Senin, 29 Januari 2018

Lantik 11 PAC, GP Ansor Probolinggo Gelar PKD Serentak

Probolinggo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Probolinggo melantik pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor di 11 kecamatan yang terbagi dalam 3 (tiga) zona. Selain melantik, juga dilakukan Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) secara serentak, Sabtu dan Ahad (25-26/2).

Ketua PC GP Ansor Kabupaten Probolinggo Muchlis mengungkapkan bahwa penguatan di tingkat PAC dan Ranting sangat diperlukan sebagai ujung tombak keberadaan roda organisasi. Pasalnya organisasi itu akan berjalan dengan baik dan optimal manakala didukung dengan kader yang loyal dan profesional.

Lantik 11 PAC, GP Ansor Probolinggo Gelar PKD Serentak (Sumber Gambar : Nu Online)
Lantik 11 PAC, GP Ansor Probolinggo Gelar PKD Serentak (Sumber Gambar : Nu Online)

Lantik 11 PAC, GP Ansor Probolinggo Gelar PKD Serentak

“Organisasi itu harus dimakmurkan oleh kader. Dengan demikian perjuangan dan kehidupan kader GP Ansor akan barokah,” katanya.

Menurut Muchlis, PKD ini dilakukan demi meningkatkan kualitas dan kapasitas kepemimpinan kader GP Ansor, khususnya di 11 Pimpinan Anak Cabang (PAC). “Peningkatan kualitas dan kapasitas kader harus terus ditingkatkan. Hal ini sangat diperlukan pasalnya saat ini tantangannya sangat besar dan banyaknya ideologi dan paham baru yang bertentangan dengan aqidah Ahlussunnah wal Jamaah,” jelasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Muchlis menegaskan agar GP Ansor Kabupaten Probolinggo semakin kuat, maka kadernya harus dimanage dengan benar. Sehingga nantinya mampu menghasilkan kader yang kuat dan tangguh serta mampu menjalankan roda organisasi dengan baik dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.

“PKD ini salah satunya adalah demi meningkatkan kapasitas dan kemampuan para kader Ansor di Kabupaten Probolinggo. Jika organisasi ini ingin tangguh, maka kadernya harus bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

RSI Siti Hajar Sidoarjo Layani Check Up Gratis

Sidoarjo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo menggadakan annual check up gratis. Yang unik peserta pengecekan kesehatan itu adalah para kiai, nyai dan warga sekitar rumah sakit. Sedikitnya 150 peserta mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis ini.

Koordinator annual check up RSI Siti Hajar Sidoarjo dr Endah Nugrohowati mengatakan, para peserta mendapatkan layanan dari rumah sakit seperti pemeriksaan kesehatan, laboratorium, rekam jantung, dan pemeriksaan berat badan.

RSI Siti Hajar Sidoarjo Layani Check Up Gratis (Sumber Gambar : Nu Online)
RSI Siti Hajar Sidoarjo Layani Check Up Gratis (Sumber Gambar : Nu Online)

RSI Siti Hajar Sidoarjo Layani Check Up Gratis

Setelah masing-masing peserta diperiksa, keesokan harinya mereka mendapatkan resep dan obat sesuai penyakitnya masing-masing serta mendapatkan tambahan gizi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Karena pesertanya para kiai, nyai dan rata-rata sudah berumur, jadi sakitnya bermacam-macam. Ada yang sakit kencing manis, darah tinggi, tulang keropos, dan yang paling banyak adalah penyakit linu," terang Endah, Kamis (18/2).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia menjelaskan, pemeriksaan kesehatan itu berjalan selama tiga hari sejak 16-18 Pebruari. Bagi yang diperiksa tanggal 16 Pebruari, konsultasi kesehatan serta pengambilan obatnya jatuh pada tanggal 17 Pebruari. Demikian juga mereka yang diperiksa pada tanggal 17, pengambilan obat, pemberian gizi, dan konsultasi kesehatannya jatuh pada tanggal 18 Pebruari.

Gelombang pertama, sambung Endah, pesertanya sekitar 100 orang. Sedangkan gelombang kedua sekitar 50 orang. Jadi total pesertanya sekitar 150 orang.

Ia juga berpesan kepada para peserta layanan ini agar menghindari makanan maupun minuman yang bisa mengganggu kesehatan. "Kalau bisa makannya harus diatur, seperti tidak makan melinjo, bebek dan lain sebagainya yang bisa mengakibatkan penyakit. Karena kondisinya sudah lanjut," pesan Kepala Instalasi Laboratorium itu.

Sementara KH Asmuni A Umar (82) warga Dusun Magersari, Desa Kedungcangkring, Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo menyatakan senang bisa mengikuti pengobatan dan pemeriksaan yang diadakan oleh RSI Siti Hajar.

Ia menyatakan bahwa dengan adanya kegiatan itu, dirinya bisa mengetahui kondisi dan kesehatannya. "Alhamdulillah, saya juga rutin setiap tahun mengikuti kegiatan ini," kata Kiai Asmuni. (Moh Kholidun/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahlussunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Karya Kiai Ihsan Jampes Sudah Dicetak Ulang

Kediri, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kitab “Manahijul Imadad” karya ulama besar Indonesia Kiai Ihsan Jampes, Kediri, telah dicetak ulang oleh pihak keluarga. Kitab setebal 1050 halaman yang terdiri dari dua jilid itu diterbitkan pertama kali pada Juni 2005 lalu.

Naskah “Manahijul Imadad” sebenarnya sudah siap terbit saat Kiai Ihsan meninggal tahun 1952 dalam usia 52 tahun. Namun naskah itu berada di Perpustakaan Kairo dan pihak perpustakaan tidak berkenan menyerahkannya untuk diterbitkan.

“Naskah yang diterbitkan itu adalah salinan naskah dari salah seorang murid Syeikh Ihsan yang tinggal di Semarang. Setelah diterbitkan, naskah aslinya baru diberikan oleh pihak Perpustakaan Kairo,” kata salah seorang cucu Kiai Ihsan yang mengkoordinir penerbitan, KH. Bushro Abdul Mughni, kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Rabu (27/9) malam.

Karya Kiai Ihsan Jampes Sudah Dicetak Ulang (Sumber Gambar : Nu Online)
Karya Kiai Ihsan Jampes Sudah Dicetak Ulang (Sumber Gambar : Nu Online)

Karya Kiai Ihsan Jampes Sudah Dicetak Ulang

Menurut Gus Bus, panggilan akrab KH. Bushro Abdul Mughni, naskah Kiai Ihsan sedianya diterbitkan oleh KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat menjabat sebagai Ketua Umum PBNU dan Presiden RI. Namun karena ada kendala teknis kitab baru diterbitkan tahun lalu oleh fihak keluarga sendiri.

Kitab “Manahijul Imadad” diterbitkan pertama kali hanya sebanyak 1000 eksemplar oleh penerbit lokal Al-Hasan Kediri dengan dana keluarga, dan dicetak ulang pada bulan Agustus lalu dengan beberapa revisi. “Ada beberapa kesalahan tulis, misalnya kurang huruf atau kurang titik,” kata Gus Bus.

Sebagian kitab dibawa ke Cirebon, tempat tinggal putri Kiai Ihsan, Nyai Chafshoh, dan disebar ke berbagai pesantren di sana. Sebagian lagi diboyong ke beberapa pesantren di Kediri sendiri seperti Lirboyo dan Ploso.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sepi Peminat

Sementara itu Pesantren Jampes sendiri semakin sepi peminat. Berbeda dengan pesantren Lirboyo dan Ploso Kediri atau beberapa pesantren di Jombang yang mempunyai ribuan santri, tahun ini hanya ada 160 santri di Pesantren Jampes. “Padahal tahun lalu ada sekitar 200 santri,” kata Abdul Mu’in, seorang santri senior kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dikatakan, sejak awal Kiai Ihsan Jampes tidak terlalu aktif bergelut dalam organisasi keagamaan apapun, apalagi terjun di dunia politik praktis. Meski digandrungi oleh kalangan pesantren Kiai Ihsan tidak pernah aktif dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU) sekalipun. Kiai yang kitabnya menjadi rujukan wajib di beberapa universitas di Mesir dan Eropa ini hanya mengabdikan dirinya di bidang keilmuan. (nam/bin)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Meme Islam, Jadwal Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Netizen Jatim Komit Jaga Akhlakul Karimah di Media Sosial

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kini tengah marak informasi, gambar hingga video yang menyudutkan para ulama. Yang membuat miris, keberadaan informasi tersebut ternyata palsu atau bohong, yang tentu saja tidak dapat dipertanggungjawabkan. Namun keberadaannya tersebar luas, khususnya di dunia maya termasuk media sosial.

?

Netizen Jatim Komit Jaga Akhlakul Karimah di Media Sosial (Sumber Gambar : Nu Online)
Netizen Jatim Komit Jaga Akhlakul Karimah di Media Sosial (Sumber Gambar : Nu Online)

Netizen Jatim Komit Jaga Akhlakul Karimah di Media Sosial

Menghadapi realitas tersebut, sejumlah anak muda NU pegiat di internet yang terhimpun dalam komunitas Netizen NU Jawa Timur menginisiasi kopi darat atau Kopdar yang dihadiri ? berbagai elemen nahdliyin baik kultural maupun struktural.

Bahkan pada acara yang berlangsung Ahad (29/1) di kantor PWNU Jatim, jalan Masjid al-Akbar Timur 9 Surabaya tersebut dihadiri utusan PBNU yakni, H Saifullah Yusuf dan H Robikin Emhas serta H Helmy Faishal Zaini. ?

Dalam paparannya, H Helmy Faishal Zaini mengemukakan, ada tiga tugas penting bagi Nutizen NU. "Pertama adalah melakukan counter narasi yang menyudutkan ulama-ulama dan amaliyah NU," kata Sekretaris Jenderal PBNU tersebut. Sedangkan kedua harus dilakukan integrasi dan interkoneksi antar kultural dan struktural NU, lajutnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tugas penting ketiga, dan ini harus dilakukan dengan sangat intensif adalah "Mengembangkan konten-konten edukatif dan berakhlakul karimah," jelasnya.

Sedangkan Robikin Emhas menandaskan harus ada komitmen dari netizen NU untuk menjaga kehormatan organisasi dan ulama NU. "Yang juga harus ditekankan adalah turut tetap menjaga keutuhan NKRI," terangnya. Sebab selama ini telah bermunculan pengguna media sosial atau medsos yang menyerang NU, ulama dan NKRI, lanjutnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sedangkan Gus Ipul, sapaan akrab H Saifullah Yusuf meminta kepada para aktivis Netizen NU untuk mulai membuat dan memberikan pendidikan kepada generasi muda untuk santun dalam bermedia sosial. "Karenanya, diperlukan pendidikan bermedia sosial yang santun. Dan itu harus dimulai dari usia dini," kata Wakil Gubernur Jatim tersebut.

Hakim Jayli yang mewakili Netizen NU Jatim menyampaikan pentingnya relasi antara kegiatan off-air dan online. Banyak kegiatan yang dilakukan oleh warga NU, lembaga dan banom NU kurang disiarkan melalui media online. "Demikian pula apa yang diberitakan oleh media online perlu ditindaklanjuti dalam aksi-aksi nyata di lapangan," kata Hakim.

"Saat ini sangat mendesak agar NU memiiki ketahanan informasi," kata Usmayadi, Ketua LTN PBNU. Peran netizen NU di sini menjadi penting untuk melakukan perlawanan berbagai informasi yang menyudutkan posisi NU. "Pada saat yang sama juga memberikan informasi yang tepat bagi nahdliyin," ungkap Cak Usma, sapaan akrabnya.

Kopdar Netizen NU Jatim ini diakhiri dengan ikrar dan komitmen untuk bermedia sosial yang santun, edukatif dan berakhalkul karimah. (Ibn Nawawi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hadits, Budaya, Internasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menteri Wakaf Sudan Terima Kunjungan PCINU

Khartoum, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Menteri Wakaf dan Irsyad Sudan DR Muhammad Mustofa Al-Yakuti menerima kunjungan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) di Kantor Kementerian Wakaf dan Irsyad di Khartoum, Rabu (9/1).

Menteri Wakaf Sudan Terima Kunjungan PCINU (Sumber Gambar : Nu Online)
Menteri Wakaf Sudan Terima Kunjungan PCINU (Sumber Gambar : Nu Online)

Menteri Wakaf Sudan Terima Kunjungan PCINU

Pada pertemuan tersebut turut hadir Mustasyar PCINU Sudan DR Muhammad Sulaiman selaku Ketua Majlis Dakwah Kementerian Wakaf dan Irsyad, Rais Syuriyah PCINU Mirwan Akhmad Taufiq, Wakil Rais Syuriah Abdussalam, Wakatib Syuriah Zainul Alim dan A’wan Lian Fuad.?

Rais Syuriyah menyampaikan rasa terima kasih kepada Menteri yang telah menerima kami atas nama Pengurus NU Sudan, dan memperkenalkan Nahdhatul Ulama lebih dekat lagi kepada bapak menteri, dan menyampaikan gagasan acara pertemuan sufi internasional yang dimotori oleh Jam’iyyah Ahlit Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah yang akan diadakan di Indonesia Mendatang.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Nahdlatul Ulama adalah Organisasi kemasyarakatan yang terbanyak pengikutnya, yang memiliki tujuan menjaga ajaran-ajaran ahli sunnah wal jamaah, memiliki lembaga dan lajnah, diantaranya terdiri dari Jam’iyyah Ahlit Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah yang berkecimpung menangani thariqah-thariqahnya di Indonesia yang ? saat ini dipimpin oleh Habib ali Lutfi bin Yahya. ?

Menindaklanjuti pertemuan internasional sufi di Kota Malang, lanjut mirwan, Para Ulama bersepakat untuk membuat jaringan thariqah se-dunia yang disebut “Majma’ As-Sufi Al-Alami”, dengan tujuan menjalin tali silaturahim, menyatukan thariqah di berbagai belahan dunia yang belum terorganisir serta semangat untuk megakkan kalimat tauhid dan mempelopori terwujudnya perdamaian dunia.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain itu, Menteri Wakaf dan Irsyad Sudan juga menyampaikan rasa bahagia dan senang, ketika mendengar sekilas dakwah perjalanan Nahdlatul Ulama di Indonesia.?

Kami merasa bahagia bisa bertemu dengan PCINU Sudan, dakwah yang dibawakan oleh Nahdlatul Ulama yang menganut paham Ajaran ahli sunnah wal jamaah, dengan mengikuti 4 mazhab dalam fikih, Imam Ghazali dan Imam Junaidi dalam Tasawuf, Abu Musa Al-As’ari dan Abu Hasan al-maturidi dalam bidang teologi, bisa diterima di masyarakat sehingga banyak dari manusia dapat masuk Islam melalui dakwah-dakwah tersebut.?

“Kita selaku hamba Allah SWT dituntut untuk berdakwah, mengajarkan kepada manusia ajaran-ajaran yang dibawa oleh Allah dan Rasulnya untuk menghidupkan citra Islam Rahmatan Lilalamin dan itu termaktub dalam Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.

“Pertemuan ini semoga hubungan baik antara Sudan dan Indonesia dapat terjalin dengan baik dan kita akan mengundang PCINU Sudan dalam kegiatan-kegiatan atau even-even nanti,” tambahnya.?

Redaktur ? ? : A. Khoirul Anam

Kontributor : Zainul Alim

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah, Bahtsul Masail, Habib PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ujian Fiqh di Banten Terkait Soal Khilafah Diulang

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Direktur Pendidikan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam M. Nurkholis Setiawan menegaskan bahwa pihaknya sudah menginstruksikan kepada Kanwil Kemenag Banten agar dilakukan proses revisi soal mata pelajaran Fiqh pada ujian akhir semester (UAS) Madrasah Aliyah. Lebih dari itu, proses ujian yang sudah berlangsung Kamis (03/12) lalu juga diminta agar diulang pelaksanaannya dengan soal baru yang sudah direvisi.

Ujian Fiqh di Banten Terkait Soal Khilafah Diulang (Sumber Gambar : Nu Online)
Ujian Fiqh di Banten Terkait Soal Khilafah Diulang (Sumber Gambar : Nu Online)

Ujian Fiqh di Banten Terkait Soal Khilafah Diulang

“Saya sudah menginstruksikan Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Banten untuk merevisi soal dan mengulang ujian tersebut untuk menghindari resistensi masyarakat yang berkelanjutan,” tegas M. Nurkholis Setiawan, Sabtu (05/12) seperti dikutip dari laman kemenag.go.id.

Daftar pertanyaan dan pilihan jawaban (multiple choice) mata pelajaran Fiqih pada UAS ? yang disusun oleh Kelompok Kerja Madrasah Aliyah Negeri (KKMAN) Cilegon disoal karena dinilai mengandung pesan dan konsepsi khilafah yang anti NKRI dan Pancasila.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pertanyaan dimaksud antara lain: secara etimologi kata “khilafah” berarti pengganti, sedangkan menurut istilah adalah… a. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan UUD 1945; b. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan syari’at Islam; c. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa; d. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan kekuasaan pemerintah; e. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan keadilan dan musyawarah.

Dari hasil ? verifikasi yang dilakukan Kanwil Kemenag Banten, diketahui bahwa ? soal disusun berdasarkan `silabus Fiqh Kelas XII KTSP 2006 dan buku ? FIQH MADRASAH ALIYAH ? Kelas XII, yg diterbitkan oleh Departemen Agama RI 1997/1998. Tim MGMP Fiqh KKMAN 1 CILEGON selaku penyusun soal mengatakan bahwa proses penyusunan murni berdasarkan silabus dan referensi resmi dan tanpa bermaksud memasukkan pemahaman yang anti ? Pancasila dan NKRI.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Akan hal ini, M. Nurkholis menjelaskan bahwa pembahasan khilafah memang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam sejarah Islam. Namun demikian, pembahasan khilafah tidak boleh diajarkan dalam kerangka memperhadapkannya dengan ? Pancasila dan NKRI dalam konteks Indonesia.

Penerapan Kurikulum 2013 (K-13) mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Bahasa Arab, lanjut M. Nurkholis menjadi jawaban atas persoalan ini agar kejadian yang sama tidak terulang. Selain itu, M. Nurkholis juga akan mengevaluasi proses penyusunan soal, di mana Kelompok Kerja Madrasah (KKM) tidak lagi akan menjadi final drafter, tapi sebagai supporting drafter soal ujian. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pondok Pesantren, Hikmah, IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 28 Januari 2018

Kembangkan Grup Shalawat untuk Syiar Islam

Pringsewu, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Peringatan hari lahir (Harlah) NU yang dilaksanakan pada Sabtu (16/6) di Gedung NU Kabupaten Pringsewu Lampung mengambil tema “Bumikan Al-Qur’an dan Shalawat Melalui Harlah NU.”

Kembangkan Grup Shalawat untuk Syiar Islam (Sumber Gambar : Nu Online)
Kembangkan Grup Shalawat untuk Syiar Islam (Sumber Gambar : Nu Online)

Kembangkan Grup Shalawat untuk Syiar Islam

“Kegiatan ini merupakan muara dari serangkaian kegiatan yang diadakan untuk memeriahkan hari lahir NU,” papar Ketua Tanfidziyyah PCNU Pringsewu KH. Mahfudz Ali. “Kegiatan tersebut meliputi Pelatihan metode membaca Al-qur’an, semaan Al-Qur’an 30 Juz bil ghoib dan diakhiri dengan Gema shalawat yang diikuti oleh grup shalawat yang ada di Kabupaten Pringsewu.” tambahnya.

Gema shalawat diselingi dengan Tabligh Akbar yang menghadirkan beberapa tokoh NU lokal pringsewu seperti KH Fuad Abdillah (pengasuh Pondok Pesantren Putri Nurul Huda Pringsewu) dan KH Sujadi Saddad (Mustasyar PCNU Pringsewu) yang juga merupakan Bupati Pringsewu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam tausyiahnya, KH Fuad Abdillah menekankan pentingnya bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW karena perintah tersebut secara jelas tertulis di dalam Al-Qur’an.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam kesempatan itu ia meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu untuk lebih memperhatikan dan mengembangkan keberadaan Grup-Grup shalawat yang ada di daerah Kabupaten Pringsewu sebagai sarana syiar Islam untuk para generasi muda yang mana sekarang sudah cenderung lebih suka lagu pop dan barat dari pada lagu-lagu yang bernafaskan Islam.

Merespon harapan ini, KH Sujadi Saddad mengharapkan do’a dari seluruh warga nahdliyyin di kabupaten Pringsewu agar dalam masa kepemimpinannya harapan-harapan dari seluruh warga dapat terealisasikan dengan segera. Dalam tausiyahnya ia menyampaikan sembilan  poin penting yang harus diciptakan di Kabupaten Pringsewu. 9 poin tersebut terangkum dalam Motto Kabupaten Pringsewu yaitu Bersenyum Manis (Bersih, Sehat, Ekonomis, Nyaman, Unggul, Maju, Mandiri, Aman dan Agamis).

Dengan moto yang identik dengan angka NU yaitu 9, diharapkan warga Kabupaten Pringsewu khususnya warga NU, mampu melaksanakan motto tersebut sehingga motto tersebut bukan cuma formalitas belaka namun merupakan sebuah misi yang harus disukseskan bersama.

Kegiatan yang dimulai pada pukul 19.30 dan berakhir pada pukul 23.30 ini dihadiri oleh segenap Pengurus Cabang NU, MWC, dan ranting NU di Kabupaten Pringsewu. Nampak hadir pula Badan otonom NU seperti Muslimat, Ansor, Fatayat, IPNU, IPPNU.

Sekretaris Panitia Pelaksana Harlah Muhammad Faizin menjelaskan, kegiatan harlah tahun ini yang merupakan Harlah ke 89 tidak mengambil patokan kelahiran NU di tahun Masehi namun menggunakan penanggalan tahun Hijriyah. 

Faizin juga mengharapkan kegiatan Peringatan Harlah kali ini yang mengusung konsep Tabligh akbar dan diselingi dengan gema shalawat, dapat menjadi contoh kegiatan yang menarik dan terus dilakukan di masa mendatang karena kegiatan seperti ini dapat membuat suasana kegiatan tidak menjenuhkan.

Redaktur: A. Khoirul Anam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Budaya PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah