dalam rangka memfasilitasi Ranting agar bisa menyusun dan menjalankan program-program. Kenapa demikian? Karena kegiatan riil warga NU adalah di Ranting.

Lailatul ijtima’ di dua tempat tersebut memasuki putaran III, bulan depan PCNU Jombang sudah masuk putaran IV. Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, dalam menjalankan program konsolidasi organisasi, PCNU Jombang melalui lailtaul ijtima’ telah menyusun kurikulum yang berkesinambungan, baik dalam hal penguatan Aswaja maupun dalama hal keorganisasian. 

Redaktur   : Mukafi Niam

Kontributor: Muslimin Abdilla

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Meme Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 11 Juli 2006

Qunut Nazilah untuk Mesir dan Suriah

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Usai khotbah di masjid An-Nahdyiyah PBNU, sebelum mengimami shalat Jum’at KH A. Nuril Huda diam sejenak menghadap para jamaah. “Nanti kita akan membacakan qunut nazilah untuk kaum Muslimin di Mesir dan Suriah,” katanya. Tatapan matanya seperti kosong, menerawang jauh.

Qunut Nazilah untuk Mesir dan Suriah (Sumber Gambar : Nu Online)
Qunut Nazilah untuk Mesir dan Suriah (Sumber Gambar : Nu Online)

Qunut Nazilah untuk Mesir dan Suriah

“Marilah kita mendoakan saudara-saudara kita sesama muslim di Mesir dan Suriah yang saat ini kondisinya tidak karu-karuan itu,” kata sesepuh Lembaga Dakwah NU itu, sambil menjelaskan singkat teknis pelaksanaan qunut nazilah, Jumat (16/8).

Pada rakaat kedua shalat Jum’at itu, usai ruku’, Kiai Nuril Huda memimpin para jamaah membacakan qunut nazilah, doa qunut yang persis dibaca ketika shalat subuh dengan sedikit tambahan. “Allahumma sallimna wal Muslimin.” Ya Allah selamatkan kami dan kaum Muslimin.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Diwartakan, konflik dan perang saudara di Suriah belum selesai. Kini Mesir diumumkan berada dalam kondisi darurat. Pemerintah sementara pascakudeta militer mengumumkan bahwa negara dalam keadaan bahaya selama sebulan ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pemerintah mengklaim para demonstran telah melakukan tindakan anarkis dengan merusak banyak fasilitas negara, yang berbuntut pembubaran paksa dengan senjata di titik-titik kerumunan massa. Ratusan orang dikabarkan tewas, dan ribuan luka-luka.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Kamis (15/8) kemarin telah mengimbau umat Islam di Indonesia untuk membacakan qunut nazilah untuk kaum Muslimin di Mesir. Doa qunut nazilah dibaca ketika umat Islam dirundung bencana yang sangat berat. “Umat Islam itu satu tubuh, jika ada yang sakit yang lain ikut merasakan," katanya. 

Terlepas dari tarik-menarik politik antar kekuatan di Mesir yang notabene sama-sama muslim, ia menyerukan umat muslim di Indonesia untuk memberikan solidaritasnya terhadap para korban. "Sekurang-kurangnya melalui doa, karena kekuatan doa itu sangat dahsyat," ujarnya.

Namun, sebelumnya PBNU telah menghimbau warga negara Indonesia, terutama para mahasiswa yang berada di Mesir untuk tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri Mesir.

“Tidak perlu berkomentar secara lisan atau tertulis. Nanti kalau ketahuan malah jadi problem. Keadaan di sana masih tidak kondusif,” kata KH Said Aqil Siroj di kantor PBNU pertengahan Ramadhan lalu. (A. Khoirul Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hikmah, Sejarah, Ahlussunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 09 Juli 2006

Setiap Negara Punya Ciri Khas dalam Beragama

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Setiap negara mempunyai ciri khas dan pengalaman yang berbeda-beda dalam hal beragama. Maka, keinginan mendirikan khilafah Islamiyah atau negara bagi umat Islam sedunia dinilai tidak realistis dan terlalu memaksa.

Demikian disampaikan Ketua Pengurus Pusat Lembaga Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) KH Nuril Huda saat berbicara dalam seminar sehari tentang "Wawasan Kebangsaan Menuju Kokohnya Kesatuan dan Persatuan" yang selenggarakan oleh Ikatan Masjid dan Musholla (IMAMI) DKI Jakarta, di gedung PBNU, Senin (30/7).

Dikatakan Kiai Nuril, Khilafah Islamiyah itu lebih kental nuansa politiknya, daripada aspek keagamaannya. Sementara umat Islam Indonesia sudah merumuskan garis politik yang sudah final, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Setiap Negara Punya Ciri Khas dalam Beragama (Sumber Gambar : Nu Online)
Setiap Negara Punya Ciri Khas dalam Beragama (Sumber Gambar : Nu Online)

Setiap Negara Punya Ciri Khas dalam Beragama

"Para ulama yang mendirikan negara ini menamakan darus salam yang berarti negara atau rumah tangga yang tentram, bukan negara Islam," katanya sembari menjelaskan bahwa kewajiban menjalankan "hukum Allah" sebagaimana tersebut dalam beberapa ayat Al-Quran lebih ditujukan kepada "man" atau pribadi-pribadi umat Islam, bukan institusi negara.

"Di dalam Deklarasi Madinah itu Nabi Muhammad SAW tidak pernah menyebut ada negara Islam. Semua orang beragama hidup bersama, dan kalau ada musuh dihadapi bersama," kata Kiai Nuril Huda? di hadapan ratusan pengurus masjid dan musholla se-DKI Jakarta.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Namun demikian, Kiai Nuril menegaskan, tanggung jawab pribadi-pribadi warga negara dalam beragama tidak berarti merujuk kepada bentuk negara sekuler yang benar-benar terlepas dari tuntunan agama-agama. "Yang penting saling menghormati ajaran agama masing-masing, dan kita punya salurannya yakni Departemen Agama," katanya.

Ketua IMAMI DKI-Jakarta HM Ihwanuddin DM mengajak umat Islam untuk menjadikan era reformasi sebagai starting poin bagi perubahan yang lebih baik, dan jangan malah menimbulkan keterasingan dari falsafah negara.

"Nilai-nilai kebangsaan yang dibangun dengan susah payah oleh pendiri bangsa jangan sampai hancur oleh hiruk-pikuknya euforia demokrasi dan kebebasan yang bisa berakibat terjadinya disintegrasi," katanya.(nam)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 29 Mei 2006

Pesta Rakyat Desa Madyopuro Hadirkan Suasana Lawas

Malang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Potret-potret kearifan lokal yang masih terjaga menjadi kekuatan tersendiri bagi peradaban Nusantara. Gempuran modernitas yang tak lain bermaksud mengaburkan sejarah bagi generasi muda bisa tersaring oleh kebudayaan yang terus dikenalkan pada masa ke masa. Hal ini menginisiasi pemuda karang taruna Dusun Madyopuro, Sawojajar Kabupaten Malang menghidupkan pesta rakyat “NGIABI” 2016, Ngadipoera (sekarang Madyopuro) Djaman Bijen.

Volodrome disulap menjadi kampung zaman dulu yang remang-remang. Beberapa gubuk bambu yang berjajar menyajikan berbagai barang antik zaman dulu, dolanan rakyat, jajanan pasar, ombean lawas, dan pagelaran seni yang ditampilkan warga sekitar.

Pesta Rakyat Desa Madyopuro Hadirkan Suasana Lawas (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesta Rakyat Desa Madyopuro Hadirkan Suasana Lawas (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesta Rakyat Desa Madyopuro Hadirkan Suasana Lawas

Saat berita ini ditulis, remaja-remaja yang memakai pakaian adat dan sedang menjadi foto model zaman biyen sedang berlenggak-lenggok di jalan menyapa pengunjung. Sontak pakaian adat yang anggun itu menjadi perhatian para pelanggan yang sedang bernostalgia dengan barang-barang lawas.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pesta rakyat ini menjadi perayaan rutinan yang dimulai sejak tahun 2016, lebih tepatnya dalam satu bulan ada lima hari digunakan untuk perayaan berbasis kerakyatan.

Misbah, salah seorang penjual kopi di bedak lawas itu menjelaskan bahwa dagangannya sangat laris? di momen pesta rakyat ini. Karenanya ia menjadi pedagang yang terus-menerus mengikuti pesta rakyat.

“Penjual yang lain juga bertahan, pesta rakyat ini sangat membantu perekonomian mereka,” tuturnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Acara yang dihelat lima hari (29/3-2/4) berturut-turut ini berhasil menarik banyak pengunjung. Hal ini terbukti dengan ramainya pengunjung hingga malam hari meski Malang tidak pernah lepas dari hujan di sore hari.

Contohnya Achmad Ali Mustofa. Pengunjung asal Pasuruan ini berburu barang lawas semacam uang dan buku. Menurutnya, barang-barang langka ini jarang ditemukan kecuali pada momen-momen tertentu.

“Saya suka momen seperti ini masih terjaga dengan baik di Malang,” ujarnya sambil terus memilih-milih barang buruannya.

Pesta rakyat yang mengusung tema “Nuwun Sewu” ini didukung dengan berbagai macam perlombaan, di antaranya; lomba acara drumben se-Malang Raya, foto model zaman biyen, fashion show, dan Perkusi Independen Malang. (Diana Manzila/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pemurnian Aqidah, Khutbah, Hadits PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 21 Mei 2006

PRNU Sumberdadi Gulirkan Sumberdadi Bersedekah

Lamongan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (RNU) Sumberdadi, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan membuat terobosan baru dengan menggulirkan program Gerakan Sumberdadi Bersedekah. Digulirkannya program ini dilakukan setelah melaksanakan studi banding ke PRNU Pacarpeluk dan pemaparan ke Pemerintah Desa Sumberdadi.



PRNU Sumberdadi Gulirkan Sumberdadi Bersedekah (Sumber Gambar : Nu Online)
PRNU Sumberdadi Gulirkan Sumberdadi Bersedekah (Sumber Gambar : Nu Online)

PRNU Sumberdadi Gulirkan Sumberdadi Bersedekah



“Gerakan ini diawali dengan sosialisasi kepada jamaah di dusun-dusun sepekan yang lalu. Alhamdulillah malam ini sudah kita tuntaskan semuanya,” terang  Abdudl Majid, Ketua PRNU Sumberdadi, Jumat (22/12) malam.





PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk tahap pertama sosialisasi dilaksanakan kepada jamaah Muslimat dan Fatayat di masing-masing dusun.





"Berikutnya akan kila laksanakan sosialisasi kepada jamaah putra," tambah dia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah





Umar Fadholi, Ketua UPZISNU Sumberdadi mengajak seluruh lapisan masyarakat Sumberdadi bergabung dalam Gerakan Sumberdadi Bersedekah.





Gerakan Sumberdadi Bersedekah dilakukan dengan cara yang sangat mudah, yakni peserta atau warga mengambil kaleng sedekah yang disediakan PRNU Sumberdadi, dan memasukkan sedekah minumal Rp500,setiap hari.

"Kaleng sedekah bisa diambil di koordinator tiap-tiap dusun. Dana yang terkumpul nantinya akan dikelola oleh UPZISNU untuk kegiatan sosial, pendidikan, keagamaan dan menunjang kegiatan jam’iyah Nahdlatul Ulama  guna mewujudkan kemandirian jami;yah dan warga Desa Sumberdadi," papar pria yang juga guru PAI SMK IKIP Surabaya.





Hingga saat ini telah terdaftar sedikitnya 350 warga yang bersedia menjadi donatur (munfiq).





"Dengan hitungan kasar, dapat diprediksi kurang lebih lima juta rupiah dana bisa dikumpulkan pada akhir bulan Januari 2018 untuk kemudian disalurkan secara tepat dan bermanfaat,” pungkasnya (Sukamto/Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 11 Mei 2006

Kiai Afifuddin Muhajir Jelaskan Cara Efektif Hentikan Ujaran Kebencian

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Wakil Pengasuh Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo KH Afifudin Muhajir menjelaskan tentang cara menghentikan ujaran kebencian, termasuk yang marak terjadi di media sosial.

Menurut Kiai Afif, cara yang harus dilakukan terhadap hal-hal yang hanya dianggap maksiat, normatif yang hanya diancam dengan hukuman akhirat, yakni dengan menaikkan statusnya menjadi jarimah atau tindak kejahatan.

Kiai Afifuddin Muhajir Jelaskan Cara Efektif Hentikan Ujaran Kebencian (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Afifuddin Muhajir Jelaskan Cara Efektif Hentikan Ujaran Kebencian (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Afifuddin Muhajir Jelaskan Cara Efektif Hentikan Ujaran Kebencian

“Bisa dianggap kejahatan yang bisa diancam mana kala ditingkatkan. Tiap-tiap jarimah itu pasti maksiat, maksiat belum tentu jarimah,” kata Kiai Afif seperti dilansir Wahid Foundation, Selasa (2/18).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia mengatakan, sesuatu yang dilarang oleh Islam akan meningkat kedudukannya menjadi kejahatan manakala diancam oleh sebuah hukuman positif.

“Secara sederhana ujaran kebencian seolah-olah hanya bisa dilakukan melalui lisan, akan tetapi akhir-akhir ini bukan hanya lisan, tapi tangan melalui media-media sosial. Itu termasuk di dalamnya,” jelasnya.

Untuk itu, menurut kiai yang menulis kitab fikih berjudul Fathul Mujibil Qarib, syarah terhadap kitab At-Taqrib, negara berhak membuat peraturan yang mengancam para pelakunya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Undang-undang melarang sekaligus mengancam dengan sebuah hukuman karena larangan tanpa ada hukuman tidak efektif juga kan?” pungkasnya. (Husni Sahal/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaSantri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 07 Mei 2006

Samakan Persepsi Orang Tua dan Lembaga Pendidikan TK

Bojonegoro, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Raudlatul Athfal Fattahul Huda desa Pumpungan kecamatan Kalitidu kabupaten Bojonegoro mengadakan seminar pendidikan di gedung madrasah setempat, Kamis (18/10). Seminar ini membehas peran orang tua untuk mendidik anak yang berakhlaq dan berilmu.

Kepala RA Fattahul Huda, Slamet mengatakan, "Semoga acara ini bisa membekali wali murid untuk diimplementasikan pada anak-anaknya agar tidak terjadi kekeliruan paham antara pembelajaran yang diberikan di lembaga dan pola asuh orang tua di rumah."

Samakan Persepsi Orang Tua dan Lembaga Pendidikan TK (Sumber Gambar : Nu Online)
Samakan Persepsi Orang Tua dan Lembaga Pendidikan TK (Sumber Gambar : Nu Online)

Samakan Persepsi Orang Tua dan Lembaga Pendidikan TK

Kegiatan ini merupakan satu program lembaga yang rutin dilaksanakan, tetapi bergantian dengan program kegiatan edukatif lainnya. "Setiap bulan kita mengadakan kegiatan secara khusus baik untuk anak-anak maupun untuk orang tua siswa," imbuhnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk keluarga lengkap, peran boleh berbagi, tapi tanggung jawab pendidikan tidak bisa dialihkan. "Tetap pada sang ayah sebagai inspirasi, teladan, dan idola bagi putra-putrinya."

Tampak dikegiatan tersebut para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan. Pasalnya tidak hanya mendengarkan saja tetapi peserta juga diajak Brain Gym dan diberikan terapi bagaimana mengatasi rasa sakit dengan cepat dan dilakukan sendiri. (M Yazid/Alhafiz K)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Doa, Quote PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah