Sabtu, 09 April 2016

Jombang Bertekad Miliki Madrasah Diniyah di Tiap Desa

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah



Meskipun disebut sebagai Kota Santri, tingkat kejahatan dan tindakan kurang patut dan mengarah kriminalitas di Kabupaten Jombang Jawa Timur masih tinggi. Peredaran narkoba juga cukup memprihantinkan. Belum lagi kian bertambahnya jumlah anak jalanan. Sebagai solusi, harus ada usaha untuk mendirikan madrasah diniyah atau Madin di setiap desa.

Hal tersebut disampaikan Ny Hj Mundjidah Wahab pada kegiatan wisuda hafidh di Pondok Pesantren Nurul Quran yang berlokasi di Desa Bendungrejo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Sabtu (2/9) malam.

Jombang Bertekad Miliki Madrasah Diniyah di Tiap Desa (Sumber Gambar : Nu Online)
Jombang Bertekad Miliki Madrasah Diniyah di Tiap Desa (Sumber Gambar : Nu Online)

Jombang Bertekad Miliki Madrasah Diniyah di Tiap Desa

"Saya saksikan sejumlah anak muda lebih memilih mengisi aktifitas di kawasan lampu merah sambil ngamen daripada bersama keluarga," kata perempuan yang juga Ketua PC Muslimat NU Jombang tersebut.

Mereka adalah generasi muda yang harusnya mengisi hidup dengan kegiatan yang bermanfaat seperti belajar dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. "Tapi yang dilakukan mereka sangat memprihatinkan," ungkap Nyai Mundjidah.

Bagi putri pahlawan nasional, KH Abdul Wahab Hasbullah tersebut, perbaikan karakter adalah solusi agar anak muda tidak terjerumus dengan hal negatif. "Salah satunya adalah mengenalkan mereka dengan pendidikan agama layaknya di pesantren," tandas Wakil Bupati Jombang ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Konsekuensi sebagai Kota Santri yang melekat pada Kabupaten Jombang, maka Nyai Mundjidah akan berupaya menghadirkan madrasah diniyah (madin) di setiap desa. "Ini sebagai jawaban agar sejumlah penyakit masyarakat khususnya yang menghinggapi generasi muda bisa segera ditemukan jalan keluarnya," katanya.

Karena itu dirinya sangat salut kepada para wisudawan penghafal Al-Qur’an yang justru mengisi hari dengan aktivitas bermanfaat. "Kalianlah yang akan memberikan pencerahan kepada masyarakat," katanya.

Diharapkan kehadiran para wisudawan penghafal kalamullah tersebut nantinya bisa menyemarakkan madin yang ada di setiap desa. "Saya yakin bila upaya pendirian madin di setiap desa nantinya akan mampu menekan angka kriminalitas, khususnya para generasi muda," tandasnya. (Ibnu Nawawi/Abdullah Alawi)

 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Direktur Liga Santri, Mualaf di Tengah Islamophobia

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah?



Cornelius Ariyanto Wibisono ketika mulaai bersentuhan dengan Islam, mengalami masa-masa yang tidak mudah. Bukan saja karena ia harus meninggalkan kebiasaan-kebiasaan dan komunitas lamanya, bahkan is harus siap dijauhi orang-orsng dekatnya.

Direktur Liga Santri, Mualaf di Tengah Islamophobia (Sumber Gambar : Nu Online)
Direktur Liga Santri, Mualaf di Tengah Islamophobia (Sumber Gambar : Nu Online)

Direktur Liga Santri, Mualaf di Tengah Islamophobia

Tantangan terbesar yang ia hadapi justru gelombang islamophobia yang menghantam agama samawi pamungkas ini. Bahkan, ketika ia mempertimbangkan convert menjadi Muslim dua tahun lalu, Islam Indonesia yang sejak dahulu terkenal ramah, sudah terjangkiti oleh wabah Islam-marah. Sebuah wabah yang berhasil meluluh-lantakkan peradaban-peradaban luhur Islam di banyak negara di Timur Tengah hingga Afrika.

Sosok yang kini menjadi Direktur Pengembangan Bisnis Liga Santri Nusantara itu mengalami kegamangan yang luar biasa. "Apakah benar yang datang pada hati saya adalah cahaya yang sejati. Bukankah Islam di mana-mana rusuh, kisruh, perang dan meninggalkan jejak kekacauan di belahan bumi?" gumam pergulatan batin Ary saat itu.

Tetapi fenomena islamophobia tidak lantas mematikan cahaya hidayahnya. Dengan tekun ia berproses. "Persinggungan saya dengan kawan-kawan buruh yang kena program PHK telah melembutkan hati saya. Sebagai menejemen perusahaan, saya berbalik mendukung para buruh itu. Belakangan saya tahu mereka adalah anggota serikat buruh yang berafiliasi ke NU," terang Ary.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lebih lanjut Ary menjelaskan, "Yang saya pahami saat itu adalah sesuatu yang baru. Buruh-buruh ini bukan saja sedang melakukan apa yang disebut Karl Marx sebagai perjuangan kelas, mereka juga sedang mempertaruhkan keyakinannya bahwa mereka berada di sisi yang benar dan karenanya membuat mereka gigih berjuang. Kerasnya perjuangan mereka hingga kasus ini menjadi perhatian nasional. Saya salut pada buruh-buruh NU ini, mereka tidak mau mundur sejengkal pun dari perjuangannya."

Ariyanto Wibisono dalam perjalanannya kemudian tercatat sebagai pengurus teras di salah satu federasi dari Konfederasi Sarbumusi NU. Semoga terus berjuang Pak Ary! (Ali/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Santri, Olahraga, Warta PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 03 April 2016

Sepuluh Bidang Penelitian pada Puslitbang Keagamaan 2016

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Kehidupan Keagamaan tahun 2016 mempunyai capaian target yang dikategorisasi menjadi penelitian, pengembangan, dan layanan kelitbangan. Secara umum target pada tahun 2016 dicapai dengan cukup baik (100%). 

Sepuluh Bidang Penelitian pada Puslitbang Keagamaan 2016 (Sumber Gambar : Nu Online)
Sepuluh Bidang Penelitian pada Puslitbang Keagamaan 2016 (Sumber Gambar : Nu Online)

Sepuluh Bidang Penelitian pada Puslitbang Keagamaan 2016

Pada kegiatan penelitian, ditargetkan 33 laporan dan tercapai 33 laporan (100%). Dalam hal pengembangan, ditargetkan 16 dokumen dan tercapai 16 dokumen (100%). Begitu pun pada layanan Kelitbang ditargetkan 12 dokumen dan tercapai 12 dokumen (100%). 

Tahun 2016 Anggaran Program Balitbang Diklat Kemenag Cukup Baik

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kegiatan Penelitian Kehidupan Keagamaan ditargetkan jumlah laporan terdistribusi pada empat unit kerja kelitbangan di lingkungan Badan Litbang dan Diklat, yaitu Penelitian pada Puslitbang Kehidupan Keagamaan; Penelitian pada Balai Litbang Agama Jakarta; Penelitian pada Balai Litbang Agama Semarang; dan Penelitian pada Balai Litbang Agama Makassar. 

Pada Penelitian pada Puslitbang Kehidupan Keagamaan terbagi menjadi beberapa penelitian. Pertama, Penelitian Survey Kerukunan Umat Beragama. Kedua, Penelitian Kelompok-kelompok Spiritual dan Tradisional dalam Agama Hindu. Ketiga, Penelitian Perkembangan Gerakan Syiah di Indonesia. Keempat, Penelitian tentang Kehidupan Keagamaan Kelompok Minoritas di Berbagai Negara (India, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Iran). 

Kelima, Penelitian Sikap Pelaku Usaha Kecil terhadap U.U. No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (UU JPH). Keenam, Penelitian Peran Rohaniawan Asing Terhadap Perkembangan Kehidupan Keagamaan di Indonesia. Ketujuh, Penelitian tentang Penyelenggaraan Ibadah Umrah di Indonesia dan Arab Saudi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kedelapan, Penelitian Kasus-Kasus Aktual Pelayanan Keagamaan di Indonesia, terdiri dari Membaca Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Kalimantan Barat, Pemberangkatan Jamaah Calon Haji Indonesia dari Filipina, Fenomena Kawin Kontrak dan Prostitusi “Dawar? di Kawasan Puncak Bogor, Pelayanan Pernikahan Pada KUA di Kabupaten Majalengka dan Fenomena Perkawinan Campuran Tidak Tercatat di Sukabumi. 

Kesembilan, Penelitian Kasus-Kasus Aktual Aliran Keagamaan di Indonesia, terdiri dari: Fenomena Penipuan Bernuansa Agama di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi Kabupaten Probolinggo, Kasus Ancaman Pengusiran Jema’at Ahamdiyah Indonesia (JAI) di Sungailiat Kabupaten Bangka, Perilaku Keagamaan Menyimpang Kelompok Pengajian Ayam Putih (Ogan Ilir Palembang Sumatera Selatan dan Kota Padang Sumatera Barat), Kasus Keset Berlapiskan Kertas Bertuliskan Ayat Al-Qur’an, dan Aksi Damai Gerakan mengawal Fatwa MUI (GMF MUI) pada 2 Desember 2016 di Silang Monas Jakarta.

Terakhir, Penelitian Kasus-kasus aktual hubungan keagamaan di Indonesia, terdiri dari: Penyelesaian Perselisihan Tentang Pendirian Gereja Kristen dan Katolik Di Kabupaten Aceh Singkil, Kasus Keagamaan di Kota Tanjungbalai Provinsi Sumatera Utara, Demonstrasi Penolakan Pembangunan Masjid Al-Khairiyah, Kota Manado oleh Aliansi Makapetor (Masyarakat Adat Kawanua Pecinta Toleransi), Kasus Bom Gereja Oikumene Sengkotek Samarinda, dan Penyerangan Pastor di Gereja Santo Yosef Medan. (Husni Sahal/Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul, Meme Islam, Budaya PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 01 April 2016

Didatangi Jokowi, Said Aqil: Hukum Mati Pengedar Narkoba!

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menegaskan, pengedar narkoba  termasuk dalam kategori penjahat kelas berat. Sanksi yang mestinya dikenakan kepada para pengedar narkoba adalah hukuman mati.

Didatangi Jokowi, Said Aqil: Hukum Mati Pengedar Narkoba! (Sumber Gambar : Nu Online)
Didatangi Jokowi, Said Aqil: Hukum Mati Pengedar Narkoba! (Sumber Gambar : Nu Online)

Didatangi Jokowi, Said Aqil: Hukum Mati Pengedar Narkoba!

Hal tersebut disampaikan KH Said Aqil Siroj dalam konferensi pers usai menerima kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kantor PBNU Jl Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, Rabu (24/12) pagi.

PBNU, kata Said Aqil, menolak grasi bagi pengedar narkoba. “Mengenai hukuman mati kami mendukung. NU mendukung hukuman mati kepada pengedar narkoba,” ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Seperti diwartakan, Presiden Jokowi menolak grasi yang diajukan oleh 64 pengedar Narkoba yang sudah divonis hukuman mati. Jokowi menegaskan tidak akan memberikan ampunan bagi para pengedar Narkoba.

Rencana pelaksanaan hukuman mati bagi para pengedar narkoba sempat memicu pro-kontra. Bahkan, Amnesty International meminta Jokowi untuk tidak menjatuhkan hukuman mati, karena dianggap melanggar HAM.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain membahas soal hukuman bagi pengedar narkoba, Jokowi dan para pengurus PBNU berbincang mengenai paham radikal seperti ISIS. Menurut Said Aqil, tindakan yang dilakukan kelompok ISIS adalah bentuk terorisme.

“NU anti radikalisme, anti ekstrimisme. Itu bukan pejuang, itu petualang. Jangan sampai ada simpatisan lagi,” kata Kang Said.

Kedatangan Jokowi ke PBNU kali ini didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Seskab Andi Widjajanto, dan Mensesneg Pratikno.

Sementara para pengurus PBNU yang hadir antara lain Wakil Ketua Umum H As’ad Said Ali, Sekjen Marsudi Syuhud, Wasekjen Abdul Mun’im DZ, Rais Syuriyah KH Masdar Farid Mas’udi, dan Bendahara Umum Bina Suhendra,. (Musthofa Asrori/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian, Kyai, Warta PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 20 Maret 2016

Bhineka Tunggal Ika Wujud Islam Rahmatal lil Alamin

Grobokan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Agama Islam akan sempurna dan kuat dengan adanya perkumpulan (jamaah) yang menjalin persatuan antarsesama bangsa dan negara. Kita hidup di negara Indonesia yang mayoritas bergama Islam namun di dalamnya juga hidup berbagai agama lain. Walaupun begitu, kita harus saling menghargai antarumat beragama dan tetap menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan.

Hal itu disampaikan oleh Ustadz Ali Masykur dalam kajian kitab Ad Difa anil Wathon di PP Al-Misykah yang didirikan oleh Kiai Asnawi Lathif Al Hafidz di Selo Tawangharjo Grobogan, Senin (29/5) malam.

Bhineka Tunggal Ika Wujud Islam Rahmatal lil Alamin (Sumber Gambar : Nu Online)
Bhineka Tunggal Ika Wujud Islam Rahmatal lil Alamin (Sumber Gambar : Nu Online)

Bhineka Tunggal Ika Wujud Islam Rahmatal lil Alamin

Ustadz Ali Masykur menjelaskan, bahwa kita sebagai umat Islam yang hidup di negara yang banyak akan suku, budaya, ras, dan agama haruslah menjaga kebinekaan Indonesia agar tetap utuh. Umat Islam tidak perlu melakukan tindakan anarkisme seperti pengeboman-pengeboman dalam menegakkan agama Islam yang mengakibatkan sebuah pandangan bahwa Islam adalah agama yang radikal.

?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebagai umat Islam, lanjut Ustadz Ali, dalam menegakan nilai-nilai keislaman, hendaklah diwujudkan melalui rasa pesaudaraan, saling menghargai dan menjaga persatuan sehingga dalam kacamata dunia terlihat bahwa Indonesia adalah negara yang ber-Bhineka Tunggal Ika serta menjunjung ajaran Islam yang rahmatal lil alamiin bukan ajaran radikalisme.

? "Seperti hal nya Nabi Muhammad SAW pada awal membangun di Madinah. Nabi akhir zaman tersebut, Rasulullah mempersaudarakan kaum Ansor dan Muhajirin, dilanjutkan membuat kesepakatan antara kaum Yahudi dan Nashrani yang berada di Madinah. Kemudian membuat sistem pemerintahan dan undang–undang yang disepakati bersama dengan tetap menjaga kebinekaan," terang Ustadz Ali.

Di akhir kajian, ia berpesan bahwa perdamaian itu harganya sangat mahal. Karena itu, jangan sampai mudah terpancing dengan perbedaan–perbedaan yang ada, sehingga menimbulkan perpecahan. (A. Lubabul Arifin/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pesantren PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 19 Maret 2016

PBNU Imbau Masyarakat Sempurnakan Ibadah Puasa 30 Hari

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengajak umat Islam di Indonesia untuk tetap melangsungkan ibadah puasa Ramadhan 1437 H pada Selasa 5 Juli 2016. Pengurus harian PBNU berdasarkan laporan rukyat Lembaga Falakiyah PBNU menetapkan satu Syawal 1437 H jatuh pada Rabu 6 Juli 2016.

“Kepada warga NU dan umat Islam pada umumnya, kami mengimbau untuk menyempurnakan ibadah puasa 30 hari dan berhari raya pada Rabu 6 Juli 2016,” kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (4/7) petang.

PBNU Imbau Masyarakat Sempurnakan Ibadah Puasa 30 Hari (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Imbau Masyarakat Sempurnakan Ibadah Puasa 30 Hari (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Imbau Masyarakat Sempurnakan Ibadah Puasa 30 Hari

Putusan ini didasarkan pada pelaksanaan rukyatul hilal bil fi‘li tim falakiyah NU di sejumlah lokasi rukyat yang telah ditentukan. Hasilnya tim dari Lembaga Falakiyah PBNU tidak berhasil melihat hilal. Dengan demikian umur bulan Ramadhan 1437 H adalah 30 hari (istikmal).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kami mengucapkan selamat merayakan hari Idhul Fithri satu Syawal 1437 H dengan penuh suka cita. Mohon maaf lahir dan batin,” kata Kang Said didampingi Sekjen PBNU H Helmy Faisal Zaini dan Bendahara Umum PBNU H Bina Suhendra.

Ia berdoa agara ibadah puasa umat Islam dan amal ibadah lainnya selama Ramadhan diterima Allah SWT. “Semoga ibadah selama Ramadhan dapat diamalkan pada bulan di luar Ramadhan,” tandas Kang Said. (Alhafiz K)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syariah, Fragmen PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 17 Maret 2016

Kajian Islam Nusantara Akan Diperkuat

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Direktur Program Pascasarjana STAINU Jakarta yang baru, Mastuki HS mengatakan, pihaknya akan memperkuat kajian Islam Nusantara dengan melibatkan para pakar dan peneliti yang menekuni bidang ini.

Hal itu disampaikannya di ruang pertemuan kantor PBNU Jakarta, Senin (15/2) siang, sesaat setelah dikukuhkan sebagai Direktur Program Pascasarjana STAINU Jakarta menggantikan Ishom Yusqi. Pengukuhan dilakukan oleh Ketua STAINU Jakarta Syahrizal Syarif yang disaksikan Ketua BP3T NU KH Mujib Qulyubi.

Kajian Islam Nusantara Akan Diperkuat (Sumber Gambar : Nu Online)
Kajian Islam Nusantara Akan Diperkuat (Sumber Gambar : Nu Online)

Kajian Islam Nusantara Akan Diperkuat

Menurut Mastuki, diskursus “Islam Nusantara” saat ini sudah sangat populer terutama setelah dijadikan tema Muktamar ke-33 NU di Jombang, 2015 lalu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

STAINU Jakarta merupakan perguruan tinggi Islam di Indonesia yang pertama kali membuka program studi Islam Nusantara.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kita akan memperkuat posisi kajian Islam Nusantara ini. Di luar banyak sekali yang hadir untuk memperkaya perspektif kajian Islam Nusantara,” kata Mastuki.

Ditambahkan, Pascasarjana STAINU Jakarta juga akan bersinergi dengan perguruan tinggi Islam yang lain untuk mengembangkan kajian Islam Nusantara secara lebih mendalam dan spesifik pada beberapa fokus kajian.

Pengukuhan direktur dan para pimpinan Program Pascasarjana STAINU Jakarta yang baru itu diadakan di sela rapat Rapat Dewan Dosen STAINU Jakarta untuk Semester Genap tahun akademik 2015-2016. Hadir para dosen STAINU dari Kampus A Matraman Jakarta Pusat, Kampus B Parung Bogor dan Kampus C Kedoya Jakarta Barat. (A. Khoirul Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat, Warta PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah